Anda di halaman 1dari 2

Tugas Sejarah

Uraikan kronologi singkat terjadinya Peristiwa sekitar Proklamasi dari segi tujuan, proses, dan
akhir peristiwa serta maknanya bagi bangsa Indonesia saat itu!

Kemerdekaan Indonesia ini tentunya memiliki makna yang sangat besar bagi seluruh warga
Indonesia karena kemerdekaan yang kita raih itu memiliki sejarah yang cukup panjang, yang banyak
menguras korban jiwa serta harta benda yang telah dilakukan oleh para pahlawan kita. Untuk mengenang
banyak jasa dari para pahlawan kita akan sedikit membahas proses proklamasi serta kemerdekaan dari
bangsa Indonesia. Awal mulanya dimulai dari berita dijatuhkannya bom tepat di 2 Kota yaitu Nagasaki
pada tanggal 6 Agustus 1945 serta Hiroshima pada 9 Agustus 1945 oleh Amerika Serikat. Sebenernya
Amerika Serikat tidak memilih Nagasaki sebagai kota yang akan dijatuhi bom atom. Kota yang
seharusnya dijatuhi bom atom pada waktu itu adalah kota Kokura, yang menjadi pusat persenjataan
Jepang. Namun, pada saat kota Kokura mau dijatuhi bom atom, kota tersebut malah tertutup awan. Hal ini
membuat pilot Amerika Serikat kesulitan melihat kota tersebut. Akhirnya kota Nagasaki menjadi pilihan
terakhir untuk dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat, karena kota tersebut terletak tidak jauh dari kota
Kokura.
Kedua peristiwa tersebut yang membuat Jepang menyerah kepada Amerika beserta sekutunya.
Setelahnya BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) berganti nama
menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945.
Panitia PPKI ini memiliki dua puluh satu orang dan diketuai oleh Soekarno. Tugas PPKI pada saat itu
adalah melanjutkan tugas BPUPKI untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia. Ir. Soekarno, Moh. Hatta
sebagai pimpinan PPKI bersama Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan
ke Dalat, Vietnam atau 250 km di timur laut Saigon yang merupakan pusat tentara Jepang untuk wilayah
Asia Tenggara. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengucapkan selamat pada Sukarno
dan Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. Jenderal Terauchi juga menegaskan kalau Jepang akan
memberikan kemerdekaan untuk Indonesia. Setelah bertemu dengan Jenderal Terauchi, Soekarno, Hatta,
dan Radjiman pun kembali ke Indonesia. Di Indonesia sendiri tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir
telah mendengar berita melalui radio bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu. Syahrir mengetahui
hal tersebut melalui siaran radio luar negeri, yang ketika itu terlarang. Berita tersebut akhirnya tersebar di
lingkungan para pemuda terutama para pendukung Syahrir.
Para pemuda seperti Amir Syarifuddin dan Sutan Sjahrir berpendapat kalau kekalahan Jepang ini
merupakan kesempatan besar Indonesia untuk mempercepat kemerdekaannya. Mereka berpikir kalau
Jepang sudah menyerah pada Sekutu, itu artinya Indonesia sedang mengalami kekosongan kekuasaan atau
vacum of power. Makanya menurut mereka, kemerdekaan Indonesia harus cepat-cepat diproklamasikan.
Di tanggal 16 Agustus 1945 gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh
Indonesia semakin memuncak dilancarkan oleh para pengikut Syahrir. Golongan muda yang dipimpin
oleh Wikana, Sukarni, dan Darwis pergi ke rumah Soekarno di jalan Pegangsaan Timur No. 56. Namun,
ternyata Soekarno justru marah besar pada mereka. Sambil menunjukkan lehernya, Soekarno
mengatakan, “Ini, goroklah leherku. Saudara boleh membunuh saya sekarang juga. Saya tidak bisa
melepas tanggung jawab saya sebagai ketua PPKI, karena itu akan saya tanyakan kepada wakil-wakil
PPKI besok.”
Karena perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda ini, maka golongan muda
sepakat untuk menculik Soekarno dan Hatta ke luar kota. Tujuan rencana penculikan ini adalah untuk
menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang dan mempercepat proklamasi kemerdekaan.
Golongan muda pada saat itu memilih Rengasdengklok, Karawang, sebagai tempat penculikan tersebut.
Mereka memilih Rengasdengklok karena tempat itu berada tidak jauh dari Jakarta dan keamanannya juga
terjamin oleh tentara PETA. Soekarno pun setuju untuk ikut golongan muda, dengan syarat, Fatmawati,
Guntur, dan Hatta juga ikut. Syarat dari Soekarno tersebut disetujui oleh golongan muda dan akhirnya
rombongan tersebut berangkat pada tanggal 16 Agustus 1945, pukul 04.00 WIB. Ahmad Soebardjo, dari
golongan tua, yang waktu itu mencari keberadaan Soekarno dan Hatta pun berangkat ke Rengasdengklok
untuk bertemu dan berunding dengan Soekarno dan Hatta. Akhirnya Soebardjo berjanji, dengan jaminan
nyawanya, ke golongan muda kalau proklamasi kemerdekaan Indonesia akan diumumkan keesokan
harinya, pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pada pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan
tersebut, akhirnya Soekarno dan Hatta dilepaskan oleh golongan muda dan sore harinya rombongan
tersebut kembali ke Jakarta untuk segera merumuskan naskah proklamasi.
Sehingga tepat di hari Jumat, 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibaca
oleh Ir. Soekarno yang pada kemudian hari menjadi Presiden Dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden
Indonesia yang pertama. Dimana isi teks proklamasi itu berbunyi:

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya.

Djakarta, 17 Agustus 1945


Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.

Karena itu kemerdekaan Indonesia yang sudah diraih dengan susah payah tersebut kita harus
pertahankan dengan baik agar kebebasan yang sudah kita raih dapat terlihat hasilnya di masa ini dan masa
depan.
Beberapa makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang perlu diketahui.
1. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia.
2. Proklamasi merupakan alat untuk mencapai tujuan negara dan cita-cita besar bangsa Indonesia.
3. Proklamasi sebagai titik puncak perubahan dari akhir perjuangan bangsa Indonesia melawan
penjajah.
4. Proklamasi sebagai sumber hukum bagi pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia.
5. Proklamasi menjadi pernyataan de facto.
6. Proklamasi menjadi tanda awal terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
7. Proklamasi menandai awal berlakunya hukum nasional dan akhir berlakunya hukum kolonial.
8. Proklamasi sebagai titik awal dari bebasnya penderitaan rakyat, mulai kemiskinan,
ketidakbebasan, kebodohan, hingga sistem kerja paksa.
9. Proklamasi merupakan jembatan emas menuju masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat.
10. Proklamasi sebagai pedoman untuk menjalin hubungan Internasional
11. Proklamasi telah menaikkan martabat bangsa.

Anda mungkin juga menyukai