Anda di halaman 1dari 16

KERAJAAN MAJAPAHIT

Anggota:
1. Ira Rahayuningtyas (14)
2. Nabila Ayu AP (21)
3. Najikha Itsnaini (23)
4. Selviana Ananta P (33)
Letak Geografis
Secara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di
daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo,
serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu.
SUMBER SEJARAH
• DALAM NEGERI • LUAR NEGERI
1. Kitab 1. Catatan Dinasti
2. Prasasti 2. Laporan
3. Kidung 3. Berita Luar Negeri
4. Candi
5. Babat
Sumber Dalam Negeri
2. Prasasti
1. Kitab Prasasti Butok (1244 M) ditemukan di Gunung
Butak. Berisi tentang perjuangan Raden Wijaya
Kitab Pararaton, selain menceritakan dalam mendirikan Majapahit
tentang raja-raja Singosari juga
Prasasti Kudadu(1294 M). Berisi tentang kabar
menjelaskan tentang raja-raja Majapahit. pemberian anugrah penghargaan kepada pejabat
Kitab Negarakertagama yang ditulis daerah Kudadu karena pengabdiannya menolong
Mpu Prapanca pada tahun 1365 Raden Wijaya saat dikejar dalam peperangan oleh
menjelaskan tentang keadaan kota Jayakatwang.
Majapahit, daerah Jajahannya dan Prasasti Balawi (1305 M). berisi kabar pernikahan
perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi Raden Wijaya dengan 4 putri Kertanegara serta
daerah kekuasaannya. penyebutan nama Sri Jayanegara yang dijadikan
raja muda.
Kitab Sundayana menjelaskan tentang
perang Bubat. Prasasti Waringin Pitu ( 1447 M). berisi tentang
penjelasan bentuk pemerintahan dan sistem
Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang birokrasi kerajaan Majapahit
penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada Prasasti Biluluk berisi pengaturan sumber air asin
dan Arya Damar. untuk pembuatan garam, sekaligus pajaknya bagi
kerajaaan.
3. Candi
Candi Panataran di Blitar
Candi Tegalwangi
Candi Tikus di Trowulan
4. Kidung
Kidung adalah sebuah syair yang berisi pesan tertentu dalam liriknya. Kidung
peninggalan kerajaan Majapahit :
Kidung Harsawijaya, berisi pendirian kerajaan Majapahit oleh Raden Wijaya
Kidung Panjiwijayakarma, berisi perjuangan Raden Wijaya saat berperang
Kidung Sundawana, berisi cerita penyerangan terhadap rombongan kerajaan
Pajajaran yang dipimpin Gajah Mada.
5. Babat
Babat adalah kisah sejarah yang dibukukan. Babat peninggalan majapahit :
Babat Tanah Jawi
Serat Kanda
Babat Parahyangan
Sumber luar negeri

Catatan Dinasti Tang (1292) dari cina. Bahwa pada tahun tersebut, kaisar china
mengirim tentara untuk menghukum Raja Kertanegara karena melukai wajah utusan
yang dikirim mereka sebelumnya

Catatan Dinasti Ming (1268 M) dari China mengungkap adanya hubungan diplomasi
antara Majapahit dan kekaisaran China

Laporan gubernur Portugis di Malaka bernama Ruo de Brito tahun 1524 M tentang
adanya kedaulatan tanah Jawa (Majapahit) dan tanah Pasundan (pajajaran)

Berita Ma-Huan 1413

- Berita Portugis 1518.


RAJA - RAJA MAJAPAHIT
• Raden Jayawijaya (1293- • Kertawijaya (1447-1451)
1309) [Pendiri Kerajaan] • Rajasawardhana (1451-1453)
• Kalagamet (1309-1328) • Purwawisesa/Girishawardhan
• Sri Gitarja (1328-1350) a (1456-1466)
• Hayam Wuruk (1350-1389) • Pandanalas (1466-1468)
• Wikramawardhana (1389- • Kertabumi (1468-1478)
1429) • Girindrawardhana (1478-
• Suhita (1429-1447) 1498)
• Hudhara (1498-1518)
SISTEM PEMERINTAHAN
Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang
teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dan tidak banyak berubah
selama perkembangan sejarahnya. Raja memegang otoritas politik tertinggi.
Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan
pemerintahan dengan para putra dan kerabat dekat raja dan memiliki
kedudukan tinggi. Pemerintah raja biasanya diturunkan kepada pejabat
dibawah, antara lain
• Rakryan Mahamantri Katrini (dijabat putra raja)
• Rakryan Mantri ri Pakira-kiran (dewan mentri yang melaksanakan
pemerintahan)
• Dharmmadhyaksa (para pejabat hukum keagamaan)
• Dharmma-upapatti (para pejabat keagamaan)
SISTEM PEMERINTAHAN
 Rakryan Mahapatih dan Patih Hamangkubumi
ialah pejabat terpenting dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran. Mereka dapat
menjalankan kebijaksanaan pemerintahan bersama raja.
 Bhattara Saptaprabhu
Ialah semacam dewan pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak
saudara raja.
 Paduka Bhattara
Ialah raja daerah di bawah raja Majapahit.
Kepercayaan dan Agama Kerajaan Majapahit
Raja-raja Majapahit pada umumnya beragama Siwa dari aliran Siwasiddhanta, kecuali
Tribuwanatunggadewi (ibunda Hayam Wuruk) yang beragama Buddha Mahayana.
Pada masa Raden Wjiaya ada yang namanya pejabat resmi keagamaan. Selain itu
ada pula agamawan yang disebut tripaksa, yaitu rsi-saiwa-sagata (berkelompok tiga)
dan catur dwija yaitu mahabrahmana (wipra)-saiwa-sogata-rsi (berkelompok empat).
Pembaruan agama Siwa-Buddha pada zaman Majapahit, antara lain, terlihat pada
cara mendharmakan (memuliakan) raja dan keluarganya yang wafat pada dua candi
yang berbeda sifat keagamaannya. Hal ini dapat dilihat pada raja pertama
(Kertarajasa) di Candi Sumberjati sebagai wujud Siwa dan di Antahpura sebagai
Buddha.
Agama Siwasiddhanta ini mulai berkembang di Jawa Timur pada masa Raja Sindok
(abad ke-10). Selain Siwasiddhanta juga ada aliran Siwa Bhairawa. Aliran ini memuja
Siwa sebagai Bhairawa. Terdapat pula agama Waisnawa yang memuja Dewa Wisnu
(dalam agama Siwa, Dewa Wisnu dipuja sebagai dewa pelindung).
Sosial dan Kebudayaan Kerajaan Majapahit
Kehidupan sosial masa Majapahit aman, damai, dan tenteram. Dalam kitab Negarakrtagama
disebutkan bahwa Hayam Wuruk melakukan perjalanan keliling ke daerah-daerah untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Perlindungan terhadap
rakyat sangat diperhatikan. Demikian juga peradilan, dilaksanakan secara ketat; siapa yang
bersalah dihukum tanpa pandang bulu. Hasil budaya Majapahit dapat dibedakan sebagai
berikut.

1. Candi
Banyak candi peninggalan Majapahit, seperti Candi Penataran (di Blitar), Candi Brahu, Candi
Bentar (Waringin Lawang), Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, dan bangunan-bangunan kuno
lainnya, seperti Segaran dan Makam Troloyo (di Trowulan).
CANDI BRAHU CANDI PENATARAN
2. Kesusasteran
Zaman Majapahit bidang sastra sangat berkembang. Hasil sastranya dapat dibagi
menjadi zaman Majapahit Awal dan Majapahit Akhir.
Sastra Zaman Majapahit Awal Sastra Zaman Majapahit Akhir
Kitab Negarakrtagama, karangan Empu Prapanca. Kitab Pararaton, isinya menceritakan riwayat
Isinya tentang keadaan kota Majapahit, daerah- raja-raja Singasari dan Majapahit.
daearah jajahan, dan perjalananan Hayam Wuruk Kitab Sudayana, isinya tentang Peristiwa Bubat.
keliling ke daerah-daerah. Kitab Sorandakan, isinya tentang
Kitab Sotasoma, karangan Empu Tantular. Di pemberontakan Sora.
dalam kitab ini terdapat ungkapan yang berbuny Kitab Ranggalawe, isinya tentang
"Bhinneka tunggal ika tan hana dharma pemberontakan Ranggalawe.
mangrawa" yang kemudian dipakai sebagai motto
negara kita. Kitab Panjiwijayakrama, isinya riwayat R.Wijaya
sampai dengan menjadi Raja Majapahit.
Kitab Arjunawijaya karangan EmpuTantular. Isinya
tentang raksasa yang dikalahkan oleh Arjuna Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan
Sasrabahu. Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar.
Kitab Kunjarakarna, tidak diketahui pengarangnya. Kitab Tantu Panggelaran, tentang pemindahan
gunung Mahameru ke Pulau Jawa oleh Dewa
Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Vidio Perkembangan Kerajaan Majapahit
Sumber
• https://www.zonasiswa.com/2015/04/sejarah-kerajaan-majapahit-kehidupan.html
• http://irnaa7x.blogspot.com/2012/12/geografis-kerajaan-majapahit.html
• https://risalm23.wordpress.com/2014/06/04/letak-geografis-kerajaan-majapahit/
• http:/chamad86.blogspot.com/p/normal-0-false-false-false.html?m=1
• http:/www.majapahit-kingdom.com/

Anda mungkin juga menyukai