Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah

: SMA ISEN MULANG

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas/Semester

: X-1/ 2

Pertemuan Ke-

: 2 (dua)

Pokok Bahasan

: Reaksi Oksidasi dan Reduksi

Sub Pokok Bahasan

: 1. Penggunaan Bilangan Oksidasi Untuk


Menjelaskan Reaksi Oksidasi dan Reduksi
2.Reaksi Disproporsionasi (Autoredoks) dan
Reaksi Konproporsionasi

Alokasi Waktu

: 3x35 menit

Hari/Tanggal

: Kamis, 24 Maret 20011

1. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi.
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan hubungannya dengan tata
nama senyawa serta penerapannya.
3. Indikator
3.1. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks
3.2. Menentukan jenis reaksi
3.3. Membedakan reaksi disproporsionasi (autoredoks) dan konproporsionasi
4. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
4.1. Menganalisis suatu reaksi redoks
4.2. Menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan perubahan bilangan oksidasi dalam
reaksi redoks
4.3. Menentukan hasil oksidasi dan hasil reduksi dalam reaksi redoks
4.4. Menentukan jenis reaksi (redoks atau bukan redoks)
4.5. Membedakan reaksi disproporsionasi (autoredoks) dan konproporsionasi
5. Uraian Materi Pelajaran
Penggunaan Bilangan Oksidasi Untuk Menjelaskan Reaksi Oksidasi dan Reduksi
Langkah-langkah mengetahui adanya perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi redoks:

Menuliskan nilai bilangan oksidasi dari semua atom-atom.


Menentukan zat mana yang nilai bilangan oksidasinya bertambah (mengalami

oksidasi). Zat ini disebut reduktor.


Menentukan zat mana yang nilai bilangan oksidasinya berkurang (mengalami reduksi).
Zat ini disebut oksidator.

Contoh 1:

Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi pada reaksi redoks berikut:
1 1

1 2 1

1 5 2

1 1

Na I H O Cl Na I O 3 H Cl
oksidasi
reduksi

Reduktor

= NaI (karena bilangan oksidasinya bertambah/ I mengalami oksidasi)

Oksidator = HOCl (karena bilangan oksidasinya berkurang/ Cl mengalami reduksi)


Hasil oksidasi

= NaIO3

Hasil reduksi

= HCl

Contoh 2:
Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi pada reaksi pengambilan
bijih besi dari oksidanya ditunjukkan berikut ini:
3

2 2

4 2

Fe 2 O 3 s 3 C O g 2 Fe s 3 C O 2 g
reduksi

oksidasi

Reduktor

= CO (karena bilangan oksidasinya bertambah/ C mengalami oksidasi)

Oksidator = Fe2O3 (karena bilangan oksidasinya berkurang/Fe mengalami reduksi)


Hasil oksidasi

= CO2

Hasil reduksi

= Fe

Contoh 3:
Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi pada reaksi redoks berikut:
Cu O s H 2 g Cu s H 2 O g
Jawab:
2 2

reduksi
0

Cu O s H 2 g Cu s H 2 O g
oksidasi

Reduktor = H2 (Karena bilangan oksidasinya bertambah/ H mengalami oksidasi)


Oksidator = CuO (karena bilangan oksidasinya berkurang/ Cu mengalami reduksi)
Hasil Oksidasi
= H2O
Hasil Reduksi
= Cu
Contoh 4:
Buktikan bahwa reaksi berikut bukan termasuk reaksi redoks.
Ca CO3 s H 2 S O4 aq Ca S O4 aq H 2 O l C O2 g

Jawab:
Langkah-langkah pembuktian:
Tuliskan b.o semua atom unsur sesuai aturan penentuan bilangan oksidasi.
Periksa apakah terdapat atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
Jika tidak terdapat satupun perubahan bilangan oksidasi, maka reaksi bukan reaksi
redoks.
2 4 2

6 2

2 6 2

4 2

Ca C O 3 H 2 S O4 Ca S O4 H 2 O l C O2
Terlihat bahwa bilangan oksidasi atom unsur Ca, C, O, H, dan S sebelum dan sesudah
reaksi tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi. Jadi terbukti bahwa reaksi tersebut
bukan termasuk reaksi redoks.
Reaksi Disproporsionasi (Autoredoks) dan Reaksi Konproporsionasi
Apabila reduktor dan oksidator dalam suatu reaksi reduksi oksidasi merupakan unsur
yang sama, disebut reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi). Jadi, sebagian dari zat itu
mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi.
Contoh 5:
Reaksi antara klorin dengan larutan NaOH:
1 2 1

1 2

1 2

Cl 2 g 2 Na O H aq Na Cl aq Na Cl O aq H 2 O l
reduksi
oksidasi

Sebagian dari gas Cl2 (bilangan oksidasi = 0) mengalami reduksi menjadi NaCl (bilangan
oksidasi = -1) dan sebagian mengalami oksidasi menjadi NaClO (bilangan oksidasi Cl =
+1).
Jika hasil reduksi dan hasil oksidasinya sama, disebut reaksi konproporsionasi. Reaksi
konproporsionasi merupakan kebalikan dari reaksi disproporsionasi.
Contoh 6:
Reaksi antara hidrogen sulfida dengan belerang dioksida menghasilkan belerang dan air.
1 2

4 2

1 2

2 H 2 S S O2 3 S 2 H 2 O
oksidasi
reduksi

6. Metode Pembelajaran
6.1. Ceramah
6.2. Tanya Jawab
6.3. Pemberian Tugas
6.4. Diskusi
7. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Mengucapkan Salam
2. Perkenalan
3. Absensi siswa

Metode
Ceramah
Tanya jawab

4. Menanyakan kepada siswa tentang materi yang sebelumnya telah


disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (95 menit)
1. Guru menjelaskan tentang penggunaan bilangan oksidasi untuk
reaksi oksidasi dan reduksi, serta menentukan oksidator dan
reduktornya.
2. Guru memberikan contoh-contoh soal yang berkaitan dengan
penggunaan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan reduksi,
serta menentukan oksidator dan reduktornya.
3. Guru memberikan contoh soal tentang cara menentukan jenis reaksi
(redoks atau bukan redoks.
4. Guru menjelaskan tentang reaksi disproporsionasi (autoredoks)
5. Guru memberikan contoh reaksi disproporsionasi (autoredoks)
6. Guru menjelaskan tentang reaksi konproporsionasi
7. Guru memberikan contoh reaksi konproporsionasi
8. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk di kerjakan
9. Guru dan siswa membahas LKS bersama-sama
Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru membimbing siswa menyimpulkan pelajaran
2. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
Pemberian
Tugas(LKS)

Diskusi

selanjutnya dan meminta siswa untuk belajar.


3. Menutup pelajaran
8. Alat dan Sumber Belajar
8.1. Buku-buku kimia kelas X semester 2
8.2. Buku PR kimia kelas X semester 2 (untuk pegangan siswa)
8.3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
9. Penilaian
9.1. Evaluasi (LKS)
9.2. Keaktifan Siswa
Evaluasi (LKS)
Evaluasi (LKS)
1. Tentukan reaksi reduksi, reaksi oksidasi, oksidator, reduktor, hasil reduksi, dan hasil
oksidasi dari reaksi berikut!
a.
MnO4 C 2 O42 H Mn 2 CO2 H 2 O
........................
........................

Reduktor
Oksidator
Hasil oksidasi
Hasil reduksi
b.

= ......... (alasan:......................................................................................)
= ......... (alasan:......................................................................................)
= .........
= ..........

2CO 2 NO 2CO2 N 2
............
..............

Reduktor
= ......... (alasan:......................................................................................)
Oksidator
= ......... (alasan:......................................................................................)
Hasil oksidasi = ..........
Hasil reduksi = ........
2. Periksalah, apakah reaksi berikut tergolong reaksi redoks atau bukan redoks.
CaCO3 2 HCl CaCl 2 CO2 H 2O

Merupakan reaksi redoks/bukan redoks (coret jawaban yang menurut kalian tidak benar).
Alasan: ..................................................................................................................
..................................................................................................................
......................................

3. Tentukanlah

apakah

reaksi

berikut

ini

tergolong

reaksi

disproporsionasi

atau

konproporsionasi!
3 NaClO 2 NaCl NaClO3

.............
.............

Merupakan reaksi disproporsionasi/reaksi konproporsionasi (coret jawaban yang menurut


kalian tidak benar).
Alasan:......................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Bobot Soal
1. 50 poin
2. 25 poin
3. 25 poin
Kunci Jawaban
1.

a.

7 2

3 2

4 2

Mn O 4 C 2 O 4 H Mn 2 C O 2 H 2 O
Reduktor

reduksi
2 oksidasi

C2O4 (Karena bilangan oksidasi bertambah/ C mengalami

oksidasi)
Oksidator = MnO42- (karena mengalami reduksi/ Mn mengalami reduksi)
Hasil reduksi = Mn2+
Hasil oksidasi = CO2
2 2

2 2

4 2

b. 2 C O 2 N O 2 C O 2 N 2
oksidasi
reduksi

Reduktor = CO (karena bilangan oksidasinya bertambah/ C mengalami oksidasi)


Oksidator = NO (karena bilangan oksidasinya berkurang/ N mengalami reduksi)
Hasil reduksi
= N2

Hasil oksidasi
2.

2 4 2

1 1

= CO2
2

4 2

Ca C O 3 2 H Cl Ca Cl 2 C O 2 H 2 O
Merupakan reaksi redoks/bukan reaksi redoks.
Alasan: Dalam reaksi tersebut Ca dan C tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi.
Begitu pula unsur H dan O juga tidah mengalami perubahan bilangan
oksidasi. Jadi, reaksi ini bukan reaksi redoks.

3.

3 Na ClO 2 Na Cl Na ClO3
reduksi
oksidasi

Merupakan reaksi disproporsionasi/reaksi konproporsionasi.


Sebagian NaClO (bilangan oksidasi = +3) mengalami reduksi menjadi NaCl (bilangan
oksidasi = +2) dan sebagian mengalami oksidasi menjadi NaClO3 (bilangan oksidasi =
= +7). Jadi, reaksi tersebut merupakan reaksi disproporsionasi (autoredoks).

Palangka Raya, 23 Maret 2011


Praktikan

NOVIANA ARISTANTI
ACC 107 007

Dosen Pembimbing

Guru Pamong

Dra. RULI MEILIAWATI, M.Pd

SRI SUGIATI

NIP. 19640501 199002 2 002

NIP. 19650616 199003 2 008

Mengetahui,
Kepala SMA ISEN MULANG

Dra. RIMPUNG
NIP. 19561027 198403 2 004

Nama Siswa
Kelas Semester

FORMAT PENILAIAN PROSES BELAJAR


:
: X-1 / 2

Materi

: 1. Penggunaan Bilangan Oksidasi Untuk Menjelaskan Reaksi


Oksidasi dan Reduksi
2.Reaksi

Disproporsionasi

(Autoredoks)

dan

Reaksi

Konproporsionasi
Pertemuan Ke-

:2

A. KOGNITIF
No.
1.
2.

Aspek yang dinilai


Menentukan reaksi redoks berdasarkan
peningkatan dan penurunan biloks.

Skor
3 4

Skor

Skor

Ideal

Siswa

3.
4.

Menentukan oksidator dan reduktor.


Menentukan jenis reaksi (redoks atau
bukan redoks)
Menentukan reaksi disproporsionasi dan
konproporsionasi.

Nilai

Skor Siswa
x 100
Skor Ideal

Skor:

70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C

B. PSIKOMOTOR
No.

Aspek yang dinilai

1.

Menuliskan bilangan oksidasi dalam

2.

reaksi redoks.
Menuliskan oksidator, reduktor, hasil

3.
4.

Skor
3 4

Skor
2 3 4

Skor

Skor

Ideal

Siswa

Skor

Skor

Ideal

Siswa

oksidasi, dan hasil reduksi.


Membedakan antara redoks dan bukan
redoks.
Membedakan reaksi disproporsionasi
dan konproporsionasi.

Nilai

Skor Siswa
x 100
Skor Ideal

Skor:

70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C

C. AFEKTIF
No.

Aspek yang dinilai

1.

Berpartisipasi aktif dalam mengerjakan

2.

contoh-contoh soal.
Memperhatikan guru saat menjelaskan
materi dan memberikan contoh-contoh

3.
4.

soal.
Ikut serta dalam membantu teman yang
kurang memahami konsep.
Mengerjakan LKS dengan sungguhsungguh.

Nilai

Skor:

Skor Siswa
x 100
Skor Ideal

70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C

Anda mungkin juga menyukai