DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peristiwa Rengasdengklok
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah
pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31"
terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00.
WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar
mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya
kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad
Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah
Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik.
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian.
Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut
kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua
anggota PETA mendukung rencana tersebut.
Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding
dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya
menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke
Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo
mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan
Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.
Pembacaan Teks Proklamasi
1. Penulis Teks Proklamasi
UUD Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pembacaan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945– Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan
padahari jumat, 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun
Jepang, yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta
bertempat di Jalan Pengangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
Perundingan antara golongan tua dan goolongan muda pada penyusunan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia berjalan pada pukul 02.00 – 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis
pada ruang makan laksamana Tadashi Madea Jln Imam Bonjol No. 1. Para penyusun teks
tersebut adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, serta Mr. Ahmad Soebarjo.
Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Pada ruang depan, hadir B.M
Diah, Sukarni, Sayuti Melik, dan Soediro. Sukarni mengusulkan supaya yang menandatangani
teks proklamasi tersebut adalah Ir. Soekarno Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Dan
teks proklamasi tersebut diketik oleh Sayuti Malik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, dikediaman
Soekarno, Jln Pegangsaan Timur 56 sudah hadir antara lain Soewirjo, Gafar Pringgodigdo,
Wilopo, Trimurti, dan Tabrani. Acara tersebut dimulai pukul 10.00 dengan pembacaan teks
proklamasi oleh Soekarno dan disambung oleh pidato singkat tanpa teks. Lalu bendera Merah
Putih, yang sudah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, dan disusul dengan sambutan oleh
soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Awalnya Trimurti diminta untuk menaikan bendera tetapi ia menolak dengan alasan
pengerakan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh karna itu ditunjuklah Latief
Handraningrat, seorang prajurit PETA, yang dibantu oleh Soehoed untuk melaksanakan tugas
tersebut. Seorang pemudi datang dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih
(Sang Saka Merah Putih), yang telah dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Sesudah
bendera Merah Putih berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai Sekarang,
bendera pusaka itu masih disimpan di Istana Merdeka.
Sesudah upacara selesai, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin
S. Brata datang terburu-buru sebab mereka tidak mengetahui perubahan lokasi mendadak dari
Ikada ke Pengangsaan. Mereka nenuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, tetapi
ditolak, Akhirnya Hatta memberikan amanat sngkat terhadap mereka.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan
persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan juga wakil presiden Republik Indonesia yang
pertama. Presiden dan wakil persiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
PROKLAMASI
Soekarno/Hatta.
Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro
(seorang pembaca berita di Radio Domei) ternyata membuat pemancar baru dengan bantuan
teknisi radio, di antaranya Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan
pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah selanjutnya berita
proklamasi kemerdekaan disiarkan.
Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan berita proklamasi juga
dilakukan melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam
penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Di samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh
para utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berikut ini para utusan PPKI yang ikut
menyebarkan berita proklamasi :
Melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa lain. Bangsa yang bersangkutan dapat
hidup sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Bangsa yang bersangkutan dapat meningkatkan taraf
kehidupan bangsanya. Bangsa yang bersangkutan dapat meningkatkan taraf kecerdasan
bangsanya. Dapat mengejar segala ketertinggalan yang dialami oleh bangsanya dengan
mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Mencapai tujuan nasional bangsa. Arti
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Arti Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ada dua
yaitu kepada dunia luar dan bagi bangsa Indonesia sendiri. Berikut penjelasan arti Proklamasi
Kemerdekaan RI: Arti Proklamasi kepada dunia luar Arti proklamasi kepada dunia luar adalah:
Sejak saat itu Bangsa Indonesia telah merdeka Bangsa Indonesia sejak saat itu sudah merdeka
dan berdaulat Wajib dihormati oleh negara-negara lain secara layak seabgai bangsa dan negara
yang mempunyai kedudukan yang sama dan sederajat serta hak dan kewajiban yang sama
dengan bangsa-bangsa lain yang sudah merdeka dalam pergaulan antar bangsa di dalam
hubungan internasional. Arti Proklamasi bagi bangsa Indonesia Arti proklamasi bagi bangsa
Indonesia adalah: Untuk memberikan dorongan dan rangsangan bahwa sejak saat itu bangsa
Indonesia mempunyai kedudukan yang sama dan sederajat dengan bangsa-bangsa lain yang
sudah merdeka dalam pergaulan dunia. Mempunyai hak dan kewajiban untuk mengisi dan
mempertahankan kemerdekaan yang telah diperoleh dan memperjuangkan tercapainya cita-cita
nasional bangsa Indonesia. Sejak saat itu, bangsa Indonesia telah mengambil sikap untuk
menentukan nasib sendiri beserta tanah airnya dalam segala aspek kehidupan. Bangsa Indonesia
akan menyusun negara sendiri dengan tata aturan sendiri, sehingga pada saat itu telah berdiri
negara baru yaitu negara Indonesia. Dengan berdirinya negara baru ini maka negara memiliki
tata hukum sendiri untuk mengatur segala kehidupan bernegara di dalam negara baru tersebut.
Norma pertama atau norma dasar atau aturan dasar dari tata hukum Indonesia. Negara
merupakan suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan kekuasaannya mengatur
serta menyelenggarakan sesuatu masyarakat (Logemann).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari Jepang melainkan hasil perjuangan dan kerja
Sepatutnyalah kita sebagai penerus bangsa Indonesia untuk terus melanjutkan kehidupan