Anda di halaman 1dari 112

LAPORAN KEGIATAN KARYAWISATA KELAS IX

SMP NEGERI 3 TANGERANG

2018/2019

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI NILAI

PELAJARAN IPS DAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN

2018/2019

DISUSUN OLEH : 1. HAKIM AFIF PUTRA

2. ILHAM ALAM SYAH

3. IZHARUL ATMA NUGRAHA

4. NANDA NUR ALIZA

5. QATRUNNADA HASNA MUMTAZ

6. RESA MAULANA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG

SMP NEGERI 3 TANGERANG

Jalan Raden Fatah No.52 Sudimara Barat Ciledug

Kota Tangerang 15151 Telp. (021) 7306942

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah dan disetujui pada tanggal , ................................ 2019 oleh :

Pembimbing Teknis, Pembimbing Materi, Wali Kelas,

Illah Jamilah, S. Pd. Hj. R. Indahyati, S. Pd Hj. Suwanti, S. Pd


NIP. 196206061986032009 NIP.196312241986022004 NIP. 19620716198302002

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Drs. H. Amsir, M.Pd.


NIP. 197002081996021003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganuge-
rahkan rahmat dan karunia-Nya. Dengan kemahakuasaan-Nya pula, kami dapat me-
nyelesaikan penyusunan laporan ini. Shalawat serta salam kami haturkan kepada junjun-
gan Nabi besar Muhammad SAW. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Amsir, M.Pd


selaku kepala sekolah yang telah mengizinkan kami untuk melakukan penyusunan
karya tulis ini, dan yang telah memberikan dukungan secara tidak langsung dalam
proses belajar mengajar.
2. Ibu Illah Jamilah, S. Pd.
selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan laporan ini dan yang telah memberi semangat selama proses bela-
jar.
3. Ibu Hj. R. Indahyati, S. Pd.
selaku guru pembimbing materi yang telah memberikan motivasi bagi kami se-
hingga kami dapat dengan baik menyelesaikan penyusunan karya tulis ini.
4. Ibu Hj. Suwanti, S. Pd.
selaku wali kelas yang telah memberikan motivasi bagi kami sehingga kami dapat
dengan baik menyelesaikan penyusunan karya tulis ini.
5. Orang Tua Wali murid
selaku pemberi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik
dan telah mengizinkan.

Buku ini disusun untuk memenuhi nilai ujian praktek Bahasa Indonesia dan IPS,
tahun ajaran 2018/2019. Dan sekaligus sebgai jembatan bagi para siswa untuk mengenal
dan mulai mencintai kembali berbagai tempat-tempat bersejarah di Indonesia.

Laporan ini berisikan hasil kunjungan kami terhadap beberapa objek wisata yang
ada di daerah Yogyakarta yang disusun berdasarkan format laporan yang telah diberikan
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

iii
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil
laporan yang kami buat ini tidak mungkin luput dari kekurangan, dengan upaya dan
lapang dada kami senantiasa mengharapkan sumbangan pemikiran anda baik berupa
kritikan maupun saran demi menyempurnakan laporan ini. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Ciledug, Februari 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1


B. Rumusan Pembahasan ...................................................................................... 2
C. Tujuan
1. Tujuan Umum ........................................................................................... 2
2. Tujuan Khusus ........................................................................................... 2
D. Manfaat ............................................................................................................ 3
E. Sumber-Sumber ............................................................................................... 3

BAB II ISI LAPORAN

A. Nama Lokasi, Perjalanan dan Waktu Kunjungan


1. Nama Lokasi .............................................................................................. 4
2. Perjalanan .................................................................................................. 4
3. Waktu Kunjungan ...................................................................................... 5
B. Deskripsi Lokasi Situs-situs Sejarah di Wilayah Yogyakarta
1. Kraton Ngayogyakarta ............................................................................... 6
2. Monumen Jogja Kembali ........................................................................... 7
3. Museum Dirgantara Mandala ..................................................................... 8
4. Candi Borobudur ........................................................................................ 8
5. Candi Prambanan ....................................................................................... 10
6. Marlioboro ................................................................................................ 11
C. Sejarah Berdirinya Situs Situs Sejarah
1. Kraton Ngayogyakarta ............................................................................... 12
2. Monumen Jogja Kembali ........................................................................... 13

v
3. Museum Dirgantara Mandala ..................................................................... 24
4. Candi Borobudur ...................................................................................... 26
5. Candi Prambanan ....................................................................................... 34
D. Benda-Benda Pusaka Peninggalan Situs Sejarah yang dikunjungi
1. Kraton Ngayogyakarta ............................................................................... 45
2. Monumen Jogja Kembali ........................................................................... 53
3. Museum Dirgantara Mandala ..................................................................... 55
4. Candi Borobudur ........................................................................................ 59
5. Candi Prambanan ....................................................................................... 73
E. Fungsi Situs-Situs Sejarah
1. Kraton Ngayogyakarta ............................................................................... 83
2. Monomen Jogja Kembali ........................................................................... 84
3. Museum Dirgantara Mandala ..................................................................... 86
4. Candi Borobudur ........................................................................................ 86
5. Candi Prambanan ....................................................................................... 87

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 88
B. Saran-Saran, pesan dan kesan
1. Kesan ............................................................................................................ 88
2. Pesan ............................................................................................................. 89
3. Motto ............................................................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 90

DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto Kegiatan ................................................................................................... 92
2. Biodata Penyusun ........................................................................................... 101

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Yogyakarta atau Jogja adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai ibukota
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Jogja terletak dipulau jawa yang berbatasan
langsung dengan provinsi Jawa Tengah dan berbatasan dengan samudra Hindia. Kota
Jogja sering disebut juga sebagai kota budaya dan pelajar.
Yogyakarta adalah kota yang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya. Yogya-
karta merupakan pusat kerajaan Mataram (1575-1640), dan sampai sekarang ada Kraton
(Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya. Yogyakarta juga memiliki
banyak candi berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan besar
jaman dahulu, di antaranya adalah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 oleh
dinasti Syailendra.Selain warisan budaya, Yogyakarta memiliki panorama alam yang in-
dah dan atmosfir kesenian yang sangat kental didalamnya. Dalam hal kebudayaan pro-
pinsi Yogyakarta masih sangat kental dengan budaya Jawanya. Dalam kehidupan sehari-
hari seni dan budaya seolah tak terpisahkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat setempat
Dalam berkomunikasi, bahasa pengantar sehari-hari umumnya masyarakat Yogya-
karta menggunakan bahasa Jawa. Propinsi Yogyakarta merupakan salah satu pusat bahasa
dari sastra Jawa seperti bahasa parama sastra, ragam sastra, bausastra, dialek, sengkala
serta lisan dalam bentuk dongeng, japamantra, pawukon, dan aksara Jawa.
Tempat-tempat pariwisatanya pun juga sangat mengesankan. Tak ayal turis
mancanegara banyak yang singgah di tengah-tengah pulau jawa yang eksotik ini. Karena
itulah sudah sepantasnya generasi muda khususnya siswa SMPN 3 TANGERANG
berkunjung untuk menimba ilmu ke Yogyakarta. Paling tidak bisa mengetahui sedikit
seluk beluk mengenai Yogyakarta. Karena itulah kita sebagai generasi muda sangat tidak
etis jika kita tidak pernah berkunjung ke Yogyakarta dan tidak mengenal history tentang
jogja,karena jogja mempunyai sejarah yang panjang dalam terbentuknya pemerintahan
NKRI mulai zaman kerajaan sampai sekarang. Jogja tetap istimewa dimata dunia.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 1


B. RUMUSAN PEMBAHASAN
1. Apa nama lokasi serta kapan waktu kunjungannya?
2. Apa situs sejarah yang dikunjungi di wilayah Yogayakarta?
3. Bagaimana sejarah berdirinya situs-situs sejarah yang dikunjungi di wilayah
Yogyakarta?
4. Apakah terdapat benda-benda pusaka peninggalan situs sejarah yang dikun-
jungi?
5. Apa fungsi situs-situs sejarah yang dikunjungi?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulis membuat karya ilmiah tentang Yogyakarta ini adalah : untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah,
mengetahui tempat-tempat wisata yang ada di Jogja, mengetahui peninggalan
budaya dimasa lalu, mengenal lebih dekat lagi budaya daerah, dan dapat
mengetahui seluk beluk tempat-tempat wisata yang ada di Jogja. Khususnya
bagi kami, umumnya bagi pembaca.
2. Tujuan Khusus;
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan, adapun tujuan khusus kami dalam
melakukan penelitian objek – objek wisata, di antaranya :
a. Ingin mengetahui sejarah Monumen Jogja Kembali, Museum Dirgan-
tara, Candi Prambanan, Malioboro, Kraton Nyayogyakarta dan Candi
Borobudur.
b. Supaya mengetahui tentang letak atau lokasi Monumen Jogja Kembali,
Museum Dirgantara, Candi Prambanan, Malioboro, Kraton Ngayog-
yakarta dan Candi Borobudur.
c. Mengetahui dan menambah ilmu pengetahuan tentang tata bangunan
Monumen Jogja Kembali, Museum Dirgantara, Candi Prambanan,
Malioboro, Kraton Ngayogyakarta dan Candi Borobudur.
d. Menambah wawasan mengenai objek – objek dan benda – benda pu-
saka yang berada di Monumen Jogja Kembali, Museum Dirgantara,

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 2


Candi Prambanan, Malioboro, Kraton Ngayogyakarta dan Candi
Borobudur.
e. Adapun tujuan lain kami menulis karya tulis ini, untuk menambah nilai
akhir Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang
diberikan oleh guru bidang mata pelajaran tersebut.
D. Manfaat
1. Menyediakan sumber yang dapat memperkaya informasi faktual yang ter-
cantum dalam buku, dan membuat teks dalam buku menjadi berarti.
2. Mengembangkan sikap ingin tahu peserta, dan memperluas pengertian
3. Menyediakan pengalaman melalui objek, tempat, situasi,dan hubungan
antar manusia yang tidak dapat disediakan di kelas.
4. Mempertajam kesadaran siswa terhadap lingkungan.
5. Mengenalkan siswa tentang kemungkinan bidang kerja atau karir yang
bisa mereka masuki sesuai dengan cita-cita mereka.
6. Memadukan kelas dengan komunitas terbaru dan lingkungan yang lebih
besar dan lebih berarti.
7. Mempererat keakraban dengan teman satu kelas dan melatih kerjasama an-
tar siswa dalam suatu kelompok.
8. Memberikan suasana relaksasi di tengah rutinitas yang terkadang men-
jemukan.
E. Sumber-Sumber
Laporan karya tulis ini ditulis berdasarkan sumber-sumber yang berasal dari
narasumber dan situs-situs yang dikunjungi. Kami juga memperoleh dari be-
berapa sumber, seperti buku dan artikel di internet yang sesuai dengan materi
untuk memenuhi pembuatan karya tulis ini.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 3


BAB II
ISI LAPORAN
A. Nama Lokasi, Perjalanan dan Waktu Kunjungan
1. Nama Lokasi
a) Monumen Jogja Kembali
b) Museum Dirgantara
c) Candi Prambanan
d) Malioboro
e) Keraton Ngayogyakarta
f) Candi Borobudur
2. Perjalanan
Pada tanggal 11 Desember 2018 siswa siswi SMP Negeri 3 Kelas 9
melaksanakan kegiatan karya wisata ke Yogyakarta. Kegiatan ini dil-
aksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 11 sampai 14 Desember 2018.
Rute perjalanan dimulai dari Monumen Jogja kembali, museum dirgan-
tara, Candi Prambanan, Malioboro, Keraton Ngayogyakarta dan Candi
Borobudur. Untuk melaksananakan tugas Karya Wisata ini , kelas IX.V dibagi
menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 sampai 7
orang. Kami mendapatkan bagian kelompok 2 yang di ketuai oleh Hakim Afif
P. dan anggotanya terdiri dari Ilham Alam Syah, Izharul Atma N, Nanda Nur
A, Qatrunnada Hasna M, Resa Maulana.
Kami berangkat menuju Yogyakarta Menggunakan bus. Bus yang
digunakan adalah Big Bird. Keseluruhan bus yang digunakan untuk ke Yog-
yakarta adalah 8 bis. Kami berada di bus 4 bersama anak-anak kelas 9.5 dan
sebagian anak kelas 9.4. di bus 4 di dampingi oleh wali kelas kami yaitu Ibu
Hj. Suwanti, Ibu Eni Mardiyatmi, Bapak Edi, Kak Rea. Semua siswa-siswi
berkumpul di bus mereka masing-masing pukul 05.00. Perjalanan dimulai
pukul 06.00 dari Smpn 3 Tangerang. Kami berangkat melalui Tol Bintaro.
Saat di perjalanan, kami bernyanyi bersama dan sebagian ada yang tertidur.
Di daerah Bekasi, kami sedikit mengalami kemacetan. Tak lama, jalan pun
kembali normal. Di kilometer 33, kami berhenti sebentar di Rest Area untuk

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 4


buang air kecil. Setelah itu, kami pun melanjutkan perjalanan melalui Tol Ci-
pali. Selanjutnya kami melawati tol Palimanan-Kanci-Cirebon. Kami keluar
Tol Kanci pada pukul 11.30 dan melanjutkan perjalanan melalui Pantura untuk
menuju RM. Kedung Roso di daerah Brebes, dan langsung melanjutkan per-
jalanan kembali menuju Yogyakarta melalui kota Tegal, Pemalang, Pekalon-
gan, Alas Roban, Batang, Kendal, dan Tol Semarang pada pukul 19.00 kami
keluar Tol Semarang menuju RM. Bintangan Bawen untuk ISOMA. Setelah
ISOMA perjalanan menuju Yogyakarta. Seluruh siswa-siswi sampai di hotel
Pop Timoho Yogyakarta pada pukul 23.30 kami Check In pukul 00.00 dan
langsung menuju kamar yang sudah di tentukan. Setelah sampai di kamar kami
langsung membereskan barang bawaan dan beristirahat untuk melanjutkan
perjalanan esok hari menuju tempat-tempat yang sudah ditentukan. Hari per-
tama pada tanggal 12 Desember 2018 tempat yang di kunjungi adalah Monu-
men Jogja Kembali, Museum Dirgantara, RM. Grafika, Candi Pramabanan,
Pusat oleh-oleh Bakpia Djava, Malioboro. Hari kedua, yaitu pada tanggal 13
Desember 2018 tempat yang dikunjungi Keraton Ngayogyakarta, RM. Orang
utan, Candi Borobudur. Setelah kunjungan dari Candi Borobudur, kira-kira
pukul 16.30 kami semua langsung melanjutkan perjalanan pulang menuju kota
Tangerang melewati daerah Magelang, Jawa Tengah. Pada pukul 18.30 kami
berhenti di RM. Bintangan Bawen untuk ISOMA. Setelah ISOMA, kami
melanjutkan perjalanan kembali menuju Tangerang. Pada tanggal 14 Desem-
ber 2018 pukul 08.30 kita semua sudah tiba di Tangerang dan menuju rumah-
rumah masing-masing.

3. Waktu Kunjungan
 Rabu, 12 Desember 2018 Pukul 08.00 – 09.00 : Kunjungan ke Monjali
(Monumen Jogja Kembali)
 Rabu, 12 Desember 2018 Pukul 10.30 – 11.30 : Kunjungan ke Museum
Dirgantara
 Rabu, 12 Desember 2018 Pukul 14.30 – 16.00 : Kunujungan ke Candi
Prambanan

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 5


 Rabu, 12 Desember 2018 Pukul 18.00 – 20.00 : Kunjungan ke Malioboro
 Kamis, 13 Desember 2018 Pukul 09.00 – 10.00 : Kunjungan ke Kraton
Ngayogyakarta
 Kamis, 13 Desember 2018 Pukul 13.00 – 16.30 : Kunjungan ke Candi
Borobudur

B. Deskripsi Lokasi Situs-Situs Sejarah Di Wilayah Yogyakarta


1. Kraton Ngayogyakarta

Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat


atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogya-
karta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi ba-
gian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih
berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih
menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan
salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupa-
kan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk
berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan.
Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana
Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta pa-
viliun yang luas.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 6


2. Monumen Jogja Kembali
Museum Monumen Jogja Kem-
bali, adalah sebuah museum sejarah
perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia yang ada di kota Yogya-
karta dan dikelola oleh Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata.
Museum yang berada di bagian utara
kota ini banyak dikunjungi oleh para
pelajar dalam acara darmawisata.
Museum Monumen dengan bentuk kerucut
ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi
dengan ruang perpustakaan serta ruang
serbaguna. Pada rana pintu masuk ditulis-
kan sejumlah 422 nama pahlawan yang
gugur di daerah Wehrkreise III (RIS) an-
tara tanggal 19 Desember 1948 sampai
dengan 29 Juni 1949. Dalam 4 ruang mu-
seum di lantai 1 terdapat benda-benda
koleksi: realia, replika, foto, dokumen,
heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum dalam suasana
perang kemerdekaan 1945-1949. Tandu dan dokar (kereta kuda) yang pernah di-
pergunakan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman juga disimpan di sini (di ru-
ang museum nomor 2).

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 7


3. Museum Dirgantara

Museum Pusat TNI AU "Dirgantara


Mandala" adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara untuk
mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di
kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Museum ini sebelumnya
berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4
April 1969 oleh Panglima AU LaksamanaRoesmin Noerjadin lalu dipindahkan
ke Yogyakarta pada 29 Juli 1978.

4. Candi Borobudur
Borobudur adalah sebuah candi Bud-
dha yang terletak di Borobudur, Mage-
lang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini
terletak kurang lebih 100 km di sebelah
barat daya Semarang, 86 km di sebelah
barat Surakarta, dan 40 km di sebelah
barat laut Yogyakarta. Candi ber-
bentuk stupa ini didirikan oleh para pen-
ganut agama Buddha Mahayana sekitar
tahun 800-an Masehi pada masa
pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha
terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 8


Monumen ini terdiri atas enam teras
berbentuk bujur sangkar yang diat-
asnya terdapat tiga pelataran meling-
kar, pada dindingnya dihiasi dengan
2.672 panel relief dan aslinya terdapat
504 arca Buddha. Borobudur memiliki
koleksi relief Buddha terlengkap dan
terbanyak di dunia. Stupa utama
terbesar teletak di tengah sekaligus me-
mahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh
tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha
tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tan-
gan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci
untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk
menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan
kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur
memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah
jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah
dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa
nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud).

Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga
dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada
dinding dan pagar langkan. Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan
pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di
Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam.[6] Dunia mulai menyadari keberadaan
bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat
itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu
Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 9


Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas
upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah
ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Borobudur kini masih digunakan se-
bagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh
Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Tri-
suci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah objek wisata tunggal di
Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

5. Candi Prambanan

Candi Prambanan atau Candi


Roro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang
dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga
dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa
pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.
Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwa-
grha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di gar-
bagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga
meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecama-
tan Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kil-
ometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di per-

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 10


batasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.[2] Letak-
nya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Boko-
harjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan
terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar
di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur
bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada
umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai
47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Se-
bagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya
tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar ta-
hun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas
oleh Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram.

6. Marlioboro

Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota
Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kan-
tor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan
Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner
Kraton Yogyakarta.

Pada tanggal 20 Desember 2013,


pukul 10.30 oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono X nama dua
ruas jalan Malioboro dikembalikan
ke nama aslinya, Jalan Pangeran
Mangkubumi menjadi jalan Margo
Utomo, dan Jalan Jenderal Achmad
Yanimenjadi jalan Margo Mulyo.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 11


Terdapat beberapa objek bersejarah
di kawasan tiga jalan ini antara
lain Tugu Yogyakarta, Stasiun
Tugu, Gedung Agung, Pasar Bering-
harjo, Benteng Vredeburg, dan Mon-
umen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro sangat terkenal
dengan para pedagang kaki
lima yang menjajakan kerajinan khas
Jogja dan warung-warung lesehan di
malam hari yang menjual ma-
kanan gudeg Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para sen-
iman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik,
melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.

Saat ini, Jalan Malioboro tampak lebih lebar karena tempat parkir yang ada di
pinggir jalan sudah dipindahkan ke kawasan parkir Abu Bakar Ali. Karena
Kedepanya Malioboro Akan Menjadi Semi Pedestrian

C. Sejarah Berdirinya Situs-situs Sejarah


1. Kraton Ngayogyakarta
Keraton Yogyakarta mulai
didirikan oleh Sultan
Hamengku Buwono I be-
berapa bulan pasca Perjan-
jian Giyanti pada ta-
hun 1755. Lokasi keraton
ini konon adalah bekas se-
buah pesanggarahan yang
bernama Garjitawati.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 12


Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mata-
ram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain me-
nyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang
ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan
Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang
termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti
Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri
Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Se-
latan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta
memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-
benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan
suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah
mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton
Yogyakarta. Dan untuk itulah pada tahun 1995 Komplek Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

2. Monumen Jogja Kembali

Monumen Jogja Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 dengan upacara
tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sul-
tan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Gagasan untuk mendi-
rikan monumen ini dilontarkan oleh kolonel Soegiarto, selaku walikotamadya
Yogyakarta pada tahun 1983. Nama Yogya Kembali dipilih dengan maksud se-
bagai tetenger (peringatan) dari peristiwa sejarah ditariknya tentara pendudukan
Belanda dari ibukota RI Yogyakarta pada waktu itu, tanggal 29 Juni 1949. Hal ini
merupakan tanda awal bebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerinta-
han Belanda.

Pembangunan monumen ini dilakukan dengan memperhitungkan beberapa faktor


penting. Titik pusat bangunan ini merupakan sebuah titik yang secara imajiner
menghubungkan beberapa titik penting di Yogyakarta yaitu Kraton Jogja, Tugu

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 13


Yogyakarta, Gunung Merapi, Parang Tritis dan juga Panggung Krapyak. Titik ini
sendiri disebut sebagai Sumbu Besar Kehidupan dan penanda dari titik imajiner
ini sendiri berada pada lantai 3 bangunan monumen ini.

Monumen Jogja Kembali juga sebagai tanda bukti memperjuangkan memper-


tahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah memproklamasikan kemerdekaanya
pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia masih harus menghadapi Belanda yang
ingin mengembalikan kekuasaannya atas Indonesia. Upaya bangsa Indonesia da-
lam mempertahankan kemerdekaannya dilakukan dengan dua cara, yaitu diplo-
masi dan cara perjuangan fisik (perjuangan bersenjata). Berikut adalah upaya-
upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia:

a. Perjuangan Fisik

1) Insiden Hotel Yamato

Insiden Hotel Yamato adalah peri-


stiwa perobekan bendera Belanda (Me-
rah-Putih-Biru) menjadi bendera Indo-
nesia (Merah-Putih) di Hotel
Yamato Surabaya (sekarang Hotel
Majapahit Surabaya) pada tanggal 10
November 1945 yang didahului oleh
gagalnya perundingan antara Su-
dirman (residen Surabaya) dan Mr. W.V.Ch Ploegman untuk menurunkan
bendera Belanda.

2) Pertempuran Surabaya

Pertempuran arek-arek Surabaya dengan pihak Sekutu bersama NICA di-


awali oleh insiden bendera di Hotel Yamato, Surabaya, tanggal 19 September
1945. Salah seorang tentara Belanda menurunkan bendera merah putih lalu
menggantinya dengan bendera Belanda. Hal ini menimbulkan kemarahan

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 14


rakyat Surabaya. Arek-arek Surabaya menurunkan
bendera Belanda dan merobek warna biru agar
menjadi warna bendera Indonesia.

Selain peristiwa perobekan bendera, kedatangan


pasukan Sekutu ke Surabaya pada tanggal 25 Ok-
tober 1945 yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S.
Mallaby memicu kemarahan arek-arekSurabaya.
Hal ini terjadi karena tentara Sekutu membebaskan
tahanan di penjara di Kalisosok, menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak,
dan Gedung Internatio. Para pemuda pun melawan dan menimbulkan per-
tempuran bersenjata yang menewaskan Brigjen A.W.S. Mallaby.

Peristiwa ini kemudian membuat hubungan Inggris dan Indonesia mereng-


gang, sehingga Inggris mengeluarkan ultimatum agar para pemuda menyerah
paling lambat 10 November 1945 pukul 06.00. Namun, para pemuda Surabaya
tetap bertempur membela tanah kelahirannya.
Tokoh yang sangat berperan dalam membakar
semangat pada pemuda saat itu adalah Bung
Tomo. Hampir tiga minggu para pemuda mem-
pertahankan Surabaya hingga banyak korban
jatuh akibat pertempuran ini. Untuk mengenang
peristiwa ini kemudian setiap tanggal 10 No-
vember diperingati sebagai Hari Pahlawan.

3) Pertempuran Lima Hari Di Semarang


Pertempuran Lima Hari adalah serangkaian pertempuran antara rakyat In-
donesia melawan tentara Jepang di Semarang pada masa transisi kekuasaan
ke Belanda yang terjadi pada tanggal 15–19 Oktober 1945. Dua penyebab
utama pertempuran ini adalah karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr.
Kariadi.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 15


4) Pertempuran Ambarawa
Pada tanggal 11 Desember 1945,
Kol. Soedirman mengadakan rapat
dengan para Komandan Sektor TKR
dan Laskar. Pada tanggal 12 Desem-
ber 1945 jam 04.30 pagi, serangan
mulai dilancarkan. Pembukaan se-
rangan dimulai dari tembakan mi-
traliur terlebih dahulu, kemudian
disusul oleh penembak-penembak
karaben. Pertempuran berkobar di Ambarawa. Satu setengah jam kemudian,
jalan raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Per-
tempuran Ambarawa berlangsung sengit. Kol. Soedirman langsung mem-
impin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit urang, atau penge-
pungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai
dan komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama sekali. Setelah ber-
tempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir
dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke Se-
marang. Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan didiri-
kannya Monumen Palagan Ambarawa dan diperingatinya Hari Jadi TNI
Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.

5) Bandung Lautan Api


Pada bulan Oktober 1945, pasukan Sekutu dan NICA mulai datang serta
melakukan pendudukan terhadap kota Bandung. Pasukan Sekutu dan NICA
segera mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Bandung untuk menyerahkan
senjata milik mereka sehingga memicu kemarahan. Pertempuran bersenjata
kemudian berlangsung selama kurun waktu November 1945-Maret 1946.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 16


Puncak pertempuran terjadi ketika tanggal 23 Maret 1946, pihak Sekutu dan
NICA mengeluarkan ultimatum untuk mengosongkan kota Bandung. Koman-
dan Divisi III Siliwangi A.H. Nasution bersama pemuda mengambil inisiatif
untuk mengosongkan kota Bandung
dan membakar seluruh kota beserta
infrastruktur penting pemerintahan
ataupun militer pada tanggal 24 Maret
1946. Salah satu tokoh yang berperan
dalam pertempuran ini adalah Moh.
Toha yang harus gugur ketika beru-
paya meledakkan gudang mesiu milik
NICA di Bandung Selatan. Peristiwa
ini kemudian dikenal dengan Peristiwa Bandung Lautan Api.

6) Pertempuran Medan Area

Pertempuran Medan Area terjadi karena beberapa peristiwa. Pertama adalah


insiden yang dilakukan oleh salah satu penghuni hotel di Jalan Bali, Medan
tanggal 13 Oktober 1945, yang menginjak lencana merah putih. Para pemuda
Indonesia yang marah kemudian menyerang hotel tersebut sehingga timbul
banyak korban.

Kedua adalah adanya ultimatum dari pimpinan tentara Sekutu di Sumatera


Utara yaitu T.E.D. Kelly tanggal 18 Oktober kepada rakyat Indonesia untuk
menyerahkan senjatanya kepada Sekutu. Hal ini memicu perlawanan antara
rakyat Medan dengan sekutu. Terlebih pada tanggal 1 Desember 1945, pihak
Sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan
Area di berbagai sudut pinggiran kota Medan.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 17


Peristiwa ini menimbulkan pertempuran
yang lebih besar antara rakyat Medan
melawan Sekutu. Sekutu bersama NICA
melancarkan aksi besar-besaran sejak 10
Desember 1945, serta mengusir dan
menindas rakyat Indonesia. Rakyat Me-
dan merespon pada tanggal 10 Agustus
1946 dengan membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area un-
tuk melanjutkan perlawanan terhadap Sekutu dan NICA. Pertempuran Medan
Area berakhir tanggal 1 Desember 1946 setelah pihak NICA mengajukan gen-
catan senjata kepada pihak Republik.

7) Puputan Mangarana

Sejak Maret 1946, Belanda berhasil menduduki beberapa daerah di Bali. Per-
lawanan muncul dibawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai dibantu oleh TRI-
Laut Kapten Markadi. Pada masa itu, Indonesia telah menyepakati perjan-
jian Linggarjati dimana secara de facto wilayah Indonesia hanya terdiri dari
Sumatera, Jawa dan Madura. Ngurah Rai tetap berusaha mengusir Belanda
dari Bali dengan melakukan long march dan bergerilya melawan musuh.

Puncak serangan pasukan Belanda ter-


jadi tanggal 20 November 1946.
Pasukan Belanda mengepung desa
Marga tempat I Gusti Ngurah Rai
bersembunyi. Walaupun terdapat ketid-
akseimbangan kekuatan antara tentara
Indonesia dan Belanda, I Gusti Ngurah
Rai tetap bertempur hingga titik darah
penghabisan. Pada 29 November 1946, Ngurah Rai gugur dalam pertempuran
melawan Belanda. Pertempuran sengit antara Belanda dan tentara Indonesia
di Bali dikenal dengan Perang Puputan (pertempuran habis-habisan).

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 18


8) Serangan Umum 1 Maret 1949
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah
serangan yang dilaksanakan pada tang-
gal 1 Maret 1949 terhadap kota Yogya-
karta secara besar-besaran yang di-
rencanakan dan dipersiapkan oleh jaja-
ran tertinggi militer di wilayah Divisi
III/GM III dengan mengikutsertakan
beberapa pucuk pimpinan pemerintah
sipil setempat berdasarkan instruksi dari Panglima Divisi III, Kol. Bambang
Sugeng,[butuh rujukan]
untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa
TNI - berarti juga Republik Indonesia - masih ada dan cukup kuat, sehingga
dengan demikian dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang
sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB dengan tujuan utama untuk
mematahkan moral pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia inter-
nasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai
kekuatan untuk mengadakan perlawanan. Soeharto pada waktu itu sebagai ko-
mandan brigade X/Wehrkreis III turut serta sebagai pelaksana lapangan di
wilayah Yogyakarta.

Monumen Jogja Kembali di bangun untuk mengenang sejarah pertempuran 1


maret 1949, atau biasa disebut Serangan Umum 01 Maret 1949 ( SU 01 maret
’49).

b. Perjuangan Diplomasi

1) Perundingan Linggarjati

Perjanjian Linggarjati dilakukan pada tanggal 10-15 November 1946 di Ling-


garjati, dekat Cirebon. Dalam Perjanjian ini, Indonesia diwakili oleh Perdana
Menteri Sutan Syahrir dan tiga anngota lainnya yaitu, MohammadRoem, Su-
santo Tirtoprodjo, dan AK GANI , sedangkan Belanda diwakili oleh Prof.
Scermerhorn yang beranggotakan Max Van Poll, Fde Boer, dan H.J.Van

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 19


Mook. Perjanjian tersebut dipimpin oleh
Lord Killearn, seorangdiplomat Inggris.
Hasil Perundingan Linggajati ditandatan-
gani pada tanggal 25 Maret 1947 di Istana
Rijswijk (sekarang Istana Merdeka) Ja-
karta, yang isinya adalah sebagai berikut:
a) Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah-
kekuasaan yang meliputi Sumatra, Jawa dan Madura.
b) Belanda harus meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1 Januari
1949.
c) Republik Indonesia danBelandaakan bekerja sama dalam memben-
tuk Negara Indonesia Serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat yang-
salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia.
d) Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan membentuk UniIndo-
nesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

2) Agresi Militer I

Perjanjian Linggarjati yang telah disepakati


tanggal 25 Maret 1947 hanya berlang-
sung sekitar 4 bulan. Karena Belanda melang-
garnya dan mulai melancarkan serangan
serentak di beberapa daerah di Indonesia
dengan nama “Operatie Product”. Terjadi
perbedaan penafsiran pada 21 Juli 1947,Bel-
anda melakukan serangan militer yang disebut sebagai Agresi Militer Belanda
I. TNI melawan serangan agresi Belanda tersebut menggunakan taktik geri-
lya. TNI berhasil membatasi gerakan Belanda hanya di kota-kota besar saja
dan di jalan raya.

Untuk menyelesaikan masalah Indonesia-Belanda, pihak PBB membentuk-


Komisi yang dikenal dengan nama Komisi Tiga Negara (KTN). Tugas KTN

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 20


adalah menghentikan sengketa RI-Belanda. Indonesia diwakili oleh Aus-
tralia, Belanda diwakili oleh Belgia, dan Amerika Serikat sebagai penengah.
Adapun delegasinya adalah sebagai berikut:
1. Australia (tunjukkan Indonesia), diwakili oleh Richard Kirby.
2. Belgia (tunjukkan Belanda), diwakili oleh Paul Van Zeland.
3. Amerika Serikat (netral), diwakili oleh Dr. Frank Graham.

3) Perundingan Renville

Atas usul KTN maka pada tanggal 8 Desember 1947 dilaksanakan Perjanjian
antara Indonesia dan Belanda di atas kapal Renville milik AS yang sedang
berlabuh di Jakarta.
1) Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin.
2) Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
3) Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby.
4) Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland.
5) Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham.
Setelah melalui perdebatan dan per-
musyawaratan dari tanggal 8 Desem-
ber 1947 sampai 17 Juni 1948 maka di-
peroleh persetujuan Renville. Isi per-
janjian Renville, antara lain sebagai
berikut.
1. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai denganter-
bentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).
2. Sebelum RIS dibentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagi-
ankekuasaannya kepada pemerintah federal.
3. RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan Negara Belanda dalam Uni-
Indonesia-Belanda.
4. Republik Indonesia merupakan bagian dari RIS.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 21


4) Agresi Militer II

Pada 18 Desember 1948, Belanda


di bawah pimpinan Dr. Bell
mengumumkan bahwa Belanda
tidak terikat lagi oleh Persetujuan
Renville. Pada 19 Desember
1948 Belanda mengadakan
Agresi Militer II ke ibu kotaYog-
yakarta. Dalam agresi itu Belanda dapat menguasai Yogyakarta. Presiden Soe-
karno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditawan dan diasingkan ke Pulau
Bangka. Beliau lalu mengirimkan mandat lewat radio kepada Mr.Syaffruddin
Prawiranegara. Isinya agar membentuk Pemerintah Darurat Republik Indone-
sia (PDRI), di Bukit Tinggi Sumatra Barat. Pada 1 Maret 1949 Brigadir X
mengadakan serangan umum ke Yogyakarta. Penyerangan ini dipim-
pin Letkol. Soeharto. Serangan ini memakai sandi "Janur Kuning". Serangan
ini dikenal juga dengan "Serangan Umum 1 Maret". Dalam penyerangan ini
Tentara Republik Indonesia dalam serangan ini berhasil menduduki Kota
Yogyakarta selama 6 jam.

5) Perundingan Roem-Royen

Perjanjian ini merupakan per-


janjian pendahuluan sebelum
KMB. Salah satu kesepakatan
yang dicapai adalah Indonesia
bersedia menghadiri KMB
yang akan dilaksanakan di Den
Haag negeri Belanda. Untuk
menghadapi KMB dilaksanakan konferensi inter Indonesia yang bertujuan un-
tuk mengadakan pembicaraan antara badan permusyawaratan federal

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 22


(BFO/Bijenkomst Voor Federal Overleg) dengan RI agar tercapai kesepaka-
tan mendasar dalam menghadapi KMB. Komisi PBB yang menangani Indo-
nesia digantikan UNCI. UNCI berhasil membawa Indonesia-Belanda ke meja
Perjanjian pada tanggal 7 Mei 1949 yang dikenal dengan persetujuan Belanda
dari Indonesia :
1. Menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta.
2. Menghentikan gerakan militer dan membebaskan para tahanan republik.
3. Menyetujui kedaulatan RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.4)
Menyelenggarakan KMB segera sesudah pemerintahan RI kembali keYogya-
karta.

6) Konferensi Meja Bundar

Konferensi Meja Bundar (KMB)


merupakan tindak lanjut dari Pe-
rundingan Roem-Royen. Sebelum
KMB dilaksanakan, RI mengada-
kan pertemuan dengan BFO (Ba-
dan Permusyawaratan Federal). Per-
temuan inidikenal dengan dengan
Konferensi Inter-Indonesia (KII)
Tujuannya untukmenyamakan langkah dan sikap sesama bangsa Indonesia da-
lam menghadapi KMB. Konferensi Inter-Indonesia diadakan pada tanggal 19
- 22 Juli 1949 di Yogyakarta dan tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus 1949 di
Jakarta. Pembicaraan difokuskan pada pembentukan Republik Indonesia Seri-
kat (RIS). Keputusan yang cukup penting adalah akan dilakukan pengakuan
kedaulatan tanpa ikatan politik dan ekonomi.KMB merupakan langkah nyata
dalam diplomasi untuk mencari penyelesaian sengketa Indonesia – Belanda.
Kegiatan KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda tanggal 23 Agustus sam-
pai 2 November 1949. Dalam KMB tersebut dihadiri delegasi Indonesia, BFO,
Belanda, dan perwakilan UNCI. Berikut ini para delegasi yang hadir dalam
KMB:

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 23


1) Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr.
Mr.Soepomo
2) BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.
3) Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.
4) UNCI diwakili oleh Chritchley.

3. Museum Dirgandara Mandala

Museum Perjuangan TNI AU adalah cikal bakal dari Museum Dirgantara Man-
dala yang pertama kalinya diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana
Roesmin Noerjadin, pada tanggal 4 April 1969 di Markas Komando Udara V
Tanah Abang Bukit Jakarta. Perpindahan museum dari Jakarta menuju Yogya-
karta didasarkan pada faktor sejarah perjuangan kota Yogyakarta pada periode
1945-1949 sebagai pusat latihan bagi Taruna Akademi Udara. Museum Dirgan-
tara Mandala adalah gabungan dari Museum Perjuangan TNI AU dengan Musem
Ksatrian yang sudah ada di Yogyakarta. Peresmian kedua museum ini dilakukan
oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara
Mandala pada tanggal 29 Juli 1978 yang bertepatan dengan peringatan Hari
Bhakti TNI AU. Perpindahan museum dari Jakarta ke Yogyakarta masih menyi-
sakan permasalahan tempat untuk menyimpan koleksi Alutsista yang ada, maka
Museum Dirgantara Mandala berpindah untuk ketiga kalinya yaitu di gudang
bekas pabrik gula di Wonocatur di kawasan Landasan Udara Adisutjipto. Gedung
museum baru itu kemudian diresmikan pada tanggal 29 Juli 1984 oleh oleh Kepala
Staf TNI AU, Marsekal TNI Sukardi.

Memasuki kawasan Museum Dirgantara, para pengunjung akan mendapati sam-


butan beberapa pesawat tempur dan cargo yang dipajang di halaman museum.
Pesawat tempur tipe A4-E Skyhawk menjadi salah satu dari tim penyambutan
para pengunjung yang dipajang di muka gedung museum. Setelah memasuki ru-
ang utama, para pengunjung akan disambut oleh empat patung tokoh perintis TNI-

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 24


AU, yaitu Marsekal Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto, Marsekal Muda Anu-
merta Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, Marsekal Muda Anumerta Abdul Halim
Perdanakusuma, dan Marsekal Muda Anumerta Iswahjudi.

Sebagai menu pembuka kunjungan, para pengunjung pertama kalinya memasuki


Ruang Kronologi I. Di ruangan ini pengungjung akan mendapatkan informasi se-
jarah awal pembentukan angkatan udara di Indonesia. Berbagai peristiwa terdoku-
mentasi di ruang ini, Penerbangan pertama pesawat merah putih pada 27 Oktober
1945 sebagai serangan balasan terhadap Belanda, berdirinya Sekolah Pen-
erbangan Pertama di Maguwo pada 07 November 1945 yang dipimpin oleh Adis-
utjipto,

berdirinya TRI Angkatan Udara pada 9 April 1946. Masih dalam satu ruangan
yang sama juga dipamerkan berbagai peralatan radio dan foto penumpasan
berbagai pemberontakan di tanah air, seperti pemberontakan DI/TII, Penumpasan
G 30 S/PKI, serta Operasi Seroja. Pada ruangan selanjutnya, dipajang berbagai
jenis pakaian dinas yang biasa digunakan oleh para personel TNI-AU, meliputi
pakaian tempur, pakaian dinas sehari-hari, hingga pakaian untuk tugas pen-
erbangan.

Memasuki ruangan dengan rancang bangun hangar pesawat, para pengunjung


disuguhkan dengan koleksi Alutsista atau Alat Utama Sistem Senjata yang
pernah digunakan oleh TNI-AU. Dari pesawat tempur pesawat tempur dan pe-
sawat angkut, model mesin-mesin
pesawat, radar pemantau wilayah
udara, serta senjata jarak jauh sep-
erti rudal. Berbagai macam
koleksi pesawat yang diproduksi
dari berbagai negara mulai dari pe-
sawat buatan Amerika, Eropa
hingga buatan dalam negeri. Dari
berbagai koleksi yang dipamerkan

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 25


terdapat salah satu jenis pesawat tempur seri P-51 Mustang buatan Amerika Seri-
kat. Pesawat ini memiliki sejarah panjang di dunia kedirgantaraan di Indonesia.
Digunakan dalam berbagai operasi menjaga integrasi negara dalam penumpasan
pemberontakan DI/TII, Permesta, Operasi Trikora dan Dwikora serta penumpasan
G 30 S/PKI. Pesawat lainnya yang tak kalah menarik adalah pesawat buatan
Inggris, namanya Vampire tipe DH-115. Pesawat ini merupakan pesawat jet per-
tama yang diterbangkan di Indonesia pada tahun 1956 oleh Letnan Udara I Leo
Wattimena.

Salah satu koleksi yang sangat penting dalam sejarah cikal bakal TNI AU adalah
replika pesawat Dakota C-47 dengan nomor seri VT-CLA yang ditembak jatuh
oleh Belanda di daerah Ngoto, Bangunharjo, Sewon Bantul pada tanggal 29 Juli
1947. Jatuhnya pesawat tersebut menewaskan para pionir Angkatan Udara, antara
lain Komodor Muda Udara Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Ab-
dulrahman Saleh, serta Opsir Muda Udara I Adisumarmo Wirjokoesoemo.

4. Candi Borobudur

Terdapat sejarah panjang dalam berdirinya candi Borobudur. Sampai saat ini tidak
ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapa yang membangun Borobudur dan
apa tujuan membangun candi ini. Diperkirakan candi Borobudur dibangun pada
tahun 800 Masehi.

Perkiraan waktu pembangunan candi didasarkan pada perbandingan antara jenis


aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang
umumnya digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Candi borobudur
dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di Jawa Tengah yang bertepatan
antara kurun waktu 760 sampai 830 Masehi.

Proses pembangunan candi Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu


75 sampai 100 tahun lebih. Candi Borobudur baru benar-benar rampung 100%
pada masa pemerintahan raja Samaratungga pada tahun 825 Masehi.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 26


Pendiri Candi Borobudur

Siapa yang membangun candi Borobudur? Sampai saat ini masih belum diketahui
siapa yang membangun candi Borobudur. Yang jelas candi Borobudur dibangun
saat kejayaan dinasti Syailendra. Selain itu juga sempat ada ketidakjelasan candi
Borobudur peninggalan agama apa, apakah agama Buddha atau Hindu.

Diketahui bahwa warga dinasti Syailendra adalah penganut agama Buddha aliran
Mahayana yang taat. Namun berdasarkan temuan prasasti Sojomerto menunjuk-
kan bahwa awalnya mereka mungkin beragama Hindu Siwa. Di era itu memang
banyak dibangun berbagai candi Hindu dan Buddha di dataran Kedu. Ada juga
candi suci Shiwalingga di dekat kawasan Borobudur yang merupakan candi
Hindu.

Meski begitu umumnya disepakati candi Borobudur peninggalan kerajaan Bud-


dha. Candi Borobudur sendiri dibangun pada kurun waktu yang hampir bersa-
maan dengan candi-candi di Dataran Prambanan, meskipun Borobudur rampung
lebih dahulu sekitar tahun 825 M.

Proses Pembangunan Candi Borobudur

Awal mula candi Borobudur adalah berupa rancangan stupa tunggal yang sangat
besar memahkotai puncaknya. Karena stupa yang terlalu besar dan berat dianggap
bisa membahayakan, maka kemudian stupa tersebut dibongkar dan diganti men-
jadi tiga barisan stupa kecil dan satu stupa induk seperti sekarang

Berikut adalah perkiraan tahapan pembangunan Borobudur:

Tahap pertama
Tahap pertama pembangunan candi Borobudur dilakukan dengan meletakkan fon-
dai dasar candi. Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti dan di-
perkirakan dimulai pada tahun 750 Masehi. Borobudur dibangun di atas bukit

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 27


alami, bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Borobudur ter-
buat dari batu andesit, tapi tidak seluruhnya.

Bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai
cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu
lapis demi lapis. Awalnya Borobudur dibangun dengan tingkatan bersusun seperti
rancangan piramida. Namun susunan tersebut diubah dan sebagai gantinya
dibangun tiga undakan pertama yang menutup struktur asli piramida yang diubah.

Tahap kedua
Pada tahap kedua pembangunan tidak banyak proses pembangunan dilakukan.
Yang ada hanya dilakukan penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan
satu undak melingkar. Di atasnya langsung dibangun sebuah stupa tunggal yang
sangat besar.

Tahap ketiga
Pada tahap ketiga pembangunan terjadi perubahan rancangan bangunan. Undak
atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar dibongkar dan diganti tiga undak
lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun berbaris melingkar pada pelata-
ran undak-undak ini dengan satu stupa induk yang besar berada di bagian ten-
gahnya.
Fondasi candi juga agak diperlebar dan kemudian dibangun kaki tambahan yang
membungkus kaki asli sekaligus menutup relief Karmawibhangga. Perubahan
stupa besar dikarenakan stupa tersebut terlalu besar dan berat sehingga diganti
tiga stupa kecil dan satu stupa induk.

Tahap keempat
Pada tahap keempat atau tahap terakhir pembangunan dilakukan sedikit peru-
bahan kecil dan finishing. Perubahan kecil yang meliputi penyempurnaan relief,
penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga dan pelengkung atas
gawang pintu serta pelebaran ujung kaki.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 28


Setelah perubahan kecil selesai, maka candi Borobudur pun selesai dibangun.
Pada akhirnya Candi Borobudur diperkirakan rampung secara total pada sekitar
tahun 850 Masehi.

Misteri candi borobudur dan angka 1


Bagian dalam rangka arsitektur candi borobudur bila di amati secara matematik
ada misteri yang menarik yang mengarah dari angka satu, beberapa bilangan yang
berada di candi bila di jumlahkan angkanya akan selalu menghasilkan angka satu
bagaimana ceritanya, sebelum menceritakan misteri angka satu perlu di ketahui
tentang tingkatan ranas spiritual budha yang ada di candi borobudur. Tingkatan
yang pertama adalah Kamadhatu yaitu dunia yang masih di kuasai oleh kama atau
nafsu rendah bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang di buat
untuk memperkuat konstruksi candi tingkatan kedua adalah rupadhatu yaitu
dunia sudah bisa membebaskan diri dari nafsu tetapi masih terikat rupa dan bentuk
area tersebut adalah 4 pundak teras yang membentuk korang kriling yang ada pada
dindingnya di hiasi galery relief lantai yang berbentuk persegi pada 4 lorong itu
ada 1.400 gambar relif panjang relif seluruhnya 2 setengah kilometer dengan
1.212 panel dekoratif tingkatan ketiga adalah Arupadatu merupakan tingkatan
tertinggiyang melambangkan ketiadaan wujud yang sempurna pada area ini denah
lantai yang berbentuk lingkaran yang melambangkan bahwa manusia telah bebas
dari segala keinginan dari ikatan bentuk dan rupa namun belum mencapai Nir-
wana. Pertama candi borobudur memiliki 10 tingkatan jika di jumlahkan 1 di tam-
bah 0 hasilnya 1 angka satu lainnya mucul pada area Arupadatu area ini adalah
area 4 tingkat paling atas candi, pada tingkat pertama terdapat satu candi tingkat
kedua terdapat 16 candi tingkat ketiga terdapat 24 candi tingkat ke 4 terdapat 32
candi jumlah candi yang berada di area arupadhatu adalah 73 buah jika di
jumlahkan 7 dan 3 hasilnya adalah 10 dan jika di jumlahkan lagi 1 dengan 0 hasil-
nya 1. angka satu yang terakhir muncul pada jumlah keseluruhan pada patung
candi borobudur ada 505 buah patung disana bila angkanya di jumlahkan hasilnya
juga angka satu.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 29


Candi Borobudur dibangun diatas sebuah danau Purba
Misteri tentang adanya danau purba muncul
ketika seorang seniman belanda mengajukan
sebuah teori bahwa dulunya dataran gedung
tempat borobudur berdiri merupakan sebuah
danau, jika di lihat dari atas borobudur mel-
ambangkan sebuah bunga teratai, teratai bi-
asanya tumbuh di atas air postur budha yang
berada di puncak borobudur melambangkan
sutra teratai yang banyak di temui dalam naskah agama budha teori ini men-
imbulkan pertentangan yang cukup pelik. Para arkeolog menemukan bukti-bukti
arkeologi yang membuktikan bahwa kawasan sekitar borobudur pada masa pem-
bangunan candi adalah dataran kering bukan dasar danau purba sementara pakar
geologi malah mendukung seniman Belanda ini. Mereka menemukan endapan
senimen lumpur di dekat candi penelitian ini di lakukan tahun 2000 dan men-
dukung keberadaan danau purba di sekitar borobudur bukti tersebut menunjukan
bahwa dasar bukit dekat borobudur pernah kembali terendam dan menjadi tepian
danau sekitar abad ke-13 dan ke-14. itulah penjelasan tentang candi borobudur
yang membuktikan bahwa nenek moyang kita mampu membuat karya megah
sepanjang masa semoga karya ini terjaga dari generasi ke generasi.

Relief candi borobudur dan kisah mahabarata


Didalam candi borobudur terdapat sebuah relief yang mengisahkan tentang
satu karya sastra yang cukup terkenal yaitu MAHABARATA.maha barata ini
sebenarnya bukan kisah nyata dan juga bukan kitab agama karena penulisnya
bukan Nabi tapi maha barata ini karya sastra dalam kitab adi parwa itu maha bar-
ata kitab pertama nah ada kisah mengenai pandawa dan kurawa keduanya lelu-
hurnya sama yaitu bangsa kuru tapi mempunyai sifat yang berbeda kurawa ku-
susnya durya dana itu mempunyai sifat yang licik dia penngen kuasai ini warisan
kerajaan oleh kelompoknya kurawa atau yang terwakili 100 orang dengan
duryadana ini. Maka durya dana mengundang kunti ibunya pendawa maka dengan

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 30


anaknya lima pendawa lima di undang untuk pergi ke suatu tempat untuk ber-
malam dan bermain di sana nahh ketika mereka bermalam maka rumahnya tuh di
bakar untung kunti dan pandawa tidak terbakar hidup-hidup tapi bisa meloloskan
diri dan menyelamatkan di hutan di dekatnya. Dalam perjalannya di tengah hutan
maka pandawa sampai pada kerajaan yang namanya pancala rajannya drupada,di
kerajaan itu sedang ada sayembara untuk memperebutkan banyak hal tapi di an-
taranya adalah memperebutkan drupadi itu adalah drupadi ini putri kerajaan pan-
cala ini lalu pandawa ini menggunakan pakaian penyamaran pakaian brahmana
mengikuti sayembara dan tentunya arjuna yang mewakili dia mempunyai kehe-
batan dalam hal memanah memenangkan sayembara ini. Sesampainya pandawa
di rumah dia menceritakan kepada ibunya kunti kemenangan tersebut, "kami me-
menangkan sayembara kami dapat hadiah lalu ibunya dengan suara berwibawa
seorang ibu begini nak apapun yang kamu dapatkan kamu harus adil itu hadiah
harus di bagi lima tapi ibu, tetapi tidak alasan kamu harus mendengar orang tua di
bagi rata, tapi bu , tidak tapi-tapian. lalu sepakat di bagi lima nah kunti ibunya
baru tahu bahwa hadiahnya termasuk drupadi seorang wanita karena tidak mau
menjilat lidahnya dan kata-katanya maka apa boleh buat drupadi harus menikahi
5 orang laki-laki.

Penemuan Candi Borobudur


Sejarah candi Borobudur berikutnya memasuki tahap penemuan kembali. Perlu
diketahui bahwa candi Borobudur sempat tersembunyi dan telantar selama be-
rabad-abad. Borobudur terkubur di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik yang
kemudian ditumbuhi pohon dan semak belukar sehingga Borobudur saat itu
benar-benar menyerupai bukit.
Tidak diketahui kenapa Borobudur ditinggalkan dan dibiarkan tidak terawat. Di-
perkirakan antara tahun 928 sampai 1006 Masehi ketika Raja Mpu Sindok memin-
dahkan ibu kota kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur karena adanya letusan
gunung berapi menjadi faktor kenapa Borobudur ditinggalkan, meski hal ini juga
belum pasti.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 31


Masuknya kerajaan Islam di abad ke 15 juga membuat Borobudur kian dilupakan.
Meski ada cerita dan legenda candi Borobudur yang beredar mengenai kejayaan
candi ini di masa lampau.

Baru pada tahun 1814 Masehi, candi Borobudur kembali ditemukan lagi. Saat itu
pulau Jawa ada di bawah pemerintahan Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stam-
ford Raffles selaku gubernur jenderal. Raffles memiliki ketertarikan pada sejarah
dan kebudayaan Jawa.

Saat melakukan inspeksi ke Semarang, Raffles mendengar kabar adanya monu-


men besar yang letaknya tersembunyi di dalam hutan dekat desa Bumisegoro. Ia
kemudian mengutus H. C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk me-
nyelidiki keberadaan bangunan besar ini.

Dalam 2 bulan, Cornelius beserta 200 bawahannya menebang pepohonan dan se-
mak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan lapisan tanah
yang mengubur candi ini. Ia melaporkan temuan ini dan memberi sketsa candi
Borobudur pada Raffles. Raffles pun dianggap berjasa atas penemuan kembali
Candi Borobudur dan mulai menarik perhatian dunia atas keberadaan monumen
yang pernah hilang ini.

Hartmann, seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda di Keresidenan Kedu


meneruskan kerja Cornelius. Pada tahun 1835 Masehi, akhirnya seluruh bagian
bangunan candi telah tergali dan bisa terlihat. Pemerintah Hindia Belanda menu-
gaskan F. C. Wilsen, seorang insinyur pejabat Belanda bidang teknik untuk
mempelajari monumen ini.

Setelah itu terus dilakukan penelitian terkait candi Borobudur oleh Pemerintah
Hindia Belanda. Borobudur pun kian terkenal hingga mengundang kolektor candi
untuk berkunjung. Borobudur juga sempat menjadi target pencuri artefak candi
untuk kemudian dijual mahal.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 32


Pada 1882, kepala inspektur artefak bu-
daya menyarankan agar Borobudur
dibongkar seluruhnya dan reliefnya
dipindahkan ke museum akibat kondisi
yang tidak stabil, ketidakpastian dan
pencurian yang marak di monumen.
Namun seorang arkeolog bernama Groenveldt yang ditunjuk pemerintah mengge-
lar penyelidikan menyeluruh atas situs dan kemudian menyarankan agar
bangunan ini dibiarkan utuh dan tidak dibongkar untuk dipindahkan.

Pemugaran Candi Borobudur

Sejarah berdirinya Candi Borobudur


berlanjut dengan proses pemugaran.
Pada tahun 1900 Masehi, pemerintah
Hindia Belanda mengambil langkah
menjaga kelestarian monumen ini.
Dibentuklah komisi yang terdiri atas
tiga pejabat untuk meneliti monumen
ini yang terdiri dari seorang sejarawan seni bernama Brandes, seorang insinyur
dan tentara Belanda bernama Theodoor van Erp dan insinyur ahli konstruksi
bangunan Departemen Pekerjaan Umum bernama Van de Kamer.

Pemugaran candi dilakukan dengan memperhatikan banyak hal. Hal-hal yang dil-
akukan antara lain adalah perbaikan sistem drainase, pengaturan sudut bangunan,
pemindahan batu yang membahayakan, penguatan pagar langkan pertama dan
pemugaran beberapa relung, gerbang, stupa dan stupa utama.

Hal lain yang harus ditambahkan adalah pembuatan pagar halaman candi dan
pembersihan kawasan. Proses pemugaran candi Borobudur dilakukan pada kurun

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 33


1907 sampai 1911 Masehi. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah pun beberapa
kali melakukan pemugaran meski berskala kecil.

Pada akhir 1960an, pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan kepada


masyarakat internasional untuk pemugaran besar-besaran demi melindungi mon-
umen ini. Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan UNESCO mengambil
langkah untuk perbaikan menyeluruh candi dalam suatu proyek besar yang dimu-
lai sejak tahun 1975 sampai tahun 1982.
Setelah renovasi, tepatnya pada tahun
1991, UNESCO kemudian memasukkan
Candi Borobudur ke dalam daftar Situs
Warisan Dunia dan masuk dalam kriteria
Budaya.

5. Candi Prambanan

Sejarah Pembangunan Candi Prambanan

Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di
Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh Rakai Pikatan
sebagai tandingan candi Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak
tak jauh dari Prambanan. Beberapa sejarawan lama menduga bahwa pem-
bangunan candi agung Hindu ini untuk menandai kembali berkuasanya keluarga

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 34


Sanjaya atas Jawa, hal ini terkait teori wangsa kembar berbeda keyakinan yang
saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya penganut Hindu dan wangsa Sailendra pen-
ganut Buddha. Pastinya, dengan dibangunnya candi ini menandai bahwa Hindu-
isme aliran Saiwa kembali mendapat dukungan keluarga kerajaan, setelah sebe-
lumnya wangsa Sailendra cenderung lebih mendukung Buddha aliran Mahayana.
Hal ini menandai bahwa kerajaan Medang beralih fokus dukungan keagamaanya,
dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap Siwa.

Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan
dan secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan
raja Balitung Maha Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha berangka tahun 856
M, bangunan suci ini dibangun untuk memuliakan dewa Siwa, dan nama asli
bangunan ini dalam bahasa Sanskerta adalah Siwagrha (Sanskerta:Shiva-grha
yang berarti: ‘Rumah Siwa’) atau Siwalaya (Sanskerta:Shiva-laya yang berarti:
‘Ranah Siwa’ atau ‘Alam Siwa’). Dalam prasasti ini disebutkan bahwa saat pem-
bangunan candi Siwagrha tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum
perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai
yang dimaksud adalah sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang
sisi barat kompleks candi Prambanan. Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran
sungai ini berbelok melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan
candi sehingga erosi sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Proyek tata
air ini dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung
sungai dengan poros utara-selatan sepanjang dinding barat di luar kompleks candi.
Bekas aliran sungai asli kemudian ditimbun untuk memberikan lahan yang lebih
luas bagi pembangunan deretan candi perwara (candi pengawal atau candi pen-
damping).

Beberapa arkeolog berpendapat bahwa arca Siwa di garbhagriha (ruang utama)


dalam candi Siwa sebagai candi utama merupakan arca perwujudan raja Balitung,
sebagai arca pedharmaan anumerta beliau.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 35


Kompleks bangunan ini secara berkala terus disempurnakan oleh raja-raja Me-
dang Mataram berikutnya, seperti raja Daksa dan Tulodong, dan diperluas dengan
membangun ratusan candi-candi tambahan di sekitar candi utama. Karena kemeg-
ahan candi ini, candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung Kerajaan Mata-
ram, tempat digelarnya berbagai upacara penting kerajaan. Pada masa puncak ke-
jayaannya, sejarawan menduga bahwa ratusan pendeta brahmana dan murid-
muridnya berkumpul dan menghuni pelataran luar candi ini untuk mempelajari
kitab Weda dan melaksanakan berbagai ritual dan upacara Hindu. Sementara
pusat kerajaan atau keraton kerajaan Mataram diduga terletak di suatu tempat di
dekat Prambanan di Dataran Kewu.

Mitos Rakyat
Awal mula sejarah candi prambanan adalah adanya dua kerajaan Hindu yang
cukup besar di Pulau Jawa. Yakni Kerajaan Pengging yang di pimpin Prabu Da-
mar Moyo, sedangkan Kerajaan satunya lagi adalah Kerajaan Pengging dengan
rajanya Prabu Boko. diceritakan bahwasannya Kerajaan Pengging merupakan se-
buah kerajaan Hindu di Jawa yang maju dan sejahtera. Prabu Damar Moyo meru-
pakan raja yang sangat baik hati dan arif bijaksana serta adil.
Karena hal inilah yang menjadikan Kerajaan Pengging damai dan sangat makmur.
Raja Damar Moyo mempunyai seorang putra bernama Bandung Bondowoso yang
tangguh dan gagah berani.

Selain kerajaan pengging yang di pimpin damar moyo terdapat pula satu kerajaan
lagi yakni Kerajaan yang di pimpin oleh prabu Boko. Kerajaan boko merupakan
sebuah keraton yang berada di dalam kawasan kerajaan Pengging.

Boko merupakan raja kejam berwajah menyeramkan, serta gemar memangsa dag-
ing manusia. Dan juga Prabu Boko sangat dikenal sebagai raja yang lalim, dan
sewenang-wenang dalam memerintah.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 36


Namun dibalik wujudnya yang sangat mengerikan, ternyata Prabu Boko mempu-
nyai seorang puteri cantik jelita paras wajahnya. Putrinya itu bernama Roro Jong-
grang, Selain mempunyai seorang puteri yang cantik. Prabu Boko juga mempu-
nyai Patih yang bernama Patih Gupala yang memiliki wujud seorang raksasa.

Pertempuran Dua Kerajaan


Ketika Prabu Boko
mempunyai angan-angan
untuk memperluas kera-
tonnya dan juga ingin
menguasai Kerajaan Peng-
ging yang pada waktu itu
menjadi Kerajaan yang
sangat kuat dan makmur.
Lalu berundinglah Prabu Boko bersama Patih Gupala, untuk menyusun berbagai
strategi dengan tujuan memberontak dan ingin menyerang Kerajaan Pengging.
saat semua telah terkumpul, lalu berangkatlah Prabu book serta seluruh prajurit-
nya untuk membumi hanguskan Kerajaan Pengging.

Sebuah pertempuran sengit pun terjadi yaitu, Pertempuran antara prabu damar
moyo dan prabu boko. Peperangan ini berlangsung sangat sengit dan banyak
prajurit yang gugur yang di akibatkan dari peperangan ke dua kerajaan tersebut.

Tidak sedikit prajurit yang berjatuhan, rakyat jelata pun juga ikut menderita dan
banyak pula yang menjadi korban. Tidak hanya itu, ternyata perekonomian kera-
jaan pun juga ikut terpaut juga, banyak rakyat yang kelaparan, terserang penyakit,
dan lain sebagainya

Melihat situasi itu yang semakin memburuk lalu Prabu Damar Moyo mengirim
anaknya yang bernama Pangeran Bandung Bondowoso untuk melawan Prabu
Boko dan membunuhnya.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 37


Pertarungan antara Bandung Bondowoso dan Prabu Boko tidak dapat di bendung
dan pertempuran itu terjadi. akhirnya pertarungan itu di menangkan oleh Bandung
Bondowoso.

Mengetahui rajanya gugur sang Patih dwarapala pun bergegas melarikan diri kem-
bali menuju keraton Boko. mengetahui hal itu Bandung Bondowoso tidak tinggal
diam, Bandung Bondowoso merasa harus membinasakan pemberontakan ini dia
pun bergegas mengejar Patih Dwarapala menuju Keraton Boko.

Sesampai di sana, sang Patih Dwarapala pun menceritakan apa yang terjadi
kepada Puteri Roro Jonggrang. Mendapat berita bahwa ayahnya telah gugur di
medan perang oleh Bandung Bondowoso. Roro Jonggrang merasa sangat sedih
dan sangat murka terhadap orang yang telah membunuh ayahnya.

Tidak lama kemudian Bandung Bondowoso berada di didepan Keraton Boko,


alangkah kegetnya bandung bahwa ternyata Prabu Boko memiliki seorang puteri
yang sangat cantik. Melihat paras cantik Roro Jonggrang Bandung pun jatuh hati
dan berniat untuk mempersuntingnya.

Saat mengetahui gelagat Bandung Bondowoso kemudian Puteri Roro Jonggrang


mulai melancarkan rencana yang telah di persiapkannya. Roro jonggrang berkata
kepada Bandung Bondowoso bahwasannya dia bersedia dipersunting, namun ada
2 syarat yang harus di sanggupinya. Karena terlanjur terpanah dengan Roro Jong-
grang yang cantik jelita akhirnya bandung pun bersedia menyanggupi persyara-
tan-persyaratan tersebut.

Syarat-syarat yang harus di penuhi oleh Bandung Bondowoso adalah:


1. Membuat sebuah sumur Jalatunda
2. Mendirikian 1000 Candi dalam waktu satu malam

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 38


Pesona Kecantikan Roro Jonggrang
Di mulailah dia membuat sumur
jalatunda yang diminta oleh
sang putri. Sesudah sumur
Jalatunda selesai di buat, Roro
Jonggrang menyuruh Bandung
untuk masuk ke dalam sumur
tersebut. saat Bandung me-
masuki sumur itu, kemudian
Roro Jonggrang menyuruh Patih Gupala untuk mengubur sumur dengan tanah.

Ternyata usaha Roro Jonggrang sia-sia, Bandung Bodowoso dengan ilmu kesak-
tiannya telah berhasil lolos dari kematian itu. mendengar bahwa ia di jebak Ban-
dung Bondowoso merasa sangat marah kepada Roro Jonggrang.

Karena parasnya yang cantik jelita menjadikan kemarahan Bandung Bondowoso


sedikit demi sedikit mereda. Dan Bandung Bondowoso bersedia memenuhi per-
syaratan untuk membangun 1000 candi dalam waktu 1 malam.

Siasat Putri Roro Jonggrang


Permintaan untuk mendirikan 1000
candi dalam waktu semalam
bukanlah perkara yang mudah
meski ia terkenal sangat sakti.
akhirnya dia pun mengeluarkan
segala kesaktiannya dan meminta
bantuan Jin untuk mendirikan 1000
candi untuknya, dan para jin pun
menyanggupinya.

Mendengar bahwa Bandung


Bondowoso meminta bantuan jin. Roro Jonggrang pun mulai bergegas melakukan

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 39


sesuatu agar bandung bondowoso tidak bisa menyelesaikan candi tersebut. guna
menggagalkan pembuatan candi itu roro jonggrang meminta bantuan dayang-da-
yangnya.
dia memerintah dayangnya untuk membakar jerami dan menumbuk lesung. Je-
rami pun lalu dibakar supaya langit Nampak kelihatan terang seperti pagi saat
matahari mulai terbit. Kemudian lesung-lesung dipukul bertujuan agar ayam
berkokok menandakan pagi sudah tiba.

Saat mendengar suara lesung itu maka ayam-ayam jantan pun terbangun dan
berkokok semua karena menganngap bahwa pagi telah tiba. Sementara para jin
yang sedang bekerja karena melihat langit mulai terang. dan ayam-ayam jantan
mulai berkokok menduga bahwa hari telah pagi. melihat pagi telah tiba para jin
pun menghentikan pekerjaan dan bergegas meninggalkan tempat tersebut.

Candi Sewu Dan Mitosnya


Bandung Bondowoso pun sontak terke-
jut dan curiga dengan apa yang telah ter-
jadi. kemudian bandung memanggil
Roro Jonggrang untuk menghitung se-
luruh candi yang telah di buatnya.
Setelah dihitung ternyata jumlahnya
hanya berjumlah 999 buah candi.
Menyadari tipu muslihat itu, Bandung Bondowoso pun sangat murka dan marah
hingga akhirnya mengutuk Puteri Roro Jonggrang untuk menggenapi candi yang
ke 1000. seketika itu tubuh Puteri Roro Jonggrang berubah menjadi patung batu.

Bukan hanya itu saja Bandung Bondowoso juga mengutuk dayang-dayang dari
Roro Jonggrang menjadi perawan tua.
Semenjak peristiwa itulah candi prambanan mulai dikenal masyarakat, dan 100
candi yang terletak di di sekelilingnya. Selain itu Candi Prambanan juga di juluki
dengan Candi Sewu.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 40


Terdapat pula mitos, barang siapa ada sepasang kekasih yang berkunjung di Candi
Prambanan maka dipercayai pasangan itu tidak akan langgeng hubungannya,
dan akan berpisah.

Sejarah Candi Prambanan Ditelantarkan

Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur oleh Mpu Sin-
dok, yang mendirikan Wangsa Isyana. Penyebab kepindahan pusat kekuasaan ini
tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi sangat mungkin disebabkan oleh letusan
hebat Gunung Merapi yang menjulang sekitar 20 kilometer di utara candi Pram-
banan. Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan
kekuasaan. Setelah perpindahan ibu kota, candi Prambanan mulai terlantar dan
tidak terawat, sehingga pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.

Bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi hebat pada
abad ke-16. Meskipun tidak lagi menjadi pusat keagamaan dan ibadah umat
Hindu, candi ini masih dikenali dan diketahui keberadaannya oleh warga Jawa
yang menghuni desa sekitar. Candi-candi serta arca Durga dalam bangunan utama
candi ini mengilhami dongeng rakyat Jawa yaitu legenda Rara Jonggrang. Setelah
perpecahan Kesultanan Mataram pada tahun 1755, reruntuhan candi dan sungai
Opak di dekatnya menjadi tanda pembatas antara wilayah Kesultanan Yogyakarta
dan Kasunanan Surakarta (Solo).

Sejarah Penemuan Kembali Candi Prambanan

Penduduk lokal warga Jawa di sekitar candi sudah mengetahui keberadaan candi
ini. Akan tetapi mereka tidak tahu latar belakang sejarah sesungguhnya, siapakah
raja dan kerajaan apa yang telah membangun monumen ini. Sebagai hasil
imajinasi, rakyat setempat menciptakan dongeng lokal untuk menjelaskan asal-
mula keberadaan candi-candi ini; diwarnai dengan kisah fantastis mengenai raja
raksasa, ribuan candi yang dibangun oleh makhluk halus jin dan dedemit hanya
dalam tempo satu malam, serta putri cantik yang dikutuk menjadi arca. Legenda

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 41


mengenai candi Prambanan dikenal sebagai kisah Rara Jonggrang. Pada tahun
1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seoran berkebangsaan Belanda. Candi
ini menarik perhatian dunia ketika pada masa pendudukan Britania atas Jawa.
Ketika itu Colin Mackenzie, seorang surveyor bawahan Sir Thomas Stamford
Raffles, menemukan candi ini. Meskipun Sir Thomas kemudian memerintahkan
penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap terlantar hingga berpuluh-
puluh tahun. Penggalian tak
serius dilakukan sepanjang
1880-an yang sayangnya malah
menyuburkan praktek penjara-
han ukiran dan batu candi.
Kemudian pada tahun 1855 Jan
Willem IJzerman mulai mem-
bersihkan dan memindahkan be-
berapa batu dan tanah dari bilik candi. Beberapa saat kemudian Isaäc Groneman
melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk
secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca dan relief candi diambil
oleh warga Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga pribumi
menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan pondasi rumah.

Sejarah Pemugaran Candi Prambanan

Pemugaran dimulai pada tahun


1918, akan tetapi upaya serius
yang sesungguhnya dimulai
pada tahun 1930-an. Pada ta-
hun 1902-1903, Theodoor van
Erp memelihara bagian yang
rawan runtuh. Pada tahun
1918-1926, dilanjutkan oleh
Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 42


yang lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi. Sebagaimana diketahui para pen-
dahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu secara
sembarangan tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali. Pada tahun
1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun
1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian
diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut
hingga tahun 1993.

Upaya renovasi terus menerus dilakukan bahkan hingga kini. Pemugaran candi
Siwa yaitu candi utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan diresmi-
kan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno. Banyak bagian candi
yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang
dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apa-
bila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil
yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja.

Kini, candi ini termasuk dalam Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh
UNESCO, status ini diberikan UNESCO pada tahun 1991. Kini, beberapa bagian
candi Prambanan tengah direnovasi untuk memperbaiki kerusakan akibat gempa
Yogyakarta 2006. Gempa ini telah merusak sejumlah bangunan dan patung.

Sejarah Peristiwa Kontemporer Candi Prambanan

Pada awal tahun 1990-an pemerintah memindahkan pasar dan kampung yang
merebak secara liar di sekitar candi, menggusur kawasan perkampungan dan
sawah di sekitar candi, dan memugarnya menjadi taman purbakala. Taman pur-
bakala ini meliputi wilayah yang luas di tepi jalan raya Yogyakarta-Solo di sisi
selatannya, meliputi seluruh kompleks candi Prambanan, termasuk Candi Lum-
bung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu di sebelah utaranya. Pada tahun 1992
Pemerintah Indonesia Perusahaan milik negara, Persero PT Taman Wisata Candi

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 43


Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Badan usaha ini bertugas mengelola ta-
man wisata purbakala di Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, serta kawasan seki-
tarnya. Prambanan adalah salah satu daya tarik wisata terkenal di Indonesia yang
banyak dikunjungi wisatawan dalam negeri ataupun wisatwan mancanegara.

Tepat di seberang sungai Opak dibangun kompleks panggung dan gedung pertun-
jukan Trimurti yang secara rutin menggelar pertunjukan Sendratari Ramayana.
Panggung terbuka Trimurti tepat terletak di seberang candi di tepi Barat sungai
Opak dengan latar belakang Candi Prambanan yang disoroti cahaya lampu.
Panggung terbuka ini hanya digunakan pada musim kemarau, sedangkan pada
musim penghujan, pertunjukan dipindahkan di panggung tertutup. Tari Jawa
Wayang orang Ramayana ini adalah tradisi adiluhung keraton Jawa yang telah
berusia ratusan tahun, biasanya dipertunjukkan di keraton dan mulai dipertunjuk-
kan di Prambanan pada saat bulan purnama sejak tahun 1960-an. Sejak saat itu
Prambanan telah menjadi daya tarik wisata budaya dan purbakala utama di Indo-
nesia.

Setelah pemugaran besar-besaran tahun 1990-an, Prambanan juga kembali men-


jadi pusat ibadah agama Hindu di Jawa. Kebangkitan kembali nilai keagamaan
Prambanan adalah karena terdapat cukup banyak masyarakat penganut Hindu,
baik pendatang dari Bali atau warga Jawa yang kembali menganut Hindu yang
bermukim di Yogyakarta, Klaten dan sekitarnya. Tiap tahun warga Hindu dari
provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta berkumpul di candi Prambanan untuk
menggelar upacara pada hari suci Galungan, Tawur Kesanga, dan Nyepi.

Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter (semen-
tara United States Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2 pada skala
Richter) menghantam daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan ke-
rusakan hebat terhadap banyak bangunan dan kematian pada penduduk sekitar.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 44


Gempa ini berpusat pada patahan tek-
tonik Opak yang patahannya sesuai
arah lembah sungai Opak dekat Pram-
banan. Salah satu bangunan yang ru-
sak parah adalah kompleks Candi
Prambanan, khususnya Candi
Brahma. Foto awal menunjukkan
bahwa meskipun kompleks bangunan tetap utuh, kerusakan cukup signifikan.
Pecahan batu besar, termasuk panil-panil ukiran, dan kemuncak wajra berjatuhan
dan berserakan di atas tanah. Candi-candi ini sempat ditutup dari kunjungan
wisatawan hingga kerusakan dan bahaya keruntuhan dapat diperhitungkan. Balai
arkeologi Yogyakarta menyatakan bahwa diperlukan waktu berbulan-bulan untuk
mengetahui sejauh mana kerusakan yang diakibatkan gempa ini. Beberapa
minggu kemudian, pada tahun 2006 situs ini kembali dibuka untuk kunjungan
wisata. Pada tahun 2008, tercatat sejumlah 856.029 wisatawan Indonesia dan
114.951 wisatawan mancanegara mengunjungi Prambanan. Pada 6 Januari 2009
pemugaran candi Nandi selesai. Pada tahun 2009, ruang dalam candi utama ter-
tutup dari kunjungan wisatawan atas alasan keamanan.

D. Benda-Benda Pusaka Peninggalan Sejarah yang Dikunjungi

1. Kraton Ngayogyakarta
Di lingkungan Keraton Yogyakarta
dikenal adanya beberapa jenis pusaka, di-
antaranya seperti tombak, keris, regalia,
ampilan, panji-panji, gamelan, dan juga
kereta. Pusaka-pusaka yang disebut se-
bagai Kagungan Dalem itu biasanya
memiliki nama, dan memiliki gelar ke-

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 45


hormatan, seperti Kanjeng Kiai, atau Kanjeng Nyai, bahkan nama Kanjeng Kiai
Ageng untuk pusaka yang dipercaya memiliki kekuatan magis yang paling besar.

Pusaka keraton dipercaya bersifat sakral, dan juga memiliki kekuatan supranatu-
ral. Sebagian dari pusaka keraton diwariskan secara turun temurun, bahkan ada
juga yang berasal dari Keraton Demak. Pusaka juga bisa berfungsi sebagai sarana
pendukung dalam upacara tradisi kerajaan atau penguasa.
Benda-benda pusaka tersebut biasanya akan dibersihkan secara intensif sekali da-
lam setahun, yakni pada bulan Sura didalam kalender Jawa.

Terdapat pusaka yang dibersihkan hanya oleh sultan sendiri dengan cara mengam-
bil tempat di keraton pada bagian dalam.
Pusaka yang masuk dalam kategori ini antaranya adalah Kanjeng Kiai Ageng
Plered. Ada yang dibersihkan oleh saudara-saudara sultan, dan juga ada pula yang
dibersihkan oleh para abdi dalem. Ada juga pusaka yang dibersihkan hanya ditem-
pat yang terjaga privasinya, namun ada pula yang dibersihkan di tempat terbuka
yang dapat dikunjungi oleh banyak orang, misalnya kereta-kereta kerajaan. Me-
mang, terdapat sebagian khalayak yang berusaha untuk memperoleh air pencuci
kereta tersebut, dengan harapan mendapatkan berkah dari air atau bunga bekas
dari pencucian benda-benda pusaka keraton yang dipandang sakral itu.

Berikut ini adalah beberapa pusaka Keraton Yogyakarta.

1. Keris

Keris Kanjeng Kiai Ageng Kopek

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 46


Di antara keris-keris pusaka di Keraton Yogyakarta yang menduduki tempat ter-
penting ialah Kanjeng Kiai Ageng Kopek. Keris yang satu ini hanya boleh
dikenakan oleh sultan sendiri, lambang perannya sebagai pemimpin rohani dan
juga duniawi.

Menurut tradisi, keris ini dibuat dimasa Kerajaan Demak, dan pernah dimiliki
oleh Sunan Kalijaga. Selain itu juga, ada keris Kanjeng Kiai Joko Piturun yang
hanya boleh dipakai oleh putra mahkota, sedang pada Kanjeng Kiai Toyatinaban
adalah keris yang dipakai oleh Gusti Pangeran Harya Hangabehi, yaitu putra
lelak tertua sultan. Keris Kanjeng Kiai Purboniat hanya boleh dipakai oleh Patih
Danureja.

2. Tombak

Di Keraton Yogyakarta diketahui terdapat banyak tombak yang bentuk dari mata
tombaknya bervariasi. Ada yang bercabang 3 (tiga), ada yang seperti kudi, ada
yang seperti cakra, dan ada juga yang berbentuk konvensional. Diantara tombak-
tombak pusaka kagungan dalem yang dipandang istimewa ialah Kanjeng Kiai
Ageng Plered. Tombak tersebut telah ada di lingkungan Keraton Mataram-Islam
sejak pada pemerintahan Panembahan Senopati.

3. Ampilan

Istilah tersebut dipakai untuk menyebut benda-benda yang dibawa dalam


mengiringi sultan di upacara-upacara kerajaan. Ampilan yang sebagai suatu

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 47


kesatuan disebut dengan Kanjeng Kiai
Ampilan Dalem ini terdiri atas: dhampar kencana (takhta), anak panah dengan
busurnya, pedang dengan perisainya, lar badhak (yaitu semacam kipas besar dari
bulu merak), Alquran, sajadah, payung kebesaran, dan juga tombak. Untuk
upacara kerajaan, Kanjeng Kiai Ampilan ini dibawa oleh enam abdi dalem wanita
yang telah tidak lagi mendapat haid.

4. Regalia

Regalia Naga

Istilah ini dipakai dalam menyebut benda-benda pusaka yang melambangkan si-
fat-sifat yang harus dimiliki oleh sultan didalam memimpin negara dan rakyatnya.
Sebagai satu kesatuan ini regalia disebut dengan kanjeng kiai upacara yang terdiri
atas banyak (angsa) melambangkan sebuah kejujuran dan kewaspadaan, dhalang
(kijang) melambangkan sebuah kecerdasan dan ketangkasan, sawung (ayam
jantan) melambangkan sebuah kejantanan dan tanggung jawab, galing (merak)

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 48


melambangkan sebuah keagungan dan keindahan, hardawalika (naga) mel-
ambangkan sebuah kekuatan, kutuk (kotak uang) melambangkan sebuah
kedermawanan, kacu mas (kotak tempat sapu tangan) melambangkan sebuah
kemurnian, kandhil (lampu minyak) melambangkan sebuah pencerahan, cepuri
(tempat sirih pinang), wadah ses (tempat rokok), kecohan (tempat ludah). Tiga
benda terakhir tersebut melambangkan proses dalam pengambilan keputusan.
Kanjeng Kiai Upacara yang dibuat dari emas ini jika dipakai untuk mengiringi
sultan didalam upacara kerajaan dibawa oleh 10 orang perawan.

5. Panji-panji

Kanjeng Kiai Tunggul Wulung

Keraton Yogyakarta mempunyai pusaka yang berujud panji-panji dan disebut


Kanjeng Kiai Tunggul Wulung, karena warnanya wulung, yakni berwarna biru
tua. Disebutkan bahwa kain untuk panji-panji ini adalah potongan dari kiswah
Kakbah. Pada bagian tengah terdapat tulisan Arab yang berisi kutipan Surah Al
Kautsar, Asma’ul Husna, dan juga Syahadat.

Dahulu jika terjadi wabah penyakit, maka Kanjeng Kiai Tunggul Wulung ini
dikeluarkan dari keraton dan kemudian dibawa dalam suatu prosesi berkeliling
kota dengan diiringi doa, serta di perempatan-perempatan tertentu akan diserukan
adzan. Maksudnya adalah untuk memohon kesembuhan bagi seluruh rakyat yang
sedang terkena wabah tersebut.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 49


6. Gamelan

Gamelan

Terdapat 18 perangkat gamelan pusaka di Keraton Yogyakarta, dengan demikian


pada setiap perangkat memiliki sebutan kehormatan. Diantara perangkat-
perangkat gamelan itu terdapat 3 (tiga) yang umurnya paling tua, yaitu Kanjeng
Kiai Gunturlaut, Kanjeng Kiai Maesaganggang, dan juga Kanjeng Kiai Guntur-
madu. Menurut tradisi, Kanjeng Kiai Gunturlaut ini berasal dari Keraton
Majapahit yang diwariskan dengan cara turun temurun melalui Kesultanan De-
mak, Pajang, Mataram Islam, dan pada akhirnya ke Yogyakarta.

Sedangkan Kanjeng Kiai Gunturmadu adalah satu dari dua perangkat gamelan
sekati. Satu perangkat lainnya yakni Kanjeng Kiai Nagawilaga dibuat dimasa
pemerintahan Sultan Hamengku Buwana I. Gamelan sekati inilah yang pada saat
upacara Sekaten dibawa keluar dari keraton, lalu ditempatkan di Pagongan di ba-
gian halaman Masjid Agung, dan dibunyikan mulai tanggal 6 hingga tanggal 11
bulan Maulud, atau hingga berakhirnya upacara Sekaten. Gamelan pusaka lain
diantaranya adalah Kanjeng Kiai Gunturlaut, Kanjeng Kiai Surak, Kanjeng Kiai
Kancil Belik, Kanjeng Kiai Guntursari, Kanjeng Kiai Keboganggang, dan Kan-
jeng Kiai Bremara.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 50


7. Pelana Kuda

Pelana Kuda Kanjeng Kiai Cekathak

Di lingkungan Keraton Yogyakarta terdapat pusaka berupa pelana kuda yang ber-
nama Kanjeng Kiai Cekathak. Jika disertakan dalam prosesi, Kanjeng Kiai Ceka-
thak ini akan dipasang di punggung kuda, tetapi tidak ada penunggangnya.

8. Naskah

Naskah Pusaka

Di Gedung Widya Budaya, Perpustakaan Keraton Yogyakarta, terdapat 2 (dua)


naskah yang tergolong dalam pusaka keraton. Kedua naskah tersebut adalah Kan-
jeng Kiai Alquran dan Kanjeng Kiai Bharatayuda. Selain itu juga masih ada
naskah pusaka lain, yaitu Kanjeng Kiai Suryaraja yang disimpan di Prabayeksa.
Naskah-naskah tersebut ditulis dengan tulisan tangan yang indah, serta dihiasi
oleh ragam hias tumbuhan dan geometris yang diterakan dengan cat air dan prada.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 51


9. Enceh

Proses pengurasan enceh

Enceh atau kong adalah sebuah tempayan stoneware yang berukuran besar dan
ditempatkan di halaman makam Sultan Agung di Imagiri. Terdapat 4 (empat)
enceh di tempat tersebut, masing-masing diberi nama: Nyai Siyem, Kiai
Danumaya, Kiai Mendhung, dan Nyai Danumurti. Sekali dalam setahun, yakni
pada bulan Sura, air di ke-4 (keempat) tempayan ini dikuras dan diganti dengan
air yang baru.

10. Kereta Kerajaan

Pusaka Kereta

Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Paku Alaman memiliki kereta-


kereta yang saat ini disimpan di Museum. Pada kereta Kasultanan disimpan di

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 52


Museum Ratawijayan, sedangkan pada kereta Paku Alaman disimpan di Museum
Pura Paku Alaman.

Museum Ratawijayan dahulu adalah sebuah garasi dan bengkel kereta keraton,
sedangkan bangunan di sekeliling Museum Ratawijayan ini dahulu adalah
gedhogan atau istal. Di Museum Ratawijayan saat ini terdapat sekitar 20 buah
kereta. Sedangkan di Museum Paku Alaman terdapat 4 (empat) buah kereta yang
berasal dari masa pemerintahan Paku Alam I disekitar tahun 1812-1829.

2. Monumen Jogja Kembali

Monumen Jogja Kembali Bangunan monumen yang terdiri dari tiga lantai terbagi
dalam beberapa bagian. Seluruh bangunan dikelilingi oleh kolam air. Di lantai
satu adalah museum dimana terdapat empat ruang museum yang menyajikan
benda-benda koleksi berupa: realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai
jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum yang kesemuanya menggambarkan
suasana perang kemerdekaan 1945-1949.

Memasuki area monumen yang berada di ring road Utara Yogyakarta ini, para
pengunjung akan disambut dengan replika Pesawat Cureng di dekat pintu timur
serta replika Pesawat Guntai di dekat pintu barat. Menaiki podium di barat dan
timur pengunjung bisa melihat dua senjata mesin beroda lengkap dengan tempat
duduknya, sebelum turun menuju pelataran depan kaki gunung Monumen.

Di ujung selatan pelataran berdiri tegak sebuah dinding yang memuat 420 nama
pejuang yang gugur antara 19 Desember 1948 hingga 29 Juni 1949 serta puisi
Karawang Bekasi-nya Chairil Anwar untuk pahlawan yang tidak diketahui na-
manya.

Sementara itu jalan utara dan selatan terhubung dengan tangga menuju lantai dua
pada dinding luar yang melingkari bangunan terukir 40 relief yang menggam-
barkan peristiwa perjuangan bangsa mulai dari 17 Agustus 1945 hingga 28
Desember 1949. sejumlah peristiwa sejarah seperti perjuangan fisik dan diplomasi
sejak masa Proklamasi Kemerdekaan, kembalinya Presiden dan Wakil Persiden

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 53


ke Yogyakarta hingga pembentukan Tentara Keamanan Rakyat tergambar di re-
lief tersebut.

Sedangkan di dalam bangunan, berisi


10 diorama melingkari bangunan yang
menggambarkaan rekaan situasi saat
Belanda menyerang Maguwo pada
tanggal 19 Desember 1948, SU Satu
Maret, Perjanjian Roem Royen,
hingga peringatan Proklamasi 17
Agustus 1949 di Gedung Agung Yog-
yakarta.

Lantai teratas merupakan tempat hen-


ing berbentuk lingkaran, dilengkapi
dengan tiang bendera yang dipasangi
bendera merah putih di tengah ru-
angan, relief gambar tangan yang
menggambarkan perjuangan fisik
pada dinding barat dan perjuangan di-
plomasi pada dinding timur. Ruangan
bernama Garbha Graha itu berfungsi
sebagai tempat mendoakan para pah-
lawan dan merenungi perjuangan
mereka. Di Monumen ini pengunjung
akan mendapat pelajaran sejarah yang
sangat berharga, karena Monumen
Jogja Kembali memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana kemerdekaan
itu tercapai. Melihat berbagai diorama, relief yang terukir atau koleksi pakaian
hingga senjata yang pernah dipakai oleh para pejuang kemerdekaan.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 54


Pengunjung bisa melihat tandu yang
digunakan untuk menggotong Panglima
Besar Jenderal Soedirman selama perang
gerilya, seragam tentara dan dokar yang
juga pernah digunakan oleh Panglima
Besar Jenderal Soedirman. Konon total
koleksi barang-barang dalam museum
tersebut mencapai ribuan.

Dengan Melihat Diorama-Diorama dan


semua yang ada di Monumen ini, Kita serasa dibawa Larut dalam masa-masa per-
juangan dan semangat yang dikobarkan oleh para Pahlawan dalam memper-
juangkan Kemerdekaan Republik Indonesia.

3. Museum Dirgantara Mandala

Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peri-
stiwa sejarah Angkatan Udara Indonesia. Sejumlah pesawat tempur dan rep-
likanya juga terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang
Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, diantaranya:
· Pesawat Ki-43 buatan Jepang
· Pesawat PBY-5A (Catalina).
· Replika pesawat WEL-I RI-X (pesawat pertama hasil produksi Indonesia)
· Pesawat A6M5 Zero Sen buatan Jepang.
· Pesawat pembom B-25 Mitchell, B-26 Invader, TU-16 Badger.
· Helikopter 360 buatan AS.
· Pesawat P-51 Mustang buatan AS.
· Pesawat KY51 Cureng buatan Jepang.
· Replika pesawat Glider Kampret buatan Indonesia.
· Pesawat TS-8 Dies buatan AS.
· Pesawat Mig-15,17 dan 21 buatan Russia.
· Rudal SA-75

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 55


Dalam museum ini,para pengunjung
dapat menyaksikan pesawat-pesawat
dan benda sejarah dalam perjuangan
TNI Angkatan Udara, sejak perang
kemerdekaan sampai saat ini. Selain
itu bisa dilihat pula diorama dari
satelit Palapa dan kapal ruang angkasa Challenger, yang mengorbitkan satelit ter-
sebut.

1. Sebelum sejumlah
Koleksi museum dirgantara memamerkan benda-benda koleksi sejarah anatara
lain : koleksi peninggalan koleksi para pahlawan udara, diaroma, pesawat minia-
ture, pesawat terbang dari Negara – Negara Nlok Barat dan Timur, senjata api,
senjata tajam, mesin pesawat, radar bom dan roket, parasut dan patung-patung
tokoh TNI angkatan udara. Saat ini museum ini memiliki koleksi sejumlah 10.000
buah, 36 pesawat terbang, 1000 foto, 28 diaroma, lukisan-lukisan, tanda kehorma-
tan, pakaian dinas, dan sejumlah koleksi buku yang disimpan diperpustakaan.
Koleksi masterpic adalah replica pesawat Dakota VT-CLA milik perusahaan pen-
erbangan India yang ditembak di daerah ngoto, bantul oleh belanda ketika hendak
mendarat di mguo Yogyakarta.
Koleksi museum ini dikelompokan dalam tujuh ruangan yang berbeda, yakni ru-
angan utama, ruang kronologi, ruang kronologi 2, ruang alutsista, ruang paskhas,
ruang diorama, dan ruang minat dirgantara.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 56


a. Ruang Utama

Di ruang ini di pajang Beberapa foto Mantan Pimpinan TNI – AU , Antara lain:
Laksamana Udara suryadi Pimpinan TNI – AU (Kepala stafmTRI AU tahun1946
– 1962), Laksamana Udara Omar Dani (Mentri Panglima Angkatan Udarta tahun
1962 – 1965), Laksamana Muda Udara Sri Muljono Herlambang (Menteri
Panglima Angkatan Udara 1965 – 1966), Laksamana Muda Udara Roesmin Nur-
jadin ( Menteri Panglima angkatan udara tahun 1966 – 1969, Marsekal TNI
Suwoto Sukendar (Kepala Staf TNI Angkatan Udara tahun 1969 – 1973, Marsekal
TNI Saleh Baasarah (Kepala Staf TNI Angkatan Udara Tahun 1973 – 1976).
Selain foto-foto tersebut, diruang ini juga di pamerkan Lambang – Lambang dan
Motto dari korps TNI-AU antara lain: Swa Bhuwana adalah lambang TNI
angkatan Udara, yang artinya sayap Tanah Air, Pataka Komando Opearesi TNI
AU (Koopsau), Dengan Motto: Abhibuti Antarikhse Artinya : keunggulan di
udara adalah tujuan utama, Pataka Komando Panduan tempur Udara (Kopatdara)
Dengan Motto : Nitya Smakta Maarwati SarwabayaArtinya : senantias siaga ber-
tindak terhadap segala ancaman bahaya, Pataka komando pertahanan Udara (Ko-
hadud) Dengan Motto nya Surakhsita Nabhastata Artinya : Udara yang di per-
tahankan dengan baik.

b. Ruang Kronologi I dan II ,

Di Ruang ini pengunjung bisa melihat diorama sejarah dan dokumen-dokumen


semasa zaman Proklamasi Kemerdekaan, pembentukan AURI, Serangan Udara
Pertama terhadap Semarang-Salatiga-Ambarawa, Operasi Penumpasan PKI
Muso/Madiun, Operasi Lintas Udara, Pembentukan Skadron AURI tahun 1950,
Penumpasan DI/TII-PRRI/Permesta-Trikora-Dwikora, Operasi Non Militer TNI
AU, hingga Operasi Penumpasan sisa-sisa pemberontakan G30S/PKI.

c. Ruang Alutsista

di ruang ini kita dapat melihat peralatan tempur TNI-AU, antara lain : rudal anti-
pesawat, senjata PSU (penangkis serangan udara) dan beberapa senapan yang

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 57


dipakai oleh pasukan Indonesia yang melawan Belanda waktu itu. Beberapa pe-
sawat, dirancang bisa dinaiki oleh pengungjung. Tentu saja secara statis, tidak
diterbangkan. Jadi siapapun bisa langsung tahu keadaan di dalam pesawat, dan
teknologi yang sudah ada saat itu. jenis Tu-16 yang terletak di pelataran museum.
Ada juga pesawat PBY-5A Catalina dan UF 1 Albatros IR-0117. Catalina buatan
AS masuk ke jajaran Skadron V Lanud Abdulrachman Saleh pada 1950. AURI
mendapatkan delapan Catalina bekas pakai AU Hindia Belanda sebagai realisasi
Konferensi Meja Bundar, 1949.

Sementara Albatros, pesawat


amfibi angkut sedang buatan AS
juga masuk ke dalam jajaran
Skadron V Intai Laut AURI-
Lanud Abdulrachman Saleh ta-
hun 1955. AURI membeli
sebanyak delapan pesawat dari AS, Selain, ketiga pesawat, di halaman masih
ditempatkan rudal pertahanan udara jarak sedang SA-75 buatan Soviet alat ini
sempat digunakan sebagai salah satu senjata untuk mempertahankan Ibu Kota.

d. Ruang Diorama

Diruang ini Terdapat beberapa Dio-


rama Antara lain: Deorama pen-
erbangan pertama pesawat merah
putih, Diorama peristiwa 29 juli 1947,
Diorama setelah penerbangan pertama,
Diorama Trikora, Diorama Satelit
(SKSD) Palapa.

2. Perkembangan Skardon Udara TNI Angkatan Udara


3. Starlite – PK-SLX
4. Foto beberapa pejabat Indonesia dan mancanegara yang mendapat tanda ke-
hormatan bintang Swa Bhuwara Paksa Utama dari presiden RI.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 58


5. Foto-foto latihan bersama antara TNI AU dengan angkatan udara Negara
tetangga/sahabat.

4. Candi Borobudur

Arsitektur

Borobudur merupakan mahakarya seni rupa Buddha Indonesia, sebagai contoh


puncak pencapaian keselarasan teknik arsitektur dan estetika seni rupa Buddha di
Jawa. Bangunan ini diilhami gagasan dharma dari India, antara lain stupa,
dan mandala, tetapi dipercaya juga merupakan kelanjutan unsur lokal; struktur
megalitik punden berundak atau piramida bertingkat yang ditemukan dari periode
prasejarah Indonesia. Sebagai perpaduan antara pemujaan leluhur asli Indonesia
dan perjuangan mencapai Nirwana dalam ajaran Buddha.

Konsep rancang bangun

Pada hakikatnya Borobudur adalah se-


buah stupa yang bila dilihat dari atas membentuk
pola Mandala besar. Mandala adalah pola rumit yang
tersusun atas bujursangkar dan lingkaran konsentris
yang melambangkan kosmos atau alam semesta yang
lazim ditemukan dalam Buddha aliran Wajrayana-
Mahayana. Sepuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara
jelas filsafat mazhab Mahayana yang secara bersamaan menggambarkan kos-
mologi yaitu konsep alam semesta, sekaligus tingkatan alam pikiran dalam ajaran
Buddha. Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh ting-
katan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi
Buddha. Dasar denah bujur sangkar berukuran 123 meter (404 ft) pada tiap
sisinya. Bangunan ini memiliki sembilan teras, enam teras terbawah berbentuk
bujur sangkar dan tiga teras teratas berbentuk lingkaran.

Pada tahun 1885, secara tidak disengaja ditemukan struktur tersembunyi di kaki
Borobudur. Kaki tersembunyi ini terdapat relief yang 160 di antaranya adalah

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 59


berkisah tentang Karmawibhangga. Pada relief panel ini terdapat ukiran aksara
yang merupakan petunjuk bagi pengukir untuk membuat adegan dalam gambar
relief. Kaki asli ini tertutup oleh penambahan struktur batu yang membentuk pe-
lataran yang cukup luas, fungsi sesungguhnya masih menjadi misteri. Awalnya
diduga bahwa penambahan kaki ini untuk mencegah kelongsoran monumen. Te-
ori lain mengajukan bahwa penambahan kaki ini disebabkan kesalahan
perancangan kaki asli, dan tidak sesuai dengan Wastu Sastra, kitab India
mengenai arsitektur dan tata kota. Apapun alasan penambahan kaki ini, penamba-
han dan pembuatan kaki tambahan ini dilakukan dengan teliti dengan memper-
timbangkan alasan keagamaan, estetik, dan teknis.

Ketiga tingkatan ranah spiritual dalam kosmologi Buddha adalah:

Kamadhatu Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang


masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup
oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada
bagian kaki asli yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 160 panel
cerita Karmawibhangga yang kini tersembunyi. Sebagian kecil struktur tambahan
di sudut tenggara disisihkan sehingga orang masih dapat melihat beberapa relief
pada bagian ini. Struktur batu andesit kaki tambahan yang menutupi kaki asli ini
memiliki volume 13.000 meter kubik.

Rupadhatu Empat undak teras yang membentuk


lorong keliling yang pada dindingnya dihiasi galeri
relief oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lan-
tainya berbentuk persegi. Rupadhatu terdiri dari em-
pat lorong dengan 1.300 gambar relief. Panjang relief
seluruhnya 2,5 km dengan 1.212 panel berukir
dekoratif. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat
membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan
ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada ba-

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 60


gian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk atau relung dind-
ing di atas pagar langkan atau selasar. Aslinya terdapat 432 arca Buddha di dalam
relung-relung terbuka di sepanjang sisi luar di pagar langkan. Pada pagar langkan
terdapat sedikit perbedaan rancangan yang melambangkan peralihan dari ranah
Kamadhatu menuju ranah Rupadhatu; pagar langkan paling rendah dimahkotai
ratna, sedangkan empat tingkat pagar langkan diatasnya dimahkotai stu-
pika (stupa kecil). Bagian teras-teras bujursangkar ini kaya akan hiasan dan ukiran
relief.

Arupadhatu Berbeda dengan lorong-lorong Rupadhatu yang kaya akan relief, mu-
lai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini di-
namakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lan-
tai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia
sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum men-
capai nirwana. Pada pelataran lingkaran terdapat 72 dua stupa kecil berterawang
yang tersusun dalam tiga barisan yang mengelilingi satu stupa besar sebagai stupa
induk. Stupa kecil berbentuk lonceng ini disusun dalam 3 teras lingkaran yang
masing-masing berjumlah 32, 24, dan 16 (total 72 stupa). Dua teras terbawah stu-
panya lebih besar dengan lubang berbentuk belah ketupat, satu teras teratas stu-
panya sedikit lebih kecil dan lubangnya berbentuk kotak bujur sangkar. Patung-
patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti
dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.
Rancang bangun ini dengan cerdas menjelaskan konsep peralihan menuju keadaan
tanpa wujud, yakni arca Buddha itu ada tetapi tak terlihat.

Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud yang sempurna


dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos
tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Bud-
dha yang tidak sempurna atau disebut juga Buddha yang tidak rampung, yang dis-
alahsangkakan sebagai patung 'Adibuddha', padahal melalui penelitian lebih
lanjut tidak pernah ada patung di dalam stupa utama, patung yang tidak selesai itu
merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. Menurut kepercayaan

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 61


patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak.
Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak
patung seperti ini. Stupa utama yang dibiarkan kosong diduga bermakna ke-
bijaksanaan tertinggi, yaitu kasunyatan, kesunyian dan ketiadaan sempurna di
mana jiwa manusia sudah tidak terikat hasrat, keinginan, dan bentuk serta terbebas
dari lingkaran samsara.

Struktur bangunan

Sekitar 55.000 meter kubik batu andesit diangkut dari tambang batu dan tempat
penatahan untuk membangun monumen ini. Batu ini dipotong dalam ukuran ter-
tentu, diangkut menuju situs dan disatukan tanpa menggunakan semen. Struktur
Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock (saling
kunci) yaitu seperti balok-balok lego yang bisa menempel
tanpa perekat. Batu-batu ini disatukan dengan tonjolan dan
lubang yang tepat dan muat satu sama lain, serta bentuk
"ekor merpati" yang mengunci dua blok batu. Relief dibuat
di lokasi setelah struktur bangunan dan dinding rampung.

Monumen ini dilengkapi dengan sistem drainase yang


cukup baik untuk wilayah dengan curah hujan yang tinggi.
Untuk mencegah genangan dan kebanjiran, 100 pancuran
dipasang disetiap sudut, masing-masing dengan rancangan
yang unik berbentuk kepala raksasa kala atau makara.

Borobudur amat berbeda dengan rancangan candi lainnya, candi ini tidak
dibangun di atas permukaan datar, tetapi di atas
bukit alami. Akan tetapi teknik pem-
bangunannya serupa dengan candi-candi lain di
Jawa. Borobudur tidak memiliki ruang-ruang
pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada
ialah lorong-lorong panjang yang merupakan
jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 62


tingkat. Secara umum rancang bangun Borobudur mirip dengan piramida berun-
dak. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara ber-
jalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Borobudur mungkin pada awalnya
berfungsi lebih sebagai sebuah stupa, daripada kuil atau candi. Stupa memang di-
maksudkan sebagai bangunan suci untuk memuliakan Buddha. Terkadang stupa
dibangun sebagai lambang penghormatan dan pemuliaan kepada Buddha. Semen-
tara kuil atau candi lebih berfungsi sebagai rumah ibadah. Rancangannya yang
rumit dari monumen ini menunjukkan bahwa bangunan ini memang sebuah
bangunan tempat peribadatan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur teras
bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden be-
rundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.

Menurut legenda setempat arsitek perancang Borobudur


bernama Gunadharma, sedikit yang diketahui tentang arsi-
tek misterius ini. Namanya lebih berdasarkan dongeng dan
legenda Jawa dan bukan berdasarkan prasasti bersejarah.
Legenda Gunadharma terkait dengan cerita rakyat
mengenai perbukitan Menoreh yang bentuknya me-
nyerupai tubuh orang berbaring. Dongeng lokal ini
menceritakan bahwa tubuh Gunadharma yang berbaring berubah menjadi jajaran
perbukitan Menoreh, tentu saja legenda ini hanya fiksi dan dongeng belaka.

Perancangan Borobudur menggunakan satuan ukur tala, yaitu panjang wajah


manusia antara ujung garis rambut di dahi hingga ujung dagu, atau jarak jengkal
antara ujung ibu jari dengan ujung jari kelingking ketika telapak tangan dikem-
bangkan sepenuhnya. Tentu saja satuan ini bersifat relatif dan sedikit berbeda an-
tar individu, akan tetapi satuan ini tetap pada monumen ini. Penelitian pada 1977
mengungkapkan rasio perbandingan 4:6:9 yang ditemukan di monumen ini. Arsi-
tek menggunakan formula ini untuk menentukan dimensi yang tepat dari
suatu fraktal geometri perulangan swa-serupa dalam rancangan Borobudur. Rasio
matematis ini juga ditemukan dalam rancang bangun Candi Mendut dan Pawon
di dekatnya. Arkeolog yakin bahwa rasio 4:6:9 dan satuan tala memiliki fungsi

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 63


dan makna penanggalan, astronomi, dan kosmologi. Hal yang sama juga berlaku
di candi Angkor Wat di Kamboja.

Struktur bangunan dapat dibagi atas tiga bagian: dasar (kaki), tubuh, dan pun-
cak. Dasar berukuran 123×123 m (403.5 × 403.5 ft) dengan tinggi 4 meter
(13 ft). Tubuh candi terdiri atas lima batur teras bujur sangkar yang makin men-
gecil di atasnya. Teras pertama mundur 7 meter (23 ft) dari ujung dasar teras. Tiap
teras berikutnya mundur 2 meter (6,6 ft), menyisakan lorong sempit pada tiap ting-
katan. Bagian atas terdiri atas tiga teras melingkar, tiap tingkatan menopang
barisan stupa berterawang yang disusun secara konsentris. Terdapat stupa utama
yang terbesar di tengah; dengan pucuk mencapai ketinggian 35 meter (115 ft) dari
permukaan tanah. Tinggi asli Borobudur termasuk chattra (payung susun tiga)
yang kini dilepas adalah 42 meter (138 ft) . Tangga terletak pada bagian tengah
keempat sisi mata angin yang membawa pengunjung menuju bagian puncak mon-
umen melalui serangkaian gerbang pelengkung yang dijaga 32 arca singa.
Gawang pintu gerbang dihiasi ukiran Kala pada puncak tengah lowong pintu dan
ukiran makara yang menonjol di kedua sisinya. Motif Kala-Makara lazim ditemui
dalam arsitektur pintu candi di Jawa. Pintu utama terletak di sisi timur, sekaligus
titik awal untuk membaca kisah relief. Tangga ini lurus terus tersambung dengan
tangga pada lereng bukit yang menghubungkan candi dengan dataran di seki-
tarnya.

Relief

Pada dinding candi di setiap tingkatan — kecuali pada teras-teras Arupadhatu —


dipahatkan panel-panel bas-relief yang dibuat dengan sangat teliti dan halus. Re-
lief dan pola hias Borobudur bergaya naturalis dengan proporsi yang ideal dan
selera estetik yang halus. Relief-relief ini sangat indah, bahkan dianggap sebagai
yang paling elegan dan anggun dalam kesenian dunia Buddha. Relief Borobudur
juga menerapkan disiplin senirupa India, seperti berbagai sikap tubuh yang mem-
iliki makna atau nilai estetis tertentu. Relief-relief berwujud manusia mulia seperti

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 64


pertapa, raja dan wanita bangsawan, bidadari atapun makhluk yang mencapai de-
rajat kesucian laksana dewa, seperti tara dan boddhisatwa, seringkali digambarkan
dengan posisi tubuh tribhanga. Posisi tubuh ini disebut "lekuk tiga" yaitu melekuk
atau sedikit condong pada bagian leher, pinggul, dan pergelangan kaki dengan
beban tubuh hanya bertumpu pada satu kaki, sementara kaki yang lainnya dilekuk
beristirahat. Posisi tubuh yang luwes ini menyiratkan keanggunan, misalnya figur
bidadari Surasundari yang berdiri dengan sikap tubuh tribhanga sambil meng-
genggam teratai bertangkai panjang.

Relief Borobudur menampilkan banyak gambar; seperti sosok manusia baik bang-
sawan, rakyat jelata, atau pertapa, aneka tumbuhan dan hewan, serta menampilkan
bentuk bangunan vernakular tradisional Nusantara. Borobudur tak ubahnya
bagaikan kitab yang merekam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa kuno.
Banyak arkeolog meneliti kehidupan masa lampau di Jawa kuno dan Nusantara
abad ke-8 dan ke-9 dengan mencermati dan merujuk ukiran relief Borobudur.
Bentuk rumah panggung, lumbung, istana dan candi, bentuk perhiasan, busana
serta persenjataan, aneka tumbuhan dan margasatwa, serta alat transportasi, dic-
ermati oleh para peneliti. Salah satunya adalah relief terkenal yang menggam-
barkan Kapal Borobudur. Kapal kayu bercadik khas Nusantara ini menunjukkan
kebudayaan bahari purbakala. Replika bahtera yang dibuat berdasarkan relief
Borobudur tersimpan di Museum Samudra Raksa yang terletak di sebelah utara
Borobudur.

Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam
bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sanskertadaksina yang artinya
ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-re-
lief cerita jātaka. Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan be-
rakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri
dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah
timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi,
artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 65


Adapun susunan dan pembagian relief cerita pada dinding dan pagar langkan
candi adalah sebagai berikut.

Bagan Relief

Tingkat Posisi/letak Cerita Relief Jumlah Pigura

Kaki candi asli ----- Karmawibhangga 160

a. Lalitawistara 120
dinding
b. jataka/awadana 120
Tingkat I
a. jataka/awadana 372
langkan
b. jataka/awadana 128

dinding Gandawyuha 128


Tingkat II
langkan jataka/awadana 100

dinding Gandawyuha 88
Tingkat III
langkan Gandawyuha 88

dinding Gandawyuha 84
Tingkat IV
langkan Gandawyuha 72

Jumlah 1460

Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai
berikut :

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 66


Karmawibhangga

Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding
batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Karmawibhangga
adalah naskah yang menggambarkan ajaran mengenai karma, yakni sebab-akibat
perbuatan baik dan jahat. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (se-
rial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai hub-
ungan sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap per-
buatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi
juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan peng-
gambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang
tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan di-
akhiri untuk menuju kesempurnaan. Kini hanya bagian tenggara yang terbuka dan
dapat dilihat oleh pengujung. Foto lengkap relief Karmawibhangga dapat disaksi-
kan di Museum Karmawibhangga di sisi utara candi Borobudur.

Lalitawistara

Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief


(tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap) yang dimulai dari turunnya Sang
Buddha dari surga Tushita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa
dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan,
setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi
timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di
dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang
Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang
Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan
Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura,
yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai
Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti
"hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 67


Jataka dan Awadana

Jataka adalah berbagai cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai
Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan-perbuatan
baik, seperti sikap rela berkorban dan suka menolong yang membedakan Sang
Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Beberapa kisah Jataka menampil-
kan kisah fabel yakni kisah yang melibatkan tokoh satwa yang bersikap dan ber-
pikir seperti manusia. Sesungguhnya, pengumpulan jasa atau perbuatan baik
merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.

Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi
pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun
dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab
Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur Jataka
dan Awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang
sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bo-
dhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura
yang hidup dalam abad ke-4 Masehi.

Gandawyuha

Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah


cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari
Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggam-
barannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang
berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab
lainnya yaitu Bhadracari.

Arca Buddha

Selain wujud buddha dalam kosmologi buddhis yang terukir di dinding, di


Borobudur terdapat banyak arca buddha duduk bersila dalam posisi teratai serta
menampilkan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu. Patung buddha dengan
tinggi 1,5 meter ini dipahat dari bahan batu andesit.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 68


Patung buddha dalam relung-relung di tingkat Rupadhatu, diatur berdasarkan
barisan di sisi luar pagar langkan. Jumlahnya semakin berkurang pada sisi atasnya.
Barisan pagar langkan pertama terdiri dari 104 relung, baris kedua 104 relung,
baris ketiga 88 relung, baris keempat 72 relung, dan baris kelima 64 relung.
Jumlah total terdapat 432 arca Buddha di tingkat Rupadhatu. Pada bagian Arupa-
dhatu (tiga pelataran melingkar), arca Buddha diletakkan di dalam stupa-stupa
berterawang (berlubang). Pada pelataran melingkar pertama terdapat 32 stupa, pe-
lataran kedua 24 stupa, dan pelataran ketiga terdapat 16 stupa, semuanya total 72
stupa. Dari jumlah asli sebanyak 504 arca Buddha, lebih dari 300 telah rusak (ke-
banyakan tanpa kepala) dan 43 hilang (sejak penemuan monumen ini, kepala bud-
dha sering dicuri sebagai barang koleksi, kebanyakan oleh museum luar negeri).

Secara sepintas semua arca buddha ini terlihat serupa, akan tetapi terdapat perbe-
daan halus di antaranya, yaitu pada mudra atau posisi sikap tangan. Terdapat lima
golongan mudra: Utara, Timur, Selatan, Barat, dan Tengah, kesemuanya ber-
dasarkan lima arah utama kompas menurut ajaran Mahayana. Keempat pagar
langkan memiliki empat mudra: Utara, Timur, Selatan, dan Barat, di mana mas-
ing-masing arca buddha yang menghadap arah tersebut menampilkan mudra yang
khas. Arca Buddha pada pagar langkan kelima dan arca buddha di dalam 72 stupa
berterawang di pelataran atas menampilkan mudra: Tengah atau Pusat. Masing-
masing mudra melambangkan lima Dhyani Buddha; masing-masing dengan
makna simbolisnya tersendiri.

Mengikuti urutan Pradakshina yaitu gerakan mengelilingi searah jarum jam dim-
ulai dari sisi Timur, maka mudra arca-arca buddha di Borobudur adalah:

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 69


Arah
Mel- Dhyani Mata Lokasi
Arca Mudra
ambangkan Buddha An- Arca
gin

Relung di
pagar
Memanggil langkan 4
Bhumisparsa
bumi sebagai Aksobhya Timur baris per-
mudra
saksi tama Rupa-
dhatu sisi ti-
mur

Relung di
pagar
langkan 4
Kederma- Ratnasam-
Wara mudra Selatan baris per-
wanan bhawa
tama Rupa-
dhatu sisi
selatan

Relung di
pagar
langkan 4
Dhyana mu- Semadi atau
Amitabha Barat baris per-
dra meditasi
tama Rupa-
dhatu sisi
barat

Relung di
Abhaya mu- Ketidakgen- Amo-
Utara pagar
dra taran ghasiddhi
langkan 4

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 70


Arah
Mel- Dhyani Mata Lokasi
Arca Mudra
ambangkan Buddha An- Arca
gin

baris per-
tama Rupa-
dhatu sisi
utara

Relung di
pagar
langkan ba-
Witarka mu- Ten- ris kelima
Akal budi Wairocana
dra gah (teratas) Ru-
pa-
dhatu semua
sisi

Di dalam 72
stupa di 3
Dharma-
Pemutaran Ten- teras mel-
chakra mu- Wairocana
roda dharma gah ing-
dra
kar Arupa-
dhatu

Warisan

Pencapaian estetika dan keahlian teknik arsitektur yang ditampilkan Borobudur,


serta ukurannya yang luar biasa, menjadi bukti keagungan masa lalu, dan telah
membangkitkan kebanggaan bagi Bangsa Indonesia. Sebagaimana peran Angkor
Wat bagi Bangsa Kamboja, Borobudur telah menjadi simbol yang kuat bagi Indo-
nesia — sebagai saksi kejayaan masa lalu. Sukarno menegaskannya dengan

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 71


mengajak tamu-tamu negara mengunjunginya. Sementara pemerintahan Su-
harto — menyadari makna simbolis dan potensi ekonominya — secara tekun
menggelar proyek pemugaran untuk memulihkan monumen ini dengan bantuan
UNESCO. Banyak museum di Indonesia memamerkan model skala kecil atau rep-
lika Borobudur. Monumen ini telah menjadi ikon, dikelompokkan ber-
sama wayang dan gamelansebagai wujud budaya klasik Jawa yang menjadi in-
spirasi Indonesia.

Beberapa artefak arkeologi dari Borobudur, atau replikanya, dipamerkan di be-


berapa museum di Indonesia dan mancanegara. Selain Museum Karmawi-
bhangga dalam kompleks Borobudur, beberapa museum menyimpan relik dari
Borobudur, antara lain Museum Nasional Indonesia, Tropenmuseum di Amster-
dam, British Museum di London, dan Museum Nasional Bangkok. Semen-
tara Museum Louvre di Paris, Museum Negara Malaysia di Kuala Lumpur,
dan Museum Agama Dunia di Taipei juga menampilkan replika Borobudur. Mon-
umen ini telah menarik perhatian dunia kepada peradaban klasik Buddha Jawa
Kuno.

Penemuan kembali dan pemugaran Borobudur telah disanjung-sanjung oleh Umat


Buddha Indonesia sebagai pertanda kebangkitan ajaran Buddha di Indonesia.
Pada 1934, Narada Thera, seorang biksu penceramah dari Sri Lanka,
mengunjungi Indonesia untuk pertama kalinya sebagai bagian dari perjalanannya
menyebarkan ajaran Dharma di Asia Tenggara. Kesempatan ini dimanfaatkan
umat Buddha setempat untuk membangkitkan kembali seruan Dharma di Indone-
sia. Pada kesempatan itu digelar upacara penanaman Pohon Bodhi di sisi tenggara
Borobudur, pada tanggal 10 Maret 1934 dengan diberkati oleh Narada Thera,
sekaligus pengangkatan beberapa Upasaka menjadi Bhiksu. Setiap tahun, ribuan
umat Buddha dari seluruh Indonesia dan negara-negara tetangga, berkumpul di
Borobudur untuk memperingati hari Trisuci Waisak.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 72


Lambang provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
Magelang, menampilkan gambar Borobudur. Candi
ini telah menjadi simbol Jawa Tengah, dan Indonesia
secara luas. Borobudur telah menjadi nama beberapa
institusi dan badan usaha, seperti Universitas
Borobudur, Hotel Borobudur Jakarta, serta beberapa
rumah makan Indonesia di luar negeri. Borobudur ditampilkan dalam uang rupiah,
perangko, dibahas dalam beberapa buku, berita, publikasi, dokumenter, serta ma-
teri promosi pariwisata Indonesia. Candi ini menjadi atraksi wisata terkemuka di
Indonesia, penting untuk menggerakan roda perekonomian lokal dan di kawasan
sekitar Borobudur. Misalnya, sektor pariwisata Kota Yogyakarta tumbuh berkem-
bang salah satunya berkat kedekatannya dengan candi Borobudur dan Prambanan.

5. Candi Prambanan

Kompleks candi
Pintu masuk ke kompleks bangunan ini ter-
dapat di keempat arah penjuru mata angin,
akan tetapi arah hadap bangunan ini adalah
ke arah timur, maka pintu masuk utama candi
ini adalah gerbang timur. Kompleks candi
Prambanan terdiri dari:
3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma
3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa
2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wa-
hana di sisi utara dan selatan
4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman
dalam atau zona inti
4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari
barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 73


Maka terdapat total 240 candi di kompleks Prambanan.

Aslinya terdapat 240 candi besar dan kecil di kompleks Candi Prambanan. Tetapi
kini hanya tersisa 18 candi; yaitu 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona inti serta
2 candi perwara. Banyak candi perwara yang belum dipugar, dari 224 candi per-
wara hanya 2 yang sudah dipugar, yang tersisa hanya tumpukan batu yang ber-
serakan. Kompleks candi Prambanan terdiri atas tiga zona; pertama adalah zona
luar, kedua adalah zona tengah yang terdiri atas ratusan candi, ketiga adalah zona
dalam yang merupakan zona tersuci tempat delapan candi utama dan delapan kuil
kecil.

Penampang denah kompleks candi Prambanan adalah berdasarkan lahan bujur


sangkar yan terdiri atas tiga bagian atau zona, masing-masing halaman zona ini
dibatasi tembok batu andesit. Zona terluar ditandai dengan pagar bujur sangkar
yang masing-masing sisinya sepanjang 390 meter, dengan orientasi Timur Laut -
Barat Daya. Kecuali gerbang selatan yang masih tersisa, bagian gerbang lain dan
dinding candi ini sudah banyak yang hilang. Fungsi dari halaman luar ini secara
pasti belum diketahui; kemungkinan adalah lahan taman suci, atau kompleks
asrama Brahmana dan murid-muridnya. Mungkin dulu bangunan yang berdiri di
halaman terluar ini terbuat dari bahan kayu, sehingga sudah lapuk dan musnah tak
tersisa.

Candi Prambanan adalah salah satu candi Hindu terbesar di Asia


Tenggara selain Angkor Wat. Tiga candi utama disebut Trimurti dan di-
persembahkan kepadantiga dewa utama Trimurti: Siwa sang Penghan-
cur, Wisnu sang Pemelihara dan Brahma sang Pencipta. Di kompleks candi ini
Siwa lebih diutamakan dan lebih dimuliakan dari dua dewa Trimurti lainnya.
Candi Siwa sebagai bangunan utama sekaligus yang terbesar dan tertinggi, men-
julang setinggi 47 meter.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 74


Candi Siwa
Halaman dalam adalah zona paling suci dari ketiga
zona kompleks candi. Pelataran ini ditinggikan
permukaannya dan berdenah bujur sangkar diku-
rung pagar batu dengan empat gerbang di empat
penjuru mata angin. Dalam halaman berper-
mukaan pasir ini terdapat delapan candi utama;
yaitu tiga candi utama yang disebut candi Trimurti ("tiga wujud"), di-
persembahkan untuk tiga dewa Hindu tertinggi: Dewa Brahma Sang Pen-
cipta, Wishnu Sang Pemelihara, dan Siwa Sang Pemusnah.

Candi Siwa sebagai candi utama adalah bangunan terbesar sekaligus tetinggi di
kompleks candi Rara Jonggrang, berukuran tinggi 47 meter dan lebar 34 meter.
Puncak mastaka atau kemuncak candi ini dimahkotai modifikasi ben-
tuk wajra yang melambangkan intan atau halilintar. Bentuk wajra ini merupakan
versi Hindu sandingan dari stupa yang ditemukan pada kemuncak candi Buddha.
Candi Siwa dikelilingi lorong galeri yang dihiasi reliefyang menceritakan
kisah Ramayana; terukir di dinding dalam pada pagar langkan. Di atas pagar
langkan ini dipagari jajaran kemuncak yang juga berbentuk wajra. Untuk mengi-
kuti kisah sesuai urutannya, pengunjung harus masuk dari sisi timur, lalu
melakukan pradakshina yakni berputar mengelilingi candi sesuai arah jarum jam.
Kisah Ramayana ini dilanjutkan ke Candi Brahma.

Candi Siwa di tengah-tengah, memuat lima ruangan, satu ruangan di setiap


arah mata angin dan satu garbagriha, yaitu ruangan utama dan terbesar yang ter-
letak di tengah candi. Ruangan timur terhubung dengan ruangan utama tempat
bersemayam sebuah arca Siwa Mahadewa (Perwujudan Siwa sebagai Dewa
Tertinggi) setinggi tiga meter. Arca ini memiliki Lakçana (atribut atau simbol)
Siwa, yaitu chandrakapala (tengkorak di atas bulan sabit), jatamakuta (mahkota
keagungan), dan trinetra (mata ketiga) di dahinya. Arca ini memiliki empat lengan
yang memegang atribut Siwa, seperti aksamala (tasbih), camara (rambut ekor

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 75


kuda pengusir lalat), dan trisula. Arca ini mengenakan upawita (tali kasta) ber-
bentuk ular naga (kobra). Siwa digambarkan mengenakan cawat dari kulit ha-
rimau, digambarkan dengan ukiran kepala, cakar, dan ekor harimau di pahanya.
Sebagian sejarawan beranggapa bahwa arca Siwa ini merupakan perwujudan
raja Balitung sebagai dewa Siwa, sebagai arca pedharmaan anumerta dia. Se-
hingga ketika raja ini wafat, arwahnya dianggap bersatu kembali dengan dewa
penitisnya yaitu Siwa.[15] Arca Siwa Mahadewa ini berdiri di atas lapik
bunga padma di atas landasan persegi berbentuk yoni yang pada sisi utaranya
terukir ular Nāga (kobra).

Tiga ruang yang lebih kecil lainnya menyimpan arca-arca yang ukuran lebih kecil
yang berkaitan dengan Siwa. Di dalam ruang selatan terdapat Resi Agastya, Gane-
sha putra Siwa di ruang barat, dan di ruang utara ter-
dapat arca sakti atau istri Siwa, Durga Mahisasura-
mardini, menggambarkan Durga sebagai pembasmi
Mahisasura, raksasa Lembu yang me-
nyerang swargaloka. Arca Durga ini juga disebut se-
bagai Rara Jonggrang (dara langsing) oleh penduduk setempat. Arca ini dikaitkan
dengan tokoh putri legendaris Rara Jonggrang.

Di dalam buku terkenal Thomas Raffles, The History of Java (1817) terdapat
gambar Candi Induk Prambanan dengan keterangan "candi induk di
Jongrangan". Dalam nama jongrangan ini dikenal nama lokal lainnya yang
populer untuk kompleks percandian ini, yaitu Loro Jonggrang, yang berarti "Gadis
Semampai". Loro Jonggarang adalah tokoh utama dalam sebuah cerita rakyat
Jawa.

Candi Brahma dan Candi Wishnu

Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Dewa Wisnu, yang terletak di sisi
utara dan satunya dipersembahkan kepada Brahma, yang terletak di sisi selatan.
Kedua candi ini menghadap ke timur dan hanya terdapat satu ruang, yang di-
persembahkan untuk dewa-dewa ini. Candi Brahma menyimpan arca Brahma dan

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 76


Candi Wishnu menyimpan arca Wishnu yang berukuran tinggi hampir 3 meter.
Ukuran candi Brahma dan Wishnu adalah sama, yakni lebar 20 meter dan tinggi
33 meter.

Candi Wahana

Tepat di depan candi Trimurti terdapat tiga candi


yang lebih kecil daripada candi Brahma dan Wishnu
yang dipersembahkan kepada kendaraan atau wa-
hana dewa-dewa ini; sang lembu Nandi wahana
Siwa, sang Angsa wahana Brahma, dan
sang Garuda wahana Wisnu. Candi-candi wahana
ini terletak tepat di depan dewa penunggangnya. Di depan candi Siwa terdapat
candi Nandi, di dalamnya terdapat arca lembu Nandi. Pada dinding di belakang
arca Nandi ini di kiri dan kanannya mengapit arca Chandra dewa bulan
dan Surya dewa matahari. Chandra digambarkan berdiri di atas kereta yang ditarik
10 kuda, sedangkan Surya berdiri di atas kereta yang ditarik 7 kuda.[16] Tepat di
depan candi Brahma terdapat candi Angsa. Candi ini kosong dan tidak ada arca
Angsa di dalamnya. Mungkin dulu pernah bersemayam arca Angsa sebagai ken-
daraan Brahma di dalamnya. Di depan candi Wishnu terdapat candi yang di-
persembahkan untuk Garuda, akan tetapi sama seperti candi Angsa, di dalam
candi ini tidak ditemukan arca Garuda. Mungkin dulu arca Garuda pernah ada di
dalam candi ini. Hingga kini Garuda menjadi lambang penting di Indonesia, yaitu
sebagai lambang negara Garuda Pancasila.

Candi Apit, Candi Kelir, dan Candi Patok

Di antara baris keenam candi-candi utama ini terdapat Candi Apit. Ukuran Candi
Apit hampir sama dengan ukuran candi perwara, yaitu tinggi 14 meter dengan
tapak denah 6 x 6 meter. Disamping 8 candi utama ini terdapat candi kecil berupa
kuil kecil yang mungkin fungsinya menyerupai pelinggihan dalam Pura Hindu
Bali tempat meletakan canang atau sesaji, sekaligus sebagai aling-aling di depan
pintu masuk. Candi-candi kecil ini yaitu; 4 Candi Kelir pada empat penjuru mata

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 77


angin di muka pintu masuk, dan 4 Candi Patok di setiap sudutnya. Candi Kelir
dan Candi Patok berbentuk miniatur candi tanpa tangga dengan tinggi sekitar 2
meter.

Candi Perwara

Dua dinding berdenah bujur sangkar yang mengurung dua halaman dalam, ter-
susun dengan orientasi sesuai empat penjuru mata angin. Dinding kedua beruku-
ran panjang 225 meter di tiap sisinya. Di antara dua dinding ini adalah halaman
kedua atau zona kedua. Zona kedua terdiri atas 224 candi perwara yang disusun
dalam empat baris konsentris. Candi-candi ini dibangun di atas empat undakan
teras-teras yang makin ke tengah sedikit makin tinggi. Empat baris candi-candi ini
berukuran lebih kecil daripada candi utama. Candi-candi ini disebut "Candi Per-
wara" yaitu candi pengawal atau candi pelengkap. Candi-candi perwara disusun
dalam empat baris konsentris baris terdalam terdiri atas 44 candi, baris kedua 52
candi, baris ketiga 60 candi, dan baris keempat sekaligus baris terluar terdiri atas
68 candi.

Masing-masing candi perwara ini berukuran tinggi 14 meter dengan tapak denah
6 x 6 meter, dan jumlah keseluruhan candi perwara di halaman ini adalah 224
candi. Kesemua candi perwara ini memiliki satu tangga dan pintu masuk sesuai
arah hadap utamanya, kecuali 16 candi di sudut yang memiliki dua tangga dan
pintu masuk menghadap ke dua arah luar.[17] Jika kebanyakan atap candi di hal-
aman dalam zona inti berbentuk wajra, maka atap candi perwara berbentuk ratna
yang melambangkan permata.

Aslinya ada banyak candi yang ada di halaman ini, akan tetapi hanya sedikit yang
telah dipugar. Bentuk candi perwara ini dirancang seragam. Sejarawan menduga
bahwa candi-candi ini dibiayai dan dibangun oleh penguasa daerah sebagai tanda
bakti dan persembahan bagi raja. Sementara ada pendapat yang mengaitkan empat
baris candi perwara melambangkan empat kasta, dan hanya orang-orang anggota
kasta itu yang boleh memasuki dan beribadah di dalamnya; baris paling dalam
hanya oleh dimasuki kasta Brahmana, berikutnya hingga baris terluar adalah

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 78


barisan candi untuk Ksatriya, Waisya, dan Sudra. Sementara pihak lain mengang-
gap tidak ada kaitannya antara candi perwara dan empat kasta. Barisan candi per-
wara kemungkinan dipakai untuk beribadah, atau tempat bertapa (meditasi) bagi
pendeta dan umatnya.

Arsitektur

Arsitektur candi Prambanan berpedoman


kepada tradisi arsitektur Hindu yang ber-
dasarkan kitab Wastu Sastra. Denah candi
megikuti pola mandala, sementara bentuk
candi yang tinggi menjulang merupakan ciri
khas candi Hindu. Prambanan memiliki
nama asli Siwagrha dan dirancang me-
nyerupai rumah Siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung suci Mahameru, tempat
para dewa bersemayam. Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam
semesta menurut konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan
ranah, alam atau Loka.

Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari
yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap
konsep Hindu ini memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada
hakikatnya hampir sama. Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal
terbagi atas tiga zona:

Bhurloka (dalam Buddhisme: Kamadhatu), adalah ranah terendah makhluk yang


fana; manusia, hewan, juga makhluk halus dan iblis. Di ranah ini manusia masih
terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak suci. Halaman terlar
dan kaki candi melambangkan ranah bhurloka.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 79


Bwahloka (dalam Buddhisme: Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat orang
suci, resi, pertapa, dan dewata rendahan. Di alam ini manusia mulai melihat ca-
haya kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan
ranah bwahloka.

Swahloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah trtinggi sekaligus ter-


suci tempat para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman dalam dan
atap candi melambangkan ranah swahloka. Atap candi-candi di kompleks Pram-
banan dihiasi dengan kemuncak mastaka berupa ratna(Sanskerta: permata), ben-
tuk ratna Prambanan merupakan modifikasi bentuk wajra yang melambangkan
intan atau halilintar. Dalam arsitektur Hindu Jawa kuno, ratna adalah sandingan
Hindu untuk stupa Buddha, yang berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi.

Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi Siwa
terdapat sumur yang didasarnya terdapat pripih (kotak batu). Sumur ini sedalam
5,75 meter dan peti batu pripih ini ditemukan di atas timbunan arang kayu, tanah,
dan tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-benda suci
seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Baruna (dewa laut) dan Par-
wata (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat lembaran tembaga bercampur
arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir permata, kaca,
potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran emas (5
diantaranya berbentuk kura-kura, ular naga (kobra), padma, altar, dan telur).[19]

Relief

Candi ini dihiasi relief naratif yang menceritakan epos Hindu; Rama-
yana dan Krishnayana. Relif berkisah ini diukirkan pada dinding sebelah dalam
pagar langkan sepanjang lorong galeri yang mengelilingi tiga candi utama. Relief
ini dibaca dari kanan ke kiri dengan gerakan searah jarum jam mengitari candi.
Hal ini sesuai dengan ritual pradaksina, yaitu ritual mengelilingi bangunan suci
searah jarum jam oleh peziarah. Kisah Ramayana bermula di sisi timur candi Siwa

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 80


dan dilanjutkan ke candi Brahma temple. Pada pagar langkan candi Wisnu ter-
dapat relief naratif Krishnayana yang menceritakan kehidupan Krishna sebagai
salah satu awatara Wishnu.

Relief Ramayana menggambarkan bagaimana Shinta,


istri Rama, diculik oleh Rahwana. Panglima
bangsa wanara (kera), Hanuman, datang ke Alengka
untuk membantu Rama mencari Shinta. Kisah ini juga
ditampilkan dalam Sendratari Ramayana, yaitu
pagelaran wayang orangJawa yang dipentaskan secara
rutin di panggung terbuka Trimurti setiap malam bulan purnama. Latar belakang
panggung Trimurti adalah pemandangan megah tiga candi utama yang disinari
cahaya lampu.

Lokapala, Brahmana, dan Dewata

Di seberang panel naratif relief, di atas tembok tubuh


candi di sepanjang galeri dihiasi arca-arca dan relief
yang menggambarkan para dewata dan resi brah-
mana. Arca dewa-dewa lokapala, dewa surgawi pen-
jaga penjuru mata angin dapat ditemukan di candi
Siwa. Sementara arca para brahmana penyusun kitab Weda terdapat di candi
Brahma. Di candi Wishnu terdapat arca dewata yang diapit oleh dua ap-
sara atau bidadari kahyangan.

Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru

Di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi oleh barisan relung (ceruk) yang me-
nyimpan arca singa diapit oleh dua panil yang menggambarkan pohon hayat kal-
pataru. Pohon suci ini dalam mitologi Hindu-Buddha dianggap pohon yang dapat
memenuhi harapan dan kebutuhan manusia. Di kaki pohon Kalpataru ini diapit
oleh pasangan kinnara-kinnari (hewan ajaib bertubuh burung berkepala manusia),
atau pasangan hewan lainnya, seperti burung, kijang, domba, monyet, kuda, gajah,

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 81


dan lain-lain. Pola singa diapit kalpataru adalah pola khas yang hanya ditemukan
di Prambanan, karena itulah disebut "Panil Prambanan".

Museum Prambanan

Di dalam kompleks taman purbakala candi Prambanan terdapat sebuah museum


yang menyimpan berbagai temuan benda bersejarah purbakala. Museum ini ter-
letak di sisi utara Candi Prambanan, antara candi Prambanan dan candi Lumbung.
Museum ini dibangun dalam arsitektur tradisional Jawa, berupa rumah joglo.
Koleksi yang tersimpan di museum ini adalah berbagai batu-batu candi dan
berbagai arca yang ditemukan di sekitar lokasi candi Prambanan; misalnya arca
lembu Nandi, resi Agastya, Siwa, Wishnu, Garuda, dan arca Durga Mahisasura-
mardini, termasuk pula batu Lingga Siwa, sebagai lambang kesuburan.

Replika harta karun emas temuan Wonoboyo yang terkenal itu, berupa mangkuk
berukir Ramayana, gayung, tas, uang, dan perhiasan emas, juga dipamekan di mu-
seum ini. Temuan Wonoboyo yang asli kini disimpan di Museum Nasional Indo-
nesia di Jakarta. Replika model arsitektur beberapa candi seperti Prambanan,
Borobudur, dan Plaosan juga dipamerkan di museum ini. Museum ini dapat di-
masuki secara gratis oleh pengunjung taman purbakala Prambanan karena tiket
masuk taman wisata sudah termasuk museum ini. Pertunjukan audio visual
mengenai candi Prambanan juga ditampilkan disini.

Candi lain di sekitar Prambanan

Dataran Kewu atau dataran Prambanan adalah dataran subur yang membentang
antara lereng selatan kaki gunung Merapi di utara dan jajaran pegunungan ka-
pur Sewu di selatan, dekat perbatasan Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 82


Selain candi Prambanan, lembah dan dataran di sekitar Prambanan kaya akan pen-
inggalan arkeologi candi-candi Buddha paling awal dalam sejarah Indonesia, serta
candi-candi Hindu. Candi Prambanan dikelilingi candi-candi Buddha. Masih di
dalam kompleks taman wisata purbakala, tak jauh di sebelah utara candi Pram-
banan terdapat reruntuhan candi Lumbung dan candi Bubrah. Lebih ke utara lagi
terdapat candi Sewu, candi Buddha terbesar kedua setelah Borobudur. Lebih jauh
ke timur terdapat candi Plaosan. Di arah barat Prambanan terdapat candi Kal-
asan dan candi Sari. Sementara di arah selatan terdapat candi Sojiwan, Situs Ratu
Baka yang terletak di atas perbukitan, serta candi Banyunibo, candi Barong,
dan candi Ijo.

Dengan ditemukannya begitu banyak peninggalan bersejarah berupa candi-candi


yang hanya berjarak beberapa ratus meter satu sama lain, menunjukkan bahwa
kawasan di sekitar Prambanan pada zaman dahulu kala adalah kawasan penting.
Kawasan yang memiliki nilai penting baik dalam hal keagamaan, politik,
ekonomi, dan kebudayaan. Diduga pusat kerajaan Medang Mataram terletak dis-
uatu tempat di dataran ini. Kekayaan situs arkeologi, serta kecanggihan dan
keindahan candi-candinya menjadikan Dataran Prambanan tak kalah dengan ka-
wasan bersejarah terkenal lainnya di Asia Tenggara, seperti situs arkeologi kota
purbakala Angkor, Bagan, dan Ayutthaya.

E. Fungsi Situs-Situs Sejarah

1. Keraton Ngayogyakarta

Fungsi Kraton dibagi menjadi dua yaitu fungsi Kraton pada masa lalu dan fungsi
Kraton pada masa kini. Pertama- tama, kami akan menjelaskan mengenai fungsi
Kraton pada masa lalu. Pada masa lalu keraton berfungsi sebagai tempat tinggal
para raja. Kraton didirikan pada tahun 1756, selain itu di bagian selatan dari Kra-
ton ini, terdapat komplek kesatriaan yang digunakan sebagai sekolah putra-putra
sultan. Sekolah mereka dipisahkan dari sekolah rakyat karena memang sudah
merupakan aturan pada Kraton bahwa putra- putra sultan tidak diperbolehkan ber-
sekolah di sekolah yang sama dengan rakyat. Sementara itu, fungsi Kraton pada

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 83


masa kini adalah sebagai tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh siapapun baik
turis domestik maupun mancanegara. Selain sebagai tempat untuk berwisata,
tidak terlupakan pula fungsi Kraton yang bertahan dari dulu sampai sekarang yaitu
sebagai tempat tinggal Sultan.

Pada saat kita akan memasuki halaman kedua dari Kraton, terdapat gerbang di-
mana di depannya terdapat dua buah arca. Setiap arca ini memiliki arti yang ber-
lawanan. Arca yang berada di sebelah kanan disebut Cingkorobolo yang mel-
ambangkan kebaikan, sementara itu arca yang terletak di sebelah kiri disebut Bo-
loupotu yang melambangkan kejahatan. Selain itu kami juga mendapatkan sedikit
informasi tentang Sultan Hamengku Buwono IX. Sultan ke IX dari Kraton Yog-
yakarta ini lahir pada tanggal 12 April 1940 dan wafat dalam usianya yang ke 48
yaitu pada tanggal 3 Oktober 1988. Ia memiliki berbagai macam hobi, diantaranya
adalah menari, mendalang, memainkan wayang, dan yang terakhir memotret. Sul-
tan ini memiliki suatu semboyan yang terkenal yaitu, “ Tahta untuk rakyat”.

2. Monumen Jogja Kembali

Sebagai bagian dari pariwisata kota Yogyakarta, Monumen Jogja Kembali atau
yang lebih sering disebut monjali memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal mau-
pun interlokal, ini dikarenakan ada sesuatu yang menarik di Monjali, banyak hal
yanag didapat dari monjali, selain tempat rekreasi juga merupakan tempat pem-
belajaran mengenai sejarah bangsa Indonesia dan Yogyakarta. Tentu ini merupa-
kan tempat wisata yang sangan representatif bagi keluarga, karena bisa mengenal-
kan sejarah kepada anak-anaknya.

Adapun pariwisata monjali memiliki beberapa fungsi yang dimilikinya, antara


lain:

1. Rekreasi, Monumen Jogja Kembali menyediakan sarana permainan yang dapat


menjadi sarana rekreasi bagi keluarga yang ingin menghabiskan waktu liburan
bersama keluarga, karena didalam Monumen Jogja Kembali di sediakan wahana
permainan, seperti perahu air dan sebagainya.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 84


2. Pengenalan sejarah dan budaya, sudah sepantasnya pariwisata Monumen Jogja
Kembali menyediakan sarana dan prasarana untuk memberikan informasi
mengenai sejarah dan kebudayaan yang ada di Indonesia khusunya di yogyakarta,
karena hal yang paling pokok pada Monumen Jogja Kembali adalah pengenalan
sejarah Indonesia saat berada di Yogyakarta. Lebih dalam lagi, Monumen Jogja
Kembali juga menyediakan diorama dan foto-foto bersejarah yang akan menam-
bah daya tarik dalam mempelajari sejarah bangsa.

3. Penanaman karakter (character building), selain menjadi pengenalan sejarah


dan budaya, Monumen Jogja Kembali juga dapat berfungsi sebagai penanaman
karakter pada setiap pengunjung, penanaman karakter ini dilakukan melalui me-
dia-media sejarah yang di sediakan oleh pengelola Monumen Jogja Kembali. Ket-
erangan yang kami ambil, bahwa setiap pengunjung yang datang ke Monumen
Jogja Kembali diharapkan mampu untuk mengambil pelajaran dari setiap peri-
stiwa sejarah yang pernah terjadi, agar tindakan yang dilakukan oleh para pejuang
dalam memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan dapat di tiru dan di ap-
likasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, pejabat yang melakukan tin-
dakan korupsi seharusnya datang ke Monumen Jogja Kembali dan mengambil
pelajaran dari situ agar menyadari bahwa tindakan yang di lakukannya salah dan
merupakan tindakan yang menciderai hati para pejuang yang telah mempertaruh-
kan nyawanya untuk kemerdekaan bangsa ini.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, maka wisata Monumen Jogja Kembali yang ada
di kota yogyakarta sangatlah mendukung dalam pengenalan sejarah dan mem-
bangun karakter warga negara agar lebih baik dan lebih mencintai negara dan
menghargai jasa para pahlawan.

3. Museum Dirgantara

Museum dirgantara Mandala memiliki banyak sekali fungsi dan kegunaan dian-
taranya yaitu:

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 85


1. Sebagai tempat menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah khususnya
dibidang ruang udara dan antariksa agar tidak hilang dan rusak sehingga dapat
dinikmati berbagai generasi.

2. Merupakan sarana yang efektif untuk mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan.

3. Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala secara visual menggambarkan per-


juangan Bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan mempertahan-
kan kemerdekaan NKRI.

4. Memberikan nilai pendidikan dan pengetahuan yang ada di museum Dirgantara


Mandala Yogya.

5. Menambah pengalaman dan mengetahui lokasi museum dirganatara mandala


di yogya.

6. Memberikan pengetahuan tentang sejarah yang telah dicapai generasi terdahulu


dan dapat mengambil hikmah sejarah itu sendiri.

7. Menambah pengetahuan terhadap kita bahwa pada massa saat itu bangsa Indo-
nesia memiliki banyak sekali pesawat-pesawat yang canggih.

8. Membangkitkan rasa nasionalisme

9. Menambah wawasan.

4. Candi Borobudur

Fungsi Candi Borobudur adalah hampir sama dengan fungsi dari candi pada
umumnya yaitu untuk memuliakan raja yang telah mangkat dan untuk mem-
peringati jasa-jasa sang raja semasa hidupnya. Candi Borobudur berfungsi se-
bagai kuil atau tempat sembahyang, walaupun ternyata sulit disesuaikan, karena
tidak ada bilik khusus yang dipergunakan untuk memuja serta tidak
ditemukannya patung dewa khusus yang dipuja. Dari sini kemudian muncul be-
ragam sintesa mengenai borobudur, salah satu sintesa adalah bahwa borobudur
merupakan kitab/buku yang menjelaskan hal ikhwal manusia dalam perjalanan

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 86


hidupnya. Selain itu ada pula yang berpendapat bahwa Borobudur adalah minia-
tur dunia yang dikemas dalam kosmologi budhisme, borobudur mengajarkan
segala hal yang berkaitan dengan serba-serbi manusia, tentang yang baik dan
yang buruk dan tentang jalan menuju kesempurnaa hidup yang hakiki.

Arti Candi Borobudur secara simbolis dapat dilihat dari ketiga tingkatan yaitu
Kamadhatu – Rupadhatu – Arupadhatu yang melambangkan dunia manusia bi-
asa, dunia manusia suci dan dunia kedewaan. Ini berarti bahwa candi Borobudur
mencerminkan nilai-nilai tertinggi Agama Budha dan mengandung rasa rendah
hati yang disadari oleh penciptanya sedalam-dalamnya. ( Soekmono, 1981).

Lain dari pada itu, borobudur memiliki makna yang berbeda apabila ditilik dari
segi sejarahnya, borobudur adalah sebagai pertanda zaman keemasan dan ke-
makmuran masyarakat setempat, dengan kata lain borobudur juga mengidentifi-
kasikan kestabilan kehidupan sosial, ekonomi dan politik pada masa itu.

5. Candi Prambanan

Fungsi Candi Prambanan pada masa dahulu adalah tempat peribadatan para warga
yang beragama Hindu untuk memuliakan dewa Brahma, dewa Wishnu dan dewa
Siwa. Candi ini pertama kali di bangun oleh Rakai Pikatan sekitar tahun 850
Masehi. Dan bangunan ini selalu direnovasi untuk disempurnakan secara berkala
oleh raja-raja Medang Mataram setelahnya. Selain itu, bangunan diperluas dengan
menambah Candi-candi di sekitar Candi utama sehingga terlihat megah. Setelah
itu fungsi candi Prambanan sebagai candi agung Kerajaan Mataram dan untuk
tempat digelarnya berbagai upacara kerajaan.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 87


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja itu sangat
banyak,dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti
aslinya.agar menarik para wisatawan untuk berlibur ke Yogyakarta

Selain itu,kota Yogyakarta yang menawan itu tidak harus kita tambahkan dengan bu-
daya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend.tapi justru itu salah,kita ha-
rus tetap menjaga budaya asli jogja itu sendiri agar mempunyai keaslian yang khas
dimata dunia.

Yogyakarta merupakan salah satu kota favorit para wisatawan untuk berlibur dan
menghabiskan sisa waktu istirahatnya di tempat-tempat wisata yang ada di jogja.wa-
laupun banyak cerita-cerita mistis yang beredar di masyarakat luas,para wisatawan
tetap antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja.

Yogyakarta disebut kota pelajar karena kualitas pendidikan di kota Jogja sudah terja-
min kualitasnya. Kota Jogja disebut kota pelajar karena di daerah Jogja juga terdapat
fasilitas sekolah dan universitas yang megah, berkualitas, terjamin mutunya dan sudah
terakreditasi secara baik didunia pendidikan Indonesia.

Budaya mungkin di Indonesia mungkin bermacam-macam dan beragam sekali di In-


donesia. Mungkin salah satu budaya di Indonesia adalah budaya Jawa. Budaya terse-
but masih sangat erat hubungannya dengan kota Jogja. Maka dari itu,Yogyakarta juga
disebut dengan kota budaya dan berbudaya.

B. Saran-Saran, Pesan dan Kesan


1. Kesan

Kesan yang kami dapatkan selama kami mengikuti study wisata banyak sekali.
Kami merasa senang karena kami bisa mengikuti study wisata bersama teman –

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 88


teman dan guru. Selain itu kami juga mendapatkan banyak sekali ilmu baru. Kami
juga mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan pernah kami lupakan.

2. Pesan

Karya Wisata kemarin sebagai sarana pembelajaran siswa di luar sekolah dan un-
tuk Menyegarkan Pikiran saat kebingungan ketika Kegiatan Belajar Mengajar se-
dang berlangsung. Selain itu Kegiatan Karya wisata kemarin juga berguna untuk
menambah wawasan peserta didik . Disana Kami lebih tahu , betapa indahnya
Alam Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa . Dari Situlah kami ingin meninggalkan be-
berapa pesan yaitu ,
1) Untuk yang Bertugas Sebagai akomodasi harap menjaga bus kita agar
terhindar dari pencurian.
2) Seharusnya tempat duduk bus sesuai dengan kelasnya masing-masing,se-
hingga bisa berinteraksi dengan teman sekelasnya.
3) Untuk pihak trans studio bandung agar menurunkan harga semua barang
yang dijual , karena harga itu tidak cocok untuk pelajar seperti kita .
4) Guru pendamping lebih mengawasi siswa-siswanya agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak di inginkan.
5) Waktu yang diberikan pada tiap tempat harap lebih diperlama agar siswa
dapat lebih puas berkeliling objek.
3. Motto
1) Setiap pemikiran manusia adalah sebuah perca kain yang berserakan, dan
kita berpeluang menyajikannya menjadi sebuah permadani yang indah dan
menawan.
2) Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
3) Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasi
adanya masalah adalah sesuatu yang utama.
4) Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh.
5) Kegagalan hanya terjadi apabila kita menyerah.
6) Kebijakan dan kebajikan adalah perisai terbaik.
7) Man jadda wajada, man shabara zhafira.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 89


DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat
https://www.google.com/url?q=https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Mon-
umen_Yogya_Kembali&usg=AFQjCNF_85Hpg8xF4_U49oOzW-1nzfT-Yw
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Pusat_TNI_AU_Dirgantara_Mandala
https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan
https://shufairohenjang96.wordpress.com/tugas-tugas/materi-ips/sejarah/se-
jarah-kraton-yogyakarta/
https://petitabei.wordpress.com/2010/02/19/monumen-jogja-kembali-mon-
jali/
https://visitingjogja.com/8246/museum-dirgantara-mandala-pusat-sejarah-
tni-au/
https://blog.ruangguru.com/mengenal-macam-macam-perjuangan-bersen-
jata-untuk-mempertahankan-kemerdekaan-ri
https://riyatipendidikanips.wordpress.com/2016/04/04/perjuangan-diplo-
masi-perundingan/
https://moondoggiesmusic.com/sejarah-candi-borobudur/
https://pintasilmu.com/sejarah-candi-prambanan/
https://www.kamerabudaya.com/2016/12/inilah-10-pusaka-keraton-yogya-
karta-dan-pura-paku-alaman.html
http://banggawisatalokal.blogspot.com/2011/11/monumen-jogja-kem-
bali.html
http://banggawisatalokal.blogspot.com/2011/11/museum-dirgantara-man-
dala.html
http://banyugroup.blogspot.com/2016/03/sejarah-dan-fungsi-keraton-yogya-
karta.html
http://renyyulianasari.blogspot.com/2012/12/peranan-monumen-jogja-kem-
bali-sebagai.html

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 90


http://ndar3006.blogspot.com/2015/06/fungsi-museum-dirgantara-man-
dala.html
http://pernikpariwisata.blogspot.com/2011/07/fungsi-dan-arti-candi-
borobudur.html
https://www.arenawisata.co.id/fungsi-candi-prambanan.html

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 91


DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto Kegiatan

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 92


KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 93
KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 94
KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 95
KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 96
KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 97
KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 98
KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 99
KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 100
2. Biodata Penulis

1. Nama : Hakim Afif Putra


2. Kelas : IX.V
3. Alamat : Jl. Lembang 2 Lama Rt 01/12 No.27A
Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan
Ciledug, Kota Tangerang
4. TTL : Tangerang, 24 Juni 2004
5. Hobi : Menonton film, mendengarkan musik, bermain
piano
6. Cita-Cita : CEO & Founder di sebuah perusahaan besar
7. Sosial Media : Instagram = @mikahfif
Facebook = Hakim Afif Putra
8. Nomor Telepon : 082118291759
9. Kesan : Saya sangat senang bisa ikut study tour ke jogja
ini, karena study tour ini memberikan saya
pengalaman dan edukasi seputar Jogja dan juga
kekerabatan antar teman dan juga guru.
10. Motto : Jika kamu memiliki hari yang buruk, bukan
Berarti kamu memiliki kehidupan yang buruk

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 101


1. Nama : Ilham Alam Syah
2. Kelas : IX.V
3. Alamat : Jl. H. Djiran Rt 08/01
4. TTL : Tangerang, 7 Januari 2004
5. Hobi : Bermain Bulu tangkis
6. Cita-Cita : Polisi
7. Sosial Media : Instagram = @ilhamalamsyahlbs
8. Nomor Telepon : 085814061791
9. Kesan : Saya merasa senang, karena dengan adanya study
tour ini dapat meningkatkan rasa solidaritas dan
kebersamaan antara murid SMP Negeri 3
khususnya 95.
10. Motto : Sebuah bangsa itu membutuhkan kerja keras dan
pikiran yang maju. Dengan begitu, maka bangsa
itu akan cepat berkembang dan maju.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 102


1. Nama : Izharul Atma Nugraha
2. Kelas : IX.V
3. Alamat : Perumahan Duta Bintaro Cluster Tampak Siring
Blok D7 No.5 Kelurahan Kunciran, Kecamatan
Pinang, Kota Tangerang
4. TTL : Jakarta, 06 Mei 2004
5. Hobi : Menonton
6. Cita-Cita : Dokter
7. Sosial Media : Instagram = @izharulatma
Facebook = Izharul
8. Nomor Telepon : 081326917801
9. Kesan : Setelah mengikuti karya wisata ini saya merasa
senang dan lebih mengetahui sejarah bangsa
Indonesia dan saya merasa ilmu saya semakin
bertambah.
10. Motto : Jangan terpaku pada setiap kata orang yang
meremehkanmu, mereka sebenarnya hanya ingin
menjatuhkanmu.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 103


1. Nama : Nanda Nur Aliza
2. Kelas : IX.V
3. Alamat : Jl. Keramat Rompang, Rt 01/01 No.16
4. TTL : Tangerang, 07 April 2004
5. Hobi : Membaca, dengerin music, tidur
6. Cita-Cita : Pengusaha, punya kedai kopi dan barista barista
tampan 
7. Sosial Media : Instagram = @nandxd_
8. Nomor Telepon : 089625661757
9. Kesan : Kesan saat study tour sangat banyak sih.
mengunjungi tempat-tempat sejarah sekaligus
refreshing otak setelah penat menjalani ujian
akhir semester ganjil hehe.
10. Motto : Berubah tanpa harus menunggu sampai beruban.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 104


1. Nama : Qatrunnada Hasna Mumtaz
2. Kelas : IX.V
3. Alamat : Komplek Duren Village Blok B1/19
4. TTL : Jakarta, 02 Juli 2004
5. Hobi : Mendengarkan musik
6. Cita-Cita : Dokter
7. Sosial Media : Instagram = @qatrunnadahm
8. Nomor Telepon : 085352002004
9. Kesan : Perjalanan ke Yogyakarta kemarin menambah
Wawasan dan pengalaman saya
10. Motto : Work hard in silence, let success make the noise

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 105


1. Nama : Resa Maulana
2. Kelas : IX.V
3. Alamat : Jl. Pondok Kacang Raya Timur, Kebun Manggis,
Gang Musholla, Rt 03/04
4. TTL : Tangerang Selatan, 03 Oktober 2003
5. Hobi : Futsal
6. Cita-Cita : Pengusaha
7. Sosial Media : Instagram = @maulnresa_
8. Nomor Telepon : 08953852163
9. Kesan : Saya sangat senang bisa ikut study tour ini
karena menambah wawasan dan juga
pengalaman saya. Dan juga menambah kedekatan
dengan teman-teman.
10. Motto : Semua impian kita dapat menjadi nyata, jika kita
memiliki keberanian untuk mengejar mereka.

KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA 2018/2019 106

Anda mungkin juga menyukai