Anda di halaman 1dari 8

Sejarah Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia

Nama: Qisya Aisah Azalia


Kelas: 6B Ibnu Khaldun
No. Absen: 24

MIT NURUL IMAN


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan
dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Perumusan teks proklamasi dilakukan tanggal
16 Agustus 1945 di rumah laksamana Maeda yang terletak di jalan Imam Bonjol no. 1 Jakarta.
Para perumus teks Proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta danAhmad soebardjo. Teks
Proklamasi ditulis tangan oleh Bung Karno dan diketik oleh Sayuti Melik. Proklamasi
ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Proklamasi
kemerdekaan Indonesia
pertama kali dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan pada hari Jum’at, di jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Proklamasi adalah sebuah pemberitahuan resmi kepada
seluruh rakyat. Pemberitahuan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, menandakan
suatu ketetapan kebebasan bagi seluruh rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan proklamasi
kemerdekaan Indonesia menunjukkan keberanian dan sikap bangsa Indonesia menunjukan
keberanian dan sikap bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri. Awalnya terdapat
perbedaan sikap antara golongan tua dan gologan muda. Golongan tua tidak mempersoalkan
jika kemerdekaan adalah pemberian Jepang, lain halnya dengan golongan muda yang
mengagungkan kemerdekaan Indonesia sebagai hasil perjuangan sendiri. Perbedaan itu
membuat para perjuangan nasionalis Indonesia bekerja keras. Proklamasi bukan berarti
perjuangan selesai, masih ada perjuangan yang lebih berat lagi, menanti yaitu perjuangan
mempertahankan kemerdekaan itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana peristiwa kekalahan Jepang atas sekutu?

2.Bagaimana peristiwa Rengasdengklok

3.Bagaimana rumusan teks proklamasi?

4.Bagaimana pembacaan proklamasi kemerdekaan?

5.Bagaimana penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kekalahan Jepang atas sekutu

Perang Dunia II terjadi setalah Jepang membombardir Pearl Harbour pada 7 Desember 1941.
Hancurnya Pearl Harbour, ternyata memudahkan Jepang untuk mewujudkan citacitanya, yaitu
membentuk persekemakmuran Asia Timur Raya. Daerah-daerah di Asia Timur dan Asia
Tenggara, termasuk Indonesia berhasil diduduki oleh Jepang. Pembentukan Persekemakmuran
Asia Timur Raya berhasil diwujudkan, meskipun hanya untuk sementara. Serangan Jepang ke
Indonesia (Hindia Belanda) pertama-tama terjadi 11 Januari 1942 dengan mendarat di Tarakan
(Kalimantan Timur). Balikpapan yang merupakan daerah yang kaya akan minyak bumi, jatuh
ketangan Jepang 24 Januari 1942, disusul kemudian Pontianak 29 Januari 1942, Samarinda 3
Pebruari 1942, Banjarmasin 10 Pebruari 1942. Dalam perkembangannya, Jepang mulai
mengalami kesulitan, terutama setelah Amerika Serikat menarik sebagian pasukannya dari
Eropa. Pada bulan Mei 1942, serangan Jepang terhadap Australia dapat dihentikan karena
tentara Jepang menderita kekalahan dalam pertempuran Laut Koral (Karang). Serangan Jepang
terhadap Hawai juga dapat digagalkan oleh tentara Amerika Serikat dalam pertempuran di
Midway pada bulan Juni 1942. Kekalahan Jepang terhadap Sekutu, dengan ditanda tanganinya
perjanjian Post Dam, maka secara resmi Jepang menyerahkan kekuasaan pada Sekutu. Dengan
demikian di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini oleh bangsa Indonesia
dimanfaatkan untuk memproklamasikan kemerdekaan. Untuk mengakhiri peperangan ini, maka
pada tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom yang pertama di atas
kota Hirosyima. Tiga hari kemudian, tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan lagi di
atas Nagasaki. Akibatnya bukan saja membawa kerugian material, karena hancurnya kedua
kota tersebut dan banyaknya penduduk yang menemui ajalnya. Tetapi secara politis telah
mempersulit kedudukan Kaisar Hirohito, karena harus dapat menghentikan peperangan
secepatnya guna menghindari adanya korban yang lebih banyak lagi. Hal ini berarti bahwa
Jepang harus secepatnya menyerah kepada Sekutu atau Serikat. Akhirnya Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
B. Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa ini
terjadi sehari sebelum kemerdekaan. Peristiwa ini terjadi karena pertentangan antara golongan
muda dan golongan tua dalam menentukan waktu diproklamasikannya kemerdekaan Negara
Republik Indonesia. Golongan muda yang tergabung dalam Angkata Muda Indonesia yang
dipimpin oleh Chaerul Saleh telah mengetahui menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada
Sekutu pada 14 Agustus 1945 mereka mengetahui kekalahan Jepang melalui siaran rasio BBC di
Bandung dan 15 Agustus. Kemudian mereka mengadakan pertemuan, dan hasil pertemuan itu
adalah Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaanya. Mereka berpendapat
bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa termasuk Indonesia, tanpa bergantung kepada
bangsa dan negara manapun.

Pada hari yang sama Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke tanah air setelah memenuhi
panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekl Terauchi di Saigon, Vietnam. Golongan tua
yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta lebih memilih melihat perkembangan selanjutnya,
karena proklamasi kemerdekaan harus terorganisasi dan melalui rapat PPKI tanggal 18 Agustus
1945 seperti yang telah disepakati dalam pertemuan di Saigon. Pendapat itu tidak ditanggapi
oleh golongan muda. Mereka tetap pada prinsipnya, sehingga terjadi perbedaan paham antara
golongan tua dan golongan muda. Golongan muda memutuskan untuk mengamankan
Soekarno dan Hatta ke Luar kota, yakni ke Rengasdengklok sebelah timur Jakarta.
Diungsikannya kedua tokoh ini leh golongan muda bertujuan untuk menjauhkan mereka dari
pengaruh Jepang.

Golongan muda tetap memaksa kepada kedua tokoh itu untuk melaksanakan proklamasi
kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang dan sesegera mungkin dikumandangkan. Namun,
usaha para golongan muda ini tidak berhasil. Kedua tokoh itu teap pada pendiriannya.
Shodanco Singgih yang berada di pihak golongan muda berbicara dengan Soekarno. Akhirnya
Soekarno bersedia untuk memproklamasikan kemerdekan Indonesi dengan segera setelah
kembali ke Jakarta. Berdasarkan pernyataan itu, Singgih segera kembali ke Jakarta untuk
menyampaikan rencana proklamasi kepada kawan – kawannya.

Para tokoh lannya yang berada di Jakarta, yakni Ahmad Seobardjo yang mewakili golongan tua
dan Wikana yang mewakili golongan pemuda, telah sepakat menentukan tempat
dikumandangkannya proklamasi di Jakarta. Atas kesepakatan itu kemudian Jusuf Kunto
(golongan pemuda) mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya pergi
menjemput Soekarno – Hatta. Pukul 17.30 WIB rombongan tiba di Jakarta dengan selamat.
Penyusunanteks proklamasi disepakati akan dilakukan di rumah kediaman Laksamana Tadashi
Maeda. Rombongan yang tiba di Jakarta langsung menuju urmah Laksamana Tadashi Maeda di
Jalan Imam Bonjol No. 1 (sekarang Perpustakaan Nasional, Depdiknas)
C. Perumusan teks proklamasi

Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB,Soekarno-Hatta beserta rombongan berangkat menuju
Jakarta.Sesampainya di Jakarta pukul 23.00WIB,Soekarno-Hatta langsung mengundang seluruh
anggota PPKI untuk rapat di Hotel Des Indes.Namun,
Hotel Des Indes menolak karena mempunyai aturan tidak melakukan kegiatan apapun
setelah pukul 21.00 WIB.Rapat pun dipindahkan ke rumah Laksamana Tadashi Maeda di
Jl.Imam Bonjol no.1 atau Miyokodori(Nassau Boulevard).
Perumusan ditulis oleh Soekarno dibantu oleh Ahmad Soebardjo dan Hatta.Pada dasarnya
konsep proklamasi kemerdekaan mengandung dua pokok pikiran.Pertama,pernyataan
kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri yang tertuang dalam kalimat
pertama.Gagasan ini dari Ahmad Soebardjo.Kedua,pernyataan pengalihan kekuasaan (Transfer
of Soveireignty).Gagasan ini dari Moh.Hatta.Soekarno menyuruh Sayuti Melik mengeti ulng
naskah proklamasi dengan beberapa perubahan
seperti,kata ”tempoh” menjadi ”tempo”,kata ”wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi ”atas
nama bangsa Indonesia”.Perubahan terakhir pada penulisan tanggal,”Djakarta,17-08-05”
menjadi ”Djakarta,hari 17,boelan 8,tahoen 05”.Pada rapat ini golongan tua diwakili oleh
Soekarno,Hatta dan Ahmad Soebardjo sedangkan golongan muda diwakili oleh Sukarni,B.M
Diah dan Sudiro.
D. Proklamasi kemerdekaan

Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jl.Pegangsaan Timur


No.56.Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang
diperlukan seperti mikrofon alat pengeras suara.Adapun Sudiro memerintahkan S.Suhud
menyiapkan satu tiang bendera.Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief Hendraningrat
dan Abdurrahman.
Menjelang pukul 10.00WIB,tokoh-tokoh pergerakan nasional telah berdatangan di Jl.
Pegangsaan Timur No.56 ,seperti dr.Buntara Martoatmojo,Mr.A.A.Maramis,Mr.Latuharhary,
Abikusno Tjorosujoso,Otto Iskandardinata,Ki Hajar Dewantara,Sam Ratu Langie,K.H.Mas
Mansur,Mr.Sartono,Sayuti Melik,Pandu Kartawiguna,M.Tabrani,dr.Muwardi dan
A.G.Pringgodigdo.
Tepat pukul 10.00 WIB,17 Agustus 1945,yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, Soekarno
didampingi oleh Moh.Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia,yang isinya
sebagai berikut.
PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.


Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan
dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta,hari 17,boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

Setelah pembacaan proklamasi selesai,Latief Hendraningrat dan S.Suhud mengibarkan bendera


Merah Putih. Seluruh rakyat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.Upacara ditutup
oleh Walikota Jakarta,Suwiryo.
E. Penyebaran proklamasi kemerdekaan Indonesia

Berita tersebut menyebar melalui media massa surat kabar maupun radio. Walaupun masih
dikuasai oleh tentara Jepang, ternyata radio merupakan sarana penting di dalam
menyebarluaskan berita proklamasi. Tokoh pergerakan bangsa Indonesia yang bekerja pada
stasiun radio antara lain Maladi dan Yusuf Ronodipura. Semua stasiun radio dan stasiun kereta
api di pulau Jawa merupakan sarana untuk meneruskan berita proklamasi kemerdekaan
Indonesia agar sampai kepada masyarakat Indonesia. Kantor berita Jepang Domei dapat
dikacaukan, bahkan berita kemerdekaan Indonesia dapat tersebar hingga keluar negeri melalui
jaringan Jepang sendiri.
Surat kabar yang pertama kali menyiarkan berita tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia adalah Tjahaja yang terbit di Bandung dan Soeara Asia yang terbit di Surabaya.
Penyambutan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh seluruh rakyat dibuktikan dengan
pelucutan senjata pasukan Jepang, pengambilalihan pucuk pimpinan dan semangat terus
berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Disamping melalui siaran radio Koran dan selebaran-selebaran, berita proklamasi secara
resmi dibawa oleh para utusan yang kebetulan menghadiri siding PPKI dan menyaksikan
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Utusan tersebut di
antaranya, Teuku Muhammad Hasan (Aceh), Sam Ratulangi (Sulawesi), Ketut Pudja (Bali), AA
Hamidan (Kalimantan).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejak tahun 1943,Jepang mulai mengalami kekalahan kekalahan,banyak wilayah Jepang jatuh
ke tangan Sekutu.Pangkalan militer Jepang di Okinawa dan Iwojima telah bobol dan diduduki
Sekutu,kemudian Kepulauan Saipan dan Mariana pada tahun 1944.
Berita kekalahan Jepang tersebar luas meskipun Jepang merahasiakannya.Berita tersebut
kemudian diketahui oleh Sutan Syahrir melalui radio BBC.Syahrir kemudian beranggapan inilah
saatnya memerdekakan Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta dari pengaruh
Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke daerah Rengasdengklok,Jawa
Barat.
Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB,Soekarno-Hatta beserta rombongan berangkat
menuju Jakarta.Sesampainya di Jakarta pukul 23.00WIB,Soekarno-Hatta langsung mengundang
seluruh anggota PPKI untuk rapat di Hotel Des Indes.Namun,
Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jl.Pegangsaan Timur
No.56.Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang
diperlukan seperti mikrofon alat pengeras suara.Adapun Sudiro memerintahkan S.Suhud
menyiapkan satu tiang bendera.Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief Hendraningrat
dan Abdurrahman.

B. Saran

Saya Menyarankan kepada Pemimpin negeri ini untuk selalu menanamkan nilai-nilai
kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di Indonesia, serta melakukan kajian-kajian
tentang pembenahan sistem yang ada sekarang agar Indonesia kedepannya menjadi lebih baik.
Tentu hal ini tidak boleh lepas dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang berbudi luhur.

Anda mungkin juga menyukai