Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PERJALANAN KE DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
1. Naena Abidah Ardelia (VIII D)
2. Shofia Imaniyah (VIII D)
3. Chaka Asryl Rahman (VIII D)
4. Rizki Setiawan (VIII C)

SMP NEGERI 2 BOJONGSARI


KECAMATAN BOJONGSARI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGA
2023

i
PENGESAHAN

Laporan perjalanan wisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta ini telah dibaca dan
disahkan sebagai salah satu tugas dari SMP NEGERI 2 BOJONGSARI Tahun
pelajaran 2022/2023 pada:
Hari :
Tanggal :
Tempat : SMP Negeri 2 Bojongsari
Oleh :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Nandika Nur Andrianto, S.Pd. Dyah Ayu Restiningtyas, S.Pd.


NIP. - NIP.199110252022212010

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Purwono, S.Pd.
NIP.197607182007011004

ii
MOTTO

Motto kami adalah:


1. Mencari ilmu dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
2. Kemauan dan keingintahuan adalah salah satu tujuan.
3. Kegagalan adalah awal keberhasilan.
4. Sahabat adalah patner yang selalu setia mendukung untuk selalu memotovasi.
5. Keberhasilan bukan datang sendirinya, melainkan kita harus mencari dan
berusaha untuk mencapainya.
6. Cita-cita dan harapan untuk menuju kesuksesan.
7. Tidak ada kata “GAGAL” selagi kita masih ingin berusaha tanpa ada rasa
putus asa.
8. Kesopanan dan kedisiplinan adalah kunci yang baik bagi kebaikan
produktifitas kerja.
9. Jadilah orang bijak yang mengambil keputusan yang baik.
10. Jadikanlah ilmu yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
11. Jadikan dirimu berharga dengan karya-karyamu.
12. Keahlian bukanlah melakukan sesuatu yang luar biasa, tetapi melakukan yang
biasa dengan cara yang luar biasa.
13. Tantanglah diri anda dengan segala tugas.

iii
PERSEMBAHAN

Laporan perjalanan wisata kami persembahkan untuk:


1. Bapak Purwono s.pd selaku kepala SMP Negeri 2 Bojongsari.
2. Bapak Nandika Nur Andrianto s.pd dan Ibu Dyah Ayu Restinintyas, S.Pd.
selaku guru pembimbing.
3. Bapak / Ibu guru dan staf karyawan Tata Usaha yang sudah membantu.
4. Seluuruh teman-teman kelas 8 khususnya di SMP Negeri 2 Bojongsari.
5. Orang tua yang mengizinkan dan mendukung kegiatan study tour.
6. Seluruh pihak yang membantu menyusun laporan ini.

iv
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
membuat laporan perjalanan study tour ke Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Walaupun demikian,kami berusaha dengan semaksimal munkin demi
kesempurnaan penyususnan laporan ini. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun begitu kami harapkan demi kesempurnaan dalam penulisan laporan
berikutnya.
Dalam kesepakatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan perjalanan study
tour ini. Diantaranya:
1. Bapak Purwono s.pd selaku kepala SMP Negeri 2 Bojongsari
2. Bapak Eko Nugroho s.pd selaku wali kelas
3. Ibu Dyah Ayu Restiningtyas s.pd selaku guru pembimbing dalam penulisan
karya tulis ini
4. Bapak/Ibu guru dan staf karyawan Tata Usaha pendamping
5. Orang tua yang mendukung dan membiayai semuanya untuk kami
6. Teman-teman satu kelompok dan seluruh teman-teman satu angkatan
7. Kepada seluruh pihak yang sudah membantu
Kami berharap laporan ini berguna bagi pembaca serta dapat membantu
kemajuan serta perkembangan bagi SMP Negeri 2 Bojongsari. Kami ucapkan
terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah membantu, semoga Allah
SWT membalas semua kebaikan kalian Aamiin.
PURBALINGGA, Juni 2023
Tim Penyusun

Kelompok C4

SMP NEGERI 2 BOJONGSARI

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
MOTTO ..................................................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan ......................................................................................... 1
D. Sistematika Penulisan ................................................................................... 1
BAB II KEBERANGKATAN .................................................................................. 3
A. Persiapan Sebelum Berangkat ....................................................................... 3
B. Diperjalanan .................................................................................................. 4
C. Sampai Tujuan .............................................................................................. 4
BAB III OBYEK WISATA ...................................................................................... 5
A. Lava Tour Gunung Merapi ........................................................................... 5
1. Sejarah Lava Tour Gunung Merapi ......................................................... 5
2. Awal Mula Lava Tour Gunung Merapi .................................................. 5
3. Lava Tour Gunung Merapi Menjadi Tempat Wisata .............................. 5
4. Lava Tour Gunung Merapi Kini ............................................................. 6
5. Lokasi Lava Tour Gunung Merapi .......................................................... 6
B. Museum Dirgantara Mandala ........................................................................ 6
1. Sejarah Museum Dirgantara Mandala ..................................................... 7
a. Latar Belakang Berdirinya Museum Dirgantara Mandala ................ 7
1) Pada Tahun 1978 – 1982 ............................................................. 8
2) Pada Tahun 1982 – Sekarang ...................................................... 9
2. Koleksi Di Museum Dirgantara Mandala ............................................... 9
3. Galeri Yang Ada Di Museum Dirgantara Mandala ................................ 10

vi
4. Lokasi Museum Dirgantara Mandala ...................................................... 10
C. MALIOBORO .............................................................................................. 10
1. Sejarah Malioboro Sebagai Sangkan Paraning Dumadi ......................... 11
D. Pantai Parangtritis ......................................................................................... 13
1. Sejarang Pantai Parangtritis .................................................................... 13
2. Pantai Parangtritis Kini ........................................................................... 14
3. Lokasi Pantai Parangtritis ....................................................................... 14
BAB IV PERJALANAN PULANG ......................................................................... 15
A. Persiapan Pulang ........................................................................................... 15
B. Diperjalanan .................................................................................................. 15
C. Sampai disekolah ......................................................................................... 15
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ................................................................................................... 17
B. Saran .............................................................................................................. 18
1. Bagi Pengelola Wisata ............................................................................ 18
2. Bagi Bapak – Ibu Guru ........................................................................... 18
3. Bagi Siswa – Siswi .................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN ............................................................................. 20

vii
BAB I
PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya tulis ini adalah upaya dalam pelaksanaan salah satu tugas
seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bojongsari. Kami selaku penulis
berusaha melaksanakan tugas dengan semaksimal mungkin.
Kami menulis laporan perjalanan ini dengan melewati pengamatan
langsung pada objek wisata yang sudah di tentukan.
Dari penjelasan diatas kami sebagai warga negara yang baik dan harus
bisa menjaga budaya Negara kita salah satu wujud cinta tanah air maka SMP
kami mengadakan study tour ke Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tujuan
obyek wisata Lava Tour Gunung Merapi,Museum Dirgantara Mandala,
Malioboro, Pantai Parangtritis.
B. Tujuan Penulisan
1. Menyelesaikan tugas mata pelajaran bahasa Indonesia
2. Mengetahui sejarah obyek wisata yang ada di Yogyakarta
3. Melatih keterampilan dalam berbahasa dari segi penulisan maupun lesan
4. Menambah wawasan ilmu pengetahuan
C. Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui sejarah Lava Tour Gunung Merapi,Museum
Dirgantara Mandala,Malioboro,Pantai Parangtritis
2. Dapat menambah pengetahuan dan referensi bagi para pembaca
3. Dapat menggugah minat pembaca bahwa warisan luhur bangsa sanagt
perlu di lestarikan
D. Sistematika Penulis
BAB I Pendahuluan
Latar belakang, Tujuan penulisan, Manfaat Penulisan, Sistematika
Penulisan
BAB II Keberangkatan
Persiapan sebelum berangkat, Diperjalanan, Sampai tujuan

1
BAB III Obyek Wisata
Lava Tour Gunung Merapi, Museum Dirgantara Mandala,
Malioboro, Pantai Parangtritis
BAB IV Pulang
Persiapan, diperjalanan, Sampai di sekolah
BAB V Penutup
Kesimpulan, Saran
DAFTAR PUSAKA

2
BAB II
KEBERANGKATAN

A. Persiapan Sebelum Berangkat


Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, setelah kami bekerja keras
mengerjakan PAT (penilaian akhir tahun) dan kami sudah mendapatkan
nilai hasil kerja keras kami dalam mengerjakan PAT, kami pun
melaksanakan kkegiatan study tour. Kegiatan sebelumnya pada hari Sabtu
24 Juni 2023, seluruh siswa kelas VIII dikumpulkan di ruang keterampilan
untuk diberi arahan, pakaian yang tidak boleh di kenakan dan
perlengkapan apa saja yang harus dibawa saat study tour dan larangan-
larangan selama kegiatan untuk menjaga nama baik sekolah serta menjaga
keselamatan bersama oleh Bapak Akhmad Kholid s.pd, Bapak Nurul Aziz
s.pd, dan Ibu Shinta Bhakti Sis Andika s.pd selaku Pembina Osis dan
kesiswaan. Selain itu kegiatan study tour ini merupakan salah satu
program pengurus Osis dan kesiswaan yang bertujuan meningkatkan
kemampuan siswa dalam keterampilan dan berimajinasi dalam hal menulis
maupun dalam berbahasa.
Pada hari Minggu,25 Juni 2023 kami mengadakan kegiatan outing
class ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari rumah para siswa
mempersiapkan seluruh keperluan pribadi yang akan dibawa untuk bekal
study tour. Kami berangkat dari rumah masing-masing pada pukul 21:30
WIB. Tiba disekolahan kami berkumpul di ruang keterampilan untuk di
beri arahan dan di absensi. Sebelum berangkat kami doa bersama terlebih
dahulu dan diberi arahan oleh tour leader supaya kita tetap bersama dan
tidak hilang atau tidak bisa menemukan bus yang kita naiki. Waktu sudah
menujukan pukul 23.00 WIB kami pun dipanggil sesuai nomor bus untuk
berjalan menuju bus, sebelum masuk bus kami berpamitan kepada orang
tua terlebih dahulu setelah itu kami segera masuk kedalam bus yang di
damping oleh tiga guru pendamping dan dua tour leader.

3
B. Diperjalanan
Kami memasuki bus yang bernama B COACH dan masing-masing
menempati tempat duduk. Kami menggunakan armada sebanyak 5 bus. Di
perjalanan kami banyak diberi pengarahan oleh pemandu study tour
“KRISNA CIPTA WISATA”. Kakak tour leader menjelaskan tempat-
tempat yang akan kami kunjungi dan dan peraturan yang tidak boleh
dilakukan di dalam bus. Setelah di beri pengarahan kami diputarkan lagu-
lagu untuk menemani perjalanan kami. Tidak terasa waktu sudah larut
malam, banyak anak yang ketiduran musik pun sudah di matikan di dalam
bus sudah hening tidak ada suara. Tiba pada pukul 01.20 WIB kami
berhenti sejenak di rest area Daerah Kebumen untuk pergi ke toilet dan
minum-minum sebentar, setelah itu kita masuk ke bus lagi untuk
melanjutkan perjalanan.
C. Sampai Tujuan
Tak terasa perjalanan kami sudah sampai di Kota Yogyakarta,
kami sampai pada hari Senin pagi pukul 03.45 WIB di suatu rumah makan
Bale Wukir. Kami pun turun dari bus untuk ke toilet membersihkan badan
dan shalat subuh, setelah shalat subuh kami masuk ke rumah makan
tersenut untuk sarapan pagi. Kami selesai sarapan pagi kurang lebih pukul
06.15 WIB. Kami keluar dari rumah makan tersebut dan masuk kedalam
bus masing-masing. Kami melanjutkan perjalanan ke obyek wisata
pertama yaitu Lava Tour Gunung Merapi. Sepanjang perjalanan kita
diputarkan lagu-lagu dan di temani oleh teriknya sinar matahari pagi.
Kami tiba di wisata Lava Tour Gunung Merapi pada pukul 07.00 WIB.
Kami pun turun dari bus untuk berkumpul dan di berikan arahan oleh
kakak tour leader.

4
BAB III
OBYEK WISATA

Kami tiba di wisata pertama yakni Lava Tour Gunung Merapi pada pukul
07.00 WIB. Kami pun turun dari bus untuk berkumpul , kakak tour leader
menjelaskan nanti kita kemana saja menggunakan armada jeep. Setelah kami
berkumpul kami pun dibariskan untuk pengambilan foto dan video, setelah
pengambilan foto kami berdoa bersama dan diberi tahu aturan-aturan saat kita
menaiki jeep agar kita selamat. Setelah itu kita di perbolehkan menaiki jeep.
Setiap jeep dinaiki oleh lima siswa, disini kita bebas memilih teman untuk
menaiki jeep.
A. Lava Tour Gunung Merapi
1. Sejarah Lava Tour Gunung Merapi
Sejarah Lava Tour Merapi dimulai sejak tahun 2010 pasca erupsi
Merapi yang telah meluluh lantakan beberapa pemukiman warga,
menelan banyak korban sampai dengan habisnya harta bendanya,
terutama salah satu kunci Merapi Mbah Marijan pun ikut menjadi korban
erupsi 2010. Kerusakan parah terjadi di Desa Kepuharjo, Desa
Glagaharjo, dan beberapa desa lainnya di lereng gunung Merapi.
2. Awal Mula Lava Tour Gunung Merapi
Jumlah kunjungan ke Merapi pun hingga ribuan orang setiap harinya
untuk melihat bekas pasca erupsi yang menjadi saksi bisu runtuhnya
rumah dan meninggalnya sang pemegang kunci Merapi, pengunjung pun
bukan hanya wisatawan lokal saja melainkan juga dari wisatawan
mancanegara.
3. Lava Tour Gunung Merapi Menjadi Tempat Wisata
Sejak saat itu masyarakat lereng merapi memiliki inisiatif
menyediakan jeep lava tour merapi sebagai wisata Volcano Tour Merapi
sehingga sumber ekonomi pun merangkak naik dan berkembang. Hal itu
dijadikan sebagai mata pencaharian utama ketika mata pencaharian

5
mereka seperti penambangan, perdagangan, pertanian dan peternakan
sapi perah mereka yang hilang ketika di goncang oleh Merapi yang tidak
tidur lagi.
4. Lava Tour Gunung Merapi Kini
Saat ini Vulcano Tour Merapi ramai dikalangan wisatawan karena
tour wisatanya ke kawasan yang terdampak erupsi Gunung Merapi tahun
2010. Tour yang dimaksud saat ini merupakan tour menggunakan armada
jeep. Kegiatan tour meliputi kunjungan ke sejumlah titik yang terkena
dampak langsung erupsi.
Lava Tour Merapi kini ditawarkan sebagai aneka pilihan paker
wisata. Paket-paket ini dibanderol dengan harga yang beragam. Setiap
paket sudah termasuk tiket masuk untuk sejumlah titik pemberhentian.
Paket Lava Tour Merapi dimulai sejak dini hari hingga menjelang
sore. Waktu terbaik untuk menyaksikan pemandangan adalah ketika
musim kemarau. Wisata dibuka setiap hari dan selalu ramai dipesan saat
masa liburan. Namun, perlu diperhatikan bahwa paket wisata ini juga
bergantung pada kondisi dan status Gunung Merapi. Jika Merapi sedang
aktif, biasanya wisata akan tutup untuk sementara hingga kondisi aman.
5. Lokasi Lava Tour Gunung Merapi
Untuk kalian yang ingin tour ke Lava Tour Gunung Merapi. Lokasi
lengkapnya terletak di Jl. Bebeng, Dusun Tangkisan, Kecamatan
Umbulharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Museum Dirgantara Mandala
Setelah puas tour di lereng Gunung Merapi kita pun membersihkan
badan karena basah saat trip di Manuver Kali Kuning. Kita ganti pakaian
menggunakan kaos study tour yang sudah di bagikan. Setelah kita
membersihkan badan kita istirahat sejenak untuk membeli makanan atau
minuman yang ada di area parkiran. Setelah kita istirahat kita masuk kedalam
bus masing-masing untuk melanjutkan perjalanan ke wisata selanjutnya kita
berangkat dari Lava Tour Gunung Merapi Pukul 10.20 WIB. Selama di
perjalanan kami tidak merasa bosan karena banyak bercanda dengan teman-

6
teman satu bus, tak terasa kita sampai di wisata kedua yaitu Museum
Dirgantara Mandala kita sampai kurang lebih pukul 11.15 WIB.
Bus yang kelas kami naiki datang paling awal dari pada bus robongan
dari kelas lain kami menunggu rombongan bus lain sekitar 10 menit. Setelah
bus sudah berkumpul semua kita berkumpul untuk masuk ke halaman
museum di halaman museum kita di bariskan untuk pengambilan foto dan
video, setelah itu kita masuk ke dalam museum tersebut. Kami di museum ini
sampai pukul 12.30 WIB. Setelah itu kita masuk ke dalam bus kembali untuk
melanjutkan perjalanan. Sebelum ke wisata selanjutnya kami makan siang
dulu di suatu rumah makan ( Local Resto), setelah semuanya selesai makan
siang kita beristirahat sejenak untuk ke toilet. Setelah dari toilet kami pun
memasuki bus kembali untuk melanjutkan perjalanan ke Malioboro.
1. Sejarah Museum Dirgantara Mandala
a. Latar Belakang Berdirinya Museum Dirgantara Mandala
Museum ini didirikan dengan berdasarkan dua hal utama yaitu:
 Mendokumentasi segala kegiatan dan peristiwa berdasarkan dalam
bertumbuhnya TNI Angkatan Udara.
 Nilai-nilai luhur perjuangan 1945, yang bisa diwariskan kepada
para anak cucu negeri ini.
Berdasarkan dua hal tersebut, dituangkan dalam keputusan
Menteri/Panglima Angkatan Udara Nomor 491 tanggal 6 Agustus 1960
tentang dokumentasi, sejarah dan museum Angkatan Udara Republik
Indonesia, yang baru bisa diwujudkan dalam bentuk embrio pada
tanggal 21 April 1967 dan dibawah pembinaan Asisten Direktorat
Hubungan Masyarakat Angkatan Udara Republik Indonesia. Dalam
bentuk embrio ini, ia sudah memiliki tiga bagian yaitu:
 Bagian pembinaan benda-benda
 Bagian administrasi dan deskripsi
 Bagian dokumentasi dan pameran dengan kegiatan yang masih
terbatas.
Mulai ada kegiatan lebih berarti setelah adanya instruksi
Materi/Panglima Angkatan Udara Nomor 2 tahun 1967 tanggal 30 Juli

7
1967 tentang peningkatan kegiatan bidang sejarah, budaya dan museum
Angkatan Udara. Pada tanggal 4 April 1969, museum diresmikan oleh
Panglima Angkatan Udara Laksmana Roesdin Noerjadin, dengan nama
Museum Pusat Angkatan Udara Republik Indonesia. Dalam
peresmiannya turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting TNI AU,
antara lain:
 Laksmana Udara R.Soerjadi Soerjadrama
 Laskmana Udara (Purn) Dr. Suhardi Hardjo Lukito
 Pangkowilu V – Laksda Udara Saleh Basarah
 Kapusjarah ABRI – Kol Tit. Drs Nugroho Notosusanto
Awalnya, museum berada kawasan Markas Komando Wilayah
Udara V (Makowilu V) di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta. Dan pada
saat bersamaan berdiri juga Museum Pendidikan/Karbol di Lembaga
Pendidikan AKABRI Bagian Udara, Yogyakarta atau sekarang dikenal
dengan nama AAU, sehingga muncul ide untuk penyatuan keduanya,
selain juga untuk menampung koleksi alat utama sistem senjata TNI
AU yang kian terus berkembang sehingga dibutuhkan tempat yang
lebih luas.
1) Pada Tahun 1978 – 1982
Penentuan lokasi museum ada di Yogyakarta didasarkan atas
pemikiran sebagai berikut:
 Kurun masa tahun 1945 – 1949, kota ini memegang peranan
penting sebagai pusat kelahiran dan perkembangan TNI AU.
 Kota ini adalah tempat di didiknya para Taruna-taruni
Angkatan Udara (Karbol) calon perwira TNI AU.
 Bandar Udara Maguwo atau Bandar Udara Internasional
Adisutjipto adalah tempat banyak peristiwa memupuk
kejuangan 1945 yang perlu di wariskan kepada generasi kini
dan saat mendatang.
Atas dasar itulah maka Kepala Staf TNI AU mengeluarkan
keputusan No. Kep/11/IV1978 tertanggal 17 April 1978 yang
menetapkan bahwa Museum Pusat AURI dipindahkan ke

8
Yogyakarta dan disinergikan dengan Museum Pendidikan / Karbol
menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.
2) Pada Tahun 1982 – Sekarang
Pimpinan TNI-AU kemudian menunjuk gedung bekas
pabrik gula di Wonocatur Lanud Adisutjipto yang pada masa
pendudukan Jepang digunakan sebagai gudang logistik sebagai
Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala. Pada tanggal 17
Desember 1982, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI
Ashadi Tjahjadi menandatangani sebuah prasasti. Hal ini di
perkuat dengan surat perintah Kepala Staf TNI-AU
No.Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April 1984 tentang rehabilitas
gedung ini untuk dipersiapkan sebagai gedung permanen
Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala.
Dalam perkembangan selanjutnya pada tanggal 29 Juli 1984
Kepala Staf TNI-AU Marsekal TNI Sukardi meresmikan
penggunaan gedung yang sudah direnovasi tersebut sebagai
gedung Museum Pusat TNI AU “Dirgantara Mandala” dengan
luas area museum seluruhnya kurang lebih 4,2 Ha. Luas
bangunan seluruhnya yang digunakan 8.765 m2.
2. Koleksi Pesawat Di Museum Dirgantara Mandala
Daftar koleksi pesawat di Museum Dirgantara Mandala:
 Pesawat Amfibi PBY-5A Catalina PB-501 buatan AS.
 Pesawat Tempur/Serang Darat Douglas A-4E TT-0440 buatan AS.
 Pesawat Tempur Northrop F-5E Tiger II TS-05309 buatan AS.
 Pesawat Tempur BAE Systems Hawk 53 TT-5309 buatan Inggris
Raya.
 Pesawat Tempur Hawker Hunter F.4 N-112 buatan Inggris Raya
(Milik Belanda).
 Replika Pesawat Ultralight Wiweko Experimental Lightplane WEL-1
R.I X (Pesawat pertama hasil produksi Indonesia)
 Pesawat Tempur Mitsubishi A6M5 Zero 30-1153 buatan Jepang
 Pesawat Pengebom B-25J Mitchell M-439 buatan AS

9
 Pesawat Pengebom B.26 Invader M-265 buatan AS
 Pesawat Pengebom TU-16KS M-1625 buatan Uni Soviet
 Helikopter Hiller 360B buatan AS
 Pesawat Tempur P-51D Mustang P-338 buatan AS
 Replika Pesawat Latih KY51 Cureng buatan Jepang
 Replika Pesawat Glider Kampret GX001 buatan Indonesia
 Pesawat Latih PZL TS-8 Bies STUPA01 buatan Polandia
 DLL
3. Galeri yang Ada di Museum Dirgantara Mandala
 Patung Pahlawan Nasional TNI AU dan Swabuana Paksa yang ada di
Ruang Utama
 Swabuana Paksa yang ada di Ruang Utama
 Rudal SA 75 milik Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala
 Kamera K-24 dibuat oleh Amerika tahun 1944. Kamera ini menjadi
koleksi Museum Dirgantara Mandala sejal tahun 1978
 Nakajima Ki-43 II di Museum Angkatan Udara di Yogyakarta
 Helikopter Sikorsky S-58T Twin-Pac regristrasi H-3404. Menjadi
Koleksi Museum Dirgantara Mandala pada tahun 2017
4. Lokasi Museum Dirgantara Mandala
Jika kalian ingin ke Museum Dirgantara Mandala lokasi
lengkapnya ada di Kompleks Pangkalan Udara Adisutjipto Jl. Raya Janti,
Karang Janbe, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55282.
C. Malioboro
Setelah kami selesai mengelilingi Museum Dirgantara Mandala kami
semua memasuki bus masing-masing, dari museum kami berangkat pukul
12.30 WIB untuk melanjutkan perjalan ke wisata selanjutnya saat
diperjalanan kami bercanda dengan teman-teman dan diselingi karaoke.
Setelah kurang lebih 35 menit kita mampir ke suatu rumah makan ( local
resto) untuk makan siang, setelah semua selesai makan siang kami
beristirahat sejenak untuk ke toilet . Setelah semua selesai dari toilet kami
masuk ke dalam bus masing-masing untuk melanjutkan perjalanan ke

10
Malioboro. 10 menit perjalanan kita mampir ke pusat oleh-oleh untuk
membeli oleh-oleh khas Jogja di sini kita turun dan masuk ke took pusat oleh-
oleh tersebut. Disitu banyak sekali anak-anak membeli kue bakpia khas jogja.
Setelah semua selesai membeli oleh-oleh khas Jogja kita kembali masuk ke
dalam bus untuk melanjutkan perjalanan ke Malioboro. Saat diperjalanan kita
ful karaoke.
Pada pukul 15.10 WIB,kita turun dari bus dan berkumpul untuk pergi ke
pasar pusat oleh. Kurang lebih 5 menit kita sampai di pasar pusat oleh-oleh,
disini kita mencar untuk membeli oleh-oleh sesusai yang kita inginkan.
Setelah semua sudah membeli oleh-oleh,kita kembali ke parkiran untuk
beristirahat sejenak membeli minum. Setelah itu kita masuk ke dalam bus lagi
untuk melanjutkan Perjalanan ke wisata selanjutnya ke Pantai Parangtritis.
1. Sejarah Malioboro, Sebagai Bagian Dari Sangkan Paraning Dumadi
Keberadaan Malioboro sering pula dikaitkan dengan tiga tempat
sakral di Yogyakarta yakni Gunung Merapi, Keraton dan Pantai Selatan.
Dalam Bahasa Sansekerta, kata Malioboro bermakna karangan bunga.
Kata Malioboro juga berasal dari nama seseorang kolonial Inggris yang
bernama Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816
M. Pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian keraton
Yogyakarta.
Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer antara pantai
Selatan (Pantai Parangkusumo) –keraton Yogyakarta – Gunung Merapi.
Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1970 saat pemerintah Belanda
membangun benteng Vrendeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan
ini.
Selain membangun benteng, Belanda juga membangun Dutch Club
tahun 1822, The Dutch Governor’s Residence tahun1830, Java Bank dan
Kantor Pos tak lama setelahnya. Setelah itu Malioboro berkembang kian
pesat karena perdagangan antara orang Belanda dengan pedagang Tiong
Hoa. Tahun 1887 Jalan Malioboro dibagi menjadi dua dengan didirikan
tempat pemberhentian kereta api yang kini bernama Stasiun Tugu Yogya.

11
Jalan Malioboro juga memiliki peran penting dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Di sisi selatan Jalan Malioboro pernah terjadi
pertempuran sengit antara pejuang tanah air melawan pasukan kolonial
Belanda yang ingin menduduki Yogya. Pertempurang itu kemudian
dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yakni
keberhasilan pasukan merah putih menduduki Yogya selama enam jam
dan membuktikan kepada dunia bahwa angkatan perang Indonesia tetap
ada.
Malioboro berkembang pesat saat ini. Dengan tetap mempertahankan
konsep aslinya dahulu. Malioboro kini jadi pusat kehidupan masyarakat
Yogyakarta. Tempat-tempat yang strategis seperti Kantor Gubernur DIY,
Gedung DPRD DIY, Pasar Induk Beringharjo hinggs Istana Presiden
Gedung Agung juga berada di kawasan ini.
Pemerintah setempat kini terus melakukan perbaikan untuk menata
Malioboro menjadi kawasan yang nyaman untuk disinggahi . Awal tahun
2016 ini pemerintah telah berhasil mensterilkan parkir kendaraan dari
Malioboro dan tengah menata kawasan ini di sisi timur untuk
pendestrian. Rekolasi pedagang Malioboro sekarang pindah berada di
sebrangnya. Sebelah Hotel Grand Inna yang kini bernama jadi bernama
jadi Teras Malioboro. Sebagian pedagan Malioboro juga ada yang pindah
ke area lain tempat gang-gang masuk pemukiman di jalan Sosrowijayan
dan area sekitarnya sampai mengarah ke keraton atau mutar kembali kea
rah Stasiun Tugu.
Bicara tentang Malioboro bakpia mungkin hal pertama yang terlintas
di pikiran kita. Namun oleh-oleh dari Yogyakarta sebetulnya cukup
banyak dan beragam. Berikut ini contoh oleh-oleh yang cukup populer di
Yogyakarta:
 Bakpia
 Dodol Garut
 Gudeg kaleng
 Batik Jogja
 Coklat Monggo

12
 Yangko
 Geplak

D. Pantai Parangtritis
Saat anak-anak sudah kumpul di parkiran kami pun memasuki bus
masing-masing untuk melanjutkan perjalanan ke wisata terakhir. Kami
berangkat dari Malioboro pukul 16.15 WIB, di perjalanan kami tidak
merasakan lelah sedikitpun kami tetap bahagia menikmati perjalanan dengan
diputarkan musik. Di perjalanan banyak anak-anak yang bercanda da nada
juga yang ketiduran. Perjalanan kita kurang lebih menghabiskan waktu 1 jam
lebih.
Kita pun sampai di Pantai Parangtritis pukul 17.35 WIB. Kita pun turun
dari bus untuk melihat sunset dari Pantai Parantritis, kita jalan 2 menit dari
parkiran menuju bibir pantai. Saat tiba di bibir pantai banyak anak-anak yang
main pasir,foto-foto dan masih banyak lagi. Saat itu ombak pantai sedang
pasang jadi kits tidak boleh bermain terlalu dekat dengan pantai.
Setelah puas bermain di pantai kami pun kembali ke parkiran untuk
membersihkan badan dan mengganti pakaian. Setelah membersihkan badan
kami pun membeli cemilan di parkiran pantai. Setelah semua selesai membeli
cemilan kami pun kembali memasuki bus untuk perjalanan pulang. Kami
beranfgkat dari Pantai Parangtritis pukul 18.45 WIB untuk perjalanan pulang.
1. Sejarah Pantai Parangtritis
Awal mula penamaan pantai Parangtritis ini adalah saat seorang
pelarian dari Kerajaan Majapahit yang sampai di daerah laut berombak
besar. Dia bersemedi di tempat itu. Banyak air yang “ tumaritis” atau
menetes dari “parang” atau celah-celah batu karang. Ia pun lalu
menamainya sebagai Parangtritis, atau berarti air yang menetes dari celah
batu karang.
Mitos kemudian berlanjut saat era Kerajaan Mataram. Raja-raja jawa
dipercayai memiliki hubungan khusus dengan sang penguasa laut selatan
yaitu Nyi Roro Kidul. Hubungan itu dipercaya berlangsung hingga
sekarang. Bahkan bila kita membaca tentang Wisata Keraton Yogyakarta

13
kita akan menemukan bahwa pembangunan keraton pun di selaraskan
dengan pantai selatan.
Menurut suatu cerita, hubungan keraton serta raja-raja Jawa dengan
Nyi Roro Kidul berawal dari semedi Panembahan Senopati, sang pendiri
Kerajaan Mataram Islam yang saat ini bersemedi di laut selatan bertemu
dengan Nyi Roro Kidul. Terjalin hubungan cinta diantaranya keduanya
dan Nyi Roro Kidul pun kemudian berjanji akan membantu dan terus
berhubungan dengan Keturunan dari Panembahan Senopati.
Satu mitos yang dipercayai di pantai ini adalah larangan
menggunakan baju berwarna hijau di sekitar pantai Parangtritis. Warna
hijau dipercaya sebagai warna kesukaan sang Ratu Laut Selatan, dan juga
merupakan warna pakaian bala tentaranya. Memakai warna hijau
dipercaya bisa membuat siapa saja akan tergulung ombak saat berenang
di pantai.
2. Pantai Parangtritis Kini
Pantai Parangtritis sekarang menjadi salah satu obyek wisata yang
sangat terkenal di Yogyakarta dan telah menjadi ikon pariwisata di
Yogyakarta. Pantai yang indah ini menjadi daya tarik wisatawan karena
pengunjung yang datang dapat melihat keindahan sunrise maupun sunset
di bibir pantai. Pantai ini juga menawarkan beberapa lain bagi wisatawan
seperti mengelilingi pantai menggunakan motor ATV,delman maupen
kuda,bermain di pinggir pantai, maupun duduk di pasir sambil menikmati
suasana Pantai Parangtritis.
3. Lokasi Pantai Parangtritis
Jika kalian ingin ke Pantai Parangtritis lokasi lengkapnya ada
di:Kelurahan Parangtritis,Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.

14
BAB IV
PERJALANAN PULANG

A. Persiapan Pulang
Setelah selesai seharian mengunjungi beragam obyek wisata yang ada di
Yogyakarta terutama membeli oleh-oleh dan bermain di pinggir pantai, kami
pun memasuki bus untuk melakukan perjalanan pulang dari Daerah Istimewa
Yogyakarta ke Purbalingga sekitar pukul 18.45 WIB. Sebelum kami pulang
kami makan malam terlebih dahulu di rumah makan Ambar Ketawang. Kami
sampai di rumah makan sekitar pukul 19.50 WIB, disini saat makan malam
kita mendapat hiburan yaitu orgen tunggal disini banyak anak-anak yang
berjoget dan bernyanyi bersama biduan, sebagian anak ada yang diluar untuk
foto-foto di area parkiran rumah makan itu. Pada pukul 21.30 WIB kami
memasuki bus untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Purbalingga.
B. Di Perjalanan
Setelah kami makan malam di Ambar Ketawang tepatnya pukul 21.30
WIB. Kami melanjutkan perjalanan pulang dan diabsen ulang oleh guru
pendamping. Saat di perjalanan kita diberi kuis dan siapa yang bisa menjawab
akan mendapatkan doorprize sebuah kaos. Setelah itu banyak anak-anak yang
mengobrol,foto-foto,sibuk membereskan barang bawaan bahkan juga ada
yang sudah tertidur.
Kami pulang melewati jalan Yogyakarta yang sudah mulai sepi karena
waktu sudah malam. Karena sudah lelah kami pun tertidur. Tak terasa kami
telah sampai di Kota Purbalingga sekitar pukul 24.15 WIB. Sebelum kami
sampai di depan sekolah kami menghubungi orang tua agar menjemput kami
disekolahan.
C. Sampai Disekolah
Setelah sampai di sekolah sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, dengan
selamat tanpa ada halangan apapun. Disekolah sudah banyak orang tua yang
sudah menunggu anaknya pulang. Ketika bus tida di sekolah orang tua

15
langsung mencari anaknya masing-masing. Kami pun mengambil barang
bawaan kami yang ada di bagasi. Orang tua pun merasa senang melihat
anaknya pulang dengan selamat, merepa pun segera mengajak anaknya
pulang kerumah masing-masing.

16
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wisata merupakan sarana yang mampu untuk mengobati segala jenis
kepenatan hidup, apalagi objek wisatanya mengacu pada pendidikan yang mampu
menambah wawasan dan pengetahuan dengan cara yang menarik. Hal ini yang
diterapkan pada setiap kegiatan study tour SMP N 2 Bojongsari, dimana objek
wisata yang dikunjungi mendominasi pada peningkatan kemampuan berfikir yang
memiliki berbagai unsur. Diantaranya:
1. Lava Tour Gunung Merapi merupakan wisata naik jeep berkeliling ke
kawasan lereng Gunung Merapi yang terkena erupsi Gunung Merapi pada
tahun 2010. Gunung Merapi dengan segala kemegahan dan cerita mistis
yang tidak ada habisnya nyatanya bersahabat dengan para wisatawan yang
menyukai tantangan. Contohnya kami dapat melihat barang-barang yang
terkena abu panas Gunung Merapi pada tahun 2010, mencoba sensasi baru
saat menyusuri lautan pasir sisa erupsi dan dilanjutkan basah-basahan
disungai tentunya menjadi kegiatan yang seru, dapat menghilangkan
kepenatan serta menambah wawasan.
2. Museum Dirgantara Mandala adalah museum yang digagas oleh TNI
Angkatan Udara yang berisikan benda-benda koleksi sejarah, dimana
sebagian besarnya berupa pesawat terbang yang pernah mengabdikan diri
dilingkungan TNI AU.
3. Malioboro adalah nama salah satu jalan yang berada di pusat kota
Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan
Kantor Pos Yogyakarta. Disini kita dapat membeli berbagai oleh-oleh yang
kita inginkan.
4. Pantai Parangtritis yang berjarak 27 km dari pusat Kota Yogyakarta. Pantai
ini terkenal dengan pemandangan sunset yang romantis. Selain itu, Pantai
Parangtritis ini merupakan pantai paling terkenal di antara pantai-pntai lain

17
yang terbesar diwilayah Yogyakarta. Pantai yang mempunyai pemandangan
yang unik dan tidak terdapat pada obyek wisata lain. Obyek wisata ini.

B. Saran
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat
diberikan antara lain:
1. Bagi pengelola wisata
a. Membuat inovasi baru untuk dapat meningkatkan daya tarik
pengunjung.
b. Meningkatkan fasilitas-fasilitas yang ada.
2. Bagi bapak/ibu guru atau pihak sekolah
a. Sebaiknya guru pendamping meningkatkan pengawasan terhadap
siswa-siswinya.
b. Sebaiknya guru pendamping memberikan pengarahan yang jelas
kepada siswa-siswinya dalam melakukan suatu kegiatan.
3. Bagi siswa-siswi
a. Sebaiknya siswa meningkatkan rasa ingin tahu mengenai hal-hal
baru.
b. Melibatkan diri langsung untuk mempraktekkan alat peraga
IPTEK yang dijumpai.
c. Meningkatkan kedisiplinan dan tata tertib.
d. Sebaiknya siswa menjaga nama baik sekolah dengan cara
menjaga sikap.

18
DAFTAR PUSAKA

https://www.seputarwisata.com/sejarah-lava-tour-merapi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Pusat_TNI_AU_Dirgantara_Mandala

https://arsipdanperpustakaan.jogjakota.go.id/avemaria/index.php?huruf=M

https://www.atmago.com/berita-warga/sejarah-pantai-parangtritis_f30db456-
28de-493c-af19-d06b2a0504c7

19
LAMPIRAN FOTO
KEGIATAN

20
FOTO KEGIATAN

21
22
23

Anda mungkin juga menyukai