Anda di halaman 1dari 17

UKBM PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

IDENTITAS UKBM

a. Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia


b. Semester : 4 (Empat)
c. Kompetensi Dasar : 3.7, 3.8, 3.9 dan 4.7, 4.8, 4.9
d. Indikator Pencapaian Kompetensi :

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi 3.7.1 Menghubungkan peristiwa Kekalahan


kemerdekaan dan maknanya bagi Jepang dalam Perang Asia Pasifik
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dengan proklamasi kemerdekaan
politik, dan pendidikan bangsa Indonesia

Indonesia 3.7.2 Mengurutkan peristiwa-peristiwa

3.8 Menganalisis peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan


Indonesia secara kronologis
pembentukan pemerintahan
3.8.1 Menganalisis pengesahan UUD dan
pertama Republik Indonesia pada
pemilihan presiden-wakil presiden
awal kemerdekaan dan maknanya
3.8.2 Menganalisis pembentukan
bagi kehidupan kebangsaan
departemen dan kabinet RI
Indonesia masa kini
3.8.3 Menganalisis pembentukan KNIP,
3.9 Menganalisis peran dan nilai-nilai
menganalisis isi Maklumat
perjuangan Bung Karno dan Bung
Pemerintah tanggal 3 November 1945
Hatta sebagai proklamator serta
dan Maklumat pemerintah tanggal 14
tokoh-tokoh lainnya sekitar November 1945
proklamasi 3.8.4 Menganalisis pembentukan Tentara
Nasional Indonesia
3.9.1 Mendeskripsikan peranan Ahmad
Soebardjo dalam peristiwa sekitar
proklamasi

4.7 Menalar peristiwa proklamasi 4.7.1 Membuat tabel mengenai makna


kemerdekaan dan maknanya bagi kemerdekaan dalam bidang sosial,
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, budaya, ekonomi, politik, dan

politik, dan pendidikan bangsa Pendidikan bagi bangsa Indonesia


Indonesia dan menyajikannya 4.8.1 Membuat peta wilayah Indonesia pada
dalam bentuk cerita sejarah awal kemerdekaan dalam kertas HVS.
4.8 Menalar peristiwa pembentukan 4.9.1 Menuliskan peranan Soekarno, Hatta,
pemerintahan Republik Indonesia Sukarni, dan Sayuti Melik pada

pada awal kemerdekaan dan peristiwa sekitar proklamasi

maknanya bagi kehidupan kemerdekaan Indonesia.

kebangsaan Indonesia masa kini


dan menyajikannya dalam bentuk
cerita sejarah
4.9 Menuliskan peran dan nilai-nilai
perjuangan Bung Karno dan Bung
Hatta serta tokoh-tokoh lainnya
sekitar proklamasi

e. Materi Pokok : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


f. Alokasi Waktu : 2 x 2 JP ( 2 X 45’)
g. Tujuan Pembelajaran :
Melalui UKBM ini diharapkan siswa mampu menghubungkan peristiwa
Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Pasifik dengan proklamasi kemerdekaan
Indonesia, mengurutkan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia secara kronologis, menganalisis pengesahan UUD dan pemilihan
presiden-wakil presiden, menganalisis pembentukan departemen dan kabinet RI,
menganalisis pembentukan KNIP, menganalisis isi Maklumat Pemerintah
tanggal
3 November 1945 dan Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945,
menganalisis pembentukan Tentara Nasional Indonesia, mendeskripsikan
peranan Ahmad Soebardjo dalam peristiwa sekitar proklamasi, membuat tabel
mengenai makna kemerdekaan dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, politik,
dan Pendidikan bagi bangsa Indonesia, membuat peta wilayah Indonesia pada
awal kemerdekaan dalam kertas HVS, dan menuliskan peranan Soekarno, Hatta,
Sukarni, dan Sayuti Melik pada peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
h. Materi Pembelajaran:

Faktual
1. Peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Nilai-nilai kejuangan yang terkandung dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
3. Pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia.
4. Pengesahan UUD dan pemilihan presiden-wakil presiden.
5. Pembentukan departemen dan kabinet RI.
6. Pembentukan KNIP.
7. Terbentuknya partai-partai politik
8. Proses terbentuknya TNI.
9. Tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi.
Konseptual
1. Proklamasi
2. Kemerdekaan
3. Kabinet
4. Partai
5. Militer
6. Republik
Prosedural
1. Menganalisis hubungan peristiwa Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Pasifik
dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Mengurutkan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia
secara kronologis.
3. Menganalisis pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia.
4. Menganalisis peranan tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi.
5. Membuat tabel mengenai makna kemerdekaan dalam bidang sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan Pendidikan bagi bangsa Indonesia.
6. Membuat peta wilayah Indonesia pada awal kemerdekaan Indonesia
7. Membuat biografi salah satu tokoh nasional sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia.

2. PETA KONSEP
a. Petunjuk Umum Penggunaan UKBM
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) berikut:
a) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Sejarah Indonesia Kelas
XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b) Mustopo, M. H. dkk. (2017). Sejarah Indonesia Program Wajib. Jakarta:
Yudhistira.
c) Rachmawati, H. D. (2016). Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman
belajar melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3,
baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja yang sudah kalian siapkan
sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar, kalian boleh
sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes
formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum
memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian
minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian dapat mengembangkan
sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi,
kolaborasi, kreativitas.

b. Pendahuluan
Sebelum masuk pada materi, coba amati baik-baik gambar di bawah ini.

Pertanyaan:
akan rumah dimana Soekarno dan Moh. Hatta diculik oleAh paangygaontgaAmnuddaak. eTtaehpuaitnteynatadni gRgea
empat dimana tersusunnya rencana proklamasi kemerdekaAanpaakfuanngdsiilabkaunkguann.an tersebut masa prokla
a?tu rumah sejarah.
fungsi bangunan tersebut pada masa

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas mari kita lanjutkan ke


Kegiatan Belajar berikut

c. Kegiatan Inti
Kegiatan Belajar 1
− Uraian singkat materi

KEKALAHAN JEPANG DALAM PERANG DUNIA II


Kedudukan Jepang semakin terdesak oleh Sekutu dalam Perang
Dunia II di Asia Pasifik. Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada
bulan februari 1944, pasukan-pasukan Amerika berhasil mengusir Jepang
dari Kwajalein di kepulauan Marshall, dan seranganserangan
pengeboman B-29 terhadap Jepang dimulai pada bulan Juni. Pada bulan
yang sama, angkatan laut pihak Jepang menderita suatu kekalahan yang
melumpuhkan dalam pertempuran di laut Filipina. Pada bulan Juli, pihak
Jepang kehilangan pangkalan laut mereka di Saipan (kepulauan Mariana),
yang mengakibatkan terjadinya krisis kabinet di Jepang. Tojo meletakkan
jabatan dan Jenderal Kuniaki Koiso menggantikannya sebagai perdana
Menteri (1944-1950). Pada tanggal 7 September 1944 Koiso menjanjikan
kemerdekaan kepada Indonesia. Janji dikemukakan di depan Parlemen
Jepang, dengan tujuan untuk menarik simpati Indonesia. Sebagai
pembuktiannya, ia mengijinkan pengibaran bendera merah putih di
kantor-kantor, tetapi harus berdampingan dengan bendera Jepang.
Kondisi Jepang yang semakin terdesak oleh Sekutu justru
menguntungkan bangsa Indonesia. Jepang akhirnya memberikan
kesempatan bangsa Indonesia mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
a. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI)
Pada tanggal 1 Maret 1945, panglima pemerintahan di Jawa Jenderal
Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Coosakai.
BPUPKI bertujuan untuk menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan
dengan persiapan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI diketuai oleh Dr.
K.R.T. Radjiman Wediodiningrat. Selama masa berdirinya BPUPKI
mengadakan sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama pada tanggal 29
mei- 1 Juni 1945 merumuskan dasar negara dan sidang kedua pada
tanggal 10-16 juli 1945 membahas batang tubuh Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia. Sidang pertama membahas tentang perumusan dasar
negara dengan mendengarkan pidato beberapa tokoh pergerakan seperti
Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Sukarno. Sidang kedua
membahas rencana Undang-Undang Dasar (UUD). Sidang ini juga
membicarakan mengenai bentuk negara. Wacana yang muncul dalam
persidangan mengenai bentuk Negara adalah bentuk republik atau
kerajaan. Pada akhirnya, mayoritas peserta sidang setuju dengan bentuk
republik.
b. Pembentukan PPKI
BPUPKI yang telah menyelesaikan tugasnya kemudian dibubarkan
dan digantikan dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Jumbi Inkai sebagai ganti
BPUPKI pada tanggal 7 Agustus 1945. Tugas utama PPKI adalah
mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan keperluan pergantian
kekuasaan. Pada tanggal 9 Agustus Jenderal Terauchi memanggil 3 tokoh
nasional yakni Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman
Widyodiningrat. Mereka bertiga dipanggil ke Saigon/Dalat (Vietnam)
untuk menerima informasi tentang kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan
kemerdekaan akan dapat dilakukan dengan segera. Wilayah Indonesia
adalah seluruh wilayah bekas jajahan Hindia Belanda.
Menurut rencana PPKI akan dilantik pada tanggal 18 Agustus 1945,
sedangkan kemerdekaan Indonesia akan disahkan oleh pemerintah
Jepang pada tanggal 24 Agustus 1945. Rencana untuk kemerdekaan pada
24 Agustus itu, pada akhirnya berbeda sama sekali. Sekali lagi medan
Perang Pasifik ikut memengaruhi kondisi sosial politik di Indonesia.
Pemboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Srikat dan penyerbuan
pasukan Uni Soviet ke Manchuria yang dikuasai Jepang besar
pengaruhnya atas ketegaran Jepang terhadap perang pasifik. Dengan
kondisi Perang Pasifik yang sudah sangat kritis tersebut, maka pada 15
Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, suatu kondisi
yang sangat tidak diduga sama sekali oleh para pemimpin Bangsa
Indonesia saat itu.
Kesempatan itu segera dimanfaatkan kelompok pemuda dan gerakan
bawah tanah anti Jepang. Sekelompok mahasiswa kedokteran yang
memonitor keadaan politik internasional melalui pemancar gelap
mengetahui menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Mereka segera
menghubungi tokoh-tokoh muda revolusioner, seperti Wikana, Sukarni,
dan Chairul Saleh. Mereka menginginkan kemerdekaan segera
diproklamasikan lepas sama sekali dari pengaruh Jepang. Sutan Syahrir
termasuk dalam tokoh yang menolak kemerdekaan Indonesia dikaitkan
dengan janji Jepang. Syahrir bahkan merupakan tokoh pertama yang
mendesak diproklamasikannya kemerdekaan oleh Soekarno dan Hatta
tanpa menunggu janji Jepang. Kelompok pemuda menolak kemerdekaan
yang berbau Jepang. Dengan pandangan yang seperti itu mereka juga
menolak kemerdekaan yang diproklamasikan oleh PPKI, karena PPKI
merupakan buatan Jepang. Dalam hal ini terjadi perbedaan pendapat
dengan tokoh-tokoh BPUPKI dan PPKI. M. Hatta berpendapat bahwa soal
kemerdekaan Indonesia datangnya dari pemerintah Jepang atau dari hasil
perjuangan bangsa Indonesia sendiri tidaklah menjadi soal karena Jepang
sudah kalah. Bangsa Indonesia saat itu harus menghadapi sekutu yang
akan berusaha mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Oleh
karena itu untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia diperlukan
suatu revolusi yang terorganisasi. Soekarno dan Hatta ingin
membicarakan masalah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan dalam
rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945, sehingga dengan demikian
tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang.
− Latihan 1
1. Mengapa Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia
dengan membentuk BPUPKI dan PPKI?
untuk mendapat dukungan dari pemimpin dan rakyat Indonesia
tersebut, karena saat itu Jepang sudah terdesak oleh pasukan Sekutu
dan mulai kalah dalam Perang Dunia II.

2. Bagaimana rumusan Pancasila yang sesuai dengan Piagam Jakarta?


1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya .
2) Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5) Serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
3. Bagaimana rumusan dasar negara Indonesia berdasarkan sidang
BPUPKI yang pertama?
ada beberapa rumusan dasar negara yang diusulkan olen 3 tokoh
yaitu olwh Moh. Yamin, Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Akan tetapi
usulan tersebut beluum disepakati oleh seluruh anggota BPUPKI,
dan akhirnya anggota sepakat untuk membentuk panitia sembilan
yang tugasnya khusus untuk merancang dasar negara Indonesia.

4. Mengapa BPUPKI kemudian dibubarkan?


BPUPKI dianggap telah menyelesaikan tugasnya kemudian
dibubarkan dan digantikan dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI).

(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai


ketepatan hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)

Kegiatan Belajar 2
− Uraian singkat materi
PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA
A. Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan
bom atom di kota Hirosima dan Nagasaki. Kedua Bom atom tersebut
mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar dan menghancurkan
berbagai fasilitas. Pemerintah Jepang benarbenar dalam kesulitan. Pada
tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Ketiga tokoh bangsa Indonesia yang dipanggil Pemerintah Jepang telah
kembali ke tanah air. Keadaan politik di Indonesia telah terjadi
perubahan sangat drastis. Para tokoh yang terus mengikuti
perkembangan perang dunia II mempunyai ide untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan, tanpa menunggu keputusan Jepang.
Perbedaan pendapat sempat terjadi dalam mengambil keputusan kapan
proklamasi kemerdekaan dinyatakan. Perbedaan pendapat terjadi antara
golongan tua atau para tokoh PPKI, dengan golongan muda yang
terwakili dalam beberapa perkumpulan.
Golongan muda mendesak agar Indonesia segera memproklamirkan
kemerdekaan, sementara golongan tua menghendaki proklamasi
menunggu perkembangan keputusan Jepang. Golongan tua beralasan
untuk menghindari pertumpahan darah, mengingat pasukan Jepang
masih banyak yang ada di Indonesia. Para anggota PPKI seperti Sukarno
dan Hatta tetap menginginkan proklamasi dilakukan sesuai mekanisme
PPKI. Mereka beralasan bahwa kekuasaan Jepang di Indonesia belum
diambil alih. Golongan muda tetap menginginkan proklamasi
kemerdekaan dilaksanakan sesegera mungkin. Para pemuda mendesak
agar Sukarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan secepatnya.
Mereka beralasan bahwa saat itu Indonesia sedang mengalami
kekosongan kekuasaan (vacum of power). Pertentangan pendapat antara
golongan tua dan golongan muda inilah yang melatarbelakangi
terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
Sikap golongan muda diputuskan dalam rapat di Pegangsaan Timur
Jakarta pada tangal 15 Agustus 1945. Rapat ini dihadiri oleh Chairul
Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Armansyah,
dan Wikana. Rapat yang dipimpin Chairul Saleh ini memutuskan bahwa
kemerdekaan Indonesia adalah hak dan masalah rakyat Indonesia
sendiri, bukan menggantungkan kepada pihak lain. Keputusan rapat
kemudian disampaikan oleh Darwis dan Wikana kepada Soekarno dan
Hatta di Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Golongan muda mendesak
mereka untuk memaklumatkan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal
16 Agustus 1945. Namun, Soekarno tetap bersikap keras pada
pendiriannya bahwa proklamasi harus dilaksanakan melalui PPKI. Oleh
karena itu, PPKI harus segera menyelenggarakan rapat. Pro dan kontra
yang mencapai titik puncak inilah akhirnya mengantarkan terjadinya
peristiwa Rengasdengklok. Golongan muda memutuskan membawa
Sukarno dan Hatta ke luar Jakarta dengan tujuan untuk menjauhkan
Sukarno dan Hatta dari pengaruh Jepang. Golongan muda memilih
Shodanco Singgih untuk melaksanakan pengamanan terhadap Sukarno
dan Hatta. Sukarno dan Hatta kemudian dibawa ke Rengasdengklok
yang ada di sebelah Timur Jakarta.
Di Jakarta terjadi dialog antara golongan muda yang diwakili oleh
Wikana dan golongan tua Ahmad Subardjo. Dialog tersebut mencapai
kata sepakat bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilaksanakan di
Jakarta, dan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Ahmad Subardjo
ke Rengasdengklok dalam rangka menjemput Sukarno dan Hatta
setelah
dialog tersebut. Kepada para golongan muda, Ahmad Subardjo memberi
jaminan bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal
17 Agustus 1945, dan selambat-lambatnya pukul 12.00. Adanya jaminan
tersebut membuat Cudanco Subeno selaku Komandan Kompi PETA
Rengasdengklok bersedia melepaskan Sukarno dan Hatta untuk kembali
ke Jakarta dalm rangka mempersiapkan kelengkapan untuk
melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan.
B. Perumusan Teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia
Sukarno dan Hatta akhirnya menyetujui Proklamasi Kemerdekaan
segera dikumandangkan. Sukarno dan Hatta tiba di Jakarta pada pukul
23.00, lalu menuju rumah kediaman Laksamada Maeda. Pertemuan di
rumah Laksamana Maeda dianggap tempat yang aman dari ancaman
tindakan militer Jepang, karena Maeda adalah Kepala Kantor
Penghubung Angkatan Laut di daerah kekuasaan Angkatan Darat. Di
kediaman Maeda itulah rumusan teks proklamasi disusun. Sukarni,
Mbah Diro, dan BM. Diah dari golongan muda hadir dalam pertemuan
itu untuk menyaksikan perumusan teks proklamasi. Berdasarkan
pembicaraan antara Sukarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo, diperoleh
rumusan teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Sukarno yang
berbunyi:
Proklamasi :
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan
Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan, dll,
diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-
singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen’05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
(tandatangan Soekarno)(tandatangan Hatta)
C. Proklamasi
Kemerdekaan
Pagi hari tanggal 17 agustus 1945 di rumah Sukarno di Jalan
Pegangsaan Timur 56 Jakarta sudah dipadati oleh massa menjelang
pembacaan teks proklamasi. Dr. Muwardi memerintahkan kepada Latief
Hendraningrat untuk menjaga keamanan pelaksanaan upacara. Latif
dalam melaksanakan pengamanan dibantu oleh Arifi Abdurrahman
untuk mengantisipasi gangguan tentara Jepang. Di tempat lain
Fatmawati mempersiapkan bendera yang dijahit dengan tangan. Ukuran
bendera tersebut masih belum standar seperti ukuran bendera saat ini.
Upacara dipimpin oleh Latief Hendraningrat tanpa protokol. Latief
segera memimpin barisan untuk berdiri dengan sikap sempurna. Sukarno
juga mempersiapkan diri, kemudian beliau menuju mikrofon. Sebelum
membacakan teks proklamasi, Sukarno membacakan pidato singkat.
Sukarno membacakan teks proklamasi setelah pidato singkatnya
disampaikan. Latief dan Suhud mengibarkan bendera merah putih secara
perlahan-lahan setelah pembacaan proklamasi selesai. Bendera merah
putih dinaikan dan diiringi lagu Indonesia Raya yang secara spontan
dinyanyikan oleh para hadirin. Upacara ditutup dengan sambutan Wakil
Walikota Suwiryo dan Muwardi. Dengan demikian, prosesi upacara
proklamasi kemerdekaan selesai dilaksanakan. Proklamasi kemerdekaan
ini merupakan tonggak berdirinya negara Republik Indonesia yang
berdaulat.
- Latihan 2
1. Jelaskan latar belakang terjadinya peristiwa
Mengapa tempat yang dipilih sebagai pengasingan Soekarno dan Hatta di
Rengasdengklok?
2. Bagaimana peranan Ahmad Soebardjo pada peristiwa
Rengasdengklok?
3. Mengapa Laksamana Maeda bersedia membantu bangsa Indonesia
khususnya dalam menyediakan kediamannya sebagai tempat
dirumuskannya teks proklamasi?
4. Buatlah diagram kronologi tentang pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan Indonesia!(Apabila kalian telah selesai, mintalah
gurumu untuk menilai ketepatan hasil kerjamu. Kemudian
diskusikan jawaban yang tepat)

Kegiatan Belajar 3
− Uraian singkat materi
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
Pada 17 Agustus 1945, akhirnya proklamasi kemerdekaan
dilakukan di depan rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56,
karena apabila dilakukan di lapangan Ikada dikhawatirkan dapat
menimbulkan bentrokan antara rakyat dengan pihak militer Jepang. Usul
itu disetujui dan pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
berlangsung di Pegangsaan Timur No 56 pada Jum’at, 17 Agustus 1945
pukul 10.30 waktu Jawa zaman Jepang (pukul 10.00) pada saat bulan
puasa. Keesokan harinya pada 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan
sidang untuk pertama kalinya. Dalam Sidang itu berhasil ditetapkan
Undang-Undang Dasar (UUD) hasil rancangan Panitia Kecil di dalam
Panitia Hukum Dasar, yang diketuai oleh Soepomo sebagai UUD bagi
negara Indonesia. UUD ini kemudian dikenal sebagai UUD 1945.
Meskipun demikian, UUD 1945 tidak sama persis dengan
rancangan UUD yang dibuat oleh Panitia Kecilnya Soepomo. Ada
beberapa perbedaan, yaitu; (1) Kata Mukkaddimah diganti dengan kata
Pembukaan;
(2) Sila Pertama yang semula (dalam Piagam Jakarta) berbunyi:
“KeTuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” diganti dengan kalimat: “Ketuhanan Yang Maha Esa”; (3)
Pasal 6 yang semula (dalam batang tubuh UUD) berbunyi: “Presiden
ialah orang Indonesia asli yang beragama Islam”, diganti dengan
“Presiden ialah orang Indonesia asli”; (4) Pasal 28 yang semula (dalam
batang tubuh UUD) berbunyi “Negara berdasarkan atas Ke-Tuhanan
dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” diganti dengan “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa”; (5) (pasal ini kemudian menjadi Pasal 29). (6) Wakil presiden
yang semula dua diubah menjadi satu.
PPKI dalam sidangnya itu selain memutuskan mengesahkan UUD
1945 sebagai UUD bagi Bangsa Indonesia, juga membuat keputusan
penting lainnya. Keputusan penting itu adalah pengangkatan Soekarno
dan M. Hatta masing-masing sebagai Presiden dan Wakil Presiden
Indonesia. Selain itu, atas usul Soekarno dibentuk sebuah Komite
Nasional yang mampu dikumpulkan dengan cepat pada masa-masa
genting, karena anggota-anggota PPKI banyak yang akan meninggalkan
Jakarta. Tugas komite itu adalah sebagai badan pembantu presiden
selama kondisi di Indonesia masih dalam kondisi darurat.

PROKLAMASI: MAKNA DAN ARTINYA BAGI BANGSA INDONESIA


Dengan diproklamasikan kemerdekaan Indonesia berarti bangsa
Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya secara formal, baik kepada
dunia internasional maupun kepada Bangsa Indonesia sendiri, bahwa
mulai saat itu Bangsa Indonesia telah merdeka. Merdeka berarti bahwa
mulai saat itu bangsa Indonesia mengambil sikap menentukan nasibnya
dan nasib tanah airnya dalam segala bidang. Pada sisi lain proklamasi
kemerdekaan itu sekaligus juga pernyataan bahwa bangsa Indonesia
telah cakap untuk mengurus rumah tangganya sendiri dan
memberitahukan sudah menegakkan suatu negara nasional yang
merdeka dan berdaulat. Keterangan kemerdekaan itu memulai “Fajar”,
bahwa Revolusi Indonesia telah mulai berjalan. Revolusi ini
memusnahkan dan meruntuhkan keadaan yang lama dan memunculkan
pembentukan negara dan masyarakat baru, negara dan masyarakat
Indonesia. Dengan adanya proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia,
maka mulai saat itu hanya berlaku tata hukum Indonesia, menggantikan
tata hukum kolonial. Dengan proklamasi kemerdekaan itu, segala
sesuatu yang berbau kolonial telah digantikan dengan sesuatu yang
bersifat nasional.
Dengan kondisi itu berarti bangsa Indonesia telah memutuskan
ikatan dengan tata hukum yang sebelumnya, baik tatanan hukum Hindia
Belanda maupun tatanan hukum pendudukan Jepang. Hal itulah yang
sesungguhnya menjadi tujuan dari proklamasi kemerdekaan bangsa
Indonesia. Hal ini sesungguhnya wajar bagi sebuah negara yang
merdeka. Sebuah negara merdeka haruslah mempunyai tatanan
hukumnya sendiri, tidak mengikuti atau masih memakai tatanan hukum
kolonial.
Proklamasi dengan demikian menjadi dasar hukum bagi
pelaksanaan tatanan hukum yang baru. Proklamasi menjadi dasar
hukum bagi berlakunya hukum nasional. Dengan demikian, segala
macam peraturan, hukum, dan ketentuan yang berlaku dan akan berlaku
di Indonesia dasar hukumnya adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
tanggal 17 Agustus 1945. Dengan dasar itu, wajar apabila beberapa jam
setelah Proklamasi PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi bagi
bangsa Indoneisa. Dalam titik inilah peranan proklamasi sebagai dasar
hukum bagi berlakunya segala aturan, ketentuan, dan hukum yang
berlaku di Indonesia terlihat jelas dan terbukti. Oleh karena itu, wajar bila
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan norma pertama daripada
tata-hukum Indonesia.
Norma pertama atau ada pula yang menyebutnya sebagai norma
dasar atau ada pula yang menyebutnya sebagai aturan dasar, sementara
Prof. M. Yamin menyebutnya sebagai Mahasumber daripada segala
aturan hukum. Dalam hal ini yang dimaksudkan sebagai norma dasar
adalah norma/aturan/ketentuan hukum yang pertama adanya pada tata-
hukum yang bersangkutan, oleh karena itu norma/aturan/ ketentuan ini
menjadi dasar bagi berlakunya segala macam norma/aturan/ketentuan
hukum yang lainnya. Dengan dasar pemikiran itu, maka dapat dikatakan
bahwa norma pertama menjadi dasar bagi segala sumber hukum, atau
ketentuan/ peraturan hukum lainnya. Segala macam ketentuan atau
peraturan hukum yang terdapat dalam tata-hukum yang bersangkutan
harus dapat dikembalikan kepada norma pertamanya. Dengan demikian,
norma pertama ini tidak dapat dicari dasar hukumnya, karena dia sendiri
sudah merupakan dasar hukum bagi segala macam norma atau aturan
hukum yang berlaku dalam tata- hukum yang bersangkutan.
Ilmu hukum positif tidak akan dapat mencari dasar hukumnya,
kekuatan berlakunya norma pertama. Akan tetapi, timbulnya norma
pertama ini dapat dipelajari dengan pendekatan bidang ilmu lain, seperti
filsafat, sosiologis, politis, sejarah, dan sebagainya. Dengan dasar
pemikiran yang seperti itu, maka Proklamasi Kemerdekaan yang
merupakan norma pertama bagai tata-hukum Indonesia dasarnya tidak
akan dapat dicari dalam tata-hukum Jepang maupun Belanda. Hal ini
mudah dimengerti sebab pada tata-hukum kolonial tentu saja tidak akan
mungkin terdapat suatu ketentuan ataupun aturan yang memungkinkan
bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Secara logika tidak mungkin dalam suasana kolonial untuk
mengkampanyekan kemerdekaan bagi bangsa yang dikuasai oleh
penguasa kolonial. Kondisi itu jelas nyata, karena kebebasan politik bagi
warga bumiputera juga tidak akan diberikan oleh penguasa kolonial.
Pada tingkat yang lebih rendah sekalipun pemerintah kolonial bahkan
tidak memberikan tempat bagi kaum bumiputera untuk duduk dalam
suatu badan perwakilan yang memungkinkannya untuk menyuarakan
segala aspirasi politiknya secara resmi. Dalam suasana kolonial jelas tidak
akan terdapat suatu kebebasan politik yang memungkinkan kaum
bumiputera untuk mengutarakan segala tuntutan dan aspirasi politik,
sehingga sangat jelas bahwa dalam periode kolonial tidak akan dapat
ditemui adanya aturan yang memungkinkan bangsa Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
Dalam kenyataannya Proklamasi Kemerdekaan adalah tingkatan
penutup perjuangan kemerdekaan yang hampir 40 tahun bergolak di
Indonesia. Pada sisi yang lain, Proklamasi Kemerdekaan menjadi
permulaan atau titik awal pembelaan bagi Negara Merdeka Republik
Indonesia. Dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, berkembanglah
kekuasaan de jure di seluruh Kepulauan Indonesia dalam tangan dan
rakyat dan pemerintah Indonesia. Proklamasi juga menjadi awal
kekuasaan de facto sebagian-sebagian, menuju kekuasaan de facto
seluruhnya di Kepulauan Indonesia. Berdasar Proklamasi Kemerdekaan
terbentuklah Negara Republik Indonesia yang berusaha mewujudkan
segala cita-cita bangsa Indonesia.
- Latihan 3
1. Tuliskan hasil sidang PPKI pertama dan kedua!
2. Mengapa pemerintah mengeluarkan Maklumat wakil presiden
tanggal 3 November 1945?

3. Perhatikan isi dari Maklumat 14 November 1945 berikut ini!


“Pemerintah Republik Indonesia setelah mengalami ujian-ujian
yang hebat dengan selamat, dalam tingkatan pertama
dari usahanya menegakkan diri, merasa bahwa saat
sekarang sudah tepat untuk menjalankan macam-macam
tindakan darurat guna menyempurnakan tata usaha
Negara kepada susunan demokrasi. Yang
terpenting dalam perubahan- perubahan susunan
kabinet baru itu ialah, tanggungjawab adalah di dalam
tangan Menteri.”
Apa makna dari maklumat tersebut dalam hal pemerintahan Republik
Indonesia?
4. Buatlah tabel mengenai makna kemerdekaan Indonesia di bidang
sosial, budaya, ekonomi, politik, dan Pendidikan bagi bangsa
Indonesia!

(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai


ketepatan hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)

Setelah kalian selesai mengerjakannya,


temuilah guru untuk menilai ketepatan hasil kerjamu!

d. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2,
dan 3 isilah tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi
yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan
materi pada UKBM ini.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah kalian sudah mengerti tentang


peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi
kemerdekaan Indonesia?

2 Apakah kalian sudah mengerti tentang makna


dari proklamasi kemerdekaan Indonesia?

3 Apakah kalian sudah mengerti tentang


pembentukan pemerintahan Republik
Indonesia padda masa awal kemerdekaan
Indonesia?

4 Apakah kalian sudah mengerti tentang


peranan Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardo,
Sayuti Melik, dan Sukarno masa sekitar
proklamasi kemerdekaan Indonesia?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka


pelajarilah kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1,
2, dan 3 yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru
atau
teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila
kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Dimana Posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi mengembangkan pendapat
dalam teks eksposisi dalam rentang 0-100, tuliskan ke dalam kotak yang
tersedia.

Yuk cek pemahamanmu terhadap materi ini!


Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi materi proses masuk dan
berkembangnya kolonialisme bangsa Eropa di Indonesia, maka kerjakan soal
berikut secara mandiri di buku kerja kalian.

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

A B
C D
a. Siapakah tokoh yang ada pada gambar tersebur?
b. Coba jelaskan peranan tokoh tersebut pada masa peristiwa sekitar
proklamasi Kemerdekaan Indonesia!

2. Perhatikan daftar peristiwa sekitar proklamasi berikut ini!


a. Menyerahnya Jepang kepada Sekutu
b. Pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai
c. Pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki
d. Perumusan teks proklamasi
e. Peristiwa Rengasdengklok
f. Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia
Urutan peristiwa sekitar proklamasi secara kronologis yaitu ….
3. Buatlah sejarah singkat TNI dan bagaimana perkembangan sampai sekarang
dalam bentuk diagram periodisasi!
4. Buatlah peta wilayah Indonesia pada awal kemerdekaan!

SEMOGA SUKSES,
KALIAN ADALAH GENERASI CERDAS DA

Anda mungkin juga menyukai