Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA
“Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945”

Disusun Oleh:
Nurul Hikmah

SMA NEGERI 1 CIKEUSAL


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul
“Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945” dengan baik dan tepat
waktu.
Sholawat serta salam kami tujukan kepada baginda Rasulullah SAW yang
telah menuntun umatnya kearah keselamatan hidup serta membawa petunjuk bagi
semua umat muslim.
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak,
dukungan yang telah diberikan pada penulis, dengan terselesaikannya makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang selalu mendoakan.
2. Ibu guru, selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi
kita semua dalam kegiatan belajar maupun pembelajaran.
Tak ada gading yang tak retak, kami selaku penulis mohon maaf apabila
ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan
saran untuk memperbaiki makalah yang kami buat agar dapat bermanfaat dan
menambah ilmu pengetahuan bagi kami. Amin

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
BAB II ISI
A. Peristiwa Penting Sekitar Proklamasi............................................ 2
B. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia................. 6
C. Proses Pembentukan Pemerintahan Pertama RI beserta
Kelengkapannya dalam Proklamasi............................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 9
B. Kritik Dan Saran............................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Proklamasi adalah sebuah pemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat.
Pemberitahuan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, menandakan suatu
ketetapan kebebasan bagi seluruh rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia menunjukkan keberanian dan sikap bangsa
Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.
Awalnya terdapat perbedaan sikap antara golongan tua dan gologan muda.
Golongan tua tidak mempersoalkan jika kemerdekaan adalah pemberian Jepang,
lain halnya dengan golongan muda yang mengagungkan kemerdekaan Indonesia
sebagai hasil perjuangan sendiri.
Perbedaan itu membuat para perjuangan nasionalis Indonesia bekerja
keras. Proklamasi bukan berarti perjuangan selesai, masih ada perjuangann yang
lebih berat lagi menanti yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu
sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan RI?
2. Bagaimana peranan Tokoh Proklamator dalam kemerdekaan Indonesia?
3. Bagaimana memperjuangkan kemerdekaan Indonesia?
4. Bagaimana Proses Pembentukan Pemerintahan Pertama beserta
Kelengkapannya dalam Proklamasi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI


1. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa bersejarah bagi bangsa
Indonesia. Peristiwa ini terjadi sehari sebelum kemerdekaan. Peristiwa ini
terjadi karena pertentangan antara golongan muda dan golongan tua dalam
menentukan waktu diproklamasikannya kemerdekaan Negara Republik
Indonesia. Golongan muda yang tergabung dalam Angkata Muda Indonesia
yang dipimpin oleh Chaerul Saleh telah mengetahui menyerahnya Jepang
tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945 mereka mengetahui
kekalahan Jepang melalui siaran rasio BBC di Bandung dan 15 Agustus.
Kemudian mereka mengadakan pertemuan, dan hasil pertemuan itu adalah
Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaanya. Mereka
berpendapat bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa termasuk
Indonesia, tanpa bergantung kepada bangsa dan negara manapun.
Pada hari yang sama Sokarno dan Moh. Hatta kembali ke tanah air
setelah memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekl
Terauchi di Saigon, Vietnam. Golongan tua yang dipimpin oleh Soekarno
dan Hatta lebih memilih melihat perkembangan selanjutnya, karena
proklamasi kemerdekaan harus terorganisasi dan melalui rapat PPKI tanggal
18 Agustus 1945 seperti yang telah disepakati dalam pertemuan di Saigon.
Pendapat itu tidak ditanggapi oleh golongan muda. Mereka tetap pada
prinsipnya, sehingga terjadi perbedaan paham antara golongan tua dan
golongan muda. Golongan muda memutuskan untuk mengamankan
Soekarno dan Hatta ke Luar kota, yakni ke Rengasdengklok sebelah timur
Jakarta. Diungsikannya kedua tokoh ini leh golongan muda bertujuan untuk
menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.
Golongan muda tetap memaksa kepada kedua tokoh itu untuk
melaksanakan proklamasi kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang dan

2
sesegera mungkin dikumandangkan. Namun, usaha para golongan muda ini
tidak berhasil. Kedua tokoh itu teap pada pendiriannya. Shodanco Singgih
yang berada di pihak golongan muda berbicara dengan Soekarno. Akhirnya
Soekarno bersedia untuk memproklamasikan kemerdekan Indonesi dengan
segera setelah kembali ke Jakarta. Berdasarkan pernyataan itu, Singgih
segera kembali ke Jakarta untuk menyampaikan rencana proklamasi kepada
kawan – kawannya.
Para tokoh lannya yang berada di Jakarta, yakni Ahmad Seobardjo
yang mewakili golongan tua dan Wikana yang mewakili golongan pemuda,
telah sepakat menentukan tempat dikumandangkannya proklamasi di
Jakarta. Atas kesepakatan itu kemudian Jusuf Kunto (golongan pemuda)
mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya pergi
menjemput Soekarno – Hatta. Pukul 17.30 WIB rombongan tiba di Jakarta
dengan selamat. Penyusunanteks proklamasi disepakati akan dilakukan di
rumah kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Rombongan yang tiba di
Jakarta langsung menuju urmah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam
Bonjol No. 1 (sekarang Perpustakaan Nasional, Depdiknas).
2. Penyusunan Tesk Proklamasi
Sebelum pembicaraan pembuatan naskah teks proklamasi dimulai,
Soekarno Hatta telah mengemui Mayor Jenderal Nishimura untuk menjajaki
sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan. Mereka ditemani oleh
Laksamana Tadashi Maeda. Singetada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi,
dan Miyoshi sebagai penerjemah. Dalam pertemuan itu disepakati agar
pemerintah Jepang tidak menghalangi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
yang akan dilakukan oleh rakyat Indonesia.
Setelah pertemuan itu, Soekarno Hatta kembali ke rumah
Laksamana Tadashi Maeda untuk menyusun naskah proklamasi
kemerdekaan Indonesia Miyoshi sebagai orang kepercayaan Nishimura
bersama tiga tokoh pemuda, yaitu Sukami, Soediro dan B.M Diah
menyaksikan Soekarno Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo membahas
perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Menjelang subuh,

3
naskah proklamasi yang masih berupa konsep yang ditulis oleh Soekarno
dibacakan dan dibahas kembali. Soekarno yang mendapat dukungan dari
Moh. Hatta menyarankan agar mereka bersama – sama menandatangani
naskah proklamasi selaku wakil bangsa Indonesia namun golongan pemuda
menentangnya.
Semula pembacaan teks proklamasi akan dibacakan di Lapangan
Ikada (sekarang bagian tenggara lapangan Monumen Nasional) atas usulan
Sukarni. Namun Soekarno khawatir akan terjadi bentrokan fisik antara
rakyat Indonesia dengan tentara Jepang maka diputuskan bahwa pembacaan
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan di rumah
kediaman Soekarno, yakni jalan Pegangasaan Timur No. 56 Jakarta pada
hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 wib.
3. Detik – Detik Proklamasi
Pada 17 Agustus 1945 menjelang fajar, teks proklamasi telah
diketik dan siap dibacakan. Dalam suasana pagi, para pemimpin bangsa
Indonesia masing – masing meninggalkan rumah Laksamana Tdashi maeda.
Mereka pulang ke rumah masing – masing untuk mempersiapkan diri dan
menuju rumah kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta (sekarang Jalan Proklamasi, Gedng Perintis Kemerdekaan) tepat
pukul 10.30 wib.
Namun, tanpa diduga pada hari itu yang bertepatan dengan bulan
Suci Ramadhan, barisan pemuda berbondong – bondong datang ke
Lapangan Ikada. Pihak Jepang telah mengetahui kegiatan para pemuda pada
malam perumusan teks Proklamasi. Tentara Jepang berusaha untuk
menghalang – halanginya dengan menjaga Lapangan Ikada.
Pemimpin Barisan Pelopor, Sudiro melaporkan keadaan tersebut
kepada dr.Muwardi (Kepala Keamanan Soekarno) Ia mendapat penjelasan,
bahwa proklamasi tidak dilaksanakan di Lapangan Ikada, tetapi di depan
rumah kediaman Soekarno. Sudiro segera kembali ke lapangan Ikada untuk
memberitahukan anak buahnya.

4
Sejak pagi hari, rumah Soekarno dipadati oleh massa pemuda.
Mereka berbaris untuk menjaga keamanan upacara pembacaan proklamasi,
dr. Muwardi meminta kepada beberapa orang anak buahnya untuk berjaga –
jaga di sekitar rumah Soekarno dan juga dibantu pasukan yang dipimpin
Cudanco Arifin Abdurahman.
Para pemimpin bangsa Indonesia menjelang Pukul. 10.00 telah
berdatangan ke Pegangangsaan Timur di antara mereka adalah :
Dr. Buntaran Martoatmodjo, Mr. Latuharhary, Anwar
Tjokroaminoto, Otto Iskandardinata, Sam Ratulangi, Mr. Sartono, Pandu
Kartawiguna, Dr. Muwardi, Mr. A. A Maramis, Abikusno Tjokrosuyoso,
Harsono Tjokroaminoto, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur, Sayuti
Melik, M. Tabrani, A.K Pringgodigdo, dll.

4. Isi Teks Proklamasi.


a. Naskah baru setelah mengalami perubahan
Di dalam teks proklamasi terdapat beberapa perubahan yaitu terdapat
pada:
 Kata tempoh diubah menjadi tempo
 Kata Wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi Atas nama
bangsa Indonesia
 Kata Djakarta, 17-8-05 diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 08
tahun '05
 Naskah proklamasi klad yang tidak ditandatangani kemudian menjadi
otentik dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta
 Kata Hal2 diubah menjadi Hal-hal

Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:


Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

5
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala
itu adalah tahun 2605.
b. Naskah Otentik
Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti
Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam
persiapan proklamasi.

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal² jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-'05
Wakil2 bangsa Indonesia.

B. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA


Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai
upaya, yaitu perlucutan senjata Jepang, menghadapi tentara sekutu dan NICA,
serta perjuangan politik untuk mendapatkan pengakuan internasional.
Kedatangan pihak sekutu ke Indonesia dengan tujuan melepaskan tawanan
perang tentara sekutu dari Jepang dan melucuti tentara Jepang pada awalnya
diterima dengan baik oleh rakyat Indonesia. Namun setelah tahu kedatangan
sekutu diboncengi oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration)
dengan tujuan Belanda ingin menguasai kembali wilayah Indonesia, akhirnya
terjadilah konflik di berbagai daerah di Indonesia. Pada masa itu Belanda
melalui pemimpin Van Mook membentuk Negara-negara bagian, yaitu NIT

6
(Negara Indonesia Timur), Negara Pasundan, Daerah Istimewa Borneo Barat,
Negara Madura, Negara Sumatra Timur, Negara Jawa Timur.
1. Perjuangan Bersenjata
a. Pertempuran Lima Hari di Semarang (14-19 Oktober 1945)
b. Peristiwa heroik di Surabaya
c. Bandung Lautan Api
d. Peristiwa Medan Area
e. Peristiwa Merah Putih di Menado
f. Pertempuran Ambarawa
g. Pertempuran Puputan Margarana di Bali
h. Pertempuran 11 Desember 1946 di Sulawesi Selatan
i. Agresi Militer Belanda II

2. Perjuangan Melalui Jalur Diplomasi (Perundingan).


a. Perundingan Soekarno – Van Mook
b. Pertemuan Sutan Syahrir – Van Mook Pertama
c. Perundingan Hooge Veluwe
d. Perundingan Linggarjati
e. Perundingan Renville
f. Perundingan Roem Royen
g. Perundingan Inter Indonesia
h. Perundingan KMB (Konferensi Meja Bundar)

C. PROSES PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN PERTAMA RI


BESERTA KELENGKAPANNYA
Negara RI yang dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada
kenyataannya belum sempurna sebagai suatu negara. Oleh karena itu langkah
yang diambil oleh para pemimpinnegara melalui PPKI adalah menyusun
konstitusi negara dan membentuk alat kelengkapannegara. Untuk itu PPKI
mengadakan sidang sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal 18 Agustus1945, 19
Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945. Sebelum rapat dimulai, muncul

7
permasalahanyang disampaikan oleh wakil dari luar Jawa, di antaranya Mr.
Latuharhary (Maluku), Dr. SamRatulangi (Sulawesi), Mr. Tadjudin Noor dan
Ir. Pangeran Noor (Kalimantan), dan Mr. I KtutPudja (Nusa Tenggara) yang
menyampaikan keresahan penduduk non-Islam mengenaikalimat dalam
Piagam Jakarta yang nantinya akan dijadikan rancangan pembukaan
danUndang Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Kalimat yang dimaksud
adalah:
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi para
pemeluknya”, serta-syarat seorang kepala negara haruslah seorang muslim”.
Untuk mengatasi masalah tersebut Drs. Mohammad Hatta beserta Ki
Bagus Hadikusumo, Wachid Hasyim, Mr. KasmanSingadimedjo, dan Mr.
Teuku Mohammad Hassan membicarakannya secara khusus. Akhirnya dengan
mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas dan menegakkan
NegaraRepublik Indonesia yang baru saja didirikan, rumusan kalimat
yang dirasakan memberatkanoleh kelompok non-Islam dihapus sehingga
menjadi berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa” dan syarat seorang kepala
negara adalah orang Indonesia asli.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari Jepang melainkan
hasil perjuangan dan kerja keras bangsa Indonesia.
Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi,
diantaranya: peristiwa Rengasdemgklok, pemyusunan teks proklamasi, dan
detik-detik priklamasi. Pada peristiwa Rengasdengklok, para pemuda
membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Mereka didesak
untuk segera memproklamasikan Indonesia merdeka.
Organisasi yang sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan
adalah BPUPKI dan PPKI. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman
Widyodiningrat, sedangkan PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno. BPUPKI telah
berhasil menyusun dasar negara dan rancangan UUD. Dalam sidangnya yang
pertama tanggal 18 Agustus 1945, PPKI telah menetapkan tiga keputusan
penting yaitu mengesahkan dan menetapkan UU RI, yang kemudian dikenal
sebagai UUD 1945, mengangkat presiden dan wakil presiden, dan membentuk
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Tokoh-tokoh penting dalam
peristiwa proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ahmad subardjo,
dan Fatmawati.
Belanda bermaksud kembali lagi ke daerah jajahannya,
kembali sehabis Perang Dunia II. Belanda datang ke Indonesia sebagai
pegawai-pegawai NICA yang bersama-sama dengan
Inggris mendarat pada tanggal 24 Agustus 1945.
Perkiraan Belanda ternyata meleset, karena menurut kenyataannya, RI
sudah diproklamasikan dan rakyat Indonesia pun dengan gigih menentang
penjajahan kembali oleh Belanda. Untuk memaksakan kehendaknya agar dapat
bercokol kembali di bumi Indonesia, Belanda melakukan agresi kepada bangsa
Indonesia. Adanya agresi Belanda mendapatkan perhatian dari dunia
internasional antara lain dari PBB.

9
Sepatutnyalah kita sebagai penerus bangsa Indonesia untuk terus
melanjutkan kehidupan Indonesia dengan tetap menjaga keutuhan bangsa
Indonesia.

B. KRITIK DAN SARAN


Bertolak dari peranan Para pahlawan yang begitu besar dalam
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia, penyusun memberikan kritik
dan saran sebagai berikut:
1. Kritik
Kritikan saya tujukan kepada masyarakat Indonesia yang tidak bisa
menghargai perjuangan Pahlawan, itu tercermin dari bagaimana mereka
seenaknya berbuat berbagai kerusuhan, tindak Korupsi, dan pembodohan
bangsa.
2. Saran
Saya Menyarankan kepada Pemimpin negeri ini untuk selalu
menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di
Indonesia, serta melakukan kajian-kajian tentang pembenahan sistem yang
ada sekarang agar Indonesia kedepannya menjadi lebih baik. Tentu hal ini
tidak boleh lepas dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang berbudi
luhur.

10
DAFTAR PUSTAKA

Buku pendidikan Pancasila


http://irwanseptiawan90.blogspot.co.id/2015/05/makalah-proklamasi-
kemerdekaan-zona.html
http://perjuangankemerdekaanindonesia.blogspot.co.id/

11

Anda mungkin juga menyukai