Anda di halaman 1dari 19

UKBM TOKOH-TOKOH NASIONAL DAN DAERAH

DALAM MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN

1. IDENTITAS UKBM

a. Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia


b. Semester : 4 (Empat)
c. Kompetensi Dasar : 3.6 dan 4.6
d. Indikator Pencapaian Kompetensi :

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menganalisis peran tokoh-tokoh 3.6.1 Mengidentifikasi tokoh
nasional dan daerah dalam nasional dan daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan memperjuangkan
Indonesia kemerdekaan Indonesia.
3.6.2 Mendeskripsikan peran tokoh
nasional dan daerah dalam
memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
3.6.3 Menganalisis tokoh
berdasarkan masa
perjuangannya.
4.4 Menulis sejarah tentang satu 4.3.1 Membuat biografi salah satu
tokoh nasional dan tokoh dari tokoh nasional dan salah satu
daerahnya yang berjuang tokoh daerah yang berjuang
melawan penjajahan melawan penjajahan.

e. Materi Pokok : Pendudukan Jepang di Indonesia


f. Alokasi Waktu : 2 x 2 JP ( 2 X 45’)
g. Tujuan Pembelajaran :
Melalui model pembelajaran discovery learning diharapkan siswa
mampu mengidentifikasi tokoh nasional dan daerah melalui pengamatan
gambar, mendeskripsikan peran tokoh nasional dan daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan, menganalisis tokoh berdasarkan masa
perjuangannya, dan membuat biografi salah satu tokoh nasional dan salah
Tokoh Nasional
satu tokoh daerah yang berjuang melawan penjajahan.
Peranannya dalam
memperjuangkan Kemerdekaan
h. Materi Pembelajaran:

Faktual
1. Tokoh-tokoh nasional yang memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
2. Tokoh-tokoh daerah yang memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
3. Peran tokoh-tokoh nasional dan daerah yang memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
Konseptual
1. Nasional
2. Daerah
3. Proklamasi
4. kemerdekaan
Prosedural
1. Mengidentifikasi tokoh nasional dan daerah melalui
pengamatan gambar.
2. Mendeskripsikan peran tokoh nasional dan daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan, menganalisis tokoh
berdasarkan masa perjuangannya.
3. Membuat biografi salah satu tokoh nasional dan salah satu
tokoh daerah yang berjuang melawan penjajahan.

PETA KONSEP
2.2. PETA KONSEP

3. PROSES BELAJAR
Tokoh Nasional dan Daerah dalam
a. Petunjuk Umum Penggunaan UKBM
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) berikut:
Tokoh Daerah
a) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Sejarah Indonesia Kelas
XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b) Mustopo, M. H. dkk. (2017). Sejarah Indonesia Program Wajib. Jakarta:
Yudhistira.
c) Rachmawati, H. D. (2016). Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman
Pertanyaan:
belajar melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3,
1. Apa yang Anda ketahui tentang tokoh tersebut?
baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman
Jawab
sebangku
Kedua tokoh atau teman
tersebut adalahlainnya sesuai
pahlawan instruksi
yang berjasa bagi guru.
bangsa Indonesia
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja yang Kedua
terutama untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. sudahtokoh
kalian siapkan
tersebut adalah Ir. Soekarno, dan Drs. Moh. Hatta yang dikenal dengan
sebelumnya.
julukan bapak proklamator.
4) Apabila
2. Mengapa tokoh kalian yakin
tersebut sudah julukan
mendapat paham dan
bapak mampu menyelesaikan
proklamator?
permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar, kalian boleh
Jawab
Sebab, Soekarno lah yang memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia
sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes
bersama Mohammad Hatta, atau yang biasa disapa Bung Hatta. Oleh karena
formatif
itu, Soekarno agar kalian sebagai
pun digelari dapatPahlawan
belajar Proklamator.
ke UKBMSelain berikutnya
sebagai (jika belum
memenuhi Soekarno
proklamator, KKM kalian harus
juga dikenal mempelajari
sebagai ulang Indonesia.
presiden pertama materi ini kemudian
3. Bagaimana peranan tokoh tersebut dalam berjuang mencapai
minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
kemerdekaan?
5) Jawab
Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian dapat mengembangkan
sikap
1. jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno dikenal sebagai
mengembangkan Bapak Proklamator.
kemampuan Beliau berjasa
berpikir kritis, komunikasi,
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia lewat jalur perundingan. Banyak
kolaborasi,
peristiwa kreativitas
penting yang melibatkan Soekarno, baik masa persiapan
kemerdekaan sampai usaha mempertahankannya.
Jasa dan peranan beliau antara lain sebagai berikut.
• Tanggal 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno bersama Mohammad Hatta dan
b. Pendahuluan
Rajiman Wedyodiningrat ke Dalat, Vietnam. Mereka bertemu Jenderal
Sebelum
Terrauchi masuk pada materi,kemerdekaan
untuk membicarakan coba amatiIndonesia.
baik-baik gambar di bawah ini.
• Tanggal 17 Agustus 1945, membacakan Proklamasi Kemerdekaaan RI dan
bersama Mohammad Hatta menandatangani naskah proklamasi.
• Pada 18 Agustus 1945 dilantik menjadi presiden RI pertama.
2. Drs. Mohammad Hatta
Peran Drs. Mohammad Hatta dalam usaha mempertahankan kemerdekaan
antara lain sebagai berikut:
• Bersama Ir. Soekarno menandatangani naskah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
• Menjadi pemimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar
(KMB) di Den Haag, Belanda tanggal 23 Agustus–2 November 1949.
• Pada tanggal 27 Desember 1945, menandatangani naskah pengakuan
kedaulatan Republik Indonesia.
• Drs. Mohammad Hatta dipercaya mendampingi Ir. Soekarno menjadi wakil
presiden pertama Republik Indonesia.

\
Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas mari kita lanjutkan ke
Kegiatan Belajar berikut
c. Kegiatan Inti
Kegiatan Belajar 1
 Uraian singkat materi yang akan dibahas
Salah satu bagian penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia
adalah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Peristiwa itu menjadi
tonggak penting bangsa Indonesia, karena dengan proklamasi tersebut
bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan dirinya sehingga sejajar
dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kejadian pada Jumat tanggal 17
Agustus 1945 itu bukan berdiri sendiri secara tunggal, tetapi merupakan
puncak dari rangkaian kejadian yang telah terjadi sebelumnya.
Proklamasi oleh sebagain orang dianggap sebagai titik kulminasi
perjuangan panjang bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaannya. Dengan cara pandang seperti itu, berarti masuk akal
kiranya apabila Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan bagian dari
rangkaian panjang perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaannya. Hal itu disebabkan kemerdekaan Indonesia tidak
didapat sebagai hadiah dari bangsa lain. Kemerdekaan Indonesia
melalui Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah hasil perjuangan panjang
bangsa Indonesia untuk menuntut kemerdekaannya lepas dari belenggu
penjajahan bangsa asing.
Argumentasi itu didasarkan atas perjuangan panjang bangsa
Indonesia untuk merebut kemerdekaannya. Berbagai perjuangan
bersenjata telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk menolak
dominasi dan kekuasaan asing di wilayah Nusantara. Sepanjang lebih
dari tiga abad terjadi konflik berdarah antara penguasa lokal Nusantara
dengan pihak asing. Konflik terjadi karena penguasa lokal Nusantara
menolak dominasi dan kekuasaan asing di wilayah Nusantara. Pada sisi
lainnya, pihak asing mencoba memaksakan kehendaknya untuk
mendapatkan kekayaan alam dan tenaga kerja bangsa Indonesia.
Konflik semacam itu terjadi semenjak kedatangan Barat di Nusantara,
mulai dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia. Semuanya itu
menunjukkan perjuangan dan upaya bangsa Indonesia untuk
melepaskan diri dari belenggu penjajahan dan upaya untuk
menempatkan dirinya sejajar dengan bangsa lain.
Adapun tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yaitu
sebagai berikut.
1. Ir Soekarno
Sukarno adalah tokoh sangat penting dalam peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Sebagai pemimpin Indonesia yang menonjol
waktu itu, Bung Karno dipilih menjadi ketua PPKI. Bung Karno bersama
dengan Bung Hatta dan Ahmad Subarjo merumuskan naskah
Prklamasi. Bahkan rumusan awal naskah proklamasi adalah tulisan
tangan Bung Karno. Setelah naskah diketik oleh Sayuti Melik, Bung
Karno dan Hatta menandatanganinya atas nama Bangsa Indonesia.
Peran Bung Karno yang sangat menonjol adalah bersama Bung Hatta
bertindak sebagai Proklamator. Bung Karnolah yang akhirnya dengan
penuh keberanian dan kekhidmatan memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Drs. Mohammad Hatta
Peran Drs. Mohammad Hatta dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan sangat penting. Waktu itu, Bung Hatta dianggap sebagai
pemimpin utama Bangsa Indonesia selain Bung Karno. Beberapa kali
beliau menjadi perantara antara golongan muda dan golongan tua,
terutama dengan Bung Karno. Karena peran beliau, pendapat golongan
tua dan golongan muda bisa dipertemukan. Beliau berdialog dengan
golongan muda tentang cara memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Selain itu, Bung Hatta adalah salah seorang perumus naskah
Proklamasi. Bung Hatta juga sangat berjasa atas perubahan beberapa
kata dalam Piagam Jakarta.
3. Ahmad Soebardjo
Ahmad Subarjo adalah Penasihat PPKI. Beliau menjadi penengah
golongan muda dan kedua pemimpin nasional, Sukarno-Hatta. Peran
penting lain Subarjo adalah turut merumuskan naskah Proklamasi
Kemerdekaan. Bersama Bung Karno dan Bung Hatta, Beliau
merumuskan naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
4. Fatmawati
Beliau adalah istri dari Ir. Soekarno. Jasa Ibu Fatmawati sangat
menonjol dalam peristiwa Proklamasi. Beliau menjahit Bendera Pusaka,
Merah Putih. Beliau menjahit Bendera Pusaka ini pada bulan Oktober
1944. Bendera ini dikibarkan setelah Bung Karno membaca Proklamasi.
5. Sutan Syahrir
Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan, dan
perdana menteri pertama RI. Syahrir dilahirkan di Bukit Tinggi. Beliau
salah satu tokoh yang berani mengambil risiko mencari berita
mendengarkan berita radio. Syahrir adalah salah satu tokoh yang paling
awal mengetahui berita Jepang menyerah kepada Sekutu. Setelah beliau
mengetahui berita tersebut beliau mendesak Sukarno-Hatta untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di luar rapat PPKI.
6. Laksamana Tadashi Maeda
Laksamana Maeda adalah seorang perwira penghubung Jepang.
Beliau mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Beliau menjamin
keselamatan perencanaan proklamasi. Perumusan teks Proklamasi
dilakukan di rumah beliau. Karena dukungannya terhadap persiapan
proklamasi kemerdekaan Indonesia, beliau ditangkap oleh Sekutu dan
dipenjarakan di Gang Tengah.
 Latihan 1
Perhatikan gambar di bawah ini.

A B C

D E F
Jodohkanlah gambar tokoh tersebut dengan nama tokoh yang sesuai dan
tuliskan di dalam tabel berikut ini.
No. Gambar (A/B/C/D/E/F) Nama Tokoh
1 Gambar A Dr. Ir. H. Soekarno
2 Gambar B Brigadir Jenderal TNI
Raden Mas Abdul
Latief Hendraningrat
3 Gambar C Wikana
4 Gambar D Drs. H. Mohammad
Hatta
5 Gambar E Mr. Raden Achmad
Soebardjo
Djojoadisoerjo
6 Gambar F Mr. Sutan Sjahrir

(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai


ketepatan hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)

Kegiatan Belajar 2
 Uraian singkat materi
Tokoh Daerah yang berjuang melawan Penjajahan
K. H. Abdul Halim dan Pemikirannya

KH. Abdul Halim merupakan tokoh ulama dan tokoh pergerakan


kemerdekaan, mungkin namanya kurang dikenal masyarakat luas,
tidak seperti tokoh  seangkatannya, diantaranya KH. Hasyim Asy'ari
(pendiri NU) dan KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah),
namun hasil perjuangannya masih dapat kita saksikan sampai dengan
hari ini, baik dalam bidang Politik, Ekonomi dan Pendidikan.
K. H. Abdul Halim yang nama kecilnya Otong Satori dilahirkan
di Sutawangi Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, pada
tahun 1892. Dia adalah putera bungsu K. H. Iskandar, penghulu
kewedanan Jatiwangi. Sejak kecil Otong Satori sudah menjadi yatim,
sepeninggal ayahnya beliau diasuh dan diajarkan oleh ibunya dengan
dasar-dasar Pendidikan agama. Sejak masa kanak-kanak beliau dikenal
sebagai anak yang mudah bergaul, teman-teman sepergaulannya di
masa kanak-kanak meliputi anak-anak pribumi, anak-anak keturunan
Arab, dan anak-anak keturunan Cina.
Selain itu, Otong Satori cenderung senang dengan kegiatan
dagang. Sewaktu masih menjadi santri di beberapa pesantren di luar
Majalengka, beliau sudah memulai kegiatannya menjadi pedagang
prantara. Dari Majalengka ia membawa kecap kemudia
menukarkannya dengan kain pelekat, atau kemudian
memperjualbelikan barang dagangan orang lain. Tahun 1908 Otong
Satori berangkat menunaikan ibadah haji dan sempat bermukim di
tanah Arab hingga tahun 1911. Selama di tanah suci ia sempat bergaul
dengan para Jemaah dari tanah air, seperti Wahab Hasbullah, Mas
Mansur yang kemudian masing-masing menjadi tokoh Nahdat
al-‘Ulama dan Muhammadiyah, dan lain-lainnya. sekembalinya ke
Majalengka, Otong Satori menggunakan nama Abdul Halim. Nama
tersebut tetap dipakainya hingga ia meninggal dunia di Santi Asromo
tanggal 8 Mei 1962. Abdul Halim meninggalkan tiga orang putera dan
tig aorang puteri.
A. Pendidikannya
Latar belakang Pendidikan formal Abdul Halim adalah
Pendidikan pesantren. Beliau tidak pernah mengikuti Pendidikan di
sekolah atau madrasah. Sejak masa kanak-kanak Abdul Halim sudah
belajar mengaji Alquran di bawah bimbingan ibunya. Kemudian di
usia 11 tahun, beliau diserahkan ke pesantren Lontang Jaya di bawah
asuhan K. H. Abdullah untuk memperdalam pengetahuannya
mengenai qiraat dan tajwid. Setelah tamat, beliau pindah ke pesantren
Pobos (Cirebon) untuk melanjutkan pelajarannya di bidang agama dan
kesusastraan Arab. Setelah tamat, beliau melanjutkan pelajarannya ke
Mekkah selama hamper tiga tahun.
Abdul Halim sejak kanak-kanak tidak berkesempatan mengikuti
Pendidikan umum secara formal, beliau berusaha memperolehnya
melalui belajar otodidak. Semasa kanak-kanak beliau belajar membaca
dan menulis huruf Latin dan Bahasa Belanda kepada van Hoeven,
seorang pastor bangsa Belanda di Majalengka. Selama di tanah suci,
Abdul Halim sempat bergaul dengan orang-orang muslim asal
Tiongkok dan memanfaatkan waktunya untuk mempelajari Bahasa
Cina.
B. Aktivitas dan Perjuangannya
K. H. Abdul Halim setekah kembali ke Majalengka dari Mekkah,
beliau mulai aktif memberikan pengajaran agama. Pada tahun 1911
dan 1912 beliau mendirikan Majlis al-‘Ilm (pengajian agama) dan
organisasi Hayat al-Qulub , semacam koperasi simpan pinjam yang
bertujuan untuk membantu para anggotanya yang terdiri atas para
petani dan pedagang. Pada tanggal 16 Mei 1916, Abdul Halim
berhasil mendirikan sebuah madarasah yang beliau namakan
Jam’iyyat I’anat al-Nuta’allimin yang kemudian menjadi Persyarikatan
Ulama. Organisasi ini mendapat sambutan dan dukungan dari
masyarakat serta organisasi ini pun memiliki hubungan dengan
Sarekat Islam sehingga Persyarikatan Ulama ini mendapat dukungan
dari H. O. S. Cokroaminoto. Sekitar tahun 1924 Persyarikatan Ulama
telah berkembang ke seluruh Jawa dan Madura, kemudian pada
tahun 1937 berkembang ke seluruh Indonesia. Adapun cabang-cabang
di berbagai daerah didirikan, yaitu di Semarang, Tebingtinggi
(Sumatera Selatan), dan Purwokerto (Banyumas) di Jawa Tengah.
Persyarikatan Ulama yang dipimpin K. H. Abdul Halim menjalin
kerja sama dengan Sarekat Islam, bahkan ketika seluruh cabang SI
disatukan dalam Centraal Sarekat Islam, Abdul Halim ditunjuk sebagai
Comisaris Bestuur CSI Hindia Timur untuk wilayah Jawa Barat. Dalam
peristiwa pemogokan buruh pabrik gula di Jatiwangi than 1918,
Abdul Halim ikut mengorganisasi Sarekat Sekerja “Personeel Pabrieks
Bond” di pabrik gula tersebut. Kegiatan-kegiatan lain yang diikuti
Abdul Halim di antaranya, beliau ikut aktif dalam Kongres Islam I di
Cirebon (1921), Kongres II di Garut (1922), Kongres III di Surabaya
(1924), hingga ke pembentukan MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) dan
juga dalam kongres Muslimin Indonesia III di Solo.
Selama pendudukan Jepang, Abdul Halim selain menduduki
jabatan Penasihat Giin Cuoo Sangi In di Jakarta, dan selanjutnya di
masa dan sesudah revolusi kemerdekaan, Abdul Halim juga ikut aktif
dalam pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), beliau
menjaddi anggota pleno. Selanjutnya Abdul Halim duduk pula dalam
Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Selanjutnya tahun 1951, beliau diangkat menjadi anggota DPRD Jawa
Barat hingga tahun 1956 terpilih sebagai anggota Konstituante dan
setahun kemudian ia diminta menjadi Ketua Persatuan Umat Islam
Indonesia, atas permintaan Mr. Samsuddin.
Sebagai seorang ulama, beliau tetap melakukan kegiatan di bidang
Pendidikan agama. Dalam kerja sama dengan Sarekat Islam,
Persyarikatan Ulama pernah memberi bantuan guru-guru kepada
sekolah-sekolah SI. Atas permintaan tersebut, Abdul Halim keudian
mendirikan Maddrasat al- Mu’allimin (Kweekschool) Persyarikatan
Ulama, tahun 1919 di Majalengka. Kemudian di tahun 1932 beliau
mendirikan Santi Asromo. Kegiatan di Santi Asromo merupakan
puncak dari cita-cita pendidikan Islam yang didambakannya. Di
institusi Pendidikan tersebut, Abdul Halim benar-benar dapat
menerapkan cita-citanya mengenai pembaharuan Pendidikan Islam
yang menurut pemahamannya cocok untuk kebutuhan masyarakat
saat itu. Setelah beliau memimpin Santi Asromo selama 30 tahun,
akhirnya tepat tanggal 8 Mei 1962, Abdul Halim meninggal dunia.

Sumber Rujukan
Juhara, E. (2005). K. H. Abdul Halim Tokoh Pendidikan Nasional Jawa
Barat. Majalengka: Yayasan Nuansa Majalengka

- Latihan 2
1. Apa yang dijelaskan dari biografi tersebut?
Jawab
Profil singkat dari K. H. Abdul Halim seperti masa kecil beliau, semangat,
pemikiran, aktivitas, dan perjuangan beliau dalam berjuang dalam
pergerakan kemerdekaan serta menyebarkan ajaran islam.

2. Bagaimana latar belakang Pendidikan dari K. H. Abdul Halim?


Jawab
Latar belakang Pendidikan formal Abdul Halim adalah Pendidikan
pesantren. Beliau tidak pernah mengikuti Pendidikan di sekolah atau
madrasah. Sejak masa kanak-kanak Abdul Halim sudah belajar mengaji
Alquran di bawah bimbingan ibunya. Kemudian di usia 11 tahun, beliau
diserahkan ke pesantren Lontang Jaya di bawah asuhan K. H. Abdullah
untuk memperdalam pengetahuannya mengenai qiraat dan tajwid.
Setelah tamat, beliau pindah ke pesantren Pobos (Cirebon) untuk
melanjutkan pelajarannya di bidang agama dan kesusastraan Arab.
Setelah tamat, beliau melanjutkan pelajarannya ke Mekkah selama
hamper tiga tahun.

3. Bagaimana cara K. H. Abdul Halim agar pandai berbahasa


Belanda dan Cina?
Jawab
Abdul Halim sejak kanak-kanak tidak berkesempatan mengikuti
Pendidikan umum secara formal, beliau berusaha memperolehnya
melalui belajar otodidak. Semasa kanak-kanak beliau belajar membaca
dan menulis huruf Latin dan Bahasa Belanda kepada van Hoeven,
seorang pastor bangsa Belanda di Majalengka. Selama di tanah suci,
Abdul Halim sempat bergaul dengan orang-orang muslim asal Tiongkok
dan memanfaatkan waktunya untuk mempelajari Bahasa Cina.

4. Mengapa K. H. Abdul Halim memiliki hubungan dengan Sarekat


Islam?
Jaaab
Karena Persyarikatan Ulama yang dipimpin K. H. Abdul Halim menjalin
kerja sama dengan Sarekat Islam. Dalam kerja sama dengan Sarekat
Islam, Persyarikatan Ulama pernah memberi bantuan guru-guru kepada
sekolah-sekolah SI. Pada 1928, ia diangkat menjadi pengurus Majelis
Ulama yang didirikan Sarekat Islam.

5. Bagaiamana peran K. H. Abdul Halim masa perjuangan mencapai


kemerdekaan Indonesia?
Jawab
Selama pendudukan Jepang, Abdul Halim selain menduduki jabatan
Penasihat Giin Cuoo Sangi In di Jakarta, dan selanjutnya di masa dan
sesudah revolusi kemerdekaan, Abdul Halim juga ikut aktif dalam
pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), beliau menjaddi
anggota pleno. Selanjutnya pada Mei 1945 Abdul Halim duduk pula
dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Selanjutnya tahun 1951, beliau diangkat menjadi anggota DPRD Jawa
Barat hingga tahun 1956 terpilih sebagai anggota Konstituante dan
setahun kemudian ia diminta menjadi Ketua Persatuan Umat Islam
Indonesia, atas permintaan Mr. Samsuddin.

(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai


ketepatan hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)

Kegiatan Belajar 3
 Uraian singkat materi
BIOGRAFI
Biografi adalah teks yang mengisahkan peristiwa atau masalah
yang dihadapi oleh tokoh atau pelaku. Biografi merupakan riwayat
hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi terdiri dari dua
bagian yaitu biografi pendek (singkat) dan biografi panjang. Biografi
pendek adalah biografi yang menceritakan tentang fakta-fakta
kehidupan seseorang dan peran penting tokoh tersebut. Sedangkan
biografi Panjang adalah biografi yang menceritakan tentang kehidupan
seseorang yang berisi informasi-ind=formasi detail, lebh endalam dan
membuat gaya tulisan yang lebih menarik tentang seorang tokoh.
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam teks biografi yaitu
sebagai berikut.
1. Harus ada judul biografi
2. Isi biografi diusahakan menarik atau mengagumkan dari
kehidupan tokoh biografi yang diceritakan
3. Berisi hal-hal motivasi, dapat dicontoh atau diteladani dari
kehidupan tokoh biografi
4. Memiliki daya Tarik tersendiri dari tokoh yang diceritakan
Kemudian
Selanjutnya struktur biografi terdiri atas orientasi, peristiwa, dan
reorientasi.
1. Orientasi, merupakan salah satu bagian awal cerita yang
menjelaskan tentang pengenalan tokoh, gambaran awal tokoh yang
diceritakan dalam biografi tersebut.
2. Peristiwa (masalah), yaitu salah satu bagian peristiwa atau kejadian
yang dialami tokoh tersebut. Peristiwa itu dapat berupa
pengalaman tokoh, peranan tokoh dalam peristiwa tertentu, atau
masalah yang dihadapi dalam pencapaian tujuan tokoh tersebut.
3. Reorientasi, adalah salah satu bagian terakhir dalam cerita atau
penutup cerita yang berisi mengenai pandangan penulis terhadap
tokoh yang diceritakan. Reorientasi ini bersifat opsional,
maksudnya adalah bagian yang boleh dicantumkan atau tidak pun
tidak jadi masalah.

- Latihan 3
Buatlah biografi singkat tokoh nasional atau daerah yang berjuang
melawan Penjajahan. Adapun biografi tersebut harus memenuhi
empat poin penting, yaitu masa kecil tokoh, pemikiran tokoh, spirit
atau semangat yang dibangun oleh tokoh, dan hasil perjuangan tokoh.
Selain itu, biografi yang dibuat harus mencantumkan sumber rujukan.
Jawab

BIOGRAFI IR. SOEKARNO

Kelahiran
Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1984)
karya Cindy Adams, Soekarno dilahirkan pada 6 Juni 1901 di
Surabaya.
Soekarno merupakan anak kedua dari Raden Soekemi Sosrodihardjo
dan Ida Ayu Nyoman Rai. Beliau memiliki satu orang kakak
perempuan bernama Raden Soekarmini.
Pada awal kelahirannya, Soekarno diberi nama Kusmo Sosrodihardjo.
Karena semasa kecil sering sakit-sakitan akhirnya namanya diubah
menjadi Soekarno saat berusia lima tahun. Nama tersebut diambil dari
cerita pewayangan, yakni Karna.
Soekarno lahir dari perpaduan antara bangsawan kelas priyayi dari
sang ayah dan keluarga Brahmana dari sang ibu yang taat beribadah.
Sehingga membuat Soekarno memiliki kultur dan kepercayaan yang
kuat.

Pendidikan
Dilansir dari buku Soekarno Hatta Ada Persamaan dan Perbedaannya
(1983) karya Tamar Djaya, pada 1907 Soekarno masuk sekolah dasar
atau Sekolah Rakyat (SR) di Tulung Agung bersama kakeknya.

Pada saat sekolah dasar, Soekarno memang bukan golongan murid


yang rajin. Hal ini karena dirinya kurang berminat belajar di sekolah
tersebut.
Dibandingkan menghapal pelajaran sekolah, Soekarno lebih senang
menghapal cerita pewayangan, khususnya Baratayuda.
Pada tahun 1908, Soekarno masuk ke Sekolah Dasar di HIS, kemudian
melanjutkan ke Europesche Legore School (ELS) di Mojokerto pada
tahun 1913.
Ayahnya mendidik Soekarno dengan disiplin tinggi, sehingga
Soekarno dituntut untuk terus belajar membaca dan menulis. Usaha
tersebut membuat Soekarno termasuk murid yang unggul.
Setelah lulus dari ELS, Soekarno melanjutkan studinya ke Hogere
Burger School (HBS) di Surabaya pada 1916. Soekarno menyelesaikan
sekolahnya di HBS pada 1921.
Niatnya untuk meneruskan pendidikan di Negeri Belanda ternyata
tidak mendapat restu dari sang ibu.
Akhirnya Soekarno mendaftarkan dirinya sebagai mahasiswa di
Tachnische hoge School (THS) yang saat ini bernama Institut Teknologi
Bandung (ITB). Lulus dengan gelas Insinyur Teknik pada 25 Mei 1928.

Perjuangan Soekarno
Nasionalisme Soekarno mulai tumbuh pesat ketika bersekolah di Surabaya
dan tinggal di rumah Tjokroaminoto. Di sana Soekarno mulai berkenalan
dengan pemikiran barat dan pemikiran Islam.
Pada 4 Juli 1927, Soekarno memutuskan untuk merumuskan ajaran
Marhaenisme dan mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI).
Usaha yang dilakukan Soekarno membuat PNI tumbuh dan
berkembang di Jawa maupun diluar Jawa. Akibatnya Belanda
menangkap Soekano dan memenjarakannya di penjara Sukamiskin,
Bandung pada 29 Desember 1929.
Menurut buku Perjuangan dan Pengasingan Pejuang Indonesia (1986) oleh
Sagimun, karena kemarahan Belanda, PNI dibubarkan pada 19430 dan diganti
namanya menjadi Partindo. Setelah bebas, Soekarno bergabung dengan
Partindo dan memimpinnya.
Hal ini mengakibatkan dirinya kembali ditangkan Belanda dan
dibuang ke Ende, Flores pada 1933. Empat tahun kemudian
dipindahkan ke Bengkulu.
Di Bengkulu Soekarno berhasil kabur dan menuju Padang. Kemudian
menyeberangi Selat Sunda dan kembali ke Jakarta pada Juli 1942.
Perjuangan panjang Soekarno tidak sia-sia untuk membuat Indoensia
merdeka dari penjajahan. Bersama dengan Bung Hatta, Soekarno
memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17
Agustus 1945.

Sakit dan Meninggal


Kesehatan Soekarno mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Setelah
bertahan selama lima tahun dengan penyakitnya, Soekarno meninggal
dunia di RSPAD pada tanggal 21 Juni 1970.
Soekarno disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di
Blitar dekat makan ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai.
Presiden Soeharto memberikan gelar Pahlawan Proklamator kepada
Soekarno pada peringatan Hari Pahlawan tahun 1986 berdasarkan
Keppres 81/1986.

(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai


ketepatan hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)

Setelah kalian selesai mengerjakannya,


temuilah guru untuk menilai ketepatan hasil kerjamu!

d. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2,
dan 3 isilah tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi
yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan
materi pada UKBM ini.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah kalian sudah mengerti tentang tokoh


nasional dan daerah dalam memperjuangkan ✓
kemerdekaan Indonesia?

2 Apakah kalian sudah mengerti tentang peran


tokoh nasional dan daerah dalam ✓
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia?

3 Apakah kalian sudah mengerti tentang


biografi tokoh? ✓

4 Apakah kalian sudah dapat membuat biografi


salah satu tokoh pejuang nasional atau daerah ✓
yang berjuang melawan penjajahan ?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka


pelajarilah kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1,
2, dan 3 yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau
teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila
kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Dimana Posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi mengembangkan pendapat
dalam teks eksposisi dalam rentang 0-100, tuliskan ke dalam kotak yang
tersedia.

95

Yuk cek pemahamanmu terhadap materi ini!


Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi materi proses masuk dan
berkembangnya kolonialisme bangsa Eropa di Indonesia, maka kerjakan soal
berikut secara mandiri di buku kerja kalian.
LATIHAN SOAL-SOAL

1. Perhatikan gambar berikut ini!

Bagaimana peran tokoh tersebut dalam memperjuangkan kemerdekaan


Indonesia?
Jawab
Sutan Syahrir bersama Mohammad Hatta memimpin Partai Nasional
Indonesia (PNI Baru) pada 1932. Kegiatan Syahrir dan Hatta di PNI baru
membuat pemerintah kolonial Belanda lebih mengawasi secara ketat aktifitas
partainya. Pergerakan yang mereka buat dinilai lebih radikal dengan
mobilisasi massa besar-besaran. Tekadnya yang kuat merebut kemerdekaan dari
kolonialisme membuat Syahrir melakukan pergerakan ‘di bawah tanah’ dengan
membangun jaringan untuk mempersiapkan diri merebut kemerdekaan.
Peranan yang dimiliki oleh Sutan Syahrir dalam persiapan kemerdekaan
Indonesia adalah melakukan kegiatan penculikan bertujuan untuk menculik
Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dikarenakan Sutan Syahrir telah
mengetahui kekalahan Jepang dengan cara mendengar berita yang berasal
dari stasiun radio yang berasla dari luar negeri. Kemudian ia bersama dengan
rekan-rekannya membawa Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ke wilayah
Rengasdengklok dengan tujuan untuk mempercepat kemerdekaan dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan yang dilakukan oleh Sutan Syahrir tersebut berguna untuk
melakukan pemaksaan guna menyegerakan kemerdekaan yang dimiliki oleh
Indonesia. Akan tetapi, dalam kegiatan tersebut pula terdapat penolakan
yang dilakukan oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dikarenakan mereka
ingin mendapatkan info dari Jepang terlebih dahulu ketika akan melakukan
pelaksanaan kemerdekaan di Indonesia sesuai dengan prosedur yang ada.
Namun akhirnya peristiwa Rengasdengklok tetap berguna untuk memajukan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pasca kemerdekaan Indonesia, Sutan Syahrir dipercaya menjadi Perdana
Menteri pertama Republik Indonesia. Ia menjabat sebagai menteri termuda di
dunia dengan usia 36 tahun. Bahkan, beliau juga rangkap jabatan sebagai
Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri pada saat itu.
Sutan Syahrir juga dikenal sebagai sosok penting dalam perumusan
kemerdekaan Indonesia. Ia juga merupakan perangcang dari perubahan
kabinet presidensil menjadi kabinet parlementer di Indonesia.

2. Bagaimana kehidupan Laksamana Maeda setelah Indonesia merdeka?


Jawab
Nama Laksamana Muda Maeda boleh saja harum dalam catatan sejarah Indonesia.
Namun hal tersebut bertolak belakang dengan kehidupannya sebagai warga Jepang,
terutama sebagai perwira tinggi Angkatan Laut negeri matahari terbit itu. Usai
Proklamasi kemerdekaan Indonesia, Jepang harus angkat kaki dari tanah air. Dari situ
menjadi titik awal hancurnya karier militer dan politik Laksamana Maeda.
Usai Indonesia merdeka, Laksamana Maeda ditangkap sekutu dan dijebloskan ke
penjara hingga tahun 1947. Dia dianggap sebagai pengkhianat sekutu karena
membantu mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, negara yang sedang dijajah
Jepang dan diincar sekutu. Ternyata hukuman yang harus diterima Maeda tak hanya
sampai di penjara. Sepulangnya ke Jepang, Maeda diseret ke Mahkamah Militer.
"Setelah kembali ke Tokyo, ayah saya menghadapi pengadilan Mahkamah Militer,"
kata putra Laksamana Maeda, Nishimura Maeda, saat berbincang di Museum
Perumusan Naskah Proklamasi, Jl Imam Bondjol, Jakpus, Minggu (16/8/2015).
Nishimura berada di Jakarta dalam agenda Napak Tilas Proklamasi yang diadakan
museum di bawah Ditjen Kebudayaan, Kemdikbud, itu. Nishimura mengaku telah
dihubungi Komunitas Majapahit sejak beberapa tahun lalu. Nishimura bercerita,
ayahnya dinyatakan tidak bersalah oleh Mahkamah Militer Jepang. Namun, Maeda
malah memilih mundur dari dunia militer dan menjadi rakyat biasa. "Ayah saya
dinyatakan bebas dan memutuskan untuk mundur dari politik dan militer. Setelah itu
menjalani hidup sebagai rakyat biasa," kata Nishimura dalam bahasa Jepang yang
kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Putra Laksamana Maeda itu membantah saat ayahnya disebut diseret ke Mahkamah
Militer Jepang karena membantu mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Menurutnya, Maeda memang telah lama diincar untuk dijadikan kambing hitam
kegagalan Jepang. "Beliau diperkarakan bukan karena membantu Indonesia, tapi dari
dulu ditarget sebagai petinggi militer dan harus dipersalahkan," tutur Nishimura
yang datang untuk melihat rumah ayahnya yang dijadikan tempat perumusan Teks
Proklamasi itu.
Laksamana Maeda sangat dekat dengan Soekarno. Beberapa kali Soekarno
mengunjunginya. Maeda pun sering pergi ke Jakarta. "Bapak saya sakit, Bung Karno
sempat menjenguk waktu itu. Dan setelah menjalani kehidupan sebagai rakyat biasa,
bapak saya beberapa kali datang ke Indonesia. Dan dia tidak pernah bercerita, apa
yang dia lakukan di Jakarta," katanya.

3. Bagaimana peranan tokoh-tokoh daerah dalam perjuangan kemerdekaan


Indonesia?
Jawab
Peranan tokoh-tokoh daerah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tersebar di
banyak daerah Nusantara, dan ternyata walaupun proklamasi kemerdekaan telah
dibacakan, Indonesia belum 100% bebas dari penjahan.

SEMOGA SUKSES,
KALIAN ADALAH GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER

Anda mungkin juga menyukai