Anda di halaman 1dari 20

MODUL AJAR

Hukum hess
1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Umum
Nama Penulis : Trisia Monica
Zeles Tahun Penyusunan : 2023

Fase Jenjang Kelas Perkiraan Moda Pembelajaran Alokasi


Siswa Waktu
E SMA X 30 Tatap Muka 20 menit

Elemen CP: Pemahaman Kimia Peserta didik mampu mengamati,


menyelidiki dan menjelaskan fenomena
sesuai kaidah kerja ilmiah dalam
menjelaskan konsep kimia dalam
kehidupan sehari hari; menerapkan
konsep kimia dalam CP & ATP Fase E
Kimia pengelolaan lingkungan termasuk
menjelaskan fenomena pemanasan
global; menuliskan reaksi kimia dan
menerapkan hukum-hukum dasar kimia;
memahami struktur atom dan aplikasinya
dalam nanoteknologi.
Tujuan Pembelajaran Menuliskan persamaan reaksi kimia dan
menyetarakannya

B. KOMPETENSI AWAL
1) Peserta didik sudah mengenal proses dan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-
hari
2) Peserta didik telah mempelajari tentang tabel sistem periodik unsur yaitu nama
unsur dan lambang unsur
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1) Beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME dan berakhlak mulia
2) Mandiri : mencari referensi dan data-data pendukung argumennya
3) Goyong royong: proses pembelajaran dilaksanakan berkelompok
4) Bernalar kreatif : menghasilkan gagasan orisinal, menggabungkan beberapa
gagasan menjadi ide atau gagasan imajinatif yang bermakna untuk
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.
D. SARANA PRASARANA
1) In focus : Pembelajaran ini memerlukan infokus untuk mempresentasikan proses
dan hasil belajar
2) Gawai ( handphone/laptop): pembelajaran ini menggunakan LKPD yang
digunakan peserta didik untuk menuliskan gagasannya
3) Jaringan Internet: pembelajaran ini memerlukan jaringan interner untuk mencari
referensi dan mengkomunikasikan hasil belajar di media sosial peserta didik
4) Artikel: pembelajaran ini menggunakan artikel terkait proses kimia dalam
kehidupan sehari-hari sebagai bahan ajar
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik yang menjadi target yaitu :
1) Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Problem Based Learning

2. KOMPETEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Peserta didik mampu menuliskan ciri-ciri dan jenis reaksi kimia
2) Peserta didik mampu menuliskan persamaan reaksi kimia melalui infografis
reaksi kimia.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mampu memahami bahwa pada
tubuh manusia juga terdapat reaksi kimia yang terjadi dengan mengetahui ciri-ciri reaksi
kimia dan mengetahui jenis-jenis reaksi kimia yang terjadi di lingkungan sekitar.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1) Bagaimana cara mengetahui reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan ( 2menit )
1. Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
2. Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai pelajaran ( beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru melakukan Apersepsi : masih ingatkah kalian mengenai proses kimia yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari ?
5. Membagi peserta didik ke dalam 3 kelompok
6. Membagikan Bahan Ajar
Kegiatan Inti (16 menit)
Sintak Kegiatan Pembelajaran Profil pancasila
Pembelajaran
Mengorientasi Peserta didik memusatkan perhatian pada gambar Bernalar kreatif
Peserta Didik mengenai reaksi pembakaran yang terdapat pada
pada LKPD
Masalah
Mengorganisasikan Setelah memperhatikan gambar, Guru memberikan Bernalar kreatif
Kegiatan pertanyaan kepada Peserta Didik sebagai berikut
Pembelajaran (Menanya) :
1. Apakah yang timbul dalam benak Kalian
setelah mencermati gambar ?
2. Apakah Kalian pernah melakukan kegiatan
seperti pada gambar ?
3. Reaksi kimia apakah yang timbul pada
gambar itu ?
Membimbing (Mengumpulkan Informasi) : Mandiri dan
penyelidikan 1. Peserta didik mencari dan membaca dari bergotong royong
mandiri dan buku cetak dan internet mengenai ciri-ciri
kelompok terjadinya reaksi kimia, jenis-jenis reaksi
kimia, dan cara menuliskan reaksi kimia.
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang telah dibaca.
3. Peserta didik mencatat semua informasi
mengenai ciri-ciri terjadinya reaksi kimia,
jenis-jenis reaksi kimia, dan cara menuliskan
reaksi kimia yang telah diperoleh.
4. Peserta didik memperhatikan dan mengamati
penjelasan yang diberikan Guru terkait
dengan Ciri-Ciri, Jenis, dan Cara Menuliskan
Reaksi Kimia.
Mengembangkan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi Bergotong royong
dan menyajikan mengolah data hasil pengamatan dengan cara
hasil karya (Menalar) :
1. Berdiskusi mengenai ciri-ciri terjadinya
reaksi kimia, jenis-jenis reaksi kimia, dan
cara menuliskan reaksi kimia melalui
aktivitas 4.1 yang terdapat pada buku ajar
dan LKPD.
2. Mengolah informasi mengenai ciri-ciri
terjadinya reaksi kimia, jenisjenis reaksi
kimia, dan cara menuliskan reaksi kimia
yang sudah dikumpulkan dari hasil diskusi
dengan bantuan pertanyaan - pertanyaan
pada lembar kerja.
3. Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi Ciri-Ciri, Jenis, dan Cara
Menuliskan Reaksi Kimia (Terlampir pada
LKPD).
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
yang telah dilakukan.
5. Peserta didik dari kelompok lain beserta
Guru memberikan tanggapan dan
menganalisis hasil presentasi meliputi tanya
jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan
tambahan informasi, melengkapi informasi
ataupun tanggapan lainnya. Guru melakukan
penilaian proses berdasarkan diskusi dan
presentasi kelompok.
Menganalisis dan 1. Peserta didik menganalisis kembali setiap Bernalar kreatif
Mengevaluasi hasil diskusi yang telah dipresentasikan
Proses Pemecahan sehingga menemukan hal-hal yang perlu
Masalah ditanyakan bahkan dievaluasi kembali.
2. Peserta didik mengkomunikasikan kembali
hasil diskusi berdasarkan pertanyaan yang
telah disampaikan sehingga dapat mencapai
kesimpulan akhir.
Kegiatan Penutup (2menit)
1. Guru dan peserta didik merangkum bersama pembelajaran yang telah dilaksanakan 2.
Guru mengingatkan tentang materi untuk pertemuan berikutnya tentang Reaksi Pembakaran
3. Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan berdoa penutup

E. ASASSEMEN
1. Assessment selama proses pembelajaran (formatif)
Jenis Teknik penilaian Bentuk
Penilaian sikap Penilaian antar siswa Daftar cek
Observasi profil pelajar pancasila
Penilaian Presentasi Skala Penilaian
keterampilan
2. Assessment pada akhir pembelajaran (sumatif)
Memberikan soal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

F. REMIDIAL DAN PENGAYAAN


Soal Pengayaan untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran.
Soal Remedial untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran.

G. REFLEKSI GURU DAN SISWA


Refleksi Guru Refleksi Siswa Catatan
1. Apakah kegiatan 1. Apakah saya sudah
membuka pelajaran dapatmenuliskan
dapat mengarahkan suatu persamaanreaksi
danmempersiapkan kimiadengan benar?
peserta didikmengikuti 2. Apakah saya sudah
pelajaran dengan baik dapatmenyetarakan
? suatu persamaan
2. Apakah siswa reaksi kimia yang
memahamipenjelasan belum setara?
saya? 3. Apakah saya sudah
3. Apakah yang dapatmemahami
harusdiperbaiki bagaimana suatu
bilasiswa tidakpaham persamaan reaksi kimia
penjelasan saya? dikatakan sudah
4. Siswa mana yang setara?
perlu perhatiansaya?
Keterampilan Berpikir Ilmiah : 3. LAMPIRAN
A) LEMBAR
KERJA PESERTA
DIDIK

Aktivitas 4.1
HOTS SIKAP
Mandiri
Litera Analisis Kreatif
si Evaluasi Kerja sama
Bernalar Kritis
Amatilah gambar berikut.

Gambar 1. Reaksi Fotosintesis

Berdasarkan gambar dan wacana mengenai pembakaran pada kayu, jawablah beberapa
pertanyaan yang akan dibahas bersama pada kolom di bawah ini.
PERTANYAAN
Apakah yang timbul dalam benak Kalian setelah mencermati gambar ?
Apakah Kalian pernah melakukan kegiatan seperti pada gambar ?
Reaksi kimia apakah yang timbul pada gambar itu ?

Tulislah jawaban pertanyaan yang telah dibuat pada kolom di bawah ini.

Jawaban
Pertanyaan 1.

2.

3.
 Observasi  Mengorganisasi
CIRI-CIRI REAKSI
 Membandingkan  Menyimpulkan
KIMIA
1. Lakukan pendataan terkait kegiatan/kejadian yang pernah diamati
/dilihat pada setiap topik reaksi kimia berikut.
2. Bandingkan fakta dan apa yang tertulis dari sumber informasi. Tulislah
pada kolom yang tersedia.

1 Reaksi Pembakaran 4 Reaksi Pengendapan


Kegiatan yang dilakukan / kejadian Kegiatan yang dilakukan / kejadian

yang pernah diamati terkait reaksi ini : yang pernah diamati terkait reaksi ini :

Hasil Pengamatan : Hasil Pengamatan :

2 Reaksi Perkaratan 5 Reaksi Pembusukan


Kegiatan yang dilakukan / kejadian Kegiatan yang dilakukan / kejadian
yang pernah diamati terkait reaksi ini : yang pernah diamati terkait reaksi ini :

Hasil Pengamatan : Hasil Pengamatan :

3 Reaksi Fermentasi
Kegiatan yang dilakukan / kejadian
yang pernah diamati terkait reaksi ini :
Hasil Pengamatan :
B) PENILAIAN RANAH SIKAP
1) LEMBAR OBSERVASI
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian Instrument
1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
3 Mandiri Pengamatan Tugas Lembar observasi
4 Bernalar Kritis Pengamatan Proses Lembar observasi

Aspek Sikap yang dinilai


No. Nama Peserta Didik Jumlah Skor Kode
Kerja Bernala
Kreatif Mandiri Skor Sikap Nilai
sama r
Kritis
1
2
3

RUBRIK PENILAIAN SIKAP

ASPEK INDIKATOR NILAI


Peserta didik memiliki rasa ingin tahu 25
Peserta didik tertarik dalam mengerjalan tugas 25
Kreatif
Peserta didik berani dalam mengambil resiko 25
Peserta didik tidak mudah putus asa 25
TOTAL 100
Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok 25
Peserta didik bersedia melaksanakan tugas sesuai kesepakatan 25
Kerja sama Peserta didik bersedia membantu temannya dalam satu
25
kelompok yang mengalami kesulitan
Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok 25
TOTAL 100
Peserta didik mampu memecahkan masalah 25
Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah 25
Mandiri
Peserta didik mampu mengambil keputusan 25
Peserta didik bertanggung jawab 25
Peserta didik mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan 25
Peserta didik mampu mengungkap fakta yang dibutuhkan
25
dalam menyelesaikan suatu masalah
Bernalar Peserta didik mampu memilih argumen logis, relevan, dan
25
Kritis Akurat
Peserta didik dapat mempertimbangkan kredibilitas
25
(kepercayaan) sumber informasi yang diperoleh.
TOTAL 100
SKOR TOTAL 400
CATATAN :
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) Nilai = Skor yg diperoleh/skor total X 100
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2) LEMBAR PENILAIAN DIRI

No Pernyataan Ya Tidak
1 Selama diskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide / gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, setiap
anggota mendapatkan kesempatan
untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
CATATAN :
1) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 = 83,33
4) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00= Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

3) LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEBAYA


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud
dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya.

Nama teman yang diamati :


Pengamat :
No Pernyataan Ya Tidak
1 Mau menerima pendapat teman.
2 Memberikan solusi terhadap
permasalahan.
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada
anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik.
CATATAN :
1) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = (3 x 100) + (1 x 50)
= 350
3) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400) x 100
= 87,5
4) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00= Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

C) PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN


RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA
ASPEK INDIKATOR NILAI
Penggunaan tata bahasa baik dan benar
Kesesuaian respon Jawaban yang relevan dengan pertanyaan
dengan pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi
Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari
Keterlibatan anggota kelompok
Aktif bertanya dan menanggapi
Aktifitas diskusi
Mencatat hasil diskusi dengan sistematis
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi
Dipresentasikan dengan percaya diri
Kemampuan Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik
Presentasi Manajemen waktu presentasi dengan baik
Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
Kerjasama dalam
Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan
kelompok
Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
KRITERIA PENILAIAN (SKOR)
100 = Sangat
Baik 75 = Baik
50 = Kurang Baik
A. CIRI-CIRI, JENIS, DAN CARA MENULISKAN REAKSI KIMIA
A) CARA MENULISKAN REAKSI KIMIA
Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia ?
Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi
(reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu
dihasilkan zat-zat yang baru dengan sifat-sifat yang baru.
Reaksi kimia dituliskan dengan menggunakan lambang unsur. Marilah kita
lihat bagaimana cara menyatakan suatu reaksi dengan menggunakan lambang.
Perhatikan reaksi merkuri oksida yang menghasilkan merkuri dan oksigen
berikut.
HgOHg + O2

Ahli kimia akan menerjemahkan lambang-lambang di atas sebagai berikut


: “Molekul HgO yang terdiri dari satu atom merkuri (Hg) ditambah satu atom
oksigen (O), menghasilkan () satu molekul yang terdiri dari satu atom merkuri
(Hg) ditambah satu molekul yang terdiri dari dua atom oksigen (O2)”.
Gabungan lambang yang menunjukkan suatu reaksi kimia dinamakan
persamaan kimia. Zat yang bereaksi di sebelah kiri anak panah disebut
pereaksi sedangkan zat di sebelah kanan anak panah disebut hasil reaksi. Jadi,
HgO pada persamaan kimia di atas adalah pereaksi. Hg dan O2 adalah hasil
reaksi.
Hukum konservasi materi menyatakan bahwa dalam reaksi kimia biasa
tidak ada materi yang hilang meskipun mungkin berubah. Jumlah atom dalam
pereaksi harus tetap sama dengan yang dihasilkan, betapa pun atom-atom itu
berubah untuk membentuk pola molekul yang baru. Apabila suatu persamaan
memenuhi syarat-syarat itu, dapat dikatakan persamaan itu setimbang.
Bagaimana dengan persamaan HgO  Hg + O2 ? Untuk mengimbangkan
persamaan, kita tambahkan angka 2 sebelum HgO dan angka 2 lagi sebelum Hg.
2HgO berarti dua molekul yang masing-masing terdiri dari satu atom merkuri
dan satu atom oksigen. Persamaan itu sekarang menjadi :
2HgO  2Hg + O2

Dengan kata lain, dua molekul merkuri oksida (HgO) yang masing-masing
terdiri dari satu atom merkuri dan satu atom oksigen menghasilkan dua molekul
merkuri yang masingmasing terdiri dari satu atom merkuri ditambah satu
molekul oksigen, yang terdiri dari dua atom oksigen. Persamaan ini sekarang
telah setimbang, di sebelah kiri ada dua atom merkuri dan dua atom oksigen,
demikian juga di sebelah kanan. Perhatikan bahwa dalam hasil reaksi ditulis 2
Hg, bukan Hg2. Hal ini karena molekul merkuri hanya terdiri dari satu atom
merkuri. Kalau angka 2 kita tuliskan di bawah, berarti kita mengatakan
bahwa molekul itu
mengandung dua atom dan ini keliru. Ingat bahwa dalam menyeimbangkan
persamaan kita tidak boleh mengganti molekul. Kita hanya boleh mengubah
jumlah molekul.

Sekarang marilah kita lihat persamaan reaksi


pembakaran fosfor. P4 (s) + O2 (g)  P2O5 (g)

Persamaan reaksi kimia pembakaran fosfor tersebut belumlah setara karena


jumlah atom- atom sejenis di sebelah kiri maupun sebelah kanan tanda panah
tidak sama. Atom P di sebelah kiri tanda panah berjumlah empat, sedangkan di
sebelah kanan berjumlah dua. Atom O di sebelah kiri tanda panah ada dua
sedangkan di sebelah kanan ada lima. Tidak sama bukan?
Bila akan menuliskan persamaan reaksi setara, pastikan jumlah atom-atom
sebelum dan sesudah reaksi sama. Untuk itu kita dapat memberi koefisien reaksi
yaitu angka yang terletak di depan setiap zat. Yang boleh kita ubah adalah
koeisien reaksi, sedangkan rumus molekul tidak boleh berubah. Manakah
koefisien reaksi? Perhatikan persamaan reaksi berikut.

Setelah menambahkan koefisien reaksi, maka jumlah atom P baik di


sebelah kiri maupun di sebelah kanan ada empat sedangkan jumlah atom O
sebanyak sepuluh. Inilah yang disebut persamaan reaksi kimia setara yang sudah
pernah dibahas pada Bab 3 terdahulu. Wujud/fase zat dapat disertakan dalam
suatu persamaan reaksi. Terdapat 4 wujud zat yang ditulis sebagai subskrip
(huruf miring) yaitu :

Tabel 1. Penulisan wujud/fase zat dalam persamaan reaksi


Wujud/Fase Subskrip
Padat atau solid s
Cair atau liquid l
Gas atau gas g
Larut dalam air atau aqueous aq
A) CIRI-CIRI REAKSI KIMIA
Ketika terjadi reaksi kimia, terdapat perubahan-perubahan yang dapat kita amati.
Perhatikan ciri-ciri reaksi kimia berikut :
1) Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Warna
Sebagai contoh kita dapat mengamati bahwa warna ungu pada larutan kalium
permanganat (KMnO4) akan berubah jika direaksikan dengan larutan asam
oksalat (H2C2O4). Perubahan kimia ini terjadi karena senyawa kalium
permanganat berubah menjadi senyawa mangan (II) sulfat (MnSO 4) yang
tidak berwarna.
2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 (aq)  K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 10CO2 (g)
+ 8H2O (l)
(warna ungu) (tidak berwarna)

Demikian juga dengan tembaga (II) karbonat (CuCO3) yang berwarna hijau
akan berubah menjadi tembaga (II) oksida (CuO) yang berwarna kehitaman
dan karbon dioksida (CO2) setelah dipanaskan.
CuCO3 (s)  CuO (s) + CO2 (g)

Gambar 3. Pemanasan pada CuCO3


(https://s3.amazonaws.com/de-files production/Explainers/Figures/583130924069/2.svg )

2) Reaksi Kimia dapat Membentuk Endapan


Ketika barium klorida (BaCl2) direaksikan dengan natrium sulfat (Na 2SO4)
akan menghasilkan suatu endapan putih barium sulfat (BaSO4). Endapan
putih yang terbentuk ini sukar larut dalam air. Reaksi kimia tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut.
BaCl2 + Na2SO4  BaSO4 + 2NaCl
(larutan) (larutan) (padatan) (larutan)

Banyak zat-zat kimia yang direaksikan menimbulkan endapan. Contoh lain


adalah larutan perak nitrat (AgNO3) direaksikan dengan larutan natrium
klorida (NaCl) menghasilkan endapan putih perak klorida (AgCl) dan larutan
natrium nitrat (NaNO3).
AgNO3 + NaCl  AgCl + NaNO3
(larutan) (larutan) (padatan) (larutan)

Sebenarnya apakah endapan itu? Endapan adalah zat yang memisahkan diri
sebagai fase padat dari larutan. Endapan dapat berupa kristal (kristalin) atau
koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau
sentrifugasi. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat
terlarut. Kelarutan suatu endapan sama dengan konsentrasi molar dari larutan
jenuhnya. Kelarutan endapan bertambah besar dengan kenaikan suhu,
meskipun dalam beberapa hal khusus (seperti kalium sulfat), terjadi
sebaliknya. Laju kenaikan kelarutan dengan suhu berbeda-beda. Pada
beberapa hal, perubahan kelarutan dengan berubahnya suhu dapat menjadi
alasan pemisahan. Misal pemisahan ion timbal dari perak dan merkuri (I)
dapat dicapai dengan mengendapkan ketiga ion itu mula-mula sebagai
klorida, diteruskan dengan menambahkan air panas pada campuran. Air
panas akan melarutkan timbal (II) klorida (PbCl2) tetapi perak dan raksa
(I) klorida (HgCl) tidak larut di dalamnya. Setelah menyaring larutan panas
tersebut, ion timbal akan ditemukan dalam filtrat.

3) Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Suhu


Kamu dapat membuktikan bahwa reaksi kimia dapat menyebabkan
perubahan suhu. Pada percobaan mereaksikan asam sulfat (H2SO4) dan
natrium hidroksida (NaOH) terjadi kenaikan suhu. Nah, reaksi kimia yang
menghasilkan kenaikan suhu dinamakan reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm
dapat kamu temukan pada pembakaran kertas dan pembakaran bensin pada
kendaraan bermotor. Pada percobaan kedua, saat kamu mereaksikan
campuran barium hidroksida, Ba(OH)2 dan amonium klorida, NH4Cl, larutan
tersebut akan

4) Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Gas


Pernahkah kamu melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi (tablet
effervescent) ke dalam segelas air ? Ketika kamu melarutkan tablet vitamin
berkalsium tinggi ke dalam segelas air, kamu akan melihat gelembung-
gelembung gas muncul dari dalam larutan. Hal ini membuktikan bahwa
dalam peristiwa reaksi kimia dapat menimbulkan gas. Selain contoh di atas,
kamu juga dapat mengamati reaksi kimia yang menghasilkan gas pada saat
kamu membuka kaleng minuman berkarbonasi.
D) ASESMEN KOGNITIF
Jenis Soal : PG
1. Contoh reaksi penguraian yang benar adalah ………..
a. MnO4+  Mn2+ + 4H2O d. CaCO3  CaO + CO2
b. NO3  NO2 + O2 e. HBr + KOH  KBr + H2O
c. 4Fe + 3O2  2Fe2O3
2. Dibawah ini merupakan reaksi netralisasi, kecuali …….
a. HCl + NaOH  NaCl + H2O
b. H2SO4 + Ca(OH)2  CaSO4 + 2H2O
c. 4HNO3 + Cu  Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O
d. HBr + KOH  KBr + H2O
e. HCl + KOH  KCl + H2O
3. Pada reaksi pembakaran sempurna gas etana menghasilkan gas CO2 dan
H2O ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut ini :
C2H6 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O (l)
Pada persamaan ini, perbandingan koefisien CO2 (g) terhadap H2O (l)
adalah……
a. 1 : 1 d. 3 : 1
b. 2 : 3 e. 1 : 3
c. 3 : 2
4. Diantara reaksi-reaksi berikut yang menghasilkan gas adalah……..
a. NaCl (aq) + NaNO3 (aq) d. NaOH (aq) + H2SO4 (aq)
b. HCl (aq) + K2SO4 (aq) e. NaOH (aq) + BaCl2 (aq)
c. HCl (aq) + CaCO3 (s)
Jenis Soal : Essay
Setarakanlah persamaan reaksi
berikut 1) C (s) + O2 (g)
CO (g)
2) Al (s) + O2 (g) Al2O3 (s)
3) Mg (s) + HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)
4) NH3 (g) + O2 (g) NO (g) + H2O (g)

E) SOAL PENGAYAAN
1) Berikut adalah persamaan reaksi yang belum setara antara hidrogen
dengan oksigen membentuk air.
H2 (g) + O2 (g)  H2O (l)
Apakah reaksi tersebut dapat disetarakan dengan mengubah indeks oksigen di
ruas kanan menjadi 2 (mengubah H2O menjadi H2O2) ? Jelaskan.
F) REMEDIAL
1. Jika logam barium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida, gas yang
dihasilkan adalah….
a. Cl2 b. O2 c. HCl d. H2 e. H2O
2. Persamaan reaksi yang belum setara adalah……
a. C + O2  CO2 d. 2S + 3O2  2SO3
b. 2H2O  2H2 + O2 e. NO2  N2 + O2
c. H2 + Cl2  2HCl
3. Perhatikan reaksi di bawah ini :
NaOH (aq) + H2SO4 (aq)  Na2SO4 (aq) + H2O (l)
Reaksi di atas adalah termasuk reaksi…….
a. Pembentukan c. Penguraian e. Pembakaran
b. Netralisasi d. Pengendapan

G) GLOSARIUM

Atom : Satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton
yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral.
Bilangan Oksidasi : Banyaknya elektron yang dilepaskan atau diterima suatu atom dalam
ikatan kimia.
Endapan : Zat yang memisahkan diri sebagai fase padat dari larutan.
Ion : Atom atau molekul yang bermuatan lsitrik.
Koloid : Koloid merupakan jenis campuran heterogen yang terbentuk karena
adanya dispersi suatu zat ke dalam zat lain yang dicampurkan.
Molekul : Kelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan
sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral
serta cukup stabil.
Oksidator : Zat yang berperan sebagai pengoksidasi atau zat yang menyebabkan
zat lain mengalami kenaikan bilangan oksidasi.
Persamaan Kimia : Penulisan simbolis dari sebuah reaksi kimia yang terdiri atas rumus
kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisien dan wujud masing-
masing.
Reaksi Endoterm : Reaksi yang berlangsung dengan menyerap/membutuhkan kalor dari
lingkungan ke sistem.
Reaksi Eksoterm : Reaksi yang berlangsung dengan melepaskan/menghasilakan kalor
dari sistem ke lingkungan.
Reduktor : Zat yang berperan sebagai pereduksi atau zat yang menyebabkan zat
lain mengalami penurunan bilangan oksidasi.
Sentrifugasi : Proses yang memanfaatkan gaya sentrifugal untuk sedimentasi
campuran dengan menggunakan mesin sentrifuga atau pemusing.
DAFTAR PUSTAKA
Puspaningsih, R. Ayuk. Tjahjadarmawan, Elizabeth. Krisdianti, R. Niken. (2021).
Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Hartono, Hadi. (2018). Reaksi Kimia. [Online]. Diakses :
https://docplayer.info/30765574-1-ciri- ciri-reaksi-kimia.html [18 September
2021]
Putri, Profillia. Rahadi, B. Amin. (2016). Guru Pembelajar : Modul Paket Keahlian
Kimia Kesehatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai