SEJARAH INDONESIA
KELAS XII SEMESTER 1
Pengarah
Penanggung Jawab
Koordinator Pelaksana
Kustimi, M.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Tim SEAMOLEC.
Suamin, S.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Drs. H. Jumdiat Marzuki, M.M.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dr. Sundari, M.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dra. Dedeh Suatini. M.Pd.
Kepala SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Aip Syarif Hasan Effendi, M.Pd.
Guru SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung
Yudi Kusniadi, S.Pd., M.Pd.
Guru SMA Pasundan 2 Kabupaten Cianjur.
Penulis Modul
Editor
Layout
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menegah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................. 1
Deskripsi .................................................................. 1
Prasyarat .................................................................. 1
Panduan Belajar .................................................................. 1
Tujuan Akhir .................................................................. 3
Cek Kemampuan .................................................................. 5
Soal Teori .................................................................. 5
Soal Praktek .................................................................. 6
ii.
BAB 4 KEBIJAKAN POLITIK DAN EKONOMI PEMERINTAHAN DEMOKRASI TERPIMPIN
Tujuan Pembelajaran .................................................................. 40
Uraian Materi .................................................................. 40
Penilaian Pembelajaran .................................................................. 51
Tindak Lanjut Pembelajaran .................................................................. 53
Referensi .................................................................. 54
Daftar Istilah .................................................................. 54
iii.
PENDAHULUAN
Deskripsi
Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang beberapa materi ; pertama,
upaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa antara
lain PKI Madiun, DI/TII, APRA, Andi Azis, RMS, PRRI-Permesta dan G 30 S/PKI.
Kedua, peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam
mempertahankan keutuhan bangsa dan negara indonesia pada masa 1945-1965.
Ketiga, kondisi politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada Awal Kemerdekaan
sampai masa Demokrasi Liberal. Keempat, kebijakan politik dan ekonomi
pemerintahan Demokrasi terpimpin. Kelima, perkembangan kehidupan politik
dan ekonomi bangsa pada masa Orde Baru, dan keenam, perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi bangsa pada masa pemerintahan Reformasi.
Prasyarat
Agar dapat mempelajari modul ini dengan efektif anda harus memahami
terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai sehingga dalam memahami setiap
materi anda mampu berpikir sisitematis sesuai dengan arah tujuan yang
ditetapkan.
Panduan Belajar
1. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang penguasaan suatu
pekerjaan dengan membaca secara teliti. Apabila terdapat tugas baik
tugas individu maupun kelompok, maka kerjakan tugas-tugas tersebut
sebagai sarana latihan. Bilamana perlu, konsultasikan hasil tersebut
kepada guru pamong atau guru bina
2. Jawablah setiap penilaian pembelajaran dengan jawaban yang benar
serta kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.
3. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi yang lain
1
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
pengetahuan tambahan.
4. Untuk keberhasilan Anda dalam mempelajari sejarah, ikutilah alur
berikut:
2
laporan tertulis
Menganalisis Melakukan penelitian 6 x 45 Menit
perkembangan kehidupan sederhana tentang kehidupan
politik dan ekonomi bangsa politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa Indonesia pada masa Demokrasi
Demokrasi Terpimpin Terpimpin dan menyajikannya
dalam bentuk laporan tertulis
Menganalisis Melakukan penelitian 4 x 45 Menit
perkembangan kehidupan sederhana tentang
politik dan ekonomi pekembangan kehidupan politik
bangsa Indonesia pada dan ekonomi bangsa Indonesia
masa Orde Baru pada masa Orde Baru dan
menyajikannya dalam bentuk
laporan tertulis
Menganalisis Melakukan penelitian 8 x 45 Menit
perkembangan kehidupan sederhana tentang
politik dan ekonomi pekembangan kehidupan politik
bangsa Indonesia pada dan ekonomi bangsa Indonesia
masa awal Reformasi pada masa awal Reformasi dan
menyajikannya dalam bentuk
laporan tertulis
Tujuan Akhir
3
7. Mengidentifikasi perkembangan politik Indonesia pada awal
kemerdekaan
8. Mendeskripsikan perkembangan ekonomi Indonesia pada awal
kemerdekaan
9. Menganalisis perkembangan politik Indonesia pada masa Demokrasi
Liberal
10. Menganalisis perkembangan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi
Liberal
11. Memaparkan isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
12. Menganalisis kebijakan politik pemerintah pada masa Demokrasi
Terpimpin
13. Menganalisis kebijakan politik pemerintah pada masa Demokrasi
Terpimpin
14. Menganalisis kebijakan luar negeri pemerintah pada masa Demokrasi
Terpimpin
15. Mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa
Demokrasi Terpimpin
16. Menganalisis latar belakang munculnya Orde Baru
17. Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan politik yang muncul pada masa
Orde Baru
18. Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan ekonomi yang uncul pada masa
Orde Baru
19. Menganalisis penyebab dibubarkannya PKI
20. Menganalisis diberlakukannya penyederhanaan partai politik
21. Menganalisis proses dilaksanakannya pemilu yang berkesinambungan
22. Menganalisis kebijakan Dwifungsi ABRI
23. Menganalisis diterapkannya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P-4)
24. Menelaah proses penataan politik luar negeri Indonesia
25. Menganalisis proses diberlakukannya kebijakan Trilogi Pembangunan
26. Menganalisis diterapkannya kebijakan Repelita (Rencana Pembangunan
Lima Tahun)
27. Menganalisis dampak dari kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi yang
diterapkan pada masa Orde Baru
28. Mendeskripsikan latar belakang terjadinya gerakan Reformasi
29. Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi pada masa
pemerintahan Reformasi
4
Cek Kemampuan
Belajar sejarah sudah anda dapatkan sejak di Kelas X dan XI , coba anda
jawab beberapa pertanyaan di bawah ini :
Soal Teori
Soal-soal teori atau aspek pengetahuan dibuat untuk mengukur sejauh mana
materi sudah anda kuasai dengan baik. Soal-soal teori ini dibuat mengacu
kepada tujuan pembelajaran yang harus anda kuasai. Oleh karena itu
pahamilah tujuan pembelajaran yang ada dalam setiap modul ini.
Soal pengetahuan berkisar pada pertanyaan :
1. Faktor penyebab munculnya peristiwa yang mengancam disintegrasi
bangsa pada kurun waktu 1948-1965.
2. Kronologi terjadinya peristiwa yang mengancam disintegrasi bangsa pada
kurun waktu 1948-1965.
3. Upaya pemerintahan dalam menghaapi ancaman disintegrasi bangsa
pada kurun waktu 1948-1965
4. Peran tokoh-tokoh nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan
keutuhan NKRI
5. Tokoh-tokoh nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan
keutuhan NKRI
6. Tokoh-tokoh nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan
keutuhan NKRI
7. Mengidentifikasi perkembangan politik Indonesia pada awal
kemerdekaan
8. Mendeskripsikan perkembangan ekonomi Indonesia pada awal
kemerdekaan
9. Menganalisis perkembangan politik Indonesia pada masa Demokrasi
Liberal
5
10. Menganalisis perkembangan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi
Liberal
11. Memaparkan isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
12. Menganalisis kebijakan politik pemerintah pada masa Demokrasi
Terpimpin
13. Menganalisis kebijakan politik pemerintah pada masa Demokrasi
Terpimpin
14. Menganalisis kebijakan luar negeri pemerintah pada masa Demokrasi
Terpimpin
15. Mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa
Demokrasi Terpimpin
16. Menganalisis latar belakang munculnya Orde Baru
17. Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan politik yang muncul pada masa
Orde Baru
18. Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan ekonomi yang uncul pada masa
Orde Baru
19. Menganalisis penyebab dibubarkannya PKI
20. Menganalisis diberlakukannya penyederhanaan partai politik
21. Menganalisis proses dilaksanakannya pemilu yang berkesinambungan
22. Menganalisis kebijakan Dwifungsi ABRI
23. Menganalisis diterapkannya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P-4)
24. Menelaah proses penataan politik luar negeri Indonesia
25. Menganalisis proses diberlakukannya kebijakan Trilogi Pembangunan
26. Menganalisis diterapkannya kebijakan Repelita (Rencana Pembangunan
Lima Tahun)
27. Menganalisis dampak dari kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi yang
diterapkan pada masa Orde Baru
28. Mendeskripsikan latar belakang terjadinya gerakan Reformasi
29. Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi pada masa
pemerintahan Reformasi
Soal Praktek
6
KOMPETENSI DASAR 3.1
Menganalisis Upaya Bangsa Indonesia dalam
Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa antara lain
PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI,
Permesta, G-30-S/PKI
1
BAB 1
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi kelompok, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjelaskan faktor penyebab munculnya peristiwa yang mengancam disintegrasi
bangsa pada kurun waktu 1948-1965.
2. Mmenjelaskan kronologi terjadinya peristiwa yang mengancam disintegrasi bangsa
pada kurun waktu 1948-1965.
3. Menjelaskan upaya pemerintahan dalam menghaapi ancaman disintegrasi bangsa
pada kurun waktu 1948-1965.
Uraian Materi
Perhatikan gambar di atas! Apa pendapat Anda mengenai adanya berbagai konflik di
Indonesia?. Patut disyukuri, Indonesia menjadi negara yang ditakdirkan oleh Tuhan YME
sebagai negara yang memiliki lebih dari 300 kelompok etnik, 1.340 suku bangsa, 6 agama
resmi dan belum termasuk beragam aliran kepercayaan, serta 737 bahasa. Meskipun
berbagai kasus konflik dan pergolakan sempat berlangsung di masyarakat, namun kita dapat
mempertahankan kesatuan di tengah keberagaman.
2
Pada awal kemerdekaan bangsa kita pernah mengahadapi upaya-upaya sekelompok
orang yang ingin memisahkan diri dan mendirikan negara sendiri. Pada materi kali ini akan
dibahas mengenai upaya menghadapi berbagai gerakan disintegrasi bangsa 1948-1965.
Tahun 1948 ditandai dengan pecahnya pemberontakan besar pertama setelah Indonesia
merdeka, yaitu pemberontakan PKI di Madiun. Sedangkan tahun 1965 merupakan tahun
dimana berlangsung peristiwa G30S/ PKI yang berusaha merebut kekuasaan dan mengganti
ideologi Pancasila. Mengapa penting hal ini anda kaji, tak lain agar anda dapat menarik
hikmah dan tragedi seperti itu tak terulang kembali pada masa kini. Disinilah pentingnya
anda mempelajari sejarah.
3
yang kelak di tahun 1965, berhasil menjadikan PKI kembali menjadi partai besar di Indonesia
sebelum terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965.
2. Pemberontakan DI/TII
S.M. Kartosuwryo
4
di bawah pimpinan Daud Beureuh. Untuk mempermudah Anda memahami materi tentang
Gerakan DI/TII di berbagai daerah, simaklah tabel materi di bawah ini:
3. Pemberontakan APRA
Pernahkah Anda
mendengar istilah
Ratu Adil?
Istilah Ratu adil digunakan oleh tokoh pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil
(APRA), Raymond Westerling. Nama Ratu Adil berasal dari kitab ramalan Jawa Kuno Ramalan
Jayabaya yang meramalkan kedatangan seorang "Ratu Adil" yang merupakan keturunan
Turki. Karena mempunyai warisan darah campuran Turki, Westerling memandang dirinya
sebagai sang "Ratu Adil" yang diramalkan akan membawa rakyat ke suasana yang aman dan
tentram serta memerintah dengan adil dan bijaksana.
5
Westerling berusaha untuk mempertahankan adanya negara federal di Indonesia
dan memiliki tentara tersendiri pada negara-negara bagian RIS. Pada tangal 23 Januari 1950,
pasukan APRA menyerang kota Bandung dan melakukan pembantaian serta pembunuhan
terhadap setiap anggota TNI yang ditemuinya. Markas Divi Siliwangi berhasil diduduki dan
membunuh setiap regu jaga termasuk Letkol Lembong.
Melihat keadaan tersebut, pemerintah RIS segara mengirimkan pasukan ke kota
Bandung. Sedangkan perdana mentri RIS, Moh Hatta segera mengadakan perundingan
dengan Komisaris Tinggi Belanda di Jakarta. Westerling didesak untuk meningalkan kota
Bandung. Pasukan APRA terus terdesak dan dan berhasil dilumpuhkan oleh Paukan APRIS
bersama dengan rakyat.
Pada perkembangan selanjutnya diketahui adanya keterlibatan Sultan Hamid II,
seorang mentri negara di Kabinet RIS. Rencana sebenarnya dari gerakan ini adalah menculik
Menteri pertahanan Keamanan, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Sekjen Pertahanan, Mr. Ali
Budiardjo dan pejabat Kepalan Staf Angkatan perang, Kolonel T.B. Simatupang. Dengan
keberhasilan pasukan APRIS meumpas Gerakan APRA, maka keamanan di wilayah Jawa Barat
khusunya Bandung berhasil dipulihkan kembali
4. Andi Azis
Andi Azis
Seperti halnya pemberontakan APRA di Bandung, peristiwa Andi Aziz berawal dari
tuntutan Kapten Andi Aziz dan pasukannya yang berasal dari KNIL (pasukan Belanda di
Indonesia) terhadap pemerintah Indonesia agar hanya mereka yang dijadikan pasukan APRIS
di Negara Indonesia Timur (NIT). Ketika akhirnya tentara Indonesia benar-benar didatangkan
6
ke Sulawesi Selatan dengan tujuan memelihara keamanan, hal ini menyulut ketidakpuasan di
kalangan pasukan Andi Aziz.
Ada kekhawatiran dari kalangan tentara KNIL bahwa mereka akan diperlakukan
secara diskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI. Pasukan KNIL di bawah pimpinan Andi Aziz ini
kemudian bereaksi dengan menduduki beberapa tempat penting, bahkan menawan
Panglima Teritorium (wilayah) Indonesia Timur, Pemerintahpun bertindak tegas dengan
mengirimkan pasukan dibawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang.
April 1950, pemerintah memerintahkan Andi Aziz agar melapor ke Jakarta akibat
peristiwa tersebut, dan menarik pasukannya dari tempat-tempat yang telah diduduki,
menyerahkan senjata serta membebaskan tawanan yang telah mereka tangkap. Tenggang
waktu melapor adalah 4 x 24 jam. Namun Andi Aziz ternyata terlambat melapor, sementara
pasukannya telah berontak. Andi Aziz pun segera ditangkap di Jakarta setibanya ia ke sana
dari Makasar. Ia juga kemudian mengakui bahwa aksi yang dilakukannya berawal dari rasa
tidak puas terhadap APRIS. Pasukannya yang memberontak akhirnya berhasil ditumpas oleh
tentara Indonesia di bawah pimpinan Kolonel Kawilarang.
Perhatikan gambar diatas. Menurut pendapat Anda kesimpulan apa yang bisa
diambil dari gambar di atas? Apakah RMS sekarang masih Ada?. Simaklah materi
tentang RMS di bawah ini.
Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) diproklamasikan oleh Mr. Dr.
Christian Robert Steven Soumokil. Ia tidak menyetujui terbentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia, bahkan Soumokil tidak menyetujui penggabungan daerah-daerah
negara Indonesia Timur menjadi wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Ia berusaha
melepaskan wilayah Maluku Tengah dari NIT (Negara Indonesia Timur) yang menjadi
bagian RIS.
Pada 24 April 1950, Soumokil memproklamasikan berdirinya Republik Maluku
Selatan. Berita berdirinya RMS tersebut tentu merupakan suatu ancaman bagi
keutuhan Negara Republik Indonesia Serikat. Untuk mengatasi gerakan itu,
pemerintah RIS menempuh cara damai dengan mengirim Dr. J. Leimena, namun
misi tersebut ditolak Soumokil.
7
Ketika jalur damai tidak menghasilkan apa-apa, pemerintah RIS memutuskan
untuk melaksanakan ekspedisi militer. Pimpinan ekspedisi Kolonel A.E kawilarang.
Melalui ekspedisi militer itu secara perlahan wilayah-wilayah gerakan RMS berhasil
dikuasai kembali oleh pasukan APRIS. Beberapa anggotanya berhasil melarikan diri
ke negeri Belanda, dan hingga tahun 2000-an masih melakukan kegiatan menuntut
kemerdekaan.
6. PRRI/PERMESTA
Pernahkah Anda
mendengar
PRRI/Pemesta ?
8
Pada tanggal 15 Februari 1958, Letnan Kolonel Achmad Husein memproklamasikan
berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Syafrudin Prawiranegara
dipercaya sebagai perdana menteri. Proklamasi tersebut disertai dengan pemutusan
hubungan dengan pemerintah Republik Indonesia.
Guna menghadapi pemberontakan PRRI, pemerintah republik Indonesia menggelar
operasi militer yang diberi nama Operasi 17 Agustus dibawah pimpinan Letkol Ahmad Yani.
Operasi ini merupakan operasi gabungan yang melibatkan angkatan darat, angkatan laut,
dan angkatan udara. Tujuan umum operasi ini adalah menghancurkan kekuatan
pemberontak dan mencegah campur tangan asing.
Sementara itu, tokoh militer di Sulawesi memproklamasikan Piagam Perjuangan
Rakyat Semesta yang disingkat Permesta. Proklamasi dipelopori oleh Letnan Kolonel Vence
Samual sebagai Panglima Wirabuana.
Operasi penumpasan Permesta sangat berat, karena masih memiliki persenjataan
modern buatan Amerika Serikat. Hal ini dibuktikan dengan ditembak jatuhnya pesawat
Angkatan Udara Revolusioner yang dikemudikan oleh Allan L. Pope, seorang warga Amerika
Serikat. Pemberontakan Permesta akhirnya dapat dilumpuhkan pada bulan agustus 1958
melalui operasi militer yang diberi nama Operasi Merdeka dibawah pimpinan Letnan Kolonel
Rukminto Hendraningrat.
7. Gerakan 30 S/PKI
9
Pernahkah Anda berkunjung di Monumen Pancasila Sakti di Jakarta? Mengapa
monumen dididrikan? Simaklah materi di bawah ini untuk dapat menjawab pertanyaan
tersebut.
Semenjak D.N Aidit menjadi ketua PKI tahun 1951 ia dengan cepat membangun PKI
yang telah hancur akibat kegagalan dalam pemberontakan tahun 1948. Usaha Aidit berhasil
dengan baik, hal in ditandai dengan berhasilnya PKI meraih dukungan rakyat dalam Pemilu
1955 dan menempatkan diri sebagai salah satu dari empat besar di Indonesia selain PNI,
Masyumi dan NU.
Pada perkembangan selanjutnya terjadi konflik antara PKI dengan TNI Angkatan
Darat. Hal tersebut dipicu dari penolakan TNI Angkatan Darat atas ide PKI untuk membentuk
Angkatan Kelima yakni angkatan yeng terdiri dari kaum tani dan buruh. PKI kemudian
menghembuskan isu bahwa pimpinan TNI Angkatan Darat membentuk Dewan Jendral yang
akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno pada saat peringatan hari ulang tahun
TNI tanggal 5 Oktober 1965. Tuduhan itu ditolak oleh Angkatan Darat, bahkan Angkatan
Darat langsung menuduh PKI yang akan melakukan perebutan kekuasaan.
Puncak dari perseteruan PKI dengan Angkatan Darat terjadi pada tanggal 30
september 1965, petinggi-petinggi di Angkatan Darat menjadi korban penculikan dan
pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan Cakrabirawa di bawah pimpinan Letkol Untung,
yang merupakan kader PKI dikalangan TNI. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan
Gerakan 30 September/PKI. Dalam peristiwa tersebut tewas 6 orang jendral dan satu
perwira tinggi di Angkatan Darat, yaitu Letjend Ahmad Yani, Mayjend R Soeprapto, Mayjend
Haryono, Mayjend Suwondo, Brigjend Panjaitan, Brigjend Soetojo dan Lettu Piere Tendean.
Ketujuh korban tersebut, kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi dan pengorbanannya
diabadikan deng pembangunan Monumen Pancasila Sakti.
10
tersebut mengumumkan berdirinya Dewan Revolusi melalui RRI pada tanggal 1 Oktober
1965 oleh Letkol Untung.
Operasi militer penumpasn Gerakan 30 September/PKI dilakukan oleh gabungan
pasukan RPKAD, Batalyon 238 Kujang/Siliwangi dan Batalyon 1 Kaveleri, dalam waktu singkat
kota Jakarta telah berhasil dikuasai kembali oleh TNI dan kekuatan Gerakan 30 September
1965/PKI yang telah memberontak telah berhasil dilumpuhkan. Untuk menentramkan
kegelisahan masyarakat dan menyadarkan pasukan yang terlibat dalam Gerakan 30
September 1965/PKI, Mayjen Soeharto selaku pimpinan sementara Angkatan Darat melalui
siaran RRI mengumumkan adanya usaha kudeta yang dilakukan gerombolan “Gerakan 30
September” dan telah menculik enam perwira Angkatan Darat. Namun, usaha kudeta
tersebut gagal dan presiden dalam keadaan selamat.
Penilaian Pembelajaran
11
Tindak Lanjut Pembelajaran
Referensi
Matroji, 2017, Catatan Peristiwa Sejarah Indonesia XII. Jakarta, Bumi Aksara,
Hapsari, Ratna , 2012, Sejarah Indonesia 3. Jakarta, Erlangga
Daftar Istilah
Dewan Jendral Dewan dalam Angkatan Darat yang diisukan oleh PKI
akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan RI
yang sah
Diplomasi Perundingan
Disintegrasi Perpecahan
Negara Federal Negara bagian
Operasi Banteng Raider Operasi penumpasan DI/TII Jawa Tengah
Operasi Pager Betis Operasi penumpasan DI/TII Jawa Barat
12
KOMPETENSI DASAR 3.2
Mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional
dan daerah dalam mempertahankan keutuhan Negara dan
Bangsa Indonesia pada masa 1945-1965
13
BAB 2
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi kelompok, peserta didik diharapkan dapat :
1. Peserta didik dapat menghargai peran tokoh-tokoh nasional dan daerah yang
berjuang mempertahankan keutuhan NKRI
2. Peserta didik dapat meneladani tokoh-tokoh nasional dan daerah yang berjuang
mempertahankan keutuhan NKRI
3. Peserta didik dapat mencontoh tokoh-tokoh nasional dan daerah yang berjuang
mempertahankan keutuhan NKRI
Uraian Materi
B. Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang Mempertahankan Keutuhan Negara dan
Bangsa Indonesia pada Masa 1945-1965
14
Tentunya anda masih ingat pada peristiwa G 30 S/PKI, yaitu peristiwa diculiknya para
Jenderal yang kemudian jenazahnya ditemukan di Lubang Buaya. Peristiwa G 30 S/PKI
merupakan salah satu dari berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan NKRI.
Setelah Indonesia merdeka, apakah perjuangan bangsa Indonesia pada saat itu sudah
berakhir? Menurut anda masalah apa yang kemudian dihadapi oleh Bangsa Indonesia
setelah proklamasi kemerdekaan? Coba renungkan!
Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 yang menjadi tonggak awal perjuangan
bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan Bangsa asing. Tetapi kenyataannya,
meskipun Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan, masih ada bangsa asing yang
berambisi untuk menguasai kembali Indonesia, yaitu Belanda. masalah pertama yang harus
bangsa Indonesia hadapi pasca kemerdekaan adalah peperangan melawan Belanda untuk
mempetahankan kemerdekaan yang sudah susah payah diraih. Tetapi ternyata masalah yang
mengancam keutuhan NKRI bukan hanya dari bangsa asing saja, melainkan datang dari
dalam negeri sendiri.
Pemberontakan yang terjadi tersebut diakibatkan dari egoisme kelompok tertentu yang
ingin mengancurkan keutuhan NKRI namun kemudian dapat digagalkan oleh aksi heroic para
pejuang yang berusaha untuk mempertahankan keutuhan Negara meskipun harus
mengorbankan nyawa dan kepentingan pribadi. Dapatkah anda bayangkan siapa saja tokoh
pahlawan yang berjuang mempertahankan keutuhan NKRI?
15
Abdul Haris Nasution lahir di Sumatera Utara pada 3
Desember 1918. Ia merupakan korban yang selamat setelah
menjadi target penculikan dalam peristiwa G.30 S/PKI. Setelah
Indonesia merdeka, Nasution bergabung dengan TKR (Tentara
Keamanan Rakyat) yang kemudian pada tahun 1948 Nasution
diangkat menjadi komandan Divisi III Tentara Keamanan
Rakyat. Nasution pernah dipindahkan ke Yogyakarta dan
menjadi Kepala Staf Operasi Markas Besar Perang. Setelah
pengakuan kedaulatan RI secara utuh oleh Belanda pada 27
Desember 1949, Nasution kemudian diangkat menjadi Kepala
Staf Angkatan Darat (KSAD).
Peran Nasution dalam perjuangan mempertahankan NKRI sudah tidak diragukan. Selama
menjabat sebagai Panglima Komando Jawa, Nasution telah berhasil memadamkan
pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948 yang diakhiri dengan kematian Muso. Ia
juga berhasil memadamkan dan menyelesaikan pemberontakan PRRI/Permesta yang
berkembang diluar Jawa.
Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan sukses di Yogyakarta dan berhasil
mendudukinya. Nasution, bersama-sama dengan TKR dan para komandan lainnya mundur
ke pedesaan untuk melawan menggunakan taktik perang gerilya. Sementara Presiden
Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ditawan Belanda, kemudian berdirilah PDRI
(Pemerintah Darurat Republik Indonesia) di Sumatera yang dimandatkan Presiden Soekarno
kepada Syafruddin Prawiranegara. Dalam pemerintahan sementara ini, Nasution diberikan
posisi Komandan Angkatan Darat. Setelah kemerdekaan Indonesia, PDRI mengembalikan
kekuasaan kepada Soekarno dan Hatta.
2. Gatot Subroto
16
bertindak. Selama menjabat sebagai komandan kompi dan komandan batalyon, Gatot
Subroto dinilai sering memihak kepada rakyat pribumi. Hal itulah yang seringkali membuat ia
ditegur oleh atasannya.
Setelah kemerdekaan, Gatot Subroto masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang
merupakan tentara bentukan bangsa Indonesia yang menjadi cikal-bakal dari TNI saat ini.
Sejak kemerdekaan sampai pengakuan kedaulatan RI atau selama masa perang
kemerdekaan tahun 1945-1950, Gatot Subroto dipercayai memegang beberapa jabatan
penting. Pernah dipercaya menjadi Panglima Divisi II, Panglima Korps Polisi Militer, serta
Gubernur Militer daerah Surakarta dan sekitarnya.
Pada tahun 1948, bersamaan saat Gatot Subroto menjabat sebagai Gubernur Militer
Surakarta, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun. Pemberontakan yang
didalangi oleh Muso itu kemudian dapat diatasi dengan gemilang. Beliau juga berhasil
menumpas pemberontakan DI/TII Jawa Tengah dibawah pimpinan Amir Fatah dan Kiai
Sumolangu. Selain itu melalui kepemimpinannya pada saat menjabat sebagai Wakil Kepala
Staf Angkatan Darat (KSAD), Gatot Subroto berhasil melumpuhkan pemberontakan PRRI/
Permesta.
Dikalangan militer, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang memiliki perhatian besar
terhadap pembinaan perwira muda. Menurutnya, salah satu cara dalam membina perwira
muda adalah dengan menyatukan akademi setiap angkatan, yakni Angkatan Darat, Angkatan
Laut dan Angkatan Udara. Gagasan tersebut akhirnya terwujud dalam pembentukan AKABRI
(Akademi Kemiliteran Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
Taukah anda siapa Ignatius Slamet Riyadi? Kemudian, apa peranannya dalam
perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia?
17
Ignatius Slamet Riyadi lahir di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 26
Juli 1927. Beliaulah yang memelopori terbentuknya Komando
Pasukan Khusus (Kopasus). Ia mengenyam pendidikan di
Pendidikan Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) dan meraih ijazah
navigasi laut setelah menjadi lulusan peringkat pertama dengan
nilai terbaik.
Ketika pecah Agresi Militer Pertama tahun 1947, Slamet Riyadi memimpin perlawanan di
sekitar Ambarawa, Srondol, Mranggen dan Semarang. Selain melawan Belanda, Slamet
Riyadi juga pernah diutus oleh Gubernur Militer II Gatot Subroto untuk melakukan
penumpasan perlawanan PKI di daerah Jawa Utara, dan operasi yang dipimpinnya berhasil.
Ketika terjadi pemberontakan APRA, Brigade Slamet Riyadi dipanggil untuk menumpas
pemberontakan APRA, kemudian menumpas DI/TII.
Slamet Riyadi wafat pada 4 November 1950 setelah tergabung dalam operasi menumpas
RMS dalam usia 23 tahun. Atas jasa-jasanya, Slamet Riyadi memperoleh penghargaan
kenaikan pangkat dua tingkat lebih tinggi menjadi Brigadir Jendral Anumerta. Slamet Riyadi
mendapat gelar Pahlawan Nasioal.
18
Utarakan
pendapatmu
disini ya !
19
Penilaian Pembelajaran
Tugas kelompok
(Terdiri dari 3-4 orang)
1. Carilah informasi mengenai pahlawan atau tokoh yang telah berjuang
mempertahankan keutuhan NKRI di daerah kalian
2. Informasi dapet kalian peroleh dari internet dan buku sumber lainnya
3. Hasil informasi yang telah didapatkan dituangkan dalam bentuk tulisan dan
dikumpulkan kepada guru
Tugas individual
Ada beberapa tugu atau monument yang berhubungan dengan Slamet Riyadi.
Buatlah kliping dari gambar tugu atau monument tersebut. Berikan penjelasan
tentang setiap gambar yang anda jadikan kliping. Kumpulkan hasil kliping anda
kepada guru.
20
Referensi
Sumber Internet
https://www.google.co.id/search?q=lubang+buaya&source=lnms&tbm=isch
&sa=X&ved=0ahUKEwjzr_rwoNjcAhXQe30KHZb3ARoQ_AUICigB&biw=
1024&bih=613#imgrc=Y4g03ivr44SeOM:
https://www.google.co.id/search?q=lubang+buaya&source=lnms&tbm=isch
&sa=X&ved=0ahUKEwjzr_rwoNjcAhXQe30KHZb3ARoQ_AUICigB&biw=
1024&bih=613#imgrc=yHomuTLbI-T-_M:
https://www.google.co.id/search?q=gambar+bohlam&safe=strict&tbm=isch
&source=iu&ictx=1&fir=wX6-
U9DFZtHIOM%253A%252C02aKmXgun8C_EM%252C_&usg=AFrqEzfVB
Mkp5Ct2-
hDKLyes4Jo4Cz5UVw&sa=X&ved=2ahUKEwiOyKTHrdzcAhVTWysKHWf
5BeEQ9QEwD3oECAYQIg#imgrc=wX6-U9DFZtHIOM:
https://www.google.co.id/search?q=gATOT+SUBROTO&safe=strict&source=l
nms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi7uPfIi9vcAhUFcCsKHel-
A9kQ_AUICygC&biw=1024&bih=613#imgrc=1U3nKAMBD4I_5M:
https://www.google.co.id/search?q=monumen+gatot+subroto&safe=strict&
source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjKiurdodzcAhWZSH0KHV
tQCa0Q_AUICygC&biw=1024&bih=662#imgrc=eVpro9Tu-SI-NM:
https://www.google.co.id/search?q=foto+haris+nasution&safe=strict&tbm=i
sch&source=iu&ictx=1&fir=2wN5e5JiE1kiQM%253A%252CtZXlAJSnEG
vVWM%252C_&usg=AFrqEzcdImEeqlwhsU0RP98dRoC_d0XfIQ&sa=X&
ved=2ahUKEwiF9fryitvcAhXKbCsKHWkEDZoQ9QEwBXoECAMQDg#img
rc=K4-Wa-niHYpIjM:
21
https://www.google.co.id/search?q=slamet+riyadi&safe=strict&source=lnms
&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiihdvUidvcAhUEOisKHbQ-
CNYQ_AUICygC&biw=1024&bih=662#imgrc=qslIZAEeujBYgM:
DaftarIstilah
22
KOMPETENSI DASAR 3.3
Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan
ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan
sampai masa demokrasi liberal
23
BAB 3
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi kelompok peserta didik diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi perkembangan politik Indonesia pada awal kemerdekaan
2. Mendeskripsikan perkembangan ekonomi Indonesia pada awal kemerdekaan
3. Menganalisis perkembangan politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
4. Menganalisis perkembangan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
Uraian Materi
24
Walaupun demikian Indonesia harus memenuhi kelengkapan lembaga negara
sesuai denga amanat UUD 1945. Untuk melaksanakan pemerintahan dibentuklah
pemerintahan dengan kabinet pertamanya Kabinet Presidensial, yang dipimpin oleh
Presiden Soekarno (4 September-14 November 1945).
Kabinet ini tidak berumur lama karena pada tanggal 14 November 1945 dibentuk
Kabinet RI yang kedua dan diketuai oleh Sutan Syahrir (sebagai Perdana Menteri),
tetapi kabinet ini dibubarkan setelah Agresi Militer Belanda I. Sutan Syahrir kembali
ditujuk sebagai Perdana Mentri oleh Presiden Soekarno pada tanggal 2 Oktober
1945. Pemerintahan ini terus berganti sampai sembilan kali karena terjadinya
perjuangan fisik (bersenjata) melawan Sekutu dan Belanda.
25
Mata Uang Hindia-Belanda
2. Adanya blokade ekonomi dari Belanda (sejak bulan November 1945), akibatnya
barang-barang milik pemerintah Indonesia tidak bisa di ekspor. Alasan blokade
tersebut adalah :
a. Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia
b. mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik
pengusaha asing lainnya.
c. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan dan perbuatan yang
dilakukan bangsa Indonesia lainnya
3. Kas negara dalam keadaan kosong, hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya
pendapatan dan pengeluaran pemerintah. Pendapatan pemerintah tergantung
pada hasil produksi pertanian.
Untuk memeperbaiki kondisi ekonomi, pemerintah Republik Indonesia berupaya
untuk menempuh usaha sebagai berikut :
a. Mengirimkan bantuan beras sebanyak 500.000 ton beras ke India yang dilanda
kelaparan. Upaya ini berhasil karena India menjadi negara Asia pertama yang
paling aktif membantu Indonesia dalam forum diplomatik di forum internasional.
b. Melakukan hubungan langsung dengan dengan pihak luar negeri, seperti melalui
BTC (Banking and Trading Corporation), membentuk perwakilan di Singapura
yang diberinama Indoff (Indonesia Office)
Upaya pemerintahan mengatasi kesulitan moneter pemerintah melakukan upaya
sebagai berikut :
a. Melakukan Pinjaman Nasional
b. Mengadakan Konfrensi Ekonomi pada bulan Februari 1946
c. Membentuk Planning Board pada bulan Januari 1947
d. Rekonstruksi dan rasionalisasi Angkatan Perang
26
e. Rencana Kasimo (Plan Kasimo)
f. Persatuan Tenaga Ekonomi
Gambar di atas adalah partai politik peserta pemilu tahun 2014. Dalam sejarah
Indonesia penerapan sistem multipartai, selain pada tahun 2014 sampai sekarang,
juga pernah diterapkan pada masa pelaksaan Demokrasi Liberal. Diberlakukannya
sistem ini dirintis oleh BP KNIP, yaitu Badan Pekerja Komite Nasional Pusat. Atas usul
lembaga ini Wakil Presiden (Mohammad Hatta) mengeluarkan Maklumat No. X
tanggal 3 November 1945 tentang pembentukan partai politik, maka sejak itu
bermunculan partai-partai politik dan mulai diberlakukan sistem kabinet parlementer
(Demokrasi Liberal). Partai-partai politik tersebut diantaranya adalah seperti di
bawah ini :
1. Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi
2. Partai Komunis Indonesia
3. Partai Buruh Indonesia (PBI
4. Partai Rakyat Jelata
5. Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
6. Partai Sosialis Indonesia (PSI)
7. Partai Rakyat Sosialis (PRS)
8. Partai Katolik Republik Indonesia (PKRI)
9. Partai Rakyat Marhaen Indonesia (Permai)
10. Partai Nasional Indonesia (PNI)
27
yang berbeda. Kabinet-kabinet tersebut bertanggungjawab pada parlemen sehingga
masa ini disebut juga masa Demokrasi Parlementer.
Jatuh bangun kabinet pada masa ini terjadi karena adanya kelompok oposisi
yang kuat sehingga menimbulkan konflik kepentingan dalam proses merumuskan
kebijakan negara. Ketujuh kabinet tersebut dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini :
28
3. Mempersiapkan Indonesia
segala usaha untuk
pemilu
4. Memperjuangkan
Irian Barat dalam
wilayah Indonesia
Wilopo (koalisi 1. Mempersiapkan Kabinet ini Banyaknya
Masyumi dan dan menghadapi banyak pemberontakan
PNI) menyelenggaraka hambatan dalam mengakibatkan
19 Maret 1952 n pemilu melaksanakan lahirnya mosi tidak
– 2 Juni 1953 2. Meningkatkan tugasnya, antara lain : percaya dari
taraf 1. Munculnya kelompok oposisi.
kemakmuran, sentimen
pendidikan dan kedaerahan akibat
keamanan rakyat ketidakpuasan
3. Berusaha terhadap
menyelesaikan pemerintah;
masalah Irian 2. Adanya konflik di
Barat, tubuh angkatan
memperbaiki darat yang
hubungan dengan mengakibatkan
Belanda, dan terjadinya Peristiwa
konsisten 17 Oktober 1952;
menjalankan 3. Adanya peristiwa
politik luar negeri Tanjung Morawa di
yang bebas aktif. Sumatera utara.
Ali 1. Mempersiapkan 1. Disusunnya 1. Memperjuangkan
Sastroamidjojo penyelenggaraan kerangka panitia Irian Barat
(koalisi NU pemilu yang pelaksanaan pemilu. kedalam negara
dan PIR) rencananya 2. Suksesnya Indonesia.
31 Juli 1953- diadakan pada pelaksanaan 2. Munculnya
24 Juli 1955 tengah tahun Konfrensi Asia Afrika pemberontakan
1955. (KAA). di berbagai
2. Mengatasi 3. Membaiknya daerah.
gangguan hubungan dengan 3. Masih
keamanan dan Cina. berlanjutnya
pemberontakan konflik di tubuh
di daerah. Angkatan Darat
3. Melaksanakan
politik luar negeri
Indonesia yang
29
bebas aktif dan
turut berperan
dalam
menciptakan
perdamaian
dunia.
Burhanuddin 1. Mengembalikan 1. Diselenggarakannya Banyak perseteruan
Harahap kepercayaan moral pemilu tahun1955. antara para
Agustus 1955- rakyat terhadap 2. Dibubarkannya Uni pemenang pemilu
3 Maret 1956 pemerintah, Indonesia-Belanda yang menyebabkan
terutama 3. Berhasil sidang parlemen
kepercayaan Partai menentukan sistem deadlock.
Masyumi. parlemen Indonesia
2. Melaksanakan
Pemilu.
3. Memberantas
korupsi.
4. Menyelesaikan
masalah inflasi
ekonomi yang
semakin
meningkat.
5. Meneruskan
perjuangan
mengembalikan
Irian Barat ke
pangakuan
Indonesia
Ali 1. Memperjuangkan 1. Ditandatanganinya Munculnya
Satroamidjojo masuknya Irian undang-undang sentimen anti Cina
II Barat ke Indonesia. pembatalan KMB dalam masyarakat,
24 Maret 2. Mempercepat oleh Presiden munculnya
1956- 14 proses Soekarno. kekecewaan
Maret 1957 pembentukan 2. Beralihnya pemerintah daerah
daerah otonom di perusahaan terhadap
Indonesia. Belanda menjadi pemerintah pusat,
3. Meningkatkan mili warga tidak stabilnya
kesejahteraan Tionghoa. kondisi pemerintah
kaum buruh dan 3. Kepentingan dengan banyaknya
pegawai negeri Belanda partai politik dan
serta diperlakukan sesuai munculnya gerakan
30
menyehatkan hukum yang separatis di
anggaran belanja berlaku di berbagai daerah.
dan keuangan Indonesia
negara.
4. Mengganti sistem
ekonomi kolonial
menjadi sistem
ekonomi nasional.
Djuanda 1. Membentuk 1. Dibentuknya 1. Terjadinya
9 April 1957-10 Dewan Nasional Dewan Nasional. gerakan separatis
Juli 1959 untuk menampung 2. Pembersihan di daerah.
segala aspirasi pejabat 2. Dekrit Presiden 5
rakyat pemerintahan yang Juli 1959
2. Menormalkan terlibat korupsi.
kondisi RI yang 3. dilaksanakannya
memburuk di konsolidasi dengan
segala bidang. daerah-daerah
3. Memperjuangkan yang melakukan
pelaksanan pemberontakan
pembatalan KMB. dengan tujuan agar
4. Melanjutkan dapat
perjuangan menormalisasi
merebut Irian keamanan rakyat.
Barat dengan 4. Ditetapkannya
upaya diplomatik. peraturan kelautan
5. Meningkatkan yang tertuang
proses dalam Deklarasi
pembangunan Djuanda 13
yang belum stabil Desember 1957.
sejak Indonesia Hal itu merupakan
merdeka. bukti keberhasilan
diplomasi
Indonesia dalam
memperjuangkan
wilayah teritorial
laut.
31
3. Pemilihan Umum Tahun 1955
Pemilihan umum Indonesia tahun 1955 adalah pemilu pertama di Indonesia. Pemilu
ini sering dikatakan sebagai pemilu yang paling demokratis di Indonesia. Pemilu ini
dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu :
1. Pemilihan umum pertama dilakukan untuk memilih anggota DPR yang
dilaksanakan tanggal 29 September 1955.
2. Pemilihan umum kedua dilaksanakan tanggal 15 Desember 1955 untk memilih
anggota Konstituante (Lembaga yang bertugas menyusun Undang-Undang
Dasar).
Hasil pemilu tahun 1955 memunculkan empat partai politik yang meraih kursi
terbanyak di DPR. Keempat partai politik tersebut adalah :
a. Masyumi : 60 kursi
b. PNI : 58 kursi
c. NU : 47 kursi
d. PKI : 32 kursi
Meskipun pemilihan umum 1955 merupakan pemilu yang paling demokratis, DPR
dan Konstituante hasil pemilu 1955 tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik,
karena mereka lebih mementingkan kelompoknya dibandingkan kepentingan rakyat
sehingga kondisi politik masih tidak stabil.
Aktivitas
32
D. Perkembangan Ekonomi Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal
Syafruddin Prawiranegara
33
Sumitro Djoyohadikusumo
34
Penilaian Pembelajaran
4. Dari pernyataan di bawah ini yang merupakan faktor penyebab jatuhnya kabinet
Sukiman adalah ...
A. Terjadinya peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Sukarno
B. Terjadinya peristiwa 17 Oktober 1952
C. Terjadinya peristiwa Tanjung Morawa di Sumatera utara
D. Kegagalan konstituante dalam menyusun UUD baru
E. Ditandatanganinya MSA (Mutual Security Act) dengan Amerika Serikat
5. Dari pernyataan di bawah ini, yang merupakan program kerja Kabinet Ali
Sastroamidjoyo II adalah ...
A. Memperjuangkan masuknya Irian Barat ke wilayah Indonesia
B. memperlambat proses pembentukan daerah otonom diIndonesia
C. Memperlambat akselerasi pemilihan anggota DPRD
D. Meningkatkan kesejahteraan para pengusaha
E. Meningkatkan sistem ekonomi nasinal
35
6. Meskipun situasi politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal tidak stabil, namun
pemerintah bisa melaksanakan pemilihan umum yang pertama pada tahun 1955.
Pada masa pemerintahan siapa pemilu ini terlaksana ?
A. Kabinet Natsir
B. Kabinet Sukiman
C. Kabinet Wilopo
D. Kabinet Ali Sastroamidjoyo I
E. Kabinet Burhanudin Harahap
7. Pernyataan di bawah ini yang menjadi hasil kerja kabinet Djuanda adalah ...
A. Diterapkan aturan wilayah perairan Indonesia
B. Beralihnya perusahaan Belanda ke pihak etnis Cina
C. diselenggarakannya Pemilu pertama tahun 1955
D. Sukses melaksanakan Konfrensi Asia Afrika
E. Ditangkapnya menteri kehakiman karena kasus korupsi
8. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kegagalan pelaksanaan program ekonomi
Benteng dalam upaya memperbaiki perekonomian nasional adalah ...
A. Pengusaha pribumi tidak mandiri dan tergantung pada pemerintah.
B. Pemerintah tidak memiliki dana yang cukup untu kredit
C. Banyak pengusaha swasta yang fiktif
D. Penyaluran kredit tidak merata kesemua pengusaha
E. Pengusaha pribumi cenderung bersifat konsumtif
9. Program perbaikan ekonomi lain yang dilakukan pemerintah pada masa Demokrasi
Liberal adalah Program Ekonomi Ali-Baba. Kata Ali merepresentasikan kepada ...
A. Pribumi yang bekerja pada pengusaha non pribumi
B. Etnis Aran yang memiliki modal usaha
C. Para pengusaha pribumi
D. Pribumi yang menyelenggara yang melakukan ekspor-impor
E. Pribumi yang memiliki modal pinjaman kredit
10. Kebijakan ekonomi pada tahun 1950-an dengan cara memotong nilai mata uang
disebut ...
A. Sistem ekonomi gerakan Benteng
B. Gunting Syafrudin
C. Sistem ekonomi Ali-Baba
D. Nasionalisasi De Javasche Bank
E. Gerakan Asaat
36
Tindak Lanjut Pembelajaran
ATTENTION!!
Setelah Anda mempelajari
materi diatas, untuk lebih Setelah Anda mempelajari
mendalami dan menguasai materi diatas, apakah kalian
materi yang berkaitan memahami seluruh materi
dengan Kompetensi Dasar
mengenai Perkembangan
3.3 dengan materi
Politik Ekonomi Indonesia pada
Perkembangan Politik
Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan sampai
Awal Kemerdekaan sampai Masa Demokrasi Liberal?
Masa Demokrasi Liberal,
silahkan kalian buka dan Ataukah ada materi yang
pelajari Buku Paket Sejarah belum dimengerti? Jika Anda
Indonesia untuk SMA Kelas masih belum memahami
XII Penerbit Kementerian keseluruhan materi diatas,
Pendidikan dan Kebudayaan silahkan pelajari lagi materi
Republik Indonesia tahun dengan lebih seksama. Namun
2016. jika
Kalian juga bisa mencari sudah memahami
referensi lain dari materi ini
keseluruhan materi, silahkan
dari sumber-sumber lain baik
lanjutkan ke kegiatan
sumber cetak maupun
pembelajaran berikutnya.
Referensi
Abdurahman, dkk. 2017. Sejarah Indonesia kelas XII. Jakarta : Kemdikbud : Balitbang
Pusbukkur.
Hapsari, ratna dan M. Adil. 2016. Sejarah Indonesia Kelas 12. Jakarta : Erlangga
Magdalia Alfian, et all. 2003. Sejarah untuk SMA dan MA Kelas XII Program Ilmu
Pengetahuan Sosial KTSP Standar Isi 2006. Jakarta : Esis
Matroji. 2016. Catatan Peristiwa Sejarah Indonesia SMA/MA/ SMK/MAK Kelas 12.
Jakarta : PT. Bumi Aksara
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Presidensial
https://newswantara.com/sejarah/sejarah-uang-di-indonesia
http://sejarahpopulerdunia.blogspot.com/2015/05/luas-dan-bentuk-wilayah-negara-
indonesia.html
http://nyawasungai.org/sejarah-kota/
37
Daftar Istilah
BTC (Banking and Trading : Suatu badan perdagangan semi pemerintah yang
Corporation) dipimpin oleh Dr. Sumitro Djojohadikusumo dan Dr.
Ong Eng Die.
De Javasche Bank : Perusahaan Bank milih Belanda di Jawa pada masa
pemerintah kolonial Belanda, yang kemudian di
rubah menjadi Bank Indonesia pada tahun 1951
Indonesia Office (Indoff) : Perwakilan resmi pemerintah Indonesia yang
dibentuk di Singapura. Tujuannya untuk menembus
blokade ekonomi Belanda.
Parlementer : Sistem pemerintahan dimana mentri-mentri
bertanggungjawab kepada Parlemen. Pemerintahan
dipimpin oleh Perdana Mentri.
Planning Board : Badan perancang ekonomi , dibentuk tanggal 19
Januari 1947 atas usul mentri Kemakmuran A.K
Gani. Badan ini bertugas membuat rencana
pembnagunan ekonomi untuk jangka waktu 2-3
tahun.
38
KOMPETENSI DASAR 3.4
Menganalisis perkembangan kehidupan
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia
pada masa Demokrasi Terpimpin
39
BAB 4
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran mata pelajaran Sejarah Indonesia, peserta didik diharapkan
dapat :
1. Memaparkan isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
2. Menganalisis kebijakan politik pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin
3. Menganalisis kebijakan politik pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin
4. Menganalisis kebijakan luar negeri pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin
5. Mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa Demokrasi
Terpimpin
Uraian Materi
40
A. Dekrit Presiden 1959
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menjadi awal dari babak baru sejarah Indonesia yang nanti
kita kenal sebagai Demokrasi Terpimpin. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah dekrit yang
dikeluarkan oleh Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno pada 5 Juli 1959. Isi dekrit
ini adalah pembubaran Badan Konstituante hasil Pemilu 1955 dan penggantian undang-
undang dasar dari UUD Sementara 1950 ke UUD '45.
41
2. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit presiden ini karena saran dari
beberapa tokoh politik untuk mengembalikan UUD 1945. Oke langsung saja, isi dekrit
presiden 5 juli 1959 antara lain menetapkan:
1) Pembubaran Konstituante
2) Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950
3) Dibentuknya MPRS dan DPAS
1. Pembentukan MPRS
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dibentuk berdasarkan
Penpres No. 2 Tahun 1959. Para anggota MPRS ditunjuk dan diangkat oleh presiden
dengan sejumlah persyaratan: setuju kembali kepada UUD 1945, setia kepada
perjuangan RI, dan setuju pada manifesto politik. Keanggotaan MPRS terdiri atas 61
orang anggota DPR, dan 200 wakil golongan. Pada saat itu, ABRI mulai terjun kedunia
politik. Hal ini sesuai dengan ide Dwifungsi ABRI yang dicetuskan oleh A.H Nasution.
Tugas MPRS terbatas pada menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara. Beberapa
keputusan yang dibuat oleh MPRS:
1. Melaksanakan Manifesto politik
2. Pengangkatan Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup
3. Pidato presiden yang berjudul Berdiri di atas kaki sendiri sebagai pedoman
revolusi dan politik luar negeri
2. Pembentukan DPR-GR
Pembubaran DPR hasil Pemiu 1955 disebabkan oleh penolakan DPR terhadap
RAPBN tahun 1960 yang diajukan oleh pemerintah. Presiden kemudian
mengeluarkan Perpres yang menyatakan DPR dibubarkan. Sebagai gantinya presiden
membentuk Dewan Perwakilan Rakyat gotong-Royong (DPR-GR) yang anggotanya
ditunjuk oleh presiden. Tugas DPR-GR adalah: melaksanakan manifesto politik,
mewujudkan amanat penderitaan rakyat, melaksanakan demokrasi terpimpin.
42
3. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dibentuk berdasakan Perpres
No. 3 Tahun 1959. Lembaga tinggi negara diketuai oleh presiden dan wakilnya adalah
Ruslan Abdulgani. Tugas DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden
dan mengajukan usul kepada pemerintah.
43
Liberal yang memunculkan ketidakstabilan dalam pemerintahan. Ide tentang
pembubaran partai politik ini mendapatkan tentangan dari berbagai pihak, salah
satunya dari Hatta. Oleh karena itu, Hatta kemudian mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai wakil presiden Indonesia pada tanggal 1 Desember 1956.
44
Sukarno melalui Menteri Keuangan yang dirangkap oleh Menteri Pertama Djuanda
menurunkan nilai mata uang Rp 1.000 yang bergambar gajah dan Rp 500 yang
bergambar macan, diturunkan nilainya hanya jadi Rp 100 dan Rp 50 Pemerintah juga
melakukan pembekuan terhadap semua simpanan di bank-bank yang melebihi
jumlah Rp.25.000.
Tujuan dilakukan Devaluasi :
1) Guna membendung inflasi yang tetap tinggi
2) Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat
3) Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.
45
2. Deklarasi Ekonomi (Dekon)
Deklarasi Ekonomi yang biasa disebut Dekon dikeluarkan oleh Presiden
Sukarno dalam suatu pidato di istana negara pada tanggal 28 Maret 1963. Dekon ini
kemudian ditetapkan dalam sidang umum MPRS menjadi Pedoman Pelaksanaan
Garis-garis Dasar Pembangunan Bidang Ekonomi. Tujuan Dekon adalah untuk
menanggulangi secara menyeluruh masalah-masalah perekonomian nasional yang
makin memburu pada waktu itu.
Strategi Dekon adalah menyukseskan Pembangunan Sementara Berencana 8
tahun yang polanya telah diserahkan oleh Depernas tanggal 13 Agustus 1960. Dalam
pelaksanaannya, peraturan tersevut tidak mampu mengatasi kesulitan ekonomi dan
masalah inflasi. Dekon mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia.
Kegagalan kebijakan ini disebabkan oleh:
1) Tidak terwujudnya pinjaman dari International Monetary Fund (IMF) sebesar
US$ 400 juta.
2) Adanya masalah ekonomi yang muncul karena pemutusan hubungan dengan
Singapura dan Malaysia dalam rangka kasi Dwikora.
3) Politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara barat semakin memperparah
kemerosotan ekonomi Indonesia.
46
berusaha mempersatukan semua bank negara ke dalam satu bank sentral sehingga
didirikan Bank Tunggal Milik Negara berdasarkan Penpres No. 7 tahun 1965. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut maka dilakukan peleburan bank-bank negara seperti
Bank Koperasi dan Nelayan, Bank Umum Negara, Bank Tabungan Negara, Bnk Negara
Indonesia ke dalam Bank Indonesia. Dibentuklah Bank Negara Indonesia yang terbagi
dalam beberapa unit dengan tugas dan pekerjaan masing-masing.
47
1) Pembangunan komplek Istora yang terdiri dari Stadion Gelora Bung Karno,
Stadion Renang, Stadion Madya, Stadion Tenis dan Gedung Basket
2) Hotel Indonesia
3) Memperluas jalan Thamrin, jalan Jenderal Sudirman, dan jalan Grogol
4) Pembangunan jembatan Semaggi
5) Pembuatan Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk menayangkan pertandingan
ASIAN Games
Berbagai proyek tersebut salah satu dananya merupakan bantuan dari Uni
Soviet. Pelaksanaan Asian Games berlangsung dari 24 Agustus – 4 September 1962.
Negara yang mengikuti berjumlah 16 negara. Muncul controversial dimana Indonesia
tidak mengundang Israel dan Taiwan. Hal ini menyalahi undang-undang Asian Games
Foundation oleh karena itu kemudian Indonesia diskors dalam mengikuti Olimpiade
musim panas 1964 di Tokyo. Lima besar negara peroleh medali dalam Asian Games
ke-4 yaitu Jepang, Indonesia, India, Filipina dan Korea.
Pembangunan Gelora Bung Karno sebagai usaha mempersiapkan diri sebagai tuan
rumah Asian Games 1962
48
3. OLDEFO dan NEFO
OLDEFO dan NEFO adalah istilah baru yang dikembangkan oleh Presiden
Sukarno untuk membagi negara-negara imperialis dan negara-negara yang anti
terhadap imperialis. OLDEFO yang merupakan singkatan dari Old Established Forces
adalah negara-negara imperialis/ kolonialis/ kapitalis dan negara-negara yang sedang
berkembang yang cenderung pada imperialisme/kolonialis. Sedangkan, NEFO yang
merupakan singkatan dari New Emerging Forces adalah kelompok negara-negara
yang sedang berkembang yang anti imperialis/ kolonialis dan sosialis serta komunis.
Menurut Presiden Sukarno Indonesia termasuk dalam NEFO.
NEFO merupakan gerakan yang digagas oleh Bung karno pada tahun 1961.
Tujuan dibentuknya NEFO adalah untuk menyatukan kekuatan negara-negara yang
baru merdeka seperti negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin sehingga dapat
mewujudkan tatanan dunia baru yang bebas dari Kolonialisme dan Imprealisme serta
bebas dari ekploitasi.
49
6. Konfrontasi dengan Malaysia
Pembentukan federasi Malaysia oleh Inggris dianggap membahayakan
Indonesia. Pemerintah Indonesia pada saat itu menentang karena menurut Presiden
Soekarno pembentukan Federasi Malaysia merupakan sebagian dari rencana Inggris
untuk mengamankan kekuasaanya di Asia Tenggara. Pembentukan Federasi
Malaysia dianggap sebagai proyek Neokolonialisme Inggris yang membahayakan
revolusi Indonesia. Oleh karena itu, berdirinya negara federasi Malaysia ditentang
oleh pemerintah Indonesia. Pada 3 Mei 1964 Presiden Soekarno mengucapkan Dwi
Komando Rakyat (Dwi Kora) yang isinya:
1) Perhebat ketahanan revolusi Indonesia
2) Bantu perjuangan revolusioner rakyat-rakyat Manila, Singapura, Sabah,
Serawak dan Brunai untuk membubarkan negara boneka Malaysia
Untuk menjalankan konfrontasi Dwikora, Presiden Soekarno membentuk
Komando Siaga dengan Marsekal Madya Oemar Dani sebagai Panglimanya. Puncak
ketegangan terjadi ketika Malaysia ditetapkan sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan
Keamanan PBB.
50
5) Politik Luar Negeri condong ke Blok Timur
6) Indonesia keluar dari PBB
Penilaian Pembelajaran
3. DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan dan diganti menjadi DPR-GR yang anggotanya
ditunjuk oleh Presiden. Tugas DPR-GR adalah .....
A. Mewujudkan amanat penderitaan rakyat
B. Mengangkat Presiden Sukarno sebagai Presiden seumur hidup
C. Menyosialisasikan ajaran NASAKOM pada masyarakat
51
D. Menjalankan tugas sebagai bada eksekutif
E. Melaksanakan pembangunan
7. Latar belakang dari dibubarkannya partai Masyumi dan PSI adalah .....
A. Kedua partai tersebut terlibat kasus Korupsi yang besar
B. Kedua partai tersebut anti Pancasila
C. Kedua partai tersebut dituduh turut mendukung pada pemberontakan PRRI dan
Permesta
D. Menyusupkan senjata untuk pemberontakan para petani
E. Turut dalam mendukung pemberontakan di Madiun pada 1948
52
8. Berikut adalah kebijakan ekonomi pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin yang
bertujuan untuk menyesuaikan nilai tukar mata uang terhadap mata uang asing,
yakni .....
A. Deklarasi Ekonomi
B. Pembentukan KOTOE
C. Pembentukan KESOP
D. Devaluasi
E. Pelebutan bank-bank negara
9. Banyak usaha-usaha dari Presiden Sukarno yang bertujuan untuk menunjukkan nama
besar Indonesia di kancah Internasional yang dikenal dengan politik mercusuar.
Berikut yang BUKAN kebijakan-kebijakan luar negeri untuk mewujudkan usaha
tersebut, yakni .....
A. Pembentukan kubu NEFO
B. Pelaksanaan GANEFO
C. Pelaksanaan CONEFO
D. Memeriahkan acara Asian Games Jakarta 1962
E. Kecondongan Indonesia ke Blok Timur
53
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Dekret_Presiden_5_Juli_1959
http://www.donisetyawan.com/kebijakan-politik-dalam-negeri-pada-masa-
demokrasi-terpimpin/
https://id.wikipedia.org/wiki/Devaluasi_mata_uang
http://walfrinarosa.blogspot.com/2013/11/kebijakan-ekonomi-pada-masa-
demokrasi.html?m=1
http://www.donisetyawan.com/politik-luar-negeri-indonesia-demokrasi-terpimpin/
http://www.donisetyawan.com/politik-luar-negeri-indonesia-demokrasi-terpimpin/
http://www.donisetyawan.com/penyimpangan-pada-demokrasi-terpimpin/
https://www.sejarahumum.com/2017/11/pengertian-nefo-dan-oldefo_19.html
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-deklarasi-ekonomi/
DAFTAR ISTILAH
54
KOMPETENSI DASAR 3.5
55
BAB 5
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pengamatan uraian materi serta diskusi kelompok, peserta didik
diharapkan mampu :
1. Menganalisis latar belakang munculnya Orde Baru
2. Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan politik yang muncul pada masa Orde Baru
3. Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan ekonomi yang uncul pada masa Orde Baru
4. Menganalisis penyebab dibubarkannya PKI
5. Menganalisis diberlakukannya penyederhanaan partai politik
6. Menganalisis proses dilaksanakannya pemilu yang berkesinambungan
7. Menganalisis kebijakan Dwifungsi ABRI
8. Menganalisis diterapkannya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4)
9. Menelaah proses penataan politik luar negeri Indonesia
10. Menganalisis proses diberlakukannya kebijakan Trilogi Pembangunan
11. Menganalisis diterapkannya kebijakan Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
12. Menganalisis dampak dari kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi yang diterapkan
pada masa Orde Baru
Uraian Materi
56
Setelah mengamati peta
konsep tadi, anda lanjutkan
membaca penjelasan berikut...
Aksi Tritura
Perasaan tidak puas terhadap keadaan politik dan ekonomi setelah terjadinya peristiwa G30
September 1965 mendorong para pemuda dan mahasiswa mencetuskan Tri Tuntunan Hati
Nurani Rakyat yang lebih dikenal dengan sebutan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat). Pada 12
Januari 1966 dipelopori oleh organisasi KAMI dan KAPPI, kesatuan-kesatuan aksi yang
tergabung dalam Front Pancasila mendatangi DPR-GR mengajukan tiga buah tuntutan yaitu:
(1) Pembubaran PKI, (2) Pembersihan kabinet dari unsur-unsur G30S PKI, dan (3) Penurunan
harga/perbaikan ekonomi.
Supersemar
Untuk mengatasi krisis politik yang memuncak, pada 11 Maret 1966 Soekarno mengadakan
sidang kabinet. Sidang ini ternyata diboikot oleh para demonstran yang tetap menuntut
Presiden Soekarno agar membubarkan PKI.
Kemudian setlah itu terbitlah Supersemar (Surat Perintah 11 Maret 1966). Supersemar berisi
pemberian mandat kepada Letjen. Soeharto selaku Panglima Angkatan Darat dan
57
Pangkopkamtib untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah. Dalam
menjalankan tugas, penerima mandat diharuskan melaporkan segala sesuatu kepada
presiden. Letnan Jenderal Soeharto saat itu segera mengatasi keamanan negara yang sedang
dalam kondisi tidak kondusif setelah terjadinya peristiwa G 30 S 1965. .
58
Kebijakan dan
perkembangan
Politik-Ekonomi pada
masa Orde Baru
• Trilogi pembangunan
• Dibubarkannya PKI
• Program Repelita
• Penyederhanaan
Partai Politik
• Dilaksanakannyaem
ilu
• Dwifungsi ABRI
• Penerapan P4
• Politik Luar Negeri
59
partai politik yang muncul dengan cara dilakukan fusi (penggabungan) dengan
menajdi tiga kekuatan besar yaitu:
Menurut pemerintah Orde Baru penyederhanaan partai politik ini lebih ditujukan
untuk menciptakan stabilitas nasional. Agar tidak terjadi konflik berkepanjangan
yang berampak pada terganggunya berbagai program pemerintah dan stabilitas
nasional.
60
Pemilu berlangsung selama enam kali yaitu tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan
1997.
Pemilu saat itu menggunakan asas Luber (Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia),
namun dominasi dari Golongan Karya (Golkar) yang hampir selalu memenangkan
pemilu memungkinkan Soeharto tetap menjadi presiden selama enam periode. Hal
tersebut memperlihatkan adanya dominasi politik yang terlihat dalam setiap
pertanggungjawaban yang disampaikan pada setiap masa akhir jabatan selalu
disetujui atau disepakati oleh MPR begitupun dengan Undang-undang yang
diajukannya.
Pada awalnya hampir menyerupai dengan apa yang pernah diusulkan oleh A.H
Nasution mengeni konsep “Jalan Tengah” dimana sama-sama menyebutkan tentara
atau militer memungkinkan untuk memasuki ranah politik masyarakat sipil. Namun
konsep “Jalan Tengah” tidak menghendaki tentara atau militer berkuasa penuh
terhadap kegiatan politik masyarakat sipil. ABRI menjadi salah satu kekuatan selain
Golkar dan Birokrasi dalam pemerintahan Orde Baru. Berikut langkah-langkah
pelaksanaan dwifungsi ABRI:
1) Menyatukan doktrin ABRI (Catur Darma Eka Karma)
2) Mengeluarkan kedudukan panglima angkatan dari kedudukannya sebagai menteri
3) Meninggikan kedudukan lembaga pertahanan keamanan
61
4) Menghapus empat kementerian angkatan bersenjata dan menjadikan keempatnya
di bawah kepemimpinan presiden
5) Melaksanakan berbagai program yang melibatkan ABRI dan rakyat, seperti ABRI
Masuk Desa (AMD)
6) ABRI ikut serta dalam politik praktis yakni mengirimkan wakilnya menjadi fraksi
ABRI di DPR
ABRI dalam hal ini pun berperan sebagai dinamisator dan stabilisator yang berarti
militer berperan aktif sejak perang kemerdekaan, dan stabilisator yaitu berupaya
mencegah perpecahan bangsa setelah peristiwa G 30 September 1965.
Puncaknya pada tahun 1985 pemerintah Orde Baru menerapkan Pancasila sebagai
Asas Tunggal dalam kehidupan berorganisasi. Penerapan asas tunggal ini memiliki arti
bahwa setiap organisasi yang muncul pada saat itu tidak diperbolehkan menggunakan
asas selain Pancasila. Sekarang produk hukum ini tidak berlaku lagi karena Ketetapan
MPR NO. II/MPR/1978 telah dicabut dan digantikan dengan Ketetapan MPR NO.
XVIII/MPR/1998 yang pada dasarnya merupakan penetapan tentang penegasan
Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.
62
6. Politik Luar Negeri Indonesia
• Pada 4 April 1966 Presiden Soharto menyatakan politik luar negeri Indonesia akan
kembali pada politik luar negeri yang bebas dan aktif
• Pada 28 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota PBB seiring dengan
terjadinya normalisasi hubungan dengan Malaysia dengan menjalin hubungan
bilateral juga dengan Singapura dimana saat itu Indonesia menyampaikan pengakuan
atas berdirinya Republik Singapura kepada Perdana Menteri Lee Kuan Yew.
• Pada 31 Agustus 1967 pemerintahan Indonesia melakukan normalisasi kembali
hubungan dengan Malaysia setelah sebelumnya terjadi pemutusan hubungan karena
dimasukannya Malaysia ke dalam anggota tidak teteap Dewan Keamanan PBB.
Malaysia dianggap sebagai perpanjangan tangan dari neokolonialisme (nekolim)
Inggris yang akan membahayakan revolusi Indonesia pada masa Demokrasi
Terpimpin.
• Selain itu politik luar negeri Indonesia pada masa Orde Baru diantaranya melakukan
pembekuan hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) karena diduga adanya
campur tangan RRT dalam peristiwa G 30 September 1965. Namun Indonesia tetap
berperan aktif dalam politik dunia dinatarnya menjadi pencetus dari berdirinya
organisasi ASEAN dan ikut serta dalam organisasi APEC, OPEC dan OKI.
• Pada 5-8 Agustus 1967 diadakan Deklarasi Bangkok di Thailand. Indonesia dan
negara-negara Asia Tenggara lainnya mempelopori berdirinya Association of South
East Asian Nations (ASEAN). Adapun tokoh-tokoh pelopor berdirinya ASEAN adalah
Adam Malik (Indonesia), Narcisco Ramos (Filipina), S. Rajaratman (Singapura),
Thanath Khoman (Thailand) dan Tun Abdul Razak (Malaysia).
63
• Integrasi Timor-Timur ke dalam wilayah Indonesia tidak terlepas dari situasi politik
internasional saat itu, yaitu perang dingin dimana perkembangan politik di kawasan
Asia Tenggara saat itu terjadi perebutan pengaruh dua blok yang sedang bersaing
yaitu Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet).
Dengan kekalahan Amerika Serikat di Vietnam pada tahun 1975, berdasarkan Teori
Domino yang diyakini oleh Amerika Serikat bahwa kejatuhan Vietnam ke tangan
kelompok komunis akan merembet ke wilayah–wilayah lainnya.
Kemenangan komunis di Indocina (Vietnam) secara tidak langsung juga membuat
khawatir Indonesia (khususnya pihak militer). Pada saat bersamaan, di wilayah koloni
Portugis (Timor-Timur) yang berbatasan secara langsung dengan wilayah Indonesia
terjadi krisis politik. Atas keinginan bergabung rakyat Timor-Timur dan permintaan
bantuan yang diajukan, pemerintah Indonesia lalu menerapkan “Operasi Seroja”
pada Desember 1975. Operasi militer ini diam-diam didukung oleh Amerika Serikat
(AS) yang tidak ingin pemerintahan komunis berdiri di Timor-Timur. Bersamaan
dengan operasi-operasi keamanan yang dilakukan, pemerintah Indonesia dengan
cepat juga menjalankan proses pengesahan Timor-Timur ke dalam wilayah Indonesia
dengan mengeluarkan UU no. 7 Tahun 1976 tentang Pengesahan Penyatuan Timor-
Timur ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan pembentukan
Daerah Tingkat I Timor-Timur. Pengesahan ini akhirnya diperkuat melalui Tap MPR
nomor IV/MPR/1978. Timor-Timur pun secara resmi menjadi propinsi ke 27 di
wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mengatasi hal tersebut pemrintah Orde Baru membuat program jangka pendek
berdasarkan pada TAP MPRS No. XXIII/MPRS/1966 yang diarahkan kepada pengendalian
inflasi dan usaha untuk merehabilitasi sarana ekonomi, peningkatan kegiatan ekonomi,
dan mencukupi kebutuhan sandang dan pangan. Sistem ekonomi yang dianut tersebut
merupakan sistem ekonomi Pancasila. Pemerintahan orde baru memiliki slogan yang
menunjukkan fokus utama mereka dalam memberlakukan kebijakan ekonomi, yaitu
Trilogi Pembangunan.
64
Apa itu Trilogi
Pembangunan?
Berdasarkan pasal tersebut, sumber-sumber ekonomi yang penting dikelola oleh negara
untuk kepentingan bangsa. Rakyat diberi kebebasan untuk berusaha di bawah pengawasan
pemerintah. Orde Baru juga memperkenalkan sistem koperasi dalam masyarakat yang
berasas kekeluargaan dan gotong royong.
Adapun beberpa program pembangunan nasional pada masa Orde Baru antara lain :
65
c) Repelita III (1 April 1979-31 Maret 1984) Pelita III menekankan pada Trilogi
2. Revolusi Hijau
Revolusi Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara
tradisional (peasant) ke cara modern (farmers). Untuk meningkatkan produksi pertanian
umumnya dilakukan empat usaha pokok, yang terdiri dari:
a) Intensifikasi, yaitu penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi pertanian
untuk memanfaatkan lahan yang ada guna memperoleh hasil yang optimal;
Perubahan ini dilakukan melalui program Panca Usaha Tani yang terdiri dari:
66
c) Diversifikasi (keanekaragaman usaha tani);
d) Rehabilitasi (pemulihan daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis).
Pada masa Orde Baru dilaksanakan pula program untuk pengendalian pertumbuhan
penduduk yang dikenal dengan Keluarga Berencana (KB). Pada tahun 1967
pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 2,6% dan pada tahun 1996 telah menurun
drastis menjadi 1,6%.Pengendalian penduduk dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas rakyat Indonesia dan peningkatan kesejahteraannya. Keberhasilan ini dicapai
melalui program KB yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN).
Selain itu, pemerintah juga dinilai terlalu represif kepada pergerakan politik lain di luar
pemerintahan, contohnya pada peristiwa penyerbuan kantor PDI yang dipimpin oleh
Megawati Soekarnoputri.
Kebijakan politik yang represif terhadap pihak oposisi pada masa Orde Baru disimpulkan
dari beberapa hal lainnya, yaitu :
1. Setiap kritik yang ditujukan kepada pemerintah dianggap sebagai penentangan
terhadap NKRI dan anti Pancasila.
2. Pelaksanaan Lima Paket UU Politik yang mengakibatkan demokrasi spserti yang
direkayasa.
3. KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) di segala bidang.
4. Dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) yang bertujuan
menekan kebebasan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemerintahan.
5. Masa kekuasaan presiden yang tidak terbatas melalui Sidang Umum MPR yang
tidak demokratis.
67
Yang juga menjadi kekhawatiran adalah dikekangnya kebebasan masyarakat untuk
berpolitik. Pada saat itu, Golkar sebagai partai terbesar dinilai telah dimanfaatkan
pemerintah untuk melanggengkan kekuasaannya. Sementara dua partai lainnya (PPP
dan PDI) lebih sebagai penonton yang dikendalikan oleh pemerintah, salah satunya
dengan memilih Ketua Umum yang sesuai dengan keinginan pemerintah. Pergerakan
atas dasar ketidakpuasan terhadap situasi politik di Indonesia sebenarnya sudah mulai
tampak sejak pemilu tahun 1992 dimana perolehan suara Golkar menurun drastis.
Hal ini diperburuk dengan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) khususnya dalam
beberapa bidang yaitu:
Beberapa
bidang yang
terkena
permasalahan
68
Selain masalah–masalah di atas, tidak sedikit pengamat hak asasi manusia (HAM) dalam dan
luar negeri yang menilai bahwa pemerintahan Orde Baru telah melakukan tindakan anti-
demokrasi dan diindikasikan telah melanggar HAM.
Dalam kurun waktu 1969-1983 misalnya, dapat disebut peristiwa Pulau Buru (Tempat
penjara bagi orang-orang yang diindikasikan terlibat PKI) tahun 1969-1979, Peristiwa Malari
(Januari 1974) yang berujung pada penghilangan kebebasan berpolitik di kampus. Pada
kurun waktu berikutnya, (1983-1988), terdapat dua peristiwa, yaitu Peristiwa Penembakan
Misterius –Petrus (Juli 1983), Peristiwa Tanjung Priok (September 1984). Pada kurun 1988-
1993, terdapat Peristiwa Warsidi (Februari 1989), Daerah Operasi Militer (DOM) Aceh (1989-
1998), Santa Cruz (November 1991), Marsinah (Mei 1993), Haur Koneng (Juli 1993), dan
Peristiwa Nipah (September 1993). Sedangkan dalam kurun 1993-1998 antara lain terjadi
Peristiwa Jenggawah (Januari 1996), Padang Bulan (Februari 1996), Freeport (Maret 1996),
Abepura (Maret 1996), Kerusuhan Situbondo (Oktober 1996), Dukun Santet Banyuwangi
(1998), Tragedi Trisakti (12 Mei 1998).
Dengan situasi politik dan ekonomi seperti di atas, keberhasilan pembangunan nasional yang
menjadi kebanggaan Orde Baru menjadi seolah tidak bermakna. Meskipun pertumbuhan
ekonomi meningkat, tetapi pembangunan tidak merata hal itu terlihat dengan adanya
kemiskinan di sejumlah wilayah yang justru menjadi penyumbang terbesar devisa negara
seperti di Riau, Kalimantan Timur dan Irian Barat/Papua. Faktor inilah yang selanjutnya
menjadi salah satu penyebab terpuruknya perekenomian Indonesia menjelang akhir tahun
1997.
69
Penilaian Pembelajaran
Ayo berlatih!
2. Pada masa pemerintahan Orde Baru, konsep dwifungsi ABRI kembali dijalankan
dengan baik melalui program kerja sama ABRI dan rakyat, seperti …
A. Menyatukan Doktrin ABRI (Catur Darma Eka Karma)
B. Mengeluarkan kedudukan panglima angkatan darat dari kedudukannya
sebagai menteri
C. Meninggikan kedudukan lembaga pertahanan keamanan
D. Menghapus empat kementrian angkatan bersenjata
E. Melaksanakan program ABRI Masuk Desa (AMD)
70
4. Hubungan luar negeri Indonesia dengan Malaysia berjalan buruk pada masa
pemerintahan Orde Lama. Ketika pemerintahan Orde Lama runtuh, langkah awal
yang dilakukan pemerintah Orde Baru untuk memperbaiki hubungan keduanya
dengan cara …
A. Setiap negara membuka kembali perwakilan-perwakilan diplomatik di kedua
negara
B. Diadakan perundingan bilateral antara kedua negara
C. Dibentuknya ASEAN
D. Mengadakan pertukaran pelajar kedua negara
E. Mengadakan pesta olahraga SEA Games
5. Sistem ekonomi yang digunakan oleh Orde Baru adalah sistem ekonomi Pancasila,
yang artinya …
A. Sistem ekonomi yang berlandaskan pada etatisme
B. Setiap individu memiliki kebebasan berusaha seluas-luasnya
C. Sistem perekonomian negara diatur berlandaskan Pasal 33 UUD 1945
D. Setiap kegiatan perekonomian negara diatur oleh pemerintah pusat
E. Sistem ekonomi campuran yang melibatkan peran pemerintah dan swasta
6. Salah satu upaya pemerintah Orde Baru meningkatkan produksi pertanian adalah
dengan cara …
A. Penanaman modal di sektor pertanian
B. Revolusi hijau
C. Pembukaan lapangan kerja di sektor pertanian
D. Industrialisasi
E. Transmigrasi ke daerah-daerah pertanian
8. Salah satu contoh menguatnya peran pemerintah Orde Baru dalam bidang hukum
adalah …
A. Supremasi hukum tidak berjalan karena banyak pejabat pemerintah yang
terlibat KKN tetapi tidak dihukum
71
B. Banyak perusahaan yang dikuasai oleh keluarga pejabat dan kroni-kroninya
C. Perwira militer dapat menduduki jabatan dalam suatu perusahaan
D. Tidak adanya kontrol yang kuat dari lembaga DPR terhadap pemerintah
E. Kesenjangan pembangunan yang terjadi mendorong maraknya kriminalitas
B. Tugas kelompok
C. Tugas Individual
Carilah informasi mengenai kebijakan-kebijakan pemerintahan Orde Baru yang masih
ada hingga sekarang dan masih relevankah untuk diterapkan pada masa sekarang?
72
Tindak lanjut pembelajaran
Referensi
Abdurakhman dkk. 2018. Sejarah Indonesia kelas XII SMA/MA/SMK. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Adil, M & Hapsari, R. 2012. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok Wajib.
Jakarta : Erlangga
Dwi Rachmawati, Hesti. 2015. Mandiri: Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA Kelas XII,
Jakarta:Erlangga.
https://dhiandharti.com/mengenal-orde-baru-demokrasi-pancasila/
http://soeharto.co/1976-02-24-presiden-soeharto-dalam-acara-asean-summit-meeting
http://evanyeel.blogspot.com/2012/03/parpol-pemilu-masa-orde-baru.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Tri_Tuntutan_Rakyat
https://id.wikipedia.org/wiki/Trilogi_Pembangunan
https://kbbi.kata.web.id/orde-baru/
http://baltyra.com/2011/01/18/operasi-seroja/
https://id.wikipedia.org/wiki/Komando_pemulihan_keamanan_dan_ketertiban
http://soeharto.co/1966-11-21-seminar-hankamnas-melahirkan-doktrin-catur-dharma-eka-
karma-jenderal-soeharto-untuk-pertama-kalinya-abri-memiliki-doktrin-hankamnas
73
DAFTAR ISTILAH
74
KOMPETENSI DASAR 3.6
Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan
ekonomi Bangsa Indonesia pada masa awal
Reformasi
75
BAB 6
Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
Halo apa kabar ? semoga anda dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani serta
berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai siswa SMA Terbuka anda
merupakan siswa istimewa dan spesial, karena di tengah rutinitas kesibukan setiap hari
anda masih bisa mengikuti pembelajaran di SMA Terbuka khususnya mata pelajaran
Sejarah Indonesia. Tentu ini bukanlah kemampuan biasa bagi siswa untuk membagi
waktu antara pekerjaan luar dengan belajar. Sekali lagi saya bangga pada anda!
77
Situasi tersebut tentunya berimbas langsung kepada kehidupan para
mahasiswa. Kebutuhan sehari-hari, buku-buku dan biaya kuliah melambung
tinggi dan tak terjangkau lagi. Kiriman rutin dari orang tua di daerah menjadi
tersendat, bahkan terhenti.
2. Krisis Politik
Krisis sebuah Negara tidak bisa dilepaskan oleh situasi politik di Negara
tersebut. Indonesia merupakan Negara yang pernah mengalami krisis
multidimensi termasuk salah satunya adalah krisis politik. Sistem politik di
Indonesia pada masa orde baru yang sarat dengan KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme). Pada masa orde baru, kekuatan politik pun dibatasi. Seperti
terlihat pada penyederhanaan partai politik yang hanya menjadi tiga partai
saja yakni PPP, PDI dan Golongan Karya. Hal itu ditetapkan oleh pemerintah
dengan dalih untuk menciptakan stabilitas dan keamanan bangsa dan negara
yang lebih terjaga. Ini menyebabkan banyak aspirasi rakyat yang seolah
terbungkam dan secara tidak langsung wajib menuruti kehendak pemerintah
tanpa boleh mengkritisi dan membantah.
78
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah inilah yang
memunculkan gerakan reformasi total dalam tubuh pemerintahan, termasuk
keanggotaan DPR dan MPR yang dipandang penuh dengan KKN.
3. Krisis Hukum
Pada masa pemerintahan Orde Baru, pelaksanaan hukum banyak terdapat
ketidakadilan. Masyarakat dan mahasiswa menginginkan adanya reformasi
di bidang hukum agar hukum mendapat kepastian dan di atas segalanya.
Pada pemilu tahun 1997 Golkar menang mutlak. Kemenangan Golkar diikuti
dengan munculnya dukungan kepada Soeharto untuk dicalonkan kembali
sebagai presiden Republik Indonesia dalam sidang umum MPR tahun 1998.
Pencalonan kembali Soeharto sebagai presiden tidak dapat dipisahkan dari
komposisi MPR dan DPR yang menguntungkan pihak penguasa. Hal ini
didasarkan pada belum adanya peraturan tentang batas kepemimpinan
jabatan presiden, sehingga bagi yang sedang berkuasa akan melanggengkan
jabatannya dengan segala dukungan dari perangkat legislatif dan eksekutif.
4. Krisis Sosial
Kesenjangan ekonomi pada akhir masa pemerintahan Orde Baru
menciptakan jurang pemisah antara kalangan miskin dan kaya. Krisis
ekonomi pada masa Orde Baru selanjutnya berdampak pada demonstrasi-
demonstrasi serta kerusuhan sosial. Kondisi inilah yang memunculkan
kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan reformasi bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
79
a. Suksesi kepemimpinan nasional
b. Amandemen UUD 1945
c. Pemberantasan KKN
d. Penghapusan Dwifungsi ABRI
e. Penegakan supremasi hukum
f. Pelaksanaan otonomi daerah
Agenda paling utama dari gerakan Reformasi ini adalah menuntut agar Presiden
Soeharto turun dari jabatannya. Berikut adalah kronologi terjadinya Reformasi hingga
21 Mei 1998
1. Pada 12 Mei 1998 empat mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta tewas
tertembak peluru aparat keamanan saat demonstrasi menuntut Presiden
Soeharto mundur dari jabatannya. Empat mahasiswa itu adalah, Elang Mulya,
Hery Hertanto, Hendriawan Lesmana, dan Hafidhin Royan.
2. Penembakan aparat di Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998 menyulut
kemarahan mahasiswa dan menimbulkan gejolak demonstrasi yang lebih
besar. Pada 13 Mei 1998 terjadi kerusuhan, pembakaran dan penjarahan di
Jakarta.
3. Presiden memutuskan untuk mempercepat kepulangannya dari Mesir
4. 14 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa semakin meluas dan mulai menduduki
gedung-gedung pemerintahan pusat dan daerah
5. 18 Mei ketua MPR/DPR Harmoko meminta Presiden Soeharto untuk turun
dari jabatannya sebagai presiden
6. Pada 20 Mei 1998 direncanakan oleh gerakan mahasiswa sebagai hari
Reformasi Nasional dan mengadakan acara doa bersama di daerah Monas
oleh tokoh Reformasi Amin Rais. Namun hal tersebut dibatalkan karena
terdapat 80.000 tentara bersiaga di wilayah tersebut.
7. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 tepatnya pukul 09.00.WIB Presiden
Soeharto membacakan pengunduran dirinya. Soeharto mengundurkan diri
dari jabatannya sebagai presiden yang kurang lebih telah dipegangnya selama
32 tahun.
80
Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden pada 21 Mei 1998
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150521225612-20-54917/undurkan-
diri-soeharto-berjalan-santai-tinggalkan-istana
81
Kabinet Reformasi Pembangunan
c. Perbaikan Ekonomi
Presiden B.J. Habibie melakukan rekapitulasi perbankan, merekonstruksi
perekonomian nasional, menaikan nilai tukar rupah terhadap dollar
Amerika Serikat di bawah Rp. 10.000 dan melaksanakan reformasi ekonomi
yang disyaratkan IMF
82
politik. Hal ini bertentangan dengan semangat demokrasi yang diangan-
angankan oleh masyarakat, di mana jika angkatan bersenjata diperbolehkan
berpolitik akan menimbulkan ketidakseimbangan kekuatan politik sipil.
Pada masa pemerintahan B.J. Habibie ABRI mulai menarik diri dari peran
sipil secara bertahap termasuk pengurangan jumlah kursi di DPR. Pada
tanggal 5 Mei 1999 Presiden B.J. Habibie memisahkan Kepolisian RI dari
ABRI yang kemudian menjadi Kepolisian Negara, dan istilah ABRI berubah
menjadi TNI yang terdiri dari Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan
Udara. Pada masa Presiden Habibie, ABRI dan POLRI benar-benar
melakukan reposisi dan restrukturisasi fungsi institusi sebagaimana
mestinya, yakni menjalankan tugas keamanan di dalam dan di luar Negara.
g. Referendum di Timor-Timur
Perlu anda ketahui bahwa Timor Timur adalah sebuah Negara kecil yang
dulu pernah jadi salah satu provinsi dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pada masa pemerintahan B.J Habibie tampak adanya gejala
bahwa rakyat Timor Timur ingin melepaskan diri dari NKRI. Presiden
mengusulkan agar dilaksanakan jajak pendapat atau referendum, yang
pada saat itu difasilitasi oleh UNAMET (United Nations Assistance Mission
for East Timor) dan disepakati pada tanggal 30 Agustus 1999. Rakyat
ditawari dua opsi, yakni integrasi dengan otonomi daerah atau merdeka
menjadi sebuah Negara sendiri. Hasilnya rakyat Timor Timur menghendaki
kemerdekaan sebagai Negara. Terlepasnya Timor Timur ini menjadi faktor
utama penolakan Laporan Pertanggung Jawabannya di MPR pada Oktober
1999.
83
h. Pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 1999
Tahukah kamu pemilu pertama setelah reformasi diadakan saat
pemerintahan Presiden B.J Habibie yakni pada tanggal 7 Juni 1999. Pemilu
ini danggap pemilu yang paling demokratis bila dibandingkan dengan
pemilu-pemilu sebelumnya. Pemilu ini dilaksanakan dengan prinsip luber
dan jurdil. Pemilu diikuti oleh 48 partai yang telah lolos verifikasi dan
memenuhi syarat menjadi Organisasi Peserta Pemilu (OPP) dari 141 partai
politik yang mendaftar ke Departemen Dalam Negeri.
Pemenang pemilu tahun 1999 ini bisa dilihat dari perolahan urutan satu
sampai lima di antaranya:
1) PDIP (33,76%)
2) Golongan Karya (22,46%)
3) PKB (12,62%)
4) PPP (10,71%)
5) PAN (7,12%)
Sisa suara tersebar ke 43 partai lainnya. Hasil ini menunjukkan tidak ada
satu pun partai yang memperoleh suara mutlak. Hal ini dikarenakan jumlah
partai yang begitu banyak sebagai bentuk manifestasi kebebasan
berpolitik, dan berserikat yang selama masa Orde Baru masyarakat hanya
diberikan opsi untuk memilih 3 partai, yaitu Golkar, PPP dan PDI. Keadaan
demikian juga memberikan peluang bagi kelompok siapapun berhak
mendirikan sebuah partai politik.
MPR yang terbentuk dari hasil pemilu 1999 berhasil menetapkan GBHN
dan melakukan amandemen pertama terhadap UUD 1945, serta yang
paling penting adalah memilih presiden dan wakil presiden.
Perlu anda ketahui bahwa pada
saat itu presiden tidak dipilih
langsung oleh rakyat, sehingga
pada 20 Oktober 1999 MPR
berhasil memilih K.H.
Abdurrahman Wahid sebagai
Presiden keempat RI dan sehari
kemudian memilih Megawati
Sukarnoputri sebagai wakil
presiden.
Demikianlah sekilah mengenai
kebijakan-kebijakan Presiden B.J
Habibie setelah menggantikan
Presiden Soeharto setelah
mengundurkan diri. B.J Habibie
daftar peserta pemilu 1999
84
dikutip dari bukunya yang berjudul ”Detik-Detik yang Menentukan Jalan
Panjang Indonesia Menuju Demokrasi” beliau mengatakan bahwa akan
bersedia dicalonkan kembali menjadi Presiden apabila laporan
pertanggungjawabannya diterima di Sidang MPR. Karena laporan
pertanggungjawabannya ditolak dan dinilai belum berhasil menjalankan agenda
reformasi, suara yang menolak lebih unggul dibandingkan dengan yang
menerima. Berdasarkan hasil tersebut B.J Habibie menolak untuk dicalonkan
oleh beberapa partai politik sehingga kepemimpinan dilanjutkan oleh Presiden
K.H. Abdurrahman Wahid setelah terpilih dalam sidang MPR pada Oktober
1999.
85
d. Gagasannya yang kontroversial mengenai pencabutan Tap MPRS No. XXV
Tahun 1966 mengenai pelarangan komunisme
e. Gagasan pembukaan hubungan dagang dengan Israel
86
Berikut kebijakan-kebijakan yang pernah dilaksanakan oleh Presiden Megawati
a. Upaya penyelesaian sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan dengan
Malaysia
Pemerintahan Presiden Megawati tidak luput dari persoalan
disintegrasi dan kedaulatan wilayah Republik Indonesia. Upaya yang
dilakukan pada saat itu adalah menyelesaikan sengketa status Pulau
Sipadan dan Ligitan dengan pemerintahan Malaysia. Sengketa
tersebut diselesaikan melalui perundingan bilateral antara pemerintah
Indonesai dan Malaysia di mana keduanya sepakat untuk membawa
kasus ini ke Mahkamah Internasional di Den Haag.
87
b. Pemberantasan KKN
Kendati proses hukum terhadap beberapa kasus berjalan sangat
lambat, namun Pemerintahan Presiden Megawati menunjukkan
keseriusannya dalam memerangi korupsi. Hal ini bisa dilihat dengan
dikeluarkannya UU No.20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No.
31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
88
Berdasarkan perolehan suara tersebut KPU meloloskan 6 pasangan
calon presiden dan calon wakil presiden berdasarakn Keputusan KPU
No. 36 Tahun 2004, di antaranya adalah:
1) Nomor urut 1
H. Wiranto, SH dan Ir. H. Salahuddin Wahid
2) Nomor urut 2
Hj. Megawati Soekarnoputri dan K.H Ahmad Hasyim
3) Nomor urut 3
Prof. Dr. H.M. Amien Rais dan Dr. Ir. H. Siswono
4) Nomor urut 4
H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. Muhammad Jusuf Kalla
5) Nomor urut 5
Dr. H. Hamzah Haz dan H. Agum Gumelar, M.Sc
89
114.257.054 suara (97,94%) dinyatakan sah, dengan rincian sebagai
berikut:
No. Pasangan calon Jumlah suara Persentase
Megawati Soekarnoputri
2. 44.990.704 39,38%
Hasyim Muzadi
Susilo Bambang Yudhoyono
4. 69.266.350 60,62%
Muhammad Jusuf Kalla
90
a. Upaya meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan
masyarakat
Pada masa pemerintahan Presiden SBY upaya pengentasan kemiskinan
direalisasikan melalui peningkatan anggaran di sector pertanian
termasuk upaya swasembada pangan. Anggaran untuk sektor ini yang
semula 3,6 triliun rupiah dtingkatkan menjadi 10,1 triliun rupiah.
b. Perbaikan sektor pendidikan
Presiden selain memperkuat ketahanan pangan juga memperbaiki
sektor pendidikan dengan cara meningkatkan anggaran pendidikan yang
semula berjumlah 21,49 triliun tahun 2004 menjadi 50 triliun di tahun
2007. Seiring dengan itu program bantuan operasional sekolah atau BOS
pun ditingkatkan.
c. Program Bantuan Langsung Tunai
Tentu bapak ibu anda atau masyarakat sekitar lingkungan anda pernah
mengetahui adanya program Bantuan Langsung Tunai bukan? Pada
bulan Januari 2006 Presiden SBY menganggarkan Rp. 18,8 triliun untuk
19,1 juta keluarga. Tahun 2007 diberlakukan BLT bersyarat bagi 500 ribu
rumah tangga miskin di 7 provinsi, 51 kabupaten dan 348 kecamatan.
Bantuan tersebut meliputi bantuan tetap, pendidikan, kesehatan
dengan rata-rata bantuan per rumah tangga sebesar Rp. 1.390.000.
91
e. Upaya meredam Konflik dalam negeri
Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik di Indonesia seperti
Konflik di Ambon, Sampit dan juga di Aceh. Di pemerintahan SBY juga
telah dibuat undang-undang mengenai pornografi dan pornoaksi.
Namun usaha ini tidak disertai dengan penegakkan hukum yang baik
sehingga tidak terealisasi. Meski konflik di beberapa daerah telah
direndam, tetapi muncul kembali berbagai konflik lagi, seperti di
Makassar.
92
Penilaian Pembelajaran
5. Pemilu pertama setelah Reformasi dilaksanakan pada 7 Juni 1999. Pemilu ini
danggap pemilu yang paling demokratis bila dibandingkan dengan pemilu-pemilu
sebelumnya. Pemilu ini dilaksanakan dengan prinsip luber dan jurdil. Pemilu
93
diikuti oleh …… partai yang telah lolos verifikasi dan memenuhi syarat menjadi
Organisasi Peserta Pemilu (OPP) dari………..partai politik yang mendaftar ke
Departemen Dalam Negeri.
A. 38, 139
B. 45, 140
C. 47, 145
D. 48, 141
E. 49, 149
6. Setelah tampak adanya gejala bahwa rakyat Timor Timur ingin melepaskan diri
dari NKRI Presiden B.J Habibie mengusulkan agar dilaksanakan jajak pendapat,
yang pada saat itu difasilitasi oleh……… dengan opsi Integrasi dengan otonomi
atau merdeka menjadi sebuah Negara.
A. UNAMET
B. UNTEA
C. UNICEF
D. UNCI
E. KTN
7. Kabinet yang dibentuk oleh Presiden K.H Abdurrahman Wahid yang diumumkan
pada tanggal 28 Oktober 1999 adalah...
A. Kabinet Reformasi Pembangunan
B. Kabinet Persatuan Pembangunan
C. Kabinet Gotong Royong
D. Kabinet Indonesia Bersatu
E. Kabinet Kerja
94
E. Kabinet Indonesia Bersatu
2. Jelaskan kembali olehmu kebijakan Presiden B.J Habibie terkait fungsi ABRI dan
POLRI!
3. Jelaskan oleh anda mengapa pada pemilu tahun 1999 tidak ada partai yang
memperoleh suara mutlak!
95
5. Tulislah kembali hasil perolehan suara pada pada Pemilihan Presiden tahun 2004!
Referensi
Sumber Buku:
Abdurakhman.2018. Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK Kelas XII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Badrika, I Wayan.2006. Sejarah untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial.
Jakarta: Erlangga.
Habibie, B.J. 2006. Detik-Detik Yang Menentukan Jalan Panjang Indonesia
Menuju Demokrasi. Jakarta: THC Mandiri.
Ricklef, M.C. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Sumber Internet:
Masa Pemerintahan K.H Abdurrahman Wahid. September 14, 2016
http://www.donisetyawan.com/masa-pemerintahan-k-h-abdurrahman-
wahid/ (07-08-2018:17.54 WIB)
Pelantikan Habibie sebagai Presiden Republik Indonesia menggantikan
Soeharto di
istananegarahttp://kepustakaanpresiden.perpusnas.go.id/photo/?box=de
tail&id=281&from_box=list_245&hlm=2&search_tag=&search_keyword=
&activation_status=&presiden_id=4&presiden=habibie (08-08-
2018:11.51 WIB)
Kebijakan SBY (Politik, Sosial, Ekonomi Budaya dan Ideologi. Juli 2017.
http://www.freedomsiana.com/2017/07/kebijakan-sby-politik-ekonomi-
sosial.html# (07-08-2018:22.18 WIB)
96
Daftar Istilah
97
KUNCI JAWABAN
BAB 1
1. Latar belakang munculnya pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948 adalah
faktor ideologis, yakni PKI memiliki cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai
negara komunis.
2. Kronologi peristiwa pemberontakan DI/TII di Jawa Barat:
Adanya perjanjian Renville yang membuka kesempatan bagi Kartosuwiryo untuk
mendirikan negara Islam. Salah satu keputusan Renville adalah keharusan
pindahnya pasukan RI dari daerah-daerah yang diduduki Belanda ke daerah yang
dikuasai RI. Di Jawa Barat, Divisi Siliwangi sebagai pasukan resmi RI pun
dipindahkan ke Jawa Tengah karena Jawa Barat dijadikan negara bagian
Pasundan oleh Belanda. Akan tetapi laskar bersenjata Hizbullah dan Sabilillah
yang telah berada di bawah pengaruh Kartosuwiryo tidak bersedia pindah dan
malah membentuk Tentara Islam Indonesia (TII).
Kekosongan kekuasaan RI di Jawa Barat segera dimanfaatkan Kartosuwiryo.
Meski awalnya ia memimpin perjuangan melawan Belanda dalam rangka
menunjang perjuangan RI, namun akhirnya perjuangan tersebut beralih menjadi
perjuangan untuk merealisasikan cita-citanya. Ia lalu menyatakan pembentukan
Darul Islam (negara Islam/DI) dengan dukungan TII, di Jawa Barat pada Agustus
1948.
3. Upaya pemerintah dalam mengatasi pemberontakan APRA di Bandung:
Pemerintah RIS segara mengirimkan pasukan ke kota Bandung. Sedangkan
perdana mentri RIS, Moh Hatta segera mengadakan perundingan dengan
Komisaris Tinggi Belanda di Jakarta. Westerling didesak untuk meningalkan kota
Bandung. Pasukan APRA terus terdesak dan dan berhasil dilumpuhkan oleh
Paukan APRIS bersama dengan rakyat
4. Faktor penyebab munculnya pemberontakan Andi Azis:
Pemberontakan Andi Aziz berawal dari tuntutan Kapten Andi Aziz dan
pasukannya yang berasal dari KNIL (pasukan Belanda di Indonesia) terhadap
pemerintah Indonesia agar hanya mereka yang dijadikan pasukan APRIS di
Negara Indonesia Timur (NIT). Ketika akhirnya tentara Indonesia benar-benar
didatangkan ke Sulawesi Selatan dengan tujuan memelihara keamanan, hal ini
menyulut ketidakpuasan di kalangan pasukan Andi Aziz.
5. Kronologi munculnya pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS):
Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) diproklamasikan oleh Mr. Dr. Christian
Robert Steven Soumokil. Ia tidak menyetujui terbentuknya Negara Kesatuan
98
Republik Indonesia, bahkan Soumokil tidak menyetujui penggabungan daerah-
daerah negara Indonesia Timur menjadi wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Ia
berusaha melepaskan wilayah Malulku Tengah dari NIT (Negara Indonesia Timur)
yang menjadi bagian RIS.
Pada 24 April 1950, Soumokil memproklamasikan berdirinya Republik Maluku
Selatan. Berita berdirinya RMS tersebut tentu merupakan suatu ancaman bagi
keutuhan Negara Republik Indonesia Serikat. Untuk mengatasi gerakan itu,
pemerintah RIS menempuh cara damai dengan mengirim Dr. J. Leimena, namun
misi tersebut ditolak Soumokil.
6. Upayakan pemerintah dalam mengatasi pemberontakan PRRI/Permesta:
Guna menghadapi pemberontakan PRRI, pemerintah republik Indonesia
menggelar o[erasi militer yang diberi nama Operasi 17 Agustus dibawah pimpinan
Letkol Ahmad Yani. Operasi ini merupakan operasi gabungan yang melibatkan
angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Tujuan umum operasi ini
adalah menghancurkan kekuatan pemberontak dan mencegah campur tangan
asing, sedangkan untuk operasi penumpasan Permesta sangat berat, karena
masih memiliki persenjataan modern buatan Amerika Serikat. Hal ini dibuktikan
dengan ditembak jatuhnya pesawat Angkatan Udara Revolusioner yang
dikemudikan oleh Allan L. Pope, seorang warga Amerika Serikat. Pemberontakan
Permesta akhirnya dapat dilumpuhkan pada bulan agustus 1958 melalui operasi
militer yang diberi nama Operasi Merdeka dibawah pimpinan Letnan Kolonel
Rukminto Hendraningrat.
7. Tokoh-tokoh yang menjadi Pahlawan Revolusi adalah Letjend Ahmad Yani,
Mayjend R Soeprapto, Mayjend Haryono, Mayjend Suwondo, Brigjend Panjaitan,
Brigjend Soetojo dan Lettu Piere Tendean.
BAB 2
1. Sikap yang dapat di teladani dari para tokoh-tokoh tersebut adalah sikap berani
untuk menjunjung kebenaran dalam upaya mempertahankan keutuhan NKRI serta
rela berkorban mempertaruhkan nyawa demi kepentingan Bangsa dan Negara.
2. Peran Gatot Subroto dalam perjuangan mempertahankan keutuhan NKRI:
a. Mengatasi pemberontakan PKI di Madiun pada 1948
b. Berhasil menumpas pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah yang didalangi oleh
Amir Fatah dan Kiai Sumolangu
c. Melumpuhkan pemberontakan PRRI/Permesta
3. Yang menggagas pembentukan Kopasus adalah Ignatius Slamet Riyadi
99
BAB 3
1. B
2. D
3. D
4. E
5. A
6. E
7. A
8. A
9. C
10. B
BAB 4
1. C
2. D
3. A
4. B
5. A
6. D
7. C
8. D
9. E
10. D
1
BAB 5
1. C
2. E
3. B
4. A
5. C
6. B
7. C
8. A
9. E
10. A
BAB 6
Pilihan Ganda
1. C 6. A
2. A 7. B
3. D 8. D
4. E 9. B
5. D 10. E
Soal Uraian