Anda di halaman 1dari 510

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran : Sejarah


Program : Inti
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester :X/2
Nama Guru : Rupiningsih , S.Pd
Sekolah : SMAN I Tulungagung

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


(KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA . : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/ 1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
Indikator : Mendeskripsikan pengertian sejarah berdasarkan asal usul
kata dan pandangan para tokoh
Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan pengertian sejarah berdasarkan asal usul kata
 Mendeskripsikan sejarah dalam pandangan para tokoh
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Arti kata sejarah berdasarkan asal usul kata
 Sejarah dalam pandangan para tokoh tentang pengertiannya
Terlampir (Dalam bentuk LKS)
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, metode bermain, pemberian tugas, tanya jawab

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami Prinsip  Buatlah silsilah  Siswa dapat Menjelaskan
Dasar Ilmu Sejarah keluarga Anda, Pengertian dan Ruang
kemudian tulislah Lingkup Sejarah .
sejarah keluarga
Anda dalam bentuk
karangan!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menerapkan permainan “Aku
Adalah” dengan menunjuk siswa secara acak untuk menyebutkan nama dan asal
usul keluarganya. Siswa yang telah ditunjuk kemudian dipersilahkan menunjuk
teman lain untuk melakukan hal yang sama.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi,
 Guru menjelaskan arti kata sejarah berdasarkan asal usul kata dengan peta
konsep (hal 3 – 4), siswa berusaha mencari tahu dari buku sumber yang dimiliki
(nilai yang ditanamkan: kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan)
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras,
mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, tanggung jawab)
 Penugasan mencari pengertian arti kata sejarah dan pandangan tokoh tentang
sejarah dari situs di www.yahoo.com, www.wikipedia.com, dari buku sumber
yang dipegang;
 Tanya-jawab berdasarkan hasil temuan siswa dari internet dan mencermati
contoh pandangan tokoh mengenai sejarah di buku teks (hal 4 – 7).
 Siswa secara individu membuat pohon silsilah keluarga dan sejarah keluarga
dalam bentuk karangan (Aktivitas hal 7).
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar
 Magdalia Alfian. et.al. 2003. Sejarah 1.Jakarta: Esis (Erlangga), HAL 1-30
 I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas X Jakarta: Erlangga
 Ricklefs,M.C (1999). Sejarah Modern. Dikmenum. Yogyakarta. Gadjah Mada
Unipersity Press.
 Bahan:
LKS/Gambar-Gambar
 Alat:
LCD, Komputer, Internet dan VCD (bila ada)
F. Penilaian
A. Pembuatan pohon silsilah keluarga dan karangan tentang sejarah keluarga
(Aktivitas hal 7).
B. Soal-soal pada LKS (terlampir)

Format Penilaian Silsilah Keluarga


Nilai Nilai
Aspek yang dinilai
Kualitatif Kuantitatif
Ketepatan silsilah
Keakuratan nama-nama keluarga
Pemberian warna
Ketepatan penggunaan garis dan tanda penghubung
silsilah
Keterangan silsilah lengkap
Kerapian
Jumlah Nilai

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Tulungagung ,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO S.Pd RUPININGSIH...S.Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
Indikator : Mendeskripsikan sejarah sebagai peristiwa,kisah,
ilmu, dan seni
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Medeskripsikan pengertian sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni
 Mendeskripsikan suatu kejadian termasuk ke dalam sejarah sebagai peristiwa, kisah,
ilmu, dan seni
 Membedakan sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
Sejarah sebagai
 Peristiwa
 Kisah
 Ilmu
 Seni

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi jigsaw

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami Prinsip  Analisa dan  Siswa dapat Menjelaskan
Dasar Ilmu Sejarah diskusikan suatu Pengertian dan Ruang
tulisan sejarah Lingkup Sejarah .
mengapa dapat
digolongkan
sebagai peristiwa,
kisah, ilmu, dan
seni

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru menanyakan pengalaman pribadi
peserta didik yang berkesan. Guru menyebutkan karya-karya Pramoedya Ananta
Toer dan menanyakan kepada siswa karya tersebut termasuk sejarah sebagai
peristiwa, kisah, ilmu, atau seni.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru membagi siswa dalam empat kelompok dan materi dibagi dalam empat
bagian, yaitu sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni. Setiap kelompok
menganalisa satu sub bab yang berbeda dan mempresentasikannya di depan
kelas. Setiap kelompok diberi waktu tujuh menit untuk presentasi dan tanya
jawab (Aktivitas hal 14).(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras,
mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat kesimpulan kelompok.(nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.(nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi.(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 8 – 14)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw. Guru membagi siswa dalam empat
kelompok. Tiap kelompok mencari tulisan sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu,
dan seni. Setiap kelompok menganalisa mengapa dapat digolongkan demikian dan
mempresentasikannya di depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu tujuh menit
untuk presentasi dan tanya jawab. (Aktivitas hal 14).
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nilai Nilai
Nama peserta didik Kualitatif Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 TULUNGAGUNG Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH,S.Pd.


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
Indikator : Memberikan contoh pengertian generalisasi, periodisasi,
dan kronologi
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menjelaskan pengertian generalisasi, periodisasi, dan kronologi
 Mendeskripsikan suatu kejadian termasuk ke dalam generalisasi, periodisasi, dan
kronologi sejarah
 Memberikan contoh tentang generalisasi, periodisasi, dan kronologi
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Pengertian generalisasi, periodisasi, dan kronologi

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, pemberian tugas penyusunan kronologi dan peta konsep, tanya jawab

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami Prinsip  Buatlah periodisasi  Siswa dapat Menyusun
Dasar Ilmu Sejarah hidup Anda sejak periodisasi hidup sejak
lahir sampai saat ini lahir sampai saat ini
dalam bentuk garis dalam bentuk garis
waktu pada waktu.
selembar kertas

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru menayangkan gambar pertumbuhan
manusia dari bayi sampai dewasa disertai dengan peristiwa yang dialami
manusia tersebut dan menanyakan kepada siswa maksud dari gambar tersebut.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi generalisasi, periodisasi, dan kronologi (hal 14 – 18).
(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Guru memperlihatkan contoh kronologi dari peristiwa-peristiwa bersejarah di
Indonesia (skema hal 17).(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras,
mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik menyusun periodisasi hidup sejak lahir sampai saat ini dalam
bentuk garis waktu pada selembar kertas (Aktivitas hal 18). (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Tanya jawab tentang generalisasi, periodisasi, dan kronologi. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 14 – 18)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio dengan menyusun periodisasi hidup
Penilaian peta konsep

Format Penilaian Penyusunan Periodisasi Hidup


Kriteria Penilaian :
Nama Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Nilai Nilai Indikator Kuantitati
Peser
Aspek yang dinilai Kualit Kuanti f
ta 80-100 Memuaskan 4
atif tatif 70-79 Baik 3
Didik 60-69 Cukup 2
Struktur/logika dan 45-59 Kurang cukup 1
keakuratan penulisan
periodisasi hidup
Orisinalitas
periodisasi hidup
Kreativitas bentuk
Penggunaan warna
Jumlah Nilai

Mengetahui, T.Agumg,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH, S.Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TLUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
Indikator : - Mendeskripsikan kegunaan sejarah secara intrinsik
- Mendeskripsikan kegunaan sejarah secara ekstrinsik
Alokasi Waktu : 1x45 menit

a. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan kegunaan sejarah secara intrinsik
 Mendeskripsikan kegunaan sejarah secara ekstrinsik
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

b. Materi Pembelajaran
 Kegunaan sejarah secara intrinsik
 Kegunaan sejarah secara ekstrinsik

c. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami Prinsip  Buatlah karangan  Siswa dapat
Dasar Ilmu Sejarah analisis mengenai Mendeskripsikan dan
tuntutan mengkaji menemukan kegunaan
dan menulis sejarah dalam kehidupan
kembali sejarah serta menerapkannya
Indonesia dalam kehidupan sehari-
hari

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru menanyakan peserta didik mengenai pengertian kegunaan
kemudian dikaitkan dengan kegunaan sejarah
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi (hal 19 – 23) (nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Evaluasi dengan mengerjakan soal pilihan ganda (hal 24 – 26 no. 1 – 20) dan
soal uraian (hal 26 no. 1 – 10) (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Siswa membuat karangan analisis mengenai tuntutan mengkaji dan menulis
kembali sejarah Indonesia (Analitika hal 23). Tugas dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras,
mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung
jawab.);

d. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 19 – 26)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

e. Penilaian
Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 24 – 26 (skor 2 s/d 40)
- Uraian hal 26 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3)

Kunci Jawaban
A.
1. a
2. a
3. a
4. e
5. c
6. b
7. c
8. a
9. a
10. c
11. c
12. d
13. e
14. a
15. e
16. d
17. b
18. a
19. d
20. a

B.
1. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon. Kata pohon
biasanya bermakna pada hubungan keturunan atau asal usul keluarga atau silsilah
dinasti. Apabila kita melihat gambaran silsilah raja atau dinasti gambaran itu akan
seperti pohon terbalik.
2. Sejarah menurut Kontowijoyo adalah menyuguhkan fakta secara diakronis, idiografis,
unik, dan empiris.
3. Colingwood berpendapat bahwa sejarah merupakan ilmu atau suatu jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tentang masalah tindakan manusia pada masa lalu. Jawaban
diperoleh dari interpretasi bukti sejarah dan dari self knowledge manusia.
4. Sejarah sebagai peristiwa, tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah,
sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah jika peristiwa tersebut dapat
dikaitkan dengan peristiwa lain dan menjadi bagian dari sebuah proses dalam dinamika
historis. Sejarah sebagai kisah, merupakan narasi yang disusun berdasarkan memori,
kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian yang terjadi di masa lalu, ada pengaruh
faktor kepentingan dari siapa yang menuturkan kisah itu sehingga sejarah sebagai kisah
lebih bersifat subjektif. Sejarah sebagai ilmu, sejarah dianggap sebagai ilmu karena
sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Sejarah sebagai seni, karena
dalam penulisan sejarah diperlukan intuisi, emosi, dan gaya bahasa dalam
menyampaikan fakta sejarah.
5. Contoh sejarah sebagai kisah adalah otobiografi seorang tokoh dan contoh sejarah
sebagai peristiwa adalah pemberontakan PKI pada tahun 1965.
6. Leopold von Ranke.
7. Generalisasi adalah penyimpulan dari khusus ke umum. Periodisasi adalah
pengklasifikasian peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan tertentu. Kronologi
adalah urutan peristiwa yang disusun berdasarkan waktu terjadinya.
8. Agar seseorang yang mempelajari sejarah tidak lagi berpikir monokausal, yaitu sebuah
pikiran yang menyatakan bahwa suatu peristiwa terjadi karena satu alasan. Tapi setelah
mempelajari sejarah seseorang dapat berpikir secara plurikausal, yaitu berpikiran bahwa
setiap kejadian terjadi karena banyak alasan.
9. Fungsi simplikasi dalam sejarah, antara lain untuk penyederhanaan bagi peneliti dalam
melakukan analisis. Fungsi saintifikasi adalah agar sejarah juga melakukan
penyimpulan umum, generalisasi sejarah digunakan untuk mengecek teori yang lebih
luas.
10. Kegunaan sejarah dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertama, secara intrinsik dengan
menerapkanya sebagai sebuah ilmu, menyatakan pendapat, dan profesi. Kedua, sejarah
digunakan secara ekstrinsik dengan menjadikan sejarah sebagai pendidikan moral,
politik, penalaran, dan lain-lain.

Penilaian Portofolio
Buatlah karangan analisis mengenai tuntutan mengkaji dan menulis kembali sejarah
Indonesia!

Format Penilaian Portofolio


Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung,
Kepala SMAN 1 TULUNGAGUNG Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH, S.Pd.


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator : - Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah
mewariskan masa lalunya
- Mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah
- Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam folklore, mitologi
legenda, upacara, dan nyanyian rakyat dari berbagai
daerah di Indonesia
- Mengidentifikasi tradisi sejarah masyarakat masa sejarah
dari berbagai daerah di Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
 Menyebutkan ciri-ciri tradisi lisan
 Mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata
pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
 Tradisi lisan
 Tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata pencaharian,
kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendeskripsikan  Buatlah uraian  Siswa dapat Meneliti
cara masyarakat masa analisis mengenai cara masyarakat masa
prasejarah mewariskan tradisi bercerita di prasejarah mewariskan
masa lalunya daerah Anda! masa lalunya dan
 Mengidentifikasi  Diskusikanlah perkembangan tradisi
tradisi masyarakat masa tradisi masyarakat masyarakat prasejarah
prasejarah masa prasejarah

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru menanyakan pada peserta didik
mengenai pengertian masa prasejarah.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi dengan transparansi peta konsep mengenai cara
masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya (hal 28). (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Guru menerangkan dengan singkat mengenai unsur-unsur tradisi dan sistem
kebudayaan manusia (hal 32). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan unjuk kerja
diskusi secara kelompok mengenai tradisi masyarakat masa prasejarah
(Aktivitas hal 36). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri,
rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Peserta didik ditugaskan membuat uraian analisis mengenai tradisi bercerita di
daerahnya. Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya (Aktivitas hal 32).
(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA –
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk kerja dalam bentuk diskusi mengenai tradisi masyarakat masa prasejarah
(Aktivitas hal 36).
 Portofolio dalam bentuk uraian analisis mengenai tradisi bercerita di daerahnya.

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
Nama Kelompok/
Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama peserta
Kualitatif Kuantitatif
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan
isi dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung,
Kepala SMAN 1 TULUNGAGUNG Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH, S.Pd.


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator : Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam folklore, mitologi,
legenda, upacara, dan nyanyian rakyat dari berbagai daerah
di Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam folklore
 Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam mitologi
 Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam legenda
 Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam nyanyian rakyat
 Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam upacara
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Folklore
 Mitologi
 Legenda
 Nyanyian rakyat
 Upacara

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengidentifikasi  Membaca dan  Siswa dapat
jejak sejarah di dalam mendiskusikan Diskusikanlah mengenai
folklore, mitologi, berbagai sumber mite, legenda, nyanyian
legenda, upacara, dan tentang folklor, rakyat, dan upacara yang
nyanyian rakyat dari mitologi, legenda, ada di daerah asalnya
berbagai daerah di upacara, dan dan fakta sejarah apa
Indonesia nyanyian rakyat di yang terkandung di
berbagai daerah dalamnya

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan ke-2
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru menanyakan pada peserta didik
mengenai mitologi Nyai Roro Kidul.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi dengan transparansi peta konsep mengenai folklore,
mitologi, legenda, upacara, dan nyanyian rakyat dari berbagai daerah di
Indonesia (hal 36 - 47). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras,
mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat orang
siswa untuk mendiskusikan mengenai mite, legenda, nyanyian rakyat, dan
upacara yang ada di daerah asalnya dan fakta sejarah apa yang terkandung di
dalamnya (Aktivitas hal 47). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 36 - 47)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian
 Unjuk kerja dalam bentuk diskusimengenai mite, legenda, nyanyian rakyat, dan
upacara yang ada di daerah asal peserta didik dan fakta sejarah apa yang terkandung
di dalamnya! (Aktivitas hal 47)

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
Nama
Kelompok/ Nilai Nilai
Sikap/Aspek
No Nama Kualit Kuanti Kriteria Penilaian :
yang dinilai Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
peserta atif tatif Indikator Kuantitati
didik f
80-100 Memuaskan 4
Penilaian kelompok 70-79 Baik 3
1. Menyelesaikan 60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.AGUNG Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH, S.Pd.


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator : - Mengidentifikasi tradisi sejarah masyarakat masa sejarah
dari berbagai daerah di Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari berbagai daerah di
Indonesia berupa tulisan-tulisan dalam prasasti
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari berbagai daerah di Indonesia berupa
tulisan-tulisan dalam prasasti

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengidentifikasi  Membaca dan  Siswa dapat Buatlah
tradisi sejarah mencari berbagai tulisan analisis mengenai
masyarakat masa sejarah sumber tentang dan kemiripan kebudayaan
dari berbagai daerah di tradisi sejarah Indonesia dengan
Indonesia masyarakat dari kebudayaan India
berbagai daerah
kemudian
menyusun dalam
bentuk karangan
analisis

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan ke-3
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru menanyakan peserta didik mengenai pengertian masa
sejarah.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari berbagai
daerah di Indonesia berupa tulisan-tulisan dalam prasasti (hal 47 – 54). (nilai
yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Bersama-sama menganalisa periodisasi perkembangan tulisan pada masyarakat
awal Indonesia (hal 49). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras,
mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung
jawab.);
 Tanya jawab mengenai tradisi pembuatan prasasti dan benda-benda sejarah
lainnya. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa
ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Peserta didik secara berkelompok membuat portofolio berupa tulisan analisis
mengenai kemiripan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan India (Aktivitas
hal 54). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 47 – 54)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk karangan analisis mengenai kemiripan kebudayaan Indonesia
dengan kebudayaan India! (Aktivitas hal 54)

Format Penilaian Portofolio

Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai dengan
tema yang diajukan. Melukis
sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.

Penutup Memberikan kesimpulan


karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema, dan lukisan merupakan
hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung,
Kepala SMAN 1 T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH, S.Pd.


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator : - Mengidentifikasi perkembangan penulisan sejarah di
Indonesia
- Memberikan contoh lima unsur tradisi dan sistem
kebudayaan manusia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi perkembangan penulisan sejarah di Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengamati dan  Memberikan contoh  Siswa dapat Buatlah
membaca buku sumber lima unsur tradisi uraian pendapat
untuk dan sistem mengenai lima unsur
Mengidentifikasikan kebudayaan tradisi dan kepercayaan
perkembangan manusia di dalam struktur dan
penulisan di Indonesia pola kehidupan leluhur
anda

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan ke-4
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru menanyakan peserta didik mengenai Babad Tanah Jawi.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi perkembangan penulisan sejarah di Indonesia (hal 55
– 59). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin
tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik secara berkelompok membuat portofolio berupa uraian pendapat
dan alasan-alasan mengenai lima unsur tradisi dan sistem kepercayaan manusia
di dalam struktur dan pola kehidupan leluhur peserta didik (Analisis hal 59).
(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Evaluasi dengan mengerjakan soal pilihan ganda (hal 60 – 62 no. 1 – 20) dan
soal uraian (hal 62 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 55 – 62)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 24 – 26 (skor 2 s/d 40)
- Uraian hal 26 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3)

Kunci Jawaban
A.
1. e 11. a
2. a 12. e
3. c 13. a
4. a 14. d
5. d 15. b
6. c 16. d
7. a 17. c
8. c 18. c
9. a 19. d
10. c 20. b

B.
1. Ciri-ciri dari tradisi lisan adalah:
- Pesan-pesan disampaikan secara lisan, baik melalui ucapan, nyanyian maupun
musik.
- Tradisi lisan berasal dari generasi sebelum generasi sekarang (paling sedikit satu
generasi sebelumnya). Hal itu menunjukkan fungsi pewarisan pada tradisi lisan.
2. Dua dimensi kisah dan cerita dalam tradisi lisan adalah:
- Dimensi kisah, berupa kisah perorangan atau kelompok adalah kisah tentang
kejadian di sekitar kehidupan kelompok. Inti kisah ini sebenarnya merupakan fakta
tertentu yang diselimuti berbagai unsur dimensi magis religius sebagaimana yang
mereka percayai.
- Cerita kepahlawanan menggambarkan tindakan kepahlawanan yang
mengagumkan bagi kelompok pemiliknya. Cerita ini biasanya berpusat pada
tokoh-tokoh tertentu. Selain memiliki dimensi historis karena faktanya dapat
ditelusuri, cerita kepahlawanan juga memiliki dimensi magis religius.
3. Perbedaan antara monogen dan poligen adalah:
- Monogen adalah suatu penemuan yang diikuti oleh proses difusi atau
penyebaran.
- Poligen adalah akibat adanya penemuan-penemuan sendiri atau yang
sejajar terhadap motif-motif cerita yang sama di tempat-tempat yang
berlainan serta alam masa yang berlainan atau pun bersamaan.
4. Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam mengenali sebuah folklore adalah:
- Folklore biasanya menyebar dan diwarisi secara lisan.
- Folklore bersifat tradisional. Hal ini terlihat dari sistem
penyebarannya yang relatif tetap.
- Folklore ada dalam versi yang berbeda karena penyampaiannya
secara lisan memungkinkan adanya perubahan di dalamnya.
- Folklore bersifat anonim karena nama penciptanya tidak diketahui
lagi.
- Folklore memiliki bentuk yang biasanya mempunyai rumus atau
berpola. Hal ini, terlihat dalam cerita rakyat yang selalu menggunakan kata-
kata klise, seperti ”bulan empat belas hari” untuk menggambarkan
kecantikan seorang gadis atau menggunakan kata-kata pembukaan dan
penutup yang baku, seperti ”menurut empunya cerita... mereka pun
mengalami kesengsaraan...”
- Folklore memiliki suatu fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
Misalnya, cerita rakyat yang sangat berguna sebagai alat pendidik, protes
sosial, dan proyeksi dari keinginan yang terpendam.
- Folklore bersifat pralogis karena logikanya sendiri tidak sesuai
dengan logika umum.
- Folklore menjadi milik bersama masyarakat tertentu. Hal ini karena
penciptanya yang pertama tidak diketahui lagi. Maka, semua anggota
masyarakat itu merasa memilikinya.
- Folklore pada umumnya bersifat polos dan lugu walaupun sering kali
kelihatan kasar dan terlalu spontan.
5. Kelompok golongan legenda menurut Jan Harold Brunvand adalah:
- Legenda keagamaan. Yang termasuk kelompok golongan legenda ini, antara lain
legenda orang-orang saleh dan suci dari suatu agama.
- Legenda alam gaib. Legenda seperti ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap
benar-benar terjadi dan pernah dialami oleh seseorang. Fungsinya adalah untuk
meneguhkan kebenaran ”takhayul” atau kepercayaan rakyat.
- Legenda perseorangan. Cerita tentang tokoh-tokoh tertentu. Cerita tersebut
dianggap oleh yang empunya cerita benar-benar pernah terjadi.
- Legenda setempat. Yang termasuk ke dalam golongan legenda setempat adalah
cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, dan bentuk tipografi.
6. Runutan perkembangan kesusasteraan tertulis Indonesia adalah:
- Kesusasteraan Mataram. Hasil karyanya yang tertua adalah Shang Hiang
Kamahayanikan yang ditulis oleh Sambara Suryawanasa. Di dalam kitab ini,
dikisahkan masalah ajaran dan ibadah agama Buddha Tantrayana.
- Zaman Kediri memiliki hasil karya, yakni Arjuna Wiwaha karangan Mpu Kanwa,
Kresnayana karangan Mpu Dharmaja, dan Bharatayudha karya Mpu Sedah yang
kemudian diselesaikan oleh Mpu Panuluh.
- Zaman Majapahit I memiliki karya sastra Negarakertagama karangan Mpu
Prapanca tentang raja-raja Singasari dan raja-raja Majapahit. Kitab Sutasoma
karangan Mpu Tantular.
- Zaman Majapahit II memiliki karya sastra kitab Pararaton dan Bubhuksah. Kitab
Pararaton berisi kisah tentang mitos dari Ken Arok sampai akhir Majapahit.
Sementara itu, Bhubuksah berisi kisah tentang dua bersaudara yang mencapai
kesempurnaan.
7. Penjelasan mengenai tiang bertulis di Kutai dan batu bertulis dari Tarumanegara adalah
sebagai berikut:
- Tiang bertulis di Kutai. Pada lembah sungai Mahakam di Kalimantan
Timur, ditemukan tujuh buah tugu batu yang digambarkan sebagai yupa,
tempat mengikat hewan-hewan yang akan dipersembahkan. Pada tugu-tugu
batu ini, tertulis sajak- sajak dalam bahasa sansekerta yang mengisyaratkan
persembahan besar-besaran. Persembahan ini utamanya terdiri atas hewan
ternak, tetapi terdapat pula binatang lain, seperti kuda yang diberikan kepada
para Brahmana sebagai balas jasa atas kehadiran mereka dalam ritual tersebut
sebagai wakil dari Raja Mulawarman. Tulisan pada tiang-tiang ini
menunjukkan waktu penulisannya, yakni pada pertengahan kedua abad ke-4.
Namun, sebuah geonologi yang terdapat di dalamnya menunjukkan bahwa
kerajaan tersebut kemungkinan telah berdiri satu abad lebih awal.
- Batu bertulis dari Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara yang berada di
Jawa Barat berkembang di bawah kepemimpinan Raja Purnawarman pada
abad ke-5. Nama raja ini terdapat dalam sejumlah batu bertulis yang salah
satunya ditemukan dalam sebuah batu besar yang terdapat di tengah-tengah
aliran sungai. Bekas telapak kaki sang raja pada batu ini mungkin sebagai
tanda yang menandai daerah taklukkan atau wilayah kekuasaannya. Pada
tulisan dalam prasasti itu, Raja Purnawarman membandingkan bekas telapak
kakinya dengan bekas telapak kaki Wisnu, dewa dalam ajaran Hindu. Sebuah
batu menunjukkan bekas telapak kaki gajah milik raja yang diduga
didatangkan dari Sumatera mengingat sejak zaman Prasejarah tidak
ditemukan gajah liar di Pulau Jawa. Peninggalan Purnawarman yang paling
penting dan utama adalah pembangunan saluran air ke arah timur laut Jakarta,
yang barangkali bertujuan untuk mencegah banjir.
8. Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga fase, yaitu sebagai
berikut:
- Fase pertama adalah fase historiografi tradisional yang meliputi penulisan babad
dan hikayat. Beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi penulisan sejarah yang
cukup penting dan biasanya tidak terpisah dari sastra sejarah. Pada zaman Hindu-
Buddha, penulisan sejarah umumnya bersifat istanasentris, kepentingan dan
keinginan raja sangat menentukan isi tulisan. Masalah yang menjadi objek
perhatian saat itu adalah masalah-masalah pemerintahan. Peristiwa-peristiwa yang
terjadi di dalam pemerintahan ditulis pada batu besar yang disebut dengan nama
prasasti.
- Fase kedua adalah fase historiografi kolonial. Pada masa kolonial, penulisan
peristiwa sejarah lebih bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di
Indonesia. Sebaliknya, di kalangan rakyat Indonesia, tulisan-tulisan sejarah yang
dibuat dapat berperan dalam membangkitkan semangat perjuangan bangsa
Indonesia melawan penjajah. Hal ini memberikan corak tersendiri terhadap
penulisan sejarah masa pergerakan nasional Indonesia.
- Fase ketiga adalah fase historiografi nasional. Pada masa kemerdekaan, penulisan
bertujuan agar perjalanan sejarah bangsa menuju kemerdekaan benar-benar dapat
dipahami. Dengan ini, diharapkan bangsa Indonesia terdorong untuk mengisi
kemerdekaan. Sekitar tiga belas tahun sesudah Indonesia merdeka, historiografi
modern Indonesia dimulai. Sejak proklamasi kemerdekaan, historiografi nasional
terbagi atas tiga tahap atau gelombang. Pertama, gelombang dekolonisasi sejarah
dengan menggantikan model pendekatan Nederlando-sentris dengan pendekatan
Indonesia-sentris. Kedua, gelombang pemanfaatan ilmu sosial dalam sejarah yang
dipelopori oleh Sartono Kartodirdjo. Ketiga, gelombang reformasi sejarah, berupa
pelurusan terhadap hal-hal yang kontroversial dalam sejarah yang ditulis semasa
Soeharto berkuasa.
9. Tradisi masyarakat prasejarah dalam bidang mata pencaharian, awalnya adalah tatanan
perekonomian masyarakat prasejarah lebih tergantung pada aktivitas berburu dan
mengumpulkan makanan. Kemudian, gaya hidup ini lambat laun berubah menjadi
aktivitas bercocok tanam dengan sitem pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dan
umur.
10. Sebuah kisah dapat dikatakan sebagai gosip sejarah (historical gossip) karena inti kisah
ini sebenarnya merupakan fakta tertentu yang diselimuti berbagai unsur dimensi magis
religius sebagaimana yang mereka percayai. Selain itu, fakta tersebut dituturkan dengan
berbagai tambahan sesuai dengan selera penuturnya. Itulah sebabnya kisah ini
dikatakan sebagai gosip sejarah (historical gossip).

 Penilaian Portofolio tentang pendapat dan alasan-alasan mengenai lima unsur tradisi
dan sistem kepercayaan manusia di dalam struktur dan pola kehidupan leluhur Anda!
Format Penilaian Portofolio

Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai dengan
tema yang diajukan. Melukis
sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan
dan bahasa sesuai EYD dan komunikatif

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung,
Kepala SMAN 1 TULUNGAGUNG
Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S.Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian
Sejarah
Indikator : Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penelitian sejarah
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan langkah-langkah pemilihan topik
 Mendeskripsikan langkah-langkah heuristik
 Mendeskripsikan langkah-langkah verifikasi
 Mendeskripsikan langkah-langkah interpretasi
 Mendeskripsikan langkah-langkah historiografi
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Pemilihan topik
 Heuristik
 Verifikasi
 Interpretasi
 Historiografi

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas unjuk kerja

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Diskusi tentang  Carilah artikel  Siswa dapat
langkah-langkah dalam tentang sejarah Mendeskripsikan
penelitian sejarah kemudian buatlah langkah-langkah dalam
karangan analitis penelitian sejarah
mengenai topik,
heuristik, verifikasi,
interpretasi, dan
kesalahan dalam
artikel tersebut

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengadakan tanya jawab mengenai salah satu topik
penelitian sejarah.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi langkah-langkah dalam penelitian sejarah dengan
menggunakan peta konsep (hal 64). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin,
kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Guru memberikan contoh topik-topik penelitian sejarah. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa menganalisis kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat
interpretasi (hal 75 – 76). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras,
mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Peserta didik mencari artikel tentang sejarah kemudian membuat karangan
analitis mengenai topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan kesalahan dalam
artikel tersebut (Aktivitas hal 80). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa
ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 63 – 80)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian
 Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai mengenai topik, heuristik,
verifikasi, interpretasi, dan kesalahan dalam artikel (Aktivitas hal 80).

Format Penilaian Portofolio


Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai dengan
tema yang diajukan. Melukis
sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH,S.Pd.


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian
Sejarah
Indikator : - Mendeskripsikan sumber sejarah, bukti, dan fakta sejarah
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan sumber sejarah
 Mendeskripsikan bukti sejarah
 Mendeskripsikan fakta sejarah
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Sumber sejarah
 Bukti sejarah
 Fakta sejarah

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas peta konsep

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Diskusi tentang  Carilah sebuah fakta  Siswa dapat
sumber, bukti, dan sejarah dari artikel Mendeskripsikan
fakta sejarah atau internet. sumber , bukti, dan fakta
Tentukanlah apakah sejarah
fakta sejarah
tersebut termasuk
fakta mental atau
fakta sosial dalam
bentuk uraian
analitis!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan gambar naskah proklamasi (hal 81) dan
bertanya kepada siswa mengenai makna dari naskah tersebut.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi sumber, bukti, dan fakta sejarah (hal 80 - 83). (nilai
yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru memberikan contoh sumber, bukti, dan fakta sejarah. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Mengerjakan tugas individu mencari sebuah fakta sejarah dari artikel atau
internet dan menentukan apakah fakta sejarah tersebut termasuk fakta mental
atau fakta sosial dalam bentuk uraian analitis (Aktivitas hal 83). (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 80 – 83)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio dalam bentuk karangan analitis mencari sebuah fakta sejarah dari artikel
atau internet dan menentukan apakah fakta sejarah tersebut termasuk fakta mental
atau fakta sosial (Aktivitas hal 83).

Format Penilaian Portofolio


Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai dengan
tema yang diajukan. Melukis
sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.

Penutup Memberikan kesimpulan


karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.AGUNG Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH, S.Pd.


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19670921 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian
Sejarah
Indikator : - Mendeskripsikan jenis sejarah ekonomi, politik, sosial,
dan kebudayaan
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan jenis sejarah ekonomi
 Mendeskripsikan jenis sejarah politik
 Mendeskripsikan jenis sejarah sosial
 Mendeskripsikan jenis sejarah kebudayaan
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Sejarah ekonomi
 Sejarah politik
 Sejarah sosial
 Sejarah kebudayaan

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas laporan penelitian

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Melakukan studi  Buatlah laporan  Siswa dapat
pustaka mengenai jenis- penelitian tentang Mendeskripsikan jenis
jenis sejarah kejadian di Indonesia sejarah ekonomi, politik,
berdasarkan jenis- sosial, dan kebudayaan
jenis sejarah
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru menayangkan transparansi peta konsep mengenai aspek
penelitian sejarah dan menanyakan pendapat siswa mengenai aspek-aspek
tersebut.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan pengertian sejarah ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penelitian studi
pustaka singkat mengenai sejarah ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Menyelesaikan laporan hasil penelitian. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 83 – 88)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian

Format Penilaian Laporan Penelitian


Nilai
Indikator Nilai Kuantitatif Deskripsi
Kualitatif
Pengantar Menunjukkan dengan
tepat laporan penelitian
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
penelitian dengan tepat.
Hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian
Penutup Memberikan kesimpulan
hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan
jelas metode yang dipakai
dalam penelitian
Orisinalitas karangan Penelitian merupakan
hasil sendiri
Penyajian, bahasan, dan Bahasa yang digunakan
bahasa sesuai EYD dan
komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH, S.Pd.


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian
Sejarah
Indikator : Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar dalam penelitian
sejarah lisan
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan wawancara dalam sejarah lisan
 Mendeskripsikan sejarah lisan sebagai metode, sumber, dan peluang
 Mendeskripsikan sikap kritis terhadap narasumber
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Wawancara dalam sejarah lisan
 Sejarah lisan sebagai metode, sumber, dan peluang
 Sikap kritis terhadap narasumber

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Melakukan penelitian  Carilah sebuah  Siswa dapat
mengenai narasumber fenomena atau yang Mendeskripsikan
sejarah lisan berasal dari prinsip-prinsip dasar
narasumber sejarah dalam penelitian sejarah
lisan! Buatlah uraian lisan
kritik tentang
kredibilitas
narasumber dan isi
kisah atau fenomena
tersebut

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai pengertian wawancara.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan pengertian wawancara dalam sejarah lisan (hal 89). (nilai
yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa membaca peluang-peluang yang diberikan oleh sejarah lisan bagi
pengembangan substansi penulisan sejarah (hal 91 – 92). (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Bersama-sama melakukan tanya jawab mengenai kritik narasumber. (nilai
yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan ditugaskan untuk mencari sebuah
fenomena atau berita yang berasal dari narasumber sejarah lisan. Siswa
membuat uraian analitis tentang kredibilitas nara sumber dan isi kisah atau
fenomena tersebut dalam bentuk portofolio (Aktivitas hal 94). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 89 – 94)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
 Tape recorder
 Daftar pertanyaan wawancara

F. Penilaian
 Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai fenomena atau yang berasal dari
narasumber sejarah lisan (Aktivitas hal 94).

Format Penilaian Portofolio

Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat
isi karangan/laporan
penelitian, kesimpulan
maupun rangkuman. Untuk
peta, skema. dan lukisan,
mempersiapkan bahan-
bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai
dengan tema yang diajukan.
Melukis sesuai dengan
wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman,
peta, skema, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan
dan bahasa sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.AGUNG Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH, S.Pd.


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian
Sejarah
Indikator : Mengidentifikasi peristiwa, peninggalan sejarah, dan
monumen peringatan bersejarah
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi peristiwa, peninggalan sejarah, dan monumen peringatan
bersejarah
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Mengidentifikasi peristiwa, peninggalan sejarah, dan monumen peringatan
bersejarah

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengidentifikasi  Pengumpulan  Siswa dapat
peristiwa, peninggalan informasi untuk Mengidentifikasi
sejarah, dan monumen suatu topik peristiwa, peninggalan
peringatan peristiwa penelitian sejarah sejarah, dan monumen
bersejarah di daerah disebut... peringatan peristiwa
tempat tinggal melalui a. hipot d. heuristik bersejarah
observasi b. baconian e.
verifikasi
c. dikotomi
 Sebutkan dan
jelaskan langkah-
langkah penelitian
sejarah! (hal 100 dan
106)

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru memperlihatkan gambar monumen Pancasila Sakti dan foto
pembacaan naskah Proklamasi (hal 95) dan siswa ditugaskan untuk memberi
komentar.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi peristiwa, peninggalan sejarah, dan monumen
peringatan bersejarah (hal 94 – 96).(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin,
kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Bersama-sama melakukan tanya jawab mengenai peristiwa, peninggalan
sejarah, dan monumen peringatan bersejarah.(nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Evaluasi dengan mengerjakan soal pilihan ganda (hal 98 – 100 no. 1 – 20 dan
hal 101 – 105 no. 1 – 50) dan soal uraian (hal 100 no. 1 – 10 dan hal 106 no. 1 -
15). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin
tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 94 – 106)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 98 – 100 no. 1 – 20 dan hal 101 – 105 no. 1 –
50 (skor 1 s/d 70)
- Uraian hal 100 no. 1 – 10 dan hal 106 no. 1 - 15
(skor setiap soal benar 2 tetapi bila mendekati 1)

Kunci Jawaban
A.
1. a 11. b
2. a 12. c
3. d 13. a
4. b 14. b
5. a 15. a
6. c 16. a
7. d 17. d
8. b 18. a
9. a 19. b
10. c 20. a

B.
1. Langkah penelitian sejarah pertama, pemilihan topik, kedua heuristik, ketiga verifikasi
atau kritik sejarah dan keabsahan sumber, keempat interpretasi, dan kelima
historiografi.
2. Topik yang dipilih haruslah bernilai, orisinil, praktis, dan memiliki kedekatan
emosional dan kedekatan intelektual dengan peneliti. Dan bagi pemula dalam pemilihan
topik yang harus diperhatikan adalah pertanyaan dimana, siapa, kapan, dan bagaimana.
3. Sumber sejarah adalah, bahan yang dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah. Dari
bahan dan berdasarkan urutannya, sumber terdiri dari sumber primer dan sumber
sekunder. Fakta sejarah adalah olahan data yang telah di hasilkan melalui proses
verifikasi dan interpretasi. Bukti sejarah adalah, peninggalan sebuah peristiwa atau
kejadian yang dapat berbentuk tertulis atau tidak tertulis.
4. Kesalahan dalam pemilihan topik adalah, pertama kesalahan baconian yang
menganggap tanpa teori, konsep, ide, paradigma, praduga, hipot , atau generalisasi
penelitian tetap dapat dilaksanakan. Kedua kesalahan terlalu banyak pertanyaan, dalam
penelitian sejarah ada beberapa hal yang tidak boleh ditanyakan sekaligus hal ini akan
membuyarkan fokus dalam penelitian. Ketiga kesalahan pertanyaan yang bersifat
dikotomi, bahwa seorang peneliti sejarah tidak boleh berpikir bahawa hanya ada dua
plikihan yaitu hitam dan putih.
5. Yang diperhatikan dalam memeriksa otensitas sumber adalah,
- kesesuaian tanggal dengan isi dokumen.
- menyelidiki tinta yang dipakai apakah komposisi kimia tinta anakronistis.
- mengidentifikasi pengarang dan tulisan tangan, tanda tangan, material, dan jenis
huruf yang digunakan.
- menyelidiki apakah dalam dokumen tersebut ada langgam bahasa yang tidak
anakronistis.
- menyelidiki apakah referensi peristiwa dengan tanggal didokumen bersifat
anakronistis.
6. Jenis sejarah, a. Sejarah ekonomi, merupakan studio tentang usaha manusia untuk
meyediakan batang dan jasa. b. Sejarah politik, sebuah studi tentang kegiatan politik
atau kenegaraan suatu negara. c. Sejarah sosial, ilmu yang meneliti masyarakat secara
total dan global dengan tema sosial yang membawa perubahan pada kurun waktu
tertentu.d. Sejarah kebudayaan, sejarah kebudayaan merupakan pendahulu dari
bermacam penulisan sejarah.
7. Kesalahan dalam melakukan interpretasi
- kesalahan membedakan alasan, sebab, kondisi, dan motivasi. Karena keempat hal ini
memiliki perbedaan makana yang tipis.
- kesalahan pos hoc, proper hoc. Setelah ini maka ini. Kesalahan ini terjadi ketika
sejarawan menunjukan bahwa peristiwa A lebih dulu dari peristiwa B.
- Kesalahan reduksionisme. Kesalahan ini dapat dihindari dengan menyederhanakan
gejala-gejala yang sebenarnya kompleks.
- kesalahan pluralisme yang berlebihan. Kesalahan ini muncul ketika sejarawan
mencoba menghindari reduksionisme.
8. Prinsip dasar penelitian sejarah lisan adalah metode wawancara. Metode ini sudah
dikenal sejak lama, sejak zaman romawi, Herodotus telah menggunakan teknik ini. İa
mengajukan pertanyaan silang kepada narasumber tentang suatu peristiwa sejarah.
9. Hubungan antara peristiwa sejarah dengan peninggalan adalah setiap peristiwa sejarah
terjadi pasti meninggalkan benda-benda yang mengingatkan orang tentang peristiwa
tersebut. Peninggalan tersebut menjadi bukti sejarah yang disebut sebagai benda
peninggalan sejarah. Selain meninggalkan benda-benda bersejarah, suatu peristiwa
dapat pula di kenang dan di abadikan dalam sebuah monumen peringatan bersejarah,
biasanya monumen ini dibangun untuk menyampaikan pesan dan makna dari peristiwa
sejarah tersebut.
10. Sejarah lisan dapat digunakan sebagai metode, sumber sejarah, dan peluang untuk
mengembangkan substansi dari penulisan sejarah. Sebagai metode, sejarah lisan dengan
jelas dan tepat melukiskan peristiwa sejarah yang terjadi. Sejarah lisan juga dapat
dengan cermat menggambarkan kandungan emosional penutur sejarah. Sebagai sumber,
sejarah lisan menyediakan sumber untuk penelitian sejarah dalam bentuk tape atau
transkrip. Sebagai peluang, sejarah lisan dapat mengembangkan substansi penulisan
sejarah.

Evaluasi Semester I
A.
1. d 20. b
2. c 21. e
3. d 22. a
4. a 23. c
5. b 24. e
6. b 25. a
7. e 26. c
8. a 27. e
9. d 28. a
10. c 29. d
11. e 30. b
12. a 31. d
13. d 32. b
14. d 33. a
15. b 34. a
16. d 35. c
17. d 36. b
18. c 37. d
19. a 38. e
39. c
40. c
41. b
42. a
43. c
44. b
45. c
46. b
47. b
48. b
49. c
50. c
B.
1. Colingwood berpendapat bahwa sejarah merupakan ilmu atau suatu jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tentang masalah tindakan manusia pada masa lalu. Jawaban
diperoleh dari interpretasi bukti sejarah dan dari self knowledge manusia.
2. Kegunaan sejarah dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertama, secara intrinsik dengan
menerapkannya sebagai sebuah ilmu, menyatakan pendapat, dan profesi. Kedua, sejarah
digunakan secara ekstrinsik dengan menjadikan sejarah sebagai pendidikan moral,
politik, penalaran, dan lain-lain.
3. Folklore pada masyarakat daerah berfungsi sebagai sistem proyeksi, sebagai alat
pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak,
serta sebagai alat pemaksa dan penegas norma-norma agar dapat dipatuhi oleh
masyarakat.
4. Sejarah sebagai peristiwa, tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah,
sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah jika peristiwa tersebut dapat
dikaitkan dengan peristiwa lain dan menjadi bagian dari sebuah proses dalam dinamika
historis. Sejarah sebagai kisah, merupakan narasi yang disusun berdasarkan memori,
kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian yang terjadi di masa lalu, ada pengaruh
kepentingan dari siapa yang menuturkan kisah itu sehingga sejarah sebagai kisah lebih
bersifat subjektif. Sejarah sebagai ilmu, sejarah dianggap sebagai ilmu karena sejarah
sangat bergantung pada pengalaman manusia. Sejarah sebagai seni, karena dalam
penulisan sejarah diperlukan intuisi, emosi, dan gaya bahasa dalam menyampaikan
fakta sejarah.
5. Kesalahan dalam pemilihan topik adalah, pertama, kesalahan baconian yang
menganggap tanpa teori, konsep, ide, paradigma, praduga, hipot , atau generalisasi
penelitian tetap dapat dilaksanakan. Kedua, kesalahan terlalu banyak pertanyaan, dalam
penelitian sejarah ada beberapa hal yang tidak boleh ditanyakan sekaligus, hal ini akan
membuyarkan fokus dalam penelitian. Ketiga, kesalahan pertanyaan yang bersifat
dikotomi, bahwa seorang peneliti sejarah tidak boleh berpikir hanya ada dua pilihan
yaitu hitam dan putih.
6. Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga fase, yaitu sebagai
berikut:
- Fase pertama adalah fase historiografi tradisional yang meliputi
penulisan babad dan hikayat. Beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi
penulisan sejarah yang cukup penting dan biasanya tidak terpisah dari sastra sejarah.
Pada zaman Hindu-Buddha, penulisan sejarah umumnya bersifat istanasentris,
kepentingan dan keinginan raja sangat menentukan isi tulisan. Masalah yang
menjadi objek perhatian saat itu adalah masalah-masalah pemerintahan. Peristiwa-
peristiwa yang terjadi di dalam pemerintahan ditulis pada batu besar yang disebut
dengan nama prasasti.
- Fase kedua adalah fase historiografi kolonial. Pada masa kolonial,
penulisan peristiwa sejarah lebih bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka
di Indonesia. Sebaliknya, di kalangan rakyat Indonesia, tulisan-tulisan sejarah yang
dibuat dapat berperan dalam membangkitkan semangat perjuangan bangsa
Indonesia melawan penjajah. Hal ini memberikan corak tersendiri terhadap
penulisan sejarah masa pergerakan nasional Indonesia.
- Fase ketiga adalah fase historiografi nasional. Pada masa
kemerdekaan,penulisan bertujuan agar perjalanan sejarah bangsa menuju
kemerdekaan benar-benar dapat dipahami. Dengan ini, diharapkan bangsa Indonesia
terdorong untuk mengisi kemerdekaan. Sekitar tiga belas tahun sesudah Indonesia
merdeka, historiografi modern Indonesia dimulai. Sejak proklamasi kemerdekaan,
historiografi nasional terbagi atas tiga tahap atau gelombang. Pertama, gelombang
dekolonisasi sejarah dengan menggantikan model pendekatan Nederlando-sentris
dengan pendekatan Indonesia-sentris. Kedua, gelombang pemanfaatan ilmu sosial
dalam sejarah yang dipelopori oleh Sartono Kartodirdjo. Ketiga, gelombang
reformasi sejarah, berupa pelurusan terhadap hal-hal yang kontroversial dalam
sejarah yang ditulis semasa Soeharto berkuasa.
7. Sistem kepercayaan pada masayarakat prasejarah di ndonesia berpusat pada pemujaan
terhadap roh nenek moyang yang diyakini hidup dan dapat mempengaruhi hidup
mereka. Pemujaan terhadap roh nenek moyang dilakukan dengan tujuan agar arwah
nenek moyang mereka dapat hidup tenang di alam baka. Masyarakat prasejarah
memberikan persembahan untuk para arwah nenek moyang mereka, mendoakan dan
agar nenek moyang mereka dapat memberikan kesejahteraan bagi anak-cucu yang
ditinggalkan. Sedangkan dalam sistem pengetahuan, masyarakat prasejarah telah
menggunakan alat-alat sederhana untuk membantu dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya pada zaman holosen, alat-alat dari batu lebih bervariasi bentuk dan
kegunaannya. Semakin lama alat-alat yang digunakan oleh masyarakat purba semakin
baik.
8. Sumber sejarah adalah, bahan yang dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah. Dari
bahan dan berdasarkan urutannya sumber terdiri dari sumber primer dan sumber
skunder. Fakta sejarah adalah olahan data yang telah di hasilkan melalui proses
verifikasi dan interpretasi. Bukti sejarah adalah, peninggalan sebuah peristiwa atau
kejadian yang dapat berbentuk tertulis atau tidak tertulis.
9. Yang dimaksud dengan prinsip dasar penelitian sejarah adalah langkah-langkah dalam
melakukan penelitian sejarah yaitu pertama, pemilihan topik, kedua heuristik, ketiga
verifikasi atau kritik sejarah dan keabsahan sumber, keempat interpretasi, dan kelima
historiografi.
10. Dalam penafsiran atau interpretasi sejarah sengaja atau tidak pasti dipengaruhi oleh
subjektifitas peneliti. Seorang sejarawan meberikan tafsiran agar data yang
diperolehnya dapat berbicara. Sejarawan yang jujur akan mencantumkan data dan
keterangan dari mana data tersebut didapatkan. Sehingga oranglain dapat melihat
kemabali dan menafsirkan ulang data tersebut. Subjektifitas membuat interpretasi
sejarah berdasarkan topik yang sama dapat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh latar
belakang dan sudut pandang masing-masing sejarawan.
11. Periodisasi merupakan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau
pembabakan tertentu. Periodisasi dalam penulisan sejarah tergantung pada jenis
penulisan sejarah yang akan dilakukan. Periodisasi dapat dilakukan berdasarkan
perkembangan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan agama. Sedangkan kronologi
adalah, ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa dan tempat peristiwa
tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu. Tujuan kronologi adalah untuk
menghindari anakronisme atau kerancuan waktu dalam sejarah.
12. Karena dengan mempelajari sejarah kita akan mampu memahami, menilai, dan
mengambil keputusan secara lebih cermat dan bijaksana.
13. Peristiwa dikatakan sebagai peristiwa sejarah apabila mengandung objektivitas.
Objektivitas sejarah sebagai peristiwa terletak pada fakta yang berkaitan dengan
peristiwa yang benar-benar terjadi. Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang abadi
karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
Peristiwa sejarah juga bersifat unik karena hanya terjadi satu kali dan tidak pernah
terulang kembali secara persis. Peristiwa sejarah juga merupakan peristiwa yang
penting karena peristiwa itu mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang
banyak.
14. Sejarah membicarakan manusia dari segi waktu. Dalam waktu, ada empat hal yang
perlu diperhatikan, yakni perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
Artinya, sejarah melihat perkembangan masyarakat dari suatu bentuk ke bentuk yang
lain. Sejarah juga melihat kesinambungan yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Misalnya, kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonialisme. Sejarah juga
melihat perubahan yang terjadi di dalam masyarakat yang biasanya disebabkan oleh
pengaruh dari luar.
15. Heuristik atau pengumpulan informasi mengenai topik penelitian sejarah lazimnya
dilakukan oleh sejarawan dengan menelaah berbagai buku referensi, bahan-bahan
arkeologis, epigrafis, numismatis, dokumen resmi, dan dokumen-dokumen pribadi.

Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.AGUNG Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd. RUPININGSIH,S.Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran : Sejarah


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester :X/2

Nama Guru : ...........................


NIP/NIK : ...........................
Sekolah : ...........................
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisa Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
Indikator : Menganalisa proses munculnya dan berkembangnya
kehidupan awal manusia dan masyarakat di Kepulauan
Indonesia berdasarkan sejarah perkembangan bumi
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menganalisa teori tentang proses munculnya kehidupan awal manusia dan
masyarakat di Kepulauan Indonesia berdasarkan sejarah perkembangan bumi
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Menganalisa teori tentang proses munculnya kehidupan awal manusia dan
masyarakat di Kepulauan Indonesia berdasarkan sejarah perkembangan bumi
 Masuknya manusia ke Indonesia ada 4 teori
1.Teori Yunan.
Bangsa Indoanesia berasal dari Yunan, Cina. Pendukung terori ini adalah
Mohammad Ali., R.H Geldern dan J.H.C Kern. Dasar teorinya adalah
 ditemukannya kapak tua di Nusantara yang sama terdapat di Asia Tengah
 bahasa Melayu yang digunakanada kemiripan dengan bahasa di Champa
yang ada di Kamboja. Menurut teori ini migrasi penduduk Yunan ke
Indonesia melelui 3 gelombang yaitu perpindahan bangsa Negrito, bangsa
Proto Melayu dan Deutro Melayu
2.Teori Nusantara,
Pendukung teori ini adalah Moh. Yamin., Goris Keraf, j Crawford, dengan
bangsa Indonesia adalah bangsa yang berperadaban tinggi, juga adanya
perbedaan bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan yang
berlembang di Asia Tengah

1.Teori Out Of Taiwan.


Pendukung teori ini adalah Harry Truman Siamandjuntak. Bahasa yang
dipakai adalah rumpun yang sama yaitu rumpun Austronesia. Genetika
Indonesia tidak sama dengan gen Cina
4.Teori Out Of Afrika
Dasarnya adalah ilmu genetika. Menurut Max Ignman manusia modern yang
ada sekarang berasal dari Afrika yang masuk 100-200 ribu tahun yang lalu.

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menganalisis  Mendiskusikan  Siswa dapat
proses munculnya dan menganalisis Menganalisis Kehidupan
kehidupan awal manusia teori tentang proses Awal Masyarakat
dan masyarakat di munculnya Indonesia
kepulauan Indonesia kehidupan awal
manusia dan
masyarakat di
kepulauan Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan perkembangan bumi pada zaman es.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan proses munculnya kehidupan awal manusia dan masyarakat
di Kepulauan Indonesia (hal 109 - 112). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin,
kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Bersama-sama melakukan diskusi kelompok mengenai penyebab bersatunya
kawasan Asia, Indonesia, dan Asia (Aktivitas hal 112). (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 108 – 112)
 Peta konsep
 Buku-buku penunjang yang relevan
 InterneT
F. Penilaian
 Unjuk kerja dalam bentuk diskusi mengenai penyebab bersatunya kawasan Asia,
Indonesia, dan Asia (Aktivitas hal 112

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuanti Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Nama atif tatif Indikator Kuantitati
peserta f
80-100 Memuaskan 4
didik 70-79 Baik 3
Penilaian kelompok 60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif

4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Mengetahui, Tulungagung, Januari 201


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPININGSIH, S Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP.19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisa Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
Indikator : - Menyusun periodisasi perkembangan budaya masyarakat
zaman batu
- Menyusun periodisasi perkembangan budaya masyarakat
zaman logam
Alokasi Waktu : 2x45 menit (pertemuan pertama 1x45 menit)

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menyusun periodisasi perkembangan budaya masyarakat zaman batu
Zaman Batu tergagi menjadi:
 Paleolithikum
 Mesolithikum
 Neolithikum
 Megalithikum
 Menyusun periodisasi perkembangan budaya masyarakat zaman logam
Indonesia hanya mengenal zaman perunggu. Zaman logam yang dikenal manusia
adalah:
 Zaman Perunggu
 Zaman Tembaga
 Zaman Besi
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perkembangan budaya masyarakat zaman batu
Zaman batu terbagi menjadi :
1. Paleolithikum
2. Mesolithikum
3. Neolithikum
4. Megalithikum
 Perkembangan budaya masyarakat zaman logam
Zaman logam terbagi menjadi:
1. Zaman Perunggu
2. ZamanTembaga
3. Zaman Besi
Di Indonesia hanya mengenal zaman perunggu

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menyusun  Diskusikanlah  Siswa dapat
periodisasi mengenai Menyusun periodisasi
perkembangan budaya perkembangan perkembangan budaya
masyarakat awal budaya pada masyarakat zaman batu
Indonesia dari berbagai masyarakat awal  Siswa dapat
sumber prasejarah di Menyusun periodisasi
Indonesia perkembangan budaya
 Buatlah masyarakat zaman logam
skematika
perkembangan
budaya pada
masyarakat awal
prasejarah di
Indonesia!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai pembabakan zaman batu
dan zaman logam.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan perkembangan kebudayaan zaman batu dan logam (hal 112
- 122). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin
tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Bersama-sama melakukan diskusi kelompok mengenai perkembangan budaya
masyarakat awal Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 112 – 122)
 Peta konsep
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian
 Unjuk kerja dalam bentuk diskusi menngenai perkembangan budaya masyarakat
awal Indonesia!

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuanti Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Nama atif tatif Indikator Kuantitati
peserta f
80-100 Memuaskan 4
didik 70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
Penilaian kelompok 45-59 Kurang cukup 1
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Mengetahui, Tulungagung, 6 Januari 201


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPININGSIH, S Pd


NIP. 19670921 199303 1 005 NIP.19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung.


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisa Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
Indikator : Menjelaskan penemuan jenis-jenis manusia purba
Menjelaskan hasil kebudayaan manusia purba
Alokasi Waktu : 2x45 menit (pertemuan pertama 1x45 menit)

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menjelaskan penemuan jenis-jenis manusia purba
 Menjelaskan hasil kebudayaan manusia purba
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Jenis-jenis manusia purba
1. Megantropus Paleojavanecus
2. Pithecantropus
a). pithecanthropus Soloensis
b). pithecanthropus Mojokertoensis
c). Pithecantropus Soloensis
3. Homo Sapien
 Hasil kebudayaan manusia purba
- kebudayaan material
- kebudayaan rohani

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Membaca dan  Susunlah  Siswa dapat
mencari sumber lain kronologi mengenai Menjelaskan penemuan
tentang manusia purba jenis-jenis manusia jenis-jenis manusia purba
dan hasil budayanya purba yang  Siswa dapat
ditemukan di Menjelaskan hasil
Indonesia! kebudayaan manusia
 Diskusikanlah purba
faktor-faktor yang
mendasari
Kebudayaan Pacitan
dan Kebudayaan
Ngandong menjadi
titik sentral proses
penemuan bukti-
bukti arkeologis di
Indonesia!
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai pengertian manusia purba.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan penemuan dan jenis-jenis manusia purba (hal 122 – 125).
(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa secara berkelompok menyusun kronologi mengenai jenis-jenis manusia
purba yang ditemukan di Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin,
kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 122 -129)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
Jenis tagihan : Portofolio
Bentuk tagihan : Menyusun kronologi
Contoh instrumen : Susunlah kronologi mengenai jenis-jenis manusia purba yang
ditemukan di Indonesia!
Format Penilaian Portofolio

Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, kronologi, dan
lukisan, mempersiapkan
bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta, kronologi, dan skema
sesuai dengan tema yang
diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang
telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema,kronologi, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Tulungagung, 6 Januari 2014


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPININGSIH, S Pd


NIP. 19670921 199303 1 005 NIP.19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisa Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
Indikator : Menjelaskan perkembangan ciri-ciri kehidupan sosial,
budaya, dan ekonomi dari masyarakat berburu ke
masyarakat pertanian
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menjelaskan perkembangan ciri-ciri kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi dari
masyarakat berburu ke masyarakat pertanian
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Masyarakat berburu dan berpindah-pindah
Masyarakat masih nomaden, hidup secara berkelompok. Peninggalannya adalah
kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih dan
alat-alat dari tulang. Kepercayaannya animism, dengan bukti adanya penguburan
pada orang yang meninggal
 Masyarakat bercocok tanam dan beternak
Masyarakat sudah menetap. Peninggalannya kapak persegi, kapak lonjong,
perhiasan, kepercayaannya masih animism dan dinamisme
 Masyarakat perundagian
masyarakat menetap dan memiliki teknologi mengolah logam untuk alat
kehidupannya. teknik pencetakkannya ada dua cara yaitu teknik a cire perdue dan
bivalve

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menjelaskan A. Telitilah  Siswa dapat
perkembangan ciri-ciri kehidupan Menjelaskan
kehidupan sosial, masyarakat perkembangan ciri-ciri
budaya, dan ekonomi Indonesia saat ini, kehidupan sosial, budaya,
dari masyarakat berburu apakah teknik dan ekonomi dari
ke masyarakat pertanian berhuma dan pola masyarakat berburu ke
kepemimpinan masyarakat pertanian
primus inter pares
pada masyarakat
berburu dan
mengumpulkan
makanan masih juga
berlaku di
masyarakat modern
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai pengertian nomaden dan
sedenter.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi perkembangan kehidupan masyarakat berburu,
bercocok tanam, dan perundagian dengan peta konsep (hal 129 - 133). (nilai
yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa secara individu membuat karangan analisis mengenai kehidupan
masyarakat Indonesia saat ini, apakah teknik-teknik berhuma dan pola
kepemimpinan primus inter pares yang diterapkan pada masyarakat berburu dan
mengumpulkan makanan masih juga berlaku di masyarakat modern? (Aktivitas
hal 133). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa
ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 129 – 133)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai kehidupan masyarakat
Indonesia saat ini, apakah teknik-teknik berhuma dan pola kepemimpinan primus
inter pares yang diterapkan pada masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan
masih juga berlaku di masyarakat modern? (Aktivitas hal 133).
Format Penilaian Portofolio

Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta dan
lukisan, mempersiapkan
bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta sesuai dengan tema yang
diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang
telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
dan lukisan merupakan hasil
sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Tulungagung, 6 Januari 201


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPININGSIH, S Pd


NIP. 19670921 199303 1 005 NIP.19700827 200701 2 011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung.
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisa Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
Indikator : Menjelaskan perkembangan teknologi dan sistem
kepercayaan awal
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menjelaskan perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat
berburu dan berpindah tempat
 Menjelaskan perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat
bercocok tanam dan beternak
 Menjelaskan perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat
perundagian
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat berburu dan
berpindah tempat
 Perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat bercocok tanam
dan beternak
 Perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat perundagian

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menjelaskan  Susunlah  Siswa dapat
perkembangan teknologi skematika Menjelaskan
dan sistem kepercayaan perkembangan perkembangan teknologi
awal teknologi dan sistem dan sistem kepercayaan
kepercayaan awal awal
masyarakat berburu
dan berpindah
tempat, bercocok
tanam dan beternak,
dan perundagian!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai pengertian teknologi dan
sistem kepercayaan.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan
awal masyarakat (hal 133 - 136). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa secara individu membuat skema perkembangan teknologi dan sistem
kepercayaan awal masyarakat berburu dan berpindah tempat, bercocok tanam
dan beternak, dan perundagian (Aktivitas hal 136). (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 133 – 136)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio dalam bentuk penyusunan skema mengenai perkembangan teknologi dan
sistem kepercayaan awal masyarakat berburu dan berpindah tempat, bercocok
tanam dan beternak, dan perundagian (Aktivitas hal 136).
Format Penilaian Portofolio
Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai dengan
tema yang diajukan. Melukis
sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Tulungagung, 6 Januari 201


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPININGSIH, S Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP.19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisa Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
Indikator : Menjelaskan asal usul dan persebaran nenek moyang
bangsa Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menjelaskan asal usul dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 asal usul dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menjelaskan asal  Benda yang  Siswa dapat
usul dan persebaran mirip tempat Menjelaskan asal usul dan
nenek moyang bangsa menanak nasi terbalik persebaran nenek moyang
Indonesia adalah …. bangsa Indonesia
B. artefak
C. gerabah
D. nekara
E. flakes
F. pebble (hal 141)
 Jelaskan
mengenai asal usul
nenek moyang
bangsa Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai rumpun bahasa Melayu
Austronesia.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan materi asal usul dan persebaran nenek moyang bangsa
Indonesia (hal 136 - 140). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras,
mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Tanya jawab mengenai asal usul dan persebaran nenek moyang bangsa
Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa
ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Evaluasi dengan mengerjakan soal pilihan ganda (hal 141 - 144 no. 1 – 20) dan
soal uraian (hal 144 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 136 - 140)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian

Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 141 – 144 (skor 2 s/d 40)
- Uraian hal 144 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati
3)
Kunci Jawaban
A.

1. e
2. b
3. d
4. a
5. c
6. d
7. c
8. a
9. e
10. d
11. a
12. b
13. a
14. a
15. c
16. a
17. a
18. b
19. c
20. c

B.
1. Pada zaman Arkaekum, kulit bumi masih membara karena memiliki temperatur
yang sangat tinggi. Pada masa tersebut, diperkirakan belum ada tanda-tanda kehidupan
dan bumi masih dalam pembentukan menjadi padat.
2. Pembagian zaman batu dan pola kehidupan masyarakatnya:
- Zaman batu tua, masyarakat hidup berpindah-pindah (nomaden) dan
mengumpulkan makanan (food gathering).
- Zaman batu madya, masyarakat tinggal di gua-gua (abris sous roche) dan
meninggalkan sampah dapur (kjokken moddinger).
- Zaman batu muda, masyarakat memproduksi makanan (food producing) dan
tinggal menetap di desa-desa kecil.
- Zaman batu besar, masyarakat membuat bangunan-bangunan dari batu besar.
3. Pembagian kebudayaan zaman holosen:
- Kebudayaan mesolithikum, peninggalan kapak genggam, alat-alat tulang, dan
alat serpih-bilah.
- Kebudayaan megalithikum, peninggalan menhir, sarkofagus, kubur batu,
waruga, dolmen.
- Kebudayaan neolithikum, peninggalan kapak lonjong dan kapak persegi.
- Kebudayaan perunggu, peninggalan moko, nekara, kapak corong, manik-
manik, arca perunggu, dan kapak sepatu.
4. Pembagian zaman logam dan pola kehidupan masyarakatnya:
- Zaman tembaga, manusia baru mengenal logam, kebudayaan tembaga
ditemukan di Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
- Zaman perunggu, manusia telah mengetahui pengolahan logam campuran
timah dan tembaga, mengenal sistem pertanian dan irigasi sederhana.
- Zaman besi, manusia telah pandai melebur bijih besi menjadi peralatan yang
diperlukan, mulai dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa.
5. Kebudayaan Maglesmosian memiliki pola perpindahan antara pangkalan
penangkapan ikan pada musim panas dan pangkalan perburuan pada musim dingin.
Kebudayaan Capsian berpusat di Afrika Utara tinggal di pedesaan besar di tepi danau
dan sungai. Kebudayaan Natufian hidup di ujung timur Laut Tengah, di dalam gua-gua,
di bawah lindungan batu karang, dan di pedesaan kecil dengan rumah berdinding batu.
6. Kebudayaan megalithikum, yaitu membuat bangunan-bangunan batu besar
(mega=besar, lithos=batu). Pada zaman batu besar, kepercayaan terhadap kehidupan
sesudah kematian diimplementasikan dalam upaya pendirian bangunan batu besar.
Bangunan ini ditujukan untuk mengabadikan jasa orang yang sudah meninggal dan
menjadi medium penghormatan. Bangunan megalithikum, antara lain menhir, dolmen,
sarkofagus, dan punden berundak-undak.
7. Pada zaman perundagian, masyarakat telah menetap dan mampu mengolah benda-
benda logam. Pada zaman ini, muncul golongan undagi yang terampil melakukan suatu
jenis usaha. Susunan masyarakat zaman ini menjadi semakin kompleks dan teratur.
8. Pada masa bercocok tanam dan beternak, masyarakat telah mampu membuat tempat
untuk memasak dan menyimpan makanan berupa gerabah. Alat-alat penunjang dari
batu juga sudah diperhalus dan mulai membuat peralatan dari batu indah, batu api, dan
batu lainnya. Masyarakat juga telah mempunyai pandangan terhadap kehidupan setelah
kematian. Pada zaman ini, praktik perdukunan juga mulai muncul sebagai akibat dari
berkembangnya penyakit.
9. Teknologi pada masa berburu dan berpindah-pindah masih sederhana dan terbuat
dari bahan-bahan yang ada di lingkungan mereka, seperti batu, kayu, tulang, dan tanduk
rusa. Alat-alat tersebut diolah secara kasar dan belum diasah atau diupam halus.
10. Arus kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
- Zaman mesolithikum, terjadi gelombang masuk manusia purba
Melanosoid dari Teluk Tonkin, Vietnam. Sisa keturunan bangsa Melanosoid, antara
lain orang Sakai di Siak, arang Aeta di Filipina, orang Semang di Malaysia, dan
orang Papua Melanosoid di Papua.
- Zaman neolithikum, perpindahan manusia purba dari rumpun
bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) dari daerah Yunan, Cina. Bangsa ini merupakan
pendukung kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong.
- Zaman perundagian, perpindahan manusia purba Melayu Muda
(Deutro Melayu) dari daerah Teluk Tonkin, Vietnam. Bangsa ini merupakan
pendukung kebudayaan perunggu.

Mengetahui, Tulungagung, 6 Januari 201


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPININGSIH, S Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP.19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung.


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.2. Mengidentifikasi Peradaban Awal Masyarakat di Dunia
yang Berpengaruh Terhadap Peradapan Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan pengertian peradaban dan proses awal
pembentukan peradaban
- Mendeskripsikan ciri-ciri peradaban awal
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan pengertian peradaban
 Mendeskripsikan proses awal pembentukan peradaban
 Mendeskripsikan ciri-ciri peradaban awal
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Pengertian peradaban
 Proses awal pembentukan peradaban
 Ciri-ciri peradaban awal

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, pemberian tugas portofolio

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan  Diskusikanlah  Siswa dapat
pengertian peradaban, penyebab Mendeskripsikan
proses awal berkembangnya pengertian peradaban dan
pembentukan peradaban awal di proses awal pembentukan
peradaban, dan ciri-ciri dunia! Mengapa peradaban
peradaban awal dengn pusat peradaban itu  Siswa dapat
memberikan gambaran berada di daerah Mendeskripsikan ciri-ciri
deskriptifnya aliran sungai? peradaban awal
 Buatlah hasil
diskusi dalam bentuk
karangan analitis!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai pengertian peradaban.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Siswa secara berkelompok mengadakan diskusi mengenai penyebab
berkembangnya peradaban awal di dunia dan penyebab pusat peradaban itu
berada di daerah aliran sungai? (Aktivitas hal 149). (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa secara berkelompok membuat hasil diskusi dalam bentuk karangan
analitis (Aktivitas hal 149). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 145 – 149)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk kerja dalam bentuk diskusi mengenai penyebab berkembangnya peradaban
awal di dunia dan penyebab pusat peradaban itu berada di daerah aliran sungai.
 Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai hasil diskusi.
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai
dinilai Kelo Kualit Kuanti Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
mpok/ atif tatif Indikator Kuantitati
Nama f
80-100 Memuaskan 4
pesert 70-79 Baik 3
Penilaian kelompok a 60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
1. Menyelesaikan tugas
kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Format Penilaian Portofolio

Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta dan
lukisan, mempersiapkan
bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta sesuai dengan tema yang
diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
dan lukisan merupakan hasil
sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Tulungagung, 6 Januari 201


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPININGSIH, S Pd


NIP; 19670921 199003 1 005 NIP.19700827 200701 2 011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung.
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.2. Mengidentifikasi Peradaban Awal Masyarakat di Dunia
yang Berpengaruh Terhadap Peradapan Indonesia
Indikator : Mendeskripsikan peradaban lembah Sungai Indus
dan Sungai Gangga
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan peradaban lembah Sungai Indus
 Mendeskripsikan peradaban lembah Sungai Gangga
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Peradaban lembah Sungai Indus
 Peradaban lembah Sungai Gangga

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Membaca buku  Susunlah  Siswa dapat
sumber dan buku skematika persamaan Mendeskripsikan
penunjang lainnya dan perbedaan antara peradaban lembah Sungai
tentang peradaban awal peradaban Sungai Indus dan Sungai Gangga
bangsa India Gangga dan Sungai
Indus!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai kota Mohenjo Daro dan
Harappa.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menerangkan materi peradaban bangsa India (hal 149 - 153). (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa secara individu membuat skema tentang persamaan dan perbedaan
antara peradaban Sungai Gangga dan Sungai Indus (Aktivitas hal 153). (nilai
yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 149 – 153)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio dalam bentuk penyusunan skematika mengenai persamaan dan perbedaan
antara peradaban Sungai Gangga dan Sungai Indus (Aktivitas hal 153).

Format Penilaian Portofolio

Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai dengan
tema yang diajukan. Melukis
sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Tulungagung, 6 Januari 201


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPININGSIH, S Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP.19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : :SMA Negeri I Tulungagung.


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.2. Mengidentifikasi Peradaban Awal Masyarakat di Dunia
yang Berpengaruh Terhadap Peradapan Indonesia
Indikator : Mendeskripsikan peradaban lembah Sungai Kuning
(Hwang-Ho)
- Dinasti Shang dan Yin
- Dinasti Chou
- Dinasti Chin
- Dinasti Han
- Dinasti Tang
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan peradaban lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho
Dinasti Shang dan Yin - Dinasti Han
- Dinasti Chou - Dinasti Tang
- Dinasti Chin
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Peradaban lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho)
- Dinasti Shang dan Yin - Dinasti Han
- Dinasti Chou - Dinasti Tang
- Dinasti Chin

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Membaca buku  Buatlah  Siswa dapat
sumber dan rangkuman tentang Mendeskripsikan
mendiskusikan tentang pemikiran salah peradaban lembah Sungai
peradaban lembah seorang tokoh Kuning (Hwang Ho)
Sungai Kuning (Hwang filsafat Cina (Tao- Dinasti Shang dan Yin
Ho) Tse, Kong Fu Tse, Dinasti Chou
atau Meng-Tse!
Dinasti Chin
Carilah informasi
dari berbagai sumber Dinasti Han
yang ada! Agar lebih Dinasti Tang
baik, lengkapi
rangkuman Anda
dengan gambar
tokohnya!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai Great Wall.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menerangkan materi peradaban lembah Sungai Kuning dengan
transparansi peta konsep (hal 153 - 159). (nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa secara individu membuat rangkuman tentang pemikiran salah seorang
tokoh filsafat Cina (Tao-Tse, Kong Fu Tse, atau Meng-Tse! Carilah informasi
dari berbagai sumber yang ada! Agar lebih baik, lengkapi rangkuman Anda
dengan gambar tokohnya (Aktivitas hal 159). (nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 153 – 159)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio dalam bentuk rangkuman tentang pemikiran salah seorang tokoh filsafat
Cina (Tao-Tse, Kong Fu Tse, atau Meng-Tse (Aktivitas hal 159).

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta dan
lukisan, mempersiapkan
bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta sesuai dengan tema yang
diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
dan lukisan merupakan hasil
sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Tulungagung, 6 Januari 201


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPININGSIH, S Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP.19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung.


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.2. Mengidentifikasi Peradaban Awal Masyarakat di Dunia
yang Berpengaruh Terhadap Peradapan Indonesia
Indikator : Mendeskripsikan kebudayaan Bac Son, Hoa Binh, dan
Dong Son
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan kebudayaan Bac Son, Hoa Binh, dan Dong Son
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Mendeskripsikan kebudayaan Bac Son, Hoa Binh, dan Dong Son

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Membaca dan  Buatlah analisis  Siswa dapat
membuat peta hubungan Mendeskripsikan
penyebaran kebudayaan penemuan-penemuan peradaban Bac Son Hoa
Bac Son Hoa Binh dan benda bersejarah di Binh dan Dong Son
Dong Son Indonesia dengan
proses migrasi besar-
besaran masyarakat
Bac Son, Hoa Binh,
dan Dong Son!
Apakah ada
keterkaitan antara
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
keduanya? Jelaskan!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru menayangkan peta Asia dan menugaskan siswa untuk
menunjukan letak kebudayaan Bac Son, Hoa Binh, dan Dong Son.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menerangkan materi kebudayaan Bac Son, Hoa Binh, dan Dong Son
dengan transparansi peta konsep (hal 159 - 162) (nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa secara berkelompok menganalisis hubungan penemuan-penemuan benda
bersejarah di Indonesia dengan proses migrasi besar-besaran masyarakat Bac
Son, Hoa Binh, dan Dong Son! Apakah ada keterkaitan antara keduanya?
Jelaskan dalam bentuk karangan analitis! (Aktivitas hal 162). (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA – (hal 159 - 162)
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai hubungan penemuan-
penemuan benda bersejarah di Indonesia dengan proses migrasi besar-besaran
masyarakat Bac Son, Hoa Binh, dan Dong Son. Apakah ada keterkaitan antara
keduanya? Jelaskan! (Aktivitas hal 162)

Format Penilaian Portofolio

Indikator Nilai Nilai Deskripsi


Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta dan
lukisan, mempersiapkan
bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta sesuai dengan tema yang
diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
dan lukisan merupakan hasil
sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Tulungagung, 6 Januari 201


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPININGSIH, S Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP.19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : : SMA Negeri I Tulungagung


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar : 2.2. Mengidentifikasi Peradaban Awal Masyarakat di Dunia
yang Berpengaruh Terhadap Peradapan Indonesia
Indikator : Menjelaskan pengaruh peradaban India, Cina, dan Yunan
terhadap peradaban Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menjelaskan pengaruh peradaban India terhadap peradaban Indonesia
 Menjelaskan pengaruh peradaban Cina terhadap peradaban Indonesia
 Menjelaskan pengaruh peradaban Yunan terhadap peradaban Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Pengaruh peradaban India terhadap peradaban Indonesia
 Pengaruh peradaban Cina terhadap peradaban Indonesia
 Pengaruh peradaban Yunan terhadap peradaban Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menjelaskan 1. Tembok besar Cina  Siswa dapat
pengaruh peradaban dibangun pada Menjelaskan pengaruh
India, Cina, dan masa dinasti …. peradaban India, Cina, dan
kebudayaan Yunan a.Tang Yunan terhadap peradaban
terhadap peradaban b. Chin Indonesia
Indonesia melalui studi c.Chou
pustaka
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
d. Shang
e.Han (hal 164 –
168 dan hal 169
– 174)
 Sebutkan ciri-
ciri umum dari
peradaban!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai benda-benda peninggalan
peradaban Cina di Indonesia.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menerangkan materi pengaruh peradaban India, Cina, dan Yunan terhadap
peradaban Indonesia (hal 162 - 165). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin,
kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa secara berkelompok memberi contoh-contoh bukti pengaruh kebudayaan
India, Cina, dan Yunan di Indonesia (Analitika hal 165). (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
 Evaluasi dengan mengerjakan soal pilihan ganda (hal 166 – 168 no. 1 – 20 dan
hal 169 – 174 no. 1 – 50) dan soal uraian (hal 168 no. 1 – 10 dan hal 174 no. 1 -
15). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin
tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
 Buku sumber Sejarah SMA –
 Peta konsep
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian

Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal hal 166 – 168 no. 1 – 20 dan hal 169 – 174 no.
1 – 50 (skor 1 s/d 70)
- Uraian 168 no. 1 – 10 dan hal 174 no. 1 - 15
(skor setiap soal benar 2 tetapi bila mendekati 1)

Kunci Jawaban
A.
1. d 11. b
2. b 12. c
3. b 13. b
4. b 14. b
5. b 15. e
6. b 16. a
7. e 17. e
8. a 18. a
9. b 19. b
10. b 20. e

B.
1. Paeradaban berasal dari bahasa latin civitas yang artinya kota. Dalam bahasa asing,
peradaban sering diistilahkan dengan civilization (Inggris), beschaving (Belanda), dan
die zivilisation (Jerman).
2. Peradaban awal bangsa-bangsa di dunia biasanya terbentuk di lembah-lembah
sungai karena air sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu masyarakat. Sungai
juga berfungsi untuk pengairan usaha pertanian, peternakan, dan transportasi yang
menghubungkan antardaerah. Peradaban juga terbentuk di daerah yang subur bagi
pertanian. Peradaban awal yang terbentuk di lembah sungai dan daerah yang subur,
antara lain peradaban Mesir Kuno di lembah sungai Nil, peradaban Mesopotamia di
lembah sungai Eufrat dan Tingris, dan peradaban India Kuno di lembah sungai Indus
dan Gangga.
3. Ciri-ciri umum peradaban:
- Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern.
- Sistem pemerintahan yang tertib karena terdapat hukum dan aturan-aturan.
- Masyarakat terbagi dalam jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang jauh
lebih kompleks.
- Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang lebih
maju, seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur,
keagamaan, dan sebagainya.
4. Peradaban lembah Sungai Gangga merupakan campuran antara kebudayaan bangsa
Aria dengan bangsa Dravida. Kebudayaan campuran itu lebih dikenal dengan sebutan
kebudayaan Hindu. Perkembangan sistem pemerintahan di lembah sungai Gangga
merupakan kelanjutan dari sistem pemerintahan masyarakat di lembah sungai Indus.
5. Sistem planologi di kota Mohenjo Daro dan Harappa:
- Jalan-jalan di kota sudah teratur dan lurus. Di sebelah kanan-kiri terdapat
trotoar dengan lebar setengah meter. Gedung dan rumah serta pertokoan teratur.
- Wilayah kota dibagi atas beberapa blok berbentuk persegi. Tiap-tiap blok
dibagi oleh lorong-lorong yang satu sama lainnya saling berpotongan.
- Kamar-kamar dilengkapi dengan jendela-jendela yang lebar. Saluran
pembuangan limbah dari kamar mandi dan jamban yang ada di dalam rumah
dihubungkan langsung dengan jaringan saluran umum yang dibangun dan mengalir
di bawah jalan dan dialirkan menuju sungai.
- Membuat saluran irigasi dan membangun daerah pertanian di wilayah
pedalaman.
6. Peradaban bangsa Cina telah mengenal sistem pertanian secara intensif, yaitu
dengan penggunaan pupuk dan pembuatan saluran irigasi. Masyarakat Cina juga telah
menguasai teknologi pengolahan bahan tambang menjadi alat-alat kebutuhan hidup.
Bangsa Cina juga dikenal sebagai peradaban yang memilliki banyak ahli dalam bidang
astronomi serta sistem penanggalan. Dengan kedua pengetahuan ini, bangsa Cina dapat
mengatur dan mengembangkan sistem pelayaran, sistem pertanian, serta pergantian
musim.
7. Tindakan Kaisar Tang Tai Tsung:
- Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
- Membuat peratura-peraturan pajak.
- Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 propinsi.
8. Kebudayaan Bac Son-Hoa Binh telah ada semenjak tahun 10.000 SM sampai
dengan 4000 SM yang terletak di sebelah utara Vietnam. Sistem kebudayaannya
berburu dan mengumpulkan makanan. Sistem peralatan dan perlengkapan hidupnya
terbuat dari batu-batu. Ciri gerabah batu pada budaya Bac Son-Hoa Binh adalah adanya
penyerpihan pada satu atau dua sisinya. Di daerah Jawa, bukti arkeologis dari peralatan
hidup masyarakat Bac Son-Hoa Binh ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo.
9. Hubungan perdagangan dengan India membawa pengaruh dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya (agama Hindu-Buddha), dan pemerintahan (kerajaan Hindu-Buddha).
Pengaruh dari Cina terutama adalah terbentuknya kerajaan-kerajaan maritim yang besar
di Indonesia. Pengaruh kebudayaan Yunan di Indonesia adalah persebaran nenek
moyang bangsa Indonesia dari Yunan yang membawa kebudayaan mesolithikum dan
perunggu.
10. Kebudayaan India peninggalannya berupa bangunan candi dan agama Hindu-
Buddha, kebudayaan Cina peninggalannya berupa barang-barang porselen dan sistem
perdagangan, kebudayaan Yunan peninggalannya berupa kapak pebble, alat tulang, dan
perunggu.

Evaluasi Semester II
1. d 26. e
2. a 27. d
3. d 28. b
4. e 29. b
5. e 30. a
6. a 31. e
7. e 32. b
8. d 33. a
9. b 34. e
10. e 35. d
11. b 36. b
12. c 37. a
13. e 38. b
14. a 39. b
15. e 40. a
16. a 41. b
17. d 42. a
18. c 43. d
19. e 44. b
20. d 45. e
21. b 46. d
22. a 47. e
23. e 48. e
24. a 49. c
25. b 50. a

B.
1. Peradaban dapat diartikan sebagai puncak hasil budaya suatu kelompok manusia
atau masyarakat.
2. Ciri-ciri umum peradaban:
- Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern.
- Sistem pemerintahan yang tertib karena terdapat hukum dan aturan-aturan.
- Masyarakat terbagi dalam jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang jauh
lebih kompleks.
- Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang lebih
maju, seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur,
keagamaan, dan sebagainya.
3. Periodisasi perkembangan budaya masyarakat awal Indonesia dibedakan atas
beberapa kurun waktu sesuai dengan tingkat peradabannya. Tingkat peradaban ini
dibedakan berdasarkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat benda atau alat
perlengkapan hidup manusianya. Berdasarkan hal itu, perkembangan budaya dapat
dibedakan menjadi zaman batu dan zaman logam. Zaman batu terdiri dari zaman batu
tua, zaman batu madya, zaman batu muda, dan zaman batu besar. Zaman logam terdiri
dari zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.
4.
5. Zaman Neozoikum terbagi menjadi dua, yaitu:
- Era tersier, binatang menyusui, seperti berbagai jenis monyet dan kera telah
berkembang pesat.
- Era kuarter, dibagi menjadi dua kala, yaitu kala pleistosen dan holosen. Kala
pleistosen atau zaman Deluvium berlangsung sejak 600.000 tahun yang lalu dan
sering disebut sebagai zaman es (glasial). Zaman glasial ditandai dengan
mencairnya es di Kutub Utara. Kala holosen atau zaman Aluvium berlangsung sejak
20.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini mulai muncul spesies Homo sapiens.
6. Pada zaman batu tua, masyarakat hidup berpindah-pindah (nomaden) dan
mengumpulkan makanan (food gathering).
7. Pada zaman perundagian, masyarakat telah menetap dan mampu mengolah benda-
benda logam. Pada zaman ini, muncul golongan undagi yang terampil melakukan suatu
jenis usaha. Susunan masyarakat zaman ini menjadi semakin kompleks dan teratur.
8. Jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, yaitu:
- Meganthropus palaeojavanicus ditemukan oleh von Koenigswald di Sangiran.
Bengawan Solo pada tahun 1941 di lapisan pleistosen bawah.
- Pithecanthropus mojokertensis ditemukan oleh von Koenigswald di Mojokerto
pada tahun 1936.
- Pithecanthropus robustus ditemukan oleh von Koenigswald di Trinil pada
tahun 1939.
- Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun
1890.
- Homo soloensis ditemukan oleh von Koenigswald dan F. Weidenrich di
Ngandong pada tahun 1931 – 1934.
- Homo wajakensis ditemukan oleh von Rietschoten lalu diteliti oleh Eugene
Dubois di daerah Wajak, Tulung Agung pada tahun 1989.
9. Hasil kebudayaan kala Pleistosen dibagi ke dalam kebudayaan Pacitan dan
kebudayaan Ngandong. Hasil kebudayaan Pacitan berupa alat-alat dari batu yang
disebut kapak genggam. Hasil kebudayaan Ngandong berupa alat tulang dan kapak
genggam.
10. Pada masa berburu, masyarakat masih berpindah-pindah tempat (nomaden) dan
menggunakan peralatan sederhana yang terbuat dari bahan-bahan yang ada di
lingkungan mereka, seperti batu, kayu, tulang, dan tanduk rusa. Alat-alat tersebut diolah
secara kasar dan belum diasah atau diupam halus. Pada masa bercocok tanam dan
beternak, masyarakat telah menetap dan mampu membuat tempat untuk memasak dan
menyimpan makanan berupa gerabah. Alat-alat penunjang dari batu juga sudah
diperhalus dan mulai membuat peralatan dari batu indah, batu api, dan batu lainnya.
Masyarakat telah mampu mengolah pertanian dan peternakan, serta mempunyai
pandangan terhadap kehidupan setelah kematian. Pada zaman ini, praktik perdukunan
juga mulai muncul sebagai akibat dari berkembangnya penyakit.
11. Peradaban India Kuno dibagi dalam peradaban sungai Indus dan peradaban sungai
Gangga. Peradaban sungai Indus terlihat dari peninggalan kota modern Mohenjo Daro
dan Harappa. Planalogi atau penataan pada kota-kota tersebut telah menunjukan sistem
kota yang tertata rapi dan teratur layaknya kota modern. Peradaban sungai Gangga
merupakan campuran antara kebudayaan bangsa Aria dengan bangsa Dravida.
Kebudayaan campuran itu lebih dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu.
Perkembangan sistem pemerintahan di lembah sungai Gangga merupakan kelanjutan
dari sistem pemerintahan masyarakat di lembah sungai Indus.
12. Peradaban India memiliki ciri khas, yaitu peninggalan kota Mohenjo Daro dan
Harappa yang telah mengenal sistem tata kota modern, menjalankan pertanian, dan
pengolahan irigasi. Peradaban India juga melahirkan agama Hindu dan Buddha yang
kemudian menyebar ke Asia serta terbentuknya kerajaan Gupta. Peradaban Cina
memiliki ciri khas, yaitu berdirinya dinasti-dinasti yang memimpin pemerintahan,
pembangunan tembok besar pada masa Dinasti Chin, perkembangan pemikiran filsafat
Lao Tse dan Kong Fu Tse, sistem pertanian secara intensif, yaitu dengan penggunaan
pupuk dan pembuatan saluran irigasi. Masyarakat Cina juga telah menguasai teknologi
pengolahan bahan tambang menjadi alat-alat kebutuhan hidup. Bangsa Cina juga
dikenal sebagai peradaban yang memilliki banyak ahli dalam bidang astronomi serta
sistem penanggalan.
13. Pembangunan tembok besar pada masa Dinasti Chin, perkembangan pemikiran
filsafat Lao Tse dan Kong Fu Tse, sistem pertanian secara intensif, yaitu dengan
penggunaan pupuk dan pembuatan saluran irigasi. Masyarakat Cina juga telah
menguasai teknologi pengolahan bahan tambang menjadi alat-alat kebutuhan hidup.
Bangsa Cina juga dikenal sebagai peradaban yang memilliki banyak ahli dalam bidang
astronomi serta sistem penanggalan.
14. Teknik a cire perdue dalam membuat perunggu adalah dengan cara membuat pola
dari lilin yang bercampur tanah liat menjadi benda yang akan dibuat terlebih dahulu.
Pola bentuk lilin ini dilapisi dengan tanah liat dan diberi lubang pada bagian bawah dan
bagian atas. Lalu dituangkan cairan perunggu. Cairan lilin yang meleleh akan keluar
dari lubang bagian bawah. Setelah dingin, yang tertinggal adalah yang telah jadi.
Sementara itu, teknik bivalve memiliki sedikit perbedaan. Dalam teknik ini, digunakan
dua cetakan yang ditangkupkan. Pada dua cetakan yang ditangkupkan itu, diberi lubang
di bagian atas dan bawahnya agar dapat diberi cairan perunggu panas. Setelah
mengering dan dingin, dua cetakan tangkup tersebut diangkat dan diperoleh hasil benda
perunggu di dalamnya.
15. Kebudayaan Bac Son-Hoa Binh telah ada semenjak tahun 10.000 SM sampai
dengan 4000 SM yang terletak di sebelah utara Vietnam. Sistem kebudayaannya
berburu dan mengumpulkan makanan. Sistem peralatan dan perlengkapan hidupnya
terbuat dari batu-batu. Ciri gerabah batu pada budaya Bac Son-Hoa Binh adalah adanya
penyerpihan pada satu atau dua sisinya. Di daerah Jawa, bukti arkeologis dari peralatan
hidup masyarakat Bac Son-Hoa Binh ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo.
Kebudayaan Dong Son telah ada semenjak tahun 1500 SM sampai dengan 500 SM
yang bertempat di kawasan Sungai Ma, Vietnam. Sistem peralatan dan perlengkapan
hidupnya terbuat dari perunggu. Di Indonesia, pengaruh budaya perunggu dari Dong
Don terlihat dari penemuan berbagai nekara di berbagai kawasan, seperti Sumbawa,
Selayar, Sulawesi, dan Bali.

Mengetahui, Tulungagung, 6 Januari 201


Kepala Sekolah SMA Negeri I T.Agung Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S . Pd RUPNINGSIH, S Pd


NIP. 19670921 199003 1 005 NIP.19700827 200701 2 011

PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran : Sejarah


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester : XI / 1
Nama Guru : Siswati .
NIP : 19690805 199702 2 003
Sekolah : SMA Negeri I Kauman
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.1. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Hindu-Buddha terhadap Masyarakat
di Berbagai Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan lahir dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha di India
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha
di India
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mencari artikel di  Uraikan secara  Siswa dapat
perpustakaan dan jelas tentang proses Mendeskripsikan lahir
internet mengenai lahir perkembangan dan berkembangnya
dan berkembangnya Hindu-Buddha pada agama dan kebudayaan
agama dan kebudayaan masa pemerintahan Hindu-Buddha di India
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Hindu-Buddha di India Raja Ashoka dari
Dinasti Maurya dari
berbagai sumber!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Di
daerah mana mayoritas penganut agama Hindu di Indonesia ?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Tanya-jawab berdasarkan hasil temuan peserta didik dari internet dan
menugaskan peserta didik membuat karangan analitis tentang proses
perkembangan Hindu-Buddha pada masa pemerintahan Raja Ashoka dari
Dinasti Maurya dari berbagai sumber (Aktivitas hal 6). (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Penugasan mencari artikel di internet tentang lahir dan berkembangnya agama
dan kebudayaan Hindu-Buddha di India. (nilai yang ditanamkan: (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 1 – 20)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian
 Portofolio berbentuk uraian analitis tentang proses perkembangan Hindu-Buddha
pada masa pemerintahan Raja Ashoka dari Dinasti Maurya dari berbagai sumber
(Aktivitas hal 6).

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA. : SMA Negeri 1 Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.1. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Hindu-Buddha terhadap Masyarakat
di Berbagai Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan teori masuk dan berkembangnya
Hindu-Buddha di Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan teori masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendeskripsikan  Jelaskan latar  Siswa dapat
teori masuk dan belakang Mendeskripsikan teori
berkembangnya Hindu- perkembangan masuk dan
Buddha di Indonesia agama Hindu- berkembangnya Hindu-
Buddha di Buddha di Indonesia
Indonesia!
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Siapa
yang menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia?”. Guru
kemudian mengadakan tanya jawab mengenai teori penyebaran agama Hindu-
Buddha di Indonesia.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan mengenai teori masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di
Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru menugaskan peserta didik untuk melakukan analisis mengenai teori apa
yang memiliki dasar penjelasan paling kuat mengenai masuknya agama Hindu-
Buddha di Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 17 – 19 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 19 – 20 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 1 – 20)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 17 – 19 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 19
– 20 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Kunci Jawaban
A.
1. d 11. a
2. a 12. a
3. a 13. b
4. d 14. d
5. c 15. d
6. e 16. c
7. c 17. e
8. a 18. e
9. b 19. b
10. c 20. d

B.
1. Letak Indonesia yang dilewati oleh jalur perdagangan membuat Indonesia menjadi
salah satu lokasi perdagangan para pedagang India dan Cina. Melalui hubungan
perdagangan, kebudayaan asing ikut masuk ke Indonesia, diantaranya Hindu-Buddha.
2. Agama Hindu dikembangkan oleh Bangsa Arya yang memuja banyak dewa, sedangkan
agama Buddha muncul sebagai reaksi terhadap dominasi Brahmana dalam ritual
keagamaan. Agama Hindu menerapkan sistem kasta, sedangkan Buddha tidak mengenal
kasta.
3. Samsara merupakan penderitaan atau kesengsaraan akibat perbuatan yang kurang baik
pada masa sebelumnya. Seseorang yang telah sempurna hdupnya dapat mencapai
Moksa, yaitu lepas dari samsara.
4. Agama Hindu-Buddha disebarkan dengan jalan damai dan memiliki kemiripan dengan
kepercayaan masyarakat Indonesia sebelumnya.
5. Seni arsitektur Hindu-Buddha memiliki nilai budaya dan teknologi tinggi sehingga
mempengaruhi seni arsitektur bangsa Indonesia pada saat itu.
6. Aliran Hinayana mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana sangat tergantung pada
usaha diri melakukan meditasi. Sementara itu, aliran Mahayana mengajarkan bahwa
untuk mencapai nirwana, setiap orang harus mengembangkan kebijaksanaan dan sifat
welas asih.
7. Karena agama Hindu-Buddha disebarkan melalui perdagangan damai sehingga mudah
masuk ke Indonesia.
8. Bidang teknologi berpengaruh terhadap teknologi kemaritiman, arsitektur bangunan,
dan pertanian. Bidang pendidikan berpengaruh pada penggunaan bahasa Sansekerta dan
huruf Palawa serta diterapkan juga sistem pendidikan berasrama. Bidang sosial dan
kemasyarakatan berpengaruh pada diterapkannya sistem kasta dan pemerintahan raja
yang turun-temurun. Bidang kepercayaan adalah dianutnya agama Hindu-Buddha.
9. Berlakunya sistem kasta berdasarkan pembagian kerja secara turun-temurun. Kasta
Brahmana mengatur kegiatan keagamaan, kasta Ksatria menjalankan pemerintahan dan
menjaga keamanan wilayah, kasta Waisya menghasilkan dan mendistribusikan
kebutuhan masyarakat, kasta Sudra menjadi pelayan atau pekerja kasar.
10. Digunakannya bahasa Sansekerta dan huruf Palawa. Digunakannya bahasa Kawi,
bahasa Jawa Kuno, dan bahasa Bali Kuno yang merupakan turunan dari bahasa
Sansekerta. Sistem pendidikan asrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah
(pasraman).

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.1. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Hindu-Buddha terhadap Masyarakat
di Berbagai Daerah di Indonesia
Indikator : - Menunjukkan peta jalur masuknya Hindu-Buddha
ke Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menunjukkan peta jalur masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Jalur masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendemonstrasika  Gambarkanlah  Siswa dapat
n peta jalur masuknya peta jalur masuknya Menunjukkan peta jalur
Hindu-Buddha ke agama Hindu- masuknya Hindu-Buddha
Indonesia Buddha ke ke Indonesia
Indonesia!
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Melalui jalur pelayaran mana para pedagang dari India menuju Indonesia?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru bersama peserta didik memperhatikan peta penyebaran agama Buddha
(Gambar 1.5 hal 9) (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik secara berkelompok ditugaskan untuk membuat peta penyebaran
agama Hindu-Buddha. Tugas telah diberitahukan seminggu sebelumnya. (nilai
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik secara berkelompok mendemonstrasikan peta jalur masuknya
Hindu-Buddha ke Indonesia berdasarkan hasil buatan mereka disertai dengan
tanya jawab. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
 Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 1 – 20)
 Peta konsep
 Power poin
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio dengan membuat peta penyebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia.

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, Kauman, Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.1. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Hindu-Buddha terhadap Masyarakat
di Berbagai Daerah di Indonesia
Indikator : - Mengidentifikasi fakta-fakta tentang proses interaksi
masyarakat di berbagai daerah dengan tradisi Hindu-
Buddha
Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi fakta-fakta tentang proses interaksi masyarakat di berbagai daerah
dengan tradisi Hindu-Buddha
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Tradisi Hindu-Buddha di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Diskusi mengenai  Diskusikanlah  Siswa dapat
kontribusi kebudayaan kontribusi paling Mengidentifikasi fakta-
Hindu-Buddha terhadap besar dari fakta tentang proses
kehidupan masyarakat kebudayaan Hindu- interaksi masyarakat di
Indonesia Buddha terhadap berbagai daerah dengan
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
kehidupan tradisi Hindu-Buddha
masyarakat
Indonesia!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran menceritakan mengenai tradisi Hindu
yang masih dilakukan oleh masyarakat sampai saat ini, seperti upacara
selamatan kematian.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan fakta-fakta tentang proses interaksi masyarakat di berbagai
daerah dengan tradisi Hindu-Buddha. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi mengenai kontribusi
paling besar dari kebudayaan Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia (Analitika hal 16). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 1 – 20)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kontribusi paling besar dari
kebudayaan Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat Indonesia (Analitika hal
16).
Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :
Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit 60-69 Cukup 2
Nama atif atif 45-59 Kurang cukup 1
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd
NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA. : SMA Negeri 1 Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan-
kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah
a. Kutai g. Medang Kemulan
b. Tarumanegara h. Kediri
c. Holing i. Singasari
d. Melayu j. Bali
e. Sriwijaya k. Pajajaran
f. Mataram Kuno l. Majapahit
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
berbagai daerah
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi jigsaw
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Diskusi mengenai  Diskusikanlah  Siswa dapat
muncul dan struktur birokrasi Mendeskripsikan muncul
berkembangnya antara kerajaan- dan berkembangnya
kerajaan-kerajaan kerajaan Hindu- kerajaan-kerajaan Hindu-
Hindu-Buddha di Buddha di berbagai Buddha di berbagai
berbagai daerah daerah daerah

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Sebutkan kerajaan Hindu tertua di Indonesia?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha di berbagai daerah. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam dua belas kelompok untuk mendiskusikan dua belas
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia (hal 21 – 57). Setiap kelompok
membahas salah satu dari materi tersebut. Setelah itu, setiap kelompok membuat
laporan tertulis mengenai hasil diskusi.(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 21 – 62)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia.

Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :


Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
No Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit 60-69 Cukup 2
Nama atif atif 45-59 Kurang cukup 1
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Indikator : - Menunjukkan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha di berbagai daerah
a. Kutai g. Medang Kemulan
b. Tarumanegara h. Kediri
c. Holing i. Singasari
d. Melayu j. Bali
e. Sriwijaya k. Pajajaran
f. Mataram Kuno l. Majapahit
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menunjukkan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai
daerah
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendemonstrasika  Tunjukkanlah  Siswa dapat
n peta wilayah wilayah kekuasaan Menunjukkan peta
kekuasaan kerajaan- Kerajaan Majapahit! wilayah kekuasaan
kerajaan Hindu-Buddha kerajaan-kerajaan Hindu-
di berbagai daerah Buddha di berbagai
daerah

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Dimana letak wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik secara berkelompok mendemonstrasikan peta wilayah kekuasaan
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia berdasarkan hasil buatannya.
Tugas telah diberitahukan pada pertemuan sebelumnya. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru memberikan tes lisan kepada para peserta didik mengenai wilayah
kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 21 – 62)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Tes lisan mengenai wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia.

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Indikator : - Menjelaskan keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah
keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menjelaskan keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah keruntuhan kerajaan-
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menjelaskan  Sebutkan  Siswa dapat
keberlanjutan tradisi faktor-faktor Menjelaskan
Hindu-Buddha setelah memudarnya tradisi keberlanjutan tradisi
keruntuhan kerajaan- Hindu-Buddha pada Hindu-Buddha setelah
kerajaan Hindu-Buddha kerajaan-kerajaan di keruntuhan kerajaan-
di Indonesia Indonesia! kerajaan Hindu-Buddha
di Indonesia
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Sebutkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan keruntuhan kerajaan-
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan mengenai keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru menjelaskan keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah keruntuhan
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 60 – 62 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 62 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 21 – 62)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 60 – 62 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 62
no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. d 11. b
2. c 12. e
3. b 13. d
4. c 14. c
5. d 15. c
6. a 16. a
7. b 17. c
8. d 18. e
9. e 19. b
10. d 20. d
B.
1. Budaya dan agama Kerajaan Kutai telah dipengaruhi oleh kebudayaan India. Golongan
istana, Brahmana, dan Ksatria menganut agama Hindu. Masyarakat umumnya masih
menjalani adat istiadat dan kepercayaan asli mereka.
2. Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianteun, Tugu, Pasir Awi, dan Munjul.
3. Sri Jayawarsha, Bameswara, Jayabhaya, Gandra, dan Kertajaya.
4. Kerajaan Holing dipimpin oleh Ratu Sima dan sistem pemerintahan bersifat matrilineal.
Kerajaan telah mengadakan hubungan perdagangan dengan negara tetangga dan
memiliki pusat perdagangan yang terpusat pada pasar. Kerajaan menerapkan hukum
dan undang-undang yang ketat dan mayoritas masyarakatnya memeluk agama Buddha.
5. Mpu Sendok. Ia memerintah Kerajaan Medang Kemulan dan mengembangkan
kekuasaan kerajaan hingga mencakup hampir seluruh wlayah Jawa Timur.
6. Raja Wisnu, Raja Indra, Raja Samaratungga.
7. Ketika Ken Arok berkuasa di Tumapel, di Kerajaan Kediri berlangsung perselisihan
antara Raja Kertajaya dengan para Brahmana. Para Brahmana tersebut melarikan diri ke
Tumapel dan meminta perlindungan kepada Ken Arok. Ketika Raja Kertajaya
mengetahui hal itu, Sang raja menyerang Tumapel. Namun, dalam pertempuran di
Ganter, ia mengalami kekalahan dan meninggal. Kemudian, Ken Arok menyatukan
Kerajaan Kediri dan Tumapel, serta mendirikan Kerajaan Singasari.
8. Untuk membalas kematian ayahnya, Anusapati, yang dibunuh oleh Tohjaya.
9. Masyarakat Bali bercorak agraris, beternak, dan menanam perkebunan.
10. Kualitas kepemimpinan tidak maksimal dan pengaruh penyebaran Islam yang kuat.
Mengetahui, Kauman, Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Islam terhadap Masyarakat di Berbagai
Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan proses lahir dan berkembangnya agama
dan kebudayaan Islam di Jazirah Arab
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan proses lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di
Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Proses lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Diskusi mengenai  Buatlah  Siswa dapat
proses perkembangan kelompok diskusi Mendeskripsikan proses
Islam pada masa yang terdiri dari 3 – lahir dan berkembangnya
Khalifah Abbasiyah, 4 orang tentang agama dan kebudayaan
Fatimiyah, dan Kordoba perkembangan Islam Islam di Jazirah Arab
pada masa Khalifah
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Abbasiyah,
Fatimiyah, dan
Kordoba dari
berbagai sumber,
baik internet maupun
buku!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara ringkas
situasi sebelum Islam di Jazirah Arab.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan mengenai Islam masa Nabi Muhammad Saw, masa Khulafaur
Rasyidin, dan masa Bani Umayah.(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Pada pertemuan sebelumnya guru telah menugaskan pada peserta didik untuk
mencari informasi tentang perkembangan Islam pada masa Khalifah Abbasiyah,
Fatimiyah, dan Kordoba dari berbagai sumber, baik internet maupun buku.
(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 3 – 4 orang untuk
mendiskusikan tentang perkembangan Islam pada masa Khalifah Abbasiyah,
Fatimiyah, dan Kordoba dari berbagai sumber yang telah peserta didik dapatkan
(Aktivitas hal 70). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 63 – 86)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai perkembangan Islam pada masa
Khalifah Abbasiyah, Fatimiyah, dan Kordoba dari berbagai sumber yang telah
peserta didik dapatkan (Aktivitas hal 70).

Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :


Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit 60-69 Cukup 2
Nama atif atif 45-59 Kurang cukup 1
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Islam terhadap Masyarakat di Berbagai
Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan pendapat para ahli tentang proses awal
penyebaran Islam di kepulauan Indonesia
2. Mengidentifikasi pada peta mengenai tempat-tempat
dan bukti-bukti penyebaran Islam di Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan pendapat para ahli tentang proses awal penyebaran Islam di
kepulauan Indonesia
 Mengidentifikasi pada peta mengenai tempat-tempat dan bukti-bukti penyebaran
Islam di Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Pendapat para ahli tentang proses awal penyebaran Islam di kepulauan Indonesia
 Tempat-tempat dan bukti-bukti penyebaran Islam di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mencari artikel di 1. Buatlah rangkuman G. Siswa dapat
perpustakaan dan mengenai pendapat Mendeskripsikan
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
internet mengenai ahli tentang proses pendapat para ahli
pendapat para ahli awal penyebaran tentang proses awal
tentang proses awal Islam di kepulauan penyebaran Islam di
penyebaran Islam di Indonesia kepulauan Indonesia
Indonesia berdasarkan  Mengidentifikasi
 Mengidentifikasi informasi yang pada peta mengenai
pada peta tempat dan kamu dapat dari tempat-tempat dan bukti-
bukti penyebaran awal internet bukti penyebaran awal
Islam di Indonesia Islam di Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran
mengenai kegiatan perdagangan yang dilakukan para pedagang Islam.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Pada pertemuan sebelumnya guru telah menugaskan pada peserta didik untuk
mencari informasi tentang pendapat para ahli mengenai proses awal penyebaran
Islam di kepulauan Indonesia, baik dari internet maupun buku. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat rangkuman berdasarkan informasi yang didapatkan.
(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Guru dan peserta didik menganalisis peta masuknya Islam di Indonesia (Gambar
3.5 hal 72). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Tes lisan mengenai peta tempat dan bukti penyebaran Islam di Indonesia. (nilai
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 63 – 86)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
a) Portofolio berbentuk rangkuman mengenai pendapat para ahli mengenai proses
awal penyebaran Islam di kepulauan Indonesia.
b) Tes lisan mengenai letak tempat dan bukti penyebaran Islam pada peta Indonesia.
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri 1 Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Islam terhadap Masyarakat di Berbagai
Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan perkembangan Islam di berbagai
daerah dari abad ke-15 sampai abad ke-18
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan perkembangan Islam di berbagai daerah dari abad ke-15 sampai
abad ke-18
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perkembangan Islam di berbagai daerah dari abad ke-15 sampai abad ke-18

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Analisislah proses  Mendeskripsika  Siswa dapat
perkembangan Islam n perkembangan Mendeskripsikan
dari zaman kerajaan Islam di berbagai perkembangan Islam di
hingga saat ini! daerah dari abad ke- berbagai daerah dari abad
Jelaskanlah faktor-faktor 15 sampai abad ke- ke-15 sampai abad ke-18
yang menjadi penentu 18
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
mudahnya proses
perkembangan Islam di
Nusantara!
Mengidentifikasi pada
peta tempat dan bukti
penyebaran awal Islam
di Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran
mengenai Wali Songo.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan mengenai perkembangan Islam di berbagai daerah dari abad
ke-15 sampai abad ke-18.(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan ditugaskan untuk
menganalisis proses perkembangan Islam dari zaman kerajaan hingga saat ini.
Peserta didik juga menjelaskanlah faktor-faktor yang menjadi penentu
mudahnya proses perkembangan Islam di Nusantara. Tugas dikumpulkan dalam
bentuk portofolio uraian analitis (Aktivitas hal 78). (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 63 – 86)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
c) Portofolio berbentuk uraian analitis mengenai proses perkembangan Islam dari
zaman kerajaan hingga saat ini dan faktor-faktor yang menjadi penentu mudahnya
proses perkembangan Islam di Nusantara (Aktivitas hal 78).

Format Penilaian Portofolio


Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan
Kebudayaan Islam terhadap Masyarakat di Berbagai
Daerah di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan kehidupan sosial, politik, ekonomi,
dan budaya Islam di Indonesia
Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya Islam di Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya Islam di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendeskripsikan  Tanda seseorang  Siswa dapat
kehidupan sosial, menerima agama Mendeskripsikan
politik, ekonomi, dan Islam adalah ... kehidupan sosial, politik,
budaya Islam di A. sholat ekonomi, dan budaya
Indonesia B. shaum Islam di Indonesia
C. syahadat
D. Zakat ta’awudz
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Bagaimana kehidupan sosial masyarakat Islam di Indonesia?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan mengenai kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya
Islam di Indonesia.(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan ditugaskan untuk
Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam terhadap
Masyarakat di Berbagai Daerah di Indonesia. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 83 – 85 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 85 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 63 – 86)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 83 – 85 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 85
no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.

Kunci Jawaban
A.
1. e 11. d
2. d 12. a
3. a 13. c
4. e 14. b
5. e 15. b
6. d 16. d
7. c 17. a
8. b 18. b
9. c 19. d
10. c 20. d

B.
1. Daerah Arab sebelum masuk Islam, umumnya dibagi dalam tiga bagian besar, yakni
daerah bagian selatan Jazirah Arab, daerah bagian utara Jazirah Arab, dan daerah Hijaz.
2. Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun 661 – 743). Ibu kota negara
dipindahkan dari Madinah ke Damaskus, Syria. Sistem pergantian khalifah tidak lagi
dilakukan secara musyawarah, tetapi didasarkan pada garis keturunan. Kekhalifahan
Abbasiyah berkuasa dari tahun 750 – 1258). Mereka memindahkan pusat kekhalifahan
dari Damaskus ke Baghdad. Dalam masa pemerintahan kekhalifahan ini, masyarakat
Islam mencapai puncak kejayaan.
3. Menurut catatan Chou Ku-Fei, di Indonesia pada 1178 M, terdapat dua tempat yang
menjadi komunitas orang Ta-Shih (Arab), yaitu Fo-lo-an (Kuala Brag, Trengganu, dan
Malaysia) dan Sumatra Selatan.
4. Masuknya Islam ke Indonesia dilakukan dengan jalan damai melalui perdagangan dan
da’wah oleh para mubaligh dan sufi. Namun, adakalanya penyebaran diwarnai dengan
penaklukan, misalnya jika situasi politik di kerajaan-kerajaan itu mengalami kekacauan
akibat perebutan kekuasaan. Islam juga berfungsi sebagai alat untuk mempersatukan
kekuatan dalam menghadapi lawan.
5. Para pedagang Arab dan Gujarat berdagang di p ir pantai dan berda’wah menyebarkan
agama Islam. Mereka kemudian membangun perkampungan-perkampungan di p ir
pantai dan menikah dengan gadis-gadis pribumi. Pernikahan tersebut menyebabkan
para gadis dan keluarganya kemudian ikut memeluk Islam. Para pedagang juga
mendekati para bangsawan kerajaan untuk memeluk Islam.
6. Penyebaran Islam di Pulau Kalimantan dapat diketahui dari Hikayat Banjar milik
Kerajaan Banjar. Islamisasi dilatarbelakangi adanya kepentingan politik Kerajaan
Demak dalam konflik antara Kerajaan Banjar dan Kerajaan Daha. Di Sulawesi,
terutama bagian Selatan, agama Islam masuk pada abad ke-16. Di daerah ini Islamisasi
terjadi melalui konversi pusat kekuasaan (istana/keraton). Konversi agama dijalankan
dengan pusat kekuasaan yang telah ada.
7. Sistem sosial masyarakat di Indonesia setelah masuknya Islam merujuk pada nilai-nilai
kesetaraan. Mobilitas sosial masyarakat terjadi secara horisontal maupun vertikal,
terbentuknya pusat-pusat kebudayaan di masjid-masjid.
8. Syarat untuk masuk Islam mudah, agama Islam tidak mengenal sistem pembagian
masyarakat berdasarkan pembedaan kasta, penyebaran Islam dilakukan dengan jalan
yang relatif damai, sifat bangsa Indonesia yang ramah tamah memberi peluang untuk
bergaul lebih erat dengan bangsa lain, upacara-upacara keagamaan dalam Islam lebih
sederhana dan dipadankan dengan upacara-upacara yang telah ada sebelumnya.
9. Jaringan ekonomi dan intelektual Islam dimulai pada jalur perdagangan. Pertemuan
dengan pedagang asing adalah pintu utama jaringan ekonomi sehingga tidak salah yang
menjadi titik pentingnya adalah kota-kota pelabuhan.
10. Para wali berperan sebagai juru da’wah, penyebar, dan perintis agama Islam khususnya
di Pulau Jawa.

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Islam di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan-
kerajaan Islam di berbagai daerah
a. Samudra Pasai
b. Malaka
c. Aceh Darussalam
d. Demak
e. Banten
f. Mataram Islam
g. Gowa dan Tallo
h. Ternate dan Tidore
- Mengidentifikasi ciri-ciri pokok sistem dan struktur
sosial masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak Islam
di berbagai daerah
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai
daerah
 Mengidentifikasi ciri-ciri pokok sistem dan struktur sosial masyarakat di kerajaan-
kerajaan bercorak Islam di berbagai daerah
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah
 Ciri-ciri pokok sistem dan struktur sosial masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak
Islam di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi jigsaw, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengidentifikasi  Diskusikanlah H. Siswa dapat
ciri-ciri pokok sistem mengenai muncul Mendeskripsikan muncul
dan struktur sosial dan berkembangnya dan berkembangnya
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
masyarakat di kerajaan- kerajaan-kerajaan kerajaan-kerajaan Islam
kerajaan bercorak Islam Islam di berbagai di berbagai daerah
di berbagai daerah daerah 
 Sebutkan
pahlawan-pahlawan
Islam dan sastrawan
Islam besar yang
berasal dari Kerajaan
Aceh! Sebutkan pula
kontribusinya baik
dalam hal
perjuangan maupun
karya sastra!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Sebutkan kerajaan Islam tertua di Indonesia?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam delapan kelompok untuk mendiskusikan delapan
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia (hal 87 – 111). Setiap kelompok
membahas salah satu dari materi tersebut. Setelah itu, setiap kelompok membuat
laporan tertulis berdasarkan hasil diskusi.(nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru memberikan tugas portofolio kepada peserta didik berbentuk uraian
analitis mengenai kontribusi pahlawan-pahlawan dan sastrawan Islam besar
yang berasal dari Kerajaan Aceh (Aktivitas hal 96). Tugas dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya.(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.(nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi.(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 87 – 114)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia.

Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :


Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit 60-69 Cukup 2
Nama atif atif 45-59 Kurang cukup 1
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Islam di Indonesia
Indikator : - Menunjukkan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan
Islam di berbagai daerah
a. Samudra Pasai
b. Malaka
c. Aceh Darussalam
d. Demak
e. Banten
f. Mataram Islam
g. Gowa dan Tallo
h. Ternate dan Tidore
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menunjukkan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendemonstrasika  Tunjukkanlah  Siswa dapat
n peta wilayah wilayah kekuasaan Menunjukkan peta
kekuasaan kerajaan- Kerajaan Mataram wilayah kekuasaan
kerajaan Islam di Islam! kerajaan-kerajaan Islam
berbagai daerah di berbagai daerah

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Dimana letak wilayah kekuasaan Kerajaan Samudra Pasai?”. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik secara berkelompok mendemonstrasikan peta wilayah kekuasaan
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia berdasarkan hasil buatannya. Tugas telah
diberitahukan pada pertemuan sebelumnya.(nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru memberikan tes lisan kepada para peserta didik mengenai wilayah
kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)

3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 87 – 114)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian
Tes lisan mengenai wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara
Kerajaan Islam di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan struktur birokrasi, hubungan pusat
daerah, dan hukum di kerajaan-kerajaan yang bercorak
Islam
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan struktur birokrasi, hubungan pusat daerah, dan hukum di kerajaan-
kerajaan yang bercorak Islam
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Struktur birokrasi, hubungan pusat daerah, dan hukum di kerajaan-kerajaan yang
bercorak Islam

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendeskripsikan  Kerajaan yang  Siswa dapat
struktur birokrasi, termasuk Uli Siwa Mendeskripsikan struktur
hubungan pusat daerah, adalah ... birokrasi, hubungan pusat
dan hukum di kerajaan- a) Halmahera daerah, dan hukum di
kerajaan yang bercorak b) Ambon kerajaan-kerajaan yang
Islam bercorak Islam
c) Seram
d) Ternate
 Uraikan
kehidupan politik di
kerajaan Banten!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Bagaimana struktur birokrasi di kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan mengenai struktur birokrasi, hubungan pusat daerah, dan
hukum di kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 112 – 114 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 114 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 87 – 114)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 112 – 114 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
114 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Kunci Jawaban
A.
1. a
2. c
3. b
4. b
5. a
6. e
7. e
8. b
9. c
10. c
11. b
12. d
13. b
14. e
15. a
16. c
17. b
18. b
19. a
20. a

B.
1. Kerajaan Malaka memiliki letak yang strategis, yaitu berada di tepi Selat Malaka,
menyebabkan kerajaan ramai dikunjungi para pedagang.
2. Raja-raja yang memerintah setelah Sultan Iskandar Muda tidak mampu
mempertahankan wilayah Kerajaan Aceh yang luas. Terjadi perpecahan antarkelompok
antara golongan ulama (tengku) dan golongan bangsawan (teuku).
3. Di Kerajaan Demak terjadi perebutan kekuasaan hingga menimbulkan perpecahan.
Akhirnya Demak berada dalam kekuasaan Kerajaan Mataram.
4. VOC menjalankan politik adu domba (devide et impera) dengan mempengaruhi anak
Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu Sultan Haji. Sultan Haji dekat dengan VOC sehingga
menimbulkan persengketaan dan perang saudara. Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan
wafat pada tahun 1692. Kerajaan Banten menjadi kerajaan boneka VOC.
5. Basis perekonomian Demak adalah pertanian beras, sektor perdagangan dan kelautan
semakin berkembang setelah Demak berhasil menguasai beberapa pelabuhan penting.
6. Kehidupan politik di Kerajaan Banten sangat dipengaruhi oleh VOC karena Sultan Haji
cenderung bersahabat dengan VOC. Ayah Sultan Haji, Sultan Ageng Tirtayasa, tidak
menyetujui hubungan tersebut sehingga terhjadi persengketaan dan perang saudara.
7. Perjanjian Giyanti (1755), Kerajaan Mataram terbagi dua, yaitu Kesultanan Yogyakarta
dan Kasuhunan Surakarta. Perjanjian Salatiga (1757), Kerajaan Mataram terbagi tiga
daerah, yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kasuhunan Surakarta, dan Mangkunegaran.
8. Belanda mendapatkan bantuan dari Aru Palaka, Raja Bone.
9. Portugis mendekati Ternate dan membujuk agar diizinkan membangun Benteng Sao
Paolo. Hal itu hanyalah taktik Portugis agar dapat memonopoli perdagangan dan
menguasai Ternate.
10. Tidak ada pemimpin yang cakap, masuknya pengaruh Barat ke Indonesia.

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.5. Menganalisis Proses Interaksi antara Tradisi Lokal,
Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia
Indikator : - Mengidentifikasi perpaduan tradisi lokal, Hindu-Buddha,
dan Islam dalam institusi sosial masyarakat di berbagai
daerah
- Mendeskripsikan proses percampuran kepercayaan
lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam kehidupan
keagamaan masyarakat di berbagai daerah
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi perpaduan tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam institusi
sosial masyarakat di berbagai daerah
 Mendeskripsikan proses percampuran kepercayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam
dalam kehidupan keagamaan masyarakat di berbagai daerah
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perpaduan tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam institusi sosial masyarakat
di berbagai daerah
 Percampuran kepercayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam kehidupan
keagamaan masyarakat di berbagai daerah

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengidentifikasi  Diskusikanlah  Siswa dapat
perpaduan tradisi lokal, mengenai warisan Mengidentifikasi
Hindu-Buddha, dan peninggalan perpaduan tradisi lokal,
Islam dalam institusi pengaruh budaya Hindu-Buddha, dan Islam
sosial masyarakat di Hindu-Buddha yang dalam institusi sosial
berbagai daerah sampai saat ini masih masyarakat di berbagai
secara konsisten daerah
dilaksanakan di
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
dalam masyarakat
kita!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Sebutkan contoh perpaduan tradisi lokal dan Hindu-Buddha dalam institusi
sosial masyarakat di berbagai daerah?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik dibagi beberapa kelompok untuk mendiskusikan warisan
peninggalan pengaruh budaya Hindu-Buddha yang sampai saat ini masih secara
konsisten dilaksanakan di dalam masyarakat kita (Aktivitas hal 122). (nilai
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru memberikan tugas portofolio kepada peserta didik berbentuk uraian
analitis mengenai akulturasi budaya Islam dengan budaya lokal yang sampai
saat ini masih diterapkan di masyarakat tempat tinggalmu, baik dalam ilmu
fikih, filsafat, ekonomi, maupun sosial budaya (Aktivitas hal 127). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 115 – 136)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia.

Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :


Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit 60-69 Cukup 2
Nama atif atif 45-59 Kurang cukup 1
peserta
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional
Kompetensi Dasar : 1.5. Menganalisis Proses Interaksi antara Tradisi Lokal,
Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia
Indikator : - Menganalisis proses percampuran seni bangunan
lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di berbagai wilayah
Indonesia
Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi proses percampuran seni bangunan lokal, Hindu-Buddha, dan
Islam di berbagai wilayah Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Percampuran seni bangunan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di berbagai wilayah
Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menganalisis  Apakah  Siswa dapat
proses percampuran seni pengaruh Islam Menganalisis proses
bangunan lokal, Hindu- dalam hal seni percampuran seni
Buddha, dan Islam di bangunan di bangunan lokal, Hindu-
berbagai wilayah Indonesia! Buddha, dan Islam di
Indonesia berbagai wilayah
Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Sebutkan contoh perpaduan tradisi lokal dan Hindu-Buddha dalam seni
bangunan?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik bersama guru menganalisis gambar-gambar hasil percampuran
kebudayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam seni arsitektur. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi dan evaluasi akhir semester 1 pilihan
ganda (hal 128 – 130 no. 1 – 20 dan hal 132 – 136 no. 1 – 50) dan soal uraian
(hal 130 no. 1 – 10 dan hal 136 no 1 – 15). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.(nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 115 – 136)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
Penilaian Tes tertulis: - Pilihan ganda hal 128 – 130 no. 1 – 20 dan hal 132 – 136 no. 1
- 50 (skor 1 s/d 70)
- Uraian hal 130 no. 1 – 10 dan hal 136 no. 1 - 15
(skor setiap soal benar 2 tetapi bila mendekati 1)
Kunci Jawaban 10. e
A. 11. d
1. d 12. a/b
2. b 13. b
3. b 14. a
4. e 15. c
5. c 16. c
6. c 17. c
7. e 18. b
8. a 19. c
9. b 20. c

B.
1. Bentuk candi di Indonesia merupakan akulturasi dengan kebudayaan lokal punden
berundak-undak. Hasil kesusastraan zaman kuno terutama berasal dari kerajaan-
kerajaan di Jawa dan Bali mendapat pengaruh Hindu-Buddha berupa prosa dan puisi
atau tembang.
2. Swarloka (atap candi) melambangkan dunia para dewa. Bhurwaloka (tubuh candi)
biasanya terdapat patung dewa. Bhurloka (kaki candi) terdapat peripih untuk air suci.
3. Kamadatu (dasar candi) melambangkan manusia dalam rahim ibu. Rupadatu (tengah
candi) melambangkan kehidupan manusia penuh nafsu keduniaan. Arupadatu (atas
candi) melambangkan manusia sudah mencapai nirwana.
4. Agama Hindu memperkenalkan konsep dewa, sedangkan agama Buddha
memperkenalkan samsara dan moksa. Namun, ajaran Hindu-Buddha tidak
menyebabkan hilangnya kepercayaan asli Indonesia.
5. Sistem penanggalan yang berkembang ketika kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia
adalah Tahun Saka. Tahun Saka berasal dari India Barat yang baru diterapkan pada
penanggalan tahun 78. Sistem penanggalan Tahun Saka digunakan di Indonesia pada
abad ke-7 sampa ke-14.
6. Bangunan masjid dengan arsitektur khas Indonesia, yaitu atap bersusun atau tumpang
dan dilengkapi dengan menara. Batu nisan berhias kaligrafi, berbentuk melengkung
seperti kubah masjid, dan dibuat dari bahan permanen seperti marmer.
7. Kebudayaan Islam memperkenalkan sistem masyarakat yang relatif lebih demokratis
dari masa sebelumnya. Agama Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam
masyarakat. Pengaruh budaya tampak dalam penggunaan kalender Islam.
8. Setelah Islam masuk ke Indonesia, banyak raja-raja yang memakai gelar sultan. Selain
itu, dalam aturan-aturan pemerintahan, seperti upacara penobatan raja sudah digunakan
aturan-aturan Islam.
9. Suluk merupakan salah satu karya sastra yang berisi ajaran tasawuf. Hikayat pada
dasarnya sama dengan dongeng atau cerita rakyat yang sudah ada sebelum masuknya
Islam kemudian disesuaikan dengan ajaran dan pengaruh Islam. Babad merupakan
kisah sejarah yang kadang memuat silsilah para raja suatu kerajaan Islam.
10. Qalam adalah ajaran pokok agama Islam tentang keesaan Tuhan.

Evaluasi Semester 1
A.
1. e 4. d
2. d 5. d
3. c 6. e
7. d 29. c
8. a 30. c
9. d 31. e
10. c 32. d
11. e 33. b
12. c 34. e
13. a 35. a
14. d 36. a
15. c 37. e
16. c 38. d
17. e 39. e
18. c 40. d
19. b 41. d
20. 42. d
21. e 43. c
22. c 44. d
23. d 45. e
24. d 46. c
25. d 47. a
26. b 48. c
27. d 49. d
28. b 50. c

B.
1. Pembagian masyarakat atas kasta pada dasarnya adalah pembagian tugas atau
pekerjaan. Kaum Brahmana bertugas mengurus soal kehidupan keagamaan. Kaum
Ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan, termasuk pertahanan negara. Kaum
Waisya bertugas berdagang, bertani, dan beternak. Sementara itu, Kaum Sudra bertugas
sebagai pekerja atau pelayan.
2. Kitab Veda terdiri atas empat bagian, yaitu Reg-Veda (kitab tertua), Yajur-Veda
(pedoman pengorbanan), Sama-Weda (pedoman zikir dan puji-pujian), Atharva-Weda
(kumpulan mantra-mantra gaib). Tripitaka terdiri atas tiga bagian, yaitu Sutta Pitaka
(kumpulan khotbah), Vinaya Pitaka (aturan kehidupan pendeta), Abhidharma Pitaka
(filosofi, psikologi, klasifikasi, dan sistematisasi doktrin).
3. Perdagangan di Indonesia semakin berkembang setelah lahirnya kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha. Pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, rakyat terkadang dengan
sukarela menjadi tenaga kerja dalam pembangunan istana, candi, dan jalan walau
dilakukan tanpa bayaran. Hal itu wujud kecintaan terhadap raja yang dianggap sebagai
titisan dewa.
4. Berdasarkan catatan dari biksu Cina, yaitu I-Tsing. Pada abad ke-7 terdapat kerajaan
Melayu yang berada di dekat Selat Malaka sebagai bagian dari kekuasaan Kerajaan
Sriwijaya.
5. Bentuk akulturasi Islam dengan lokal dalam seni bangunan terlihat dari bangunan masjid
yang menggunakan atap tumpang, digunakannya tiang penopang yang mengikuti bentuk
rumah tradisional Jawa, digunakannya menara masjid untuk mengumandangkan azan.
Setelah Islam masuk ke Indonesia, banyak raja-raja yang memakai gelar sultan. Selain itu,
dalam aturan-aturan pemerintahan, seperti upacara penobatan raja sudah digunakan aturan-
aturan Islam. Kebudayaan Islam memperkenalkan sistem masyarakat yang relatif lebih
demokratis dari masa sebelumnya. Agama Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam
masyarakat. Pengaruh budaya tampak dalam penggunaan kalender Islam.
6. Dinasti Sanjaya: Raja Sanna, Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Pikatan, Rakai
Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, Raja Balitung, Sri Maharaja Tulodhong, Sri Maharaja
Rakai Wawa. Dinasti Syailendra: Raja Indra, Raja Samaratungga.
7. Khalifah Abu Bakar memenangkan Perang Riddah, membasmi nabi-nabi palsu,
pengumpulan lembaran surat-surat Alquran. Khalifah Umar bin Khattab menguasai Jazirah
Arab, Palestina, Syria, sebagian besae Persia dan Mesir, mendirikan Baitul Maal, menempa
mata uang, dan menciptakan Tahun Hijriah. Khalifah Usman bin Affan meresmikan
pembukuan Kitab Al-Quran, membangun bendungan, jalan-jalan, masjid, dan memperluas
kekuasaan Islam ke Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, sebagian Persia, Transoxania, dan
Tabaristan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menghadapi berbagai pergolakan.
8. Setelah masa Khulafaur Rasyidin, sistem pergantian khalifah tidak lagi dilakukan secara
musyawarah antara pemuka agama, tetapi didasarkan pada garis keturunan.
9. Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan daerah penghasil rempah-rempah terbesar. Dengan
adanya kepentingan penguasaan perdagangan, terbentuklah persekutuan Uli Lima dipimpin
oleh Ternate dan Uli Siwa yang dipimpin oleh Tidore. Persaingan ini dipengaruhi oleh
kedatangan Portugis dan Spanyol yang berhasil mendirikan benteng. Pembangunan benteng
mendapat tentangan dari Sultan Hairun, sehingga diadakan perundingan antara Portugis
dengan Sultan Hairun. Namun, Sultan Hairun terbunuh dan rakyat semakin membenci
Portugis. Perlawanan dilanjutkan oleh Sultan Baabullah yang berhasil mengusir Portugis
pada tahun 1575.
10. Suluk merupakan salah satu karya sastra yang berisi ajaran tasawuf. Hikayat pada dasarnya
sama dengan dongeng atau cerita rakyat yang sudah ada sebelum masuknya Islam
kemudian disesuaikan dengan ajaran dan pengaruh Islam. Babad merupakan kisah sejarah
yang kadang memuat silsilah para raja suatu kerajaan Islam.
11. Pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Raden Wijaya adalah menantu Raja
Kertanegara dari Kerajaan Singasari.
12. Bentuk atap tumpang pada masjid di Indonesia merupakan akulturasi kebudayaan Islam,
Hindu-Buddha, dan prasejarah. Bentuk candi-candi di Indonesia yang berakulturasi dengan
punden berundak-undak. Aksara Jawa dan Bali dipengaruhi oleh tulisan India. Penggunaan
huruf Arab pada seni kaligrafi.
13. Pedagang muslim melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan Islam. Para pedagang
banyak yang menikah dengan wanita pribumi yang kemudian diminta untuk masuk Islam.
Pendidikan Islam dilakukan di pesantren-pesantren. Saluran penyebaran Islam juga melalui
tasawuf yang banyak dijumpai dalam cerita babad dan hikayat.
14. Dinasti Meurah Khair didirikan oleh Meurah Khair bergelar Maha Raja Mahmud Syah,
15. memerintah dari tahun 1402-1708. Raja terakhir dari Dinasti ini adalah Sultan Nazimuddin
Al-Kamil. Ia tidak memiliki keturunan sehingga terjadi perebutan kekuasaan. Dinasti
Meurah Silu didirikan olehnya sendiri dan ia bergelar Sultan Malik Al-Saleh (1285-1297)
yang juga keturunan raja Perlak. Ia berhasil memperkuat pengaruh Kerajaan Samudra Pasai
menjadi kerajaan perdagangan di Malaka.
16. Ingin menyatukan Pulau Jawa di bawah kekuasaan Mataram.

Mengetahui, Kauman, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran : Sejarah


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester : XI / 2

Nama Guru : Siswati, S.Pd


NIP/NIK : 19690805 199702 2 003
Sekolah : SMA Negeri I Kauman
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I T.Agung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisis Perkembangan Pengaruh Barat dan
Perubahan Ekonomi, Demografi, dan Kehidupan
Sosial
Budaya Masyarakat di Indonesia pada masa Kolonial
Indikator :- Menghubungkan merkantilisme dan kapitalisme
dengan perkembangan kolonialisme dan imperialisme
Barat di Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menghubungkan merkantilisme dan kapitalisme dengan perkembangan
kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Merkantilisme dan kapitalisme

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mencari artikel di  Buatlah  Siswa dapat
perpustakaan dan rangkuman Menghubungkan
internet mengenai mengenai pengertian merkantilisme dan
pengertian merkantilisme dan kapitalisme dengan
merkantilisme dan kapitalisme dan perkembangan
kapitalisme dan hubungannya dengan kolonialisme dan
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
hubungannya dengan kolonialisme dan imperialisme Barat di
kolonialisme dan imperialisme Barat Indonesia
imperialisme Barat di di Indonesia
Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Apa
yang dimaksud dengan merkantilisme?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai pengertian
merkantilisme dan kapitalisme dan hubungannya dengan kolonialisme dan
imperialisme Barat di Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat rangkuman mengenai pengertian merkantilisme dan
hubungannya dengan kolonalisme dan imperialisme Barat berdasarkan
informasi yang didapat dari perpustakaan dan internet. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 137 – 170)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio berbentuk rangkuman mengenai pengertian merkantilisme dan
hubungannya dengan kolonalisme dan imperialisme Barat berdasarkan informasi
yang didapat dari perpustakaan dan internet.

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisis Perkembangan Pengaruh Barat dan
Perubahan Ekonomi, Demografi, dan Kehidupan
Sosial Budaya Masyarakat di Indonesia pada masa
Kolonial
Indikator : - Menunjukkan peta jalur kedatangan bangsa-bangsa
Barat ke Indonesia
- Mendeskripsikan kedatangan bangsa-bangsa Barat ke
Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menunjukkan peta jalur kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
 Mendeskripsikan kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendemonstrasika  Tunjukkanlah jalur  Siswa dapat
n peta jalur kedatangan kedatangan Bangsa Menunjukkan peta jalur
bangsa-bangsa Barat ke Belanda ke kedatangan bangsa-
Indonesia Indonesia! bangsa Barat ke
Indonesia
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendeskripsikan  Buatlah uraian  Siswa dapat
kedatangan bangsa- analitis mengenai Mendeskripsikan
bangsa Barat ke pengaruh kedatangan kedatangan bangsa-
Indonesia bangsa-bangsa Barat bangsa Barat ke
ke Indonesia Indonesia
terhadap
perkembangan
masyarakat!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Apa
latar belakang kedatangan bangsa Barat ke Indonesia?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik mendemonstrasikan peta jalur kedatangan bangsa-bangsa Barat ke
Indonesia disertai dengan tes lisan. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat uraian analitis mengenai pengaruh kedatangan bangsa-
bangsa Barat ke Indonesia terhadap perkembangan masyarakat. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 137 – 170)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Tes lisan berdasarkan peta peta jalur kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
 Portofolio berbentuk uraian analitis mengenai pengaruh kedatangan bangsa-bangsa
Barat ke Indonesia terhadap perkembangan masyarakat.
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungaung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisis Perkembangan Pengaruh Barat dan
Perubahan Ekonomi, Demografi, dan Kehidupan
Sosial Budaya Masyarakat di Indonesia pada masa
Kolonial
Indikator : - Mendeskripsikan perkembangan kekuasaan Bangsa
Eropa di Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan perkembangan kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perkembangan kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan  Diskusikanlah  Siswa dapat
perkembangan tentang pengaruh Mendeskripsikan
kekuasaan Bangsa kegiatan perkembangan kekuasaan
Eropa di Indonesia perdagangan dengan Bangsa Eropa di
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
bangsa Eropa Indonesia
terhadap
perkembangan
perekonomian
masyarakat
Indonesia! (Aktivitas
hal

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan latar belakang
khusus Belanda datang ke Indonesia.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mendiskusikan pengaruh kegiatan perdagangan dengaan bangsa
Eropa terhadap perkembangan perekonomian masyarakat Indonesia (Aktivitas
hal 153). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 137 – 170)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk kerja berbentuk diskusi mengenai pengaruh kegiatan perdagangan dengaan
bangsa Eropa terhadap perkembangan perekonomian masyarakat Indonesia
(Aktivitas hal 153).

Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :


Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit 60-69 Cukup 2
Nama atif atif 45-59 Kurang cukup 1
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Mengetahui, T.Agung, Januari 201
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri 1 Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisis Perkembangan Pengaruh Barat dan
Perubahan Ekonomi, Demografi, dan Kehidupan
Sosial Budaya Masyarakat di Indonesia pada masa
Kolonial
Indikator : - Mendeskripsikan kondisi masyarakat Indonesia
masa kolonial
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan kondisi masyarakat Indonesia masa kolonial
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Kondisi masyarakat Indonesia masa kolonial

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan  Diskusikanlah  Siswa dapat
kondisi masyarakat tentang kegagalan Mendeskripsikan kondisi
Indonesia masa kolonial proses industrialisasi masyarakat Indonesia
di Indonesia pada masa kolonial
masa kolonial!
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusikanlah pula
tentang proses
perkembangan tata
ruang kota Indonesia
pada masa kolonial!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Apa
yang dimaksud dengan kebijakan Tanam Paksa?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan kondisi masyarakat Indonesia akibat dari kebijakan yang
diterapkan oleh pemerintah kolonial. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mendiskusikan kegagalan proses industrialisasi di Indonesia pada
masa kolonial dan proses perkembangan tata ruang kota Indonesia pada masa
kolonial (Aktivitas hal 162). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 137 – 170)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk kerja berbentuk diskusi mengenai kegagalan proses industrialisasi di
Indonesia pada masa kolonial dan proses perkembangan tata ruang kota Indonesia
pada masa kolonial (Aktivitas hal 162).

Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :


Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
Nama 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
Kelompok/ Nilai Nilai 60-69 Cukup 2
Sikap/Aspek
No Nama Kualit Kuantit 45-59 Kurang cukup 1
yang dinilai
peserta atif atif
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200702 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagug


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisis Perkembangan Pengaruh Barat dan
Perubahan Ekonomi, Demografi, dan Kehidupan
Sosial Budaya Masyarakat di Indonesia pada masa
Kolonial
Indikator : - Menjelaskan perlawanan masyarakat Indonesia
terhadap kekuasaan asing
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menjelaskan perlawanan masyarakat Indonesia terhadap kekuasaan asing
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perlawanan masyarakat Indonesia terhadap kekuasaan asing

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menjelaskan  Apa yang  Siswa dapat
perlawanan masyarakat dimaksud dengan Menjelaskan perlawanan
Indonesia terhadap kebijakan kerja masyarakat Indonesia
kekuasaan asing paksa! terhadap kekuasaan asing
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan
“Mengapa perlawanan Diponegoro disebut Perang Jawa?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan perlawanan masyarakat Indonesia di berbagai daerah
terhadap kekuasaan asing. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 167 – 169 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 169 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 137 – 170)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 167 – 169 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
169 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Kunci Jawaban
A.
1. a 11. a
2. b 12. d
3. b 13. c
4. a 14. d
5. c 15. a
6. e 16. d
7. c 17. c
8. d 18. b
9. e 19. e
10. b 20. b

B.
1. Politik imperialisme kuno terdiri atas usaha untuk mendapatkan logam mulia (gold),
mendapatkan kejayaan bangsa (glory), dan menyebarkan ajaran agama Kristen (gospel).
2. Mendapatkan daerah pemasaran hasil industri, mendapatkan daerah penghasil bahan
mentah atau bahan baku, mendapatkan daerah penanaman modal, mengeksploitasi
sumber daya alam dan manusia di daerah baru.
3. Membantu Ternate dalam pertikaian dengan Tidore. Portugis membujuk Ternate agar
diizinkan untuk membangun benteng dan memonopoli perdagangan.
4. Hak Oktrooi adalah hak khusus VOC yang diberikan oleh Parlemen Belanda untuk
monopoli perdagangan, memiliki tentara dan membangun benteng, mata uang sendiri,
mengangkat pegawai dan melakukan pengadilan.
5. Kebijakan kerja paksa merupakan peraturan pemerintah kolonial yang mewajibkan
penduduk pribumi untuk bekerja pada pemerintah kolonial.
6. Sistem pemerintah kolonial Belanda di Indonesia mengalami perubahan-perubahan.
Dari kebijakan Daendels untuk mempertahankan Pulau Jawa dari Serangan Inggris,
Tanam Paksa yang dicetuskan van den Bosch, Politik Pintu Terbuka, hingga Politik
Etis. Kebijakan-kebijakan tersebut memiliki pola yang berbeda tetapi tetap satu tujuan,
yaitu memberikan keuntungan besar bagi pemerintah kolonial Belanda.
7. Pada tahun 1870, Belanda menerapkan kebijakan ekonomi pintu terbuka. Dengan
kebijakan ini, dimulailah era komersialisasi, moneterisasi, dan industrialisasi di
Indonesia. Belanda memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada perusahaan-
perusahaan swasta untuk masuk ke Indonesia, melakukan perdagangan, dan
menanamkan modalnya di Indonesia. Kekuatan modal asing yang masuk ke Indonesia,
secara tidak langsung telah mendorong proses industrialisasi secara lebih cepat.
8. Pengaruh budaya Barat yang diterima oleh masyarakat Indonesia seringkali disebut
proses “westernisasi”. Proses westernisasi pada masa kolonial berlangsung, terutama
melalui jalur pemerintahan dan pendidikan. Melalui kedua jalur ini, mulai dipelajari
bahasa Belanda, tata cara pergaulan Eropa, dan etiket berpakaian ala Eropa.
9. Pendirian sekolah untuk kaum pribumi pada awalnya untuk mendidik calon-calon
birokrat pemerintah. Sekolah tersebut bernama OSVIA yang didirikan di Bandung,
Magelang, dan Probolinggo. Pada tahun 1848, mulai dibuka sekolah secara massal,
seperti HIS, MULO, AMS, serta HBS. Pada tahun 1851, dibuka sekolah guru
(Kweekschool dan Hogere Kweekschool) dan sekolah dokter (STOVIA). Baru pada
akhir abad ke-19, mulai dibuka Sekolah Angka 1 dan Sekolah Angka 2.
10. Pengaruh Barat terhadap kehidupan masyarakat Indonesia telah menimbulkan nilai-nilai
baru dan melalui jalur pendidikan nilai kebangsaan mulai tumbuh. Di dalam bidang
agama, pemerintah kolonial membatasi dan mengontrol kegiatan masyarakat.

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.2. Menganalisis Hubungan antara Perkembangan Paham-
paham Baru dan Transformasi Sosial dengan
Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan
Indikator : - Menghubungkan faham liberalisme, sosialisme,
nasionalisme, pan-islamisme, dan demokrasi
dengan munculnya nasionalisme di Asia, Afrika, dan
kesadaran kebangsaan Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menghubungkan faham liberalisme, sosialisme, nasionalisme, pan-islamisme, dan
demokrasi dengan munculnya nasionalisme di Asia, Afrika, dan kesadaran
kebangsaan Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Faham liberalisme, sosialisme, nasionalisme, pan-islamisme, dan demokrasi serta
kesadaran nasionalisme di Asia dan Afrika

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mencari artikel di  Baca lebih  Siswa dapat
perpustakaan dan banyak sumber buku Menghubungkan faham
internet mengenai faham dan artikel mengenai liberalisme, sosialisme,
liberalisme, sosialisme, faham-faham yang nasionalisme, pan-
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
nasionalisme, pan- telah diuraikan islamisme, dan demokrasi
islamisme, dan sebelumnya! Lalu, dengan munculnya
demokrasi serta berilah pendapat ideologi nasionalisme di
kesadaran berbangsa di Anda tentang Asia, Afrika, dan
Asia dan Afrika masing-masing kesadaran kebangsaan
kebaikan dan Indonesia
kelemahan setiap
faham dalam bentuk
uraian analitis!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan
“Jelaskan latar belakang munculnya faham sosialisme!”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai faham
liberalisme, sosialisme, nasionalisme, pan-islamisme, dan demokrasi serta
kesadaran berbangsa di Asia dan Afrika. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membaca sumber-sumber yang telah didapatkan dan membuat
uraian analitis tentang masing-masing kebaikan dan kelemahan setiap faham
dalam bentuk uraian analitis (Aktivitas 176). (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 171 – 190)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio berbentuk uraian analitis tentang masing-masing kebaikan dan
kelemahan setiap faham dalam bentuk uraian analitis (Aktivitas 176).

Format Penilaian Portofolio


Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.2. Menganalisis Hubungan antara Perkembangan Paham-
paham Baru dan Transformasi Sosial dengan
Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan
Indikator : - Mendeskripsikan pergerakan kebangsaan di Asia dan
Afrika
a. Filipina
b. Malaysia
c. Vietnam
d. India
e. Mesir
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan pergerakan kebangsaan di Asia dan Afrika
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Pergerakan kebangsaan di Asia dan Afrika

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi jigsaw
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan  Diskusikanlah  Siswa dapat
pergerakan kebangsaan pergerakan Mendeskripsikan
di Asia dan Afrika kebangsaan di Asia pergerakan kebangsaan
dan Afrika! di Asia dan Afrika
a. Filipina
b. Malaysia
c. Vietnam
d. India
e. Mesir

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran
mengenai kondisi masyarakat di Asia dan Afrika pada masa kolonialisme.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam lima kelompok untuk mendiskusikan lima
pergerakan kebangsaan di Asia dan Afrika (hal 176 – 183). Setiap kelompok
membahas salah satu dari materi tersebut. Setelah itu, setiap kelompok membuat
laporan tertulis berdasarkan hasil diskusi. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 171 – 190)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai pergerakan kebangsaan di Asia
dan Afrika

Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :


Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit 60-69 Cukup 2
Nama atif atif 45-59 Kurang cukup 1
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Mengetahui, T.Agung, Januari 201
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.2. Menganalisis Hubungan antara Perkembangan Paham-
paham Baru dan Transformasi Sosial dengan
Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan
Indikator : - Menghubungkan kehidupan kekotaan dengan
munculnya pergerakan kebangsaan Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menghubungkan kehidupan kekotaan dengan munculnya pergerakan kebangsaan
Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Kehidupan kekotaan dan munculnya pergerakan kebangsaan Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menghubungkan  Sebutkan faktor-  Siswa dapat
kehidupan kekotaan faktor yang Menghubungkan
dengan munculnya membuat lahirnya kehidupan kekotaan
pergerakan kebangsaan gerakan pemuda di dengan munculnya
Indonesia Indonesia! pergerakan kebangsaan
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran
mengenai munculnya kaum terpelajar di Indonesia.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan kehidupan kekotaan dan munculnya pergerakan kebangsaan
Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 187 – 190 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 190 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 171 – 190)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 187 – 190 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
190 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Kunci Jawaban
A.
1. a 11. c
2. d 12. c
3. e 13. a
4. b 14. b
5. a 15. b
6. c 16. d
7. c 17. b
8. c 18. b
9. a 19. c
10. a 20. a

B.
1. Liberalisme adalah faham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal
dari kebahagiaan hidup. Jadi, titik pusat dari faham ini adalah individu. Esensi dari
faham liberalisme terhadap munculnya kesadaran berbangsa dan sikap nasionalisme
bangsa Asia Afrika adalah inti semangat bebas untuk menentukan nasib sendiri; nasib
setiap individu merupakan satu entitas yang bebas dari pengaruh orang lain.
2. Faham-faham tersebut membangun sebuah kesadaran bersama akan pentingnya
kemerdekaan untuk mengangkat masyarakatnya dari kemiskinan, kebodohan, dan
keterbelakangan.
3. Proses transfer pemikiran dan ide-ide antara tokoh terpelajar menumbuhkan rasa
persatuan, rasa senasib, dan semangat untuk memperbaiki bangsanya. Kuatnya rasa
persatuan, rasa senansib, dan semangat untuk memperbaiki bangsa ini memupuskan
identitas kedaerahan mereka masing-masing untuk kemudian melebur menjadi satu
tujuan, yaitu mewujudkan sebuah negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
4. Kaum terpelajar dan pers adalah kelompok pertama yang menyadari nasib bangsanya.
Pers berperan untuk mentransfer ide-ide kemerdekaan. Tumbuhnya pers merupakan
awal dari kebebasan menyatakan pendapat. Adanya peningkatan diri dan emansipasi
untuk Indonesia yang lebih baik.
5. Mahatma Gandhi mengemukakan lima konsep perjuangan, yaitu ahimsa, satyagraha,
hartal, swadesi, dan suaraji.
6. Liberalisme adalah faham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal
dari kebahagiaan hidup. Sosialisme merupakan faham yang tidak memusatkan
perhatiannya pada indivdu, tetapi pada masyarakat secara keseluruhan. Pan-islamisme
merupakan sebuah faham yang dirumuskan oleh tokoh Islam Jamaluddin Al-Afghani
sebagai sebuah cita-cita manifestasi dari prinsip Islam mengenai pentingnya persatuan
dan kesatuan antara umat Islam di seluruh dunia. Demokrasi berarti suatu pemerintahan
yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
7. Pergerakan nasionalisme di Filipina berawal dari munculnya Liga Filipina yang
dipimpin oleh Jose Rizal pada tahun 1892. Liga Filipina dibentuk untuk melawan
dominasi penjajahan Spanyol di Filipina. Perjuangan nasionalisme diteruskan oleh
Aguinaldo. Kemudian, ia memproklamirkan berdirinya Filipina merdeka pada 12 Juni
1898. Namun, Amerika Serikat juga bermaksud menguasai Filipina dan Aguinaldo
melakukan perlawanan gerilya selama 4 tahun hingga ia ditangkap pada tahun 1898.
Dekolonisasi Amerika Serikat di Filipina berlangsung pada 4 Juli 1946. Amerika
Serikat menyerahkan kedaulatan kepada Filipina dan mengangkat Manuel Royas Acuna
sebagai presiden pertama Filipina.
8. Ho Chi Minh mendirikan Indochinese Communist Party pada 1930. Ia juga menjadi
pelopor atas berdirinya gerakan kemerdekaan yang berhaluan komunis dengan nama
Viet Minh. Ho Chi Minh dengan organisasi pergerakan Viet Ninh-nya langsung
memproklamirkan berdirinya Republik Demokratik Vietnam dengan Ho Chi Minh
sebagai presidennya.
9. Adanya kesadaran kebangsaan yang dimiliki oleh para pemuda yang telah mendapatkan
pendidikan sehingga memiliki keinginan untuk mengusahakan kemerdekaan. Keinginan
untuk bersatu dan merdeka melahirkan gerakan pemuda di Indonesia.
10. Pergerakan nasionalisme di Asia dan Afrika mendorong munculnya kebangkitan
nasional di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa bangsa Barat dapat dikalahkan
oleh bangsa-bangsa yang terjajah di Asia dan Afrika sehingga memberikan semangat
juang bangsa Indonesia untuk merdeka.

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, .Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.2. Menganalisis Hubungan antara Perkembangan Paham-
paham Baru dan Transformasi Sosial dengan
Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan
Indikator : - Mengidentifikasi perkembangan politik kolonial
Belanda
- Mengidentifikasi latar belakang tumbuh dan
berkembangnya nasionalisme di Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi perkembangan politik kolonial Belanda
 Mengidentifikasi latar belakang tumbuh dan berkembangnya nasionalisme di
Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perkembangan politik kolonial Belanda
 Latar belakang tumbuh dan berkembangnya nasionalisme di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan latar  Diskusikanlah  Siswa dapat
belakang tumbuh dan pengaruh sistem Mengidentifikasi
berkembangnya tanam paksa, politik perkembangan politik
nasionalisme di etis, perkembangan kolonial Belanda
Indonesia media komunikasi-  Siswa dapat
transportasi, dan Mengidentifikasi latar
nasionalisme di belakang tumbuh dan
Asia-Afrika bagi berkembangnya
perkembangan nasionalisme di
nasionalisme di Indonesia
Indonesia!
 Buatlah uraian
analitis berdasarkan
hasil diskusi!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran
mengenai perkembangan politik kolonial Belanda secara singkat.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari empat orang.
Masing-masing peserta didik mendiskusikan pengaruh sistem tanam paksa,
politik etis, perkembangan media komunikasi-transportasi, dan nasionalisme di
Asia-Afrika bagi perkembangan nasionalisme di Indonesia (Aktivitas hal 196).
(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat uraian analitis berdasarkan hasil diskusi (Aktivitas hal
196). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 191 – 228)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai pengaruh sistem tanam paksa,
politik etis, perkembangan media komunikasi-transportasi, dan nasionalisme di
Asia-Afrika bagi perkembangan nasionalisme di Indonesia (Aktivitas hal 196).
 Portofolio berupa karangan analitis berdasarkan hasil diskusi (Aktivitas hal 196).

Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :


Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit 60-69 Cukup 2
Nama atif atif 45-59 Kurang cukup 1
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Format Penilaian Portofolio


Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Mengetahui, T.Agung , Januari 201
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.2. Menganalisis Hubungan antara Perkembangan Paham-
paham Baru dan Transformasi Sosial dengan
Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan
Indikator : - Mengidentifikasi proses terbentuknya transformasi
etnik dan berkembangnya identitas kebangsaan
Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi proses terbentuknya transformasi etnik dan berkembangnya
identitas kebangsaan Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Proses terbentuknya transformasi etnik dan berkembangnya identitas kebangsaan
Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan proses  Diskusikanlah  Siswa dapat
terbentuknya pengertian Mendeskripsikan proses
transformasi etnik dan nasionalisme dan terbentuknya
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
berkembangnya peranannya dalam transformasi etnik dan
identitas kebangsaan masyarakat berkembangnya identitas
Indonesia sekarang! (Aktivitas kebangsaan Indonesia
hal 200)
 Buatlah uraian
analitis berdasarkan
hasil diskusi!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Siapa
yang pertama kali menggunakan nama Indonesia?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari empat orang
untuk mendiskusikan pengertian nasionalisme dan peranannya dalam
masyarakat sekarang (Aktivitas hal 200).(nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat uraian analitis berdasarkan hasil diskusi (Aktivitas hal
200).(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi.(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 191 – 228)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai pengertian nasionalisme dan
peranannya dalam masyarakat sekarang (Aktivitas hal 200).
 Portofolio berupa karangan analitis berdasarkan hasil diskusi (Aktivitas hal 200).

Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :


Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit 60-69 Cukup 2
Nama atif atif 45-59 Kurang cukup 1
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Format Penilaian Portofolio


Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH , S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I kauman Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.2. Menganalisis Hubungan antara Perkembangan Paham-
paham Baru dan Transformasi Sosial dengan
Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan
Indikator : - Mendeskripsikan perkembangan ideologi dan
organisasi pergerakan nasional Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan perkembangan ideologi dan organisasi pergerakan nasional
Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perkembangan ideologi dan organisasi pergerakan nasional Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi jigsaw

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan  Diskusikanlah  Siswa dapat
ideologi dan organisasi perkembangan Mendeskripsikan
pergerakan nasional ideologi dan perkembangan ideologi
Indonesia organisasi dan organisasi
pergerakan nasional pergerakan nasional
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Indonesia! Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan
“Mengapa Budi Utomo dianggap sebagai pelopor pergerakan nasional?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam sembilan kelompok untuk mendiskusikan delapan
belas pokok bahasan mengenai organisasi pergerakan kebangsaan, organisasi
pemuda, organisasi kepanduan, serta kongres pemuda. Setiap kelompok
membahas dua pokok bahasan dari materi tersebut. Setelah itu, setiap kelompok
membuat laporan tertulis berdasarkan hasil diskusi. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 191 – 228)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi jigsaw mengenai organisasi pergerakan kebangsaan,
organisasi pemuda, organisasi kepanduan, serta kongres pemuda.

Lembar Penilaian Diskusi Kriteria Penilaian :


Hari/Tanggal : ………………………………… Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Topik diskusi/debat : ………………………………… f
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit 60-69 Cukup 2
Nama atif atif 45-59 Kurang cukup 1
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri 1 Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.2. Menganalisis Hubungan antara Perkembangan Paham-
paham Baru dan Transformasi Sosial dengan
Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan
Indikator : - Mengidentifikasi beberapa peristiwa penting yang
mengakibatkan munculnya kebijakan keras pemerintah
Hindia Belanda terhadap pergerakan kebangsaan
Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi beberapa peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya
kebijakan keras pemerintah Hindia Belanda terhadap pergerakan kebangsaan
Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Beberapa peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya kebijakan keras
pemerintah Hindia Belanda terhadap pergerakan kebangsaan Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengidentifikasi  Jelaskan latar  Siswa dapat
beberapa peristiwa belakang Mengidentifikasi
penting yang didirikannya GAPI! beberapa peristiwa
mengakibatkan penting yang
munculnya kebijakan mengakibatkan
keras pemerintah munculnya kebijakan
Hindia Belanda keras pemerintah Hindia
terhadap pergerakan Belanda terhadap
kebangsaan Indonesia pergerakan kebangsaan
Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran
mengenai peristiwa-peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya
kebijakan keras pemerintah Belanda.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan beberapa peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya
kebijakan keras pemerintah Hindia Belanda terhadap pergerakan kebangsaan
Indonesia (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 226 – 228 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 228 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 191 – 228)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 226 – 228 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
228 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Kunci Jawaban
A.
1. b 11. a
2. c 12. b
3. b 13. a
4. d 14. d
5. a 15. a
6. d 16. d
7. a 17. a
8. d 18. d
9. e 19. a
10. e 20. a

B.
1. Pada masa tanam paksa, pemerintah kolonial Belanda melakukan pengawasan dan
pengelolaan secara langsung terhadap kebijakan yang diterapkan di Indonesia. Pada
masa liberal, pemerintah kolonial Belanda memberikan kebebasan kepada pihak swasta
untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
2. PKI berhasil menempatkan dirinya sebagai partai besar dan melaksanakan
pemberontakan terhadap Belanda pada tahun 1926. Pemberontakan tersebut dirancang
oleh tokoh-tokoh PKI, seperti Sardjono, Budi Sutjitro, dan Sugono.
3. Para pemuda yang berada jauh dari kampung halaman terbentuk jati diri dan
kepribadiannya. Mereka mengadakan pertemuan-pertemuan sehingga membangkitkan
semangat kedaerahan asal tempat tinggalnya. Semangat kedaerahan kemudian
mendorong berdirinya organisasi pemuda kedaerahan yang merupakan awal dari proses
integrasi nasional.
4. Pendidikan memberikan pengetahuan baru dan membuka cakrawala pemikiran para
pemuda Indonesia. Dengan mengenyam pendidikan, para pemuda mendapatkan
informasi dari berbagai sumber sehingga mengetahui perkembangan politik dunia.
Perkembangan politik dan munculnya faham-faham baru membangkitkan semangat
nasionalisme di Indonesia.
5. Latar belakang intern munculnya nasionalisme di Indonesia adalah penderitaan yang
dirasakan rakyat, munculnya kaum terpelajar, dan ingatan tentang kejayaan masa lalu.
Latar belakang ekstern munculnya nasionalisme di Indonesia adalah kemenangan
Jepang atas Rusia, nasionalisme di Asia dan Afrika, Revolusi Amerika, Revolusi
Prancis, dan Revolusi Rusia.
6. Emansipasi wanita dipelopori oleh R.A. Kartini. Dilanjutkan dengan gerakan wanita
yang merupakan bagian dari organisasi lokal kedaerahan atau keagamaan. Namun, pada
perkembangannya, tumbuh organisasi-organisasi perempuan yang berdiri sendiri,
seperti Keradjinan Amai Setia, Pawiyatan Wanito, Wanito Hadi, Wanita Rukun Sentosa,
dan Wanita Utomo. Kaum perempuan juga menerbitkan surat kabar dan mengadakan
Kongres Perempuan I dan Kongres Perempuan II.
7. Mempersatukan organisasi-organisasi politik di Indonesia.
8. Kongres Pemuda I menerima dan mengakui cita-cita persatuan Indonesia. Kongres
Pemuda II menghasilkan sumpah setia Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa,
Indonesia.
9. Kegagalan Petisi Sutardjo, kegentingan internasional akibat timbulnya fasisme, sikap
pemerintah yang kurang memperhatikan kepentingan-kepentingan bangsa Indonesia.
10. Organisasi kedaerahan yang berdiri pada awal abad ke-19 telah memiliki semangat
untuk berjuang melepaskan diri dari penjajahan. Namun, organisasi-organisasi tersebut
bersifat kedaerahan dan masih dalam proses menuju persatuan.

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.3. Menganalisis Proses Interaksi Indonesia-Jepang dan
Dampak Pendudukan Militer Jepang terhadap
Kehidupan Masyarakat di Indonesia
Indikator : - Menjelaskan latar belakang Jepang menguasai
Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menjelaskan latar belakang Jepang menguasai Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Latar belakang Jepang menguasai Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menonton film The  Carilah dan  Siswa dapat Menjelaskan
Last Samurai tentang tontonlah film The latar belakang Jepang
Restorasi Meiji Jepang Last Samurai yang menguasai Indonesia
atau membaca berbagai dibintangi oleh Tom
literatur mengenai Cruise! Kaitkan dan
Restorasi Meiji analisislah cerita
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
dalam film tersebut
dengan Restorasi
Meiji pada abad ke-
19! Buatlah tulisan
berbentuk analisis
tentang nilai-nilai
dari peristiwa
Restorasi Meiji dan
kemunculan Jepang
sebagai bangsa
penjajah didukung
oleh berakhirnya
kekuasaan para
samura dan
digantikan oleh para
Shogun?

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Apa
yang dimaksud dengan Restorasi Meiji?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru dan peserta didik menonton film The Last Samurai yang dibintangi oleh
Tom Cruise mengenai Restorasi Meiji pada abad ke-19. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat uraian analitis tentang nilai-nilai dari peristiwa Restorasi
Meiji dan kemunculan Jepang sebagai bangsa penjajah didukung oleh
berakhirnya kekuasaan para samurai dan digantikan oleh para shogun (Analitika
hal 244). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 229 – 248)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio berbentuk uraian analitis tentang nilai-nilai dari peristiwa Restorasi Meiji
dan kemunculan Jepang sebagai bangsa penjajah didukung oleh berakhirnya
kekuasaan para samurai dan digantikan oleh para shogun (Analitika hal 244). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Format Penilaian Portofolio


Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 1970827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak
Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Jepang
Kompetensi Dasar : 2.3. Menganalisis Proses Interaksi Indonesia-Jepang dan
Dampak Pendudukan Militer Jepang terhadap
Kehidupan Masyarakat di Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan pemerintahan Jepang di Indonesia
pada awal dan akhir masa pendudukan
- Mendeskripsikan dampak kebijakan politik, ekonomi,
sosial, dan budaya pemerintah pendudukan Jepang
terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah
Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa
pendudukan
 Mendeskripsikan dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya
pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa pendudukan
 Dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya pemerintah pendudukan
Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, tanya jawab, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendeskripsikan  Buatlah atau carilah  Siswa dapat
zaman pendudukan sebuah gambar yang Mendeskripsikan
Jepang di Indonesia menceritakan pemerintahan Jepang di
tentang kekejaman Indonesia pada awal dan
pendudukan Jepang akhir masa pendudukan
di Indonesia! Lalu,  Siswa dapat
buatlah sebuah Mendeskripsikan
karya tulis dampak kebijakan
mengenai opini dan politik, ekonomi, sosial,
pandanganmu dan budaya pemerintah
tentang kekejaman pendudukan Jepang
kolonialisme terhadap kehidupan
Jepang! (Aktivitas masyarakat di berbagai
244) daerah
 Pemberontakan
terhadap Jepang
yang dilakukan di
Aceh dipmpin
oleh ...
a. Tengku Abdul
Jalil
b. H. Madriyan
c. Zaenal Mustofa
d. Teuku Hamid
e. Supriyadi

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan
“Bagaimana sikap rakyat Indonesia pada saat kedatangan Jepang di Indonesia?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru mendeskripsikan pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir
masa pendudukan. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Tanya jawab mengenai dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya
pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai
daerah (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat karya tulis dan gambar yang menceritakan opini dan
pandangan mengenai kekejaman kolonialisme Jepang (Aktivitas hal 244). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 245 – 248 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 247 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 229 – 248)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio berbentuk karya tulis dan gambar yang menceritakan opini dan
pandangan mengenai kekejaman kolonialisme Jepang (Aktivitas hal 244).
 Evaluasi pilihan ganda hal 245 – 248 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
247 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Kunci Jawaban
A.
1. b 11. a
2. c 12. b
3. a 13. d
4. a 14. d
5. c 15. a
6. d 16. a
7. a 17. a
8. c 18. b
9. c 19. a
10. e 20. b
B.
1. Pengaruh modernisasi Jepang di Asia Pasifik, antara lain ditunjukkan oleh bangkitnya
rasa nasionalisme bangsa-bangsa terjajah di Asia untuk berjuang memperoleh
kemerdekaan.
2. Jepang ingin menjadikan bangsa-bangsa di Asia sebagai tempat pemasaran sekaligus
pemasok bahan mentah bagi industrinya.
3. Jepang dianggap sebagai saudara tua yang membebaskan Indonesia dari Belanda.
Selain itu, sikap Jepang sejak semula sudah membicarakan bangsa Asia dan mengajak
nasionalis Indonesia untuk bekerja sama.
4. Mengeksploitasi sumber daya manusia dan alam di Indonesia untuk kebutuhan industri
dan memenangkan perang melawan Sekutu.
5. Hal itu disebabkan rakyat mengetahui bahwa Gerakan 3 A hanya merupakan
propaganda Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia.
6. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Seluruh
kekayaan rakyat dikuras habis dan mereka mendapat perlakuan buruk dari Jepang.
Selain harus bekerja sepanjang hari, mereka pun sering tidak memperoleh makanan dan
perawatan. Hal itu menyebabkan banyak diantaranya yang meninggal dunia.
7. Pada awalnya, rakyat Indonesia menerima Jepang dengan sukacita karena telah
membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda. Rakyat menganggap Jepang sebagai
saudara tua.
8. Pemberontakan Peta di Blitar dipimpin oleh Supriyadi, pemberontakan di
Lhokseumawe dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, pemberontakan di Sukamanah
dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustofa, pemberontakan di Indramayu dipimpin oleh H.
Madriyan, pemberontakan di Meureu dipimpin oleh Teuku Hamid.
9. Masa pendudukan Jepang di bidang ekonomi mengutamakan penguasaan atas sumber-
sumber bahan mentah untuk industri perang. Dengan asas ekonomi perang, semua
sektor ekonomi dikuasai pemerintah dan perdagangan dimonopoli pihak swasta Jepang.
Di bidang pendidikan, sistem pengajaran dan strukturkurikulum sekolah ditujukan
untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya. Diadakan proses doktrnasi kepada guru-
guru dalam Hakko Ichiu (Delapan Benang Merah dalam Satu Atap) yang intinya adalah
pembentukan suatu lingkungan yang didominasi oleh Jepang.
10. Penerapan tonarigumi (rukun tetangga) untuk membangun pertahanan masyarakat
secara gotong-royong masih berlaku hingga saat ini.
Mengetahui, T.Agung, Januari 201
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Sejarah Dunia yang Mempengaruhi
Sejarah Bangsa Indonesia dari Abad ke-18 sampai
dengan Abad ke-20
Kompetensi Dasar : 3.1. Membedakan Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi
Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap Perkembangan
Pergerakan Nasional Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan jalannya Revolusi Prancis, Revolusi
Amerika, dan Revolusi Rusia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan jalannya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan  Diskusikanlah  Siswa dapat
jalannya Revolusi jalannya Revolusi Mendeskripsikan
Prancis, Revolusi Prancis, Revolusi jalannya Revolusi
Amerika, dan Revolusi Amerika, dan Prancis, Revolusi
Rusia Revolusi Rusia! Amerika, dan Revolusi
Rusia
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran
mengenai kondisi masyarakat Prancis sebelum Revolusi Prancis.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mendiskusikan jalannya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan
Revolusi Rusia (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 249 – 285)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi mengenai mendiskusikan jalannya Revolusi Prancis,
Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia.

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………
Topik diskusi/debat : …………………………………
No Sikap/Aspek Nama Nilai Nilai
yang dinilai Kelompok/ Kualit Kuantit
Nama atif atif
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Kauman Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Sejarah Dunia yang Mempengaruhi
Sejarah Bangsa Indonesia dari Abad ke-18 sampai
dengan Abad ke-20
Kompetensi Dasar : 3.1. Membedakan Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi
Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap Perkembangan
Pergerakan Nasional Indonesia
Indikator : - Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi
Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan
pergerakan nasional Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia
terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap
perkembangan pergerakan nasional Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, tanya jawab

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengidentifikasi  Pengganti Lenin  Siswa dapat
pengaruh Revolusi untuk memimpin Mengidentifikasi
Prancis, Revolusi Uni Sovyet pengaruh Revolusi
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Amerika, dan Revolusi adalah ... Prancis, Revolusi
Rusia terhadap a. Thorsky Amerika, dan Revolusi
perkembangan b. Zinonov Rusia terhadap
pergerakan nasional perkembangan
c. Stalin
Indonesia pergerakan nasional
d. Lazimir Indonesia
e. Nicolas

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran
mengenai akibat dari Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab mengenai pengaruh Revolusi
Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan
pergerakan nasional Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 276 – 278 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 278 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 249 – 285)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 276 – 278 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
278 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).

Kunci Jawaban
A.
1. e 11. b
2. b 12. e
3. c 13. d
4. d 14. a
5. c 15. a
6. d 16. c
7. d 17. b
8. a 18. b
9. b 19. a
10. b 20. b

B.
1. Banyaknya kebijakan yang memberatkan, tiga belas koloni tidak mau membayar pajak
yang banyak pada pemerintah tanpa ada imbalan pengakuan warga negara untuk
mereka di pemerintah Inggris.
2. New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island, Connecticut, New York, New Jersey,
Pennsylvania, Delaware, Maryland, Virginia, North Carolina, South Carolina, dan
Georgia.
3. Para penguasa masih bersikap diktator dan mendapat sokongan dari Niccolo
Machiavelli yang menulis buku Il Principe (Sang Penguasa). Kekuasaan raja tak
terbatas atasnegara saja, tetapi juga rakyat dan harta benda yang berada di wilayah
kekuasaannya.
4. Revolusi Prancis disebabkan oleh ketidakpuasan rakyat terhadap sikap pemerintah yang
absolut, beban pajak yang berat, gagal panen akibat buruknya cuaca dan kas negara
yang kosong, tetapi raja dan keluarganya masih hidup dalam kemewahan.
5. Penaklukan terhadap negara-negara Calvanist di Kerajaan Prancis, penghapusan
kekuasaan bangsawan dan keluarga raja, penghapusan fungsi dan peranan parlemen,
pemerintahan tanpa undang-undang, tanpa dewan/parlemen, tanpa hukum, tanpa
kepastian anggara dan tanpa batas apa pun.
6. Dengan semakin berkembangnya industri di Eropa, produk hasil industri pun semakin
melimpah. Untuk itu, guna melindungi kegiatan ekonominya, negara-negara Eropa
memerlukan daerah lain sebagai daerah pasar, investasi, dan pemasok bahan mentah
bagi industrinya.
7. Barang konsumsi melimpah dengan harga yang murah, terjadi urbanisasi, pemogokan
dan kerusuhan buruh akibat upah rendah, ketimpangan ekonomi, sistem transportasi
berkembang pesat, imperialisme dan kolonialisme modern.
8. John Kay (mesin tenun), James Hargraves (alat pemintal), Richard Arkwright (alat
tenun otomatis), Nicholas Joseph Cugnot (mobil bermesin uap), Benjamin Franklin
(percobaan listrik).
9. Ketidaksukaan rakyat terhadap kepemimpinan Tsar, adanya perbedaan sosial yang
mencolok antara kaum bangsawan dan rakyat, perubahan agraria yang tidak
memberikan dampak untuk para petani, dan kekalahan perang dengan Jepang pada
tahun 1905.
10. Revolusi Amerika tidak begitu memberikan dampak pada kehidupan masyarakat
Indonesia. Revolusi Prancis dampaknya pada Indonesia adalah berubahnya
pemerintahan di Belanda juga mempengaruhi pemerintahan di Indonesia. Revolusi
Industri memberikan dampak semakin banyaknya pemenuhan bahan baku. Revolusi
Rusia memberikan dampak meluasnya paham komunisme.

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH , S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP.19700827 200701 2 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Sejarah Dunia yang Mempengaruhi
Sejarah Bangsa Indonesia dari Abad ke-18 sampai
dengan Abad ke-20
Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis pengaruh Revolusi Industri di Eropa
terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik
di Indonesia
Indikator : - Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Industri di Eropa
terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik
di Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial,
Ekonomi, dan Politik di Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan
Politik di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, tanya jawab

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengidentifikasi  Jelaskan akibat-  Siswa dapat
pengaruh Revolusi akibat yang Mengidentifikasi
Industri di Eropa ditimbulkan oleh pengaruh Revolusi
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
terhadap Perubahan Revolusi Industri! Industri di Eropa
Sosial, Ekonomi, dan terhadap Perubahan
Politik di Indonesia Sosial, Ekonomi, dan
Politik di Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Apa
latar belakang terjadinya Revolusi Industri?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab mengenai pengaruh Revolusi
Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik di Indonesia
(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi akhir semester 2 pilihan ganda (hal 279
– 285 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 285 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
 Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 249 – 285)
 Peta konsep
 Power point
 OHP/slide
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi semester 2 pilihan ganda hal 279 – 285 no. 1 – 50 (skor 1 s/d 50) dan soal
uraian hal 285 no. 1 – 15 (skor setiap soal benar 3 – 4).

Kunci Jawaban Evaluasi Semester 2


A.
1. e 26. c
2. a 27. e
3. c 28. c
4. b 29. d
5. b 30. a
6. b 31. b
7. b 32. b
8. d 33. d
9. c 34. c
10. d 35. d
11. d 36. e
12. a 37. b
13. a 38. d
14. c 39. e
15. c 40. e
16. a 41. d
17. d 42. a
18. c 43. c
19. c 44. d
20. c 45. c
21. d 46. e
22. e 47. c
23. a 48. e
24. a 49. George Wahington
25. c 50. b
B.
1. Merkantilisme merupakan perekonomian yang berusaha mendapatkan logam mulia
sebanyak-banyaknya. Merkantilisme menyebabkan kolonialisme dan imperialisme
kuno yang berusaha mendapatkan gold (emas). Revolusi Industri dan kapitalisme
menyebabkan perkembangan modal dan perindustrian sehingga memunculkan
kolonialisme dan imperialisme modern. Kolonialisme dan imperialisme modern
berusaha mendapatkan daerah pemasaran dan penghasil bahan mentah serta menjadi
tempat perputaran modal.
2. Mendapatkan daerah pemasaran hasil industri, mendapatkan daerah penghasil bahan
mentah atau bahan baku, mendapatkan daerah penanaman modal, mengeksploitasi
sumber daya alam dan manusia di daerah baru.
3. Pada masa pemerintahan Belanda, awalnya diwakili oleh VOC yang melakukan
monopoli perdagangan. Kemudian dilanjutkan oleh Daendels yang ditugaskan untuk
mempertahankan Jawa dari serangan Inggris. Inggris kemudian berhasil menguasai
Indonesia di bawah pimpinan Raffles yang menerapkan sistem sewa tanah.
Pemerintahan kolonial di Indonesia kembali ke tangan Belanda dan dilanjutkan dengan
penerapan sistem tanam paksa yang dicetuskan oleh van den Bosch. Sistem tanam
paksa mendapat banyak kecaman sehingga dihapuskan. Kebijakan diganti dengan
Politik Pintu Terbuka yang merupakan usulan dari partai liberal di parlemen Belanda.
Kebijakan tersebut memberikan kebebasan pada swasta untuk menanamkan modalnya
di Indonesia. Kemudian van Deventer mengusulkan Politik Etis sebagai balas budi
kepada rakyat Indonesia.
4. Rakyat Indonesia sangat menderita dan dalam kondisi yang memprihatinkan. Rakyat
dieksploitasi oleh pemerintah kolonial, baik fisik maupun harta bendanya.
5. Faham-faham baru tersebut membuka pemikiran rakyat Indonesia tentang kesadaran
sebagai satu kesatuan. Faham-faham tersebut pada akhirnya menyadarkan rakyat untuk
bersatu dan berjuang melawan penjajahan.
6. Faham-faham tersebut membangun sebuah kesadaran bersama akan pentingnya
kemerdekaan untuk mengangkat masyarakatnya dari kemiskinan, kebodohan, dan
keterbelakangan.
7. Transformasi etnik dan identitas kebangsaan Indonesia berkembang akibat pendidikan
yang dimiliki oleh kaum terpelajar. Mereka mempelajari pengetahuan baru yang
membangkitkan semangat kebangsaan untuk lepas dari penjajah. Semangat tersebut
mendorong berdirinya organisasi-organisasi pergerakan nasional di Indonesia.
8. Kemunculan kaum elite nasional tidak lepas dari perkembangan kota-kota besar di
Indonesia. Di kota-kota ini, berdiri berbagai lembaga pendidikan yang menarik minat
kaum muda dari berbagai daerah untuk datang dan menimba ilmu. Proses transfer
pemikiran dan ide-ide antara pada pemuda menumbuhkan rasa persatuan, senasib, dan
semangat untuk memperbaiki bangsa. Rasa persatuan kemudian memupus identitas
kedaerahan yang melebur menjadi satu tujuan, yaitu Indonesia Merdeka.
9. Pendidikan mengubah pandangan dan pemikiran rakyat Indonesia. Hubungan sosial
yang pada awalnya hanya didasarkan pada kedaerahan. Dengan mengenyam
pendidikan, pola pikir rakyat semakin terbuka bahwa mereka selama ini berada dalam
belenggu penjajah dan memiliki perasaan senasib sebagai terjajah. Kesadaran tersebut
mengubah hubungan sosial mereka menjadi satu kesatuan sebagai bangsa.
10. Emansipasi wanita dipelopori oleh R.A. Kartini. Dilanjutkan dengan gerakan wanita
yang merupakan bagian dari organisasi lokal kedaerahan atau keagamaan. Namun, pada
perkembangannya, tumbuh organisasi-organisasi perempuan yang berdiri sendiri,
seperti Keradjinan Amai Setia, Pawiyatan Wanito, Wanito Hadi, Wanita Rukun Sentosa,
dan Wanita Utomo. Kaum perempuan juga menerbitkan surat kabar dan mengadakan
Kongres Perempuan I dan Kongres Perempuan II.
11. Kongres Pemuda I menerima dan mengakui cita-cita persatuan Indonesia. Kongres
Pemuda II menghasilkan sumpah setia Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa,
Indonesia.
12. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia dengan mengajak para tokoh nasionalis
Indonesia bergabung dan bekerjasama dalam organisasi Poetra.
13. Perlawanan rakyat bermula dari sistem monopoli yang diterapkan oleh VOC yang
merugikan jaringan perdagangan para pedagang lokal. Sikap kejam dan penindasan
yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda juga menjadi penyebab perlawanan
rakyat Indonesia. Perlawanan rakyat Indonesia sebelum tahun 1900 bersifat kedaerahan.
Dalam artian, perlawanan di satu daerah tidak berhubungan dengan perlawanan di
daerah lain. Perjuangan itu dengan mudah dapat dipatahkan oleh Belanda. Perlawanan
setelah tahun 1900 dilakukan dengan diplomasi politik yang berbasis persatuan.
Perlawanan tersebut dilakukan dengan strategi yang baik dan terstruktur.
14. Barang konsumsi melimpah dengan harga yang murah, terjadi urbanisasi, pemogokan
dan kerusuhan buruh akibat upah rendah, ketimpangan ekonomi, sistem transportasi
berkembang pesat, imperialisme dan kolonialisme modern.
15. Revolusi Amerika tidak begitu memberikan dampak pada kehidupan masyarakat
Indonesia. Revolusi Prancis dampaknya pada Indonesia adalah berubahnya
pemerintahan di Belanda juga mempengaruhi pemerintahan di Indonesia. Revolusi
Industri memberikan dampak semakin banyaknya pemenuhan bahan baku. Revolusi
Rusia memberikan dampak meluasnya paham komunisme.

Mengetahui, T.Agung, Januari 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

AGUS JOKO SANTOSO, S.Pd RUPININGSIH, S. Pd


NIP.19670921 199003 1 005 NIP. 19700827 200701 2 011
25
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran : Sejarah


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester : XII / 1

Nama Guru : ...........................


NIP/NIK : ...........................
Sekolah : ...........................
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)

26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.1. Menganalisis Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus
1945 dan Pembentukan Pemerintah Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan upaya mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia dari pembentukan BPUPKI hingga PPKI
- Mendeskripsikan peristiwa seputar Proklamasi dari
Rengasdengklok hingga Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan upaya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dari pembentukan
BPUPKI hingga PPKI
 Mendeskripsikan peristiwa seputar Proklamasi dari Rengasdengklok hingga
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Upaya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
 Peristiwa seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

C. Metode Pembelajaran
Diskusi jigsaw dan pemberian tugas

27
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Diskusi jigsaw  Diskusikan  Siswa dapat
mengenai BPUPKI dan mengenai BPUPKI Mendeskripsikan upaya
PPKI dan PPKI! mempersiapkan
 Mendeskripsikan  Buatlah sebuah kemerdekaan Indonesia
peristiwa seputar kronologi singkat dari pembentukan
Proklamasi dari dari peristiwa- BPUPKI hingga PPKI
Rengasdengklok peristiwa politik di  Mendeskripsikan
hingga Proklamasi seputar Proklamasi peristiwa seputar
Kemerdekaan Kemerdekaan Proklamasi dari
Indonesia Indonesia! Rengasdengklok hingga
Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara garis besar
mengenai posisi Jepang dalam Perang Dunia II yang berpengaruh terhadap
kebijakan pemerintah kolonial Jepang di Indonesia.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru membagi peserta didik dalam dua kelompok dan materi dibagi dalam dua
bagian, yaitu BPUPKI dan PPKI. Setiap kelompok menganalisis satu materi
yang berbeda dan mempresentasikannya di depan kelas. Setiap kelompok diberi
waktu dua puluh menit untuk presentasi dan tanya jawab serta memberikan hasil
kesimpulan diskusi untuk dipelajari oleh kelompok lain. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Guru menjelaskan peristiwa Rengasdengklok, penyusunan naskah Proklamasi,
dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diselingi tanya jawab dengan peserta
didik. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat sebuah kronologi singkat dari peristiwa-peristiwa
politik di seputar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Aktivitas hal 14). (nilai

28
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 1 – 30)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw mengenai BPUPKI dan PPKI.
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
Nama
Kelompok Nilai Nilai Kriteria Penilaian :
Sikap/Aspek yang
No / Nama Kual Kuan Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
dinilai Indikator Kuantitati
peserta itatif titatif f
didik 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
Penilaian kelompok 60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

29
1. Menyelesaikan tugas
kelompok dengan
baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu


Kronologi singkat dari peristiwa-peristiwa politik di seputar Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia (Aktivitas hal 14).
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
kronologi
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
kronologi sesuai dengan tema
yang diajukan
Penutup Memberikan kesimpulan
Orisinalitas karangan Kronologi merupakan hasil sendiri
Penyajian dan bahasa Bahasa sesuai EYD dan
komunikatif
Jumlah

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Ekonomi-Keuangan dan
Politik pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun
1950
Indikator : - Menganalisis kebijakan pemerintah Indonesia pada masa
awal kemerdekaan
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menganalisis kebijakan pemerintah Indonesia pada masa awal kemerdekaan
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Kebijakan pemerintah Indonesia pada masa awal kemerdekaan

C. Metode Pembelajaran
Pembelajaran inquiri dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran inquiri  Maklumat  Siswa dapat
mengenai kebijakan Pemerintah yang Menganalisis kebijakan
pemerintah Indonesia menyatakan pemerintah Indonesia
pada masa awal berdirinya Tentara pada masa awal
kemerdekaan Keamanan Rakyat kemerdekaan
(TKR) adalah ...

31
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
a. 5 Oktober 1945
b. 6 Oktober 1945
c. 20 Oktober 1945
d. 5 Oktober 1946
e. 3 Juni 1947

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Apa
yang kamu ketahui tentang ORI?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai konflik antara
Indonesia dan Belanda. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 28 – 30 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 30 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah

32
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 1 – 30)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 28 – 30 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 30
no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. b 11. c
2. c 12. b
3. a 13. e
4. a 14. b
5. c 15. c
6. b 16. c
7. a 17. c
8. a 18. e
9. a 19. b
10. c 20. a
B.
1. Mengajukan gagasan dasar negara.
2. Soekarno dan Hatta beranggapan
bahwa Proklamasi harus direncanakan dan diputuskan oleh PPKI. Sedangkan para
pemuda menganggap PPKI merupakan badan bentukan Jepang. Para pemuda kemudian
membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan dari pengaruh
Jepang dan membujuk agar segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Soekarno-Hatta dan para pemuda kemudian kembali ke Jakarta dan mempersiapkan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
3. Sukarni dan Chairul Saleh.
4. Kami bangsa Indonesia dengan ini
menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan
d.l.l. diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
5. Soekarno, M. Hatta, Moh. Yamin,
Ahmad Subardjo, A.A. Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wachid Hasjim, H.A. Salim, dan
Abikusno Tjokrosujoso.

33
6. Menetapkan pembentukan partai-partai
politik di Indonesia.
7. Memberikan bantuan kepada India
yang sedang dilanda kelaparan.
8. Membentuk Bank Negara Indonesia,
mengeluarkan Oeang Repoeblik Indonesia, nasionalisasi de Javasche Bank menjadi
Bank Indonesia, dan menerapkan program Gerakan Benteng.
9. Gerakan Benteng yang dicetuskan oleh
Dr. Sumitro Djojohadikusumo merupakan penataan kondisi ekonomi Indonesia dengan
mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional. Para pengusaha
nasional harus diberi prioritas untuk lebih berkembang dengan pemberian bantuan
modal dan pelatihan. Program Benteng dilaksanakan mulai bulan April 1950 hingga
1953. Program ini dimaksudkan untuk menghidupkan industri-industri kecil sebagai
kekuatan utama perekonomian nasional.
10. Strategi Ketahanan Ekonomi
merupakan strategi yang diterapkan Indonesia untuk membendung blokade ekonomi
yang dilakukan oleh Belanda.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

34
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Ekonomi-Keuangan dan
Politik pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun
1950
Indikator : - Menganalisis perkembangan situasi politik dan
kenegaraan Indonesia di awal kemerdekaan
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menganalisis perkembangan situasi politik dan kenegaraan Indonesia di awal
kemerdekaan
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perkembangan situasi politik dan kenegaraan Indonesia di awal kemerdekaan

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Diskusi dan analisis  Buatlah kelompok  Siswa dapat
perkembangan situasi diskusi yang terdiri Menganalisis
politik dan kenegaraan 3-4 orang! Buatlah perkembangan situasi
Indonesia di awal analisis hubungan politik dan kenegaraan
kemerdekaan antara berbagai Indonesia di awal

35
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
peristiwa politik di kemerdekaan
seputar Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia! Susunlah
sebaik mungkin!
Jadikan tugas
portofolio dan
presentasikan di
depan kelas!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Apa
yang dilakukan oleh Wakil Presiden Moh. Hatta untuk mengakomodasi suara
rakyat yang majemuk?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat kelompok diskusi yang terdiri 3-4 orang. Peserta didik
melakukan analisis hubungan antara berbagai peristiwa politik di seputar
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peserta didik mencari informasi dari
internet maupun kepustakaan lain. Setelah itu, peserta didik menyusun hasil
analisis dan mempresentasikan di depan kelas (Analitika hal 27). (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);

36
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 1 – 30)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian
 Unjuk kerja dalam bentuk diskusi dan presentasi mengenai hubungan antara
berbagai peristiwa politik di seputar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia..

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
Nama
Nilai
Kelompok Nilai
Sikap/Aspek yang Kua
No / Nama Kual
dinilai ntitat
peserta itatif
if Kriteria Penilaian :
didik Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Penilaian kelompok f
1. Menyelesaikan tugas 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
kelompok dengan 60-69 Cukup 2
baik 45-59 Kurang cukup 1
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

37
Mengetahui, ............, ………..............
Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

38
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Ekonomi-Keuangan dan
Politik pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun
1950
Indikator : - Mendeskripsikan konflik Indonesia-Belanda dalam
upaya mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan konflik Indonesia-Belanda dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Konflik Indonesia-Belanda 1945 – 1949

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi jigsaw

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Diskusi jigsaw  Diskusikanlah  Siswa dapat
mengenai konflik konflik Indonesia- Mendeskripsikan konflik
Indonesia-Belanda Belanda dalam Indonesia-Belanda
dalam upaya upaya dalam upaya
mempertahankan mempertahankan mempertahankan

39
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
kemerdekaan kemerdekaan! kemerdekaan

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
menceritakan kedatangan AFNEI yang dibonceng oleh NICA.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru membagi peserta didik dalam tujuh kelompok dan materi dibagi dalam
tujuh bagian, yaitu pertempuran Surabaya, Ambarawa, Bandung, Medan,
Palembang, Agresi Militer I, dan Agresi Militer II. Setiap kelompok
menganalisis satu materi yang berbeda dan mempresentasikannya di depan
kelas. Setiap kelompok diberi waktu lima belas menit untuk presentasi dan tanya
jawab serta memberikan hasil kesimpulan diskusi untuk dipelajari oleh
kelompok lain. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS

40
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 31 – 58)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi jigsaw mengenai konflik Indonesia-Belanda
dalam upaya mempertahankan kemerdekaan.

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………
Topik diskusi/debat : …………………………………
Nama
Nilai
Kelompok Nilai
Sikap/Aspek yang Kua
No / Nama Kual
dinilai ntitat
peserta itatif
if Kriteria Penilaian :
didik Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
Penilaian kelompok f
1. Menyelesaikan tugas 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
kelompok dengan baik 60-69 Cukup 2
2 Kerjasama kelompok 45-59 Kurang cukup 1
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

41
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Ekonomi-Keuangan dan
Politik Pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun
1950
Indikator : - Menganalisis perbedaan strategi dan ideologi pada masa
pemerintahan kabinet Syahrir, Amir Syarifuddin, dan
Hatta dalam menghadapi Belanda
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menganalisis perbedaan strategi dan ideologi pada masa pemerintahan kabinet
Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Hatta dalam menghadapi Belanda
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perbedaan strategi dan ideologi pada masa pemerintahan kabinet Syahrir, Amir
Syarifuddin, dan Hatta dalam menghadapi Belanda

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, tanya jawab, dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menganalisis  Perundingan yang  Siswa dapat
perbedaan strategi dan dilaksanakan pada Menganalisis perbedaan
ideologi politik pada masa pemerintahan strategi dan ideologi

42
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
masa pemerintahan kabinet Amir politik pada masa
kabinet Syahrir, Amir Syarifuddin pemerintahan kabinet
Syarifuddin, dan Hatta adalah ... Syahrir, Amir
dalam menghadapi a. Renville Syarifuddin, dan Hatta
Belanda b. Inter-Indonesia dalam menghadapi
Belanda
c. Linggarjati
d. Meja Bundar
e. Roem-Royen

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan “Pemerintahan kabinet menunjukkan bahwa di
Indonesia pernah menganut sistem?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik ditugaskan mencari berbagai informasi mengenai kabinet Syahrir,
Amir Syarifuddin, dan Hatta dari internet maupun kepustakaan lain. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik dan guru membahas informasi yang ditemukan dari internet dan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 kepustakaan lain. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

43
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 56 – 58 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 58 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 31 – 58)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 56 – 58 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 58
no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.

Kunci Jawaban
A.
1. b 10. b
2. e 11. c
3. e 12. a
4. a 13. c
5. d 14. b
6. e 15. d
7. b 16. b
8. c 17. c
9. c 18. e

44
19. e 20. c
B.
1. Penyerangan pertama terjadi pada 20
November 1945. Setelah Kolonel Isdiman gugur, pimpinan digantikan oleh Kolonel
Sudirman dan dimulai penyerangan pada 12 Desember 1945. Penyerangan yang
dipimpin Kolonel Sudirman berhasil mengusir Sekutu dari Ambarawa.
2. Agresi Militer I merupakan
pelanggaran yang dilakukan oleh Belanda terhadap Perjanjian Linggarjati. Agresi
tersebut mendapat kecaman dari pihak luar sehingga dibentuk Komisi Tiga Negara.
Komisi Tiga Negara terdiri dari Australia, Belgia, dan Amerika Serikat yang
mengusulkan dilaksanakannya Perjanjian Renville. Perjanjian tersebut kembali
dilanggar oleh Belanda dengan melakukan Agresi Militer II. Tindakan tersebut
menyebabkan PBB membentuk UNCI yang mengusahakan penyelesaian konflik
Indonesia-Belanda.
3. Kabinet Syahrir memberikan prioritas
terhadap penyelesaian konflik Indonesia-Belanda dengan melakukan Perjanjian
Linggarjati. Namun, hasil perundingan tersebut banyak mendapat kecaman dari
kelompok politik lainnya. Strategi politik yang paling menonjol pada masa kabinet
Amir Syarifuddin adalah dilaksanakannya Perundingan Renville pada 17 Januari 1948.
Amir Syarifuddin bermaksud memperkuat posisi kabinetnya terhadap Belanda sehingga
ia menyepakati hasil perundingan Renville. Sikap tersebut mendapat tentangan dan
menyebabkan Amir menyerahkan mandat kembali kepada Presiden Soekarno. Strategi
politik Moh. Hatta adalah pelaksanaan Konferensi Roem-Royen yang berlanjut pada
Konferensi Meja Bundar. Strategi yang diterapkan oleh Moh. Hatta telah berhasil
menempatkan Indonesia dalam kondisi perdamaian tanpa ada gangguan dari pihak
Belanda.
4. Kabinet Hatta berhasil melaksanakan
Konferensi Roem-Royen yang berlanjut pada Konferensi Meja Bundar. Perundingan-
perundingan tersebut berhasil menempatkan Indonesia dalam kondisi perdamaian tanpa
ada gangguan dari pihak Belanda.
5. Perundingan Linggarjati dilaksanakan
di Cirebon dan dipimpin oleh Lord Killearn. Pada 15 November 1946, naskah
persetujuan ditandatangani oleh kedua belah pihak yang berisi pengakuan de facto
Belanda terhadap Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra, RI dan Belanda
membentuk Republik Indonesia Serikat di bawah pimpinan Ratu Belanda. Perjanjian
tersebut ditandatangani pada 25 Maret 1947 di Istana Rijswijk, Jakarta Pusat.
6. Tidak, karena wilayah Indonesia hanya
meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan tiga perempat Sumatera. Hal tersebut
diperparah lagi dengan blokade ekonomi terhadap RI.
7. Membantu penyelesaian konflik
Indonesia-Belanda dengan mengusahakan dilaksanakannya Perundingan Renville di
atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat.
8. Negara federasi disetujui bernama
Republik Indonesia Serikat berdasarkan asas demokrasi dan federalisme. Angkatan
Perang RIS adalah Angkatan Perang Nasional dan presiden RIS adalah panglima
tertinggi Angkatan Perang RIS.

45
9. Dewan Keamanan PBB berusaha
menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda dengan membentuk KTN dan UNCI.
10. Mayoritas rakyat menghendaki
pembentukan negara kesatuan sehingga diadakan perundingan antara pemerintah RI
dengan pemerintah RIS. Akhirnya RIS resmi dibubarkan pada 17 Agustus 1950 dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia terwujud kembali.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

46
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Ekonomi-Keuangan dan
Politik pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun
1950
Indikator : - Mendeskripsikan perjuangan diplomasi Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan perjuangan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perjuangan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan faktor-  Buatlah kelompok  Siswa dapat
faktor penyebab yang terdiri dari 3-4 Mendeskripsikan
keberhasilan diplomasi orang. perjuangan diplomasi
Indonesia di dunia Diskusikanlah Indonesia dalam
internasional dalam faktor-faktor mempertahankan

47
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
memperjuangkan penyebab kemerdekaan
wilayah Indonesia keberhasilan
diplomasi Indonesia
di dunia
internasional dalam
memperjuangkan
wilayah Indonesia!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Perundingan apa yang pertama kali dilakukan Indonesia-Belanda?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
Setiap kelompok mendiskusikan faktor-faktor penyebab keberhasilan diplomasi
Indonesia di dunia internasional dalam memperjuangkan wilayah Indonesia
(Aktivitas hal 55). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

48
E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 31 – 58)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi mengenai faktor-faktor penyebab keberhasilan
diplomasi Indonesia di dunia internasional dalam memperjuangkan wilayah
Indonesia (Aktivitas hal 55).

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………
Topik diskusi/debat : …………………………………
Nama
Nilai
Kelompok Nilai
Sikap/Aspek yang Kua
No / Nama Kual
dinilai ntitat
peserta itatif
if Kriteria Penilaian :
didik Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Penilaian kelompok Indikator Kuantitati
f
1. Menyelesaikan tugas 80-100 Memuaskan 4
kelompok dengan baik 70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
2 Kerjasama kelompok 45-59 Kurang cukup 1
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................

49
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

50
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman
Disintegrasi Bangsa
Indikator : - Mendeskripsikan gejolak sosial di berbagai daerah pada
awal kemerdekaan hingga tahun 1965
a. DI/TII d. RMS
b. PKI Madiun 1948 e. PRRI/Permesta
c. Andi Aziz
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan gejolak sosial di berbagai daerah pada awal kemerdekaan hingga
tahun 1965
a. DI/ d. RM
TII S
b. PKI e. PRR
Madiun 1948 I/Permesta
c. An
di Aziz
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Gejolak sosial di berbagai daerah pada awal kemerdekaan hingga tahun 1965
a. DI/ c. Andi
TII Aziz
b. PKI d. RM
Madiun 1948 S

51
e. PR
RI/Permesta

C. Metode Pembelajaran
Pembelajaran inquiri dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Inquiri mengenai  Apakah penyebab  Siswa dapat
gejolak sosial pada munculnya Dewan Mendeskripsikan gejolak
awal kemerdekaan Banteng, Dewan sosial di berbagai daerah
hingga tahun 1965 Garuda, Dewan pada awal kemerdekaan
Gajah, dan Dewan hingga tahun 1965
Manguni di
Indonesia?

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menceritakan kehidupan sosial
masyarakat pada awal kemerdekaan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai gejolak sosial di
berbagai daerah pada awal kemerdekaan hingga tahun 1965. Guru menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat portofolio dalam bentuk esai mengenai penyebab
munculnya Dewan Banteng, Dewan Garuda, Dewan Gajah, dan Dewan
Manguni di Indonesia (Aktivitas hal 101). (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

52
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 87 – 114)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio dalam bentuk esai mengenai penyebab munculnya Dewan Banteng,
Dewan Garuda, Dewan Gajah, dan Dewan Manguni di Indonesia (Aktivitas hal
101).

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi esai
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi dan
materi. Menguraikan hasil esai dengan
tepat
Penutup Memberikan kesimpulan
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas metode
penulisan yang dipakai dalam esai
Orisinalitas Esai merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian, bahasan Bahasa sesuai EYD dan komunikatif

53
dan bahasa
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

54
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman
Disintegrasi Bangsa
Indikator : - Mendeskripsikan peristiwa Gerakan 30 September
1965/PKI
- Mendeskripsikan dampak sosial politik dari peristiwa
Gerakan 30 September 1965/PKI
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan peristiwa Gerakan 30 September
1965/PKI
 Mendeskripsikan dampak sosial politik dari
peristiwa Gerakan 30 September 1965/PKI

B. Materi Pembelajaran
 Peristiwa Gerakan 30 September 1965/PKI
 Dampak sosial politik dari peristiwa Gerakan 30
September 1965/PKI

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran melalui  Badan PKI yang  Siswa dapat
ICT dengan mencari dibentuk dan Mendeskripsikan
berbagai informasi diketuai langsung peristiwa Gerakan 30
mengenai G30S/PKI oleh D.N. Aidt pada September 1965/PKI
dan dampak dari 1964 adalah ...  Siswa dapat
peristiwa tersebut a. Dewan Jenderal Mendeskripsikan
b. Dewan Revolusi dampak sosial politik
c. Biro Politik dari peristiwa Gerakan
d. Biro Revolusi 30 September 1965/PKI

55
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
e. Dewan Politik

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan situasi Indonesia
dan posisi PKI pada masa pemerintahan Demokrasi Terpimpin.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik mencari informasi dari internet, kepustakaan, maupun wawancara
dengan narasumber mengenai G 30 S/PKI dan dampak dari peristiwa tersebut.
(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Guru dan peserta didik membahas berbagai informasi yang berhasil didapatkan
disertai dengan tanya jawab. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 111 – 114 no. 1 –
20) dan soal uraian (hal 113 – 114 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
 Peserta didik membuat analisis singkat mengenai dampak sosial politik dari
peristiwa G30S/PKI di masyarakat (Aktivitas hal 110). (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

56
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 87 – 114)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 111 – 114 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
113 – 114 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).

Kunci Jawaban
A.
1. d 11. e
2. b 12. d
3. d 13. d
4. c 14. d
5. a 15. a
6. c 16. c
7. a 17. e
8. a 18. b
9. a 19. a
10. a 20. d
B.
1. Rasa kesukuan yang ditanamkan
DI/TII telah berakar di hati rakyat Kahar Muzakar dan gerombolannya mengenal sifat
rakyat. Kahar Muzakar dan pasukannya juga memanfaatkan lingkungan alam yang
sangat dikenalnya sehingga sulit ditumpas.

57
2. Mengoptimalkan potensi dan kekayaan
daerah, menuntut otonomi daerah yang seluas-luasnya, dan mengusahakan
pembangunan daerah agar setara dengan pembangunan di ibu kota Jakarta.
3. Persetujuan Renville mengharuskan
pemerintah RI menarik pasukan gerilya RI ke luar batas garis demarkasi Van Mook dan
mengosongkan wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda, diantaranya daerah Jawa Barat.
Tokoh gerilya RI, S.M. Kartosuwiryo, yang memimpin pasukan Hizbullah dan
Sabilillah, menolak membawa pasukannya dari Jawa Barat ke Jawa Tengah. Ia tidak
lagi mengakui kedaulatan RI dan memproklamasikan berdirinya Negara Islam
Indonesia pada 7 Agustus 1949.
4. Gerakan separatis GAM dan gerakan
DI/TII Aceh memiliki keterkaitan yaitu kedua gerakan tersebut menuntut keadilan dari
pemerintah pusat terhadap Aceh. Gerakan DI/TII Aceh menuntut status wilayah
propinsi kepada pemerintah pusat, mengingat tidak sedikit bantuan yang diberikan
rakyat Aceh selama perang kemerdekaan. Sedangkan, Gerakan Aceh Merdeka menuntut
Aceh lepas dari RI akibat kesejahteraan rakyat Aceh kurang diperhatikan oleh
pemerintah pusat karena pembangunan hanya terfokus di Pulau Jawa.
5. Musso sebagai tokoh kawakan PKI
mengeluarkan propaganda yang menentang kebijakan kabinet Hatta. Menurutnya,
kebijaksanaan kabinet Hatta lebih menjual bangsa Indonesia kepada pihak Belanda.
Musso kemudian menggerakkan kekuatan PKI untuk melakukan pemberontakan di
Madiun pada tahun 1948.
6. Pada bulan Agustus 1965, Presiden
Soekarno dikabarkan sakit keras. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh PKI untuk
merebut kekuasaan. Pimpinan Biro Khusus PKI kemudian mengadakan rapat untuk
mempersiapkan gerakan yang akan dilaksanakan pada 30 September. Pada 30
September 1965, PKI menculik dan membunuh enam orang perwira tinggi dan seorang
perwira pertama Angkatan Darat. Ketujuh perwira tersebut dibawa ke Lubang Buaya.
Selain itu, PKI juga membunuh Ade Irma Suryani, putri Jenderal Nasution. Bersamaan
dengan waktu penculikan, PKI juga menduduki RRI dan Pos Telekomunikasi. Di Jawa
Tengah, G30S/PKI berhasil merebut kekuasaan di Semarang dan Yogyakarta. PKI
berhasil menculik dan membunuh Kolonel Katamso dan Letkol. Sugiyono. ABRI
kemudian mengadakan Operasi Penumpasan yang mulai dilancarkan pada 1 Oktober
1965.
7. Letjen. Achmad Yani, Mayjen.
Soeprapto, Mayjen. Haryono, Mayjen. S. Parman, Brigjen. Pandjaitan, Brigjen. Soetojo,
Letjen. Pierre Tendean, Kolonel Katamso dan Letkol. Sugiyono.
8. Mendukung dan mendorong
penggalangan persatuan dwitunggal antara elemen masyarakat dan ABRI dalam
melaksanakan dan mengamalkan Pancasila secara murni. Menolak usaha-usaha
pembelaan dari unsur apa pun terhadap G30S/PKI.
9. Pembubaran PKI, pembersihan kabinet
Dwikora dari unsur-unsur PKI, dan penurunan harga serta perbaikan ekonomi.
10. Harold Crouch mempunyai tiga
penafsiran sebab G30S/PKI. Pertama, ia melihat bahwa penyebab dari munculnya
tragedi tersebut berasal dari adanya fraksi di dalam tubuh militer yang tidak puas akan
kepemimpinan petinggi militer pada kala itu. Kedua, tragedi tersebut muncul akibat

58
adanya argumen bahwa pergerakan ABRI seluruhnya didalangi PKI. Ketiga, penyebab
peristiwa tersebut adalah adanya kemitraan antara beberapa pejabat pemerintah dengan
pimpinan PKI.

59
 Peserta didik membuat analisis singkat mengenai dampak sosial politik dari
peristiwa G30S/PKI di masyarakat (Aktivitas hal 110).
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi analisis
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi dan
materi. Menguraikan hasil analisis
dengan tepat
Penutup Memberikan kesimpulan
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas metode
penulisan yang dipakai dalam analisis
Orisinalitas Analisis merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian bahasa Bahasa sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitat
if
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi
serta Perubahan Masyarakat di Indonesia dalam
Upaya Mengisi Kemerdekaan
Indikator : - Mendeskripsikan kehidupan politik Indonesia pada
masa Demokrasi Parlementer
- Mendeskripsikan kehidupan ekonomi Indonesia pada
masa Demokrasi Parlementer
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan kehidupan politik Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
 Mendeskripsikan kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Kehidupan politik Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
 Kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer

C. Metode Pembelajaran
Diskusi dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Diskusi dan analisis  Buatlah sebuah  Siswa dapat
kehidupan politik kelompok diskusi! Mendeskripsikan

61
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
masing-masing kabinet Analisislah kehidupan politik
pada masa Demokrasi kehidupan politik di Indonesia pada masa
Parlementer masa masing- Demokrasi Parlementer
 Mendeskripsikan masing kabinet pada  Siswa dapat
kehidupan ekonomi masa Demokrasi Mendeskripsikan
Indonesia pada masa Parlementer dalam kehidupan ekonomi
Demokrasi Parlementer format yang Indonesia pada masa
tersusun rapi! Demokrasi Parlementer

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
menjelaskan secara ringkas latar belakang diterapkan Demokrasi Parlementer di
Indonesia.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik membuat kelompok diskusi yang terdiri dari 3-4 orang untuk
menganalisis kehidupan politik masing-masing kabinet pada masa Demokrasi
Parlementer. Hasil diskusi dibuat dalam format yang tersusun rapi (Aktivitas hal
66). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Guru menjelaskan kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi
Parlementer. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru mengadakan tes lisan mengenai kehidupan ekonomi Indonesia pada masa
Demokrasi Parlementer. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

62
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 59 – 86)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kehidupan politik masing-
masing kabinet pada masa Demokrasi Parlementer (Aktivitas hal 66).
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………
Topik diskusi/debat : …………………………………
Nama
Kelompok/ Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
Nama peserta Kualitatif Kuantitatif
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat

63
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

 Portofolio berbentuk analisis hasil diskusi (Aktivitas hal 66).


Format Penilaian Portofolio
Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi analisis
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi dan
materi. Menguraikan analisis dengan
tepat
Penutup Memberikan kesimpulan
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas metode
penulisan yang dipakai dalam analisis
Orisinalitas Analisis merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian bahasa Bahasa sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
 Tes lisan mengenai kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi
Parlementer.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

64
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi
serta Perubahan Masyarakat di Indonesia dalam
Upaya Mengisi Kemerdekaan
Indikator : - Mendeskripsikan kehidupan politik Indonesia pada
masa Demokrasi Terpimpin
- Mendeskripsikan kehidupan ekonomi Indonesia pada
masa Demokrasi Terpimpin
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan kehidupan politik Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
 Mendeskripsikan kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Kehidupan politik Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
 Kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran melalui  Mendeskripsikan  Siswa dapat Buatlah
ICT dengan mencari kehidupan politik analisis mengenai

65
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
berbagai informasi Indonesia pada kebijakan politik masa
mengenai kebijakan masa Demokrasi Terpimpin dan
politik pada masa Terpimpin dampaknya terhadap
Demokrasi Terpimpin  Mendeskripsikan kehidupan politik
 Mendeskripsikan kehidupan ekonomi Indonesia! Gunakan
kehidupan ekonomi Indonesia pada ensiklopedi, buku-buku,
Indonesia pada masa masa Demokrasi atau internet! (Aktivitas
Demokrasi Terpimpin Terpimpin hal 73)
 Siswa dapat Jelaskan
kondisi perekonomian
masyarakat pada masa
Demokrasi Terpimpin

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan penjelasan mengenai Dewan Konstituante dan Dekrit Presiden
1959.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menugaskan peserta didik untuk mencari informasi tentang kehidupan
ekonomi dan politik Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin, baik dari
internet maupun kepustakaan lain. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat analisis mengenai kebijakan politik masa Terpimpin dan
dampaknya terhadap kehidupan politik Indonesia (Aktivitas hal 73). (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Tes lisan mengenai kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi
Terpimpin. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi

66
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 59 – 86)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio berbentuk analisis mengenai kebijakan politik masa Terpimpin dan
dampaknya terhadap kehidupan politik Indonesia (Aktivitas hal 73).

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi analisis
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi dan
materi. Menguraikan analisis dengan
tepat
Penutup Memberikan kesimpulan
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas metode
penulisan yang dipakai dalam analisis
Orisinalitas Analisis merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian bahasa Bahasa sesuai EYD dan komunikatif

67
Jumlah

 Tes lisan mengenai letak tempat dan bukti penyebaran Islam pada peta Indonesia.
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi
serta Perubahan Masyarakat di Indonesia dalam
Upaya Mengisi Kemerdekaan
Indikator : - Menganalisis perubahan sosial dan budaya bangsa
Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Menganalisis perubahan sosial dan budaya bangsa Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perubahan sosial dan budaya bangsa Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menganalisis  Jelaskan mengenai  Siswa dapat
perubahan sosial dan perubahan sosial Menganalisis perubahan
budaya bangsa dan budaya pada sosial dan budaya bangsa
Indonesia periode 1950-an! Indonesia

69
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan gambaran mengenai keadaan sosial pada awal kemerdekaan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menugaskan peserta didik untuk mencari informasi tentang perubahan
sosial dan budaya bangsa Indonesia, baik dari internet maupun kepustakaan lain.
(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Guru dan peserta didik menganalisis informasi yang didapatkan.(nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 83 – 85 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 85 – 86 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

70
E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 59 – 86)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 83 – 85 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 85
– 86 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).

Kunci Jawaban
A.
1. d 11. e
2. d 12. c
3. d 13. c
4. d 14. a
5. c 15. d
6. c 16. c
7. a 17. b
8. b 18. d
9. d 19. a
10. a 20. c
B.
1. Kabinet Natsir berusaha meningkatkan
keamanan dan ketertiban, menguatkan penyempurnaan susunan pemerintahan,
penyempurnaan angkatan perang, memperjuangkan Irian Barat, dan memusatkan
perhatian pada ekonomi rakyat. Kabinet Sukiman memiliki program kerja berupa
tindakan tegas untuk menjaga keamanan dan ketertiban, memperjuangkan kesejahteraan
rakyat dengan memperbarui hukum agrarian, mempersiapkan pemilu, memperjuangkan
Irian Barat. Kabinet Wilopo mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilu,
meningkatkan kemakmuran, pendidikan, dan keamanan rakyat, menyelesaikan Irian
Barat, memperbaiki hubungan dengan Belanda, dan menjalankan politik luar negeri
bebas aktif. Kabinet Ali I mempersiapkan pemilu, mengatasi pemberontakan di
berbagai daerah, dan melaksanakan politik luar negeri bebas aktif. Kabinet
Burhanuddin Harahap melaksanakan pemilu, mengangkat Nasution sebagai KSAD, dan
menangkap Mr. Djody atas kasus korupsi. Kabinet Ali II memperjuangkan Irian Barat,
mempercepat pembentukan daerah otonomi di Indonesia, meningkatkan kesejahteraan
pegawai dan buruh, menyehatkan anggaran belanja dan keuangan negara, mengganti
sistem ekonomi kolonial dengan sistem ekonomi nasional. Kabinet Djuanda melakukan
pembentukan dewan nasional, normalisasi keadaan Republik, memperjuangkan
pembatalan hasil KMB, memperjuangkan Irian Barat, dan mempercepat pembangunan.

71
2. Zaken kabinet merupakan kabinet
dengan formasi orang-orang yang memiliki keahlian di bidangnya.
3. Pada masa Demokrasi Terpimpin,
kehidupan ekonomi masyarakat sangat memprihatinkan karena Indonesia sedang
dilanda krisis ekonomi dan inflasi yang tinggi sehingga menyebabkan daya beli
masyarakat menurun tajam.
4. Sistem perekonomian yang
menegaskan bahwa orang-orang yang dapat melaksanakan kegiatan perekonomian
hanyalah orang yang mendapat izin khusus dari pemerintah.
5. Anggota-anggota Dewan Konstituante
hanya mementingkan kepentingan kelompoknya masing-masing dalam menyusun UUD
yang baru sehingga sulit untuk mencapai kata sepakat. Hal tersebut membuat Presiden
Soekarno membubarkan dewan tersebut dan memberlakukan kembali UUD 1945.
Keputusan tersebut tertuang dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
6. Pada periode 1950an, masyarakat
Indonesia mulai meningkat kesadarannya untuk selalu memperbarui informasi dan
meningkatkan pengetahuan tentang dunia luar, khususnya teknologi, politik, dan
budaya.
7. Proyek mercusuar Ganefo
menghambat pembangunan ekonomi dan moneter Indonesia. proyek-proyek ini
menghabiskan banyak dana nasional sehingga pembangunan sektor moneter tidak
diprioritaskan.
8. PKI berusaha menempatkan seluruh
kehidupan masyarakat agar berada di bawah kekuasaannya. Kampus harus terdistorsi
oleh praktik dari PKI. PKI cukup mendominasi di masyarakat.
9. Banyak perseteruan antara pemenang
Pemilu I yang menyebabkan sidang parlemen menjadi deadlock.
10. Melakukan nasionalisasi ekonomi yang
dilakukan oleh Kabinet Ali I. Menerapkan Gerakan Assaat dan melaksanakan MUNAP.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi
serta Perubahan Masyarakat di Indonesia dalam
Upaya Mengisi Kemerdekaan
Indikator : - Mendeskripsikan kondisi politik, sosial, dan ekonomi
Indonesia di awal 1960-an
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan kondisi politik, sosial, dan ekonomi Indonesia di awal 1960-an
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Kondisi politik, sosial, dan ekonomi Indonesia di awal 1960-an

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendeskripsikan  Buatlah sebuah  Siswa dapat
kondisi politik, sosial, cerita pendek Mendeskripsikan kondisi

73
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
dan ekonomi Indonesia mengenai politik, sosial, dan
di awal 1960-an keterkaitan kondisi ekonomi Indonesia di
ekonomi, politik, awal 1960-an
dan sosial
masyarakat
Indonesia di masa
awal tahun 1960-an!
Bacalah buku atau
artikel dari internet
untuk menambah
wawasanmu tentang
peristiwa pada masa
itu!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Bagaimana posisi Presiden Soekarno pada awal 1960-an?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan kondisi politik, sosial, dan ekonomi Indonesia di awal 1960-
an, (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik membuat cerita pendek mengenai keterkaitan kondisi ekonomi,
politik, dan sosial masyarakat Indonesia di masa awal tahun 1960-an. Peserta
didik membaca buku atau artikel dari internet untuk menambah wawasan
tentang peristiwa pada masa itu (Aktivitas hal 82). Tugas dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

74
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 59 – 86)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet
F. Penilaian
 Cerita pendek mengenai keterkaitan kondisi ekonomi, politik, dan sosial masyarakat
Indonesia di masa awal tahun 1960-an. Peserta didik membaca buku atau artikel
dari internet untuk menambah wawasan tentang peristiwa pada masa itu (Aktivitas
hal 82). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Format Penilaian Portofolio


Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi cerita
pendek
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan cerita pendek. Menguraikan cerita
pendek dengan tepat
Penutup Memberikan kesimpulan
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas metode
penulisan yang dipakai dalam cerita pendek
Orisinalitas Cerita pendek merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian bahasa Bahasa sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah

75
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai
dengan Masa Reformasi
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisis Perkembangan Pemerintah Orde Baru
Indikator : - Mendeskripsikan kronologis lahirnya pemerintahan
Orde Baru
- Mengidentifikasi ciri-ciri pokok kebijakan sosial,
politik, ekonomi pemerintah Orde Baru
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan kronologis lahirnya pemerintahan Orde Baru
 Mengidentifikasi ciri-ciri pokok kebijakan sosial, politik, ekonomi pemerintah Orde
Baru
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Kronologis lahirnya pemerintahan Orde Baru
 Ciri-ciri pokok kebijakan sosial, politik, ekonomi pemerintah Orde Baru

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, inquiri, dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran melalui  Buatlah esai atau  Siswa dapat
ICT mengenai kliping yang Mendeskripsikan
kronologis lahirnya menceritakan kronologis lahirnya

77
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
pemerintahan Orde Supersemar 1966! pemerintahan Orde Baru
Baru Kamu boleh  Siswa dapat
 Pembelajaran inquiri menggunakan Mengidentifikasi ciri-ciri
mengenai ciri-ciri berbagai media pokok kebijakan sosial,
pokok kebijakan sosial, pendukung dan politik, ekonomi
politik, ekonomi sertakan gambar pemerintah Orde Baru
pemerintah Orde Baru atau foto jika
memungkinkan!
 Apa yang dimaksud
dengan REPELITA?

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
menjelaskan kondisi politik Indonesia pascapemberontakan G30S/PKI.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan kronologis lahirnya pemerintahan Orde Baru. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai kebijakan sosial,
politik, ekonomi pemerintah Orde Baru. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
 Tes lisan mengenai kebijakan sosial, politik, ekonomi pemerintah Orde Baru.
(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik membuat esai atau kliping yang menceritakan Supersemar 1966
dengan menggunakan berbagai media pendukung dan menyertakan gambar atau
foto (Aktivitas hal 121). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. (nilai
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,

78
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 115 – 134)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

79
F. Penilaian
 Esai atau kliping yang menceritakan Supersemar 1966 dengan menggunakan
berbagai media pendukung dan menyertakan gambar atau foto (Aktivitas hal 121).
Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi esai
atau kliping
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan esai
dengan tepat
Penutup Memberikan kesimpulan esai
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
penulisan esai
Orisinalitas Esai atau kliping merupakan hasil
karangan sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

 Tes lisan mengenai kebijakan sosial, politik, ekonomi pemerintah Orde Baru.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai
dengan Masa Reformasi
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisis Perkembangan Pemerintah Orde Baru
Indikator : - Mendeskripsikan menguatnya peran negara pada masa
Orde Baru
- Mendeskripsikan dampak menguatnya peran negara
terhadap kehidupan sosial politik masyarakat
Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan menguatnya peran negara pada masa Orde Baru
 Mendeskripsikan dampak menguatnya peran negara terhadap kehidupan
sosial politik masyarakat
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Menguatnya peran negara pada masa Orde Baru
 Dampak menguatnya peran negara terhadap kehidupan sosial politik masyarakat

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendeskripsikan  Fusi Partai  Siswa dapat
menguatnya peran Persatuan Mendeskripsikan
negara pada masa Orde Pembangunan menguatnya peran

81
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Baru dan dampaknya dilakukan pada ... negara pada masa Orde
terhadap kehidupan a. 3 Januari 1973 Baru
sosial politik b. 4 Januari 1973  Mendeskripsikan
masyarakat dampak menguatnya
c. 5 Januari 1973
d. 6 Januari 1973 peran negara pada masa
Orde Baru terhadap
e. 7 Januari 1973 kehidupan sosial politik
(Evaluasi hal 132 – masyarakat
134)
 Jelaskanlah
mengenai
keterkaitan antara
menguatnya peran
negara dengan
perkembangan
kehidupan
masyarakat pada
masa pemerintahan
Orde Baru!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Sebutkan partai politik pada masa Orde Baru?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan menguatnya peran negara pada masa Orde Baru. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Tanya jawab mengenai menguatnya peran negara terhadap kehidupan sosial
politik masyarakat. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 132 – 134 no. 1 –
20) dan soal uraian (hal 134 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan: Religius,

82
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 115 – 134)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 132 – 134 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
134 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).

Kunci Jawaban
A.
1. a 8. a
2. d 9. a
3. d/e 10. c
4. d 11. c
5. e 12. a
6. c 13. d
7. b 14. c

83
15. b 18. b
16. a 19. a
17. b 20. b

B.
1. Setelah tragedi G30S/PKI, situasi
Indonesia sangat tegang. Pada 10 Maret 1966, Presiden Soekarno mengadakan
pertemuan dengan berbagai partai politik untuk menekankan partai politik agar menolak
dan mengecam demonstrasi mahasiswa. Pertemuan tersebut tidak ditanggapi oleh partai
politik. Pada 11 Maret 1966, digelar sidang paripurna untuk menyelesaikan masalah
Indonesia. Pertemuan tersebut ditutup karena ada pasukan tak dikenal di luar istana.
Presiden Soekarno kemudian pergi ke Istana Bogor. Mayjen Basoeki Rachmat, Brigjen
M. Yusuf, dan Brigjen Amir Machmoed kemudian mengadakan pertemuan dengan
Presiden Soekarno yang didampingi oleh dr. J. Leimena, dr. Subandrio, dan dr. Chairoel
Saleh. Presiden Soekarno kemudian memberikan Surat Perintah Sebelas Maret kepada
Mayjen Soeharto. Dengan demikian, urusan kenegaraan dimandatkan kepada Soeharto.
Kemudian pada 23 Februari 1967, Presiden Soekarno secara resmi telah menyerahkan
jabatan kekuasaan kepada Soeharto.
2. Pada tanggal 11 Maret 1967, Mayjen
Basoeki Rachmat, Brigjen M. Yusuf, dan Brigjen Amir Machmoed mengadakan
pertemuan dengan Presiden Soekarno yang didampingi oleh dr. J. Leimena, dr.
Subandrio, dan dr. Chairoel Saleh di Istana Bogor. Presiden Soekarno kemudian
memberikan Surat Perintah Sebelas Maret kepada Mayjen Soeharto yang berisi perintah
untuk mengatasi masalah keamanan dan krisis politik yang terjadi pada saat itu. Surat
itu kemudian dikenal dengan sebutan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
3. Peristiwa Malari didahului oleh adanya
arus investasi Jepang yang membanjiri Indonesia dan mengalahkan ruang gerak sektor
ekonomi lokal. Demonstrasi mulai bermunculan menentang investasi tersebut. Salah
satunya adalah demonstrasi pada 15 Februari hingga 16 Februari 1974, seiring dengan
kedatangan perdana menteri Jepang, Kakuei Tanaka. Situasi pun mulai memanas pada
17 Februari 1974, saat pemerintah mulai menerapkan pola represif untuk membubarkan
demonstrasi tersebut. Kerusuhan pun mulai tersulut. Massa mulai melakukan
penghancuran dan pembakaran terhadap produk-produk Jepang. Pada peristiwa Malari,
tiga orang mahasiswa ditangkap oleh aparat dan diadili pada 7 Agustus 1974. Mereka
adalah Hariman Siregar, Sjahrir, dan Muhammad Aini Chalid. Mereka secara sepihak
dituduh melakukan kegiatan subvesif yang mengancam stabilitas bangsa.
4. Program Kerja Kabinet Ampera
tercermin dalam Catur Karya. Pertama, memperbaiki kualitas kehidupan rakyat
Indonesia, terutama dalam hal sandang dan pangan. Kedua, menggelar Pemilihan
Umum secepatnya hingga 5 Juli 1968, seperti yang telah ditetapkan dalam TAP MPRS
No. XI/MPRS/1966. Ketiga, kembali meluruskan dan melaksanakan prinsip politik luar
negeri Indonesia yang bebas dan aktif sesuai dengan TAP MPRS No. XI/MPRS/1966.
Keempat, meneruskan perjuangan untuk menolak imperialisme dan kolonialisme dalam
berbagai bentuk.
5. Kemunculan dwifungsi ABRI pada
awalnya merupakan konsep yang diajukan oleh Jenderal A.H. Nasution pada 11
November 1958. Dalam pidatonya yang berjudul “Jalan Tengah”, Jenderal Nasution

84
menyatakan bahwa tentara juga merupakan kekuatan sosial politik yang berperan di
dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
6. Fusi partai politik menjadi PDI, PPP,
dan Golongan Karya. Munculnya berbagai organisasi profesi, seperti Korpri dan
Federasi Buruh Seluruh Indonesia.
7. Kelompok PDI berdiri pada 11 Januari
1973 terdiri atas PNI, Parkindo, Partai Katolik, IPKI, dan Partai Murba. Kelompok PPP
berdiri pada 5 Januari 1973 terdiri atas NU, Partai Muslimin Indonesia, PSII, dan Perti.
Kelompok Golongan Karya terdiri dari berbagai organisasi profesi, organisasi buruh,
organisasi tani dan nelayan, organisasi seniman, dan organisasi masyarakat.
8. Menerapkan anggaran belanja
seimbang, menerapkan kebijakan untuk mengekang proses ekspansi kredit, menerapkan
kebijakan penundaan pembayaran utang, menerapkan kebijakan penanaman modal
asing, memberikan stimulasi kepada para pengusaha untuk menyerahkan sebagian hasil
usahanya untuk sektor pajak dan ekspor Indonesia.
9. Masyarakat harus mengikuti ketetapan
yang digariskan oleh pemerintah Orde Baru. Segala jenis pergerakan nasional tidak
boleh melenceng dari Pancasila. Soeharto juga menerapkan sistem reward and
punishment terhadap orang-orang yang mendukung atau menentang kekuatan Orde
Baru.
10. Di kampus, dilaksanakan Normalisasi
Kehidupan Kampus dan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK). Sejak tahun
1978, sistem tersebut membatasi hak-hak warga negara untuk berserikat dan berkumpul
dalam rangka mengeluarkan dan menyatakan pendapat. Berbagai pergerakan yang
disinyalir berbeda haluan dengan asas tunggal Pancasila langsung dihukum dengan
dakwaan subversif. Selain itu, kebebasan pers dan media juga dikekang dengan jalan
melakukan pembredelan pada media yang bertentangan dengan pemerintah Orde Baru.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai
dengan Masa Reformasi
Kompetensi Dasar : 2.2. Menganalisis Proses Berakhirnya Pemerintah Orde
Baru dan Terjadinya Reformasi
Indikator : - Mengidentifikasi faktor penyebab jatuhnya pemerintah
Orde Baru
- Merekonstruksi jatuhnya pemerintah Orde Baru secara
kronologis
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi faktor penyebab jatuhnya pemerintah Orde Baru
 Merekonstruksi jatuhnya pemerintah Orde Baru secara kronologis
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Krisis multidimensi dan munculnya reformasi
 Kronologi jatuhnya pemerintah Orde Baru

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, inquiri, dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengidentifikasi faktor  Krisis ekonomi di  Siswa dapat
penyebab jatuhnya Indonesia dimulai Mengidentifikasi faktor
pemerintah Orde Baru dengan adanya ... penyebab jatuhnya

86
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran inquiri a. utang luar pemerintah Orde Baru
mengenai jatuhnya negeri  Merekonstruksi jatuhnya
pemerintahan Orde b. turunnya pemerintahan Orde Baru
Baru nilai rupiah secara kronologis
c. maraknya
demonstrasi
d. naiknya
harga-harga
e. kurang
kepercayaan pada
pemerintah
 Jelaskan kronologis
penembakan
mahasiswa Trisakti
pada 12 Mei 1998!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan penjelasan secara
garis besar mengenai kehidupan sosial politik menjelang kejatuhan Orde Baru.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan mengenai faktor penyebab jatuhnya pemerintah Orde Baru.
(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai kronologi
jatuhnya pemerintahan Orde Baru. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
 Peserta didik membuat analisis singkat mengenai pelajaran yang dapat diambil
dari sejarah terjadinya krisis multidimensi dan metode yang tepat untuk
mencegah terjadinya krisis tersebut (Aktivitas hal 141). (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,

87
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.(nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 161 – 162 no. 1 –
20) dan soal uraian (hal 163 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 135 – 168)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

88
F. Penilaian
 Portofolio berbentuk analisis singkat mengenai pelajaran yang dapat diambil dari
sejarah terjadinya krisis multidimensi dan metode yang tepat untuk mencegah
terjadinya krisis tersebut (Aktivitas hal 141).
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
analisis
Isi Kesesuaian antara judul dengan
isi dan materi. Menguraikan hasil
analisis dengan tepat.
Penutup Memberikan kesimpulan analisis
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
analisis
Orisinalitas Analisis merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian dan Bahasa sesuai EYD dan
bahasa komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

 Evaluasi pilihan ganda hal 112 – 114 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
114 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Kunci Jawaban
A.
1. a 11. a
2. a 12. c
3. a 13. d
4. a 14. e
5. c 15. a
6. e 16. c
7. c 17. c
8. c 18. 5 Mei 1999
9. c 19. d
10. b 20. a

89
B.
1. Krisis multidimensi yang melanda
Indonesia. Dimulai dari krisis ekonomi yang memunculkan krisis sosial, politik, dan
krisis legitimasi atas pemerintahan Orde Baru.
2. Aksi damai mahasiswa Trisakti digelar
tanggal 12 Mei 1998 pada pukul 11.00. Pada pukul 13.00 mahasiswa memutuskan
untuk mendatangi gedung MPR/DPR, tetapi aparat tidak mengizinkan. Negosiasi
dilakukan hingga akhirnya mahasiswa hanya sampai di kantor walikota Jakarta Barat
dan diminta untuk kembali ke kampus. Pada pukul 17.20 mahasiswa berjalan mundur
memasuki kampus Trisakti, tiba-tiba terdengar suara letusan yang diduga dilepaskan
oleh aparat. Setelah itu, keempat mahasiswa Trisakti tertembak dan meninggal setelah
berada di dalam kampus.
3. Penetapan kebijakan reformasi
pembangunan, penyelenggaraan pemerintah bebas KKN, penyelenggaraan otonomi
daerah, demokrasi ekonomi, pelaksanaan Pemilu, penegakan HAM, dan penetapan
Pancasila sebagai dasar negara.
4. Krisis ekonomi yang terjadi di
Indonesia menyebabkan roda perekonomian tidak berjalan karena banyak perusahaan
yang bangkrut sehingga menyebabkan banyak pengangguran. Ditambah lagi
kesenjangan sosial ekonomi yang dirasakan masyarakat akibat KKN yang dilakukan
oleh pemerintah Orde Baru. Krisis ekonomi merembet pada krisis politik dan sosial
yang mengakibatkan masyarakat tidak percaya pada pemerintah Orde Baru dan
menuntut turunnya Soeharto sebagai presiden. Presiden Soeharto kemudian lengser
keprabon yang menandai jatuhnya Orde Baru.
5. Sebagian kalangan ahli hukum dan
mahasiswa melihat bahwa pengangkatan B.J. Habibie sebagai presiden RI tidak
konstitusional. Hal ini didasari oleh pasal 9 UUD 1945 yang berbunyi, “Sebelum
memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau
berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan MPR atau DPR”. Faktanya, peralihan
kepemimpinan dari Soeharto ke B.J. Habibie pada 21 Mei 1998 tidak dilakukan di
depan MPR/DPR, melainkan hanya di depan ketua Mahkamah Agung, dan hanya
bertempat di Istana Negara.
6. Kehidupan ekonomi dan sosial
Indonesia pasca reformasi semakin memburuk. Tingginya angka pengangguran dan
melambatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan kriminalitas meningkat. Investasi
asing di Indonesia juga menurun dan IMF menuntut pemerintah untuk menghapus
subsidi.
7. Sri Bintang Pamungkas dan Mochtar
Pakpahan dibebaskan karena Presiden Habibie mengangkat kembali kebebasan
berkumpul dan menyatakan pendapat.
8. Melakukan proses rekapitulasi
perbankan Indonesia, melaksanakan likuidasi bank-bank yang bermasalah,
memperbaiki angka nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga mencapai
di bawah Rp10.000,00, membangun konstruksi baru perekonomian Indonesia,
melaksanakan syarat-syarat reformasi ekonomi yang diberikan IMF kepada Indonesia.
9. Kemunculan dwifungsi ABRI pada
awalnya merupakan konsep yang diajukan oleh Jenderal A.H. Nasution pada 11

90
November 1958. Dalam pidatonya yang berjudul “Jalan Tengah”, Jenderal Nasution
menyatakan bahwa tentara juga merupakan kekuatan sosial politik yang berperan di
dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
10. Pemilu 1999 diatur dalam UU No. 3
Tahun 1999. Di dalam peraturan ini ditetapkan bahwa pemilihan umum bersifat
campuran antara sistem proporsional dan sistem distrik. Pemilu tingkat nasional digelar
pada 7 Juni 1999. Dari 48 partai politik yang berpartisipasi dalam Pemilu 1999, terdapat
5 partai besar yang menempati urutan tertinggi, yaitu PDI-P, Golkar, PKB, PPP, dan
PAN.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai
dengan Masa Reformasi
Kompetensi Dasar : 2.3. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi serta
Perubahan Masyarakat di Indonesia pada Masa
Reformasi
Indikator : - Mendeskripsikan perkembangan politik setelah 21
Mei 1998
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan perkembangan politik setelah 21 Mei 1998
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perkembangan politik setelah 21 Mei 1998

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran melalui  Bagaimana kondisi  Siswa dapat
ICT mengenai ekonomi Indonesia Mendeskripsikan
perkembangan politik pasca reformasi? perkembangan politik
setelah 21 Mei 1998 setelah 21 Mei 1998

92
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
menerangkan secara garis besar mengenai materi yang telah dipelajari seminggu
sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru dan peserta didik membahas informasi yang didapatkan dari internet dan
sumber lain disertai dengan tanya jawab.(nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi beberapa kelompok untuk mencari artikel dari internet dan
sumber lainnya mengenai perkembangan politik setelah 21 Mei 1998. (nilai
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi Akhir Semester 1 pilihan ganda (hal
164 – 168 no. 1 – 40) dan soal uraian (hal 168 no 1 – 15). (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai

93
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 135 – 168)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi Semester 1 pilihan ganda hal 164 – 168 no. 1 - 40 (skor 1 s/d 40).
Uraian hal 168 no. 1 - 15 (skor setiap soal benar 4 tetapi bila mendekati 2)

Evaluasi Semester 1
A.
51. b 71. e
52. e 72. a
53. d 73. d
54. c 74. d
55. d 75. c
56. d 76. c
57. a 77. e
58. c 78. c
59. c 79. b
60. a 80. d
61. b 81. b
62. d 82. a
63. e 83. d
64. d 84.
65. a 85. c
66. e 86. c
67. a 87. d
68. a 88. e
69. 89. d
70. b 90. a

B.
1. Perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan masih perlu pembenahan karena
sebagian besar aset negara masih atas nama kolonial Belanda dan Jepang. Untuk itu,
pemerintah Indonesia mengeluarkan Oeang Republik Indonesia dan mendirikan Bank
Negara Indonesia. Selain itu, pemerintah juga melakukan nasionalisasi de Javasche
Bank menjadi Bank Indonesia. Untuk memajukan pengusaha pribumi, diterapkan

94
kebijakan yang mendukung pengembangan usaha, baik dalam permodalan maupun
pengetahuan tentang pengembangan usaha.
2. Ada hubungannya. Keragaman ideologi mengandung implikasi yang signifikan
terhadap struktur kepemimpinan negara. Perubahan otoritas KNIP dan munculnya
berbagai partai politik di Indonesia menjadi dua katalisator utama terhadap perubahan
struktur kekuasaan pemerintahan. Susunan kabinet yang dibentuk pada 2 September
1945 mencerminkan komposisi yang mewakili keragaman ideologi di Indonesia.
Maklumat 3 November 1945 juga berperan dalam susunan lembaga kepresidenan
negara.
3. Dunia Internasional dan PBB mengecam Agresi Militer Belanda II dan memberi
dukungan kepada Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan dengan Belanda.
Dewan Keamanan PBB mendirikan UNCI yang bertugas untuk menyelesaikan masalah
Indonesia-Belanda salah satunya dengan mengusahakan terwujudnya Perundingan
Roem-Royen dan Konferensi Meja Bundar.
4. Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir Desember 1949.
Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun berikutnya. Untuk keamanan akan
dibentuk APRIS dengan TNI sebagai intinya.
5. Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilu. Meningkatkan taraf kemakmuran,
pendidikan, dan keamanan rakyat. Berusaha menyelesaikan masalah Irian Barat,
memperbaiki hubungan dengan Belanda, dan konsisten menjalankan politik luar negeri
yang bebas aktif.
6. Deklarasi Ekonomi dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada 23 Maret 1963. Deklarasi
ini berisi tentang peraturan ekspor impor dan masalah penetapan harga.
7. Kabinet Natsir masa jabatan 6 September 1950 – 18 April 1951. Kabinet Sukiman masa
jabatan 26 April 1951 – 1952. Kabinet Wilopo masa jabatan 19 Maret 1952 – 2 Juni
1953. Ali Sastroamidjojo I masa jabatan 31 Juli 1953 – 24 Juli 1955. Kabinet
Burhanuddin Harahap masa jabatan Agustus 1955 – 3 Maret 1956. Kabinet Ali
Sastroamidjojo II masa jabatan 24 Maret 1956 – 14 Maret 1957. Kabinet Djuanda masa
jabatan 9 April 1957 – Juli 1959.
8. Pada masa Demokrasi Terpimpin, kehidupan politik Indonesia dikendalikan oleh
Presiden Soekarno dengan mendirikan Front Nasional, membubarkan DPR hasil Pemilu
1955 dan menegakkan NASAKOM yang menguntungkan PKI.
9. Pemberlakuan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan momen pergantian sistem
demokrasi Indonesia dari Demokrasi Liberal/Parlementer ke sistem Demokrasi
Presidensial. Dekrit ini juga menandai berakhirnya tugas Konstituante setelah 3 tahun
gagal membuat rancangan UUD pengganti UUDS 1950.
10. Manifesto Politik Republik Indonesia (MANIPOL) yang disampaikan oleh Presiden
Soekarno berisi pernyataan bahwa demokrasi yang tepat bagi bangsa Indonesia
bukanlah Demokrasi Liberal, melainkan demokrasi yang berangkat dari akar budaya
bangsa Indonesia sendiri. Demokrasi ini menempatkan toleransi dan musyawarah untuk
mufakat dengan berlandaskan hati nurani yang luhur atas dasar ketuhanan. Untuk
melaksanakan MANIPOL, digunakanlah strategi politik, yaitu UUD 1945, Sosialisme
Indonesia, Demokrasi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia (USDEK).
11. Pada bulan Agustus 1965, Presiden Soekarno dikabarkan sakit keras. Keadaan tersebut
dimanfaatkan oleh PKI untuk merebut kekuasaan. Pimpinan Biro Khusus PKI
kemudian mengadakan rapat untuk mempersiapkan gerakan yang akan dilaksanakan
pada 30 September. Pada 30 September 1965, PKI menculik dan membunuh enam

95
orang perwira tinggi dan seorang perwira pertama Angkatan Darat. Ketujuh perwira
tersebut dibawa ke Lubang Buaya. Selain itu, PKI juga membunuh Ade Irma Suryani,
putri Jenderal Nasution. Bersamaan dengan waktu penculikan, PKI juga menduduki
RRI dan Pos Telekomunikasi. Di Jawa Tengah, G30S/PKI berhasil merebut kekuasaan
di Semarang dan Yogyakarta. PKI berhasil menculik dan membunuh Kolonel Katamso
dan Letkol. Sugiyono. ABRI kemudian mengadakan Operasi Penumpasan yang mulai
dilancarkan pada 1 Oktober 1965.
12. Pemerintah memberikan wewenang kepada Jendral Ahmad Yani sebagai pemimpin
operasi penumpasan. Operasi militer gabungan untuk daerah Sulawesi Utara dinamakan
Operasi Sapta Marga. Pada Februari 1958, pesawat-pesawat AURI melakukan
pengeboman pada sejumlah kota tempat konsentrasi pasukan PRRI lainnya. Pasukan
TNI juga didaratkan melalui laut. Pemerintah pusat juga memecat Somba dan
Runturambi. Pemberontakan PRRI/Permesta akhirnya dapat dilumpuhkan sekitar
Agustus 1958, walaupun sisanya masih ada hingga tahun 1961.
13. Muncul tuntutan dari berbagai pihak agar pemerintah segera menumpas PKI,
membersihkan pemerintahan dari unsur PKI, dan memperbaiki perekonomian
Indonesia. Tuntutan tersebut berasal dari KAMI, KAPPI, KAPI, KABI, KASI, dan
KAWI. Selain itu muncul Naskah Deklarasi Mendukung Pancasila yang dikeluarkan
oleh Badan Koordinasi Kesatuan Aksi dan Front Pancasila.
14. Fusi partai politik menjadi PDI, PPP, dan Golongan Karya. Munculnya berbagai
organisasi profesi, seperti Korpri dan Federasi Buruh Seluruh Indonesia.
15. Kehidupan ekonomi dan sosial Indonesia pasca reformasi semakin memburuk.
Tingginya angka pengangguran dan melambatnya pertumbuhan ekonomi
mengakibatkan kriminalitas meningkat. Investasi asing di Indonesia juga menurun dan
IMF menuntut pemerintah untuk menghapus subsidi.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai
dengan Masa Reformasi
Kompetensi Dasar : 2.3. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi serta
Perubahan Masyarakat di Indonesia pada Masa
Reformasi
Indikator : - Mendeskripsikan kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat pascareformasi
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pascareformasi
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pascareformasi

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, wawancara

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Wawancara narasumber  Wawancara  Siswa dapat
yang mengalami narasumber yang Mendeskripsikan kondisi
peristiwa masa-masa mengalami sosial dan ekonomi
reformasi 1998 dan peristiwa masa- masyarakat
jadikanlah tugas masa reformasi pascareformasi
portofolio 1998 dan jadikanlah

97
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
tugas portofolio

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan “Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia
pascareformasi?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik melakukan wawancara dengan narasumber yang mengalami
peristiwa masa-masa reformasi 1998 sebagai tugas portofolio (Analitika hal
159). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 135 – 168)
 Peta konsep
 Power point

98
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Wawancara dengan narasumber yang mengalami peristiwa masa-masa reformasi
1998 sebagai tugas portofolio (Analitika hal 159).

Format Penilaian Portofolio


Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pemahaman tentang peristiwa masa-
masa reformasi 1998
Pengetahuan tentang teknik wawancara
Keberanian melakukan wawancara
Ketepatan menggunakan teknik
wawancara
Kemampuan mengumpulkan data
Penyajian, bahasan dan bahasa
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

99
100
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran : Sejarah


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester : XII / 2

Nama Guru : ...........................


NIP/NIK : ...........................
Sekolah : ...........................
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)

101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia
dan Afrika
Alokasi Waktu : 6x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan Afrika

 Nilai Karakter Bangsa :


 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan Afrika

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi jigsaw

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran melalui  Carilah informasi di  Siswa dapat
ICT dan diskusi jigsaw internet dan media Mendeskripsikan
mengenai nasionalisasi lainnya mengenai nasionalisasi dan
dan dekolonisasi di nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan

102
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Asia dan Afrika dekolonisasi di Asia Afrika
dan Afrika
kemudian
diskusikan dengan
teman sekelasmu!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan penjelasan secara garis besar mengenai situasi di Asia dan Afrika
pada masa kolonisasi bangsa Barat.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai
nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan Afrika. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru membagi peserta didik dalam tujuh kelompok dan materi dibagi dalam
tujuh bagian, yaitu nasionalisasi Turki, India, Cina, Filipina, Mesir, Lybia, dan
Afrika Selatan. Setiap kelompok menganalisis satu materi yang berbeda dan
mempresentasikannya di depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu tiga puluh
menit untuk presentasi dan tanya jawab serta memberikan hasil kesimpulan
diskusi untuk dipelajari oleh kelompok lain. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup

103
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 169 – 184)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw mengenai nasionalisasi Turki, India, Cina,
Filipina, Mesir, Lybia, dan Afrika Selatan.

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
Nilai
Nama Kelompok/ Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai Kuali
Nama peserta didik Kuantitatif
tatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

104
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan ekonomi dan politik Indonesia
pasca-Perang Dunia II
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan ekonomi dan politik Indonesia pasca-Perang Dunia II
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Ekonomi dan politik Indonesia pasca-Perang Dunia II

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran melalui  Bagaimana kondisi  Siswa dapat
ICT mengenai ekonomi ekonomi Indonesia Mendeskripsikan
dan politik Indonesia pascaPD II? ekonomi dan politik
pasca-Perang Dunia II Indonesia pasca-Perang
Dunia II

106
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan penjelasan secara garis besar mengenai keadaan dunia internasional
pasca-Perang Dunia II.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik mencari informasi dari internet dan sumber pustaka lainnya
mengenai ekonomi dan politik Indonesia pasca-Perang Dunia II dan bantuan-
bantuan ekonomi yang diterima Indonesia pasca-Perang Dunia II.(nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru dan peserta didik membahas hasil informasi yang didapatkan disertai
dengan tanya jawab. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 182 – 183 no. 1 –
20) dan soal uraian (hal 183 – 184 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan:

107
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 169 – 184)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 182 – 183 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
183 – 184 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).

Kunci Jawaban
A.
1. a 11. e
2. c 12. b
3. a 13. c
4. d 14. Mendayung diantara dua karang
5. e 15. d
6. b 16. c
7. d 17. a
8. e 18. b
9. c 19. a
10. c 20. d

B.
1. Pergerakan nasional di Filipina
berawal dari munculnya Liga Filipina yang dipimpin oleh Jose Rizal pada tahun 1892.
Liga Filipina dibentuk untuk melawan dominasi penjajahan Spanyol di Filipina. Pada
tanggal 30 Desember 1896, Jose Rizal ditangkap dan di hukum mati oleh Spanyol.
Gerakan nasionalisme dilanjutkan oleh Emilio Aguinaldo pada 1898. Aguinaldo
membangun aliansi dengan Amerika Serikat untuk menggempur Spanyol. Kemudian, ia
memproklamasikan berdirinya Filipina merdeka pada 12 Juni 1898.
2. Nasionalisme Cina muncul pada tahun
1911 dan dipimpin oleh dr. Sun Yat Sen. Latar belakang munculnya nasionalisme Cina
adalah pemerintahan Manchuria yang diktator dan munculnya golongan terpelajar Cina
yang menginginkan format negara Cina modern. Pergerakan nasionali Cina kemudian
dilanjutkan Chiang Kai Shek. Chiang Kai Shek berseteru dengan komunisme yang

108
dipimpin Mao Zedong sehingga menyebabkan Chiang Kai Shek pindah ke Taiwan dan
dimulailah pemerintahan komunis Cina.
3. Ahimsa mengutamakan anti-kekerasan.
Satyagraha mendidik rakyat untuk tidak bekerja sama dengan Inggris. Hartal
menekankan aksi pemogokan kerja oleh rakyat India. Swadesi mengutamakan aksi
pemboikotan dan penolakan seluruh produk-produk buatan Inggris.
4. Pergerakan Islam Al-Ikhwanu Al-
Muslimin (Ikhwanul Muslimin).
5. Nasionalisme di Asia dan Afrika
memberikan semangat kepada rakyat untuk meneruskan perjuangan pergerakan
nasional dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
6. Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal
Nehru, Muhammad Ali Jinnah, Banerji, dan Tikal.
7. Kondisi ekonomi Indonesia sangat
hancur. Kerusakan infrastruktur dan sarana publik akibat perang membuat
perekonomian rakyat tidak berjalan secara optimal. Presiden Soekarno mengadakan
penataan melalui diplomasi internasional berbentuk kesediaan untuk menjadi mitra
dagang bagi negara lain.
8. Memfasilitasi perundingan antara
Indonesia dengan Belanda.
9. Colombo Plan merupakan strategi
Amerika Serikat dan negara-negara blok barat untuk menarik simpati negara-negara
berkembang dan miskin agar bergabung dengan blok barat. Program berbentuk bantuan
ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan dan derajat negara berkembang dan negara
miskin. Program ini dimulai pada Juli 1951.
10. Menarik simpati dunia internasional
melalui diplomasi dengan menjadi mitra dagang. Menerapkan politik luar negeri “bebas
aktif” yang tidak memihak pada blok manapun dan memperjuangkan perdamaian dunia.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya
Perang Dingin
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin

C. Metode Pembelajaran
Pembelajaran inquiri dan tes lisan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran inquiri  Jelaskan persoalan  Siswa dapat
mengenai faktor-faktor penting yang Mengidentifikasi faktor-
penyebab terjadinya memicu terjadinya faktor penyebab
Perang Dingin Perang Dingin! terjadinya Perang Dingin

110
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
menjelaskan secara garis besar akhir dari Perang Dunia II dan Perjanjian
Postdam.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai faktor-faktor
penyebab terjadinya Perang Dingin. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru mengadakan tes lisan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya Perang
Dingin. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya

111
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Tes lisan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan tentang Komunisme Cina, Perang
Korea, dan Revolusi Kuba
Alokasi Waktu : 6x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan tentang Komunisme Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Komunisme Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi jigsaw

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan  Diskusikanlah  Siswa dapat
Komunisme Cina, tentang Komunis Mendeskripsikan tentang
Perang Korea, dan Cina, Perang Korea, Komunisme Cina,
Revolusi Kuba dan Revolusi Kuba Perang Korea, dan
Revolusi Kuba

113
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan “Apa yang kalian ketahui tentang Mao Zedong dan
Komunisme di Cina?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam tiga kelompok dan setiap kelompok membahas satu
materi yang berbeda dari tiga pokok bahasan yaitu, Komunisme Cina, Perang
Korea, dan Revolusi Kuba. Setiap kelompok mencari artikel di perpustakaan
dan internet untuk memudahkan pada saat diskusi. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Setiap kelompok menganalisis satu materi yang berbeda dan
mempresentasikannya di depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu empat
puluh lima menit untuk presentasi dan tanya jawab serta memberikan hasil
kesimpulan diskusi untuk dipelajari oleh kelompok lain. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat

114
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw mengenai Komunisme Cina, Perang
Korea, dan Revolusi Kuba.

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
Nama Kelompok/
Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama peserta
Kualitatif Kuantitatif
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

115
Mengetahui, ............, ………..............
Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan Perang Vietnam dan perkembangan
politik di kawasan Asia Tenggara
Alokasi Waktu : 6x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia
Tenggara
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia Tenggara

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, dan bermain

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mencari artikel di  Diskusikanlah  Siswa dapat
perpustakaan dan mengenai Perang Mendeskripsikan Perang
internet mengenai Vietnam dan Vietnam dan
Perang Vietnam dan perkembangan perkembangan politik di

117
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
perkembangan politik politik di Asia kawasan Asia Tenggara
di kawasan Asia Tenggara
Tenggara kemudian
mendiskusikannya

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
menjelaskan secara garis besar mengenai masuknya pengaruh blok barat dan
blok timur ke Vietnam?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai Perang
Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia Tenggara. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mendiskusikan hasil temuan dari perpustakaan dan internet.. (nilai
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik melakukan permainan “Lempar Salju”. Setiap peserta didik
membuat satu pertanyaan pada selembar kertas kemudian kertas tersebut
dibentuk seperti bola salju. Kertas pertanyaan dilemparkan kepada peserta didik
yang lain dan peserta didik yang terkena lemparan harus menjawab pertanyaan
pada kertas tersebut. Begitu seterusnya pada peserta didik yang lain. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

118
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Diskusi mengenai Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia
Tenggara.

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
Nama Kelompok/ Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
Nama peserta didik Kualitatif Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas
kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif

119
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

120
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan perkembangan teknologi
persenjataan dan ruang angkasa pada masa Perang
Dingin
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa pada
masa Perang Dingin
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa pada masa Perang
Dingin

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Diskusi dan presentasi  Diskusikanlah  Siswa dapat
mengenai apakah bersama 3 orang Mendeskripsikan

121
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
meningkatkan kapasitas temanmu, kemudian perkembangan teknologi
senjata nuklir akan presentasikan di persenjataan dan ruang
menjamin terwujudnya depan kelas! angkasa pada masa
keamanan dunia. Menurut kalian, Perang Dingin
apakah
meningkatkan
kapasitas senjata
nuklir akan
menjamin
terwujudnya
keamanan dunia?

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan “Siapakah orang pertama yang mendarat di bulan?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai
perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa pada masa Perang
Dingin. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari
3-4 orang. Peserta didik kemudian mempresentasikan di depan kelas mengenai
pertanyaan, “Apakah meningkatkan kapasitas senjata nuklir akan menjamin
terwujudnya keamanan dunia?” (Aktivitas 206). (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

122
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Diskusi mengenai pertanyaan, “Apakah meningkatkan kapasitas senjata nuklir akan
menjamin terwujudnya keamanan dunia?” (Aktivitas 206).

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
Nama Kelompok/ Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
Nama peserta didik Kualitatif Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas
kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian

123
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mengidentifikasi ciri-ciri politik luar negeri Indonesia
- Membedakan pelaksanaan politik luar negeri pada masa
pemerintahan Orde Lama dengan pelaksanaan politik
luar negeri pada masa Orde Baru
Alokasi Waktu : 4x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mengidentifikasi ciri-ciri politik luar negeri Indonesia
 Membedakan pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde
Lama dengan pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Politik luar negeri Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas

125
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mengidentifikasi ciri-  Sifat politik  Siswa dapat
ciri politik luar negeri Indonesia adalah ... Mengidentifikasi ciri-ciri
Indonesia a. anti politik luar negeri
kolonialisme Indonesia
b. berdasar  Membedakan
pada manifesto pelaksanaan politik luar
politik negeri pada masa
c. garis pemerintahan Orde
besar politik RI Lama dengan
d. orientasi pelaksanaan politik luar
hubungan luar negeri pada masa Orde
negeri Baru
e. memihak
blok tertentu
 Deskripsikan
mengenai sifat
politik luar negeri
Indonesia! (Evaluasi
hal 220)
 Carilah perbedaan
antara pelaksanaan
politik luar negeri
Indonesia pada
masa Orde Lama
dan pelaksanaan
politik luar negeri
Indonesia pada
masa Orde Baru!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan gambaran mengenai kebijakan pemerintah Indonesia mengenai
hubungan internasional.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan ciri-ciri pokok politik luar negeri Indonesia. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai

126
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab mengenai perbedaan
pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde Lama dengan
pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 217 – 220 no. 1 –20)
dan soal uraian (hal 220 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan portofolio berbentuk analisis mengenai perbedaan
pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde Lama dengan
pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru (Aktivitas hal 210). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS

127
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi pilihan ganda hal 217 – 220 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
220 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).

Kunci Jawaban
A.
1. c 11. a
2. d 12. c
3. e 13. c
4. d 14. Letkol Hartoyo
5. d 15. c
6. d 16. d
7. d 17. d
8. d 18. a
9. c 19. c
10. a 20. a
B.
1. Fidel Castro dan Che Guevara menjadi
sekutu dalam perlawanan terhadap pemerintahan Batista. Mereka bersama anggota
pasukannya melakukan penyerangan terhadap kekuatan militer Batista. Pada Maret
1958, pasukan Castro memasuki Havana dan mengalahkan kekuatan Batista. Pasukan
tersebut dipimpin oleh Che Guevara dan Camilo Cienfuegos dan menamakan dirinya
The 26thMovement.
2. Masuknya paham komunis ke Korea
dan Vietnam menimbulkan ketidakstabilan politik di kawasan Asia Tenggara. Negara-
negara Asia Tenggara mau tidak mau menjadi terlibat dalam perebutan pengaruh antara
liberalisme Amerika Serikat dan komunisme Uni Sovyet.
3. Penyebaran paham komunisme di Asia
Tenggara didalangi oleh lembaga di Uni Sovyet yang bernama Communist
International (Comintern). Pola kaderisasi badan ini adalah menjaring para tokoh
negara atau pemuda-pemuda yang pintar untuk dididik menjadi agen-agen penyebar
paham komunisme. Comintern juga menjaring pemuda-pemuda di Asia Tenggara untuk
menjadi agen penyebar paham komunis di Asia Tenggara.
4. Dunia dibagi dalam dua pengaruh,
yaitu New Emerging Forces (Nefos) dan Old Emerging Forces (Oldefos). Negara-
negara di Asia, Amerika Latin dan Afrika termasuk dalam Nefos, sedangkan negara-
negara Eropa dan Amerika termasuk Oldefos.

128
5. KAA menghasilkan Dasasila Bandung
yang berisi landasan semangat dan kebulatan tekad bangsa Asia Afrika untuk
mewujudkan kehidupan yang baik dan perdamaian dunia.
6. Perairan Indonesia adalah laut wilayah
beserta perairan pedalaman Indonesia atau perairan nusantara. Laut wilayah Indonesia
adalah jalur laut selebar 12 mil laut dari pulau-pulau terluar. Bila ada selat yang
lebarnya tidak melebihi 24 mil, garis batas laut ditarik di tengah-tengah selat. Perairan
pedalaman Indonesia adalah perairan yang terletak pada sisi dalam garis dasar. Hak
lintas laut damai kendaraan air asing diakui dan dijamin sepanjang tidak mengganggu
atau bertentangan dengan keselamatan dan keamanan wilayah bangsa dan negara.
7. Pertama, bebas-aktif, bebas
berhubungan dengan negara manapun dan aktif memperjuangkan perdamaian dunia.
Kedua, anti-kolonialisme, politik luar negeri Indonesia dilandasi oleh keinginan
menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi. Ketiga, orientasi pada
kepentingan nasional, politik luar negeri Indonesia semata-mata untuk kepentingan
nasional. Keempat, demokratis, segala keputusan harus mendapat persetujuan dari
wakil rakyat melalui DPR.
8. Indonesia mengusahakan pertemuan
Jakarta Informal Meeting pada 15 – 17 Mei 1970 di Jakarta untuk membahas
penyelesaian pertikaian Kamboja. Indonesia juga mengirimkan Pasukan Garuda IV, V,
VII ke Kamboja pada kurun waktu Januari hingga 27 April 1975.
9. Afghanistan, Ethiopia, Filipina, India,
Indonesia, Irak, Iran, Jepang, Kamboja, Laos.
10. Bentuk negara Indonesia sebagai
negara kepulauan, keutuhan teritorial dan kekayaan negara Indonesia harus dianggap
sebagai satu kesatuan yang bulat.


Portofolio berbentuk analisis mengenai perbedaan pelaksanaan politik luar negeri
pada masa pemerintahan Orde Lama dengan pelaksanaan politik luar negeri pada
masa Orde Baru (Aktivitas hal 210). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
analisis
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
analisis dengan tepat.
Penutup Memberikan kesimpulan analisis
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam analisis
Orisinalitas Analisis merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif

129
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan peran aktif Indonesia di dunia
internasional
Alokasi Waktu : 4x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan peran aktif Indonesia di dunia internasional
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Peran aktif Indonesia di dunia internasional

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran melalui  Diskusikanlah peran  Siswa dapat
ICT dan diskusi aktif Indonesia di Mendeskripsikan peran
mengenai peran aktif dunia internasional! aktif Indonesia di dunia
Indonesia di dunia internasional
internasional

131
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan gambaran mengenai politik luar negeri Indonesia
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai peran aktif
Indonesia di dunia internasional. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari
3-4 orang. Peserta didik kemudian mempresentasikan di depan kelas mengenai
peran aktif Indonesia di dunia internasional. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)

132
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Diskusi dan presentasi mengenai peran aktif Indonesia di dunia internasional.

Lembar Penilaian Diskusi


Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
Nama Kelompok/ Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
Nama peserta didik Kualitatif Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas
kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia
Indikator : - Mendeskripsikan proses berakhirnya Perang Dingin
Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan proses berakhirnya Perang Dingin
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Berakhirnya Perang Dingin

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendeskripsikan  Menurutmu, faktor-  Siswa dapat
proses berakhirnya faktor apa sajakah Mendeskripsikan proses
Perang Dingin yang menyebabkan berakhirnya Perang
keruntuhan Uni Dingin
Sovyet apabila
dilihat dari sudut
pandang ekonomi
dan politik?
Jelaskanlah

134
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
argumentasi dengan
logis dan
terstruktur!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan gambaran mengenai situasi dalam negeri Uni Soviet selama Perang
Dingin.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan proses runtuhnya Uni Sovyet dan unifikasi Jerman yang
menyebabkan berakhirnya Perang Dingin. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Tanya jawab mengenai proses berakhirnya Perang Dingin. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik ditugaskan mengerjakan portofolio berbentuk uraian analitis
mengenai faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya Uni Sovyet dari sudut
pandang ekonomi dan politik disertai argumentasi logis dan terstruktur
(Aktivitas hal 229). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup

135
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 221 – 255)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio berbentuk uraian analitis mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
runtuhnya Uni Sovyet dari sudut pandang ekonomi dan politik disertai argumentasi
logis dan terstruktur (Aktivitas hal 229).

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
analisis
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
analisis dengan tepat.
Penutup Memberikan kesimpulan analisis
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam analisis
Orisinalitas Analisis merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

136
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

137
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia
Indikator : - Mendeskripsikan perubahan di dunia pasca-Perang
Dingin
Alokasi Waktu : 6x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan perubahan di dunia pasca-Perang Dingin
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Perubahan konstelasi global

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mendiskusikan  K  Siswa dapat
perubahan di dunia onflik yang ada di Mendeskripsikan
pasca-Perang Dingin Yugoslavia perubahan di dunia
sebenarnya adalah pasca-Perang Dingin
konflik ...
a. agama
b. ekonomi
c. politik

138
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
d. rasial
e. etnik
 Jelaskan kronologis
proses
demokratisasi di
Eropa Timur!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan “Bagaimana kondisi dunia internasional pasca perang
dingin?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari empat orang
untuk mencari artikel dari internet dan perpustakaan mengenai perubahan di
dunia pasca-Perang Dingin. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mendiskusikan artikel yang telah didapatkan. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi dan Evaluasi Semester 2 pilihan ganda
(hal 248 – 250 no. 1 – 20 hal 251 – 255 no. 1 – 40) dan soal uraian (hal 250 no.
1 – 10 hal 255 hal no. 1 – 15). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

139
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 221 – 255)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Evaluasi (hal 248 – 250 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 250 no. 1 – 10).

Kunci Jawaban
A.
1. e 11. b
2. c 12. a
3. a 13. a
4. b 14. e
5. c 15. e
6. e 16. a
7. a 17. b
8. c 18. b
9. a 19. d
10. c 20. a

B.
1. Nelson Mandela adalah pemimpin perjuangan penghapusan apartheid yang mendirikan
African National Congres. Tindakan Mandela tersebut membuatnya dijebloskan ke
penjara oleh pemerintah kolonial Inggris. Frederick W. de Klerk adalah presiden kulit
putih di Afrika Selatan yang melakukan pembaharuan dan berusaha untuk menghapus

140
apartheid. Ia juga membebaskan Mandela dan menyusun RUU baru yang bertujuan
mengakhiri kekuasaan mutlak kaum kulit putih. Klerk mengadakan Pemilu pada 26 –
29 April 1994 yang dimenangkan oleh Mandela sehingga sebulan kemudian Mandela
menjadi presiden Afrika Selatan.
2. Yugoslavia menghadapi masalah ekonomi yang serius sehingga melemahkan
pemerintah pusat. Masing-masing republik saling berebut kekuasaan dan ketegangan
etnik serta kekerasan mewarnai kehidupan politik Yugoslavia.
3. Hubungan Utara-Selatan muncul dari konteks geopolitik, bahwa negara-negara maju
mayoritas terletak di bagian utara dunia, dan negara-negara berkembang mayoritas
terletak di bagian selatan dunia.
4. Perestroika yang diterapkan Gorbachev di bidang ekonomi tidak berjalan baik karena
kesalahan manajemen dan korupsi yang merajalela menghambat pertumbuhan ekonomi.
Kegagalan kebijakan ekonomi Gorbachev juga mempengaruhi kegagalan pada
kebijakan politiknya, termasuk Glasnot.
5. Runtuhnya Uni Sovyet dan Unifikasi Jerman.
6. Runtuhnya Uni Sovyet dilatarbelakangi oleh kebobrokan politik, ekonomi, dan kultural
Uni Sovyet akibat akumulasi kebijakan pemerintahan dari Lenin hingga Chernenko.
Kondisi tersebut berusaha diperbaiki oleh Gorbachev dengan menerapkan program
pembaruan Glasnot dan Perestroika. Namun, progam tersebut mengalami kegagalan
akibat kesalahan manajemen dan korupsi yang merajalela. Kondisi Uni Sovyet semakin
buruk menyebabkan negara-negara satelit melepaskan diri dan menjadi negara merdeka
sehingga Uni Sovyet runtuh pada tahun 1991.
7. Warga Jerman Barat dan Jerman Timur menginginkan persatuan kembali dan
menghancurkan Tembok Berlin. Kejadian tersebut menyebabkan diadakannya
pertemuan “dua plus empat” antara Jerman Barat, Jerman Timur, dan empat negara
Sekutu yang menguasai Jerman, yaitu Amerika Serikat, Uni Sovyet, Inggris, dan
Prancis pada Mei hingga September 1990. Pada 3 Oktober 1990, secara resmi
dinyatakan Jerman bersatu ke seluruh dunia.
8. Rusia, Ukraina, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Kazakhstan, Kirgiztan,
Moldova, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan.
9. Kebijakan Breznev yang menyatakan bahwa Uni Sovyet mempunyai hak untuk
mengintervensi urusan dalam negeri negara-negara komunis lainnya dengan tujuan
untuk menguatkan akar persaudaraan komunisme di negara tersebut.
10. Pada Mei 1988, Janos Kadar menjadi Sekjen Cekoslovakia. Pada Januari 1989,
Parlemen Hongaria mengizinkan berdirinya partai independen. Pada April 1989,
pelarangan terhadap gerakan Solidarity di Polandia dicabut. Pada Juni 1989, Pemilu di
Polandi dimenangkan oleh Solidarity. Pada Juni 1989, Solidarity berkoalisi dengan
Jend. Jaruselski. Pada September 1989, Hongaria mengizinkan pengungsi Jerman Timur
untuk menyebrang ke Austria. Pada Oktober 1989, Hongaria menjamin berlakunya
sistem multipartai. Pada 3 November 1989, Cekoslovakia membuka perbatasan agar
rakyat Jerman Timur dapat menyebrang ke Jerman Barat. Pada 10 November 1989,
Tembok Berlin runtuh dan Zhivkov, Sekjen komunis Bulgaria, turun jabatan. Pada 24
November 1989, Pemimpin Komunis Cekoslovakia turun jabatan. Pada 6 Desember
1989, pemerintahan Jerman Timur turun dari jabatannya. Pada 22 Desember 1989,
pemerintahan Ceausescu digulingkan dan ia dieksekusi pada 25 Desember 1989.

141
Mengetahui, ............, ………..............
Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

142
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : ………………………...
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia
Indikator : - Mendeskripsikan proses munculnya Organisasi
Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan OKI
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
 Mendeskripsikan proses munculnya Organisasi Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan
OKI
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).

B. Materi Pembelajaran
 Organisasi Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan OKI

C. Metode Pembelajaran
Pembelajaran inquiri dan pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Pembelajaran inquiri  Carilah persamaan  Siswa dapat
mengenai munculnya motif negara-negara Mendeskripsikan proses
Organisasi Gerakan dunia untuk munculnya Organisasi
Non-Blok, ASEAN, membentuk Gerakan Non-Blok,
dan OKI berbagai organisasi ASEAN, dan OKI
internasional yang
muncul pada masa

143
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
akhir dan setelah
Perang Dingin!
Jelaskan jawabanmu
dengan konkret!

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pendahuluan
 Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan “Apa yang kalian ketahui tentang Gerakan Non-Blok?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai Organisasi
Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan OKI. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik mengerjakan portofolio berupa analisis mengenai persamaan motif
negara-negara dunia untuk membentuk berbagai organisasi internasional yang
muncul pada masa akhir dan setelah Perang Dingin (Aktivitas hal 246). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai

144
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
 Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);

E. Sumber Belajar
 Kurikulum KTSP dan perangkatnya
 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
 Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 221 – 255)
 Peta konsep
 Power point
 OHP
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Internet

F. Penilaian
 Portofolio berupa analisis mengenai persamaan motif negara-negara dunia untuk
membentuk berbagai organisasi internasional yang muncul pada masa akhir dan
setelah Perang Dingin (Aktivitas hal 246). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.

Format Penilaian Portofolio


Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
analisis
Isi Kesesuaian antara judul dengan
isi dan materi. Menguraikan hasil
analisis dengan tepat.
Penutup Memberikan kesimpulan analisis
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
analisis
Orisinalitas Analisis merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah

145
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Kunci Jawaban Evaluasi Semester 2


A.
1. b 21. a
2. b 22. a
3. b 23. d
4. b 24. a
5. a 25. d
6. e 26. b
7. e 27. c
8. b 28. a
9. e 29. b
10. c 30. a
11. b 31. b
12. b 32. c
13. c 33. a
14. Politik Containtment 34. a/b
15. b 35. c
16. a 36. a
17. a 37. b
18. c 38. a
19. d/e 39. e
20. d 40. a

146
B.
1. Amerika Serikat pada saat itu juga sedang berupaya menanamkan pengaruh liberalisme di
Vietnam. Untuk itu, Amerika Serikat ikut berperang membendung masuknya pengaruh
komunis di Vietnam.
2. Gerakan nasionalisme di India dipimpin oleh Mahatma Gandhi yang memiliki beberapa
prinsip perjuangan. Ahimsa mengutamakan anti-kekerasan. Satyagraha mendidik rakyat
untuk tidak bekerja sama dengan Inggris. Hartal menekankan aksi pemogokan kerja oleh
rakyat India. Swadesi mengutamakan aksi pemboikotan dan penolakan seluruh produk-
produk buatan Inggris.
3. Amerika Serikat dan Uni Sovyet adalah pemenang Perang Dunia II yang memiliki ideologi
berbeda. Amerika Serikat dengan liberalismenya berusaha menanamkan pengaruh pada
negara-negara di dunia, begitu juga dengan Uni Sovyet yang menganut komunisme.
Amerika Serikat kemudian menarik simpati negara-negara Eropa Barat dan membentuk
blok barat, sedangkan Uni Sovyet merangkul negara-negara Eropa Timur dan membentuk
blok timur. Kedua blok tersebut bersaing dalam segala bidang tanpa melakukan
peperangan fisik.
4. Helmut Khol berperan mengusahakan unifikasi Jerman dengan mengkoordinasi pertemuan
“dua plus empat”. Pertemuan tersebut akhirnya menetapkan Jerman bersatu pada 3
Oktober 1990.
5. Nasionalisme di India dan Mesir memberikan semangat kepada rakyat untuk meneruskan
perjuangan pergerakan nasional dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
6. Indonesia pada masa Perang Dingin berupaya menjalankan politik luar negeri bebas aktif.
Namun, Presiden Soekarno sempat terbujuk oleh komunisme sehingga membentuk poros
Indonesia-Phnomphen-Peking-Hanoi-Pyongyang. Pada saat pergantian kepemimpinan dari
Soekarno ke Soeharto, politik luar negeri Indonesia kembali pada politik luar negeri bebas
aktif.
7. Amerika Serikat mengembangkan penelitian bom hidrogen dan Uni Sovyet kemudian
menyusul dengan membuat bom hidrogen sendiri. Kebijakan PBB untuk mencegah
penggunaan nuklir tidak dihiraukan oleh kedua negara tersebut.
8. Hubungan Utara-Selatan muncul dari konteks geopolitik, bahwa negara-negara maju
mayoritas terletak di bagian utara dunia, dan negara-negara berkembang mayoritas terletak
di bagian selatan dunia.
9. Glasnot dan Perestroika merupakan pembaharuan yang dikeluarkan Presiden Uni Sovyet,
Gorbachev, untuk memperbaiki kondisi negara. Glasnot berarti keterbukaan yang
memperkenankan dan mendorong diskusi lebih terbuka serta kritik terhadap kehidupan
politik dan kultural agar dapat menjadi lebih baik. Perestroika adalah restrukturisasi di
segala bidang untuk memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, dan politik Uni Sovyet.
10. Runtuhnya Uni Sovyet dilatarbelakangi oleh kebobrokan politik, ekonomi, dan kultural
Uni Sovyet akibat akumulasi kebijakan pemerintahan dari Lenin hingga Chernenko.
Kondisi tersebut berusaha diperbaiki oleh Gorbachev dengan menerapkan program
pembaharuan Glasnot dan Perestroika. Namun, progam tersebut mengalami kegagalan
akibat kesalahan manajemen dan korupsi yang merajalela. Kondisi Uni Sovyet semakin
buruk menyebabkan negara-negara satelit melepaskan diri dan menjadi negara merdeka
sehingga Uni Sovyet runtuh pada tahun 1991.
11. Kondisi ekonomi Indonesia sangat hancur. Kerusakan infrastruktur dan sarana publik
akibat perang membuat perekonomian rakyat tidak berjalan secara optimal. Presiden
Soekarno mengadakan penataan melalui diplomasi internasional berbentuk kesediaan
untuk menjadi mitra dagang bagi negara lain.
12. Colombo Plan merupakan strategi Amerika Serikat dan negara-negara blok barat untuk
menarik simpati negara-negara berkembang dan miskin agar bergabung dengan blok barat.
Program berbentuk bantuan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan dan derajat
negara berkembang dan negara miskin. Program ini dimulai pada Juli 1951.
13. KAA menghasilkan Dasasila Bandung yang berisi landasan semangat dan kebulatan tekad
bangsa Asia Afrika untuk mewujudkan kehidupan yang baik dan perdamaian dunia.
14. Politik Apartheid merupakan politik pemisahan antara pemerintah yang berkulit putih
(minoritas) dan penduduk yang berkulit hitam (mayoritas) di Afrika Selatan. Pemerintah
yang berkulit putih mendapatkan keistimewaan dalam segala hal, sedangkan penduduk
berkulit hitam dilarang memiliki tanah, dibatasi keinginan berusahanya, dan tidak boleh
berada di kursi pemerintahan.
15. Runtuhnya Uni Sovyet dan Unifikasi Jerman.

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran : Sejarah


Program : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester : XI / 1

Nama Guru : Siswati , S.Pd


NIP/NIK : 19690805 199702 2 003.
Sekolah : SMA Negeri I Kauman
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Kauman Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI / 1
Alokasi waktu : 13 x 45 Menit
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara
tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga
terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menganalisis perkembangan negara tradisional
(Hindu-Buddha dan Islam) di Indonesia.
Indikator : - Mendiskripsikan Hipotesis Waisya tentang proses masuk
dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-
Buddha di kepulauan Indonesia.
- Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya
kerajaan Kutai.
- Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya
kerajaan Tarumanegara.
- Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya
kerajaan Sriwijaya
- Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya
kerajaan kerajaan Kediri.
- Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya
kerajaan kerajaan Kediri.
- Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya
kerajaan kerajaan Singasari.
- Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya
kerajaan Majapahit.
- Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya
kerajaan Sunda.
- Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya
kerajaan Bali.
- Mendeskripsikan Proses masuk dan perkembangan Islam
di Nusantara.
- Mendeskripsikan proses muncul dan berkembangnya
kerajaan Samudera Pasai.
- Mendeskripsikan proses muncul dan berkembangnya
kerajaan Islam Aceh.
- Mendeskripsikan proses muncul dan berkembangnya
kerajaan Islam Demak.
- Mendeskripsikan proses muncul dan berkembangnya
kerajaan Islam Pajang.
- Mendeskripsikan proses muncul dan berkembangnya
kerajaan Islam Mataram.
- Mendeskripsikan proses muncul dan berkembangnya
kerajaan Islam Banten.
- Mendeskripsikan proses muncul dan berkembangnya
kerajaan Islam Gowa - Tallo.
- Mendeskripsikan proses muncul dan berkembangnya
kerajaan Islam Ternate - Tidore.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
1. Mendiskripsikan Hipotesis Waisya tentang proses masuk dan berkembangnya agama
dan kebudayaan Hindu-Buddha di kepulauan Indonesia.
2. Menguraikan munculnya dan berkembangnya kerajaan kerajaan Kutai.
3. Menerangkan munculnya dan berkembangnya kerajaan Tarumanegara.
4. Menjelaskan munculnya dan berkembangnya kerajaan Mataram Kuno
5. Menerangkan munculnya dan berkembangnya kerajaan kerajaan Kediri.
6. Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya kerajaan kerajaan Singasari.
7. Menguraikan munculnya dan berkembangnya kerajaan Majapahit.
8. Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya kerajaan Sunda.
9. Menerangkan munculnya dan berkembangnya kerajaan Bali.
10. Mendeskripsikan Proses masuk dan perkembangan Islam di Nusantara.
11. Menguraikan muncul dan berkembangnya kerajaan Samudera Pasai.
12. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Aceh.
13. Menguraikan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Demak.
14. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Pajang.
15. Menguraikan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Mataram.
16. Menerangkan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Banten.
17. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Gowa - Tallo.
18. Menjelaskan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Ternate - Tidore.
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).

MATERI AJAR (MATERI POKOK) :

KERAJAAN HINDU-BUDDHA DAN ISLAM DI INDONESIA

A. MASUKNYA KEBUDAYAAN DAN AGAMA HINDU KE INDONESIA

Hubungan dagang antara Indonesia dengan India berpengaruh terhadap masuknya


budaya Hindu - Budha ke Indonesia. Agama Budha disebarluaskan ke Indonesia oleh
para bhiksu, sedangkan mengenai pembawa agama Hindu ke Indonesia terdapat 4 teori
sebagai berikut :
1. Teori Ksatria
2. Teori Waisya
3. Teori Brahmana
4. Teori Campuran

Bukti tertua adanya pengaruh India di Indonesia adalah ditemukannya Arca Budha
dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan.

B. KERAJAAN KUTAI

Kerajaan Kutai atau Kerajaan Kutai Martadipura (Martapura) merupakan kerajaan


Hindu yang berdiri sekitar abad ke-4 Masehi di Muara Kaman, Kalimantan Timur.
Kerajaan ini dibangun oleh Kudungga. Diduga ia belum menganut agama Hindu.

Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf


Pallawa dan bahasa Sansekerta, dari abad ke-4 Masehi. Salah satu Yupa mengatakan
bahwa "Maharaja Kundunga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang
disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang
putra. yang paling terkemuka adalah Mulawarman.” Salah satu prasastinya juga
menyebut kata Waprakeswara yaitu tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa.

C. TARUMANEGARA

Kerajaan Tarumanegera di Jawa Barat hampir bersamaan waktunya dengan


Kerajaan Kutai. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman
pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382 –
395). Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang ketiga (395 – 434 M).
Menurut Prasasti Tugu pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan
Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km).

Dari kerajaan Tarumanegara ditemukan sebanyak 7 buah prasasti. Lima diantaranya


ditemukan di daerah Bogor. Satu ditemukan di desa Tugu, Bekasi dan satu lagi
ditemukan di desa Lebah, Banten Selatan. Prasasti-prasasti yang merupakan sumber
sejarah Kerajaan Tarumanegara tersebut adalah sebagai berikut :
1. Prasasti Kebon Kopi,
2. Prasasti Tugu,
3. Prasasti Munjul atau Prasasti Cidanghiang,
4. Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
5. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
6. Prasasti Jambu, Bogor
7. Prasasti Pasir Awi, Bogor.

D. KERAJAAN SRIWIJAYA

Keadaan alam Pulau Sumatera dan sekitarnya pada abad ke-7 berbeda dengan
keadaan sekarang. Sebagian besar pantai timur baru terbentuk kemudian. Oleh karena itu
Pulau Sumatera lebih sempit bila dibandingkan dengan sekarang, sebaliknya Selat
Malaka lebih lebar dan panjang. Beberapa faktor yang mendorong perkembangan
kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar antara lain sebagai berikut :
1. Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan
perdagangan internasional.
2. Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat Malaka,
sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya.
3. Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan kerajaan Kamboja
memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim
(sarwajala) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan.

Berdasarkan berita dari I Tsing ini dapat kita ketahui bahwa selama tahun 690
sampai 692, Kerajaan Melayu sudah dikuasai oleh Sriwijaya. Sekitar tahun 690 Sriwijaya
telah meluaskan wilayahnya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Hal
ini juga diperkuat oleh 5 buah prasasti dari Kerajaan Sriwijaya yang kesemuanya ditulis
dalam huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai
beikut :

1. Prasasti Kedukan Bukit


2. Prasasti Talang Tuwo
3. Prasasti Kota Kapur
4. Prasasti Telaga Batu
5. Prasasti Karang Birahi
6. Prasasti Ligor

Letak Sriwijaya strategis membawa keberuntungan dan kemakmuran. Walaupun


demikian, letaknya yang strategis juga dapat mengundang bangsa lain menyerang
Sriwijaya. Beberapa faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan :
1. Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M.
2. Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang diperintah oleh Raja
Rajendracoladewa.
3. Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275 - 1292.
4. Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.
5. Adanya serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah
Mahapatih Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit.

E. KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDHA

Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang berangka tahun 732
Masehi yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Dalam prasasti itu
disebutkan bahwa pada mulanya Jawa (Yawadwipa) diperintah oleh Raja Sanna. Setelah
ia wafat Sanjaya naik tahta sebagai penggantinya. Sanjaya adalah putra Sannaha (saudara
perempuan Sanna).

Prasasti Mantyasih (Prasasti Kedu) yang di dikeluarkan oleh Raja Balitung pada
tahun 907 memuat daftar raja-raja keturunan Sanjaya, sebagai berikut :
1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran
3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4. Sri Maharaja Rakai Warak
5. Sri Maharaja Rakai Garung
6. Sri Maharaja Rakai Pikatan
7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
9. Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung

Prasasti Kelurak, 782 M di desa Kelurak disebutkan bahwa Raja Dharanindra


membangun arca Majusri (= candi sewu). Pengganti raja Dharanindra, adalah
Samaratungga. Samaratungga digantikan oleh putrinya bernama Pramodawardhani.
Dalam Prasasti Sri Kahulunan (= gelar Pramodawardhani) berangka tahun 842 M di
daerah Kedu, dinyatakan bahwa Sri Kahulunan meresmikan pemberian tanah untuk
pemeliharaan candi Borobudur yang sudah dibangun sejak masa pemerintahan
Samaratungga.

Pramodhawardhani menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Adik


Pramodhawardhani, Balaputradewa menentang pernikahan itu. Pada tahun 856
Balaputradewa berusaha merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, namun usahanya itu
gagal. Setelah pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram menunjukkan kemunduran. Sejak
pemerintahan Raja Balitung banyak mengalihkan perhatian ke wilayah Jawa Timur. Raja-raja
setelah Balitung adalah :

1. Daksa (910 – 919). Ia telah menjadi rakryan mahamantri I hino (jabatan terttinggi
sesudah raja) pada masa pemerintahan Balitung.
2. Rakai Layang Dyah Tulodong (919 – 924)
3. Wawa yang bergelar Sri Wijayalokanamottungga (924 – 929)

Wawa merupakan raja terakhir kerajaan Mataram. Pusat kerajaan kemudian


dipindahkan oleh seorang mahapatihnya (Mahamantri I hino) bernama Pu Sindok ke
Jawa Timur.

F. PERPINDAHAN KERAJAAN MATARAM KE JAWA TIMUR

Pu Sindok yang menjabat sebagai mahamantri i hino pada masa pemerintahan Raja
Wawa memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur tersebut. Pada tahun 929 M, Pu
Sindok naik tahta dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana
Wikramadharmattunggadewa. la mendirikan dinasti baru, yaitu Dinasti Isana. Pu Sindok
memerintah sampai dengan tahun 947. Pengganti-penggantinya dapat diketahui dari
prasasti yang dikeluarkan oleh Airlangga, yaitu Prasasti Calcuta.

Berdasarkan berita Cina diperoleh keterangan bahwa Raja Dharmawangsa pada


tahun 990 - 992 M melakukan serangan terhadap Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 1016,
Airlangga datang ke Pulau Jawa untuk meminang putri Dharmawangsa. Namun pada saat
upacara pernikahan berlangsung kerajaan mendapat serangan dari Wurawuri dari
Lwaram yang bekerjasama dengan Kerajaan Sriwijaya. Peristiwa ini disebut peristiwa
Pralaya. Selama dalam pengassingan ia menyusun kekuatan. Setelah berhasil
menaklukkan raja Wurawari pada tahun 1032 dan mengalahkan Raja Wijaya dari
Wengker Pada tahun 1035 ia berhasil mengembalikan kekuasaan. Airlangga wafat pada
tahun 1049 dan disemayamkan di Parthirtan Belahan, di lereng gunung Penanggungan.

G. KERAJAAN KADIRI

Pada akhir pemerintahannya Airlangga kesulitan dalam menunjuk penggantinyam,


sebab Putri Mahkotanya bernama Sanggramawijaya menolak menggantikan menjadi raja.
la memilih menjadi seorang pertapa. Maka tahta diserahkan kepada kedua orang anak
laki-lakinya, yaitu : Jayengrana dan Jayawarsa. Untuk menghindari perselisihan di antara
keduanya maka kerajaan di bagi dua atas bantuan Pu Barada yaitu:
1. Jenggala dengan ibukotanya Kahuripan
2. Panjalu dengan ibukotanya Daha (Kadiri)

Sampai setengah abad lebih sejak Airlangga mengundurkan diri tidak ada yang
dapat diketahui dari kedua kerajaan itu. Kemudian hanya Kadiri yang menunjukkan
aktifitas politiknya. Raja pertama yang muncul dalam pentas sejarah adalah Sri
Jayawarsa dengan prasastinya yang berangka tahun 1104 M. Selanjutnya berturut-turut
raja-raja yang berkuasa di Kadiri adalah sebagai berikut : Kameswara (±1115 – 1130),
Jayabaya (±1130 – 1160), 1135), Sarweswara (±1160 – 1170), Aryyeswara (±1170 –
1180), Gandra (1181), Srengga (1190-1200) dan Kertajaya (1200 - 1222).

Pada tahun 1222 terjadilah Perang Ganter antara Ken arok dengan Kertajaya. Ken
Arok dengan bantuan para Brahmana (pendeta) berhasil mengalahkan Kertajaya di
Ganter (Pujon, Malang).

H. KERAJAAN SINGASARI

Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Dalam kitab Pararaton Ken Arok
digambarkan sebagai seorang pencuri dan perampok yang sakti, sehingga menjadi
buronan tentara Tumapel. Setelah mendapatkan bantuan dari seorang Brahmana, Ken
Arok dapat mengabdi kepada Akuwu (bupati) di Tumapel bernama Tunggul Ametung.
Setelah berhasil membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok menggantikannya sebagai
penguasa Tumapel. Ia juga menjadikan Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, sebagai
permaisurinya. Pada waktu itu Tumapel masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan
Kadiri.

Setelah merasa memiliki kekuatan yang cukup, Ken Arok berusaha untuk
melepaskan diri dari Kadiri. Pada tahun 1222 Ken Arok berhasil membunuh Kertajaya,
raja Kadiri terakhir. Ia kemudian naik tahta sebagai raja Singasari dan mendirikan
dinasti baru yaitu Dinasti Girinda.

Tidak lama kemudian, Ken Dedes melahirkan seorang putra bernama Anusapati
hasil pernikahannya dengan Tunggul Ametung. Sedangkan dari istri yang lain, yaitu Ken
Umang, Ken Arok mempunyai seorang putra bernama Tohjaya. Pada tahun 1227, Ken
Arok dibunuh oleh Anusapati. Hal ini dilakukan sebagai balas dendam atas kematian
ayahnya, Tunggul Ametung. Anusapati mengantikan berkuasa di Singasari. Ia
memerintah selama 21 tahun. Sampai akhirnya ia dibunuh oleh Tohjaya, juga sebagai
balas dendam atas kematian ayahnya.
Tohjaya naik tahta. Ia memerintah dalam waktu sangat singkat. Ia kemudian
terbunuh oleh Ranggawuni (putra Anusapati). Pada tahun 1248 Ranggawuni naik tahta
dengan gelar Srijaya Wisnuwardhana. Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat
putranya Kertanegara sebagai Yuwaraja atau Raja Muda. Wisnuwardana wafat pada
tahun 1268 di Mandragiri.

Pada tahun 1268 Kertanegara naik tahta. la merupakan raja terbesar kerajaan
Singasari. Kertanegara merupakan raja pertama yang bercita-cita menyatukan Nusantara.
Pada tahun 1275, Kertanegara mengirimkan Ekspedisi Pamalayu ke Sumatera (Jambi)
dipimpin oleh Kebo Anabrang. Ekspedisi ini bertujuan menuntut pengakuan Sriwijaya
dan Malayu atas kekuasaan Singasari. Ekspedisi ini juga untuk mengurangi pengaruh
Kubilai Khan dari Cina di Nusantara.

Ekspedisi ini menimbulkan rasa khawatir raja Mongol tersebut. Oleh karena itu
pada tahun 1289 Kubilai Khan mengirimkan utusan bernama Meng-chi menuntut
Singasari mengakui kekuasaan Kekaisaran Mongol atas Singasari. Kertanegara menolak
tegas, bahkan utusan Cina itu dilukai mukanya. Perlakukan tersebut dianggap sebagai
penghinaan dan tantangan perang.

Untuk menghadapi kemungkinan serangan dari tentara Mongol pasukan Singasari


disiagakan dan dikirim ke berbagai daerah di Laut Jawa dan di Laut Cina Selatan.
Sehingga pertahanan di ibukota lemah. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak
senang terhadap Kertanegara, diantaranya Jayakatwang penguasa Kadiri dan Arya
Wiraraja (bupati Madura). Pasukan Kadiri berhasil menduduki istana dan membunuh
Kertanegara.

I. KERAJAAN MAJAPAHIT

Setelah Kertanegara terbunuh oleh Jayakatwang, 1292. Raden Wijaya menantu


Kertanegara berhasil melarikan diri ke Madura untuk minta bantuan Arya Wiraraja,
bupati Sumenep. Atas nasihat Arya Wiraraja, Raden Wijaya menyerahkan diri kepada
Jayakatwang. Atas jaminan dari Arya Wiraraja, Raden Wijaya diterima dan
diperbolehkan membuka hutan Tarik yang terletak di dekat Sungai Brantas. Dengan
bantuan orang-orang Madura, pembukaan hutan Tarik dibuka dan diberi nama Majapahit.

Kemudian datanglah pasukan Tartar yang dikirim Kaisar Kubilai Khan untuk
menghukum raja Jawa. Walaupun sudah mengetahui Kertanegara sudah meninggal,
tentara Tartar bersikeras mau menghukum raja Jawa. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden
Wijaya untuk membalas dendam kepada Jayakatwang. Jayakatwang berhasil
dihancurkan. Pada waktu tentara Tartar hendak kembali kepelabuhan, Raden Wijaya
menghancurkan tentaraTartar, Setelah berhasil mengusir tentara Tartar, Raden Wijaya
dinobatkan sebagai Raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana pada
tahun 1293.
Kertarajasa meninggal pada tahun 1309. Satu-satunya putra yang dapat
menggantikannya adalah Kalagamet. la dinobatkan sebagai raja Majapahit dengan gelar
Sri Jayanagara. Ia bukanlah raja yang cakap. Selain itu ia juga mendapatkan banyak
pengaruh dari Mahapati. Akibatnya masa pemerintahannya diwarnai dengan adanya
beberapa kali pemberontakan.

Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti, pada tahun


1319. Kuti berhasil menduduki ibukota Majapahit, sehingga Jayanagara harus melarikan
diri ke desa Bedander yang dikawal oleh pasukan Bhayangkari dipimpin oleh Gajah
Mada. Pemberontakan Kuti ini berhasil ditumpas oleh Gajah Mada. Karena jasanya
Gajah Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan. Pada tahun 1328 Jayanagara mangkat
dibunuh oleh tabib istana, Tanca. Tanca kemudian dibunuh oleh Gajah Mada. Jayanagara
tidak meninggalkan keturunan.

Karena Jayanagara tidak mempunyai keturunan, maka yang berhak memerintah


semestinya adalah Gayatri atau Rajapatni. Akan tetapi Gayatri telah menjadi bhiksuni.
Maka pemerintahan Majapahit kemudian dipegang oleh putrinya Bhre Kahuripan dengan
gelar Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani. la menikah dengan Kertawardhana.
Dari perkawinan ini lahirlah Hayam Wuruk. Pada tahun 1331 terjadi pemberontakan
Sadeng dan Keta. Pemberontakan yang berbahaya ini dapat ditumpas oleh Gajah Mada.
Karena jasanya Gajah Mada diangkat sebagai Patih Mangkubumi Majapahit. Pada saat
pelantikan, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa.

Pada tahun 1350 M, lbu Tribhuwanatunggadewi, Gayatri meninggal. Sehingga


Tribhuwana turun tahta. Penggantinya adalah putranya yang bernama Hayam Wuruk
yang bergelar Rajasanagara. Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk dengan Gajah Mada
sebagai Mahapatihnya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Dengan Sumpah
Palapa-nya Gajah Mada berhasil menguasai seluruh kepulauan Nusantara ditambah
dengan Siam, Martaban (Birma), Ligor, Annom, Campa dan Kamboja.

Pada tahun 1364, Patih Gajah Mada wafat ditempat peristirahatannya,


Madakaripura, di lereng Gunung Tengger. Setelah Gajah Mada meninggal, Hayam Wuruk
menemui kesulitan untuk menunjuk penggantinya. Akhirnya diputuskan bahwa pengganti
Gajah Mada adalah empat orang menteri.

Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Ia disemayamkan di Tayung daerah Berbek,
Kediri. Seharusnya yang menggantikan adalah puterinya yang bernama
Kusumawardhani. Namun ia menyerahkan kekuasaannya kepada suaminya,
Wikramawardhana. Sementara itu Hayam Wuruk juga mempunyai anak laki-laki dari
selir yang bernama Bhre Wirabhumi yang telah mendapatkan wilayah keuasaan di
Kedaton Wetan (Ujung Jawa Timur). Pada tahun 1401 hubungan Wikramawardhana
dengan Wirabhumi berubah mejadi perang saudara yang dikenal sebagai Perang
Paregreg. Pada tahun 1406 Wirabhumi dapat dikalahkan di dibunuh. Tentu saja perang
saudara ini melemahkan kekuasaan Majapahit. Sehingga banyak wilayah-wilayah
kekuasaannya melepaskan diri.

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

1. KERAJAAN SAMUDERA PASAI

Kerajaan Samudera Pasai merupakan Kerajaan Islam pertama di Indonesia.


Pendirinya adalah Nazimuddin al - Kamil, seorang Laksamana Laut dari Mesir.
Sementara itu di Mesir Dinasti Fatimah berhasil dikalahkan oleh Dinasti Mamaluk.
Dinasti baru ini berambisi untuk merebut Samudera Pasai dengan mengirim Syekh
Ismail. Untuk itu Syekh Ismail kemudian bersekutu dengan Marah Silu dan berhasil
merebut Samudera Pasai. Selanjutnya Marah Silu diangkat sebagai raja Samudera Pasai
dengan gelar Sultan Malik ash Shaleh.

Pada tahun 1297 M Sultan Malik Ash Shaleh wafat, dan dimakamkan di Kampung
Samudera Mukim Blang Me. la digantikan putranya bemama Sultan Muhammad dengan
gelar Sultan Malik at - Thahir. Ia memerintah sampai dengan tahun 1326. Ia digantikan
oleh putranya bernama Sultan Ahmad yang juga bergelar Sultan Malik at - Thahir. Pada
masa pemerintahannya, kerajaan Samudera Pasai kedatangan utusan Sultan Delhi yang
sedang menuju Cina bernama lbnu Batutah pada tahun 1345.

Pengganti Sultan Ahmad adalah putranya yang bemama Sultan Zainal Abidin yang
juga bergelar Sultan Malik at - Thahir. Setelah pemerintahan Zainal Abidin, Samudera
Pasai mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan adanya perebutan kekuasaan. Akhimya
Samudera Pasai berhasil dikuasai oleh Kerajaan Islam Malaka.

2. KERAJAAN ACEH

Pendiri sekaligus raja pertama kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah atau
Sultan lbrahim (1514 - 1528). Sejak tahun 1515 Aceh sudah berani menyerang Portugis
di Malaka dan juga menyerang Kerajaan Aru.

Sultan Ali Mughayat Syah digantikan putranya bergelar Sultan Salahuddin (1528 -
1537). Ia tidak mampu memerintah Aceh dengan baik sehingga Aceh mengalami
kemerosotan. Oleh karena itu ia digantikan saudaranya Sultan Alauddin Riayat Syah
(1537 - 1568). Setelah Sultan Alaudin meninggal Aceh mengalami masa suram.
Pemberontakan dan perebutan kekuasaan sering terjadi. Keadaan ini berlangsung cukup
lama sampai dengan Sultan lskandar Muda naik tahta (1607 - 1636 M).

Di bawah pemerintahan Sultan lskandar Muda, kerajaan Aceh mencapai puncak


kejayaannya. lskandar Muda beberapa melakukan penyerangan terhadap Portugis dan
Kerajaan Johor di Semenanjung Malaka. Aceh juga menduduki daerah-daerah seperti
Aru, Pahang, Kedah, Perlak dan Indragiri, sehingga wilayah Aceh sangat luas.

Sultan lskandar Muda digantikan oleh menantunya yang bergelar Sultan lskandar
Thani (1636 - 1641). la melanjutkan tradisi kekuasaan Sultan lskandar Muda, tetapi ia
tidak lama memerintah karena wafat tahun 1641 M. Penggantinya, permaisurinya (Putri
lskandar Muda), yang bergelar Putri Sri Alam Permaisuri (1641 - 1675). Sejak itu
Kerajaan Aceh terus mengalami kemunduran dan akhimya runtuh karena dikuasai
Belanda.

3. KERAJAAN DEMAK

Pada mulanya Demak dikenal dengan nama Glagah Wangi. Sebagai Kadipaten dari
Majapahit, Demak dikenal juga dengan sebutan Bintoro. Kata Demak merupakan
akronim yang berarti gede makmur atau hadi makmur yang berarti besar dan sejahtera.
Faktor-faktor pendorong berdirinya Kerajaan Islam Demak adalah :
1. Runtuhnya Malaka ke tangan Portugis, sehingga para pedagang Islam mencari tempat
persinggahan dan perdagangan baru, diantaranya Demak.
2. Raden Fatah sebagai pendiri Kerajaan Demak masih keturunan raja Majapahit,
Brawijaya V, dalam perkawinannya dengan putri Ceumpa yang beragama Islam.
3. Raden Fatah mendapat dukungan dari para wali, yang sangat dihormati pada waktu
itu.
4. Banyak adipati-adipati pesisir yang tidak puas dengan Majapahit dan mendukung
Raden Fatah.
5. Mundur dan runtuhnya Majapahit karena Perang Paregreg.
6. Pusaka keraton Majapahit sebagai lambang pemegang kekuasaan diberikan kepada
Raden Fatah. Dengan demikian Kerajaan Islam Demak merupakan kelanjutan dari
Kerajaan Majapahit dalam bentuknya yang baru.

Pada tahun 1500 M, Raden Fatah melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Raden
Fatah mendirikan kesultanan Demak dengan gelar Sultan Alam Akbar al Fatah (1500
-1518 M). Pada tahun 1518 Raden Fatah wafat. la digantikan putranya bernama Adipati
Unus (Muhammad Yunus. Pati Unus hanya memerintah selama tiga tahun. la meninggal
dalam usia muda. Karena Pati Unus wafat tidak meninggalkan putra, maka ia digantikan
oleh salah seorang adiknya bernama Raden Trenggana (1521 -1546 M).

Di bawah pemerintahan Sultan Trenggana, Demak mencapai puncak kejayaannya.


Pada waktu itu Portugis mulai memperluas pengaruhnya ke Jawa Barat, bahkan mau
mendirikan benteng dan kantor di Sunda Kelapa, dengan persetujuan raja Pajajaran,
Samiam. Oleh karena itu pada tahun 1522 Demak mengirimkan pasukan ke Jawa Barat
dipimpin oleh Fatahillah. la berhasil menduduki Banten dan Cirebon serta mengusir
Portugis dari Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Sejak itu Sunda Kelapa dirubah
namanya menjadi Jayakarta.

Perluasan pengaruh ke Jawa Timur dipimpin langsung oleh Sultan Trenggana. Satu
per satu daerah-daerah di Jawa Timur berhasil dikuasai seperti Madiun, Gresik, Tuban,
Singosari dan Blambangan. Tetapi ketika menyerang Pasuruan pada tahun 1546, Sultan
Trenggana gugur.

Setelah Trenggana wafat, terjadi perebutan kekuasaan antara Surawiyata atau


Pangeran Sekar Seda ing Lepen (adik Trenggana) dengan Sunan Prawoto (putra
Trenggana). Surawiyata berhasil dibunuh oleh utusan Sunan Prawoto. Putra Surawiyata
bernama Arya Penangsang dari Jipang menuntut balas dan berhasil membunuh Sunan
Prawoto.

Arya Penangsang kemudian menduduki tahta kerajaan Demak. Kekacauan kembali


memuncak ketika Arya Penangsang membunuh adipati Jepara bernama Pangeran Hadiri.
Ia adalah suami dari Ratu Kalinyamat, adik kandung Sunan Prawoto. Pembunuhan itu
dilakukan karena Hadiri dianggap telah ikut campur dalam persoalannya dengan Sunan
Prawoto.

Kalinyamat akhirnya mengangkat senjata memberanikan diri untuk melawan Arya


Penangsang. Ia berhasil menggerakkan adipati-adipati dan pejabat lain untuk melawan
Arya Penagsang. Akhirnya Arya Penangsang berhasil dibunuh oleh Ki Jaka Tingkir yang
dibantu oleh Kyai Gede Pamanahan dan putra angkatnya Bagus Dananjaya serta Ki
Penjawi dan Juru Mertani. Kemudian JakaTingkir naik tahta dengan gelar Sultan
Hadiwijaya. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Demak ke Pajang.

4. KERAJAAN BANTEN

Setelah berhasil menduduki Banten, Fatahillah berkuasa didaerah tersebut.


Sedangkan daerah Cirebon diserahkan kepada putranya bernama Pangeran Pasarean.
Pada tahun 1522 Pangeran Pasarean wafat. Sehingga Fatahillah menyerahkan Banten
kepada putranya Hasanuddin. Sedangkan Fatahillah memilih memerintah di Cirebon. Ia
dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Sultan Hasanuddin dikenal sebagai Sultan
pertama di Banten berhasil memperluas daerah kekuasaannya ke Lampung. Pada tahun
1570 M, Sultan Hasanuddin wafat dan digantikan putranya bergelar Panembahan Yusuf.

Pada tahun 1579 M. Panembahan Yusuf berhasil menaklukkan Kerajaan Hindu


terakhir di Jawa Barat, kerajaan Pakuan Pajajaran. Pada tahun 1580 M, Panembahan
Yusuf wafat. la digantikan putranya yang masih berusia 9 tahun, yaitu Maulana
Muhammad. Karena usianya terlalu muda, maka pemerintahan dipegang oleh seorang
Mangkubumi sampai ia dewasa.
Pada masa pemerintahan Maulana Muhammad datanglah untuk pertama kalinya
orang Belanda di Banten (Indonesia) dipimpin oleh Cornelis de Houtman tahun 1596.
Pada tahun itu pula Maulana Muhammad memimpin pasukan Banten menyerang
Palembang. Serangan ini gagal bahkan Maulana Muhammad tertembak dan akhimya
wafat. la digantikan putranya bernama Abdul Mufakhir yang baru berumur 5 bulan. Oleh
karena itu pemerintahan dipegang oleh seorang mangkubumi, yaitu Pangeran
Ranamenggala, pada tahun 1608.

Pengganti Abdul Mutakhir adalah Abdul Fatah yang bergelar Sultan Ageng
Tirtayasa. Ia merupakan raja terbesar Banten. Sultan Ageng Tirtayasa berhasil
memajukan perdagangan. Sehingga Bandar Banten berkembang menjadi bandar
internasional yang dikunjungi oleh kapal-kapal Persia, Arab, Cina, Inggris, Perancis dan
Denmark. Akan tetapi Sultan AgengTirtayasa sangat anti VOC yang telah merebut
Jayakarta dari Banten. Sehingga Belanda pun selalu berupaya menjatuhkan Banten.

Ketika terjadi perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya Abdul
Kahar yang dikenal sebagai Sultan Haji, Belanda mengambil kesempatan untuk
melancarkan politik adu domba (devide et impera). Kesempatan itu datang ketika Sultan
Haji dalam keadaan terdesak, Ia meminta bantuan VOC. Akhirnya pada tahun 1682
Sultan Ageng Tirtayasa menyerah, lalu ditawan di Batavia sampai wafatnya tahun 1692.
Setelah itu, kerajaan Banten terus mengalami kemunduran dan akhirnya dikuasai
sepenuhnya oleh Belanda pada tahun 1775.

5. KERAJAAN MATARAM

Setelah runtuhnya kerajaan Demak, pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang oleh


Sultan Hadiwijaya. Sedangkan Demak hanya sebagai kadipaten dari Kerajaan Pajang
yang dipimpin oleh Arya Pangiri (Putra Prawoto). Kiai Ageng Pemanahan yang berjasa
besar dalam membantu Hadiwijaya mendapat imbalan daerah Mataram. Dalam waktu
singkat Mataram berkembang pesat. Namun pada tahun 1575 Kiai Ageng Pemanahan
meninggal. Pemerintahannya diteruskan oleh putra angkatnya bernama Bagus Dananjaya
atau Sutawijaya.

Sementara itu Sultan Hadiwijaya meninggal pada tahun 1582. Pangeran Benowo,
Putra Hadiwijaya, disingkirkan oleh Arya Pangiri. Untuk merebut kembali
kekuasaannya, Pangeran Benowo meminta bantuan, Sutawijaya dari Mataram. Pajang
diserang dan akhirnya Arya Pangiri menyerah. Sedangkan Pangeran Benowo tidak
sanggup untuk menghadapi Sutawijaya. Maka sejak tahun 1586 pusat pemerintahan
dipindahkan dari Pajang ke Mataram oleh Sutawijaya.

Sutawijaya naik tahta Kerajaan Mataram dengan gelar Panembahan Senapati ing
Alaga Sayyidin Panatagama (1586-1601). Masa pemerintahan Panembahan Senapati
diwarnai dengan perang terus-menerus dalam rangka untuk menundukkan para bupati
yang memberontak maupun untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Sebelum
usahanya tersebut selesai, Panembahan Senapati wafat pada tahun 1601. Ia dimakamkan
di Kota gede. Penggantinya adalah putranya yang bernama Mas Jolang (1601 – 1613)
dengan gelar Sultan Anyokrowati.

Pada masa pemerintahan Mas Jolang banyak bupati di Jawa Timur memberontak.
Pemberontakan ini dihadapi dengan susah payah oleh Mas Jolang. Namun sebelum
pemberontakan tersebut dapat diselesaikan pada tahun 1913, Mas Jolang wafat di
Krapyak. Ia juga dimakamkan di Kota Gede. Penggantinya adalah putranya yang
bernama Raden Mas Martapura. Tetapi karena sakit-sakitan, ia turun tahta dan digantikan
oleh Raden Mas Rangsang.

Raden Mas Rangsang naik tahta dengan gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma
Senapati ing Alaga Ngabdurahman. Di bawah pemerintahannya Mataram mencapai
puncak kejayaannya. Sultan Agung bercita-cita untuk mempersatukan Pulau Jawa. Akan
tetapi, antara Mataram dan Banten terdapat Batavia, markas VOC, sebagai penghalang.
Oleh karena itu pada tahun 1628 dan 1629 Sultan Agung mengirim pasukan yang
dipimpin oleh Baurekso untuk menyerang VOC di Batavia yang sedang dipimpin oleh
J.P. Coen, namun kedua serangan itu gagal.

Sultan Agung wafat pada tahun 1645 . la digantikan putranya yang bergelar
Amangkurat I (1645 -1677). Pada masa pemerintahannya, Belanda mulai masuk ke
daerah Mataram. Bahkan Amangkurat I menjalin hubungan baik dengan Belanda. Selain
itu sikap Amangkurat I yang sewenang-wenang menimbulkan pemberontakan-
pemberontakan. Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Trunojoyo
dari Madura. Dalam pertempuran itu Amangkurat I terluka dan dilarikan ke Tegalwangi,
hingga meninggal.

Pada masa pemerintahan Amangkurat II (1677 – 1903) Kerajaan Mataram semakin


sempit. Banyak daerah kekuasaannya yang diambil alih oleh VOC. Ibu kota kerajaan
dipindahkan ke Kartasura. Setelah Amangkurat II meninggal, Kerajaan Mataram semakin
suram. Hal ini disebabkan seringkali terjadi perebutan kekuasaan diantara kaum
bangsawan.

Politik devide et impera Belanda menampakkan hasilnya ketika dilakukan


Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Perjanjian tersebut bertujuan untuk meredam
pemberontakan yang dipimpin oleh Mangkubhumi di Yogyakarta. Melalui perjanjian
tersebut Kerajaan Mataram dipecah menjadi dua, yaitu :
1. Kesuhunan Surakarta, yang dipimpin oleh Susuhanan Paku Buwono III (1749-1788).
2. Kesultanan Yogyakarta (Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan Mangkubumi sebagai
rajanya, bergelar Sultan Hamengkubuwono I (1755 - 1792).
Sementara itu pemberontakan yang dilakukan oleh Mas Said (Pangeran Samber
Nyawa) terhadap Surakarta. Untuk meredam perlawanan itu pada tahun 1757 diadakan
perjanjian yang hampir sama dengan Perjanjian Giyanti, yaitu Perjanjian Salatiga. Isinya
menobatkan Mas Said sebagai raja di wilayah Mangkunegaran yang ketika itu menjadi
bagian dari Kasuhunan Surakarta, dengan gelar Pangeran Adipati Arya Mangkunegara.

Sejak tahun 1811 willayah jajahan Belanda di Indonesia jatuh ke tangan Inggris
dengan tokohnya Thomas Stamford Raffles. Ia adalah seorang yang liberal dan tidak
menyukai sistem feodalisme. Sehingga timbullah ketegangan antara Raffles dengan
Keraton Yogyakarta. Akhirnya, pada tahun 1813, Raffles menyerahkan sebagian wilayah
Yogyakarta kepada Paku Alam. Maka hingga kini kerajaan Mataram pecah menjadi
empat kerajaan kecil, yaitu :
1. Kesuhunan Surakarta
2. Kesultanan Yogyakarta
3. Magkunegaran
4. Paku Alaman

6. KERAJAAN GOWA DAN TALLO

Kerajaan Gowa dan Tallo (Makasar) menjadi kerajaan Islam karena dakwah dari
Datuk Ri Bandang dan Datuk Sulaiman dari Minangkabau. Setelah masuk Islam, raja
Gowa, Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin. Dan raja Tallo, Kraeng Mantoaya
bergelar Sultan Abdullah,. Kerajaan Gowa-Tallo terletak pada posisi yang strategis yaitu,
diantara jalur pelayaran antara Malaka dan Maluku.

Sultan Alaudin memerintah Makasar pada 1591 - 1639. la juga dikenal sebagai
sultan yang sangat menentang Belanda, hingga wafat pada tahun 1639. la digantikan
putranya Sultan Muhammad Said (1639 - 1653). Muhammad Said mengirimkan pasukan
ke Maluku, untuk membantu rakyat Maluku yang sedang berperang melawan Belanda.
Pengganti Muhammad Said adalah putranya bergelar Sultan Hasanuddin (1653 - 1669).

Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Makasar mencapai masa


kejayaannya. Dalam waktu singkat Kerajaan Makasar berhasil menguasai hampir seluruh
wilayah Sulawesi Selatan. la juga memperluas wilayah kekuasaannya di Nusa Tenggara
seperti Sumbawa dan sebagian Flores. Dengan demikian kegiatan perdagangan melalui
Laut Flores harus singgah di Makasar. Hal ini ditentang oleh Belanda, karena hubungan
Ambon dan Batavia yang telah dikuasai oleh Belanda terhalang oleh kekuasaan Makasar.
Keberanian Hasanuddin memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku
mengakibatkan Belanda semakin terdesak.

Dalam rangka menguasai Makasar, Belanda melakukan politik devide at impera.


Kesempatan yang baik datang ketika pada tahun 1660 Raja Soppeng – Bone bernama
Aru Palaka yang sedang memberontak kepada kerajaan Gowa. Karena merasa terdesak
Aru Palaka meminta bantuan VOC. Sultan Hasanuddin dapat dikalahkan dan harus
menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667. Sultan Hasanuddin digantikan
putranya Sultan Amir Hamzah. la tidak mampu mempertahankan Makasar dari serbuan
Belanda secara besar-besaran.

METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menganalisis  Menganalisis  Siswa dapat
perkembangan negara hipotesis tentang Mendiskripsikan
tradisional (Hindu- proses masuk dan Hipotesis Waisya tentang
Buddha dan Islam) di berkembangnya proses masuk dan
Indonesia agama dan berkembangnya agama
kebudayaan Hindu- dan kebudayaan Hindu-
Buddha di Buddha di kepulauan
kepulauan Indonesia.
Indonesia. Melalui
studi pustaka.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama (1x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan peta pelayaran dan perdagangan di Asia dan Selat
Malaka
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang hubungan Nusantara dan India pada
masa prasejarah
B. Kegiatan Inti
1. Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha di kepulauan Indonesia melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendiskripsikan hipotesis Arus Balik tentang proses masuk dan berkembangnya
agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia melalui studi pustaka, dan
diskusi kelas.
2. Mengidentifikasi fakta-fakta tentang proses penghinduan di berbagai daerah di
Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

II. Pertemuan Kedua (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar prasasti
2. Pre-Test, menggali pemahaman awal siswa tentang kerajaan Kutai
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Kutai melalui
studi pustaka, diskusi dan presentasi.
2. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Tarumanegara
melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan presentasi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Berdiskusi tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi kerajaan
Kutai dan Tarumanegara melalui studi pustaka dan presentasi.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

III. Pertemuan Ketiga (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan peta keuasaan beberapa kerajaan Sriwijaya
2. Pre-Test, menggali pemahaman awal siswa tentang kerajaan Sriwijaya
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bertanya jawab tentang munculnya dan berkembangnya kerajaan Sriwijaya
melalui studi pustaka dan diskusi kelompok.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Mataram
Kuno melalui studi pustaka, diskusi dan presentasi.
2. Bertanya jawab tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi
kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno melalui studi pustaka dan diskusi
kelompok.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

IV. Pertemuan Kempat (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar Airlangga, Ken Arok dan Ken
Dedes
2. Pre-Test, menggali pemahaman awal siswa tentang kerajaan Kediri dan Singasari
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Kediri
melalui studi pustaka, diskusi dan presentasi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Singasari
melalui studi pustaka, diskusi dan presentasi.
2. Bertanya jawab tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi
kerajaan kediri dan Singasari melalui studi pustaka dan diskusi kelompok.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

V. Pertemuan Kelima (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan membacakan cuplikan kisah dari kitab Pararaton dan
Negarakertagama
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Majapahit
melalui studi pustaka, diskusi dan presentasi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Berdiskusi membahas perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi
kerajaan Majapahit melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok,
dan presentasi.
2. Bertanya jawab tentang proses runtuhnya kerjaan Majapahit melalui studi pustaka
dan diskusi kelompok.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa membuat kliping gambar-gambar candi dan peninggalan dari
kerajaan Majapahit

VI. Pertemuan Keenam (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar peninggalan sejarah dari kerajaan
Sunda dan Bali
2. Pre-Test, menggali pemahaman awal siswa tentang kerajaan Sunda dan Bali
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Bali melalui
studi pustaka, diskusi dan presentasi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Berdiskusi membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Sunda melalui
studi pustaka, diskusi dan presentasi.
2. Bertanya jawab tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi
kerajaan Sunda dan Bali melalui studi pustaka dan diskusi kelompok.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan
VII. Pertemuan Ketujuh (1x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar wali songo (sembilan)
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang proses masuk dan berkembangnya
Islam di Nusantara
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Membahas pengaruh perdagangan terhadap proses masuk dan berkembangnya
agama Islam di kepulauan Indonesia melalui studi pustaka, dan diskusi kelas.
2. Mengidentifikasi pada peta tempat-tempat dan bukti-bukti awal penyebaran Islam
di Indonesia melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendeskripsikan tentang proses awal penyebaran Islam di kepulauan Indonesia
melalui, presentasi dan diskusi.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

VIII. Pertemuan Kedelapan (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar peninggalan kerajaan Samudera
Pasai dan Aceh
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang kerajaan Samudera Pasai dan Aceh
Demak
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Samudera
Pasai melalui studi pustaka, dan diskusi.
2. Menjabarkan munculnya dan berkembangnya kerajaan Islam Aceh melalui studi
pustaka dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Berdiskusi tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi kerjaan
Islam Aceh
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

IX. Pertemuan Kesembilan (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar peninggalan kerajaan Demak dan
Pajang
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang kerajaan Demak dan Pajang
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Mengkisahkan munculnya dan berkembangnya kerajaan Islam Demak melalui
studi pustaka dan diskusi.
2. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Islam Pajang
melalui studi pustaka, dan diskusi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Berdiskusi tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi kerjaan
Islam Demak dan Pajang
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

X. Pertemuan Kesepuluh (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar peninggalan kerajaan Mataram
Islam
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang kerajaan Mataram Islam
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Menjabarkan munculnya dan berkembangnya kerajaan Islam Mataram melalui
studi pustaka dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Berdiskusi tentang upaya-upaya Sultan Agung mengusir VOC dari Batavia
2. Bertanya jawab tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi
kerjaan Islam Mataram
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

XI. Pertemuan Kesebelas (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar peninggalan kerajaan Banten
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang kerajaan Banten
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Islam Banten
melalui studi pustaka, dan diskusi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Berdiskusi tentang upaya-upaya Sultan Ageng Tirtayasa mengusir VOC dari
Banten melalui studi pustaka dan diskusi.
2. Bertanya jawab tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi
kerjaan Islam Banten
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

XII. Pertemuan Keduabelas (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar peninggalan kerajaan Gowa -
Tallo
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang kerajaan Gowa - Tallo
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Islam Gowa -
Tallo melalui studi pustaka, dan diskusi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Berdiskusi tentang upaya-upaya Sultan Hasanuddin mengusir VOC dari Makasar
melalui studi pustaka dan diskusi.
2. Bertanya jawab tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi
kerjaan Islam Gowa - Tallo
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

XIII. Pertemuan Ketigabelas (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar peninggalan kerajaan Ternate dan
Tidore
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang kerajaan Ternate dan Tidore
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Islam Ternate
melalui studi pustaka, dan diskusi.
2. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Islam Tidore
melalui studi pustaka, dan diskusi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Berdiskusi tentang upaya-upaya Sultan Baabullah mengusir Portugis dari Ternate
melalui studi pustaka dan diskusi.
2. Bertanya jawab tentang upaya-upaya Sultan Nuku mengusir Belanda dari Tidore
melalui studi pustaka dan diskusi.
3. Berdiskusi tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi kerjaan
Islam Ternate dan Tidore
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa membuat kliping gambar-gambar peninggalan kerajaan-
kerajaan Islam di Nusantara

ALAT/BAHAN DAN SUMBER :

a. Alat/Bahan : OHP, LCD Projector, Komputer, Internet dan VCD Player


b. Sumber :
1. Mustopo, Habib, dkk, 2006, Sejarah, SMA Kelas XI IPA, Jilid 2, Yudhistira :
Bogor
2. CD pembelajaran, LKS, Gambar, Bagan, dan sumber-sumber dari internet

PENILAIAN :

Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan
penugasan.

SOAL-SOAL EVALUASI

A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT !

1. Teori yang menyatakan bahwa E. Singasari, Jawa Timur


masuknya agama dan kebudayaan
Hindu dari India ke Nusantara melalui 3. Prasasti dari Cilincing, Jakarta yang
penaklukkan prajurit-prajurit India berisi pembangunan Terusan Gomati
terhadap wilayah-wilayah di adalah ....
Nusantara adalah ....
A. Prasasti Tugu
A. Teori Brahmana
B. Prasasti Kebon Kopi
B. Teori Ksatria
C. Prasasti Ciareteun
C. Teori Waisya
D. Prasasti Jambu
D. Teori Sudra
E. Prasasti Pasir Awi
E. Teori Campuran

4. Prasasti yang menceritakan tentang


2. Arca Budha tertua yang terbuat dari upaya raja Balaputra Dewa dari
perunggu berlanggam seni Arca kerajaan Sriwijaya membangun sebuah
Ammarawati ditemukan di .... Wihara bagi para mahasiswa dari
A. Sempaga, Sulawesi Selatan Sriwijaya di India adalah ....
B. Jember, Jawa Timur A. Prasasti Ligor
C. Bukit Siguntang, Sumatera Selatan B. Prasasti Karang Birahi
D. Pura Besakih, Bali
C. Prasasti Telaga Batu 9. Masa kejayaan raja-raja Hindu di
D. Prasasti Nalanda Mataram Kuno membangun candi-
candi Hindu, di antaranya candi
E. Prasasti Calcuta
Prambanan yang mulai dibangun pada
masa pemerintahan raja... .
5. Seorang Musafir Cina yang A. Samaratungga
mengadakan perjalanan ke India, 671
B. Pramodhawardhani
M dan singgah di Sriwijaya adalah ....
C. Rakai Pikatan
A. I-Tsing D. Meng-Chi
D. Rakai Kayuwangi
B. Hwi-Ning E. Cheng-Ho
E. Balitung
C. Fa-Hien

10. Raja pertama yang memerintah di


6. Kemunduran dan keruntuhan Sriwijaya
Kerajaan Medang-Kahuripan dan
disebabkan oleh hal-hal sebagai
merupakan pendiri Dinasti lsyana di
berikut, kecuali ....
Jawa Timur adalah ....
A. berulangkali diserang oleh kerajaan
A. Sri Isana Tunggawijaya
Cola dari India
B. Dharmawangsa
B. terjadi perebutan kekuasaan untuk
menduduki tahta kerajaan C. Pu Sindok
C. negara-negara taklukan Sriwijaya D. Airlangga
banyak yang melepaskan diri E. Kertajaya
D. terdesak oleh perkembang kerajaan
Singasari dari Jawa Timur 11. Teori yang menyatakan bahwa Islam
E. serangan Majapahit masuk ke Indonesia pada abad ke-11
didasarkan pada peninggalan sejarah
berupa ....
7. Berdasarkan Prasasti Canggal, 732 M
yang dianggap sebagai pendiri kerajaan A. makam Fatimah binti Maimun di
Mataram Kuno adalah .... Leran, Gresik
A. Sanna D. Syailendra B. makam Sultan Malik ash Shaleh, di
Sumatera Utara
B. Sannaha E. Samaratungga
C. makam Maulana Malik lbrahim di
C. Sanjaya
Gresik
D. komplek makam Tralaya di
8. Raja-raja Mataram Kuno, dari Sanjaya Trowulan, Mojokerto
sampai dengan Balitung termuat
E. kompleks makam air mata di
dalam ....
Madura
A. Prasasti Canggal
B. Prasasti Kedu
12. Bukti arkeologi yang menunjukkan
C. Prasasti Kalasan bahwa pada masa puncak kejayaan
D. Prasasti Klurak Majapahit, di lbukota Majapahit sudah
E. Prasasti Karang Tengah ada masyarakat Islam adalah ...
A. Makam Fatimah binti Maimun
B. Paduraksa Sendang Duwur, di 16. Kerajaan Malaka didirikan oleh
Tuban Paramisora, yaitu seorang bangsawan
C. Makam Maulana Malik lbrahim pelarian dari kerajaan ....
D. Kompleks Makam Tralaya di A. Kediri D. Demak
Mojokerto B. Singasari E. Mataram
E. Berita Cina dari Ma - Huan C. Majapahit

13. Salah seorang dan Wali Songo yang 17. Kerajaan Aceh mencapai puncak
paling sering menggunakan seni kejayaannya pada masa pemerintahan
budaya sebagai media dalam berdakwa ….
adalah .... A. Sultan Ali Muqhayat Syah
A. Sunan Drajat B. Sultan lskandar Thani
B. Sunan Bonang C. Sultan lskandar Muda
C. Sunan Kalijaga D. Sultan Salahudin
D. Sunan Muria E. Sultan Alaudin Riayat Syah
E. Sunan Gunung Jati
18. Faktor-faktor pendukung berdirinya
14. Agama Islam mudah diterima oleh Kerajaan Islam Demak adalah sebagai
masyarakat Indonesia pada waktu itu berikut, kecuali ....
disebabkan oleh hal-hal sebagai A. runtuhnya Malaka ke tangan
berikut, kecuali .... Portugis
A. Syarat masuk Islam sangat mudah B. banyak adipati pesisir ingin
B. Agama Islam tidak mengenal kasta- memisahkan diri dari Majapahit
kasta C. dukungan dan restu para wali
C. Upacara-upacara keagamaan Islam D. mundur dan runtuhnya Majapahit
sangat meriah E. kemenangan Belanda atas Portugis
D. Penyebaran Islam di Indonesia di di Malaka
sesuaikan dengan adat dan tradisi di
Indonesia
19. Sultan Trenggana mengirim pasukan ke
E. Runtuhnya kerajaan Sriwijaya dan Jawa Barat untuk menduduki Banten
Majapahit dan Cirebon agar terhindar dari
intervensi Portugis. Pasukan tersebut
15. Marah Silu setelah berhasil menjadi dipimpin oleh seorang pelarian dari
raja Samuera Pasai bergelar .... Pasai bernama ....
A. Sultan Malik ash Shaleh A. Pangeran Sabrang Lor
B. Sultan Malik at - Thahir B. Mohammad Yunus
C. Nazamuddin al Kamil C. Syarif Hidayatullah
D. Sultan lskandar Muda D. Arya Penangsang
E. Sultan Malik al Mansur E. Penghulu Demak
20. Latar belakang keruntuhan kerajaan C. Dipindahkannya pusat pemerintah-
Demak adalah .... an dari Demak ke Pajang
A. Serangan kerajaan Banten D. Blokade Portugis di pantai utara
B. Runtuhnya Malaka ke tangan Jawa
Portugis E. Berdirinya kerajaan Mataram

B. JAWABLAH SOAL-SOAL Dl BAWAH INI DENGAN BENAR !

1. Sebutkan dan jelaskan 4 teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia !
2. Apa yang dimaksud dengan upacara vratyastoma ?
3. Tuliskan silsilah raja-raja Kutai berdasarkan Prasasti Yupa !
4. Tuliskan wilayah kekuasaan Tarumanegara berdasarkan wilayah penemuan dari
peninggalannya !
5. Sebutkan faktor-faktor pendorong berdirinya kerajaan Sriwijaya !
6. Mengapa terjadi perang antara Balaputradewa dengan Rakai Pikatan?
7. Sebutkan faktor-faktor penyebab perpindahan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke
Jawa Timur!
8. Tunjukkan bukti bahwa agama dan kebudayaan Islam di Indonesia berasal dari Gujarat !
9. Apa makna yang dapat disimpulkan Islam dengan adanya Komplek Makam Tralaya di
Trowulan, Mojokerto ?
10. Mengapa Sultan Trenggana menugaskan Fatahillah menduduki Banten dan Cirebon di
Jawa Barat?

Mengetahui, Kauman, Juli 2011


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. SUYATNO BIN DJIRAN, M.Pd SISWATI, S. Pd


NIP.19570616 198403 1 005 NIP. 19690805 199702 2 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Kauman Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI / 1
Alokasi waktu : 8 X 45 Menit
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari
negara tradisional, kolonial, pergerakan
kebangsaan, hingga terbentuknya negara
kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi Dasar : 1.2 Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia
di bawah penjajahan: dari masa VOC, Pemerintahan
Hindia Belanda, Inggris, sampai Pemerintahan
Pendudukan Jepang.
Indikator : - Mendeskripsikan perkembangan sistem pemerintahan
dan struktur birokrasi di Hindia Belanda pada masa VOC
- Mendeskripsikan perkembangan sistem birokrasi,
militer, ekonomi dan sosial pada masa Pemerintah
Herman Willem Daedels
- Mendeskripsikan perkembangan sistem birokrasi,
ekonomi, sosial dan Ilmu Pengetahuan di Hindia Belanda
pada masa Pemerintah Thomas Stamford Raffles
- Mendeskripsikan perkembangan sistem birokrasi dan
ekonomi di Hindia Belanda pada masa Pemerintah
Pemerintahan Hindia Belanda (Komisaris Jenderal)
- Mendeskripsikan perkembangan sistem Tanam Paksa di
Hindia Belanda pada masa Pemerintah Van Den Bosch
- Mendeskripsikan penerapan politik ekonomi liberal
kolonial
- Mendeskripsikan penerapan politik etis pada bidang
pemerintahan, hukum, ekonomi, dan pendidikan
- Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi Indonesia-
Jepang pada masa kolonial Belanda.
- Mendiskripsikan Mendiskripsikan kebijakan politik
Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia
- Mendiskripsikan Pembentukan Gerakan 3A, Poetra dan
Jawa Hokokai.
- Mendiskripsikan kerjasama Pemerintah Pendudukan
Jepang dengan kaum nasionalis Islam
- Mendiskripsikan pengerahan pemuda dan pembentukan
organisasi semi militer.
- Mendiskripsikan Pengerahan tenaga rakyat, ekonomi dan
bhan pangan pada masa pendudukan Jepang

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :

1. Mendeskripsikan perkembangan sistem pemerintahan dan struktur birokrasi di Hindia


Belanda pada masa VOC
2. Mengidentifikasi perkembangan sistem birokrasi, militer, ekonomi dan sosial pada masa
Pemerintah Herman Willem Daedels
3. Menjelaskan perkembangan sistem birokrasi, ekonomi, sosial dan Ilmu Pengetahuan di
Hindia Belanda pada masa Pemerintah Thomas Stamford Raffles
4. Menerangkan perkembangan sistem birokrasi dan ekonomi di Hindia Belanda pada masa
Pemerintah Pemerintahan Hindia Belanda (Komisaris Jenderal)
5. Menjabarkan perkembangan sistem Tanam Paksa di Hindia Belanda pada masa
Pemerintah Van Den Bosch
6. Menerangkan penerapan politik ekonomi liberal kolonial
7. Mendeskripsikan penerapan politik etis pada bidang pemerintahan, hukum, ekonomi, dan
pendidikan
8. Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi Indonesia-Jepang pada masa kolonial Belanda.
9. Menjelaskan Mendiskripsikan kebijakan politik Pemerintah Pendudukan Jepang di
Indonesia
10. Menerangkan Pembentukan Gerakan 3A, Poetra dan Jawa Hokokai.
11. Mendiskripsikan kerjasama Pemerintah Pendudukan Jepang dengan kaum nasionalis Islam
12. Menjabarkan pengerahan pemuda dan pembentukan organisasi semi militer.
13. Mendiskripsikan Pengerahan tenaga rakyat, ekonomi dan bahan pangan pada masa
pendudukan Jepang
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
MATERI AJAR (MATERI POKOK) :

INDONESIA PADA MASA KOLONIAL

Pada tahun 1595 Coenelis de Houtman yang sudah merasa mantap, mengumpulkan
modal untuk membiayai perjalanan ke Timur Jauh. Pada bulan April 1595, Cornelis de
Houtman dan De Keyzer dengan 4 buah kapal memimpin pelayaran menuju Nusantara. Pada
bulan Juni 1596 pelayaran yang dipimpin oleh De Houtman berhasil berlabuh di Banten.

A. VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie)

Atas prakarsa dari dua tokoh Belanda, yaitu : Pangeran Maurits dan Johan van Olden
Barnevelt, pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah
kongsi dagang besar yang diberi nama VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) atau
Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur. Pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang.
Pada tahun 1602 VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois
Wittert. Adapun tujuan dibentuknya VOC adalah :
a. Untuk menghindari persaingan tidak sehat antara sesama pedagang Belanda sehingga
keuntungan maksimal dapat diperoleh.
b. Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa-bangsa
Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
c. Untuk membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol
yang masih menduduki Belanda.

Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa, oleh pemerintah Belanda VOC
diberi hak-hak istimewa yang dikenal sebagai Hak Octroi yang meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1. Monopoli perdagangan
2. Mencetak dan mengedarkan uang
3. Mengangkat dan memberhentikan pegawai
4. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
5. Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
6. mendirikan benteng
7. menyatakan perang dan damai
8. mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat

Untuk mendapatkan keuntungan yang besar VOC menerapkan monopoli perdagangan.


Bahkan pelaksanaan monopoli VOC di Maluku lebih keras dari pada pelaksanaan monopoli
bangsa Portugis. Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli
perdagangan antara lain sebagai berikut :
1. Verplichte Leverantie
2. Contingenten
3. Ekstirpasi
4. Pelayaran Hongi

KEMUNDURAN VOC

Kemunduran dan kebangkrutan VOC terjadi sejak awal abad ke-18. Hal ini disebabkan
oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Banyak korupsi yang dilakukan oleh pegawai-pegawai VOC
2. Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat semakin luasnya wilayah kekuasaan VOC
3. Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat sangat besar
4. Adanya persaingan dengan kongsi dagang bangsa lain, seperti kongsi dagang Portugis
(Compagnie des Indies) dan kongsi dagang Inggris (East Indian Company).
5. Hutang VOC yang sangat besar
6. Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun usahanya mengalami kemunduran
7. Berkembangnya faham liberalisme, sehingga monopoli perdagangan yang diterapkan VOC
tidak sesuai lagi untuk diteruskan
8. Pendudukan Perancis terhadap negeri Belanda pada tahun 1795, menganggap badan
seperti VOC tidak dapat diharapkan terlalu banyak dalam menghadapi Inggris, sehingga
VOC harus dibubarkan.

Pada tahun 1795 dibentuklah panitia pembubaran VOC. Pada tahun itu pula hak octroi
dihapus. VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan saldo kerugian sebesar
134,7 juta gulden. Selanjutnya semua hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh pemerintah
kerajaan Belanda.

B. MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL HINDIA BELANDA

Pada tahun 1795, Partai Patriot Belanda yang anti raja, atas bantuan Perancis, berhasil
merebut kekuasaan. Sehingga di Belanda terbentuklah pemerintahan baru yang disebut
Republik Bataaf. Republik ini menjadi boneka Perancis yang sedang dipimpin oleh Napoleon
Bonaparte. Sedangkan raja Belanda, Willem V, melarikan diri dan membentuk pemerintah
peralihan di Inggris. Pada waktu itu antara Inggris dan Perancis sedang bermusuhan dengan
hebatnya.
C. MASA PEMERINTAHAN HERMAN W. DAENDELS

1. LATAR BELAKANG

Karena secara geografis letak Belanda dekat dengan Inggris, Napoleon Bonaparte
merasa perlu menduduki Belanda. Sehingga pada tahun 1806, Perancis (Napoleon)
membubarkan Republik Bataaf dan membentuk “Koninkrijk Holland” (Kerajaan Belanda)
sebagai gantinya. Napoleon kemudian mengangkat Louis Napoleon sebagai raja Belanda. Hal
ini berarti sejak saat itu pemerintahan yang berkuasa di Indonesia adalah pemerintahan
Belanda-Perancis. Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur
Jendral di Indonesia (1808 – 1811. Daendels mulai menjalankan tugasnya pada tahun 1808
dengan tugas utama “mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris”.

2. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN HERMAN W. DAENDELS

a. Bidang Birokrasi Pemerintahan

1. Pusat pemerintahan (Weltevreden) dipindahkan agak masuk ke pedalaman


2. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif pendamping Gubernur Jendral dibubarkan
dan diganti dengan Dewan Penasehat.
3. Para bupati dijadikan pegawai pemerintahan Belanda.

b. Bidang Hukum dan Peradilan

1. Dalam bidang hukum Daendels membentuk 3 jenis pengadilan, yaitu :


a. Pengadilan untuk orang Eropa
b. Pengadilan untuk orang Pribumi
c. Pengadilan untuk orang Timur Asing
2. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu termasuk terhadap bangsa Eropa. Akan tetapi
ia sendiri malah melakukan korupsi besar-besaran.

c. Bidang Militer dan Pertahanan

1. Membangun jalan antara Anyer – Panarukan. Jalan ini penting sebagai lalu-lintas
pertahanan maupun perekonomian.
2. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang. Hal ini dilakukan Daendels sebab
hubungan Belanda dan Indonesia sangat sukar sebab ada blokade Inggris di lautan.
3. Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya.
d. Bidang Ekonomi dan Keuangan

1. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer) dan dilakukan


pemberantasan korupsi dengan keras.
2. Pajak In Natura (Contingenten) dan sistem penyerahan wajb (Verplichte Leverantie) yang
diterapkan pada zaman VOC tetap dilanjutkan, bahkan diperberat.
3. Mengadakan Preanger Stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk
menanam tanaman ekspor (kopi).

e. Bidang Sosial

1. Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja rodi untuk membangun jalan Anyer – Panarukan.
2. Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan atau sultan.
3. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos.

Louis Bonaparte sebagai raja Belanda, akhirnya menarik kembali Daendels. Penarikan
Daendels ke Belanda disertai dengan pengangkatannya sebagai seorang Panglima Perang yang
kemudian dikerahkan ke medan Rusia.

D. MASA PENJAJAHAN INGGRIS DI INDONESIA (Masa Interegnum) 1811 – 1816

1. LATAR BELAKANG

Ketika akhirnya Inggris menyerbu Pulau Jawa, Daendels sudah dipanggil kembali ke
Eropa. Penggantinya, Gubernur Jendral Jansen, tidak mampu menahan serangan musuh,
sehingga terpaksa menyerah. Akhir dari penjajahan Belanda – Perancis ini ditandai dengan
Kapitulasi Tuntang, yang isinya sebagai berikut :
1. Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada Inggris
2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
3. Semua pegawai Belanda yang mau bekerjasama dengan Inggris dapat memegang
jabatannya terus.
4. Semua hutang Pemerintah Belanda yang dulu, bukan menjadi tanggung jawab Inggris.

Kapitulasi Tuntang ini ditandatangani pada tanggal 18 – 9 – 1811, oleh S. Auchmuty


dari pihak Inggris dan Janssens dari pihak Belanda. Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang,
raja muda Lord Minto yang berkedudukan di India, mengangkat Thomas Stamford Raffles
sebagai Wakil Gubernur (Lieutenant Governor) di Jawa.
2. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN THOMAS STAMFORD RAFFLES

a. Bidang Birokrasi Pemerintahan

Langkah-langkah Raffles pada bidang pemerintahan sebagai berikut :


1. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan.
2. Sistem pemerintahan feodal oleh Raffles dianggap dapat mematikan usaha-usaha rakyat.
3. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dijadikan pegawai pemerintah kolonial
yang langsung di bawah kekuasaan pemerintah pusat.

b. Bidang Ekonomi dan Keuangan


1. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte
Leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. Kedua peraturan tersebut dianggap
terlalu berat dan dapat mengurangi daya beli rakyat.
2. Menetapkan Sistem Sewa Tanah (Landrent).
3. Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.

c. Bidang Sosial
1. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
2. Penghapusan perbudakan.
3. Peniadaan Pynbank (disakiti) yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan
Harimau.

d. Bidang Ilmu Pengetahuan


Masa pemerintahan Raffles di Indonesia memberikan banyak peninggalan yang berguna
bagi Ilmu Pengetahuan, seperti :
1. Ditulisnya buku berjudul History of Java.
2. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
3. Dirintisnya Kebun Raya Bogor

3. BERAKHIRNYA KEKUASAAN THOMAS STAMFORD RAFLLES

Berakhirnya pemerintahan Raffles di Indonesia ditandai dengan adanya Convention of


London, 1814. Perjanjian tersebut ditandatangani di London oleh wakil-wakil Belanda dan
Inggris yang isinya sebagai berikut :
1. Indonesia dikembalikan kepada Belanda
2. Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana, tetap ditangan Inggris
3. Cochin (di pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris dan Bangka diserahkan kepada
Belanda sebagai gantinya.
E. MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA (Nederlandsch Indie) (1816 – 1942)

1. Pemerintahan Komisaris Jendral

Setelah berakhirnya kekuasaan Inggris, yang berkuasa di Indonesia adalah Pemerintahan


Hindia Belanda. Pada mulanya pemerintahan ini merupakan pemerintahan kolektif yang
terdiri dari tiga orang, yaitu : Flout, Buyskess dan Van Der Capellen. Mereka berpangkat
komisaris Jendral. Masa peralihan ini hanya berlangsung dari tahun 1816 – 1819. Pada tahun
1819, kepala pemerintahan mulai dipegang oleh seorang Gubernur Jendral Van Der Capellen
(1816-1824)

Pada kurun waktu 1816-1830, pertentangan antara kaum liberal dan kaum konservatif
terus berlangsung. Sementara itu kondisi di negeri Belanda dan di Indonesia semakin
memburuk. Oleh karena itulah usulan Van Den Bosch untuk melaksanakan Cultuur Stelsel
(tanam paksa) diterima dengan baik, karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang
besar bagi negeri induk.

F. PENERAPAN SISTEM TANAM PAKSA (CULTUUR STELSEL) PADA TAHUN


1830 - 1870

a. Latar Belakang Sistem Tanam Paksa


1. Di Eropa Belanda terlibat dalam peperangan-peperangan pada masa kejayaan Napoleon,
sehingga menghabiskan biaya yang besar.
2. Terjadinya Perang kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan pemisahan Belgia dari
Belanda pada tahun 1830.
3. Terjadi Perang Diponegoro (1825-1830) yang merupakan perlawanan rakyat jajahan
termahal bagi Belanda. Perang Diponegoro menghabiskan biaya kurang lebih 20.000.000
Gulden.
4. Kas negara Belanda kosong dan hutang yang ditanggung Belanda cukup berat.
5. Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak.
6. Kegagalan usaha mempraktekkan gagasan liberal (1816-1830) dalam mengeksploitasi
tanah jajahan untuk memberikan keuntungan besar terhadap negeri induk.

b. Aturan-aturan Tanam Paksa

Ketentuan-ketentuan pokok Sistem Tanam Paksa terdapat dalam Staatblad (lembaran


negara) tahun 1834, no. 22, beberapa tahun setelah Tanam Paksa dijalankan di Pulau Jawa
berbunyi :
1. Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka menyediakan
sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman ekspor yang dapat dijual dipasaran
Eropa.
2. Tanah pertanian yang disediakan penduduk, tidak boleh melebihi seperlima dari tanah
pertanian yang dimiliki penduduk desa.
3. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman tersebut tidak boleh melebihi
pekerjaan untuk menanam tanaman padi.
4. Tanah yang disediakan penduduk tersebut bebas dari pajak tanah.
5. Hasil dari tanaman tersebut diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda; Jika harganya
ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayar rakyat, maka kelebihan itu diberikan
kepada penduduk.
6. Kegagalan panen yang bukan karena kesalahan petani, akan menjadi tanggungan
pemerintah
7. Bagi yang tidak memiliki tanah, akan dipekerjakan pada perkebunan atau pabrik-pabrik
milik pemerintah selama 65 hari setiap tahun.

Ketentuan ketentuan tersebut memang kelihatan tidak terlampau menekan rakyat. Dalam
prakteknya, sistem tanam paksa seringkali menyimpang, sehingga rakyat banyak dirugikan,
misalnya:
1. Perjanjian tersebut seharusnya dilakukan dengan suka rela akan tetapi dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan cara-cara paksaan.
2. Luas tanah yang disediakan penduduk lebih dari seperlima tanah mereka. Seringkali tanah
tersebut satu per tiga bahkan semua tanah desa digunakan untuk tanam paksa.
3. Pengerjaan tanaman-tanaman ekspor seringkali jauh melebihi pengerjaan tanaman padi.
Sehingga tanah pertanian mereka sendiri terbengkelai.
4. Pajak tanah masih dikenakan pada tanah yang digunakan untuk proyek tanam paksa.
5. Kelebihan hasil panen setelah diperhitungkan dengan pajak tidak dikembalikan kepada
petani.
6. Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani
7. Buruh yang seharusnya dibayar oleh pemerintah dijadikan tenaga paksaan.

c. Akibat-akibat Tanam Paksa

Bagi Belanda
1. Meningkatnya hasil tanaman ekspor dari negeri jajahan dan dijual Belanda di pasaran
Eropa
2. Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang kempis, pada masa Tanam Paksa
mendapat keuntungan besar
3. Pabrik-pabrik gula yang semula diusahakan oleh kaum swasta Cina, kemudian juga
dikembangkan oleh pengusaha Belanda karena keuntungannya besar.
4. Belanda mendapatkan keuntungan (batiq slot) yang besar.
Bagi Indonesia

Dampak negatif :
1. Kemiskinan dan penderitaan fisik dan mental yang berkepanjangan
2. Beban pajak yang berat
3. Pertanian utamanya padi banyak mengalami kegagalan panen
4. Kelaparan dan kematian terjadi dimana-mana.
5. Jumlah penduduk Indonesia menurun.

Dampak positif :
1. Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam jenis-jenis tanaman baru
2. Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorientasi ekspor.

Karena reaksi-reaksi tersebut, secara berangsur-angsur pemerintah Belanda mulai


mengurangi pemerasan lewat Tanam Paksa dan menggantikannya dengan sistem politik
ekonomi liberal kolonial. Tonggak berakhirnya Tanam Paksa adalah dengan dikeluarkannya
Undang-Undang Pokok Agraria (Agrarische Wet), 1870.

G. POLITIK EKONOMI LIBERAL KOLONIAL SEJAK TAHUN 1870

1. LATAR BELAKANG
a. Pelaksanaan Sistem Tanam Paksa yang telah menimbulkan penderitaan rakyat pribumi
namun memberikan keuntungan besar bagi Pemerintah Kerajaan Belanda.
b. Berkembangnya faham liberalisme sebagai akibat dari Revolusi Perancis dan Revolusi
Industri sehingga sistem Tanam Paksa tidak sesuai lagi untuk diteruskan.
c. Kemenangan Partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak Pemerintah Belanda
menerapkan sistem ekonomi liberal di negeri jajahannya (Indonesia).
d. AdanyaTraktat Sumatera, 1871, yang memberikan kebebasan bagi Belanda untuk
meluaskan wilayahnya ke Aceh. Sebagai imbalannya Inggris meminta Belanda
menerapkan sistem ekonomi liberal di Indonesia, agar pengusaha Inggris dapat
menanamkan modalnya di Indonesia.

Pelaksanaan politik ekonomi liberal ini dilandasi dengan beberapa peraturan diantaranya
sebagai berikut :
1. Indische Comptabiliteit Wet, 1867.
2. Suiker Wet
3. Agrarische Wet (Undang-undang Agraria),1870.
4. Agrarische Besluit, 1870.
2.PELAKSANAAN SISTEM POLITIK EKONOMI LIBERAL

Sejak tahun 1870 di Indonesia diterapkan Imperialisme Modern (Modern Imperialism).


sejak tahun tersebut di Indonesia telah diterapkan Opendeur Politiek yaitu politik pintu
terbuka terhadap modal-modal swasta asing. Disamping modal swasta Belanda sendiri, modal
swasta asing lain juga masuk ke Indonesia, seperti modal dari Inggris, Amerika, Jepang dan
Belgia. Modal-modal swasta asing tersebut tertanam pada sektor-sektor pertanian dan
pertambangan, seperti karet, teh, kopi, tembakau, tebu, timah dan minyak. Sehingga
perkebunan-perkebunan dibangun secara luas dan meningkat pesat.

3. AKIBAT SISTEM POLITIK LIBERAL KOLONIAL


 Bagi Belanda :
1. Memberikan keuntungan yang sangat besar kepada kaum swasta Belanda dan
pemerintah kolonial Belanda.
2. Hasil-hasil produksi perkebunan dan pertambangan mengalir ke negeri Belanda. Pada
tahun 1870 luas tanah di pulau Jawa yang ditanami tebu seluas 54.176 bahu, maka
dalam tahun 1900 meningkat menjadi 128.301 bahu.
3. Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah jajahan.

 Bagi rakyat Indonesia :


1. Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk
2. Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 karena jatuhnya harga kopi dan gula
membawa akibat buruk bagi penduduk. Uang sewa tanah dan upah pekerja menurun.
3. Menurunnya konsumsi bahan makanan, terutama beras, sementara pertumbuhan
penduduk Jawa meningkat cukup pesat.
4. Menurunnya usaha kerajinan rakyat karena kalah bersaing dengan banyak barang-
barang impor dari Eropa.
5. Pengangkutan dengan gerobak menjadi merosot penghasilannya setelah adanya
angkutan dengan kereta api.
6. Rakyat menderita karena masih diterapkannya kerja rodi dan adanya hukuman yang
berat bagi yang melanggar peraturan Poenale Sanctie.

H. POLITIK ETIS

1. Latar Belakang
a. Pelaksanaan sistem tanam paksa yang mendatangkan keuntungan berlimpah bagi Belanda,
namun menimbulkan penderitaan rakyat Indonesia.
b. Eksploitasi terhadap tanah dan penduduk Indonesia dengan sistem ekonomi liberal tidak
mengubah nasib buruk rakyat pribumi.
c. Upaya Belanda untuk memperkokoh pertahanan negeri jajahan dilakukan dengan cara
penekanan dan penindasan terhadap rakyat.
d. Adanya kritik dari kaum intelektual Belanda sendiri (Kaum Etisi) seperti Van Kol, Van
Deventer, Brooschooft, De Waal, Baron van Hoevell, Van den Berg, Van De Dem dan lain-
lain.

Tokoh tersebut memperjuangkan agar pemerintah Belanda meningkatkan kesejahteraan


moril dan materiil kaum pribumi, menerapkan desentralisasi dan efisiensi. Perjuangan mereka
kemudian dikenal sebagai Politik Etis.

2. Pelaksanaan Politik etis

Pada periode 1900 -1925 banyak kemajuan dan perubahan dicapai. Bangunan-bangunan
besar didirikan, semua itu merupakan keharusan dalam kemajuan yang tidak dapat dielakkan.
Perubahan-perubahan tersebut sebagai berikut :
a. Desentralisasi Pemerintahan
Sebelum tahun 1900 pemerintahan di Indonesia dilakukan secara sentralisasi. Sejak tahun
1854 dikeluarkan peraturan yang memberikan hak kepada parlemen untuk mengawasi
jalannya pemerintahan Hindia-Belanda.
b. Irigasi
Sarana yang sangat vital bagi pertanian adalah sarana irigasi (pengairan). Pada tahun 1885
pemerintah telah membangun secara besar-besaran bangunan irigasi di Brantas dan Demak
seluas 96.000 bau. Pada tahun 1908 berkembang menjadi 173.000 bau.
c. Emigrasi (Transmigrasi)
Dalam abad ke-19 terjadi migrasi penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, berhubung
dengan perluasan tanaman tebu.
d. Edukasi
Pemerintah kolonial Belanda membentuk dua macam sekolah untuk rakyat pribumi, yaitu
Sekolah kelas I (angka satu) untuk anak-anak pegawai negeri dan orang berkedudukan.
Dan sekolah kelas II (angka dua) untuk kepada anak-anak pribumi pada umumnya.

3. Kegagalan Politik Etis Dan Politik Asosiasi

Kegagalan pelaksanaan politik Etis tersebut nampak dalam :


1. Sejak pelaksanaan sistem ekonomi liberal Belanda mendapatkan keuntungan yang besar,
sedangkan tingkat kesejahteraan rakyat pribumi tetap rendah.
2. Hanya sebagian kecil kaum pribumi yang memperoleh keuntungan dan kedudukan yang
baik dalam masyarakat kolonial, yaitu golongan pegawai negeri.
3. Pegawai negeri dari golongan pribumi hanya digunakan sebagai alat saja, sehingga
dominasi bangsa Belanda tetap sangat besar.
METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Membandingkan  Mendeskripsikan  Siswa dapat
perkembangan perkembangan Mendeskripsikan
masyarakat Indonesia sistem birokrasi, perkembangan sistem
di bawah penjajahan: militer, ekonomi birokrasi, militer,
dari masa VOC, dan sosial pada ekonomi dan sosial pada
Pemerintahan Hindia masa Pemerintah masa Pemerintah
Belanda, Inggris, Herman Willem Herman Willem Daedels
sampai Pemerintahan Daedels melalui
Pendudukan Jepang. melalui studi
pustaka dan diskusi.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama (1x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar kapal-kapal VOC
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang VOC
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas proses berdirinya VOC melalui studi pustaka dan diskusi.
2. Mengidentifikasi proses hak-hak istimewa yang dimiliki oleh VOC melalui studi
pustaka dan tanya jawab.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membahas perkembangan sistem pemerintahan dan struktur birokrasi di Hindia
Belanda pada masa VOC melalui studi pustaka dan diskusi.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

II. Pertemuan Kedua (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar Herman W. Daendels, Jalan Anyer –
Panarukan, Thomas Stamford Raffles dan Kebun Raya Bogor
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang Tanam Paksa
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Mendiskripsikan perkembangan politik di Eropa sehingga Louis Napoleon
mengirimkan Herman W. Daendels ke Indonesia melalui studi pustaka dan diskusi
kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendiskripsikan perkembangan sistem birokrasi, militer, ekonomi dan sosial di Hindia
Belanda pada masa Pemerintah Herman Willem Daendels melalui studi pustaka dan
diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan perkembangan politik di Eropa sehingga Thomas Raffles berkuasa di
Indonesia melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
3. Mengidentifikasi perkembangan sistem birokrasi, ekonomi, sosial dan Ilmu
Pengetahuan di Hindia Belanda pada masa Pemerintah Thomas Stamford Raffles
melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

III. Pertemuan Ketiga (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar penduduk di Indonesia pada masa
Tanam Paksa
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang penerapan sistem Tanam Paksa
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas perkembangan sistem birokrasi dan ekonomi di Hindia
Belanda pada masa Pemerintah Pemerintahan Hindia Belanda (Komisaris Jenderal)
melalui studi pustaka dan diskusi.
2. Mengidentifikasi latar belakang penerapan sistem Tanam Paksa melalui studi pustaka
dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendiskripsikan perkembangan sistem Tanam Paksa di Hindia Belanda pada masa
Pemerintah Van Den Bosch melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

IV. Pertemuan Keempat (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar perkebunan Indonesia pada masa
kolonial
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang sistem ekonomi liberal pada masa kolonial
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas penerapan sistem ekonomi liberal kolonial melalui studi
pustaka dan diskusi.
2. Mengidentifikasi dampak penerapan sistem ekonomi liberal kolonial melalui studi
pustaka dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendiskripsikan penerapan politik etis pada bidang pemerintahan, hukum, ekonomi,
dan pendidikan melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa membuat klipping gambar-gambar dari masa kolonial dari majalah,
guntingan koran dan internet

V. Pertemuan Kelima (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar pemimpin dan tentara Jepang dari
zaman Pendudukan Jepang di Indonesia
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas bentuk-bentuk interaksi Indonesia-Jepang pada masa
kolonial Belanda melalui studi pustaka dan diskusi.
2. Mengidentifikasi politik Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia melalui studi
pustaka dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendiskripsikan reaksi penduduk Indonesia pada awal penduduk Jepang di Indonesia
melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

VI.Pertemuan Keenam (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar pemimpin dan pemimpin Indonesia
pada masa zaman Pendudukan Jepang di Indonesia
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas pembentukan Gerakan 3A melalui studi pustaka dan diskusi.
2. Membahas pembentukan Poetra dan Jawa Hokokai melalui studi pustaka dan diskusi
kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendiskripsikan kegiatan para pemimpin nasional dalam memanfaatkan Poetra
sebagai media komunikasi dengan rakyat melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

VII. Pertemuan Ketujuh (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar Seinendan, Keibodan, Heiho dan Peta
pada zaman Pendudukan Jepang di Indonesia
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang organisasi-organisasi semi militer buatan
Jepang di Indonesia
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas kerjasama Pemerintah Pendudukan Jepang dengan kaum
nasionalis melalui studi pustaka dan diskusi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membahas pengerahan pemuda dan pembentukan organisasi semi militer melalui studi
pustaka dan diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan kegiatan oragnisasi-organisasi semi militer pada zaman pendudkan
Jepang di Indonesia melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

VIII. Pertemuan Kedelapan (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar kegiatan Romusha pada zaman
Pendudukan Jepang di Indonesia
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang sistem kerja paksa pada zaman pendudukan
Jepang di Indonesia
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas latar belakang pengerahan tenaga kerja, ekonomi dan bahan
pangan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia melalui studi pustaka dan diskusi.
2. Membahas penerapan Pengerahan tenaga rakyat, ekonomi dan bahan pangan pada
masa pendudukan Jepang melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendiskripsikan dampak penerapan Pengerahan tenaga rakyat, ekonomi dan bahan
pangan pada masa pendudukan Jepang melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

ALAT/BAHAN DAN SUMBER :

a. Alat/Bahan : OHP, LCD Projector, Komputer, Internet dan VCD Player


b. Sumber :
1. Mustopo, Habib, dkk, 2006, Sejarah, SMA Kelas XI IPA, Jilid 2, Yudhistira : Bogor
2. CD pembelajaran, LKS, Gambar, Bagan, dan sumber-sumber dari internet

PENILAIAN :

Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian proses
pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan penugasan.

SOAL-SOAL EVALUASI

A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT !

1. Latar belakang kedatangan Belanda ke E. Kekalahan Belanda dalam perang 30


Indonesia adalah …. tahun melawan Spanyol
A. Invasi Napoleon ke negara-negara
Eropa termasuk Belanda 2. Agar VOC leluasa dalam melaksanakan
B. Pendudukan Spanyol terhadap tugasnya, maka pemerintah Belanda
Lisabon sehingga Belanda kesulitan memberikan hak-hak istimewa kepada
mendapatkan rempah-rempah VOC yang meliputi hak-hak sebagai
C. Adanya persaingan dengan Portugis berikut, kecuali ….
dan Spanyol dalam mencari tanah- A. mengangkat dan memberhentikan
tanah jajahan pegawai
D. Keinginan untuk menemukan India B. memiliki tentara
C. mendirikan negara merdeka di D. Biaya perang yang terlalu besar
seberang lautan E. Anggaran untuk pegawai terlalu besar
D. mengeluarkan / mencetak uang
E. menyatakan perang dan damai 7. Langkah-langkah Daendels dalam
mengemban tugasnya di Indonesia
3. Setelah mampu menggantikan posisi adalah sebagai berikut, kecuali ….
Portugis di Maluku, Belanda mendirikan A. Pulau Jawa dibagi menjadi 18
Loji di Ambon dengan Gubernur Jendral wilayah
Pertamanya …. B. Membangun jalan antara Anyer dan
A. Pieter Both Panarukan
B. Jon Pieterzoon Coen C. Menerapkan kerja Rodi
C. Van Den Bosch D. Menerapkan Preanger Stelsel
D. De Jonge E. Menerapkan penyerahan wajib
E. De Kock
8. Proses penyerahan kekuasaan di
4. Seorang Gubernur Jendral yang Indonesia dari Belanda ke Inggris tahun
memindahkan Loji VOC dari Ambon ke 1814 ditandai dengan ….
Batavia adalah …. A. Convention of London
A. de Jonge B. Traktat Sumatra
B. de Fock C. Kapitulasi Tuntang
C. Pieter Both D. Kapitulasi Kalijati
D. Jan Pieterzoon Coen E. Perjanjian Bongaya
E. Van Den Bosch
9. Setelah ditunjuk sebagai Gubernur
5. Kewajiban pajak yang harus dibayarkan Jendral di Indonesia, Raffles melakukan
dengan hasil bumi disebut …. langkah-langkah pembaharuan sebagai
berikut, kecuali ….
A. Verplichte Leverantie
A. menerapkan sistem Landrent
B. Pelayaran Hongi
B. menerapkan kerja rodi
C. Contingenten
C. menghapuskan penyerahan wajib
D. Poenale Sanctie
D. menegakkan persamaan hukum
E. Eksterpasi
E. membagi Pulau Jawa menjadi 9
propinsi
6. Semakin luasnya wilayah VOC
berakibat kemunduran VOC itu sendiri,
sebab …. 10. Sistem Tanam Paksa yang diusulkan
Van den Bosch didorong oleh hal-hal
A. Semakin banyaknya korupsi
sebagai berikut, kecuali ….
B. Tidak sesuai dengan semangat
A. kas negara yang kosong
Liberalisme Ekonomi
B. keinginan para Bupati untuk
C. Bersaing dengan Portugis dan VOC
mendapatkan Cultuure Procenten
C. pemasukan uang dari penanaman B. Suishintai E. Heiho
kopi tidak banyak C. Keibodan
D. hutang luar negeri yang berat
E. perang yang memakan biaya besar 15. Tujuan pemerintah Jepang membentuk
PUTERA adalah ....
11. Berakhirnya Cultuur Stelsel ditandai A. mengembangkan kesadaran politik
dengan dikeluarkan peraturan …. para pemuda
A. Suiker Wet B. melatih militer kaum muda pribumi
B. Agrarische Wet C. membujuk kaum nasionalis sekuler
C. Compatibilitet Wet dan intelektual
D. Poenale Sanctie D. menghilangkan kecurigaan terhadap
Jepang
E. Bill of Right
E. membujuk kaum nasionalis Islam
12. Serbuan tentara Jepang ke Indonesia,
menyebabkan Belanda menyerah tanpa
syarat terhadap Jepang pada tanggal 8 16. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang
Maret 1942 di .... banyak, maka tiap-tiap desa dibentuk
A. Tuntang panitia pengerahan tenaga kerja yang
disebut ....
B. Kalijati
A. Tonarigumi
C. Batavia
B. Romusha
D. Bandung
C. Romukyokai
E. Linggarjati
D. Nogyo Kumiai
E. Kinrohoshi
13. Pada mulanya Jepang datang ke
Indonesia dengan membawa semboyan
yang simpatik, yaitu .... 17. Dewan Pertimbangan Pusat yang
A. pendidikan adalah untuk masyarakat bertugas memberikan sarana-sarana
umum kepada pemerintah pendudukan Jepang
disebut ....
B. membebaskan bangsa Asia dari
penjajahan bangsa barat A. Nogyo Kumiai
C. kemakmuran merata bagi seluruh B. Kempetai
rakyat Indonesia C. Keimin Bunka Sidosho
D. pembangunan teknologi dan militer D. Cuo Sangi In
yang kuat E. Suishintai
E. tunjangan sosial bagi kaum yang
lemah 18. Lembaga kebudayaan pada zaman
pendudukan Jepang di Indonesia disebut
14. Setelah Gerakan 3A bubar, sebagai ....
penggantinya Jepang membentuk .... A. Nogyo Kumiai
A. MIAI D. Putera B. Tonarigumi
C. Romukyokai E. Parmusi
D. Cuo Sangi In
E. Keimin Bunka Sidhoso 20. Pemerahan bahan makanan pemerintah
militer Jepang terhadap rakyat Indonesia
dilakukan melalui ....
19. Pada masa pendudukan Jepang semua
organisasi pergerakan dilarang, A. Romukyokai
kecuali .... B. Tonarigumi
A. Gerindo C. Minseifu
B. Gapi D. Nogyo Kumiai
C. Sarikat Islam E. Jawa Hokokai
D. MIAI

B. JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !

1. Apa sebenarnya tugas utama Herman W. Daendels datang ke Indonesia ?


2. Apa akibat-akibat positif Tanam Paksa bagi bangsa Indonesia ?
3. Sebutkan akibat-akibat pelaksanaan politik ekonomi liberal kolonial 1870-1900 bagi
bangsa Belanda dan bangsa Indonesia
4. Mengapa Jepang membom pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour?
5. Apa isi pokok dari Kapitulasi Kalijati , 8 Maret 1942 ?
6. Apa manfaat PUTERA bagi Indonesia ?
7. Mengapa Jepang membentuk organisasi Jawa Hokokai ?
8. Sebutkan jenis-jenis tanaman yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk ditanam pada
masa pendudukan Jepang di Indonesia!
9. Bagaimanakah peranan Bahasa Indonesia pada zaman Jepang ?
10. Bagaimanakah peranan PETA dalam perjuangan mendapatkan dan mempertahankan
kemerdekaan ?

Mengetahui, Kauman, Juli 2011


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. SUYATNO BIN DJIRAN, M.Pd SISWATI, S. Pd


NIP.19570616 198403 1 005 NIP. 19690805 199702 2 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Kauman Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI / 1
Alokasi waktu : 13 x 45 Menit
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara
tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga
terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 1.3 Menganalisis proses kelahiran dan perkembangan
nasionalisme Indonesia.
Indikator : - Mendeskripsikan Faktor-faktor pendorong lahirnya
pergerakan nasional Indonesia
- Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya Budi
Utomo sebagai pelopor pergerakan nasional Indonesia
- Mendeskripsikan perkembangan Serikat Islam sebagai
organisasi pergerakan nasional dari golongan Islam
- Mendeskripsikan perkembangan Indische Partij sebagai
organisasi pergerakan nasional nasionalis dari golongan
Indo-Belanda
- Mendeskripsikan perkembangan PKI sebagai organisasi
pergerakan nasional dari golongan sosilis-komunis
- Mendeskripsikan perkembangan PNI sebagai organisasi
pergerakan nasional dari golongan nasionalis
- Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya PPPKI
sebagai usaha untuk mempersatukan kekuatan organisasi
pergerakan nasional
- Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya Gerakan
Pemuda dan Sumpah Pemuda sebagai usaha untuk
menggalang mempersatukan dan kesatuan nasional
- Mendeskripsikan Perjuangan di dalam volksraad dengan
Petisi Soetardjo dan GAPI

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan Faktor-faktor pendorong lahirnya pergerakan nasional Indonesia
2. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya Budi Utomo sebagai pelopor
pergerakan nasioanl Indonesia
3. Menerangkan perkembangan Serikat Islam sebagai organisasi pergerakan nasional
dari golongan Islam
4. Menjabarkan perkembangan Indische Partij sebagai organisasi pergerakan nasional
nasionalis dari golongan Indo-Belanda
5. Menguraikan perkembangan PKI sebagai organisasi pergerakan nasional dari
golongan sosilis-komunis
6. Menjelaskan perkembangan PNI sebagai organisasi pergerakan nasional dari
golongan nasionalis
7. Menidentifikasi muncul dan berkembangnya PPPKI sebagai usaha untuk
mempersatukan kekuatan organisasi pergerakan nasional
8. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya Gerakan Pemuda dan Sumpah Pemuda
sebagai usaha untuk menggalang mempersatukan dan kesatuan nasional
9. Menjelaskan berkembangnya taktik moderat dan kooperatif dalam pergerakan
nasional
10. Menerangkan Perjuangan di dalam volksraad dengan Petisi Soetardjo dan GAPI
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).

MATERI AJAR (MATERI POKOK) :

A. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONAL


INDONESIA

1. Faktor Intern (dari dalam)


a. Penderitaan rakyat selama penjajahan Belanda
b. Adanya deskriminasi rasial
c. Adanya Politik Etis
2. Faktor Extern (dari luar)
a. Pengaruh faham-faham baru dari Eropa, seperti : Liberalisme, Demokrasi dan
Nasionalisme
b. Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1904 – 1905), mengangkat harkat dan
martabat bangsa-bangsa Asia.
c. Pengaruh pergerakan nasional negara-negara Asia-Afrika lainnya, seperti : Turki,
Mesir, India, Cina dan Filipina.

B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN IDIOLOGI DAN ORGANISASI


PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

Budi Utomo

Berdirinya Budi Utomo diawali dari upaya dr. Wahidin Sudirohusodo berkeliling Jawa
untuk membentuk Studie Fonds (Dana Belajar) untuk memberikan beasiswa bagi siswa yang
tidak mampu, namun berpotensi. Pada kahir 1907, dr. Wahidin bertemu pemuda Sutomo,
pelajar STOVIA di Jakarta. Karena adanya kesamaan pemikiran antara kedua tokoh tersebut,
maka pada hari Rabu, 20 Mei 1908, di Gedung STOVIA (Gedung Kebangkitan Nasional
sekarang) dibentuklah organisasi modern pertama yang diberi nama Budi Utomo. Sebagai
ketua pertamanya terpilih dr. Soetomo.

Pada mulanya tujuan Budi Utomo tertulis secara samar-samar yaitu “Kemajuan bagi
Hindia”. Sedangkan jangkauan geraknya hanya terbatas pada Jawa dan Madura. Dalam
waktu 6 bulan, Mei sampai dengan Oktober 1908, cabang Budi Utomo sudah berdiri di
Jakarta, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Probolinggo.

Pada bulan Oktober 1908, diadakan kongres Budi Utomo yang pertama di
Yogyakarta, yang menghasilkan kepustusan-keputusan sebagai berikut :
a. Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik
b. Kegiatan Budi Utomo ditujukan kepada bidang pendidikan dan kebudayaan
c. Ruang gerak terbatas pada daerah Jawa dan Madura.

Kongres tersebut juga memutsukan susunan pengurus besar Budi Utomo. Bu[ati
Karanga Anyar, R.T. Tirtokusumo, dipilih sebagai ketuanya. Pusat organisasi ditetapkan di
Yogyakarta. Dalam perkembangannya, Budi Utomo kurang diminati oleh golongan muda.
Hal ini disebabkan :
a. Budi Utomo lebih memetingkan golongan priyayi.
b. Budi Utomo lebih memperhatikan reaksi pemerintah kolonial daripada reaksi rakyat
pribumi.
c. Budi Utomo lebih mengutamakan pemakaian Bahasa Belanda daripada Bahasa
Indonesia
d. Budi Utomo tidak berpolitik

Walaupun demikian, sampai akhir tahun 1909, Budi Utomo telah mempunyai 40
cabang dengan jumlah anggota kurang lebih 10.000 orang. Pada tahun 1914, saat Perang
Dunia I meletus, Budi Utomo yang pamornya sudah menurun, mengusulkan perlunya
wajib militer bagi penduduk bumi putera (Indie Weerbaar). Gagasan ini ditolak Belanda,
sebagai gantinya parlemen Belanda membentuk Volksraad (Dewan Rakyat), Desember
1916.

Serikat Islam

Pada mulanya, pada tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Serikat Dagang Islam
(SDI) di Solo, dengan tujuan untuk membela kepentingan pedagang-pedagang Indonesia
dari ancaman pedagang Cina. Dengan masuknya Umar said Cokroaminoto, SDI diubah
namanya menjadi Serikat Islam (SI), agar anggotanya tidak terbatas pada golongan
pedagang saja. Adapun tujuan dari Serikat Islam adalah sebagai berikut :
a. mengembangkan jiwa dagang
b. membantu para anggotanya yang mempunyai kesulitan dalam usahanya
c. memajukan pengajaran
d. memprbaiki pendapat-pendapat yang keliru tentang Islam.

Dalam waktu yang relatif singkat Serikat Islam mendapatkan simpati dan jumlah
anggota yang sangat besar. Hal ini disebabkan oleh :
a. Serikat Islam terbuka bagi semua golongan
b. Serikat Islam berpolitik untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan
c. Serikat Islam membela kepentingan rakyat pribumi yang menderita karena penjajahan
d. Serikat Islam dipimpin oleh tokoh-tokoh yang dihormati, seperti alim ulama dan kiai-
kiai
e. Agama Islam dianut oleh mayoritas bangsa Indonesia.

Melihat adanya tanda-tanda semangat revolusioner dalam tubuh Serikat Islam,


Gubernur Jendral Idenberg menaruh sikap waspada. Pada bulan Agustus 1912, untuk
sementara waktu kegiatan Serikat Islam diskors. Pada kongres Serikat Islam pertama di
Surabaya, Januari 1913, ditegaskan bahwa Serikat Islam bukan partai politik. Hal ini
dimaksudkan untuk tidak melawan pemerintah Hindia Belanda. Pada kongres tersebut juga
diputuskan bahwa Haji Umar Said Cokroaminoto, sebagai ketua SI dan Surabaya sebagai
pusat kegiatan SI.

Pada tahun 1915 di Surabaya didirikan Central Serikat Islam (CSI) dengan tugas
mengatur kerjasama antar SI daerah. Sementara itu ISDV (Indische Social Democratische
Vereniging) yang berhaluan komunis yang didirikan oleh H.J.F.M. Sneevliet meakukan
penyusupan (infiltrasi) ke dalam tubuh SI. ISDV berhasil mempengaruhi tokoh-tokoh
muda SI, seperti : Semaun, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirjo melalui SI
cabang Semarang. Dalam perkembangannya terjadi pertentangan antara kelompok SI Putih
dan SI Merah yang berhaluan komunis. Oleh karena itu pada konggres SI, Oktober 1921
diputuskan diberlakukannya disiplin partai. Pada tahun 1924, SI Merah berganti nama
menjadi “Sarekat Rakyat”.

Indische Partij

Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tiga
serangkai, yaitu :
1. E.F.E. Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi.
2. Suwardi Suryaningrat
3. dr. Cipto Mangunkusumo

Tujuan didirikannya Indische Partij ini adalah untuk mempersatukan semua Indiers
sebagai persiapan menuju kehidupan bangsa yang merdeka. Yang dimaksud dengan Indiers
adalah semua orang yang lahir di Indonesia dan mengaku bertanah air Indonesia, baik
orang Indo-Belanda, Cina, Arab maupun pribumi asli. Cita-cita Indische Partij ini
disebarluaskan melalui surat kabar “De Express”.

Karena sikap dan programnya yang tegas dan bercita-cita “Hindia Merdeka” untuk
pertamakalinya, maka surat permohonan untuk mendapatkan pengakuan sebagai badan
hukum ditolak pemerintah Hindia Belanda. Sikap kritis Indische Partij ini juga tampak
dalam artikel yang ditulis oleh Ki Hajar Dewantara dalam surat kabar De Express yang
berjudul Als ik en Nederlanders Was (Seandainya Aku Seorang Belanda). Artikel tersebut
berisi sindiran terhadap pemerintah Hidia Belanda yang mengajak bangsa Indonesia untuk
memperingati hari kemerdekaan Belanda yang ke-seratus.

Karena kegiatan-kegiatan IP dianggap merugikan pemerintah, maka pada bulan


Agustus 1913, pemerintah Belanda menangkap ketiga pemimpin IP tersebut diatas. Merka
kemudian mendapatkan hukuman buang. Mereka sendiri memilih Belanda sebagai tempat
pembuangannya. Dengan dibuangnya ketiga tokoh IP tersebut, maka kegiatan IP semakin
menurun. Oleh karena itulah IP kemudian berganti nama menjadi partai Insulinde. Pada
tahun 1919, Insulinde berganti nama lagi menjadi Nasional Indische Partij (NIP).

Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 di Den Haag, Belanda. Pada
mulanya bernama Indische Veereniging (IV). Pendirinya adalah orang-orang Indonesia
yang berada di Belanda, antara lain Sultan Kasayangan dan R.M. Noto Suroto. Pada
mulanya organisasi ini hanya berupa organisasi sosial untuk mengurus kepentingan
bersama orang-orang Indonesia di perantauan. Unsur-unsur politik mulai tampak dengan
diterbitkannya majalah Hindia Putra pada bulan Maret 1916. Organisasi ini semakin
berkembang dengan kedatangan tokoh-tokoh tiga serangkai pendiri Indische Partij yang
sedang menjalani hukuman buang di negeri Belanda.
Setelah Perang Dunia I, semangat nasionalisme semakin kuat, pada tahun 1922
Indische Veereniging berganti nama menjadi Indonesische Veereniging. Pada tahun 1923
majalah Hindia Putra berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Pada tahun 1925
Indonesische Veereniging berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Aktifitas
politik PI ini semakin meningkat sejak bergabungnya Ahmad Subarjo dan Mohammad
Hatta ke dalam tubuh PI. Bahkan kemudian PI menegaskan bahwa tujuan PI adalah
Indonesia Merdeka yang akan dicapai melalui aksi bersama dan serentak oleh masyarakat
Indonesia.

Untuk mendapatkan dukungan internasional, maka PI ikut aktif dalam kegiatan-


kegiatan organisasi internasional menentang penjajahan, seperti :
a. Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial
b. Liga Demokrasi Internasional
c. Kongres Wanita Internasional
d. Mengadakan hubungan dengan Komunisme Internasional (Komintern).

Pada tahun 1920-an pengaruh PI di tanah air semakin luas. Beberapa organisasi lahir
di tanah air karena mendapat pengaruh dari PI, seperti : PPPI, PNI, dan Jong Indonesia.
Pada tahun 1927 diadakan penggeledahan terhadap pemimpin-pemimpin PI. Empat tokoh
PI, yaitu : Moh. Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, Ali Sastroamijoyo, dan Abdul Majid
Joyoadiningrat ditangkap pemerintah kolonial Hindia Belanda. Mereka dituduh akan
melakukan pemberontakan dan pemerintah kolonial menduga ada hubungan antara
pemberontakan PKI, 1926 dengan PI.

Partai Nasional Indonesia

Partai Nasional Indonesia berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung. Banyak
anggota PNI adalah mantan anggota Perhimpunan Indonesia yang kembali ke tanah air. Ir.
Sukarno terpilih sebagai ketua PNI. Sedangkan tujuan PNI adalah “Indonesia Merdeka”.
Tujuan tersebut akan dicapai dengan azas “percaya pada diri sendiri”, artinya memperbaiki
keadaan politik, ekonomi dan sosial budaya yang rusak karena penjajahan dengan
kekuatan sendiri. Idiologi PNI adalah Marhaenisme yang dicetuskan oleh Ir. Sukarno
dengan tujuan untuk menggalang persatuan dari aliran-aliran politik yang ada di Indonesia,
yaitu : Nasionalis, Islam dan Marxis.

Pemimpin-pemimpin PNI seperti : Mr. Sartono, Mr. Suyudi, Mr. Iskaq


Cokrohadisuryo, dr. Syamsi, Mr. Budyarto, Mr. Ali Sastroamijoyo dan khususnya Ir.
Sukarno berhasil menggerakkan rakyat Indonesia sehingga pengaruh PNI semakin luas.
Dengan aksi persatuannya, PNI berhasil membentuk Permufakatan Perhimpunan-
perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada tanggal 18 Desember 1927 di
Bandung. PPPKI beranggotakan PNI, SI, Budi Utomo, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum
Betawi, Indonesische Studie Club dan Algemene Studie Club.
Adanya isu bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan, dijadikan alasan oleh
pemerintah kolonial untuk mengadakan penggeledahan dan penangkapan. Sehingga pada
bulan Desember 1929, empat tokoh PNI ditangkap. Mereka adalah Ir. Sukarno, R. Gatot
Mangkupraja, Maskun Sumadireja dan Supriadinata. Dalam pengadilan mereka di
Sukamiskin, Bandung, Ir. Sukarno membacakan pidato pembelaannya berjudul “Indonesia
Menggugat”. Tokoh-tokoh PNI tersebut akhirnya dijatuhi hukuman penjara.

METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menganalisis proses  Mendeskripsikan faktor-  Siswa dapat
kelahiran dan faktor pendorong Mendeskripsikan Faktor-
perkembangan lahirnya pergerakan faktor pendorong
nasionalisme nasional Indonesia lahirnya pergerakan
Indonesia melalui studi pustaka, nasional Indonesia
dan diskusi.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama (1x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh Budi Utomo
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang munculnya pergerakan nasional
Indonesia
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas faktor-faktor pendorong lahirnya pergerakan nasional
Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
2. Menceritakan usaha-usaha Dr. Wahidin Sudirohusodo dalam membentuk Studie
Fond sebagai awal dari pembentukan Budi Utomo
3. Mendiskripsikan muncul dan berkembangnya Budi Utomo sebagai pelopor
pergerakan nasional Indonesia melalui studi pustaka, dan diskusi kelas.
4. Mengidentifikasi gerakan-gerakan Budi Utomo dalam bidang politik setelah
Perang Dunia I melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

II. Pertemuan Kedua (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh Sarikat Islam
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang Sarikat Islam
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Menceritakan usaha-usaha H. Samanhudi dalam membentuk Sarikat dagang Islam
sebagai awal dari pembentukan Sarikat Islam
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendiskripsikan muncul dan berkembangnya Serikat Islam sebagai organisasi
pergerakan nasional dari golongan Islam melalui studi pustaka, dan diskusi kelas.
2. Mengidentifikasi muncul dan berkembangnya Indische Partij sebagai organisasi
pergerakan nasional nasionalis dari golongan Indo-Belanda melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

III. Pertemuan Ketiga (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh PKI
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang PKI
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Menceritakan usaha-usaha H.J.F.M Sneevliet dalam membentuk ISDV sebagai
awal dari pembentukan PKI
2. Mejelaskan usaha-usaha golongan komunis melakukan penyusupan ke dalam
tubuh Serikat Islam melalui studi pustaka, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menerangkan keterkaitan PKI dengan Komintern pada masa pergerakan nasional
melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

IV. Pertemuan Keempat (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh PNI
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang PNI
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Menceritakan perkembangan PNI sebagai organisasi pergerakan nasional dari
golongan nasionalis melalui studi pustaka, dan diskusi
2. Mejelaskan gerakan-gerakan agitasi yang dilakukan PNI melalui studi pustaka,
dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menerangkan usaha-usaha PNI dalam pembentukan PPPKI sebagai usaha untuk
mempersatukan kekuatan organisasi pergerakan nasional melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

V. Pertemuan Kelima (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh pergerakan pemuda
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang pergerakan pemuda pada masa
pergerakan nasional
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Menceritakan peranan Jong Java sebagai pelopor organisais pergerakan dari
golongan pemuda melalui studi pustaka, dan diskusi
2. Mejelaskan muncul dan berkembangnya organisasi pemuda di berbagai daerah
melalui studi pustaka, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menerangkan usaha-usaha menuju lahirnya Kongres Pemuda Indonesia melalui
studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

VI. Pertemuan Keenam (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar Soetardjo Kartohadikusumo dam M.H.
Thamrin
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang Petisi Soetardjo perjuangan, Fraksi
Nasional dan GAPI
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Menceritakan perjuangan pergerakan nasional di dalam Volsraad pada masa
moderat melalui studi pustaka, dan diskusi
2. Mejelaskan muncul Petisi Soetardjo melalui studi pustaka, dan diskusi kelas.
3. Menerangkan perjuangan Fraksi Nasional di dalam Volksraad melalui studi
pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menerangkan perjuangan GAPI menuntut Indonesia Berparlemen melalui studi
pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Meugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

ALAT/BAHAN DAN SUMBER :

a. Alat/Bahan : OHP, LCD Projector, Komputer, Internet dan VCD Player


b. Sumber :
1. Mustopo, Habib, dkk, 2006, Sejarah, SMA Kelas XI IPA, Jilid 2, Yudhistira :
Bogor
2. CD pembelajaran, LKS, Gambar, Bagan, dan sumber-sumber dari internet

PENILAIAN :

Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan
penugasan.

SOAL-SOAL EVALUASI

A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT !

1. Penderitaan rakyat pada masa kolonial


Belanda disebabkan oleh adanya politik 3. Faktor-faktor dari dalam negeri yang
drainage oleh pemerintah kolonial. Yang mempengaruhi munculnya pergerakan
dimaksud dengan politik drainage nasional, sebagai berikut, kecuali ....
adalah .... A. Adanya diskriminasi rasial
A. politik adu domba antara kelompok- B. Penderitaan rakyat karena
kelompok pribumi. penjajahan
B. politik penghisapan kekayaan untuk C. Adanya politik etis
kepentingan pemerintah kolonial
D. Masuknya faham-faham baru
C. Politik Etis yang hanya merupakan
tipu muslihat Belanda E. Ketidakadilan dalam kehidupan
sosial
D. Politik pemanfaatan bangsa
Indonesia untuk kepentingan perang
Belanda 4. Faktor-faktor dari luar negeri yang
E. Politik intervensi Belanda terhadap melatarbelakangi munculnya pergerakan
kerajaan-kerajaan di Indonesia nasional Indonesia sebagai berikut,
kecuali ....
A. Masuknya faham-faham baru dari
2. Berikut ini adalah ciri-ciri perjuangan Eropa
bangsa Indonesia sebelum tahun 1908,
kecuali .... B. Kemenangan Jepang atas Rusia pada
tahun 1905
A. Bersifat kedaerahan
C. Perang kemerdekaan Amerika
B. Bersifat sporadis atau musiman
D. Bangkitnya nasionalisme India
C. Memiliki ide nasional yang jelas
E. Bangkitnya gerakan Nasionalisme
D. Perlawanan fisik bersenjata Mesir dan Turki
E. Dipelopori oleh kaum terpelajar
5. Meluasnya faham-faham baru seperti E. Kelompok pelajar-pelajar Jawa
demokrasi, liberalisme dan nasionalisme
setelah terjadi .... 9. Semangat perjuangan Indische Partij
A. Revolusi Industri di Inggris tampak dalam semboyan mereka,
B. Revolusi Perancis yaitu ....
C. Revolusi Bolsyewick di Rusia A. Als ik en Nederlander Was
D. Revolusi Amerika B. Indie Weerbaar
E. Revolusi Cina C. Indie Voor Indiers
D. Indische Nationalisme
6. Kemenangan Jepang atas Rusia E. Indische Veereniging
mempengaruhi pergerakan nasional
sebab .... 10. Indische Partij didirikan pada tahun
A. Rusia adalah imperalisme di Asia 1912 di Bandung oleh Tiga Serangkai,
B. Bangsa Jepang adalah bangsa Asia yaitu ....
yang terkuat A. dr. Wahidin – dr. Sutomo – R.M.
C. Bangsa Jepang adalah keturunan Tirtokusumo
Dewa Matahari B. Douwes Dekker – dr. Cipto
D. Dapat mengangkat semagat dan Mangunkusumo – dr. Sutomo
harga diri bangsa Asia termasuk C. Suwardi Suryaningrat – Multatuli –
Indonesia dr. Cipto Mangunkusumo
E. Jepang mempunyai semangat D. Ir. Sukarno – Moh. Hatta – Sutan
kebangkitan bangsa Asia Timur Syahrir
Raya E. Ir. Sukarno – Moh. Hatta – Mr.
Sartono
7. Dampak positif pelaksanaan politik etis
yang mendorong lahirnya pergerakan 11. Indische Partij adalah sebuah organisasi
nasional adalah bidang .... pergerakan yang bercita-cita untuk ....
A. Irigasi D. Transmigrasi A. Memajukan pendidikan kaum
B. Edukasi E. Emansipasi pribumi
C. Emigrasi B. Menghimpun partai-partai politik di
Indonesia
8. Berdirinya Budi Utomo diawali oleh C. Menyatukan semua golongan yang
upaya dr. Wahidin Sudirohusodo ada di Indonesia
mendirikan “Studie Fond”, yaitu .... D. Menyatukan kaum pribumi
A. Penghimpunan dana belajar pelajar E. Menyatukan golongan Indonesia asli
Indonesia di negeri Belanda dengan golongan Indo-Belanda
B. Penghimpunan dana belajar bagi
anak-anak Jawa yang kekurangan 12. Ki Hajar Dewantara mengkritik tajam
biaya pemerintah kolonial Belanda melalui
C. Perhimpunan Pelajar Jawa tulisannya dalam harian De Express
D. Perhimpunan Pelajar STOVIA yang berjudul....
A. Max Havelaar menjabat ketua SI lokal Semarang
B. Als ik en Nederlader Was adalah ....
C. Indonesia Menggugat A. Snevliet D. Muso
D. Oetoesan Hindia B. Darsono E. Alimin
E. Nolimetangere C. Semaun

13. Lahirnya Serikat Dagang Islam (SDI) 16. Kata” Indonesia “ digunakan pertama
yang didirikan pada tahun 1911 di kali sebagai nama organisasi pergerakan
Surakarta oleh Haji Samanhudi nasional oleh ....
bertujuan untuk .... A. Partai Nasional Indonesia
A. Memajukan perdagangan di B. Perhimpunan Pelajar –pelajar
Indonesia Indonesia
B. Membantu pedagang Islam yang C. Partai Indonesia Raya
bermodal lemah D. Partai Indonesia
C. Menghimpun para pedagang Islam E. Perhimpunan Indonesia
dalam rangka menghadapi pedagang
Cina
17. Surat kabar Budi Utomo bernama ....
D. Menjaga agar tidak ada persaingan
yang tidak sehat diantara pedagang A. Darmo Kondo
Islam B. De express
E. Memberdayakan ekonomi rakyat C. Oetoesan Hindia
Indonesia D. Hindia Putra
E. Indonesia Merdeka
14. Serikat Islam (SI) yang berdiri pada
tahun 1912 dalam waktu relatif singkat 18. Pemberontakan yang dilakukan oleh
berkembang pesat dan memiliki anggota awak kapal perang Belanda Zeven
yang sangat banyak. Hal ini disebabkan Provincien ( 1993 ) disebabkan oleh ....
oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali ....
A. Menentang diterapkannya Ordonatie
A. Mayoritas penduduk Indonesia Sekolah Liar
beragama Islam
B. Menuntut diterapkannya wajib
B. Keanggotaan SI bersifat terbuka dan militer bagi penduduk bumi putera
merakyat ( Indie Weerbaar )
C. SI dipimpin oleh tokoh-tokoh C. Menuntut pembebasan tokoh-tokoh
kharismatik PNI yang ditangkap Belanda
D. SI berpolitik dan membela rakyat D. Menuntut kenaikan gaji awak kapal
kecil sehubungan dengan adanya krisis
E. SI mendapat restu dan perlindungan ekonomi dunia (Malaise)
dari pemerintah Belanda E. Menuntut dihapuskannya
deskriminasi di lingkungan
15. Tokoh ISDV (komunis) yang menyusup Angkatan Laut Hindia Belanda
ke dalam tubuh SI dan berhasil
19. Berikut ini berbagai tujuan PPPKI, 1927 E. Memperkokoh dan memperbaiki
di Bandung, kecuali .... organisasi
A. Mencapai kesamaan arah aksi
kebangsaan dari berbagai 20. Nama harian milik Sarikat Islam yang
perkumpulan besar peranannya dalam pergerakan
B. Menghindarkan perselisihan antar nasional adalah ....
anggota A. Darmo Kondo
C. Menggalang persatuan diantara B. Hindia Putra
organisasi-organisasi yang ada C. De express
D. Melebur organisasi-organisasi yang D. Soenting Melayu
besar dan kuat
E. Oetoesan Hindia

B. JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !

1. Bagaimanakah pembagian kelas dalam masyarakat Indoensia sebagai wujud dari adanya
diskriminasi rasial pada zaman Kolonial Belanda ?
2. Jelaskan pengaruh Politik Etis terhadap munculnya Pergerakan Nasional !
3. Jelaskan pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia (1905) terhadap Pergerakan Nasional
Indonesia!
4. Tuliskan isi pokok artikel Als ik en Nederlander Was karya Ki Hajar Dewantara !
5. Bagaimanakah isi pokok pidato pembelaan Ir. Sukarno yang berjudul “Indonesia
Menggugat” !
7. Sebutkan hasil-hasil dan pengaruh Kongres Pemuda Indonesia II, 28 Oktober 1928 !
8. Sebutkan faktor-faktor penyebab organisasi pergerakan nasional bersikap moderat dan
kooperatif terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1930-an !
9. Apa yang dimaksud dengan ordonansi sekolah liar ?
10. Apa yang menjadi tuntutan utama GAPI ?

Mengetahui, Kauman, Juli 2011


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. SUYATNO BIN DJIRAN, M.Pd SISWATI, S. Pd


NIP.19570616 198403 1 005 NIP. 19690805 199702 2 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Kauman Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI / 1
Alokasi waktu : 13 x 45 Menit
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara
tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga
terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 1.4 Menganalisis terbentuknya negara Kebangsaan
Indonesia.
Indikator : - Mendiskripsikan peristiwa-peristiwa penting sekitar
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
- Mengidenifikasikan proses pembentukan kelengkapan-
kelengkapan negara.
- Mengidenifikasikan Perubahan otoritas KNIP dan
pengaruhnya terhadap sistem pemerintahan di Indonesia

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
1. Mendiskripsikan peristiwa-peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
2. Mengidenifikasikan proses pembentukan kelengkapan-kelengkapan negara.
3. Mengidenifikasikan Perubahan otoritas KNIP dan pengaruhnya terhadap sistem
pemerintahan di Indonesia
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
MATERI AJAR (MATERI POKOK) :

PERSIAPAN UNTUK PROKLAMASI

Pada akhir 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik sudah sangat terdesak. Pada
bulan Juli 1944 Pulau Saipan yang strategis jatuh ke tangan Amerika Serikat. Hal ini
merupakan ancaman langsung terhadap negeri Jepang. Di beberapa kawasan perang tentara
Jepang menderita kekalahan. Oleh karena itu pada tanggal 9 September 1944, Perdana
Menteri Koiso memberikan janji "Kemerdekaan di kelak kemudian hari" kepada rakyat
Indonesia. Di kantor-kantor diperbolehkan mengibarkan bendera Merah Putih, berdampingan
dengan dengan bendera Jepang.

Pada tanggal 1 Maret 1945 Panglima Tentara Keenambelas, Jendral Kumakici Harada
mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (Dokuritzu Junbi Cosakai) yang disingkat Badan Penyelidik. BPUPKI bertujuan
untuk mempelajari hal-hal penting mengenai masalah tata pemerintahan Indonesia merdeka.
Anggotanya berjumlah 67 orang Indonesia dan 7 orang Jepang, tanpa hak suara. Ketuanya
K.R.T. Rajiman Wedyoningrat, seorang nasionalis tua, wakil ketuanya R.P. Suroso dan
seorang Jepang. Upacara peresmiannya dilakukan pada tanggal 28 Mei 1945, di gedung Cuo
Sangi In, jalan Pejambon Jakarta.

Sidang pertama BPUPKI, 29 Mei - 1 Juni 1945 membicarakan rumusan dasar filsafat
bagi negara Indonesia Merdeka. Berturut-turut beberapa tokoh pemimpin bangsa antara lain
Mr. Muh. Yamin, Dr. Mr. Supomo dan lr. Soekarno menyumbangkan pemikirannya. Pada
sidang 1 Juni 1945, lr. Soekarno mengajukan lima pokok atau dasar negara yang disebut
Pancasila. Nama tersebut didapatkan oleh Ir. Sukarno dari seorang temannya ahli bahasa.
Setelah sidang pertama BPUPKI memasuki masa reses selama satu bulan lebih. Sebelum masa
reses tersebut, BPUPKI membentuk Panitia Kecil atau Panitia Sembilan yang dipimpin lr.
Sukarno dengan anggotanya Drs.Moh. Hatta, Muh. Yamin, Ahmad Subarjo, A.A. Maramis,
Abdulkahar Muzakkir. K.H. Wachid Hasyim, H. Agus Salim dan Abikusno Tjokrosuyoso.

Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia ini bersidang dan berhasil merumuskan sebuah
dokumen yang disebut Piagam Jakarta, sebuah nama yang diusulkan Muh. Yamin. Pada sidang
kedua BPUPKI mulai tanggal 10 Juli 1945 dibicarakan perumusan terakhir rancangan hukum
dasar oleh panitia perancang hukum dasar yang dipimpin Ir. Soekarno.

Sidang kedua BPUPKI dilanjutkan tanggal 14 Juli 1945 untuk menerima laporan Panitia
Perancang Hukum Dasar. Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan. Sebagai gantinya
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan lndonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh yaitu lr. Soekarno, Drs. Mo.Hatta dan dr. Rajiman
Wediodiningrat berangkat ke Dalat (Vietnam Selatan) atas panggilan Marsekal Darat Terauci,
Panglima Mandala AsiaTenggara. Dalam pertemuan itu Terauci menyampaikan Keputusan
Pemerintah Kemaharajaan Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia melalui
PPKI.

SEKITAR PROKLAMASI

Pada tanggal 7 Agustus 1945, pemerintah pendudukan Jepang membentuk Panitia


Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai pengganti BPUPKI. PPKI pada mulanya
beranggotakan 21 orang, kemudian tanpa sepengetahuan Jepang ditambah 6 orang anggota
lagi. lr. Soekarno ditunjuk sebagai ketuanya, Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketua, dan Mr. A.
Soebardjo sebagai penasehat.

Satu hari setelah PPKI diresmikan, ketua PPKI lr. Soekarno dan Dr. Moh. Hatta
ditambah dr. Rajiman Wediodiningrat dipanggil oleh Marsekal Terauchi, Panglima Tentara
Jepang Kawasan Asia Tenggara, agar datang ke markasnya di Dalath (Vietnam Selatan). Pada
tanggal 9 Agustus 1945 mereka berangkat didampingi oleh dua pejabat Jepang yaitu : Kolonel
Nomura dan Miyoshi. Dalam pertemuan di Dalath, Marsekal Terauchi menyatakan bahwa
kemerdekaan Indonesia sudah dapat diumumkan apabila persiapan sudah selesai. Wilayah
Indonesia meliputi seluruh wilayah bekas jajahan Hindia Belanda.

Ketika rombongan dalam perjalanan, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota
Hirosima dan Nagasaki. Sehingga Jepang menyerah kepada sekutu tanggal 14 Agustus 1945.
Berita kekalahan Jepang itu didengar oleh Golongan Muda dari siaran radio BBC London.
Keesokan harinya tanggal 15 Agustus 1945, Soekarno - Hatta tiba kembali di tanah air.
Kedatangan mereka diterima oleh Sutan Syahrir. Ia menyarankan agar Ir. Soekarno segera
memproklamasikan kemerdekaan atas nama bangsa Indonesia. Usul tersebut ditolak. Bung
Karno berpendapat bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia masih akan dibicarakan dalam
rapat PPKI, 18 Agustus 1945. Pendapat ini tidak diterima oleh Syahrir dan para pemuda, sebab
mereka masih berpendirian bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang.

Para pemuda kemudian mengadakan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 di ruang
Laboratorium Mikrobiologi di Pegangsaan Timur. Rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh itu
menghasilan “keputusan mendesak agar Soekarno - Hatta memutuskan hubungan dengan
Jepang dan mengadakan musyawarah dengan mereka”. Kemudian Darwis dan Wikana diutus
menemui Soekarno – Hatta untuk menyampaikan keputusan golongan muda tersebut.
Soekarno - Hatta menolak kemauan golongan muda itu, sehingga timbullah ketegangan.

Karena adanya perbedaan pendapat antara dua golongan itu tidak dapat dipecahkan,
maka para pemuda mengadakan rapat dini hari, 16 Agustus 1945 di Asrama Baperpi, Jalan
Cikini 71 Jakarta. Rapat tersebut memutuskan akan mengajak Soekarno - Hatta ke luar kota
untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Tugas itu diserahkan kepada Sukarni, Jusuf
Kunto dan Shodanco Singgih. Rencana ini berjalan lancar karena mendapat bantuan
perlengkapan Tentara Peta dari Cudanco Latief Hendraningrat. Dengan iring-iringan mobil
pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB. Soekarno - Hatta dibawa ke Rengasdengklok
sebuah kota kewedanan dipantai Utara Kabupaten Karawang disebuah Cudan (Kompi) tentara
PETA.

Dalam suatu pembicaraan berdua dengan Soekarno, Shodanco Singgih beranggapan


bahwa Soekarno sebenarnya bersedia mengadakan proklamasi segera sesudah kembali ke
Jakarta. Sehingga pada dini hari itu Singgih kembali ke Jakarta untuk menyampaikan rencana
proklamasi itu kepada kawan-kawannya kaum muda. Sementara itu di Jakarta antara Mr.
Ahmad Subarjo dan golongan muda sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan harus
dilaksanakan di Jakarta. Berdasarkan kesepakatan tersebut Jusuf Kunto mengantar Ahmad
Subarjo bersama sekretarisnya Sudiro (Mbah) ke Rengasdengklok. Setelah Ahmad Subarjo
menjamin bahwa selambat-lambatnya keesokan harinya Soekarno - Hatta akan
memproklamasikan kemerdekaan, Cudanco Subeno, komandan kompi tentara Peta
Rengasdengklok, mempersilahkan Soekarno - Hatta malam hari itu juga kembali ke Jakarta.

Ahmad Soebarjo membawa rombongan tersebut ke rumah Laksamada Maeda di Jalan


Imam Bonjol no. 1 yang digunakan sebagai tempat rapat untuk membahas proklamasi yang
diadakan keesokan harinya. Sebelum rapat dimulai Soekarno - Hatta telah menemui
Somubuco Mayor Jendral Nisyimura untuk menjajagi sikapnya mengenai pelaksanaan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Nisyimura menyatakan bahwa dengan menyerahnya
Jepang kepada Sekutu berlaku ketentuan, bahwa Jepang tidak diperkenankan lagi mengubah
Status Quo. Dengan demikian Soekarno – Hatta semakin yakin bahwa proklamasi harus
dilaksanakan lepas dari rencana Jepang.

Soekarno - Hatta kembali ke rumah Laksamana Maeda untuk mengadakan persiapan


proklamasi bersama anggota PPKI dan pimpinan golongan muda. Di ruang makan rumah itu
dirumuskanlah naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Maeda sebagai tuan rumah
mengundurkan diri ke kamar tidurnya di lantai dua. Miyoshi, orang kepercayaan Nisyimura
bersama tiga tokoh muda yaitu Sukarni, Sudiro dan B.M. Diah menyaksikan peristiwa itu.
Sedangkan tokoh-tokoh lain menunggu di serambi muka. Soekarno menulis konsep teks
proklamasi pada secarik kertas, sedangkan Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo menyumbangkan
pikiran secara lisan. Kalimat pertama teks proklamasi merupakan saran dari Ahmad Subarjo.
Sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran dari Moh. Hatta.

Pada pukul 04.00 WIB, dini hari, 17 - 8 - 1945 perumusan konsep naskah proklamasi
selesai. Soekarno membacakan konsep tersebut di depan hadirin di ruang depan. Mereka
menyetujui isinya, tetapi memperdebatkan siapa yang akan menandatanganinya. Sukarni
mengusulkan agar Soekarno - Hatta menandatangani teks tersebut atas nama bangsa
Indonesia. Usul tersebut diterima dengan baik. Kemudian konsep itu diketik oleh Sayuti
Melik, dan ditanda tangani oleh Soekarno – Hatta atas nama bangsa Indonesia. Mereka
sepakat bahwa naskah proklamasi akan dibacakan di kediaman lr. Soekarno, Jl. Pagangsaan
Timur 56 pada pukul 10.00 waktu Jawa.

Tepat pukul 10.00, tanggal 17 Agustus 1945, disaksikan kurang lebih 1000 hadirin, lr.
Soekarno didampingi Moh. Hatta membacakan teks proklamasi yang didahului oleh pidato
singkat. Dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh pemuda Suhud dan
mantan Cudanco Latief Hendraningrat. Tanpa dipandu, secara spontan para hadirin
mengiringinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan
sambutan Walikota Jakarta Suwiryo.

PEMBENTUKAN BADAN-BADAN KELENGKAPAN NEGARA

Sehari sesudah Proklamasi, 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang untuk pertama
kalinya. Sebelum sidang, Soekarno - Hatta meminta Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Wakhid
Hasyim, Mr. Kasman Singodimejo dan Mr. Teuku Moh. Hassan membicarakan rumusan
Piagam Jakarta. Rumusan tersebut dijadikan Rancangan Pembukaan Undang-undangan Dasar.
Hal itu dilakukan karena adanya keberatan dari pemeluk agama lain atas rumusan "Ke-
Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Tokoh-
tokoh tersebut menyetujui rumusan tersebut untuk merubah menjadi “Ketuhan Yang Maha
Esa”. Sidang PPKI, 18 Agustus 1945 menghasilkan keputusan, sebagai berikut :
1. Mengesahkankan Undang-undang Dasar (UUD 1945)
2. Memilih lr. Soekarno dan Moh. Hatta, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia.
3. Membentuk Komite Nasional untuk membantu Presiden, sebelum MPR dan DPR belum
terbentuk

Pada hari berikutnya, 19 Agustus 1945, Presiden memanggil kembali anggota PPKI dan
tokoh-tokoh pemuda. Dalam pertemuan diputuskan :
1. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
2. Merancang pembentukan 12 departemen dan menunjuk para menterinya
3. Menetapkan pembagian wilayah RI menjadi 8 Propinsi

Selanjutnya pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden mengumumkan dibentuknya tiga


badan baru, yaitu :
1. Komite Nasional Indonesia (KNI)
2. Partai Nasional Indonesia (PNI)
3. Badan Keamanan Rakyat (BKR)

KNI disusun dari tingkat pusat sampai ke daerah. Pada tingkat Pusat disebut Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan pada tingkat daerah yang disusun sampai tingkat
kewedanan disebut Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID). KNIP bersidang untuk
pertama kalinya pada tanggal 29 Agustus 1945, yang dipimpin oleh Kasman Singodimejo
sebagai ketuanya. Pada bulan Oktober 1945 kelompok sosialis di bawah pimpinan Sutan
Syahrir berhasil menyusun kekuatan dalam KNIP sehingga berhasil meloloskan idenya untuk
membentuk Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP). Badan ini dalam
perkembangannya banyak dikuasai golongan sosialis yang dipimpin oleh Syahrir dan Amir
Syarifudin. Melalui BPKNIP inilah banyak dihasilkan maklumat-maklumat yang ditanda
tangani Wakil Presiden yang pada kenyataannya menyimpang dari UUD 1945 seperti :
1. Maklumat no. X, 16 Oktober 1945, tentang pemberian kekuasaan Legislatif kepada
BPKNIP
2. Maklumat 3 Nopember 1945, tentang pembentukan partai-partai politik
3. Maklumat 14 Nopember 1945, tentang perubahan sistem pemerintahan presidentil
menjadi parlementer.

BKR Pusat pada mulanya dipimpin oleh Mr. Kasman Singodimejo, mantan Daidanco
Jakarta. Setelah Kasman kemudian diangkat pemerintah sebagai ketua KNIP, kedudukannya
sebagai ketua BKR digantikan oleh Kaprawi, mantan Daidanco Sukabumi. BKR berfungsi
sebagai penjaga keamanan dan keselamatan rakyat serta merawat korban perang. BKR di
daerah-daerah di bawah koordinasi KNI Daerah. Sehingga BKR bukanlah Tentara Nasional.
Pemerintah sengaja tidak membentuk Tentara Nasional dengan alasan pembentukan tentara
nasional akan mengundang pukulan atau serangan gabungan tentara Sekutu dan Jepang,
sedangkan kekuatan nasional belum mampu menghadapinya.

Kebijakan pemerintah ini tidak memuaskan golongan pemuda. Mereka mengharapkan


pembentukan Tentara nasional sebagai tulang punggung pertahanan – keamanan negara baru.
Setelah usulan mereka ditolak oleh Presiden, mereka membentuk laskar-laskar bersenjata yang
bernaung dibawah Komite Van Aksi, yang bermarkas di Jalan Menteng 31 dan dipimpin oleh
Adam Malik, Sukarni, Chaerul Saleh, Maruto Nitintiharjo dan sebagainya. Badan-badan
perjuangan tersebut, seperti : Angkatan Pemuda Indonesia (API), Barisan Rakyat Indonesia
(BARA), Barisan Buruh Indonesia (BBI), Barisan Banteng, Tentara Pelajar (TP), Tentara
Republik Indonesia Pelajar (TRIP) dan lain-lain.

Sementara itu pada tanggal 15 September 1945, pasukan sekutu, AFNEI yang
diboncengi oleh NICA mulai mendarat di Tanjung Priok, Jakarta. Oleh karena itu pemerintah
memandang perlu segera dibentuk Tentara Nasional. Tugas ini diberikan kepada pensiunan
Mayor KNIL Urip Sumoharjo. Selanjutnya pada tanggal 5 Oktber 1945 dikeluarkan Maklumat
Pemerintah yang menyatakan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Dengan maklumat
pemerintah tersebut dibentuk markas Tertinggi TKR oleh Urip Sumoharjo di Yogyakarta.
Sedangkan tokoh yang ditunjuk sebagai TKR adalah Supriyadi. Akan tetapi Supriyadi yang
telah ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi TKR ternyata tidak pernah menduduki posnya.
Sehingga pada bulan Nopember 1945 diadakan pemilihan pemimpin TKR baru. Tokoh yang
terpilih adalah Kolonel Sudirman, Komandan Divisi V/ Banyumas. Pada tanggal 18 Desember
1945 Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat Jendral. Sedangkan
Urip Sumoharjo tetap sebagai Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan Jendral.

Pada tanggal 7 Januari 1946, atas usul Panglima Sudirman, nama Tentara Keamanan
Rakyat diganti menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Pada tanggal 25 Januari 1946 diubah
lagi namanya menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Kemudian dalam rangka
mempersatukan antara TRI dan laskar-laskar perjuangan yang telah ada sebelumnya, pada
tanggal 3 Juni 1947 pemerintah mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menganalisis  Mendiskripsikan  Siswa dapat
terbentuknya negara peristiwa-peristiwa Mendiskripsikan
Kebangsaan Indonesia penting sekitar peristiwa-peristiwa
proklamasi kemerdekaan penting sekitar
Indonesia (Pembentukan proklamasi kemerdekaan
BPUPKI, Peristiwa Indonesia.
Rengasdengklok,
Perumusan Teks
Proklamasi dan
Pembacaan Teks
Proklamasi) melalui
studi pustaka dan
diskusi.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama dan Kedua (2x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh penting pada peristiwa
sekitar proklamasi
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas faktor-faktor pendorong lahirnya janji kemerdekaan
dari pemerintah pendudukan Jepang kepada bangsa Inodinesia melalui studi
pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan pembentukan BPUPKI dan PPKI melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menceritakan terjadinya Peristiwa Rengasdengklok melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
2. Mengisahkan detik-detik peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui
studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

II. Pertemuan Ketiga dan Keempat (2x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh penting pada peristiwa
sekitar proklamasi
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang pembentukan lembaga-lembaga negara
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas sidang-sidang PPKI pada awal kemerdekaan melalui
studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan pembentukan kabinet presidentil pertama pada awal
kemerdekaan melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menceritakan pembentukan tentara nasional pada awal kemerdekaan melalui studi
pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

III. Pertemuan Kelima (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh penting pada peristiwa
sekitar proklamasi
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang pembentukan lembaga-lembaga negara
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas pembentukan BPKNIP melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan lahirnya maklumat-maklumat pemerintah yang berpengaruh
terhadap perubahan pemerintahan pada awal kemerdekaan melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menjelaskan perubahan politik setelah munculnya maklumat pemerintah pada
awal kemerdekaan melalui studi pustaka, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan
ALAT/BAHAN DAN SUMBER :

a. Alat/Bahan : OHP, LCD Projector, Komputer, Internet dan VCD Player


b. Sumber :
1. Mustopo, Habib, dkk, 2006, Sejarah, SMA Kelas XI IPA, Jilid 2, Yudhistira :
Bogor
2. CD pembelajaran, LKS, Gambar, Bagan, dan sumber-sumber dari internet

PENILAIAN :

Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan
penugasan.

SOAL-SOAL EVALUASI

A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT !

1. Pendudukan Jepang di Indonesia C. Koiso


membawa dampak di bidang birokrasi, D. Nagano
diantaranya adalah .... E. Toyohito
A. kegiatan politik menjadi terkekang
B. banyak orang Indonesia yang 3. Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah ....
menduduki jabatan tinggi dalam
pemerintahan Jepang A. menagih janji Indonesia Merdeka
C. bangsa Indonesia memiliki keahlian B. mempersatukan Indonesia sebagai
dalam bidang militer negara fasis
D. Jepang telah melakukan pemerahan C. merumuskan tuntutan Indonesia
makanan dan tenaga kerja Merdeka kepada Jepang
E. Jepang membuka areal-areal D. mempelajari strategi militer
pertanian yang baru menjelang Indonesia Merdeka
E. mempelajari hal-hal penting
mengenai pemerintahan Indonesia
2. Setelah mengalami kekalahan Merdeka
diberbagai medan pertempuran, Jepang
memberikan janji kemerdekaan
Indonesia "kelak dikemudian hari". Janji 4. Pada saat peresmian BPUPKI dilakukan
tersebut disampaikan oleh Perdana upacara pengibaran bendera Sang Merah
Menteri .... Putih disamping bendera Jepang.
A. Tojo Pengibaran bendera Merah Putih
dilakukan oleh ....
B. Tanaka
A. Latif Hendraningrat
B. A.G. Pringgodigdo B. 31 Agustus 1945
C. Toyohito Masuda C. 17 September 1945
D. Icibangase D. 17 Agustus 1945
E. Chairul Shaleh E. 1 September 1945

5. Sidang BPUPKI pertama membicarakan 9. Nama kantor berita pada masa


dasar filsafat negara Indonesia Merdeka. pendudukan Jepang di Indonesia
Pembicaraan yang tampil pada tanggal adalah ....
29 Mei 1945 adalah .... A. Hoso Kanri Kyoku
A. Mr. Moh. Yamin B. Zimbatsu
B. Prof.Dr. Mr. Supomo C. Domai
C. lr. Sukarno D. Kempetai
D. Drs. Moh. Hatta E. Sendenbu
E. Mr. Ahmad Soebarjo
10. PPKI beranggotakan dua puluh satu
6. Piagam Jakarta yang berisi rumusan orang yang terdiri atas wakil-wakil dari
negara Indonesia Merdeka adalah hasil seluruh rakyat Indonesia. Wakil dari
kerja .... Sumatera sebanyak ....
A. Panitia Sembilan A. tujuh orang
B. Panitia Perancang UUD B. enam orang
C. Panitia Kecil Perancang UUD C. lima orang
D. PPKI D. empat orang
E. Tim Perumus Dasar Negara E. tiga orang

7. Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI 11. Tujuan Marsekal Darat Terauci
dibubarkan setelah .... memanggil Ir. Soekarno, Moh. Hatta
A. berhasil menyusun "Piagam Jakarta" dan Rajiman Wedioningrat ke Dalat,
Vietnam Selatan adalah ....
B. menyelesaikan tugasnya menyusun
tata pemerintahan Indonesia A. Membujuk ketiga tokoh tersebut
agar mau membantu usaha perang
C. menyusun Pembukaan UUD
Jepang.
D. menyusun rancangan dasar falsafah
B. Menyampaikan keputusan
negara selesai
Pemerintah kemahararajaan Jepang
E. berhasil menyusun rancangan UUD untuk memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia
8. Janji kemerdekaan yang akan diberikan C. Menyampaikan janji kemerdekaan
pemerintah kemaharajaan Jepang di kelak kemudian hari
kepada rakyat Indonesia, yang D. Menyampaikan keputusan
disampaikan oleh Jendral Terauci pembentukan PPKI
direncanakan akan diberikan tanggal ....
E. Membahas masa depan Indonesia
A. 24 Agustus 1945
setelah kekalahan Jepang terhadap Dalat, Vietnam Selatan
sekutu E. Larangan Jepang untuk mengadakan
rapat raksasa di Lapangan IKADA
12. Berita kekalahan Jepang terhadap
Sekutu diketahui oleh para pemimpin 15. Tujuan penculikan Soekarno-Hatta ke
dan para pemuda dari .... Rengasdengklok adalah ....
A. Siaran radio Kantor Berita Domai A. Mendesak Soekarno-Hatta segera
B. lr. Soekarno dan Moh. Hatta menyusun teks proklamasi
sekembalinya dari Vietnam B. Meminta PPKI segera
C. Pengumuman resmi dari sekutu memproklamsikan Kemerdekaan
D. Siaran radio luar negeri Indonesia
E. Penjelasan resmi dari Jepang C. Menjauhkan Soekarno-Hatta dari
pengaruh Jepang
D. Membicarakan pelaksanaan
13. Reaksi para pemuda setelah mendengar
proklamasi
kekalahan Jepang terhadap Sekutu
adalah …. E. Menyelamatkan Soekarno-Hatta dari
ancaman Jepang
A. Mendesak PPKI untuk segera
bersidang dan memproklamasikan
kemerdekaan 16. Tujuan lr. Soekarno dan Moh. Hatta
B. Menyerbu markas-markas militer menemui Sumobuco Mayor Jendral
Jepang untuk mengadakan pelucutan Nishimura adalah ....
senjata A. Meminta restu pelaksanaan
C. Mendesak Bung Karno dan Bung proklamasi keesokan harinya
Hatta segera memproklamasikan B. Menjajagi sikapnya mengenai
kemerdekaan Indonesia proklamasi kemerdekaan
D. Mendesak Jepang memberikan C. Menuntut Jepang memenuhi
kemerdekaan kepada Indonesia janjinya untuk memberikan
E. Mengadakan rapat raksasa untuk kemerdekaan Indonesia
mengambil alih kekuasaan dari D. Meminta Jepang ikut mengamankan
Jepang pelaksanaan proklamasi
E. Mengajak Jepang menentang
14. Peristiwa Rengasdengklok diawali kehadiran sekutu di Indonesia
dengan ....
A. Bentrokan golongan muda dengan 17. Ahmad Subarjo meminta agar
tentara Jepang perumusan teks proklamasi dilakukan di
B. Ketegangan antara golongan tua dan rumah Laksamana Maeda sebab ....
golongan muda tentang pelaksanaan A. Supaya Jepang memberikan
proklamasi dukungan terhadap pelaksanaan
C. Tersiarnya berita kekalahan Jepang proklamasi
dari radio luar negeri B. Laksamana Maeda bersedia
D. Pemanggilan Soekarno-Hatta ke menjamin keselamatan mereka
selama berada di rumahnya A. pemerintah tidak memiliki anggaran
C. Jepang ingin terlibat dalam proses yang cukup
perumusan teks proklamasi B. rakyat Indonesia belum siap dengan
D. Supaya Jepang memperlunak kehadiran Tentara Nasional
sikapnya terhadap pemimpin- C. keberadaan Tentara Nasional akan
peminpin Indonesia mengundang serangan gabungan
E. Agar terkesan Jepang ikut andil tentara Sekutu dan Jepang
dalam proklamasi kemerdekaan D. akan menimbulkan konflik antara
Indonesia laskar-laskar yang ada
E. keberadaan Rl belum mendapat
18. "Kami bangsa Indonesia dengan ini pengakuan nasional
menyatakan kemerdekaan Indonesia"
adalah kalimat dalam teks proklamasi 22. Ketidakpuasan terhadap BKR
usulan dari .... mendorong lahirnya laskar pemuda
A. Soekarno yang bernaung di bawah Komite Van
B. Soekarni Aksi yang dipimpin oleh ....
C. Moh. Hatta A. Sukarni
D. Ahmad Subarjo B. Adam Malik
E. Sayuti C. Urip Sumoharjo
D. Sudirman
19. Tokoh yang mendapat tugas dari wakil E. Ahmad Subarjo
Walikota Suwirjo untuk mempersiapkan
perlengkapan pengeras suara adalah .... 23. Komite Nasional Indonesia Pusat yang
A. Gunawan terbentuk dalam sidang PPKI diketuai
B. Mr. Wilopo oleh ....
C. Suhud A. Sutan Syahrir
D. Sudiro B. Amir Syarifuddin
E. Latief Hendraningrat C. AdamMalik
D. Mr. Soepomo
20. Kabinet Presidentil pertama di E. Kasman Singodimejo
Indonesia diresmikan pada ....
A. 2 September 1945 24. BPKNIP yang diketuai oleh Sutan
B. 19 Agustus 1945 Syahrir dengan wakilnya Amir
Syarifuddin terbentuk atas dasar ....
C. 22 Agustus 1945
A. Maklumat, no. X. 16 Oktober 1945
D. 14 Nopember 1945
B. Maklumat, 5 Oktober 1945
E. 3 Nopember 1945
C. Maklumat, 3 Nopember 1945
D. Maklumat, 14 Nopember 1945
21. Pada awal kemerdekaan pemerintah
tidak segera membentuk Tentara E. Maklumat, 2 September 1945
Nasional dengan alasan ....
25. Perubahan dari sistem Kabinet 28. Perubahan nama dari Tentara Republik
Presidentil menjadi sistem Kabinet Indonesia menjadi Tentara Nasional
Parlementer ditetapkan dalam …. Indonesia secara resmi dilakukan pada
A. Maklumat, no. X. 16 Oktober 1945 tanggal ....
B. Maklumat, 5 Oktober 1945 A. 5 Oktober 1945
C. Maklumat, 3 Nopember 1945 B. 22 Agustus 1945
D. Maklumat, 14 Nopember 1945 C. 3 Januari 1945
E. Maklumat, 2 September 1945 D. 5 Mei 1947
E. 3 Juni 1947
26. Perdana Menteri pertama dalam sistem
Kabinet Parlementer adalah .... 29. Tugas pokok Komite Nasional
A. Moh. Hatta Indonesia yang dibentuk PPKI pada
tanggal 22 Agustus 1945 adalah ....
B. Sutan Syahrir
A. Menyerap aspirasi rakyat
C. Amir Syarifuddin
B. Membantu Presiden
D. Sukiman
C. Sebagai Penasehat presiden
E. Wilopo
D. Membantu MPR
E. Sebagai Kepala Departemen
27. Tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai
hari Tentara Nasional Indonesia,
sebenarnya adalah hari terbentuknya .... 30. Untuk mengatasi inflasi pemerintah
A. Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengeluarkan mata uang baru sebagai
pengganti mata uang Jepang yang
B. Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
peredarannya tak terkendali. Mata uang
C. Badan Keamanan Rakyat (BKR) tersebut adalah ....
D. Tentara Republik Indonesia (TRI) A. De Javasce Bank
E. Angkatan Bersenjata Republik B. ORI
Indonesia (ABRI)
C. Mata uang NICA
D. Uang Hindia - Belanda
E. Ringgit

B. JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !

1. Mengapa Perdana Menteri Koiso pada tahun 1941 memberikan janji kemerdekaan
Indonesia di kelak kemudian hari ?
2. Jelaskan perbedaan pendapat golongan muda dan golongan tua menjelang proklamasi
kemerdekaan!
3. Apa tujuan golongan muda melakukan penculikan Rengasdengklok ?
4. Mengapa perumusan naskah proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda?
5. Melalui apa sajakah berita proklamasi di sebar luaskan ?
6. Apa alasan pemerintah tidak segera membentuk Tentara Nasional pada awal
kemerdekaan ?
7. Sebutkan 5 laskar pemuda yang di bentuk sebagai reaksi atas pembentukan BKR !
8. Jelaskan latar belakang terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) 5 Oktober 1945 !
9. Sebutkan 8 partai politik yang dibentuk setelah dikeluarkan maklumat Wakil Presiden 3
Nopember 1945!
10. Mengapa Maklumat 14 Nopember 1945 bertentangan dengan UUD 1945 ?

Mengetahui, Kauman, Juli 2011


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. SUYATNO BIN DJIRAN, M.Pd SISWATI, S. Pd


NIP.19570616 198403 1 005 NIP. 19690805 199702 2 003
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran : Sejarah


Program : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester : XI / 2

Nama Guru : Siswati, S.Pd


NIP/NIK : 19690805 199702 2 003.
Sekolah : SMA Negeri I Kauman
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Kauman Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI / 2
Alokasi waktu : 13 x 45 Menit
Standar Kompetensi : 2. Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak
masa Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru.
Kompetensi Dasar : 2.1 Merekonstruksi perkembangan masyarakat
Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi
Terpimpin.
Indikator : - Mendiskripsikan kedatangan Sekutu dan NICA di
Indonesia
- Menganalisis kontak fisik rakyat Indonesia dengan
Sekutu dan Belanda di berbagai daerah
- Perjuangan melalui jalur diplomasi untuk
mempertahankan kemerdekaan
- Mendiskripsikan proses penyerahan kedaulatan dari
pemerintah Belanda kepada pemerintahan RIS.
- Menganalisis proses pembentukan dan pembubaran
Negara Republik Indonesia Serikat.
- Mendiskripsikan pemerintahan di Indonesia pada masa
Demokrasi Liberal
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
1. Mendiskripsikan kedatangan Sekutu dan NICA di Indonesia
2. Menganalisis kontak fisik rakyat Indonesia dengan Sekutu dan Belanda di berbagai
daerah
3. Perjuangan melalui jalur diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan
4. Mendiskripsikan proses penyerahan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada
pemerintahan RIS.
5. Menganalisis proses pembentukan dan pembubaran Negara Republik Indonesia
Serikat.
6. Mendiskripsikan pemerintahan di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).

MATERI AJAR (MATERI POKOK) :


PEJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI

KEDATANGAN SEKUTU DAN NICA

Setelah Jepang menyerah, pasukan Sekutu yang mendapat tugas masuk ke Indonesia
adalah Tentara Kerajaan Inggris. Pasukan tersebut dibagi dua, yaitu :
1. SEAC (South East Asia Command) dibawah pimpinan Laksamana Lord Louis
Mounbatten untuk wilayah Indonesia Bagian Barat.
2. Pasukan SWPC (South West Pasific Command) untuk wilayah Indonesia bagian timur.

Dalam melaksanakan tugasnya Mountbatten di Indonesia bagian Barat membentuk


AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies) dibawah pimpinan Letnan Jenderal Philip
Christison. Kedatangan AFNEI didahului oleh beberapa kelompok penghubung, kelompok
pertama tiba Jakarta 8 September 1945 dipimpin oleh Mayor Greenhalg. Pada tanggal 29
September 1945 kapal penjelajah Cumberland yang membawa Laksamana Patterson berlabuh
di Tanjung Priok dan disusul oleh fregat Belanda Tromp.

Pada mulanya kedatangan pasukan Sekutu disambut baik oleh masyarakat Jakarta.
Narnun setelah mendengar bahwa sekutu membawa NICA (Netherland Indies Civil
Administration) yaitu pegawai sipil pemerintah Hindia - Belanda yang dipersiapkan untuk
mengambil alih pemerintah sipil, di Indonesia, sikap masyarakat berubah. Para pemuda
memberikan sambutan tembakan selamat datang. Peristiwa ini merupakan awal ketegangan di
Jakarta.

Melihat kondisi yang kurang menguntungkan, Panglima AFNEI menyatakan pengakuan


secara de facto atas Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945. Sehingga AFNEI
mendapatkan izin membuat markas besarnya di Jakarta dari pemerintah Rl. Di lain pihak
NICA yang mulai mempersenjatai bekas tawanan KNIL, menciptakan ketegangan baru.
Disamping itu daerah-daerah yang didatangi Sekutu sering terjadi insiden bersenjata. Sehingga
pemerintah Rl menganggap Sekutu sudah tidak lagi menghormati kedaulatan Rl.

PERTEMPURAN-PERTEMPURAN DI AWAL KEMERDEKAAN


A. Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya
Pada tanggal 25 Oktober 1945 Brigade 29 dari Divisi India Kedua dibawah pimpinan
Brigadir Jendral Mallaby mendarat di Surabaya. Pemerintah daerah melarang mereka masuk
kota, namun setelah berjanji hanya akan melaksanakan tugas kemanusiaan, pemerintah daerah
mengizinkan. Akan tetapi dalam kenyataannya pasukan Sekutu langsung merebut bangunan-
bangunan penting. Sementara itu tersebar pamflet yang berisi perintah kepada rakyat Surabaya
untuk menyerahkan senjata yang dirampas dari Jepang. Perintah itu tentu saja ditolak, bahkan
pada malam hari, 27 Oktober 1945, pemuda Surabaya menyerang dan memporak-porandakan
kekuatan Sekutu.

Pimpinan AFNEI Jakarta meminta bantuan Presiden Soekarno untuk memerintahkan


penghentian serangan. Maka Presiden Soekarno, Moh. Hatta dan Menteri Penerangan Amir
Syarifuddin terbang ke Surabaya. Kemudian diadakan perundingan yang menyepakati
dibentuknya Kontak Biro, yang bertugas mencari penyelesaian insiden bersenjata.

Ketika Kontak Biro mulai bekerja, pada tanggal 30 Oktober 1945 pecah Insiden
Jembatan Merah. Brigadir Jendral Mallaby tewas dalam insiden tersebut. Oleh karena itu
Mayor E.C. Mansergh, panglima AFNEI Jawa Timur mengeluarkan ultimatum yang isinya :
“para pemilik senjata harus menyerahkan senjatanya kepada sekutu sampai dengan tanggal 10
Nopember 1945 pukul 06.00. WIB. Jika tidak dipatuhi, Surabaya akan digempur”. Gubernur
Surya atas nama rakyat Surabaya dan Jawa Timur menolak ultimatum itu. Sehingga pukul
06.00 WIB, tanggal 10 Nopember 1945 Surabaya digempur dari laut dan udara yang disusul
serbuan pasukan daratnya. "Arek-arek Suroboyo" dibawah komando Sungkono menyusun
kekuatan dan melakukan perlawanan. Sedangkan Bung Tomo mengobarkan semangat
perlawanan melalui siaran radio dengan slogan "Merdeka atau Mati".

B. Pertempuran Palagan - Ambarawa

Pada tanggal 20 Oktober 1945, pasukan Sekutu mendarat di Semarang dipimpin oleh
Brigadir Bthell. Pasukan ini menuju ke Ambarawa dan Magelang untuk mengevakuasi para
interniran Sekutu yang ditawan Jepang. Pemerintah Rl membantu tugas tersebut. Setelah
masuk kota pasukan ini merebut gedung-gedung vital. Maka TKR bersama pemuda setempat
melakukan serangan terus menerus. Sekali lagi mereka meminta bantuan Presiden Soekarno.
Pada tanggal 2 Nopember 1945 dilakukan perundingan dan menghasilkan 12 pasal
kesepakatan. Ternyata sekutu mengingkari kesepakatan dengan menambah pasukan dan
berupaya mendapatkan daerah pendudukan. Dibawah pimpinan Kolonel Sudirman, Panglima
Divisi V Banyumas, pada tanggal 15 Desember 1945 berhasil menghalau pasukan sekutu ke
Semarang dengan taktik infanteri.

C. Pertempuran Medan Area, Desember 1945

Pasukan Sekutu dipimpin Brigadir T.E.D. Kelly memasuki kota Medan pada tanggal 6
Oktober 1945 dengan membawa serta orang-orang NICA. Dengan dalih menjaga keamanan,
para wartawan sekutu dipersenjatai. Menanggapi keadaan itu, pada tanggal 10 Oktober 1945
TKR Sumatera Timur segera dibentuk dibawah pimpinan Achmad Tahir. Pertempuran antara
tentara Sekutu dan TKR tak terhindarkan.
Pada tanggal 1 Desember 1945 Sekutu memasang papan bertuliskan Fixed Bounderies
Medan Area (Batas Medan Area), sebagai batas kekuasaan Sekutu. Pasukan TKR dan para
pemuda melakukan perlawanan. Pihak Sekutu dan NICA mengadakan pembalasan dengan
operasi pembersihan pada bulan April 1946. Sejak itu pasukan Sekutu menguasai Medan Area.
Sementara itu TKR dan badan-badan perjuangan mengadakan pertemuan di Bukit Tinggi
untuk membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area pada bulan Agustus 1946.

D. Bandung Lautan Api, 23 Maret 1946

Pasukan Sekutu masuk kota Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945 dengan kereta api
dari Jakarta atas lzin pemerintah Rl. Tentara Sekutu menuntut agar rakyat menyerahkan
senjata yang diperoleh dari Jepang. Selanjutnya pada tanggal 21 Nopember 1945 Sekutu
mengeluarkan ulmatum bahwa selambat-lambatnya tanggal 29 Nopember 1945 kota Bandung
bagian utara harus dikosongkan. Perintah tersebut ditolak, sehingga insiden dengan pasukan
sekutu sering terjadi. Untuk yang kedua kalinya, 23 Maret 1946 pasukan sekutu mengeluarkan
ultimatum agar seluruh kota Bandung dikosongkan.

Karena merasa terancam keselamatannya, pasukan Sekutu meminta tolong pemerintah


Rl agar memerintahkan pengosongan kota Bandung atau mundur ke luar kota sejauh 11 km.
Sehingga pemerintah Rl di Jakarta memerintahkan TRI mengosongkan kota Bandung.
Sementara itu dari Panglima Sudirman di markas TRI Yogyakarta datang instruksi supaya kota
Bandung tetap dipertahankan. Akhirnya TRI dibawah pimpinan Kolonel A.H. Nasution
mematuhi perintah dari Jakarta, namun sebelum meninggalkan kota, mereka menyerang pos-
pos Sekutu dan melakukan pembumihangusan kota Bandung.

PERJUANGAN DIPLOMASI

Oleh karena pasukan Inggris tidak ingin terlibat terlalu jauh dalam konflik Indonesia -
Belanda, Inggris bersedia sebagai mediator (penengah). Selanjutnya diadakan serangkaian
perundingan yang diawasi oleh diplomat Inggris, Archibald Clark Kerr. Perundingan dimulai
tanggal 10 Pebruari 1946. Belanda diwakili oleh Dr. H.J. Van Mook, sedangkan pihak Rl
diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Dalam perundingan ini Van Mook
menyampaikan kembali pernyataan Ratu Belanda 7 Desember 1942, yaitu Indonesia akan
menjadi negara Commonwealth berbentuk federasi dalam lingkungan kerajaan Belanda.
Sebagai persiapan akan dibentuk pemerintahan peralihan selama 10 tahun. Sedangkan
pernyataan balasan Rl pada tanggal 12 Maret 1946 ditolak pemerintah Belanda. Sementara itu
Van Mook terus berupaya membentuk Pemerintahan Federal Indonesia dengan mengadakan
Konfrensi Malino pada bulan Juni 1946 yang dilanjutkan di Denpasar pada bulan Desember
1946.

1. Perundingan Linggarjati, 15 Nopember 1846


Pada bulan Agustus 1946 juru penengah Archibald Clark Kerr digantikan oleh Lord
Killearn. Perundingan diteruskan di Jakarta. Naskah persetujuan dimatangkan di Linggarjati
dekat Cirebon, Jawa Barat sampai dengan tanggal 10 Nopember 1946. Naskah Perundingan
itu diparaf tanggal 15 Nopember 1946 oleh Sutan Syahrir dari pihak Rl dan Schermenhorn
dari pihak Belanda. Isi pokok perundingan Linggarjati, sebagai berikut :
a. Belanda mengakui kedaulatan de facto Rl di seluruh Jawa, Madura dan Sumatera.
b. Akan dibentuk Negara Indonesia Serikat (NIS)
c. Akan dibentuk Uni Indonesia - Belanda yang dikepalai oleh Raja Belanda

Persetujuan Linggarjati ini baru ditandatangani 25 Maret 1947 setelah mendapat


persetujuan parlemen Belanda dan KNIP.

2. Agresi Militer Belanda I, 21 Juli 1947

Sesudah perjanjian Linggarjati ditanda tangani, timbul perbedaan penafsiran mengenai


kedudukan Rl dalam masa peralihan, sebelum terbentuknya NIS. Di samping itu Belanda
memprotes tindakan Rl mendirikan perwakilan di luar negeri. Di lain pihak Rl juga memprotes
tindakan Belanda mendirikan negara-negara federal. Tuduh menuduh juga sering terjadi
mengenai pelanggaran garis demarkasi.

Pada tanggal 27 Mei 1947 Belanda mengajukan nota ultimatum yang harus dijawab Rl
dalam waktu 14 hari. Ultimatum tersebut antar lain menuntut :
a. Supaya dibentuk pemerintahan federal sementara yang berkuasa di seluruh Indonesia
sampai pembentukan NIS
b. Pembentukan gendarmerie (pasukan keamanan) bersama.

Perdana Menteri Sutan Syahrir menyatakan kesediaannya mengakui kedaulatan Belanda


pada masa peralihan, tetapi menolak gendarmerie bersama. Jawaban Shahrir ini dianggap
terlalu lemah oleh KNIP, sehingga menyebabkan Kabinet Syahrir jatuh. la diganti oleh Amir
Syarifuddin.

Pada tanggal 15 Juli 1947, kembali Belanda menyampaikan nota yang isinya menuntut
gendarmerie bersama. Nota tersebut harus dijawab dalam waktu 32 jam. Tanggal 17 Juli 1947
PM. Amir Syarifuddin menyampaikan jawaban melalui RRI Yogyakarta. Belanda tidak puas
dengan jawaban tersebut, maka pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda mengadakan Agresi Militer
I ke kota-kota besar di Jawa, daerah perkebunan dan daerah penghasil minyak bumi di
Sumatera.

Agresi Militer Belanda ini mengakibatkan wilayah Indonesia semakin sempit, akan
tetapi bangsa Indonesia mendapatkan keuntungan dari reaksi internasional, seperti :
a. Pemerintah Arab yang pada mulanya ragu-ragu mengakui Rl secara de Jure mengubah
sikapnya
b. Australia, Cina dan India meminta agar masalah Rl dibicarakan dalam Sidang Dewan
Keamanan PBB.
c. Amerika mengusulkan dibentuknya Good Will Commision (Komisi Jasa Baik) dari PBB
untuk mengatasi masalah RI

3. Perundingan Renville 8 Desember 1947 - 17 Januari 1948

Selain membentuk komisi konsuler, PBB juga membentuk Komisi Jasa Baik, yang
kemudian dikenal dengan nama Komisi Tiga Negara (KTN). Komisi inilah yang mendapat
tugas menyelesaikan sengketa antara Belanda dan Indonesia. Belanda memilih Belgia sebagai
wakilnya di KTN. Sedangkan Indonesia memilih Australia. Kemudian Belgia dan Australia
memilih Amerika sebagai anggota KTN. Komisi ini mulai bekerja pada tanggal 27 Oktober
1947 dengan anggota sebagai berikut:
a. Australia diwakili Richard Kirby
b. Belgia diwakili Paul Van Zeeland
d. Amarika Serikat diwakili Dr. Frank Graham

Dengan perantaraan KTN, pada tanggal 8 Desember 1947 dimulailah perundingan


antara Rl dan Belanda, di atas kapal perang Amerika USS Renville di Pelabuhan Tanjung
Priok. Jakarta Delegasi Rl dipimpin oleh PM Amir Syarifuddin, sedang delegasi Belanda
dipimpin oleh Raden Abdulkadir Wijoyoatmojo. Hasil persetujuan Renville ini antara lain
sebagai berikut :
a. Rl menyetujui dibetuknya RIS dengan masa peralihan
b. Daerah yang diduduki Belanda melalui agresinya diakui oleh Rl sampai diadakannya
plebisit
c. RI bersedia menarik semua pasukan TNI yang berada di daerah kantong gerilya masuk ke
wilayah Rl.

Akibat dari perundingan renville, terjadilah pemindahan pasukan secara besar-besaran


ke wilayah Rl. Sekitar 35.000 anggota Divisi Siliwangi hijrah dari Jawa Barat ke Jawa Tengah.
Pemindahan pasukan juga terjadi di Jawa Timur dan Sumatera Selatan. KNIP menolak isi
perundingan Renville. Hal ini mengakibatkan Kabinet Amir Syarifuddin jatuh dan digantikan
oleh Kabinet Hatta.

4. Pemberontakan PKI Madiun

Kabinet Hatta terbentuk pada bulan Januari 1948. Sementara itu Amir Syarifuddin
berbalik menjadi oposisi. Dia menghimpun kekuatan golongan kiri dengan membentuk FDR
(Front Rakyat Demokratik). FDR menuntut kepada pemerintah agar membatalkan
persertujuan Renville. Padahal persetujuan tersebut ditandatangani oleh Amir Syarifuddin
sendiri. FDR juga menentang kebijakan Rekonstruksi - Rasionalisasi (RERA) yang dijalankan
oleh Kabinet Hatta, sebab sebagian anggota FDR terkena rasionalisasi. FDR juga memancing
bentrokan fisik dengan membuat kerusuhan-kerusuhan di Surakarta dan melancarkan aksi
mogok di pabrik karung Delanggu pada tanggal 5 Juli 1948.
Kekuatan FDR bertambah dengan datangnya MUSO dari Uni Soviet pada tahun 1926.
la menyatakan bahwa revolusi di Indonesia sudah menyimpang. Kepemimpinan Presiden
Soekarno dikecamnya. Selanjutnya Muso mengorganisasi kembali kekuatan PKI.

Kegiatan agitasi dan anarkhi FDR/PKI terus semakin meningkat. Mereka mengadakan
kekacauan dimana-mana mengatasnamakan rakyat. FDR juga berupaya mengadu-domba
Pasukan Panembahan Senopati dengan pasukan hijrah Siliwangi. Sehingga terjadi insiden
antara dua pasukan tersebut. Penculikan dan pembunuhan terhadap lawan-lawan politik pun
dilakukan PKI. Salah seorang korbannya ialah dr. Muwardi, pimpinan Barisan Banteng.
Sementara itu juga terjadi insiden bersenjata di Surakarta antara FDR dengan kelompok Tan
Malaka maupun dengan pasukan hijrah Siliwangi, dalam rangka menciptakan Surakarta
menjadi Wild West (daerah kacau). Sedangkan Madiun dijadikan Basis Gerilya PKI.

Di Madiun PKI juga melakukan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh agama, pejabat


pemerintah dan anggota TNI yang menentangnya. Sebagai puncak agitasi PKI, pada tanggal
18 September 1948 PKI memproklamasikan berdirinya Soviet Republik Indonesia melalui
Radio Gelora Pemuda di Madiun.

Pemerintah Rl bertindak tegas terhadap pemberontakan ini. Presiden Soekarno


menyatakan "pilih Soekarno - Hatta atau Musso – Amir". Kemudian Presiden Sukarno
memerintahkan Panglima Besar Soedirman menumpas pemberontakan PKI itu. Untuk itu
Soedirman menugaskan Kolonel Gatot Subroto, Panglima Divisi II Jawa Tengah bagian Timur
dan Kolonel Sungkono, Panglima Divisi I Jawa Timur. Dengan dukungan rakyat pada tanggal
30 September 1948, kota Madiun berhasil diduduki oleh TNI. Para pemimpin PKI bertebaran
menyelamatkan diri. Muso mati tertembak di Somoroto, Ponorogo. Sedangkan Amir
Syarifuddin ditangkap di daerah Branti, Grobongan, kemudian ditembak mati. Banyak tokoh-
tokoh PKI diantaranya Tan Malaka yang berhasil meloloskan diri dan belum sempat diadili.
Hal itu disebabkan pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan Agresi Militernya
yang kedua.

5. Agresi Militer Belanda II, 19 Desember 1948

Perundingan antara Rl dan Belanda sebagai tindak lanjut Perundingan Renvile tersendat-
sendat. Karena Belanda selalu menuntut hal-hal yang sulit diterima oleh pemerintah Rl. Oleh
karena itulah Pemerintah Rl dan TNI memperkirakan Belanda akan mengulangi Agresi
Militernya. Untuk itu diadakan persiapan dengan konsep Total People's Defence (Perlawanan
Total Rakyat). Belajar dari pengalaman Agresi Militer Belanda I, sistem Linier, diganti dengan
sistem Wehrkreise (Lingkaran Pertahanan) dengan melakukan gerilya memasuki wilayah
pertahanan lawan (Wingate). Selanjutnya dibentuklah dua komando utama, yaitu : Komando
Jawa dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution dan Komando Sumatera dipimpin oleh Kolonel
Hidayat.

Pada tanggal 18 Desember, Perdana Menteri Belanda, dr. Beel mengumurnkan bahwa
Belanda tidak terikat lagi pada Perundingan Renvile. Keesokan harinya, 19 Desember 1948,
dengan taktik "Perang Kilat" pasukan Belanda menyerang wilayah Rl. Setelah menduduki
Pangkalan Udara Maguwo, dengan gerak cepat Belanda berhasil menduduki lbukota Rl,
Yogyakarta. Presiden Soekarno, Wakil Presiden PM Moh. Hatta dan para pemimpin lainnya
ditangkap, kemudian diasingkan keluar Jawa. Namun sebelumnya, Presiden Soekarno sudah
memerintahkan untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukit
Tinggi, Sumatera, dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai presidennya. Jika hal itu gagal
dilakukan, pemerintah menunjuk Mr. Maramis, LN. Palar dan Dr. Sudarsono untuk
membentuk PDRI di India.

Pada saat Belanda menyerang Yogyakarta, Panglima Sudirmam yang sedang sakit parah
bangkit dari tempat tidur untuk memimpin perang gerilya terhadap Belanda. Setelah
menduduki Yogyakarta ternyata Belanda harus menghadapi perlawanan keras dari TNI dengan
taktik Wehrkreise dan Wingate. Puncak perlawanan Rl adalah Serangan Umum 1 Maret 1949
dan berhasil menduduki Yogyakarta selama enam jam.

6. Perundingan Roem - Royen

Pada tanggal 24 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi agar Rl
dan Belanda segera menghentikan permusuhan. Bahkan Amerika mengancam akan
memutuskan bantuan ekonomi, Marshall Plan, kepada Belanda jika tidak mau berunding. Pada
tanggal 28 Januari 1949 DK PBB memutuskan bahwa tugas KTN digantikan oleh UNCI
(United Nations Commission for Indonesia) yang anggotanya sebagai berikut :
a. Australia diwakili Critchley
b. Belgia diwakili oleh Herremans .
c. Amerika diwakili oleh Merle Cochran

Di bawah pengawasan UNCI akhirnya diadakan perundingan di Jakarta. Delegasi Rl


dipimpin oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. J.H. Van
Royen. Pada tanggal 7 Mei 1949 dicapai persetujuan, sebagai berikut :
1. Pernyataan Rl yang dibacakan Mr. Moh. Roem berisi antara lain :
a. Pemerintah Rl akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya
b. Turut serta dalam KMB yang bertujuan untuk mempercepat "Penyerahan kedaulatan
yang lengkap dan tidak bersyarat" kepada Negara Republik Indonesia Serikat.
2. Pernyataan Belanda dibacakan oleh Dr. J.H. Royen berisi antara lain :
a. Belanda setuju Pemerintah Rl kembali ke Yogyakarta
b. Pembebasan pimpinan-pimpinan Rl dan tawanan politik
c. Belanda setuju Rl menjadi bagian RIS
d. KMB (Konfrensi Meja Bundar) akan segera diadakan di Den-Haag, Belanda

Dengan disepakatinya Perundingan Roem – Royen, PDRI di Sumatera memerintahkan


kepada Sultan Hamengkubuwono IX untuk mengambil alih pemerintahan di Yogyakarta dari
pihak Belanda.

KONFERENSI INTER INDONESIA

Dengan tercapainya Persetujuan Roem-Royen, terbukalah jalan menuju persatuan


bangsa Indonesia. Kembalinya pemerintah Rl ke Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1949
dilanjutkan dengan pengembalian mandat dari PDRI Sumatera kepada pemerintah Rl,
membuka jalan ke arah persatuan nasional. Selanjutnya dirintis pendekatan dan dialog antara
Rl dengan BFO (Bijeenkomst Voor Federal Overleg). Atas usul dari Anak Agung Gede Agung
kemudian diadakan Konfrensi Inter Indonesia. Konfrensi ini bertujuan mencari kesepakatan
mendasar antara Badan Musyawarah Federal (BFO) dengan Rl untuk menghadapi Konfrensi
Meja Bundar.

Konfrensi Inter Indonesia dilaksanakan di Yogyakarta 19 - 22 Juli 1949 yang dilanjutkan


di Jakarta pada tanggal 13 Juli - 2 Agustus 1949, berhasil mencapai kesepakatan antara lain
sebagai berikut :
1. Pembentukan Republik Indonesia Serikat
2. RIS akan menerima penyerahan kedaulatan baik dari Rl maupun dari Belanda
3. APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) adalah angkatan perang nasional
dengan TNI sebagai intinya
4. Bendera kebangsaan ialah Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
Bahasa Nasional ialah Bahasa Indonesia, Lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hari
Nasional ialah 17 Agustus.
Dengan demikian upaya politik devide et impera Belanda untuk memisahkan daerah-daerah
dari Rl mengalami kegagalan.

KONFRENSI MEJA BUNDAR

Konfrensi Meja Bundar dibuka secara resmi tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag,
Belanda. Perdana Menteri Belanda, Willem Dress di angkat sebagai ketua konfrensi. KMB
dihadiri oleh empat delegasi, sebagai berikut:
1. Delegasi Rl dipimpin oleh Moh. Hatta
2. Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II
3. Delegasi Belanda dipimpin oleh Menteri Wilayah Seberang Lautan, Mr. Van Maarseveen.
4. Delegasi UNCI, sebagai pengawas dipimpin oleh Crithley.
Setelah melalui pembicaraan yang seru dan alot selama lebih dari dua bulan, pada
tanggal 2 Nopember 1949 dicapai keputusan-keputusan antara lain sebagai berikut :
1. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan
berdaulat.
2. Status Keresidenan Papua akan diselesaikan dalam waktu setahun sesudah Pengakuan
Kedaulatan
3. Akan dibentuk Uni Indonesia – Belanda berdasarkan kerjasama sukarela dan sederajat.
4. RIS akan mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak konsesi dan izin baru
lagi perubahan-perubahan Belanda.
5. RIS harus membayar semua hutang-hutang Belanda yang diperbuat sejak tahun 1942 di
Indonesia.

TERBENTUKNYA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT

Sementara sidang KMB masih berlangsung antara Rl dan BFO pada tanggal 29 Oktober
1949 ditandatangani piagam persetujuan mengenai Konstitusi (UUD) RIS. Pada tanggal 14
Desember 1949 wakil-wakil negara bagian RIS, dan KNIP menyetujui menerima hasil KMB
dan menyepakati naskah Undang-undang Dasar Sementara (UUDS) RIS. Pada tanggal 16
Desember 1949 lr. Soekarno terpilih sebagai Presiden RIS dan Moh. Hatta sebagai Wakil
Presiden.

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan Konsitusi RIS, maka Presiden Soekarno membentuk


formatur Kabinet yang terdiri dari Moh. Hatta, Anak Agung Gede Agung dan Sultan Hamid II
yang bertugas membentuk Kabinet RIS. Pada tanggal 20 Desember 1949 Presiden Soekarno
melantik Kabinet RIS, yang dipimpin oleh Moh. Hatta sebagai Perdana Menterinya. Negara-
negara bagian RIS berdasarkan Piagam Konstitusi RIS, sebagai berikut :
a. Tujuh negara bagian, yaitu :
1. Negara Republik Indonesia
2. Negara Indonesia Timur
3. Negara Pasundan
4. Negara Jawa Timur
5. Negara Madura
6. Negara Sumatera Timur
7. Negara Sumatera Selatan
b. Sembilan satuan kenegaraan yang tegak sendiri, sebagai berikut :
1. Jawa Tengah 6. Bangka
2. Belitung 7. Riau
3. Kalimantan Barat 8. Dayak Besar
4. Daerah Banjar 9. Kalimantan Tenggara
5. Kalimantan Timur
PENGAKUAN KEDAULATAN RIS

Pada tanggal 21 Desember 1949 pemerintah RIS mengangkat delegasi untuk menerima
pengakuan kedaulatan di negeri Belanda. Delegasi tersebut berangkat ke negeri Belanda pada
tanggal 23 Desember 1949. Pemerintah juga mengangkat delegasi yang ditugasi menerima
pengakuan kedaulatan dari pemerintah Rl kepada pemerintah RIS.

Upacara Pengakuan Kedaulatan dilaksanakan di Ruang tahta, Istana de Dam,


Amsterdam pada tanggal 27 Desember 1949. Piagam penyerahan dan pengakuan kedaulatan
ditanda tangani oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Drees, Menteri Seberang
Lautan, Van Maarseveen dan Perdana Menteri RIS, Drs. Moh. Hatta. Pada saat yang sama di
Istana Merdeka, Jakarta juga dilaksanakan upacara serah terima kedaulatan dari delegasi
Pemerintahan Hindia Belanda yang dipimpin oleh Wakil Mahkota Belanda, A.H.S. Lovink
kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Upacara ini juga dilanjutkan dengan penurunan
bendera Belanda dan diganti bendera Merah Putih. Sementara itu, di Yogyakarta juga
dilakukan upacara penyerahan kedaulatan dari pemerintah Rl yang diawakili oleh lr. Soekarno
kepada pemerintah RIS yang diwakili oleh Mr. Asaat. Sebulan kemudian, 29 Januari 1950
Jendral Soedirman, Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia meninggal dunia
dalam usia muda, 32 tahun.

KEMBALI KE NEGARA KESATUAN

Negara RIS yang memerintah sejak tanggal 27 Desember 1949 tidak berjalan dengan
mantap dan mulai goyah. Hal ini disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
1. Anggota Kabinet RIS sebagian besar tokoh-tokoh Republiken pendukung Negara
Kesatuan Rl
2. Sistem Federal (RIS) oleh rakyat Indonesia dianggap sebagai upaya Belanda memecah
belah Bangsa Indonesia.
3. Pembentukan RIS tidak didukung oleh ideologi yang kuat, tanpa tujuan kenegaraan yang
jelas dan tanpa dukungan rakyat.
4. RIS menghadapi rongrongan yang didukung oleh KNIL dan KL serta golongan yang takut
kehilangan hak-haknya apabila Belanda meninggalkan Indonesia.

Oleh karena itu di beberapa daerah timbul reaksi keras menuntut pembubaran RIS dan
menuntut pembentukan Negara Kesatuan. Gerakan ini bersamaan dengan munculnya
pemberontakan bersenjata oleh bekas tentara KNIL di beberapa negara bagian, seperti APRA,
Andi Azis dan RMS.

Karena semakin kuatnya tuntutan pembubaran RIS maka pada tanggal 8 Maret 1950
dengan persetujuan parlemen, pemerintah Rl mengeluarkan Undang-Undang Darurat Nomer II
tahun 1950. Berdasarkan UU tersebut negara-negara bagian diperbolehkan bergabung dengan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah dikeluarkannya Undang-undang tersebut
banyak negara-negara bagian yang menyatakan bergabung dengan NKRI, seperti :
1. Negara Jawa Timur
2. Negara Pasundan
3. Negara Sumatera Selatan
4. Negara Kalimantan Timur, Tenggara dan Dayak
5. Daerah Bangka dan Belitung
6. Daerah Riau

Beberapa daerah seperti Padang masuk ke daerah Sumatera Barat. Sabang sebagai
daerah Aceh. Kotawaringin masuk ke wilayah Rl. Sampai dengan tanggal 5 April 1950, di
Indonesia hanya tinggal tiga negara bagian, yaitu :
1. Negara Repbulik Indonesia (Rl)
2. Negara Sumatera Timur (NST)
3. Negara Indonesia Timur (NIT)

Pada tanggal 19 Mei 1950 diadakan perundingan RI-RIS membahas prosedur


pembentukan negara kesatuan. Pihak RlS diwakili PM Moh. Hatta dan pihak Rl diwakili PM
dr. Abdul Halim. Perundingan tersebut menyetujui pembentukan Negara Kesatuan Republik
lndonesia (NKRI) di Yogyakarta. Untuk mewujudkan rencana itu dibentuklah Panitia
Gabungan RI-RlS yang bertugas merancang UUD Negara Kesatuan Rl. Panitia Perancang
UUDS NKRI ini diketuai oleh Menteri Kehakiman RIS, Prof. Dr. Mr. Supomo. Panitia ini
berhasil menyusun Rancangan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 20
Juli 1950. Kemudian rancangan UUD ini diserahkan kepada perwakilan negara-negara bagian
untuk disempurnakan. Pada tanggal 14 Agustus 1950 rancangan UUD itu diterima dengan
baik oleh senat dan parlemen RIS serta KNIP. Pada tanggal 15 Agustus 1950, Presiden
menandatangani Rancangan UUD tersebut menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Negara
Kesatuan Republik Indonesia (UUDS 1950). Pada tanggal 17 Agustus 1950 secara resmi RIS
dibubarkan dan dibentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

PEMERINTAHAN PADA MASA BERLAKUNYA UUDS 1950

Setelah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada pihak Indonesia pada
tanggal 27 Desember 1949, Indonesia berdiri sebagai negara federal (RIS). Seorang yang
ditunjuk sebagai perdana menterinya adalah Mohammad Hatta. Pemerintahan RIS tidak
mampu bertahan lama. Pada tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia kembali ke negara kesatuan
dengan berdasarkan kepada UUDS 1950. Dengan UUDS 1950 tersebut, Indonesia menganut
sistem pemerintahan Liberal – Parlementer. Selama berlakunya UUDS 1950 (1950 – 1959)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diwarnai dengan pergantian tujuh kabinet,
sebagai berikut :
1. Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951). Kabinet ini runtuh karena kegagalan
dalam merintis perundingan masalah pengembalian Irian Barat dengan Belanda.
2. Kabinet Sukiman (27 April 1951 – 3 April 1952). Kabinet ini jatuh karena masalah
pertukaran nota antara Menlu Subarjo dengan Duta Besar Amerika Merle Cochran,
mengenai bantuan ekonomi dan militer berdasarkan ikatan Mutual Security Act (MSA) dari
pemerintah Amerika kepada pemerintah Indonesia.
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953). Kabinet ini runtuh karena :
a. Adanya Peristiwa 17 oktober 1952, mengenai pergantian KSAD, Kolonel A.H.
Nasution, yang dianggap menyimpang dari norma- norma dan disiplin militer.
b. Adanya Peristiwa Tanjung Morawa, yaitu pengusiran penghuni liar di tanah
perkebunan di Sumatera Utara yang didalangi oleh PKI, sehingga beberapa orang
petani tewas.
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo (31 juli 1953 – 12 Agustus 1955). Kabinet ini runtuh karena:
a. Keadaan ekonomi Indonesia semakin merosot dan inflasi menunjukkan gejala yang
membahayakan
b. Pertikaian antara PNI dan NU, sehingga NU menarik menterinya, dari Kabinet Ali.
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956). Kabinet ini jatuh
karena sesudah Pemilu 1955, ternyata kabinet ini tidak cukup dukungan dari partai- partai
politik yang ada.
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957). Kabinet hasil pemilu
pertama ini tidak mampu bertahan lama, sebab : terbentuknya dewan- dewan di daerah-
daerah, seperti : Dewan Banteng, Dewan Gajah, Dewan Manguni, dll yang membahayakan
keutuhan negara.
7. Kabinet Juanda (9 April 1957- 5 Juli 1959). Kabinet ini merupakan Zaken Kabinet.
Kabinet ini menghadapi tugas yang berat. Untuk itulah kabinet ini kemudian menyusun
program yang disebut Program Pancakarya. Selain itu, juga dibentuk Dewan Nasional
untuk menampung kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat. Untuk meredakan
pergolakan daerah dilangsungkan Musyawarah Nasional (MUNAS) yang dilanjutkan
dengan Musyawarah Nasional Pembangunan (MUNAP). Kabinet ini tidak mampu
bertahan lama, sebab :
a. Peristiwa CIKINI, yaitu : percobaan pembunuhan terhadap Presiden Sukarno.
b. Adanya pemberontakan PRRI dan permesta
c. Dekrit Presiden, 5 Juli 1959.

PARTAI POLITIK DAN PEMILU PERTAMA

Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengumumkan berdirinya PNI


sebagai satu-satunya partai di Indonesia. Akan tetapi atas usulan BPKNPI, pemerintah
mengeluarkan Maklumat, 3 Nopember 1945 yang isinya pemerintah memberikan kesempatan
luas bagi terbentuknya partai- partai politik di Indonesia. Maka bermunculan partai-partai
politik seperti : Masyumi, PNI, PKI, PSI, Parkindo, Partai Buruh Indonesia, Partai Rakyat
Sosialis dan lain-lain. Sampai dengan tahun 1950 telah berdiri secara resmi 24 partai politik.
Persiapan pemilihan umum pertama sudah dilakukan pada masa pemerintahan kabinet
Ali Sastroamijoyo I, yaitu dengan pembentukan Panitia Pemilu Pusat dan Daerah pada tanggal
31 Mei 1955 serta penetapan tanggal Pemilu. Akan tetapi pemilu pertama tersebut
dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap. Pemilu pertama di Indonesia ini
dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
I. Tanggal 29 September 1955 untuk pemilihan anggota Parlemen (DPR)
II. Tanggal 15 Desember 1955 untuk pemilihan anggota Konstituante

Menjelang pemilu ada 70 partai politik yang mendaftar sebagai peserta, namun hanya
27 partai yang lolos seleksi. Pemilu 1955 menghasilkan 4 partai politik yang memperoleh
suara terbanyak, yaitu : PNI, NU, Masyumi dan PKI. Sistem multi partai ini hanya
berlangsung sampai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden, 5 Juli 1959. Pada Tanggal 17
Agustus 1960, PSI dan Masyumi dibubarkan. Tokoh- tokoh kedua partai ini dianggap terlibat
dalam pemberontakan PRRI / Permesta. Pada tanggal 14 April 1961 pemerintah mengeluarkan
pengumuman tentang pengakuan hanya kepada 9 partai. Pada tanggal 21 September 1961,
pemerintah membubarkan Partai Murba. Karena Partai Murba dianggap PKI sebagai
kelompok komunis yang menyimpang.

METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Merekonstruksi  Mendiskripsikan  Siswa dapat
perkembangan kedatangan Sekutu dan Mendiskripsikan
masyarakat Indonesia NICA di Indonesia kedatangan Sekutu dan
sejak proklamasi melalui studi pustaka NICA di Indonesia
hingga Demokrasi dan diskusi.
Terpimpin

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama (1x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar pasukan sekutu dan NICA yang tiba di
Indonesia pada awal kemerdekaan.
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang pasukan sekutu dan NICA yang tiba di
Indonesia pada awal kemerdekaan.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas pendaratan pasukan pendahuluan pasukan sekutu dan
NICA di Indonesia melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan reaksi pemerintah Indonesia terhadap kedatangan pasukan
sekutu dan NICA melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok,
dan diskusi kelas.
3. Menceritakan tanggapan berbagai daerah terhadap kedatangan pasukan sekutu dan
NICA di Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok,
dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

II. Pertemuan Kedua dan Ketiga (2x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar pasukan sekutu dan NICA yang tiba di
Indonesia pada awal kemerdekaan.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas kontak awal para pejuang Indonesia dengan pasukan
sekutu dan NICA melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
2. Menceritakan terjadinya peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang melalui
studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
3. Menceritakan terjadinya peristiwa Palagan Ambarawa melalui studi pustaka, dan
diskusi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menceritakan terjadinya peristiwa Pertempuiran Sepuluh November 1945 di
Surabaya melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi
kelas.
2. Menceritakan terjadinya peristiwa Pertempuiran Medan Area melalui studi
pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

III. Pertemuan Keempat dan Kelima (2x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin,
Moh. Roem, Van Mook, dan Schermerhorn
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Menjelaskan proses munculnya perundingan Linggarjati serta dampaknya bagi
perkembangan politik di Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet,
diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
2. Menjelaskan proses munculnya perundingan Renville serta dampaknya bagi
perkembangan politik di Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet,
diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menjelaskan proses munculnya perundingan Roem – Royen, dan Konfernesi Inter
Indonesia serta dampaknya bagi perkembangan politik di Indonesia melalui studi
pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
2. Menjelaskan proses munculnya perundingan KMB serta dampaknya bagi
perkembangan politik di Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet,
diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

IV. Pertemuan Keenam (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar sekitar KMB dan penyerahan
kedaulatan kepada RIS
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Menjelaskan proses penyerahan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada pihak
RIS di Belanda melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
2. Menjelaskan proses penyerahan kedaulatan dari RI ke RIS di Yogyakarta melalui
studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menjelaskan proses penyerahan kedaulatan dari RI ke RIS di Istana Merdeka,
Jakarta melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi
kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

V. Pertemuan Ketujuh (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar sekitar KMB dan sidang-sidang
pembentukan RIS
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Menjelaskan proses pembentukan RIS berdasarkan Konferensi Inter Indonesia
melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
2. Menjelaskan Undang-undang yang mengatur pembentukan RIS melalui studi
pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menjelaskan reaksi masyarakat Indonesia terhadap pembentukan RIS melalui
studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

VI. Pertemuan Kedelapan dan Kesembilan (2x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar kabinet-kabinet pada masa
Demokrasi Liberal
2. Pre-Test, menggali pemahaman awal siswa tentang masa Demokrasi Liberal
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Mengisahkan proses pembentukan pemerintahan NKRI yang bersifat Liberal
Parlementar pada tahun 1950 melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi
kelompok, dan diskusi kelas.
2. Menjelaskan pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal melalui studi
pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menjelaskan perkembangan kehidupan sosial dan ekonomi pada masa demokrasi
liberal melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi
kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan

ALAT/BAHAN DAN SUMBER :


a. Alat/Bahan : OHP, LCD Projector, Komputer, Internet dan VCD Player
b. Sumber :
1. Mustopo, Habib, dkk, 2006, Sejarah, SMA Kelas XI IPA, Jilid 2, Yudhistira :
Bogor
2. CD pembelajaran, LKS, Gambar, Bagan, dan sumber-sumber dari internet

PENILAIAN :
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan
penugasan.

SOAL-SOAL EVALUASI

A. JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !

Mengetahui, Kauman , Januari 2012.


Kepala Sekolah Guru Mapel Sejarah

Drs. Suyatno Bin Djiran Siswati, S.Pd


NIP: 19570615 198403 1 005 NIP: 19690805 199702 2 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/MA. : SMA Negeri I Kauman Tulungagung


Program : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI / 2
Alokasi waktu : 13 x 45 Menit
Standar Kompetensi : 2. Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak
masa Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menganalisis pergantian pemerintahan dari
Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya Orde Baru.
Indikator : - Mendiskripsikan Mendiskripsikan pemerintahan di
Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
- Mendiskripsikan proses terjadinya dan penumpasan G
30 S / PKI
- Mendiskripsikan proses lahirnya Orde Baru

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
1. Mendiskripsikan Mendiskripsikan pemerintahan di Indonesia
pada masa Demokrasi Liberal dan DemokrasiTerpimpin
2. Mendiskripsikan proses terjadinya dan penumpasan G 30 S /
PKI
3. Mendiskripsikan proses lahirnya Orde Baru
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).

MATERI AJAR (MATERI POKOK) :

A. Pemerintahan Pada Masa Demokrasi Liberal Berlakunya UUDS 1950


Setelah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada pihak Indonesia pada
tanggal 27 Desember 1949, Indonesia berdiri sebagai negara federal (RIS). Seorang yang
ditunjuk sebagai perdana menterinya adalah Mohammad Hatta. Pemerintahan RIS tidak
mampu bertahan lama. Pada tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia kembali ke negara kesatuan
dengan berdasarkan kepada UUDS 1950. Dengan UUDS 1950 tersebut, Indonesia menganut
sistem pemerintahan Liberal – Parlementer. Selama berlakunya UUDS 1950 (1950 – 1959)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diwarnai dengan pergantian tujuh kabinet,
sebagai berikut :
1. Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951). Kabinet ini runtuh karena kegagalan
dalam merintis perundingan masalah pengembalian Irian Barat dengan Belanda.
2. Kabinet Sukiman (27 April 1951 – 3 April 1952). Kabinet ini jatuh karena masalah
pertukaran nota antara Menlu Subarjo dengan Duta Besar Amerika Merle Cochran,
mengenai bantuan ekonomi dan militer berdasarkan ikatan Mutual Security Act (MSA) dari
pemerintah Amerika kepada pemerintah Indonesia.
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953). Kabinet ini runtuh karena :
a. Adanya Peristiwa 17 oktober 1952, mengenai pergantian KSAD, Kolonel A.H.
Nasution, yang dianggap menyimpang dari norma- norma dan disiplin militer.
b. Adanya Peristiwa Tanjung Morawa, yaitu pengusiran penghuni liar di tanah
perkebunan di Sumatera Utara yang didalangi oleh PKI, sehingga beberapa orang
petani tewas.
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo (31 juli 1953 – 12 Agustus 1955). Kabinet ini runtuh karena:
a. Keadaan ekonomi Indonesia semakin merosot dan inflasi menunjukkan gejala yang
membahayakan
b. Pertikaian antara PNI dan NU, sehingga NU menarik menterinya, dari Kabinet Ali.
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956). Kabinet ini jatuh
karena sesudah Pemilu 1955, ternyata kabinet ini tidak cukup dukungan dari partai- partai
politik yang ada.
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957). Kabinet hasil pemilu
pertama ini tidak mampu bertahan lama, sebab : terbentuknya dewan- dewan di daerah-
daerah, seperti : Dewan Banteng, Dewan Gajah, Dewan Manguni, dll yang membahayakan
keutuhan negara.
7. Kabinet Juanda (9 April 1957- 5 Juli 1959). Kabinet ini merupakan Zaken Kabinet.
Kabinet ini menghadapi tugas yang berat. Untuk itulah kabinet ini kemudian menyusun
program yang disebut Program Pancakarya. Selain itu, juga dibentuk Dewan Nasional
untuk menampung kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat. Untuk meredakan
pergolakan daerah dilangsungkan Musyawarah Nasional (MUNAS) yang dilanjutkan
dengan Musyawarah Nasional Pembangunan (MUNAP). Kabinet ini tidak mampu
bertahan lama, sebab :
a. Peristiwa CIKINI, yaitu : percobaan pembunuhan terhadap Presiden Sukarno.
b. Adanya pemberontakan PRRI dan permesta
c. Dekrit Presiden, 5 Juli 1959.
I. DEKRIT PRESIDEN, 5 JULI 1959
Pemilu pada tanggal 15 Desember 1955, berhasil memilih anggota-anggota DPR dan
konstituante (Dewan Penyusun UUD). Konstituante dilantik pada tanggal 10 November 1956.
Tugas utama konstituante adalah merumuskan UUD yang baru sebagai pengganti UUDS
1950. Sampai dengan awal tahun 1957, konstituante belum juga berhasil merampungkan
tugasnya. Sehingga pada tanggal 21 Pebruari 1957, Presiden Sukarno mengajukan gagasan
yang dikenal sebagai Konsepsi Presiden. Isi pokok dari konsepsi presiden tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Sistem demokrasi liberal-parlementer perlu diganti dengan demokrasi terpimpin
2. Perlu dibentuk kabinet gotong royong yang merupakan kabinet kaki empat, yakni : PNI,
Masyumi, NU dan PKI
3. Perlu dibentuk Dewan Nasional yang anggotanya terdiri dari golongan fungsional dalam
masyarakat.
Konsepsi Presiden ini menimbulkan perdebatan dalam masyarakat dan di DPR. Partai
Masyumi, NU, PSII, Partai Katholik dan PIR menolak konsepsi tersebut. Pada tanggal 25
April 1959 di depan sidang konstituante, presiden menganjurkan agar kembali kepada UUD
1945. Anjuran presiden ini menjadi bahan perdebatan dalam konstituante. Kemudian
diputuskan untuk mengadakan pemungutan suara (voting). Pemungutan suara dilakukan
sampai tiga kali, tetapi belum mencapai kemenangan dua pertiga suara seperti yang
dipersyaratkan. Pada tanggal 3 Juni 1959 konstituante mengadakan reses (masa istirahat)
dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Pada hari yang sama pemerintah mengeluarkan
Peraturan Nomer Prt/PEPERPU/040/1059 yang berisi larangan malakukan kegiatan-kegiatan
politik. Pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Sukarno mengeluarkan “Dekrit Presiden” yang
isinya :
1. Pembubaran konstituante
2. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945
3. Pembentukan MPRS dan DPAS
Dekrit ini mendapat dukungan dari TNI dan MA. Pada tanggal 22 Juli 1959, DPR secara
aklamsi menyatakan kesediaannya melaksanakan UUD 1945.

I. DEMOKRASI TERPIMPIN

A. Latar Belakang
1. Pelaksanaan sistem demokrasi liberal yang mengganggu stabilitas dan keamanan dalam
negeri Indonesia dan seringnya terjadi pergantian kabinet.
2. Konstituante tidak berhasil menyusun UUD yang baru sebagai pengganti UUDS 1950.
3. Munculnya gerakan sparatis seperti PRRI dan Permesta yang membahayakan integritas
bangsa.
Demokrasi Terpimpin ditafsirkan dari sila ke-4 Pancasila, yaitu “Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan”. Kata “dipimpin”
kemudian ditafsirkan bahwa demokrasi harus dipimpin oleh presiden.
B. Sistem Politik Demokrasi Terpimpin
Dalam bidang politik beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya
sebagai berikut :
1. Menyusun Kabinet Kerja I yang dipimpin oleh Presiden dan Ir. Juanda sebagai menteri
pertamanya. Kabinet ini dilantik pada tanggal 10 Juli 1959, dengan programnya yang
disebut “Tri Program Kabinet Kerja” meliputi : masalah-masalah sandang pangan,
keamanan dan pengembalian Irian Barat.
2. Pada tanggal 17 agustus 1959 Presiden Sukarno menyampaikan pidato berjudul :
“Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Isi pidato ini kemudian dikenal sebagai Manifesto
Politik Republik Indonesia (Manipol). Pidato ini oleh DPAS diusulkan untuk dijadikan
GBHN. Pengukuhannya sebagai GBHN melalui Penetapan Presiden No. 1 tahun 1960.
Selanjutnya ditetapkan dalam Tap. MPRS No. 1/MPRS/1960. Inti pidato ini adalah
USDEK.
3. Karena penolakan DPR terhadap Rencana Anggaran Belanja Negara (RAPBN) tahun
1960, maka pada tanggal 5 Maret 1960 DPR dibubarkan melalui Penetapan Presiden No. 3
tahun 1960. Pada tanggal 24 Juni 1960, dibentuklah DPR-GR (DPR Gotong Royong) yang
anggota-anggotanya ditunjuk oleh presiden.
4. DPAS dipimpin langsung oleh presiden dan Roeslan Abdulgani ditunjuk sebagai wakil
ketuanya. Pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 1959 di Istana Negara
bersama pelantikan Moh. Yamin sebagai Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan
Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Ketua Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara.
5. MPRS dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 yang diketuai oleh
Chaerul Shaleh. Salah satu ketetapan MPRS ini adalah mengangkat Presiden Sukarno
sebagai Pemimpin Besar Revolusi.

C. Sistem Ekonomi Terpimpin


Sistem ekonomi Indonesia dijalankan secara terpimpin (etatisme). Keadaan ekonomi
yang buruk semakin diperparah dengan adanya pemberontakan PRRI/Permesta. Untuk
mengatasi kesulitan ekonomi, pemerintah mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pada tanggal 24 Agustus 1959 diumumkan keputusan mengenai keuangan sebagai
berikut :
 Uang kertas bernilai Rp. 500,- menjadi Rp. 50,-
 Uang kertas bernilai Rp. 1.000,- dihapuskan
 Semua simpanan melebihi Rp. 25.000,- dibekukan
2. Tanggal 28 Maret 1983 dikeluarkan landasan ekonomi baru yang disebut DEKON
(Deklarasi Ekonomi) dengan tujuan menciptakan ekonomi nasional sosialis yang bebas
dari sisa-sisa imperialisme. Pada tanggal 13 Desember 1965 diambil langkah devaluasi
dengan menjadikan uang senilai Rp. 1.000,- menjadi Rp. 1,-. Ternyata langkah-langkah
pemerintah dengan sistem ekonomi terpimpin ini gagal memperbaiki keadaan ekonomi
Indonesia.

D. Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin

Pada awal pelaksanaan Demokrasi Terpimpin, Indonesia cukup berperan aktif dalam
kegiatan internasional. Hal ini tampak dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Pengiriman Pasukan Garuda II ke Kongo untuk bergabung dengan pasukan perdamaian
PBB, UNOC (United Nations Operation for Congo).
2. Pada tanggal 30 September 1960, Presoden Sukarno berpidato dalam Sidang Umum PBB
berjudul “To Built The World A New” yang menguraikan tentang Pancasila, masalah Irian
Barat, kolonialisme, peredaan perang dingin dan perbaikan organisasi PBB.
3. Indonesia ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (Non-Aligned).
4. Indonesia berhasil melaksanakan Asian Games IV di Jakarta, 24 Agustus – 4 September
1962.

Walaupun hubungan dengan negara-negara Barat semakin renggang, akan tetapi


hubungan dengan negara-negara sosialis semakin erat. Hal ini disebabkan baik Uni Soviet
maupun RRC bersedia memberikan bantuan kredit dalam pembelian peralatan militer.
Selanjutnya Indonesia mengkondisikan adanya dua kubu kekuatan dunia, yaitu :
1. OLDEFO (Old Established Forces) adalah kubu negara-negara imperialis.
2. NEFO (New Emerging Force) adalah kubu bangsa-bangsa tertindas yang progesif
revolusioner menentang imperialisme dan neo-kolonialisme.

Kemudian Indonesia bersikap konfrontatif terhadap negara-negara Barat dan sekutunya.


Diantara sikap konfrontatif itu adalah konfrontatif terhadap Malaysia yang dianggap sebagai
proyek neokolin (Neo-Kolonialisme Imperialisme), yaitu Inggris. Untuk mengganyang
Malaysia, maka diumumkan DWIKORA (Dwi Komando Rakyat). Diangkatnya Malaysia
sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB merupakan pukulan bagi Indonesia.
Sehingga pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia menyatakan keluar dari PBB.

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965

a. Perluasan Pengaruh Dan Aksi-Aksi Sepihak PKI


Meskipun terbukti PKI telah menyulut berbagai aksi kekerasan, seperti : Peristiwa di
tiga daerah di Jawa tengah, Desember 1945, Pemberontakan Mohammad Yusuf di Cirebon,
Februari 1946, dan pemberontakan PKI Madiun 1948, namun organisasi ini tidak dibubarkan.
Pelaksanaan Demokrasi Liberal, 1950 – 1959 memberi kesempatan kepada PKI di bawah
pimpinan D.N. Aidit untuk merehabilitasi diri dan memperluas pengaruh bahkan memperoleh
kesempatan duduk dalam pemerintahan. Pada masa Demokrasi Terpimpin, kedudukan PKI
semakin kokoh dan pengaruhnyapun semakin luas, bahkan sampai ke tubuh angkatan
bersenjata. Perkembangan politik yang didasarkan pada ide NASAKOM (nasionalisme, agama
dan komunis) memberi kesempatan kepada PKI memperluas pengaruhnya ke berbagai bidang.
Perluasan pengaruh PKI ke dalam seni budaya dilakukan melalui LEKRA ( Lembaga
Kebudayaan Rakyat ). Hal ini menimbulkan reaksi dari kelompok anti-komunis. Sikap
menentang lekra ini kemudian dituangkan dalam sebuah pernyataan yang disebut Manifestasi
Kebudayaan (Manikebu), Agustus 1963. Kuatnya pengaruh komunis dalam pemerintahan,
mengakibatkan Manikebu dilarang oleh pemerintah. Dalam upaya mengurangi pengaruh PKI
dalam pemerintahan, para wartawan anti PKI membentuk Badan Pendukung Soekarnoisme
( BPS), September 1964, dipimpin oleh Adam Malik. Akan tetapi BPS kemudian dilarang
pada bulan Desember 1964.

Politik Indonesia pun semakin condong ke Blok Timur, baik Cina maupun Uni Soviet.
Sehingga bantuan ekonomi, pendidikan dan militer semakin banyak diberikan oleh negara-
negara Blok Timur kepada Indonesia. Bahkan menjelang perayaan HUT RI tahun 1965
pemerintah RI membentuk poros Jakarta - Pnomphen - Hanoi - Beijing - Pyongyang.
Sementara itu hubungan dengan negara-negara Blok Barat semakin renggang.

Dalam usaha menciptakan suasana revolusioner, PKI melakukan kegiatan-kegiatan


sabotase, aksi sepihak dan aksi teror diantaranya sebagai berikut :
1. Peristiwa Jengkol, 15 Nopember 1961, yaitu : Peristiwa penyerangan oleh BTI, Pemuda
Rakyat dan Gerwani terhadap petugas yang sedang mengerjakan tanah negara di daerah
Kediri
2. Peristiwa Kanigoro Kediri, 13 Januari 1965, yaitu : Penyerbuan PKI terhadap aktivitas
pelajar Islam di Kanogoro yang disertai penganiayaan terhadap para kyai, serta
pengrusakan tempat ibadah
3. Peristiwa Banda Betsy, 14 Mei 1965, yaitu : Penyerobotan tanah perkebunan milik
negara oleh BTI di daerah Sumatera Utara dan pengeroyokan terhadap petugas
perkebunan.
4. Sabotase terhadap transportasi umum kereta api oleh Serikat Buruh Kereta Api, Januari
sampai Oktober 1964, sehingga terjadi serentetan kecelakaan kereta api di Purwokerto,
Kaliyoso, Kroya, Cirebon, Bandung, Tanah Abang dan Tasikmalaya.
5. Pengrusakan Kantor Gubernur Jawa Timur, 27 September 1965, oleh aksi ormas-ormas
PKI.

b. Pelaksanaan Gerakan 30 September 1965


Dalam upaya memaksakan kehendaknya, PKI melakukan persiapan-persiapan yang cukup
matang sebagai berikut :
1. Merumuskan Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan ( MKTBP), yang mencakup
unsur-unsur perjuangan gerilya di desa- desa, perjuangan kaum buruh di kota-kota dan
bekerja secara intensif di kalangan musuh.
2. Memanipulasi pidato-pidato kenegaraan, antara lain :
a. Tahun 1960 : Jalan Revolusi Kita (Jarek)
b. Tahun 1961 : Revolusi Sosialisme Indonesia Pimpinan Nasional ( Resopim)
c. Tahun 1962 : Tahun Kemenangan ( Takem)
d. Tahun 1963 : Genta Suara Revolusi Indonesia ( Gesuri)
e. Tahun 1964 : Tahun Vivera Pericoloso ( Tavip)
f. Tahun 1965 :Tahun Berdiri di Atas Kaki Sendiri ( Takari)
3. Pembentukan Biro khusus yang dipimpin Syam Kamaruzaman dengan sasaran utama
pengembangan pengaruh dan ideologi PKI
4. Menuntut dibentuknya angkatan ke-5 yang terdiri dari buruh petani yang dipersenjatai.
5. Melaksanakan latihan kemiliteran di Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta.

Pada bulan Mei 1965, muncul desas-desus tentang Dewan Jendral Angkatan Darat yang
dituduh mempersiapkan perebutan kekuasaan dengan bantuan kekuatan Barat (CIA). Hal ini
didasarkan pada adanya Dokumen Gilchrist yang di dalamnya tertulis “ our local army
friends ”. Dokumen tersebut diterima oleh Dr. Subandria, 15 Mei 1965, melalui pos berupa
konsep surat ketikan tanpa tanda tangan. Di dalam dokumen tersebut tertulis nama Gilchrist,
si pembuat surat. Salinannya oleh Subandrio dibagi-bagikan ke luar negeri, sedangkan di
dalam negeri salinannya disebarluaskan oleh BPI ( Badan Pusat Intelegen ). Tuduhan ini
ditolak oleh Angkatan Darat, sebaliknya menuduh PKI akan melakukan perebutan kekuasaan.
Angkatan Darat juga menolak pembentukan “ Angkatan ke-5”. Hal ini semakin mempertinggi
persaingan politik antara PKI dan Angkatan Darat.

Setelah beberapa kali mengadakan rapat dari bulan Agustus sampai September 1965,
PKI berhasil menyusun organisasi gerakan yang dipimpin oleh D.N. Aidit. Selanjutnya
ditentukan hari dan jam pelaksanaan gerakan, yaitu tanggal 30 September 1965 pukul 04.00,
dan gerakan ini sepakat diberi nama Gerakan 30 September. Akan tetapi waktu pelaksanaan
dirubah menjadi tanggal 1 Oktober 1965 pukul 04.00 dini hari. Sasaran gerakan adalah para
perwira tinggi angkatan darat. Kesatuan bersenjata yang terlibat dalam Gerakan 30 September
dibagi menjadi beberapa pasukan, sebagai berikut :
1. Pasukan Pasopati, dipimpin oleh Lettu Inf. Dul Arief dengan tugas menculik tujuh
perwira tinggi AD
2. Pasukan Bima Sakti, dipimpin oleh Kapten Suradi yang bertugas mengusai kota Jakarta
3. Pasukan Gatotkaca, dipimpin oleh Mayor Udara Sukrisna berfungsi sebagai pasukan
cadangan yang berkedudukan di Lubang Buaya.
Pasukan Pasopati bergerak meninggalkan kawasan Halim Perdanakusumah pada tengah
malam dipenghujung hari Kamis, 30 September 1965 dan awal 1 Oktober 1965. Mereka
menculik dan membunuh perwira-perwira tinggi AD, sebagai berikut :
1. Letjen Achmad Yani
2. Mayjen R. Soeprapto
3. Mayjen M.T. Haryono
4. Mayjen S. Parman
5. Brigjen D.I. Panjaitan, dan
6. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo.
Disamping para perwira tinggi tersebut, dalam usaha menculik Jendral A.H.
Nasution, PKI telah menyebabkan gugurnya Ade Irma Nasution, Lettu Pierre Tendean
(Ajudan A.H. Nasution), dan juga Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun (pengawal Dr. J.
Leimena). Sementara Jendral A. H. Nasution sendiri selamat dari usaha penculikan tersebut.
Setelah berhasil menguasai dua buah sarana komunikasi vital, yaitu : studio RRI Pusat
dan Kantor Telekomunikasi, pada hari Jum’at, Oktober 1965, Gerakan 30 September
mengeluarkan pengumuman bahwa Gerakan 30 September ditujukan kepada jendral-jendral
anggota Dewan Jendral yang akan mengadakan kudeta terhadap pemerintah. Diumumkan pula
tentang pembentukan Dewan Revolusi di pusat dan di daerah-daerah serta pendemisioneran
Kabinet Dwikora, sedangkan Dewan Revolusi sebagai sumber kekuasaan dalam negara
Republik Indonesia.

c. Penumpasan Gerakan 30 S 1965


Sepanjang pagi dan siang hari, nasib Kepala Staf Angkatan Bersenjata dan Menteri /
Panglima Angkatan Darat belum diketahui, sehingga Panglima Komando Strategi Angkatan
Darat (KOSTRAD). Mayor Jendral Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat,
kemudian dimulai penumpasan terhadap gerakan 30 September. Langkah-langkah yang segera
diambil sebagai berikut :
1. Mengadakan kontak dengan Pangdam V Jaya Mayor Jendral Umar Wirahadikusumah
2. Merebut kembali RRI dan pusat telekomunikasi yang dipimpin oleh Kol.Inf. Sarwo Edhi
Wibowo.
3. Mengadakan operasi penumpasan dengan sasaran basis kekuatan G 30 S/PKI di Lanuma
Halim Perdanakusumah
4. Mencari jenasah korban keganasan PKI, yang ditemukan berkat bantuan Brigadir Polisi
Sukitman di Lubang Buaya.
Reaksi masyarakat dengan terjadinya Gerakan 30 S / PKI bermunculan dimana-mana,
baik dari kalangan parpol, ormas, mahasiswa dan pelajar. Pada tanggal 8 Oktober 1965 partai-
partai politik seperti NU,IPKI, Partai Kristen dan berbagai ormas melakukan apel kebulatan
tekad untuk mengamankan Pancasila dan menuntut pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya.
Selanjutnya partai-partai tersebut membentuk Front Pancasila.
Pada tanggal 25 Oktober 1965 para mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa
Indonesia (KAMI), yang diikuti dengan terbentuknya kesatuan aksi lain, seperti Kesatuan Aksi
Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI ), Kesatuan Aksi
Pengemudi Becak Indonesia (KAPBI) dan sebagainya. Pada tanggal 10 Januari 1966 KAMI
mengajukan tiga tuntutan kepada pemerintah yang dikenal Tri Tuntutan Rakyat ( TRITURA )
yang isinya sebagai berikut :
1. Bubarkan PKI
2. Bubarkan atau bersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI
3. Turunkan harga
Dalam penyampaian tuntutan tersebut telah gugur seorang mahasiswa bernama Arief
Rahman Hakim, 24 Februari 1966. Dibeberapa daerah khususnya di Jawa, Bali dan Sumatera
Utara situasi berkembang menjadi aksi kekerasan yang menimbulkan korban jiwa. Sekitar
500.000 orang telah terbunuh sepanjang akhir tahun 1965 dan awal tahun 1966.
LAHIRNYA ORDE BARU

Pada tanggal 11 Maret 1966 di istana Negara berlangsung sidang Kabinet Dwikora yang
Disempurnakan, yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Sidang membicarakan tentang krisis
yang memuncak pada waktu itu. Sebelum sidang selesai seorang ajudan presiden melapor
bahwa ada pasukan yang tidak dikenal di sekitar istana. Untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan, presiden meninggalkan sidang dan diterbangkan ke Istana Bogor bersama
Waperdam 1, Dr. Subandrio dan Waperdam III Khairul Shaleh, pimpinan sidang diserahkan
kepada Waperdam II, Dr. Leimena.

Sementara itu, aksi unjuk rasa di Jakarta semakin meluas. Beberapa perwira tinggi
militer, yaitu Mayor Jendral Basuki Rahmad, Brigadir Jendral Amir Mahmud, dan
Brigadir Jendral M. Jusuf mengadakan pembicaraan dengan Letnan Jendral Suharto,
sebagai Panglima Angkatan Darat dan Pangkopkamtib untuk mencari solusi menjaga
keamanan dan keutuhan bangsa. Selanjutnya ketiga perwira tersebut menghadap Presiden
Soekarno untuk membicarakan situasi politik yang semakin gawat. Setelah melakukan
pembicaraan beberapa jam, Presiden Soekarno akhirnya memutuskan memberikan Surat
perintah 11 Maret 1966 ( Supersemar) kepada Letnan Jendral Suharto untuk mengambil
tindakan yang diperlukan untuk memulihkan keadaan dan kestabilan jalannya pemerintahan.

Berdasarkan surat perintah tersebut, Letnan Jendral Suharto atas nama Presiden /
Panglima Tertinggi ABRI Mandataris MPRS / PBR menandatangani keputusan presiden
No.1/3/966 tertanggal 12 Maret 1966 yang menyatakan pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
serta dinyatakan sebagai organisasi terlarang.

Pada tanggal 20 Juni sampai 5 Juli 1966, MPRS mengadakan sidang umum yang
berhasil membuat ketetapan-ketetapan penting sebagai berikut :
1. Ketetapan No. IX/MPRS/1966 tentang pengesahan dan pengukuhan Supersemar
2. Ketetapan No. XII/MPRS/1966 tantang penegasan kembali landasan politik luar negeri RI
yang bebas aktif
3. Ketetapan No. XIII/MPRS/1966 mengenai pembentukan Kabinet Ampera
4. Ketetapan No. XXV/MPRS/1966 mengenai pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
sebagai organisasi terlarang di Indonesia.

Tugas Kabinet Ampera disebut Dwidharma, yang dilaksanakan dengan programnya


yang disebut Caturkarya. Kabinet Ampera dipimpin oleh Presiden Soekarno, namun dalam
pelaksanaannya dipimpin oleh Ketua Presidium Kabinet Letnan Jendral Suharto. Sehingga
dalam Kabinet Ampera terdapat dualisme kepemimpinan. Akibatnya perjalanan tugas kabinet
tidak berjalan lancar. Oleh karena itu, pada tanggal 22 Pebruari 1967, Presiden Soekarno
menyerahkan kekuasaan kepada Letnan Jendral Suharto.

Pada tanggal 7-12 Maret 1967 diselenggarakan Sidang Umum MPRS. Melalui
ketetapan No. XXXIII/MPRS/1967, MPRS mencabut seluruh kekuasaan pemerintahan negara
dari Presiden Sukarno dan menetapkan Letnan Jendral Suharto sebagai Pejabat Presiden RI.
Kemudian melalui Ketetapan No. XLIV/MPRS/1968 MPRS mengangkat Letnan Jendral
Suharto sebagai Presiden Republik Indonesia yang baru. Pada tanggal 6 Juni 1968, Presiden
Suharto yang menamakan pemerintahannya Orde Baru, dan membentuk Kabinet
Pembangunan I dengan programnya yang disebut PANCAKRIDA.

Orde Baru berlandaskan Pancasila sebagai landasan idiil, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan ketetapan MPR sebagai landasan operasional. Dalam upaya mencapai
tujuan Orde Baru, MPR menyusun GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara), yang
diwujudkan melalui pembangunan di segala bidang.

Orde Baru menganggap konfrontasi Indonesia dengan Malaysia tidak sesuai dengan
azas politik Indonesai yang bebas-aktif. Sehingga Orde Baru memandang perlu diadakan
normalisasi hubungan Indonesia dengan Malaysia. Oleh karena itu, pada tanggal 29 Mei-1
Juni 1966 diadakan perundingan antara Indonesia dengan Malaysia di Bangkok. Dalam
perundingan itu Indonesia di wakili oleh Menteri Utama / Menteri Luar Negeri Adam Malik,
sedangkan pihak malaysia diwakili oleh menteri Luar negeri Tun Abdul Razak. Selain
dengan Malaysia, pemerintahan Orde Baru juga mengadakan pemulihan hubungan dengan
Singapura.

Keluarnya Indonesia sebagai anggota PBB, 7 Januari 1965, membuat Indonesai semakin
terkucil dari pergaulan masyarakat internasional. Maka Orde Baru memutuskan untuk kembali
sebagai anggota PBB. Pada tanggal 28 September 1966, melalui Menteri Luar Negeri, Adam
malik, di depan sidang Majelis Umum PBB di New York, Indonesia menyatakan masuk dan
aktif kembali sebagi anggota PBB. Selain itu pada pelita I, tepatnya tanggal 3 Juli 1971, Orde
Baru berhasil mengadakan Pemilu, yang diikuti 10 Organisasi Peserta Pemilu.

METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menganalisis  Mendiskripsikan  Siswa dapat
pergantian pemerintahan di Mendiskripsikan
pemerintahan dari Indonesia pada masa Mendiskripsikan
Demokrasi Terpimpin Demokrasi Terpimpin pemerintahan di
sampai lahirnya Orde melalui studi pustaka Indonesia pada masa
Baru. dan diskusi. Demokrasi Terpimpin

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama dan Kedua (2x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh penting pada masa
demokrasi terpimpin.
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang masa demokrasi terpimpin
B. Kegiatan Inti
1. Bersama siswa membahas munculnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 melalui studi
pustaka dan diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan penerapan demokrasi terpimpin dalam bidang politik, ekonomi
dan hubungan luar negeri melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi
kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menerangkan kecenderungan politk luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi
Terpimpin melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

II. Pertemuan Ketiga dan Keempat (2x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh penting pada masa
demokrasi terpimpin.
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang masa demokrasi terpimpin
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas aksi-aksi sepihak yang dilakukan oleh simpatisan-
simpatisan PKI sebelum G 30 S / PKI 1965 melalui studi pustaka dan diskusi
kelas.
2. Mendiskripsikan persiapan-persiapan PKI menjelang peristiwa G 30 S / PKI 1965
melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menceritakan terjadinya peristiwa G 30 S / PKI melalui studi pustaka, eksplorasi
internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
2. Mengisahkan pelaksanaan penumpasan G 30 S / PKI melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

III. Pertemuan Kelima (1x 45’)


A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh orde baru.
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang masa orde baru
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas proses lahirnya orde baru melalui studi pustaka dan
diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan kebijakan-kebijakan pemerintah orde baru dalam bidang politik
melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
. Mendiskripsikan kebijakan-kebijakan pemerintah orde baru dalam bidang
ekonomi melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi
kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mengisahkan kebijakan-kebijakan pemerintah orde baru dalam bidang sosial
budaya melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi
kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Menugaskan siswa mengumpulkan kliping tentang masa demokrasi liberal,
demokrasi terpimpin dan masa orde baru.

ALAT/BAHAN DAN SUMBER :

a. Alat/Bahan : OHP, LCD Projector, Komputer, Internet dan VCD Player


b. Sumber :
1. Mustopo, Habib, dkk, 2006, Sejarah, SMA Kelas XI IPA, Jilid 2, Yudhistira :
Bogor
2. CD pembelajaran, LKS, Gambar, Bagan, dan sumber-sumber dari internet

PENILAIAN :

Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan
penugasan.
SOAL-SOAL EVALUASI

A. JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !

1. Bentuk pemerintahan RIS tidak dapat 4. Kabinet Sukiman tidak berlangsung


bertahan lama. Hal ini disebabkan oleh lama. Pada tahun1952 kabinet ini runtuh
hal-hal sebagai berikut, kecuali ... disebabkan ...
A. Bentuk pemerintahan RIS dianggap A. Tidak mampu menyelesaikan
sebagai alat pemerintah kolonial masalah Irian Barat
Belanda untuk memecah belah B. Menerima bantuan ekonomi dan
Indonesia. persenjataan dari Amerika
B. Bentuk pemerintahan RIS tidak C. Terjadi kerusuhan di Tanjung
memiliki landasan yang kuat Morawa
C. Dengan pemerintahan RIS, maka D. Terlibat Korupsi
kekuasaan pemerintah pusat terlalu E. Terjadi inflasi yang cukup tinggi
besar terhadap daerah-daerah.
D. Bentuk pemerintahan RIS tidak
mendapat dukungan dari rakyat 5. Tujuan dilaksanakan pemilu pertama
Indonesia. pada tahun 1955 adalah untuk
memilih ...
E. Bentuk pemerintahan RIS tidak
sesuai dengan konsep negara A. Anggota DPR dan DPRD
kesatuan Indonesia B. Anggota MPR dan DPR
C. Anggota KNIP dan DPR
2. Berlakunya UUDS 1950 sebagai D. Anggota DPR dan Konstituante
pengganti UUD RIS diresmikan oleh E. Anggota MPR dan Konstituante
Presiden Soekarno pada tanggal ...
A. 13 Agustus 1950 6. Penggagas kebijakan Sistem Ekonomi
B. 14 Agustus 1950 Gerakan Benteng adalah Menteri
C. 15 Agustus 1950 Perdagangan dalam Kabinet Natsir,
D. 16 Agustus 1950 yaitu...
E. 17 Agustus 1950 A. Syafruddin Prawiranegara
B. Sumitro Joyohadikusumo
3. Bentuk pemerintahan RI pada masa C. Iskaq Cokrohadisuryo
berlakunya UUDS 1950 adalah ... D. Burhanuddin harahap
A. Federal – Parlementer E. Ir. Juanda
B. Federal – Presidentil
C. Demokratis – Presidentil 7. Tugas kostituante setelah dilantik 10
D. Liberal – Presidentil Nopember 1956 adalah ...
E. Liberal – Parlementer A. Melakukan amandemen terhadap
UUD 1945
B. Melakukan revisi terhadap UUDS 10. OLDEFO menurut konsep Presiden
1950 Soekarno adalah ...
C. Menyusun UUD baru pengganti A. Negara-negara yang tertindas oleh
UUDS 1950 negara-negara imperialis
D. Menyusun UUD baru pengganti B. Negara-negara imperialis Barat
konstitusi RIS C. Negara-negara Blok Timur
E. Melakukan evaluasi terhadap UUD D. Negara-negara terbelakang
yang pernah berlaku di Indonesia E. Negara-negara yang tergabung dalam
GNB
8. Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas
politik luar negeri pemerintah RI pada 11. Penyerbuan PKI terhadap aktivitas
masa Demokrasi Terpimpin, kecuali... pelajar Islam dan pengrusakan tempat
A. Pengiriman Pasukan Garuda II ke ibadah serta penganiyaan terhadap para
kongo kyai, 13 Januari 1965, terjadi pada ...….
B. Ikut memprakasai berdirinya A. Peristiwa Jengkol
Gerakan Non Blok B. Peristiwa Kanigoro
C. Melaksanakan ASIAN GAMES IV, C. Peristiwa Tanjung Morawa
di Jakarta
D. Peristiwa bandar Betsy
D. Bekerjasama dengan Inggris dan
Jepang untuk mengganyang E. Peristiwa Indramayu
Malaysia
E. Menjalin hubungan dekat dengan 12. Kelompok seniman dan budayawan
negara-negara Blok Timur seperti yang anti komunis tergabung dalam satu
Uni Soviet dan Cina wadah yang disebut …
A. Manikebu D. Keimin Bunka
9. Presiden membubarkan DPR hasil B. Lekra E. DEKON
pemilu pertama 1955 disebabkan... C. Dewan Kesenian
A. DPR hanya mementingkan
kepentingan golongan 13. Yang dimaksud dengan Angkatan Ke-
B. DPR tidak mampu menghasilkan lima adalah ...
produk perundangan yang baru A. Kekuatan milisi yang dilakukan oleh
sesuai semangat Demokrasi rakyat
terpimpin
B. Buruh dan petani yang dipersenjatai
C. Presiden menganggap bahwa DPR
C. Kekuatan pertahanan yang
hasil pemilu tidak sah
dimobilisir pemerintah melalui
D. DPR menolak Rancangan Anggaran kebijakan wajib militer
Belanja tahun 1960
D. Kekuatan Pertahanan diluar empat
E. DPR menolak kebijakan konfrontasi angkatan yang sudah ada
dengan Malaysia
E. Laskar-laskar perjuangan yang
dibentuk oleh para pemuda di
berbagai daerah.
C. Tap. MPRS No. XXXIII/MPRS/1967
14. Salinan dokumen Gilchrist D. Tap. MPRS No. XLIV/MPRS/1968
disebarluaskan ke luar negeri melalui E. Pemilu kedua 1971
delegasi-delegasi yang akan hadir dalam
KAA di Aljazair oleh ...
18. Tindakan pertama Letnan Jendral
A. Chairul Shaleh Suharto setelah menerima Supersemar
B. Ruslan Abdulgani adalah ...
C. Subandrio A. Meredam demonstrasi mahasiswa di
D. Nyoto Jakarta
E. D.N. Aidit B. Membentuk Kabinet Ampera
C. Mengadili tokoh-tokoh yang terlibat
15. Seorang polisi yang berjasa dalam penculikan 6 jendral
menunjukkan tempat para jendral D. Membubarkan PKI dan ormas-
diculik dan dibunuh PKI adalah... ormasnya
A. Kolonel Latief E. Menurunkan harga
B. Kapten Suradi
C. Mayor Gathut Sukrisna 19. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
D. Brigadir Soekitman dan dinyatakan sebagai partai terlarang
di Indonesia melalui ..
E. Brigadir Karel Satsuit Tubun
A. Tap. MPRS No. XII/MPRS/1966
B. Tap. MPRS No. XIII/MPRS/1966
16. Seorang mahasiswa yang terbunuh saat
melakukan demonstrasi menuntut C. Tap. MPRS No. XXV/MPRS/1966
TRITURA adalah... D. Tap. MPRS No. XXXIII/MPRS/1967
A. Cosmos Batubara E. Tap. MPRS No. XLIV/MPRS/1968
B. Arief Rahman Hakim
C. Elang Mulia 20. Dalam upaya normalisasi hubungan
D. Heri Hartanto Indonesia dengan Malaysia diadakan
perundingan di Bangkok. Indonesia
E. Hendriawan
diwakili oleh Menlu Adam Malik,
sedangan Malaysia diwakili oleh ...
17. Pemerintahan Presiden Suharto A. Datuk Husein On
menganggap tonggak sejarah lahirnya
B. Datuk Ali bin Abdullah
Orde Baru adalah ...
C. Datuk Ajit Singh
A. Peristiwa G 30 S/PKI
D. Mahathir Mohammad
B. Lahirnya Supersemar
E. Tun Abdul Razak
B. JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !

1. Mengapa bentuk negara RIS tidak mampu bertahan lama ? Sebutkan 4 sebabnya !
2. Mengapa ketentuan-ketentuan dalam perse-tujuan KMB tentang De Javasche Bank
memberatkan pemerintah Indonesia?
3. Apa alasan Presiden Soekarno membubarkan partai Masyumi (1960) dan partai Murba
(1961)?
4. Mengapa sampai dengan tahun 1959, konstituante belum juga berhasil merampungkan
tugasnya untuk menyusun UUD baru pengganti UUDS 1950 ?
5. Sebutkan penyelewengan- penyelewengan yang terjadi pada masa Demokrasi
Terpimpin terhadap Dasar Negara RI !
6. Apa yang dimaksud dengan NEFO dan OLDEFO ?
7. Sebutkan bukti-bukti bahwa pada masa demokrasi terpimpin menjelang terjadinya
Gerakan 30 September / PKI, politik luar negeri Indonesia cenderung kepada Blok
Timur !
8. Apa alasan PKI mengusulkan pembentukan Angkatan Kelima ?
9. Sebutkan Kesatuan-kesatuan Aksi yang menentang PKI, setelah peristiwa Gerakan 30
September!
10. Sebutkan 5 agenda gerakan reformasi mahasiswa 1998 !

Mengetahui, Kauman , Januari 2012.


Kepala Sekolah Guru Mapel Sejarah

Drs. Suyatno Bin Djiran Siswati, S.Pd


NIP: 19570615 198403 1 005 NIP: 19690805 199702 2 003
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran : Sejarah


Program : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester : XII / 1

Nama Guru : ...........................


NIP/NIK : ...........................
Sekolah : ...........................
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMA/MA. : ………………………...
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII IPA / 1
Pertemuan : 1 s.d 9
Alokasi Waktu : 9 x 45’
Standar Komepetensi :
1. Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Orde Baru sampai masa
Reformasi

Kompetensi Dasar :
1.1.Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa orde baru

Indikator :
1.Mempresentasikan secara lisan hasil analisis menguatnya peran negara dalam kehidupan
masyarakat
2.Menjelaskan secara tertulis dalam bentuk makalah tentang pertumbuhan dan mobilitas
penduduk
3.Mempresentasikan hasil identifikasi dampak revolusi hijau dan industrialisasi dalam
forum diskusi
4. Menguraikan secara tertulis respon masyarakat Indonesia terhadap perubahan dunia kea
rah globalisasi di bidang teknologi
5.Menyajikan hasil analisis berbagai kebijakan politik luar negeri secara tertulis

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengidentifikasi konsep mobilitas sosial, kuatnya peran negara (hegemoni),
mobilitas sosial, revolusi hijau, globalisasi, dan industrialisasi.
2. Siswa dapat membuat karya tulis ilmiah pertumbuhan dan mobilitas penduduk, respon
masyarakat terhadap perubahan dunia ke arah globalisasi di bidang teknologi, dan
kebijakan politik luar negeri
3. Siswa dapat mengkomunikasikan secara verbal menguatnya peran negara dalam
kehidupan masyarakat serta dampak revolusi hijau dan industrialisasi
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).

B. Materi Pembelajaran :
1. Menguatnya peran negara dalam kehidupan masyarakat
2. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk
3. Dampak revolusi hijau dan industrialisasi
4. Respon masyarakat Indonesia terhadap perubahan dunia ke arah globalisasi di bidang
teknologi
5. Kebijakan politik luar negeri

C. Metode Pembelajaran :
1. Cooperative script
2. Group resume
3. Student facilitator and explaining
4. Question student have

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Merekonstruksi  Menguatnya peran  Siswa menganalisis
perkembangan negara dalam berbagai instrumen
masyarakat Indonesia kehidupan masyarakat politik sebagai
pada masa orde baru penguatan peran negara
dalam kehidupan
masyarakat seperti
penataran P-4,
Dwifungsi ABRI, dan
Pemilu melalui
cooperative script

D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan pendahuluan
a. Motivasi
b. Apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi
2. Kegiatan inti
a. Metode Cooperative Script
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan
ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan
sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
2. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
3. Penutup

b. Metode Group resume


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
2. Menjelaskan kepada siswa bahwa kelas mereka itu dipenuhi oleh individu-
individu yang penuh bakat dan pengalaman
3. Menyarankan kepada mahasiswa bahwa salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi
dan menunjukkan kelebihan yang dimiliki kelas adalah dengan membuat resume
kelompok
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membagikan kepada setiap kelompok kertas plano dan spidol untuk menuliskan
hasil resume. Resume harus mencakup informasi yang dapat menarik kelompok
secara keseluruhan

c. Metode Student facilitator and explaining


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya
melalui bagan/peta konsep.
2. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
3. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
4. Penutup

d. Metode Question student have


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bagilah kelas misalnya menjadi 4 kelompok, bergantung besar kelas.
2. Bagikan kartu kosong kepada tiap siswa dalam tiap kelompok.
3. Mintalah siswa menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang hal-hal
yang sedang dipelajari.
4. Dalam tiap kelompok, putarlah kartu tersebut searah keliling jarum jam. Ketika
setiap kartu diedarkan pada anggota kelompok, anggota tersebut harus membacanya
dan memberikan tanda (v) jika pertanyaan tersebut dianggap penting. Perputaran
berhenti sampai kartu tersebut kembali pada pemiliknya masing-masing.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Setiap pemilik kartu dalam kelompok harus memeriksa pertanyaan-pertanyaan mana
yang mendapat suara terbanyak. Setelah itu jumlah perolehan suara atas pertanyaan
itu dibandingkan dengan perolehan anggota lain dalam satu kelompok. Pertanyaan
yang mendapat suara terbanyak kini menjadi milik kelompok.
2. Setiap kelompok melaporkan secara tertulis pertanyaan yang telah menjadi milik
kelompok (mewakili kelompok)
3. Guru melakukan pemeriksaan terhadap pertanyaan dari tiap-tiap kelompok,
mungkin ada pertanyaan yang substansinya sama.
4. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah diseleksi oleh guru dikembalikan kepada siswa
untuk dijawab secara mandiri maupun kelompok. Jawaban lisan maupun tulisan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan penutup
1. Refleksi
2. Kesimpulan
3. Evaluasi
4. Penugasan

E. Sumber Belajar
Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira, Bab I
hal 3 s.d 30

F. Penilaian
a. Portofolio

Skoring Penilaian Dokumen

N ASPEK INDIKATOR Bobot Skor Nilai


O PENILAIA
N
1 Pemahama Tingkat pemahaman mahasiswa 15
n terhadap tugas yang dikerjakan
2 Argumenta Alasan yang diberikan siswa 25
si dalam menjelaskan persoalan
dalam tugas yang dikerjakan
3 Kejelasan a. Tersusun dengan baik 5
b. Tertulis dengan baik 5
c. Mudah dipahami 5

4 Informasi a. Akurat 15
b. Memadai 15
c. Penting 15

JUMLAH 100
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
Nilai Akhir = (Bobot x Skor) : 5

b. Tes tulis
Kerjakan soal hal 7,15,18,21 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII
Program IPA, Jakarta: Yudhistira
c. Tes lisan
Daftar pertanyaan hal 32 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII
Program IPA, Jakarta: Yudhistira

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mapel Sejarah

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMA/MA. : …………………
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII IPA / 1
Pertemuan : 10 s.d 17
Alokasi Waktu : 8 x 45’
Standar Komepetensi :
1. Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Orde Baru sampai masa
Reformasi

Kompetensi Dasar :
1.2. Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa reformasi

Indikator :
1. Menyajikan hasil identifikasi faktor penyebab runtuhnya orde baru secara tertulis
2.Menjelaskan kronologi jatuhnya kekuasaan Soeharto secara tertulis
3.Membuat analisis berbagai kebijakan poltik dan ekonomi pemerintahan Habibie dan
kronologi jatuhnya Habibie dilaporkan secara tertulis
4.Memaparkan secara lisan berbagai kebijakan politik dan ekonomi pemerintahan Gur Dur
dan kronlogi jatuhnya Gus Dur
5.Memberikan penjelasan secara tertulis berbagai kebijakan dan ekonomi pemeritahan
Megawati
6.Menguraikan kebijakan politik dan ekonomi pemerintahan SBY dalam bentuk makalah
7.Memaparkan secara lisan hasil identifikasi dampak reformasi bagi masyarakat
8.Menjelaskan lembaga baru pada masa reformasi

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengidentifikasi konsep sebab umum dan sebab khusus runtuhnya orde baru
2. Siswa dapat membuat karya tulis ilmiah tentang kronologi jatuhnya orde baru
3. Siswa dapat mengidentifikasi konsep kebijakan politik dan ekonomi, reformasi, sebab
umum dan sebab khusus jatuhnya Habibie dan Gur Dur.
4. Siswa dapat membuat karya tulis ilmiah tentang kebijakan politik dan ekonomi
pemerintahan Habibie, Megawati, dan SBY.
5. Siswa dapat mengkomunikasikan secara verbal hasil analisis kebijakan politik dan
ekonomi pemerintahan Gur Dur dan dampak reformasi bagi masyarakat, serta lembaga
baru pada masa reformasi
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).

B. Materi Pembelajaran :
1. Faktor penyebab runtuhnya orde baru
2. Kronologi jatuhnya kekuasaan Orde baru
3. Masa Kepemimpinan BJ. Habibie
4. Masa Kepemimpinan Abdrurrahman Wahid
5. Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
6. Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
7. Dampak reformasi
8. Lembaga-lembaga baru pada masa reformasi

C. Metode Pembelajaran :
1. Group resume
2. Student facilitator and explaining
3. Peer lessons

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Merekonstruksi  Faktor penyebab  Siswa mengidentifikasi
perkembangan runtuhnya orde baru sebab-sebab runtuhnya
masyarakat Indonesia orde baru melalui
pada masa reformasi student facilitator and
explaining

D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan pendahuluan
a. Motivasi
b. Apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi
2. Kegiatan inti
a. Metode Group resume
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
2. Menjelaskan kepada siswa bahwa kelas mereka itu dipenuhi oleh individu-
individu yang penuh bakat dan pengalaman
3. Menyarankan kepada mahasiswa bahwa salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi
dan menunjukkan kelebihan yang dimiliki kelas adalah dengan membuat resume
kelompok
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membagikan kepada setiap kelompok kertas plano dan spidol untuk menuliskan
hasil resume. Resume harus mencakup informasi yang dapat menarik kelompok
secara keseluruhan

b. Metode Student facilitator and explaining


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya
melalui bagan/peta konsep.
2. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
3. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
4. Penutup

c. Metode Peer lessons


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak konsep materi yang
akan disampaikan.
2. Tiap-tiap kelompok kecil diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi,
kemudian mengajarkannya kepada kelompok lain. Topik-topik yang diberikan harus
yang saling berhubungan.
3. Mintalah kepada setiap kelompok untuk menyiapkan strategi untuk menyampaikan
materi kepada teman-teman sekelas. Sarankan kepada mereka untuk tidak
menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan.
4. Buat beberapa saran seperti:
-menggunakan alat bantu visual
-menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan
-menggunakan contoh-contoh yang relevan
-melibatkan teman dalam proses pembelajaran melalui diskusi, permainan, studi
kasus dll
-memberi kesempatan yang lain untuk bertanya
5. Berilah waktu yang cukup kepada siswa untuk melakukan persiapan, baik di dalam
maupun di luar kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan.
2. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimulan dan klarifikasi
sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air,)

3. Kegiatan penutup
1. Refleksi
2. Kesimpulan
3. Evaluasi
4. Penugasan

E. Sumber Belajar
Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira, Bab II
hal 35 s.d 63

F. Penilaian
a. Portofolio
Skoring Penilaian Dokumen

N ASPEK INDIKATOR Bobot Skor Nilai


O PENILAIA
N
1 Pemahama Tingkat pemahaman mahasiswa 15
n terhadap tugas yang dikerjakan
2 Argumenta Alasan yang diberikan siswa 25
si dalam menjelaskan persoalan
dalam tugas yang dikerjakan
3 Kejelasan d. Tersusun dengan baik 5
e. Tertulis dengan baik 5
f. Mudah dipahami 5

4 Informasi d. Akurat 15
e. Memadai 15
f. Penting 15

JUMLAH 100
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
Nilai Akhir = (Bobot x Skor) : 5

b. Tes tulis
Kerjakan soal hal 38, 42,45, 48, 50,53,59,62 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah
SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira

c. Tes lisan
Daftar pertanyaan hal 66 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII
Program IPA, Jakarta: Yudhistira

d. Penugasan
Tugas rumah mengerjakan uji kemampuan hal 65 dalam Mustopo, Habib, dkk,
Sejarah SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira
Mengetahui, ............, ………..............
Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mapel Sejarah

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran : Sejarah


Program : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester : XII / 2

Nama Guru : ...........................


NIP/NIK : ...........................
Sekolah : ...........................
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMA/MA. : …………………
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII IPA/ 2
Pertemuan : 1 s.d 8
Alokasi Waktu : 8 x 45’
Standar Komepetensi :
2. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke-20

Kompetensi Dasar :
2.1. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan hubungannya
dengan perang dunia II dan perang dingin

Indikator :
1. Menyajikan secara tertulis penjelasan sejarah perkembangan IPTEK pada masa PD II
2. Menuliskan hasil deskripsi perkembangan IPTEK pada masa perang dingin dalam bentuk
makalah

A. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat membuat karya tulis ilmiah tentang sejarah perkembangan IPTEK pada
masa perang dunia II dan perang dingin
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).

B. Materi Pembelajaran :
1. Perkembangan IPTEK Pada masa perang dunia II
2. Perkembangan IPTEK pada Masa Perang Dingin

C. Metode Pembelajaran :
1. Group resume
2. Question student have
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menganalisis  Jelaskan  Siswa menjelaskan
perkembangan ilmu Perkembangan IPTEK perkembangan ilmu
pengetahuan dan Pada masa perang pengetahuan dan
teknologi dan dunia II teknologi pada masa
hubungannya dengan perang dunia II melalui
perang dunia II dan group resume
perang dingin

D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan pendahuluan
a. Motivasi
b. Apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi

2. Kegiatan inti
a. Metode Group resume
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
2. Menjelaskan kepada siswa bahwa kelas mereka itu dipenuhi oleh individu-
individu yang penuh bakat dan pengalaman
3. Menyarankan kepada mahasiswa bahwa salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi
dan menunjukkan kelebihan yang dimiliki kelas adalah dengan membuat resume
kelompok
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membagikan kepada setiap kelompok kertas plano dan spidol untuk menuliskan
hasil resume. Resume harus mencakup informasi yang dapat menarik kelompok
secara keseluruhan

b. Metode Question student have


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bagilah kelas misalnya menjadi 4 kelompok, bergantung besar kelas.
2. Bagikan kartu kosong kepada tiap siswa dalam tiap kelompok.
3. Mintalah siswa menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang hal-hal
yang sedang dipelajari.
4. Dalam tiap kelompok, putarlah kartu tersebut searah keliling jarum jam. Ketika
setiap kartu diedarkan pada anggota kelompok, anggota tersebut harus membacanya
dan memberikan tanda (v) jika pertanyaan tersebut dianggap penting. Perputaran
berhenti sampai kartu tersebut kembali pada pemiliknya masing-masing.
5. Setiap pemilik kartu dalam kelompok harus memeriksa pertanyaan-pertanyaan mana
yang mendapat suara terbanyak. Setelah itu jumlah perolehan suara atas pertanyaan
itu dibandingkan dengan perolehan anggota lain dalam satu kelompok. Pertanyaan
yang mendapat suara terbanyak kini menjadi milik kelompok.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Setiap kelompok melaporkan secara tertulis pertanyaan yang telah menjadi milik
kelompok (mewakili kelompok)
2. Guru melakukan pemeriksaan terhadap pertanyaan dari tiap-tiap kelompok,
mungkin ada pertanyaan yang substansinya sama.
3. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah diseleksi oleh guru dikembalikan kepada siswa
untuk dijawab secara mandiri maupun kelompok. Jawaban lisan maupun tulisan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air,)

3. Kegiatan penutup
1. Refleksi
2. Kesimpulan
3. Evaluasi
4. Penugasan

E. Sumber Belajar
Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira, Bab III
hal 69 s.d 92

F. Penilaian
a. Portofolio
Skoring Penilaian Dokumen

N ASPEK INDIKATOR Bobot Skor Nilai


O PENILAIA
N
1 Pemahama Tingkat pemahaman mahasiswa 15
n terhadap tugas yang dikerjakan
2 Argumenta Alasan yang diberikan siswa 25
si dalam menjelaskan persoalan
dalam tugas yang dikerjakan
3 Kejelasan g. Tersusun dengan baik 5
h. Tertulis dengan baik 5
i. Mudah dipahami 5

4 Informasi g. Akurat 15
h. Memadai 15
i. Penting 15

JUMLAH 100
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
Nilai Akhir = (Bobot x Skor) : 5

b. Tes tulis
Kerjakan soal hal 77,89,90 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII
Program IPA, Jakarta: Yudhistira

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mapel Sejarah

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMA/MA. : …………………
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII IPA/ 2
Pertemuan : 9 s.d 17
Alokasi Waktu : 9 x 45’
Standar Komepetensi :
2. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke-20

Kompetensi Dasar :
2.2. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia

Indikator :
1.Mempresentasikan uraian sejarah perkembangan iptek Indonesia dalam bentuk makalah
2.Menyajikan deskripsi perkembangan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi
secara lisan
3.Menguraikan penerapan teknologi pertanian dan revolusi hijau dalam bentuk makalah
4. Menyajikan hasil identifikasi dampak Iptek bagi masyarakat dalam bentuk makalah

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat membuat karya tulis ilmiah tentang sejarah perkembangan IPTEK
Indonesia, dampak iptek bagi masyarakat, teknologi pertanian dan revolusi hijau
2. Siswa dapat mengkomunikasikan secara verbal perkembangan teknologi komunikasi,
informasi, dan transportasi.
 Nilai Karakter Bangsa :
 Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).

B. Materi Pembelajaran :
1.Sejarah perkembangan Iptek di Indonesia
2.Perkembangan teknologi telekomunikasi, informasi, dan transportasi
3.Teknologi pertanian dan revolusi hijau
4.Dampak perkembangan Iptek bagi masyarakat Indonesia
C. Metode Pembelajaran :
1. Group resume
2. Question student have
3. Peer lesson
4. Cooperative script

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menganalisis  Jelaskan Sejarah  Siswa menjelaskan
perkembangan ilmu perkembangan Iptek di perkembangan lembaga-
pengetahuan dan Indonesia lembaga yang menjadi
teknologi di Indonesia pusat pengembangan
iptek, bidang-bidang
yang menjadi prioritas
riset iptek, pengangkatan
menteri negara riset
untuk pengembangan
iptek melalui group
resume

D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan pendahuluan
a. Motivasi
b. Apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi

2. Kegiatan inti
a. Metode Group resume
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
2. Menjelaskan kepada siswa bahwa kelas mereka itu dipenuhi oleh individu-
individu yang penuh bakat dan pengalaman
3. Menyarankan kepada mahasiswa bahwa salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi
dan menunjukkan kelebihan yang dimiliki kelas adalah dengan membuat resume
kelompok
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membagikan kepada setiap kelompok kertas plano dan spidol untuk menuliskan
hasil resume. Resume harus mencakup informasi yang dapat menarik kelompok
secara keseluruhan

b. Metode Question student have


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bagilah kelas misalnya menjadi 4 kelompok, bergantung besar kelas.
2. Bagikan kartu kosong kepada tiap siswa dalam tiap kelompok.
3. Mintalah siswa menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang hal-hal
yang sedang dipelajari.
4. Dalam tiap kelompok, putarlah kartu tersebut searah keliling jarum jam. Ketika
setiap kartu diedarkan pada anggota kelompok, anggota tersebut harus membacanya
dan memberikan tanda (v) jika pertanyaan tersebut dianggap penting. Perputaran
berhenti sampai kartu tersebut kembali pada pemiliknya masing-masing.
5. Setiap pemilik kartu dalam kelompok harus memeriksa pertanyaan-pertanyaan mana
yang mendapat suara terbanyak. Setelah itu jumlah perolehan suara atas pertanyaan
itu dibandingkan dengan perolehan anggota lain dalam satu kelompok. Pertanyaan
yang mendapat suara terbanyak kini menjadi milik kelompok.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Setiap kelompok melaporkan secara tertulis pertanyaan yang telah menjadi milik
kelompok (mewakili kelompok)
2. Guru melakukan pemeriksaan terhadap pertanyaan dari tiap-tiap kelompok,
mungkin ada pertanyaan yang substansinya sama.
3. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah diseleksi oleh guru dikembalikan kepada siswa
untuk dijawab secara mandiri maupun kelompok. Jawaban lisan maupun tulisan.

c. Metod Peer Lessons


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak konsep materi yang
akan disampaikan.
2. Tiap-tiap kelompok kecil diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi,
kemudian mengajarkannya kepada kelompok lain. Topik-topik yang diberikan harus
yang saling berhubungan.
3. Mintalah kepada setiap kelompok untuk menyiapkan strategi untuk menyampaikan
materi kepada teman-teman sekelas. Sarankan kepada mereka untuk tidak
menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan.
4. Buat beberapa saran seperti:
-menggunakan alat bantu visual
-menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan
-menggunakan contoh-contoh yang relevan
-melibatkan teman dalam proses pembelajaran melalui diskusi, permainan, studi
kasus dll
-memberi kesempatan yang lain untuk bertanya
5. Berilah waktu yang cukup kepada siswa untuk melakukan persiapan, baik di dalam
maupun di luar kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan.
2. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimulan dan klarifikasi
sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa.

d. Metode coopertive script


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan
ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan
sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan penutup
1. Refleksi
2. Kesimpulan
3. Evaluasi
4. Penugasan

E. Sumber Belajar
Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira, Bab IV
hal 97 s.d 120

F. Penilaian
a. Portofolio

Skoring Penilaian Dokumen

N ASPEK INDIKATOR Bobot Skor Nilai


O PENILAIA
N
1 Pemahama Tingkat pemahaman mahasiswa 15
n terhadap tugas yang dikerjakan
2 Argumenta Alasan yang diberikan siswa 25
si dalam menjelaskan persoalan
dalam tugas yang dikerjakan
3 Kejelasan j. Tersusun dengan baik 5
k. Tertulis dengan baik 5
l. Mudah dipahami 5

4 Informasi j. Akurat 15
k. Memadai 15
l. Penting 15

JUMLAH 100
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
Nilai Akhir = (Bobot x Skor) : 5

b. Tes tulis
Kerjakan soal hal 102, 114, 116, 119 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA
Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira
c. Tes lisan
Daftar pertanyaan hal 123 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII
Program IPA, Jakarta: Yudhistira

Mengetahui, ............, ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mapel Sejarah

……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................

Anda mungkin juga menyukai