Anda di halaman 1dari 8

LATIHAN

1. Baca langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik, Problem-based Learning,


Project-based Learning, Inkuiri/Discovery Learning (30 menit).
2. Pilihlah salah satu pendekatan atau model pembelajaran, buat catatan-catatan dan diskusikan
catatan tersebut dengan teman sejawat
3. Pilih KD tertentu, tentukan langkah langkah pembelajaran untuk membelajarkan suatu KD
untuk 1 kali tatap muka

JAWABAN
1. Langkah- langkah Pembelajaran Model saintifik
a. Model Pembelajaran Discovery Learning
1) Stimulation (memberi stimulus); bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan
materi pembelajaran/topik/tema.
2) Problem Statement (mengidentifikasi masalah); menemukan permasalahan menanya,
mencari informasi, dan merumuskan masalah.
3) Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan mengumpulkan data/informasi,
melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, mencari atau merumuskan berbagai
alternatif pemecahan masalah
4) Data Processing (mengolah data); mencoba dan mengeksplorasi pengetahuan
konseptualnya, melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
5) Verification (memferifikasi); mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan
data, mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, mengasosiasikannya
menjadi suatu kesimpulan.
6) Generalization (menyimpulkan); melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.
b. Model Pembelajaran Problem based Learning
1) Orientasi Peserta didik terhadap masalah : Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yg dibutuhkan Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan
masalah yang dipilih
2) Mengorganisasikan peserta didik : Membantu peserta didik mendefinisikan
danmengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
3) Membimbing penyelidikan individu dan kelompok : Mendorong peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya : Membantu peserta didik dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas
dengan teman
5) Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah : Mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja.
c. Model Pembelajaran Problem Projek based Learning
1) Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek; langkah awal agar peserta didik
mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.
2) Mendesain perencanaan proyek; menyusun perencanaan proyek bisa melalui
percobaan.
3) Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek.
4) Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek; mengevaluasi proyek yang sedang
dikerjakan.
5) Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan dengan berbagai data lain.
6) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman; mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan
untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain

2. Catatan Model Pembelajaran Discovery Learning


 Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
 Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan
inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga
istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau
prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.
 Langkah-langkah Operasiaonal model pembelajaran ini :
a. Stimulation (memberi stimulus); bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan
materi pembelajaran/topik/tema.
b. Problem Statement (mengidentifikasi masalah); menemukan permasalahan menanya,
mencari informasi, dan merumuskan masalah.
c. Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan mengumpulkan
data/informasi, melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, mencari atau merumuskan
berbagai alternatif pemecahan masalah
d. Data Processing (mengolah data); mencoba dan mengeksplorasi pengetahuan
konseptualnya, melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
e. Verification (memferifikasi); mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan
data, mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, mengasosiasikannya
menjadi suatu kesimpulan.
f. Generalization (menyimpulkan); melatih pengetahuan metakognisi peserta didik
 Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan
menggunakan tes maupun non tes.
 Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian
hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model
pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk
penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa
maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan
 Keuntungan model pembelajaran ini
a. Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;
b. Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;
c. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih
terangsang;
d. Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia
seutuhnya;
e. Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa;
f. Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar;
g. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
 Kelamahan model pembelajaran
a. Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang
mendapat perhatian.
b. Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan
yang dikemukakan oleh para siswa
c. Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang akan ditemukan oleh
siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.

3. Langkah langkah pembelajaran untuk membelajarkan suatu KD pada Model


pembelajaran
No. Pendekatan/
Model Pengertian dan Langkah-langkah Pembelajaran
Pembelajaran
 Discovery Learning adalah
Discovery teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran
Learning yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam
bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi
sendiri.
 Langkah-Langkah Pembelajaran model discovery pada KD
Kompetensi dasar (KD)
3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar
listriknya.
4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai lrutan melalui
perancangan dan pelaksanaan percobaan.
a. Kegiatan Awal (15 menit)
 Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum pelajaran
dimulai
 Guru mengecek kesiapan dan kehadiran siswa
 Guru memberikan apersepsi dengan memberikan
fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
seperti :
“Pernahkah kalian melihat orang menyetrum ikan?”
“Coba perhatikan video yang akan diputarkan!”
(Guru memutar video orang menyetrum ikan di sungai)
“Kenapa ikan tersetrum, padahal kawat setrum tidak
menyentuh ikan?”
“Apakah peran air dalam peristiwa tersebut?”
“Adakah garam mineral yang terlarut dalam air sungai
tersebut?”
“Apa yang meneyebakan air di sungai dapat menghantarkan arus
listrik?”
 Motivasi : “Hari ini kita akan belajar larutan elektrolit
dan non elektrolit. Harapanya setelah belajar topik ini,
kita tahu larutan apa saja yang dapat menghantarkan
arus listrik atau tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Jadi kita bisa lebih hati-hati nanti ketika
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru membagi siswa kedalam kelompok secara
heterogen.
b. Kegiatan Inti (90 menit)
 Guru membagikan LKS kepada siswa dan meminta siswa
untuk memperhatikan LKS yang telah diterima.
 Guru mempersilahkan siswa untuk membaca LKS dan
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
Stimulation (Stimulasi/pemberian rangsangan)
 Guru menunjukan ilustrasi gambar larutan dan uji nyala
lampu pada larutan elektrolit dan non elektrolit.

Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)


 Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya mengenai
hal yang ingin diketahui tentang gambar
 Siswa mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah
yang relevan dengan larutan elektrolit dan non
elektrolit.
 Guru mengajak siswa untuk memilih beberapa
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
sebagai rumusan masalah
Data Collection (Pengumpulan Data)
 Siswa secara kelompok mengumpulkan data melalui
praktikum.
 Guru membantu kelompok yang mengalami kesulitan.
Data Processing (Pengolahan Data)
 Siswa mengerjakan LKS bersama kelompoknya
sampai tuntas.
 Guru membimbing siswa dalam menegerjakan LKS
Data Processing (Pengolahan Data)
 Siswa mengerjakan LKS bersama kelompoknya
sampai tuntas.
 Guru membimbing siswa dalam menegerjakan LKS
Verification (Pembuktian)
 Perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
 Guru mempersilahkan kelompok lain untuk
menanggapi hasil dari kelompok yang presentasi.
Generalization (Menarik kesimpulan/generalisasi)
 Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan
pembelajaran hari ini tentang daya hantar listrik
larutan elektrolit dan non elektrolit.
c. Penutup (30 menit)
Guru memberikan penguatan kepada siswa tentang materi
daya hantar listrik larutan elektrolit dan non elektrolit.
Guru melakukan postest.
Guru mengakhiri pembelajaran dan memberitahukan
materi yang akan dipelajari pertemuan selanjutnya.
Guru mempersilahkan siswa untuk berdo’a dan
mengucapkan salam.
Projek Based  Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL)
Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar.
 Langkah-Langkah Pembelajaran model PJBL pada KD
Kompetensi dasar (KD)
Kompetensi Dasar
3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel
Elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis) yang digunakan
dalam kehidupan
4.3 Menciptakan ide atau gagasan produk sel elektrokimia
Langkah-langkah Pembelajaran
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar
 Peserta didik membaca teks tentang kegunaan sel elektrolisis
yang tersedia pada buku sumber dan mengamati gambar-
gambar hasil elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
 Peserta didik diminta menegmukakan pertanyaan yang terkait
dengan produk hasil elektrolisis terutama penyepuhan logam
yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
Contoh pertnyaan :
Mengapa perhiasan dapat dilapisi atau disepuh oleh logam lain
Bagaimana cara menyepuh logam dengan logam lain agar
menjadi indah ?
Reaksi apa yang terjadi pada penyepuhan ?
Dapatkah kita melakukan penyepuhan benda2 dari logam ?
2. Mendesain Perencanaan proyek
 Sebelum mendesain perencanaan proyek peserta didik
mengkaji teks untuk mengumpulkan informasi materi proses
penyepuhan, pemurnian logam dan pembuatan senyawa
melalui proses elektrolisis pada buku sumber dan internet.
 Peserta didik merencanakan proyek praktik penyepuhan secara
kolaboratif dengan pengajar agar akan merasa memiliki atas
proyek tersebut
 Peserta membuat aturan penyelesain proyek dengan contoh
a) Kegiatan dilakukan secara berkelompok
b) Waktu kegiatan melakukan tugas merancang lembar kerja
dan waktu melaksanakan proses penyepuhan logam
c) Tempat melakukan tugas proyek
d) Berupa apa dari mana diperolehnya alat, bahan yang
diperlukan dan benda2 yang akan disepuh
e) Waktu membuat laporan proyek
 Peserta didik merancang tugas proyek meliputi;
a) Rancangan perangkat penyepuhan logam
b) Rancangan langkah-langkah praktik penyepuhan logam
c) Rancangan laporan tugas proyek
 Peserta didik merancang tugas proyek meliputi;
a) Rancangan perangkat penyepuhan logam
b) Rancangan langkah-langkah parktik penyepuhan logam
c) Rancangan laporan tugas proyek
3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari proyek
 Mengkaji konsep penyepuhan berdasarkan reaksi elektrolisis
dari buku sumber atau internet
 Membuat aturan peyelesaian proyek
 Merancang tugas proyek
 Melakukan tugas praktik penyepuhan sesuai dengan rancangan
sekaligus mencatat data proses penyepuhan
 Mendiskusikan hasil praktik penyepuhan logam
 Membuat praktik laporan penyepuhan logam
 Persentase hasil tugas proyek yang terdiri dari agenda kegiatan
laporan praktik penyepuhan, foto-foto kegiatan dan
permasalahan yang mempengaruhi hasil praktik hasil parktik
dengan paparan power point
4. Memonitor Peserta didik dan kemajuan proyek
 Peserta didik melaksanakan tugas proyek sesuai rancangan
kegiatan
 Guru memonitor aktivitas kegiatan yang penting dari peserta
didik selama proses menyelesaikan proyek
5. Menguji Hasil
 Guru menilai :
a) Laporan rancangan tugas proyek, laporan praktik
penyepuhan logam. Seperti; gantungan kunci, cincin,
gelang
b) Persentase pelaporan tugas proyek
6. Mengevluasi Pengalaman
 Pada akhir proses pembelajaran :
a) Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas selama melakukan penyepuhan dan hasil
penyepuhan sudah dijalankan, perwakilan peserta
didik diminta untuk mengungkapkan pengelamannya
Selama menyelesaiakan proyek
b) Melakukan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama
proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab
permasalahan yang diajukan pada awal pembelajaran
c) Peserta didik diminta untuk menambah
pengetahuannya tentang kegunaan elektrolisis pada
produk industri.
Problem Based  Problem Based Learning adalah sebuah model pembelajaran
Learning yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan
pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim
untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world)

 Langkah-Langkah Pembelajaran PBL pada KD


Kompetensi dasar (KD)
3.5 Menerapkan hukum/ aturan dalam perhitungan terkait sel
Elektrokimia
4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel
elektrokimia
Langkah-langkah
 Fase Orientasi peserta didik terhadap masalah
a) Melakukan brainstorming dimana peserta didik dihadapkan
pada masalah hasil penyepuhan. Misalnya peserta didik
diminta mengamati hasil contoh penyepuhan yang berbeda-
beda kemudian diberi kesempatan untuk bertanya mengenai
produk penyepuhan tersebut.
b) Peserta didik diharapkan bertanya, contoh pertanyaan mengapa
benda hasil penyepuhan terlapisi dengan tebal ada juga yang
tipis? Apakah pemberian arus listrik meneybabkan perbedaan
pada hasil penyepuhan
c) Guru menjelaskan indikator pencapaian kompetensi
pembelajaran kemudian memberikan konsep dasar tentang
hukum Farady
d) Peserta didik diminta menentukan masalah yang berkaiatan
dengan hubungan arus listrik dengan hasil elektrolisis
misalnya;
 Apakah ada hubungan antara kuat arus dan jumlah zat
hasil reaksi dalam proses sel elktrolisis ?
 Berapa massa logam yang dihasilkan pada katoda ?
 Dapatkah merangkai beberapa sel elktrolisis yang
berbeda dengan kuat arus yang sama
 Mengorganisasikan Peserta didik
a) Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefenisiskan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut
b) Peserta didik dikelompokkan secara heterogen, masing-masing
mengkaji lembar kegiatan non eksperimen tentang hukum
farady I dan II dan penerapanya dalam menentukan jumlah zat
yang dihasilkan dalam reaksi
 Membimbing Penyelididkan individu
a) Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menciptakan
dan membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan
masalah
Pada kegiatan ini peserta mendiskusikan materi dengan
mengkaji teks tentang hukum Farady II. Penerapannya dalam
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan sel elektrolsis
b) Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah
 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a) Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan menyiapkan
laporan dengan cara berbagi tugas dengan teman dalam
menyelesaikan tugas, misalnya menetukan:
 Massa endapan logam yang dihasilkan jika elektrolisis
larutan CuSO4 1 M dilakukan dengan elektroda inert yang
menggunakan arus 10 Ampere selama 10 menit
 Massa endapan logam yang dihasilkan jika elektrolisis
larutan ZnSO4 1 M dilakukan dengan elektroda inert yang
menggunakan arus 10 A selama 10 menit
 Volume gas yang dihasilkan pada katoda dan anoda dari
elektrolisis larutan Na2SO4 larutan 1 M dengan arus 5 F
b) Peserta didik mengembangkan konsep sampai hukum farady II
dan menerapakan hukum permasalahan yang terkait
 Menganalisis dan mengevaluasi proses
a) Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari melalui diskusi kelas untuk
menganalisis hasil pemecahan masalah yaitu penerapan hukum
Farady I dan II dalam perhitungan hasil elektrolisis beberapa
larutan dan beberapa variabel
b) Peserta diharapkan menngunakan buku sumber untuk bantuan
mengevaluasi hasil diskusi selanjutnya persentase hasil diskusi
dan penyamaan persepsi

Anda mungkin juga menyukai