Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MEDIA SARBANEKA UNTUK DAERAH TERTENTU


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pengampu: Dwina Putri,S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh:

Nur Anami Sipahutar


Sallim Ritonga
Refi Fauzah Sipahutar
Putri Wahyuni Rambe
Linda Sari Siregar
Trihayu Adiansyahri
Hidayanti Ritonga

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU


MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL-BUKHARY LABUHANBATU
2022
KATA PENGANTAR

  Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat allah SWT atas berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Media Sarbeneka Untuk Daerah
Tertentu.

            Dalam penyusunan makalah ini kami masih merasa terdapat kekurangan-


kekurangan baik pada penulisan maupun pada materi yang kami dapat melalui sumber
buku dan internet. maka dari itu kami menerima kritik dan saran dari semua pihak agar
dapat menyempurnakan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami buat, mudah-mudahan makalah ini dapat


bermanfaat dan berguna di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Atas
partisipasinya kami ucapkan terima kasih.

 
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A.Media Audio
B. Media Pendidikan Sederhana atau Media Serbaneka

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kesuksesan dalam pembelajaran merupakan hal yang diinginkan oleh semua pihak
yang ikut terlibat dalam prose pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran tidak
bergantung hanya dari kepiawaian guru  saja tapi juga membutuhkan alat bantu untuk
mempermudah proses pembelajaran yaitu media pembelajaran . Maka dari itu penulis
mencoba menganalisi masalah media pembelajaran khususnya media audio visual dan
serbaneka.

B.   Rumusan Masalah
Makalah mengenai media pembelajaran audiovisual dan serba aneka penulis rumuskan
seperti berikut ini :
Media pembelajaran audio visual dan serbaneka
1.        Media Pembelajaran Serbaneka Bagi Guru
2.        Bentuk-bentuk Media Audio Visual

C.Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk agar pembaca mengetahui jenis-jenis media
pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Media Pembelajaran Serbaneka Bagi Guru


Guru dan siswa merupakan dua subjek yang memiliki perbedaan esensial, baik
pengalaman, kepentingan, latar belakang serta aspek-aspek psikologis lainnya.
Penggunaan media pembelajaran yang menarik, akan memberikan semangat kepada
peserta didik untuk mengikuti apapun mata pelajarannya. Dari hasil wawancara dengan
mitra, disimpulkan bahwa permasalahan mitra adalah:(1) adanya kekhawatiran guru-guru
mengenai proses belajar mengajar yang monoton,(2) banyaknya mata pelajaran di Sekolah,
memerlukan adanya media pembelajaran yang sesuai untuk peserta didik,(3) menyambut
pembelajaran tatap muka, guru-guru dirasa perlu untuk mengikuti pelatihan terkait media
pembelajaran.
Guru diberikan pemahaman pentingnya penggunaan media pembelajaran yang
sederhana namun menarik untuk peserta didik. Media pembelajaran juga bisa dibuat
sendiri oleh guru untuk memanfaatkan waktu luang. Solusi atas permasalahan tersebut
adalah Program Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul Pelatihan dan Pendampingan
Pembuatan Media Pembelajaran Sarbaneka bagi Guru, Metode pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat, yakni memberikan materi berkenaan dengan pentingnya penggunaan
media pembelajaran yang sederhana dan menarik untuk peserta didik, khususnya media
pembelajaran sarbaneka.

B.     Media Pendidikan Sederhana atau Media Serbaneka


Dalam kenyataanya dilembaga pendidikan anak usia dini guru seringkali di hadapkan pada
persoalan memilih media yang sesuai untuk pendidikan anak usia dini. Kesulitan memilih
media itu bukan disebabkan oleh  ketidak mampuan guru dalam memilih media, tetapi
karena media yang dibutuhkan dan sesuai memang tidak tersedia. Untuk memecahkan
persoaalan tersebut guru  diharapkan dapat mengadakan media tersebut dengan merancang
mengembangkan dan membuat sendiri  yang diperlukan terutama untuk media pendidikan
sederhana.
Media sederhana adalah media yang dirancang, dikembangkan, dan dibuat sendiri oleh
guru pada lembaga pendidikan  anak usia dinidegan mengunakan bahan-bahan yang ada
dilinkungan sekitar.
Berikut beberapa contoh dari media pendidikan sederhana dan cara pembuatannya:
1.      Pembuatan fllip chart
Flipt chart adalah lembaran kertas yang berisikan pesan atau bahan pelajaran yang
tersusun rpi dan baik, untuk menghemat waktu yang digunkan untuk menulis dipapan tulis.
Pesan penyajoian dalam flipt chart adalah dapat berupa: (a). Gambar-gambar, (b).
Diagram.( C). Huruf-huruf.(d).  Angka-amngka. adapun chart  itu sendiri  dapat terbuat
dari lembaran kertas karton atau sejenis HVS yang cukup tebal. Pengunaan kertas tebal
tentu saja agar kertas tidak mudah robek dan tidak ada bayangan antara kertas satu dengan
yang lainya sehingga pesan gambar atau tulisan tidak saling tumpang tindih dengan
gambar dilembaran berikutnya.

Bahan untuk membuat Flip Chart


1. Sejumlah kertas kurang lebih 12 lembar
2. Alat untuk menggambar dan menulis
3. Standard
4. Clip
5. Paku atau sejenisnya

Cara membuat Flip Chart


1. Pilihlah tema yang akan dituangkan ke dalam flip chart.
2. Buatlah script berupa tulisan.
3. Buat gambar dari script tulisan.
4. Warnai gambar atau tulisan yang telah kita tuangkan dalam kertas gambar.
5. Ikat atau bundel pada bagian atasnya dan gantungkan pada standard.

Cara menggunakan Flip Chart


1. Tempatkan pada tempat yang cocok.
2. Perkenalkan subyeknya.
3. Sajikan tiap gambar dan berikan keterangan.
4. Tutup chart bila perlu.
5. Kembali pada gambar-gambar yang pokok.
6. Singkatkan pesan itu jika diperlukan.

Keuntungan menggunakan Flip Chart


1. Isi pokok pembicaraan dapat disiapkan sebelumnya.
2. Urutan penyajian dapat diatur dengan cepat.
3. Chart bisa diambil atau ditukar tempatnya.
4. Dapat disiapkan dengan mudah

2.      Media display papan tikar


a.       Papan Tulis/White Board
Salah satu media penyajian untuk PBM yang sering digunakan adalah: “papan tulis, dan
white board”. Kedua media ini dapat dipakai untuk penyajian: tulisan-tulisan, sket-sket
gambar-gambar dengan menggunakan kapur/spidol white board baik yang berwarna
ataupun tidak berwarna. Maksud dari warna tersebut adalah agar tulisan: lebih jelas,
menarik dan dapat berkesan bagi peserta yang akan menerimanya.

Syarat-syarat papan tulis yang baik adalah:


a.Papan tulis harus buram, tidak boleh licin atau mengkilat.
b.Warna dasar papan tulis harus lebih gelap dari alat tulis yang dipakai.
c.Warna dasar white board putih.
d.Ukuran yang ideal adalah 90 x 120 cm atau 90 x 200 cm.
e.Untuk penggunaan papan tulis atau white board diperlukan perhatian yaitu: Tulisan /
gambar dipapan harus jelas dan bersih, Hindari agar papan tulis tidak terlalu penuh dengan
tulisan atau gambar-gambar sehingga sulit untuk dimengerti peserta, Hapuskan
tulisan/gambar tidak diperlukan lagi, Tinggalkan papan tulis dalam keadaan bersih.

Contoh Interactive white board


b. Papan Flanel
Papan flanel adalah media visual yang efektif  untuk menyajikan pesan-pesan tertentu
kepada sasaran didik. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis.
Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah, sehingga
dapat dipakai berkali-kali. Selain untuk menempel gambar-gambar, dapat pula dipakai
menempelkan huruf dan angka-angka. Karena penyajian seketika, kecuali menarik
perhatian siswa, penggunaan papan flanel dapat membuat sajian effesien.

Kelemahan Papan Flanel.


a.Walaupun bahan flanel dapat menempel pada sesamanya, tetapi hal ini tidak menjamin
pada “bahan yang berat”, karena dapat lepas bila ditempelkan.
b.Bila terkena angin sedikit saja, bahan yang ditempel pada papan flanel tersebut akan
berhamburan jatuh.

Kelebihannya:
a.Karena kesederhanaan papan flanel dapat dibuat sendiri oleh guru.
b.Dapat dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti.
c.Dapat memusatkan perhartian siswa terhadap suatu masalah yang dibicarakan
d.Dapat menghemat waktu pembelajaran karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan dan
peserta didik dapat melihat sendiri secara langsung.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan
penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang
dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Media sederhana adalah media yang dirancang, dikembangkan, dan dibuat sendiri oleh
guru pada lembaga pendidikan  anak usia dinidegan mengunakan bahan-bahan yang ada
dilinkungan sekitar
B.     Saran
Penulis memahami banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka dari itu penulis
mengharapkan kriyik dan saran dari berbagai pihak.
DAFTAR PUSTAKA

Zaman,Badrun,dkk.2009.Media dan Sumber Belajar  TK.Jakarta:Universitas Terbuka.


Arsyad,Azhar.2010.Media Pembelajaran.Jakarta:Raja grafindo persada.
Eliyawati,cucu.2005.Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Nak
Usia Dini.Jakarta:Dikti.
Sudono,Anggani.2000.Sumber Belajar dan Alat permainan.Jakarta:Grasindo

Anda mungkin juga menyukai