PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan pengertian sejarah berdasarkan asal usul kata
Mendeskripsikan sejarah dalam pandangan para tokoh
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Arti kata sejarah berdasarkan asal usul kata
Sejarah dalam pandangan para tokoh tentang pengertiannya
Terlampir (Dalam bentuk LKS)
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, metode bermain, pemberian tugas, tanya jawab
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami Prinsip Buatlah silsilah Siswa dapat Menjelaskan
Dasar Ilmu Sejarah keluarga Anda, Pengertian dan Ruang
kemudian tulislah Lingkup Sejarah .
sejarah keluarga
Anda dalam bentuk
karangan!
E. Sumber Belajar
Magdalia Alfian. et.al. 2003. Sejarah 1.Jakarta: Esis (Erlangga), HAL 1-30
I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas X Jakarta: Erlangga
Ricklefs,M.C (1999). Sejarah Modern. Dikmenum. Yogyakarta. Gadjah Mada
Unipersity Press.
Bahan:
LKS/Gambar-Gambar
Alat:
LCD, Komputer, Internet dan VCD (bila ada)
F. Penilaian
A. Pembuatan pohon silsilah keluarga dan karangan tentang sejarah keluarga
(Aktivitas hal 7).
B. Soal-soal pada LKS (terlampir)
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, Tulungagung ,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Medeskripsikan pengertian sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni
Mendeskripsikan suatu kejadian termasuk ke dalam sejarah sebagai peristiwa, kisah,
ilmu, dan seni
Membedakan sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Sejarah sebagai
Peristiwa
Kisah
Ilmu
Seni
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi jigsaw
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami Prinsip Analisa dan Siswa dapat Menjelaskan
Dasar Ilmu Sejarah diskusikan suatu Pengertian dan Ruang
tulisan sejarah Lingkup Sejarah .
mengapa dapat
digolongkan
sebagai peristiwa,
kisah, ilmu, dan
seni
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 8 – 14)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw. Guru membagi siswa dalam empat
kelompok. Tiap kelompok mencari tulisan sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu,
dan seni. Setiap kelompok menganalisa mengapa dapat digolongkan demikian dan
mempresentasikannya di depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu tujuh menit
untuk presentasi dan tanya jawab. (Aktivitas hal 14).
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nilai Nilai
Nama peserta didik Kualitatif Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 TULUNGAGUNG Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menjelaskan pengertian generalisasi, periodisasi, dan kronologi
Mendeskripsikan suatu kejadian termasuk ke dalam generalisasi, periodisasi, dan
kronologi sejarah
Memberikan contoh tentang generalisasi, periodisasi, dan kronologi
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Pengertian generalisasi, periodisasi, dan kronologi
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, pemberian tugas penyusunan kronologi dan peta konsep, tanya jawab
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami Prinsip Buatlah periodisasi Siswa dapat Menyusun
Dasar Ilmu Sejarah hidup Anda sejak periodisasi hidup sejak
lahir sampai saat ini lahir sampai saat ini
dalam bentuk garis dalam bentuk garis
waktu pada waktu.
selembar kertas
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 14 – 18)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dengan menyusun periodisasi hidup
Penilaian peta konsep
Mengetahui, T.Agumg,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
a. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan kegunaan sejarah secara intrinsik
Mendeskripsikan kegunaan sejarah secara ekstrinsik
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
b. Materi Pembelajaran
Kegunaan sejarah secara intrinsik
Kegunaan sejarah secara ekstrinsik
c. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami Prinsip Buatlah karangan Siswa dapat
Dasar Ilmu Sejarah analisis mengenai Mendeskripsikan dan
tuntutan mengkaji menemukan kegunaan
dan menulis sejarah dalam kehidupan
kembali sejarah serta menerapkannya
Indonesia dalam kehidupan sehari-
hari
d. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 19 – 26)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
e. Penilaian
Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 24 – 26 (skor 2 s/d 40)
- Uraian hal 26 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3)
Kunci Jawaban
A.
1. a
2. a
3. a
4. e
5. c
6. b
7. c
8. a
9. a
10. c
11. c
12. d
13. e
14. a
15. e
16. d
17. b
18. a
19. d
20. a
B.
1. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon. Kata pohon
biasanya bermakna pada hubungan keturunan atau asal usul keluarga atau silsilah
dinasti. Apabila kita melihat gambaran silsilah raja atau dinasti gambaran itu akan
seperti pohon terbalik.
2. Sejarah menurut Kontowijoyo adalah menyuguhkan fakta secara diakronis, idiografis,
unik, dan empiris.
3. Colingwood berpendapat bahwa sejarah merupakan ilmu atau suatu jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tentang masalah tindakan manusia pada masa lalu. Jawaban
diperoleh dari interpretasi bukti sejarah dan dari self knowledge manusia.
4. Sejarah sebagai peristiwa, tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah,
sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah jika peristiwa tersebut dapat
dikaitkan dengan peristiwa lain dan menjadi bagian dari sebuah proses dalam dinamika
historis. Sejarah sebagai kisah, merupakan narasi yang disusun berdasarkan memori,
kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian yang terjadi di masa lalu, ada pengaruh
faktor kepentingan dari siapa yang menuturkan kisah itu sehingga sejarah sebagai kisah
lebih bersifat subjektif. Sejarah sebagai ilmu, sejarah dianggap sebagai ilmu karena
sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Sejarah sebagai seni, karena
dalam penulisan sejarah diperlukan intuisi, emosi, dan gaya bahasa dalam
menyampaikan fakta sejarah.
5. Contoh sejarah sebagai kisah adalah otobiografi seorang tokoh dan contoh sejarah
sebagai peristiwa adalah pemberontakan PKI pada tahun 1965.
6. Leopold von Ranke.
7. Generalisasi adalah penyimpulan dari khusus ke umum. Periodisasi adalah
pengklasifikasian peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan tertentu. Kronologi
adalah urutan peristiwa yang disusun berdasarkan waktu terjadinya.
8. Agar seseorang yang mempelajari sejarah tidak lagi berpikir monokausal, yaitu sebuah
pikiran yang menyatakan bahwa suatu peristiwa terjadi karena satu alasan. Tapi setelah
mempelajari sejarah seseorang dapat berpikir secara plurikausal, yaitu berpikiran bahwa
setiap kejadian terjadi karena banyak alasan.
9. Fungsi simplikasi dalam sejarah, antara lain untuk penyederhanaan bagi peneliti dalam
melakukan analisis. Fungsi saintifikasi adalah agar sejarah juga melakukan
penyimpulan umum, generalisasi sejarah digunakan untuk mengecek teori yang lebih
luas.
10. Kegunaan sejarah dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertama, secara intrinsik dengan
menerapkanya sebagai sebuah ilmu, menyatakan pendapat, dan profesi. Kedua, sejarah
digunakan secara ekstrinsik dengan menjadikan sejarah sebagai pendidikan moral,
politik, penalaran, dan lain-lain.
Penilaian Portofolio
Buatlah karangan analisis mengenai tuntutan mengkaji dan menulis kembali sejarah
Indonesia!
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, T.Agung,
Kepala SMAN 1 TULUNGAGUNG Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
Menyebutkan ciri-ciri tradisi lisan
Mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata
pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
Tradisi lisan
Tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata pencaharian,
kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendeskripsikan Buatlah uraian Siswa dapat Meneliti
cara masyarakat masa analisis mengenai cara masyarakat masa
prasejarah mewariskan tradisi bercerita di prasejarah mewariskan
masa lalunya daerah Anda! masa lalunya dan
Mengidentifikasi Diskusikanlah perkembangan tradisi
tradisi masyarakat masa tradisi masyarakat masyarakat prasejarah
prasejarah masa prasejarah
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA –
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk kerja dalam bentuk diskusi mengenai tradisi masyarakat masa prasejarah
(Aktivitas hal 36).
Portofolio dalam bentuk uraian analisis mengenai tradisi bercerita di daerahnya.
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, T.Agung,
Kepala SMAN 1 TULUNGAGUNG Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam folklore
Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam mitologi
Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam legenda
Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam nyanyian rakyat
Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam upacara
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Folklore
Mitologi
Legenda
Nyanyian rakyat
Upacara
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengidentifikasi Membaca dan Siswa dapat
jejak sejarah di dalam mendiskusikan Diskusikanlah mengenai
folklore, mitologi, berbagai sumber mite, legenda, nyanyian
legenda, upacara, dan tentang folklor, rakyat, dan upacara yang
nyanyian rakyat dari mitologi, legenda, ada di daerah asalnya
berbagai daerah di upacara, dan dan fakta sejarah apa
Indonesia nyanyian rakyat di yang terkandung di
berbagai daerah dalamnya
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 36 - 47)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk kerja dalam bentuk diskusimengenai mite, legenda, nyanyian rakyat, dan
upacara yang ada di daerah asal peserta didik dan fakta sejarah apa yang terkandung
di dalamnya! (Aktivitas hal 47)
Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.AGUNG Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari berbagai daerah di
Indonesia berupa tulisan-tulisan dalam prasasti
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari berbagai daerah di Indonesia berupa
tulisan-tulisan dalam prasasti
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengidentifikasi Membaca dan Siswa dapat Buatlah
tradisi sejarah mencari berbagai tulisan analisis mengenai
masyarakat masa sejarah sumber tentang dan kemiripan kebudayaan
dari berbagai daerah di tradisi sejarah Indonesia dengan
Indonesia masyarakat dari kebudayaan India
berbagai daerah
kemudian
menyusun dalam
bentuk karangan
analisis
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 47 – 54)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk karangan analisis mengenai kemiripan kebudayaan Indonesia
dengan kebudayaan India! (Aktivitas hal 54)
Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai dengan
tema yang diajukan. Melukis
sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, T.Agung,
Kepala SMAN 1 T.Agung Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi perkembangan penulisan sejarah di Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengamati dan Memberikan contoh Siswa dapat Buatlah
membaca buku sumber lima unsur tradisi uraian pendapat
untuk dan sistem mengenai lima unsur
Mengidentifikasikan kebudayaan tradisi dan kepercayaan
perkembangan manusia di dalam struktur dan
penulisan di Indonesia pola kehidupan leluhur
anda
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 55 – 62)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 24 – 26 (skor 2 s/d 40)
- Uraian hal 26 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3)
Kunci Jawaban
A.
1. e 11. a
2. a 12. e
3. c 13. a
4. a 14. d
5. d 15. b
6. c 16. d
7. a 17. c
8. c 18. c
9. a 19. d
10. c 20. b
B.
1. Ciri-ciri dari tradisi lisan adalah:
- Pesan-pesan disampaikan secara lisan, baik melalui ucapan, nyanyian maupun
musik.
- Tradisi lisan berasal dari generasi sebelum generasi sekarang (paling sedikit satu
generasi sebelumnya). Hal itu menunjukkan fungsi pewarisan pada tradisi lisan.
2. Dua dimensi kisah dan cerita dalam tradisi lisan adalah:
- Dimensi kisah, berupa kisah perorangan atau kelompok adalah kisah tentang
kejadian di sekitar kehidupan kelompok. Inti kisah ini sebenarnya merupakan fakta
tertentu yang diselimuti berbagai unsur dimensi magis religius sebagaimana yang
mereka percayai.
- Cerita kepahlawanan menggambarkan tindakan kepahlawanan yang
mengagumkan bagi kelompok pemiliknya. Cerita ini biasanya berpusat pada
tokoh-tokoh tertentu. Selain memiliki dimensi historis karena faktanya dapat
ditelusuri, cerita kepahlawanan juga memiliki dimensi magis religius.
3. Perbedaan antara monogen dan poligen adalah:
- Monogen adalah suatu penemuan yang diikuti oleh proses difusi atau
penyebaran.
- Poligen adalah akibat adanya penemuan-penemuan sendiri atau yang
sejajar terhadap motif-motif cerita yang sama di tempat-tempat yang
berlainan serta alam masa yang berlainan atau pun bersamaan.
4. Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam mengenali sebuah folklore adalah:
- Folklore biasanya menyebar dan diwarisi secara lisan.
- Folklore bersifat tradisional. Hal ini terlihat dari sistem
penyebarannya yang relatif tetap.
- Folklore ada dalam versi yang berbeda karena penyampaiannya
secara lisan memungkinkan adanya perubahan di dalamnya.
- Folklore bersifat anonim karena nama penciptanya tidak diketahui
lagi.
- Folklore memiliki bentuk yang biasanya mempunyai rumus atau
berpola. Hal ini, terlihat dalam cerita rakyat yang selalu menggunakan kata-
kata klise, seperti ”bulan empat belas hari” untuk menggambarkan
kecantikan seorang gadis atau menggunakan kata-kata pembukaan dan
penutup yang baku, seperti ”menurut empunya cerita... mereka pun
mengalami kesengsaraan...”
- Folklore memiliki suatu fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
Misalnya, cerita rakyat yang sangat berguna sebagai alat pendidik, protes
sosial, dan proyeksi dari keinginan yang terpendam.
- Folklore bersifat pralogis karena logikanya sendiri tidak sesuai
dengan logika umum.
- Folklore menjadi milik bersama masyarakat tertentu. Hal ini karena
penciptanya yang pertama tidak diketahui lagi. Maka, semua anggota
masyarakat itu merasa memilikinya.
- Folklore pada umumnya bersifat polos dan lugu walaupun sering kali
kelihatan kasar dan terlalu spontan.
5. Kelompok golongan legenda menurut Jan Harold Brunvand adalah:
- Legenda keagamaan. Yang termasuk kelompok golongan legenda ini, antara lain
legenda orang-orang saleh dan suci dari suatu agama.
- Legenda alam gaib. Legenda seperti ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap
benar-benar terjadi dan pernah dialami oleh seseorang. Fungsinya adalah untuk
meneguhkan kebenaran ”takhayul” atau kepercayaan rakyat.
- Legenda perseorangan. Cerita tentang tokoh-tokoh tertentu. Cerita tersebut
dianggap oleh yang empunya cerita benar-benar pernah terjadi.
- Legenda setempat. Yang termasuk ke dalam golongan legenda setempat adalah
cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, dan bentuk tipografi.
6. Runutan perkembangan kesusasteraan tertulis Indonesia adalah:
- Kesusasteraan Mataram. Hasil karyanya yang tertua adalah Shang Hiang
Kamahayanikan yang ditulis oleh Sambara Suryawanasa. Di dalam kitab ini,
dikisahkan masalah ajaran dan ibadah agama Buddha Tantrayana.
- Zaman Kediri memiliki hasil karya, yakni Arjuna Wiwaha karangan Mpu Kanwa,
Kresnayana karangan Mpu Dharmaja, dan Bharatayudha karya Mpu Sedah yang
kemudian diselesaikan oleh Mpu Panuluh.
- Zaman Majapahit I memiliki karya sastra Negarakertagama karangan Mpu
Prapanca tentang raja-raja Singasari dan raja-raja Majapahit. Kitab Sutasoma
karangan Mpu Tantular.
- Zaman Majapahit II memiliki karya sastra kitab Pararaton dan Bubhuksah. Kitab
Pararaton berisi kisah tentang mitos dari Ken Arok sampai akhir Majapahit.
Sementara itu, Bhubuksah berisi kisah tentang dua bersaudara yang mencapai
kesempurnaan.
7. Penjelasan mengenai tiang bertulis di Kutai dan batu bertulis dari Tarumanegara adalah
sebagai berikut:
- Tiang bertulis di Kutai. Pada lembah sungai Mahakam di Kalimantan
Timur, ditemukan tujuh buah tugu batu yang digambarkan sebagai yupa,
tempat mengikat hewan-hewan yang akan dipersembahkan. Pada tugu-tugu
batu ini, tertulis sajak- sajak dalam bahasa sansekerta yang mengisyaratkan
persembahan besar-besaran. Persembahan ini utamanya terdiri atas hewan
ternak, tetapi terdapat pula binatang lain, seperti kuda yang diberikan kepada
para Brahmana sebagai balas jasa atas kehadiran mereka dalam ritual tersebut
sebagai wakil dari Raja Mulawarman. Tulisan pada tiang-tiang ini
menunjukkan waktu penulisannya, yakni pada pertengahan kedua abad ke-4.
Namun, sebuah geonologi yang terdapat di dalamnya menunjukkan bahwa
kerajaan tersebut kemungkinan telah berdiri satu abad lebih awal.
- Batu bertulis dari Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara yang berada di
Jawa Barat berkembang di bawah kepemimpinan Raja Purnawarman pada
abad ke-5. Nama raja ini terdapat dalam sejumlah batu bertulis yang salah
satunya ditemukan dalam sebuah batu besar yang terdapat di tengah-tengah
aliran sungai. Bekas telapak kaki sang raja pada batu ini mungkin sebagai
tanda yang menandai daerah taklukkan atau wilayah kekuasaannya. Pada
tulisan dalam prasasti itu, Raja Purnawarman membandingkan bekas telapak
kakinya dengan bekas telapak kaki Wisnu, dewa dalam ajaran Hindu. Sebuah
batu menunjukkan bekas telapak kaki gajah milik raja yang diduga
didatangkan dari Sumatera mengingat sejak zaman Prasejarah tidak
ditemukan gajah liar di Pulau Jawa. Peninggalan Purnawarman yang paling
penting dan utama adalah pembangunan saluran air ke arah timur laut Jakarta,
yang barangkali bertujuan untuk mencegah banjir.
8. Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga fase, yaitu sebagai
berikut:
- Fase pertama adalah fase historiografi tradisional yang meliputi penulisan babad
dan hikayat. Beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi penulisan sejarah yang
cukup penting dan biasanya tidak terpisah dari sastra sejarah. Pada zaman Hindu-
Buddha, penulisan sejarah umumnya bersifat istanasentris, kepentingan dan
keinginan raja sangat menentukan isi tulisan. Masalah yang menjadi objek
perhatian saat itu adalah masalah-masalah pemerintahan. Peristiwa-peristiwa yang
terjadi di dalam pemerintahan ditulis pada batu besar yang disebut dengan nama
prasasti.
- Fase kedua adalah fase historiografi kolonial. Pada masa kolonial, penulisan
peristiwa sejarah lebih bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di
Indonesia. Sebaliknya, di kalangan rakyat Indonesia, tulisan-tulisan sejarah yang
dibuat dapat berperan dalam membangkitkan semangat perjuangan bangsa
Indonesia melawan penjajah. Hal ini memberikan corak tersendiri terhadap
penulisan sejarah masa pergerakan nasional Indonesia.
- Fase ketiga adalah fase historiografi nasional. Pada masa kemerdekaan, penulisan
bertujuan agar perjalanan sejarah bangsa menuju kemerdekaan benar-benar dapat
dipahami. Dengan ini, diharapkan bangsa Indonesia terdorong untuk mengisi
kemerdekaan. Sekitar tiga belas tahun sesudah Indonesia merdeka, historiografi
modern Indonesia dimulai. Sejak proklamasi kemerdekaan, historiografi nasional
terbagi atas tiga tahap atau gelombang. Pertama, gelombang dekolonisasi sejarah
dengan menggantikan model pendekatan Nederlando-sentris dengan pendekatan
Indonesia-sentris. Kedua, gelombang pemanfaatan ilmu sosial dalam sejarah yang
dipelopori oleh Sartono Kartodirdjo. Ketiga, gelombang reformasi sejarah, berupa
pelurusan terhadap hal-hal yang kontroversial dalam sejarah yang ditulis semasa
Soeharto berkuasa.
9. Tradisi masyarakat prasejarah dalam bidang mata pencaharian, awalnya adalah tatanan
perekonomian masyarakat prasejarah lebih tergantung pada aktivitas berburu dan
mengumpulkan makanan. Kemudian, gaya hidup ini lambat laun berubah menjadi
aktivitas bercocok tanam dengan sitem pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dan
umur.
10. Sebuah kisah dapat dikatakan sebagai gosip sejarah (historical gossip) karena inti kisah
ini sebenarnya merupakan fakta tertentu yang diselimuti berbagai unsur dimensi magis
religius sebagaimana yang mereka percayai. Selain itu, fakta tersebut dituturkan dengan
berbagai tambahan sesuai dengan selera penuturnya. Itulah sebabnya kisah ini
dikatakan sebagai gosip sejarah (historical gossip).
Penilaian Portofolio tentang pendapat dan alasan-alasan mengenai lima unsur tradisi
dan sistem kepercayaan manusia di dalam struktur dan pola kehidupan leluhur Anda!
Format Penilaian Portofolio
Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai dengan
tema yang diajukan. Melukis
sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan
dan bahasa sesuai EYD dan komunikatif
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, T.Agung,
Kepala SMAN 1 TULUNGAGUNG
Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan langkah-langkah pemilihan topik
Mendeskripsikan langkah-langkah heuristik
Mendeskripsikan langkah-langkah verifikasi
Mendeskripsikan langkah-langkah interpretasi
Mendeskripsikan langkah-langkah historiografi
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Pemilihan topik
Heuristik
Verifikasi
Interpretasi
Historiografi
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas unjuk kerja
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusi tentang Carilah artikel Siswa dapat
langkah-langkah dalam tentang sejarah Mendeskripsikan
penelitian sejarah kemudian buatlah langkah-langkah dalam
karangan analitis penelitian sejarah
mengenai topik,
heuristik, verifikasi,
interpretasi, dan
kesalahan dalam
artikel tersebut
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 63 – 80)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai mengenai topik, heuristik,
verifikasi, interpretasi, dan kesalahan dalam artikel (Aktivitas hal 80).
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.Agung Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan sumber sejarah
Mendeskripsikan bukti sejarah
Mendeskripsikan fakta sejarah
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Sumber sejarah
Bukti sejarah
Fakta sejarah
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas peta konsep
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusi tentang Carilah sebuah fakta Siswa dapat
sumber, bukti, dan sejarah dari artikel Mendeskripsikan
fakta sejarah atau internet. sumber , bukti, dan fakta
Tentukanlah apakah sejarah
fakta sejarah
tersebut termasuk
fakta mental atau
fakta sosial dalam
bentuk uraian
analitis!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 80 – 83)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk karangan analitis mencari sebuah fakta sejarah dari artikel
atau internet dan menentukan apakah fakta sejarah tersebut termasuk fakta mental
atau fakta sosial (Aktivitas hal 83).
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.AGUNG Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan jenis sejarah ekonomi
Mendeskripsikan jenis sejarah politik
Mendeskripsikan jenis sejarah sosial
Mendeskripsikan jenis sejarah kebudayaan
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Sejarah ekonomi
Sejarah politik
Sejarah sosial
Sejarah kebudayaan
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas laporan penelitian
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Melakukan studi Buatlah laporan Siswa dapat
pustaka mengenai jenis- penelitian tentang Mendeskripsikan jenis
jenis sejarah kejadian di Indonesia sejarah ekonomi, politik,
berdasarkan jenis- sosial, dan kebudayaan
jenis sejarah
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru menayangkan transparansi peta konsep mengenai aspek
penelitian sejarah dan menanyakan pendapat siswa mengenai aspek-aspek
tersebut.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan pengertian sejarah ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penelitian studi
pustaka singkat mengenai sejarah ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
Menyelesaikan laporan hasil penelitian. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 83 – 88)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.Agung Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan wawancara dalam sejarah lisan
Mendeskripsikan sejarah lisan sebagai metode, sumber, dan peluang
Mendeskripsikan sikap kritis terhadap narasumber
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Wawancara dalam sejarah lisan
Sejarah lisan sebagai metode, sumber, dan peluang
Sikap kritis terhadap narasumber
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Melakukan penelitian Carilah sebuah Siswa dapat
mengenai narasumber fenomena atau yang Mendeskripsikan
sejarah lisan berasal dari prinsip-prinsip dasar
narasumber sejarah dalam penelitian sejarah
lisan! Buatlah uraian lisan
kritik tentang
kredibilitas
narasumber dan isi
kisah atau fenomena
tersebut
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 89 – 94)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
Tape recorder
Daftar pertanyaan wawancara
F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai fenomena atau yang berasal dari
narasumber sejarah lisan (Aktivitas hal 94).
Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat
isi karangan/laporan
penelitian, kesimpulan
maupun rangkuman. Untuk
peta, skema. dan lukisan,
mempersiapkan bahan-
bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai
dengan tema yang diajukan.
Melukis sesuai dengan
wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman,
peta, skema, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan
dan bahasa sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.AGUNG Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi peristiwa, peninggalan sejarah, dan monumen peringatan
bersejarah
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi peristiwa, peninggalan sejarah, dan monumen peringatan
bersejarah
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengidentifikasi Pengumpulan Siswa dapat
peristiwa, peninggalan informasi untuk Mengidentifikasi
sejarah, dan monumen suatu topik peristiwa, peninggalan
peringatan peristiwa penelitian sejarah sejarah, dan monumen
bersejarah di daerah disebut... peringatan peristiwa
tempat tinggal melalui a. hipot d. heuristik bersejarah
observasi b. baconian e.
verifikasi
c. dikotomi
Sebutkan dan
jelaskan langkah-
langkah penelitian
sejarah! (hal 100 dan
106)
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 94 – 106)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 98 – 100 no. 1 – 20 dan hal 101 – 105 no. 1 –
50 (skor 1 s/d 70)
- Uraian hal 100 no. 1 – 10 dan hal 106 no. 1 - 15
(skor setiap soal benar 2 tetapi bila mendekati 1)
Kunci Jawaban
A.
1. a 11. b
2. a 12. c
3. d 13. a
4. b 14. b
5. a 15. a
6. c 16. a
7. d 17. d
8. b 18. a
9. a 19. b
10. c 20. a
B.
1. Langkah penelitian sejarah pertama, pemilihan topik, kedua heuristik, ketiga verifikasi
atau kritik sejarah dan keabsahan sumber, keempat interpretasi, dan kelima
historiografi.
2. Topik yang dipilih haruslah bernilai, orisinil, praktis, dan memiliki kedekatan
emosional dan kedekatan intelektual dengan peneliti. Dan bagi pemula dalam pemilihan
topik yang harus diperhatikan adalah pertanyaan dimana, siapa, kapan, dan bagaimana.
3. Sumber sejarah adalah, bahan yang dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah. Dari
bahan dan berdasarkan urutannya, sumber terdiri dari sumber primer dan sumber
sekunder. Fakta sejarah adalah olahan data yang telah di hasilkan melalui proses
verifikasi dan interpretasi. Bukti sejarah adalah, peninggalan sebuah peristiwa atau
kejadian yang dapat berbentuk tertulis atau tidak tertulis.
4. Kesalahan dalam pemilihan topik adalah, pertama kesalahan baconian yang
menganggap tanpa teori, konsep, ide, paradigma, praduga, hipot , atau generalisasi
penelitian tetap dapat dilaksanakan. Kedua kesalahan terlalu banyak pertanyaan, dalam
penelitian sejarah ada beberapa hal yang tidak boleh ditanyakan sekaligus hal ini akan
membuyarkan fokus dalam penelitian. Ketiga kesalahan pertanyaan yang bersifat
dikotomi, bahwa seorang peneliti sejarah tidak boleh berpikir bahawa hanya ada dua
plikihan yaitu hitam dan putih.
5. Yang diperhatikan dalam memeriksa otensitas sumber adalah,
- kesesuaian tanggal dengan isi dokumen.
- menyelidiki tinta yang dipakai apakah komposisi kimia tinta anakronistis.
- mengidentifikasi pengarang dan tulisan tangan, tanda tangan, material, dan jenis
huruf yang digunakan.
- menyelidiki apakah dalam dokumen tersebut ada langgam bahasa yang tidak
anakronistis.
- menyelidiki apakah referensi peristiwa dengan tanggal didokumen bersifat
anakronistis.
6. Jenis sejarah, a. Sejarah ekonomi, merupakan studio tentang usaha manusia untuk
meyediakan batang dan jasa. b. Sejarah politik, sebuah studi tentang kegiatan politik
atau kenegaraan suatu negara. c. Sejarah sosial, ilmu yang meneliti masyarakat secara
total dan global dengan tema sosial yang membawa perubahan pada kurun waktu
tertentu.d. Sejarah kebudayaan, sejarah kebudayaan merupakan pendahulu dari
bermacam penulisan sejarah.
7. Kesalahan dalam melakukan interpretasi
- kesalahan membedakan alasan, sebab, kondisi, dan motivasi. Karena keempat hal ini
memiliki perbedaan makana yang tipis.
- kesalahan pos hoc, proper hoc. Setelah ini maka ini. Kesalahan ini terjadi ketika
sejarawan menunjukan bahwa peristiwa A lebih dulu dari peristiwa B.
- Kesalahan reduksionisme. Kesalahan ini dapat dihindari dengan menyederhanakan
gejala-gejala yang sebenarnya kompleks.
- kesalahan pluralisme yang berlebihan. Kesalahan ini muncul ketika sejarawan
mencoba menghindari reduksionisme.
8. Prinsip dasar penelitian sejarah lisan adalah metode wawancara. Metode ini sudah
dikenal sejak lama, sejak zaman romawi, Herodotus telah menggunakan teknik ini. İa
mengajukan pertanyaan silang kepada narasumber tentang suatu peristiwa sejarah.
9. Hubungan antara peristiwa sejarah dengan peninggalan adalah setiap peristiwa sejarah
terjadi pasti meninggalkan benda-benda yang mengingatkan orang tentang peristiwa
tersebut. Peninggalan tersebut menjadi bukti sejarah yang disebut sebagai benda
peninggalan sejarah. Selain meninggalkan benda-benda bersejarah, suatu peristiwa
dapat pula di kenang dan di abadikan dalam sebuah monumen peringatan bersejarah,
biasanya monumen ini dibangun untuk menyampaikan pesan dan makna dari peristiwa
sejarah tersebut.
10. Sejarah lisan dapat digunakan sebagai metode, sumber sejarah, dan peluang untuk
mengembangkan substansi dari penulisan sejarah. Sebagai metode, sejarah lisan dengan
jelas dan tepat melukiskan peristiwa sejarah yang terjadi. Sejarah lisan juga dapat
dengan cermat menggambarkan kandungan emosional penutur sejarah. Sebagai sumber,
sejarah lisan menyediakan sumber untuk penelitian sejarah dalam bentuk tape atau
transkrip. Sebagai peluang, sejarah lisan dapat mengembangkan substansi penulisan
sejarah.
Evaluasi Semester I
A.
1. d 20. b
2. c 21. e
3. d 22. a
4. a 23. c
5. b 24. e
6. b 25. a
7. e 26. c
8. a 27. e
9. d 28. a
10. c 29. d
11. e 30. b
12. a 31. d
13. d 32. b
14. d 33. a
15. b 34. a
16. d 35. c
17. d 36. b
18. c 37. d
19. a 38. e
39. c
40. c
41. b
42. a
43. c
44. b
45. c
46. b
47. b
48. b
49. c
50. c
B.
1. Colingwood berpendapat bahwa sejarah merupakan ilmu atau suatu jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tentang masalah tindakan manusia pada masa lalu. Jawaban
diperoleh dari interpretasi bukti sejarah dan dari self knowledge manusia.
2. Kegunaan sejarah dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertama, secara intrinsik dengan
menerapkannya sebagai sebuah ilmu, menyatakan pendapat, dan profesi. Kedua, sejarah
digunakan secara ekstrinsik dengan menjadikan sejarah sebagai pendidikan moral,
politik, penalaran, dan lain-lain.
3. Folklore pada masyarakat daerah berfungsi sebagai sistem proyeksi, sebagai alat
pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak,
serta sebagai alat pemaksa dan penegas norma-norma agar dapat dipatuhi oleh
masyarakat.
4. Sejarah sebagai peristiwa, tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah,
sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah jika peristiwa tersebut dapat
dikaitkan dengan peristiwa lain dan menjadi bagian dari sebuah proses dalam dinamika
historis. Sejarah sebagai kisah, merupakan narasi yang disusun berdasarkan memori,
kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian yang terjadi di masa lalu, ada pengaruh
kepentingan dari siapa yang menuturkan kisah itu sehingga sejarah sebagai kisah lebih
bersifat subjektif. Sejarah sebagai ilmu, sejarah dianggap sebagai ilmu karena sejarah
sangat bergantung pada pengalaman manusia. Sejarah sebagai seni, karena dalam
penulisan sejarah diperlukan intuisi, emosi, dan gaya bahasa dalam menyampaikan
fakta sejarah.
5. Kesalahan dalam pemilihan topik adalah, pertama, kesalahan baconian yang
menganggap tanpa teori, konsep, ide, paradigma, praduga, hipot , atau generalisasi
penelitian tetap dapat dilaksanakan. Kedua, kesalahan terlalu banyak pertanyaan, dalam
penelitian sejarah ada beberapa hal yang tidak boleh ditanyakan sekaligus, hal ini akan
membuyarkan fokus dalam penelitian. Ketiga, kesalahan pertanyaan yang bersifat
dikotomi, bahwa seorang peneliti sejarah tidak boleh berpikir hanya ada dua pilihan
yaitu hitam dan putih.
6. Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga fase, yaitu sebagai
berikut:
- Fase pertama adalah fase historiografi tradisional yang meliputi
penulisan babad dan hikayat. Beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi
penulisan sejarah yang cukup penting dan biasanya tidak terpisah dari sastra sejarah.
Pada zaman Hindu-Buddha, penulisan sejarah umumnya bersifat istanasentris,
kepentingan dan keinginan raja sangat menentukan isi tulisan. Masalah yang
menjadi objek perhatian saat itu adalah masalah-masalah pemerintahan. Peristiwa-
peristiwa yang terjadi di dalam pemerintahan ditulis pada batu besar yang disebut
dengan nama prasasti.
- Fase kedua adalah fase historiografi kolonial. Pada masa kolonial,
penulisan peristiwa sejarah lebih bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka
di Indonesia. Sebaliknya, di kalangan rakyat Indonesia, tulisan-tulisan sejarah yang
dibuat dapat berperan dalam membangkitkan semangat perjuangan bangsa
Indonesia melawan penjajah. Hal ini memberikan corak tersendiri terhadap
penulisan sejarah masa pergerakan nasional Indonesia.
- Fase ketiga adalah fase historiografi nasional. Pada masa
kemerdekaan,penulisan bertujuan agar perjalanan sejarah bangsa menuju
kemerdekaan benar-benar dapat dipahami. Dengan ini, diharapkan bangsa Indonesia
terdorong untuk mengisi kemerdekaan. Sekitar tiga belas tahun sesudah Indonesia
merdeka, historiografi modern Indonesia dimulai. Sejak proklamasi kemerdekaan,
historiografi nasional terbagi atas tiga tahap atau gelombang. Pertama, gelombang
dekolonisasi sejarah dengan menggantikan model pendekatan Nederlando-sentris
dengan pendekatan Indonesia-sentris. Kedua, gelombang pemanfaatan ilmu sosial
dalam sejarah yang dipelopori oleh Sartono Kartodirdjo. Ketiga, gelombang
reformasi sejarah, berupa pelurusan terhadap hal-hal yang kontroversial dalam
sejarah yang ditulis semasa Soeharto berkuasa.
7. Sistem kepercayaan pada masayarakat prasejarah di ndonesia berpusat pada pemujaan
terhadap roh nenek moyang yang diyakini hidup dan dapat mempengaruhi hidup
mereka. Pemujaan terhadap roh nenek moyang dilakukan dengan tujuan agar arwah
nenek moyang mereka dapat hidup tenang di alam baka. Masyarakat prasejarah
memberikan persembahan untuk para arwah nenek moyang mereka, mendoakan dan
agar nenek moyang mereka dapat memberikan kesejahteraan bagi anak-cucu yang
ditinggalkan. Sedangkan dalam sistem pengetahuan, masyarakat prasejarah telah
menggunakan alat-alat sederhana untuk membantu dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya pada zaman holosen, alat-alat dari batu lebih bervariasi bentuk dan
kegunaannya. Semakin lama alat-alat yang digunakan oleh masyarakat purba semakin
baik.
8. Sumber sejarah adalah, bahan yang dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah. Dari
bahan dan berdasarkan urutannya sumber terdiri dari sumber primer dan sumber
skunder. Fakta sejarah adalah olahan data yang telah di hasilkan melalui proses
verifikasi dan interpretasi. Bukti sejarah adalah, peninggalan sebuah peristiwa atau
kejadian yang dapat berbentuk tertulis atau tidak tertulis.
9. Yang dimaksud dengan prinsip dasar penelitian sejarah adalah langkah-langkah dalam
melakukan penelitian sejarah yaitu pertama, pemilihan topik, kedua heuristik, ketiga
verifikasi atau kritik sejarah dan keabsahan sumber, keempat interpretasi, dan kelima
historiografi.
10. Dalam penafsiran atau interpretasi sejarah sengaja atau tidak pasti dipengaruhi oleh
subjektifitas peneliti. Seorang sejarawan meberikan tafsiran agar data yang
diperolehnya dapat berbicara. Sejarawan yang jujur akan mencantumkan data dan
keterangan dari mana data tersebut didapatkan. Sehingga oranglain dapat melihat
kemabali dan menafsirkan ulang data tersebut. Subjektifitas membuat interpretasi
sejarah berdasarkan topik yang sama dapat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh latar
belakang dan sudut pandang masing-masing sejarawan.
11. Periodisasi merupakan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau
pembabakan tertentu. Periodisasi dalam penulisan sejarah tergantung pada jenis
penulisan sejarah yang akan dilakukan. Periodisasi dapat dilakukan berdasarkan
perkembangan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan agama. Sedangkan kronologi
adalah, ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa dan tempat peristiwa
tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu. Tujuan kronologi adalah untuk
menghindari anakronisme atau kerancuan waktu dalam sejarah.
12. Karena dengan mempelajari sejarah kita akan mampu memahami, menilai, dan
mengambil keputusan secara lebih cermat dan bijaksana.
13. Peristiwa dikatakan sebagai peristiwa sejarah apabila mengandung objektivitas.
Objektivitas sejarah sebagai peristiwa terletak pada fakta yang berkaitan dengan
peristiwa yang benar-benar terjadi. Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang abadi
karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
Peristiwa sejarah juga bersifat unik karena hanya terjadi satu kali dan tidak pernah
terulang kembali secara persis. Peristiwa sejarah juga merupakan peristiwa yang
penting karena peristiwa itu mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang
banyak.
14. Sejarah membicarakan manusia dari segi waktu. Dalam waktu, ada empat hal yang
perlu diperhatikan, yakni perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
Artinya, sejarah melihat perkembangan masyarakat dari suatu bentuk ke bentuk yang
lain. Sejarah juga melihat kesinambungan yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Misalnya, kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonialisme. Sejarah juga
melihat perubahan yang terjadi di dalam masyarakat yang biasanya disebabkan oleh
pengaruh dari luar.
15. Heuristik atau pengumpulan informasi mengenai topik penelitian sejarah lazimnya
dilakukan oleh sejarawan dengan menelaah berbagai buku referensi, bahan-bahan
arkeologis, epigrafis, numismatis, dokumen resmi, dan dokumen-dokumen pribadi.
Mengetahui, T.Agung
Kepala SMAN 1 T.AGUNG Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menganalisa teori tentang proses munculnya kehidupan awal manusia dan
masyarakat di Kepulauan Indonesia berdasarkan sejarah perkembangan bumi
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Menganalisa teori tentang proses munculnya kehidupan awal manusia dan
masyarakat di Kepulauan Indonesia berdasarkan sejarah perkembangan bumi
Masuknya manusia ke Indonesia ada 4 teori
1.Teori Yunan.
Bangsa Indoanesia berasal dari Yunan, Cina. Pendukung terori ini adalah
Mohammad Ali., R.H Geldern dan J.H.C Kern. Dasar teorinya adalah
ditemukannya kapak tua di Nusantara yang sama terdapat di Asia Tengah
bahasa Melayu yang digunakanada kemiripan dengan bahasa di Champa
yang ada di Kamboja. Menurut teori ini migrasi penduduk Yunan ke
Indonesia melelui 3 gelombang yaitu perpindahan bangsa Negrito, bangsa
Proto Melayu dan Deutro Melayu
2.Teori Nusantara,
Pendukung teori ini adalah Moh. Yamin., Goris Keraf, j Crawford, dengan
bangsa Indonesia adalah bangsa yang berperadaban tinggi, juga adanya
perbedaan bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan yang
berlembang di Asia Tengah
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis Mendiskusikan Siswa dapat
proses munculnya dan menganalisis Menganalisis Kehidupan
kehidupan awal manusia teori tentang proses Awal Masyarakat
dan masyarakat di munculnya Indonesia
kepulauan Indonesia kehidupan awal
manusia dan
masyarakat di
kepulauan Indonesia
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Bersama-sama melakukan diskusi kelompok mengenai penyebab bersatunya
kawasan Asia, Indonesia, dan Asia (Aktivitas hal 112). (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 108 – 112)
Peta konsep
Buku-buku penunjang yang relevan
InterneT
F. Penilaian
Unjuk kerja dalam bentuk diskusi mengenai penyebab bersatunya kawasan Asia,
Indonesia, dan Asia (Aktivitas hal 112
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menyusun periodisasi perkembangan budaya masyarakat zaman batu
Zaman Batu tergagi menjadi:
Paleolithikum
Mesolithikum
Neolithikum
Megalithikum
Menyusun periodisasi perkembangan budaya masyarakat zaman logam
Indonesia hanya mengenal zaman perunggu. Zaman logam yang dikenal manusia
adalah:
Zaman Perunggu
Zaman Tembaga
Zaman Besi
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan budaya masyarakat zaman batu
Zaman batu terbagi menjadi :
1. Paleolithikum
2. Mesolithikum
3. Neolithikum
4. Megalithikum
Perkembangan budaya masyarakat zaman logam
Zaman logam terbagi menjadi:
1. Zaman Perunggu
2. ZamanTembaga
3. Zaman Besi
Di Indonesia hanya mengenal zaman perunggu
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menyusun Diskusikanlah Siswa dapat
periodisasi mengenai Menyusun periodisasi
perkembangan budaya perkembangan perkembangan budaya
masyarakat awal budaya pada masyarakat zaman batu
Indonesia dari berbagai masyarakat awal Siswa dapat
sumber prasejarah di Menyusun periodisasi
Indonesia perkembangan budaya
Buatlah masyarakat zaman logam
skematika
perkembangan
budaya pada
masyarakat awal
prasejarah di
Indonesia!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 112 – 122)
Peta konsep
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk kerja dalam bentuk diskusi menngenai perkembangan budaya masyarakat
awal Indonesia!
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menjelaskan penemuan jenis-jenis manusia purba
Menjelaskan hasil kebudayaan manusia purba
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Jenis-jenis manusia purba
1. Megantropus Paleojavanecus
2. Pithecantropus
a). pithecanthropus Soloensis
b). pithecanthropus Mojokertoensis
c). Pithecantropus Soloensis
3. Homo Sapien
Hasil kebudayaan manusia purba
- kebudayaan material
- kebudayaan rohani
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Membaca dan Susunlah Siswa dapat
mencari sumber lain kronologi mengenai Menjelaskan penemuan
tentang manusia purba jenis-jenis manusia jenis-jenis manusia purba
dan hasil budayanya purba yang Siswa dapat
ditemukan di Menjelaskan hasil
Indonesia! kebudayaan manusia
Diskusikanlah purba
faktor-faktor yang
mendasari
Kebudayaan Pacitan
dan Kebudayaan
Ngandong menjadi
titik sentral proses
penemuan bukti-
bukti arkeologis di
Indonesia!
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai pengertian manusia purba.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan penemuan dan jenis-jenis manusia purba (hal 122 – 125).
(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Siswa secara berkelompok menyusun kronologi mengenai jenis-jenis manusia
purba yang ditemukan di Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin,
kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 122 -129)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Jenis tagihan : Portofolio
Bentuk tagihan : Menyusun kronologi
Contoh instrumen : Susunlah kronologi mengenai jenis-jenis manusia purba yang
ditemukan di Indonesia!
Format Penilaian Portofolio
Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, kronologi, dan
lukisan, mempersiapkan
bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta, kronologi, dan skema
sesuai dengan tema yang
diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang
telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema,kronologi, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menjelaskan perkembangan ciri-ciri kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi dari
masyarakat berburu ke masyarakat pertanian
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Masyarakat berburu dan berpindah-pindah
Masyarakat masih nomaden, hidup secara berkelompok. Peninggalannya adalah
kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih dan
alat-alat dari tulang. Kepercayaannya animism, dengan bukti adanya penguburan
pada orang yang meninggal
Masyarakat bercocok tanam dan beternak
Masyarakat sudah menetap. Peninggalannya kapak persegi, kapak lonjong,
perhiasan, kepercayaannya masih animism dan dinamisme
Masyarakat perundagian
masyarakat menetap dan memiliki teknologi mengolah logam untuk alat
kehidupannya. teknik pencetakkannya ada dua cara yaitu teknik a cire perdue dan
bivalve
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menjelaskan A. Telitilah Siswa dapat
perkembangan ciri-ciri kehidupan Menjelaskan
kehidupan sosial, masyarakat perkembangan ciri-ciri
budaya, dan ekonomi Indonesia saat ini, kehidupan sosial, budaya,
dari masyarakat berburu apakah teknik dan ekonomi dari
ke masyarakat pertanian berhuma dan pola masyarakat berburu ke
kepemimpinan masyarakat pertanian
primus inter pares
pada masyarakat
berburu dan
mengumpulkan
makanan masih juga
berlaku di
masyarakat modern
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai pengertian nomaden dan
sedenter.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan materi perkembangan kehidupan masyarakat berburu,
bercocok tanam, dan perundagian dengan peta konsep (hal 129 - 133). (nilai
yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Siswa secara individu membuat karangan analisis mengenai kehidupan
masyarakat Indonesia saat ini, apakah teknik-teknik berhuma dan pola
kepemimpinan primus inter pares yang diterapkan pada masyarakat berburu dan
mengumpulkan makanan masih juga berlaku di masyarakat modern? (Aktivitas
hal 133). (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa
ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 129 – 133)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai kehidupan masyarakat
Indonesia saat ini, apakah teknik-teknik berhuma dan pola kepemimpinan primus
inter pares yang diterapkan pada masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan
masih juga berlaku di masyarakat modern? (Aktivitas hal 133).
Format Penilaian Portofolio
Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta dan
lukisan, mempersiapkan
bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta sesuai dengan tema yang
diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang
telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
dan lukisan merupakan hasil
sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menjelaskan perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat
berburu dan berpindah tempat
Menjelaskan perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat
bercocok tanam dan beternak
Menjelaskan perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat
perundagian
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat berburu dan
berpindah tempat
Perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat bercocok tanam
dan beternak
Perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal masyarakat perundagian
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menjelaskan Susunlah Siswa dapat
perkembangan teknologi skematika Menjelaskan
dan sistem kepercayaan perkembangan perkembangan teknologi
awal teknologi dan sistem dan sistem kepercayaan
kepercayaan awal awal
masyarakat berburu
dan berpindah
tempat, bercocok
tanam dan beternak,
dan perundagian!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 133 – 136)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk penyusunan skema mengenai perkembangan teknologi dan
sistem kepercayaan awal masyarakat berburu dan berpindah tempat, bercocok
tanam dan beternak, dan perundagian (Aktivitas hal 136).
Format Penilaian Portofolio
Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai dengan
tema yang diajukan. Melukis
sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menjelaskan asal usul dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
asal usul dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menjelaskan asal Benda yang Siswa dapat
usul dan persebaran mirip tempat Menjelaskan asal usul dan
nenek moyang bangsa menanak nasi terbalik persebaran nenek moyang
Indonesia adalah …. bangsa Indonesia
B. artefak
C. gerabah
D. nekara
E. flakes
F. pebble (hal 141)
Jelaskan
mengenai asal usul
nenek moyang
bangsa Indonesia
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 136 - 140)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 141 – 144 (skor 2 s/d 40)
- Uraian hal 144 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati
3)
Kunci Jawaban
A.
1. e
2. b
3. d
4. a
5. c
6. d
7. c
8. a
9. e
10. d
11. a
12. b
13. a
14. a
15. c
16. a
17. a
18. b
19. c
20. c
B.
1. Pada zaman Arkaekum, kulit bumi masih membara karena memiliki temperatur
yang sangat tinggi. Pada masa tersebut, diperkirakan belum ada tanda-tanda kehidupan
dan bumi masih dalam pembentukan menjadi padat.
2. Pembagian zaman batu dan pola kehidupan masyarakatnya:
- Zaman batu tua, masyarakat hidup berpindah-pindah (nomaden) dan
mengumpulkan makanan (food gathering).
- Zaman batu madya, masyarakat tinggal di gua-gua (abris sous roche) dan
meninggalkan sampah dapur (kjokken moddinger).
- Zaman batu muda, masyarakat memproduksi makanan (food producing) dan
tinggal menetap di desa-desa kecil.
- Zaman batu besar, masyarakat membuat bangunan-bangunan dari batu besar.
3. Pembagian kebudayaan zaman holosen:
- Kebudayaan mesolithikum, peninggalan kapak genggam, alat-alat tulang, dan
alat serpih-bilah.
- Kebudayaan megalithikum, peninggalan menhir, sarkofagus, kubur batu,
waruga, dolmen.
- Kebudayaan neolithikum, peninggalan kapak lonjong dan kapak persegi.
- Kebudayaan perunggu, peninggalan moko, nekara, kapak corong, manik-
manik, arca perunggu, dan kapak sepatu.
4. Pembagian zaman logam dan pola kehidupan masyarakatnya:
- Zaman tembaga, manusia baru mengenal logam, kebudayaan tembaga
ditemukan di Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
- Zaman perunggu, manusia telah mengetahui pengolahan logam campuran
timah dan tembaga, mengenal sistem pertanian dan irigasi sederhana.
- Zaman besi, manusia telah pandai melebur bijih besi menjadi peralatan yang
diperlukan, mulai dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa.
5. Kebudayaan Maglesmosian memiliki pola perpindahan antara pangkalan
penangkapan ikan pada musim panas dan pangkalan perburuan pada musim dingin.
Kebudayaan Capsian berpusat di Afrika Utara tinggal di pedesaan besar di tepi danau
dan sungai. Kebudayaan Natufian hidup di ujung timur Laut Tengah, di dalam gua-gua,
di bawah lindungan batu karang, dan di pedesaan kecil dengan rumah berdinding batu.
6. Kebudayaan megalithikum, yaitu membuat bangunan-bangunan batu besar
(mega=besar, lithos=batu). Pada zaman batu besar, kepercayaan terhadap kehidupan
sesudah kematian diimplementasikan dalam upaya pendirian bangunan batu besar.
Bangunan ini ditujukan untuk mengabadikan jasa orang yang sudah meninggal dan
menjadi medium penghormatan. Bangunan megalithikum, antara lain menhir, dolmen,
sarkofagus, dan punden berundak-undak.
7. Pada zaman perundagian, masyarakat telah menetap dan mampu mengolah benda-
benda logam. Pada zaman ini, muncul golongan undagi yang terampil melakukan suatu
jenis usaha. Susunan masyarakat zaman ini menjadi semakin kompleks dan teratur.
8. Pada masa bercocok tanam dan beternak, masyarakat telah mampu membuat tempat
untuk memasak dan menyimpan makanan berupa gerabah. Alat-alat penunjang dari
batu juga sudah diperhalus dan mulai membuat peralatan dari batu indah, batu api, dan
batu lainnya. Masyarakat juga telah mempunyai pandangan terhadap kehidupan setelah
kematian. Pada zaman ini, praktik perdukunan juga mulai muncul sebagai akibat dari
berkembangnya penyakit.
9. Teknologi pada masa berburu dan berpindah-pindah masih sederhana dan terbuat
dari bahan-bahan yang ada di lingkungan mereka, seperti batu, kayu, tulang, dan tanduk
rusa. Alat-alat tersebut diolah secara kasar dan belum diasah atau diupam halus.
10. Arus kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
- Zaman mesolithikum, terjadi gelombang masuk manusia purba
Melanosoid dari Teluk Tonkin, Vietnam. Sisa keturunan bangsa Melanosoid, antara
lain orang Sakai di Siak, arang Aeta di Filipina, orang Semang di Malaysia, dan
orang Papua Melanosoid di Papua.
- Zaman neolithikum, perpindahan manusia purba dari rumpun
bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) dari daerah Yunan, Cina. Bangsa ini merupakan
pendukung kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong.
- Zaman perundagian, perpindahan manusia purba Melayu Muda
(Deutro Melayu) dari daerah Teluk Tonkin, Vietnam. Bangsa ini merupakan
pendukung kebudayaan perunggu.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan pengertian peradaban
Mendeskripsikan proses awal pembentukan peradaban
Mendeskripsikan ciri-ciri peradaban awal
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Pengertian peradaban
Proses awal pembentukan peradaban
Ciri-ciri peradaban awal
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, pemberian tugas portofolio
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan Diskusikanlah Siswa dapat
pengertian peradaban, penyebab Mendeskripsikan
proses awal berkembangnya pengertian peradaban dan
pembentukan peradaban awal di proses awal pembentukan
peradaban, dan ciri-ciri dunia! Mengapa peradaban
peradaban awal dengn pusat peradaban itu Siswa dapat
memberikan gambaran berada di daerah Mendeskripsikan ciri-ciri
deskriptifnya aliran sungai? peradaban awal
Buatlah hasil
diskusi dalam bentuk
karangan analitis!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 145 – 149)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk kerja dalam bentuk diskusi mengenai penyebab berkembangnya peradaban
awal di dunia dan penyebab pusat peradaban itu berada di daerah aliran sungai.
Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai hasil diskusi.
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai
dinilai Kelo Kualit Kuanti Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
mpok/ atif tatif Indikator Kuantitati
Nama f
80-100 Memuaskan 4
pesert 70-79 Baik 3
Penilaian kelompok a 60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
1. Menyelesaikan tugas
kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta dan
lukisan, mempersiapkan
bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta sesuai dengan tema yang
diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
dan lukisan merupakan hasil
sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan peradaban lembah Sungai Indus
Mendeskripsikan peradaban lembah Sungai Gangga
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Peradaban lembah Sungai Indus
Peradaban lembah Sungai Gangga
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Membaca buku Susunlah Siswa dapat
sumber dan buku skematika persamaan Mendeskripsikan
penunjang lainnya dan perbedaan antara peradaban lembah Sungai
tentang peradaban awal peradaban Sungai Indus dan Sungai Gangga
bangsa India Gangga dan Sungai
Indus!
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Siswa secara individu membuat skema tentang persamaan dan perbedaan
antara peradaban Sungai Gangga dan Sungai Indus (Aktivitas hal 153). (nilai
yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja
keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan,
tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 149 – 153)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk penyusunan skematika mengenai persamaan dan perbedaan
antara peradaban Sungai Gangga dan Sungai Indus (Aktivitas hal 153).
Nilai Nilai
Indikator Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun
rangkuman. Untuk peta,
skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul
dengan isi dan materi.
Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan
peta dan skema sesuai dengan
tema yang diajukan. Melukis
sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta,
skema, dan lukisan
merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan peradaban lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho
Dinasti Shang dan Yin - Dinasti Han
- Dinasti Chou - Dinasti Tang
- Dinasti Chin
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Peradaban lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho)
- Dinasti Shang dan Yin - Dinasti Han
- Dinasti Chou - Dinasti Tang
- Dinasti Chin
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Membaca buku Buatlah Siswa dapat
sumber dan rangkuman tentang Mendeskripsikan
mendiskusikan tentang pemikiran salah peradaban lembah Sungai
peradaban lembah seorang tokoh Kuning (Hwang Ho)
Sungai Kuning (Hwang filsafat Cina (Tao- Dinasti Shang dan Yin
Ho) Tse, Kong Fu Tse, Dinasti Chou
atau Meng-Tse!
Dinasti Chin
Carilah informasi
dari berbagai sumber Dinasti Han
yang ada! Agar lebih Dinasti Tang
baik, lengkapi
rangkuman Anda
dengan gambar
tokohnya!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 153 – 159)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk rangkuman tentang pemikiran salah seorang tokoh filsafat
Cina (Tao-Tse, Kong Fu Tse, atau Meng-Tse (Aktivitas hal 159).
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan kebudayaan Bac Son, Hoa Binh, dan Dong Son
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Mendeskripsikan kebudayaan Bac Son, Hoa Binh, dan Dong Son
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Membaca dan Buatlah analisis Siswa dapat
membuat peta hubungan Mendeskripsikan
penyebaran kebudayaan penemuan-penemuan peradaban Bac Son Hoa
Bac Son Hoa Binh dan benda bersejarah di Binh dan Dong Son
Dong Son Indonesia dengan
proses migrasi besar-
besaran masyarakat
Bac Son, Hoa Binh,
dan Dong Son!
Apakah ada
keterkaitan antara
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
keduanya? Jelaskan!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA – (hal 159 - 162)
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai hubungan penemuan-
penemuan benda bersejarah di Indonesia dengan proses migrasi besar-besaran
masyarakat Bac Son, Hoa Binh, dan Dong Son. Apakah ada keterkaitan antara
keduanya? Jelaskan! (Aktivitas hal 162)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menjelaskan pengaruh peradaban India terhadap peradaban Indonesia
Menjelaskan pengaruh peradaban Cina terhadap peradaban Indonesia
Menjelaskan pengaruh peradaban Yunan terhadap peradaban Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Pengaruh peradaban India terhadap peradaban Indonesia
Pengaruh peradaban Cina terhadap peradaban Indonesia
Pengaruh peradaban Yunan terhadap peradaban Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menjelaskan 1. Tembok besar Cina Siswa dapat
pengaruh peradaban dibangun pada Menjelaskan pengaruh
India, Cina, dan masa dinasti …. peradaban India, Cina, dan
kebudayaan Yunan a.Tang Yunan terhadap peradaban
terhadap peradaban b. Chin Indonesia
Indonesia melalui studi c.Chou
pustaka
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
d. Shang
e.Han (hal 164 –
168 dan hal 169
– 174)
Sebutkan ciri-
ciri umum dari
peradaban!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -
Buku sumber Sejarah SMA –
Peta konsep
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal hal 166 – 168 no. 1 – 20 dan hal 169 – 174 no.
1 – 50 (skor 1 s/d 70)
- Uraian 168 no. 1 – 10 dan hal 174 no. 1 - 15
(skor setiap soal benar 2 tetapi bila mendekati 1)
Kunci Jawaban
A.
1. d 11. b
2. b 12. c
3. b 13. b
4. b 14. b
5. b 15. e
6. b 16. a
7. e 17. e
8. a 18. a
9. b 19. b
10. b 20. e
B.
1. Paeradaban berasal dari bahasa latin civitas yang artinya kota. Dalam bahasa asing,
peradaban sering diistilahkan dengan civilization (Inggris), beschaving (Belanda), dan
die zivilisation (Jerman).
2. Peradaban awal bangsa-bangsa di dunia biasanya terbentuk di lembah-lembah
sungai karena air sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu masyarakat. Sungai
juga berfungsi untuk pengairan usaha pertanian, peternakan, dan transportasi yang
menghubungkan antardaerah. Peradaban juga terbentuk di daerah yang subur bagi
pertanian. Peradaban awal yang terbentuk di lembah sungai dan daerah yang subur,
antara lain peradaban Mesir Kuno di lembah sungai Nil, peradaban Mesopotamia di
lembah sungai Eufrat dan Tingris, dan peradaban India Kuno di lembah sungai Indus
dan Gangga.
3. Ciri-ciri umum peradaban:
- Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern.
- Sistem pemerintahan yang tertib karena terdapat hukum dan aturan-aturan.
- Masyarakat terbagi dalam jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang jauh
lebih kompleks.
- Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang lebih
maju, seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur,
keagamaan, dan sebagainya.
4. Peradaban lembah Sungai Gangga merupakan campuran antara kebudayaan bangsa
Aria dengan bangsa Dravida. Kebudayaan campuran itu lebih dikenal dengan sebutan
kebudayaan Hindu. Perkembangan sistem pemerintahan di lembah sungai Gangga
merupakan kelanjutan dari sistem pemerintahan masyarakat di lembah sungai Indus.
5. Sistem planologi di kota Mohenjo Daro dan Harappa:
- Jalan-jalan di kota sudah teratur dan lurus. Di sebelah kanan-kiri terdapat
trotoar dengan lebar setengah meter. Gedung dan rumah serta pertokoan teratur.
- Wilayah kota dibagi atas beberapa blok berbentuk persegi. Tiap-tiap blok
dibagi oleh lorong-lorong yang satu sama lainnya saling berpotongan.
- Kamar-kamar dilengkapi dengan jendela-jendela yang lebar. Saluran
pembuangan limbah dari kamar mandi dan jamban yang ada di dalam rumah
dihubungkan langsung dengan jaringan saluran umum yang dibangun dan mengalir
di bawah jalan dan dialirkan menuju sungai.
- Membuat saluran irigasi dan membangun daerah pertanian di wilayah
pedalaman.
6. Peradaban bangsa Cina telah mengenal sistem pertanian secara intensif, yaitu
dengan penggunaan pupuk dan pembuatan saluran irigasi. Masyarakat Cina juga telah
menguasai teknologi pengolahan bahan tambang menjadi alat-alat kebutuhan hidup.
Bangsa Cina juga dikenal sebagai peradaban yang memilliki banyak ahli dalam bidang
astronomi serta sistem penanggalan. Dengan kedua pengetahuan ini, bangsa Cina dapat
mengatur dan mengembangkan sistem pelayaran, sistem pertanian, serta pergantian
musim.
7. Tindakan Kaisar Tang Tai Tsung:
- Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
- Membuat peratura-peraturan pajak.
- Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 propinsi.
8. Kebudayaan Bac Son-Hoa Binh telah ada semenjak tahun 10.000 SM sampai
dengan 4000 SM yang terletak di sebelah utara Vietnam. Sistem kebudayaannya
berburu dan mengumpulkan makanan. Sistem peralatan dan perlengkapan hidupnya
terbuat dari batu-batu. Ciri gerabah batu pada budaya Bac Son-Hoa Binh adalah adanya
penyerpihan pada satu atau dua sisinya. Di daerah Jawa, bukti arkeologis dari peralatan
hidup masyarakat Bac Son-Hoa Binh ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo.
9. Hubungan perdagangan dengan India membawa pengaruh dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya (agama Hindu-Buddha), dan pemerintahan (kerajaan Hindu-Buddha).
Pengaruh dari Cina terutama adalah terbentuknya kerajaan-kerajaan maritim yang besar
di Indonesia. Pengaruh kebudayaan Yunan di Indonesia adalah persebaran nenek
moyang bangsa Indonesia dari Yunan yang membawa kebudayaan mesolithikum dan
perunggu.
10. Kebudayaan India peninggalannya berupa bangunan candi dan agama Hindu-
Buddha, kebudayaan Cina peninggalannya berupa barang-barang porselen dan sistem
perdagangan, kebudayaan Yunan peninggalannya berupa kapak pebble, alat tulang, dan
perunggu.
Evaluasi Semester II
1. d 26. e
2. a 27. d
3. d 28. b
4. e 29. b
5. e 30. a
6. a 31. e
7. e 32. b
8. d 33. a
9. b 34. e
10. e 35. d
11. b 36. b
12. c 37. a
13. e 38. b
14. a 39. b
15. e 40. a
16. a 41. b
17. d 42. a
18. c 43. d
19. e 44. b
20. d 45. e
21. b 46. d
22. a 47. e
23. e 48. e
24. a 49. c
25. b 50. a
B.
1. Peradaban dapat diartikan sebagai puncak hasil budaya suatu kelompok manusia
atau masyarakat.
2. Ciri-ciri umum peradaban:
- Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern.
- Sistem pemerintahan yang tertib karena terdapat hukum dan aturan-aturan.
- Masyarakat terbagi dalam jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang jauh
lebih kompleks.
- Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang lebih
maju, seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur,
keagamaan, dan sebagainya.
3. Periodisasi perkembangan budaya masyarakat awal Indonesia dibedakan atas
beberapa kurun waktu sesuai dengan tingkat peradabannya. Tingkat peradaban ini
dibedakan berdasarkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat benda atau alat
perlengkapan hidup manusianya. Berdasarkan hal itu, perkembangan budaya dapat
dibedakan menjadi zaman batu dan zaman logam. Zaman batu terdiri dari zaman batu
tua, zaman batu madya, zaman batu muda, dan zaman batu besar. Zaman logam terdiri
dari zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.
4.
5. Zaman Neozoikum terbagi menjadi dua, yaitu:
- Era tersier, binatang menyusui, seperti berbagai jenis monyet dan kera telah
berkembang pesat.
- Era kuarter, dibagi menjadi dua kala, yaitu kala pleistosen dan holosen. Kala
pleistosen atau zaman Deluvium berlangsung sejak 600.000 tahun yang lalu dan
sering disebut sebagai zaman es (glasial). Zaman glasial ditandai dengan
mencairnya es di Kutub Utara. Kala holosen atau zaman Aluvium berlangsung sejak
20.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini mulai muncul spesies Homo sapiens.
6. Pada zaman batu tua, masyarakat hidup berpindah-pindah (nomaden) dan
mengumpulkan makanan (food gathering).
7. Pada zaman perundagian, masyarakat telah menetap dan mampu mengolah benda-
benda logam. Pada zaman ini, muncul golongan undagi yang terampil melakukan suatu
jenis usaha. Susunan masyarakat zaman ini menjadi semakin kompleks dan teratur.
8. Jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, yaitu:
- Meganthropus palaeojavanicus ditemukan oleh von Koenigswald di Sangiran.
Bengawan Solo pada tahun 1941 di lapisan pleistosen bawah.
- Pithecanthropus mojokertensis ditemukan oleh von Koenigswald di Mojokerto
pada tahun 1936.
- Pithecanthropus robustus ditemukan oleh von Koenigswald di Trinil pada
tahun 1939.
- Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun
1890.
- Homo soloensis ditemukan oleh von Koenigswald dan F. Weidenrich di
Ngandong pada tahun 1931 – 1934.
- Homo wajakensis ditemukan oleh von Rietschoten lalu diteliti oleh Eugene
Dubois di daerah Wajak, Tulung Agung pada tahun 1989.
9. Hasil kebudayaan kala Pleistosen dibagi ke dalam kebudayaan Pacitan dan
kebudayaan Ngandong. Hasil kebudayaan Pacitan berupa alat-alat dari batu yang
disebut kapak genggam. Hasil kebudayaan Ngandong berupa alat tulang dan kapak
genggam.
10. Pada masa berburu, masyarakat masih berpindah-pindah tempat (nomaden) dan
menggunakan peralatan sederhana yang terbuat dari bahan-bahan yang ada di
lingkungan mereka, seperti batu, kayu, tulang, dan tanduk rusa. Alat-alat tersebut diolah
secara kasar dan belum diasah atau diupam halus. Pada masa bercocok tanam dan
beternak, masyarakat telah menetap dan mampu membuat tempat untuk memasak dan
menyimpan makanan berupa gerabah. Alat-alat penunjang dari batu juga sudah
diperhalus dan mulai membuat peralatan dari batu indah, batu api, dan batu lainnya.
Masyarakat telah mampu mengolah pertanian dan peternakan, serta mempunyai
pandangan terhadap kehidupan setelah kematian. Pada zaman ini, praktik perdukunan
juga mulai muncul sebagai akibat dari berkembangnya penyakit.
11. Peradaban India Kuno dibagi dalam peradaban sungai Indus dan peradaban sungai
Gangga. Peradaban sungai Indus terlihat dari peninggalan kota modern Mohenjo Daro
dan Harappa. Planalogi atau penataan pada kota-kota tersebut telah menunjukan sistem
kota yang tertata rapi dan teratur layaknya kota modern. Peradaban sungai Gangga
merupakan campuran antara kebudayaan bangsa Aria dengan bangsa Dravida.
Kebudayaan campuran itu lebih dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu.
Perkembangan sistem pemerintahan di lembah sungai Gangga merupakan kelanjutan
dari sistem pemerintahan masyarakat di lembah sungai Indus.
12. Peradaban India memiliki ciri khas, yaitu peninggalan kota Mohenjo Daro dan
Harappa yang telah mengenal sistem tata kota modern, menjalankan pertanian, dan
pengolahan irigasi. Peradaban India juga melahirkan agama Hindu dan Buddha yang
kemudian menyebar ke Asia serta terbentuknya kerajaan Gupta. Peradaban Cina
memiliki ciri khas, yaitu berdirinya dinasti-dinasti yang memimpin pemerintahan,
pembangunan tembok besar pada masa Dinasti Chin, perkembangan pemikiran filsafat
Lao Tse dan Kong Fu Tse, sistem pertanian secara intensif, yaitu dengan penggunaan
pupuk dan pembuatan saluran irigasi. Masyarakat Cina juga telah menguasai teknologi
pengolahan bahan tambang menjadi alat-alat kebutuhan hidup. Bangsa Cina juga
dikenal sebagai peradaban yang memilliki banyak ahli dalam bidang astronomi serta
sistem penanggalan.
13. Pembangunan tembok besar pada masa Dinasti Chin, perkembangan pemikiran
filsafat Lao Tse dan Kong Fu Tse, sistem pertanian secara intensif, yaitu dengan
penggunaan pupuk dan pembuatan saluran irigasi. Masyarakat Cina juga telah
menguasai teknologi pengolahan bahan tambang menjadi alat-alat kebutuhan hidup.
Bangsa Cina juga dikenal sebagai peradaban yang memilliki banyak ahli dalam bidang
astronomi serta sistem penanggalan.
14. Teknik a cire perdue dalam membuat perunggu adalah dengan cara membuat pola
dari lilin yang bercampur tanah liat menjadi benda yang akan dibuat terlebih dahulu.
Pola bentuk lilin ini dilapisi dengan tanah liat dan diberi lubang pada bagian bawah dan
bagian atas. Lalu dituangkan cairan perunggu. Cairan lilin yang meleleh akan keluar
dari lubang bagian bawah. Setelah dingin, yang tertinggal adalah yang telah jadi.
Sementara itu, teknik bivalve memiliki sedikit perbedaan. Dalam teknik ini, digunakan
dua cetakan yang ditangkupkan. Pada dua cetakan yang ditangkupkan itu, diberi lubang
di bagian atas dan bawahnya agar dapat diberi cairan perunggu panas. Setelah
mengering dan dingin, dua cetakan tangkup tersebut diangkat dan diperoleh hasil benda
perunggu di dalamnya.
15. Kebudayaan Bac Son-Hoa Binh telah ada semenjak tahun 10.000 SM sampai
dengan 4000 SM yang terletak di sebelah utara Vietnam. Sistem kebudayaannya
berburu dan mengumpulkan makanan. Sistem peralatan dan perlengkapan hidupnya
terbuat dari batu-batu. Ciri gerabah batu pada budaya Bac Son-Hoa Binh adalah adanya
penyerpihan pada satu atau dua sisinya. Di daerah Jawa, bukti arkeologis dari peralatan
hidup masyarakat Bac Son-Hoa Binh ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo.
Kebudayaan Dong Son telah ada semenjak tahun 1500 SM sampai dengan 500 SM
yang bertempat di kawasan Sungai Ma, Vietnam. Sistem peralatan dan perlengkapan
hidupnya terbuat dari perunggu. Di Indonesia, pengaruh budaya perunggu dari Dong
Don terlihat dari penemuan berbagai nekara di berbagai kawasan, seperti Sumbawa,
Selayar, Sulawesi, dan Bali.
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha
di India
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mencari artikel di Uraikan secara Siswa dapat
perpustakaan dan jelas tentang proses Mendeskripsikan lahir
internet mengenai lahir perkembangan dan berkembangnya
dan berkembangnya Hindu-Buddha pada agama dan kebudayaan
agama dan kebudayaan masa pemerintahan Hindu-Buddha di India
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Hindu-Buddha di India Raja Ashoka dari
Dinasti Maurya dari
berbagai sumber!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 1 – 20)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio berbentuk uraian analitis tentang proses perkembangan Hindu-Buddha
pada masa pemerintahan Raja Ashoka dari Dinasti Maurya dari berbagai sumber
(Aktivitas hal 6).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan teori masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendeskripsikan Jelaskan latar Siswa dapat
teori masuk dan belakang Mendeskripsikan teori
berkembangnya Hindu- perkembangan masuk dan
Buddha di Indonesia agama Hindu- berkembangnya Hindu-
Buddha di Buddha di Indonesia
Indonesia!
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan “Siapa
yang menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia?”. Guru
kemudian mengadakan tanya jawab mengenai teori penyebaran agama Hindu-
Buddha di Indonesia.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan mengenai teori masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di
Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru menugaskan peserta didik untuk melakukan analisis mengenai teori apa
yang memiliki dasar penjelasan paling kuat mengenai masuknya agama Hindu-
Buddha di Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 17 – 19 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 19 – 20 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 1 – 20)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 17 – 19 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 19
– 20 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. d 11. a
2. a 12. a
3. a 13. b
4. d 14. d
5. c 15. d
6. e 16. c
7. c 17. e
8. a 18. e
9. b 19. b
10. c 20. d
B.
1. Letak Indonesia yang dilewati oleh jalur perdagangan membuat Indonesia menjadi
salah satu lokasi perdagangan para pedagang India dan Cina. Melalui hubungan
perdagangan, kebudayaan asing ikut masuk ke Indonesia, diantaranya Hindu-Buddha.
2. Agama Hindu dikembangkan oleh Bangsa Arya yang memuja banyak dewa, sedangkan
agama Buddha muncul sebagai reaksi terhadap dominasi Brahmana dalam ritual
keagamaan. Agama Hindu menerapkan sistem kasta, sedangkan Buddha tidak mengenal
kasta.
3. Samsara merupakan penderitaan atau kesengsaraan akibat perbuatan yang kurang baik
pada masa sebelumnya. Seseorang yang telah sempurna hdupnya dapat mencapai
Moksa, yaitu lepas dari samsara.
4. Agama Hindu-Buddha disebarkan dengan jalan damai dan memiliki kemiripan dengan
kepercayaan masyarakat Indonesia sebelumnya.
5. Seni arsitektur Hindu-Buddha memiliki nilai budaya dan teknologi tinggi sehingga
mempengaruhi seni arsitektur bangsa Indonesia pada saat itu.
6. Aliran Hinayana mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana sangat tergantung pada
usaha diri melakukan meditasi. Sementara itu, aliran Mahayana mengajarkan bahwa
untuk mencapai nirwana, setiap orang harus mengembangkan kebijaksanaan dan sifat
welas asih.
7. Karena agama Hindu-Buddha disebarkan melalui perdagangan damai sehingga mudah
masuk ke Indonesia.
8. Bidang teknologi berpengaruh terhadap teknologi kemaritiman, arsitektur bangunan,
dan pertanian. Bidang pendidikan berpengaruh pada penggunaan bahasa Sansekerta dan
huruf Palawa serta diterapkan juga sistem pendidikan berasrama. Bidang sosial dan
kemasyarakatan berpengaruh pada diterapkannya sistem kasta dan pemerintahan raja
yang turun-temurun. Bidang kepercayaan adalah dianutnya agama Hindu-Buddha.
9. Berlakunya sistem kasta berdasarkan pembagian kerja secara turun-temurun. Kasta
Brahmana mengatur kegiatan keagamaan, kasta Ksatria menjalankan pemerintahan dan
menjaga keamanan wilayah, kasta Waisya menghasilkan dan mendistribusikan
kebutuhan masyarakat, kasta Sudra menjadi pelayan atau pekerja kasar.
10. Digunakannya bahasa Sansekerta dan huruf Palawa. Digunakannya bahasa Kawi,
bahasa Jawa Kuno, dan bahasa Bali Kuno yang merupakan turunan dari bahasa
Sansekerta. Sistem pendidikan asrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah
(pasraman).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menunjukkan peta jalur masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Jalur masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendemonstrasika Gambarkanlah Siswa dapat
n peta jalur masuknya peta jalur masuknya Menunjukkan peta jalur
Hindu-Buddha ke agama Hindu- masuknya Hindu-Buddha
Indonesia Buddha ke ke Indonesia
Indonesia!
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Melalui jalur pelayaran mana para pedagang dari India menuju Indonesia?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru bersama peserta didik memperhatikan peta penyebaran agama Buddha
(Gambar 1.5 hal 9) (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik secara berkelompok ditugaskan untuk membuat peta penyebaran
agama Hindu-Buddha. Tugas telah diberitahukan seminggu sebelumnya. (nilai
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik secara berkelompok mendemonstrasikan peta jalur masuknya
Hindu-Buddha ke Indonesia berdasarkan hasil buatan mereka disertai dengan
tanya jawab. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 1 – 20)
Peta konsep
Power poin
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dengan membuat peta penyebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia.
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Mengetahui, Kauman, Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi fakta-fakta tentang proses interaksi masyarakat di berbagai daerah
dengan tradisi Hindu-Buddha
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Tradisi Hindu-Buddha di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusi mengenai Diskusikanlah Siswa dapat
kontribusi kebudayaan kontribusi paling Mengidentifikasi fakta-
Hindu-Buddha terhadap besar dari fakta tentang proses
kehidupan masyarakat kebudayaan Hindu- interaksi masyarakat di
Indonesia Buddha terhadap berbagai daerah dengan
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
kehidupan tradisi Hindu-Buddha
masyarakat
Indonesia!
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
berbagai daerah
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi jigsaw
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusi mengenai Diskusikanlah Siswa dapat
muncul dan struktur birokrasi Mendeskripsikan muncul
berkembangnya antara kerajaan- dan berkembangnya
kerajaan-kerajaan kerajaan Hindu- kerajaan-kerajaan Hindu-
Hindu-Buddha di Buddha di berbagai Buddha di berbagai
berbagai daerah daerah daerah
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 21 – 62)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menunjukkan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai
daerah
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendemonstrasika Tunjukkanlah Siswa dapat
n peta wilayah wilayah kekuasaan Menunjukkan peta
kekuasaan kerajaan- Kerajaan Majapahit! wilayah kekuasaan
kerajaan Hindu-Buddha kerajaan-kerajaan Hindu-
di berbagai daerah Buddha di berbagai
daerah
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 21 – 62)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Tes lisan mengenai wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menjelaskan keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah keruntuhan kerajaan-
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menjelaskan Sebutkan Siswa dapat
keberlanjutan tradisi faktor-faktor Menjelaskan
Hindu-Buddha setelah memudarnya tradisi keberlanjutan tradisi
keruntuhan kerajaan- Hindu-Buddha pada Hindu-Buddha setelah
kerajaan Hindu-Buddha kerajaan-kerajaan di keruntuhan kerajaan-
di Indonesia Indonesia! kerajaan Hindu-Buddha
di Indonesia
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Sebutkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan keruntuhan kerajaan-
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan mengenai keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru menjelaskan keberlanjutan tradisi Hindu-Buddha setelah keruntuhan
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 60 – 62 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 62 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 21 – 62)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 60 – 62 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 62
no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. d 11. b
2. c 12. e
3. b 13. d
4. c 14. c
5. d 15. c
6. a 16. a
7. b 17. c
8. d 18. e
9. e 19. b
10. d 20. d
B.
1. Budaya dan agama Kerajaan Kutai telah dipengaruhi oleh kebudayaan India. Golongan
istana, Brahmana, dan Ksatria menganut agama Hindu. Masyarakat umumnya masih
menjalani adat istiadat dan kepercayaan asli mereka.
2. Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianteun, Tugu, Pasir Awi, dan Munjul.
3. Sri Jayawarsha, Bameswara, Jayabhaya, Gandra, dan Kertajaya.
4. Kerajaan Holing dipimpin oleh Ratu Sima dan sistem pemerintahan bersifat matrilineal.
Kerajaan telah mengadakan hubungan perdagangan dengan negara tetangga dan
memiliki pusat perdagangan yang terpusat pada pasar. Kerajaan menerapkan hukum
dan undang-undang yang ketat dan mayoritas masyarakatnya memeluk agama Buddha.
5. Mpu Sendok. Ia memerintah Kerajaan Medang Kemulan dan mengembangkan
kekuasaan kerajaan hingga mencakup hampir seluruh wlayah Jawa Timur.
6. Raja Wisnu, Raja Indra, Raja Samaratungga.
7. Ketika Ken Arok berkuasa di Tumapel, di Kerajaan Kediri berlangsung perselisihan
antara Raja Kertajaya dengan para Brahmana. Para Brahmana tersebut melarikan diri ke
Tumapel dan meminta perlindungan kepada Ken Arok. Ketika Raja Kertajaya
mengetahui hal itu, Sang raja menyerang Tumapel. Namun, dalam pertempuran di
Ganter, ia mengalami kekalahan dan meninggal. Kemudian, Ken Arok menyatukan
Kerajaan Kediri dan Tumapel, serta mendirikan Kerajaan Singasari.
8. Untuk membalas kematian ayahnya, Anusapati, yang dibunuh oleh Tohjaya.
9. Masyarakat Bali bercorak agraris, beternak, dan menanam perkebunan.
10. Kualitas kepemimpinan tidak maksimal dan pengaruh penyebaran Islam yang kuat.
Mengetahui, Kauman, Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan proses lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di
Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Proses lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusi mengenai Buatlah Siswa dapat
proses perkembangan kelompok diskusi Mendeskripsikan proses
Islam pada masa yang terdiri dari 3 – lahir dan berkembangnya
Khalifah Abbasiyah, 4 orang tentang agama dan kebudayaan
Fatimiyah, dan Kordoba perkembangan Islam Islam di Jazirah Arab
pada masa Khalifah
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Abbasiyah,
Fatimiyah, dan
Kordoba dari
berbagai sumber,
baik internet maupun
buku!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 63 – 86)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai perkembangan Islam pada masa
Khalifah Abbasiyah, Fatimiyah, dan Kordoba dari berbagai sumber yang telah
peserta didik dapatkan (Aktivitas hal 70).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan pendapat para ahli tentang proses awal penyebaran Islam di
kepulauan Indonesia
Mengidentifikasi pada peta mengenai tempat-tempat dan bukti-bukti penyebaran
Islam di Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Pendapat para ahli tentang proses awal penyebaran Islam di kepulauan Indonesia
Tempat-tempat dan bukti-bukti penyebaran Islam di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mencari artikel di 1. Buatlah rangkuman G. Siswa dapat
perpustakaan dan mengenai pendapat Mendeskripsikan
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
internet mengenai ahli tentang proses pendapat para ahli
pendapat para ahli awal penyebaran tentang proses awal
tentang proses awal Islam di kepulauan penyebaran Islam di
penyebaran Islam di Indonesia kepulauan Indonesia
Indonesia berdasarkan Mengidentifikasi
Mengidentifikasi informasi yang pada peta mengenai
pada peta tempat dan kamu dapat dari tempat-tempat dan bukti-
bukti penyebaran awal internet bukti penyebaran awal
Islam di Indonesia Islam di Indonesia
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 63 – 86)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
a) Portofolio berbentuk rangkuman mengenai pendapat para ahli mengenai proses
awal penyebaran Islam di kepulauan Indonesia.
b) Tes lisan mengenai letak tempat dan bukti penyebaran Islam pada peta Indonesia.
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan perkembangan Islam di berbagai daerah dari abad ke-15 sampai
abad ke-18
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan Islam di berbagai daerah dari abad ke-15 sampai abad ke-18
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Analisislah proses Mendeskripsika Siswa dapat
perkembangan Islam n perkembangan Mendeskripsikan
dari zaman kerajaan Islam di berbagai perkembangan Islam di
hingga saat ini! daerah dari abad ke- berbagai daerah dari abad
Jelaskanlah faktor-faktor 15 sampai abad ke- ke-15 sampai abad ke-18
yang menjadi penentu 18
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
mudahnya proses
perkembangan Islam di
Nusantara!
Mengidentifikasi pada
peta tempat dan bukti
penyebaran awal Islam
di Indonesia
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 63 – 86)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
c) Portofolio berbentuk uraian analitis mengenai proses perkembangan Islam dari
zaman kerajaan hingga saat ini dan faktor-faktor yang menjadi penentu mudahnya
proses perkembangan Islam di Nusantara (Aktivitas hal 78).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya Islam di Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya Islam di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendeskripsikan Tanda seseorang Siswa dapat
kehidupan sosial, menerima agama Mendeskripsikan
politik, ekonomi, dan Islam adalah ... kehidupan sosial, politik,
budaya Islam di A. sholat ekonomi, dan budaya
Indonesia B. shaum Islam di Indonesia
C. syahadat
D. Zakat ta’awudz
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
“Bagaimana kehidupan sosial masyarakat Islam di Indonesia?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan mengenai kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya
Islam di Indonesia.(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan ditugaskan untuk
Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam terhadap
Masyarakat di Berbagai Daerah di Indonesia. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 83 – 85 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 85 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 63 – 86)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 83 – 85 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 85
no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. e 11. d
2. d 12. a
3. a 13. c
4. e 14. b
5. e 15. b
6. d 16. d
7. c 17. a
8. b 18. b
9. c 19. d
10. c 20. d
B.
1. Daerah Arab sebelum masuk Islam, umumnya dibagi dalam tiga bagian besar, yakni
daerah bagian selatan Jazirah Arab, daerah bagian utara Jazirah Arab, dan daerah Hijaz.
2. Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun 661 – 743). Ibu kota negara
dipindahkan dari Madinah ke Damaskus, Syria. Sistem pergantian khalifah tidak lagi
dilakukan secara musyawarah, tetapi didasarkan pada garis keturunan. Kekhalifahan
Abbasiyah berkuasa dari tahun 750 – 1258). Mereka memindahkan pusat kekhalifahan
dari Damaskus ke Baghdad. Dalam masa pemerintahan kekhalifahan ini, masyarakat
Islam mencapai puncak kejayaan.
3. Menurut catatan Chou Ku-Fei, di Indonesia pada 1178 M, terdapat dua tempat yang
menjadi komunitas orang Ta-Shih (Arab), yaitu Fo-lo-an (Kuala Brag, Trengganu, dan
Malaysia) dan Sumatra Selatan.
4. Masuknya Islam ke Indonesia dilakukan dengan jalan damai melalui perdagangan dan
da’wah oleh para mubaligh dan sufi. Namun, adakalanya penyebaran diwarnai dengan
penaklukan, misalnya jika situasi politik di kerajaan-kerajaan itu mengalami kekacauan
akibat perebutan kekuasaan. Islam juga berfungsi sebagai alat untuk mempersatukan
kekuatan dalam menghadapi lawan.
5. Para pedagang Arab dan Gujarat berdagang di p ir pantai dan berda’wah menyebarkan
agama Islam. Mereka kemudian membangun perkampungan-perkampungan di p ir
pantai dan menikah dengan gadis-gadis pribumi. Pernikahan tersebut menyebabkan
para gadis dan keluarganya kemudian ikut memeluk Islam. Para pedagang juga
mendekati para bangsawan kerajaan untuk memeluk Islam.
6. Penyebaran Islam di Pulau Kalimantan dapat diketahui dari Hikayat Banjar milik
Kerajaan Banjar. Islamisasi dilatarbelakangi adanya kepentingan politik Kerajaan
Demak dalam konflik antara Kerajaan Banjar dan Kerajaan Daha. Di Sulawesi,
terutama bagian Selatan, agama Islam masuk pada abad ke-16. Di daerah ini Islamisasi
terjadi melalui konversi pusat kekuasaan (istana/keraton). Konversi agama dijalankan
dengan pusat kekuasaan yang telah ada.
7. Sistem sosial masyarakat di Indonesia setelah masuknya Islam merujuk pada nilai-nilai
kesetaraan. Mobilitas sosial masyarakat terjadi secara horisontal maupun vertikal,
terbentuknya pusat-pusat kebudayaan di masjid-masjid.
8. Syarat untuk masuk Islam mudah, agama Islam tidak mengenal sistem pembagian
masyarakat berdasarkan pembedaan kasta, penyebaran Islam dilakukan dengan jalan
yang relatif damai, sifat bangsa Indonesia yang ramah tamah memberi peluang untuk
bergaul lebih erat dengan bangsa lain, upacara-upacara keagamaan dalam Islam lebih
sederhana dan dipadankan dengan upacara-upacara yang telah ada sebelumnya.
9. Jaringan ekonomi dan intelektual Islam dimulai pada jalur perdagangan. Pertemuan
dengan pedagang asing adalah pintu utama jaringan ekonomi sehingga tidak salah yang
menjadi titik pentingnya adalah kota-kota pelabuhan.
10. Para wali berperan sebagai juru da’wah, penyebar, dan perintis agama Islam khususnya
di Pulau Jawa.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai
daerah
Mengidentifikasi ciri-ciri pokok sistem dan struktur sosial masyarakat di kerajaan-
kerajaan bercorak Islam di berbagai daerah
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah
Ciri-ciri pokok sistem dan struktur sosial masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak
Islam di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi jigsaw, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengidentifikasi Diskusikanlah H. Siswa dapat
ciri-ciri pokok sistem mengenai muncul Mendeskripsikan muncul
dan struktur sosial dan berkembangnya dan berkembangnya
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
masyarakat di kerajaan- kerajaan-kerajaan kerajaan-kerajaan Islam
kerajaan bercorak Islam Islam di berbagai di berbagai daerah
di berbagai daerah daerah
Sebutkan
pahlawan-pahlawan
Islam dan sastrawan
Islam besar yang
berasal dari Kerajaan
Aceh! Sebutkan pula
kontribusinya baik
dalam hal
perjuangan maupun
karya sastra!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 87 – 114)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menunjukkan peta wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendemonstrasika Tunjukkanlah Siswa dapat
n peta wilayah wilayah kekuasaan Menunjukkan peta
kekuasaan kerajaan- Kerajaan Mataram wilayah kekuasaan
kerajaan Islam di Islam! kerajaan-kerajaan Islam
berbagai daerah di berbagai daerah
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 87 – 114)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Tes lisan mengenai wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan struktur birokrasi, hubungan pusat daerah, dan hukum di kerajaan-
kerajaan yang bercorak Islam
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Struktur birokrasi, hubungan pusat daerah, dan hukum di kerajaan-kerajaan yang
bercorak Islam
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendeskripsikan Kerajaan yang Siswa dapat
struktur birokrasi, termasuk Uli Siwa Mendeskripsikan struktur
hubungan pusat daerah, adalah ... birokrasi, hubungan pusat
dan hukum di kerajaan- a) Halmahera daerah, dan hukum di
kerajaan yang bercorak b) Ambon kerajaan-kerajaan yang
Islam bercorak Islam
c) Seram
d) Ternate
Uraikan
kehidupan politik di
kerajaan Banten!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 87 – 114)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 112 – 114 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
114 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. a
2. c
3. b
4. b
5. a
6. e
7. e
8. b
9. c
10. c
11. b
12. d
13. b
14. e
15. a
16. c
17. b
18. b
19. a
20. a
B.
1. Kerajaan Malaka memiliki letak yang strategis, yaitu berada di tepi Selat Malaka,
menyebabkan kerajaan ramai dikunjungi para pedagang.
2. Raja-raja yang memerintah setelah Sultan Iskandar Muda tidak mampu
mempertahankan wilayah Kerajaan Aceh yang luas. Terjadi perpecahan antarkelompok
antara golongan ulama (tengku) dan golongan bangsawan (teuku).
3. Di Kerajaan Demak terjadi perebutan kekuasaan hingga menimbulkan perpecahan.
Akhirnya Demak berada dalam kekuasaan Kerajaan Mataram.
4. VOC menjalankan politik adu domba (devide et impera) dengan mempengaruhi anak
Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu Sultan Haji. Sultan Haji dekat dengan VOC sehingga
menimbulkan persengketaan dan perang saudara. Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan
wafat pada tahun 1692. Kerajaan Banten menjadi kerajaan boneka VOC.
5. Basis perekonomian Demak adalah pertanian beras, sektor perdagangan dan kelautan
semakin berkembang setelah Demak berhasil menguasai beberapa pelabuhan penting.
6. Kehidupan politik di Kerajaan Banten sangat dipengaruhi oleh VOC karena Sultan Haji
cenderung bersahabat dengan VOC. Ayah Sultan Haji, Sultan Ageng Tirtayasa, tidak
menyetujui hubungan tersebut sehingga terhjadi persengketaan dan perang saudara.
7. Perjanjian Giyanti (1755), Kerajaan Mataram terbagi dua, yaitu Kesultanan Yogyakarta
dan Kasuhunan Surakarta. Perjanjian Salatiga (1757), Kerajaan Mataram terbagi tiga
daerah, yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kasuhunan Surakarta, dan Mangkunegaran.
8. Belanda mendapatkan bantuan dari Aru Palaka, Raja Bone.
9. Portugis mendekati Ternate dan membujuk agar diizinkan membangun Benteng Sao
Paolo. Hal itu hanyalah taktik Portugis agar dapat memonopoli perdagangan dan
menguasai Ternate.
10. Tidak ada pemimpin yang cakap, masuknya pengaruh Barat ke Indonesia.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi perpaduan tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam institusi
sosial masyarakat di berbagai daerah
Mendeskripsikan proses percampuran kepercayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam
dalam kehidupan keagamaan masyarakat di berbagai daerah
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perpaduan tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam institusi sosial masyarakat
di berbagai daerah
Percampuran kepercayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam dalam kehidupan
keagamaan masyarakat di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengidentifikasi Diskusikanlah Siswa dapat
perpaduan tradisi lokal, mengenai warisan Mengidentifikasi
Hindu-Buddha, dan peninggalan perpaduan tradisi lokal,
Islam dalam institusi pengaruh budaya Hindu-Buddha, dan Islam
sosial masyarakat di Hindu-Buddha yang dalam institusi sosial
berbagai daerah sampai saat ini masih masyarakat di berbagai
secara konsisten daerah
dilaksanakan di
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
dalam masyarakat
kita!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 115 – 136)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi proses percampuran seni bangunan lokal, Hindu-Buddha, dan
Islam di berbagai wilayah Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Percampuran seni bangunan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di berbagai wilayah
Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis Apakah Siswa dapat
proses percampuran seni pengaruh Islam Menganalisis proses
bangunan lokal, Hindu- dalam hal seni percampuran seni
Buddha, dan Islam di bangunan di bangunan lokal, Hindu-
berbagai wilayah Indonesia! Buddha, dan Islam di
Indonesia berbagai wilayah
Indonesia
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 115 – 136)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Penilaian Tes tertulis: - Pilihan ganda hal 128 – 130 no. 1 – 20 dan hal 132 – 136 no. 1
- 50 (skor 1 s/d 70)
- Uraian hal 130 no. 1 – 10 dan hal 136 no. 1 - 15
(skor setiap soal benar 2 tetapi bila mendekati 1)
Kunci Jawaban 10. e
A. 11. d
1. d 12. a/b
2. b 13. b
3. b 14. a
4. e 15. c
5. c 16. c
6. c 17. c
7. e 18. b
8. a 19. c
9. b 20. c
B.
1. Bentuk candi di Indonesia merupakan akulturasi dengan kebudayaan lokal punden
berundak-undak. Hasil kesusastraan zaman kuno terutama berasal dari kerajaan-
kerajaan di Jawa dan Bali mendapat pengaruh Hindu-Buddha berupa prosa dan puisi
atau tembang.
2. Swarloka (atap candi) melambangkan dunia para dewa. Bhurwaloka (tubuh candi)
biasanya terdapat patung dewa. Bhurloka (kaki candi) terdapat peripih untuk air suci.
3. Kamadatu (dasar candi) melambangkan manusia dalam rahim ibu. Rupadatu (tengah
candi) melambangkan kehidupan manusia penuh nafsu keduniaan. Arupadatu (atas
candi) melambangkan manusia sudah mencapai nirwana.
4. Agama Hindu memperkenalkan konsep dewa, sedangkan agama Buddha
memperkenalkan samsara dan moksa. Namun, ajaran Hindu-Buddha tidak
menyebabkan hilangnya kepercayaan asli Indonesia.
5. Sistem penanggalan yang berkembang ketika kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia
adalah Tahun Saka. Tahun Saka berasal dari India Barat yang baru diterapkan pada
penanggalan tahun 78. Sistem penanggalan Tahun Saka digunakan di Indonesia pada
abad ke-7 sampa ke-14.
6. Bangunan masjid dengan arsitektur khas Indonesia, yaitu atap bersusun atau tumpang
dan dilengkapi dengan menara. Batu nisan berhias kaligrafi, berbentuk melengkung
seperti kubah masjid, dan dibuat dari bahan permanen seperti marmer.
7. Kebudayaan Islam memperkenalkan sistem masyarakat yang relatif lebih demokratis
dari masa sebelumnya. Agama Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam
masyarakat. Pengaruh budaya tampak dalam penggunaan kalender Islam.
8. Setelah Islam masuk ke Indonesia, banyak raja-raja yang memakai gelar sultan. Selain
itu, dalam aturan-aturan pemerintahan, seperti upacara penobatan raja sudah digunakan
aturan-aturan Islam.
9. Suluk merupakan salah satu karya sastra yang berisi ajaran tasawuf. Hikayat pada
dasarnya sama dengan dongeng atau cerita rakyat yang sudah ada sebelum masuknya
Islam kemudian disesuaikan dengan ajaran dan pengaruh Islam. Babad merupakan
kisah sejarah yang kadang memuat silsilah para raja suatu kerajaan Islam.
10. Qalam adalah ajaran pokok agama Islam tentang keesaan Tuhan.
Evaluasi Semester 1
A.
1. e 4. d
2. d 5. d
3. c 6. e
7. d 29. c
8. a 30. c
9. d 31. e
10. c 32. d
11. e 33. b
12. c 34. e
13. a 35. a
14. d 36. a
15. c 37. e
16. c 38. d
17. e 39. e
18. c 40. d
19. b 41. d
20. 42. d
21. e 43. c
22. c 44. d
23. d 45. e
24. d 46. c
25. d 47. a
26. b 48. c
27. d 49. d
28. b 50. c
B.
1. Pembagian masyarakat atas kasta pada dasarnya adalah pembagian tugas atau
pekerjaan. Kaum Brahmana bertugas mengurus soal kehidupan keagamaan. Kaum
Ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan, termasuk pertahanan negara. Kaum
Waisya bertugas berdagang, bertani, dan beternak. Sementara itu, Kaum Sudra bertugas
sebagai pekerja atau pelayan.
2. Kitab Veda terdiri atas empat bagian, yaitu Reg-Veda (kitab tertua), Yajur-Veda
(pedoman pengorbanan), Sama-Weda (pedoman zikir dan puji-pujian), Atharva-Weda
(kumpulan mantra-mantra gaib). Tripitaka terdiri atas tiga bagian, yaitu Sutta Pitaka
(kumpulan khotbah), Vinaya Pitaka (aturan kehidupan pendeta), Abhidharma Pitaka
(filosofi, psikologi, klasifikasi, dan sistematisasi doktrin).
3. Perdagangan di Indonesia semakin berkembang setelah lahirnya kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha. Pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, rakyat terkadang dengan
sukarela menjadi tenaga kerja dalam pembangunan istana, candi, dan jalan walau
dilakukan tanpa bayaran. Hal itu wujud kecintaan terhadap raja yang dianggap sebagai
titisan dewa.
4. Berdasarkan catatan dari biksu Cina, yaitu I-Tsing. Pada abad ke-7 terdapat kerajaan
Melayu yang berada di dekat Selat Malaka sebagai bagian dari kekuasaan Kerajaan
Sriwijaya.
5. Bentuk akulturasi Islam dengan lokal dalam seni bangunan terlihat dari bangunan masjid
yang menggunakan atap tumpang, digunakannya tiang penopang yang mengikuti bentuk
rumah tradisional Jawa, digunakannya menara masjid untuk mengumandangkan azan.
Setelah Islam masuk ke Indonesia, banyak raja-raja yang memakai gelar sultan. Selain itu,
dalam aturan-aturan pemerintahan, seperti upacara penobatan raja sudah digunakan aturan-
aturan Islam. Kebudayaan Islam memperkenalkan sistem masyarakat yang relatif lebih
demokratis dari masa sebelumnya. Agama Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam
masyarakat. Pengaruh budaya tampak dalam penggunaan kalender Islam.
6. Dinasti Sanjaya: Raja Sanna, Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Pikatan, Rakai
Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, Raja Balitung, Sri Maharaja Tulodhong, Sri Maharaja
Rakai Wawa. Dinasti Syailendra: Raja Indra, Raja Samaratungga.
7. Khalifah Abu Bakar memenangkan Perang Riddah, membasmi nabi-nabi palsu,
pengumpulan lembaran surat-surat Alquran. Khalifah Umar bin Khattab menguasai Jazirah
Arab, Palestina, Syria, sebagian besae Persia dan Mesir, mendirikan Baitul Maal, menempa
mata uang, dan menciptakan Tahun Hijriah. Khalifah Usman bin Affan meresmikan
pembukuan Kitab Al-Quran, membangun bendungan, jalan-jalan, masjid, dan memperluas
kekuasaan Islam ke Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, sebagian Persia, Transoxania, dan
Tabaristan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menghadapi berbagai pergolakan.
8. Setelah masa Khulafaur Rasyidin, sistem pergantian khalifah tidak lagi dilakukan secara
musyawarah antara pemuka agama, tetapi didasarkan pada garis keturunan.
9. Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan daerah penghasil rempah-rempah terbesar. Dengan
adanya kepentingan penguasaan perdagangan, terbentuklah persekutuan Uli Lima dipimpin
oleh Ternate dan Uli Siwa yang dipimpin oleh Tidore. Persaingan ini dipengaruhi oleh
kedatangan Portugis dan Spanyol yang berhasil mendirikan benteng. Pembangunan benteng
mendapat tentangan dari Sultan Hairun, sehingga diadakan perundingan antara Portugis
dengan Sultan Hairun. Namun, Sultan Hairun terbunuh dan rakyat semakin membenci
Portugis. Perlawanan dilanjutkan oleh Sultan Baabullah yang berhasil mengusir Portugis
pada tahun 1575.
10. Suluk merupakan salah satu karya sastra yang berisi ajaran tasawuf. Hikayat pada dasarnya
sama dengan dongeng atau cerita rakyat yang sudah ada sebelum masuknya Islam
kemudian disesuaikan dengan ajaran dan pengaruh Islam. Babad merupakan kisah sejarah
yang kadang memuat silsilah para raja suatu kerajaan Islam.
11. Pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Raden Wijaya adalah menantu Raja
Kertanegara dari Kerajaan Singasari.
12. Bentuk atap tumpang pada masjid di Indonesia merupakan akulturasi kebudayaan Islam,
Hindu-Buddha, dan prasejarah. Bentuk candi-candi di Indonesia yang berakulturasi dengan
punden berundak-undak. Aksara Jawa dan Bali dipengaruhi oleh tulisan India. Penggunaan
huruf Arab pada seni kaligrafi.
13. Pedagang muslim melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan Islam. Para pedagang
banyak yang menikah dengan wanita pribumi yang kemudian diminta untuk masuk Islam.
Pendidikan Islam dilakukan di pesantren-pesantren. Saluran penyebaran Islam juga melalui
tasawuf yang banyak dijumpai dalam cerita babad dan hikayat.
14. Dinasti Meurah Khair didirikan oleh Meurah Khair bergelar Maha Raja Mahmud Syah,
15. memerintah dari tahun 1402-1708. Raja terakhir dari Dinasti ini adalah Sultan Nazimuddin
Al-Kamil. Ia tidak memiliki keturunan sehingga terjadi perebutan kekuasaan. Dinasti
Meurah Silu didirikan olehnya sendiri dan ia bergelar Sultan Malik Al-Saleh (1285-1297)
yang juga keturunan raja Perlak. Ia berhasil memperkuat pengaruh Kerajaan Samudra Pasai
menjadi kerajaan perdagangan di Malaka.
16. Ingin menyatukan Pulau Jawa di bawah kekuasaan Mataram.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menghubungkan merkantilisme dan kapitalisme dengan perkembangan
kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Merkantilisme dan kapitalisme
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mencari artikel di Buatlah Siswa dapat
perpustakaan dan rangkuman Menghubungkan
internet mengenai mengenai pengertian merkantilisme dan
pengertian merkantilisme dan kapitalisme dengan
merkantilisme dan kapitalisme dan perkembangan
kapitalisme dan hubungannya dengan kolonialisme dan
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
hubungannya dengan kolonialisme dan imperialisme Barat di
kolonialisme dan imperialisme Barat Indonesia
imperialisme Barat di di Indonesia
Indonesia
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 137 – 170)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio berbentuk rangkuman mengenai pengertian merkantilisme dan
hubungannya dengan kolonalisme dan imperialisme Barat berdasarkan informasi
yang didapat dari perpustakaan dan internet.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menunjukkan peta jalur kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
Mendeskripsikan kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendemonstrasika Tunjukkanlah jalur Siswa dapat
n peta jalur kedatangan kedatangan Bangsa Menunjukkan peta jalur
bangsa-bangsa Barat ke Belanda ke kedatangan bangsa-
Indonesia Indonesia! bangsa Barat ke
Indonesia
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendeskripsikan Buatlah uraian Siswa dapat
kedatangan bangsa- analitis mengenai Mendeskripsikan
bangsa Barat ke pengaruh kedatangan kedatangan bangsa-
Indonesia bangsa-bangsa Barat bangsa Barat ke
ke Indonesia Indonesia
terhadap
perkembangan
masyarakat!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 137 – 170)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Tes lisan berdasarkan peta peta jalur kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
Portofolio berbentuk uraian analitis mengenai pengaruh kedatangan bangsa-bangsa
Barat ke Indonesia terhadap perkembangan masyarakat.
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan,
mempersiapkan bahan-bahan.
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/laporan penelitian,
kesimpulan, dan rangkuman
dengan tepat. Menjabarkan peta
dan skema sesuai dengan tema
yang diajukan. Melukis sesuai
dengan wujud benda yang telah
ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas Karangan/penelitian, kesimpulan,
karangan rangkuman, peta, skema, dan
lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan perkembangan kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan Diskusikanlah Siswa dapat
perkembangan tentang pengaruh Mendeskripsikan
kekuasaan Bangsa kegiatan perkembangan kekuasaan
Eropa di Indonesia perdagangan dengan Bangsa Eropa di
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
bangsa Eropa Indonesia
terhadap
perkembangan
perekonomian
masyarakat
Indonesia! (Aktivitas
hal
F. Penilaian
Unjuk kerja berbentuk diskusi mengenai pengaruh kegiatan perdagangan dengaan
bangsa Eropa terhadap perkembangan perekonomian masyarakat Indonesia
(Aktivitas hal 153).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan kondisi masyarakat Indonesia masa kolonial
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Kondisi masyarakat Indonesia masa kolonial
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan Diskusikanlah Siswa dapat
kondisi masyarakat tentang kegagalan Mendeskripsikan kondisi
Indonesia masa kolonial proses industrialisasi masyarakat Indonesia
di Indonesia pada masa kolonial
masa kolonial!
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusikanlah pula
tentang proses
perkembangan tata
ruang kota Indonesia
pada masa kolonial!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 137 – 170)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk kerja berbentuk diskusi mengenai kegagalan proses industrialisasi di
Indonesia pada masa kolonial dan proses perkembangan tata ruang kota Indonesia
pada masa kolonial (Aktivitas hal 162).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menjelaskan perlawanan masyarakat Indonesia terhadap kekuasaan asing
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perlawanan masyarakat Indonesia terhadap kekuasaan asing
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menjelaskan Apa yang Siswa dapat
perlawanan masyarakat dimaksud dengan Menjelaskan perlawanan
Indonesia terhadap kebijakan kerja masyarakat Indonesia
kekuasaan asing paksa! terhadap kekuasaan asing
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan
“Mengapa perlawanan Diponegoro disebut Perang Jawa?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan perlawanan masyarakat Indonesia di berbagai daerah
terhadap kekuasaan asing. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pilihan ganda (hal 167 – 169 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 169 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 137 – 170)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 167 – 169 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
169 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. a 11. a
2. b 12. d
3. b 13. c
4. a 14. d
5. c 15. a
6. e 16. d
7. c 17. c
8. d 18. b
9. e 19. e
10. b 20. b
B.
1. Politik imperialisme kuno terdiri atas usaha untuk mendapatkan logam mulia (gold),
mendapatkan kejayaan bangsa (glory), dan menyebarkan ajaran agama Kristen (gospel).
2. Mendapatkan daerah pemasaran hasil industri, mendapatkan daerah penghasil bahan
mentah atau bahan baku, mendapatkan daerah penanaman modal, mengeksploitasi
sumber daya alam dan manusia di daerah baru.
3. Membantu Ternate dalam pertikaian dengan Tidore. Portugis membujuk Ternate agar
diizinkan untuk membangun benteng dan memonopoli perdagangan.
4. Hak Oktrooi adalah hak khusus VOC yang diberikan oleh Parlemen Belanda untuk
monopoli perdagangan, memiliki tentara dan membangun benteng, mata uang sendiri,
mengangkat pegawai dan melakukan pengadilan.
5. Kebijakan kerja paksa merupakan peraturan pemerintah kolonial yang mewajibkan
penduduk pribumi untuk bekerja pada pemerintah kolonial.
6. Sistem pemerintah kolonial Belanda di Indonesia mengalami perubahan-perubahan.
Dari kebijakan Daendels untuk mempertahankan Pulau Jawa dari Serangan Inggris,
Tanam Paksa yang dicetuskan van den Bosch, Politik Pintu Terbuka, hingga Politik
Etis. Kebijakan-kebijakan tersebut memiliki pola yang berbeda tetapi tetap satu tujuan,
yaitu memberikan keuntungan besar bagi pemerintah kolonial Belanda.
7. Pada tahun 1870, Belanda menerapkan kebijakan ekonomi pintu terbuka. Dengan
kebijakan ini, dimulailah era komersialisasi, moneterisasi, dan industrialisasi di
Indonesia. Belanda memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada perusahaan-
perusahaan swasta untuk masuk ke Indonesia, melakukan perdagangan, dan
menanamkan modalnya di Indonesia. Kekuatan modal asing yang masuk ke Indonesia,
secara tidak langsung telah mendorong proses industrialisasi secara lebih cepat.
8. Pengaruh budaya Barat yang diterima oleh masyarakat Indonesia seringkali disebut
proses “westernisasi”. Proses westernisasi pada masa kolonial berlangsung, terutama
melalui jalur pemerintahan dan pendidikan. Melalui kedua jalur ini, mulai dipelajari
bahasa Belanda, tata cara pergaulan Eropa, dan etiket berpakaian ala Eropa.
9. Pendirian sekolah untuk kaum pribumi pada awalnya untuk mendidik calon-calon
birokrat pemerintah. Sekolah tersebut bernama OSVIA yang didirikan di Bandung,
Magelang, dan Probolinggo. Pada tahun 1848, mulai dibuka sekolah secara massal,
seperti HIS, MULO, AMS, serta HBS. Pada tahun 1851, dibuka sekolah guru
(Kweekschool dan Hogere Kweekschool) dan sekolah dokter (STOVIA). Baru pada
akhir abad ke-19, mulai dibuka Sekolah Angka 1 dan Sekolah Angka 2.
10. Pengaruh Barat terhadap kehidupan masyarakat Indonesia telah menimbulkan nilai-nilai
baru dan melalui jalur pendidikan nilai kebangsaan mulai tumbuh. Di dalam bidang
agama, pemerintah kolonial membatasi dan mengontrol kegiatan masyarakat.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menghubungkan faham liberalisme, sosialisme, nasionalisme, pan-islamisme, dan
demokrasi dengan munculnya nasionalisme di Asia, Afrika, dan kesadaran
kebangsaan Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Faham liberalisme, sosialisme, nasionalisme, pan-islamisme, dan demokrasi serta
kesadaran nasionalisme di Asia dan Afrika
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mencari artikel di Baca lebih Siswa dapat
perpustakaan dan banyak sumber buku Menghubungkan faham
internet mengenai faham dan artikel mengenai liberalisme, sosialisme,
liberalisme, sosialisme, faham-faham yang nasionalisme, pan-
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
nasionalisme, pan- telah diuraikan islamisme, dan demokrasi
islamisme, dan sebelumnya! Lalu, dengan munculnya
demokrasi serta berilah pendapat ideologi nasionalisme di
kesadaran berbangsa di Anda tentang Asia, Afrika, dan
Asia dan Afrika masing-masing kesadaran kebangsaan
kebaikan dan Indonesia
kelemahan setiap
faham dalam bentuk
uraian analitis!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 171 – 190)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio berbentuk uraian analitis tentang masing-masing kebaikan dan
kelemahan setiap faham dalam bentuk uraian analitis (Aktivitas 176).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan pergerakan kebangsaan di Asia dan Afrika
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Pergerakan kebangsaan di Asia dan Afrika
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi jigsaw
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan Diskusikanlah Siswa dapat
pergerakan kebangsaan pergerakan Mendeskripsikan
di Asia dan Afrika kebangsaan di Asia pergerakan kebangsaan
dan Afrika! di Asia dan Afrika
a. Filipina
b. Malaysia
c. Vietnam
d. India
e. Mesir
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 171 – 190)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai pergerakan kebangsaan di Asia
dan Afrika
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menghubungkan kehidupan kekotaan dengan munculnya pergerakan kebangsaan
Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Kehidupan kekotaan dan munculnya pergerakan kebangsaan Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menghubungkan Sebutkan faktor- Siswa dapat
kehidupan kekotaan faktor yang Menghubungkan
dengan munculnya membuat lahirnya kehidupan kekotaan
pergerakan kebangsaan gerakan pemuda di dengan munculnya
Indonesia Indonesia! pergerakan kebangsaan
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Indonesia
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 171 – 190)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 187 – 190 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
190 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. a 11. c
2. d 12. c
3. e 13. a
4. b 14. b
5. a 15. b
6. c 16. d
7. c 17. b
8. c 18. b
9. a 19. c
10. a 20. a
B.
1. Liberalisme adalah faham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal
dari kebahagiaan hidup. Jadi, titik pusat dari faham ini adalah individu. Esensi dari
faham liberalisme terhadap munculnya kesadaran berbangsa dan sikap nasionalisme
bangsa Asia Afrika adalah inti semangat bebas untuk menentukan nasib sendiri; nasib
setiap individu merupakan satu entitas yang bebas dari pengaruh orang lain.
2. Faham-faham tersebut membangun sebuah kesadaran bersama akan pentingnya
kemerdekaan untuk mengangkat masyarakatnya dari kemiskinan, kebodohan, dan
keterbelakangan.
3. Proses transfer pemikiran dan ide-ide antara tokoh terpelajar menumbuhkan rasa
persatuan, rasa senasib, dan semangat untuk memperbaiki bangsanya. Kuatnya rasa
persatuan, rasa senansib, dan semangat untuk memperbaiki bangsa ini memupuskan
identitas kedaerahan mereka masing-masing untuk kemudian melebur menjadi satu
tujuan, yaitu mewujudkan sebuah negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
4. Kaum terpelajar dan pers adalah kelompok pertama yang menyadari nasib bangsanya.
Pers berperan untuk mentransfer ide-ide kemerdekaan. Tumbuhnya pers merupakan
awal dari kebebasan menyatakan pendapat. Adanya peningkatan diri dan emansipasi
untuk Indonesia yang lebih baik.
5. Mahatma Gandhi mengemukakan lima konsep perjuangan, yaitu ahimsa, satyagraha,
hartal, swadesi, dan suaraji.
6. Liberalisme adalah faham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal
dari kebahagiaan hidup. Sosialisme merupakan faham yang tidak memusatkan
perhatiannya pada indivdu, tetapi pada masyarakat secara keseluruhan. Pan-islamisme
merupakan sebuah faham yang dirumuskan oleh tokoh Islam Jamaluddin Al-Afghani
sebagai sebuah cita-cita manifestasi dari prinsip Islam mengenai pentingnya persatuan
dan kesatuan antara umat Islam di seluruh dunia. Demokrasi berarti suatu pemerintahan
yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
7. Pergerakan nasionalisme di Filipina berawal dari munculnya Liga Filipina yang
dipimpin oleh Jose Rizal pada tahun 1892. Liga Filipina dibentuk untuk melawan
dominasi penjajahan Spanyol di Filipina. Perjuangan nasionalisme diteruskan oleh
Aguinaldo. Kemudian, ia memproklamirkan berdirinya Filipina merdeka pada 12 Juni
1898. Namun, Amerika Serikat juga bermaksud menguasai Filipina dan Aguinaldo
melakukan perlawanan gerilya selama 4 tahun hingga ia ditangkap pada tahun 1898.
Dekolonisasi Amerika Serikat di Filipina berlangsung pada 4 Juli 1946. Amerika
Serikat menyerahkan kedaulatan kepada Filipina dan mengangkat Manuel Royas Acuna
sebagai presiden pertama Filipina.
8. Ho Chi Minh mendirikan Indochinese Communist Party pada 1930. Ia juga menjadi
pelopor atas berdirinya gerakan kemerdekaan yang berhaluan komunis dengan nama
Viet Minh. Ho Chi Minh dengan organisasi pergerakan Viet Ninh-nya langsung
memproklamirkan berdirinya Republik Demokratik Vietnam dengan Ho Chi Minh
sebagai presidennya.
9. Adanya kesadaran kebangsaan yang dimiliki oleh para pemuda yang telah mendapatkan
pendidikan sehingga memiliki keinginan untuk mengusahakan kemerdekaan. Keinginan
untuk bersatu dan merdeka melahirkan gerakan pemuda di Indonesia.
10. Pergerakan nasionalisme di Asia dan Afrika mendorong munculnya kebangkitan
nasional di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa bangsa Barat dapat dikalahkan
oleh bangsa-bangsa yang terjajah di Asia dan Afrika sehingga memberikan semangat
juang bangsa Indonesia untuk merdeka.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi perkembangan politik kolonial Belanda
Mengidentifikasi latar belakang tumbuh dan berkembangnya nasionalisme di
Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan politik kolonial Belanda
Latar belakang tumbuh dan berkembangnya nasionalisme di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan latar Diskusikanlah Siswa dapat
belakang tumbuh dan pengaruh sistem Mengidentifikasi
berkembangnya tanam paksa, politik perkembangan politik
nasionalisme di etis, perkembangan kolonial Belanda
Indonesia media komunikasi- Siswa dapat
transportasi, dan Mengidentifikasi latar
nasionalisme di belakang tumbuh dan
Asia-Afrika bagi berkembangnya
perkembangan nasionalisme di
nasionalisme di Indonesia
Indonesia!
Buatlah uraian
analitis berdasarkan
hasil diskusi!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 191 – 228)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai pengaruh sistem tanam paksa,
politik etis, perkembangan media komunikasi-transportasi, dan nasionalisme di
Asia-Afrika bagi perkembangan nasionalisme di Indonesia (Aktivitas hal 196).
Portofolio berupa karangan analitis berdasarkan hasil diskusi (Aktivitas hal 196).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi proses terbentuknya transformasi etnik dan berkembangnya
identitas kebangsaan Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Proses terbentuknya transformasi etnik dan berkembangnya identitas kebangsaan
Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan proses Diskusikanlah Siswa dapat
terbentuknya pengertian Mendeskripsikan proses
transformasi etnik dan nasionalisme dan terbentuknya
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
berkembangnya peranannya dalam transformasi etnik dan
identitas kebangsaan masyarakat berkembangnya identitas
Indonesia sekarang! (Aktivitas kebangsaan Indonesia
hal 200)
Buatlah uraian
analitis berdasarkan
hasil diskusi!
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 191 – 228)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai pengertian nasionalisme dan
peranannya dalam masyarakat sekarang (Aktivitas hal 200).
Portofolio berupa karangan analitis berdasarkan hasil diskusi (Aktivitas hal 200).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan perkembangan ideologi dan organisasi pergerakan nasional
Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan ideologi dan organisasi pergerakan nasional Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi jigsaw
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan Diskusikanlah Siswa dapat
ideologi dan organisasi perkembangan Mendeskripsikan
pergerakan nasional ideologi dan perkembangan ideologi
Indonesia organisasi dan organisasi
pergerakan nasional pergerakan nasional
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Indonesia! Indonesia
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 191 – 228)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi jigsaw mengenai organisasi pergerakan kebangsaan,
organisasi pemuda, organisasi kepanduan, serta kongres pemuda.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi beberapa peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya
kebijakan keras pemerintah Hindia Belanda terhadap pergerakan kebangsaan
Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Beberapa peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya kebijakan keras
pemerintah Hindia Belanda terhadap pergerakan kebangsaan Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengidentifikasi Jelaskan latar Siswa dapat
beberapa peristiwa belakang Mengidentifikasi
penting yang didirikannya GAPI! beberapa peristiwa
mengakibatkan penting yang
munculnya kebijakan mengakibatkan
keras pemerintah munculnya kebijakan
Hindia Belanda keras pemerintah Hindia
terhadap pergerakan Belanda terhadap
kebangsaan Indonesia pergerakan kebangsaan
Indonesia
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 191 – 228)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 226 – 228 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
228 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. b 11. a
2. c 12. b
3. b 13. a
4. d 14. d
5. a 15. a
6. d 16. d
7. a 17. a
8. d 18. d
9. e 19. a
10. e 20. a
B.
1. Pada masa tanam paksa, pemerintah kolonial Belanda melakukan pengawasan dan
pengelolaan secara langsung terhadap kebijakan yang diterapkan di Indonesia. Pada
masa liberal, pemerintah kolonial Belanda memberikan kebebasan kepada pihak swasta
untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
2. PKI berhasil menempatkan dirinya sebagai partai besar dan melaksanakan
pemberontakan terhadap Belanda pada tahun 1926. Pemberontakan tersebut dirancang
oleh tokoh-tokoh PKI, seperti Sardjono, Budi Sutjitro, dan Sugono.
3. Para pemuda yang berada jauh dari kampung halaman terbentuk jati diri dan
kepribadiannya. Mereka mengadakan pertemuan-pertemuan sehingga membangkitkan
semangat kedaerahan asal tempat tinggalnya. Semangat kedaerahan kemudian
mendorong berdirinya organisasi pemuda kedaerahan yang merupakan awal dari proses
integrasi nasional.
4. Pendidikan memberikan pengetahuan baru dan membuka cakrawala pemikiran para
pemuda Indonesia. Dengan mengenyam pendidikan, para pemuda mendapatkan
informasi dari berbagai sumber sehingga mengetahui perkembangan politik dunia.
Perkembangan politik dan munculnya faham-faham baru membangkitkan semangat
nasionalisme di Indonesia.
5. Latar belakang intern munculnya nasionalisme di Indonesia adalah penderitaan yang
dirasakan rakyat, munculnya kaum terpelajar, dan ingatan tentang kejayaan masa lalu.
Latar belakang ekstern munculnya nasionalisme di Indonesia adalah kemenangan
Jepang atas Rusia, nasionalisme di Asia dan Afrika, Revolusi Amerika, Revolusi
Prancis, dan Revolusi Rusia.
6. Emansipasi wanita dipelopori oleh R.A. Kartini. Dilanjutkan dengan gerakan wanita
yang merupakan bagian dari organisasi lokal kedaerahan atau keagamaan. Namun, pada
perkembangannya, tumbuh organisasi-organisasi perempuan yang berdiri sendiri,
seperti Keradjinan Amai Setia, Pawiyatan Wanito, Wanito Hadi, Wanita Rukun Sentosa,
dan Wanita Utomo. Kaum perempuan juga menerbitkan surat kabar dan mengadakan
Kongres Perempuan I dan Kongres Perempuan II.
7. Mempersatukan organisasi-organisasi politik di Indonesia.
8. Kongres Pemuda I menerima dan mengakui cita-cita persatuan Indonesia. Kongres
Pemuda II menghasilkan sumpah setia Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa,
Indonesia.
9. Kegagalan Petisi Sutardjo, kegentingan internasional akibat timbulnya fasisme, sikap
pemerintah yang kurang memperhatikan kepentingan-kepentingan bangsa Indonesia.
10. Organisasi kedaerahan yang berdiri pada awal abad ke-19 telah memiliki semangat
untuk berjuang melepaskan diri dari penjajahan. Namun, organisasi-organisasi tersebut
bersifat kedaerahan dan masih dalam proses menuju persatuan.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menjelaskan latar belakang Jepang menguasai Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Latar belakang Jepang menguasai Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menonton film The Carilah dan Siswa dapat Menjelaskan
Last Samurai tentang tontonlah film The latar belakang Jepang
Restorasi Meiji Jepang Last Samurai yang menguasai Indonesia
atau membaca berbagai dibintangi oleh Tom
literatur mengenai Cruise! Kaitkan dan
Restorasi Meiji analisislah cerita
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
dalam film tersebut
dengan Restorasi
Meiji pada abad ke-
19! Buatlah tulisan
berbentuk analisis
tentang nilai-nilai
dari peristiwa
Restorasi Meiji dan
kemunculan Jepang
sebagai bangsa
penjajah didukung
oleh berakhirnya
kekuasaan para
samura dan
digantikan oleh para
Shogun?
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 229 – 248)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio berbentuk uraian analitis tentang nilai-nilai dari peristiwa Restorasi Meiji
dan kemunculan Jepang sebagai bangsa penjajah didukung oleh berakhirnya
kekuasaan para samurai dan digantikan oleh para shogun (Analitika hal 244). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa
pendudukan
Mendeskripsikan dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya
pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa pendudukan
Dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya pemerintah pendudukan
Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, tanya jawab, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendeskripsikan Buatlah atau carilah Siswa dapat
zaman pendudukan sebuah gambar yang Mendeskripsikan
Jepang di Indonesia menceritakan pemerintahan Jepang di
tentang kekejaman Indonesia pada awal dan
pendudukan Jepang akhir masa pendudukan
di Indonesia! Lalu, Siswa dapat
buatlah sebuah Mendeskripsikan
karya tulis dampak kebijakan
mengenai opini dan politik, ekonomi, sosial,
pandanganmu dan budaya pemerintah
tentang kekejaman pendudukan Jepang
kolonialisme terhadap kehidupan
Jepang! (Aktivitas masyarakat di berbagai
244) daerah
Pemberontakan
terhadap Jepang
yang dilakukan di
Aceh dipmpin
oleh ...
a. Tengku Abdul
Jalil
b. H. Madriyan
c. Zaenal Mustofa
d. Teuku Hamid
e. Supriyadi
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 229 – 248)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio berbentuk karya tulis dan gambar yang menceritakan opini dan
pandangan mengenai kekejaman kolonialisme Jepang (Aktivitas hal 244).
Evaluasi pilihan ganda hal 245 – 248 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
247 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan jalannya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan Diskusikanlah Siswa dapat
jalannya Revolusi jalannya Revolusi Mendeskripsikan
Prancis, Revolusi Prancis, Revolusi jalannya Revolusi
Amerika, dan Revolusi Amerika, dan Prancis, Revolusi
Rusia Revolusi Rusia! Amerika, dan Revolusi
Rusia
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran
mengenai kondisi masyarakat Prancis sebelum Revolusi Prancis.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik mendiskusikan jalannya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan
Revolusi Rusia (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 249 – 285)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi mengenai mendiskusikan jalannya Revolusi Prancis,
Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia.
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia
terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap
perkembangan pergerakan nasional Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, tanya jawab
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengidentifikasi Pengganti Lenin Siswa dapat
pengaruh Revolusi untuk memimpin Mengidentifikasi
Prancis, Revolusi Uni Sovyet pengaruh Revolusi
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Amerika, dan Revolusi adalah ... Prancis, Revolusi
Rusia terhadap a. Thorsky Amerika, dan Revolusi
perkembangan b. Zinonov Rusia terhadap
pergerakan nasional perkembangan
c. Stalin
Indonesia pergerakan nasional
d. Lazimir Indonesia
e. Nicolas
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 249 – 285)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 276 – 278 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
278 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).
Kunci Jawaban
A.
1. e 11. b
2. b 12. e
3. c 13. d
4. d 14. a
5. c 15. a
6. d 16. c
7. d 17. b
8. a 18. b
9. b 19. a
10. b 20. b
B.
1. Banyaknya kebijakan yang memberatkan, tiga belas koloni tidak mau membayar pajak
yang banyak pada pemerintah tanpa ada imbalan pengakuan warga negara untuk
mereka di pemerintah Inggris.
2. New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island, Connecticut, New York, New Jersey,
Pennsylvania, Delaware, Maryland, Virginia, North Carolina, South Carolina, dan
Georgia.
3. Para penguasa masih bersikap diktator dan mendapat sokongan dari Niccolo
Machiavelli yang menulis buku Il Principe (Sang Penguasa). Kekuasaan raja tak
terbatas atasnegara saja, tetapi juga rakyat dan harta benda yang berada di wilayah
kekuasaannya.
4. Revolusi Prancis disebabkan oleh ketidakpuasan rakyat terhadap sikap pemerintah yang
absolut, beban pajak yang berat, gagal panen akibat buruknya cuaca dan kas negara
yang kosong, tetapi raja dan keluarganya masih hidup dalam kemewahan.
5. Penaklukan terhadap negara-negara Calvanist di Kerajaan Prancis, penghapusan
kekuasaan bangsawan dan keluarga raja, penghapusan fungsi dan peranan parlemen,
pemerintahan tanpa undang-undang, tanpa dewan/parlemen, tanpa hukum, tanpa
kepastian anggara dan tanpa batas apa pun.
6. Dengan semakin berkembangnya industri di Eropa, produk hasil industri pun semakin
melimpah. Untuk itu, guna melindungi kegiatan ekonominya, negara-negara Eropa
memerlukan daerah lain sebagai daerah pasar, investasi, dan pemasok bahan mentah
bagi industrinya.
7. Barang konsumsi melimpah dengan harga yang murah, terjadi urbanisasi, pemogokan
dan kerusuhan buruh akibat upah rendah, ketimpangan ekonomi, sistem transportasi
berkembang pesat, imperialisme dan kolonialisme modern.
8. John Kay (mesin tenun), James Hargraves (alat pemintal), Richard Arkwright (alat
tenun otomatis), Nicholas Joseph Cugnot (mobil bermesin uap), Benjamin Franklin
(percobaan listrik).
9. Ketidaksukaan rakyat terhadap kepemimpinan Tsar, adanya perbedaan sosial yang
mencolok antara kaum bangsawan dan rakyat, perubahan agraria yang tidak
memberikan dampak untuk para petani, dan kekalahan perang dengan Jepang pada
tahun 1905.
10. Revolusi Amerika tidak begitu memberikan dampak pada kehidupan masyarakat
Indonesia. Revolusi Prancis dampaknya pada Indonesia adalah berubahnya
pemerintahan di Belanda juga mempengaruhi pemerintahan di Indonesia. Revolusi
Industri memberikan dampak semakin banyaknya pemenuhan bahan baku. Revolusi
Rusia memberikan dampak meluasnya paham komunisme.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial,
Ekonomi, dan Politik di Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan
Politik di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, tanya jawab
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengidentifikasi Jelaskan akibat- Siswa dapat
pengaruh Revolusi akibat yang Mengidentifikasi
Industri di Eropa ditimbulkan oleh pengaruh Revolusi
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
terhadap Perubahan Revolusi Industri! Industri di Eropa
Sosial, Ekonomi, dan terhadap Perubahan
Politik di Indonesia Sosial, Ekonomi, dan
Politik di Indonesia
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
Buku sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 249 – 285)
Peta konsep
Power point
OHP/slide
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi semester 2 pilihan ganda hal 279 – 285 no. 1 – 50 (skor 1 s/d 50) dan soal
uraian hal 285 no. 1 – 15 (skor setiap soal benar 3 – 4).
26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.1. Menganalisis Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus
1945 dan Pembentukan Pemerintah Indonesia
Indikator : - Mendeskripsikan upaya mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia dari pembentukan BPUPKI hingga PPKI
- Mendeskripsikan peristiwa seputar Proklamasi dari
Rengasdengklok hingga Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan upaya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dari pembentukan
BPUPKI hingga PPKI
Mendeskripsikan peristiwa seputar Proklamasi dari Rengasdengklok hingga
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Upaya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Peristiwa seputar Proklamasi 17 Agustus 1945
C. Metode Pembelajaran
Diskusi jigsaw dan pemberian tugas
27
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusi jigsaw Diskusikan Siswa dapat
mengenai BPUPKI dan mengenai BPUPKI Mendeskripsikan upaya
PPKI dan PPKI! mempersiapkan
Mendeskripsikan Buatlah sebuah kemerdekaan Indonesia
peristiwa seputar kronologi singkat dari pembentukan
Proklamasi dari dari peristiwa- BPUPKI hingga PPKI
Rengasdengklok peristiwa politik di Mendeskripsikan
hingga Proklamasi seputar Proklamasi peristiwa seputar
Kemerdekaan Kemerdekaan Proklamasi dari
Indonesia Indonesia! Rengasdengklok hingga
Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
28
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 1 – 30)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw mengenai BPUPKI dan PPKI.
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
Nama
Kelompok Nilai Nilai Kriteria Penilaian :
Sikap/Aspek yang
No / Nama Kual Kuan Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
dinilai Indikator Kuantitati
peserta itatif titatif f
didik 80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
Penilaian kelompok 60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
29
1. Menyelesaikan tugas
kelompok dengan
baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Kronologi singkat dari peristiwa-peristiwa politik di seputar Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia (Aktivitas hal 14).
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
kronologi
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
kronologi sesuai dengan tema
yang diajukan
Penutup Memberikan kesimpulan
Orisinalitas karangan Kronologi merupakan hasil sendiri
Penyajian dan bahasa Bahasa sesuai EYD dan
komunikatif
Jumlah
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Ekonomi-Keuangan dan
Politik pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun
1950
Indikator : - Menganalisis kebijakan pemerintah Indonesia pada masa
awal kemerdekaan
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menganalisis kebijakan pemerintah Indonesia pada masa awal kemerdekaan
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Kebijakan pemerintah Indonesia pada masa awal kemerdekaan
C. Metode Pembelajaran
Pembelajaran inquiri dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran inquiri Maklumat Siswa dapat
mengenai kebijakan Pemerintah yang Menganalisis kebijakan
pemerintah Indonesia menyatakan pemerintah Indonesia
pada masa awal berdirinya Tentara pada masa awal
kemerdekaan Keamanan Rakyat kemerdekaan
(TKR) adalah ...
31
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
a. 5 Oktober 1945
b. 6 Oktober 1945
c. 20 Oktober 1945
d. 5 Oktober 1946
e. 3 Juni 1947
32
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 1 – 30)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 28 – 30 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 30
no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. b 11. c
2. c 12. b
3. a 13. e
4. a 14. b
5. c 15. c
6. b 16. c
7. a 17. c
8. a 18. e
9. a 19. b
10. c 20. a
B.
1. Mengajukan gagasan dasar negara.
2. Soekarno dan Hatta beranggapan
bahwa Proklamasi harus direncanakan dan diputuskan oleh PPKI. Sedangkan para
pemuda menganggap PPKI merupakan badan bentukan Jepang. Para pemuda kemudian
membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan dari pengaruh
Jepang dan membujuk agar segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Soekarno-Hatta dan para pemuda kemudian kembali ke Jakarta dan mempersiapkan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
3. Sukarni dan Chairul Saleh.
4. Kami bangsa Indonesia dengan ini
menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan
d.l.l. diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
5. Soekarno, M. Hatta, Moh. Yamin,
Ahmad Subardjo, A.A. Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wachid Hasjim, H.A. Salim, dan
Abikusno Tjokrosujoso.
33
6. Menetapkan pembentukan partai-partai
politik di Indonesia.
7. Memberikan bantuan kepada India
yang sedang dilanda kelaparan.
8. Membentuk Bank Negara Indonesia,
mengeluarkan Oeang Repoeblik Indonesia, nasionalisasi de Javasche Bank menjadi
Bank Indonesia, dan menerapkan program Gerakan Benteng.
9. Gerakan Benteng yang dicetuskan oleh
Dr. Sumitro Djojohadikusumo merupakan penataan kondisi ekonomi Indonesia dengan
mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional. Para pengusaha
nasional harus diberi prioritas untuk lebih berkembang dengan pemberian bantuan
modal dan pelatihan. Program Benteng dilaksanakan mulai bulan April 1950 hingga
1953. Program ini dimaksudkan untuk menghidupkan industri-industri kecil sebagai
kekuatan utama perekonomian nasional.
10. Strategi Ketahanan Ekonomi
merupakan strategi yang diterapkan Indonesia untuk membendung blokade ekonomi
yang dilakukan oleh Belanda.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
34
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Ekonomi-Keuangan dan
Politik pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun
1950
Indikator : - Menganalisis perkembangan situasi politik dan
kenegaraan Indonesia di awal kemerdekaan
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menganalisis perkembangan situasi politik dan kenegaraan Indonesia di awal
kemerdekaan
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan situasi politik dan kenegaraan Indonesia di awal kemerdekaan
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusi dan analisis Buatlah kelompok Siswa dapat
perkembangan situasi diskusi yang terdiri Menganalisis
politik dan kenegaraan 3-4 orang! Buatlah perkembangan situasi
Indonesia di awal analisis hubungan politik dan kenegaraan
kemerdekaan antara berbagai Indonesia di awal
35
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
peristiwa politik di kemerdekaan
seputar Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia! Susunlah
sebaik mungkin!
Jadikan tugas
portofolio dan
presentasikan di
depan kelas!
36
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 1 – 30)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk kerja dalam bentuk diskusi dan presentasi mengenai hubungan antara
berbagai peristiwa politik di seputar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia..
37
Mengetahui, ............, ………..............
Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
38
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Ekonomi-Keuangan dan
Politik pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun
1950
Indikator : - Mendeskripsikan konflik Indonesia-Belanda dalam
upaya mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan konflik Indonesia-Belanda dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Konflik Indonesia-Belanda 1945 – 1949
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi jigsaw
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusi jigsaw Diskusikanlah Siswa dapat
mengenai konflik konflik Indonesia- Mendeskripsikan konflik
Indonesia-Belanda Belanda dalam Indonesia-Belanda
dalam upaya upaya dalam upaya
mempertahankan mempertahankan mempertahankan
39
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
kemerdekaan kemerdekaan! kemerdekaan
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
40
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 31 – 58)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi jigsaw mengenai konflik Indonesia-Belanda
dalam upaya mempertahankan kemerdekaan.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
41
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Ekonomi-Keuangan dan
Politik Pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun
1950
Indikator : - Menganalisis perbedaan strategi dan ideologi pada masa
pemerintahan kabinet Syahrir, Amir Syarifuddin, dan
Hatta dalam menghadapi Belanda
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menganalisis perbedaan strategi dan ideologi pada masa pemerintahan kabinet
Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Hatta dalam menghadapi Belanda
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perbedaan strategi dan ideologi pada masa pemerintahan kabinet Syahrir, Amir
Syarifuddin, dan Hatta dalam menghadapi Belanda
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, tanya jawab, dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis Perundingan yang Siswa dapat
perbedaan strategi dan dilaksanakan pada Menganalisis perbedaan
ideologi politik pada masa pemerintahan strategi dan ideologi
42
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
masa pemerintahan kabinet Amir politik pada masa
kabinet Syahrir, Amir Syarifuddin pemerintahan kabinet
Syarifuddin, dan Hatta adalah ... Syahrir, Amir
dalam menghadapi a. Renville Syarifuddin, dan Hatta
Belanda b. Inter-Indonesia dalam menghadapi
Belanda
c. Linggarjati
d. Meja Bundar
e. Roem-Royen
43
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 56 – 58 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 58 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 31 – 58)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 56 – 58 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 58
no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. b 10. b
2. e 11. c
3. e 12. a
4. a 13. c
5. d 14. b
6. e 15. d
7. b 16. b
8. c 17. c
9. c 18. e
44
19. e 20. c
B.
1. Penyerangan pertama terjadi pada 20
November 1945. Setelah Kolonel Isdiman gugur, pimpinan digantikan oleh Kolonel
Sudirman dan dimulai penyerangan pada 12 Desember 1945. Penyerangan yang
dipimpin Kolonel Sudirman berhasil mengusir Sekutu dari Ambarawa.
2. Agresi Militer I merupakan
pelanggaran yang dilakukan oleh Belanda terhadap Perjanjian Linggarjati. Agresi
tersebut mendapat kecaman dari pihak luar sehingga dibentuk Komisi Tiga Negara.
Komisi Tiga Negara terdiri dari Australia, Belgia, dan Amerika Serikat yang
mengusulkan dilaksanakannya Perjanjian Renville. Perjanjian tersebut kembali
dilanggar oleh Belanda dengan melakukan Agresi Militer II. Tindakan tersebut
menyebabkan PBB membentuk UNCI yang mengusahakan penyelesaian konflik
Indonesia-Belanda.
3. Kabinet Syahrir memberikan prioritas
terhadap penyelesaian konflik Indonesia-Belanda dengan melakukan Perjanjian
Linggarjati. Namun, hasil perundingan tersebut banyak mendapat kecaman dari
kelompok politik lainnya. Strategi politik yang paling menonjol pada masa kabinet
Amir Syarifuddin adalah dilaksanakannya Perundingan Renville pada 17 Januari 1948.
Amir Syarifuddin bermaksud memperkuat posisi kabinetnya terhadap Belanda sehingga
ia menyepakati hasil perundingan Renville. Sikap tersebut mendapat tentangan dan
menyebabkan Amir menyerahkan mandat kembali kepada Presiden Soekarno. Strategi
politik Moh. Hatta adalah pelaksanaan Konferensi Roem-Royen yang berlanjut pada
Konferensi Meja Bundar. Strategi yang diterapkan oleh Moh. Hatta telah berhasil
menempatkan Indonesia dalam kondisi perdamaian tanpa ada gangguan dari pihak
Belanda.
4. Kabinet Hatta berhasil melaksanakan
Konferensi Roem-Royen yang berlanjut pada Konferensi Meja Bundar. Perundingan-
perundingan tersebut berhasil menempatkan Indonesia dalam kondisi perdamaian tanpa
ada gangguan dari pihak Belanda.
5. Perundingan Linggarjati dilaksanakan
di Cirebon dan dipimpin oleh Lord Killearn. Pada 15 November 1946, naskah
persetujuan ditandatangani oleh kedua belah pihak yang berisi pengakuan de facto
Belanda terhadap Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra, RI dan Belanda
membentuk Republik Indonesia Serikat di bawah pimpinan Ratu Belanda. Perjanjian
tersebut ditandatangani pada 25 Maret 1947 di Istana Rijswijk, Jakarta Pusat.
6. Tidak, karena wilayah Indonesia hanya
meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan tiga perempat Sumatera. Hal tersebut
diperparah lagi dengan blokade ekonomi terhadap RI.
7. Membantu penyelesaian konflik
Indonesia-Belanda dengan mengusahakan dilaksanakannya Perundingan Renville di
atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat.
8. Negara federasi disetujui bernama
Republik Indonesia Serikat berdasarkan asas demokrasi dan federalisme. Angkatan
Perang RIS adalah Angkatan Perang Nasional dan presiden RIS adalah panglima
tertinggi Angkatan Perang RIS.
45
9. Dewan Keamanan PBB berusaha
menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda dengan membentuk KTN dan UNCI.
10. Mayoritas rakyat menghendaki
pembentukan negara kesatuan sehingga diadakan perundingan antara pemerintah RI
dengan pemerintah RIS. Akhirnya RIS resmi dibubarkan pada 17 Agustus 1950 dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia terwujud kembali.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
46
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis Perkembangan Ekonomi-Keuangan dan
Politik pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun
1950
Indikator : - Mendeskripsikan perjuangan diplomasi Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan perjuangan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perjuangan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan faktor- Buatlah kelompok Siswa dapat
faktor penyebab yang terdiri dari 3-4 Mendeskripsikan
keberhasilan diplomasi orang. perjuangan diplomasi
Indonesia di dunia Diskusikanlah Indonesia dalam
internasional dalam faktor-faktor mempertahankan
47
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
memperjuangkan penyebab kemerdekaan
wilayah Indonesia keberhasilan
diplomasi Indonesia
di dunia
internasional dalam
memperjuangkan
wilayah Indonesia!
48
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 31 – 58)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi mengenai faktor-faktor penyebab keberhasilan
diplomasi Indonesia di dunia internasional dalam memperjuangkan wilayah
Indonesia (Aktivitas hal 55).
……………………........ ........................................
49
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
50
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman
Disintegrasi Bangsa
Indikator : - Mendeskripsikan gejolak sosial di berbagai daerah pada
awal kemerdekaan hingga tahun 1965
a. DI/TII d. RMS
b. PKI Madiun 1948 e. PRRI/Permesta
c. Andi Aziz
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan gejolak sosial di berbagai daerah pada awal kemerdekaan hingga
tahun 1965
a. DI/ d. RM
TII S
b. PKI e. PRR
Madiun 1948 I/Permesta
c. An
di Aziz
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Gejolak sosial di berbagai daerah pada awal kemerdekaan hingga tahun 1965
a. DI/ c. Andi
TII Aziz
b. PKI d. RM
Madiun 1948 S
51
e. PR
RI/Permesta
C. Metode Pembelajaran
Pembelajaran inquiri dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Inquiri mengenai Apakah penyebab Siswa dapat
gejolak sosial pada munculnya Dewan Mendeskripsikan gejolak
awal kemerdekaan Banteng, Dewan sosial di berbagai daerah
hingga tahun 1965 Garuda, Dewan pada awal kemerdekaan
Gajah, dan Dewan hingga tahun 1965
Manguni di
Indonesia?
52
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 87 – 114)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk esai mengenai penyebab munculnya Dewan Banteng,
Dewan Garuda, Dewan Gajah, dan Dewan Manguni di Indonesia (Aktivitas hal
101).
53
dan bahasa
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
54
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman
Disintegrasi Bangsa
Indikator : - Mendeskripsikan peristiwa Gerakan 30 September
1965/PKI
- Mendeskripsikan dampak sosial politik dari peristiwa
Gerakan 30 September 1965/PKI
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan peristiwa Gerakan 30 September
1965/PKI
Mendeskripsikan dampak sosial politik dari
peristiwa Gerakan 30 September 1965/PKI
B. Materi Pembelajaran
Peristiwa Gerakan 30 September 1965/PKI
Dampak sosial politik dari peristiwa Gerakan 30
September 1965/PKI
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran melalui Badan PKI yang Siswa dapat
ICT dengan mencari dibentuk dan Mendeskripsikan
berbagai informasi diketuai langsung peristiwa Gerakan 30
mengenai G30S/PKI oleh D.N. Aidt pada September 1965/PKI
dan dampak dari 1964 adalah ... Siswa dapat
peristiwa tersebut a. Dewan Jenderal Mendeskripsikan
b. Dewan Revolusi dampak sosial politik
c. Biro Politik dari peristiwa Gerakan
d. Biro Revolusi 30 September 1965/PKI
55
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
e. Dewan Politik
56
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 87 – 114)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 111 – 114 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
113 – 114 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).
Kunci Jawaban
A.
1. d 11. e
2. b 12. d
3. d 13. d
4. c 14. d
5. a 15. a
6. c 16. c
7. a 17. e
8. a 18. b
9. a 19. a
10. a 20. d
B.
1. Rasa kesukuan yang ditanamkan
DI/TII telah berakar di hati rakyat Kahar Muzakar dan gerombolannya mengenal sifat
rakyat. Kahar Muzakar dan pasukannya juga memanfaatkan lingkungan alam yang
sangat dikenalnya sehingga sulit ditumpas.
57
2. Mengoptimalkan potensi dan kekayaan
daerah, menuntut otonomi daerah yang seluas-luasnya, dan mengusahakan
pembangunan daerah agar setara dengan pembangunan di ibu kota Jakarta.
3. Persetujuan Renville mengharuskan
pemerintah RI menarik pasukan gerilya RI ke luar batas garis demarkasi Van Mook dan
mengosongkan wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda, diantaranya daerah Jawa Barat.
Tokoh gerilya RI, S.M. Kartosuwiryo, yang memimpin pasukan Hizbullah dan
Sabilillah, menolak membawa pasukannya dari Jawa Barat ke Jawa Tengah. Ia tidak
lagi mengakui kedaulatan RI dan memproklamasikan berdirinya Negara Islam
Indonesia pada 7 Agustus 1949.
4. Gerakan separatis GAM dan gerakan
DI/TII Aceh memiliki keterkaitan yaitu kedua gerakan tersebut menuntut keadilan dari
pemerintah pusat terhadap Aceh. Gerakan DI/TII Aceh menuntut status wilayah
propinsi kepada pemerintah pusat, mengingat tidak sedikit bantuan yang diberikan
rakyat Aceh selama perang kemerdekaan. Sedangkan, Gerakan Aceh Merdeka menuntut
Aceh lepas dari RI akibat kesejahteraan rakyat Aceh kurang diperhatikan oleh
pemerintah pusat karena pembangunan hanya terfokus di Pulau Jawa.
5. Musso sebagai tokoh kawakan PKI
mengeluarkan propaganda yang menentang kebijakan kabinet Hatta. Menurutnya,
kebijaksanaan kabinet Hatta lebih menjual bangsa Indonesia kepada pihak Belanda.
Musso kemudian menggerakkan kekuatan PKI untuk melakukan pemberontakan di
Madiun pada tahun 1948.
6. Pada bulan Agustus 1965, Presiden
Soekarno dikabarkan sakit keras. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh PKI untuk
merebut kekuasaan. Pimpinan Biro Khusus PKI kemudian mengadakan rapat untuk
mempersiapkan gerakan yang akan dilaksanakan pada 30 September. Pada 30
September 1965, PKI menculik dan membunuh enam orang perwira tinggi dan seorang
perwira pertama Angkatan Darat. Ketujuh perwira tersebut dibawa ke Lubang Buaya.
Selain itu, PKI juga membunuh Ade Irma Suryani, putri Jenderal Nasution. Bersamaan
dengan waktu penculikan, PKI juga menduduki RRI dan Pos Telekomunikasi. Di Jawa
Tengah, G30S/PKI berhasil merebut kekuasaan di Semarang dan Yogyakarta. PKI
berhasil menculik dan membunuh Kolonel Katamso dan Letkol. Sugiyono. ABRI
kemudian mengadakan Operasi Penumpasan yang mulai dilancarkan pada 1 Oktober
1965.
7. Letjen. Achmad Yani, Mayjen.
Soeprapto, Mayjen. Haryono, Mayjen. S. Parman, Brigjen. Pandjaitan, Brigjen. Soetojo,
Letjen. Pierre Tendean, Kolonel Katamso dan Letkol. Sugiyono.
8. Mendukung dan mendorong
penggalangan persatuan dwitunggal antara elemen masyarakat dan ABRI dalam
melaksanakan dan mengamalkan Pancasila secara murni. Menolak usaha-usaha
pembelaan dari unsur apa pun terhadap G30S/PKI.
9. Pembubaran PKI, pembersihan kabinet
Dwikora dari unsur-unsur PKI, dan penurunan harga serta perbaikan ekonomi.
10. Harold Crouch mempunyai tiga
penafsiran sebab G30S/PKI. Pertama, ia melihat bahwa penyebab dari munculnya
tragedi tersebut berasal dari adanya fraksi di dalam tubuh militer yang tidak puas akan
kepemimpinan petinggi militer pada kala itu. Kedua, tragedi tersebut muncul akibat
58
adanya argumen bahwa pergerakan ABRI seluruhnya didalangi PKI. Ketiga, penyebab
peristiwa tersebut adalah adanya kemitraan antara beberapa pejabat pemerintah dengan
pimpinan PKI.
59
Peserta didik membuat analisis singkat mengenai dampak sosial politik dari
peristiwa G30S/PKI di masyarakat (Aktivitas hal 110).
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi analisis
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi dan
materi. Menguraikan hasil analisis
dengan tepat
Penutup Memberikan kesimpulan
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas metode
penulisan yang dipakai dalam analisis
Orisinalitas Analisis merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian bahasa Bahasa sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitat
if
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi
serta Perubahan Masyarakat di Indonesia dalam
Upaya Mengisi Kemerdekaan
Indikator : - Mendeskripsikan kehidupan politik Indonesia pada
masa Demokrasi Parlementer
- Mendeskripsikan kehidupan ekonomi Indonesia pada
masa Demokrasi Parlementer
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan kehidupan politik Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
Mendeskripsikan kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Kehidupan politik Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
Kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
C. Metode Pembelajaran
Diskusi dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusi dan analisis Buatlah sebuah Siswa dapat
kehidupan politik kelompok diskusi! Mendeskripsikan
61
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
masing-masing kabinet Analisislah kehidupan politik
pada masa Demokrasi kehidupan politik di Indonesia pada masa
Parlementer masa masing- Demokrasi Parlementer
Mendeskripsikan masing kabinet pada Siswa dapat
kehidupan ekonomi masa Demokrasi Mendeskripsikan
Indonesia pada masa Parlementer dalam kehidupan ekonomi
Demokrasi Parlementer format yang Indonesia pada masa
tersusun rapi! Demokrasi Parlementer
62
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 59 – 86)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk Kerja berbentuk diskusi kelompok mengenai kehidupan politik masing-
masing kabinet pada masa Demokrasi Parlementer (Aktivitas hal 66).
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………
Topik diskusi/debat : …………………………………
Nama
Kelompok/ Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
Nama peserta Kualitatif Kuantitatif
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
63
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
64
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi
serta Perubahan Masyarakat di Indonesia dalam
Upaya Mengisi Kemerdekaan
Indikator : - Mendeskripsikan kehidupan politik Indonesia pada
masa Demokrasi Terpimpin
- Mendeskripsikan kehidupan ekonomi Indonesia pada
masa Demokrasi Terpimpin
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan kehidupan politik Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
Mendeskripsikan kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Kehidupan politik Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
Kehidupan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran melalui Mendeskripsikan Siswa dapat Buatlah
ICT dengan mencari kehidupan politik analisis mengenai
65
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
berbagai informasi Indonesia pada kebijakan politik masa
mengenai kebijakan masa Demokrasi Terpimpin dan
politik pada masa Terpimpin dampaknya terhadap
Demokrasi Terpimpin Mendeskripsikan kehidupan politik
Mendeskripsikan kehidupan ekonomi Indonesia! Gunakan
kehidupan ekonomi Indonesia pada ensiklopedi, buku-buku,
Indonesia pada masa masa Demokrasi atau internet! (Aktivitas
Demokrasi Terpimpin Terpimpin hal 73)
Siswa dapat Jelaskan
kondisi perekonomian
masyarakat pada masa
Demokrasi Terpimpin
66
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 59 – 86)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio berbentuk analisis mengenai kebijakan politik masa Terpimpin dan
dampaknya terhadap kehidupan politik Indonesia (Aktivitas hal 73).
67
Jumlah
Tes lisan mengenai letak tempat dan bukti penyebaran Islam pada peta Indonesia.
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi
serta Perubahan Masyarakat di Indonesia dalam
Upaya Mengisi Kemerdekaan
Indikator : - Menganalisis perubahan sosial dan budaya bangsa
Indonesia
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menganalisis perubahan sosial dan budaya bangsa Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perubahan sosial dan budaya bangsa Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis Jelaskan mengenai Siswa dapat
perubahan sosial dan perubahan sosial Menganalisis perubahan
budaya bangsa dan budaya pada sosial dan budaya bangsa
Indonesia periode 1950-an! Indonesia
69
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan gambaran mengenai keadaan sosial pada awal kemerdekaan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menugaskan peserta didik untuk mencari informasi tentang perubahan
sosial dan budaya bangsa Indonesia, baik dari internet maupun kepustakaan lain.
(nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Guru dan peserta didik menganalisis informasi yang didapatkan.(nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 83 – 85 no. 1 – 20)
dan soal uraian (hal 85 – 86 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
70
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 59 – 86)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 83 – 85 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 85
– 86 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).
Kunci Jawaban
A.
1. d 11. e
2. d 12. c
3. d 13. c
4. d 14. a
5. c 15. d
6. c 16. c
7. a 17. b
8. b 18. d
9. d 19. a
10. a 20. c
B.
1. Kabinet Natsir berusaha meningkatkan
keamanan dan ketertiban, menguatkan penyempurnaan susunan pemerintahan,
penyempurnaan angkatan perang, memperjuangkan Irian Barat, dan memusatkan
perhatian pada ekonomi rakyat. Kabinet Sukiman memiliki program kerja berupa
tindakan tegas untuk menjaga keamanan dan ketertiban, memperjuangkan kesejahteraan
rakyat dengan memperbarui hukum agrarian, mempersiapkan pemilu, memperjuangkan
Irian Barat. Kabinet Wilopo mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilu,
meningkatkan kemakmuran, pendidikan, dan keamanan rakyat, menyelesaikan Irian
Barat, memperbaiki hubungan dengan Belanda, dan menjalankan politik luar negeri
bebas aktif. Kabinet Ali I mempersiapkan pemilu, mengatasi pemberontakan di
berbagai daerah, dan melaksanakan politik luar negeri bebas aktif. Kabinet
Burhanuddin Harahap melaksanakan pemilu, mengangkat Nasution sebagai KSAD, dan
menangkap Mr. Djody atas kasus korupsi. Kabinet Ali II memperjuangkan Irian Barat,
mempercepat pembentukan daerah otonomi di Indonesia, meningkatkan kesejahteraan
pegawai dan buruh, menyehatkan anggaran belanja dan keuangan negara, mengganti
sistem ekonomi kolonial dengan sistem ekonomi nasional. Kabinet Djuanda melakukan
pembentukan dewan nasional, normalisasi keadaan Republik, memperjuangkan
pembatalan hasil KMB, memperjuangkan Irian Barat, dan mempercepat pembangunan.
71
2. Zaken kabinet merupakan kabinet
dengan formasi orang-orang yang memiliki keahlian di bidangnya.
3. Pada masa Demokrasi Terpimpin,
kehidupan ekonomi masyarakat sangat memprihatinkan karena Indonesia sedang
dilanda krisis ekonomi dan inflasi yang tinggi sehingga menyebabkan daya beli
masyarakat menurun tajam.
4. Sistem perekonomian yang
menegaskan bahwa orang-orang yang dapat melaksanakan kegiatan perekonomian
hanyalah orang yang mendapat izin khusus dari pemerintah.
5. Anggota-anggota Dewan Konstituante
hanya mementingkan kepentingan kelompoknya masing-masing dalam menyusun UUD
yang baru sehingga sulit untuk mencapai kata sepakat. Hal tersebut membuat Presiden
Soekarno membubarkan dewan tersebut dan memberlakukan kembali UUD 1945.
Keputusan tersebut tertuang dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
6. Pada periode 1950an, masyarakat
Indonesia mulai meningkat kesadarannya untuk selalu memperbarui informasi dan
meningkatkan pengetahuan tentang dunia luar, khususnya teknologi, politik, dan
budaya.
7. Proyek mercusuar Ganefo
menghambat pembangunan ekonomi dan moneter Indonesia. proyek-proyek ini
menghabiskan banyak dana nasional sehingga pembangunan sektor moneter tidak
diprioritaskan.
8. PKI berusaha menempatkan seluruh
kehidupan masyarakat agar berada di bawah kekuasaannya. Kampus harus terdistorsi
oleh praktik dari PKI. PKI cukup mendominasi di masyarakat.
9. Banyak perseteruan antara pemenang
Pemilu I yang menyebabkan sidang parlemen menjadi deadlock.
10. Melakukan nasionalisasi ekonomi yang
dilakukan oleh Kabinet Ali I. Menerapkan Gerakan Assaat dan melaksanakan MUNAP.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi
serta Perubahan Masyarakat di Indonesia dalam
Upaya Mengisi Kemerdekaan
Indikator : - Mendeskripsikan kondisi politik, sosial, dan ekonomi
Indonesia di awal 1960-an
Alokasi Waktu : 1x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan kondisi politik, sosial, dan ekonomi Indonesia di awal 1960-an
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Kondisi politik, sosial, dan ekonomi Indonesia di awal 1960-an
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendeskripsikan Buatlah sebuah Siswa dapat
kondisi politik, sosial, cerita pendek Mendeskripsikan kondisi
73
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
dan ekonomi Indonesia mengenai politik, sosial, dan
di awal 1960-an keterkaitan kondisi ekonomi Indonesia di
ekonomi, politik, awal 1960-an
dan sosial
masyarakat
Indonesia di masa
awal tahun 1960-an!
Bacalah buku atau
artikel dari internet
untuk menambah
wawasanmu tentang
peristiwa pada masa
itu!
74
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 59 – 86)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Cerita pendek mengenai keterkaitan kondisi ekonomi, politik, dan sosial masyarakat
Indonesia di masa awal tahun 1960-an. Peserta didik membaca buku atau artikel
dari internet untuk menambah wawasan tentang peristiwa pada masa itu (Aktivitas
hal 82). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
75
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai
dengan Masa Reformasi
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisis Perkembangan Pemerintah Orde Baru
Indikator : - Mendeskripsikan kronologis lahirnya pemerintahan
Orde Baru
- Mengidentifikasi ciri-ciri pokok kebijakan sosial,
politik, ekonomi pemerintah Orde Baru
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan kronologis lahirnya pemerintahan Orde Baru
Mengidentifikasi ciri-ciri pokok kebijakan sosial, politik, ekonomi pemerintah Orde
Baru
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Kronologis lahirnya pemerintahan Orde Baru
Ciri-ciri pokok kebijakan sosial, politik, ekonomi pemerintah Orde Baru
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, inquiri, dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran melalui Buatlah esai atau Siswa dapat
ICT mengenai kliping yang Mendeskripsikan
kronologis lahirnya menceritakan kronologis lahirnya
77
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
pemerintahan Orde Supersemar 1966! pemerintahan Orde Baru
Baru Kamu boleh Siswa dapat
Pembelajaran inquiri menggunakan Mengidentifikasi ciri-ciri
mengenai ciri-ciri berbagai media pokok kebijakan sosial,
pokok kebijakan sosial, pendukung dan politik, ekonomi
politik, ekonomi sertakan gambar pemerintah Orde Baru
pemerintah Orde Baru atau foto jika
memungkinkan!
Apa yang dimaksud
dengan REPELITA?
78
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 115 – 134)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
79
F. Penilaian
Esai atau kliping yang menceritakan Supersemar 1966 dengan menggunakan
berbagai media pendukung dan menyertakan gambar atau foto (Aktivitas hal 121).
Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Tes lisan mengenai kebijakan sosial, politik, ekonomi pemerintah Orde Baru.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai
dengan Masa Reformasi
Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisis Perkembangan Pemerintah Orde Baru
Indikator : - Mendeskripsikan menguatnya peran negara pada masa
Orde Baru
- Mendeskripsikan dampak menguatnya peran negara
terhadap kehidupan sosial politik masyarakat
Alokasi Waktu : 2x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan menguatnya peran negara pada masa Orde Baru
Mendeskripsikan dampak menguatnya peran negara terhadap kehidupan
sosial politik masyarakat
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Menguatnya peran negara pada masa Orde Baru
Dampak menguatnya peran negara terhadap kehidupan sosial politik masyarakat
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendeskripsikan Fusi Partai Siswa dapat
menguatnya peran Persatuan Mendeskripsikan
negara pada masa Orde Pembangunan menguatnya peran
81
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Baru dan dampaknya dilakukan pada ... negara pada masa Orde
terhadap kehidupan a. 3 Januari 1973 Baru
sosial politik b. 4 Januari 1973 Mendeskripsikan
masyarakat dampak menguatnya
c. 5 Januari 1973
d. 6 Januari 1973 peran negara pada masa
Orde Baru terhadap
e. 7 Januari 1973 kehidupan sosial politik
(Evaluasi hal 132 – masyarakat
134)
Jelaskanlah
mengenai
keterkaitan antara
menguatnya peran
negara dengan
perkembangan
kehidupan
masyarakat pada
masa pemerintahan
Orde Baru!
82
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 115 – 134)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 132 – 134 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
134 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).
Kunci Jawaban
A.
1. a 8. a
2. d 9. a
3. d/e 10. c
4. d 11. c
5. e 12. a
6. c 13. d
7. b 14. c
83
15. b 18. b
16. a 19. a
17. b 20. b
B.
1. Setelah tragedi G30S/PKI, situasi
Indonesia sangat tegang. Pada 10 Maret 1966, Presiden Soekarno mengadakan
pertemuan dengan berbagai partai politik untuk menekankan partai politik agar menolak
dan mengecam demonstrasi mahasiswa. Pertemuan tersebut tidak ditanggapi oleh partai
politik. Pada 11 Maret 1966, digelar sidang paripurna untuk menyelesaikan masalah
Indonesia. Pertemuan tersebut ditutup karena ada pasukan tak dikenal di luar istana.
Presiden Soekarno kemudian pergi ke Istana Bogor. Mayjen Basoeki Rachmat, Brigjen
M. Yusuf, dan Brigjen Amir Machmoed kemudian mengadakan pertemuan dengan
Presiden Soekarno yang didampingi oleh dr. J. Leimena, dr. Subandrio, dan dr. Chairoel
Saleh. Presiden Soekarno kemudian memberikan Surat Perintah Sebelas Maret kepada
Mayjen Soeharto. Dengan demikian, urusan kenegaraan dimandatkan kepada Soeharto.
Kemudian pada 23 Februari 1967, Presiden Soekarno secara resmi telah menyerahkan
jabatan kekuasaan kepada Soeharto.
2. Pada tanggal 11 Maret 1967, Mayjen
Basoeki Rachmat, Brigjen M. Yusuf, dan Brigjen Amir Machmoed mengadakan
pertemuan dengan Presiden Soekarno yang didampingi oleh dr. J. Leimena, dr.
Subandrio, dan dr. Chairoel Saleh di Istana Bogor. Presiden Soekarno kemudian
memberikan Surat Perintah Sebelas Maret kepada Mayjen Soeharto yang berisi perintah
untuk mengatasi masalah keamanan dan krisis politik yang terjadi pada saat itu. Surat
itu kemudian dikenal dengan sebutan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
3. Peristiwa Malari didahului oleh adanya
arus investasi Jepang yang membanjiri Indonesia dan mengalahkan ruang gerak sektor
ekonomi lokal. Demonstrasi mulai bermunculan menentang investasi tersebut. Salah
satunya adalah demonstrasi pada 15 Februari hingga 16 Februari 1974, seiring dengan
kedatangan perdana menteri Jepang, Kakuei Tanaka. Situasi pun mulai memanas pada
17 Februari 1974, saat pemerintah mulai menerapkan pola represif untuk membubarkan
demonstrasi tersebut. Kerusuhan pun mulai tersulut. Massa mulai melakukan
penghancuran dan pembakaran terhadap produk-produk Jepang. Pada peristiwa Malari,
tiga orang mahasiswa ditangkap oleh aparat dan diadili pada 7 Agustus 1974. Mereka
adalah Hariman Siregar, Sjahrir, dan Muhammad Aini Chalid. Mereka secara sepihak
dituduh melakukan kegiatan subvesif yang mengancam stabilitas bangsa.
4. Program Kerja Kabinet Ampera
tercermin dalam Catur Karya. Pertama, memperbaiki kualitas kehidupan rakyat
Indonesia, terutama dalam hal sandang dan pangan. Kedua, menggelar Pemilihan
Umum secepatnya hingga 5 Juli 1968, seperti yang telah ditetapkan dalam TAP MPRS
No. XI/MPRS/1966. Ketiga, kembali meluruskan dan melaksanakan prinsip politik luar
negeri Indonesia yang bebas dan aktif sesuai dengan TAP MPRS No. XI/MPRS/1966.
Keempat, meneruskan perjuangan untuk menolak imperialisme dan kolonialisme dalam
berbagai bentuk.
5. Kemunculan dwifungsi ABRI pada
awalnya merupakan konsep yang diajukan oleh Jenderal A.H. Nasution pada 11
November 1958. Dalam pidatonya yang berjudul “Jalan Tengah”, Jenderal Nasution
84
menyatakan bahwa tentara juga merupakan kekuatan sosial politik yang berperan di
dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
6. Fusi partai politik menjadi PDI, PPP,
dan Golongan Karya. Munculnya berbagai organisasi profesi, seperti Korpri dan
Federasi Buruh Seluruh Indonesia.
7. Kelompok PDI berdiri pada 11 Januari
1973 terdiri atas PNI, Parkindo, Partai Katolik, IPKI, dan Partai Murba. Kelompok PPP
berdiri pada 5 Januari 1973 terdiri atas NU, Partai Muslimin Indonesia, PSII, dan Perti.
Kelompok Golongan Karya terdiri dari berbagai organisasi profesi, organisasi buruh,
organisasi tani dan nelayan, organisasi seniman, dan organisasi masyarakat.
8. Menerapkan anggaran belanja
seimbang, menerapkan kebijakan untuk mengekang proses ekspansi kredit, menerapkan
kebijakan penundaan pembayaran utang, menerapkan kebijakan penanaman modal
asing, memberikan stimulasi kepada para pengusaha untuk menyerahkan sebagian hasil
usahanya untuk sektor pajak dan ekspor Indonesia.
9. Masyarakat harus mengikuti ketetapan
yang digariskan oleh pemerintah Orde Baru. Segala jenis pergerakan nasional tidak
boleh melenceng dari Pancasila. Soeharto juga menerapkan sistem reward and
punishment terhadap orang-orang yang mendukung atau menentang kekuatan Orde
Baru.
10. Di kampus, dilaksanakan Normalisasi
Kehidupan Kampus dan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK). Sejak tahun
1978, sistem tersebut membatasi hak-hak warga negara untuk berserikat dan berkumpul
dalam rangka mengeluarkan dan menyatakan pendapat. Berbagai pergerakan yang
disinyalir berbeda haluan dengan asas tunggal Pancasila langsung dihukum dengan
dakwaan subversif. Selain itu, kebebasan pers dan media juga dikekang dengan jalan
melakukan pembredelan pada media yang bertentangan dengan pemerintah Orde Baru.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai
dengan Masa Reformasi
Kompetensi Dasar : 2.2. Menganalisis Proses Berakhirnya Pemerintah Orde
Baru dan Terjadinya Reformasi
Indikator : - Mengidentifikasi faktor penyebab jatuhnya pemerintah
Orde Baru
- Merekonstruksi jatuhnya pemerintah Orde Baru secara
kronologis
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi faktor penyebab jatuhnya pemerintah Orde Baru
Merekonstruksi jatuhnya pemerintah Orde Baru secara kronologis
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Krisis multidimensi dan munculnya reformasi
Kronologi jatuhnya pemerintah Orde Baru
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, inquiri, dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengidentifikasi faktor Krisis ekonomi di Siswa dapat
penyebab jatuhnya Indonesia dimulai Mengidentifikasi faktor
pemerintah Orde Baru dengan adanya ... penyebab jatuhnya
86
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran inquiri a. utang luar pemerintah Orde Baru
mengenai jatuhnya negeri Merekonstruksi jatuhnya
pemerintahan Orde b. turunnya pemerintahan Orde Baru
Baru nilai rupiah secara kronologis
c. maraknya
demonstrasi
d. naiknya
harga-harga
e. kurang
kepercayaan pada
pemerintah
Jelaskan kronologis
penembakan
mahasiswa Trisakti
pada 12 Mei 1998!
87
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.(nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 161 – 162 no. 1 –
20) dan soal uraian (hal 163 no. 1 – 10). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 135 – 168)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
88
F. Penilaian
Portofolio berbentuk analisis singkat mengenai pelajaran yang dapat diambil dari
sejarah terjadinya krisis multidimensi dan metode yang tepat untuk mencegah
terjadinya krisis tersebut (Aktivitas hal 141).
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
analisis
Isi Kesesuaian antara judul dengan
isi dan materi. Menguraikan hasil
analisis dengan tepat.
Penutup Memberikan kesimpulan analisis
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam
analisis
Orisinalitas Analisis merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian dan Bahasa sesuai EYD dan
bahasa komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Evaluasi pilihan ganda hal 112 – 114 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
114 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kunci Jawaban
A.
1. a 11. a
2. a 12. c
3. a 13. d
4. a 14. e
5. c 15. a
6. e 16. c
7. c 17. c
8. c 18. 5 Mei 1999
9. c 19. d
10. b 20. a
89
B.
1. Krisis multidimensi yang melanda
Indonesia. Dimulai dari krisis ekonomi yang memunculkan krisis sosial, politik, dan
krisis legitimasi atas pemerintahan Orde Baru.
2. Aksi damai mahasiswa Trisakti digelar
tanggal 12 Mei 1998 pada pukul 11.00. Pada pukul 13.00 mahasiswa memutuskan
untuk mendatangi gedung MPR/DPR, tetapi aparat tidak mengizinkan. Negosiasi
dilakukan hingga akhirnya mahasiswa hanya sampai di kantor walikota Jakarta Barat
dan diminta untuk kembali ke kampus. Pada pukul 17.20 mahasiswa berjalan mundur
memasuki kampus Trisakti, tiba-tiba terdengar suara letusan yang diduga dilepaskan
oleh aparat. Setelah itu, keempat mahasiswa Trisakti tertembak dan meninggal setelah
berada di dalam kampus.
3. Penetapan kebijakan reformasi
pembangunan, penyelenggaraan pemerintah bebas KKN, penyelenggaraan otonomi
daerah, demokrasi ekonomi, pelaksanaan Pemilu, penegakan HAM, dan penetapan
Pancasila sebagai dasar negara.
4. Krisis ekonomi yang terjadi di
Indonesia menyebabkan roda perekonomian tidak berjalan karena banyak perusahaan
yang bangkrut sehingga menyebabkan banyak pengangguran. Ditambah lagi
kesenjangan sosial ekonomi yang dirasakan masyarakat akibat KKN yang dilakukan
oleh pemerintah Orde Baru. Krisis ekonomi merembet pada krisis politik dan sosial
yang mengakibatkan masyarakat tidak percaya pada pemerintah Orde Baru dan
menuntut turunnya Soeharto sebagai presiden. Presiden Soeharto kemudian lengser
keprabon yang menandai jatuhnya Orde Baru.
5. Sebagian kalangan ahli hukum dan
mahasiswa melihat bahwa pengangkatan B.J. Habibie sebagai presiden RI tidak
konstitusional. Hal ini didasari oleh pasal 9 UUD 1945 yang berbunyi, “Sebelum
memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau
berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan MPR atau DPR”. Faktanya, peralihan
kepemimpinan dari Soeharto ke B.J. Habibie pada 21 Mei 1998 tidak dilakukan di
depan MPR/DPR, melainkan hanya di depan ketua Mahkamah Agung, dan hanya
bertempat di Istana Negara.
6. Kehidupan ekonomi dan sosial
Indonesia pasca reformasi semakin memburuk. Tingginya angka pengangguran dan
melambatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan kriminalitas meningkat. Investasi
asing di Indonesia juga menurun dan IMF menuntut pemerintah untuk menghapus
subsidi.
7. Sri Bintang Pamungkas dan Mochtar
Pakpahan dibebaskan karena Presiden Habibie mengangkat kembali kebebasan
berkumpul dan menyatakan pendapat.
8. Melakukan proses rekapitulasi
perbankan Indonesia, melaksanakan likuidasi bank-bank yang bermasalah,
memperbaiki angka nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga mencapai
di bawah Rp10.000,00, membangun konstruksi baru perekonomian Indonesia,
melaksanakan syarat-syarat reformasi ekonomi yang diberikan IMF kepada Indonesia.
9. Kemunculan dwifungsi ABRI pada
awalnya merupakan konsep yang diajukan oleh Jenderal A.H. Nasution pada 11
90
November 1958. Dalam pidatonya yang berjudul “Jalan Tengah”, Jenderal Nasution
menyatakan bahwa tentara juga merupakan kekuatan sosial politik yang berperan di
dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
10. Pemilu 1999 diatur dalam UU No. 3
Tahun 1999. Di dalam peraturan ini ditetapkan bahwa pemilihan umum bersifat
campuran antara sistem proporsional dan sistem distrik. Pemilu tingkat nasional digelar
pada 7 Juni 1999. Dari 48 partai politik yang berpartisipasi dalam Pemilu 1999, terdapat
5 partai besar yang menempati urutan tertinggi, yaitu PDI-P, Golkar, PKB, PPP, dan
PAN.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai
dengan Masa Reformasi
Kompetensi Dasar : 2.3. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi serta
Perubahan Masyarakat di Indonesia pada Masa
Reformasi
Indikator : - Mendeskripsikan perkembangan politik setelah 21
Mei 1998
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan perkembangan politik setelah 21 Mei 1998
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan politik setelah 21 Mei 1998
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran melalui Bagaimana kondisi Siswa dapat
ICT mengenai ekonomi Indonesia Mendeskripsikan
perkembangan politik pasca reformasi? perkembangan politik
setelah 21 Mei 1998 setelah 21 Mei 1998
92
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
menerangkan secara garis besar mengenai materi yang telah dipelajari seminggu
sebelumnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru dan peserta didik membahas informasi yang didapatkan dari internet dan
sumber lain disertai dengan tanya jawab.(nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik dibagi beberapa kelompok untuk mencari artikel dari internet dan
sumber lainnya mengenai perkembangan politik setelah 21 Mei 1998. (nilai
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi Akhir Semester 1 pilihan ganda (hal
164 – 168 no. 1 – 40) dan soal uraian (hal 168 no 1 – 15). (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
93
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 135 – 168)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi Semester 1 pilihan ganda hal 164 – 168 no. 1 - 40 (skor 1 s/d 40).
Uraian hal 168 no. 1 - 15 (skor setiap soal benar 4 tetapi bila mendekati 2)
Evaluasi Semester 1
A.
51. b 71. e
52. e 72. a
53. d 73. d
54. c 74. d
55. d 75. c
56. d 76. c
57. a 77. e
58. c 78. c
59. c 79. b
60. a 80. d
61. b 81. b
62. d 82. a
63. e 83. d
64. d 84.
65. a 85. c
66. e 86. c
67. a 87. d
68. a 88. e
69. 89. d
70. b 90. a
B.
1. Perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan masih perlu pembenahan karena
sebagian besar aset negara masih atas nama kolonial Belanda dan Jepang. Untuk itu,
pemerintah Indonesia mengeluarkan Oeang Republik Indonesia dan mendirikan Bank
Negara Indonesia. Selain itu, pemerintah juga melakukan nasionalisasi de Javasche
Bank menjadi Bank Indonesia. Untuk memajukan pengusaha pribumi, diterapkan
94
kebijakan yang mendukung pengembangan usaha, baik dalam permodalan maupun
pengetahuan tentang pengembangan usaha.
2. Ada hubungannya. Keragaman ideologi mengandung implikasi yang signifikan
terhadap struktur kepemimpinan negara. Perubahan otoritas KNIP dan munculnya
berbagai partai politik di Indonesia menjadi dua katalisator utama terhadap perubahan
struktur kekuasaan pemerintahan. Susunan kabinet yang dibentuk pada 2 September
1945 mencerminkan komposisi yang mewakili keragaman ideologi di Indonesia.
Maklumat 3 November 1945 juga berperan dalam susunan lembaga kepresidenan
negara.
3. Dunia Internasional dan PBB mengecam Agresi Militer Belanda II dan memberi
dukungan kepada Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan dengan Belanda.
Dewan Keamanan PBB mendirikan UNCI yang bertugas untuk menyelesaikan masalah
Indonesia-Belanda salah satunya dengan mengusahakan terwujudnya Perundingan
Roem-Royen dan Konferensi Meja Bundar.
4. Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir Desember 1949.
Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun berikutnya. Untuk keamanan akan
dibentuk APRIS dengan TNI sebagai intinya.
5. Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilu. Meningkatkan taraf kemakmuran,
pendidikan, dan keamanan rakyat. Berusaha menyelesaikan masalah Irian Barat,
memperbaiki hubungan dengan Belanda, dan konsisten menjalankan politik luar negeri
yang bebas aktif.
6. Deklarasi Ekonomi dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada 23 Maret 1963. Deklarasi
ini berisi tentang peraturan ekspor impor dan masalah penetapan harga.
7. Kabinet Natsir masa jabatan 6 September 1950 – 18 April 1951. Kabinet Sukiman masa
jabatan 26 April 1951 – 1952. Kabinet Wilopo masa jabatan 19 Maret 1952 – 2 Juni
1953. Ali Sastroamidjojo I masa jabatan 31 Juli 1953 – 24 Juli 1955. Kabinet
Burhanuddin Harahap masa jabatan Agustus 1955 – 3 Maret 1956. Kabinet Ali
Sastroamidjojo II masa jabatan 24 Maret 1956 – 14 Maret 1957. Kabinet Djuanda masa
jabatan 9 April 1957 – Juli 1959.
8. Pada masa Demokrasi Terpimpin, kehidupan politik Indonesia dikendalikan oleh
Presiden Soekarno dengan mendirikan Front Nasional, membubarkan DPR hasil Pemilu
1955 dan menegakkan NASAKOM yang menguntungkan PKI.
9. Pemberlakuan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan momen pergantian sistem
demokrasi Indonesia dari Demokrasi Liberal/Parlementer ke sistem Demokrasi
Presidensial. Dekrit ini juga menandai berakhirnya tugas Konstituante setelah 3 tahun
gagal membuat rancangan UUD pengganti UUDS 1950.
10. Manifesto Politik Republik Indonesia (MANIPOL) yang disampaikan oleh Presiden
Soekarno berisi pernyataan bahwa demokrasi yang tepat bagi bangsa Indonesia
bukanlah Demokrasi Liberal, melainkan demokrasi yang berangkat dari akar budaya
bangsa Indonesia sendiri. Demokrasi ini menempatkan toleransi dan musyawarah untuk
mufakat dengan berlandaskan hati nurani yang luhur atas dasar ketuhanan. Untuk
melaksanakan MANIPOL, digunakanlah strategi politik, yaitu UUD 1945, Sosialisme
Indonesia, Demokrasi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia (USDEK).
11. Pada bulan Agustus 1965, Presiden Soekarno dikabarkan sakit keras. Keadaan tersebut
dimanfaatkan oleh PKI untuk merebut kekuasaan. Pimpinan Biro Khusus PKI
kemudian mengadakan rapat untuk mempersiapkan gerakan yang akan dilaksanakan
pada 30 September. Pada 30 September 1965, PKI menculik dan membunuh enam
95
orang perwira tinggi dan seorang perwira pertama Angkatan Darat. Ketujuh perwira
tersebut dibawa ke Lubang Buaya. Selain itu, PKI juga membunuh Ade Irma Suryani,
putri Jenderal Nasution. Bersamaan dengan waktu penculikan, PKI juga menduduki
RRI dan Pos Telekomunikasi. Di Jawa Tengah, G30S/PKI berhasil merebut kekuasaan
di Semarang dan Yogyakarta. PKI berhasil menculik dan membunuh Kolonel Katamso
dan Letkol. Sugiyono. ABRI kemudian mengadakan Operasi Penumpasan yang mulai
dilancarkan pada 1 Oktober 1965.
12. Pemerintah memberikan wewenang kepada Jendral Ahmad Yani sebagai pemimpin
operasi penumpasan. Operasi militer gabungan untuk daerah Sulawesi Utara dinamakan
Operasi Sapta Marga. Pada Februari 1958, pesawat-pesawat AURI melakukan
pengeboman pada sejumlah kota tempat konsentrasi pasukan PRRI lainnya. Pasukan
TNI juga didaratkan melalui laut. Pemerintah pusat juga memecat Somba dan
Runturambi. Pemberontakan PRRI/Permesta akhirnya dapat dilumpuhkan sekitar
Agustus 1958, walaupun sisanya masih ada hingga tahun 1961.
13. Muncul tuntutan dari berbagai pihak agar pemerintah segera menumpas PKI,
membersihkan pemerintahan dari unsur PKI, dan memperbaiki perekonomian
Indonesia. Tuntutan tersebut berasal dari KAMI, KAPPI, KAPI, KABI, KASI, dan
KAWI. Selain itu muncul Naskah Deklarasi Mendukung Pancasila yang dikeluarkan
oleh Badan Koordinasi Kesatuan Aksi dan Front Pancasila.
14. Fusi partai politik menjadi PDI, PPP, dan Golongan Karya. Munculnya berbagai
organisasi profesi, seperti Korpri dan Federasi Buruh Seluruh Indonesia.
15. Kehidupan ekonomi dan sosial Indonesia pasca reformasi semakin memburuk.
Tingginya angka pengangguran dan melambatnya pertumbuhan ekonomi
mengakibatkan kriminalitas meningkat. Investasi asing di Indonesia juga menurun dan
IMF menuntut pemerintah untuk menghapus subsidi.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai
dengan Masa Reformasi
Kompetensi Dasar : 2.3. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi serta
Perubahan Masyarakat di Indonesia pada Masa
Reformasi
Indikator : - Mendeskripsikan kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat pascareformasi
Alokasi Waktu : 1x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pascareformasi
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pascareformasi
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, wawancara
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Wawancara narasumber Wawancara Siswa dapat
yang mengalami narasumber yang Mendeskripsikan kondisi
peristiwa masa-masa mengalami sosial dan ekonomi
reformasi 1998 dan peristiwa masa- masyarakat
jadikanlah tugas masa reformasi pascareformasi
portofolio 1998 dan jadikanlah
97
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
tugas portofolio
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 135 – 168)
Peta konsep
Power point
98
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Wawancara dengan narasumber yang mengalami peristiwa masa-masa reformasi
1998 sebagai tugas portofolio (Analitika hal 159).
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
99
100
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia
dan Afrika
Alokasi Waktu : 6x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan Afrika
B. Materi Pembelajaran
Nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan Afrika
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi jigsaw
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran melalui Carilah informasi di Siswa dapat
ICT dan diskusi jigsaw internet dan media Mendeskripsikan
mengenai nasionalisasi lainnya mengenai nasionalisasi dan
dan dekolonisasi di nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan
102
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Asia dan Afrika dekolonisasi di Asia Afrika
dan Afrika
kemudian
diskusikan dengan
teman sekelasmu!
103
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 169 – 184)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw mengenai nasionalisasi Turki, India, Cina,
Filipina, Mesir, Lybia, dan Afrika Selatan.
104
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan ekonomi dan politik Indonesia
pasca-Perang Dunia II
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan ekonomi dan politik Indonesia pasca-Perang Dunia II
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Ekonomi dan politik Indonesia pasca-Perang Dunia II
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran melalui Bagaimana kondisi Siswa dapat
ICT mengenai ekonomi ekonomi Indonesia Mendeskripsikan
dan politik Indonesia pascaPD II? ekonomi dan politik
pasca-Perang Dunia II Indonesia pasca-Perang
Dunia II
106
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan penjelasan secara garis besar mengenai keadaan dunia internasional
pasca-Perang Dunia II.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik mencari informasi dari internet dan sumber pustaka lainnya
mengenai ekonomi dan politik Indonesia pasca-Perang Dunia II dan bantuan-
bantuan ekonomi yang diterima Indonesia pasca-Perang Dunia II.(nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru dan peserta didik membahas hasil informasi yang didapatkan disertai
dengan tanya jawab. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 182 – 183 no. 1 –
20) dan soal uraian (hal 183 – 184 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan:
107
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 169 – 184)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 182 – 183 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
183 – 184 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).
Kunci Jawaban
A.
1. a 11. e
2. c 12. b
3. a 13. c
4. d 14. Mendayung diantara dua karang
5. e 15. d
6. b 16. c
7. d 17. a
8. e 18. b
9. c 19. a
10. c 20. d
B.
1. Pergerakan nasional di Filipina
berawal dari munculnya Liga Filipina yang dipimpin oleh Jose Rizal pada tahun 1892.
Liga Filipina dibentuk untuk melawan dominasi penjajahan Spanyol di Filipina. Pada
tanggal 30 Desember 1896, Jose Rizal ditangkap dan di hukum mati oleh Spanyol.
Gerakan nasionalisme dilanjutkan oleh Emilio Aguinaldo pada 1898. Aguinaldo
membangun aliansi dengan Amerika Serikat untuk menggempur Spanyol. Kemudian, ia
memproklamasikan berdirinya Filipina merdeka pada 12 Juni 1898.
2. Nasionalisme Cina muncul pada tahun
1911 dan dipimpin oleh dr. Sun Yat Sen. Latar belakang munculnya nasionalisme Cina
adalah pemerintahan Manchuria yang diktator dan munculnya golongan terpelajar Cina
yang menginginkan format negara Cina modern. Pergerakan nasionali Cina kemudian
dilanjutkan Chiang Kai Shek. Chiang Kai Shek berseteru dengan komunisme yang
108
dipimpin Mao Zedong sehingga menyebabkan Chiang Kai Shek pindah ke Taiwan dan
dimulailah pemerintahan komunis Cina.
3. Ahimsa mengutamakan anti-kekerasan.
Satyagraha mendidik rakyat untuk tidak bekerja sama dengan Inggris. Hartal
menekankan aksi pemogokan kerja oleh rakyat India. Swadesi mengutamakan aksi
pemboikotan dan penolakan seluruh produk-produk buatan Inggris.
4. Pergerakan Islam Al-Ikhwanu Al-
Muslimin (Ikhwanul Muslimin).
5. Nasionalisme di Asia dan Afrika
memberikan semangat kepada rakyat untuk meneruskan perjuangan pergerakan
nasional dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
6. Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal
Nehru, Muhammad Ali Jinnah, Banerji, dan Tikal.
7. Kondisi ekonomi Indonesia sangat
hancur. Kerusakan infrastruktur dan sarana publik akibat perang membuat
perekonomian rakyat tidak berjalan secara optimal. Presiden Soekarno mengadakan
penataan melalui diplomasi internasional berbentuk kesediaan untuk menjadi mitra
dagang bagi negara lain.
8. Memfasilitasi perundingan antara
Indonesia dengan Belanda.
9. Colombo Plan merupakan strategi
Amerika Serikat dan negara-negara blok barat untuk menarik simpati negara-negara
berkembang dan miskin agar bergabung dengan blok barat. Program berbentuk bantuan
ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan dan derajat negara berkembang dan negara
miskin. Program ini dimulai pada Juli 1951.
10. Menarik simpati dunia internasional
melalui diplomasi dengan menjadi mitra dagang. Menerapkan politik luar negeri “bebas
aktif” yang tidak memihak pada blok manapun dan memperjuangkan perdamaian dunia.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya
Perang Dingin
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin
C. Metode Pembelajaran
Pembelajaran inquiri dan tes lisan
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran inquiri Jelaskan persoalan Siswa dapat
mengenai faktor-faktor penting yang Mengidentifikasi faktor-
penyebab terjadinya memicu terjadinya faktor penyebab
Perang Dingin Perang Dingin! terjadinya Perang Dingin
110
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
menjelaskan secara garis besar akhir dari Perang Dunia II dan Perjanjian
Postdam.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai faktor-faktor
penyebab terjadinya Perang Dingin. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru mengadakan tes lisan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya Perang
Dingin. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
111
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Tes lisan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan tentang Komunisme Cina, Perang
Korea, dan Revolusi Kuba
Alokasi Waktu : 6x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan tentang Komunisme Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Komunisme Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi jigsaw
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan Diskusikanlah Siswa dapat
Komunisme Cina, tentang Komunis Mendeskripsikan tentang
Perang Korea, dan Cina, Perang Korea, Komunisme Cina,
Revolusi Kuba dan Revolusi Kuba Perang Korea, dan
Revolusi Kuba
113
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan “Apa yang kalian ketahui tentang Mao Zedong dan
Komunisme di Cina?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik dibagi dalam tiga kelompok dan setiap kelompok membahas satu
materi yang berbeda dari tiga pokok bahasan yaitu, Komunisme Cina, Perang
Korea, dan Revolusi Kuba. Setiap kelompok mencari artikel di perpustakaan
dan internet untuk memudahkan pada saat diskusi. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Setiap kelompok menganalisis satu materi yang berbeda dan
mempresentasikannya di depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu empat
puluh lima menit untuk presentasi dan tanya jawab serta memberikan hasil
kesimpulan diskusi untuk dipelajari oleh kelompok lain. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
114
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw mengenai Komunisme Cina, Perang
Korea, dan Revolusi Kuba.
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
115
Mengetahui, ............, ………..............
Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan Perang Vietnam dan perkembangan
politik di kawasan Asia Tenggara
Alokasi Waktu : 6x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia
Tenggara
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia Tenggara
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, dan bermain
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mencari artikel di Diskusikanlah Siswa dapat
perpustakaan dan mengenai Perang Mendeskripsikan Perang
internet mengenai Vietnam dan Vietnam dan
Perang Vietnam dan perkembangan perkembangan politik di
117
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
perkembangan politik politik di Asia kawasan Asia Tenggara
di kawasan Asia Tenggara
Tenggara kemudian
mendiskusikannya
118
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Diskusi mengenai Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia
Tenggara.
119
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
120
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan perkembangan teknologi
persenjataan dan ruang angkasa pada masa Perang
Dingin
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa pada
masa Perang Dingin
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa pada masa Perang
Dingin
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Diskusi dan presentasi Diskusikanlah Siswa dapat
mengenai apakah bersama 3 orang Mendeskripsikan
121
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
meningkatkan kapasitas temanmu, kemudian perkembangan teknologi
senjata nuklir akan presentasikan di persenjataan dan ruang
menjamin terwujudnya depan kelas! angkasa pada masa
keamanan dunia. Menurut kalian, Perang Dingin
apakah
meningkatkan
kapasitas senjata
nuklir akan
menjamin
terwujudnya
keamanan dunia?
122
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Diskusi mengenai pertanyaan, “Apakah meningkatkan kapasitas senjata nuklir akan
menjamin terwujudnya keamanan dunia?” (Aktivitas 206).
123
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mengidentifikasi ciri-ciri politik luar negeri Indonesia
- Membedakan pelaksanaan politik luar negeri pada masa
pemerintahan Orde Lama dengan pelaksanaan politik
luar negeri pada masa Orde Baru
Alokasi Waktu : 4x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mengidentifikasi ciri-ciri politik luar negeri Indonesia
Membedakan pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde
Lama dengan pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Politik luar negeri Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
125
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengidentifikasi ciri- Sifat politik Siswa dapat
ciri politik luar negeri Indonesia adalah ... Mengidentifikasi ciri-ciri
Indonesia a. anti politik luar negeri
kolonialisme Indonesia
b. berdasar Membedakan
pada manifesto pelaksanaan politik luar
politik negeri pada masa
c. garis pemerintahan Orde
besar politik RI Lama dengan
d. orientasi pelaksanaan politik luar
hubungan luar negeri pada masa Orde
negeri Baru
e. memihak
blok tertentu
Deskripsikan
mengenai sifat
politik luar negeri
Indonesia! (Evaluasi
hal 220)
Carilah perbedaan
antara pelaksanaan
politik luar negeri
Indonesia pada
masa Orde Lama
dan pelaksanaan
politik luar negeri
Indonesia pada
masa Orde Baru!
126
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab mengenai perbedaan
pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde Lama dengan
pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung
jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 217 – 220 no. 1 –20)
dan soal uraian (hal 220 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Peserta didik mengerjakan portofolio berbentuk analisis mengenai perbedaan
pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde Lama dengan
pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru (Aktivitas hal 210). Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
127
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi pilihan ganda hal 217 – 220 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal
220 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).
Kunci Jawaban
A.
1. c 11. a
2. d 12. c
3. e 13. c
4. d 14. Letkol Hartoyo
5. d 15. c
6. d 16. d
7. d 17. d
8. d 18. a
9. c 19. c
10. a 20. a
B.
1. Fidel Castro dan Che Guevara menjadi
sekutu dalam perlawanan terhadap pemerintahan Batista. Mereka bersama anggota
pasukannya melakukan penyerangan terhadap kekuatan militer Batista. Pada Maret
1958, pasukan Castro memasuki Havana dan mengalahkan kekuatan Batista. Pasukan
tersebut dipimpin oleh Che Guevara dan Camilo Cienfuegos dan menamakan dirinya
The 26thMovement.
2. Masuknya paham komunis ke Korea
dan Vietnam menimbulkan ketidakstabilan politik di kawasan Asia Tenggara. Negara-
negara Asia Tenggara mau tidak mau menjadi terlibat dalam perebutan pengaruh antara
liberalisme Amerika Serikat dan komunisme Uni Sovyet.
3. Penyebaran paham komunisme di Asia
Tenggara didalangi oleh lembaga di Uni Sovyet yang bernama Communist
International (Comintern). Pola kaderisasi badan ini adalah menjaring para tokoh
negara atau pemuda-pemuda yang pintar untuk dididik menjadi agen-agen penyebar
paham komunisme. Comintern juga menjaring pemuda-pemuda di Asia Tenggara untuk
menjadi agen penyebar paham komunis di Asia Tenggara.
4. Dunia dibagi dalam dua pengaruh,
yaitu New Emerging Forces (Nefos) dan Old Emerging Forces (Oldefos). Negara-
negara di Asia, Amerika Latin dan Afrika termasuk dalam Nefos, sedangkan negara-
negara Eropa dan Amerika termasuk Oldefos.
128
5. KAA menghasilkan Dasasila Bandung
yang berisi landasan semangat dan kebulatan tekad bangsa Asia Afrika untuk
mewujudkan kehidupan yang baik dan perdamaian dunia.
6. Perairan Indonesia adalah laut wilayah
beserta perairan pedalaman Indonesia atau perairan nusantara. Laut wilayah Indonesia
adalah jalur laut selebar 12 mil laut dari pulau-pulau terluar. Bila ada selat yang
lebarnya tidak melebihi 24 mil, garis batas laut ditarik di tengah-tengah selat. Perairan
pedalaman Indonesia adalah perairan yang terletak pada sisi dalam garis dasar. Hak
lintas laut damai kendaraan air asing diakui dan dijamin sepanjang tidak mengganggu
atau bertentangan dengan keselamatan dan keamanan wilayah bangsa dan negara.
7. Pertama, bebas-aktif, bebas
berhubungan dengan negara manapun dan aktif memperjuangkan perdamaian dunia.
Kedua, anti-kolonialisme, politik luar negeri Indonesia dilandasi oleh keinginan
menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi. Ketiga, orientasi pada
kepentingan nasional, politik luar negeri Indonesia semata-mata untuk kepentingan
nasional. Keempat, demokratis, segala keputusan harus mendapat persetujuan dari
wakil rakyat melalui DPR.
8. Indonesia mengusahakan pertemuan
Jakarta Informal Meeting pada 15 – 17 Mei 1970 di Jakarta untuk membahas
penyelesaian pertikaian Kamboja. Indonesia juga mengirimkan Pasukan Garuda IV, V,
VII ke Kamboja pada kurun waktu Januari hingga 27 April 1975.
9. Afghanistan, Ethiopia, Filipina, India,
Indonesia, Irak, Iran, Jepang, Kamboja, Laos.
10. Bentuk negara Indonesia sebagai
negara kepulauan, keutuhan teritorial dan kekayaan negara Indonesia harus dianggap
sebagai satu kesatuan yang bulat.
Portofolio berbentuk analisis mengenai perbedaan pelaksanaan politik luar negeri
pada masa pemerintahan Orde Lama dengan pelaksanaan politik luar negeri pada
masa Orde Baru (Aktivitas hal 210). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Nilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
analisis
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
analisis dengan tepat.
Penutup Memberikan kesimpulan analisis
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas
penulisan metode yang dipakai dalam analisis
Orisinalitas Analisis merupakan hasil sendiri
karangan
Penyajian, bahasan Bahasa yang digunakan sesuai
dan bahasa EYD dan komunikatif
129
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi
Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi
Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan
berakhirnya Perang Dingin
Indikator : - Mendeskripsikan peran aktif Indonesia di dunia
internasional
Alokasi Waktu : 4x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan peran aktif Indonesia di dunia internasional
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Peran aktif Indonesia di dunia internasional
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran melalui Diskusikanlah peran Siswa dapat
ICT dan diskusi aktif Indonesia di Mendeskripsikan peran
mengenai peran aktif dunia internasional! aktif Indonesia di dunia
Indonesia di dunia internasional
internasional
131
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan
memberikan gambaran mengenai politik luar negeri Indonesia
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai peran aktif
Indonesia di dunia internasional. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari
3-4 orang. Peserta didik kemudian mempresentasikan di depan kelas mengenai
peran aktif Indonesia di dunia internasional. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)
132
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Diskusi dan presentasi mengenai peran aktif Indonesia di dunia internasional.
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia
Indikator : - Mendeskripsikan proses berakhirnya Perang Dingin
Alokasi Waktu : 3x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan proses berakhirnya Perang Dingin
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Berakhirnya Perang Dingin
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendeskripsikan Menurutmu, faktor- Siswa dapat
proses berakhirnya faktor apa sajakah Mendeskripsikan proses
Perang Dingin yang menyebabkan berakhirnya Perang
keruntuhan Uni Dingin
Sovyet apabila
dilihat dari sudut
pandang ekonomi
dan politik?
Jelaskanlah
134
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
argumentasi dengan
logis dan
terstruktur!
135
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 221 – 255)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio berbentuk uraian analitis mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
runtuhnya Uni Sovyet dari sudut pandang ekonomi dan politik disertai argumentasi
logis dan terstruktur (Aktivitas hal 229).
136
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
137
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………………………………..
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia
Indikator : - Mendeskripsikan perubahan di dunia pasca-Perang
Dingin
Alokasi Waktu : 6x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan perubahan di dunia pasca-Perang Dingin
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Perubahan konstelasi global
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan K Siswa dapat
perubahan di dunia onflik yang ada di Mendeskripsikan
pasca-Perang Dingin Yugoslavia perubahan di dunia
sebenarnya adalah pasca-Perang Dingin
konflik ...
a. agama
b. ekonomi
c. politik
138
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
d. rasial
e. etnik
Jelaskan kronologis
proses
demokratisasi di
Eropa Timur!
139
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3. Kegiatan Penutup
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 221 – 255)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Evaluasi (hal 248 – 250 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 250 no. 1 – 10).
Kunci Jawaban
A.
1. e 11. b
2. c 12. a
3. a 13. a
4. b 14. e
5. c 15. e
6. e 16. a
7. a 17. b
8. c 18. b
9. a 19. d
10. c 20. a
B.
1. Nelson Mandela adalah pemimpin perjuangan penghapusan apartheid yang mendirikan
African National Congres. Tindakan Mandela tersebut membuatnya dijebloskan ke
penjara oleh pemerintah kolonial Inggris. Frederick W. de Klerk adalah presiden kulit
putih di Afrika Selatan yang melakukan pembaharuan dan berusaha untuk menghapus
140
apartheid. Ia juga membebaskan Mandela dan menyusun RUU baru yang bertujuan
mengakhiri kekuasaan mutlak kaum kulit putih. Klerk mengadakan Pemilu pada 26 –
29 April 1994 yang dimenangkan oleh Mandela sehingga sebulan kemudian Mandela
menjadi presiden Afrika Selatan.
2. Yugoslavia menghadapi masalah ekonomi yang serius sehingga melemahkan
pemerintah pusat. Masing-masing republik saling berebut kekuasaan dan ketegangan
etnik serta kekerasan mewarnai kehidupan politik Yugoslavia.
3. Hubungan Utara-Selatan muncul dari konteks geopolitik, bahwa negara-negara maju
mayoritas terletak di bagian utara dunia, dan negara-negara berkembang mayoritas
terletak di bagian selatan dunia.
4. Perestroika yang diterapkan Gorbachev di bidang ekonomi tidak berjalan baik karena
kesalahan manajemen dan korupsi yang merajalela menghambat pertumbuhan ekonomi.
Kegagalan kebijakan ekonomi Gorbachev juga mempengaruhi kegagalan pada
kebijakan politiknya, termasuk Glasnot.
5. Runtuhnya Uni Sovyet dan Unifikasi Jerman.
6. Runtuhnya Uni Sovyet dilatarbelakangi oleh kebobrokan politik, ekonomi, dan kultural
Uni Sovyet akibat akumulasi kebijakan pemerintahan dari Lenin hingga Chernenko.
Kondisi tersebut berusaha diperbaiki oleh Gorbachev dengan menerapkan program
pembaruan Glasnot dan Perestroika. Namun, progam tersebut mengalami kegagalan
akibat kesalahan manajemen dan korupsi yang merajalela. Kondisi Uni Sovyet semakin
buruk menyebabkan negara-negara satelit melepaskan diri dan menjadi negara merdeka
sehingga Uni Sovyet runtuh pada tahun 1991.
7. Warga Jerman Barat dan Jerman Timur menginginkan persatuan kembali dan
menghancurkan Tembok Berlin. Kejadian tersebut menyebabkan diadakannya
pertemuan “dua plus empat” antara Jerman Barat, Jerman Timur, dan empat negara
Sekutu yang menguasai Jerman, yaitu Amerika Serikat, Uni Sovyet, Inggris, dan
Prancis pada Mei hingga September 1990. Pada 3 Oktober 1990, secara resmi
dinyatakan Jerman bersatu ke seluruh dunia.
8. Rusia, Ukraina, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Kazakhstan, Kirgiztan,
Moldova, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan.
9. Kebijakan Breznev yang menyatakan bahwa Uni Sovyet mempunyai hak untuk
mengintervensi urusan dalam negeri negara-negara komunis lainnya dengan tujuan
untuk menguatkan akar persaudaraan komunisme di negara tersebut.
10. Pada Mei 1988, Janos Kadar menjadi Sekjen Cekoslovakia. Pada Januari 1989,
Parlemen Hongaria mengizinkan berdirinya partai independen. Pada April 1989,
pelarangan terhadap gerakan Solidarity di Polandia dicabut. Pada Juni 1989, Pemilu di
Polandi dimenangkan oleh Solidarity. Pada Juni 1989, Solidarity berkoalisi dengan
Jend. Jaruselski. Pada September 1989, Hongaria mengizinkan pengungsi Jerman Timur
untuk menyebrang ke Austria. Pada Oktober 1989, Hongaria menjamin berlakunya
sistem multipartai. Pada 3 November 1989, Cekoslovakia membuka perbatasan agar
rakyat Jerman Timur dapat menyebrang ke Jerman Barat. Pada 10 November 1989,
Tembok Berlin runtuh dan Zhivkov, Sekjen komunis Bulgaria, turun jabatan. Pada 24
November 1989, Pemimpin Komunis Cekoslovakia turun jabatan. Pada 6 Desember
1989, pemerintahan Jerman Timur turun dari jabatannya. Pada 22 Desember 1989,
pemerintahan Ceausescu digulingkan dan ia dieksekusi pada 25 Desember 1989.
141
Mengetahui, ............, ………..............
Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
142
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. : ………………………...
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/2
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang
Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir
Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia
Indikator : - Mendeskripsikan proses munculnya Organisasi
Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan OKI
Alokasi Waktu : 1x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan proses munculnya Organisasi Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan
OKI
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa
depan).
B. Materi Pembelajaran
Organisasi Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan OKI
C. Metode Pembelajaran
Pembelajaran inquiri dan pemberian tugas
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Pembelajaran inquiri Carilah persamaan Siswa dapat
mengenai munculnya motif negara-negara Mendeskripsikan proses
Organisasi Gerakan dunia untuk munculnya Organisasi
Non-Blok, ASEAN, membentuk Gerakan Non-Blok,
dan OKI berbagai organisasi ASEAN, dan OKI
internasional yang
muncul pada masa
143
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
akhir dan setelah
Perang Dingin!
Jelaskan jawabanmu
dengan konkret!
144
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab.);
Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
Kurikulum KTSP dan perangkatnya
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS
Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 221 – 255)
Peta konsep
Power point
OHP
Buku-buku penunjang yang relevan
Internet
F. Penilaian
Portofolio berupa analisis mengenai persamaan motif negara-negara dunia untuk
membentuk berbagai organisasi internasional yang muncul pada masa akhir dan
setelah Perang Dingin (Aktivitas hal 246). Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
145
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Kualitatif Nilai
Indikator Kuantitati
f
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
146
B.
1. Amerika Serikat pada saat itu juga sedang berupaya menanamkan pengaruh liberalisme di
Vietnam. Untuk itu, Amerika Serikat ikut berperang membendung masuknya pengaruh
komunis di Vietnam.
2. Gerakan nasionalisme di India dipimpin oleh Mahatma Gandhi yang memiliki beberapa
prinsip perjuangan. Ahimsa mengutamakan anti-kekerasan. Satyagraha mendidik rakyat
untuk tidak bekerja sama dengan Inggris. Hartal menekankan aksi pemogokan kerja oleh
rakyat India. Swadesi mengutamakan aksi pemboikotan dan penolakan seluruh produk-
produk buatan Inggris.
3. Amerika Serikat dan Uni Sovyet adalah pemenang Perang Dunia II yang memiliki ideologi
berbeda. Amerika Serikat dengan liberalismenya berusaha menanamkan pengaruh pada
negara-negara di dunia, begitu juga dengan Uni Sovyet yang menganut komunisme.
Amerika Serikat kemudian menarik simpati negara-negara Eropa Barat dan membentuk
blok barat, sedangkan Uni Sovyet merangkul negara-negara Eropa Timur dan membentuk
blok timur. Kedua blok tersebut bersaing dalam segala bidang tanpa melakukan
peperangan fisik.
4. Helmut Khol berperan mengusahakan unifikasi Jerman dengan mengkoordinasi pertemuan
“dua plus empat”. Pertemuan tersebut akhirnya menetapkan Jerman bersatu pada 3
Oktober 1990.
5. Nasionalisme di India dan Mesir memberikan semangat kepada rakyat untuk meneruskan
perjuangan pergerakan nasional dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
6. Indonesia pada masa Perang Dingin berupaya menjalankan politik luar negeri bebas aktif.
Namun, Presiden Soekarno sempat terbujuk oleh komunisme sehingga membentuk poros
Indonesia-Phnomphen-Peking-Hanoi-Pyongyang. Pada saat pergantian kepemimpinan dari
Soekarno ke Soeharto, politik luar negeri Indonesia kembali pada politik luar negeri bebas
aktif.
7. Amerika Serikat mengembangkan penelitian bom hidrogen dan Uni Sovyet kemudian
menyusul dengan membuat bom hidrogen sendiri. Kebijakan PBB untuk mencegah
penggunaan nuklir tidak dihiraukan oleh kedua negara tersebut.
8. Hubungan Utara-Selatan muncul dari konteks geopolitik, bahwa negara-negara maju
mayoritas terletak di bagian utara dunia, dan negara-negara berkembang mayoritas terletak
di bagian selatan dunia.
9. Glasnot dan Perestroika merupakan pembaharuan yang dikeluarkan Presiden Uni Sovyet,
Gorbachev, untuk memperbaiki kondisi negara. Glasnot berarti keterbukaan yang
memperkenankan dan mendorong diskusi lebih terbuka serta kritik terhadap kehidupan
politik dan kultural agar dapat menjadi lebih baik. Perestroika adalah restrukturisasi di
segala bidang untuk memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, dan politik Uni Sovyet.
10. Runtuhnya Uni Sovyet dilatarbelakangi oleh kebobrokan politik, ekonomi, dan kultural
Uni Sovyet akibat akumulasi kebijakan pemerintahan dari Lenin hingga Chernenko.
Kondisi tersebut berusaha diperbaiki oleh Gorbachev dengan menerapkan program
pembaharuan Glasnot dan Perestroika. Namun, progam tersebut mengalami kegagalan
akibat kesalahan manajemen dan korupsi yang merajalela. Kondisi Uni Sovyet semakin
buruk menyebabkan negara-negara satelit melepaskan diri dan menjadi negara merdeka
sehingga Uni Sovyet runtuh pada tahun 1991.
11. Kondisi ekonomi Indonesia sangat hancur. Kerusakan infrastruktur dan sarana publik
akibat perang membuat perekonomian rakyat tidak berjalan secara optimal. Presiden
Soekarno mengadakan penataan melalui diplomasi internasional berbentuk kesediaan
untuk menjadi mitra dagang bagi negara lain.
12. Colombo Plan merupakan strategi Amerika Serikat dan negara-negara blok barat untuk
menarik simpati negara-negara berkembang dan miskin agar bergabung dengan blok barat.
Program berbentuk bantuan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan dan derajat
negara berkembang dan negara miskin. Program ini dimulai pada Juli 1951.
13. KAA menghasilkan Dasasila Bandung yang berisi landasan semangat dan kebulatan tekad
bangsa Asia Afrika untuk mewujudkan kehidupan yang baik dan perdamaian dunia.
14. Politik Apartheid merupakan politik pemisahan antara pemerintah yang berkulit putih
(minoritas) dan penduduk yang berkulit hitam (mayoritas) di Afrika Selatan. Pemerintah
yang berkulit putih mendapatkan keistimewaan dalam segala hal, sedangkan penduduk
berkulit hitam dilarang memiliki tanah, dibatasi keinginan berusahanya, dan tidak boleh
berada di kursi pemerintahan.
15. Runtuhnya Uni Sovyet dan Unifikasi Jerman.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
1. Mendiskripsikan Hipotesis Waisya tentang proses masuk dan berkembangnya agama
dan kebudayaan Hindu-Buddha di kepulauan Indonesia.
2. Menguraikan munculnya dan berkembangnya kerajaan kerajaan Kutai.
3. Menerangkan munculnya dan berkembangnya kerajaan Tarumanegara.
4. Menjelaskan munculnya dan berkembangnya kerajaan Mataram Kuno
5. Menerangkan munculnya dan berkembangnya kerajaan kerajaan Kediri.
6. Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya kerajaan kerajaan Singasari.
7. Menguraikan munculnya dan berkembangnya kerajaan Majapahit.
8. Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya kerajaan Sunda.
9. Menerangkan munculnya dan berkembangnya kerajaan Bali.
10. Mendeskripsikan Proses masuk dan perkembangan Islam di Nusantara.
11. Menguraikan muncul dan berkembangnya kerajaan Samudera Pasai.
12. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Aceh.
13. Menguraikan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Demak.
14. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Pajang.
15. Menguraikan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Mataram.
16. Menerangkan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Banten.
17. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Gowa - Tallo.
18. Menjelaskan muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Ternate - Tidore.
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
Bukti tertua adanya pengaruh India di Indonesia adalah ditemukannya Arca Budha
dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan.
B. KERAJAAN KUTAI
C. TARUMANEGARA
D. KERAJAAN SRIWIJAYA
Keadaan alam Pulau Sumatera dan sekitarnya pada abad ke-7 berbeda dengan
keadaan sekarang. Sebagian besar pantai timur baru terbentuk kemudian. Oleh karena itu
Pulau Sumatera lebih sempit bila dibandingkan dengan sekarang, sebaliknya Selat
Malaka lebih lebar dan panjang. Beberapa faktor yang mendorong perkembangan
kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar antara lain sebagai berikut :
1. Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan
perdagangan internasional.
2. Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat Malaka,
sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya.
3. Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan kerajaan Kamboja
memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim
(sarwajala) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan.
Berdasarkan berita dari I Tsing ini dapat kita ketahui bahwa selama tahun 690
sampai 692, Kerajaan Melayu sudah dikuasai oleh Sriwijaya. Sekitar tahun 690 Sriwijaya
telah meluaskan wilayahnya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Hal
ini juga diperkuat oleh 5 buah prasasti dari Kerajaan Sriwijaya yang kesemuanya ditulis
dalam huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai
beikut :
Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang berangka tahun 732
Masehi yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Dalam prasasti itu
disebutkan bahwa pada mulanya Jawa (Yawadwipa) diperintah oleh Raja Sanna. Setelah
ia wafat Sanjaya naik tahta sebagai penggantinya. Sanjaya adalah putra Sannaha (saudara
perempuan Sanna).
Prasasti Mantyasih (Prasasti Kedu) yang di dikeluarkan oleh Raja Balitung pada
tahun 907 memuat daftar raja-raja keturunan Sanjaya, sebagai berikut :
1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran
3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4. Sri Maharaja Rakai Warak
5. Sri Maharaja Rakai Garung
6. Sri Maharaja Rakai Pikatan
7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
9. Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung
1. Daksa (910 – 919). Ia telah menjadi rakryan mahamantri I hino (jabatan terttinggi
sesudah raja) pada masa pemerintahan Balitung.
2. Rakai Layang Dyah Tulodong (919 – 924)
3. Wawa yang bergelar Sri Wijayalokanamottungga (924 – 929)
Pu Sindok yang menjabat sebagai mahamantri i hino pada masa pemerintahan Raja
Wawa memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur tersebut. Pada tahun 929 M, Pu
Sindok naik tahta dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana
Wikramadharmattunggadewa. la mendirikan dinasti baru, yaitu Dinasti Isana. Pu Sindok
memerintah sampai dengan tahun 947. Pengganti-penggantinya dapat diketahui dari
prasasti yang dikeluarkan oleh Airlangga, yaitu Prasasti Calcuta.
G. KERAJAAN KADIRI
Sampai setengah abad lebih sejak Airlangga mengundurkan diri tidak ada yang
dapat diketahui dari kedua kerajaan itu. Kemudian hanya Kadiri yang menunjukkan
aktifitas politiknya. Raja pertama yang muncul dalam pentas sejarah adalah Sri
Jayawarsa dengan prasastinya yang berangka tahun 1104 M. Selanjutnya berturut-turut
raja-raja yang berkuasa di Kadiri adalah sebagai berikut : Kameswara (±1115 – 1130),
Jayabaya (±1130 – 1160), 1135), Sarweswara (±1160 – 1170), Aryyeswara (±1170 –
1180), Gandra (1181), Srengga (1190-1200) dan Kertajaya (1200 - 1222).
Pada tahun 1222 terjadilah Perang Ganter antara Ken arok dengan Kertajaya. Ken
Arok dengan bantuan para Brahmana (pendeta) berhasil mengalahkan Kertajaya di
Ganter (Pujon, Malang).
H. KERAJAAN SINGASARI
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Dalam kitab Pararaton Ken Arok
digambarkan sebagai seorang pencuri dan perampok yang sakti, sehingga menjadi
buronan tentara Tumapel. Setelah mendapatkan bantuan dari seorang Brahmana, Ken
Arok dapat mengabdi kepada Akuwu (bupati) di Tumapel bernama Tunggul Ametung.
Setelah berhasil membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok menggantikannya sebagai
penguasa Tumapel. Ia juga menjadikan Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, sebagai
permaisurinya. Pada waktu itu Tumapel masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan
Kadiri.
Setelah merasa memiliki kekuatan yang cukup, Ken Arok berusaha untuk
melepaskan diri dari Kadiri. Pada tahun 1222 Ken Arok berhasil membunuh Kertajaya,
raja Kadiri terakhir. Ia kemudian naik tahta sebagai raja Singasari dan mendirikan
dinasti baru yaitu Dinasti Girinda.
Tidak lama kemudian, Ken Dedes melahirkan seorang putra bernama Anusapati
hasil pernikahannya dengan Tunggul Ametung. Sedangkan dari istri yang lain, yaitu Ken
Umang, Ken Arok mempunyai seorang putra bernama Tohjaya. Pada tahun 1227, Ken
Arok dibunuh oleh Anusapati. Hal ini dilakukan sebagai balas dendam atas kematian
ayahnya, Tunggul Ametung. Anusapati mengantikan berkuasa di Singasari. Ia
memerintah selama 21 tahun. Sampai akhirnya ia dibunuh oleh Tohjaya, juga sebagai
balas dendam atas kematian ayahnya.
Tohjaya naik tahta. Ia memerintah dalam waktu sangat singkat. Ia kemudian
terbunuh oleh Ranggawuni (putra Anusapati). Pada tahun 1248 Ranggawuni naik tahta
dengan gelar Srijaya Wisnuwardhana. Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat
putranya Kertanegara sebagai Yuwaraja atau Raja Muda. Wisnuwardana wafat pada
tahun 1268 di Mandragiri.
Pada tahun 1268 Kertanegara naik tahta. la merupakan raja terbesar kerajaan
Singasari. Kertanegara merupakan raja pertama yang bercita-cita menyatukan Nusantara.
Pada tahun 1275, Kertanegara mengirimkan Ekspedisi Pamalayu ke Sumatera (Jambi)
dipimpin oleh Kebo Anabrang. Ekspedisi ini bertujuan menuntut pengakuan Sriwijaya
dan Malayu atas kekuasaan Singasari. Ekspedisi ini juga untuk mengurangi pengaruh
Kubilai Khan dari Cina di Nusantara.
Ekspedisi ini menimbulkan rasa khawatir raja Mongol tersebut. Oleh karena itu
pada tahun 1289 Kubilai Khan mengirimkan utusan bernama Meng-chi menuntut
Singasari mengakui kekuasaan Kekaisaran Mongol atas Singasari. Kertanegara menolak
tegas, bahkan utusan Cina itu dilukai mukanya. Perlakukan tersebut dianggap sebagai
penghinaan dan tantangan perang.
I. KERAJAAN MAJAPAHIT
Kemudian datanglah pasukan Tartar yang dikirim Kaisar Kubilai Khan untuk
menghukum raja Jawa. Walaupun sudah mengetahui Kertanegara sudah meninggal,
tentara Tartar bersikeras mau menghukum raja Jawa. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden
Wijaya untuk membalas dendam kepada Jayakatwang. Jayakatwang berhasil
dihancurkan. Pada waktu tentara Tartar hendak kembali kepelabuhan, Raden Wijaya
menghancurkan tentaraTartar, Setelah berhasil mengusir tentara Tartar, Raden Wijaya
dinobatkan sebagai Raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana pada
tahun 1293.
Kertarajasa meninggal pada tahun 1309. Satu-satunya putra yang dapat
menggantikannya adalah Kalagamet. la dinobatkan sebagai raja Majapahit dengan gelar
Sri Jayanagara. Ia bukanlah raja yang cakap. Selain itu ia juga mendapatkan banyak
pengaruh dari Mahapati. Akibatnya masa pemerintahannya diwarnai dengan adanya
beberapa kali pemberontakan.
Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Ia disemayamkan di Tayung daerah Berbek,
Kediri. Seharusnya yang menggantikan adalah puterinya yang bernama
Kusumawardhani. Namun ia menyerahkan kekuasaannya kepada suaminya,
Wikramawardhana. Sementara itu Hayam Wuruk juga mempunyai anak laki-laki dari
selir yang bernama Bhre Wirabhumi yang telah mendapatkan wilayah keuasaan di
Kedaton Wetan (Ujung Jawa Timur). Pada tahun 1401 hubungan Wikramawardhana
dengan Wirabhumi berubah mejadi perang saudara yang dikenal sebagai Perang
Paregreg. Pada tahun 1406 Wirabhumi dapat dikalahkan di dibunuh. Tentu saja perang
saudara ini melemahkan kekuasaan Majapahit. Sehingga banyak wilayah-wilayah
kekuasaannya melepaskan diri.
Pada tahun 1297 M Sultan Malik Ash Shaleh wafat, dan dimakamkan di Kampung
Samudera Mukim Blang Me. la digantikan putranya bemama Sultan Muhammad dengan
gelar Sultan Malik at - Thahir. Ia memerintah sampai dengan tahun 1326. Ia digantikan
oleh putranya bernama Sultan Ahmad yang juga bergelar Sultan Malik at - Thahir. Pada
masa pemerintahannya, kerajaan Samudera Pasai kedatangan utusan Sultan Delhi yang
sedang menuju Cina bernama lbnu Batutah pada tahun 1345.
Pengganti Sultan Ahmad adalah putranya yang bemama Sultan Zainal Abidin yang
juga bergelar Sultan Malik at - Thahir. Setelah pemerintahan Zainal Abidin, Samudera
Pasai mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan adanya perebutan kekuasaan. Akhimya
Samudera Pasai berhasil dikuasai oleh Kerajaan Islam Malaka.
2. KERAJAAN ACEH
Pendiri sekaligus raja pertama kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah atau
Sultan lbrahim (1514 - 1528). Sejak tahun 1515 Aceh sudah berani menyerang Portugis
di Malaka dan juga menyerang Kerajaan Aru.
Sultan Ali Mughayat Syah digantikan putranya bergelar Sultan Salahuddin (1528 -
1537). Ia tidak mampu memerintah Aceh dengan baik sehingga Aceh mengalami
kemerosotan. Oleh karena itu ia digantikan saudaranya Sultan Alauddin Riayat Syah
(1537 - 1568). Setelah Sultan Alaudin meninggal Aceh mengalami masa suram.
Pemberontakan dan perebutan kekuasaan sering terjadi. Keadaan ini berlangsung cukup
lama sampai dengan Sultan lskandar Muda naik tahta (1607 - 1636 M).
Sultan lskandar Muda digantikan oleh menantunya yang bergelar Sultan lskandar
Thani (1636 - 1641). la melanjutkan tradisi kekuasaan Sultan lskandar Muda, tetapi ia
tidak lama memerintah karena wafat tahun 1641 M. Penggantinya, permaisurinya (Putri
lskandar Muda), yang bergelar Putri Sri Alam Permaisuri (1641 - 1675). Sejak itu
Kerajaan Aceh terus mengalami kemunduran dan akhimya runtuh karena dikuasai
Belanda.
3. KERAJAAN DEMAK
Pada mulanya Demak dikenal dengan nama Glagah Wangi. Sebagai Kadipaten dari
Majapahit, Demak dikenal juga dengan sebutan Bintoro. Kata Demak merupakan
akronim yang berarti gede makmur atau hadi makmur yang berarti besar dan sejahtera.
Faktor-faktor pendorong berdirinya Kerajaan Islam Demak adalah :
1. Runtuhnya Malaka ke tangan Portugis, sehingga para pedagang Islam mencari tempat
persinggahan dan perdagangan baru, diantaranya Demak.
2. Raden Fatah sebagai pendiri Kerajaan Demak masih keturunan raja Majapahit,
Brawijaya V, dalam perkawinannya dengan putri Ceumpa yang beragama Islam.
3. Raden Fatah mendapat dukungan dari para wali, yang sangat dihormati pada waktu
itu.
4. Banyak adipati-adipati pesisir yang tidak puas dengan Majapahit dan mendukung
Raden Fatah.
5. Mundur dan runtuhnya Majapahit karena Perang Paregreg.
6. Pusaka keraton Majapahit sebagai lambang pemegang kekuasaan diberikan kepada
Raden Fatah. Dengan demikian Kerajaan Islam Demak merupakan kelanjutan dari
Kerajaan Majapahit dalam bentuknya yang baru.
Pada tahun 1500 M, Raden Fatah melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Raden
Fatah mendirikan kesultanan Demak dengan gelar Sultan Alam Akbar al Fatah (1500
-1518 M). Pada tahun 1518 Raden Fatah wafat. la digantikan putranya bernama Adipati
Unus (Muhammad Yunus. Pati Unus hanya memerintah selama tiga tahun. la meninggal
dalam usia muda. Karena Pati Unus wafat tidak meninggalkan putra, maka ia digantikan
oleh salah seorang adiknya bernama Raden Trenggana (1521 -1546 M).
Perluasan pengaruh ke Jawa Timur dipimpin langsung oleh Sultan Trenggana. Satu
per satu daerah-daerah di Jawa Timur berhasil dikuasai seperti Madiun, Gresik, Tuban,
Singosari dan Blambangan. Tetapi ketika menyerang Pasuruan pada tahun 1546, Sultan
Trenggana gugur.
4. KERAJAAN BANTEN
Pengganti Abdul Mutakhir adalah Abdul Fatah yang bergelar Sultan Ageng
Tirtayasa. Ia merupakan raja terbesar Banten. Sultan Ageng Tirtayasa berhasil
memajukan perdagangan. Sehingga Bandar Banten berkembang menjadi bandar
internasional yang dikunjungi oleh kapal-kapal Persia, Arab, Cina, Inggris, Perancis dan
Denmark. Akan tetapi Sultan AgengTirtayasa sangat anti VOC yang telah merebut
Jayakarta dari Banten. Sehingga Belanda pun selalu berupaya menjatuhkan Banten.
Ketika terjadi perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya Abdul
Kahar yang dikenal sebagai Sultan Haji, Belanda mengambil kesempatan untuk
melancarkan politik adu domba (devide et impera). Kesempatan itu datang ketika Sultan
Haji dalam keadaan terdesak, Ia meminta bantuan VOC. Akhirnya pada tahun 1682
Sultan Ageng Tirtayasa menyerah, lalu ditawan di Batavia sampai wafatnya tahun 1692.
Setelah itu, kerajaan Banten terus mengalami kemunduran dan akhirnya dikuasai
sepenuhnya oleh Belanda pada tahun 1775.
5. KERAJAAN MATARAM
Sementara itu Sultan Hadiwijaya meninggal pada tahun 1582. Pangeran Benowo,
Putra Hadiwijaya, disingkirkan oleh Arya Pangiri. Untuk merebut kembali
kekuasaannya, Pangeran Benowo meminta bantuan, Sutawijaya dari Mataram. Pajang
diserang dan akhirnya Arya Pangiri menyerah. Sedangkan Pangeran Benowo tidak
sanggup untuk menghadapi Sutawijaya. Maka sejak tahun 1586 pusat pemerintahan
dipindahkan dari Pajang ke Mataram oleh Sutawijaya.
Sutawijaya naik tahta Kerajaan Mataram dengan gelar Panembahan Senapati ing
Alaga Sayyidin Panatagama (1586-1601). Masa pemerintahan Panembahan Senapati
diwarnai dengan perang terus-menerus dalam rangka untuk menundukkan para bupati
yang memberontak maupun untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Sebelum
usahanya tersebut selesai, Panembahan Senapati wafat pada tahun 1601. Ia dimakamkan
di Kota gede. Penggantinya adalah putranya yang bernama Mas Jolang (1601 – 1613)
dengan gelar Sultan Anyokrowati.
Pada masa pemerintahan Mas Jolang banyak bupati di Jawa Timur memberontak.
Pemberontakan ini dihadapi dengan susah payah oleh Mas Jolang. Namun sebelum
pemberontakan tersebut dapat diselesaikan pada tahun 1913, Mas Jolang wafat di
Krapyak. Ia juga dimakamkan di Kota Gede. Penggantinya adalah putranya yang
bernama Raden Mas Martapura. Tetapi karena sakit-sakitan, ia turun tahta dan digantikan
oleh Raden Mas Rangsang.
Raden Mas Rangsang naik tahta dengan gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma
Senapati ing Alaga Ngabdurahman. Di bawah pemerintahannya Mataram mencapai
puncak kejayaannya. Sultan Agung bercita-cita untuk mempersatukan Pulau Jawa. Akan
tetapi, antara Mataram dan Banten terdapat Batavia, markas VOC, sebagai penghalang.
Oleh karena itu pada tahun 1628 dan 1629 Sultan Agung mengirim pasukan yang
dipimpin oleh Baurekso untuk menyerang VOC di Batavia yang sedang dipimpin oleh
J.P. Coen, namun kedua serangan itu gagal.
Sultan Agung wafat pada tahun 1645 . la digantikan putranya yang bergelar
Amangkurat I (1645 -1677). Pada masa pemerintahannya, Belanda mulai masuk ke
daerah Mataram. Bahkan Amangkurat I menjalin hubungan baik dengan Belanda. Selain
itu sikap Amangkurat I yang sewenang-wenang menimbulkan pemberontakan-
pemberontakan. Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Trunojoyo
dari Madura. Dalam pertempuran itu Amangkurat I terluka dan dilarikan ke Tegalwangi,
hingga meninggal.
Sejak tahun 1811 willayah jajahan Belanda di Indonesia jatuh ke tangan Inggris
dengan tokohnya Thomas Stamford Raffles. Ia adalah seorang yang liberal dan tidak
menyukai sistem feodalisme. Sehingga timbullah ketegangan antara Raffles dengan
Keraton Yogyakarta. Akhirnya, pada tahun 1813, Raffles menyerahkan sebagian wilayah
Yogyakarta kepada Paku Alam. Maka hingga kini kerajaan Mataram pecah menjadi
empat kerajaan kecil, yaitu :
1. Kesuhunan Surakarta
2. Kesultanan Yogyakarta
3. Magkunegaran
4. Paku Alaman
Kerajaan Gowa dan Tallo (Makasar) menjadi kerajaan Islam karena dakwah dari
Datuk Ri Bandang dan Datuk Sulaiman dari Minangkabau. Setelah masuk Islam, raja
Gowa, Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin. Dan raja Tallo, Kraeng Mantoaya
bergelar Sultan Abdullah,. Kerajaan Gowa-Tallo terletak pada posisi yang strategis yaitu,
diantara jalur pelayaran antara Malaka dan Maluku.
Sultan Alaudin memerintah Makasar pada 1591 - 1639. la juga dikenal sebagai
sultan yang sangat menentang Belanda, hingga wafat pada tahun 1639. la digantikan
putranya Sultan Muhammad Said (1639 - 1653). Muhammad Said mengirimkan pasukan
ke Maluku, untuk membantu rakyat Maluku yang sedang berperang melawan Belanda.
Pengganti Muhammad Said adalah putranya bergelar Sultan Hasanuddin (1653 - 1669).
METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis Menganalisis Siswa dapat
perkembangan negara hipotesis tentang Mendiskripsikan
tradisional (Hindu- proses masuk dan Hipotesis Waisya tentang
Buddha dan Islam) di berkembangnya proses masuk dan
Indonesia agama dan berkembangnya agama
kebudayaan Hindu- dan kebudayaan Hindu-
Buddha di Buddha di kepulauan
kepulauan Indonesia.
Indonesia. Melalui
studi pustaka.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama (1x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan peta pelayaran dan perdagangan di Asia dan Selat
Malaka
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang hubungan Nusantara dan India pada
masa prasejarah
B. Kegiatan Inti
1. Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha di kepulauan Indonesia melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendiskripsikan hipotesis Arus Balik tentang proses masuk dan berkembangnya
agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia melalui studi pustaka, dan
diskusi kelas.
2. Mengidentifikasi fakta-fakta tentang proses penghinduan di berbagai daerah di
Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
PENILAIAN :
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan
penugasan.
SOAL-SOAL EVALUASI
13. Salah seorang dan Wali Songo yang 17. Kerajaan Aceh mencapai puncak
paling sering menggunakan seni kejayaannya pada masa pemerintahan
budaya sebagai media dalam berdakwa ….
adalah .... A. Sultan Ali Muqhayat Syah
A. Sunan Drajat B. Sultan lskandar Thani
B. Sunan Bonang C. Sultan lskandar Muda
C. Sunan Kalijaga D. Sultan Salahudin
D. Sunan Muria E. Sultan Alaudin Riayat Syah
E. Sunan Gunung Jati
18. Faktor-faktor pendukung berdirinya
14. Agama Islam mudah diterima oleh Kerajaan Islam Demak adalah sebagai
masyarakat Indonesia pada waktu itu berikut, kecuali ....
disebabkan oleh hal-hal sebagai A. runtuhnya Malaka ke tangan
berikut, kecuali .... Portugis
A. Syarat masuk Islam sangat mudah B. banyak adipati pesisir ingin
B. Agama Islam tidak mengenal kasta- memisahkan diri dari Majapahit
kasta C. dukungan dan restu para wali
C. Upacara-upacara keagamaan Islam D. mundur dan runtuhnya Majapahit
sangat meriah E. kemenangan Belanda atas Portugis
D. Penyebaran Islam di Indonesia di di Malaka
sesuaikan dengan adat dan tradisi di
Indonesia
19. Sultan Trenggana mengirim pasukan ke
E. Runtuhnya kerajaan Sriwijaya dan Jawa Barat untuk menduduki Banten
Majapahit dan Cirebon agar terhindar dari
intervensi Portugis. Pasukan tersebut
15. Marah Silu setelah berhasil menjadi dipimpin oleh seorang pelarian dari
raja Samuera Pasai bergelar .... Pasai bernama ....
A. Sultan Malik ash Shaleh A. Pangeran Sabrang Lor
B. Sultan Malik at - Thahir B. Mohammad Yunus
C. Nazamuddin al Kamil C. Syarif Hidayatullah
D. Sultan lskandar Muda D. Arya Penangsang
E. Sultan Malik al Mansur E. Penghulu Demak
20. Latar belakang keruntuhan kerajaan C. Dipindahkannya pusat pemerintah-
Demak adalah .... an dari Demak ke Pajang
A. Serangan kerajaan Banten D. Blokade Portugis di pantai utara
B. Runtuhnya Malaka ke tangan Jawa
Portugis E. Berdirinya kerajaan Mataram
1. Sebutkan dan jelaskan 4 teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia !
2. Apa yang dimaksud dengan upacara vratyastoma ?
3. Tuliskan silsilah raja-raja Kutai berdasarkan Prasasti Yupa !
4. Tuliskan wilayah kekuasaan Tarumanegara berdasarkan wilayah penemuan dari
peninggalannya !
5. Sebutkan faktor-faktor pendorong berdirinya kerajaan Sriwijaya !
6. Mengapa terjadi perang antara Balaputradewa dengan Rakai Pikatan?
7. Sebutkan faktor-faktor penyebab perpindahan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke
Jawa Timur!
8. Tunjukkan bukti bahwa agama dan kebudayaan Islam di Indonesia berasal dari Gujarat !
9. Apa makna yang dapat disimpulkan Islam dengan adanya Komplek Makam Tralaya di
Trowulan, Mojokerto ?
10. Mengapa Sultan Trenggana menugaskan Fatahillah menduduki Banten dan Cirebon di
Jawa Barat?
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
Pada tahun 1595 Coenelis de Houtman yang sudah merasa mantap, mengumpulkan
modal untuk membiayai perjalanan ke Timur Jauh. Pada bulan April 1595, Cornelis de
Houtman dan De Keyzer dengan 4 buah kapal memimpin pelayaran menuju Nusantara. Pada
bulan Juni 1596 pelayaran yang dipimpin oleh De Houtman berhasil berlabuh di Banten.
Atas prakarsa dari dua tokoh Belanda, yaitu : Pangeran Maurits dan Johan van Olden
Barnevelt, pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah
kongsi dagang besar yang diberi nama VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) atau
Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur. Pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang.
Pada tahun 1602 VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois
Wittert. Adapun tujuan dibentuknya VOC adalah :
a. Untuk menghindari persaingan tidak sehat antara sesama pedagang Belanda sehingga
keuntungan maksimal dapat diperoleh.
b. Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa-bangsa
Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
c. Untuk membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol
yang masih menduduki Belanda.
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa, oleh pemerintah Belanda VOC
diberi hak-hak istimewa yang dikenal sebagai Hak Octroi yang meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1. Monopoli perdagangan
2. Mencetak dan mengedarkan uang
3. Mengangkat dan memberhentikan pegawai
4. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
5. Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
6. mendirikan benteng
7. menyatakan perang dan damai
8. mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat
KEMUNDURAN VOC
Kemunduran dan kebangkrutan VOC terjadi sejak awal abad ke-18. Hal ini disebabkan
oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Banyak korupsi yang dilakukan oleh pegawai-pegawai VOC
2. Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat semakin luasnya wilayah kekuasaan VOC
3. Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat sangat besar
4. Adanya persaingan dengan kongsi dagang bangsa lain, seperti kongsi dagang Portugis
(Compagnie des Indies) dan kongsi dagang Inggris (East Indian Company).
5. Hutang VOC yang sangat besar
6. Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun usahanya mengalami kemunduran
7. Berkembangnya faham liberalisme, sehingga monopoli perdagangan yang diterapkan VOC
tidak sesuai lagi untuk diteruskan
8. Pendudukan Perancis terhadap negeri Belanda pada tahun 1795, menganggap badan
seperti VOC tidak dapat diharapkan terlalu banyak dalam menghadapi Inggris, sehingga
VOC harus dibubarkan.
Pada tahun 1795 dibentuklah panitia pembubaran VOC. Pada tahun itu pula hak octroi
dihapus. VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan saldo kerugian sebesar
134,7 juta gulden. Selanjutnya semua hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh pemerintah
kerajaan Belanda.
Pada tahun 1795, Partai Patriot Belanda yang anti raja, atas bantuan Perancis, berhasil
merebut kekuasaan. Sehingga di Belanda terbentuklah pemerintahan baru yang disebut
Republik Bataaf. Republik ini menjadi boneka Perancis yang sedang dipimpin oleh Napoleon
Bonaparte. Sedangkan raja Belanda, Willem V, melarikan diri dan membentuk pemerintah
peralihan di Inggris. Pada waktu itu antara Inggris dan Perancis sedang bermusuhan dengan
hebatnya.
C. MASA PEMERINTAHAN HERMAN W. DAENDELS
1. LATAR BELAKANG
Karena secara geografis letak Belanda dekat dengan Inggris, Napoleon Bonaparte
merasa perlu menduduki Belanda. Sehingga pada tahun 1806, Perancis (Napoleon)
membubarkan Republik Bataaf dan membentuk “Koninkrijk Holland” (Kerajaan Belanda)
sebagai gantinya. Napoleon kemudian mengangkat Louis Napoleon sebagai raja Belanda. Hal
ini berarti sejak saat itu pemerintahan yang berkuasa di Indonesia adalah pemerintahan
Belanda-Perancis. Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur
Jendral di Indonesia (1808 – 1811. Daendels mulai menjalankan tugasnya pada tahun 1808
dengan tugas utama “mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris”.
1. Membangun jalan antara Anyer – Panarukan. Jalan ini penting sebagai lalu-lintas
pertahanan maupun perekonomian.
2. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang. Hal ini dilakukan Daendels sebab
hubungan Belanda dan Indonesia sangat sukar sebab ada blokade Inggris di lautan.
3. Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya.
d. Bidang Ekonomi dan Keuangan
e. Bidang Sosial
1. Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja rodi untuk membangun jalan Anyer – Panarukan.
2. Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan atau sultan.
3. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos.
Louis Bonaparte sebagai raja Belanda, akhirnya menarik kembali Daendels. Penarikan
Daendels ke Belanda disertai dengan pengangkatannya sebagai seorang Panglima Perang yang
kemudian dikerahkan ke medan Rusia.
1. LATAR BELAKANG
Ketika akhirnya Inggris menyerbu Pulau Jawa, Daendels sudah dipanggil kembali ke
Eropa. Penggantinya, Gubernur Jendral Jansen, tidak mampu menahan serangan musuh,
sehingga terpaksa menyerah. Akhir dari penjajahan Belanda – Perancis ini ditandai dengan
Kapitulasi Tuntang, yang isinya sebagai berikut :
1. Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada Inggris
2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
3. Semua pegawai Belanda yang mau bekerjasama dengan Inggris dapat memegang
jabatannya terus.
4. Semua hutang Pemerintah Belanda yang dulu, bukan menjadi tanggung jawab Inggris.
c. Bidang Sosial
1. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
2. Penghapusan perbudakan.
3. Peniadaan Pynbank (disakiti) yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan
Harimau.
Pada kurun waktu 1816-1830, pertentangan antara kaum liberal dan kaum konservatif
terus berlangsung. Sementara itu kondisi di negeri Belanda dan di Indonesia semakin
memburuk. Oleh karena itulah usulan Van Den Bosch untuk melaksanakan Cultuur Stelsel
(tanam paksa) diterima dengan baik, karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang
besar bagi negeri induk.
Ketentuan ketentuan tersebut memang kelihatan tidak terlampau menekan rakyat. Dalam
prakteknya, sistem tanam paksa seringkali menyimpang, sehingga rakyat banyak dirugikan,
misalnya:
1. Perjanjian tersebut seharusnya dilakukan dengan suka rela akan tetapi dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan cara-cara paksaan.
2. Luas tanah yang disediakan penduduk lebih dari seperlima tanah mereka. Seringkali tanah
tersebut satu per tiga bahkan semua tanah desa digunakan untuk tanam paksa.
3. Pengerjaan tanaman-tanaman ekspor seringkali jauh melebihi pengerjaan tanaman padi.
Sehingga tanah pertanian mereka sendiri terbengkelai.
4. Pajak tanah masih dikenakan pada tanah yang digunakan untuk proyek tanam paksa.
5. Kelebihan hasil panen setelah diperhitungkan dengan pajak tidak dikembalikan kepada
petani.
6. Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani
7. Buruh yang seharusnya dibayar oleh pemerintah dijadikan tenaga paksaan.
Bagi Belanda
1. Meningkatnya hasil tanaman ekspor dari negeri jajahan dan dijual Belanda di pasaran
Eropa
2. Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang kempis, pada masa Tanam Paksa
mendapat keuntungan besar
3. Pabrik-pabrik gula yang semula diusahakan oleh kaum swasta Cina, kemudian juga
dikembangkan oleh pengusaha Belanda karena keuntungannya besar.
4. Belanda mendapatkan keuntungan (batiq slot) yang besar.
Bagi Indonesia
Dampak negatif :
1. Kemiskinan dan penderitaan fisik dan mental yang berkepanjangan
2. Beban pajak yang berat
3. Pertanian utamanya padi banyak mengalami kegagalan panen
4. Kelaparan dan kematian terjadi dimana-mana.
5. Jumlah penduduk Indonesia menurun.
Dampak positif :
1. Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam jenis-jenis tanaman baru
2. Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorientasi ekspor.
1. LATAR BELAKANG
a. Pelaksanaan Sistem Tanam Paksa yang telah menimbulkan penderitaan rakyat pribumi
namun memberikan keuntungan besar bagi Pemerintah Kerajaan Belanda.
b. Berkembangnya faham liberalisme sebagai akibat dari Revolusi Perancis dan Revolusi
Industri sehingga sistem Tanam Paksa tidak sesuai lagi untuk diteruskan.
c. Kemenangan Partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak Pemerintah Belanda
menerapkan sistem ekonomi liberal di negeri jajahannya (Indonesia).
d. AdanyaTraktat Sumatera, 1871, yang memberikan kebebasan bagi Belanda untuk
meluaskan wilayahnya ke Aceh. Sebagai imbalannya Inggris meminta Belanda
menerapkan sistem ekonomi liberal di Indonesia, agar pengusaha Inggris dapat
menanamkan modalnya di Indonesia.
Pelaksanaan politik ekonomi liberal ini dilandasi dengan beberapa peraturan diantaranya
sebagai berikut :
1. Indische Comptabiliteit Wet, 1867.
2. Suiker Wet
3. Agrarische Wet (Undang-undang Agraria),1870.
4. Agrarische Besluit, 1870.
2.PELAKSANAAN SISTEM POLITIK EKONOMI LIBERAL
H. POLITIK ETIS
1. Latar Belakang
a. Pelaksanaan sistem tanam paksa yang mendatangkan keuntungan berlimpah bagi Belanda,
namun menimbulkan penderitaan rakyat Indonesia.
b. Eksploitasi terhadap tanah dan penduduk Indonesia dengan sistem ekonomi liberal tidak
mengubah nasib buruk rakyat pribumi.
c. Upaya Belanda untuk memperkokoh pertahanan negeri jajahan dilakukan dengan cara
penekanan dan penindasan terhadap rakyat.
d. Adanya kritik dari kaum intelektual Belanda sendiri (Kaum Etisi) seperti Van Kol, Van
Deventer, Brooschooft, De Waal, Baron van Hoevell, Van den Berg, Van De Dem dan lain-
lain.
Pada periode 1900 -1925 banyak kemajuan dan perubahan dicapai. Bangunan-bangunan
besar didirikan, semua itu merupakan keharusan dalam kemajuan yang tidak dapat dielakkan.
Perubahan-perubahan tersebut sebagai berikut :
a. Desentralisasi Pemerintahan
Sebelum tahun 1900 pemerintahan di Indonesia dilakukan secara sentralisasi. Sejak tahun
1854 dikeluarkan peraturan yang memberikan hak kepada parlemen untuk mengawasi
jalannya pemerintahan Hindia-Belanda.
b. Irigasi
Sarana yang sangat vital bagi pertanian adalah sarana irigasi (pengairan). Pada tahun 1885
pemerintah telah membangun secara besar-besaran bangunan irigasi di Brantas dan Demak
seluas 96.000 bau. Pada tahun 1908 berkembang menjadi 173.000 bau.
c. Emigrasi (Transmigrasi)
Dalam abad ke-19 terjadi migrasi penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, berhubung
dengan perluasan tanaman tebu.
d. Edukasi
Pemerintah kolonial Belanda membentuk dua macam sekolah untuk rakyat pribumi, yaitu
Sekolah kelas I (angka satu) untuk anak-anak pegawai negeri dan orang berkedudukan.
Dan sekolah kelas II (angka dua) untuk kepada anak-anak pribumi pada umumnya.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Membandingkan Mendeskripsikan Siswa dapat
perkembangan perkembangan Mendeskripsikan
masyarakat Indonesia sistem birokrasi, perkembangan sistem
di bawah penjajahan: militer, ekonomi birokrasi, militer,
dari masa VOC, dan sosial pada ekonomi dan sosial pada
Pemerintahan Hindia masa Pemerintah masa Pemerintah
Belanda, Inggris, Herman Willem Herman Willem Daedels
sampai Pemerintahan Daedels melalui
Pendudukan Jepang. melalui studi
pustaka dan diskusi.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama (1x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar kapal-kapal VOC
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang VOC
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas proses berdirinya VOC melalui studi pustaka dan diskusi.
2. Mengidentifikasi proses hak-hak istimewa yang dimiliki oleh VOC melalui studi
pustaka dan tanya jawab.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membahas perkembangan sistem pemerintahan dan struktur birokrasi di Hindia
Belanda pada masa VOC melalui studi pustaka dan diskusi.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
PENILAIAN :
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian proses
pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan penugasan.
SOAL-SOAL EVALUASI
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan Faktor-faktor pendorong lahirnya pergerakan nasional Indonesia
2. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya Budi Utomo sebagai pelopor
pergerakan nasioanl Indonesia
3. Menerangkan perkembangan Serikat Islam sebagai organisasi pergerakan nasional
dari golongan Islam
4. Menjabarkan perkembangan Indische Partij sebagai organisasi pergerakan nasional
nasionalis dari golongan Indo-Belanda
5. Menguraikan perkembangan PKI sebagai organisasi pergerakan nasional dari
golongan sosilis-komunis
6. Menjelaskan perkembangan PNI sebagai organisasi pergerakan nasional dari
golongan nasionalis
7. Menidentifikasi muncul dan berkembangnya PPPKI sebagai usaha untuk
mempersatukan kekuatan organisasi pergerakan nasional
8. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya Gerakan Pemuda dan Sumpah Pemuda
sebagai usaha untuk menggalang mempersatukan dan kesatuan nasional
9. Menjelaskan berkembangnya taktik moderat dan kooperatif dalam pergerakan
nasional
10. Menerangkan Perjuangan di dalam volksraad dengan Petisi Soetardjo dan GAPI
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo diawali dari upaya dr. Wahidin Sudirohusodo berkeliling Jawa
untuk membentuk Studie Fonds (Dana Belajar) untuk memberikan beasiswa bagi siswa yang
tidak mampu, namun berpotensi. Pada kahir 1907, dr. Wahidin bertemu pemuda Sutomo,
pelajar STOVIA di Jakarta. Karena adanya kesamaan pemikiran antara kedua tokoh tersebut,
maka pada hari Rabu, 20 Mei 1908, di Gedung STOVIA (Gedung Kebangkitan Nasional
sekarang) dibentuklah organisasi modern pertama yang diberi nama Budi Utomo. Sebagai
ketua pertamanya terpilih dr. Soetomo.
Pada mulanya tujuan Budi Utomo tertulis secara samar-samar yaitu “Kemajuan bagi
Hindia”. Sedangkan jangkauan geraknya hanya terbatas pada Jawa dan Madura. Dalam
waktu 6 bulan, Mei sampai dengan Oktober 1908, cabang Budi Utomo sudah berdiri di
Jakarta, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Probolinggo.
Pada bulan Oktober 1908, diadakan kongres Budi Utomo yang pertama di
Yogyakarta, yang menghasilkan kepustusan-keputusan sebagai berikut :
a. Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik
b. Kegiatan Budi Utomo ditujukan kepada bidang pendidikan dan kebudayaan
c. Ruang gerak terbatas pada daerah Jawa dan Madura.
Kongres tersebut juga memutsukan susunan pengurus besar Budi Utomo. Bu[ati
Karanga Anyar, R.T. Tirtokusumo, dipilih sebagai ketuanya. Pusat organisasi ditetapkan di
Yogyakarta. Dalam perkembangannya, Budi Utomo kurang diminati oleh golongan muda.
Hal ini disebabkan :
a. Budi Utomo lebih memetingkan golongan priyayi.
b. Budi Utomo lebih memperhatikan reaksi pemerintah kolonial daripada reaksi rakyat
pribumi.
c. Budi Utomo lebih mengutamakan pemakaian Bahasa Belanda daripada Bahasa
Indonesia
d. Budi Utomo tidak berpolitik
Walaupun demikian, sampai akhir tahun 1909, Budi Utomo telah mempunyai 40
cabang dengan jumlah anggota kurang lebih 10.000 orang. Pada tahun 1914, saat Perang
Dunia I meletus, Budi Utomo yang pamornya sudah menurun, mengusulkan perlunya
wajib militer bagi penduduk bumi putera (Indie Weerbaar). Gagasan ini ditolak Belanda,
sebagai gantinya parlemen Belanda membentuk Volksraad (Dewan Rakyat), Desember
1916.
Serikat Islam
Pada mulanya, pada tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Serikat Dagang Islam
(SDI) di Solo, dengan tujuan untuk membela kepentingan pedagang-pedagang Indonesia
dari ancaman pedagang Cina. Dengan masuknya Umar said Cokroaminoto, SDI diubah
namanya menjadi Serikat Islam (SI), agar anggotanya tidak terbatas pada golongan
pedagang saja. Adapun tujuan dari Serikat Islam adalah sebagai berikut :
a. mengembangkan jiwa dagang
b. membantu para anggotanya yang mempunyai kesulitan dalam usahanya
c. memajukan pengajaran
d. memprbaiki pendapat-pendapat yang keliru tentang Islam.
Dalam waktu yang relatif singkat Serikat Islam mendapatkan simpati dan jumlah
anggota yang sangat besar. Hal ini disebabkan oleh :
a. Serikat Islam terbuka bagi semua golongan
b. Serikat Islam berpolitik untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan
c. Serikat Islam membela kepentingan rakyat pribumi yang menderita karena penjajahan
d. Serikat Islam dipimpin oleh tokoh-tokoh yang dihormati, seperti alim ulama dan kiai-
kiai
e. Agama Islam dianut oleh mayoritas bangsa Indonesia.
Pada tahun 1915 di Surabaya didirikan Central Serikat Islam (CSI) dengan tugas
mengatur kerjasama antar SI daerah. Sementara itu ISDV (Indische Social Democratische
Vereniging) yang berhaluan komunis yang didirikan oleh H.J.F.M. Sneevliet meakukan
penyusupan (infiltrasi) ke dalam tubuh SI. ISDV berhasil mempengaruhi tokoh-tokoh
muda SI, seperti : Semaun, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirjo melalui SI
cabang Semarang. Dalam perkembangannya terjadi pertentangan antara kelompok SI Putih
dan SI Merah yang berhaluan komunis. Oleh karena itu pada konggres SI, Oktober 1921
diputuskan diberlakukannya disiplin partai. Pada tahun 1924, SI Merah berganti nama
menjadi “Sarekat Rakyat”.
Indische Partij
Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tiga
serangkai, yaitu :
1. E.F.E. Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi.
2. Suwardi Suryaningrat
3. dr. Cipto Mangunkusumo
Tujuan didirikannya Indische Partij ini adalah untuk mempersatukan semua Indiers
sebagai persiapan menuju kehidupan bangsa yang merdeka. Yang dimaksud dengan Indiers
adalah semua orang yang lahir di Indonesia dan mengaku bertanah air Indonesia, baik
orang Indo-Belanda, Cina, Arab maupun pribumi asli. Cita-cita Indische Partij ini
disebarluaskan melalui surat kabar “De Express”.
Karena sikap dan programnya yang tegas dan bercita-cita “Hindia Merdeka” untuk
pertamakalinya, maka surat permohonan untuk mendapatkan pengakuan sebagai badan
hukum ditolak pemerintah Hindia Belanda. Sikap kritis Indische Partij ini juga tampak
dalam artikel yang ditulis oleh Ki Hajar Dewantara dalam surat kabar De Express yang
berjudul Als ik en Nederlanders Was (Seandainya Aku Seorang Belanda). Artikel tersebut
berisi sindiran terhadap pemerintah Hidia Belanda yang mengajak bangsa Indonesia untuk
memperingati hari kemerdekaan Belanda yang ke-seratus.
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 di Den Haag, Belanda. Pada
mulanya bernama Indische Veereniging (IV). Pendirinya adalah orang-orang Indonesia
yang berada di Belanda, antara lain Sultan Kasayangan dan R.M. Noto Suroto. Pada
mulanya organisasi ini hanya berupa organisasi sosial untuk mengurus kepentingan
bersama orang-orang Indonesia di perantauan. Unsur-unsur politik mulai tampak dengan
diterbitkannya majalah Hindia Putra pada bulan Maret 1916. Organisasi ini semakin
berkembang dengan kedatangan tokoh-tokoh tiga serangkai pendiri Indische Partij yang
sedang menjalani hukuman buang di negeri Belanda.
Setelah Perang Dunia I, semangat nasionalisme semakin kuat, pada tahun 1922
Indische Veereniging berganti nama menjadi Indonesische Veereniging. Pada tahun 1923
majalah Hindia Putra berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Pada tahun 1925
Indonesische Veereniging berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Aktifitas
politik PI ini semakin meningkat sejak bergabungnya Ahmad Subarjo dan Mohammad
Hatta ke dalam tubuh PI. Bahkan kemudian PI menegaskan bahwa tujuan PI adalah
Indonesia Merdeka yang akan dicapai melalui aksi bersama dan serentak oleh masyarakat
Indonesia.
Pada tahun 1920-an pengaruh PI di tanah air semakin luas. Beberapa organisasi lahir
di tanah air karena mendapat pengaruh dari PI, seperti : PPPI, PNI, dan Jong Indonesia.
Pada tahun 1927 diadakan penggeledahan terhadap pemimpin-pemimpin PI. Empat tokoh
PI, yaitu : Moh. Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, Ali Sastroamijoyo, dan Abdul Majid
Joyoadiningrat ditangkap pemerintah kolonial Hindia Belanda. Mereka dituduh akan
melakukan pemberontakan dan pemerintah kolonial menduga ada hubungan antara
pemberontakan PKI, 1926 dengan PI.
Partai Nasional Indonesia berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung. Banyak
anggota PNI adalah mantan anggota Perhimpunan Indonesia yang kembali ke tanah air. Ir.
Sukarno terpilih sebagai ketua PNI. Sedangkan tujuan PNI adalah “Indonesia Merdeka”.
Tujuan tersebut akan dicapai dengan azas “percaya pada diri sendiri”, artinya memperbaiki
keadaan politik, ekonomi dan sosial budaya yang rusak karena penjajahan dengan
kekuatan sendiri. Idiologi PNI adalah Marhaenisme yang dicetuskan oleh Ir. Sukarno
dengan tujuan untuk menggalang persatuan dari aliran-aliran politik yang ada di Indonesia,
yaitu : Nasionalis, Islam dan Marxis.
METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis proses Mendeskripsikan faktor- Siswa dapat
kelahiran dan faktor pendorong Mendeskripsikan Faktor-
perkembangan lahirnya pergerakan faktor pendorong
nasionalisme nasional Indonesia lahirnya pergerakan
Indonesia melalui studi pustaka, nasional Indonesia
dan diskusi.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama (1x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh Budi Utomo
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang munculnya pergerakan nasional
Indonesia
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas faktor-faktor pendorong lahirnya pergerakan nasional
Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
2. Menceritakan usaha-usaha Dr. Wahidin Sudirohusodo dalam membentuk Studie
Fond sebagai awal dari pembentukan Budi Utomo
3. Mendiskripsikan muncul dan berkembangnya Budi Utomo sebagai pelopor
pergerakan nasional Indonesia melalui studi pustaka, dan diskusi kelas.
4. Mengidentifikasi gerakan-gerakan Budi Utomo dalam bidang politik setelah
Perang Dunia I melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
PENILAIAN :
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan
penugasan.
SOAL-SOAL EVALUASI
13. Lahirnya Serikat Dagang Islam (SDI) 16. Kata” Indonesia “ digunakan pertama
yang didirikan pada tahun 1911 di kali sebagai nama organisasi pergerakan
Surakarta oleh Haji Samanhudi nasional oleh ....
bertujuan untuk .... A. Partai Nasional Indonesia
A. Memajukan perdagangan di B. Perhimpunan Pelajar –pelajar
Indonesia Indonesia
B. Membantu pedagang Islam yang C. Partai Indonesia Raya
bermodal lemah D. Partai Indonesia
C. Menghimpun para pedagang Islam E. Perhimpunan Indonesia
dalam rangka menghadapi pedagang
Cina
17. Surat kabar Budi Utomo bernama ....
D. Menjaga agar tidak ada persaingan
yang tidak sehat diantara pedagang A. Darmo Kondo
Islam B. De express
E. Memberdayakan ekonomi rakyat C. Oetoesan Hindia
Indonesia D. Hindia Putra
E. Indonesia Merdeka
14. Serikat Islam (SI) yang berdiri pada
tahun 1912 dalam waktu relatif singkat 18. Pemberontakan yang dilakukan oleh
berkembang pesat dan memiliki anggota awak kapal perang Belanda Zeven
yang sangat banyak. Hal ini disebabkan Provincien ( 1993 ) disebabkan oleh ....
oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali ....
A. Menentang diterapkannya Ordonatie
A. Mayoritas penduduk Indonesia Sekolah Liar
beragama Islam
B. Menuntut diterapkannya wajib
B. Keanggotaan SI bersifat terbuka dan militer bagi penduduk bumi putera
merakyat ( Indie Weerbaar )
C. SI dipimpin oleh tokoh-tokoh C. Menuntut pembebasan tokoh-tokoh
kharismatik PNI yang ditangkap Belanda
D. SI berpolitik dan membela rakyat D. Menuntut kenaikan gaji awak kapal
kecil sehubungan dengan adanya krisis
E. SI mendapat restu dan perlindungan ekonomi dunia (Malaise)
dari pemerintah Belanda E. Menuntut dihapuskannya
deskriminasi di lingkungan
15. Tokoh ISDV (komunis) yang menyusup Angkatan Laut Hindia Belanda
ke dalam tubuh SI dan berhasil
19. Berikut ini berbagai tujuan PPPKI, 1927 E. Memperkokoh dan memperbaiki
di Bandung, kecuali .... organisasi
A. Mencapai kesamaan arah aksi
kebangsaan dari berbagai 20. Nama harian milik Sarikat Islam yang
perkumpulan besar peranannya dalam pergerakan
B. Menghindarkan perselisihan antar nasional adalah ....
anggota A. Darmo Kondo
C. Menggalang persatuan diantara B. Hindia Putra
organisasi-organisasi yang ada C. De express
D. Melebur organisasi-organisasi yang D. Soenting Melayu
besar dan kuat
E. Oetoesan Hindia
1. Bagaimanakah pembagian kelas dalam masyarakat Indoensia sebagai wujud dari adanya
diskriminasi rasial pada zaman Kolonial Belanda ?
2. Jelaskan pengaruh Politik Etis terhadap munculnya Pergerakan Nasional !
3. Jelaskan pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia (1905) terhadap Pergerakan Nasional
Indonesia!
4. Tuliskan isi pokok artikel Als ik en Nederlander Was karya Ki Hajar Dewantara !
5. Bagaimanakah isi pokok pidato pembelaan Ir. Sukarno yang berjudul “Indonesia
Menggugat” !
7. Sebutkan hasil-hasil dan pengaruh Kongres Pemuda Indonesia II, 28 Oktober 1928 !
8. Sebutkan faktor-faktor penyebab organisasi pergerakan nasional bersikap moderat dan
kooperatif terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1930-an !
9. Apa yang dimaksud dengan ordonansi sekolah liar ?
10. Apa yang menjadi tuntutan utama GAPI ?
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
1. Mendiskripsikan peristiwa-peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
2. Mengidenifikasikan proses pembentukan kelengkapan-kelengkapan negara.
3. Mengidenifikasikan Perubahan otoritas KNIP dan pengaruhnya terhadap sistem
pemerintahan di Indonesia
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
MATERI AJAR (MATERI POKOK) :
Pada akhir 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik sudah sangat terdesak. Pada
bulan Juli 1944 Pulau Saipan yang strategis jatuh ke tangan Amerika Serikat. Hal ini
merupakan ancaman langsung terhadap negeri Jepang. Di beberapa kawasan perang tentara
Jepang menderita kekalahan. Oleh karena itu pada tanggal 9 September 1944, Perdana
Menteri Koiso memberikan janji "Kemerdekaan di kelak kemudian hari" kepada rakyat
Indonesia. Di kantor-kantor diperbolehkan mengibarkan bendera Merah Putih, berdampingan
dengan dengan bendera Jepang.
Pada tanggal 1 Maret 1945 Panglima Tentara Keenambelas, Jendral Kumakici Harada
mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (Dokuritzu Junbi Cosakai) yang disingkat Badan Penyelidik. BPUPKI bertujuan
untuk mempelajari hal-hal penting mengenai masalah tata pemerintahan Indonesia merdeka.
Anggotanya berjumlah 67 orang Indonesia dan 7 orang Jepang, tanpa hak suara. Ketuanya
K.R.T. Rajiman Wedyoningrat, seorang nasionalis tua, wakil ketuanya R.P. Suroso dan
seorang Jepang. Upacara peresmiannya dilakukan pada tanggal 28 Mei 1945, di gedung Cuo
Sangi In, jalan Pejambon Jakarta.
Sidang pertama BPUPKI, 29 Mei - 1 Juni 1945 membicarakan rumusan dasar filsafat
bagi negara Indonesia Merdeka. Berturut-turut beberapa tokoh pemimpin bangsa antara lain
Mr. Muh. Yamin, Dr. Mr. Supomo dan lr. Soekarno menyumbangkan pemikirannya. Pada
sidang 1 Juni 1945, lr. Soekarno mengajukan lima pokok atau dasar negara yang disebut
Pancasila. Nama tersebut didapatkan oleh Ir. Sukarno dari seorang temannya ahli bahasa.
Setelah sidang pertama BPUPKI memasuki masa reses selama satu bulan lebih. Sebelum masa
reses tersebut, BPUPKI membentuk Panitia Kecil atau Panitia Sembilan yang dipimpin lr.
Sukarno dengan anggotanya Drs.Moh. Hatta, Muh. Yamin, Ahmad Subarjo, A.A. Maramis,
Abdulkahar Muzakkir. K.H. Wachid Hasyim, H. Agus Salim dan Abikusno Tjokrosuyoso.
Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia ini bersidang dan berhasil merumuskan sebuah
dokumen yang disebut Piagam Jakarta, sebuah nama yang diusulkan Muh. Yamin. Pada sidang
kedua BPUPKI mulai tanggal 10 Juli 1945 dibicarakan perumusan terakhir rancangan hukum
dasar oleh panitia perancang hukum dasar yang dipimpin Ir. Soekarno.
Sidang kedua BPUPKI dilanjutkan tanggal 14 Juli 1945 untuk menerima laporan Panitia
Perancang Hukum Dasar. Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan. Sebagai gantinya
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan lndonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh yaitu lr. Soekarno, Drs. Mo.Hatta dan dr. Rajiman
Wediodiningrat berangkat ke Dalat (Vietnam Selatan) atas panggilan Marsekal Darat Terauci,
Panglima Mandala AsiaTenggara. Dalam pertemuan itu Terauci menyampaikan Keputusan
Pemerintah Kemaharajaan Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia melalui
PPKI.
SEKITAR PROKLAMASI
Satu hari setelah PPKI diresmikan, ketua PPKI lr. Soekarno dan Dr. Moh. Hatta
ditambah dr. Rajiman Wediodiningrat dipanggil oleh Marsekal Terauchi, Panglima Tentara
Jepang Kawasan Asia Tenggara, agar datang ke markasnya di Dalath (Vietnam Selatan). Pada
tanggal 9 Agustus 1945 mereka berangkat didampingi oleh dua pejabat Jepang yaitu : Kolonel
Nomura dan Miyoshi. Dalam pertemuan di Dalath, Marsekal Terauchi menyatakan bahwa
kemerdekaan Indonesia sudah dapat diumumkan apabila persiapan sudah selesai. Wilayah
Indonesia meliputi seluruh wilayah bekas jajahan Hindia Belanda.
Ketika rombongan dalam perjalanan, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota
Hirosima dan Nagasaki. Sehingga Jepang menyerah kepada sekutu tanggal 14 Agustus 1945.
Berita kekalahan Jepang itu didengar oleh Golongan Muda dari siaran radio BBC London.
Keesokan harinya tanggal 15 Agustus 1945, Soekarno - Hatta tiba kembali di tanah air.
Kedatangan mereka diterima oleh Sutan Syahrir. Ia menyarankan agar Ir. Soekarno segera
memproklamasikan kemerdekaan atas nama bangsa Indonesia. Usul tersebut ditolak. Bung
Karno berpendapat bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia masih akan dibicarakan dalam
rapat PPKI, 18 Agustus 1945. Pendapat ini tidak diterima oleh Syahrir dan para pemuda, sebab
mereka masih berpendirian bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang.
Para pemuda kemudian mengadakan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 di ruang
Laboratorium Mikrobiologi di Pegangsaan Timur. Rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh itu
menghasilan “keputusan mendesak agar Soekarno - Hatta memutuskan hubungan dengan
Jepang dan mengadakan musyawarah dengan mereka”. Kemudian Darwis dan Wikana diutus
menemui Soekarno – Hatta untuk menyampaikan keputusan golongan muda tersebut.
Soekarno - Hatta menolak kemauan golongan muda itu, sehingga timbullah ketegangan.
Karena adanya perbedaan pendapat antara dua golongan itu tidak dapat dipecahkan,
maka para pemuda mengadakan rapat dini hari, 16 Agustus 1945 di Asrama Baperpi, Jalan
Cikini 71 Jakarta. Rapat tersebut memutuskan akan mengajak Soekarno - Hatta ke luar kota
untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Tugas itu diserahkan kepada Sukarni, Jusuf
Kunto dan Shodanco Singgih. Rencana ini berjalan lancar karena mendapat bantuan
perlengkapan Tentara Peta dari Cudanco Latief Hendraningrat. Dengan iring-iringan mobil
pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB. Soekarno - Hatta dibawa ke Rengasdengklok
sebuah kota kewedanan dipantai Utara Kabupaten Karawang disebuah Cudan (Kompi) tentara
PETA.
Pada pukul 04.00 WIB, dini hari, 17 - 8 - 1945 perumusan konsep naskah proklamasi
selesai. Soekarno membacakan konsep tersebut di depan hadirin di ruang depan. Mereka
menyetujui isinya, tetapi memperdebatkan siapa yang akan menandatanganinya. Sukarni
mengusulkan agar Soekarno - Hatta menandatangani teks tersebut atas nama bangsa
Indonesia. Usul tersebut diterima dengan baik. Kemudian konsep itu diketik oleh Sayuti
Melik, dan ditanda tangani oleh Soekarno – Hatta atas nama bangsa Indonesia. Mereka
sepakat bahwa naskah proklamasi akan dibacakan di kediaman lr. Soekarno, Jl. Pagangsaan
Timur 56 pada pukul 10.00 waktu Jawa.
Tepat pukul 10.00, tanggal 17 Agustus 1945, disaksikan kurang lebih 1000 hadirin, lr.
Soekarno didampingi Moh. Hatta membacakan teks proklamasi yang didahului oleh pidato
singkat. Dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh pemuda Suhud dan
mantan Cudanco Latief Hendraningrat. Tanpa dipandu, secara spontan para hadirin
mengiringinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan
sambutan Walikota Jakarta Suwiryo.
Sehari sesudah Proklamasi, 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang untuk pertama
kalinya. Sebelum sidang, Soekarno - Hatta meminta Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Wakhid
Hasyim, Mr. Kasman Singodimejo dan Mr. Teuku Moh. Hassan membicarakan rumusan
Piagam Jakarta. Rumusan tersebut dijadikan Rancangan Pembukaan Undang-undangan Dasar.
Hal itu dilakukan karena adanya keberatan dari pemeluk agama lain atas rumusan "Ke-
Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Tokoh-
tokoh tersebut menyetujui rumusan tersebut untuk merubah menjadi “Ketuhan Yang Maha
Esa”. Sidang PPKI, 18 Agustus 1945 menghasilkan keputusan, sebagai berikut :
1. Mengesahkankan Undang-undang Dasar (UUD 1945)
2. Memilih lr. Soekarno dan Moh. Hatta, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia.
3. Membentuk Komite Nasional untuk membantu Presiden, sebelum MPR dan DPR belum
terbentuk
Pada hari berikutnya, 19 Agustus 1945, Presiden memanggil kembali anggota PPKI dan
tokoh-tokoh pemuda. Dalam pertemuan diputuskan :
1. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
2. Merancang pembentukan 12 departemen dan menunjuk para menterinya
3. Menetapkan pembagian wilayah RI menjadi 8 Propinsi
KNI disusun dari tingkat pusat sampai ke daerah. Pada tingkat Pusat disebut Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan pada tingkat daerah yang disusun sampai tingkat
kewedanan disebut Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID). KNIP bersidang untuk
pertama kalinya pada tanggal 29 Agustus 1945, yang dipimpin oleh Kasman Singodimejo
sebagai ketuanya. Pada bulan Oktober 1945 kelompok sosialis di bawah pimpinan Sutan
Syahrir berhasil menyusun kekuatan dalam KNIP sehingga berhasil meloloskan idenya untuk
membentuk Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP). Badan ini dalam
perkembangannya banyak dikuasai golongan sosialis yang dipimpin oleh Syahrir dan Amir
Syarifudin. Melalui BPKNIP inilah banyak dihasilkan maklumat-maklumat yang ditanda
tangani Wakil Presiden yang pada kenyataannya menyimpang dari UUD 1945 seperti :
1. Maklumat no. X, 16 Oktober 1945, tentang pemberian kekuasaan Legislatif kepada
BPKNIP
2. Maklumat 3 Nopember 1945, tentang pembentukan partai-partai politik
3. Maklumat 14 Nopember 1945, tentang perubahan sistem pemerintahan presidentil
menjadi parlementer.
BKR Pusat pada mulanya dipimpin oleh Mr. Kasman Singodimejo, mantan Daidanco
Jakarta. Setelah Kasman kemudian diangkat pemerintah sebagai ketua KNIP, kedudukannya
sebagai ketua BKR digantikan oleh Kaprawi, mantan Daidanco Sukabumi. BKR berfungsi
sebagai penjaga keamanan dan keselamatan rakyat serta merawat korban perang. BKR di
daerah-daerah di bawah koordinasi KNI Daerah. Sehingga BKR bukanlah Tentara Nasional.
Pemerintah sengaja tidak membentuk Tentara Nasional dengan alasan pembentukan tentara
nasional akan mengundang pukulan atau serangan gabungan tentara Sekutu dan Jepang,
sedangkan kekuatan nasional belum mampu menghadapinya.
Sementara itu pada tanggal 15 September 1945, pasukan sekutu, AFNEI yang
diboncengi oleh NICA mulai mendarat di Tanjung Priok, Jakarta. Oleh karena itu pemerintah
memandang perlu segera dibentuk Tentara Nasional. Tugas ini diberikan kepada pensiunan
Mayor KNIL Urip Sumoharjo. Selanjutnya pada tanggal 5 Oktber 1945 dikeluarkan Maklumat
Pemerintah yang menyatakan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Dengan maklumat
pemerintah tersebut dibentuk markas Tertinggi TKR oleh Urip Sumoharjo di Yogyakarta.
Sedangkan tokoh yang ditunjuk sebagai TKR adalah Supriyadi. Akan tetapi Supriyadi yang
telah ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi TKR ternyata tidak pernah menduduki posnya.
Sehingga pada bulan Nopember 1945 diadakan pemilihan pemimpin TKR baru. Tokoh yang
terpilih adalah Kolonel Sudirman, Komandan Divisi V/ Banyumas. Pada tanggal 18 Desember
1945 Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat Jendral. Sedangkan
Urip Sumoharjo tetap sebagai Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan Jendral.
Pada tanggal 7 Januari 1946, atas usul Panglima Sudirman, nama Tentara Keamanan
Rakyat diganti menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Pada tanggal 25 Januari 1946 diubah
lagi namanya menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Kemudian dalam rangka
mempersatukan antara TRI dan laskar-laskar perjuangan yang telah ada sebelumnya, pada
tanggal 3 Juni 1947 pemerintah mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis Mendiskripsikan Siswa dapat
terbentuknya negara peristiwa-peristiwa Mendiskripsikan
Kebangsaan Indonesia penting sekitar peristiwa-peristiwa
proklamasi kemerdekaan penting sekitar
Indonesia (Pembentukan proklamasi kemerdekaan
BPUPKI, Peristiwa Indonesia.
Rengasdengklok,
Perumusan Teks
Proklamasi dan
Pembacaan Teks
Proklamasi) melalui
studi pustaka dan
diskusi.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama dan Kedua (2x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh penting pada peristiwa
sekitar proklamasi
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas faktor-faktor pendorong lahirnya janji kemerdekaan
dari pemerintah pendudukan Jepang kepada bangsa Inodinesia melalui studi
pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan pembentukan BPUPKI dan PPKI melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menceritakan terjadinya Peristiwa Rengasdengklok melalui studi pustaka,
eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
2. Mengisahkan detik-detik peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui
studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
PENILAIAN :
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan
penugasan.
SOAL-SOAL EVALUASI
7. Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI 11. Tujuan Marsekal Darat Terauci
dibubarkan setelah .... memanggil Ir. Soekarno, Moh. Hatta
A. berhasil menyusun "Piagam Jakarta" dan Rajiman Wedioningrat ke Dalat,
Vietnam Selatan adalah ....
B. menyelesaikan tugasnya menyusun
tata pemerintahan Indonesia A. Membujuk ketiga tokoh tersebut
agar mau membantu usaha perang
C. menyusun Pembukaan UUD
Jepang.
D. menyusun rancangan dasar falsafah
B. Menyampaikan keputusan
negara selesai
Pemerintah kemahararajaan Jepang
E. berhasil menyusun rancangan UUD untuk memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia
8. Janji kemerdekaan yang akan diberikan C. Menyampaikan janji kemerdekaan
pemerintah kemaharajaan Jepang di kelak kemudian hari
kepada rakyat Indonesia, yang D. Menyampaikan keputusan
disampaikan oleh Jendral Terauci pembentukan PPKI
direncanakan akan diberikan tanggal ....
E. Membahas masa depan Indonesia
A. 24 Agustus 1945
setelah kekalahan Jepang terhadap Dalat, Vietnam Selatan
sekutu E. Larangan Jepang untuk mengadakan
rapat raksasa di Lapangan IKADA
12. Berita kekalahan Jepang terhadap
Sekutu diketahui oleh para pemimpin 15. Tujuan penculikan Soekarno-Hatta ke
dan para pemuda dari .... Rengasdengklok adalah ....
A. Siaran radio Kantor Berita Domai A. Mendesak Soekarno-Hatta segera
B. lr. Soekarno dan Moh. Hatta menyusun teks proklamasi
sekembalinya dari Vietnam B. Meminta PPKI segera
C. Pengumuman resmi dari sekutu memproklamsikan Kemerdekaan
D. Siaran radio luar negeri Indonesia
E. Penjelasan resmi dari Jepang C. Menjauhkan Soekarno-Hatta dari
pengaruh Jepang
D. Membicarakan pelaksanaan
13. Reaksi para pemuda setelah mendengar
proklamasi
kekalahan Jepang terhadap Sekutu
adalah …. E. Menyelamatkan Soekarno-Hatta dari
ancaman Jepang
A. Mendesak PPKI untuk segera
bersidang dan memproklamasikan
kemerdekaan 16. Tujuan lr. Soekarno dan Moh. Hatta
B. Menyerbu markas-markas militer menemui Sumobuco Mayor Jendral
Jepang untuk mengadakan pelucutan Nishimura adalah ....
senjata A. Meminta restu pelaksanaan
C. Mendesak Bung Karno dan Bung proklamasi keesokan harinya
Hatta segera memproklamasikan B. Menjajagi sikapnya mengenai
kemerdekaan Indonesia proklamasi kemerdekaan
D. Mendesak Jepang memberikan C. Menuntut Jepang memenuhi
kemerdekaan kepada Indonesia janjinya untuk memberikan
E. Mengadakan rapat raksasa untuk kemerdekaan Indonesia
mengambil alih kekuasaan dari D. Meminta Jepang ikut mengamankan
Jepang pelaksanaan proklamasi
E. Mengajak Jepang menentang
14. Peristiwa Rengasdengklok diawali kehadiran sekutu di Indonesia
dengan ....
A. Bentrokan golongan muda dengan 17. Ahmad Subarjo meminta agar
tentara Jepang perumusan teks proklamasi dilakukan di
B. Ketegangan antara golongan tua dan rumah Laksamana Maeda sebab ....
golongan muda tentang pelaksanaan A. Supaya Jepang memberikan
proklamasi dukungan terhadap pelaksanaan
C. Tersiarnya berita kekalahan Jepang proklamasi
dari radio luar negeri B. Laksamana Maeda bersedia
D. Pemanggilan Soekarno-Hatta ke menjamin keselamatan mereka
selama berada di rumahnya A. pemerintah tidak memiliki anggaran
C. Jepang ingin terlibat dalam proses yang cukup
perumusan teks proklamasi B. rakyat Indonesia belum siap dengan
D. Supaya Jepang memperlunak kehadiran Tentara Nasional
sikapnya terhadap pemimpin- C. keberadaan Tentara Nasional akan
peminpin Indonesia mengundang serangan gabungan
E. Agar terkesan Jepang ikut andil tentara Sekutu dan Jepang
dalam proklamasi kemerdekaan D. akan menimbulkan konflik antara
Indonesia laskar-laskar yang ada
E. keberadaan Rl belum mendapat
18. "Kami bangsa Indonesia dengan ini pengakuan nasional
menyatakan kemerdekaan Indonesia"
adalah kalimat dalam teks proklamasi 22. Ketidakpuasan terhadap BKR
usulan dari .... mendorong lahirnya laskar pemuda
A. Soekarno yang bernaung di bawah Komite Van
B. Soekarni Aksi yang dipimpin oleh ....
C. Moh. Hatta A. Sukarni
D. Ahmad Subarjo B. Adam Malik
E. Sayuti C. Urip Sumoharjo
D. Sudirman
19. Tokoh yang mendapat tugas dari wakil E. Ahmad Subarjo
Walikota Suwirjo untuk mempersiapkan
perlengkapan pengeras suara adalah .... 23. Komite Nasional Indonesia Pusat yang
A. Gunawan terbentuk dalam sidang PPKI diketuai
B. Mr. Wilopo oleh ....
C. Suhud A. Sutan Syahrir
D. Sudiro B. Amir Syarifuddin
E. Latief Hendraningrat C. AdamMalik
D. Mr. Soepomo
20. Kabinet Presidentil pertama di E. Kasman Singodimejo
Indonesia diresmikan pada ....
A. 2 September 1945 24. BPKNIP yang diketuai oleh Sutan
B. 19 Agustus 1945 Syahrir dengan wakilnya Amir
Syarifuddin terbentuk atas dasar ....
C. 22 Agustus 1945
A. Maklumat, no. X. 16 Oktober 1945
D. 14 Nopember 1945
B. Maklumat, 5 Oktober 1945
E. 3 Nopember 1945
C. Maklumat, 3 Nopember 1945
D. Maklumat, 14 Nopember 1945
21. Pada awal kemerdekaan pemerintah
tidak segera membentuk Tentara E. Maklumat, 2 September 1945
Nasional dengan alasan ....
25. Perubahan dari sistem Kabinet 28. Perubahan nama dari Tentara Republik
Presidentil menjadi sistem Kabinet Indonesia menjadi Tentara Nasional
Parlementer ditetapkan dalam …. Indonesia secara resmi dilakukan pada
A. Maklumat, no. X. 16 Oktober 1945 tanggal ....
B. Maklumat, 5 Oktober 1945 A. 5 Oktober 1945
C. Maklumat, 3 Nopember 1945 B. 22 Agustus 1945
D. Maklumat, 14 Nopember 1945 C. 3 Januari 1945
E. Maklumat, 2 September 1945 D. 5 Mei 1947
E. 3 Juni 1947
26. Perdana Menteri pertama dalam sistem
Kabinet Parlementer adalah .... 29. Tugas pokok Komite Nasional
A. Moh. Hatta Indonesia yang dibentuk PPKI pada
tanggal 22 Agustus 1945 adalah ....
B. Sutan Syahrir
A. Menyerap aspirasi rakyat
C. Amir Syarifuddin
B. Membantu Presiden
D. Sukiman
C. Sebagai Penasehat presiden
E. Wilopo
D. Membantu MPR
E. Sebagai Kepala Departemen
27. Tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai
hari Tentara Nasional Indonesia,
sebenarnya adalah hari terbentuknya .... 30. Untuk mengatasi inflasi pemerintah
A. Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengeluarkan mata uang baru sebagai
pengganti mata uang Jepang yang
B. Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
peredarannya tak terkendali. Mata uang
C. Badan Keamanan Rakyat (BKR) tersebut adalah ....
D. Tentara Republik Indonesia (TRI) A. De Javasce Bank
E. Angkatan Bersenjata Republik B. ORI
Indonesia (ABRI)
C. Mata uang NICA
D. Uang Hindia - Belanda
E. Ringgit
1. Mengapa Perdana Menteri Koiso pada tahun 1941 memberikan janji kemerdekaan
Indonesia di kelak kemudian hari ?
2. Jelaskan perbedaan pendapat golongan muda dan golongan tua menjelang proklamasi
kemerdekaan!
3. Apa tujuan golongan muda melakukan penculikan Rengasdengklok ?
4. Mengapa perumusan naskah proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda?
5. Melalui apa sajakah berita proklamasi di sebar luaskan ?
6. Apa alasan pemerintah tidak segera membentuk Tentara Nasional pada awal
kemerdekaan ?
7. Sebutkan 5 laskar pemuda yang di bentuk sebagai reaksi atas pembentukan BKR !
8. Jelaskan latar belakang terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) 5 Oktober 1945 !
9. Sebutkan 8 partai politik yang dibentuk setelah dikeluarkan maklumat Wakil Presiden 3
Nopember 1945!
10. Mengapa Maklumat 14 Nopember 1945 bertentangan dengan UUD 1945 ?
Setelah Jepang menyerah, pasukan Sekutu yang mendapat tugas masuk ke Indonesia
adalah Tentara Kerajaan Inggris. Pasukan tersebut dibagi dua, yaitu :
1. SEAC (South East Asia Command) dibawah pimpinan Laksamana Lord Louis
Mounbatten untuk wilayah Indonesia Bagian Barat.
2. Pasukan SWPC (South West Pasific Command) untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Pada mulanya kedatangan pasukan Sekutu disambut baik oleh masyarakat Jakarta.
Narnun setelah mendengar bahwa sekutu membawa NICA (Netherland Indies Civil
Administration) yaitu pegawai sipil pemerintah Hindia - Belanda yang dipersiapkan untuk
mengambil alih pemerintah sipil, di Indonesia, sikap masyarakat berubah. Para pemuda
memberikan sambutan tembakan selamat datang. Peristiwa ini merupakan awal ketegangan di
Jakarta.
Ketika Kontak Biro mulai bekerja, pada tanggal 30 Oktober 1945 pecah Insiden
Jembatan Merah. Brigadir Jendral Mallaby tewas dalam insiden tersebut. Oleh karena itu
Mayor E.C. Mansergh, panglima AFNEI Jawa Timur mengeluarkan ultimatum yang isinya :
“para pemilik senjata harus menyerahkan senjatanya kepada sekutu sampai dengan tanggal 10
Nopember 1945 pukul 06.00. WIB. Jika tidak dipatuhi, Surabaya akan digempur”. Gubernur
Surya atas nama rakyat Surabaya dan Jawa Timur menolak ultimatum itu. Sehingga pukul
06.00 WIB, tanggal 10 Nopember 1945 Surabaya digempur dari laut dan udara yang disusul
serbuan pasukan daratnya. "Arek-arek Suroboyo" dibawah komando Sungkono menyusun
kekuatan dan melakukan perlawanan. Sedangkan Bung Tomo mengobarkan semangat
perlawanan melalui siaran radio dengan slogan "Merdeka atau Mati".
Pada tanggal 20 Oktober 1945, pasukan Sekutu mendarat di Semarang dipimpin oleh
Brigadir Bthell. Pasukan ini menuju ke Ambarawa dan Magelang untuk mengevakuasi para
interniran Sekutu yang ditawan Jepang. Pemerintah Rl membantu tugas tersebut. Setelah
masuk kota pasukan ini merebut gedung-gedung vital. Maka TKR bersama pemuda setempat
melakukan serangan terus menerus. Sekali lagi mereka meminta bantuan Presiden Soekarno.
Pada tanggal 2 Nopember 1945 dilakukan perundingan dan menghasilkan 12 pasal
kesepakatan. Ternyata sekutu mengingkari kesepakatan dengan menambah pasukan dan
berupaya mendapatkan daerah pendudukan. Dibawah pimpinan Kolonel Sudirman, Panglima
Divisi V Banyumas, pada tanggal 15 Desember 1945 berhasil menghalau pasukan sekutu ke
Semarang dengan taktik infanteri.
Pasukan Sekutu dipimpin Brigadir T.E.D. Kelly memasuki kota Medan pada tanggal 6
Oktober 1945 dengan membawa serta orang-orang NICA. Dengan dalih menjaga keamanan,
para wartawan sekutu dipersenjatai. Menanggapi keadaan itu, pada tanggal 10 Oktober 1945
TKR Sumatera Timur segera dibentuk dibawah pimpinan Achmad Tahir. Pertempuran antara
tentara Sekutu dan TKR tak terhindarkan.
Pada tanggal 1 Desember 1945 Sekutu memasang papan bertuliskan Fixed Bounderies
Medan Area (Batas Medan Area), sebagai batas kekuasaan Sekutu. Pasukan TKR dan para
pemuda melakukan perlawanan. Pihak Sekutu dan NICA mengadakan pembalasan dengan
operasi pembersihan pada bulan April 1946. Sejak itu pasukan Sekutu menguasai Medan Area.
Sementara itu TKR dan badan-badan perjuangan mengadakan pertemuan di Bukit Tinggi
untuk membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area pada bulan Agustus 1946.
Pasukan Sekutu masuk kota Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945 dengan kereta api
dari Jakarta atas lzin pemerintah Rl. Tentara Sekutu menuntut agar rakyat menyerahkan
senjata yang diperoleh dari Jepang. Selanjutnya pada tanggal 21 Nopember 1945 Sekutu
mengeluarkan ulmatum bahwa selambat-lambatnya tanggal 29 Nopember 1945 kota Bandung
bagian utara harus dikosongkan. Perintah tersebut ditolak, sehingga insiden dengan pasukan
sekutu sering terjadi. Untuk yang kedua kalinya, 23 Maret 1946 pasukan sekutu mengeluarkan
ultimatum agar seluruh kota Bandung dikosongkan.
PERJUANGAN DIPLOMASI
Oleh karena pasukan Inggris tidak ingin terlibat terlalu jauh dalam konflik Indonesia -
Belanda, Inggris bersedia sebagai mediator (penengah). Selanjutnya diadakan serangkaian
perundingan yang diawasi oleh diplomat Inggris, Archibald Clark Kerr. Perundingan dimulai
tanggal 10 Pebruari 1946. Belanda diwakili oleh Dr. H.J. Van Mook, sedangkan pihak Rl
diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Dalam perundingan ini Van Mook
menyampaikan kembali pernyataan Ratu Belanda 7 Desember 1942, yaitu Indonesia akan
menjadi negara Commonwealth berbentuk federasi dalam lingkungan kerajaan Belanda.
Sebagai persiapan akan dibentuk pemerintahan peralihan selama 10 tahun. Sedangkan
pernyataan balasan Rl pada tanggal 12 Maret 1946 ditolak pemerintah Belanda. Sementara itu
Van Mook terus berupaya membentuk Pemerintahan Federal Indonesia dengan mengadakan
Konfrensi Malino pada bulan Juni 1946 yang dilanjutkan di Denpasar pada bulan Desember
1946.
Pada tanggal 27 Mei 1947 Belanda mengajukan nota ultimatum yang harus dijawab Rl
dalam waktu 14 hari. Ultimatum tersebut antar lain menuntut :
a. Supaya dibentuk pemerintahan federal sementara yang berkuasa di seluruh Indonesia
sampai pembentukan NIS
b. Pembentukan gendarmerie (pasukan keamanan) bersama.
Pada tanggal 15 Juli 1947, kembali Belanda menyampaikan nota yang isinya menuntut
gendarmerie bersama. Nota tersebut harus dijawab dalam waktu 32 jam. Tanggal 17 Juli 1947
PM. Amir Syarifuddin menyampaikan jawaban melalui RRI Yogyakarta. Belanda tidak puas
dengan jawaban tersebut, maka pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda mengadakan Agresi Militer
I ke kota-kota besar di Jawa, daerah perkebunan dan daerah penghasil minyak bumi di
Sumatera.
Agresi Militer Belanda ini mengakibatkan wilayah Indonesia semakin sempit, akan
tetapi bangsa Indonesia mendapatkan keuntungan dari reaksi internasional, seperti :
a. Pemerintah Arab yang pada mulanya ragu-ragu mengakui Rl secara de Jure mengubah
sikapnya
b. Australia, Cina dan India meminta agar masalah Rl dibicarakan dalam Sidang Dewan
Keamanan PBB.
c. Amerika mengusulkan dibentuknya Good Will Commision (Komisi Jasa Baik) dari PBB
untuk mengatasi masalah RI
Selain membentuk komisi konsuler, PBB juga membentuk Komisi Jasa Baik, yang
kemudian dikenal dengan nama Komisi Tiga Negara (KTN). Komisi inilah yang mendapat
tugas menyelesaikan sengketa antara Belanda dan Indonesia. Belanda memilih Belgia sebagai
wakilnya di KTN. Sedangkan Indonesia memilih Australia. Kemudian Belgia dan Australia
memilih Amerika sebagai anggota KTN. Komisi ini mulai bekerja pada tanggal 27 Oktober
1947 dengan anggota sebagai berikut:
a. Australia diwakili Richard Kirby
b. Belgia diwakili Paul Van Zeeland
d. Amarika Serikat diwakili Dr. Frank Graham
Kabinet Hatta terbentuk pada bulan Januari 1948. Sementara itu Amir Syarifuddin
berbalik menjadi oposisi. Dia menghimpun kekuatan golongan kiri dengan membentuk FDR
(Front Rakyat Demokratik). FDR menuntut kepada pemerintah agar membatalkan
persertujuan Renville. Padahal persetujuan tersebut ditandatangani oleh Amir Syarifuddin
sendiri. FDR juga menentang kebijakan Rekonstruksi - Rasionalisasi (RERA) yang dijalankan
oleh Kabinet Hatta, sebab sebagian anggota FDR terkena rasionalisasi. FDR juga memancing
bentrokan fisik dengan membuat kerusuhan-kerusuhan di Surakarta dan melancarkan aksi
mogok di pabrik karung Delanggu pada tanggal 5 Juli 1948.
Kekuatan FDR bertambah dengan datangnya MUSO dari Uni Soviet pada tahun 1926.
la menyatakan bahwa revolusi di Indonesia sudah menyimpang. Kepemimpinan Presiden
Soekarno dikecamnya. Selanjutnya Muso mengorganisasi kembali kekuatan PKI.
Kegiatan agitasi dan anarkhi FDR/PKI terus semakin meningkat. Mereka mengadakan
kekacauan dimana-mana mengatasnamakan rakyat. FDR juga berupaya mengadu-domba
Pasukan Panembahan Senopati dengan pasukan hijrah Siliwangi. Sehingga terjadi insiden
antara dua pasukan tersebut. Penculikan dan pembunuhan terhadap lawan-lawan politik pun
dilakukan PKI. Salah seorang korbannya ialah dr. Muwardi, pimpinan Barisan Banteng.
Sementara itu juga terjadi insiden bersenjata di Surakarta antara FDR dengan kelompok Tan
Malaka maupun dengan pasukan hijrah Siliwangi, dalam rangka menciptakan Surakarta
menjadi Wild West (daerah kacau). Sedangkan Madiun dijadikan Basis Gerilya PKI.
Perundingan antara Rl dan Belanda sebagai tindak lanjut Perundingan Renvile tersendat-
sendat. Karena Belanda selalu menuntut hal-hal yang sulit diterima oleh pemerintah Rl. Oleh
karena itulah Pemerintah Rl dan TNI memperkirakan Belanda akan mengulangi Agresi
Militernya. Untuk itu diadakan persiapan dengan konsep Total People's Defence (Perlawanan
Total Rakyat). Belajar dari pengalaman Agresi Militer Belanda I, sistem Linier, diganti dengan
sistem Wehrkreise (Lingkaran Pertahanan) dengan melakukan gerilya memasuki wilayah
pertahanan lawan (Wingate). Selanjutnya dibentuklah dua komando utama, yaitu : Komando
Jawa dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution dan Komando Sumatera dipimpin oleh Kolonel
Hidayat.
Pada tanggal 18 Desember, Perdana Menteri Belanda, dr. Beel mengumurnkan bahwa
Belanda tidak terikat lagi pada Perundingan Renvile. Keesokan harinya, 19 Desember 1948,
dengan taktik "Perang Kilat" pasukan Belanda menyerang wilayah Rl. Setelah menduduki
Pangkalan Udara Maguwo, dengan gerak cepat Belanda berhasil menduduki lbukota Rl,
Yogyakarta. Presiden Soekarno, Wakil Presiden PM Moh. Hatta dan para pemimpin lainnya
ditangkap, kemudian diasingkan keluar Jawa. Namun sebelumnya, Presiden Soekarno sudah
memerintahkan untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukit
Tinggi, Sumatera, dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai presidennya. Jika hal itu gagal
dilakukan, pemerintah menunjuk Mr. Maramis, LN. Palar dan Dr. Sudarsono untuk
membentuk PDRI di India.
Pada saat Belanda menyerang Yogyakarta, Panglima Sudirmam yang sedang sakit parah
bangkit dari tempat tidur untuk memimpin perang gerilya terhadap Belanda. Setelah
menduduki Yogyakarta ternyata Belanda harus menghadapi perlawanan keras dari TNI dengan
taktik Wehrkreise dan Wingate. Puncak perlawanan Rl adalah Serangan Umum 1 Maret 1949
dan berhasil menduduki Yogyakarta selama enam jam.
Pada tanggal 24 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi agar Rl
dan Belanda segera menghentikan permusuhan. Bahkan Amerika mengancam akan
memutuskan bantuan ekonomi, Marshall Plan, kepada Belanda jika tidak mau berunding. Pada
tanggal 28 Januari 1949 DK PBB memutuskan bahwa tugas KTN digantikan oleh UNCI
(United Nations Commission for Indonesia) yang anggotanya sebagai berikut :
a. Australia diwakili Critchley
b. Belgia diwakili oleh Herremans .
c. Amerika diwakili oleh Merle Cochran
Konfrensi Meja Bundar dibuka secara resmi tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag,
Belanda. Perdana Menteri Belanda, Willem Dress di angkat sebagai ketua konfrensi. KMB
dihadiri oleh empat delegasi, sebagai berikut:
1. Delegasi Rl dipimpin oleh Moh. Hatta
2. Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II
3. Delegasi Belanda dipimpin oleh Menteri Wilayah Seberang Lautan, Mr. Van Maarseveen.
4. Delegasi UNCI, sebagai pengawas dipimpin oleh Crithley.
Setelah melalui pembicaraan yang seru dan alot selama lebih dari dua bulan, pada
tanggal 2 Nopember 1949 dicapai keputusan-keputusan antara lain sebagai berikut :
1. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan
berdaulat.
2. Status Keresidenan Papua akan diselesaikan dalam waktu setahun sesudah Pengakuan
Kedaulatan
3. Akan dibentuk Uni Indonesia – Belanda berdasarkan kerjasama sukarela dan sederajat.
4. RIS akan mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak konsesi dan izin baru
lagi perubahan-perubahan Belanda.
5. RIS harus membayar semua hutang-hutang Belanda yang diperbuat sejak tahun 1942 di
Indonesia.
Sementara sidang KMB masih berlangsung antara Rl dan BFO pada tanggal 29 Oktober
1949 ditandatangani piagam persetujuan mengenai Konstitusi (UUD) RIS. Pada tanggal 14
Desember 1949 wakil-wakil negara bagian RIS, dan KNIP menyetujui menerima hasil KMB
dan menyepakati naskah Undang-undang Dasar Sementara (UUDS) RIS. Pada tanggal 16
Desember 1949 lr. Soekarno terpilih sebagai Presiden RIS dan Moh. Hatta sebagai Wakil
Presiden.
Pada tanggal 21 Desember 1949 pemerintah RIS mengangkat delegasi untuk menerima
pengakuan kedaulatan di negeri Belanda. Delegasi tersebut berangkat ke negeri Belanda pada
tanggal 23 Desember 1949. Pemerintah juga mengangkat delegasi yang ditugasi menerima
pengakuan kedaulatan dari pemerintah Rl kepada pemerintah RIS.
Negara RIS yang memerintah sejak tanggal 27 Desember 1949 tidak berjalan dengan
mantap dan mulai goyah. Hal ini disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
1. Anggota Kabinet RIS sebagian besar tokoh-tokoh Republiken pendukung Negara
Kesatuan Rl
2. Sistem Federal (RIS) oleh rakyat Indonesia dianggap sebagai upaya Belanda memecah
belah Bangsa Indonesia.
3. Pembentukan RIS tidak didukung oleh ideologi yang kuat, tanpa tujuan kenegaraan yang
jelas dan tanpa dukungan rakyat.
4. RIS menghadapi rongrongan yang didukung oleh KNIL dan KL serta golongan yang takut
kehilangan hak-haknya apabila Belanda meninggalkan Indonesia.
Oleh karena itu di beberapa daerah timbul reaksi keras menuntut pembubaran RIS dan
menuntut pembentukan Negara Kesatuan. Gerakan ini bersamaan dengan munculnya
pemberontakan bersenjata oleh bekas tentara KNIL di beberapa negara bagian, seperti APRA,
Andi Azis dan RMS.
Karena semakin kuatnya tuntutan pembubaran RIS maka pada tanggal 8 Maret 1950
dengan persetujuan parlemen, pemerintah Rl mengeluarkan Undang-Undang Darurat Nomer II
tahun 1950. Berdasarkan UU tersebut negara-negara bagian diperbolehkan bergabung dengan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah dikeluarkannya Undang-undang tersebut
banyak negara-negara bagian yang menyatakan bergabung dengan NKRI, seperti :
1. Negara Jawa Timur
2. Negara Pasundan
3. Negara Sumatera Selatan
4. Negara Kalimantan Timur, Tenggara dan Dayak
5. Daerah Bangka dan Belitung
6. Daerah Riau
Beberapa daerah seperti Padang masuk ke daerah Sumatera Barat. Sabang sebagai
daerah Aceh. Kotawaringin masuk ke wilayah Rl. Sampai dengan tanggal 5 April 1950, di
Indonesia hanya tinggal tiga negara bagian, yaitu :
1. Negara Repbulik Indonesia (Rl)
2. Negara Sumatera Timur (NST)
3. Negara Indonesia Timur (NIT)
Setelah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada pihak Indonesia pada
tanggal 27 Desember 1949, Indonesia berdiri sebagai negara federal (RIS). Seorang yang
ditunjuk sebagai perdana menterinya adalah Mohammad Hatta. Pemerintahan RIS tidak
mampu bertahan lama. Pada tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia kembali ke negara kesatuan
dengan berdasarkan kepada UUDS 1950. Dengan UUDS 1950 tersebut, Indonesia menganut
sistem pemerintahan Liberal – Parlementer. Selama berlakunya UUDS 1950 (1950 – 1959)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diwarnai dengan pergantian tujuh kabinet,
sebagai berikut :
1. Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951). Kabinet ini runtuh karena kegagalan
dalam merintis perundingan masalah pengembalian Irian Barat dengan Belanda.
2. Kabinet Sukiman (27 April 1951 – 3 April 1952). Kabinet ini jatuh karena masalah
pertukaran nota antara Menlu Subarjo dengan Duta Besar Amerika Merle Cochran,
mengenai bantuan ekonomi dan militer berdasarkan ikatan Mutual Security Act (MSA) dari
pemerintah Amerika kepada pemerintah Indonesia.
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953). Kabinet ini runtuh karena :
a. Adanya Peristiwa 17 oktober 1952, mengenai pergantian KSAD, Kolonel A.H.
Nasution, yang dianggap menyimpang dari norma- norma dan disiplin militer.
b. Adanya Peristiwa Tanjung Morawa, yaitu pengusiran penghuni liar di tanah
perkebunan di Sumatera Utara yang didalangi oleh PKI, sehingga beberapa orang
petani tewas.
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo (31 juli 1953 – 12 Agustus 1955). Kabinet ini runtuh karena:
a. Keadaan ekonomi Indonesia semakin merosot dan inflasi menunjukkan gejala yang
membahayakan
b. Pertikaian antara PNI dan NU, sehingga NU menarik menterinya, dari Kabinet Ali.
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956). Kabinet ini jatuh
karena sesudah Pemilu 1955, ternyata kabinet ini tidak cukup dukungan dari partai- partai
politik yang ada.
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957). Kabinet hasil pemilu
pertama ini tidak mampu bertahan lama, sebab : terbentuknya dewan- dewan di daerah-
daerah, seperti : Dewan Banteng, Dewan Gajah, Dewan Manguni, dll yang membahayakan
keutuhan negara.
7. Kabinet Juanda (9 April 1957- 5 Juli 1959). Kabinet ini merupakan Zaken Kabinet.
Kabinet ini menghadapi tugas yang berat. Untuk itulah kabinet ini kemudian menyusun
program yang disebut Program Pancakarya. Selain itu, juga dibentuk Dewan Nasional
untuk menampung kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat. Untuk meredakan
pergolakan daerah dilangsungkan Musyawarah Nasional (MUNAS) yang dilanjutkan
dengan Musyawarah Nasional Pembangunan (MUNAP). Kabinet ini tidak mampu
bertahan lama, sebab :
a. Peristiwa CIKINI, yaitu : percobaan pembunuhan terhadap Presiden Sukarno.
b. Adanya pemberontakan PRRI dan permesta
c. Dekrit Presiden, 5 Juli 1959.
Menjelang pemilu ada 70 partai politik yang mendaftar sebagai peserta, namun hanya
27 partai yang lolos seleksi. Pemilu 1955 menghasilkan 4 partai politik yang memperoleh
suara terbanyak, yaitu : PNI, NU, Masyumi dan PKI. Sistem multi partai ini hanya
berlangsung sampai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden, 5 Juli 1959. Pada Tanggal 17
Agustus 1960, PSI dan Masyumi dibubarkan. Tokoh- tokoh kedua partai ini dianggap terlibat
dalam pemberontakan PRRI / Permesta. Pada tanggal 14 April 1961 pemerintah mengeluarkan
pengumuman tentang pengakuan hanya kepada 9 partai. Pada tanggal 21 September 1961,
pemerintah membubarkan Partai Murba. Karena Partai Murba dianggap PKI sebagai
kelompok komunis yang menyimpang.
METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Merekonstruksi Mendiskripsikan Siswa dapat
perkembangan kedatangan Sekutu dan Mendiskripsikan
masyarakat Indonesia NICA di Indonesia kedatangan Sekutu dan
sejak proklamasi melalui studi pustaka NICA di Indonesia
hingga Demokrasi dan diskusi.
Terpimpin
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama (1x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar pasukan sekutu dan NICA yang tiba di
Indonesia pada awal kemerdekaan.
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang pasukan sekutu dan NICA yang tiba di
Indonesia pada awal kemerdekaan.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Bersama siswa membahas pendaratan pasukan pendahuluan pasukan sekutu dan
NICA di Indonesia melalui studi pustaka dan diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan reaksi pemerintah Indonesia terhadap kedatangan pasukan
sekutu dan NICA melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok,
dan diskusi kelas.
3. Menceritakan tanggapan berbagai daerah terhadap kedatangan pasukan sekutu dan
NICA di Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok,
dan diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
PENILAIAN :
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan
penugasan.
SOAL-SOAL EVALUASI
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
1. Mendiskripsikan Mendiskripsikan pemerintahan di Indonesia
pada masa Demokrasi Liberal dan DemokrasiTerpimpin
2. Mendiskripsikan proses terjadinya dan penumpasan G 30 S /
PKI
3. Mendiskripsikan proses lahirnya Orde Baru
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
I. DEMOKRASI TERPIMPIN
A. Latar Belakang
1. Pelaksanaan sistem demokrasi liberal yang mengganggu stabilitas dan keamanan dalam
negeri Indonesia dan seringnya terjadi pergantian kabinet.
2. Konstituante tidak berhasil menyusun UUD yang baru sebagai pengganti UUDS 1950.
3. Munculnya gerakan sparatis seperti PRRI dan Permesta yang membahayakan integritas
bangsa.
Demokrasi Terpimpin ditafsirkan dari sila ke-4 Pancasila, yaitu “Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan”. Kata “dipimpin”
kemudian ditafsirkan bahwa demokrasi harus dipimpin oleh presiden.
B. Sistem Politik Demokrasi Terpimpin
Dalam bidang politik beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya
sebagai berikut :
1. Menyusun Kabinet Kerja I yang dipimpin oleh Presiden dan Ir. Juanda sebagai menteri
pertamanya. Kabinet ini dilantik pada tanggal 10 Juli 1959, dengan programnya yang
disebut “Tri Program Kabinet Kerja” meliputi : masalah-masalah sandang pangan,
keamanan dan pengembalian Irian Barat.
2. Pada tanggal 17 agustus 1959 Presiden Sukarno menyampaikan pidato berjudul :
“Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Isi pidato ini kemudian dikenal sebagai Manifesto
Politik Republik Indonesia (Manipol). Pidato ini oleh DPAS diusulkan untuk dijadikan
GBHN. Pengukuhannya sebagai GBHN melalui Penetapan Presiden No. 1 tahun 1960.
Selanjutnya ditetapkan dalam Tap. MPRS No. 1/MPRS/1960. Inti pidato ini adalah
USDEK.
3. Karena penolakan DPR terhadap Rencana Anggaran Belanja Negara (RAPBN) tahun
1960, maka pada tanggal 5 Maret 1960 DPR dibubarkan melalui Penetapan Presiden No. 3
tahun 1960. Pada tanggal 24 Juni 1960, dibentuklah DPR-GR (DPR Gotong Royong) yang
anggota-anggotanya ditunjuk oleh presiden.
4. DPAS dipimpin langsung oleh presiden dan Roeslan Abdulgani ditunjuk sebagai wakil
ketuanya. Pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 1959 di Istana Negara
bersama pelantikan Moh. Yamin sebagai Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan
Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Ketua Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara.
5. MPRS dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 yang diketuai oleh
Chaerul Shaleh. Salah satu ketetapan MPRS ini adalah mengangkat Presiden Sukarno
sebagai Pemimpin Besar Revolusi.
Pada awal pelaksanaan Demokrasi Terpimpin, Indonesia cukup berperan aktif dalam
kegiatan internasional. Hal ini tampak dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Pengiriman Pasukan Garuda II ke Kongo untuk bergabung dengan pasukan perdamaian
PBB, UNOC (United Nations Operation for Congo).
2. Pada tanggal 30 September 1960, Presoden Sukarno berpidato dalam Sidang Umum PBB
berjudul “To Built The World A New” yang menguraikan tentang Pancasila, masalah Irian
Barat, kolonialisme, peredaan perang dingin dan perbaikan organisasi PBB.
3. Indonesia ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (Non-Aligned).
4. Indonesia berhasil melaksanakan Asian Games IV di Jakarta, 24 Agustus – 4 September
1962.
Politik Indonesia pun semakin condong ke Blok Timur, baik Cina maupun Uni Soviet.
Sehingga bantuan ekonomi, pendidikan dan militer semakin banyak diberikan oleh negara-
negara Blok Timur kepada Indonesia. Bahkan menjelang perayaan HUT RI tahun 1965
pemerintah RI membentuk poros Jakarta - Pnomphen - Hanoi - Beijing - Pyongyang.
Sementara itu hubungan dengan negara-negara Blok Barat semakin renggang.
Pada bulan Mei 1965, muncul desas-desus tentang Dewan Jendral Angkatan Darat yang
dituduh mempersiapkan perebutan kekuasaan dengan bantuan kekuatan Barat (CIA). Hal ini
didasarkan pada adanya Dokumen Gilchrist yang di dalamnya tertulis “ our local army
friends ”. Dokumen tersebut diterima oleh Dr. Subandria, 15 Mei 1965, melalui pos berupa
konsep surat ketikan tanpa tanda tangan. Di dalam dokumen tersebut tertulis nama Gilchrist,
si pembuat surat. Salinannya oleh Subandrio dibagi-bagikan ke luar negeri, sedangkan di
dalam negeri salinannya disebarluaskan oleh BPI ( Badan Pusat Intelegen ). Tuduhan ini
ditolak oleh Angkatan Darat, sebaliknya menuduh PKI akan melakukan perebutan kekuasaan.
Angkatan Darat juga menolak pembentukan “ Angkatan ke-5”. Hal ini semakin mempertinggi
persaingan politik antara PKI dan Angkatan Darat.
Setelah beberapa kali mengadakan rapat dari bulan Agustus sampai September 1965,
PKI berhasil menyusun organisasi gerakan yang dipimpin oleh D.N. Aidit. Selanjutnya
ditentukan hari dan jam pelaksanaan gerakan, yaitu tanggal 30 September 1965 pukul 04.00,
dan gerakan ini sepakat diberi nama Gerakan 30 September. Akan tetapi waktu pelaksanaan
dirubah menjadi tanggal 1 Oktober 1965 pukul 04.00 dini hari. Sasaran gerakan adalah para
perwira tinggi angkatan darat. Kesatuan bersenjata yang terlibat dalam Gerakan 30 September
dibagi menjadi beberapa pasukan, sebagai berikut :
1. Pasukan Pasopati, dipimpin oleh Lettu Inf. Dul Arief dengan tugas menculik tujuh
perwira tinggi AD
2. Pasukan Bima Sakti, dipimpin oleh Kapten Suradi yang bertugas mengusai kota Jakarta
3. Pasukan Gatotkaca, dipimpin oleh Mayor Udara Sukrisna berfungsi sebagai pasukan
cadangan yang berkedudukan di Lubang Buaya.
Pasukan Pasopati bergerak meninggalkan kawasan Halim Perdanakusumah pada tengah
malam dipenghujung hari Kamis, 30 September 1965 dan awal 1 Oktober 1965. Mereka
menculik dan membunuh perwira-perwira tinggi AD, sebagai berikut :
1. Letjen Achmad Yani
2. Mayjen R. Soeprapto
3. Mayjen M.T. Haryono
4. Mayjen S. Parman
5. Brigjen D.I. Panjaitan, dan
6. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo.
Disamping para perwira tinggi tersebut, dalam usaha menculik Jendral A.H.
Nasution, PKI telah menyebabkan gugurnya Ade Irma Nasution, Lettu Pierre Tendean
(Ajudan A.H. Nasution), dan juga Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun (pengawal Dr. J.
Leimena). Sementara Jendral A. H. Nasution sendiri selamat dari usaha penculikan tersebut.
Setelah berhasil menguasai dua buah sarana komunikasi vital, yaitu : studio RRI Pusat
dan Kantor Telekomunikasi, pada hari Jum’at, Oktober 1965, Gerakan 30 September
mengeluarkan pengumuman bahwa Gerakan 30 September ditujukan kepada jendral-jendral
anggota Dewan Jendral yang akan mengadakan kudeta terhadap pemerintah. Diumumkan pula
tentang pembentukan Dewan Revolusi di pusat dan di daerah-daerah serta pendemisioneran
Kabinet Dwikora, sedangkan Dewan Revolusi sebagai sumber kekuasaan dalam negara
Republik Indonesia.
Pada tanggal 11 Maret 1966 di istana Negara berlangsung sidang Kabinet Dwikora yang
Disempurnakan, yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Sidang membicarakan tentang krisis
yang memuncak pada waktu itu. Sebelum sidang selesai seorang ajudan presiden melapor
bahwa ada pasukan yang tidak dikenal di sekitar istana. Untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan, presiden meninggalkan sidang dan diterbangkan ke Istana Bogor bersama
Waperdam 1, Dr. Subandrio dan Waperdam III Khairul Shaleh, pimpinan sidang diserahkan
kepada Waperdam II, Dr. Leimena.
Sementara itu, aksi unjuk rasa di Jakarta semakin meluas. Beberapa perwira tinggi
militer, yaitu Mayor Jendral Basuki Rahmad, Brigadir Jendral Amir Mahmud, dan
Brigadir Jendral M. Jusuf mengadakan pembicaraan dengan Letnan Jendral Suharto,
sebagai Panglima Angkatan Darat dan Pangkopkamtib untuk mencari solusi menjaga
keamanan dan keutuhan bangsa. Selanjutnya ketiga perwira tersebut menghadap Presiden
Soekarno untuk membicarakan situasi politik yang semakin gawat. Setelah melakukan
pembicaraan beberapa jam, Presiden Soekarno akhirnya memutuskan memberikan Surat
perintah 11 Maret 1966 ( Supersemar) kepada Letnan Jendral Suharto untuk mengambil
tindakan yang diperlukan untuk memulihkan keadaan dan kestabilan jalannya pemerintahan.
Berdasarkan surat perintah tersebut, Letnan Jendral Suharto atas nama Presiden /
Panglima Tertinggi ABRI Mandataris MPRS / PBR menandatangani keputusan presiden
No.1/3/966 tertanggal 12 Maret 1966 yang menyatakan pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
serta dinyatakan sebagai organisasi terlarang.
Pada tanggal 20 Juni sampai 5 Juli 1966, MPRS mengadakan sidang umum yang
berhasil membuat ketetapan-ketetapan penting sebagai berikut :
1. Ketetapan No. IX/MPRS/1966 tentang pengesahan dan pengukuhan Supersemar
2. Ketetapan No. XII/MPRS/1966 tantang penegasan kembali landasan politik luar negeri RI
yang bebas aktif
3. Ketetapan No. XIII/MPRS/1966 mengenai pembentukan Kabinet Ampera
4. Ketetapan No. XXV/MPRS/1966 mengenai pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
sebagai organisasi terlarang di Indonesia.
Pada tanggal 7-12 Maret 1967 diselenggarakan Sidang Umum MPRS. Melalui
ketetapan No. XXXIII/MPRS/1967, MPRS mencabut seluruh kekuasaan pemerintahan negara
dari Presiden Sukarno dan menetapkan Letnan Jendral Suharto sebagai Pejabat Presiden RI.
Kemudian melalui Ketetapan No. XLIV/MPRS/1968 MPRS mengangkat Letnan Jendral
Suharto sebagai Presiden Republik Indonesia yang baru. Pada tanggal 6 Juni 1968, Presiden
Suharto yang menamakan pemerintahannya Orde Baru, dan membentuk Kabinet
Pembangunan I dengan programnya yang disebut PANCAKRIDA.
Orde Baru berlandaskan Pancasila sebagai landasan idiil, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan ketetapan MPR sebagai landasan operasional. Dalam upaya mencapai
tujuan Orde Baru, MPR menyusun GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara), yang
diwujudkan melalui pembangunan di segala bidang.
Orde Baru menganggap konfrontasi Indonesia dengan Malaysia tidak sesuai dengan
azas politik Indonesai yang bebas-aktif. Sehingga Orde Baru memandang perlu diadakan
normalisasi hubungan Indonesia dengan Malaysia. Oleh karena itu, pada tanggal 29 Mei-1
Juni 1966 diadakan perundingan antara Indonesia dengan Malaysia di Bangkok. Dalam
perundingan itu Indonesia di wakili oleh Menteri Utama / Menteri Luar Negeri Adam Malik,
sedangkan pihak malaysia diwakili oleh menteri Luar negeri Tun Abdul Razak. Selain
dengan Malaysia, pemerintahan Orde Baru juga mengadakan pemulihan hubungan dengan
Singapura.
Keluarnya Indonesia sebagai anggota PBB, 7 Januari 1965, membuat Indonesai semakin
terkucil dari pergaulan masyarakat internasional. Maka Orde Baru memutuskan untuk kembali
sebagai anggota PBB. Pada tanggal 28 September 1966, melalui Menteri Luar Negeri, Adam
malik, di depan sidang Majelis Umum PBB di New York, Indonesia menyatakan masuk dan
aktif kembali sebagi anggota PBB. Selain itu pada pelita I, tepatnya tanggal 3 Juli 1971, Orde
Baru berhasil mengadakan Pemilu, yang diikuti 10 Organisasi Peserta Pemilu.
METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah Bervariasi
2. Diskusi
3. Pemutaran Film
4. Tanya Jawab
5. Penugasan
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis Mendiskripsikan Siswa dapat
pergantian pemerintahan di Mendiskripsikan
pemerintahan dari Indonesia pada masa Mendiskripsikan
Demokrasi Terpimpin Demokrasi Terpimpin pemerintahan di
sampai lahirnya Orde melalui studi pustaka Indonesia pada masa
Baru. dan diskusi. Demokrasi Terpimpin
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
I. Pertemuan Pertama dan Kedua (2x 45’)
A. Kegiatan awal
1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar tokoh-tokoh penting pada masa
demokrasi terpimpin.
2. Menggali pemahaman awal siswa tentang masa demokrasi terpimpin
B. Kegiatan Inti
1. Bersama siswa membahas munculnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 melalui studi
pustaka dan diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan penerapan demokrasi terpimpin dalam bidang politik, ekonomi
dan hubungan luar negeri melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi
kelompok, dan diskusi kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menerangkan kecenderungan politk luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi
Terpimpin melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab.);
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air,)
C. Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
PENILAIAN :
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan
penugasan.
SOAL-SOAL EVALUASI
1. Mengapa bentuk negara RIS tidak mampu bertahan lama ? Sebutkan 4 sebabnya !
2. Mengapa ketentuan-ketentuan dalam perse-tujuan KMB tentang De Javasche Bank
memberatkan pemerintah Indonesia?
3. Apa alasan Presiden Soekarno membubarkan partai Masyumi (1960) dan partai Murba
(1961)?
4. Mengapa sampai dengan tahun 1959, konstituante belum juga berhasil merampungkan
tugasnya untuk menyusun UUD baru pengganti UUDS 1950 ?
5. Sebutkan penyelewengan- penyelewengan yang terjadi pada masa Demokrasi
Terpimpin terhadap Dasar Negara RI !
6. Apa yang dimaksud dengan NEFO dan OLDEFO ?
7. Sebutkan bukti-bukti bahwa pada masa demokrasi terpimpin menjelang terjadinya
Gerakan 30 September / PKI, politik luar negeri Indonesia cenderung kepada Blok
Timur !
8. Apa alasan PKI mengusulkan pembentukan Angkatan Kelima ?
9. Sebutkan Kesatuan-kesatuan Aksi yang menentang PKI, setelah peristiwa Gerakan 30
September!
10. Sebutkan 5 agenda gerakan reformasi mahasiswa 1998 !
SMA/MA. : ………………………...
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII IPA / 1
Pertemuan : 1 s.d 9
Alokasi Waktu : 9 x 45’
Standar Komepetensi :
1. Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Orde Baru sampai masa
Reformasi
Kompetensi Dasar :
1.1.Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa orde baru
Indikator :
1.Mempresentasikan secara lisan hasil analisis menguatnya peran negara dalam kehidupan
masyarakat
2.Menjelaskan secara tertulis dalam bentuk makalah tentang pertumbuhan dan mobilitas
penduduk
3.Mempresentasikan hasil identifikasi dampak revolusi hijau dan industrialisasi dalam
forum diskusi
4. Menguraikan secara tertulis respon masyarakat Indonesia terhadap perubahan dunia kea
rah globalisasi di bidang teknologi
5.Menyajikan hasil analisis berbagai kebijakan politik luar negeri secara tertulis
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengidentifikasi konsep mobilitas sosial, kuatnya peran negara (hegemoni),
mobilitas sosial, revolusi hijau, globalisasi, dan industrialisasi.
2. Siswa dapat membuat karya tulis ilmiah pertumbuhan dan mobilitas penduduk, respon
masyarakat terhadap perubahan dunia ke arah globalisasi di bidang teknologi, dan
kebijakan politik luar negeri
3. Siswa dapat mengkomunikasikan secara verbal menguatnya peran negara dalam
kehidupan masyarakat serta dampak revolusi hijau dan industrialisasi
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
B. Materi Pembelajaran :
1. Menguatnya peran negara dalam kehidupan masyarakat
2. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk
3. Dampak revolusi hijau dan industrialisasi
4. Respon masyarakat Indonesia terhadap perubahan dunia ke arah globalisasi di bidang
teknologi
5. Kebijakan politik luar negeri
C. Metode Pembelajaran :
1. Cooperative script
2. Group resume
3. Student facilitator and explaining
4. Question student have
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Merekonstruksi Menguatnya peran Siswa menganalisis
perkembangan negara dalam berbagai instrumen
masyarakat Indonesia kehidupan masyarakat politik sebagai
pada masa orde baru penguatan peran negara
dalam kehidupan
masyarakat seperti
penataran P-4,
Dwifungsi ABRI, dan
Pemilu melalui
cooperative script
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan pendahuluan
a. Motivasi
b. Apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi
2. Kegiatan inti
a. Metode Cooperative Script
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan
ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan
sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
2. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
3. Penutup
E. Sumber Belajar
Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira, Bab I
hal 3 s.d 30
F. Penilaian
a. Portofolio
4 Informasi a. Akurat 15
b. Memadai 15
c. Penting 15
JUMLAH 100
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
Nilai Akhir = (Bobot x Skor) : 5
b. Tes tulis
Kerjakan soal hal 7,15,18,21 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII
Program IPA, Jakarta: Yudhistira
c. Tes lisan
Daftar pertanyaan hal 32 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII
Program IPA, Jakarta: Yudhistira
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMA/MA. : …………………
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII IPA / 1
Pertemuan : 10 s.d 17
Alokasi Waktu : 8 x 45’
Standar Komepetensi :
1. Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Orde Baru sampai masa
Reformasi
Kompetensi Dasar :
1.2. Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa reformasi
Indikator :
1. Menyajikan hasil identifikasi faktor penyebab runtuhnya orde baru secara tertulis
2.Menjelaskan kronologi jatuhnya kekuasaan Soeharto secara tertulis
3.Membuat analisis berbagai kebijakan poltik dan ekonomi pemerintahan Habibie dan
kronologi jatuhnya Habibie dilaporkan secara tertulis
4.Memaparkan secara lisan berbagai kebijakan politik dan ekonomi pemerintahan Gur Dur
dan kronlogi jatuhnya Gus Dur
5.Memberikan penjelasan secara tertulis berbagai kebijakan dan ekonomi pemeritahan
Megawati
6.Menguraikan kebijakan politik dan ekonomi pemerintahan SBY dalam bentuk makalah
7.Memaparkan secara lisan hasil identifikasi dampak reformasi bagi masyarakat
8.Menjelaskan lembaga baru pada masa reformasi
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengidentifikasi konsep sebab umum dan sebab khusus runtuhnya orde baru
2. Siswa dapat membuat karya tulis ilmiah tentang kronologi jatuhnya orde baru
3. Siswa dapat mengidentifikasi konsep kebijakan politik dan ekonomi, reformasi, sebab
umum dan sebab khusus jatuhnya Habibie dan Gur Dur.
4. Siswa dapat membuat karya tulis ilmiah tentang kebijakan politik dan ekonomi
pemerintahan Habibie, Megawati, dan SBY.
5. Siswa dapat mengkomunikasikan secara verbal hasil analisis kebijakan politik dan
ekonomi pemerintahan Gur Dur dan dampak reformasi bagi masyarakat, serta lembaga
baru pada masa reformasi
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
B. Materi Pembelajaran :
1. Faktor penyebab runtuhnya orde baru
2. Kronologi jatuhnya kekuasaan Orde baru
3. Masa Kepemimpinan BJ. Habibie
4. Masa Kepemimpinan Abdrurrahman Wahid
5. Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
6. Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
7. Dampak reformasi
8. Lembaga-lembaga baru pada masa reformasi
C. Metode Pembelajaran :
1. Group resume
2. Student facilitator and explaining
3. Peer lessons
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Merekonstruksi Faktor penyebab Siswa mengidentifikasi
perkembangan runtuhnya orde baru sebab-sebab runtuhnya
masyarakat Indonesia orde baru melalui
pada masa reformasi student facilitator and
explaining
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan pendahuluan
a. Motivasi
b. Apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi
2. Kegiatan inti
a. Metode Group resume
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
2. Menjelaskan kepada siswa bahwa kelas mereka itu dipenuhi oleh individu-
individu yang penuh bakat dan pengalaman
3. Menyarankan kepada mahasiswa bahwa salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi
dan menunjukkan kelebihan yang dimiliki kelas adalah dengan membuat resume
kelompok
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membagikan kepada setiap kelompok kertas plano dan spidol untuk menuliskan
hasil resume. Resume harus mencakup informasi yang dapat menarik kelompok
secara keseluruhan
3. Kegiatan penutup
1. Refleksi
2. Kesimpulan
3. Evaluasi
4. Penugasan
E. Sumber Belajar
Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira, Bab II
hal 35 s.d 63
F. Penilaian
a. Portofolio
Skoring Penilaian Dokumen
4 Informasi d. Akurat 15
e. Memadai 15
f. Penting 15
JUMLAH 100
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
Nilai Akhir = (Bobot x Skor) : 5
b. Tes tulis
Kerjakan soal hal 38, 42,45, 48, 50,53,59,62 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah
SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira
c. Tes lisan
Daftar pertanyaan hal 66 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII
Program IPA, Jakarta: Yudhistira
d. Penugasan
Tugas rumah mengerjakan uji kemampuan hal 65 dalam Mustopo, Habib, dkk,
Sejarah SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira
Mengetahui, ............, ………..............
Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mapel Sejarah
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
SMA/MA. : …………………
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII IPA/ 2
Pertemuan : 1 s.d 8
Alokasi Waktu : 8 x 45’
Standar Komepetensi :
2. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke-20
Kompetensi Dasar :
2.1. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan hubungannya
dengan perang dunia II dan perang dingin
Indikator :
1. Menyajikan secara tertulis penjelasan sejarah perkembangan IPTEK pada masa PD II
2. Menuliskan hasil deskripsi perkembangan IPTEK pada masa perang dingin dalam bentuk
makalah
A. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat membuat karya tulis ilmiah tentang sejarah perkembangan IPTEK pada
masa perang dunia II dan perang dingin
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
B. Materi Pembelajaran :
1. Perkembangan IPTEK Pada masa perang dunia II
2. Perkembangan IPTEK pada Masa Perang Dingin
C. Metode Pembelajaran :
1. Group resume
2. Question student have
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis Jelaskan Siswa menjelaskan
perkembangan ilmu Perkembangan IPTEK perkembangan ilmu
pengetahuan dan Pada masa perang pengetahuan dan
teknologi dan dunia II teknologi pada masa
hubungannya dengan perang dunia II melalui
perang dunia II dan group resume
perang dingin
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan pendahuluan
a. Motivasi
b. Apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi
2. Kegiatan inti
a. Metode Group resume
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
2. Menjelaskan kepada siswa bahwa kelas mereka itu dipenuhi oleh individu-
individu yang penuh bakat dan pengalaman
3. Menyarankan kepada mahasiswa bahwa salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi
dan menunjukkan kelebihan yang dimiliki kelas adalah dengan membuat resume
kelompok
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membagikan kepada setiap kelompok kertas plano dan spidol untuk menuliskan
hasil resume. Resume harus mencakup informasi yang dapat menarik kelompok
secara keseluruhan
3. Kegiatan penutup
1. Refleksi
2. Kesimpulan
3. Evaluasi
4. Penugasan
E. Sumber Belajar
Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira, Bab III
hal 69 s.d 92
F. Penilaian
a. Portofolio
Skoring Penilaian Dokumen
4 Informasi g. Akurat 15
h. Memadai 15
i. Penting 15
JUMLAH 100
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
Nilai Akhir = (Bobot x Skor) : 5
b. Tes tulis
Kerjakan soal hal 77,89,90 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII
Program IPA, Jakarta: Yudhistira
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMA/MA. : …………………
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII IPA/ 2
Pertemuan : 9 s.d 17
Alokasi Waktu : 9 x 45’
Standar Komepetensi :
2. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke-20
Kompetensi Dasar :
2.2. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
Indikator :
1.Mempresentasikan uraian sejarah perkembangan iptek Indonesia dalam bentuk makalah
2.Menyajikan deskripsi perkembangan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi
secara lisan
3.Menguraikan penerapan teknologi pertanian dan revolusi hijau dalam bentuk makalah
4. Menyajikan hasil identifikasi dampak Iptek bagi masyarakat dalam bentuk makalah
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat membuat karya tulis ilmiah tentang sejarah perkembangan IPTEK
Indonesia, dampak iptek bagi masyarakat, teknologi pertanian dan revolusi hijau
2. Siswa dapat mengkomunikasikan secara verbal perkembangan teknologi komunikasi,
informasi, dan transportasi.
Nilai Karakter Bangsa :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
B. Materi Pembelajaran :
1.Sejarah perkembangan Iptek di Indonesia
2.Perkembangan teknologi telekomunikasi, informasi, dan transportasi
3.Teknologi pertanian dan revolusi hijau
4.Dampak perkembangan Iptek bagi masyarakat Indonesia
C. Metode Pembelajaran :
1. Group resume
2. Question student have
3. Peer lesson
4. Cooperative script
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis Jelaskan Sejarah Siswa menjelaskan
perkembangan ilmu perkembangan Iptek di perkembangan lembaga-
pengetahuan dan Indonesia lembaga yang menjadi
teknologi di Indonesia pusat pengembangan
iptek, bidang-bidang
yang menjadi prioritas
riset iptek, pengangkatan
menteri negara riset
untuk pengembangan
iptek melalui group
resume
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan pendahuluan
a. Motivasi
b. Apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi
2. Kegiatan inti
a. Metode Group resume
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
2. Menjelaskan kepada siswa bahwa kelas mereka itu dipenuhi oleh individu-
individu yang penuh bakat dan pengalaman
3. Menyarankan kepada mahasiswa bahwa salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi
dan menunjukkan kelebihan yang dimiliki kelas adalah dengan membuat resume
kelompok
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membagikan kepada setiap kelompok kertas plano dan spidol untuk menuliskan
hasil resume. Resume harus mencakup informasi yang dapat menarik kelompok
secara keseluruhan
E. Sumber Belajar
Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira, Bab IV
hal 97 s.d 120
F. Penilaian
a. Portofolio
4 Informasi j. Akurat 15
k. Memadai 15
l. Penting 15
JUMLAH 100
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
Nilai Akhir = (Bobot x Skor) : 5
b. Tes tulis
Kerjakan soal hal 102, 114, 116, 119 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA
Kelas XII Program IPA, Jakarta: Yudhistira
c. Tes lisan
Daftar pertanyaan hal 123 dalam Mustopo, Habib, dkk, Sejarah SMA Kelas XII
Program IPA, Jakarta: Yudhistira
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................