Anda di halaman 1dari 16

KD 3.

7 Menganalisis Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan


Pembentukan Pemerintahan Pertama RI serta Maknanya Bagi
Kehidupan Sosial, Budaya, Ekonomi, Politik dan Pendidikan Bangsa
Indonesia.
• Dapat Memahami
1. Latar Belakang Peristiwa Proklamasi
2. Peristiwa Proklamasi
3. Makna Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia
4. Dampak Proklamasi

 LATAR BELAKANG TERJADINYA PROKLAMASI

 1. Kekalahan Jepang dalam perang Asia Pasifik


 2. Perbedaan pendapat antara golongan tua dan
golongan muda
 3. Peristwa Rengasdengklok
 Latar belakang peristiwa proklamasi kemerdekaan

1. Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan


di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai
menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia.
Sehari kemudian  BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai",
berganti nama menjadi PPKI atau disebut juga Dokuritsu Junbi
Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan
dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9
Agustus1945, bom atom kedua dijatuhkan di
atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada
Amerika Serikat dan sekutunya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman
Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan
ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk
bertemu Marsekal Terauchi. Sementara itu di Indonesia, pada
tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita
lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para
pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan
kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang
diberikan sebagai hadiah Jepang.

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal


Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan
Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat
dilaksanakan dalam beberapa hari, berdasarkan tim PPK.Meskipun
demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24
Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke
tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang secara resmi menyerah
kepada Sekutu di kapal USS Missouri. Tentara dan Angkatan Laut
Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang berjanji akan
mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir
Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC.
Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan
muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru.
Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat
proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan
muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan
yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha
bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei)
untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan
Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke
kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara
(Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka
dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat.
Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus
keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan. Rapat
PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan
Hatta tidak muncul. Peserta BPUPKI Dalam perjalanan sejarah menuju
kemerdekaan Indonesia, dr. Radjiman adalah satu-satunya orang yang terlibat
secara akif dalam kancah perjuangan berbangsa dimulai dari munculnya Boedi
Utomo sampai pembentukan BPUPKI. Manuvernya di saat memimpin Budi
Utomo yang mengusulkan pembentukan milisi rakyat disetiap daerah di
Indonesia (kesadaran memiliki tentara rakyat) dijawab Belanda dengan
kompensasi membentuk Volksraad dan dr. Radjiman masuk di dalamnya sebagai
wakil dari Boedi Utomo.
Pada sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945, ia mengajukan pertanyaan “apa dasar
negara Indonesia jika kelak merdeka?” Pertanyaan ini dijawab oleh Bung Karno
dengan Pancasila. Jawaban dan uraian Bung Karno tentang Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia ini kemudian ditulis oleh Radjiman selaku ketua BPUPKI
dalam sebuah pengantar penerbitan buku Pancasila yang pertama tahun 1948 di
Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Terbongkarnya dokumen
yang berada di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi ini menjadi
temuan baru dalam sejarah Indonesia yang memaparkan kembali fakta bahwa
Soekarno adalah Bapak Bangsa pencetus Pancasila.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 ia membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke
Saigon dan Da Lat untuk menemui pimpinan tentara Jepang untuk Asia Timur
Raya terkait dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang menyebabkan
Jepang berencana menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, yang akan
menciptakan kekosongan kekuasaan di Indonesia. tidak tahu telah
terjadi peristiwa Rengasdengklok.
 Peristiwa Prolamasi Itu Seperti Apa?
 Kronologi Proklamasi Kemeerdekaan indonesia
Di ruang makan rumah laksamana Muda Maeda disusun
naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tiga Tokoh pemuda
yakni Sukarni, Sudiro, dan D.M. Diah menyaksikan Ir. Soekarno.
Drs. Moh. Hatta. dan Mr. Achmad Soebardjo membahas
perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan. Sedangkan tokoh-
tokoh lainnya baik, dari golongan tua maupun muda menunggu di
serambi depan. Ir. Soekarno menuliskan konsep Proklamasi
dengan sumbangan pemikiran dari Mr. Achmad Soebardjo dan
Drs. Moh. Hatta. Kalimat yang pertama yang berbunyi   “Kami
bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia”  berasal dari Achmad Subardjo. Kalimat kedua oleh
Soekarno yang berbunyi  “Hal- hal yang mengenai pemindahan
kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang
secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-
singkatnya”.  Kedua kalimat ini kemudian digabung dan
disempurnakan oleh Moh. Hatta sehingga berbunyi seperti teks
proklamasi yang kita miliki sekarang.
Setelah konsep teks Proklamasi ditunjukkan kepada yang
hadir maka terjadilah perbedaan pendapat, yakni siapa yang
menandatangani. Ir. Soekarno mengusulkan agar semua yang
hadir ikut menandatangani. Hal ini tidak disetujui para pemuda
karena menurut mereka pemudalah yang mewakili rakyat
sehingga berhak menandatangani. Sedangkan PPKI hanya wakil
pihak Jepang. Akan tetapi akhirnya tercapai kesepakatan atas usul
Sukarni bahwa yang menandatangani cukup Soekarno – Hatta
atas nama bangsa Indonesia.
Selanjutnya naskah itu diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa
perubahan. Setelah naskah Proklamasi Kemerdekaan selesai disusun pada
tanggal 17 Agustus 1945 dini hari maka masih timbul persoalan tentang
bagaimana caranya menyebarluaskan naskah tersebut ke seluruh
Indonesia. Sukarni melaporkan bahwa Lapangan Ikada (sekarang Monas)
sebagai tempat yang telah disiapkan untuk pembacaan teks proklamasi.
Namun setelah mendengar kabar bahwa lapangan Ikada telah dijaga oleh
tentara Jepang, Ir. Soekarno mengusulkan agar upacara proklamasi
dilakukan di rumahnya di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi bentrokan dengan pihak militer Jepang.
Usul ini disetujui dan akhirnya berlangsunglah upacara pembacaan naskah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
 Sebelum teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dibacakan, terlebih dahulu Soekarno menyampaikan
pidatonya, lengkapnya sebagai berikut.
Saudara-saudara sekalian! Saja sudah minta saudara-
saudara hadir di sini untuk menyaksikan satu peristiwa maha
penting dalam sedjarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita
bangsa Indonesia telah berdjoang untuk kemerdekaan tanah
air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombangnya
aksi kita untuk mentjapai kemerdekaan kita itu ada naik dan
ada turunnya, tetapi djiwa kita, tetap menudju ke arah tjita-
tjita. Djuga di dalam djaman Djepang usaha kita untuk
mentjapai kemerdekaan nasional tidak henti-henti. Di dalam
djaman Djepang ini, tampaknja sadja kita menjandarkan diri
kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya tetap kita menjusun
tenaga kita sendiri, tetap kita pertjaja kepada kekuatan
sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar
mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan
kita sendiri. Hanja bangsa jang berani mengambil nasib
dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnja.
Maka kami, tadi malam telah mengadakan musjawarah
dengan pemuka-pemuka rakjat Indonesia, dari seluruh
Indonesia. Permusjawaratan itu seia sekata berpendapat,
bahwa sekaranglah datang saatnja untuk menyatakan
kemerdekaan kita. Saudara-saudara! Dengan ini kami
njatakan kebulatan tekad itu. Dengarlah proklamasi kami:
Adapun acara sebenarnya yang direncanakan adalah sebagai berikut:
1.    Pembacaan Proklamasi. Disampaikan oleh Soekarno didahului pidato
singkat seperti di atas. Kemudian dilanjutkan dengan pidato singkat
penutup berbunyi sebagai berikut. Demikianlah, saudara-saudara! Kita
sekarang telah merdeka! Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air
kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara
Merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka kekal dan abadi. Insya Allah,
Tuhan memberkati kemerdekaan kita.
2.    Pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran dilaksanakan oleh Suhud
dan Latief Hendradiningrat. Namun secara spontan peserta menyanyikan
lagu Indonesia Raya, sehingga sampai sekarang pengibaran bendera Merah
Putih dalam setiap upacara bendera selalu diiringi dengan lagu Kebangsaan
Indonesia Raya. Bendera Merah Putih ini sebelumnya sudah dipersiapkan
dan dijahit oleh Ibu Fatmawati.
3.    Sambutan Wali Kota Suwirjo dan dr. Muwardi.
Kronologi menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
5    Agustus 1945    :    Ir. Soekarno, M uhammad Hatta, Radjiman
Wediodiningrat ke Saigon menemui PM. Koiso membahas kemerdekaan
RI pada tanggal 17 September 1945.
6     Agustus 1945    :    Hirosima dibom oleh Sekutu.
7     Agustus 1945    :    Jepang mengganti BPUPKI menjadi PPKI.
9     Agustus 1945    :    Nagasaki dibom oleh Sekutu, kemudian Ir.
Soekarno, Muhammad Hatta, Radjiman Wediodiningrat ke Dalat,
Vietnarn Selatan menemui Marsekal Terauchi, untuk menetapkan tanggal
kemerdekaan Indonesia yaitu sekitar 24 Agustus 1945, tanggal diajukan
karena serangan bom dari Sekutu.
10     Agustus 1945    :    Permintaan damai dari Jepang ditolak Sekutu.
14     Agustus 1945    :    Ir. Soekarno, Muhammad Hatta, Radjiman
Wediodiningrat kembali dari Dalat.

15     Agustus 1945    :    Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu,


berita kekalahan yang disembunyikan itu tersiar melalui radio DOMEI.
Golongan Muda yang mendengar pidato Hirohito dari radio DOMEI
adalah Sutan Syahrir. Penyerahan Jepang dilakukan di atas kapal
MISSOURI yang sedang berlabuh di Teluk Tokyo, 2 September 1945.
Terjadinya  Vacum of Power  di Indonesia.
16     Agustus 1945    :    Terjadi peristiwa Rengasdengklok.
17     Agustus 1945    :    Proklamasi Kemerdek aan Republik Indonesia,
Penyebarluasan berita Proklamasi.
18     Agustus 1945    :    Sidang PPKI yang pertama.
19     Agustus 1945    :    Sidang PPKI yang kedua.
22    Agustus 1945    :    Sidang PPKI yang ketiga.
1. Kekalahan Jepang dalam perang Asia Pasifik
• Amerika Serikat menjatuhkan bom di kota Hiroshima, Jepang.
• BPUPKI berganti nama menjadi PPKI untuk menegaskan keinginan
dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
• Amerika Serikat mengebom kota Nagasaki, Jepang
• Jepang menyerah pada Amerika Serikat.
• Soekarno, Hatta, dan Radjiman dikirim ke Dalat, Vietnam untuk
bertemu pihak Jepang melalui Marsekal Terauchi.
• Hasil pertemuan: pemerintah Jepang (Jenderal Kuniaki Koiso) akan
segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia
• Jepang menyerah kepada Sekutu.
• Sutan Syahrir mendengar lewat radio bahwa Jepang telah menyerah
pada Sekutu.

2. Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda


Setelah mendengar berita tersebut:
• Golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia karena saat itu sedang terjadi kekosongan
kekuasaan (Vacumm of Power).
• Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru karena tidak ingin terjadi
pertumpahan darah pada saat proklamasi.
• Golongan muda tidak menyetujuinya, mengingat PPKI adalah badan yang
dibentuk Jepang. Mereka ingin kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri,
bukan pemberian Jepang.
3. Peristiwa Rengasdengklok
 Puncak perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua
adalah rengasdengklok.
 Tujuan rengasdengklok adalah untuk menjauhkan Ir.Sukarno dan
Moh.Hatta dari pengaruh Jepang.
 Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945.
 Sudanco Singgih adalah orang yang menculik Sukarno Hatta dari Jakarta ke
Rengasdengklok dan diterima oleh Sudanco Singgih.
 Peristiwa ini berakhir pada tanggal 16 Agustus 1945.

Pembentukan PEMERINTAHAN PERTAMA NEGARA RI


1. Penyusunan Badan Pemerintahan dan Negara Indonesia
Sidang PPKI yang pertama 18 Agustus 1945 yang hasilnya:
a. Mengesahkan rancangan undang-undang menjadi UUD 1945.
b. Memilih Ir. Sukarno sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai wakilnya.
c. Pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat)untuk membantu tugas
presiden.
KNIP dibentuk sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk
menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasar kedaulatan rakyat.KNIP
dilantik di gedung Kesenian Pasar Baru,Jakarta dan diresmikan pada tanggal 29 Agustus
1945.
2. Penyusunan Kelengkapan Pemerintahan Indonesia
Sidang PPKI yang ke dua 19 Agustus 1945 yang hasilnya:
a. Menetapkan wilayah pembagian provinsi.(8 provinsi).Yaitu Jawa Tengah,Jawa
Timur,Borneo atau Kalimantan ,Sulawesi,Maluku,Sunda Kecil,Sumatra.
b. Menetapkan pembentukan departemen susunan kementerian (12 departemen)
c. Pembentukan tentara kebangsaaan sebagai alat keamanan negara.
Tentara Kebangsaan sebagai Alat Keamanan Negara
 1) BKR (Badan Keamanan Rakyat)
 Dibentuk tanggal 23 Agustus 1945
 2) TKR (Tentara Keamanan Rakyat)
 Dibentuk tanggal 5 Oktober 1945
 Panglima tertinggi TKR adalah jenderal Sudirman.
 3) TRI (Tentara Republik Indonesia)
 Dibentuk tanggal 25 Januari 1946
 4) TNI (Tentara Nasional Indonesia)
 Dibentuk tanggal 3 Juni 1947

 Perumusan teks proklamasi di laksanakan di rumah


Laksamana Maeda
 Tokoh yang hadir:
 Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ah,ad Subarjo, Sayuti
Melik, Sukarni, dan Sugiro
 Penyusun konsep teks proklamasi:
 Ir. Sokarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo.
 Pengetik teks proklamasi adalah Sayuti Melik.
 Teks proklamasi yang ditandatangani oleh Soekarno Hatta
dan diketik oleh Sayuti Melik disebut Naskah Proklamasi
Autentik/ resmi.
 Pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 03.00, tokoh- tokoh
yang berada di rumah Laksamana Maeda brhasil
merumuskan teks proklamasi
 Pembacaan teks proklamasi semula di lapangan ikada akhir
di ahlikan ke rumah Ir.Soekarno yaitu Jl. Pebangsaan
Timur 56 Jakarta

 Bidang Sosial

1. Rakyat Indonesia menjadi pribadi yang mandiri, cerdas dan


memiliki nilai-nilai budaya yang luhur .
2. Bangsa Indonesia mempunyai kedudukan yang sama /sederajat
dengan bangsa lain.
3. Proklamasi menjadikan perubahan dari bangsa merdeka.
Proklamasi memberikan rasa bebas dan merdeka dari belenggu
penjajahan. Jiwa rakyat Indonesia pun berubah menjadi
masyarakat yang bebas membangun kembali bangsa yang setelah
sekian lama dijajah dan porak poranda akibat peperangan,
khususnya jiwa mengisi kemerdekaan dengan kegiatan bermanfaat.
 Bidang Budaya
a. Negara Indonesia memiliki kebudayaan yang berasal dari bangsa itu
sendiri.
b. Kita juga dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sesuai dengan
nilai-nilai dan martabat bangsa Indonesia.
 Bidang Ekonomi

a. Negara Indonesia dapat mengatur perekonomian sendiri sesuai


UUD 1945 pasal 33.
b. Bangsa Indonesia harus mandiri/berdiri di atas kaki sendiri
(berdikari).
c. Bangsa Indonesia dapat merancang pembangunan demi
kesejahteraan.

 Bidang Politik
a. Bangsa Indonesia memiliki kedaulatan, bebas untuk menentukan nasib sendiri.
b. Negara Indonesia memiliki kedaulatan rakyat yaitu pengakuan dari rakyat
Indonesia mengakui adanya pemerintahan Indonesia sebagai kekuasaan.
 Bidang Pendidikan

 Rakyat Indonesia dapat menuntut ilmu guna meningkatkan martabat dan


intelektual agar tidak dijajah oleh bangsa lain lagi.

 Makna yang terkandung dalam naskah proklamasi:

1. Merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia.


2. Bangsa Indonesia terbebas dari belenggu-belenggu penjajahan.
3. Lahirnya tata hukun nasional dan tidak berlakunya tata hukum kolonial.
4. Merupakan jembatan emas menuju masyarakat yang adil dan makmur.
5. Menjadi pelopor bangsa Asia Afrika.

 Dampak Proklamasi:

1. Setiap daerah memulai gejolak kemerdekaan, dengan melucuti senjata


sekutu dan merebut paksa gedung gedung penting yang ada. Mereka
menyebarkan berita proklamsi hingga keluar negeri. India adalah negara
pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia dan ini memicu negara
lainnya untuk merdeka pula.
2. Menjadikan daerah dari Sabang sampai Merauke bersatu.
3. Indonesia punya negara sendiri yang bebas bernama NKRI dan diakui oleh
dunia.
4. Indonesia mendapatkan kemerdekaannya namun orang-orang Indonesia
masih merasa terjajah dalam perekonomian dan pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai