Anda di halaman 1dari 21

Nama : M Zaky Fadhila

Kelas : XI MIPA 3
Absen : 26

a. Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia


b. Semester : 4 (Empat)
c. Kompetensi Dasar : 3.7, 3.8, 3.9 dan 4.7, 4.8, 4.9
d. Indikator Pencapaian Kompetensi :
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi 3.7.1 Menghubungkan peristiwa Kekalahan


kemerdekaan dan maknanya bagi Jepang dalam Perang Asia Pasifik
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dengan proklamasi kemerdekaan
politik, dan pendidikan bangsa Indonesia
Indonesia 3.7.2 Mengurutkan peristiwa-peristiwa
3.8 Menganalisis peristiwa pembentukan sekitar proklamasi kemerdekaan
pemerintahan pertama Republik Indonesia secara kronologis
Indonesia pada awal kemerdekaan dan 3.8.1 Menganalisis pengesahan UUD dan
maknanya bagi kehidupan kebangsaan pemilihan presiden-wakil presiden
Indonesia masa kini 3.8.2 Menganalisis pembentukan
3.9 Menganalisis peran dan nilai-nilai departemen dan kabinet RI
perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta 3.8.3 Menganalisis pembentukan KNIP,
sebagai proklamator serta tokoh-tokoh menganalisis isi Maklumat
lainnya sekitar proklamasi Pemerintah tanggal 3 November 1945
dan Maklumat pemerintah tanggal 14
November 1945
3.8.4 Menganalisis pembentukan Tentara
Nasional Indonesia
3.9.1 Mendeskripsikan peranan Ahmad
Soebardjo dalam peristiwa sekitar
proklamasi

4.7 Menalar peristiwa proklamasi 4.7.1 Membuat tabel mengenai makna


kemerdekaan dan maknanya bagi kemerdekaan dalam bidang sosial,
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, budaya, ekonomi, politik, dan
politik, dan pendidikan bangsa Pendidikan bagi bangsa Indonesia
Indonesia dan menyajikannya dalam 4.8.1 Membuat peta wilayah Indonesia pada
bentuk cerita sejarah awal kemerdekaan dalam kertas HVS.
4.8 Menalar peristiwa pembentukan 4.9.1 Menuliskan peranan Soekarno, Hatta,
pemerintahan Republik Indonesia pada Sukarni, dan Sayuti Melik pada
awal kemerdekaan dan maknanya bagi peristiwa sekitar proklamasi
kehidupan kebangsaan Indonesia masa kemerdekaan Indonesia.
kini dan menyajikannya dalam bentuk
cerita sejarah
4.9 Menuliskan peran dan nilai-nilai
perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta
serta tokoh-tokoh lainnya sekitar
proklamasi

e. Materi Pokok : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


f. Alokasi Waktu : 2 x 2 JP ( 2 X 45’)
g. Tujuan Pembelajaran :
Melalui UKBM ini diharapkan siswa mampu menghubungkan peristiwa Kekalahan
Jepang dalam Perang Asia Pasifik dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia,
mengurutkan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia secara
kronologis, menganalisis pengesahan UUD dan pemilihan presiden-wakil presiden,
menganalisis pembentukan departemen dan kabinet RI, menganalisis pembentukan KNIP,
menganalisis isi Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 dan Maklumat
pemerintah tanggal 14 November 1945, menganalisis pembentukan Tentara Nasional
Indonesia, mendeskripsikan peranan Ahmad Soebardjo dalam peristiwa sekitar
proklamasi, membuat tabel mengenai makna kemerdekaan dalam bidang sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan Pendidikan bagi bangsa Indonesia, membuat peta wilayah
Indonesia pada awal kemerdekaan dalam kertas HVS, dan menuliskan peranan Soekarno,
Hatta, Sukarni, dan Sayuti Melik pada peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
h. Materi Pembelajaran:
Faktual
1. Peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Nilai-nilai kejuangan yang terkandung dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia.
3. Pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia.
4. Pengesahan UUD dan pemilihan presiden-wakil presiden.
5. Pembentukan departemen dan kabinet RI.
6. Pembentukan KNIP.
7. Terbentuknya partai-partai politik
8. Proses terbentuknya TNI.
9. Tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi.
Konseptual
1. Proklamasi
2. Kemerdekaan
3. Kabinet
4. Partai
5. Militer
6. Republik
Prosedural
1. Menganalisis hubungan peristiwa Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Pasifik dengan
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Mengurutkan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia secara
kronologis.
3. Menganalisis pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia.
4. Menganalisis peranan tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi.
5. Membuat tabel mengenai makna kemerdekaan dalam bidang sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan Pendidikan bagi bangsa Indonesia.
6. Membuat peta wilayah Indonesia pada awal kemerdekaan Indonesia
7. Membuat biografi salah satu tokoh nasional sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2. PETA KONSEP
a. Petunjuk Umum Penggunaan UKBM
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) berikut:
a) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Sejarah Indonesia Kelas XI
Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b) Mustopo, M. H. dkk. (2017). Sejarah Indonesia Program Wajib. Jakarta:
Yudhistira.
c) Rachmawati, H. D. (2016). Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar
melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3, baik yang harus
kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya
sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar, kalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat
belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus
mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi
KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian dapat mengembangkan sikap jujur,
peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas.

b. Pendahuluan
Sebelum masuk pada materi, coba amati baik-baik gambar di bawah ini.

Pertanyaan:

1. Apa
\ yang Anda ketahui tentang gambar tersebut?

2. Apa fungsi bangunan tersebut masa proklamasi

kemerdekaan Indonesia?

3. Bagaimana kondisi dan fungsi bangunan tersebut pada


Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas mari kita lanjutkan ke
Kegiatan Belajar berikut

c. Kegiatan Inti
Kegiatan Belajar 1
 Uraian singkat materi

KEKALAHAN JEPANG DALAM PERANG DUNIA II


Kedudukan Jepang semakin terdesak oleh Sekutu dalam Perang Dunia II di
Asia Pasifik. Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944,
pasukan-pasukan Amerika berhasil mengusir Jepang dari Kwajalein di kepulauan
Marshall, dan seranganserangan pengeboman B-29 terhadap Jepang dimulai pada
bulan Juni. Pada bulan yang sama, angkatan laut pihak Jepang menderita suatu
kekalahan yang melumpuhkan dalam pertempuran di laut Filipina. Pada bulan Juli,
pihak Jepang kehilangan pangkalan laut mereka di Saipan (kepulauan Mariana),
yang mengakibatkan terjadinya krisis kabinet di Jepang. Tojo meletakkan jabatan
dan Jenderal Kuniaki Koiso menggantikannya sebagai perdana Menteri (1944-
1950). Pada tanggal 7 September 1944 Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada
Indonesia. Janji dikemukakan di depan Parlemen Jepang, dengan tujuan untuk
menarik simpati Indonesia. Sebagai pembuktiannya, ia mengijinkan pengibaran
bendera merah putih di kantor-kantor, tetapi harus berdampingan dengan bendera
Jepang. Kondisi Jepang yang semakin terdesak oleh Sekutu justru menguntungkan
bangsa Indonesia. Jepang akhirnya memberikan kesempatan bangsa Indonesia
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
a. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI)
Pada tanggal 1 Maret 1945, panglima pemerintahan di Jawa Jenderal
Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Coosakai.
BPUPKI bertujuan untuk menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan
persiapan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman
Wediodiningrat. Selama masa berdirinya BPUPKI mengadakan sidang sebanyak
dua kali. Sidang pertama pada tanggal 29 mei- 1 Juni 1945 merumuskan dasar
negara dan sidang kedua pada tanggal 10-16 juli 1945 membahas batang tubuh
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Sidang pertama membahas tentang
perumusan dasar negara dengan mendengarkan pidato beberapa tokoh pergerakan
seperti Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Sukarno. Sidang kedua
membahas rencana Undang-Undang Dasar (UUD). Sidang ini juga membicarakan
mengenai bentuk negara. Wacana yang muncul dalam persidangan mengenai
bentuk Negara adalah bentuk republik atau kerajaan. Pada akhirnya, mayoritas
peserta sidang setuju dengan bentuk republik.
b. Pembentukan PPKI
BPUPKI yang telah menyelesaikan tugasnya kemudian dibubarkan dan
digantikan dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Jenderal
Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau Dokuritsu Jumbi Inkai sebagai ganti BPUPKI pada tanggal 7 Agustus
1945. Tugas utama PPKI adalah mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan
keperluan pergantian kekuasaan. Pada tanggal 9 Agustus Jenderal Terauchi
memanggil 3 tokoh nasional yakni Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr.
Radjiman Widyodiningrat. Mereka bertiga dipanggil ke Saigon/Dalat (Vietnam)
untuk menerima informasi tentang kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan
kemerdekaan akan dapat dilakukan dengan segera. Wilayah Indonesia adalah
seluruh wilayah bekas jajahan Hindia Belanda.
Menurut rencana PPKI akan dilantik pada tanggal 18 Agustus 1945,
sedangkan kemerdekaan Indonesia akan disahkan oleh pemerintah Jepang pada
tanggal 24 Agustus 1945. Rencana untuk kemerdekaan pada 24 Agustus itu, pada
akhirnya berbeda sama sekali. Sekali lagi medan Perang Pasifik ikut memengaruhi
kondisi sosial politik di Indonesia. Pemboman Hiroshima dan Nagasaki oleh
Amerika Srikat dan penyerbuan pasukan Uni Soviet ke Manchuria yang dikuasai
Jepang besar pengaruhnya atas ketegaran Jepang terhadap perang pasifik. Dengan
kondisi Perang Pasifik yang sudah sangat kritis tersebut, maka pada 15 Agustus
1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, suatu kondisi yang sangat
tidak diduga sama sekali oleh para pemimpin Bangsa Indonesia saat itu.
Kesempatan itu segera dimanfaatkan kelompok pemuda dan gerakan bawah
tanah anti Jepang. Sekelompok mahasiswa kedokteran yang memonitor keadaan
politik internasional melalui pemancar gelap mengetahui menyerahnya Jepang
kepada Sekutu. Mereka segera menghubungi tokoh-tokoh muda revolusioner,
seperti Wikana, Sukarni, dan Chairul Saleh. Mereka menginginkan kemerdekaan
segera diproklamasikan lepas sama sekali dari pengaruh Jepang. Sutan Syahrir
termasuk dalam tokoh yang menolak kemerdekaan Indonesia dikaitkan dengan
janji Jepang. Syahrir bahkan merupakan tokoh pertama yang mendesak
diproklamasikannya kemerdekaan oleh Soekarno dan Hatta tanpa menunggu janji
Jepang. Kelompok pemuda menolak kemerdekaan yang berbau Jepang. Dengan
pandangan yang seperti itu mereka juga menolak kemerdekaan yang
diproklamasikan oleh PPKI, karena PPKI merupakan buatan Jepang. Dalam hal
ini terjadi perbedaan pendapat dengan tokoh-tokoh BPUPKI dan PPKI. M. Hatta
berpendapat bahwa soal kemerdekaan Indonesia datangnya dari pemerintah
Jepang atau dari hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri tidaklah menjadi soal
karena Jepang sudah kalah. Bangsa Indonesia saat itu harus menghadapi sekutu
yang akan berusaha mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Oleh karena
itu untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia diperlukan suatu revolusi
yang terorganisasi. Soekarno dan Hatta ingin membicarakan masalah pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945,
sehingga dengan demikian tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang.
 Latihan 1
1. Mengapa Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia
dengan membentuk BPUPKI dan PPKI?

Agar supaya rakyat Indonesia makin bersedia membantu Jepang dengan


segala pengorbanannya, maka Perdana Menteri Koiso pada tanggal 7 September 1944
mengucapkan pidato di muka parlemen Jepang yang antara lain menjanjikan
pemberian kemerdekaan kepada India Timur (Indonesia) "di kemudian hari". Pidato
inilah yang dikenal sebagai "Koiso Declaration".

Jelas bahwa janji tersebut kabur sekali, dan pelaksanannya pun lambat.
Mengapa terjadi kelambatan? jika dibandingkan dengan Filipina dan Burma yang
masing-masing pada tanggal 1 Agustus 1943 telah diberi kemerdekaan oleh Jepang.
Alasan pertama karena pemimpin-pemimpin Indonesia belum mengadakan perjanjian
apapun sebelumnya tentang perumusan pemberian kemerdekaan.

2. Bagaimana rumusan Pancasila yang sesuai dengan Piagam Jakarta?

d) Berikut adalah rumusan awal Pancasila yang tercantum pada Piagam Jakarta:

e) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya

f) Kemanusiaan yang adil dan beradab


g) Persatuan Indonesia

h) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan

i) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan pada sila pertama ternyata menuai kritik dari berbagai pihak karena dianggap
memiliki narasi yang cukup berbeda dari Pancasila yang digunakan sebagai falsafah hidup
bangsa Indonesia.

Beberapa tokoh perwakilan dari Indonesia Timur menyatakan keberatan dengan sila pertama
dalam rumusan tersebut. Alasan yang mereka kemukakan adalah bahwa rakyat Indonesia
tidak hanya berasal dari kalangan muslim saja.

Perbedaan pendapat dan pemahaman inilah yang akhirnya membuat sila pertama pada
rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta diubah menjadi seperti yang kita kenal saat ini,
yaitu 'Ketuhanan yang Maha Esa'.

1. Bagaimana rumusan dasar negara Indonesia berdasarkan sidang


BPUPKI yang pertama?

Dalam sidang tanggal 29 Mei 1945, Moh Yamin mengusulkan lima dasar
negara yang disampaikan dalam pidatonya secara tidak tertulis. Lima usulan dasar
negara Moh Yamin, yaitu peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan,
peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.

2. Mengapa BPUPKI kemudian dibubarkan?

BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah dapat menyelesaikan


tugasnya dengan baik, yaitu menyusun rancangan undang-undang dasar
bagi negara Indonesia merdeka, dan digantikan dengan dibentuknya PPKI. Yuk,
beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai ketepatan


hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)

Kegiatan Belajar 2
 Uraian singkat materi
PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
A. Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom
atom di kota Hirosima dan Nagasaki. Kedua Bom atom tersebut mengakibatkan
korban jiwa yang sangat besar dan menghancurkan berbagai fasilitas. Pemerintah
Jepang benarbenar dalam kesulitan. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Ketiga tokoh bangsa Indonesia yang
dipanggil Pemerintah Jepang telah kembali ke tanah air. Keadaan politik di
Indonesia telah terjadi perubahan sangat drastis. Para tokoh yang terus mengikuti
perkembangan perang dunia II mempunyai ide untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan, tanpa menunggu keputusan Jepang. Perbedaan pendapat sempat
terjadi dalam mengambil keputusan kapan proklamasi kemerdekaan dinyatakan.
Perbedaan pendapat terjadi antara golongan tua atau para tokoh PPKI, dengan
golongan muda yang terwakili dalam beberapa perkumpulan.
Golongan muda mendesak agar Indonesia segera memproklamirkan
kemerdekaan, sementara golongan tua menghendaki proklamasi menunggu
perkembangan keputusan Jepang. Golongan tua beralasan untuk menghindari
pertumpahan darah, mengingat pasukan Jepang masih banyak yang ada di
Indonesia. Para anggota PPKI seperti Sukarno dan Hatta tetap menginginkan
proklamasi dilakukan sesuai mekanisme PPKI. Mereka beralasan bahwa
kekuasaan Jepang di Indonesia belum diambil alih. Golongan muda tetap
menginginkan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan sesegera mungkin. Para
pemuda mendesak agar Sukarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan
secepatnya. Mereka beralasan bahwa saat itu Indonesia sedang mengalami
kekosongan kekuasaan (vacum of power). Pertentangan pendapat antara
golongan tua dan golongan muda inilah yang melatarbelakangi terjadinya
peristiwa Rengasdengklok.
Sikap golongan muda diputuskan dalam rapat di Pegangsaan Timur Jakarta
pada tangal 15 Agustus 1945. Rapat ini dihadiri oleh Chairul Saleh, Djohar Nur,
Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Armansyah, dan Wikana. Rapat yang
dipimpin Chairul Saleh ini memutuskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah
hak dan masalah rakyat Indonesia sendiri, bukan menggantungkan kepada pihak
lain. Keputusan rapat kemudian disampaikan oleh Darwis dan Wikana kepada
Soekarno dan Hatta di Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Golongan muda
mendesak mereka untuk memaklumatkan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal
16 Agustus 1945. Namun, Soekarno tetap bersikap keras pada pendiriannya
bahwa proklamasi harus dilaksanakan melalui PPKI. Oleh karena itu, PPKI harus
segera menyelenggarakan rapat. Pro dan kontra yang mencapai titik puncak
inilah akhirnya mengantarkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok. Golongan
muda memutuskan membawa Sukarno dan Hatta ke luar Jakarta dengan tujuan
untuk menjauhkan Sukarno dan Hatta dari pengaruh Jepang. Golongan muda
memilih Shodanco Singgih untuk melaksanakan pengamanan terhadap Sukarno
dan Hatta. Sukarno dan Hatta kemudian dibawa ke Rengasdengklok yang ada di
sebelah Timur Jakarta.
Di Jakarta terjadi dialog antara golongan muda yang diwakili oleh Wikana
dan golongan tua Ahmad Subardjo. Dialog tersebut mencapai kata sepakat bahwa
Proklamasi Kemerdekaan harus dilaksanakan di Jakarta, dan diumumkan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Ahmad Subardjo ke Rengasdengklok dalam rangka
menjemput Sukarno dan Hatta setelah dialog tersebut. Kepada para golongan
muda, Ahmad Subardjo memberi jaminan bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan
diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, dan selambat-lambatnya pukul 12.00.
Adanya jaminan tersebut membuat Cudanco Subeno selaku Komandan Kompi
PETA Rengasdengklok bersedia melepaskan Sukarno dan Hatta untuk kembali
ke Jakarta dalm rangka mempersiapkan kelengkapan untuk melaksanakan
Proklamasi Kemerdekaan.
B. Perumusan Teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia
Sukarno dan Hatta akhirnya menyetujui Proklamasi Kemerdekaan segera
dikumandangkan. Sukarno dan Hatta tiba di Jakarta pada pukul 23.00, lalu
menuju rumah kediaman Laksamada Maeda. Pertemuan di rumah Laksamana
Maeda dianggap tempat yang aman dari ancaman tindakan militer Jepang, karena
Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut di daerah kekuasaan
Angkatan Darat. Di kediaman Maeda itulah rumusan teks proklamasi disusun.
Sukarni, Mbah Diro, dan BM. Diah dari golongan muda hadir dalam pertemuan
itu untuk menyaksikan perumusan teks proklamasi. Berdasarkan pembicaraan
antara Sukarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo, diperoleh rumusan teks proklamasi
yang ditulis tangan oleh Sukarno yang berbunyi:
Proklamasi :
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan, dll, diselenggarakan dengan tjara
saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen’05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
(tandatangan Soekarno)(tandatangan Hatta)
C. Proklamasi Kemerdekaan
Pagi hari tanggal 17 agustus 1945 di rumah Sukarno di Jalan Pegangsaan
Timur 56 Jakarta sudah dipadati oleh massa menjelang pembacaan teks
proklamasi. Dr. Muwardi memerintahkan kepada Latief Hendraningrat untuk
menjaga keamanan pelaksanaan upacara. Latif dalam melaksanakan pengamanan
dibantu oleh Arifi Abdurrahman untuk mengantisipasi gangguan tentara Jepang.
Di tempat lain Fatmawati mempersiapkan bendera yang dijahit dengan tangan.
Ukuran bendera tersebut masih belum standar seperti ukuran bendera saat ini.
Upacara dipimpin oleh Latief Hendraningrat tanpa protokol. Latief segera
memimpin barisan untuk berdiri dengan sikap sempurna. Sukarno juga
mempersiapkan diri, kemudian beliau menuju mikrofon. Sebelum membacakan
teks proklamasi, Sukarno membacakan pidato singkat. Sukarno membacakan
teks proklamasi setelah pidato singkatnya disampaikan. Latief dan Suhud
mengibarkan bendera merah putih secara perlahan-lahan setelah pembacaan
proklamasi selesai. Bendera merah putih dinaikan dan diiringi lagu Indonesia
Raya yang secara spontan dinyanyikan oleh para hadirin. Upacara ditutup dengan
sambutan Wakil Walikota Suwiryo dan Muwardi. Dengan demikian, prosesi
upacara proklamasi kemerdekaan selesai dilaksanakan. Proklamasi kemerdekaan
ini merupakan tonggak berdirinya negara Republik Indonesia yang berdaulat.
- Latihan 2
1. Jelaskan latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok!

Latar belakang peristiwa Rengasdengklok diawali dengan adanya


perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda mengenai kapan
pelaksanaan proklamasi. Peristiwa ini merupakan puncak perbedaan pendapat
golongan tua dan golongan muda.

2. Mengapa tempat yang dipilih sebagai pengasingan Soekarno dan Hatta


di Rengasdengklok?

Alasan pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pengasingan adalah


lokasinya terpencil, tidak jauh dari Jakarta, akses masuk bisa di kontrol dan
terdapat beberapa anggota PETA (Pembela Tanah Air). Itulah 4 alasan
dipilihnya kota tersebut.

3. Bagaimana peranan Ahmad Soebardjo pada peristiwa Rengasdengklok?

Menjelang peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Ahmad


Subarjo memiliki peran penting yaitu menengahi konflik antara golongan tua
dan golongan muda pada peristiwa Rengas

4. Mengapa Laksamana Maeda bersedia membantu bangsa Indonesia


khususnya dalam menyediakan kediamannya sebagai tempat
dirumuskannya teks proklamasi?

Karena Laksamana Maeda merasa simpati kepada bangsa


Indonesia . Ia merasa simpati karena melihat perjuangan rakyat Indonesia yang
sangat besar untuk mencapai kemerdekaan .

5. Buatlah diagram kronologi tentang pelaksanaan proklamasi kemerdekaan


Indonesia!
(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai ketepatan
hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)

Kegiatan Belajar 3
 Uraian singkat materi
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
Pada 17 Agustus 1945, akhirnya proklamasi kemerdekaan dilakukan di
depan rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, karena apabila
dilakukan di lapangan Ikada dikhawatirkan dapat menimbulkan bentrokan antara
rakyat dengan pihak militer Jepang. Usul itu disetujui dan pembacaan naskah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung di Pegangsaan Timur No 56
pada Jum’at, 17 Agustus 1945 pukul 10.30 waktu Jawa zaman Jepang (pukul
10.00) pada saat bulan puasa. Keesokan harinya pada 18 Agustus 1945, PPKI
mengadakan sidang untuk pertama kalinya. Dalam Sidang itu berhasil ditetapkan
Undang-Undang Dasar (UUD) hasil rancangan Panitia Kecil di dalam Panitia
Hukum Dasar, yang diketuai oleh Soepomo sebagai UUD bagi negara Indonesia.
UUD ini kemudian dikenal sebagai UUD 1945.
Meskipun demikian, UUD 1945 tidak sama persis dengan rancangan UUD
yang dibuat oleh Panitia Kecilnya Soepomo. Ada beberapa perbedaan, yaitu; (1)
Kata Mukkaddimah diganti dengan kata Pembukaan; (2) Sila Pertama yang
semula (dalam Piagam Jakarta) berbunyi: “KeTuhanan dengan kewajiban
menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti dengan kalimat:
“Ketuhanan Yang Maha Esa”; (3) Pasal 6 yang semula (dalam batang tubuh
UUD) berbunyi: “Presiden ialah orang Indonesia asli yang beragama Islam”,
diganti dengan “Presiden ialah orang Indonesia asli”; (4) Pasal 28 yang semula
(dalam batang tubuh UUD) berbunyi “Negara berdasarkan atas Ke-Tuhanan
dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti
dengan “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”; (5) (pasal ini
kemudian menjadi Pasal 29). (6) Wakil presiden yang semula dua diubah
menjadi satu.
PPKI dalam sidangnya itu selain memutuskan mengesahkan UUD 1945
sebagai UUD bagi Bangsa Indonesia, juga membuat keputusan penting lainnya.
Keputusan penting itu adalah pengangkatan Soekarno dan M. Hatta masing-
masing sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Selain itu, atas usul
Soekarno dibentuk sebuah Komite Nasional yang mampu dikumpulkan dengan
cepat pada masa-masa genting, karena anggota-anggota PPKI banyak yang akan
meninggalkan Jakarta. Tugas komite itu adalah sebagai badan pembantu presiden
selama kondisi di Indonesia masih dalam kondisi darurat.

PROKLAMASI: MAKNA DAN ARTINYA BAGI BANGSA INDONESIA


Dengan diproklamasikan kemerdekaan Indonesia berarti bangsa Indonesia
telah menyatakan kemerdekaannya secara formal, baik kepada dunia
internasional maupun kepada Bangsa Indonesia sendiri, bahwa mulai saat itu
Bangsa Indonesia telah merdeka. Merdeka berarti bahwa mulai saat itu bangsa
Indonesia mengambil sikap menentukan nasibnya dan nasib tanah airnya dalam
segala bidang. Pada sisi lain proklamasi kemerdekaan itu sekaligus juga
pernyataan bahwa bangsa Indonesia telah cakap untuk mengurus rumah
tangganya sendiri dan memberitahukan sudah menegakkan suatu negara nasional
yang merdeka dan berdaulat. Keterangan kemerdekaan itu memulai “Fajar”,
bahwa Revolusi Indonesia telah mulai berjalan. Revolusi ini memusnahkan dan
meruntuhkan keadaan yang lama dan memunculkan pembentukan negara dan
masyarakat baru, negara dan masyarakat Indonesia. Dengan adanya proklamasi
kemerdekaan bangsa Indonesia, maka mulai saat itu hanya berlaku tata hukum
Indonesia, menggantikan tata hukum kolonial. Dengan proklamasi kemerdekaan
itu, segala sesuatu yang berbau kolonial telah digantikan dengan sesuatu yang
bersifat nasional.
Dengan kondisi itu berarti bangsa Indonesia telah memutuskan ikatan
dengan tata hukum yang sebelumnya, baik tatanan hukum Hindia Belanda
maupun tatanan hukum pendudukan Jepang. Hal itulah yang sesungguhnya
menjadi tujuan dari proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal ini
sesungguhnya wajar bagi sebuah negara yang merdeka. Sebuah negara merdeka
haruslah mempunyai tatanan hukumnya sendiri, tidak mengikuti atau masih
memakai tatanan hukum kolonial.
Proklamasi dengan demikian menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan
tatanan hukum yang baru. Proklamasi menjadi dasar hukum bagi berlakunya
hukum nasional. Dengan demikian, segala macam peraturan, hukum, dan
ketentuan yang berlaku dan akan berlaku di Indonesia dasar hukumnya adalah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Dengan dasar itu,
wajar apabila beberapa jam setelah Proklamasi PPKI mengesahkan UUD 1945
sebagai konstitusi bagi bangsa Indoneisa. Dalam titik inilah peranan proklamasi
sebagai dasar hukum bagi berlakunya segala aturan, ketentuan, dan hukum yang
berlaku di Indonesia terlihat jelas dan terbukti. Oleh karena itu, wajar bila
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan norma pertama daripada tata-
hukum Indonesia.
Norma pertama atau ada pula yang menyebutnya sebagai norma dasar atau
ada pula yang menyebutnya sebagai aturan dasar, sementara Prof. M. Yamin
menyebutnya sebagai Mahasumber daripada segala aturan hukum. Dalam hal ini
yang dimaksudkan sebagai norma dasar adalah norma/aturan/ketentuan hukum
yang pertama adanya pada tata-hukum yang bersangkutan, oleh karena itu
norma/aturan/ ketentuan ini menjadi dasar bagi berlakunya segala macam
norma/aturan/ketentuan hukum yang lainnya. Dengan dasar pemikiran itu, maka
dapat dikatakan bahwa norma pertama menjadi dasar bagi segala sumber hukum,
atau ketentuan/ peraturan hukum lainnya. Segala macam ketentuan atau peraturan
hukum yang terdapat dalam tata-hukum yang bersangkutan harus dapat
dikembalikan kepada norma pertamanya. Dengan demikian, norma pertama ini
tidak dapat dicari dasar hukumnya, karena dia sendiri sudah merupakan dasar
hukum bagi segala macam norma atau aturan hukum yang berlaku dalam tata-
hukum yang bersangkutan.
Ilmu hukum positif tidak akan dapat mencari dasar hukumnya, kekuatan
berlakunya norma pertama. Akan tetapi, timbulnya norma pertama ini dapat
dipelajari dengan pendekatan bidang ilmu lain, seperti filsafat, sosiologis, politis,
sejarah, dan sebagainya. Dengan dasar pemikiran yang seperti itu, maka
Proklamasi Kemerdekaan yang merupakan norma pertama bagai tata-hukum
Indonesia dasarnya tidak akan dapat dicari dalam tata-hukum Jepang maupun
Belanda. Hal ini mudah dimengerti sebab pada tata-hukum kolonial tentu saja
tidak akan mungkin terdapat suatu ketentuan ataupun aturan yang
memungkinkan bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya. Secara logika tidak mungkin dalam suasana kolonial untuk
mengkampanyekan kemerdekaan bagi bangsa yang dikuasai oleh penguasa
kolonial. Kondisi itu jelas nyata, karena kebebasan politik bagi warga bumiputera
juga tidak akan diberikan oleh penguasa kolonial. Pada tingkat yang lebih rendah
sekalipun pemerintah kolonial bahkan tidak memberikan tempat bagi kaum
bumiputera untuk duduk dalam suatu badan perwakilan yang memungkinkannya
untuk menyuarakan segala aspirasi politiknya secara resmi. Dalam suasana
kolonial jelas tidak akan terdapat suatu kebebasan politik yang memungkinkan
kaum bumiputera untuk mengutarakan segala tuntutan dan aspirasi politik,
sehingga sangat jelas bahwa dalam periode kolonial tidak akan dapat ditemui
adanya aturan yang memungkinkan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya.
Dalam kenyataannya Proklamasi Kemerdekaan adalah tingkatan penutup
perjuangan kemerdekaan yang hampir 40 tahun bergolak di Indonesia. Pada sisi
yang lain, Proklamasi Kemerdekaan menjadi permulaan atau titik awal
pembelaan bagi Negara Merdeka Republik Indonesia. Dengan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, berkembanglah kekuasaan de jure di seluruh Kepulauan
Indonesia dalam tangan dan rakyat dan pemerintah Indonesia. Proklamasi juga
menjadi awal kekuasaan de facto sebagian-sebagian, menuju kekuasaan de facto
seluruhnya di Kepulauan Indonesia. Berdasar Proklamasi Kemerdekaan
terbentuklah Negara Republik Indonesia yang berusaha mewujudkan segala cita-
cita bangsa Indonesia.
- Latihan 3
1. Tuliskan hasil sidang PPKI pertama dan kedua!

1. Pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat).


2. Mengesahkan UUD 1945.

2. Mengapa pemerintah mengeluarkan Maklumat wakil presiden tanggal


3 November 1945?

Maklumat ini dikeluarkan untuk persiapan rencana penyelenggaraan


pemilu 1946. Maklumat 3 November 1945 dapat disebut sebagai
tonggak awal demokrasi Indonesia. Dengan maklumat ini, pemerintah
berharap supaya partai politik dapat terbentuk sebelum penyelenggaraan
pemilu anggota badan perwakilan rakyat pada Januari 1946.
3. Perhatikan isi dari Maklumat 14 November 1945 berikut ini!
“Pemerintah Republik Indonesia setelah mengalami ujian-ujian yang hebat
dengan selamat, dalam tingkatan pertama dari usahanya menegakkan diri,
merasa bahwa saat sekarang sudah tepat untuk menjalankan macam-macam
tindakan darurat guna menyempurnakan tata usaha Negara kepada susunan
demokrasi. Yang terpenting dalam perubahan-perubahan susunan kabinet
baru itu ialah, tanggungjawab adalah di dalam tangan Menteri.”

Apa makna dari maklumat tersebut dalam hal pemerintahan Republik


Indonesia?

Maklumat 14 November 1945 adalah sebuah bentuk dari titik perubahan


pada sistem pemerintahan indonesia yang dimana pada awalanya presidensil
untuk menjadi parlementer. Terdapat sebuah bentuk dari perbedaan akan
mendasari pada sebuah sistem diantara kedua macam bentuk sistem
pemerintaha yang diana adalah akan berkenaan dengan sebuah bentuk
kepala negara dan juga berbagai macam bentuk kepala pemerintahannya.

4. Buatlah tabel mengenai makna kemerdekaan Indonesia di bidang sosial,


budaya, ekonomi, politik, dan Pendidikan bagi bangsa Indonesia!

 Politik
Dalam aspek politik, tentunya Indonesia memiliki kedaulatan rakyat yaitu pengakuan dari
segenap rakyat Indonesia bahwa pemerintahan Indonesia sebagai kekuasaan pemerintahan
tertinggi dan terlepas dari segala bentuk penjajahan. Inilah yang diperjuangkan oleh rakyat
Indonesia sejak dulu.

 Sosial
Segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi bangsa Indonesia. Selain itu juga,
semua warga negara Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam
segala bidang. Tidak ada perbedaan suku, agama, dan sebagainya. Hanya ada satu kata, yakni
Indonesia.

 Ekonomi
Dalam aspek ekonomi, terdapat kewenangan bagi bangsa Indonesia untuk menuju
masyarakat sejahtera dengan kekuasaan menguasai dan mengelola sumber-sumber daya
ekonomi secara mandiri. Tidak ada lagi monopoli-monopoli dan perampasan hak kekayaan
negara oleh bangsa asing.

 Budaya
Makna proklamasi dalam aspek budaya bagi adalah negara Indonesia memiliki kepribadian
nasional yang berasal dari kebudayaan bangsa indonesia itu sendiri. Nilai-nilai kepribadian
bangsa ini tecermin dalam Pancasila mulai dari ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
demokrasi, hingga keadilan sosial.
 Pendidikan
Dalam aspek yang terakhir, pendidikan di Indonesia dapat merdeka seutuhnya ketika seluruh
rakyat Indonesia baik wanita maupun pria, baik yang miskin maupun yang kaya, dapat
menempuh pendidikan yang sesuai. Standar kualitas setiap lembaga pendidikan mempunyai
kesamaan taraf guna membangun generasi yang berkualitas.

Jadi, itulah tadi beberapa makna proklamasi dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara. Seluruh makna tersebut dapat dirangkum menjadi satu, yakni Indonesia telah
sampai ke pintu gerbang kemerdekaan yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.

(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai ketepatan


hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)

Setelah kalian selesai mengerjakannya,


temuilah guru untuk menilai ketepatan hasil kerjamu!

d. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2, dan 3
isilah tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian
pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah kalian sudah mengerti tentang peristiwa- ✔


peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia?

2 Apakah kalian sudah mengerti tentang makna dari ✔


proklamasi kemerdekaan Indonesia?

3 Apakah kalian sudah mengerti tentang ✔


pembentukan pemerintahan Republik Indonesia
padda masa awal kemerdekaan Indonesia?

4 Apakah kalian sudah mengerti tentang peranan ✔


Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardo, Sayuti Melik,
dan Sukarno masa sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia?
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2, dan 3 yang
sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan
putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada
semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Dimana Posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi mengembangkan pendapat dalam
teks eksposisi dalam rentang 0-100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Yuk cek pemahamanmu terhadap materi ini!


Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi materi proses masuk dan
berkembangnya kolonialisme bangsa Eropa di Indonesia, maka kerjakan soal berikut
secara mandiri di buku kerja kalian.

LATIHAN SOAL-SOAL

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

A B

C D
a. Siapakah tokoh yang ada pada gambar tersebur?

A : Soekarni
B : Ir. Soekarno
C : Mohamad Ibnu Sayuti
D : Drs. H. Mohammad Hatta

b. Coba jelaskan peranan tokoh tersebut pada masa peristiwa sekitar proklamasi
Kemerdekaan Indonesia!

1. Soekarni

Soekarni lahir pada 14 Juli 1916 di Blitar. Selama hidupnya, ia aktif dalam
perjuangan kemerdekaan dan pernah bekerja di kantor berita Domei, Sendenbu, dan kantor
pusat Seinendan.

Diketahui, ia juga yang mengusulkan agar naskah proklamasi kemerdekaan hanya


ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta, sebagai perwakilan bangsa Indonesia.

2. Ir. Soekarno

Soekarno berperan sebagai pembaca teks proklamasi. Ia lahir pada 6 Juni 1901 di
Blitar, Jawa Timur. Ia diketahui aktif berjuang sebelum kemerdekaan dengan menjadi
anggota Pusat Tenaga Rakyat (Putera), hingga ketua PPKI.

3. Mohammad Ibnu Sayuti/ Sayuti Melik

Sayuti Melik menjadi salah satu tokoh proklamasi dan berperan sebagai pengetik
naskah. Sebelumnya, naskah proklamasi ditulis tangan dengan beberapa perubahan, setelah
disetujui diserahkan kepada Sayuti.

4. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta ikut dalam perumusan teks proklamasi. Ia juga mengajukan usul untuk
menandatangani teks proklamasi oleh seluruh tokoh yang hadir di rumah Laksamana Maeda
saat itu.

Pria yang lahir di Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 ini ikut mendampingi Soekarno saat
pembacaan teks proklamasi. Ia pun diangkat menjadi wakil Presiden mendampingi Soekarno
sebagai Presidennya.

2. Perhatikan daftar peristiwa sekitar proklamasi berikut ini!


a. Menyerahnya Jepang kepada Sekutu
b. Pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai
c. Pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki
d. Perumusan teks proklamasi
e. Peristiwa Rengasdengklok
f. Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia

Urutan peristiwa sekitar proklamasi secara kronologis yaitu ….

C - B - A- E - D - F

3. Buatlah sejarah singkat TNI dan bagaimana perkembangan sampai sekarang dalam
bentuk diagram periodisasi!
Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak didirikan mengalami banyak perkembangan
dan penyempurnaan organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan
perannya.
Berawal dari pembentukan organisasi Badan Keamanan Rakyat (22 Agustus 1945)
selanjutnya berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (5 Oktober 1945). Tentara
Keamanan Rakyat kemudian berubah nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) (23
Januari 1946). TNI secra resmi berdiri pada tanggal 3 Juni 1947 sebagai persatuan dua
kekuatan bersenjata.
Tahun 1962, TNI digabungkan dengan Kepolisian Negara (Polri) menjadi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Pada 1 April 1999, TNI dan Polri secara resmi
kembali dipisah. Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI.
TNI dibagi Menjadi 3 Matra/Angkatan yaitu Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI-
AD), Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI-AU), dan Tentara Nasional Angkatan Laut
(TNI-AL).

4. Buatlah peta wilayah Indonesia pada awal kemerdekaan!

SEMOGA SUKSES,
KALIAN ADALAH GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER

Anda mungkin juga menyukai