Anda di halaman 1dari 28

MODUL AJAR

CARA BERPIKIR SEJARAH

SEJARAH
FASE E KELAS X
SEKOLAH MENENGAH ATAS

IKE WAHYUNI , S.PD


SMA NEGERI 1 DENTE TELADAS
MODUL
CARA BERPIKIR SEJARAH

KELAS/ FASE : X/ E
SATUAN PENDIDIKAN :SMA Negeri 1 Dente Teladas
NAMA GURU : Ike Wahyuni, S.Pd.
TAHUN AJARAN : 2021/2022
ALOKASI WAKTU : 2 Jam Pertemuan (JP) X 1 Pertemuan

Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran


- Peserta didik di kelas X Fase E diharapkan 10.1 Peserta didik mampu
mampu memahami konsep-konsep dasar menjelaskan pengantar
manusia, ruang, waktu, diakronis ilmu sejarah
(kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah
dan teori sosial, metode penelitian sejarah,
serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi,
dan penelitian berbasis proyek kolaboratif
peserta didik mampu menjelaskan berbagai
peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia
meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan
jalur rempah di Indonesia, kerajaan Hindu-
Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia
Peserta didik mampu menggunakan sumber
- primer dan sekunder untuk melakukan
penelitian sejarah sejarah lokal secara
diakronis atau sinkronis kemudian
mengomunikasikannya dalam bentuk lisan,
tulisan, dan/atau media lain. Selain itu
mereka juga mampu menggunakan
keterampilan sejarah untuk menjelaskan dan
menganalisis peristiwa sejarah serta
memaknai nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Alur Tujuan Indikator Pembelajaran
Pembelajaran
10.1. Peserta didik dapat 10.1.4 Menjelaskan pengertian konsep berpikir sejarah
menjelaskan pengantar ilmu yaitu cara bepikir sinkonik dan cara berpikir
sejarah diakronik.
10.1.5 Menganalisis konsep berpikir sinkronik dan
diakronik dalam peristiwa sejarah.
10.1.6 Menyajikan cerita sejarah dalam bentuk sebuah
tulisan mengenai cara berpikir diakronik dan
sinkronik

2
PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG BERKAITAN

Dengan mempelajari materi pengantar ilmu sejarah, peserta didik diharapkan


dapat memiliki sikap sebagai berikut:
1. Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
Selalu bersyukur kepada Allah SWT/Tuhan YME atas dengan cara bersyukur
terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memulai dan mengakhiri kegiatan
pembelajaran melalui berdoa menurut kepercayaan dan agama yang dianut
oleh setiap peserta didik.
2. Bekebhinekaan Global
Bekerja sama dalam kelompok ketika menyelesaikan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) dari guru tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras, dan
budaya. Melalui pengamatan mengenai peristiwa bersejarah pergantian
pemerintahan dari masa orde baru menuju masa reformasi menunjukkan
bahwa bangsa Indonesia selalu berhubungan dengan bangsa lain.
3. Mandiri
Peserta didik memiliki inisitif ketika menyampaikan gagasan saat berdiskusi.
4. Kritis
Peserta didik dapat menyampaikan gagasan atau pendapat berdasarkan
pernyataan yang diberikan oleh guru.
5. Kreatif
Menyajikan hasil kerja baik secara kelompok maupun individu dalam bentuk
tulisan baik secara non digital maupun digital sesuai kreatifitas peserta didik
masing-masing.
6. Gotong royong
Mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD) secara kolaborasi atau
kelompok dengan semangat gotong royong.

3
INFORMASI UMUM

Model Pembelajaran Discovery Learning

Moda Pembelajaran Daring dan luring

Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi, penugasan

Bentuk Penilaian Asesmen Individu


 Tes tertulis esay
 Penilaian sikap peserta didik selama kegiatan
pembelajaran berlangsung
Asesmen Kelompok
 Presentasi
Penilaian hasil kerja LKPD
(mengkomunikasikan laporan dalam bentuk
tulisan/tulisan/ media lain)
Alat dan Bahan Internet, Modul, Gadget, dan PC computer atau
laptop, whiteboard, spidol
Media Pembelajaran Google classroom, Video, Gambar

Target Peserta Didik Peserta didik regular

Persiapan Pembelajaran a. Membuat Mind mapping materi (15 materi)


b. Mencari informasi dari berbagai litheratur
mengenai manusia, ruang, dan waktu dalam
sejarah (90 menit)
c. Menyusun teknis kegiatan pembelajaran
peserta didik (15 menit)
d. Menyusun asesmen (30 menit)
Kegiatan Pembelajaran Terlampir

4
KEGIATAN PEMBELAJARAN (ATP 10.1)
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan  Guru mengorientasikan peserta didik supaya siap 5
mengikuti pembelajaran (jika pembelajaran secara menit
online dapat melalui Whatsaap Group atau Google
Classroom)
 Guru mengucapkan salam, dan berdoa bersama
peserta didik sesuai agama dan kepercayaan masing-
masing.
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
Berakhlak mulia

 Guru mempersiapkan kondisi peserta didik dengan


mengecek kehadiran ketika mengikuti
pembelajaran berlangsung
(jika pembelajaran secara online dapat menggunakan
Whatsaap Group atau Google Classroom)
 Guru memastikan kehadiran peserta didik dengan
mengisi absen via Google form
Mandiri
 Guru memberikan sapaan hangat dan memotivasi
belajar kepada peserta didik.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, materi pokok yaitu mengenai konsep
berpikir sinkronik dan diakronik dalam sejarah.
 Guru menyampaikan mengenai kontrak belajar
(kegiatan pembelajaran, tata tertib, dan teknik
asesmen yang digunakan pada pertemuan hari ini)
Kegiatan Inti Stimulation/ Pemberian Rangsangan 5 menit
 Guru menanyangkan video mengenai Reformasi
Indonesia Mei 1998 melalui Whatsapp group (WAG)
atau google classroom)
(https://www.youtube.com/watch?v=MDmWlIcxKv0)
 Peserta didik mengamati video mengenai Reformasi
Indonesia Mei 1998
Problem Statement/ Identifikasi Masalah 10
Berdasarkan video yang ditayangkan oleh guru Menit

5
 Anak-anak bisakah kalian amati video yang
ditanyangkan oleh guru
 Guru mengajukan pertanyaan :
“Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa reformasi
sesuai video yang guru tanyangkan ?
Data Collecting/ Pengumpulan Data 20
 Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok menit
(disesuaikan oleh kondisi setiap kelas masing-masing)
 Peserta didik membentuk kelompok secara heterogen
Kebhinekaan Global

 Setiap kelompok mengerjakan LKPD secara


kolaboratif.
Gotong royong

 Setiap berkelompok mengumpulkan informasi yang


diperlukan dengan melakukan literasi digital dan non
digital tentang cara berpikir sinkronik dan berpikir
diakronik dalam sejarah
 Guru memberikan bahan bacaan mengenai cara bepikir
sinkonik dan berpikir diakronik. (materi terlampir)
https://tirto.id/peristiwa-rengasdengklok-sejarah-latar-
belakang-kronologi-f9kW
Kritis dan Mandiri
Data Processing/ Pengolahan Data 20
 Secara berkelompok, peserta didik mengasosiasikan menit
hasil literasinya dengan penjelasan dari guru dengan
mengerjakan lembaran kerja
(LKPD pertemuan 1 keterangan terlampir)
yang telah dibagikan melalui google classroom sambil
mengulang bahan bacaan yang diberikan
Mandiri dan kreatif

Verification/ Pembuktian 15
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja menit
kelompok secara bergantian di depan kelas
 Setiap kelompok dapat membandingkan hasil kerja
dengan kelompok lainnya,
 Semua kelompok yang telah menyelesaikan hasil
kerjannya dapat diapresiasi, sedangkan kelompok

6
yang belum dapat menyelesaikan hasil kerja diberikan
motivasi.
Kritis dan kreatif
Generalization/ Menarik Kesimpulan 10
Peserta didik membuat kesimpulan tentang materi menit
pembelajaran yang diperoleh yaitu cara berpikir sinkronik
dan diakronik.
Kritis, mandiri

Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati
sikap peserta didik dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: (komunikatif, kerja sama, rasa ingin tahu)
sesuaikan dengan keadaan
Kegiatan  Guru mengajak peserta untuk melakukan refleksi 5 menit
Penutup terhadap proses pembelajaran yang sudah berlangsung
dengan belajar cara berpikir sejarah.
(Lembar Refleksi terlampir)
Guru memberikan penguatan setelah pembelajaran
materi cara berpikir sejarah peserta didik dapat bersifat
kritis dan memilah terhadap berita hoax yang
berkembang di masyarakat.
 Guru kemudian menyampaikan topik rencana materi
pada pertemuan selanjutnya
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengarahkan
peserta didik untuk berdoa sesudah belajar, serta
memotivasi peserta didik untuk menjaga kesehatan

7
Lembar Kerja Peserta Didik
CARA BERPIKIR SINKRONIK DAN DIAKRONIK

Mata Pelajaran: Sejarah


Nama :…………........................
Kelas :…………………………
Anggota Kel :1…………………………
2………………………….
3………………………….
4………………………….
5………………………….

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menganalisis konsep berpikir sinkonik dalam sejarah


2. Peserta didik dapat menganalisis konsep diakronik dalam sejarah.
3. Peserta didik dapat menyajikan cerita sejarah dengan menerapkan cara berpikir
diakronik dan sinkronik dalam sebuah tulisan

LANGKAH KERJA

1. Kerjakan secara kelompok


2. Cermati pertanyaan yang diberikan oleh guru di bawah ini
3. Jawablah pertanyaan dengan tepat dalam sekreatif mungkin

8
4. Setelah selesai, Guru akan menunjuk kelompok untuk presentasi secara
bergantian

1. Baca Artikel di bawah ini secara seksama !


Pertempuran 5 Hari di Semarang terjadi pada tanggal 15 sampai dengan 19 Oktober
1945. Peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang melibatkan sisa-sisa pasukan
Jepang di Indonesia dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) atau angkatan perang
Indonesia saat itu sebelum menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Latar Belakang
Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang Setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia dinyatakan pada 17 Agustus 1945, masih cukup banyak prajurit Jepang yang
belum bisa pulang ke negaranya. pada 14 Oktober 1945 terjadi perlawanan dari 400
mantan tentara Dai Nippon Jepang yang dipekerjakan di pabrik gula Cepiring. mereka
akan dipindahkan ke Semarang, namun melarikan diri dari pengawalan. Ratusan bekas
serdadu Jepang tersebut melakukan perlawanan dan kabur ke daerah Jatingaleh. Di
sana, mereka bergabung dengan pasukan batalion Kidobutai yang dipimpin oleh
Mayor Kido. Pertempuran Lima Hari di Semarang dimulai sejak 15 hingga 20 Oktober
1945. Pada dini hari tanggal 15 Oktober, kurang lebih 2.000 orang dari Kidobutai
mendatangi Kota Semarang. Ternyata, Kidobutai juga didampingi oleh pasukan
Jepang lain di bawah pimpinan Jenderal Nakamura. Akhir Pertempuran Lima Hari di
Semarang Agar pertikaian tidak berlarut-larut, maka digelar perundingan untuk
mengupayakan gencatan senjata. Kasman Singodimedjo dan Mr. Sartono mewakili
Indonesia, sedangkan dari Jepang hadir Letnan Kolonel Nomura, Komandan Tentara
Dai Nippon. Selain itu, ada pula perwakilan dari pihak Sekutu yakni Brigadir Jenderal
Bethel. Perdamaian antara kedua belah pihak pun terjadi. Pada 20 Oktober 1945, pihak
Sekutu melucuti seluruh persenjataaan para tentara Jepang. Peristiwa Pertempuran
Lima Hari kemudian dikenang dengan pembangunan Tugu Muda, Kota Semarang.
https://tirto.id/ga6i

Pertanyaan
Uraian Peristiwa sejarah di atas jika dilihat dari konsep berpikir sejarah dijabarkan
berdasarkan konsep berpikir seperti apa! Jelaskan alasanmu !

2. Baca Artikel di bawah ini secara seksama !


Pertanyaan
Peristiwa sejarah di atas jika dilihat dari konsep berpikir sejarah dijabarkan
berdasarkan konsep berpikir seperti apa! Jelaskan jawabanmu !
Pemilihan umum (PEMILU) di Indonesia pertama kali dilaksanakan pada 1955.
PEMILU tersebut dilaksanakan pada masa kabinet Burhanudin Harahap. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor7 Tahun 1953 pemilu tersebut dilaksanakan dalam rangka
memilih anggota (DPR) dan anggota Konstituante. Latar Belakang pelaksanaan

9
PEMILU adanya revolusi fisik atau perang dalam rangka mempertahankan
kemerdekaan. Ketika terjadi revolusi fisik semua potensi bangsa untuk memfokuskan
diri pada perang tersebut. Faktor kedua, adanya pertikaian internal antara lembaga
politik maupun pemerintah sehingga menguras energy dan perhatian. Ketiga Belum
adanya undang-undang pemilu yang mengatur tentang pelaksanaan pemilu. Partai
politik yang memperoleh suara terbesar antara lain PNI, Masyumi, NU, dan PKI.

3. Buatlah konsep diakronik dan sinkronik dengan topik : riwayat pendidikan mu dari TK
hingga SMA. (ingat; konsep diakronik memanjang dalam waktu, menyempit dalam
ruang. Satu topik tapi berjalan sepanjang waktu) !

HASIL KERJA
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.......................................................................................................................
Selamat Mengerjakan

10
ASSESMEN FORMATIF TERTULIS

LEMBAR ASESMEN FORMATIF TERTULIS

Nama :………………………………..

Kelas :………………………………..

Nomor Absen :………………………………...

Kerjakan soal di bawah ini secara benar dan seksama!


1. Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu kata Syajarotun yang berarti pohon.
Pengertian sejarah secara umum diartikan kisah atau cerita yang mengupas
kehidupan manusia di masa lampau. Menurut Kuntowijoyo, dalam mempelajari
sejarah tidak terlepas dari cara berpikir sinkronik dan diakronik. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan cara berpikir sinkronik dalam sejarah!
2. Peristiwa sejarah penting di Indonesia yang menunjukkan peran mahasiswa dalam
gerak sejarah adalah peristiwa Malari. Ceritakan mengenai peristiwa Malari dalam
satu paragraf yang terdiri dari minimal 5 kalimat menunjukkan konsep berpikir
sinkronik!
3. Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu kata Syajarotun yang berarti pohon.
Pengertian sejarah secara umum diartikan kisah atau cerita yang mengupas
kehidupan manusia di masa lalu. Menurut Kuntowijoyo, dalam mempelajari
sejarah tidak terlepas dari cara berpikir sinkronik dan diakronik. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan cara berpikir diakronik !
4. Presiden Republik Indonesia merupakan kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara
Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil
presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif
untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil
Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam
jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan. Buatlah dalam sebuah cerita
sejarah mengenai presiden yang pernah memimpin Indonesia sejak masa
kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 hingga pada masa reformasi dengan
menggunakan konsep berpikir diakronik?

11
5. Berpikir sinkronik dan berpikir diakronik merupakan konsep penting dalam
sejarah. Kedua konsep berpikir sinkronik dan konsep berpikir diakronik
memiliki hubungan yang saling terkait. Berdasarkan ilustrasi tersebut
bandingkanlah perbedaan antara konsep berpikir sinkronik dan konsep
berpikir diakronik dalam sejarah!

LEMBAR JAWAB
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Selamat Mengerjakan

12
RUBRIK ASESMEN FORMATIF TERTULIS
Tujuan Bentuk Bobot
No ∑Skor
Pembelajara Materi Assesme Soal Jawaban
Soal Capaian
n n
Peserta didik Cara esay 1 J Sejarah Cara 2 10%
mampu berpikir e berasal dari menjelaskan
menjelaskan sinkronik l bahasa Arab sejarah
cara berpikir yaitu kata dengan
sinkronik Syajarotun segala
yang berarti sesuatu yang
pohon. berhubungan
Pengertian pada masa
sejarah waktu tertentu
secara dan dibahas
umum secara
diartikan mendalam
kisah atau
cerita yang
mengupas
kehidupan
manusia di
masa
lampau.
Menurut
Kuntowijoy
o, dalam
mempelajari
sejarah tidak
terlepas dari
cara berpikir
sinkronik
dan
diakronik.
Jelaskan apa
yang
dimaksud
dengan cara
berpikir
sejarah
sinkronik

13
Peserta didik Cara Esay 2 Peristiwa Malari 3 25%
mampu berpikir sejarah merupakan salah
penting di satu peristiwa
menyajikan sinkronik Indonesia kelam di zaman
Cara berpikir yang Orde Baru.
sinkronik menunjukkan Peristiwa Malari
(mandiri) peran merupakan
mahasiswa singkatan dari
dalam gerak malapetaka 15
sejarah adalah Januari 1974.
peristiwa Peristiwa Malari
Malari. adalah
Ceritakan demonstrasi
sebuah mahasiswa yang
peristiwa berujung
sejarah dengan kerusuhan besar
menggunakan yang terjadi pada
konsep 15 Januari 1974.
berpikir Peristiwa ini
sinkronik berawal dari
dalam rencana
peristiwa kedatangan
Perdana Menteri
Malari?
Jepang Tanaka
Kakuei ke
Indonesia dan juga
kisruh investasi
asing saat
itu.Jumlah korban
peristiwa Malari
adalah 11 orang
tewas, 137 orang
luka-luka, 750
orang ditangkap.
Pasca Peristiwa
Malari, Presiden
Soeharto
mencopot
sejumah posisi di
pemerintahan.
Aparat keamanan
menyalahkan
mahasiswa
sebagai dalang
di balik kerusuhan
tersebut.Namun,
mahasiswa
menyanggah da
menyebut aksi
yang mereka

14
lakukan dari
Salemba ke
Grogol
berlangsung damai
Peserta didik Cara Esay 3 Apakah yang Suatu peristiwa 2 20%
mampu berpikir dimaksud sejarah yang
dengan cara dijelaskan secara
menjelaskan diakroni
berpikir dalam waktu
cara berbikir k berurutan dalam
diakronik !
diakronik rentang waktu
secara tertentu
mandiri
Peserta didik Cara Esay 4 Presiden 1. Masa 3 25
mampu berpikir Republik presiden BJ
menyajikan diakroni Indonesia Habibie
cara berpikir k merupakan 2. Masa
kepala negara presiden
diakronik
sekaligus Abdurrahma
secara kepala n Wahid
mandiri. pemerintahan. 3. Masa
Sebagai presiden
kepala negara, Megawati
Presiden Soekarnoput
adalah simbol ri
resmi negara 4. Masa
Indonesia di presiden
dunia. SBY- JK
Sebagai 5. Masa
kepala Presiden
pemerintahan, SBY-
Presiden Boediyono
dibantu oleh 6. Masa
wakil Presiden
presiden dan Joko
menteri- Widodo dan
menteri dalam JK
kabinet,
memegang
kekuasaan
eksekutif
untuk
melaksanakan
tugas-tugas
pemerintah
sehari-hari.
Presiden (dan

15
Wakil
Presiden)
menjabat
selama 5
tahun, dan
sesudahnya
dapat dipilih
kembali
dalam jabatan
yang sama
untuk satu
kali masa
jabatan.
Buatlah
cerita sejarah
Indonesia
pada masa
reformasi
dengan
menggunakan
cara berpikir
diakronik?
Peserta didik konsep Esay 5 Berpikir Berpikir 2 20%
mampu berpikir sinkronik diakronik
membanding sinkronik dan berpikir memiliki ciri-ciri
diakronik sebagai berikut.
kan dan Berpikir secara
perbedaan konsep merupakan menyeluruh
konsep berpikir konsep dalam runtutan
berpikir diakroni penting waktu yang
sinkronik dan k dalam panjang
sejarah. Mementingkan
konsep
Kedua proses peristiwa
berpikir sejarah
konsep
diakronik Diperlukan
berpikir
konsep
sinkronik
periodisasi dan
dan konsep kronologi
berpikir Adapun berpikir
diakronik sinkronik
memiliki memiliki ciri-ciri
hubungan sebagai berikut.
yang saling Mempelajari
terkait. peristiwa sejarah
dalam kurun
bandingkanl
waktu yang
ah perbedaan singkat namun
antara

16
konsep meliputi aspek
berpikir ruang yang lebih
sinkronik luas
Lebih
dan konsep
mementingkan
berpikir keluasan ruang
diakronik dalam suatu
dalam peristiwa
sejarah! Diperlukan teori
dan konsep ilmu
sosial
PEDOMAN PENILAIAN
a. Setiap jawaban peserta didik yang sesuai dengan kunci dinyatakan “Benar” dan diberi
skor 1, sedangkan jawaban peserta didik yang tidak sesuai dengan kunci dianggap
“Salah” dan diberi skor 0. Tidak dibenarkan memberi skor selain 0 dan 1. Apabila ada
jawaban peserta didik yang kurang sempurna, kurang memuaskan, atau kurang
lengkap, pemeriksa harus dapat menilai seberapa jauh hal itu terjadi. Dengan demikian
dapat diputuskan akan diberi skor 0 atau 1 untuk jawaban tersebut.
b. Pemberian skor disesuaikan antara kualitas jawaban peserta didik dan kriteria jawaban.
Di dalam pedoman penskoran sudah ditetapkan skor yang diberikan untuk setiap
tingkatan kualitas jawaban.
c. Apabila dalam satu tes terdapat lebih dari satu nomor soal uraian, setiap nomor soal
uraian diberi bobot.
d. perhitungan nilai dengan menggunakan rumus:
Perolehan Skor
Nilai Setiap Soal = ( 𝑥100) bobot
Skor Maksimal

17
PENILAIAN PRESENTASI DAN DISKUSI
Rubrik Penilaian Presentasi dan diskusi :
No Aspek Penilaian Skor

0 1 2 3
1 Kelengkapan materi

2 Penulisan materi

3 Kemampuan presentasi
4 Keaktifan selama kegiatan presentasi

5 Sikap menghargai dan menghormati pendapat


orang lain

Indikator rubrik penilaian dan diskusi


No Indikator Rubrik

1 Kelengkapan materi 2 = lengkap


1 = kurang lengkap
0 = tidak ada
2 Penulisan materi 2 = sesuai dengan rambu-rambu yang diberikan
1 = tidak sesuai rambu-rambu yang diberikan
0 = tidak ada
3 Kemampuan presentasi 2 = Komunikatif
1 = Kurang komunikatif
0 =Tidak Komunikatif
4 Keaktifan selama kegiatan 3 = Sangat aktif
presentasi 2 = Cukup aktif
1 = Kurang aktif
0 = Tidak aktif
5 Sikap menghargai dan menghormati 1 = Sikap menghargai dan menghormati
pendapat orang lain pendapat orang lain
0 = Tidak Sikap menghargai dan
menghormati pendapat orang lain
Jumlah Skor 20

18
ASESMEN SIKAP
Instrumen penilaian sikap diskusi

No Nama Peserta Kerja sama Rasa ingin Mengikuti Komunikatif


didik tahu aturan
diskusi
1
2
dst

Rubrik Penilaian Sikap


Skor: 4 = sangat baik
3= baik
2 = cukup
1= kurang

NILAI

19
LEMBAR REFLEKSI

Setelah kalian mempelajari cara berpikir sejarah, isilah tabel untuk


mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi di bawah ini :

No Pertanyaan Ya Tidak
Apakah kalian telah memahami
1. aktivitas berpikir sinkronik dan
berpikir diakronik?
2. Dapatkah kalian ciri-ciri berpikir
sinkronik !
3. Dapatkah kalian menyebutkan ciri-ciri
berpikir diakronik
4. Dapatkah kalian menjelaskan arti
penting mempelajari cara berpikir
sejarah?
5 Dapatkah kalian mengambil karakter
dari pembelajaran cara berpikir sejarah

20
MATERI PENGAYAAN
Tugas Pengayaan :
 Hanya diberika kepada Peserta Didik Yang Memiliki Nilai Formatif Individu
Minimal = 85
 Peserta Didik menyaksikan video
https://www.youtube.com/watch?v=tn2HigHnleY
Catatan: Dapat Disesuaikan Dengan Sumber Sejarah Di Tempat Sekolah
Berada Setelah menyaksikan video tersebut buatlah sebuah tulisan dengan
prinsip sinkronik dan diakronik.
Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital.

Materi untuk Peserta didik yang Mengalami Kesulitan Belajar


 Tutor Sebaya
Peserta didik yang belum mencapai Kriteria Minimal Ketuntasan (KKM)
didampingi oleh teman yang memperoleh nilai minimal 85
Tugas yang diberikan kepada peserta didik yang tidak mencapai KKM : mereview
materi yang belum dikuasai dengan bantuan teman di kelas yang mencapai nilai
minimal 85.
Guru memberikan litheratur tambahan mengenai materi yang belum dikuasai oleh
peserta didik
 Guru memberikan tugas mengenai soal yang belum dipahami oleh peserta didik
yang tidak Kriteria Minimal Ketuntasan (KKM)

21
MATERI PEMBELAJARAN 10.1 (PERTEMUAN 1)

KONSEP DASAR BERPIKIR SEJARAH


(BERPIKIR SINKRONIK DAN BERPIKIR DIAKRONIK)

A. Cara Berpikir Diakronik


Cara berpikir diakronik merupakan konsep pembabakan sejarah sesuai dengan urutan
peristiwa sesuai dengan urutan waktu. Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa
Yunani "dia" dan "khronos". "Dia" memiliki arti melintas atau melewati. sedangkan
"khronos" mempunyai arti waktu. Oleh karena itu, diakronik memiliki arti landasan berpikir
bahwa peristiwa dalam sejarah melintas dalam perjalanan waktu. Cara berpikir diakronik
sering dikaitkan dengan cara berpikir secara kronologis dan periodisasi. Ciri-ciri berpikir
diakronik dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Ciri-Ciri Berpikir Diakronik

22
Cara berpikir diakronik dalam mengkaji sebuah sejarah mempunyai dua unsur, yaitu
unsur periodisasi dan unsur kronologis. Pertama, unsur periodisasi memandang bahwa
peristiwa sejarah berlangsung berdasarkan urutan kejadian-kejadian tertentu di masa lalu.
Salah satu penerapan konsep cara berpikir diakronik dapat dilihat dalam kronologis
Konferensi Meja Bundar (KMB). Dalam mempersiapkan KMB dilaksanaka Bijeenkomst
voor Federaal Overleg (BFO) intensif digelar pada Maret 1949 di Bangka. Dalam rangka
mempersiapkan KMB di Den Haag, RI dan BFO mengadakan perundingan untuk menyatian
pendapat. Perundingan dilaksanakan dua kali yakni di Yogyakarta pada 19 Juni 1949 dan di
Jakarta pada 22 Juni 1949. Perundingan itu dikenal dengan Perundingan Inter Indonesia.
Pada tanggal 4 Agustus 1949, dibentuk delegasi KMB yang diketuai Moh Hatta. Anggotanya
yakni: Moh Roem Soepomo Leimena Ali Sastroamidjojo Juanda Sukiman Suyono Hadinoto
Sumitro Djojohadikusumo Abdul Karim Pringgodigdo TB Simatupang Sumardi Sementara
dari BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak. Adapun Belanda diwakili oleh Van
Maarseven. KMB diawasi United Nations Commission for Indonesia (UNCI) yang dipimpin
oleh Chritchley (Australia). KMB dibuka pada 23 Agustus 1949. Perundingan KMB berjalan
alot dan lama. Belanda Dua masalah yang sulit mencapai titik temu yakni pembentukan Uni
Indonesia-Belanda dan soal utang Hindia Belanda. pada 2 November 1949 diperoleh
kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundar. Hasil KMB yakni: Belanda menyerahkan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir Desember 1949. Pada tanggal 27
Desember 1949 akhirnya dilakukan penyerahan kedaulatan yang berlangsung di dua kota
yakni Amsterdam dan Jakarta. Naskah penyerahan kedaulatan ditandatangani Ratu Juliana
dan Moh Hatta. Di Jakarta, naskah ditandatangani AHJ Lovink dan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Tanggal 27 Desember 1949, pemerintahan sementara negara
dilantik. Soekarno menjadi Presiden. Contoh periodisasi yang akan dibuat berkaitan dengan
perkembangan sejarah kebudayaan menurut Soekmono (2006,16) yaitu sebagai berikut:
a. Zaman prasejarah, sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai
kira-kira abad ke 5 masehi
b. Zaman purba, sejak datangnya pengaruh India pada abad tarikh masehi
sampai lenyapnya kerajaan Majapahit sekitar 1500 M.

23
c. Zaman Madya, sejak dari datangnya agama dan pengaruh Islam menjelang
Majapahit sampai akahir abad kesembilan belas.
d. Zaman Baru (modern), sejak masuknya anasir-anasir barat dan teknik modern
sekitar 1900 sampai sekarang

B. Cara Berpikir Sinkronik


Cara berpikir sinkronik mempunyai arti cara berpikir yang mengutamakan
penggambarkan sebuah peristiwa sejarah dalam rentang waktu yang pendek secara
mendalam dan sistematis. Secara bahasa, sinkronik juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu
"syn" yang artinya dengan dan "chronos" yang berarti waktu. Fokus dalam kajian peristiwa
sejarah secara sinkronik berdasarkan pola-pola, gejala, dan karakter kejadian tersebut
bersifat horizontal. Tidak ada konsep perbandingan dengan kejadian lain. Cakupan kajian
lebih sempit dari konsep diakronik. Ciri-ciri cara berpikir sinkronik dalam sejarah dapat
dilihat dalam gambar di bawah ini.

Gb 2. Ciri-Ciri Berpikir Sinkronik

Konsep berpikir sinkronik menekankan terhadap struktur mengenai ilmu sosial secara
lebih luas dalam sebuah ruang. Sehingga dalam pendekatan sinkronis lebih menganalisa
sesuatu tertentu pada waktu atau zaman tertentu pula.Sifat sinkronik biasanya tidak berusaha

24
untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang terjadi, akan tetapi hanya
melakukan proses analisis suatu kondisi tertentu.
Contoh pembahasan mengenai konsep sejarah sinkronik adalah kajian dari Prof.
Sartono Kartodirjo seorang Bengawan sejarah Indonesia. Sartono Kartodirjo merekonstruksi
peristiwa pemberontakan petani Banten pada tahun 1888. Beliau menjelaskan mengenai
aspek-aspek mengenai latar belakang munculnya pemberontakan petani Banten pada tahun
1888. Peristiwa ini terjadi karena aspek sosial, agama, politik dan pemerintahan.

C. Keterkaitan Cara Berpikir Sinkronik dan Diakronik

Sejarah merupakan sebuah proses, dalam kata lain sejarah perkembangan. Ilmu sejarah
sendiri memiliki sifat yang diakronis yaitu memanjang dalam waktu dan dalam ruang yang
terbatas. Sejarah mengenal adanya suatu proses kontinuitas atau berkelanjutan. Sehingga,
sejarah memiliki makna suatu rekonstruksi peristiwa masa lalu yang bersifat kronologis.
Sedangkan ilmu sosial itu bersifat sinkronis (menekankan struktur) artinya ilmu sosial
meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisis sesuatu tertentu pada saat tertentu,
titik tetap pada waktunya. Berdasarkan analisis tersebut dapat menyimpulkan mengenai
perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini hingga masa depan. Ada
juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala - gejala yang meluas
dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
Kedua cara berpikir dalam sejarah baik sinkronik dan diakronik berhubungan. Kita
ingin mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain
yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu
sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis. Menurut
Kuntowijoyo, dalam mempelajari sejarah tidak lepas dari cara berfikir diakronis dan berfikir
sinkronis, karena keduanya saling melengkapi.
Contoh menganalisis sebuah peristiwa sejarah dengan menggunakan konsep berpikir
sinkronik dan diakronik. Orde Baru (Orba) merupakan masa pemerintahan Indonesia yang
berlangsung sejak 1966 hingga 1998. Pada pertengahan 1997 ketika Indonesia diterpa krisis
moneter. Akhirnya pada 1998, kekuasaan Orde Baru runtuh setelah Presiden Suharto

25
mengundurkan diri. Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008) karya Merle
Calvin Ricklefs, runtuhnya rezim Orde Baru terjadi di tengah-tengah krisis ekonomi,
kerusuhan, dan pertumpahan darah di jalan-jalan. Krisis Asia yang dimulai di Thailand
menghantam Indonesia. Rupiah selama ini berada dalam kisaran Rp 2.500/US$, namun nilai
itu segera merosot pada Juli 1997. Pada Agustus 1997, nilai rupiah turun 9 persen. Bank
Indonesia mengakui tidak bisa membendung rupiah terus merosot. Pada Januari 1998, rupiah
tenggelam hingga level Rp 17.000/US$ atau kehilangan 85 persen. Kondisi itu membuat
hampir semua perusahaan modern di Indonesia bangkrut.
Perjanjian dengan IMF pada 1997 mengakibatkan 16 bank tutup. Pada Januari 1998
mengumumkan rancangan anggaran negara yang absurd. Pada Mei 1998 demonstrasi yang
digerakkan oleh mahasiswa sudah turun ke jalan-jalan. Mereka menuntut perbaikan ekonomi
dan reformasi total. Demontransi semakin marak dan meluas hingga berlangsung di daerah-
daerah. Pada 12 Mei, empat mahasiswa tertembak saat demonstrasi di depan Universitas
Trisakti. Peristiwa tersebut merupakan titik balik dengan demontrasi yang semakin marak
Terjadi pembakaran dan penjarahan Suharto kemudian mengundurkan diri pada 21 Mei
1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. BJ Habibie, yang
sebelumnya sebagai wakil presiden diangkat menjadi presiden.
Faktor lain jatuhnya Order Baru yang berusia tiga dasawarsa lebih ambruk diterjang
badai krisis ekonomi yang melanda negeri sejak 1997. Kondisi itu memberi kesahihan
tentang detik-detik keruntuhan Orde Baru pimpinan Suharto. Runtuhnya rezim Orde Baru
diprakondisikan dan didahului dengan runtuhnya ideologi yang mengawalnya. Ideologi yang
sejatinya bersifat luhur dan mulia, namun oleh rezim Suharto diselewengkan menjadi alat
legitimasi. Dalam perkembangannya fungsi ideologi sebagai alat legitimasi sudah tidak
efektif lagi. Ideologi mengalami devaluasi makna atau inflasi setelah masyarakat kian cerdas
oleh pengaruh pendidikan, globalisasi dan pergaulan yang intens dengan transformasi
kehidupan modern.

26
GLOSARIUM
Diakronik adalah memanjang dalam waktu tetap menyempit dalam ruang
Kronologis adalah urutan waktu (dalam penyusunan kejadian atau peristiwa)
Periodisasi adalah pembagian menurut zaman;pembabakan;penzamanan
Sinkronik adalah berpikir meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu

DAFTAR PUSTAKA
Gottchalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah Penerjemah Nugroho Notosusanto. Yogyakarta:
Tiara Wacana
Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka
Oktaviana, Sari. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan dan Kurikulum
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemdikbudristek
Ricklef. M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta : Serambi
R. Soekmono. 2006. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Yogyakarta : Kanisius
https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/18/160000369/penyebabruntuhnya
kekuasan-orde-baru. diakses pada 8 Desember 2021
https://www.kbbi.web.id/kronologis diakses pada 8 Desember 2021
https://www.kbbi.web.id/periodisasi diakses pada 8 Desember 2021

27

Anda mungkin juga menyukai