Anda di halaman 1dari 97

MODUL

SEJARAH INDONESIA
KELAS XI SEMESTER 2

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat


Program SMA Terbuka
2018

ii.
Diterbitkan oleh :

BIDANG PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Jalan Dr. Radjiman No. 6 Telp (022) 4264813 Fax: (022) 4264881
Wisseelbord (022) 4264944, 4264957, 4264973
Bandung 40171

Pengarah

Dr. Ir.H. Ahmad Hadadi, M.Si.


Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Penanggung Jawab

Ir. H. Yesa Sarwedi Hamiseno, M.Pd.


Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Koordinator Pengembang Modul

Drs. Deden Saeful Hidayat, M.Pd.


Kepala KCD Wilayah VI
Aan Nugraha, S.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Dian Rochdiana, S.T.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Koordinator Pelaksana

Kustimi, M.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Tim SEAMOLEC.
Suamin, S.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Drs. H. Jumdiat Marzuki, M.M.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dr. Sundari, M.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dra. Dedeh Suatini. M.Pd.
Kepala SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Aip Syarif Hasan Effendi, M.Pd.
Guru SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung
Yudi Kusniadi, S.Pd., M.Pd.
Guru SMA Pasundan 2 Kabupaten Cianjur.

Penulis Modul

Irma Samrotul Fuadah, S.Pd., M.MPd. (Guru SMA Negeri 1 Subang)


Nina Napilah, S.Pd., M.M. (Guru SMA Negeri 25 Bandung)
Siti Sariah Kartini, S.Pd. (Guru SMA YAS Bandung)
Aditya Mara Yuda, S.Pd. (Guru SMA Negeri 26 Bandung)
Muhammad Faisal, S.Pd. (Guru SMA Negeri 2 Padalarang)
Bagus Subagja, S.Pd. (Guru SMA Negeri 1 Langkaplancar)
Damayanti Dwi Lestari, S.Pd. (Guru SMA Negeri 8 Garut)

Editor

Drs. R. Eryanto, M.Pd.


Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat
Irma Samrotul Fuadah, S.Pd., M.MPd.
Guru SMA Negeri 1 Subang

Layout

Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menegah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
KATA PENGANTAR

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan APK


Sekolah Menengah telah menetapkan sebuah strategi yang inovatif yaitu dengan
melalui penyelenggaraan Sekolah Menengah Atas Terbuka atau SMA Terbuka, yang
tersebar di seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat.
Keberadaan SMA Terbuka tentunya disamping dalam rangka untuk
meningkatkan layanan akses daya tampung tetapi perlu pula didampingi dengan adanya
peningkatan mutu pendidikan dari SMA Terbuka itu sendiri . Dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di SMA Terbuka tentunya sangat dipengaruhi dengan
adanya proses belajar dan bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik yang ada di
SMA Terbuka. Dengan adanya proses belajar dan bahan ajar yang tepat diharapkan
mutu pendidikan SMA Terbuka dapat disejajarkan dengan mutu pendidikan yang ada di
sekolah reguler.
Modul merupakan bahan ajar yang tepat untuk SMA Terbuka karena proses
belajar di SMA Terbuka sebagian besar menggunakan pola belajar mandiri. Dengan
adanya bahan ajar modul SMA Terbuka yang sudah disusun dan mengacu kepada
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku,
diharapkan proses belajar SMA Terbuka lebih efektif dan dapat berjalan dengan lancar.
Untuk itulah maka Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan bahan
ajar modul untuk SMA Terbuka pada Tahun 2018.
Kepada semua pihak yang telah membantu terhadap kelancaran dalam proses
pengadaan modul SMA Terbuka ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat mengucapkan terima kasih semoga kebaikan saudara mendapat
imbalan dari Allah SWT, Aamiin.
Bandung, Desember 2018.
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat

Dr. Ir H. Ahmad Hadadi , M.Si


Pembina Utama Madya
NIP. 19611231 198703 1 042

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................. i


DAFTAR ISI .................................................................. ii

PENDAHULUAN .................................................................. 1
Deskripsi .................................................................. 1
Prasyarat .................................................................. 1
Panduan Belajar .................................................................. 1
Tujuan Akhir .................................................................. 3
Cek Kemampuan .................................................................. 5
Soal Teori .................................................................. 5
Soal Praktek .................................................................. 6

BAB 1 MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA


Tujuan Pembelajaran .................................................................. 8
Uraian Materi .................................................................. 8
Penilaian Pembelajaran .................................................................. 21
Tindak Lanjut Pembelajaran .................................................................. 24
Referensi .................................................................. 24
Daftar Istilah .................................................................. 25

BAB 2 PERANAN TOKOH NASIONAL DAN DAERAH DALAM PERGERAKAN


KEMERDEKAAN INDONESIA
Tujuan Pembelajaran .................................................................. 27
Uraian Materi .................................................................. 27
Penilaian Pembelajaran .................................................................. 32
Tindak Lanjut Pembelajaran .................................................................. 33
Referensi .................................................................. 33
Daftar Istilah .................................................................. 33

BAB 3 PERISTIWA PROKLAMASI KEMRDEKAAN DAN MAKNANYA BAGI BANGSA


INDONESIA
Tujuan Pembelajaran .................................................................. 35
Uraian Materi .................................................................. 35
Penilaian Pembelajaran .................................................................. 42
Tindak Lanjut Pembelajaran .................................................................. 44
Referensi .................................................................. 45
Daftar Istilah .................................................................. 45

ii.
BAB 4 PEMERINTAHAN AWAL REPUBLIK INDONESIA
Tujuan Pembelajaran .................................................................. 48
Uraian Materi .................................................................. 48
Penilaian Pembelajaran .................................................................. 61
Tindak Lanjut Pembelajaran .................................................................. 62
Referensi .................................................................. 62
Daftar Istilah .................................................................. 62

BAB 5 PERANAN DAN NILAI PERJUANGAN BUNG KARNO DAN BUNG HATTA
SEBAGAI PROKLAMATOR SERTA TOKOH – TOKOH LAINNYA SEKITAR PROKLAMASI
Tujuan Pembelajaran .................................................................. 64
Uraian Materi .................................................................. 64
Penilaian Pembelajaran .................................................................. 69
Tindak Lanjut Pembelajaran .................................................................. 70
Referensi .................................................................. 70
Daftar Istilah .................................................................. 70

BAB 6 STRATEGI DAN BENTUK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM UPAYA


MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DARI ANCAMAN SEKUTU DAN BELANDA
Tujuan Pembelajaran .................................................................. 72
Uraian Materi .................................................................. 72
Penilaian Pembelajaran .................................................................. 84
Tindak Lanjut Pembelajaran .................................................................. 87
Referensi .................................................................. 87
Daftar Istilah .................................................................. 88

iii.
PENDAHULUAN

Deskripsi

Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang beberapa materi


diantaranya ;
1. Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
2. Peranan tokoh nasional dan daerah dalam pergerakan kemerdekaan
Indonesia
3. Peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi bangsa
Indonesia
4. Pemerintahan awal republic Indonesia
5. Peran dan Nilai Perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai
Proklamator serta Tokoh-Tokoh lainnya Sekitar Proklamasi
6. Strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda
Prasyarat

Agar dapat mempelajari modul ini dengan efektif anda harus memahami
terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai sehingga dalam memahami setiap
materi anda mampu berpikir sisitematis sesuai dengan arah tujuan yang
ditetapkan.

Panduan Belajar

1. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang penguasaan suatu
pekerjaan dengan membaca secara teliti. Apabila terdapat tugas baik
tugas individu maupun kelompok, maka kerjakan tugas-tugas tersebut
sebagai sarana latihan. Bilamana perlu, konsultasikan hasil tersebut
kepada guru pamong atau guru bina
2. Jawablah setiap penilaian pembelajaran dengan jawaban yang benar
serta kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.
3. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi yang lain

1
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
pengetahuan tambahan.
4. Untuk keberhasilan Anda dalam mempelajari sejarah, ikutilah alur
berikut:

5. Pahami peta kemampuan yang harus Anda pahami


Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Alokasi
Waktu
menganalisis sifat menalar sifat pendudukan Jepang 4 x 45
pendudukan Jepang dan dan respon bangsa Indonesia dan
respon bangsa Indonesia menyajikannya dalam bentuk
cerita sejarah
menganalisis peran tokoh- menulis sejarah tentang satu 4 x 45
tokoh nasional dan daerah tokoh nasional dan tokoh dari
dalam memperjuangkan daerahnya yang berjuang
kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan
menganalisis peristiwa menalar peristiwa proklamasi 8 x 45
proklamasi kemerdekaan kemerdekaan dan maknanya
dan maknanya bagi bagi kehidupan sosial, budaya,
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan
ekonomi, politik, dan bangsa Indonesia dan
pendidikan bangsa menyajikannya dalam bentuk
Indonesia cerita sejarah
menganalisis peristiwa menalar peristiwa pembentukan 6 x 45
pembentukan pemerintahan Republik Indonesia
pemerintahan pertama pada awal kemerdekaan dan
Republik Indonesia pada maknanya bagi kehidupan
awal kemerdekaan dan kebangsaan Indonesia masa kini
maknanya bagi kehidupan dan menyajikannya dalam bentuk

2
kebangsaan Indonesia masa cerita sejarah
kini
menganalisis peran dan menuliskan peran dan nilai-nilai 2 x 45
nilai-nilai perjuangan Bung perjuangan Bung Karno dan Bung
Karno dan Bung Hatta Hatta serta tokoh-tokoh lainnya
sebagai proklamator serta sekitar proklamasi
tokoh-tokoh lainnya sekitar
proklamasi
menganalisis strategi dan mengolah informasi tentang 8 x 45
bentuk perjuangan bangsa strategi dan bentuk perjuangan
Indonesia dalam upaya bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan mempertahankan kemerdekaan
kemerdekaan dari ancaman dari ancaman Sekutu dan Belanda
Sekutu dan Belanda dan menyajikannya dalam bentuk
cerita sejarah

Tujuan Akhir

Setelah anda mempelajari modul ini, diharapkan anda dapat :


1. Peserta didik dapat mendeskripsikan proses masuknya Jepang ke
Indonesia
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan sambutan rakyat Indonesia
terhadap kedatangan Jepang
3. Peserta didik dapat menjelaskan kebijakan pemerintahan militer Jepang
ke Indonesia.
4. Peserta didik dapat menganalisis dampak pendudukan Jepang di
Indonesia
5. Peserta didik dapat menganalisis perlawanan rakyat Indonesia pada masa
Pendudukan Jepang.
6. Peserta didik dapat Mendeskripsikan peranan tokoh nasional dan daerah
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
7. Peserta didik dapat menjelaskan peristiwa perstiwa
proklamasikemerdekaan Indonesia
8. Peserta didik dapat mengidentifikasi makna proklamasi kemerdekaan
dalam kehidupan sosial-budaya bangsa Indonesia
9. Peserta didik dapat menyimpulkan makna peristiwa proklamasi
kemerdekaan dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia

3
10. Peserta didik dapat menjelaskan makna peristiwa proklamasi dalam
kehidupan politik bangsa Indonesia
11. Peserta didik dapat menganalisis makna peristiwa proklamasi dalam
pendidikan bangsa Indonesia.
12. Peserta didik dapat mendeskripsikan peristiwa pembentukan pemerintah
pertama Republik Indonesia pada awal kemerdekaan.
13. Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintah pertama Republik
Indonesia.
14. Menyimpulkan makna pembentukan pemerintah pertama Republik
Indonesia bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini.
15. Peserta didik dapat menghargai peranan dan perjuangan Bung Karno
sebagi proklamator.
16. Peseta didik dapat meneladani peranan dan perjuangan Bung Hattta
sebagai proklamator.
17. Peserta didik dapat mencontoh peranan dan perjuangan Ahmad Subarjo
sebagai salah satu tokoh sekitar proklamasi.
18. Peserta didik dapat mencontoh peranan dan perjuangan Sukarni sebagai
salah satu tokoh sekitar proklamasi.
19. Peserta didik dapat menganalisis peranan dan perjuangan Sayuti Melik
sebagai salah satu tokoh sekitar proklamasi.
20. Peserta didik dapat mengidentifikasi latar belakang kedatangan kembali
Sekutu dan Belanda ke Indonesia
21. Peserta didik dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk perjuangan bangsa
Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman
Sekutu dan Belanda.
22. Peserta didik dapat Mengidentifikasi strategi perjuangan bangsa
Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman
Sekutu dan Belanda.
23. Peserta didik dapat menganalisis strategi perjuangan bangsa Indonesia
melalui diplomasi dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari
ancaman Sekutu dan Belanda
24. Peserta didik dapat menganalisis strategi perjuangan bangsa Indonesia
melalui perlawanan bersenjata dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda

4
Cek Kemampuan

Setelah anda mempelajari modul ini coba anda jawab beberapa bertanyaan
di bawah ini?
Mungkin anda sudah tahu tokoh yang terdapat di uang Rp. 100.000

Bagaimana dengan tokoh di bawan ini?

Soal Teori

Soal-soal teori atau aspek pengetahuan dibuat untuk mengukur sejauh mana
materi sudah anda kuasai dengan baik. Soal-soal teori ini dibuat mengacu
kepada tujuan pembelajaran yang harus anda kuasai. Oleh karena itu
pahamilah tujuan pembelajaran yang ada dalam setiap modul ini.
Soal pengetahuan berkisar pada pertanyaan :
1. Proses masuknya Jepang ke Indonesia
2. Sambutan rakyat Indonesia terhadap kedatangan Jepang
3. Kebijakan pemerintahan militer Jepang ke Indonesia.
4. Dampak pendudukan Jepang di Indonesia
5. Perlawanan rakyat Indonesia pada masa Pendudukan Jepang.
6. Peranan tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia
7. peristiwa perstiwa proklamasikemerdekaan Indonesia

5
8. Makna proklamasi kemerdekaan dalam kehidupan sosial-budaya
bangsa Indonesia
9. Makna peristiwa proklamasi kemerdekaan dalam kehidupan ekonomi
bangsa Indonesia
10. Makna peristiwa proklamasi dalam kehidupan politik bangsa
Indonesia
11. Makna peristiwa proklamasi dalam pendidikan bangsa Indonesia.
12. Peristiwa pembentukan pemerintah pertama Republik Indonesia pada
awal kemerdekaan.
13. Peranan dan perjuangan Bung Karno sebagi proklamator.
14. Peranan dan perjuangan Bung Hattta sebagai proklamator.
15. Peranan dan perjuangan Ahmad Subarjo sebagai salah satu tokoh
sekitar proklamasi.
16. Peranan dan perjuangan Sukarni sebagai salah satu tokoh sekitar
proklamasi.
17. Peranan dan perjuangan Sayuti Melik sebagai salah satu tokoh sekitar
proklamasi.
18. Latar belakang kedatangan kembali Sekutu dan Belanda ke Indonesia
19. Bentuk-bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda.
20. Strategi perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda.
21. Strategi perjuangan bangsa Indonesia melalui diplomasi dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda
22. Strategi perjuangan bangsa Indonesia melalui perlawanan bersenjata
dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu
dan Belanda

Soal Praktek

Dalam penilaian hasil belajar selain soal-soal untuk mengukur aspek


pengetahuan, juga dimunculkan soal-soal untuk mengukur aspek
keterampilan

6
KOMPETENSI DASAR 3.5
Menganalisis sifat pendudukan Jepang dan
respon bangsa Indonesia

7
BAB 1

MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mendeskripsikan proses masuknya Jepang ke Indonesia


2. Peserta didik dapat mendeskripsikan sambutan rakyat Indonesia terhadap kedatangan
Jepang
3. Peserta didik dapat menjelaskan kebijakan pemerintahan militer Jepang ke Indonesia.
4. Peserta didik dapat menganalisis dampak pendudukan Jepang di Indonesia
5. Peserta didik dapat menganalisis perlawanan rakyat Indonesia pada masa Pendudukan
Jepang.

Uraian Materi

Anda tentu pernah naik


kedaraan bermotor, apa
merek kendaraan yang
Anda naiki?

Anda tentu mengenal merek-merek kendaraan bermotor yang


sering berlalu lalang di jalan raya sekitar tempat tinggal Anda,
atau bahkan Anda memiliki salah satu jenis kendaraan tersebut.
Dari mana mayoritas kedaraan tersebut berasal? Ya, mayoritas
kendaraan tersebut berasal dari Jepang. Dalam sejarah Indonesia
dominasi produk Jepang dan penanaman modalnya ke Indonesia
menyebabkan terjadinya peristiwa “Malari” tahun 1974. Cerita
penguasaan Jepang dalam perekonomian Indonesia sebenarnya
dimulai sejak kurun waktu 1942-1945, dimana pada waktu itu
kita dijajah oleh “Negeri Matahari Terbit” tersebut. Pada modul
ini kita akan membahas materi Pendudukan Jepang di Indonesia.

Mari kita simak materi ini dengan


penuh konsentrasi!

8
A. Proses Kedatangan Jepang Ke Indonesia
Perhatikan gambar di bawah ini !

Penyerangan Jepang atas Pearl Harbaour


Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 6 (Perang dan Revolusi), 2012.

Gambar diatas adalah terkait peristiwa pemboman Pearl Harbaour oleh pasukan
Jepang tanggal 7 Desember 1941. Penyerangan tersebut menunjukkan keterlibatan
Jepang dalam Perang Dunia II di front Asia Pasifik. Penyerangan ini dilakukan karena
Jepang menganggap Amerika Serikat sebagai ancaman untuk mencapai cita-cita
imperiumnya, yaitu Hakko I Chiu yang menginginkan Jepang sebagai pusat kekuatan
di Asia. Peristiwa pemboman Pearl Harbour juga menjadi pembuka jalan bagi Jepang
untuk menguasai Asia. Pasukan-pasukan Jepang kemudian menggempur pangkalan
Amerika Serikat di Filipina dan selanjutnya menyerang wilayah Indonesia. Serangan
Jepang ke Indonesia bertujuan untuk menguasai dan mendapatkan bahan baku
Industri keperluan perang seperti misalnya timah, minyak bumi, dan alumunium.

Alur Penyeranan tentara Jepang ke Asia Tenggara

9
Jepang masuk ke Indonesia melaui Kalimantan tanggal 11 Januari 1942 Tarakan,
Kalimantan Timur. Karena Tarakan kaya akan bahan minyak bumi dan pertahanan
militernya lemah. Kemudian menyusul ke pusat-pusat kekuasaan Belanda di
Sumatera dan Jawa . Di daerah Jawa Jepang pertama kali mendarat di Banten,
kemudian Indramayu, Kragan, dan Surabaya. Bulan Maret 1942 Jepang menyerang
Batavia dan Bandung, untuk melumpuhkan Belanda. Jawa di rancang oleh Jepang
untuk pusat operasi militer di Asia Tenggara dan Sumatera sebagai sumber minyak
utama (Hapsari, dan M Adil (2013): 240). Penyerangan ini mengakibatkan Belanda
menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang Jawa Barat pada tanggal 8
Maret 1942.

Menyerahnya Belanda
kepada Jepang di Kalijati,
Subang (Jawa Barat)

B. Sambutan Rakyat Indonesia terhadap Kedatangan Jepang


Kedatangan Jepang ke Indonesia pada awalnya disambut baik oleh para tokoh
nasional Indonesia, seperti Soekarno, Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Jepang dielu-
elukan sebagai “saudara tua” yang akan membebaskan Indonesai dari belenggu
penjajahan. Sikap rakyat Indonesia ini juga dipengaruhi oleh adanya ramalan
Jayabaya.
Tahukah Anda apa itu
ramalan Jayabaya ?

Sikap bangsa Indonesia terhadap kedatangan Jepang, ditanggapi oleh Jepang dengan
melakukan propaganda untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Contohnya siaran
radio Tokyo mengumandangkan lagu Indonesia Raya setelah lagu Kimigayo, bendera
Merah Putih boleh di kibarkan bersebelahan dengan bendera hinomaru.

10
Disisi lain Jepang juga berupaya untuk memikat hati rakyat Indonesia dengan cara :
Mempropagandakan Gerakan 3 A, yaitu suatu gerakan yang dimaksudkan untuk
meraih simpati rakyat Indonesia bahwa Jepang datang untuk membebaskan
Indonesia.

Poster Gerakan 3A dan Lambang Gerakan 3 A


http://www.katailmu.com/2011/04/gerakan-tiga-organisasi-bentukan-jepang.html

Tujuan Gerakan 3 A :
a) Menghimpun bangsa Indonesia untuk mengabdi kepada kepentingan Jepang.
b) MempropagAndakan kemenangan Jepang.
c) Menanamkan anti Barat, terutama BelAnda, Inggris, dan USA.

C. Kebijakan dan Dampak Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia


1. Bidang Politik dan Pemerintahan
a. Membagi wilayah Indonesia menjadi 3 pemerintahan militer

Pembentukan Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia


Sumber : http://mudahbelajaripssmp.blogspot.co.id/2015/08/bab-3-
pendudukan-jepang-di-indonesia.html

11
Setelah menguasai Indonesia, pemerintah pendudukan Jepang membagi
Indonesia menjadi tiga daerah militer yang masing-masing diperintah oleh
rikugun (Angkatan Darat) dan kaigun (Angkatan Laut). Pembagian daerah
tersebut adalah sebagi berikut :
1. Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara ke-25) untuk Sumatera dengan
pusatnya di Bukittinggi.
2. Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara ke-16) untuk Jawa dan Madura
dengan pusatnya di Jakarta.
3. Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan ke-2) untuk daerah
Sulawes Kalimantan, dan Maluku dengan pusatnya di Makasar
Semua bagian wilayah militer ini berada di bawah komando Panglima Besar
Tentara Jepang untuk wilayah Asia Tenggara yang berkedudukan di Saigon
(Vietnam)

b. Untuk menggantikan organisasi pergerakan masa Belanda Jepang membentuk


PUTERA

Tokoh-tokoh PUTERA
http://buihkata.blogspot.co.id/2014/11/sejarah-putera-pusat-tenaga-rakyat.html

Dibentuk 1 Maret 1943 untuk menggantikan Gerakan 3A.


Dipimpin “4 serangkai” (Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kyai Haji
Mas Mansur.
Tujuan : meningkatkan semangat bangsa Indonesia dalam membantu pemerintah
Jepang dalam perang melawan Sekutu
c. Membentuk Badan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi In) pada tanggal 1 Agustus
1943. Badan ini bertugas mengajukan usul memberikan saran-saran dan tindakan
yang perlu diambil alih oleh pemerintah Jepang.

12
d. Mendirikan Jawa Kokokai ( Himpunan Kebaktian Jawa) pada tahun 1944, dipimpin
oleh gunseikan atau kepala pemerintahan. Organisasi ini tidak mendapat
sambutan dari rakyat Indonesia.
e. Masing-masing daerah dibagi menjadi beberapa wilayah yang lebih kecil.

Sumber: I Wayan Badrika (1998)


f. Untuk mengatasi kekurangan pegawai, pemerintah Jepang memberi kesempatan
bagi bangsa Indonesia untuk menduduki beberapa jabatan dalam pemerintahan
Jepang dan menjalankan roda pemerintahan

2. Bidang Ekonomi
Selama masa pendudukan Jepang, di Indonesia diterapkan “ekonomi Perang”.
Kebijakan tersebut tergambar dalam hal berikut :
a. Perluasan areal persawahan
b. Pengawasan pertanian dan perkebunan : 40 % untuk petani, 30 % dijual kepada
pemerintah dengan harga sangat murah, dan 30% diserahkan ke “lumbung
desa” atau Nagyo Kumiai.
c. Pemerintah Jepang hanya mengijinkan dua jenis tanaman perkebunan, yaitu
karet dan kina karena berhubungan dengan kepentingan perang.
d. Setiap penduduk harus menyerahkan kekayaannya kepada pemerintah Jepang
untuk kepentingan perang. Rakyat harus menyerahkan barang-barang berharga
(emas dan berlian), hewan, bahan makanan kepada pemerintah Jepang.
e. Kebijakan self-sufficiency, maksudnya wilayah-wilayah yang berada di bawah
kekuasannya harus dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Dampaknya
hubungan ekonomi antar daerah terputus.

13
3. Bidang Militer
Jepang berusaha menarik hati bangsa Indonesia agar bersedia membantu
pemerintah Jepang dalam usaha untuk memenangkan peperangan melawan
Sekutu. Bangsa Indonesia hampir selalu dilibatkan dalam berbagai organisasi
militer maupun organisasi semi militer, seperti :
a. Heiho (pembantu prajurit Jepang) adalah kesatuan militer yang dibentuk oleh
pemerintah Jepang yang beranggotakan para pemuda Indonesia. Heiho
menjadi bagian Angkatan Darat maupun Angkatan Laut Jepang.

Poster ajakan menjadi Heiho

b. PETA : Pembela Tanah Air, dibentuk


tanggal 3 Oktober 1943. Tujuan : untuk
memenuhi kepentingan peperangan
Jepang Lautan Pasifik dalam
menghadapi pasukan sekutu. Pelatihan
pasukan Peta dipusatkan di kompleks
militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyugun Kanbu Reseitai (Korps
Latihan Pemimpin Tentara Sukarela Pembela Tanah Air di Jawa).

Bendera PETA dan Pemimpin Pemberontakan PETA, Supriyadi

Selain organisasi militer, Jepang juga mendirikan organisasi-organisasi semi


militer di Indonesia, antara lain:
a. Seinendan (Barisan Pemuda), organisasi n ini berdiri tanggal 9 Maret 1943.
Anggotanya para pemuda berumur 14-22 tahun. Tujuannya mendidik dan
melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah air Indonesia.
b. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), dibentuk tanggal 29 April 1943.
Anggotanya berumur 23-25 tahun. Tujuannya untuk membantu tugas-tugas
kepolisian.
c. Fujinkai (Himpunan Wanita), dibentuk bulan Agustus 1943. Anggotanya para
wanita berumur 15 tahun ke atas.

14
d. Syuisintai (Barisan Pelopor), dibentuk tanggal 14 September 1944 dan
diresmikan tanggal 25 September 1944. Tujuannya untuk meningkatkan
kesiapsiagaan rakyat. Tokoh yang menjadi anggota Syuisintai adalah Bung
Karno, Otto IskAndardinata, dan R.P. Suroso.

4. Bidang Sosial
a. Pembentukan Tanarigumi (Rukun Tetangga /RT). Untuk mempermudah
pengawasan dan pengerahan penduduk.
b. Romusha (pengerahan tenaga kerja). Pada awalnya bersifat sukarela, tetapi
kemudian dilaksanakan secara paksa. Bahkan, setiap desa diwajibkan untuk
menyediakan tenaga dalam jumlah tertentu. Mereka dimobilisasi untuk
bekerja membangun sarana perang di Indonesia dan bahkan mereka juga
dikirim ke luar negeri, seperti Thailand, Birma, Vietnam dan Malaysia.
Perlakuan terhadap romusha sangat buruk, banyak diantara mereka tidak
kembali karena meninggal dunia

Romusha
Sumber : http://mudahbelajaripssmp.blogspot.co.id/2016/12/daftar-materi-ips
berdasarkan-kurikulum.html

5. Bidang Pendidikan
Pendidikan pada masa Jepang diterapkan sistem pendidikan sebagai berikut :
a. Sekolah Dasar (Gokumin Gakko) diperuntukkan untuk semua warga
masyarakat tanpa membedakan status sosialnya. Pendidikan ini ditempuh
selama enam tahun.
b. Sekolah menengah dibedakan menjadi dua, yaitu: Shoto Chu Gakko (SMP) dan
Chu Gakko (SMA)
c. Jenis sekolah lainnya : Sekolah Pertukangan (Kogyo Gakko), Sekolah Teknik
Menengah (Kogyo Sermon Gakko), Sekolah Guru yang dibedakan menjadi tiga
tingkatan. Sekolah Guru dua tahun (Syoto Sihan Gakko), Sekolah Guru empat
tahun (Guto Sihan Gakko), dan Sekolah Guru dua tahun (Koto Sihan Gakko).

15
d. Penggunaan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia tidak hanya sebagai bahasa
pergaulan, tetapi menjadi bahasa resmi pada instansi pemerintah dan
lembaga pendidikan.

D. Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia


1. Dalam Bidang Politik
- Dihapuskannya organisasi pergerakan masa Belanda, kecuali MIAI (Majelis
Islam A’la Indonesia), alasannya untuk menarik simpati rakyat Indonesai
terutama umat Islam, tetapi ini pun dihapuskan dan diganti menjadi
Masyumi. Sebagai gantinya dibetuk organisasi-organisasi buatan Belanda,
seperti Gerakan 3 A, PUTERA, Jawa Hokokai, Cuo Sangi In.
- Dalam birokrasi pemerintahan Jepang kekurangan tenaga, sehingga
mengangkat orang-orang Indonesia untuk duduk dalam pemerintahan,
dampaknya bangsa Indonesia mengerti bagaimana sistem pemerintahan
sebuah negara.
2. Dalam Bidang Ekonomi
Kekayaan Indonesia dikuras untuk kepentingan perang Belanda, sehingga
dampaknya terjadi kelaparan dan wabah penyakit diberbagai wilayah Indonesia.
3. Bidang Sosial
- Lahirnya romusha, berdampak pada merosotnya produksi pertanian karena
laki-laki produktif harus menjadi romusha, sehingga banyak lahan pertanian
yang terbengkalai selain itu .
- Jugun ianfu (wanita penghibur para tentara Jepang)
- Sistem pendidikan yang makin memburuk
- Bahasa dan stratifikasi nasional, ini berdampak positif karena golongan
bumiputera di atas golongan orang Eropa.
4. Bidang Militer
Dalam bidang militer bangsa Indonesia mendapat pengaruh positif, karena
banyak pemuda Indonesia yang direkrut dalam organisasi militer dan semi militer
sehingga mereka terlatih dalam disiplin dan perang. Mereka yang direkrut itu
menjadi modal untuk pembentukan tentara nasional Indonesia (TNI).
5. Dalam Bidang Pendidikan
- Pada masa Jepang kondisi pendidikan mengalami kemunduran, jumlah
sekolah menurun drastis.
- Sistem pembelajaran dan kurikulum yang dipakai ditujukan untuk kepentingan
perang. Krisis pendiidkan terjadi karena banyak guru dipekerjakan sebagai
pejabat pemerintahan

16
E. Perlawanan rakyat Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang
Perhatikan peta dibawah ini !

Peta Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Jepang


Sumber : http://tempuranraharjo.blogspot.co.id/2015/08/makalah-daerah-
perlawanan-pada-jepang.html

PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP JEPANG

Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng tahun 1942 dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil,
penyebabnya tidakan sewenang-wenang pemerintahan pendudukan Jepang. Pemberontakan
lainnya pemberontakan di Meureu tahun 1944 dibawah pimpinan Teuku Hamid.

Perlawanan rakyat Karang Ampel kabupaten Indramayu tahun 1943 dipimpin oleh Haji
Madriyan.Penyebabnya kewajiban menyetorkan hasil bumi dan pelaksanaan kerja rodi atau
romusha yang mengakibatkan penderitaan rakyat

Perlawanan rakyat Sukamanah kabupaten Tasikmalaya tahun 1943 dipimpin oleh K. H Zaenal
Mustafa. Penyebabnya kewajiban melakukan seikirei , yang menyinggung perasaan orang
Islam karena dianggap musrik.

17
Tampak orang-orang Eropa di Singaparna melakukan seikerei setelah
menyerahkepada Jepang tahun 1945. Praktek upacara ini mengakibatkan terjadinya
perlawanan rakyat di Sukamah, Tasikmalaya.

Pemberontakan PETA di Blitar tanggal 14 Pebruari 1945 dipimpin oleh


Supriyadi.Penyebabnya persoalan pengumpulan padi, romusha dan heiho yang
dilakukan secara paksa dan diluar batas kemanusiaan

F. Akhir Pendudukan Jepang


Sekitar akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Dunia II di Pasifik semakin
terdesak oleh Sekutu. Sehingga Jepang berusaha menarik simpati rakyat Indonesia
dengan memberikan janji kemerdekaan pada Indonesia. Pada tanggal 7 September
1944 dalam sidang istimewa Parlemen Jepang, Perdana Menteri Koiso
mengumumkan janji kemerdekaan untuk Indonesia. Untuk membuktikan
kesungguhannya, pada tanggal 1 Maret 1945, Kumakichi Harada (Panglima Tentara
Jepang di Jawa) mengumumkan dibentuknya Dokuritsu Junbi Coosakai (BPUPKI).
Tugasnya menyelidiki berbagai hal terkait dengan aspek politik, ekonomi dan
pemerintahan. BPUPKI diketuai oleh Radjiman Wediodiningrat, wakilnya R.P Soeroso
dan keanggotaannya terdiri dari 60 orang Indonesia, serta tujuh orang anggota
istimewa yang berasal dari Bangsa Jepang.

BPUPKI melakukan sidang dari tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 yang membahas
tentang dasar falsafah negara Indonesia merdeka yang kemudian dikenal
dengan Pancasila.

18
Dalam sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, Mr. Mohammad Yamin merumuskan
rumusan dasar negara berikut :

1. Peri
Kebangsaan
2. Peri
Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan
Rakyat

Sidang tanggal 30 Mei 1945, Mr Soepomo menyampaikan rumusan dasar negaranya,


yaitu :

1. Persatuuan
2. Kekeluargaan
3. Persatuan
4. Kekeluargaan
5. Keseimbangan
lahir batin

Soekarno menyumbangkan rumusan dasar negara Indonesia merdeka pada sidang


terakhir BPUPKI 1 Juni 1945, rumusannya disebut Pancasila. Maka tanggal 1 Juni kita
peringati sebagai hari “lahirnya istilah Pancasila”: sedangkan rumusan sebagai berikut :

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau
peri kemanusiaan
3. Mufakat atau
demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang
berkebudayaan

19
Sebelum sidang pertama berakhir BPUPKI membentuk panitia kecil yang terdiri dari
sembilan orang. Pembentukan panitia sembilan itu bertujuan untuk merumuskan
tujuan dan maksud didirikannya Negara Indonesia.

Menurut Anda,
mengapa BPUPKI
membentuk panitia
sembilan ?

Panitia kecil itu terdiri atas, Ir. Sukarno, Muh. Yamin, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. A.A
Maramis, Abdul Kahar Muzakkar, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno
Cokrosuyoso. Panitia kecil itu menghasilkan rumusan yang menggambarkan maksud
dan tujuan Indonesia Merdeka. Kemudian disusunlah rumusan bersama dasar negara
Indonesia Merdeka yang kita kenal dengan Piagam Jakarta. Di dalam teks Piagam
Jakarta itu juga dimuat lima asas yang diharapkan akan menjadi dasar dan lAndasan
filosofi bagi Indonesia Merdeka.

PIAGAM JAKARTA
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. (menurut) dasar kemanusian yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. (serta dengan mewujudkan suatu ) keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. (Sadirman, AM.2017:69)

Karena dianggap sudah selesai melaksanakan tugasnya dengan tersusunnya Piagam


Jakarta tanggal 22 Juni 1945, maka BPUPKI di bubarkan dan diganti dengan PPKI
(Dokuritsu Junbi Inkai)

20
Penilaian Pembelajaran

JAWABLAH PERTANYAAN DI ABWAH INI DENGAN MEMILIH SALAH SATU JAWABAN YANG
BENAR !
1. Jepang pertamakali mendarat di Indonesia pada tangga 11 Januari 1942, di Tarakan
Kalimantan Timur. Mengapa wilayah tarakan dulu yang di serang oleh Jepang ?
A. Daerah Kalimantan jauh dari pusat pemerintahan sekutu
B. Daerah Kalimantan (Tarakan) kaya akan minyak bumi
C. Daerah Tarakan mudah dijangkau oleh peralatan tempur Jepang
D. Daerah Tarakan jaraknya dekat dari wilayah Jepang
E. Daerah Tarakan dekat dengan pusat pemerintahan militer Jepang di Saigon
2. Pada awal kedatangan Jepang di Indonesia, rakyat Indonesia dan para tokoh nasional
menyambut baik kedatangan Jepang. Mengapa hal itu bisa terjadi ?
A. Karena Jepang mengaku sebagai saudara tua yang akan membebaskan Indonesia
dari penjajahan Belanda
B. Karena secara geografis sama-sama terletak di benua Asia
C. Karena Jepang dianggap sebagai negara maju di Asia
D. Karena memiliki kesamaan nasionalisme yaitu anti bangsa Eropa
E. Karena Jepang letaknya berdekatan dengan Indonesia
3. Perhatikan peta pembagian wilayah militer Jepang di Indonesia di bawah ini !

IV

Dari peta di atas wilayah yang diperintah oleh angkatan laut, ditunjukkan oleh nomor ...
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V

21
4. Sebagai bentuk propagAnda Jepang di Indonesia , Jepang membentuk gerakan 3 A,
yang semboyannya ‘’ Nipon cahaya Asia, Nipon Pelindung Asia, Nipon pemimpin
Asia”. Tujuan dibentuknya gerakan 3 A adalah ...
A. Menghimpun bangsa Indonesia untuk mengabdi kepada kepentingan Jepang.
B. Menghimpunhasil panen rakyat untuk kepentingan perang
C. Memata-matai tindakan kaum nasionalis Indonesia
D. Menunjuk pemimpin pemerintahan di Jawa
E. Menyusun persipan kemerdekaan Indonesia

5. Jepang membentuk organisasi masyarakat yang disebut dengan PUTERA (Pusat


Tenaga Rakyat). Tujuan PUTERA adalah ...
A. Melatih kemandirian bangsa Indonesia dalam bidang perekonomian
B. Wadah untuk melatih calon-calon pemimpin bangsa
C. Memusatkan seluruh potensi rakyat untuk melawan sekutu
D. Mencegah terjadinya perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang
E. Mencegah pembentukan partai politik yang bertentangan dengan Jepang

6. Salah satu kebijakan Jepang dalam bidang sosial adalah pembentukan romusha.
Istilah romusha adalah sebutan untuk ...
A. Rakyat Indonesia yang kerja sukarela untuk sarana perang Jepang
B. Sistem tanam paksa pada masa pemerintahan Jepang
C. Wadah untuk menampung penyerahan wajib masa pemerintahan Jepang
D. Orang-orang yang dipekerjakan secara paksa selama masa pendudukan Jepang
E. Fenomena kerja dan penyerahan wajib masa pemerintahan Jepang
7. Dampak positif dari pembentukan organisasi militer pada masa pendudukan Jepang
di Indonesia adalah ...
A. Terlatihnya pemuda Indonesia dalam hal militer
B. Majunya persenjataan di Indonesia
C. Diterapkannya sistem ekonomi perang yang menunjang kemandirian
D. Direkrutnya pemuda Indonesia untuk menjadi romusha
E. Banyak golongan nasionalis Indonesia tergabung dalam gerakan bawah tanah
8. Pendudukan Jepang di Indonesia banyak mengeluarkan kebijakan yang bertentangan
dengan budaya dan keyakinan bangsa Indonesia. Yang mana diketahui bangsa
Indonesia mayoritas beragama Islam. Manakah kebijakan dibawah ini yang
bertentangan ajaran Islam di Indonesia !
A. Tonarigumi
B. Rumokyoi
C. Romusha
D. Autarki
E. Seikeirei

22
9. BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun
kaisar Hirohito sebagai propaganda untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Tujuan
utama pembentukan lembaga ini adalah ...
A. Menyelidiki berbagai hal yang diperlukan bagi pembentukan sebuah negara
merdeka
B. Merumuskan kewajiban-kewajiban Indonesia agar diberi kemerdekaan
C. Menetapkan waktu yang teapt bagi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
Indonesia
D. Menyelididki kekayaan sosioreligius Indonesia sebagai dasar Indonesia merdeka
E. Mengusahakan kesatuan rakyat Indonesia dalam rangka mengisi Kemerdekaan

10. Tabel di bawah ini merupakan rumusan Pancasila yang dikemukakan oleh Mr.
Mohammad Yamin dan Mr. Sopeomo :

Rumusan Mr. Mohamad Rumusan Mr. Soepomo


Yamin :
1. Kebangsaan Indonesia
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan 2. Internasionalisme atau peri
3. Peri Ketuhanan kemanusiaan
4. Peri Kerakyatan 3. Mufakat atau demokrasi
5. Kesejahteraan 4. Kesejahteraan sosial
Rakyat
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Bandingkan kedua rumusan pancasila tersebut dengan rumusan Pancasila


sekarang, rumusan siapa yang dipakai ?

23
Tindak Lanjut

Untuk lebih memahami bagaimana kondisi sosial masyarakat Indonesia pada


masa pendudukan Jepang, bacalah novel “Momoye; Mereka Memanggilku”

Setelah anda mempelajari materi diatas, untuk lebih mendalami dan


menguasai materi yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar 3.5
dengan materi Pendudukan Jepang di Indonesia , silahkan anda buka
dan pelajari Buku Paket Sejarah Indonesia untuk SMA Kelas XI
Penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
tahun 2016.
Anda juga bisa mencari referensi lain dari materi ini dari sumber-
sumber lain baik sumber cetak maupun searching di internet.

Referensi

Badrika, I wayan. 1998. Sejarah untuk SMA kelas XI Program IPS. Jakarta : Erlangga
Lapian, A. B dKK. 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 6 (Perang dan Revolusi).
Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Hapsari, Ratna dan M. Adil. 2014. Sejarah Indoensia untuk SMA?MA Kleas XI. Jakarta :
Erlangga.
Sadirman AM, 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2. Jakarta : PT. Gramedia

http://sejarahAnda.blogspot.co.id/2013/03/sejarah-perang-dunia-ii-versi-
lengkap_7674.html
http://batarahutagalung.blogspot.co.id/2012/03/9-maret-2012-70-tahun-berakhir.html
http://www.katailmu.com/2011/04/gerakan-tiga-organisasi-bentukan-jepang.html
http://mudahbelajaripssmp.blogspot.co.id/2015/08/bab-3-pendudukan-jepang-di-
indonesia.html
http://buihkata.blogspot.co.id/2014/11/sejarah-putera-pusat-tenaga-rakyat.html
http://m.jatimtimes.com/baca/167174/20180215/192417/menelusuri-jejak-pahlawan-peta-
shodanco-soeprijadi-di-pantai-serang/
http://tempuranraharjo.blogspot.co.id/2015/08/makalah-daerah-perlawanan-pada-
jepang.html

24
http://www.juraganles.com/2017/09/perumusan-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-
ideologi-bangsa.html
https://www.hipwee.com/hiburan/cowok/tentang-jugun-ianfu-simak-betapa-
menyeramkannya-jadi-remaja-perempuan-di-masa-kolonialisme-jepang/

Daftar Istilah

Hakko I Chiu : Secara harpiah berarti delapan penjuru dunia di


bawah satu atap. Dalam kamus besar bahasa Jepang
artinya “ slogan yang dipakai sebagai pembenaran
agresi Jepang ke luar negeri selama Perang Dunia II
Hunomaru : Bendera nasional Jepang yang menggambarkan
bentuk matahari terbit
kimigayo : Lagu kebangsaan Jepang

25
KOMPETENSI DASAR 3.6

Menganalisis peran tokoh-tokoh nasional dan daerah


dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

26
BAB 2

PERANAN TOKOH NASIONAL DAN DAERAH DALAM PERGERAKAN


KEMERDEKAAN INDONESIA

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat Mendeskripsikan peranan tokoh nasional dan daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

Uraian Materi

A. Peranan Pahlawan Daerah Terhadap Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Pahlawan Nasional Indonesia


Sumber: https://www.zonareferensi.com/daftar-nama-pahlawan-nasional-
indonesia/

Halo, apa kabar? Di tengah rutinitas dan kesibukan seharian ini semoga anda dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani agar senantiasa bisa mengikuti pembelajaran di
program SMA Terbuka ini. Sebelum memasuki materi pembelajaran tentu anda sudah

27
mengikuti pembelajaran pada materi modul sebelumnya, karena materi ini merupakan
lanjutan dan memiliki keterkaitan materi sebelumnya.
Tentu kita sering memperingati hari kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus
bukan? Hal ini merupakan salah satu sarana bagi rakyat untuk mengingatkan betapa
besar dan beratnya perjuangan para pahlawan terdahulu kita untuk memerdekakan
negara ini dari cengkraman penjajahan bangsa asing. Perjuangan kemerdekaan
Indonesia tidak terlepas dari peranan berbagai tokoh dan organisasi yang mana saat itu
Indonesia di bawah masa penjajahan Belanda dan Jepang. Adapun di Indonesia
terdapat hari pahlawan setiap tanggal 10 November, hal ini merupakan peringatan
sekaligus simbol terhadap perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan. Tepatnya
di Surabaya pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar antara pemuda
Surabaya melawan tentara Inggris. Surabaya bukanlah satu-satunya tempat perlawanan
yang terjadi di Indonesia dalam melawan penjajahan. Ada banyak lagi daerah lain
seperti Bandung, Ambarawa, Bali dan tempat-tempat lainnya yang menunjukkan
perlawanan rakyat terhadap penjajahan Belanda yang berusaha mengembalikan
Indonesia di bawah administrasi pemerintahan Belanda.
Perlu anda ketahui, bahwasanya Pahlawan Nasional merupakan seorang pahlawan yang
berasal dari daerahnya masing-masing di wilayah Indonesia. Mereka adalah putra
terbaik daerahnya yang memiliki kontribusi besar bagi daerah bahkan hingga luar
daerahnya. Tentunya perjuangan yang telah dilakukan mempunyai jangkauan luas dan
berdampak nasional. Banyak di antara mereka (putra daerah) yang akhirnya menjadi
pahlawan nasional. Berikut nama-nama pahlawan dari daerah-daerahnya yang telah
ditetapkan sebagai pahlawan nasional karena telah berjasa bagi Negara dan bangsa,
baik perjuangan dalam bidang militer maupun intelektual.

1. Otto Iskandar dinata


Pernahkah anda mendengar nama Otto Iskandar
dinata? Atau mungkin sering melihat namun tidak
tahu namanya. Ya, dalam uang pecahan Rp. 20.000
(sebelum emisi 2016) anda bisa melihat wajah Otto
Iskandar dinata. Otto adalah salah satu pahlawan
nasional yang turut serta dalam pergerakan
kemerdekaan Indonesia melalui organisasi Budi
Utomo cabang Bandung. Otto yang merupakan putra
Sunda lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang,
Kabupaten Bandungpernah menjadi anggota
Volksraad"Dewan Rakyat", semacam DPR pada masa Otto Iskandar dinata
penjajahan Hindia Belanda untuk periode 1930-
1941.Otto juga dikenal bernyali tinggi, tidak suka berbasa-basi, terutama dalam
mengungkapkan pikiran dan isi hatinya. Karena sifatnya yang berani tersebut Otto
dijuluki “Si Jalak Harupat”, yang mana sebutan untuk ayam jantan yang kuat,

28
pemberani, bersuara nyaring saat berkokok, dan sebagai ayam aduan ia adalah ayam
jago yang sangat sulit dikalahkan. Tentu bagi masyarakat Bandung sudah tidak asing
lagi dengan nama Si Jalak Harupat, karena nama tersebut diabadikan menjadi nama
sebuah stadion Sepak bola klub kebanggaan Bandung yakni Persib Bandung.
Pada masa penjajahan Jepang, Otto menjadi pernah menjadi pemimpin surat kabar
Tjahaja (1942-1945). Ia kemudian menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang dibentuk
oleh pemerintah pendudukan Jepang sebagai lembaga-lembaga yang membantu
persiapan kemerdekaan Indonesia.Otto Iskandar dinata juga merupakan salah satu
menteri yang pernah menjabat pada masa kabinet pertama RI, yaitu sebagai
Menteri Negara.

2. Bung Tomo
Sutomo atau lebih dikenal dengan sebutan Bung Tomo merupakan tokoh pejuang
kemerdekaan dari kota Pahlawan Surabaya sekaligus Pahlawan Nasional yang terkenal
dengan pidatonya saat membangkitkan semangat juang para pemuda Surabaya melawan
Inggris. Sutomo dilahirkan di Kampung Blauran, di pusat kota Surabaya. Ayahnya bernama
Kartawan Tjiptowidjojo, seorang kepala keluarga dari kelas menengah. Lahir di Surabaya
pada 3 Oktober 1920 dan wafat pada 7 Oktober 1981 di Padang Arafah saat menunaikan
ibadah haji.
Sebelum dikenal sebagai orator handal, bung Tomo sempat mendirikan Barisan
Pemberontak Republik Indonesia (BPRI), organisasi kelaskaran yang terkenal berani mati.
Selain itu mempersiapkan pula operasi Radio Pemberontakan. Melalui radio tersebut Bung
Tomo menyuarakan perlawanannya terhadap
Inggris.
Tidak lama setelah Radio Pemberontakan
mengudara, tentara Inggris yang tergabung
dalam Allied Firces Netherlands East Indies
(AFNEI) mendarat di Surabaya. Tujuan
kedatangan mereka tidak lain untuk melucuti
Bung Tomo senjata tentara Jepang, memulangkan tentara
Jepang, serta membebaskan tawanan perang.
Tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA) membonceng dengan tujuan
mengembalikan Indonesia ke administrasi pemerintahan Belanda.Pada 10 November 1945,
Bung Tomo menyerukan sebuah pidato heroik yang membakar semangat juang para
pemuda di Surabaya untuk melawan Inggris. Bung Tomo pun menyerukan seluruh pemuda
di Indonesia yang tergabung ke dalam laskar-laskar untuk melakukan perlawanan. Pidato
tersebut terus mengudara melalui Radio Pemberontak dan Radio Republik Indonesia selama
masa perlawanan.
Atas pidatonya tersebut, Bung Tomo dianggap sebagai pejuang yang secara vokal
menentang terhadap segala bentuk penjajahan di Indonesia.

29
3. Frans Kaisiepo
Nama ini memang belum begitu popular di kalangan
pelajar. Namun Frans Kaisiepo merupakan pahlawan
nasional dari daerah Papua. Baru-baru ini pemerintah
mengelaurkan Rupiah baru, yang salah satu pecahannya
terdapat wajah Frans Kaisiepo yakni di pecahan uang Rp.
10.000 (Emisi 2016) terbaru. Frans lahir di Wardo, Biak
Papua, 10 Oktober 1921, dan wafat di Jayapura pada 10
April 1979. Frans Kaisiepo pernah terlibat dalam
Konferensi Malino tahun 1946, sebuah konferensi yang
berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli1946 di Kota
Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas
rencana pembentukan negara-negara bagian yang
berbentuk federasi di Indonesia serta rencana Frans Kaisiepo
pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di
Indonesia bagian Timur.
Pada kesempatan itu Frans mengusulkan nama Irian untuk wilayah Papua sebagaimana
bahasa setempat yang berarti beruap. Frans juga pernah menjadi Gubernur Papua pada
tahun 1964 hingga 1973.

4. I Gusti Ngurah Rai


Tentu nama ini sudah tidak asing lagi bagi telinga kita, nama yang identik dengan Bali ini
begitu terkenal dan diabadikan dalam nama bandara internasional di Bali. Selain itu, wajah I
Gusti juga sangat terkenal karena terdapat pada pecahan uang Rp. 50.000 (Sebelum emisi
2016). I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu tokoh pahlawan nasional yang berasal dari
Pulau Dewata yang menyerukan perang Puputan terhadap Belanda.
I Gusti Ngurah Rai lahir di Kabupaten Badung, Bali, 30 Januari1917 dan wafat di Marga,
Tabanan, Bali, pada20 November1946. I Gusti Ngurah Rai merupakan tokoh perjuangan dari
Bali dalam pertempuran yang terkenal dengan
Puputan Margarana. Waktu itu I Gusti menjabat
sebagaiKepala Divisi Sunda Kecil yang mana
Pasukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) I Gusti
Ngurah Rai kemudian membentuk pasukan
Sunda Kecil bernama Ciung Wanara. Ketika
membentuk pasukan itu, dia kemudian
berunding dengan Markas Besar TKR di
Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan
Indonesiapada saat itu.
Sepulang dari Yogyakarta, Belanda telah tiba di
Bali, dan di wilayah inilah tepatnya di Tabanan I
I Gusti Ngurah Rai Gusti bertempur dengan habis habisan untuk
mengusir Pasukan Belanda yang kembali datang
setelah kekalahan Jepang melawan Sekutu, untuk menguasai kembali wilayahnya yang
direbut Jepang. Pertempuran ini mengakibatkan seluruh pasukan beserta I Gusti Ngurah Rai
wafat di medan perang.Untuk mengenang peristiwa tersebut pada tanggal 20 November

30
1946 dikenal dengan perang Puputan Margarana sesuai dengan nama tempat
pertempurannya di Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Bali, dan kini pada bekas arena
pertempuran itu didirikan Tugu Pahlawan Taman Pujaan Bangsa.

5. Sam Ratulangi
Nama Sam Ratulangi memang tidak sepopuler
nama I Gusti Ngurah Rai ataupun Otto Iskandar
dinata. Namun begitu, Sam Ratulangi merupakan
salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan dari
Indonesia timur. Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob
Ratulangi atau lebih dikenal dengan nama Sam
Ratulangi lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 5
November1890 dan wafat di Jakarta, 30 Juni1949.
Pada pecahan uang Rp. 20.000 (emisi 2016)
terbaru anda bisa melihat wajah Sam Ratulangi
sebagai salah satu pahlawan nasional.
Sam Ratulangi merupakan seorang jurnalis yang
G.S.S.J Ratulangi begitu kritis terhadap pemerintah Hindia Belanda.

Meskipun Ratulangi merupakan jemaat Protestan, dia mengkritik perihal dukungan


pemerintah Hindia Belanda terhadap praktek kristenisasi. Ratulangi bertekad untuk
melepaskan diri sepenuhnya dari ketergantungan terhadap dominasi budaya Kristen
Belanda (independen pula dari pengaruh Jawa) ditunjukkannya lewat seruan untuk
kembali pada jati diri etnik Minahasa, yakni konsep Protestan yang terakulturasi dengan
identitas Minahasa.
Selepas kemerdekaan Ratulangi diangkat menjadi Gubernur Sulawesi pertama pada
masa kabinet RI. Iapun sangat berjasa dalam perjuangan melawan pembodohan dan
kolonialisme Belanda di Manado. Ia memperjuangkan pendidikan masyarakatnya
dengan baik.Namanya kini diabadikan dalam nama bandara udara di Manado yaitu
Bandara Sam Ratulangi dan Universitas Negeri di Sulawesi Utara yaitu Universitas Sam
Ratulangi.Ratulangie adalah seseorang yang dalam dirinya memiliki rasa nasionalisme
yang kuat; seorang Minahasa Protestan yang teguh; serta kemampuan jurnalisme
publisistik yang memukau, salah satu dari perintis Pers Indonesia.

Kesimpulan
Pahlawan Nasional merupakan mereka yang berasal dari daerah-daerahnya yang telah
berperan aktif secara pergerakan militer maupun intelektual yang memiliki pengaruh
dalam jangkauan nasional. Sebenarnya pahlawan nasional sangatlah banyak, di luar dari
daftar pahlawan-pahlawan di atas masih banyak lagi pahlawan dari daerah-daerah yang
telah diangkat menjadi pahlawan nasional atas jasa-jasanya pada bangsa dan Negara.
Pahlawan-pahlawan di atas adalah 6 dari sekian banyak pahlawan yang telah berjasa,
yang bisa diambil teladan dan perjuangannya bagi Anda sebagai pelajar yang akan
menyongsong masa depan.

31
Penilaian Pembelajaran

Setelah mempelajari materi pada modul ini, kerjakanlah soal-soal di


bawah ini sebagai evaluasi.
1. Jelaskan oleh Anda mengapa Otto Iskandar dinata dijuluki ”Si Jalak Harupat”?

2. Jelaskan oleh Anda peranan Bung Tomo dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia!

3. Jelaskan oleh Anda apa itu Konferensi Malino yang salah satu perwakilannya adalah
tokoh Papua Frans Kaisiepo!

4. Jelaskan oleh Anda mengapa pertempuran di Bali yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah
Rai disebut Puputan Margarana!

5. Jelaskan oleh Anda peran-peran dari Ratulangi dalam pergerakan kemerdekaan


Indonesia!

32
Tindak Lanjut Pembelajaran

Untuk mempelajarinya lebih lengkap Anda bisa membaca buku teks cetakan
pemerintah maupun sumber-sumber lainnya seperti artikel di internet. Setelah
mempelajari modul ini maka Anda diperbolehkan melanjutkan ke modul
selanjutnya.

Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Oto_Iskandar_di_Nata
https://tirto.id/otto-iskandar-dinata-misteri-kematian-jagoan-dari-bojongsoang-clXi
https://historia.id/modern/articles/riwayat-radio-pemberontakan-bung-tomo-DAl8X
http://aceh.tribunnews.com/2017/11/10/mengenal-frans-kaisiepo-pahlawan-asal-
papua-yang-gambar-wajahnya-ada-di-uang-rp-10-ribu
https://www.merdeka.com/peristiwa/puputan-margarana-pertempuran-sampai-mati-
kolonel-ngurah-rai.html
http://www.berdikarionline.com/nasionalisme-sam-ratulangi/

Daftar Istilah

Volksraad : Sebuah lembaga perwakilan pada masa Hindia Belanda


AFNEI : Organisasi sekutu yang datang ke Indonesia pasca Perang Dunia II
untuk melucuti senjata Jepang di Indonesia
NICA : Organisasi miliki Belanda

33
KOMPETENSI DASAR 3.7

Menganalisisperistiwa proklamasi kemerdekaan dan


maknanya bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi,
politik dan pendidikan bangsa Indonesia

34
BAB 3

PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN MAKNANYA


BAGI BANGSA INDONESIA

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan peristiwa perstiwa proklamasikemerdekaan Indonesia


2. Peserta didik dapat mengidentifikasi makna proklamasi kemerdekaan dalam kehidupan
sosial-budaya bangsa Indonesia
3. Peserta didik dapat menyimpulkan makna peristiwa proklamasi kemerdekaan dalam
kehidupan ekonomi bangsa Indonesia
4. Peserta didik dapat menjelaskan makna peristiwa proklamasi dalam kehidupan politik
bangsa Indonesia
5. Peserta didik dapat menganalisis makna peristiwa proklamasi dalam pendidikan bangsa
Indonesia.

Uraian Materi

A. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Perhatikan gambar berikut ini !

Apa yang anda ketahui


mengenai gambar tersebut?
Tahukah anda siapa tokoh-
tokoh tersebut dan apa
yang sedang mereka
diskusikan?

Ilustrasi perumusan teks proklamasi

Mereka adalah Ir. Sukarno,


Moh. Hatta dan Ahmad
Subarjo sedang merumuskan
teks proklamasi

35
Ingatkah anda pada peristiwa Rengasdengklok? Peristiwa Rengasdengklok adalah
peristiwa diculiknya Ir. Sukarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok oleh golongan
muda. Menurut anda, mengapa golongan muda mengamankan kedua tokoh
tersebut? untuk lebih memahami peristiwa sekitar proklamasi mari kita lacak melalui
uraian dibawah ini !

Seperti yang sudah anda baca pada materi sebelumnya, pada masa pendudukan
Jepang di Indonesia, telah terjadi suatu perang antara Jepang melawan Sekutu yang
dikenal dengan Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik yang merupakan bagian
dari Perang Dunia II. Memasuki tahun 1943 posisi Jepang yang menguasai wilayah
Asia bagian Timur mulai melemah, terbukti dengan kekalahan Jepang di beberapa
tempat. Sikap Jepang yang tidak mau menyerah meskipun keadaannya semakin
melemah, menyebabkan Amerika Serikat mengambil langkah cepat dengan
mengirimkan pesawat bom atom ke Jepang. Ingatkah anda kota mana saja yang di
bom atom oleh Amerika Serikat?

Ledakan bom atom di Hiroshima dan


Nagasaki
Sumber:
https://www.google.co.id/search?q=bom+
atom+di+Hiroshima+dan+nagasaki&sourc
e=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKE
wiC_PPGxdTaAhWMuo8KHQnTANMQ
_AUICigB&biw=1137&bih=508#imgrc=
L-BGHYh5Z6mHLM:

Kota Hiroshima setelah di bom


atom oleh Amerika Serikat
Sumber:
https://www.google.co.id/search?q=bom+
atom+di+Hiroshima+dan+nagasaki&sourc
e=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKE
wiC_PPGxdTaAhWMuo8KHQnTANMQ
_AUICigB&biw=1137&bih=508#imgrc=
Y2QnoBbbA5JQjM:

Keinginan Amerika serikat


untuk mengakhiri perang
dilakukan dengan mengirimkan pesawat bom atom ke Jepang. Pada tanggal 6 dan 9
Agustus 1945 kota Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Amerika serikat.
Melihat gambar di atas, dapatkan anda bayangkan bagaimana dahsyatnya bom atom
yang meledak di Nagasaki dan Hiroshima? Menurut anda siapa yang paling
menderita akibat bom atom di Jepang?

36
Kehancuran kota Hiroshima dan Nagasaki telah menjatuhkan semangat dan
martabat bangsa Jepang. Mereka menyadari bahwa sekutu lebih unggul dalam
persenjataan. Akhirnya, kaisar Jepang memutuskan untuk menyerah tanpa syarat
kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Sebelum menyerah, dalam posisi
terjepit melawan sekutu Jepang dengan terpaksa memberikan janji kemerdekaan
kepada Indonesia. Hal ini disusul dengan berdirinya BPUPKI dan PPKI sebagai suatu
badan untuk mempersiapkan kemerdekaan.
Berita kekalahan Jepang kemudian diketahui oleh golongan muda yang melancarkan
gerakan bawah tanah. Sutan Syahrir yang merupakan tokoh pemuda yang aktif
dalam “gerakan bawah tanah” telah mengetahui berita penyerahan Jepang kepada
sekutu dari siaran radio. Tahukah anda, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia,
mendengarkan siaran radio luar negeri di anggap sebagai suatu kejahatan besar.
Radio sebagai alat yang berperan pada masa tersebut telah di segel oleh Jepang.
Bangsa Indonesia tidak diperbolehkan untuk mendengarkan radio. Pada masa itu
yang berani mendengarkan radio adalah para pemuda yang melancarkan gerakan
bawah tanah. Hal ini menyebabkan sebagian besar bangsa Indonesia tidak
mengetahui berbagai informasi dunia.

Silahkan anda analisis, apa yang dimaksud dengan


gerakan bawah tanah?
Mengapa pada masa pendudukan Jepang, bangsa
Indonesia dilarang untuk mendengarkan siaran radio
luar negeri?

Gunakan internet atau buku sumber lain


sebagai referensi.

37
Sutan Syahrir

Sutan Syahrir segera menemui Moh. Hatta dan Ir. Sukarno dikediamannya, mendesak
agar kedua tokoh tersebut segera memproklamasikan kemerdekaan karena Jepang
telah menyerah kepada sekutu. Tetapi Bung Karno menolak sambil mencari kebenaran
berita tentang menyerahnya Jepang kepada sekutu. Mengapa Sukarno dan Hatta
menolak segera memproklamasikan kemerdekaan indonesia? Sebagai tokoh-tokoh
yang demokratis dan kewajiban selaku pemimpin, kedua tokoh tersebut berpendapat
bahwa untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan perlu dibicarakan dengan PPKI
agar tidak menyimpang dari ketentuan. Akan tetapi , para pemuda berpendapat bahwa
proklamasi kemerdekaan harus dicapai dengan usaha bangsa sendiri, bukan PPKI.
Karena PPKI merupakan badan bentukan Jepang.

Pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda kembali menemui Sukarno dan Moh. Hatta
untuk mendesak kedua tokoh tersebut. Namun usaha mereka kembali gagal karena
Sukarno tetap pada pendiriannya untuk dirapatkan terlebih dahulu dengan PPKI.
Sukarno kemudian meminta Moh. Hatta untuk segera mengundang para anggota PPKI
untuk rapat pada 16 Agustus 1945. Sepulangnya dari kediaman Bung Karno, tanpa
sepengetahuan kedua tokoh tersebut, pada 15 Agustus 1945 sekitar pukul 24.00 para
pemuda mengadakan pertemuan di Jl. Cikini 71 Jakarta. Para pemuda yang hadir antara
lain Sukarni, Wikana, Yusuf kunto, Chaerul Saleh dan Shodanco Singgih. Mereka sepakat
untuk membawa Sukarno dan Moh. Hatta ke luar kota. Tujuannya untuk mengamankan
kedua tokoh tersebut dari pengaruh Jepang dan bersedia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.

Keesokan harinya pada 16 Agustus 1945 para pemuda kemudian mengunjungi


kediaman Bung Karno dan Moh. Hatta untuk selanjutnya dibawa ke luar kota.
Tahukah anda, kemana para pemuda tersebut membawa Bung Karno dan Moh.
Hatta? Bung Karno dan Moh. Hatta ternyata dibawa pergi oleh para pemuda ke
Rengasdengklok. Mereka ditempatkan di rumah keluarga Tionghoa, bernama Djiau

38
Kie Siong yang simpati pada perjuangan bangsa Indonesia. Sehari di Rengasdengklok,
para pemuda tetap gagal untuk membujuk Sukarno memproklamasikan
kemerdekaan. Di waktu yang bersamaan, anggota PPKI berada dalam keadaan
tegang karena Sukarno dan Moh. Hatta tidak ada di tempat ketika seharusnya
diadakan rapat pada hari tersebut. Setelah adanya kesepakatan dengan golongan
muda, Ahmad Subarjo kemudian diantar ke Rengasdengklok untuk menemui
Sukarno dan Moh. Hatta.

Tahukah anda?
Dipilihnya kawedanan Rengasdengklok oleh para pemuda untuk
mengamankan Bung Karno dan Moh. Hatta adalah karena
daerah itu terpencil yaitu 15 km dari Kedunggede, Karawang.
Selain itu, juga ada hubungan baik antara Daidan Peta
Purwakarta dan Daidan Jakarta, sehingga dari segi keamanan
terjamin.

Ahmad Subarjo tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.30 untuk menjemput Bung
Karno dan rombongan. Namun kecurigaan para pemuda terhadap Ahmad Subardjo
masih terjadi. Terjadi sebuah percakapan antara Subeno selaku komandan Peta
rengasdengklok dengan Ahmad Subarjo. Dalam percakapan tersebut, Subeno
mendesak agar para golongan tua segera memproklamasikan kemerdekaan paling
lambat pada 17 Agustus 1945 pagi hari. Dengan berani, Ahmad Subarjo menjawab
“Mayor, kalau semua gagal. Besok siang tanggal 17 Agustus 1945 jam 12.00 belum
terjadi proklamasi, jaminannya saya, sayalah yang bertanggung jawab, tembak
matilah saya”

Dengan jaminan itu Shodanco Subeno mewakili para pemuda mengijinkan Ahmad
Subarjo untuk menemui dan membawa pulang Ir. Sukarno dan rombongan ke
Jakarta. Dengan demikian, berakhirlah peristiwa Rengasdengklok.

Setibanya di Jakarta, Sukarno dan rombongan segera menuju rumah Laksamana


Maeda di Jl. Imam Bonjol no. 1. Setelah tiba di Jl. Imam Bonjol no. 1, Sukarno dan
Moh. Hatta diantarkan Laksamana Maeda menemui Gunseikan Mayor Jenderal
Hoichi Yamamoto, namun Gunseikan menolak untuk ditemui pada tengah malam.
Masih diantar oleh Laksamada Maeda, Sukarno akhirnya berhasil menemui
Somubuco Mayor Jenderal Otoshi Nishimura. Sukarno menyampaikan bahwa akan
mengadakan rapat PPKI untuk membahas persiapan pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan. Namun, pertemuan antara Nishimura dan Sukarno tidak mencapai
kata sepakat.

Nishimura menegaskan garis kebijakan Panglima Tentara ke- 16 di Jawa, bahwa


dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu berlaku ketentuan bahwa tentara

39
Jepang tidak diperbolehkan lagi untuk mengubah status quo. Berdasarkan kebijakan
tersebut, Nishimura melarang Sukarno-Hatta untuk mengadakan rapat PPKI untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Melihat respon Nishimura, sukarno
akhirnya menyimpulkan bahwa sudah tidak ada gunanya lagi membicarakan soal
kemerdekaan Indonesia dengan pihak Jepang. Mereka hanya berharap, bahwa pihak
Jepang tidak akan menghalangi kemerdekaan Indonesia.

Rombongan Sukarno segera kembali ke rumah Laksamada Maeda. Tokoh-tokoh


nasionalis berkumpul di rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan naskah
proklamasi. Di rumah makan Maeda, dirumuskanlah naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Sukarno, Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo. Pada
pukul 04.00 teks proklamasi kemudian disetujui untuk di tandatangani oleh Ir.
Sukarno dan Moh. Hatta sebagai wakil dari rakyat Indonesia. Teks proklamasi
kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk kemudian di ketik.

Konsep rumusan teks proklamasi yang ditulis Naskah proklamasi yang sudah diketik oleh
tangan oleh Sukarno. Sayuti Melik

Setelah naskah proklamasi selesai dirumuskan, kemudian timbul pertanyaan


mengenai tempat dibacakannya naskah proklamasi. Para golongan muda
mengusulkan agar proklamasi dilaksanakan di lapangan Ikada (monas sekarang).
Namun Sukarno tidak menyetujui usulan tersebut, karena apabila proklamasi
dilaksanakan di Lapangan Ikada, dikhawatirkan akan terjadi bentrokan antara rakyat
Indonesia dengan tentara Jepang. Sukarno mengusulkan agar proklamasi
dilaksanakan di kediamannya di Jl. Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta.

Usulan Sukarno langsung di setujui. Keesokan harinya pada 17 Agustus 1945 pukul
10.00 pagi dilaksanakan proklamasi kemerdekaan indonesia. Pada pagi hari itu,
rumah Sukarno dipadati oleh sejumlah massa. Untuk menjaga keamanan upacara
pembacaan Proklamasi, dr. Muwardi meminta Latief Hendraningrat beserta
beberapa anak buahnya untuk berjaga-jaga di sekitar rumah Sukarno.

40
Acara yang direncanakan pada upacara bersejarah itu adalah, pertama pembacaan
teks proklamasi; kedua, pengibaran bendera Merah Putih; ketiga, sambutan walikota
Suwiryo dan dr. Muwardi dari keamanan.

B. Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia


Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan titik puncak perjuangan pergerakan
bangsa Indonesia yang telah mengantarkannya ke pintu gerbang kebebasan tanpa
tekanan dan penindasan. Proklamasi kemerdekaan Indonesia bukan merupakan titik
akhir perjuangan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia terus berjuang untuk
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang telah dicapai. Lalu, bagaimana
makna proklamasi bagi bangsa Indonesia?

Untuk lebih memahami materi, simak uraian berikut ini!

1. Makna proklamasi dalam kehidupan sosial-budaya


Proklamasi kemerdekaan memberikan makna yang sangat penting bagi bangsa
Indonesia. Dalam kehidupan sosial, proklamasi telah mengangkat harkat dan
martabat bangsa Indonesia menjadi lebih tinggi, setelah sebelumnya berada
dibawah penindasan penjajah. Proklamasi kemerdekaan juga mengandung makna
bagi bangsa Indonesia untuk membangun peradaban baru dari bangsa yang
digolongkan pribumi (pada masa penjajahan Belanda) menjadi bangsa yang
mengakui harkat, derajat dan martabat manusia yang sama.
Setelah proklamasi, bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
setelah pada masa penjajahan begitu banyak pemaksaan oleh penjajah untuk
melakukan pekerjaan.

2. Makna proklamasi dalam kehidupan ekonomi


Proklamasi kemerdekaan juga telah memberikan kebebasan bagi bangsa
indonesia untuk berdiri sendiri dan mandiri. Dalam hal ini, bangsa Indonesia bebas
mengatur kehidupan ekonomi tanpa campur tangan dari bangsa asing.

3. Makna proklamasi dalam kehidupan politik


Peristiwa proklamasi menjadi babak baru dalam kehidupan bernegara. Setelah
proklamasi, maka lahir negara Republik Indonesia yang bebas dari penjajahan,
berdiri sendiri tanpa dikuasai oleh bangsa manapun.Selain itu, proklamasi juga
menjadi pernyataan De Facto untuk diakui oleh negara-negara lain sebagai
sebuah negara yang merdeka. BangsaIndonesia dapat menegaskan sebagai
bangsa yang berdaulat dan memiliki kedudukan yang sama dengan negara-negara
lainnya.

41
Proklmasi memberikan kebebasan bagi bangsa Indonesia untuk mengatur
pemerintahan dengan hukum yang dibuat bangsa Indonesia sendiri. Hukum
kolonial yang sebelumnya berlaku di Indonesia dihapuskan, digantikan dengan
tata hukum nasional.
Ingatkah kalian bagaimana
4. Makna proklamasi dalam pendidikan sistem pendidikan pada
masa penjajahan?

Pendidikan pada masa itu sangat selektif


karena bukan di peruntukan untuk
masyarakat pribumi agar mendapatkan pendidikan dengan seluas-luasnya atau
pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan pada masa itu bersifat menghalangi
pertumbuhan pendidikan masyarakat lokal yang sudah ada. Sekolah-sekolah yang
ada ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pegawai rendah di kantor-kantor
pemerintahan.
Menurutmu, apa makna proklamasi bagi pendidikan Indonesia? Proklamasi telah
memberikan kesempatan bagi seluruh warga negara Indonesia untuk mengenyam
pendidikan dengan hak yang sama. Tidak ada diskriminasi seperti pada masa
penjajahan. Bangsa Indonesia diberikan hak untuk menuntut ilmu seluas-luasnya.

Penilaian Pembelajaran

Pilihlah jawaban yang menurut anda paling benar!


1. Alasan golongan muda menolak PPKI untuk mengumumkan kemerdekaan adalah...
A. Agar Indonesia bisa segera merdeka
B. Agar kemerdekaan Indonesia dicapai oleh usaha sendiri bukan oleh PPKI yang
merupakan bentukan Jepang
C. Agar proklamasi kemerdekaan dilakukan oleh golongan muda
D. Agar kemerdekaan Indonesia diumumkan oleh Jepang
E. Agar kemerdekaan diumumkan oleh golongan tua
2. Naskah proklamasi disusun oleh...
A. Ahmad Subarjo, Ir. Sukarno dan Moh. Hatta
B. Ir. Sukarno, Sayuti Melik dan Ahmad Subarjo
C. Moh. Hatta, Ir. Sukarno dan Wikana
D. Moh. Hatta, Ahmad Subarjo dan Sukarni
E. Wikana, Sukarni dan Ahmad Subarjo

42
3. Naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia ditandatangani oleh Ir. Sukarno dan Moh.
Hatta atas nama...
A. Presiden dan Rakyat
B. Bangsa Jepang
C. Presiden dan Wakil Presiden
D. Bangsa Indonesia
E. Negara Indonesia

4. Pembacaan teks proklamasi dilakukan di...


A. Istana Merdeka
B. Rengasdengklok
C. Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta
D. Rumah Laksamana Maeda
E. Jalan Imam Bonjol no. 1

5. Tujuan para pemuda membawa Ir. Sukarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok
adalah...
A. Membujuk Ir. Sukarno dan Moh. Hatta untuk bergabung dengan sekutu
B. Memaksa Ir. Sukarno dan Moh. Hatta mundur dari PPKI
C. Mengamankan Ir. Sukarno dan Moh. Hatta dari pengaruh Jepang
D. Memaksa Ir. Sukarno dan Moh. Hatta untuk meminta bantuan Jepang
E. Membujuk Ir. Sukarno dan Moh. Hatta agar segera mengadakan rapat PPKI

6. Untuk mengamankan Ir. Sukarno dan Moh. Hatta, para pemuda membawanya ke
Rengasdengklok dengan alasan...
A. Tempat itu sangat keramat dan sulit di jangkau
B. Lokasinya terpencil, yaitu 15km dari Kedunggede, Karawang
C. Banyak pohon-pohon besar dan binatang buas sehingga cukup aman
D. Tentara Jepang belum tahu tempat itu sehingga tidak akan ditemukan
E. Rengasdengklok adalah tempat khusus yang disiapkan golongan muda untuk
mengamankan kedua tokoh tersebut

7. Berikut ini merupakan pernyataan yang tepat tentang proklamasi, kecuali...


A. Proklamasi dibacakan di Lapangan Ikada
B. Penyususnan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda
C. Proklamasi diawali dengan peristiwa Rengasdengklok
D. Teks proklamasi dibacakan oleh Sukarno
E. Konsep teks proklamasi ditulis tangan oleh sukarno

43
8. Makna proklamasi kemerdekaan bagi kehidupan sosial bangsa Indonesia adalah...
A. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan tanpa ada pemaksaan untuk melakukan
pekerjaan
B. Bangsa Indonesia bebas mengatur ekonomi tanpa campur tangan bangsa asing
C. Bangsa Indonesia dapat menegaskan sebagai bangsa yang berdaulat dan memiliki
kedudukan yang sama dengan negara-negara lainnya.
D. Semua rakyat Indonesia memiliki hak yang sama dalam pendidikan
E. Sebagai tujuan akhir perjuangan bangsa

9. Makna proklamasi kemerdekaan bagi kehidupan politik bangsa Indonesia adalah...


A. Semua rakyat Indonesia memiliki hak yang sama dalam pendidikan
B. Sebagai tujuan akhir perjuangan bangsa
C. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan tanpa ada pemaksaan untuk melakukan
pekerjaan
D. Bangsa Indonesia dapat menegaskan sebagai bangsa yang berdaulat dan memiliki
kedudukan yang sama dengan negara-negara lainnya.
E. Bangsa Indonesia bebas mengatur ekonomi tanpa campur tangan bangsa asing

10. Makna proklamasi kemerdekaan bagi pendidikan bangsa Indonesia adalah...


A. Sebagai jembatan emas untuk mencapai tujuan bangsa
B. Bangsa Indonesia bebas mengatur ekonomi tanpa campur tangan bangsa asing
C. Menguji semangat perjuangan para pemuda Indonesia
D. Sebagai tujuan akhir perjuangan bangsa
E. Semua rakyat Indonesia memiliki hak yang sama dalam pendidikan

Tindak Lanjut Pembelajaran

Setelah mempelajari materi mengenai peristiwa proklamasi dan maknanya bagi


bangsa Indonesia silahkan untuk mempelajari materi serupa dari sumber buku teks
atau sumber lainnya yang kredibel.
Jika latihan telah diselesaikan dan nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar, maka
diperbolehkan untuk mempelajari materi selanjutnya.

44
Referensi

Sardiman Am, Amurwani Dwi. 2017. Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI


Semester 2. Jakarta: PT. Gramedia
Matroji. 2013. Catatan Peristiwa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
https://www.google.co.id/search?q=foto+perumusan+teks+proklamasi&tbm=isch&source=i
u&ictx=1&fir=8WrE4P_mnd1WsM%253A%252CuodgBEjw_G9vHM%252C_&usg=__
kOZtf9IlnVLqScLSuPWgw1R57TQ%3D&sa=X&ved=0ahUKEwi8y_WMuNTaAhWIL48K
HXEjBtYQ9QEIKjAA#imgrc=V3zXobhOVnRv5M:
https://www.google.co.id/search?q=bom+atom+di+Hiroshima+dan+nagasaki&source=lnms
&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiC_PPGxdTaAhWMuo8KHQnTANMQ_AUICigB&bi
w=1137&bih=508#imgrc=L-BGHYh5Z6mHLM:
https://www.google.co.id/search?q=bom+atom+di+Hiroshima+dan+nagasaki&source=lnms
&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiC_PPGxdTaAhWMuo8KHQnTANMQ_AUICigB&bi
w=1137&bih=508#imgrc=Y2QnoBbbA5JQjM:
https://www.google.co.id/search?q=sutan+syahrir&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ah
UKEwiTmKKh8tTaAhXKrI8KHZ5OCi0Q_AUICigB#imgrc=DhDosg6Zx2guUM:
https://www.google.co.id/search?q=teks+proklamasi+asli&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
ed=0ahUKEwi59YyCi9XaAhWIuY8KHTJIDukQ_AUICigB&biw=1137&bih=508#imgdii=
UrnYzppLkPiBxM:&imgrc=gE7ALU7ZRHdLzM:
https://www.google.co.id/search?q=teks+proklamasi+asli&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
ed=0ahUKEwi59YyCi9XaAhWIuY8KHTJIDukQ_AUICigB&biw=1137&bih=508#imgrc=
T4K3MUdPu0IFvM:
https://www.google.co.id/search?q=persekolahan+pada+masa+kolonial&source=lnms&tbm
=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiGmfW-
5tbaAhWLtY8KHaT_AgQQ_AUICigB&biw=1137&bih=508#imgrc=LPA2mZQlEYqexM:

DaftarIstilah

Gunseikan : Kepala pemerintahan militer pada masa pendudukan Jepang


Kawedanan : Wilayah administrasi pemerintahan yang berada dibawah
kabupaten dan di atas kecamatan
Somubu : Depatemen dalam negeri yang berada dibawah naungan
Gunseikan
Status quo : Suatu keadaan yang tidak ada perubahan, penambahan
ataupun perbaikan
De facto : Ungkapan yang berarti pada faktanya atau pada
kenyataannya

45
KOMPETENSI DASAR 3.8

Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintah


pertama Republik Indonesia pada awal kemerdekaan
dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia
masa kini

46
BAB 4

PEMERINTAHAN AWAL REPUBLIK INDONESIA

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mendeskripsikan peristiwa pembentukan pemerintah pertama


Republik Indonesia pada awal kemerdekaan.
2. Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintah pertama Republik Indonesia.
3. Menyimpulkan makna pembentukan pemerintah pertama Republik Indonesia bagi
kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini.

Uraian Materi

A. Hasil Sidang PPKI 1, 2, dan 3 (Tanggal 18, 19 dan 22 Agustus 1945)


Setelah Indonesia berhasil memproklamirkan diri merdeka pada 17 Agsutus 1945,
tugas besar bapak-bapak bangsa kita adalah membentuk pemerintahan yang selanjutnya
menjalankan kebijakan-kebijakan untuk mengisi kemerdekaan. Menyusun kebijakan
pemerintah tidaklah mudah bagi negara yang baru merdeka.Jika kita sekarang hidup di
masa melanjutkan pemerintahan, maka Ir. Sukarno dan kawan-kawan harus menyusun
dari awal. Kebijakan-kebijakan yang dibuat khusus untuk negara yang baru merdeka,
rentan terhadap perpecahan dan diancam akan dijajah kembali oleh bangsa Barat.
Kelompok atau panitia yang bertanggungjawab mengenai hal itu adalah PPKI.

47
PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dojuritsu Junbi Inkai) adalah
sebuah panitia yang dibentuk setelah dibubarkannya BPUPKI atau Badan Penyelidik untuk
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Chosakai). BPUPKI sendiri dibubarkan
karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya. PPKI dibentuk pada 7 Agustus 1945 yang
terdiri dari 21 orang ditambah 6 orang yang mewakili rakyat Indonesia. Para anggota PPKI
mencerminkan keterwakilan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, tidak sebatas orang-
orang Jawa saja.PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno dengan wakilnya Drs. Muhammad Hatta dan
penasihatnya Ahmad Subarjo.PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 di Dalat, Saigon
(Vietnam) oleh Jendral Terauchi selaku panglima armada Jepang untuk Asia Tenggara.
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Ir. Sukarno menambahkan 9
anggota PPKI baru yang sebagian terdiri dari golongan muda, yaitu Sukarno, Chairul Saleh,
dan Wikana. Namun, karena golongan muda masih menganggap PPKI merupakan badan
yang dibentuk oleh Jepang, ketiga tokoh tersebut tidak berkenan bergabung dengan PPKI.
Oleh sebab itu, Ir. Sukarno hanya mengumumkan 6 orang sebagai anggota baru PPKI, yaitu
Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejp, Wiranata Kusumah, Sayuti Melik, Mr. Iwa
Kusuma Sumantri, dan Mr. Ahmad Subarjo.
1. Hasil Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945
Sidang PPKI pertama dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In di jalan Pejambon, Jakarta.
Adapun hasil siding tersebut adalah :
a. Pengesahan UUD 1945
Pada rapat ini Sukarno dan Hatta meminta sejumlah tokoh untuk merevisi ulang
kembali Piagam Jakarta yang terdapat dalam pembukaan UUD 45, khususnya pada
kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” karena dianggap dapat memicu rasa keberatan bagi pemeluk agama
selain Islam. Setelah melakukan perundingan yang dipimpin oleh Bung Hatta, semua
tokoh mencapai kesepakatan untuk merubahnya menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa.” Piagam Jakarta diubah menjadi Pancasila.

b. Penetapan Ir. Sukarno sebagai Presiden dan Muhammad Hatta sebagai Wakil
Presiden
Penetapan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai presiden dan wakil presiden
diusulkan oleh Otto Iskandardinata secara aklamasi.

48
c. Pembentukan Komite Nasional
Pembentukan Komite Nasional ditunjukan untuk membantu tugas Presiden selama
Majelis Permusyawaratan Rakyat belum terbentuk.

2. Hasil Sidang Kedua PPKI 19 Agustus 1945


PPKI melakukan sidang keduanya pada tanggal 19 Agustus 1945.Pada sidang ke dua
terdapat 3 hal yang dibahas, diantaranya :
a. Wilayah Indonesia dibagi menjadi 8 Provinsi
Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi yang terdiri dari: Sumatera, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan. Setiap provinsi
dipimpin oleh seorang Gubernur yang juga telah ditetapkan pada sidang ke dua ini.
Berikut adalah nama gubernur ke delapan provinsi:
1) Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur Sumatera
2) Sutarjo Kartohadikusumo sebagai gubernur Jawa Barat
3) R. Panji Suroso sebagai gubernur Jawa Tengah
4) R. A. Suryo sebagai gubernur Jawa Timur
5) Mr. I Gusti Ketut Puja Suroso sebagai gubernur Sunda Kecil
6) Mr. J. Latuharhary sebagai gubernur Maluku
7) Dr. G.S.S.J. Ratulangi sebagai gubernur Sulawesi
8) Ir. Pangeran Mohammad Nor sebagai gubernur Kalimantan

b. Pembentukan Komite Nasional (daerah)


Tugas Komite Nasional Dareah bertugas membantu Gubernur dan Residen.Residen
adalah kepala keresidenan.Keresidenan adalah bagian dari sebuah provinsi, artinya
daerah provinsi dibagi atas beberapa keresidenan.

c. Menetapkan 12 Kementerian Kabinet Dalam Lingkungan Pemerintah


Pada sidang PPKI yang kedua ini juga telah disepakati pembentukan 12 kementerian.
Berikut adalah para menteri beserta lembaga kementeriannya:
1) RRA Wiranata Kusumah sebagai menteri Departemen Dalam Negeri
2) Mr. Ahmad Subarjo sebagai menteri Departemen Luar Negeri
3) Prof. Dr. Mr. Supomo sebagai menteri Departemen Kehakiman
4) Ki Hajar Dewantara sebagai menteri Departemen Pengajaran
5) Abukusno Cokrosuyoso sebagai menteri Departemen Pekerjaan Umum
6) Abikusno Comrisuyoso sebagai menteri Departemen Perhubungan
7) A.A. Maramis sebagai menteri Departemen Keuangan
8) Ir. Surahman sebagai menteri Departemen Kemakmuran
9) dr. Buntaran Martoatmojo sebagai menteri Departemen Kesehatan
10) Mr. Iwa Kusuma Sumantri sebagai menteri Departemen Sosial
11) Supriyadi sebagai menteri Departemen Keamanan
12) Mr. Amir Syamsudin sebagai menteri Departemen Penerangan

49
Selanjutnya diangkat pula pejabat setingkat menteri:
1) Mr. Dr. Kusumah Atmadja sebagai Ketua Mahkamah Agung
2) Mr. Gatot Tarunamihardja sebagai Jaksa Agung
3) Mr. A.G. Pringgodigdo sebagai Sekertaris Negara
4) Soekardjo Wirjopranoto sebagai Juru Bicara Negara
Setelah menentukan pembentukan ke-12 kementrian, rapat dilanjutkan dengan
pembahasan tentang tentara dan kepolisian.Panitia kecil yang dipimpin oleh Otto
Iskandardinata memasukan urusan kepolisian ke dalam Departeman Dalam Negeri. Lalu,
Presiden Sukarno menunjuk Otto iskandardinata, Abdul Kadir, dan Kasman Singodimejo
untuk mempersiapkan pembentukan tentara kebangsaan dan kepolisian negara.

3. Sidang Ketiga PPKI tanggal 22 Agustus 1945


Pada sidang yang ketiga ini PPKI memiliki agenda utama yaitu membicarakan Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP), Panitia Nasional Indonesia (PNI), dan Rencana
Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR).

a. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)


Anggota KNIP secara resmi dilantik di Gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta, terdiri dari
137 anggota.KNIP terdiri dari golongan muda dan masyarakat dari berbagai daerah
serta anggota PPKI sebagai intinya.Dalam sidang pertama KNIP menunjuk Kasman
Singodimejo sebagai ketua dan M. Sutarjo sebagai wakil ketua pertama, Latuharhary
sebagai wakil ketua kedua, dan Adam Malik sebagai wakil ketua ketiga.

Suasana pelantikan KNIP

50
b. Pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI)
Pembentukan PNI pada awalnya ditunjukan sebagai satu-satunya partai di
Indonesia dengan tujuan mewujudkan negaa Republik Indonesia yang berdaulat, adil,
da makmur berdasarkan kedaulatan rakyat. Namun, dalam perkembangannya muncul
maklumat pada tanggal 31 Agustus 1945 yang berisikan penundaan segala kegiatan
yang dilakukan PNI yang pada akhirnya dilimpahkan kepada KNIP. Sejak saat itu gagasan
yang hanya ada satu partai di Indonesia tidak pernah lagi dimunculkan.

c. Rencana Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR)


PPKI memutuskan beberapa hal sehubungan dengan dibentuknya BKR, sebagai
berikut:
1) Pembubaran PETA di wilayah Jawa dan Bali serta Laskar Rakyat yang berada di
Sumatera.
2) Pemberhentian anggota Heiho.
3) Pembentukan tentara kebangsaan Indonesia harus dilakukan segera demi
kedaulatan negara Republik Indonesia
4) Penolakan rencana pembelaan yang direncanakan BPUPKI yang dinilai dapat memicu
politik peperangan karena Indonesia sendiri menjalankan politik perdamaian.

Bagaimana kita bisa membayangkan berada dalam posisi para panitia


PPKI? Sekarang coba bayangkan anda berada dalam sebuah organisasi
yang baru anda dan teman-teman anda bentuk. Kira-kira apa saya yang
harus anda dan teman-teman ada lakukan?

B. Kebijakan Ekonomi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan


Indonesia baru merdeka dan selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing,
belum lagi ada ancaman dari luar yang akan menjajah kembali Indonesia. Dapat anda
bayangkan bagaimana kondisi bangsa Indonesia saat itu, khususnya dalam bidang
politik dan ekonomi.

1. Kondisi Ekonomi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan


Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada awal berdirinya
Republik Indonesia sangat kacau dan sulit, apalagi pada saat Jepang menjajah
dengan ambisi memenangkan Perang Asia Timur Raya, segala yang dimiliki Indonesia
harus dikerahkan demi kemenangan Jepang. Sebab-sebab kacaunya perekonomian
Indonesia, yakni sebagai berikut:
1) Tidak memiliki pejabat khusus yang bertugas untuk menangani perekonomian
Indonesia.
2) Tidak mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi keuangan negara.

51
3) Ekonomi Indonesia saat pendudukan Jepang memang buruk akibat
pengeluaran pembiayaan perang Jepang. Membuat pemerintah baru Indonesia
sulit untuk bangkit dari keterpurukan.
4) Kondisi keamanan dalam negara tidak stabil akibat sering terjadinya pergantian
kabinet.
5) Belanda masih tetap tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia dan masih
terus melakukan pergolakan politik yang menghambat langkah kebijakan
pemerintah dalam bidang ekonomi.

2. Faktor Kacaunya Perekonomian Indonesia 1945-1949


Ekonomi Indonesia sangat kacau karena faktor-faktor berikut:
1) Terjadi Inflasi yang sangat tinggi disebabkan mata uang Jepang dan matau uang
cadangan yang dikeluarkan pasukan Sekutu di masyarakat dalam jumlah yang
tidak terkendali, sedangkan Republik Indonesia belim memiliki mata uang
sendiri.
2) Kas negara mengalami kekosongan karena pajak dan bea masuk lainnya belum
ada, sementara pengeluaran negara semakin bertambah. Penghasilan
pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian.
3) Adanya blokade ekonomi dari Belanda

Faktor yang terakhir disebut sangat memberatkan Indonesia.Blokade oleh


Belanda dilakukan dengan menutup (memblokir) pintu keluar maupun masuk
perdagangan Indonesia terutama melalui jalur laut dan pelabuhan-pelabuhan
penting.Blokade ini dilakukan mulai bulan November 1945. Upaya yang dilakukan,
yaitu:
 mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia;
 mencegah keularnya hasil-hasil perkebunan miliki Belanda dan milik asing
lainnya; dan
 melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh bangsa
lain.

Tujuan Belanda dengan upaya blokade ini adalah:


 agar ekonomi Indonesia mengalami kekacauan;
 agar terjadi kerusuhan sosial karena rakyat tidak percaya kepada pemerintah
Indonesia, sehingga pemerintah Belanda dapat dengan mudah mengebalikan
eksistensinya; dan
 untuk menekan Indonesia dengan harapan bisa dikuasai kembali oleh Belanda.

52
Pemerintah Indonesia bukan tanpa usaha menghadapi blokade Belanda. Usaha-
usaha untuk menembus blokade tersebut, antara lain:
1) Memberikan batuan beras kepada pemerintah India yang saat itu sedang
dilanda kelaparan dengan didasarkan kepada segi kemanusiaan. Namun, secara
politik tindakan tersebut menegaskan kehadiran Republik Indonesia di dunia.
2) Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri, antara lain dengan
perusahaan swasta Amerika yaitu BTC (Banking and Trading Corporation) suatu
badan perdagangan semi pemerintah yang dipimpin oleh Sumitro
Djoyohadikusumo.
3) Mengalihkan kegiatan perdagangan dari pulau Jawa ke pulau Sumatera.
Misalnya, hasil karet dari Suatera diekspor ke wilayah Singapura.
4) Membentuk perwakilan resmi di Singapura pada tahun 1947 dengan nama
Indonesia Office (INDOF) yang bertugas memperjuangkan kepentingan luar
negeri Indonesia, menembus blokade Belanda dan perdagangan barter.

3. Kebijakan Pemerintah Menghadapi Buruknya Kondisi Ekonomi Indonesia


Meskipun dengan banyak kendala ekonomi yang melanda Indonesia, sebagai
negara merdeka Indonesia harus bisa membuktikan bahwa Indonesia bisa bangkit
dari keterpurukan ekonomi ini.Langkah-langkah strategis dilakukan oleh pemerintah
untuk menghadapi buruknya kondisi ekonomi.
1) Konferensi Ekonomi Februari 1946
Tujuan konferensi ini adalah untuk memperoleh kesepakatan dalam
menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, seperti: masalah
produksi dan distribusi makanan.
2) Pinjaman Nasional
Untuk mendukung program tersebut maka dibuat Bank tabungan Pos dan rumah
gadai. Tujuannya untuk mengumpulkan dana masyarakat bagi kepentingan
perjuangan, sekaligus menanamkan kepercayaan rakyat pada pemerintah
Indonesia.
3) Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Badan ini merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana
pembangunan ekonomi untuk jangka waktu dua sampai tiga tahun.Badan ini
bertujuan untuk menasionalisasikan semua cabang produksi yang telah ada
dengan mengubah ke dalam bentuk badan hukum.
4) Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA) 1948
Perjuangan ini bertujuan untk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi.
Rasionalisasi meliputi penyempurnaan administrasi negara, angkatan perang,
dan aparat ekonomi.
5) Rencana Kasimo (Kasimo Plan)

53
Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan I.J.Kasimo.inti dari
Kasimo Plan adalah untuk meningkatkan kehidupan rayat dengan meningkatkan
produksi bahan pangan.
6) Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE)
Organisasi ini dipimpin oleh B.R. Motik yang bertujuan untuk:
 Menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta.
 Memperkuat persatuan dan mengembangkan perekonomian nasional.
 Menggalang dan melenyapkan individualisasi di kalangan organisasi pedagang
sehingga dapat memperkokoh ketahanan ekonomi bangsa Indonesia
7) Oeang Repoeblik Indonesia (ORI)
Melarang digunakan mata uang NICA dan yang lainnya serta hanya boleh
menggunakan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI).Upaya-upaya pemerintah Indonesia
tersebut dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia
meskipun Belanda masih belum pergi dari Indonesia.ORI resmi beredar pada 30
Oktober 1946, sebelum diterbitkannya mata uang rupiah.

Mata uang ORI sejumlah lima


sen

8) Menasionalisasi de Javasche Bank


Menasionalisasi de Javasche Bank dan merubah namanya menjadi Bank
Indonesia (BI) yang berfungsi sebagai bank sentral atau bank sirkulasi moneter.

Anda pasti paham mengenai apa itu ekonomi. Sehari-hari kita


menjalani ekonomi setidaknya untuk memperbaiki hidup lebih
baik atau setidaknya bisa bertahan hidup. Tapi, coba
bayangkan anda sedang dalam kondisi ekonomi terhimpit!
Itulah perasaan para bapak-bapak bangsa kita merasa
bertanggungjawab terhadap kelangsungan ekonomi bangsa ini.

54
C. Kebijakan Politik Indonesia Pada Awal Kemerdekaan
Selain ekonomi, aspek penting lainnya dalam mengisi kemerdekaaan adalah aspek
politik pemerintahan.Kebijakan-kebijakan pemerintah di masa awal kemerdekaan dinilai
penting karena langkah-langkah strategis mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

1. Pendirian Partai-partai Politik


Sebagai suatu negara yang baru merdeka, RI dihadapkan oleh masalah bagaimana
cara menampung atau menyalurkan berbagai ideologi yang berkembang dalam masyarakat
ke dalam suatu bentuk partai politik. Pada awalnya pemeritah berencana mendirikan
sebuah partai tunggal yang akan diberi nama partai nasional Indonesia. Oleh karena itu,
dalam rapat tanggal 22 Agustus 1945, PPKI telah mengambil suatu keputusan untuk
mengadakan persiapan guna penyusunan sebuah partai tunggal tersebut.Namun, rencana
untuk mendirikan partai tunggal ini dibatalkan.Kemudian pada tanggal 3 Nopember 1945,
pemerintah mengeluarkan sebuah maklumat tentang pembentukan partai-partai politik.
Secara lengkap, isi Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 yang
ditandatangani oleh Wakil Presiden M. Hatta sebagai berikut.Pemerintah mendorong
timbulnya partai-partai politik karena dengan adanya partai dapat dipimpin ke jalan yang
teratur segala aliran paham yang dalam masyarakat.Pemerintah berharap supaya partai-
partai itu telah disusun sebelum pemilihan anggota badan-badan perwakilan rakyat pada
bulan Januari. Selanjutnya lahirlah partai-partai politik seperti Majelis Syuro Muslimin
Indonesia (Masyumi) yang dipimpin oleh Dr. Soekirman Wiryo Sanjoyo, Partai Komunis
Indonesia yang dipimpin oleh M. Yusuf, Partai Buruh Indonesia yang dipimpin oleh Nyono,
Partai Rakyat Jelata yang dipimpin Sutan Dewanis, Partai Kristen Indonesia yang dipimpin
oleh Probo Winoto, Partai Sosialis Indonesia yang dipimpin oleh Amir Syarifudin, Partai
Rakyat Sosialis yang dipimpin oleh Sutan Syahrir, Partai Khatolik Republik Indonesia yang
dipimpin oleh I.J. Kasimo, Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia yang dipimpin oleh J.B.
Assa, Partai Nasional Indonesia yang dipimpin oleh Sidik Joyo Sukarto.

2. Maklumat Pemerintah 14 Nopember 1945


Setelah dibentuknya KNIP, dibentuklah Badan Pekerja Komisi Nasional Indonesia
Pusat (BPKNIP) yang bertugas menjalankan tugas-tugas harian KNIP.BPKNIP mengeluarkan
pengumuman No.5 tanggal 11 Nopember 1945 tentang pertanggungjawaban menteri
kepada perwakilan rakyat.Anda pasti pernah mendengar istilah legislatif MPR dan
DPR.Dalam pemikiran saat itu, KNIP diartikan sebagai MPR.Sementara BPKNIP disamakan
dengan DPR.Jika demikian secara tidak langsung BPKNIP dengan mengelurkan pengumuman
tersebut telah meminta peralihan pertanggungjawaban menteri-menteri dari presiden ke
BPKNIP.Namun, presiden Soekarno justru menyetujui usul tersebut dan mengeluarkan
Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945.Dengan persetujuan tersebut, sistem
kabinet presidensial dalam UUD 1945 telah diamandemen begitu saja menjadi sistem
kabinet parlementer.Ini terbukti setelah BP KNIP mencalonkan Sutan Syahrir sebagai

55
perdana menteri akhirnya kabinet presidensial Soekarno-Hatta jatuh dan digantikan oleh
kabinet parlementer dengan Sutan Syahrir menjadi perdana menteri pertama.

3. Pemindahan Ibukota RI ke Yogjakarta


Menjelang akhir tahun 1945 keamanan kota Jakarta semakin memburuk tentara
Belanda semakin merajalela dan berbagai aksi teror meningkat. Mengingat situasi yang
semakin memburuk, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M. Hatta pada tanggal 4 Januari
1946 memutuskan pindah ke Yogyakarta yang kemudian dijadikan sebagai Ibu Kota Negara
RI.

4. Pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)


Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) adalah penyelenggara
pemerintahan Republik Indonesia periode 22 Desember1948 - 13 Juli 1949, dipimpin
oleh Syafruddin Prawiranegara yang disebut juga dengan Kabinet Darurat. Sesaat sebelum
pemimpin Indonesia saat itu,SukarnodanHattaditangkap Belanda pada tanggal 19
Desember 1948, mereka sempat mengadakan rapat dan memberikan mandat kepada
Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan sementara.
Tidak lama setelah ibukota RI di Yogyakarta dikuasai Belanda dalam Agresi Militer Belanda II,
mereka berulangkali menyiarkan berita bahwa RI sudah bubar.Karena para pemimpinnya,
sepertiSoekarno,Hattadan Syahrir sudah menyerah dan ditahan.

Mr. Syafrudin Prawiranegara

Mendengar berita bahwa tentara Belanda telah menduduki ibukota Yogyakarta dan
menangkap sebagian besar pimpinan Pemerintahan Republik Indonesia, tanggal 19
Desember sore hari, Mr. Syafruddin Prawiranegarabersama Kol. Hidayat, Panglima Tentara
dan Teritorium Sumatera, mengunjungi Mr. Teuku Mohammad Hasan,
Gubernur Sumatera/Ketua Komisaris Pemerintah Pusat di kediamannya, untuk mengadakan

56
perundingan. Malam itu juga mereka meninggalkanBukittinggimenuju Halaban, daerah
perkebunan teh, 15 Km di selatan kota Payakumbuh.
Sejumlah tokoh pimpinan republik yang berada di Sumatera Barat dapat berkumpul
di Halaban, dan pada 22 Desember 1948 mereka mengadakan rapat yang dihadiri antara
lain oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara, Mr. T. M. Hassan, Mr. Sutan Mohammad Rasjid,
Kolonel Hidayat, Mr. Lukman Hakim, Ir. Indracahya, Ir. Mananti Sitompul, Maryono
Danubroto, Direktur BNI Mr. A. Karim, Rusli Rahimdan, danMr. Latif.

Jika anda sekarang manjadi pemimpin negara, masalah apa yang


paling besar dihadapi masyarakat saat ini? Kira-kira kebijakan apa
yang akan anda keluarkan untuk masalah tersebut? Renungkan!

D. Membentuk Badan Militer Negara


Salah satu tugas besar Pemerintah adalah membentuk badan militer dalam skala
nasional.Walaupun, dalam menjalankan kebijakan dalam negeri maupun luar negeri harus
dengan prinsip perdamaian, namun badan militer harus tetap dibentuk demi keamanan
nasional. Apalagi situasi pada saat awal kemerdekaan posisi Indonesia masih sangat
terancam oleh bangsa lain yang memiliki niat menjajah kembali.

1. Badan Keamanan Rakyat


Pada tanggal 22 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
dalam sidangnya memutuskan untuk membentuk tiga badan sebagai wadah untuk
menyalurkan potensi perjuangan rakyat. Badan tersebut adalah Komite Nasional
Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia(PNI) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Para prajurit BKR

Pembentukan BKR diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 23


Agustus 1945. Dalam pidatonya Presiden Soekarno mengajak pemuda-pemuda bekas PETA,
Heiho, Kaigun Heiho, dan pemuda-pemuda lainnya untuk sementara waktu bekerja dalam
bentuk BKR dan bersiap-siap untuk dipanggil menjadi prajurit tentara kebangsaan jika telah
datang saatnya.

57
Karena pada saat itu komunikasi masih sulit, tidak semua daerah di Indonesia
mendengar Pidato Presiden Soekarno tersebut. Mayoritas daerah yang mendengar itu
adalah Pulau Jawa.Sementara tidak semua Pulau Sumatera mendengar.Sumatera bagian
timur dan Aceh tidak mendengarnya.
Walaupun tidak mendengar pemuda-pemuda di berbagai daerah Sumatera
membentuk organisasi-organisasi yang kelak menjadi inti dari pembentukan tentara.
Pemuda Aceh mendirikan Angkatan Pemuda Indonesia (API), di Palembang terbentuk BKR,
tetapi dengan nama yang lain yaitu Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) atau Badan Penjaga
Keamanan Rakyat (BPKR).

2. Tentara Keamanan Rakyat


MenyerahnyaJepangkepadatentarasekutumenyebabkan kedatangan tentara Inggris
keIndonesiayang dimanfaatkan oleh tentara Belanda untuk kembali ke Indonesia. Situasi ini
menjadi mulai tidak aman. Oleh karena itu pada tanggal 5 Oktober 1945, Pemerintah
Republik Indonesia mengeluarkan maklumat pembentukan tentara kebangsaan yang diberi
nama Tentara Keamanan Rakyat.
Pemerintah memanggil bekasMayorKNILUrip SumoharjokeJakarta.Wakil Presiden
MuhammadHatta mengangkatnya menjadi Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan
Jenderal dan diberi tugas untuk membentuk tentara.Pada waktu itu Markas Tertinggi TKR
berada di Yogyakarta.

Jendral Sudirman dan Letnan


Jendral Urip Sumoharjo

Pada tanggal 12 November 1945 diadakan Konferensi TKR di Yogyakarta dipimpin


oleh Kepala Staf Umum TKR Letnan Jenderal Urip Sumoharjo.Hasil konferensi itu adalah
terpilihnya KolonelSudirman sebagai Pimpinan Tertinggi TKR.Pemerintah Republik Indonesia
pada tanggal 18 Desember1945 mengangkat resmi Kolonel Sudirman menjadi Panglima
Besar TKR, dengan pangkat Jenderal.

3. Tentara Keselamatan Rakyat


Untuk memperluas fungsi ketentaraan dalam mempertahankan kemerdekaan dan
menjaga keamanan rakyat Indonesia, maka pada tanggal 7 Januari 1946 pemerintah
mengeluarkan Penetapan Pemerintah No.2/SD 1946 yang mengganti nama Tentara
Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian nama Kementerian

58
Keamanan Rakyat diubah namanya menjadi Kementerian Pertahanan. Markas Tertinggi TKR
mengeluarkan pengumuman bahwa mulai tanggal 8 Januari 1946, nama Tentara Keamanan
Rakyat diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.

Bayangkan Anda berada di masa awal kemerdekaan Indonesia. Dalam


situasi yang serba sulit dan diancam oleh kekuatan musuh yang
dilengkapi persenjataan yang sangat lengkap. Lalu, Anda dipanggil
untuk bergabung menjadi relawan Tentara Keselamatan Rakyat. Kira-
kira apa bagaimana keputusan Anda?

4. Tentara Republik Indonesia


Untuk menyempurnakan organisasi tentara menurut standar militer internasional,
maka pada tanggal 26 Januari 1946 pemerintah mengeluarkan maklumat tentang
penggantian nama Tentara Keselamatan Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia.
Maklumat ini dikeluarkan melalui Penetapan Pemerintah No.4/SD Tahun 1946.
Untuk mewujudkan tentara yang sempurna, pemerintah membentuk suatu panita
yang disebut dengan Panitia Besar Penyelenggaraan Organisasi Tentara.Di antara panitia
tersebut adalah Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo dan Komodor Suryadarma.
Pada tanggal 17 Mei 1946 panitia mengumumkan hasil kerjanya, berupa rancangan
dan bentuk Kementerian Pertahanan dan Ketentaraan, kekuatan dan organisasi, peralihan
dari TKR ke TRI dan kedudukan laskar-laskar dan barisan-barisan serta badan perjuangan
rakyat.
Presiden Soekarno pada tanggal 25 Mei 1946 akhirnya melantik para pejabat Markas
Besar Umum dan Kementerian Pertahanan.Pada upacara pelantikan tersebut Panglima
Besar Jenderal Soedirman mengucapkan sumpah anggota pimpinan tentara mewakili semua
yang dilantik.

5. Tentara Nasional Indonesia


Usaha untuk menyempurnakan tentara terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia
pada waktu itu.Banyaknya laskar-laskar dan badan perjuangan rakyat, kurang
menguntungkan bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sering terjadi
kesalahpahaman antara TRI dengan badan perjuangan rakyat yang lain.
Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman tersebut pemerintah berusaha untuk
menyatukan TRI dengan badan perjuangan yang lain. Pada tanggal 15
Mei1947PresidenRepublikIndonesia mengeluarkan penetapan tentang penyatuan TRI
dengan badan dan laskar perjuangan menjadi satu organisasi tentara.
Pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno meresmikan penyatuan TRI dengan
laskar-laskar perjuangan menjadi satu wadah tentara nasional dengan nama Tentara
Nasional Indonesia. Presiden juga menetapkan susunan tertinggi TNI. Panglima Besar
Angkatan Perang Jenderal Soerdiman diangkat sebagai Kepala Pucuk Pimpinan TNI dengan

59
anggotanya adalah Letnan Jenderal Oerip Sumohardjo, Laksamana Muda Nazir, Komodor
Suryadarma, Jenderal Mayor Sutomo, Jenderal Mayor Ir. Sakirman, dan Jenderal Mayor
Jokosuyono.
Dalam ketetapan itu juga menyatakan bahwa semua satuan Angkatan Perang dan
satuan laskar yang menjelma menjadi TNI, diwajibkan untuk taat dan tunduk kepada segala
perintah dari instruksi yang dikeluarkan oleh Pucuk Pimpinan TNI.

Penilaian Pembelajaran

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!


1. Kenapa para anggota PPKI merubah Piagam Jakarta menjadi Pancasila pada sidang PPKI
pertama?

2. Ekonomi Indonesia pada masa awal kemerdekaan dalam situasi yang sangat kacau. Apa
penyebab hal tersebut terjadi?

3. Belanda dengan segala daya upaya membuat pemerintah Indonesia menjadi tersudut, salah
satunya dengan blokade ekonomi. Tapi, Pemerintah Indonesia tetap berusaha untuk
bertahan meski dibklokade oleh pihak Belanda. Apa usaha Pemerintah Indonesia untuk
menghadapi blokade tersebut?

4. Apa alasan utama pemerintah memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke


Yogyakarta pada 4 Januari 1945?

5. Kenapa Pemerintah Republik Indonesia merubah nama Badan Keamanan Rakyat (BKR)
menjadi Tentara Kemanan Rakyat (TKR)?

60
Tindak Lanjut Pembelajaran

Setelah Anda mempelajari Kompetensi Dasar 3.8,


kunjungilah tempat-tempat yang ada hubungannya
dengan masa-masa awal Kemerdekaan Indonesia! Cari
informasi yang berhubungan dengan tempat tersebut
dari narasumber yang tepat!

Referensi

http://materi4belajar.blogspot.co.id/2016/05/hasil-sidang-ppki-1-2-3-tanggal-18-19-22-
agustus-1945.html
http://www.gurusejarah.com/2016/07/kebijakan-pemerintah-indonesia-pada.html
http://www.sarisejarah.com/2015/02/upaya-mengatasi-blokade-ekonomi-belanda.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_Darurat_Republik_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Tentara_Nasional_Indonesia
https://www.slideshare.net/memesparkyuelf/kebijakan-ekonomi-pada-awal-
kemerdekaan-indonesia
http://www.tribunnews.com/nasional/2016/08/18/pkb-protes-keras-patung-
proklamator-di-bandara-soekarno-hatta-diturunkan
https://kbbi.kemdikbud.go.id

Daftar Istilah

Aklamasi Pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat dan
sebagainya terhadap suatu usul tanpa melalui pemungutan suara.
Blokade pengepungan (penutupan) suatu daerah (negara) sehingga orang,
barang, kapal, dan sebagainya tidak dapat keluar masuk dengan
bebas.
Gubernur Kepala pemerintahan tingkat provinsi; kepala pemerintahan daerah
tingkat I.
Inflasi Kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya
uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-
barang.
Komite Sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tertentu
(terutama dalam hubungan dengan pemerintahan); panitia.
Konferensi Rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat
mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama; permusyawaratan;
muktamar.
Rasionalisasi Proses, perbuatan menjadikan bersifat rasional; proses, perbuatan
merasionalkan (sesuatu yang mungkin semula tidak rasional).
Rekonstruksi Pengembalian seperti semula.
Residen Pegawai pamong praja yang mengepalai daerah (bagian dari provinsi
yang meliputi beberapa kabupaten).

61
KOMPETENSI DASAR 3.9

Menganalisis Peran dan Nilai Perjuangan Bung Karno


dan Bung Hatta sebagai Proklamator serta Tokoh-
Tokoh lainnya Sekitar Proklamasi

62
BAB 5

PERANAN DAN NILAI PERJUANGAN BUNG KARNO DAN BUNG


HATTA SEBAGAI PROKLAMATOR SERTA TOKOH - TOKOH
LAINNYA SEKITAR PROKLAMASI

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menghargai peranan dan perjuangan Bung Karno sebagi
proklamator.
2. Peseta didik dapat meneladani peranan dan perjuangan Bung Hatta sebagai
proklamator.
3. Peserta didik dapat mencontoh peranan dan perjuangan Ahmad Subarjo sebagai salah
satu tokoh sekitar proklamasi.
4. Peserta didik dapat mencontoh peranan dan perjuangan Sukarni sebagai salah satu
tokoh sekitar proklamasi.
5. Peserta didik dapat menganalisis peranan dan perjuangan Sayuti Melik sebagai salah
satu tokoh sekitar proklamasi.

Uraian Materi

Tentu Anda tahu gambar di atas, gambar tersebut adalah peristiwa pembacaan
proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Sukarno. Selain Sukarno dan Moh. Hatta ada
tokoh-tokoh lainnya yang berperan dalam terwujudnya proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Materi berikut akan membahas mengenai peran dan perjuangan tokoh-tokoh di sekitar
proklamasi kemerdekaan, diantaranya Sukarno, Moh Hatta, Ahmad Subardjo, Sukarni dan
Sayuti Melik.

63
Untuk mengetahui peranan dan perjuangan mereka simaklah materi berikut ini :

1. Bung Karno

Bisakah anda membayangkan


seandainya tokoh Bung Karno
tidak ada , akan adakah
proklamasi kemredekaan,
akan adakah negara
Indonesia ?

If
History

Sukarno atau lebih dikenal dengan panggilan Bung Karno lahir di


Surabaya pada 6 Juni 1901. Sejak masa kuliah di Bandung sudah aktif
dalam berbagai organisasi dan pergerakan. Pada masa penjajahan
Belanda, Bung Karno mendirikan PNI. Sikap Bung Karno yang kritis menyebabkan dia harus
mendekam di penjara Banceuy. Salah satu ktirik Bung Karno terhadap Belanda adalah
kebijakan pemerintah kolonial yang bersifat otoriter dan mengekang aktivitas politik dan
kehidupan sosial kaum pribumi, yang dia ungkapkan dalam pledoi di Gedung Landraad
(sekarang Gedung Indonesia Menggugat) pada tahun 1935.
Pada masa pendudukan Jepang, Bung Karno terlibat secara aktif dalam organisasi
bentukan Jepang seperti anggota PUTERA, Jawa Hokokai, BPUPKI dan Ketua PPKI.
Kepiawaian Bung Karno dalam berpidato menjadi daya tarik bagi rakyat untuk
mendengarkan gagasan-gagasannya. Hal ini mempermudah dalam penyebaran ide-ide
nasionalisme kepada rakyat Indonesia. Kalimat-kalimat yang diucapkan Soekrno,
dikemudian hari sering digunakan sebagai kata-kata mutiara seperti Jas Mrerah (Jangan
Sekali-sekali Melupakan Sejarah) dan Berdikari (Berdiri di atas kaki Sendiri)
Menjelang akhir pendudukan Jepang di Indonesia, bersama Bung hatta, Bung karno
menjadi tokoh sentral yang terus didesak oleh para pemuda agar segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia, sampai akhirnya ia harus diungsikan ke Rengasdengklok.
Sepulangnya dari Rengasdengklok, ia bersama Bung Hatta, Ahmad Subrdjo dan tokoh-tokoh
pemuda seperti Sayuti Melik merumuskan teks proklamasi, dan menuliskannya di secarik
kertas. Atas kesepakatan bersama Bung karno dan Bung Hatta diberi kepercayaan untuk
menandatangani teks proklamasi kemerdekaan.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, peranan Sukarno semakin penting, Secara tidak
langsung ia terpilih menjadi tokoh nomor satu di Indonesia. Bung Karno dengan didampingi
Bung Hatta diberi kepercayaan membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh
karena itu, Bung karno dikenal sebgai pahlawan proklamator.

64
2. Bung Hatta

Tokoh lain yang sangat penting dari peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
adalah Moh. Hatta. Bung Hatta dilahirkan di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902. Sejak
menjadi mahasiswa di Belanda, Bung Hatta sudah aktif dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Ia menjadi salah seorang pemimpin dan ketua Perhimpunan Indonesia. Setibanya
di tanah air, bersama Sukarno, Bung Hatta aktif di PNI, bahkan setelah PNI dibubarkan oleh
pemerintah kolonial Belanda, Bung Hatta mendirikan PNI baru.
Pada masa pendudukan Jepang, Bung Hatta menjadi salah seorang pemimpin
PUTERA, menjadi anggota BPUPKI dan wakil ketua PPKI. Pada saat menjadi anggota BPUPKI,
dalam masa sidang panitia kecil BPUPKI atau Panitia 9 yang menghasilkan Piagam jakarta,
Bung hatta mengusulkan untuk menhapus kalimat “menjalankan syariat Islam bagi
pemeluknya”. Piagam Jakarta dengan perubahan yang diusulkan Bung Hatta di kemudian
hari dijadikan sebagai Pembukaan UUD 1945.

Dari uraian diatas, menurut anda


sikap apakah yang patut diteladani
dari sosok Bung Hatta?

Saat menjabat sebagai wakil ketua PPKI, Bung karno dan Bung Hatta menjadi dwi
tunggal yang sulit untuk dipisahkan. Bersama Bung karno, ia juga pergi menghadap Terauchi
di Saigon. Setelah kembali ke tanah air, Bung Hatta menjadi salah satu tokoh sentral yang
terus didesak para pemuda agar bersama Bung Karno bersedia menyatakan proklamasi
kemerdekaan Indonesia secepatnya.

65
Bung Hatta melibatkan diri secara langsung dan ikut andil dalam perumusan teks
proklamasi. Bung Hatta tampil sebagai tokoh nomr dua dan mendampingi Bung karno dalam
pembacaan teks proklamasi kemerdekaan indonesia. Oleh karena itu, ia juga dikenal sebagai
pahlawan proklamator.

3. Ahmad Subarjo

Tahukah anda, siapakah


achmad Soebardjo, apa
perannnya dalam proses
proklamasi ? Mari kita
simak penjelasan berikut
ini

Ahmad Subarjo lahir di Karawang pada 23 Maret 1896. Pada masa pergerakan
nasional, ia aktif di Perhimpunan Indonesia dan Partai nasional Indonesia. Kemudian pada
masa pendudukan Jepang bekerja pada kantor Kepala Biro Riset Angkatan Laut Jepang
pimpinan Laksamana Maeda. Ia juga sebagai anggota BPUPKI dan PPKI.
Perhatikan ucapan Ahmad Subarjo berikut ini : “Saya menjamin bahwa tanggal 17
Agustus 1945 akan terjadi proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Kalau saudara-
saudara ragu, nyawa sayalah yang menjadi taruhannya”. Ucapan tersebut berhasil
meyakinkan golongan muda bahwa golongan tua akan melaksanakan proklamasi sesuai
dengan desakan golongan muda”.
Mengapa tokoh
Ahmad Subarjo
patut kita teladani?

Tokoh Ahmad Subarjo dapat dikatakan


sebagai tokoh yang mengakhiri peristiwa Rengasdengklok. Sebab dengan jaminan nyawa
Ahmad Subarjo golongan muda bersedia memperbolehkan Bung Karno dan Bung Hatta
kembali ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta, di rumah Laksamana Maeda dilaksanakan
perumusan teks proklamasi secara. Ahmad Subarjo berperan akti dan mempunyai andil
besar dalam proses penyusunan teks proklamasi.

66
4. Sukarni
INGAT!
Sukarni bukan seorang
perempuan yah...

Sukarni dilahirkan di Blitar pada 14 Juli 1916, merupakan salah seorang pimpinan
gerakan pemuda di masa proklamasi. Sejak muda, ia sudah aktif dalam pergolakan politik.
Semasa pendudukan Jepang, ia bekerja di kantor berita Domei. Kemudian ia aktif di dalam
gerakan pemuda. Bahkan ia menjadi pemimpin gerakan pemuda yang berpusat di Asrama
Pemuda Angkatan Baru di Menteng Raya 31 Jakarta.
Sukarni merupakan penggagas “penculikan” Sukarno dan Moh. Hatta ke
Rengasdengklok, ia pula yang mengusulkan Sukarno dan Moh. Toha sebagai tokoh yang
menandatangani teks proklamasi kemerdekaan atas nama bangsa Indonesia. Sukarni pun
menjadi pemimpin pertemuan untuk membahas strategi penyebarluasan teks proklamasi
dan berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

5. Sayuti Melik

Tokoh yang lahir di Yogyakarta pada 25 November 1908, sejak muda sudah aktif
dalam gerakan politik dan jurnalistik. Tahun 1942 menjadi pemimpin redaksi surat kabar
Sinar Baru Semarang. Nama Sayuti Melik semakin terkenal pada peristiwa sekitar proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Ia ikut menyaksikan penyusunan teks proklamasi di ruang makan
rumah Laksamana Maeda, bahkan kemudian diminta untuk mengetik teks proklamasi hasil
tulisan tangan Sukarno

67
Penilaian Pembelajaran

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Mengapa Sukarno ditunjuk sebagai penandatangan teks proklamasi kemerdekaan ?

2. Nilai-nilai apa sajakah yang bisa diteladani dari tokoh Moh. Hatta ?

3. Menurut pendapat anda, sikap apakah yang bisa kita teladani dari tokoh Ahmad Subarjo
?

4. Jelaskan peranan Sukarni dalam proses proklamasi kemerdekaan ?

5. Siapakah yang mengetik teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ?

68
Tindak Lanjut Pembelajaran

Setelah Anda mempelajari ATTENTION!!


materi diatas, untuk lebih Setelah anda mempelajari
mendalami dan menguasai materi diatas, apakah anda
materi memahami seluruh materi?
silahkan anda buka dan pelajari Namun jika
Buku Paket Sejarah Indonesia
untuk SMA/MA Kelas XI sudah memahami
Penerbit Kementerian keseluruhan materi, silahkan
Pendidikan dan Kebudayaan lanjutkan ke kegiatan
Republik Indonesia tahun 2016. pembelajaran berikutnya.
Anda juga dapat mencari Jika anda masih belum
referensi lain dari sumber- memahami keseluruhan materi
sumber lain baik sumber cetak diatas, silahkan pelajari lagi
maupun internet. materi dengan lebih seksama.

Referensi

Farid Samsul. 2014. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial.
Bandung: Yrama Widya

Hapsari Ratna, M. Adil. 2014. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT Erlangga

Matroji. 2013. Catatan Peristiwa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT Bumi
Aksara

Sadirman AM, 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2. Jakarta: PT Gramedia

http://www.suratkabar.id/29145/peristiwa/inilah-4-fakta-tentang-peci-hitam-bung-
karno-yang-jarang-diketahui-orang
http://www.suratkabar.id/29145/peristiwa/inilah-4-fakta-tentang-peci-hitam-bung-karno-
yang-jarang-diketahui-orang
https://news.detik.com/kolom/d-3600044/ketika-bung-hatta-jadi-korban-hoax
https://id.wikipedia.org/wiki/Achmad_Soebardjo
http://www.gurusejarah.com/2015/01/sukarni-kartodiwirjo.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sayuti_Melik

Daftar Istilah
Domei : Kantor berita pada masa pendudukan Jepang
Pledoi : Pernyataan yang berisis pembelaan dari terdakwa pada suatu
persidangan
Proklamator : Orang yang membacakan pernyataan kemerdekaan suatu negara

69
KOMPETENSI DASAR 3.10
Menganalisis strategi dan bentuk perjuangan
bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda

70
BAB 6

STRATEGI DAN BENTUK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA


DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DARI
ANCAMAN SEKUTU DAN BELANDA

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pengamatan uraian materi serta diskusi kelompok, peserta didik
diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi latar belakang kedatangan kembali Sekutu dan Belanda ke
Indonesia
2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda.
3. Mengidentifikasi strategi perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda.
4. Menganalisis strategi perjuangan bangsa Indonesia melalui diplomasi dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda
5. Menganalisis strategi perjuangan bangsa Indonesia melalui perlawanan bersenjata
dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda

Uraian Materi

A. Latar belakang kedatangan kembali Sekutu dan Belanda ke Indonesia.

Kenapa yaa Sekutu dan


Belanda menjajah
Indonesia lagi padahal
kan Indonesia sudah
merdeka....??

71
Dalam mempelajari peristiwa-peristiwa penting di sekitar proklamai kemerdekaan
Indonesia, tentunya tidak terlepas dari berbagai peristiwa yang menandai upaya-upaya
perlawanan secara diplomasi maupun bersenjata yang dilakukan oleh sebagian besar rakyat
Indonesia. Kini anda akan mempelajari bagaimana upaya bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaannya, tentunya tidak akan terlepas dari bagaimana
kedatangan kembali Sekutu dan Belanda ke Indonesia walaupun saat itu Indonesia sudah
merdeka.

Setelah kekalahan Jepang dari Sekutu dalam Asia Pasifik dan penyerahan tanpa syarat
Jepang kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945, Indonesia berada dalam status yang tidak
dikuasai oleh siapapun dan berpeluang besar untuk sesegera mungkin memerdekakan
negaranya. Sekutu memerintahkan Jepang untuk menjaga keadaan wilayah jajahannya di
Indonesia. Namun pada kenyataannya Indonesia mampu menjadi negara yang merdeka.
Selanjutnya Indonesia diserahkan kepada pihak SEAC atau komando Asia Tenggara pihak
Sekutu dalam Perang Dunia II yang dipimin oleh Laksamana Louis Mounbatten dari Inggris.
Kemudian pada 29 September 1945, pasukan SEAC yang berada dibawah bendera AFNEI
(Allied Forces Netherland Indies) datang ke Jakarta mendarat di Indonesia yang dipimpin
oleh Letnan Jendral Sir Philip Christison.

Pasukan Sekutu yang mengatasnamakan mereka pasukan AFNEI (Allied Forced Netherland
East-Indies) datang ke Indonesia diboncengi oleh pasukan NICA (Netherland Indies Civil
Administration) yang diawali oleh adanya kesepakatan politik antara dua pihak yang
bertentangan dalam perang Dunia II. Dimana Indonesia yang saat itu dikuasai Belanda harus
menyerahkan wilayah Indonesia ke tangan Jepang sebagai pihak yang berhasil mengalahkan
sementara pasukan Sekutu dalam peperangan di Pasifik. Sehingga Jepang berhak
mengambil alih wilayah Indonesia atas Belanda. Namun hal tersebut justru mengakibatkan
adanya konflik antara Belanda dan Indonesia karena Belanda yang tidak terima Indonesia
dikuasai oleh Jepang.
Permasalahan semakin meruncing saat Jepang kalah dalam Perang Dunia II dan
menyerahkan wilayah jajahannya pada pihak Sekutu dimana Belanda menjadi pihak yang
berhak untuk menduduki kembali Indonesia setelah berakhirnya Perang Dunia II. Sementara
itu disisi lain Jepang pun menyerahkan kekuasaannya pada Indonesia sehingga Indonesia
mampu memerdekakan bangsanya tanpa campur tangan negara lain. Tujuan AFNEI datang
ke Indonesia diantara adalah :
• Menerima penyerahan Jepang
• Mebebeaskan tawanan perang dari Eropa
• Melucuti persenjataan tentara Jepang
• Menegakakan kondisi stabilitas nasional
• Mencari informasi tentang penjahat perang Jepang untuk diserahkan kpd Sekutu

72
Kedatangan pasukan AFNEI diterima baik oleh pemerintah Indonesia karena mereka
menerima status Indonesia yang merdeka secara de facto, namun karena AFNEI datang
memboncengi pasukan NICA (Netherland Indies Civil Administration) menimbulkan
kecurigaan bangsa Indonesia bahwa Belanda akan menjajah kembali. Selain itu, antara
AFNEI dan NICA memiliki tujuan yang berbeda satu sama lainnya. Dan NICA datang ke
Indonesia diantaranya bertujuan sebagai berikut:
 Mempersenjatai kembali KNIL, yaitu Tentara Kerajaan Belanda yang ditempatkan di
Indonesia.
 Membuat huru-hara dan tidak menghormati kedaulatan bangsa Indonesia.
 Gerombolan NICA sering melakukan teror terhadap pemimpin-pemimpin Republik.

Strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan


kemerdekaannya dari Sekutu dan Belanda.
Karena AFNEI datang ke Indonesia memboncengi pasukan NICA, kemudian pasukan NICA
mempersenjatai pasukan Belanda yang masih ada di Indonesia yaitu KNIL (Koninklijk
Nederlands Indies Leger) yang sebelumnya menjadi tawanan Jepang serta melakukan upaya
provokasi di berbagai daerah, sehingga memunculkan berbagai upaya bangsa Indonesia
untuk mempertahankan kemerdekaannya dari Belanda yang berupaya menegakkan kembali
kekuasaaannya di Indonesia. Upaya-upaya tersbeut dilakukan dengan berbagai cara
diantaranya perlawanan bersenjata dan diplomasi.

Mengapa saat setelah


kemerdekaan disebut Ingin tau
sebagai masa revolusi? kenapa?
Yuk..simak
penjelasan
berikut ini...

73
Bentuk perjuangan melalui perlawanan fisik oleh bangsa Indonesia
1. Pertempuran Medan Area
Dilatarbelakangi kedatangan pasukan Sekutu
dengan tim RAPWI (Relief of Allied Prisoners
of War and Interness) yang bertugas
membebaskan tawanan perang di wilayah
Sumatera bagian Utara. Namun pasukan NICA
dan Sekutu mempersenjatai para tawanan
yang dibebaskan dan membentuk batalyon
KNIL Medan yang bertujuan merebut kembali
wilayah Medan. Sikap tersebut membuat kecewa Barisan Pemuda serta Gubernur
Sumatera. Kekecewaan bertambah setelah penghuni Hotel di Jalan Bali Medan, menginjak-
injak lencana merah-putih milik pemuda Indonesia dan pertempuran pun tidak bisa
dihindari antara NICA dan para pemuda.

Selama pertempuran pemerintahan Republik Indonesia di Medan semakin terdesak hingga


wilayahnya menyempit karena Sekutu memasang papan Fixed Boundaries Medan Area
(batas resmi wilayah Medan) pada 1 Desember 1945 serta menyerang kota Medan. Namun
perjuangan berlanjut dengan membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Mean Area pada
Agustus 1946.

2. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran diawali oleh kedatangan pasukan Sekutu yang dipimpin Brigdir Jenderal Bethel
yang tiba di Semarang pada 20 Oktober 1945. Awalnya mereka akan mengurusi tawanan
perang Jepang namun pasukan NICA mempersenjatai para tawanan, hal ini memicu
kemarahan pemerintah Indonesia di Ambarawa. Pertempuran pun pecah pada 26 Oktober
1945 antara pasukan Sekutu dan TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Selanjutnya pertempuran
berhasil diredam setelah kedatangan Soekarno di Magelang untuk berunding dengan
Brigjen Bethell. Terjadi kesepakatan perundingan diantaranya:
1) Pihak Sekutu akan menempatkan pasukannya di Magelang untuk mengurus tawanan
Perang.
2) Jalan raya Magelang-Semarang tetap dibuka bagi Sekutu dan Indonesia
3) Sekutu tidak akan mendukung segala kegiatan NICA
Ternyata hasil perundingan tersebut dilanggar Sekutu yang ternyata menambah pasukan di
Magelang hingga pada 20 November 1945 kembali pecah pertempuran antara Sekutu dan
TKR. Pimpinan TKR Letkol Isdiman gugur dalam pertempuran bersama 2000 rakyat
Indonesia serta 100 orang prajurit Sekutu. Namun TKR berhasil merebut kembali Ambarawa
dan mengusir pasukan Sekutu pada 15 Desember 1945. Peristiwa ini hingga sekarang
dikenal dengan istilah Palagan Ambarawa.

74
3. Pertempuran Surabaya

Bismillahirrohmanirrohim..
Merdeka!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama


saudara-saudara penduduk kota Surabaya.
Kita semuanya telah mengetahui.
Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-
pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan,
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari
tangannya tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan
mengangkat tangan.
......

Tahukah anda siapakah tokoh yang pidatonya mampu membakar semangat


rakyat Surabaya untuk melawan Sekutu?

Peristiwa Surabaya terjadi diawali oleh penyambutan pasukan Sekutu dibawah pimpinan
Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby oeh Gubernur Jawa Timur. Mereka memiliki tugas untuk
melepaskan para internir Jepang, namun pasukan Sekutu melanggarnya dengan
menyebarkan pamflet yang meminta rakyat Surabaya menyerahkan senjata yang telah
dirampas dari pasukan Jepang. Hal itu memicu pertempuran antara pasukan Sekutu dan
para pemuda pada 27 Oktober 1945 dimana pasukan Sekutu merebut kantor-kantor
pemerintahan hingga besoknya pada 28 Oktober 1945 pemuda melakukan serangan balik
dan behasil merebutnya kembali.
Situasi semakin tidak terkendali pada 30 Oktober 1945 dimana saat Brigjen A.W.S Mallaby
sedang berpatroli menggunakan mobil tertembak hingga tewas yang membuat Sekutu
semakin gencar melakukan serangan dan mengeluarkan ultimatum agar rakyat Surabaya
menyerah tanpa syarat. Brigjen Mallaby kemudian digantikan oleh Mayjen E.C Mansergh
yang pada 7 November 1945 menulis surat kepada Gubernur Jawa Timur agar seluruh
pemimpin Indonesia agar menyerah dan menandatangani dokumen penyerahan tanpa
syarat serta pemuda harus menyerahkan senjatanya pada Sekutu. Ultimatum itu pun
berlaku paling lambat pukul 06.00 tanggal 10 November 1945.
Selanjutnya pada 9 November 1945 Gubernur Jawa Timur merundingkan langkah
menghadapi ultimatum Sekutu, namun gagal dan pertempuran pun pecah pada 10
November 1945 antara TKR bersama rakyat menghadapi gempuran pasukan Sekutu. Dalam
pertempuran itu muncul seorang tokoh yakni Bung Tomo yang berpidato membakar
semangat para TKR dan rakyat Surabaya saat itu untuk mampu bertempur habis-habisan
melawan Sekutu. Meskipun banyak berjatuhan korban jiwa, pertempuran yang berlangsung
kurang lebih tiga minggu itu membuat kota Surabaya berhasil dipertahankan. Untuk

75
mengenang peristiwa tersebut dibangunlah Tugu Pahlawan dan setiap tanggal 10 November
diperingati sebagai Hari Pahlawan.

4. Bandung Lautan Api

Ternyata selain di berbagai


daerah lain, di Bandung
pun ada peristiwa dalam
upaya mempertahankan
kemerdekaan. Ingin tau? Okee kang...
Simak penjelasan berikut
yaa...

Peristiwa Bandung Lautan Api memiliki perbedaan dengan peristiwa lainnya karena bukan
merupakan perlawanan fisik secara langsung, melainkan sebuah strategi yang dilakukan
bangsa Indonesia dengan cara membumihanguskan sebagian daerah Bandung yang
bertujuan agar tidak diduduki oleh pihak Sekutu. Peristiwa ini dilatarbelakangi kedatangan
Sekutu pada 12 Oktober 1945 di Bandung yang memboncengi NICA. Di saat bersamaan
pasukan TKR bersama rakyat sedang melakukan pelucutan senjata terhadap para internir
Jepang. Namun NICA menuntut agar semua senjata yang didapat diserahkan pada Sekutu.
Selanjutnya pada 21 November 1945 TKR dan laskar perjuangan melakukan serangan
terhadap Inggris di Hotel Homann dan Preanger Bandung. Serangan direspon dengan
ultimatum yang diberikan Inggris pada Gubernur Jawa Barat agar Bandung Utara
dikososngkan dari penduduk Indonesia, namun dihiraukan oleh rakyat Bandung.
Peristiwa berlanjut hingga tanggal 23 Maret 1946 saat Sekutu mengeluarkan ultimatum
kembali agar TRI (perubahan dari TKR) mengosongkan kota Bandung. Hal itu direspon
dengan dilakukannya strategi bumi hangus yang bertujuan agar berbagai aset penting di
Bandung tidak dimanfaatkan oleh Sekutu. Kota Bandung hingga Bandung wilayah Selatan
berhasil dikosongkan dan menjadi lautan Api karena terlihat asap serta api yang
membumbung tinggi. Sebagian wilayah Bandung dokosongkan karena sesuai kesepakatan
antara pihak Sekutu yang membuat kesepakatan pembatasan melalui garis demarkasi yang
batasnya dipisahkan oleh jalur kereta api yang membelah kota Bandung antara Utara dan
Selatan.

76
5. Pertempuran Puputan Margarana

Menurut anda, mengapa


tokoh ini terdapat dalam
uang tersebut?

Peristiwa ini terjadi di daerah Bali yang saat itu bagian dari Propinsi Sunda Kecil berdasarkan
hasil sidang PPKI. Puputan Margarana dilatarbelakangi oleh kekecewaan penduduk Bali
terkait hasil perundingan Linggarjati yang hanya mengakui kedaulatan Idonensia secara de
facto meliputi Jawa, Sumatera dan Madura. Pada Maret 1946 Belanda mendatangkan
pasukannya lebih dari 2000 orang dimana mereka bertujuan menggabungkan Pulau Bali ke
dalam wilayah Negara Indonesia Tmur bentukan Belanda. Selain itu Belanda berupaya
membujuk pimpinan Divisi Sunda Kecil Letkol I Gusti Ngurah Rai agar bersedia bekerja sama
membentuk NIT namun upayanya tidak berhasil. Karena ditolak secara mentah.
Pasukan NICA kemudian dilucuti persenjataannya oleh pasukan Ciung Wanara pimpinan I
Gusti Ngurah Rai yang memicu kemarahan Belanda hingga berujung diisolasinya wilayah Bali
tepatnya Desa Adeng pada 20 November 1946. Belanda berhasil mengepung pasukan Ciung
Wanara, namun I Gusti Ngurah Rai bertempur hingga titik darah penghabisan hingga
peristiwa tersebut dikenal dengan istilah Puputan Margarana yang hingga kini diperingati
setiap tanggl 20 November dan dibangun Tugu Pahlawan.

Bentuk perjuangan melalui diplomasi oleh bangsa Indonesia


Setelah merdeka, Indonesia tentunya harus mendapat pengakuan dari dunia internasional
secara utuh sebagai sebuah negara. Cara yang ditempuh yaitu dengan melakukan hubungan
luar negeri dengan negara-negara lain khususnya negara-negara Sekutu pemenang Perang
Dunia II. Strategi diplomasi digunakan oleh bangsa Indonesia melalui tiga cara, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Membawa masalah konflik Indonesia-Belanda ke dalam persidangan Dewan
Keamanan PBB
2. Berupaya menjadi anggota PBB demi mendapatkan dukungan dari sesama negara
anggota PBB lainnya.
3. Mengadakan perundingan langsung dengan Belanda untuk menyelesaikan
permasalahan Indonesia-Belanda.

1. Perundingan Linggarjati (11 November 1946)


Pada 10 November 1946 menjadi sebuah waktu
dimana delegasi Indonesia melanjutkan
perjuangan dari segi diplomasi setelah
sebelumnya melakukan upaya diplomasi namun
mengalami kegagalan. Perundingan Linggarjati

77
yang dilaksanakan di daerah Kuningan ini dimulai 10 Novermber 1945 dan berkahir
dengan ditandatanganinya kesepakatan pada 25 Maret 1947. Indonesia diwakili oleh
Sutan Sjahrir, Moh Roem, Mr. Susanto T, dan dr. A.K Gani. Sementara pihak Belanda
diwakili oleh Willem Schermerhorn, F. De Boer, H.J van Mook dan Max Poll.
Perundingan Linggarjati menghasilkan beberapa keputusan diantaranya:
1) Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto meliputi Jawa, Sumatera
dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah tersebut paling lambat 1
Januari 1949.
2) Indonesia-Belanda akan bekerjasama membentuk negara serikat dengan nama
Republik Indonesia Serikat (RIS)
3) RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh
Ratu Belanda.
Perundingan Linggarjati ini memiliki dampak-dampak yang berpengaruh pada
kedudukan Indonesia selanjutnya. Diantaranya terdapat dampak positif yaitu Indonesia
mendapat pengakuan secara de facto wilayah Jawa, Sumatera, dan Madura. Juga
muncul pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara Amerika Serikat, Inggris, Mesir,
Arab Saudi, India dan Pakistan. Sementara dampak negatif muncul dari sebagian besar
rakyat Indonesia yang menginginkan adanya kedaulatan secara utuh dari Sabang
sampai Merauke. Dampak lainnya bagi pemerintahan Indonesia yakni mundurnya Sutan
Sjahrir dari jabatannya sebagai perdana menteri karena berkurangnya dukungan di
parlemen akibat gagal dalam menjalankan diplomasinya dalam perundingan Linggarjati.

2. Perjanjian Renville (8 Desember 1947)


Dilatarbelakangi oleh penawaran yang diajukan oleh Amerika Serikat terhadap
Indonesia dan Belanda untuk mengadakan pertemuan di geladak Kapal Renville milik
Amerika Serikat. Indonesia dan Belanda kemudian menerima tawaran Amerika Serikat.
Perundingan Renville secara resmi dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 yang sudah
berada di pelabuhan Tanjung Priok. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifuddin,
sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdulkadir Wijoyoatmojo, orang
Indonesia yang memihak Belanda.
Perundingan Renville berisi mengenai 3 poin:
1) Persetujuan tentang gencatan senjata yang antara lain diterimanya garis
demarkasi Van Mook.
2) Dasar-dasar politik Renville, yang berisi tentang kesediaan kedua pihak untuk
menyelesaikan pertikaiannya dengan cara damai
3) Enam pasal tambahan dari KTN yang berisi, antara lain tentang kedaulatan
Indonesia yang berada di tangan Belanda selama masa peralihan sampai
penyerahan kedaulatan.

78
Gambar. Peta Wilayah RI berdasarkan garis demarkasi Van Mook.
Sumber: Am.Sardiman, dkk. Buku Siswa Sejarah Indonesia kelas XI Semester Genap.

Sebagai hasil konsekuensi ditandatanganinya Perjanjian Renville, wilayah RI semakin


sempit karena diberlakukannya garis pembatas yang diajukan Belanda yakni Garis Van
Mook dengan ketentuan, wilayah Republik Indonesia meliputi Yogyakarta dan sebagian
Jawa Timur. Dampak lainnya adalah pasukan TNI yang masih berada di daerah-daerah
yang dikuasai Belanda, harus ditarik masuk ke wilayah RI. Pasukan TNI Divisi Siliwangi dari
Jawa Barat dihijrahkan pada 1 Februari 1948 menuju Jawa Tengah yang berpusat di
Surakarta begitupun pasukan TNI dari wilayah Jawa Timur.
Dampak lain dari perundingan Renville ini yaitu delegasi Indonesia Amir Syarifudin pada
23 Januari 148 menyerahkan mandatya sebagai perdana menteri kepada Presiden karena
keputusan perundingan Renville yang dianggap merugikan pihak Indonesia. Serta
memunculkan masalah yaitu pembentukan pemerintahan peralihan yang tidak sesuai
dengan hasil perundingan Linggarjati.

3. Perjanjian Roem-Royen (17 April – 7 Mei 1949)

Gambar. Foto suasana perundingan Roem-


Royen. Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Roem-
Roijen

79
Perundingan Roem-Royen dilaksanakan pada 17 April 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.
Kini bernama Hotel Duta Indonesia di wilayah J. Gajah Mada, Jakarta. Perundingan ini
diambil dari nama tokoh delegasi dari kedua belah pihak, yakni Dr. Frederick van Royen,
dan Merle Cochran sebagai wakil Amerika Serikat dari United Nations Commisions for
Indonesia (UNCI) yang menggantikan KTN. Sedangkan dari Indonesia oleh Mr.
Mohammad Royen.
Perundingan ini menghasilkan keputusan sebagai berikut:
1) Pihak Indonesia yang bersenjata harus menghentikan perang gerilya
2) Pihak Indonesia akan bekerja sama dalam menjaga kemanan, ketertiban dan
perdamaian.
3) Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar untuk
mempercepat berdirinya Negara Indonesia Serikat
4) Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta
5) Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan
membebaskan semua tawanan perang
6) Menyetujui Republik Indonesia bagian dari Negara Indonesia Serikat
7) Berusaha dalam Konferensi Meja Bundar

Bagaimana dampak dari perundingan Roem-Royen?

Setelah disahkannya perundingan ini, wilayah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.


Serta Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dijabat Mr. Sjafrudin
Prawiranegara diserahkan kembali mandatnya kepada Soekarno dan Moh. Hatta yang
secara resmi mengakhiri keberadaan PDRI pada 13 Juli 1949.

4. Konferensi Meja Bundar (23 Agustus – 2 November 1949)

Tahukah anda terdapat peristiwa


perundingan yang dilaksanakan
antara Indonesia dan Belanda itu
diambil dari nama bentuk meja yang
dijadikan tempat perundingan.....

Sebelum dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar (KMB) terlebih dahulu disepakati


untuk dilaksanakannya KII (Konferensi Inter Indonesia) yang bertujuan untuk
pembentukan negara federasi yang menggabungkan negara-negara yang diciptakan oleh
Van Mook. KMB diadakan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus 1949 dimana pihak
Indonesia dipimpin oleh Mohammad Hatta, sementara Belanda oleh J.V. Maarseven, BFO
(Bijeenkomst voor Federal Overleg) diwakili oleh Sultan Hamid II, dan UNCI diketuai oleh
Chritcley dan langsung dipimpin pula oleh Perdana Menteri Belanda, Willem Drees.

80
Konferensi yang bertujuan untuk menyudahi konflik Indonesia dan Belanda serta sebagai
tindak lanjut dari perundingan Roem-Royen ini mencapai kesepakatan pada 2 November
1949 antara lain:

1) Belanda mengakui keberadaan RIS (Republik Indonesia Serikat) yang


terdiri dari 15 negara bagian yang dibentuk Belanda dan Republik
Indonesia.
2) Penyelesaian masalah Irian Barat akan ditunda selama setahun
3) Pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS)
dengan TNI sebagai kekuatan inti.
4) Kerajaan Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda yang merupakan
badan konstitusi bersama.
5) Indonesia harus membayar utang-utang Belanda sejak tahun 1942.

Gambar . Foto Kondisi saat Konferensi Meja


Bundar. Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Meja_Bu
ndar

Untuk menindaklanjuti hasil KMB ini pada 27 Desember 1949 dilakukan penyerahan
kedaulatan yang ditandai dengan penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan dari
pemerintah Belanda. Acara penyerahan kedaulayan ini di lakukan di Belanda dan Indonesia.
a. Di Belanda
Pihak Belanda dihadiri oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Dress, Menteri
Seberang Lautan Mr. A.M.J.A. Sassen, dan oh. Hatta. Sementara pihak Indonesia
dihadiri oleh Sri Sultan Hamengkubowono IX dan wakil dari RIS A.H.J Lovink.
b. Di Indonesia
Dilaksanakan di Yogyakarta pada 27 Desember 1949 untuk melakukan penyerahan
kedaulatan dari Republik Indonesia kepada Republik Indonesia Serikat. Selanjutnya,
Presiden Soekarno kembali ke Jakarta dengan jabatan sebagai presiden Republik
Indonesia Serikat, sementara itu Republik Indonesia yang menjadi salah satu negara
bagian dari RIS dipimpin oleh Mr. Asaat sebagai presiden.

81
Apakah hasil dari KMB
dapat dikatakan adil
bagi kedua belah pihak?

Hasil kesepakatan KMB belum sesuai harapan dan keinginan bangsa


Indonesia yang ingin membentuk negera kesatuan. Namun hasil KMB
diharapkan memberi kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk lepas dari
penjajahan Belanda untuk kemudian membangun bangsa Indonesia tanpa
campur tangan pihak lain. Walaupun pada akhirnya menimbulkan kerugian
bagi Indonesia karena harus melunasi utang-utang Belanda, namun
selanjutnya bangsa Indonesia mampu berjuang cita-citanya membentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kembali ke Bentuk Negara Kesatuan


Setelah hasil KMB disepakati dan diketahui oleh dunia internasional Indonesia semakin
mendapat pengakuan diantaranya oleh negara-negara di Asia-Afrika yang mengaami
persamaan nasib sebagai bangsa yang terjajah.
Catatan secara kronogis:
1. Pada 8 Maret 1950 dikeluarkanlah Undang-undang Darurat No.11 Tahun 1950 yang
mengatur tentang penggabungan antara suatu negara atau darah karena keinginan
rakyat. Secara bertahap negara bagian RIS dan daerah otonom banyak yang ingin
bergabung ke Republik Indonesia.
2. Selanjutnya pada 22 April 1950 negara bagian RIS hanya tersisa Republik Indonesia,
Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur.
3. Kemudian pada 19 Mei 1950 terjalin kesepakatan bersama antara pemerinth RI
dengan pihak dari NIT dan NST untuk membentuk NKRI, hingga dibentuklah panitia
bersama yang merevisi UU RIS hingga terbentuk UUDS 1950.
4. Pada 15 Agustus 1950 Presiden Soekarno menyampaikan isi piagam persetujuan
pembentukan NKRI dalam sidang parlemen senat RIS. Diadakanlah serah terima
jabatn Preiden RI dari Mr. Asaat kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta yang saat
itu menjadi ibukota RI.
5. 17 Agustus 1950 Presiden Soekarno mengumumkan pembubaran RIS dan
kembalinya NKRI dengan menggunakan dasar hukum UUDS 1950. Dan terwujudlah
cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah negara kesatuan.

82
Penilaian Pembelajaran

Setelah anda mempelajari materi tentang Strategi dan bentuk


perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan
Belanda. Sekarang silahkan kerjakan latihan
soal berikut.

Ayo berlatih!

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat !


1. Pasukan Sekutu akan mengambil alih Indonesia setelah kekalahan Jepang dalam
Perang Asia timur Raya yang dilanjutkan dengan mengirim AFNEI ke Indonesia.
Manakah yang bukan termasuk tugas AFNEI datang ke Indonesia....
A. Menerima penyerahan kekuasaaan dari Jepang
B. Melucuti dan memulangkan pasukan Jepang
C. Memelihara kondisi damai
D. Menjalankan pemerintahan militer di Indonesia
E. Mencari informasi tentang penjahat perang

2. Salah satu tindakan NICA yang menajdi pemicu dari meletusnya pertempuran Medan
Area adalah ...
A. Salah seorang prajurit NICA memasang bendera merah-putih-biru
B. Salah seorang prajurit NICA menginjak-injak lencana merah putih milik pemuda
Indonesia
C. NICA memaksa para pemuda Indonesia menyerahkan senjata hasil pelucutan
dari prajurit Jepang
D. NICA memasang garis batas wilayah Medan yang menandai wilayah kekuasaan
NICA di Medan
E. Pasukan NICA sering memprovokasi pemuda Indonesia sehingga menimbulkan
kemarahan

3. Sebagai salah satu upaya mengenang keberanian TKR dalam berjuang merebut
kembali Ambarawa dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia maka dibuatlah ...
A. Monuen Palagan Ambarawa
B. Tugu Ambarawa
C. Prasasti Pejuang Ambarawa
D. Museum Perjuangan Ambarawa
E. Monumen Perjuangan Ambarawa

83
4. Kedatangan pasukan Sekutu di Surabaya yang menyebarkan pamflet agar penduduk
Surabaya menyerahkan senjata yang telah dirampas dari Jepang menimbulkan
kemarahan penduduk Surabaya hingga memunculkan berbagai pertempuran kecil.
Namun yang menjadi puncak pertempuran besar di Surabaya adalah ....
A. Ultimatum pasukan Sekutu agar para pemuda, TKR, dan penduduk Surabaya
mengakui Belanda sebagai pemerintahan sipil pengganti Jepang.
B. Kematian Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby yang sedang berpatroli dan
tertembak
C. Penolakan penduduk Surabaya terhadap ultimatum Sekutu untuk
menyerahkan senjata hasil lucutan
D. Penangkapan Gubernur Jawa Timur
E. Kegagalan perundingan gencatan senjata antara Presiden Soekarno dan
Mayjen E.C Mansergh

5. Salah satu alasan yang dilakukan oleh TRI beserta para pemuda untuk membumi
hanguskan aset-aset di kota Bandung yaitu....
A. Mencegah Sekutu memanfaatkan aset-aset itu demi kepentingan Sekutu
B. Upaya agar Sekutu membatalkan ultimatumnya
C. Aset-aset di kota Bandung banyak dimiliki oleh perusahaan asing
D. Mencegah agar aset-aset tidak dijadikan persembunyian Sekutu
E. Aset-aset di kota Bandung sudah banyak yang rusak karena tua

6. Pasukan NICA berhasil dilucuti persenjataannya oleh pasukan Ciung Wanara


pimpinan I Gusti Ngurah Rai. Hal tersebut memicu kemarahan Belanda hingga
berujung diisolasinya wilayah Bali. I Gusti Ngurah Rai bertempur hingga titik darah
penghabisan hingga peristiwa tersebut dikenal dengan istilah....
A. Puputan Jagaraga
B. Palagan Puputan
C. Puputan Margarana
D. Palagan rakyat Bali
E. Palagan Margarana

7. Indonesia melakukan berbagai upaya diplomasi internasional disamping perlawanan


secara fisik dengan tujuan...
A. Mengatasi kelemahan dalam perjuangan secara bersenjata
B. Memiliki tentara nasional untuk melakukan perjuangan fisik
C. Mendapatkan pengakuan kedaulatan dari negara-negara lain, terutama
negara-negara lain, terutama negara-negara pemenang Perang Dunia II
D. Belanda mengancam Indonesia agar turut serta dalam perundingan
E. Memperkenalkan tokoh-tokoh nasionalnya di dunia internasional

84
8. Perundingan Roem-Royen dikenal karena digagas oleh tokoh bernama Mr.
Muhammad Roem dan Dr. Frederick van Royen. Yang diantaranya menyepakati
keputusan diantaranya adalah....
A. Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto meliputi Jawa, Sumatera
dan Madura
B. Indonesia dan Belanda akan bekerjasama membentuk Republik Indonesia
Serikat
C. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan bekerja sama membentuk Uni
Indonesia-Belanda
D. Uni-Indonesia Blanda akan diketuai oleh Indonesia
E. Pihak Belanda menyetujui kembalinya pemimpin nasional RI ke Yogyaarta

9. Perjanjian Renville telah menyebabkan wilayah Indonesia menjadi semakin sempit


dibandingkan wilayah yang diputuskan dalam perjanjian sebelumnya. Salah satu
penyebab semakin sempitnya wilayah Indoneia itu adalah garis demarkasi yang
disebut ...
A. Fixed Boundaries Medan Area
B. Garis van Mook
C. Garis batas wilayah Belanda
D. Garis Renville
E. Garis batas wilayah Indonesia

10. Pada 23 Agustus – 2 November 1949 dilaksanakan KMB sebagai tindak lanjut dari
Perundingan Roem-Royen dan Konferensi Inter Indonesia. Namun hasil dari KMB
dianggap merugikan pihak Indonesia karena ...
A. Belanda mengakui Indonesia dengan bentuk Republik
B. Belanda mengakui keberadaan RIS yang terdiri dari 15 negara bagian yang
dibentuk Belanda dan Republik Indonesia
C. Indonesia dibebaskan dari tanggung jawabnya untuk membayar biaya ganti
rugi perang atas Belanda
D. Irian Barat dikembalikan pada Republik Indonesia karena mayoritas
penduduknya orang Indonesia
E. NKRI diakui keberadaannya oleh Belanda dengan APRIS sebagai kekuatan
militer utamanya

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


1. Mengapa setiap perjanjian yang dilakukan oleh Belanda hasil akhirnya selalu
berpihak pada Belanda?

85
2. Mengapa Perjanjian Linggarjati dianggap mengecewakan juga penduduk Bali?

3. Bagaimana jika hasil KMB yang menginginkan negara Indonesia berbentuk


federasi dengan nama RIS terlaksana? Apakah sesuai dengan yang dicita-
citakan bangsa Indonesia dan presiden Soekarno?

Tindak Lanjut Pembelajaran

Setelah mempelajari materi diatas, untuk lebih mendalami dan menguasai materi
yang berkaitan dengan kompetensi dasar 3.10 dengan materi Strategi dan
bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda dari berbagai sumber
informasi. Kemudian anda dapat membuka Buku Paket Sejarah Indonesia Untuk
SMA/MA/SMK Kelas XI Penerbit kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia tahun 2017. Anda juga bisa mencari referensi lain dari materi
ini dari sumber-sumber lain baik sumber cetak maupun searching di internet.

Referensi

A.M. Sardiman dkk. 2017. Sejarah Indonesia kelas XI SMA/MA/SMK. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Dwi Rachmawati, Hesti. 2015. Mandiri: Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA Kelas XI,
Jakarta:Erlangga.
Ricklefs,M.C. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi

Internet:
http://www.donisetyawan.com/peta-pendudukan-jepang/
https://historia.id/modern/articles/lencana-merah-putih-dilucuti-pejuang-medan-pasang-
badan-DLL9L
http://www.dosenpendidikan.com/perjanjian-linggarjati-sejarah-latar-belakang-tokoh-isi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Roem-Roijen
https://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Meja_Bundar

86
Daftar Istilah

BFO (Bijeenkomst voor : Komite yang didirikan oleh Belanda untuk mengelola
Federal Overleg) Republik Indonesia Serikat (RIS) selama Revolusi
Indonesia (1945–1949). Komite ini terdiri dari 15
pemimpin negara bagian dan daerah otonom di dalam
RIS dengan masing-masing negara bagian memiliki satu
suara
De facto : Sebuah kata yang berarti ungkapan ‘pada
kenyataannya’ atau fakta. Atau dikatakan juga pada
kenyataannya. Istilah ini biasa digunakan sebagai
kebalikan dari de jure (yang berarti "menurut hukum")
ketika orang mengacu kepada hal-hal yang berkaitan
dengan hukum, pemerintahan
KII (Konferensi Inter : Konferensi atau pertemuan yang diadakan antara pihak
Indonesia) Republik Indonesia dan BFO yang bertujuan agar
tercapai kesepakatan bersama antara Indonesia dan
negara-negara bagian dalam menghadapi KMB.
KNIL (Koninklijk : Tentara Hindia-Belanda yang melayani pemerintahan
Nederlandsch- Indische Hindia Belanda, diantara anggotanya yaitu penduduk
Leger) bumiputra di Hindia Belanda dan orang-orang Indo-
Belanda, bukan orang-orang Belanda
KTN (Komisi Tiga Negara) : Konferensi atau pertemuan untuk membantu
menengahi masalah Indonesia dengan Belanda dngan
anggota negara Australia, Belgia dan Amerika Serikat
pada 27 Oktober 1947.
SEAC (South East Asia : Badan yang dibentuk untuk bertanggung jawab atas
Command) operasi militer Sekutu di wilayah Asia Tenggara selama
Perang Dunia II
TKR (Tentara Keamanan Nama angkatan perang pertama yang dibentuk oleh
Rakyat) Pemerintah Indonesia, setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. TKR dibentuk pada tanggal 5
Oktober 1945 berdasarkan maklumat yang dikeluarkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia.
TRI (Tentara Republik : Nama angkatan perang yang dibentuk oleh Pemerintah
Indonesia) Indonesia, setelah mengubah nama dari Tentara
Keselamatan Rakyat dan sebelumnya Tentara
Keamanan Rakyat.

87
KUNCI JAWABAN

A. BAB I (KOMPETENSI 3.5)


1. B
2. A
3. E
4. A
5. C
6. D
7. A
8. E
9. A
10. Mr. Mohamad Yamin

B. BAB II (KOMPETENSI 3.6)


1. Karena sifatnya yang berani tersebut Otto dijuluki “Si Jalak Harupat”, yang mana sebutan
untuk ayam jantan yang kuat, pemberani, bersuara nyaring saat berkokok, dan sebagai ayam
aduan ia adalah ayam jago yang sangat sulit dikalahkan.
2. Perjuangannya adalah perjuangan orasi melalui radio tersebut Bung Tomo yang
menyuarakan perlawanannya terhadap Inggris. Bung Tomo menyerukan sebuah pidato
heroik yang membakar semangat juang para pemuda di Surabaya untuk melawan Inggris.
Bung Tomo pun menyerukan seluruh pemuda di Indonesia yang tergabung ke dalam laskar-
laskar untuk melakukan perlawanan. Pidato tersebut terus mengudara melalui Radio
Pemberontak dan Radio Republik Indonesia selama masa perlawanan.
3. sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino,
Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian
yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi
daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Pada kesempatan itu Frans mengusulkan nama
Irian untuk wilayah Papua.
4. Puputan bagi orang Bali adalah perang dengan titik darah penghabisan. Nama tersebut
dibuat untuk mengenang peristiwa Puputan pada tanggal 20 November 1946 yang dipimpin
oleh I Gusti Ngurah Rai. Dikenal dengan nama perang Puputan Margarana karena sesuai
dengan nama tempat pertempurannya di Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Bali
5. Pernah diangkat menjadi Gubernur Sulawesi pertama pada masa kabinet RI. Ratulangi
sangat berjasa dalam perjuangan melawan pembodohan dan kolonialisme Belanda di
Manado. Ia juga dikenal sebagai pejuang intelektual. Ratulangi merupakan seorang jurnalis
yang begitu kritis terhadap pemerintah Hindia Belanda. Meskipun Ratulangi merupakan
jemaat Protestan, dia mengkritik perihal dukungan pemerintah Hindia Belanda terhadap
praktek kristenisasi di Jawa.

88
C. BAB III (KOMPETENSI 3.7)
1. B
2. A
3. D
4. C
5. C
6. B
7. A
8. A
9. D
10. E

D. BAB IV (KOMPETENSI 3.8)


1. Pada rapat ini Sukarno dan Hatta meminta sejumlah tokoh untuk merevisi ulang
kembali Piagam Jakarta yang terdapat dalam pembukaan UUD 45, khususnya pada
kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” karena dianggap dapat memicu rasa keberatan bagi pemeluk agama
selain Islam. Setelah melakukan perundingan yang dipimpin oleh Bung Hatta,
semua tokoh mencapai kesepakatan untuk merubahnya menjadi “Ketuhanan Yang
Maha Esa.”
2. Sebab-sebab kacaunya perekonomian Indonesia, yakni sebagai berikut:
 Tidak memiliki pejabat khusus yang bertugas untuk menangani perekonomian
Indonesia.
 Tidak mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi keuangan negara.
 Ekonomi Indonesia saat pendudukan Jepang memang buruk akibat pengeluaran
pembiayaan perang Jepang. Membuat pemerintah baru Indonesia sulit untuk
bangkit dari keterpurukan.
 Kondisi keamanan dalam negara tidak stabil akibat sering terjadinya pergantian
kabinet.
 Belanda masih tetap tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia dan masih
terus melakukan pergolakan politik yang menghambat langkah kebijakan
pemerintah dalam bidang ekonomi.
3. Usaha-usaha untuk menembus blokade tersebut, antara lain:
 Memberikan batuan beras kepada pemerintah India yang saat itu sedang
dilanda kelaparan dengan didasarkan kepada segi kemanusiaan. Namun, secara
politik tindakan tersebut menegaskan kehadiran Republik Indonesia di dunia.
 Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri, antara lain dengan
perusahaan swasta Amerika yaitu BTC (Banking and Trading Corporation) suatu
badan perdagangan semi pemerintah yang dipimpin oleh Sumitro
Djoyohadikusumo.

89
 Mengalihkan kegiatan perdagangan dari pulau Jawa ke pulau Sumatera.
Misalnya, hasil karet dari Suatera diekspor ke wilayah Singapura.
 Membentuk perwakilan resmi di Singapura pada tahun 1947 dengan nama
Indonesia Office (INDOF) yang bertugas memperjuangkan kepentingan luar
negeri Indonesia, menembus blokade Belanda dan perdagangan barter.
4. Menjelang akhir tahun 1945 keamanan kota Jakarta semakin memburuk tentara
Belanda semakin merajalela dan berbagai aksi teror meningkat. Mengingat situasi
yang semakin memburuk, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M. Hatta pada
tanggal 4 Januari 1946 memutuskan pindah ke Yogyakarta yang kemudian dijadikan
sebagai Ibu Kota Negara RI.
5. MenyerahnyaJepangkepadatentarasekutumenyebabkan kedatangan tentara Inggris
keIndonesiayang dimanfaatkan oleh tentara Belanda untuk kembali ke Indonesia.
Situasi ini menjadi mulai tidak aman. Oleh karena itu pada tanggal 5 Oktober 1945,
Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan maklumat pembentukan tentara
kebangsaan yang diberi nama Tentara Keamanan Rakyat.

E. BAB V (KOMPETENSI 3.9)


1. Sukarno ditunjuk sebagai penandatangan teks proklamasi kemerdekaan karena
tokoh yang sangat dikenal oleh rakyat Indonesia sehingga Sukarno dianggap
mewakili rakyat Indonesia.
2. Nilai yang bisa ditelani dari tokoh Moh Hatta adalah nilai toleransi terhadap agama
lain yang dianut oleh rakyat Indonesia dan rela mengorbankan kepentingan
golongannya demi kepentingan negara yang lebih besar.
3. Sikap yang bisa diteladani dari tokoh Ahmad Subarjo adalah rela berkorban
mempertaruhkan nyawanya demi kepentingan negara dan bangsa.
4. Peranan Sukarni dalam proses proklamasi kemerdekaan adalah
a. Penggagas “penculikan” Sukarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok
b. Mengusulkan Sukarno dan Moh. Toha sebagai tokoh yang menandatangani teks
proklamasi kemerdekaan atas nama bangsa Indonesia.
c. Pemimpin pertemuan untuk membahas strategi penyebarluasan teks
proklamasi dan berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
5. Tokoh yang mengetik teks proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Sayuti Melik.

F. BAB VI (KOMPETENSI 3.10)


Pilihan Ganda
1. D
2. B
3. A
4. A
5. A

90
6. C
7. C
8. E
9. B
10. B

Uraian
1. Belanda yang masih menginginkan menguasai wilayah Indonesia dengan bentuk
federasi karena sesuai yang dikehendaki Belanda agar mampu mengontrol Indonesia
secara tidak langsung dengan memecah belah wilayah Indonesia.
2. Wilayah Indonesia yang diakui berdasarkan Perundingan Linggarjati hanya meliputi
Jawa, Sumatera dan Madura. Bali tidak termasuk sehingga memicu kemarahan dan
perjuangan oleh rakyat Bali.
3. Indonesia akan berbentuk federasi dan wilayahnya terpecah menjadi negara-negara
bagian bukan lagi negara persatuan. Hal tersebut tidak sesuai dengan yang dicita-
citakan dan diperjuangkan oleh Presiden Soekarno beserta rakyat Indonesia yaitu
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

91

Anda mungkin juga menyukai