Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROKLAMATOR DAN PERAN PARA TOKOH


SEKITAR PROKLAMASI

KELOMPOK 7

NAMA : EFRILYA ANISYA PUTRI


EXWIN KAHARAP

KELAS : XI MIPA 2

SMAN 3 PALANGKA RAYA


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memberikan berkatnya kepada kami dalam menulis makalah ini, kami harapkan
saran dan kritiknya apabila banyak kekurangan pada makalah yang kami buat.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita bersama

Palangka Raya. Januari 2022

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………….3
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………3
C. TUJUAN……………………………………………………………………….3

BAB II PEMBAHASAN
A. PERAN PROKLAMATOR
1. Ir. Soekarno…………………………………………………………….4
2. Drs. Moh. Hatta………………………………………………………...5

B. PERAN PARA TOKOH SEKITAR PROKLAMASI


1. Ahmad Soebardjo………………………………………………………6
2. Sukarni Kartodiwiryo…………………………………………………..7
3. Sayuti Melik……………………………………………………………7
4. Burhanuddin Mohammad Diah.……………………………………..…8
5. Latief Hedraningrat…………………………………………………….8
6. S. Suhud………………………………………………………………..8
7. Suwiryo………………………………………………………………...9
8. Muwardi………………………………………………………………..9
9. Sutan Syahrir…………………………………………………………...9
10. Frans Sumarto Mendur………………………………………………..10
11. Syahruddin…………………………………………………………….10
12. F. Wuz dan Jusuf Ronodipuro………………………………………….10
13. Lambertus Nicodemus Palar……………………………………………11
14. Sumitro Djojohadikusumo……………………………………………...11

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN…………………………………………………………………12
B. SARAN…………………………………………………………………………12

2
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peristiwa sejarah tidak dapat dilepaskan dari unsur, waktu, ruang dan
manusia. Manusia dalam peristiwa sejarah disebut tokoh sejarah; tokoh
sejarah dapat dapat berperan sebagai pelaku maupun saksi. Begitu pula pada
peristiwa proklamasi kemerdekaan indonesia. kita sadar bahwa proklamasi
kemerdekaan bukan perjuangan orang per orang, tetapi perjuangan seluruh
bangsa Indonesia. Kita perlu memahami perjuangan mereka, karena mereka
berjuang untuk bangsa Indonesia, yang berarti untuk kehidupan kita sekarang
dan generasi penerus bangsa Indonesia

Dengan memahami bagaimana mereka berjuang, akan memberikan inspirasi


kepada kita untuk menghargai mereka dan mendorong kita berjuang lebih giat
untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Banyak tokoh yang
berperan penting dalam peristiwa sejarah tersebut. Oleh karena itu, kita akan
membahas sebagian tokoh yang terlibat dalam perjuangan proklamasi
kemerdekaan bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Proklamator dan Peran Para Tokoh Sekitar
Proklamasi ini adalah sebagai berikut:
1. Siapa saja dan bagaimana peran sang proklamator sekitar proklamasi?
2. Siapa saja dan bagaimana peran para tokoh sekitar proklamasi?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Proklamator dan Peran
Para Tokoh Sekitar Proklamasi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran sang proklamator sekitar proklamasi.
2. Untuk mengetahui peran para tokoh sekitar proklamasi.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Peran Proklamator.
Proklamator adalah tokoh yang memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Tokoh yang disebut proklamator adalah Ir. Soekarno dan Moh.
Hatta. Keduanya memiliki peran penting saat memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945.

1. Ir. Soekarno
Sukarno atau Bung Karno, lahir di Surabaya tanggal 6 Juni 1901.
Sudah aktif dalam berbagai pergerakan sejak menjadi mahasiswa di
Bandung. Tahun 1927. Kemudian pada zaman Jepang, ia pernah menjadi
ketua Putera, Chuo Sangi In dan PPKI, serta pernah menjadi anggota
BPUPKI. Begitu tiba di tanah air, dari perjalanannya ke Saigon, Sukarno
menyampaikan pidato singkat.
Isi pidato itu antara lain, pernyataan bahwa Indonesia sudah merdeka
sebelum jagung berbunga. Hal ini semakin membakar semangat rakyat
Indonesia. Bersama Moh. Hatta, Sukamo menjadi tokoh sentral yang terus
didesak oleh para pemuda agar segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia, sampai akhirnya ia harus diungsikan ke Rengasdengklok.
Sepulangnya dari Rengasdengklok ia bersama Moh. Hatta dan Ahmad
Subarjo merumuskan teks proklamasi, dan menuliskannya pada secarik
kertas. Sukarno bersama Moh. Hatta diberi kepercayaan untuk
menandatangani teks proklamasi tersebut. Pada peristiwa 17 Agustus 1945
Soekarno diberi kepercayaan untuk membacakan teks proklamasi sebagai
pernyataan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu ia dijuluki "Sang
Proklamator".

4
2. Drs. Mohammad Hatta.

Tokoh lain yang sangat penting dalam berbagai peristiwa sekitar


proklamasi adalah Drs. Moh. Hatta. la dilahirkan di Bukittinggi tanggal 12
Agustus 1902. Sejak menjadi mahasiswa di luar negeri, ia sudah aktif dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia menjadi salah seorang pemimpin
dan ketua Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda. Setelah di tanah air, ia
aktif di PNI bersama Bung Karno. Setelah PNI dibubarkan, Hatta aktif di
PNI Baru.
Pada masa pendudukan Jepang, ia menjadi salah seorang pemimpin
PUTERA, menjadi anggota BPUPKI dan wakil ketua PPKI. Saat menjabat
sebagai wakil PPKI, Moh. Hatta dan Sukarno menjadi dwi tunggal yang sulit
dipisahkan. Bersama Bung Karno, ia juga pergi menghadap Terauchi di
Saigon. Setelah pulang, Moh. Hatta menjadi salah satu tokoh sentral yang
terus didesak para pemuda agar bersama Sukarno bersedia menyatakan
proklamasi Indonesia secepatnya.
Moh. Hatta melibatkan diri secara langsung dan ikut andil dalam
perumusan teks proklamasi. Ia juga ikut menandatangani teks proklamasi.
Pada peristiwa detik-detik proklamasi, Moh. Hatta tampil sebagai tokoh
nomor dua dan mendampingi Bung Karno dalam pembacaan teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, ia juga dikenal sebagai
pahlawan proklamator.

5
B. Peran Para Tokoh Sekitar Proklamasi

Peristiwa proklamasi kemerdekaan erat dengan keberadaan tokoh yang


berperan sebagai proklamator. Dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta merupakan proklamator. Meskipun
demikian, peran proklamator tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa peran
tokoh-tokoh lainnya. Siapa sajakah tokoh yang berperan dalam peristiwa
sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

1. Ahmad Soebardjo

"Saya menjamin bahwa tanggal 17 Agustus 1945 akan terjadi


proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Kalau saudara-saudara ragu,
nyawa sayalah yang menjadi taruhannya. Pernyataan tersebut dikemukakan
Ahmad Soebardjo dalam peristiwa Rengasdengklok. Melalui pernyataan
tersebut, Ahmad Soebardjo berusaha membujuk golongan muda untuk
mengembalikan Soekarno dan Hatta ke Jakarta agar dapat mempersiapkan
proklamasi kemerdekaan. Pernyataan Ahmad Soebardjo tersebut
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bersama. Peran Ahmad
Soebardjo dalam rangkaian peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
yaitu turut menyumbangkan Kemerdekaan Indonesia naskah Proklamasi
Soekarno membacakan Sang Proklamator.
Peran penting Ahmad Soebardjo pada peristiwa sekitar proklamasi
kemerdekaan ditunjukkan saat menjadi mediator antara golongan muda dan
Soekamo Hatta dalam peristiwa Rengasdengklok. Selanjutnya, Ahmad
Soebardjo turut menyumbangkan pemikirannya dalam naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Kalimat "Kami bangsa Indonesia dengan ini
menyatakan kemerdekaannya" dalam naskah proklamasi kemerdekaan
merupakan bush pemikiran Ahmad Soebardjo. Ahmad Soebardjo tidak dapat
menyaksikan langsung peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada
17 Agustus 1945. Meskipun demikian, berbagai perannya dalam peristiwa
sekitar proklamasi kemerdekaan menjadi penting bagi bangsa Indonesia.

6
2. Sukarni Kartodiwiryo

Sukarni Kartodiwirjo merupakan tokoh di balik tanda tangan kedua


tokoh tersebut. Tokoh golongan muda yang lahir di Blitar pada 14 Juli 1916
ini merupakan penengah dalam perdebatan mengenai tokoh yang berhak
menandatangani naskah proklamasi. Ia mengusulkan Soekarno dan Hatta
sebagai wakil bangsa Indonesia untuk menandatangani naskah proklamasi
kemerdekaan. la berpendapat Soekarno dan Hatta merupakan tokoh utama
bangsa Indonesia sehingga berhak mewakili bangsa Indonesia. Usul ini pun
disetujui para peserta rapat penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan.
Sukarni dikenal sebagai tokoh golongan muda yang kritis dan cerdas.
Sejak muda Sukarni sudah aktif dalam pergerakan politik. Pada masa
pendudukan Jepang Sukarni bekerja pada kantor berita Domei. Sukarni juga
aktif dalam gerakan pemuda sehingga ia pernah menjadi pemimpin gerakan
pemuda yang berpusat di Asrama Pemuda Angkatan Baru di Menteng Raya
31, Jakarta. Bahkan, Sukami merupakan salah satu tokoh pencetus ide
pengamanan Soekarno-Hatta dalam peristiwa Rengasdengklok. Ia juga
berperan penting dalam proses penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.

3. Sayuti Melik

Tokoh yang lahir pada tanggal 25 November 1908 di Yogyakarta


ini, berperan dalam pencatatan hasil diskusi susunan teks proklamasi. la
yang mengetik teks proklamasi yang dibacakan Sukarno-Hatta. Sejak
muda, Sayuti Melik sudah aktif dalam gerakan politik dan jurnalistik.
Tahun 1942 menjadi pemimpin redaksi surat kabar Sinar Baru Semarang.
Nama tokoh semakin mencuat pada sekitar Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Ia telah menyaksikan penyusunan teks proklamasi di ruang
makan rumah Maeda. Bahkan akhirnya ia dipercaya untuk mengetik teks
proklamasi yang ditulis tangan oleh Sukarno.

7
4. Burhanuddin Mohammad Diah

Burhanuddin Mohammad Diah lahir di Kotaraja pada tanggal 7


April 1917. Ia berbakat di bidang jurnalistik. Sejak tahun 1937 sudah
menjadi redaktur berbagai surat kabar. Pada awal pendudukan Jepang, ia
bekerja pada radio militer. Pada tahun 1942-1945, in bekerja sebagai
wartawan pada harian Asia Raya.
Pada sekitar peristiwa proklamasi, B.M. Diah sudah menjadi
wartawan yang terkenal. Pada malam sewaktu akan diadakan perumusan
teks proklamasi, B.M. Diah banyak melakukan kontak dengan pemuda,
yaitu untuk datang ke rumah Maeda. la salah seorang pemuda yang ikut
menyaksikan perumusan teks proklamasi. Ia juga sangat berperan dalam
upaya penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

5. Latif Hendraningrat
Latif Hendraningrat adalah salah seorang komandan Peta. Pada saat
pelaksanaan proklamasi, ia merupakan salah satu tokoh yang cukup sibuk.
Ia menjemput beberapa tokoh penting untuk hadir di Pegangsaan Timur
No. 56. Misalnya ia harus mencari dan menjemput Moh. Hatta. Pada saat
pelaksanaan proklamasi, setelah menyiapkan barisan, ia mempersilahkan
Soekarno membacakan teks proklamasi. Kemudian, Latief Hendraningrat
dengan dibantu S. Suhud mengibarkan Sang Saka Merah Putih, dan yang
membantu membawakan bendera Merah Putih adalah SK. Trimurti.

6. S. Suhud
Pengibaran bendera Merah Putih merupakan salah satu agenda
dalam upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Oleh karena itu, S. Suhud diminta mencari tiang bendera untuk
mengibarkan bendera Merah Putih. Oleh karena gugup dan tergesa-gesa,
tiang yang digunakan hanya sebatang bambu, padahal tidak terlalu jauh
dari kediaman Soekarno terdapat tiang bendera dari besi. Meskipun
demikian, upacara proklamasi kemerdekaan tetap berlangsung dengan
sakral dan khidmat, Bersama Latief Hendraningrat, S. Suhud bertugas
mengibarkan bendera Merah Putih dalam upacara Proklamasi 17 Agustus
1945.

8
7. Suwiryo
Dalam upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ada satu tokoh
yang ikut memberikan pidato sambutannya. Tokoh tersebut adalah
Suwirjo, Wakil Wali Kota Jakarta. Suwiryo lahir di Wonogiri pada 17
Februari 1903. Sejak masa pergerakan nasional, Suwiryo aktif dalam
berbagai perhimpunan pemuda salah satunya Jong Java.
la bahkan sempat tergabung dalam keanggotaan Partindo,. Pada
peristiwa proklamasi kemerdekaan, Suwiryo berperan sebagai ketua
penyelenggara upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena
itu, ia sangat sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam
upacara tersebut, termasuk pengadaan mikrofon dan pengeras suara.

8. Muwardi
Tokoh muda Muwardi, bertugas dalam bidang pengamanan jalannya
upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. la telah menugaskan anggota
Barisan Pelopor dan Peta untuk menjaga keamanan di sekitar kediaman
Bung Karno. Setelah upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia juga
membagi tugas kepada para anggota Barisan Pelopor dan Peta untuk
menjaga keamanan Bung Karno dan Moh. Hatta.

9. Sutan Syahrir
Tokoh ini pada zaman pendudukan Jepang memilih aktif dalam
gerakan bawah tanah bersama beberapa pemuda yang lain. Sutan Syahrir
lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada tanggal 5 Maret 1909.
Setelah lulus di HIS (SD sekarang), ia melanjutkan ke MULO (SMP) di
Medan. Kemudian ia melanjutkan studi di AMS atau SMA sekarang, di
bagian A di Bandung.
Setelah itu, ia aktif dalam berbagai organisasi. Bahkan ikut mendirikan
Jong Indonesia. Di masa penjajahan Belanda, ia sudah militan dalam
pergerakan politik. Ia juga pernah ditangkap pada tahun 1934. Ia
dipenjarakan di Cipinang, kemudian bersama Drs. Moh. Hatta dibuang ke
Digul, kemudian dipindah ke Banda Neira, Selanjutnya dipindah lagi ke
Sukabumi, Jawa Barat.
Pada masa akhir pendudukan Jepang dan menjelang proklamasi
termasuk pemuda yang aktif untuk ikut mendesak Bung Hatta dan Bung
Karno agar segera memerdekakan Indonesia, karena ia dapat
mendengarkan radio bahwa Jepang telah menyerah. Setelah merdeka,

9
pada awal perjuangan mempertahankan kemerdekaan Syahrir diangkat
sebagai Perdana Menteri RI.

10. Frans Sumarto Mendur


pada saat upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Frans Mendur
bersama kakaknya, Alex Mendur berhasil mengabadikan tiga momentum
penting dalam rangkaian peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Foto-foto tersebut yaitu foto Soekarno membacakan naskah proklamasi,
foto pengibaran bendera Merah Putih, serta foto suasana upacara dan para
pemuda yang menyaksikan pengibaran bendera. Beberapa saat setelah
momentum tersebut la abadikan, Frans Mendur ditangkap oleh tentara
Jepang dan dipaksa untuk menyerahkan film dari momentum proklamasi
tersebut. Akan tetapi, Frans Mendur telah mengubur negatif film dari
ketiga momentum tersebut di dalam tanah sehingga Jepang tidak
menemukan bukti saat menggeledahnya. Setelah lolos dari penggeledahan
yang dilakukan tentara Jepang, Frans Mendur mencetak film tersebut dan
mempublikasikannya.

11. Syahruddin
Syahruddin merupakan seorang wartawan Domei yang berperan
penting dalam penyebaran berita proklamasi kemerdekaan. Meskipun
kantor berita tersebut merupakan milik Jepang, semangat pemuda untuk
menyebarluaskan berita kemerdekaan Indonesia lebih besar daripada rasa
takut mereka kepada Jepang. Semangat tersebut juga ditunjukkan oleh
Syahruddin. Ketika menerima salinan naskah proklamasi, Syahruddin
dengan cani menyusup ke kantor berita Hoso Kanri Kyoku. Naskah
proklamasi kemudian diserahkan kepada Jusuf Ronodipuro untuk
disiarkan ke seluruh daerah dan luar negeri.

12. Wuz dan Yusuf Ronodipuro


Tokoh F. Wuz dan Yusuf Ronodipuro berperan penting dalam
penyebarluasan berita proklamasi. Kedua tokoh ini merupakan
penyiar-penyiar yang cukup berani dan tidak jarang mendapat ancaman
dari polisi militer kekaisaran Jepang.

10
13. Lambertus Nicodemus Palar
Lambertus Nicodemus Palar atau lebih dikenal dengan L.N. Palar
merupakan diplomat yang memperjuangkan agar kemerdekaan Indonesia
diakui dunia internasional. Pada 1947 Presiden Soekarno meminta L.N.
Palar untuk menjadi juru bicara Republik Indonesia di PBB. Pada akhir
tahun 1947 dibantu oleh Sudarpo, Soedjatmoko, dan Sumitro
Djojohadikusumo, Palar membuka kantor perwakilan Republik Indonesia
di New York, Amerika Serikat Sebelum pengakuan kedaulatan Republik
Indonesia pada 1949, Palar berstatus sebagai peninjau. Selanjutnya, pada
1950 Palar resmi menjadi wakil Republik Indonesia dengan status
keanggotaan penuh.

14. Sumitro Djojohadikusumo.


Begawan ekonomi Indonesia yang idealis ini selalu konsisten terhadap
sikapnya yang dianggap benar. Sumitro lahir di Kebumen, Jawa Tengah
29 Mei 1917. Ayahnya Margono adalah pendiri Bank BNI. Setelah
menamatkan sekolahnya di Hogere Burger School (HBS), ia langsung
berangkat ke Belanda. Ia juga pernah belajar di Barcelona dan Rotterdam
untuk mempelajari ekonomi. Dalam tempo tiga bulan ia telah berhasil
meraih gelar Bachelor of Arts (BA).
la juga pernah sekolah ekonomi di Universitas Sorbonne, Paris. Di
Paris Sumitro mulai masuk ke kelompok sosialis. Ia kemudian belajar
tentang konsisten pada prinsip hidup. pengabdian, perlawanan, dan
keadilan sosial. Sumitro kemudian ke Belanda untuk mendapatkan gelar
Master of Arts (MA). Bersama-sama dengan L.N. Palar, Sumitro
memperjuangkan RI melalui jalur diplomasi.

11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Proklamasi 17 Agustus 1945, besar bersama bangsa Indonesia.
Proklamasi 17 Agustus 1945 juga merupakan kehendak dari Tuhan
Yang Esa. Proklamasi 17 Agustus 1945 melibatkan peranan banyak
orang. Bahkan bukan hanya bangsa Indonesia, tetapi sebagian bangsa
lain juga bersimpati untuk perjuangan bangsa Indonesia.
Para tokoh memiliki peranan berbeda-beda dalam Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Mereka berperan sesuai dengan kemampuan
dan kesempatan yang harus dilakukan. Para tokoh pejuang itu
senantiasa rela berkorban dan tanpa pamrih untuk berjuang mencapai
kemerdekaan sehingga bangsa Indonesia bebas dari penjajahan. Mereka
bersatu saling bahu membahu bersama rakyat rela berkorban tanpa
pamrih untuk mempertahankan tanah air Indonesia.

B. Saran
Melakukan refleksi nilai-nilai kepahlawanan dari para tokoh dalam
memperjuangkan kedaulatan kemerdekaan Indonesia, merupakan
sesuatu yang sangat penting dan banyak pelajaran yang dapat kita
peroleh.

12

Anda mungkin juga menyukai