Anda di halaman 1dari 24

PROKLAMASI KEMERDEKAAN

DAN TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN INDONESIA


PERISTIWA-PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI
1. Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik ( Perang Asia Timur Raya )
2. Perbedaan Pendapat Tentang Proklamasi Kemerdekaan dan Peristiwa
Rengasdengklok
3. Penyusunan Naskah Proklamasi
4. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
5. Penyebaran Berita Proklamasi
PENJELASAN PERISTIWA-PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI
Pernyataan Jepang kalah tanpa syarat pada Sekutu
 pada tanggal 7 September 1945, tapi baru di ketahui , pada tanggal 15
Agustus 1945 dari berita radio BBC
Pelaksanaan Proklamasi
 Pada tgl 1 Maret 1945 pemerintah jepang membentuk BPUPKI
Tanggal 15 agustus 1945 penyerahan resmi kepada sekutu
Perumusan teks proklamasi
1. Diketik oleh Sayuti Melik
2. pelaksanaan: Ir.Soekarno dan Moch.Hatta
Tanggal 15 Agustus 1945 perjanjian penyerahan Jepang kepada Sekutu
ditandatangani secara resmi diatas kapal USS Missouri dengan isi pokok perjanjian
sbb :
1. Sekutu akan mengendalikan negara-negara yang diduduki Jepang
termasuk Indonesia.
2. Sambil menunggu penyerahan kekuasaan, Jepang diwajibkan menjaga
status quo, artinya menjaga situasi dan kondisi sebagai mana adanya
pada saat itu dan tidak boleh membuat kebijakan apapun
Dua keptusan hasil rapat golomngan muda di ruang laboratorium Mikrologi di
peganggangsaan Timur tgl 15 Agustus jam 20.00 wib :
1. Mendesak Soekarno-Hatta agar melepaskan ikatannya dengan Jepang
dan harus ber
musyawarah dengan pemuda
2. Mendesak Soekarno – Hatta agar dengan atas nama Bangsa Indonesia
memperoklamasikan
kemerdekaan Indonesia malam itu juga atau paling lambat 16 Agustus
1945
Penyebaran Berita Proklamasi
1. Dilakukan melalui radio ( RRI )
2. Melalui Surat kabar, famflet, poster atau coretan-coretan di gerbong
kereta api dan dinding –dinding kota
3. Harian Suara Asia di Surabaya meupakan koran pertama yang memuat
berita proklamasi
4. Selain melalui media massa berita proklamasi juga disebarkan secara
langsung oleh para utusan daerah

PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA

Setelah proklamasi kemerdekaan PPKI menggelar sidang, yang berlangsung dari


tanggal 18-22 Agustus 1945.
sidang yang pertama PPKI tgl 18 agustus 1945 menghasilkan beberapa
keputusan :
1. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
2. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
3. Pembentukan badan Konstituante
Sidang hari ke dua PPKI tgl 19 Agustus 1945
1. menetapkan membentuk 12 departemen serta menetapkan wilayah RI
meliputi 8 propinsi.
2. menetapkan 4 pejabat Negara
8 propinsi yang di bentuk :
1. Jawa Barat : Mas Soetardjo K
2. Jawa Tengah : R. Panji Suroso
3. Jawa Timur : RM Tumenggung Ario Soerjo
4. Borneo ( Kalimantan ) : Ir.M. Noer
5. Sulawesi : Dr. Syam ratulangi
6. Maluku : Mr. Johanes Latuharhary
7. Sunda Kecil ( Nusa Tenggara : Mr. I Gusti Ketut Puja
8. Sumatera : Mr. Teuku Moh. Hasan
12 deparetem yang di bentuk :
1. Mentri Dalam Negeri 11. M. Perhubungan
2. Mentri Luar Negeri 12. M. Kemakmuran
3. Mentri Keuangan
4. Mentri Keamanan Rakyat
5. Mentri Kehakiman
6. Mentri pengajaran
7. Mentri Penerangan
8. Mentri Sosial
9. Mentri Pekerjaan Umum
10. Mentri Kesehatan
 Sidang hari ke tiga tgl 22 Agustus 1945
Presiden memutuskan pembentukan 3 badan baru yaitu : Komite Nasional
Indonesia
Partai Nasional Indonesia ( PNI ) dan Badan Keamana Rakyat ( BKR )
 Pembentukan KNIP pada tanggal 29 Agustus 1945
diresmikan sebagai hari jadi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
 Pada tanggal 5 oktober di bentuk Tentara Keamanan Rakyat ( TKR )
Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamasi
Kemerdekaan

 Reaksi langsung dan spontan


1. comite van Actie ( Komisi Aksi )
2. Dukungan pimpinan karesidenan
3. Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX
4. Peristiwa Lapangan IKADA di Jakarta dilaksanakan pada tgl 19
September 1945
dengan tujuan :
a. Para pemimpin RI dapat berbicara di hadapan rakyat sehingga semangat
kemerdekaan tetap bertahan di hati rakyat
b. Menunjukan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia dapat
meraihkemerdekaan karena perjuangannya sendiri, bukan atas
pemberian Jepang
 Makna Penting rapat di Lapangan IKADA :
1. berhasil mempertahankan rakyat pemerintah Republik Indonesia
2. Merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah Republik Indonesia
di Hadapan rakyat
3. Berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa
Indonesia
 Pelucutan Senjata dan Pengambilalihan Aset Jepang
Pelucutan persenjataan Jepang terutama dimaksudkan untuk :
1. Mendapatkan senjata untuk modal perang
2. Mencegah senjata Jepang agar tidak jatuh ke tangan Sekutu
3. Mencegah agar senjata Jepang tidak digunakan untuk membunuh rakyat
Tindakan Heroik ini dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia :
a. Surabaya e. Semarang
b. Yogyakarata f. Kalimantan
c. Banda Aceh g. Sulawesi
d. Sumatera Selatan h. Sumbawa

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA PADA


MASA AWAL KEMERDEKAAN

Salah satu hasilsidang ke dua PPKI tanggal 19 Agustus 1945 dan 12 September
1946 adalah pembentukan kabinet Presidensial. Namun sejarah mencatat usia
kabinet Presidensial hanya dua bulan, sebab sejak 14 November 1945 ( hingga 29
Januari 1948} Indonesia menerapkan sistem parlementer.
Negara Indonesia telah terbentuk, Alat kelengkapan negara dan lembaga
pemerintahan daerahpun telah terbentuk. Namun permasalahan bangsa
Indonesia belum selesai. Para pemimpin bangsa berjuang untuk memilih sistem
pemerintahan yang paling cocok untuk bangsa Indoensia. Sjahrir kemudian
mengajukan Maklumat KNIP No. 5 tanggal 11 November 1945 yang isinya
pembentukan kabinet yang bekerja kolektif yang dipimpin perdana menteri .
Perdana Menteri ditunjuk oleh kepala negara. Format itu disetujui oleh Presiden
Soekarno. Akhirnya pada tanggal 14 November 1945 terbentuk kabinet RI dengan
Sutan Sjahrir sebagai perdana menter. Dari sinilah Indonesia mulai mengubah
sistem pemerintahan dari Presidensial ke Parlementer yang diawali dengan
Kabinet Syahrir.
Agenda kedua Syahrir dalam rangka memantapkan system parlementer adalah
mendorong pembentukan partai-partai politik sebanyak-banyaknya sebagai
sarana penysluran aspirasi dan paham yang berkembang di masyarajat. Ussulan
tersebut mendapat sambutan positif dan KNIP dan disetujui pemerintah dengan
dikeluarkannya Maklumat Pemerintah No.3 tanggal 3 November 1945
Sejak November 1945 hingga januari 1946 telah terbentuk 10 partai politik di
Indonesia yaitu :
1. Masyumi
2. PKI
3. PRJ ( Partai Rakyat Jelata )
4. Parkindo ( Partai Kristen Indonesia )
5. Parsi ( Partai Sosialis Indonesia)
6. Paras ( Paratai Rakyat Sosialis )
7. PKRI ( Partai Katalik Republik Indonesia )
8. Permai ( Persatuan Rakyat Marhaen )
9. PNI ( Partai Nasional Indonesia )
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN INDONESIA
 Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus1945, maka secara
resmi bangsa Indonesia telah merdeka dan terbebas dari segala bentuk
penindasan serta penjajahan.
 Namun tidak demikian, gangguan dari bangsa asing masih datang yakni
darPemerintahan Belanda, kali inikedatangan pasukan Belanda ke tanah air
disambut dengan berbagai bentuk perlawanan oleh bangsa Indonesia.
Sehingga sejak tahun 1945-1950 telah terjadi
berbagai macam pertempuran antara pihak Indonesia dng Belanda yg
dibantu oleh pasukan Inggris

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan


Indonesia diberbagai daerah.

1. Pertempuran Surabaya
 Tanggal 25 Oktober 1945, tentara Sekutu mendarat diSurabaya
dipimpin oleh Brigadir Jendral Mallaby.
 Tanggal 27-30 Oktober 1945, terjadi kontak sejata antara para pemuda
Indonesia dng pasukan Inggris. Dalam pertempuran ini, pasukan
Inggris dapat dipukul mundur bahkan puncak dari pertempuran tsb
adalah terbunuhnya pemimpin pasukan Brigadir Jendral Mallaby.
 Tanggal 9 Nopember 1945, Inggris mengeluarkan ultimatum yg berisi
“semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor
dan meletakkan senjatanya ditempat yang ditentukan dan
menyerahkan diri dengan mengangkat tangan”. Namun Ultimatum
tersebut ditolak olehpihak Indonesia.
 Tanggal 10 November’45 terjadi pertempuran yg sangat dasyat,
pasukan Inggris menggempur Surabaya dari darat, laut maupun udara.
Peristiwa 10 November ini diperingati sbg HARI PAHLAWAN.
2. Pertempuaran Ambarawa
 Pada tanggal 20 Oktober’45, tentara Sekutu di bawah pimpinan
Brigadir Bethell mendarat di Semarangdengan maksud mengurus
tawanan perang. Kedatangansekutu ini diboncengi oleh NICA.
Namun, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa
dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda,
para tawanan tsb justru dipersenjatai sehingga menimbulkan
 Tgl 26 Okt’45 dikota Magelang terjadi pertempuran antara pasukan
TKR dgn pasukan gabungan Inggris dan NICA. Insiden tsb terhenti
setelah Soekarno & Brigadir Bethell melakukan perundingan dan
memperoleh kata sepakat. Namun ternyata pihak sekutu mengingkari
janji, Shg pada tgl 23 Nov’45- 11 Des’45 di Ambarawa pecah
pertempuran antara TKR & Sekut
 Pada tgl 12 Des’45 Pertempuran berkobar di Ambarawa. Kol.
Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan
taktik gelar supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi
sehingga musuh benar-benar terkurung. Setelah bertempur selama 4
hari. Pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir, Indonesia
berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur.
 Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dng didirikannya
“Monumen Palagan Ambarawa” dan diperingatinya Hari Jadi TNI
Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.
3. Pertempuran Medan Area
 Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu di bawah pimpinan
Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Medan dan dibonceng NICA yang
dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan.
 Pada tanggal 13 Oktober1945 pemuda dan TKR bertempur melawan
Sekutu dan NICA dalam upaya merebut dan mengambil alih gedung-
gedung pemerintahan dari tangan sekutu.
 Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan
serangan besar-besaran terhadap kota Medan. Dan pada bulan April
1946, Sekutu berhasil menduduki kota Medan.
 Untuk melanjutkan perjuangan di Medan maka pada bulan Agustus
1946 dibentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area.
Komandan ini terus mengadakan serangan terhadap Sekutu diwilayah
Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatera terjadi perlawanan
rakyat
4. Bandung Lautan Api
 Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang
terjadi di kota Bandung, pada tgl 24 Maret’46. Dalam waktu tujuh
jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka,
meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung.
Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA
Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas
strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
 Karena kejadian tsb, Tentara Inggris merasa tidak terima dan mulai
menyerang, sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang
paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot,di mana terdapat gudang
amunisi besar milik Tentara Sekutu.Dalam pertempuran ini
Muhammad Toha dan Ramdan, dua anggota milisi BRI (Barisan
Rakyat Indonesia) terjun dalam misi untuk menghancurkan gudang
amunisi tersebut. Dan Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang
tersebut.

5. Agresi Militer Belanda I


 Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang
terjadi di kota Bandung, pada tgl 24 Maret’46. Dalam waktu tujuh
jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka,
meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung.
Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA
Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas
strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
 Karena kejadian tsb, Tentara Inggris merasa tidak terima dan mulai
menyerang, sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang
paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot, di mana terdapat gudang
amunisi besar milik Tentara Sekutu. Dalam pertempuran ini
Muhammad Toha dan Ramdan, dua anggota milisi BRI (Barisan
Rakyat Indonesia) terjun dalam misi untuk menghancurkan gudang
amunisi tersebut. Dan Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang
tersebut

6. Agresi Militer Belanda I


 Agresi militer Belanda I diawali oleh perselisihan Indonesia dan
Belanda akibat perbedaan penafsiran terhadap ketentuan hasil
Perundingan Linggarjati.
 Pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan aksi polisionil yang
dikenal dengan agresi militer I. Tujuannya adalah untuk menguasai
sarana-sarana vital di Jawa dan Madura. Pasukan Belanda bergerak
dari Jakarta dan Bandung untuk menduduki Jawa Barat, dan dari
Surabaya untuk menduduki Madura. Berbagai reaksi bermunculan
akibat agresi militer I
 Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah
penghentian tembak menembak. Untuk mengawasi gencatan senjata,
PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN).
 Tugas utama KTN adalah mengawasi secara langsung penghentian
tembak-menembak sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB.

7. Pemberontakan PKI Madiun 1948


 Puncak gerakan dari PKI ini terjadi pada tgl 18 September 1948
 Latar Belakang
1. Terbentuknya FDR (Front Demokrasi Rakyat) yang dipimpin oleh
Amir Syarifuddin
2. Kedatangan Musso dari Uni Soviet yang membawa paham
Komunis
3. Adanya kerja sama antara Musso dan Amir Syarifuddin untuk
membentuk negara Komunis .
 Tujuan :
1. Mendirikan Negara Republik Soviet Indonesia Komunis
2. Menghancurkan dan menggulingkan kebinet Hatta
 Usaha Perlawanan :
Pemerintah mengadakan Operasi Militer di Jawa Tengah (Pimpinan
Letkol Gatot Subroto), Jawa Timur (Pimpinan Letkol Sungkono),
Divisi 3 Siliwangi di Jawa Barat ( Pimpinan Jend. Ahmad Yani)

8. Agresi Belanda II
 Latar Belakang terjadinya agresi Belanda II disebabkan karena
Perundingan Renville mengalami kemacetan.
 Tujuan Belanda mengadakan Agresi Militer yang kedua ialah ingin
menghancurkan kedaulatan Indonesia dan mengusai kembali wilayah
Indonesia dengan melakukan serangan militer terhadap beberapa
daerah penting di Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia pada saat itu.
 Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan aksi polisionil
ke II. Belanda menduduki kota Yogyakarta, yang diawali dengan
penerjunan pasukan payung di Lapangan Udara Maguwo, serta
mengepung dan menghancurkan konsentrasi TNI. Dalam agresi
kedua, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta dan menangkap para
pemimpin politik serta militer.

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA


MELALUI DIPLOMASI

1. PERJANJIAN LINGGARJATI (15 November 1946 - 25 Maret 1947) :


 Hasil Perundingan:
1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu
Jawa, Sumatera dan Madura.
2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari
1949.
3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.
4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth
/Persemakmuran.
Perjanjian Linggarjati ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan
masyarakat Indonesia.
 Pelanggaran Perjanjian
Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 20 Juli
1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan bahwa
Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli
1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I.

2. PERJANJIAN RENVILLE (8 Desember 1947 - 17 Januari 1948) :


 Perjanjian ini dilakukan antara Indonesia dan Belanda yang
ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal perang
Amerika Serikat (USS Renville), yang berlabuh di pelabuhan
Tanjung Priok, Jakarta. Perundingan dimulai pada tanggal 8 Des’47
dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), yang terdiri dari
Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.
 Delegasi Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifuddin. Delegasi
Kerajaan Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
 Hasil Perundingan :
1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan
Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia.
2. Disetujuinya sebuah garis yang memisahkan wilayah Indonesia
dan daerah pendudukan Belanda.
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di
wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur .

3. PERJANJIAN ROEM-ROIJEN (14 April 1949 - 7 Mei 1949) :


 Perjanjian ini dimulai pada tanggal 14 April1949 dan akhirnya
ditandatangani pada tanggal 7 Mei1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.
Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem
dan Herman van Roijen. Maksud pertemuan ini adalah untuk
menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia
sebelum KMB di Den Haag
 Hasil pertemuan ini adalah:
1) Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua
aktivitas gerilya.
2) Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri KMB
3) Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta
4) Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan sem operasi
militer dan membebaskan semua tawanan perang

4. KONFERENSI MEJA BUNDAR (23 Agustus 1949 - 2 November 1949) :


 Hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah:
1) Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat.
2) Status Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun sesudah
pengakuan kedaulatan.
3) Akan dibentukUni Indonesia-Belanda.
4) RIS mengembalikan hak milik belanda dan memberikan hak
konsesi dan izin baru utk perusahaan-perusahaan Belanda.
5) Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik
Indonesia Serikat

UPAYA BANGSA INDONESIA


` MENGATASI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA

A. BERBAGAI PERGOLAKAN DIDALAM NEGERI ( 1948 – 1965)


1. Konflik dan pergolakan yang berkaitan
dengan Ideologi
a. PEMBERONTAKAN PKI MADIUN
sejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI masih bersikap
mendukung pemeri tah, yang kebetulan memang dikuasai oleh
golongan kiri.Namun ketika gol kiri
terlempar dari pemerintahan, PKI menjadi partai oposisi dan
bergabung dengan
partai serta organisasi lainnya dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR)
yang didirikan oleh Amir Syarifudin pdbulan Februari 1948.
Alasan Utama/ latar belakang peristiwa Madiun :
Tentu saja bersifat ideologis, dimana mereka mereka memiliki ciri-ciri
ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis, yang terbukti
pada tanggal 18 september 1948 Muso (pemimpin PKI)
memproklamirkan Republik Soviet Indonesia.
Akibat Pemberontakan Madiun :
 diawal pemberontakan, pembunuhan tehadap pejabat pemerintah dan
para pemimpin partai yang anti komunis terjadi,kaum santri juga menjadi
korban.
Upaya Penumpasan :
 pasukan pemerintah yang dipelopori Divisi Siliwangi berhasil mendesak
mundur pemberontak. Puncaknya adalah ketika Muso tewas tertembak,
Amir Syarifudin tertangkap ia akhirnya dijatuhi hukuman mati.
Hal terpenting / hikmah dari pemeberontakan PKI Madiun :
1. upaya membentuk tentara Imdonesia yang lebih propesional menguat
sejak pemeberontakan tersebut.
2. Dari sisi perjuangan diplomasi, simpati AS sebagai penengah dalam
konflik dan perundingan antara Indonesia dgn Belanda perlahan menjadi
dukungan
terhadap Indonesia.
3. Ketidak bersatuan bangsa Indonesia yg tampak dlm
peristiwa ini juga dimanfatkan oleh Belanda yg mengira Indonesia lemah
yang kemudian melancarkan agresi Militernya yg ke 2 pd Des 1948.

b. PEMBERONTAKAN DI/TII
1. DI/TII JAWA BARAT.
peristiwa DI/TII di jawa Barat di pmpin oleh S.M Kartosuwiryo.
 Tujuan : untuk lebih mendekatkan cita-cita lamanya untuk mendirikan
Negara Islam.
 Latar belakang : didasarkan pada isi perjanji Renville adalah harus
pindahnya pasukan RI dari daerah-daerah yang diklem dan diduduki
Belanda ke daerah yang dikuasai RI.
 Akan tetapi laskar bersenjata Hizbullah dan Sabilillah yang telah berada
dibawah pengaruh Kartosuwirjo tidak bersedia pindah dan malah
membentuk Tentara Islam Indonesia (TII). Kekosongan kekuasaan RI di Jawa
Barat segera di manfaatkan oleh Kartosuwirjo untuk mewujudkan cita-
citanya, kemudian ia menyatakan pembentukan Darul Islam (negara
Islam/DI) dengan dukungan TII di Jawa Barat pada Agustus 1948
 Operasi Penumpasan (1959) :
a. Operasi terpadu “Pagar Betis”
tujuan taktik ini adalah untuk mempersempit ruang gerak dan
memotong arus perbekalan pasukan lawan.
b. Operasi Tempur dengan sasaran langsung basis-basis pasukan DI/TII.
Melalui operasi ini Kartosuwirjo berhasil ditangkap dan dijatuhi
hukuman mati tahun 1962.

2..DI/TII DI JAWA TENGAH

 pemimpin pemberontakan :
a. Amir Fatah
b. Kyai Haji Macfudz atau Kyai Sumolangu
c. Batalyon 426 dari Divisi Diponegoro.
 Latar Belakang Pemberontakan :
akibat dari persetujuan Renville yang mana daerah Pekalongan-Brebes-
Tegal ditinggalkan TNI dan aparat Pemerintah.
 Jalanya Pemberontakan :
akibat perstujuan Renville ini terjadi kekosongan kekuasaan keadaan ini
kemudian di manfaatkan
Oleh Amir fatah beserta pasukan Hizbullahnya yang tidak mau di TNI
kan. Namun ketegangan karena berbagai persoalan antara pasukan
Amir Fatah dengan TNI sering timbul kembali, Amir Fatah pun semakin
berubah pikiran setelah utusan Kartosuwiryo datang mengangkatnya
sebagai Panglima TII Jawa Tengah, ia bahkan ikut memproklamirkan
berdirnya Negara Islam Di Jawa Tengah.Maka sejak itu terjadi
kekacauan dan konflik terbuka antara pasukan Amir Fatah dengan TNI.
Kurangnya dukungan dari penduduk membuat perlawannya cepat
berakhir pada bulan Desember 1951 amir Fatah menyerah.
Akibat/Dampak Pemberontakan :
 Ratusan pemberontak dinyatakan tewas dan sebagian besar berhasil
ditawan
 Sebagian lainnya melarikan diri dan bergabung dengan pasukan TII di
Brebes dan Tegal.
 Kehancuran yang diderita Kebumen besar sekali.
Ribuan rakyat mengungsi dan ratusan orang itkut terbunuh, selain itu
desa-desa juga mengalami kerusakan berat.
Akibat/Dampak Pemberontakan :

3. DI/TII SULAWESI SELATAN


 Pemimpin Pemberontakan Letkol Kahar Muzakar.
 Latar Belakang Pemberontakan :
akibat ketidakpuasan para bekas pejuang grilya kemerdekaan terhadap
kebijakan pe
merintah dalam membentuk Tentara Repub lik dan domilisasi yang
dilakukan di Sulawesi Selatan.
 Jalannya pemberontakan :
Kahar Muzakar pada masa perang kemerdekaan pernah berjuang di Jawa
Barat bahkan menjadi komandan Grup Sulawesi Selatan yang
bermarkas di Yogyakarta.
Pada th 1949 ia ditugaskan kedaerah asalnya untuk membantu
menyelesaikan persoalan tentang Komando Grilya Sulawesi Selatan (KGSS).
Kahar Muzakkar pada tgl 7 Agustus 1953 menyatakan diri sebagai bagian
dari NII Kartosuwiryo.
 Akhir Pemberontakan :
pada tahun 1965 Kahar Muzakkar tewas tertembak dalam suatu
penyergapan.

4. DI/TII DI KALIMANTAN SELATAN


 Pemimpin Pemberontakan : Ibnu Hajar
 Latar Belakang pemberontakan:
anggota ALRI Devisi IV yang merasa kecewa karena diantara mereka ada yg
harus didemo bilisasi atau mendapatkan posisi yd tidak sesuai dengan
keinginan mereka.
 Jalanya Pemberontakan :
letnan dua Ibnu hajar adalah mantan ALRI Devisi IV yg membelot dengan
cepat dapat mengumpulkan pengikut, terutama dikalangan anggota ALRI yg
kecewa terhadap pemerintah. Ibnu Hajar menamai pasukan barunya
Kesatuan Rakyat Indonesia yang Tertindas (KRIyT)
Akhir tahun 1954, Ibnu Hajar memilih untuk bergabung dengan
pemerintahan DI/TII Kartosuwieyo yg menawarkan kepadanya jabatan
dalam pemerintahan DI/TII sekaligus Panglima TII Kalimantan.
Pemberontakan yg di pimpin Ibnu Hajar berlansung bertahun tahun baru
pada tahun 1963, Ibnu Hajar menyerah dan dijatuhi hukuman mati.

5. DI/TII DI ACEH
 Pemimpin Pemberontakan : Daud Beureuh
 Latar belakang Pemberontakan :
1. tahun 1950 pemerintah menetapkan wilayah Aceh sebagai bagian dari
propinsi
Sumatera Utara.
2. menuntut kepada pemerintah bahwa Aceh memiliki otonomi sendiri.
 Jalannya Pemberontakan :
pada tahun 1953 Daud beureuh melakukan kontak dengan Kartosuwiryo, ia
menyatakan Aceh sebagai bagian dari negara Islam Indonesia yang di
pimpin oleh Kartosuwiryo. Konflikpun berlangsung beberapa tahun yang
akhirnya pemerintah mengakomodasi dan menjadikan Aceh sebagai daerah
Istimewa pada tahun 1959.

c. G. 30 S/PKI
 Pemimpin Pemberontakan : letkol Untung dan D.N AIDIT
 Latar Belakang:
1.adanya isu kudeta (pengambil alihan pemerintah dari tangan presiden
ke Dewan
Jendral)
2.PKI bersikeras untuk mengganti dasar negara Republik Indonesia, yakni
Pancasila
menjadi negara yang berdasarkan atas komunis
 Jalanya Pemberontakan :
1.Juli 1960 PKI melancarkan kecaman-kecaman terhadap Kabinet dan
tentara.
2.tahun 1963 situasi persaingan semakin sengit, baik di kota maupun di
desa. PKI berusaha mendesak untuk mendapatkan kekuasaan yang
lebih besar.
3. Di bidang kebudayaan, saat kelompok cendekiawan anti PKI
memproklamasikan Manifesto Kebudayaan (Manikebu) yang tak ingin
kebudayaan nasional didominasi oleh suatu idiologi politik tertentu (mis:
komunis), Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) yang pro PKI segera
mengecam keras,
 Kronologis Penumpasan Pemberontakan :
1. tanggal 1 Oktober 1965
gedung RRI pusat dan kantor pusat telekomunikasi dapat direbut
kembali oleh satuan RPKAD dibawah pimpinan Kolonel. Sarwo Edi
Wibowo
2. Tanggal 2 Oktober 1965
Halim Perdana Kusuma berhasil dikuasai oleh TNI-AD dibawah komando
Kol. Sarwo
Edi Wibowo atas perintah Mayjen. Soeharto.
3. Tanggal 3 Oktober 1965
pasukan RPKAD yang dipimpin oleh Mayor.C.I Santoso berhasil
menguasai daerah
lubang buaya atas petunjuk dari Koptu.Polisi Sukirman yang menjadi
tawanan PKIyang
berhasil melarikan diri.
4. Tanggal 4 Oktober 1965
penggalian sumur lubang buaya dilanjutkan kembali yang dilakukan oleh
pasukan para amfibi KKO-AL
5. Tanggal 5 Oktober 1965
jenazah para perwira TNI-AD dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Kalibata, yang sebelumnya disemayamkan di markas besar AD.
6. Tanggal 6 Oktober 1965
dengan surat keputusan pemerintah yang di ambil dalam sidang kabinet
Dwikora para
perwira TNI-AD tersebut ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi.
 Dampak Pemberontakan :
enam pejabat tinggi perwira AD telah menjadi korban kebiadaban PKI
diantaranya :
1. Panglima AD Letjen TNI Ahmad Yani
2. Mayjen TNI R. Suprapto
3. Mayjen TNI M.T Haryono
4. Mayjen TNI Siswondo Parman
5. Brigjen TNI D.I Panjaitan
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Korban yang lain :
1. Ajudan Jendral TNI A.H Nasution :
Lettu Pierre Tendean
2. Putri Jendral TNI A.H Nasution:
Ade Irma Suryani.
 Selain itu juga ada korban yang lain di Yogyakarta :
1. Aip Karel Satsuit Tubun
2. Brigjen. katamso Darmokusumo
3. Kolonel Sugiono.

2. Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan


Kepentingan.

a. ANGKATAN PERANG RATU ADIL ( APRA )


Latar belakang :
 Adanya friksi dalam tubuh Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat
(APRIS) antara tentara pendukung federalis (KNIL) dengan pendukung
unitaris (TNI)
 Diduga keras APRA ingin mendukung berdirinya negara Pasundan supaya
negara ini berdiri tanpa gangguan TNI dan menggunakan APRA sebagai
angkatan perangnya.
 Pemimpin Pemberontakan : KAPTEN RAYMOND WESTERLING
 Jalanya Pemberontakan :
pemberontakan ini berlangsung pada tanggal 23 januari 1950, dibawah
pimpinan Raymond Westerling, berkas anggota KNIL yg tetap
menginginkan sebagai tentara bagi negara Pasundan itu membentuk
Angkatan perang Ratu Adil. Mereka bahkan memberi ultimatum kepada
pemerintah RIS agar tetap diakui sbg
 Tentara Pasundan dan menolak segala upaya pembubaran negara bagian
tersebut, tentu sanja ultimatum ini ditolak pemerintah, akhirnya 800 orang
bekas tentara KNIL bersenjata lengkap menyerang dan menduduki kota
Bandung. Westerling juga merencanakan menyerang Jakarta yang
bekerjasama dengan Sultan hamid II.
 Upaya Penumpasan Pemberontakan :
Ketika terjadi pemberontakan tidak dilakukan perlawanan yang berarti
disebabkan karena beberapa faktor :
1) Karena serangan dilakukan sangat tiba-tiba.
2) Pembalasan tembakan pun tidak dilakukan karena orang-orang APRA
bercampur dengan orang KNIL.
 Operasi penumpasan dan pengejaran terhadap gerombolan APRA yang
sedang melakukan gerakan mundur segera dilaksanakan oleh TNI.
 Sisa pasukan Westerling di bawah pimpinan Van Der Mulen yg bukan
anggota KNIL Batujajar dan polisi yang menuju Jakarta pada
 tanggal 24 Januari 1950 dihancurkan pasukan siliwangi dalam pertempuran
daerah
cipeuyeum dan sekitar hutan Balang dan dpt disita beberapa truk dan pik
up,3 pucuk bren 4 pucuk senjata ukuran 12,7
 Pada 24 Januari 1950 tengah malam terjadi tembak menembak di
Kramatalan no.29 Jkt
antara pasukan TNI dengan gerombolan yang diduga adalah “Deseterus”
(anggota tentara yg melarikan diri dari dinas tentara) berlangsung sampai
tgl 25 januari 1950 pagi yang berhasil merampas 30 pucuk owens-guns.
 Westeling sempat melarikan diri ke luar negeri pada 22 februari 1950
dengan menumpang pesawat Catalina milik angkatan laut Belanda. Dengan
kaburnya Westerling maka gerakan pun jadi bubar.
 Tujuan Pemberontakan :
Untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah RIS yang ingin diakuai
sebagai tentara Pasundan.
 Tetap mempertahankan Pemerintah Republik Federal dan tidak
mengingikan adanya penyerahan kedaulatan serta adanya tentara
tersendiri di negara-negara bagian RIS.
 Akibat Pemberontakan :
 Apra berhasil menduduki markas dari kodim siliwangi berhasil diduduki
pada tanggal 23
januari 1950.
 Membunuh tentara Indonesia yang bermaksud untuk melawan,
diantaranya : Letnal Kolonel Lembong.
 79 orang APRIS tewas dan juga beberapa masyarakat sekitar menjadi
korban kekejaman pemberontakan tersebut.
 Raymond Westerling berhasil membunuh ratusan prajurit devisi Siliwangi.

b. Pemberontakan ANDI AZIS


 Pemimpin Pmberontakan : ANDI AZIS
 Latar belakang Pemberontakan :
 Sikap Andi Aziz yang menolak masuknya pasukan-pasukan Apris dari
TNI ke Sulawesi Selatan.
 Andi Azis menuntut agar pasukan Apris bekas KNIL saja yang
bertanggung jawab atas keamanan di daerah NIT.
 Tujuan Pemberontakan :
 Ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT) atau
keutuhan negara NIT.
 Jalannya Pemberontakan :
 Berlangsung di Ujung Pandang tanggal 5 April 1950, Andi Azis
dibantu Sultan Hamid II dan Belanda, tetapi dalam waktu singkat
dapat ditumpas oleh tentara Indonesia dibawah pimpinan Kolonel
Alex Kawilarang, Andi Azis ditangkap dan diadili di Jojakarta, setelah
diusut ternya didalangi oleh Soumokil.
 Pada tanggal 5 April 1950, gerombolan Andi Azis mengadakan
penyerangan dan menduduki tempat-tempat fital dan
menangkap/menawan Panglima Teritorium Indonesia Timur :
Letkol. A.J Mokoginta.
 Operasi Penumpsan :
 Setelah ultimatum kepada Andi Azis untuk menghadap ke Jakarta
guna mempertanggungjawabkan perbuatannya tidak dipenuhi
maka pemerintah mengirimkan pasukan untuk menumpas
pemberontkan tersebut.
 Pemerintah mengirimkan pasukan ekspedisi dibawah pimpinan Kol.Alex
Kawilarang dan terdiri dari berbagai kesatuan dari ketiga angkatan dan
kepolisian.

c.Pemberontakan RMS
 Latar belakang Pemberontakan :
 Menuntut agar kabinet Juanda segera dibubarkan
 Mempertahankan keberadaan NIT.
 Membentuk negara merdeka diwilayah Maluku Selatan
 Menentang masuknya APRIS ke wilayah Maluku Selatan
 Menolak pembentukan negara kesatuan RI
 Operasi Pnumpasan Pemberontakan :
 Gerakan Operasi Militer (GOM) III yang dipimpin oleh Kol. A.E
kawilarang. Operasi berlangsung dari tanggal 14 Juli 1950, berhasil
menguasi pos-pos penting di Pulau Buru.
 19 Juli 1950 pasukan APRIS berhasil menguasai Pulau Seram.
 28 September 1950 Ambon bagian utara berhasil dikuasai.
 3 November 1950 benteng Nieuw Victoria berhasil di kuasai.
 Dampak Pemberontakan :
 Kerusakan fasilitas negara/masyarakat menimbulkan banyak
korban.
 Membuat masyarakat bingung akan status kewarganegaraannya.
 Hilangnya kesatuan dan persatuan NKRI.
 Merusakan stabilitas keamanan dan kenyamanan di wilayah NKRI.

c. KONFLIK YANG BERKAITAN DENGAN KEPEN


TINGAN PEMERINTAHAN

1. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA


 Latar belakang pemberontakan:
a. kekecewaan atas minimnya kesejahtera
an tentara di Sumatra dan Sulawesi.
b. ketidakadilan pemerintah pusat dalam
alokasi dana pembangunan.
 Kekecewaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan dewan-dewan
daerah alat perjuangan pada bulan Desember 1956 dan februari 1957 :
1. Dewan Banteng di Sumatera Barat yd di pimpin Letkol Ahmad Husein
2. Dewan Gajah di Sumatera Utara di pimpin oleh Kolonel maludi
Simbolon
3. Dewan Garuda di Sulawesi Utara di pimpin oleh Kol. Ventje Samuel.
 Tuntutan dari dewan daerah : “berupa ultimatum terhadap memerintah
pusat, menuntut agar kabinet Djuanda mengundurkan diri dan
menyerahkan mandatnya kedapa Presiden.
 Tuntutan tersebut di tolak dan akhirnya krisis tersebut memucak ketika
pada tanggal 15 februari 1958 Ahmad Husein memproklamasikan
berdirinya “Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)di Padang
Sumatera Barat.
 Perdana Menteri PRRI adalah “ Mr Syarifudin Prawiranegara “
 Penumpasan :
“ opersi militer dilakukan untun menindak pem
berontak yang diam-diam yang ternyata di dukung
AS.

2. Persoaalan Negara Federal dan BFO


 Latar belakang :
“ persaingan yang timbul antara golongan federalis (golongan yg tetep
menghen
hendaki adanya negara serikat, yg dipimpin oleh Sahetapy Engel) dengan
golongan Unitaris (golongan yang menghendaki negara kesatuan,yg
dipimpin oleh Muh. Yamin)
 Negara Federal dan BFO dibentuk di Bandung pada bulan Juli 1948.
 Dalam Konferensi Malini di Sulawesi Selatan pd tgl 24 Juli 1946 yg
membicarakan tatanan federal medapat reaksi keras, misal :
1. dari politisi pro RI yg ikut, Mr Tadjudin Noor dari Makasar bahkan
begitu kuatnya mengkritik hasil konferensi.
2. perbedaan keinginan agar bendera Merah- Putih dan lagu Indonesia
Raya digunakan atau tidak oleh Negara Indonesia Timur (NIT),
 Sejak berdiri BFO di bandung bulan Juli 1948 pecah menjadi 2 :
1. kelompok pertama menolak kerjasama dgn Belanda dan lebih memilih
RI untuk diajak be kerjasama membetuk Negara Indonesia Serikat
kelom[pok ini di pelopori oleh :
a. Ide Anak Agung Gde Agung (NIT)
b. R.T Adil Puradiredja dan R.T Djumhan (dari Negara Pasundan)
2. Kubu kedua dipimpin oleh Sultan Hamid II (Pontianak)dan dr.T. Mansur
(Sumatera Timur), kelompok ini ingin agar garis kebijakan bekerjasama
dengan Belanda tetap dipertahankan BFO

Anda mungkin juga menyukai