Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SEJARAH INDNESIA

“PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA”

OLEH : LAILATUL MAS’ADAH

SMA ISLAMMIFTAHUL ULUM


KERTAGENATENGAH
KADUR
PAMEKASAN
Peristiwa Proklamasi :

Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebetulnya bagian dari pidato proklamasi yang disampaikan
oleh Ir.Soekarno sebagai wakil bangsa Indonesia.
Pada saat yang sama, dikibarkan bendera merah putih sebagai bendera negara dengan
dinyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan W.R Supratman.
Setelah melalui waktu yang sangat lama disertai pengorbanan besar seluruh rakyat Indonesia,
akhirnya kemerdekaan dapat diwujudkan.
Pada saat menjelang diproklamasikan kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 16 Agustus
1945 terjadi penculikan terhadap dua tokoh bangsa Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Drs.
Muhammad Hatta oleh para pemuda pejuang Indonesia.
Mereka dibawa dari Jakarta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Dikutip dari setneg.go.id, Rengasdengklok merupakan kota kecil dekat Karawang.
Selain itu, Rengasdengklok letaknya terpencil sekitar 15 km dari Kedunggede Karawang.
Dengan demikian, deteksi dengan mudah dilakukan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang
mendekati Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta maupun dari arah Bandung atau
Jawa Tengah.
Tujuan penculikannya adalah agar kedua tokoh penting ini terhindar dari pengaruh ancaman dan
tekanan pemerintah pendudukan Jepang.
Lalu, keesokan harinya kedua tokoh dikembalikan ke Jakarta dan diamankan di rumah
Laksamana Muda Tadashi Maeda.
Ia seorang tentara Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka.
Lalu, di rumah itulah naskah proklamasi dirumuskan oleh tiga orang pemimpin golongan tua,
yaitu Ir Soekarno, Drs. Muhammad Hatta, dan Mr.Achmad Soebardjo.
Golongan muda ada Sukarni, B.M. Diah, dan Mbah Diro.
Setelah selesai ditulis, naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik.
Menjelang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan Pegangsaan Timur 56 cukup
tegang dan sibuk.
Wakil Walikota, Soewirjo, memerintahkan kepada Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan
yang diperlukan seperti mikrofon dan beberapa pengeras suara.
Sedangkan Sudiro memerintahkan kepada S. Suhud untuk mempersiapkan satu tiang bendera.
Bendera disiapkan dan dijahit oleh Fatmawati.
Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar, karena kainnya berukuran tidak sempurna.
Kemudian Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta menandatanginya atas nama bangsa
Indonesia.
Sejak saat itu, bangsa Indonesia hidup merdeka dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Melalui proklamasi tersebut, bangsa Indonesia mengumumkan kepada seluruh dunia jika bangsa
Indonesia telah bebas dari penjajahan.
Proklamasi merupakan peristiwa besar bersejarah yang telah mengubah jalan sejarah bangsa
Indonesia itu berlangsung hanya satu jam, dengan penuh kehidmatan.
Meskipun sederhana, namun telah membawa perubahan yang luar biasa dalam perjalanan sejarah
bangsa Indonesia.
Keterangan :

Peristiwa Rengasdengklok adalah bagian sejarah Kemerdekaan Indonesia yang paling penting
dalahm sejarah.
Peristiwa ini terjadi pada 16 Agustus 1945 dan penuh dengan kisah perselisihan, pertentangan,
dan perbedaan pendapat antar dua generasi yaitu golongan tua dan golongan muda.
Para tokoh golongan muda itu terdiri dari Chaerul Saleh, Wikana, dan Sukarni yang menjadi
pelopor Peristiwa Rengasdengklok dan menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta untuk
segera memproklamirkan kemerdekaan.
Di antaranya juga ada D.N Aidit, Sidik Kertapati, AM. Hanafie, Jusuf Kunto, Sutan Syahrir,
Suwirjo, Moweardi, Kusnandar, Subianto, Margono, Abubakar, E. Sudeo, Armansyah, Subadi,
dan Darwis.
Sementara itu, golongan tua terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, serta Achmad Soebardjo.
Peristiwa Rengasdengklok terjadi pukul 03.00 WIB dengan menculik dan mengamankan
Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Karawang.
Golongan muda melakukan hal tersebut agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh
pemerintah Jepang dan bersedia untuk mempercepat pelaksanaan proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia.
Sementara golongan tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia.
Mereka inilah yang menjadi motor perjuangan kemerdekaan. Mereka yang memutuskan kapan
dan di mana proklamasi kemerdekaan dikumandangkan sehingga penting kiranya bagi golongan
muda untuk menyelamatkan golongan tua dari pengaruh Jepang yang dapat menghalangi
kemerdekaan Indonesia.
Keinginan golongan muda untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan ini kemudian
disampaikan ke golongan tua yang berujung pada penolakan Soekarno.
Alasannya adalah harus memenuhi kesepakatan yang telah dibuat oleh Marsekal Terauchi
melalui PPKI, masih ada beberapa persiapan yang harus dipersiapkan sebelum Indonesia benar-
benar memproklamasikan kemerdekaannya, serta Bung Karno belum yakin bahwa Jepang benar-
benar menyerah setelah mereka menyerah tanpa syarat pada Sekutu di tanggal 10 Agustus 1945.
Maka jika buru-buru memproklamasikan kemerdekaan ditakutkan justru akan menumbilan
pertumpahan darah yang semakin besar.
Penolakan inilah yang membuat golongan muda mempelopori Peristiwa Rengasdengklok.
Satu hari sebelum Peristiwa Rengasdengklok, Chaerul Saleh memimpin rapat di Pegangsaan
Timur, Jakarta, terkait kapan pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan.
Saat itulah ia mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan RI.
Sementara Wikana dan Darwis dikirim oleh para anggota muda lainnya untuk bertemu dengan
Soekarno dan Hatta, ia juga menuntu keduanya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
RI pada 16 Agustus 1945.
Di sisi lain, Suroto dan Subadio bersama para anggota golongan muda lainnya mulai menyusun
perenanaan penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, dan setelah dibuat, pada 16 Agustus
1945 pukul 06.00, Jusuf Kunto, Muwardi, Shodanco Singgih pun menjemput Soekarno-Hatta
untuk dibawa ke Rengasdengklok.
Soekarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh Sukarni dan Kusnandar.

Sebelum Peristiwa Rengasdengklok, Djohar Nur mengadakan rapat di Gedung Bakteriologi pada
15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB terkait pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia, ia
kemudian mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 pada 16 Agustus 1945 pukul 01.30 WIB dan
turut menyusun rencana penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.
Djohar Nur juga menghubungi kantor berita Domei dan juga Radio Hosokioku.
Sementara Subianto dan Margono turut mengadakan rapat di Gedung Bakteriologi pada 15
Agustus pukul 20.00 terkait pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Di sisi lain lagi, Sayuti Melik berperan dalam mendesak Soekarno-Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan dan ia jugalah yang mengetik teks proklamasi yang disusun
tidak lama setelahnya.
Sudiro yang juga turut mendesak, ia menjadi pengantar Soekarno-Hatta ke Jakarta saat kedua
tokoh penting tersebut berhasil diyakinkan.
Ketika diasingkan, Soekarno-Hatta akhirnya berhasil diyakinkan golongan muda dan langsung
menyusun naskah proklamasi, menandatanganinya, dan memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Diketahui, naskah proklamasi tersebut dibuat oleh Mohammad Hatta saat kembali ke Jakarta dan
menandatanganinya atas nama bangsa Indonesia.
Ada Achmad Soebardjo yang berperan menjadi memediasi antara golongan tua dan golongan
muda dalam Peristiwa Rengasdengklok.
Hasil kesepakatan Peristiwa Rengasdengklok saat itu adalah proklamasi kemerdekaan RI harus
dilakukan di Jakarta pada 17 Agustus 2022.
Di situlah Achmad Soebardjo berusaha meyakinkan para golongan muda untuk mengizinkan
Soekarno-Hatta pulang ke Jakarta.
Ia kemudian membawa Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta dan menyusun naskah proklamasi.

Teks Proklamasi :
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai
kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-
singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama Indonesia
Soekarno-Hatta

Anda mungkin juga menyukai