Anda di halaman 1dari 4

Contoh Laporan Perjalanan Wisata Study Tour SMA

Laporan Perjalanan Wisata

Study Tour SMA N 7 Bekasi ke Yogyakarta

Disusun Oleh:

Ahmad

Manarul

Hakim

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut catatan sejarah Alawiyin dikenal tokoh Datuk Tunggang Parangan atau Habib Hasyim
bin Musyayakh bin Abdullah bin Yahya yang lahirnya di Tarim, Hadralmaut Yaman Selatan,
seorang ulama penyebar agama Islam di Kalimantan Timur. Makamnya berada di desa Kutai
Lama Kabupatan Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.

Habib Hasyim bin Musyyakh keluar dari Hadralmaut Yaman, hijrah untuk menyebarkan Islam
di Pulau Jawa , Pulau Sumatera kemudian kepulau Sulawesi. Disini Habib Hasyim bertemu
dengan seorang ulama berasal Kota tengah kampar Riau yang telah lama menetap di Sulawesi
bernama Khotib Tunggal Abdul Makmur bergelar Datuk Ribandang. Dari Sulawesi Habib
Hasyim menuju negeri Matan (Ketapang) Kalimantan Barat. Disini Habib Hasim sebagai
seorang ulama dikenal dengan gelar Habib Tunggang Parangan dan sebutan Si Janggut Merah.

Sementara menurut dokumentasi Wikipedia, disebutkan Habib Hasyim adalah seorang ulama
Minangkabau yang menyebarkan agama Islam di Kerajaan Kutai di Kalimantan bersama
temannya Datuk Ribandang pada masa pemerintahan Raja Aji Mahkota yang memerintah dari
tahun 1525 hingga 1589. Datuk Tunggang Parangan berperan besar dalam menyebarkan Islam
bersama Sultan Aji Dilanggar atau Aji Gendung gelar Meruhum Aji Mandaraya yang
memerintah setelah menggantikan ayahnya, Aji Mahkota sejak tahun 1589 hingga 1605,
sehingga rakyat Kutai akhirnya memeluk Islam

Diceritakan pula sebelum kedatangan Habib Hasyim di tanah Kutai pada abad ke-16, Islam
pernah masuk kepedalaman Kutai dibawa oleh saudagar-saudagar Arab diantaranya Sayyid
Muhammad bin Abdullah bin Abu Bakar Al-Marzak ulama dari Minangkabau, rerjadi pada
zaman pemerintahan Raja Mahkota (meruhum Berjanggut Kawat). Ulama-ulama tersebut belum
berhasil membujuk sang Raja untuk memeluk agama Islam

Study tour merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh MTs Miftahul Ulum Anggana,
khususnya untuk siswa kelas VIII. Kegiatan ini secara khusus dimaksudkan untuk membuka
wawasan siswa tentang pengetahuan di luar kelas. Makam tunggang parangan menjadi tujuan
karena bisa menambah pengetahuan siswa; baik itu sejarah, budaya, , dll.

Dalam kegiatan tersebut seluruh siswa diwajibkan membuat laporan perjalanan study tour yang
menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sebagai pertanggung jawaban dan sebagai media
pembelajaran bagi para siswa peserta study tour.

B. Tujuan

Tujuan kegiatan study tour dan laporan perjalanan ini adalah:

1. Menambah wawasan siswa mengenai makam tunggang parangan


2. Sebagai sarana pengenalan siswa dengan situs sejarah.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung dengan sumber
ajar.
4. Rekreasi sebelum diadakan UAS dan naik ke kelas IX
5. Memberikan pengalaman kepada siswa peserta study tour.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan Study Tour

Kegiatan study tour ini dilaksanakan pada:

Hari, tanggal: Sabtu, 28 April 2018

Lokasi: Kutai Lama, Anggana

D. Peserta Study Tour

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa MTs Miftahul Ulum Anggana kelas VIII beserta wali
kelasnya.

E. Pembiayaan
Biaya dalam melakukan perjalanan wisata study tour ini sebesar Rp.400.000,- dengan rincian
sebagai berikut:

1. Transportasi: Rp.200.000,-
2. Tiket masuk: Rp.100.000,-
3. Makan dan Minum: 100.000,-

Sumber dana kegiatan ini sebagian berasal dari iuran para siswa dan dipotong dari tabungan
siswa sebanyak 25% dari total pembiayaan yang harus dibayarkan.

ISI LAPORAN PERJALANAN WISATA STUDY TOUR

A. Laporan Perjalanan Study Tour


Kami, dari SMA N 7 Bekasi mengadakan study tour ke Yogyakarta pada tanggal 23 November
2017 selama 3 hari dua malam; berakhir di tanggal 25 November 2017.

Dari Bekasi ke Yogyakarta kami menggunakan Bus Pariwisata Sinar Jaya. Semua siswa duduk
di kursi paling depan sementara guru dan staff TU yang mengikuti kegiatan ini duduk di kursi
belakang. Kami dijadwalkan berangkat tanggal 23 November pukul 10:00 WIB. Tetapi sebelum
itu siswa peserta sudah terlihat banyak berkumpul dan bergembira.

Bus baru diberangkatkan pukul 10:30 WIB dikarenakan ada kendala dalam administrasi presensi
siswa. Lama perjalanan yang kami tempuh dari Bekasi sampai di lokasi penginapan adalah
sekitar 10 jam. Jadi kami tiba pukul 20:30 WIB.

Setelah sampai di lokasi penginapan, kami diizinkan untuk melakukan kegiatan pribadi. Malam
harinya kami diajak jalan-jalan ke daerah Malioboro, melihat pentas seni jalanan yang telah biasa
digelar setiap hari.

Di sana kami diwajibkan untuk mewawancarai salah satu anggota pementas seni dan
mengajukan pertanyaan mengenai beberapa hal yang jawabannya terlampir di akhir laporan ini.
Pertanyaannya adalah:

 Apa nama pentas yang tadi dilakukan?


 Bagaimana sejarahnya?
 Sudah berapa lama mementaskan seni tersebut?

Kami berjalan-jalan sambil mengedukasi diri sendiri tentang Malioboro, tentang 0 km Jogja, dll.
Guru membatasi kegiatan malam itu sampai pukul 23:00, maka setelah waktu habis kami
langsung kembali ke penginapan untuk beristirahat untuk kemudian besok paginya kami
melakukan study tour ke Istana Kepresidenan Yogyakarta (Gedung Agung), Universitas Negeri
Yogyakarta, dan Candi Borobudur.

B. Objek yang Diamati

Objek-objek yang kami amati selama perjalanan wisata study tour ini beraneka ragam, dan inilah
hasil dari analisis kelompok kami.

a. Makam Tunggang Parangan

*foto*

Gedung Agung juga dikenal dengan nama Istana Yogyakarta. Menurut informasi, istana ini
menempati lahan seluas 43.000 m lebih. Gedung utama kompleks Istana Yogyakarta mulai
dibangun pada bulan Mei 1824 yang diprakarsai oleh Residen Yogyakarta ke-18. Saat ini
Gedung Agung dijadikan kediaman dan kantor resmi Presiden ketika berkunjung ke Yogyakarta,
selain itu juga menjadi tempat di mana tamu-tamu negara akan menginap.

b. Makam Tunggang Parangan


*foto*

Malioboro adalah sebuah jalan lurus yang menurut narasumber kami membentang dari Tugu
Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang secara utuh, jalan ini
menggabungkan tiga jalan yakni Jalan Margo Mulyo, Margo Utomo, dan Malioboro itu sendiri.

Di kawasan tiga jalan tersebut ada beberapa objek bersejarah yang masih berdiri kokoh di
antaranya, Stasiun Tugu, Tugu Yogyakarta, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng
Vredeburg, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.

c. Universitas Negeri Yogyakarta

*foto*

(tuliskan tentang UNY berdasarkan apa yang telah kamu amati)

d. Candi Borobudur

*foto*

(tuliskan seputar Candi Borobudur berdasarkan apa yang telah kamu amati)

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pengalaman yang telah kami dapatkan dari perjalanan wisata study tour ke
Yogyakarta ini, dapat diambil kesimpulan bahwa Indonesia, khususnya Yogyakarta, memiliki
tempat bersejarah yang masih belum pas jika tidak sampai bertemu dengan narasumbernya
secara langsung, dan bertanya tentang pendapat mereka mengenai sejarah tersebut.

B. Saran

Perjalanan wisata study tour ini sangat bermanfaat untuk siswa, sangat baik apabila terus
dilaksanakan dari tahun ke tahun dengan tujuan yang berbeda dan yang kaya akan sejarah dan
ilmu pengetahuan agar wawasan siswa meningkat.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(sertakan lampiran bila tersedia, misalkan jawaban atas pertanyaan di atas, foto-foto saat
kegiatan dilakukan, dll.)

Anda mungkin juga menyukai