Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama (SMA)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/I
Materi : Sifat Koligatif Larutan ( Penurunan
Ttik Beku Larutan )
Waktu : 1 X 30 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.1. Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis.
3.2. Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
4.1. Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan
uap,kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan.
4.2. Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit yang konsentrasinya sama.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada
penurunan titik beku larutan
2. Mengemukkan percobaan fenomena penurunan titik beku larutan
3. Menentukan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
4. Menganalisis penurunan titik beku larutan

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada
penurunan titik beku larutan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Siswa dapat menyimpulkan perbedaan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non
elektrolit
3. Siswa dapat mengemukkan percobaan fenomena penurunan titik beku larutan
4. Siswa dapat menentukan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
5. Siswa dapat menganalisis penurunan titik beku larutan

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
a. Konsentrasi Larutan
b. Sifat-sifat Koligatif larutan
2. Materi Inti
Penurunan Titik Beku Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut
tetapi bergantung pada banyaknya jumlah oartikel zat terlarut dalam larutan (syukri, 1999).
Terdapat empat sifat yang berhubungan dengan larutan encer, atau kira-kira pada larutan
yang ada. Keempat sifat tersebut ialah penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmotik yang semuanya dinamakan dengan sifat-sifat
koligatif (petrucci, 1987 )
Titik beku suatu zat cair adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sama dengan
tekanan uap pelarut murninya. Titikbeku normal air adalah 0ᵒC yang diukur pada tekanan 1
atm. Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut semakin sulit membeku, akibatnya titik
beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya. Selisih
antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murninya disebut penurunan titik beku
larutan. ( ΔTf = freezing point depression )
∆𝑇𝑓 = 𝑇𝑓° − 𝑇𝑓
Tf = titik beku larutan
Tfᵒ = titk beku pelarut murni
Titik bekuu tidak tergantung pada jenis zat terlarut, tetapi tergantung pada konsentrasi
atau jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Semakin besar konsentrasi larutan, maka
semakin besar penurunan titik bekunya. ∆𝑇𝑓 ~ 𝑚 untuk larutan non elektrolit berlaku
persamaan : ∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 x m
ΔTf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku zat pelarut
m = molal larutan untuk larutan elektrolit berlaku persamaan :
∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 . m . i
= Kf . m . [ 1 + (n-1) 𝛼 ]
i = faktor van’t Hoff
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok dan Praktikum
Model : Inquiry
Media : Power Poin dan papan tulis
Sumber : Buku kimia kelas XII
Sunarya,yayan. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3. Jakarta :
Setia Purna Inves.

Syntax Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Model Pendekatan Guru Siswa Waktu
Pembelaja Saintifik
ran
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam 1. Seluruh siswa 1 menit
Etika 2. Guru memeriksa menjawab
kehadiran siswa salam
2. Siswa
menjawab
kehadiran
Apersepsi 1. “Siapa disini yang sering 1. “ketika sudah 2 menit
membuat mie instant? mendidih bu”
Kapan biasanya kalian 2. Seluruh siswa
memasukkan mi instant ke menyimak
dalam air?
2. Ya benar, apakah diantara
kalian pernah
memperhatikan ketika air
yang mendidih
dimasukkan mie maka air
juga berhenti mendidih.
Selanjutnya air akan
mendidih lagi jika
pemanasan dilanjutkan.
Ada yang tahu kenapa hal
ini bisa terjadi?
Coba perhatikan video di
layar! Pertanyaan apa yang
timbul dibenak kalian?
Kenapa es batu yang
ditambahkan garam
suhunya menjadi lebih
rendah dari suhu
sebelumnya? Ada yang
bisa menjelaskan kepada
ibu? Nah untuk menjawab
gejala tersebut maka pada
hari ini kita akan belajar
mengenai sifat koligatif
larutan.”
Motivasi 1. Guru memberikan 1. Seluruh siswa 2 menit
motivasi kepada peserta memperhatikan
didik untuk menarik gambar yang
perhatian peserta didik disajikan oleh
“Apakah ada peserta didik guru
yang senang membantu 2. Seluruh siswa
atau melihat orang menyimak
memasak? Pernahkah tujuan
kalian memikirkan ini, pembelajaran
apabila memasak sup, yang
mengapa garam selalu disampaikan
ditambakkan setelah air oleh guru.
mendidih?.Apa ada yang
pernah berjumpa dengan
penjual es goyang? Es batu
pada gerobak untuk
membekukan es goyang,
telah ditambahkan garam.
Mengapa demikian? Apa
fungsi garam tersebut?
Pertanyaan tadi pasti
menarik perhatian kita”.
2. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Menyajika Kegiatan Inti Guru memperlihatkan contoh Siswa mengamati 5 menit
n M1 (mengamati) aplikasi penurunan titik beku video yang
Fenomena larutan dalam kehidupan diperlihatkan guru
sehari-hari seperti video
pencampuran es batu dengan
garam
Merumusk 1. Guru menanyakan siswa 1. Siswa 2 menit
an apakah ada pertanyaan mengharapkan
Masalah dari video tersebut mengajukan
Mengajuk 2. Guru mengharapkan pertanyaan :
an siswa mengajukan  Mengapa pada
Hipotesis pertanyaan : pembuatan Es-
 Mengapa pada pembuatan Putar ada
Es-Putar ada penambahan penambahan
garam ? garam ?
 Mengapa zat yang  Mengapa zat
ditambahkan pada es yang
adalah garam, mengapa ditambahkan
bukan zat lain saja seperti pada es adalah
gula pasir ? garam,
mengapa bukan
zat lain saja
seperti gula
pasir ?
Mengump M3 1. Guru membagi kelompok 1. Siswa 5 menit
ulkan Data (Mengumpulkan menjadi 3 kelompok mengkondisika
Data ) masing- masing kelompok n untuk
terdiri 3-4 orang berkelompok
2. Guru membagikan LKS 2. Siswa
praktikum dan mendapatkan
memberikan arahan LKS dan
kepada siswa sebelum memperhatikan
melakukan praktikum apa yang
3. Guru menyuruh siswa diterangkan
membaca dan menelaah oleh guru
LKS 3. Siswa membaca
4. Guru menyuruh setiap dan menelaah
perwakilan (2orang ) LKS yang telah
perkelompok untuk maju diberikan oleh
kedepan untuk melakukan guru
demonstrasi sesuai dengan 4. Siswa
LKS melakukan
5. Guru membimbing siswa demostrasi
mengisi LKS hasil
praktikum
Menganali M4 1. Guru membimbing siswa 1. Siswa mengisi 5 menit
sis Data (Mengasosiasi ) mendiskusikan hasil soal-soal pada
pengamatan LKS
2. Guru membimbing siswa berdasarkan
menjawab pertanyaan hasil praktikum
yang terdapat dalam LKS 2. siswa
3. Guru memberikan mendiskusikan
penguatan dan meluruskan hasil
apabila terdapat pengamatan
pernyataan yang salah 3. Siswa menjawab
atau kurang sesuai pertanyaan yang
terdapat dalam
LKS
4. Siswa diberikan
penguatan dan
diluruskan
apabila terdapat
pernyataan yang
salah atau
kurang sesuai
Memprese M5 Guru menyuruh perwakilan Setiap perwakilan 5 menit
ntasikan
(Mengkomunika setiap kelompok kelompok siswa
sikan) menyampaikan hasil diskusi menyampaikan
kelompok secara lisan hasil diskusi
maupun tulisan didepan kelas kelompok secara
lisan maupun
tulisan didepan
kelas
Penutup 1. Guru membimbing siswa 1. Siswa 3 menit
menyimpulkan materi menyimpulkan
pembelajaran hari ini materi
2. Guru mengumpulkan pelajaran hari
LKS Praktikum yang ini dengan
telah dikerjakan oleh bimbingan
siswa guru
3. Guru memberikan tugas 2. Siswa
evaluasi peran larutan menyimak
untuk dikumpulkan pada materi
pertemuan selanjutnya pembelajaran
4. Guru memberikan yang diberikan
menyampaikan materi oleh guru
selanjutnya yaitu 3. Siswa
“kenaikan titik didih” menjawab
5. Guru mengucapkan salam
salam
LKS (LEMBAR KERJA SISWA)

PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

Kelompok :

Anggota :

Kelas :

I. Tujuan:
1. Menentukan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
2. Menyimpulkan perbedaan penurunan titik beku larutan elektrolit dan
non elektrolit
II. Petunjuk:

Bacalah wacana dibawah ini !


Penurunan Titik Beku Larutan

Adonan es krim ditempatkan dalam bejana yang terendam es batu dan air yang telah
diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 00C.
Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa
derajat di bawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari
adonan es krim ke dalam campuran es batu, air, dan garam dapur. Temperatur normal
campuran es dan air adalah 00C. Akan tetapi itu tidak cukup dingin untuk membekukan es
krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah -3 oC atau lebih
rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan
es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan tetapi garam relatif
murah. Ketika es dicampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta
menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti
yang diinginkan
Berdasarkan wacana diatas :

1. Buatlah rumusan masalah dari wacana diatas !

2. Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang kalian buat !

III. Alat dan Bahan


 Alat :
1. Gelas kimia
2. Tabung reaksi
3. Batang Pengaduk
4. Termometer
5. Gelas ukur
 Bahan :
1. Es Batu
2. Glukosa 1 M
3. NaCl 1 M
4. Aquades
5. Garam

IV. Langkah Kerja

1. Masukkan butiran-butiran es batu secukupnya dalam gelas kimia sampai kira-kira 3⁄4
nya. Tambahkan 3 sendok makan garam dapur. Aduk Campuran ini dengan
pengaduk. Campuran ini disebut pendidingin.
2. Isi tabung reaksi dengan aquades sebanyak 5 ml. Masukkan tabung kedalam gelas
kimia berisi campuran pendingin sambil mengaduk campuran pendingin ukur
suhunya menggunakan termometer sampai air membeku seluruhnya.
3. Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin. Bacalah termometer dan catat
suhu campuran air dan es.
4. ulangi cara kerja 2 dan 3 dengan menggunakan larutan Gula dan NaCl sebagai
pengganti air suling.
(Bila es dalam gelas kimia sudah banyak yang mencair, buat campuran pendingin
lagi)
V. Hasil Pengamatan

∆𝑻𝒇
Hasil Pengamatan 𝑻𝒇
Nama (Penurunan Kemolalan
No. (Titik
Larutan Titik Beku (m)
Sebelum Sesudah Beku)
Laruta

VI. Pertanyaan
1. Bagaimana titik beku air (pelarut) dibandingkan dengan titik beku larutan?
2. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi molal urea terhadap titik beku larutan dan
penurunan titik beku larutan? (buktikan dengan perhitungan)
3. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi molal NaCl terhadap titik beku larutan
dengan penurunan titik beku larutan ? (buktikan dengan perhitungan)
4. Pada molalitas yang sama bagaimanakah pengaruh larutan glukosa (non
elektrolit)dibanding dengan pengaruh NaCl (elektrolit) terhadap titik beku larutan dan
penurunan titik beku larutan! Mengapa demikian? Jelaskan!
5. Apa yang dapat simpulkan dari percobaan diatas ?
(Kf air = 1,86 ᵒC/m )
Contoh Pengisian LKS

Dalam prakteknya, penurunan titik beku larutan yang diuji tidak sesuai dengan teorinya.
Seharusnya penurunan beberapa larutan yang diuji adalah sebagai berikut :

a. Glukosa 2 M (larutan nonelektrolit)


∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑀
∆𝑇𝑓 = 1,86 𝑥 2
∆𝑇𝑓 = 3,72°𝐶
∆𝑇𝑓 = 𝑇𝑓 ° − 𝑇𝑓
𝑇𝑓 = 0 − 3,72
𝑻𝒇 = −𝟑, 𝟕𝟐°𝑪
Seharusnya titik beku larutan urea 2 M adalah -3,72°C, namun pada prakteknya titik
beku larutan urea 2 M adalah -8°C
b. NaCl 1 M (larutan elektrolit, α=1 n=2 i=2)
∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑀 𝑥 𝑖
∆𝑇𝑓 = 1,86 𝑥 1 𝑥 2
∆𝑇𝑓 = 3,72°𝐶
∆𝑇𝑓 = 𝑇𝑓 ° − 𝑇𝑓
𝑇𝑓 = 0 − 3,72
𝑻𝒇 = −𝟑, 𝟕𝟐°𝑪
Seharusnya titik beku larutan NaCl 1 M adalah -3,72°C, namun pada prakteknya titik
beku larutan NaCl 1 M adalah -10°C. Menurut teori, titik beku larutan NaCl 1 M dan
urea 2 M adalah sama, yakni -3,72°C. Namun, pada prakteknya titik beku kedua larutan
tersebut berbeda yakni -8°C (urea 2 M) dan -10°C (NaCl 2 M)
c. NaCl 2 M (larutan elektrolit, α=1 n=2 i=2)
∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑀 𝑥 𝑖
∆𝑇𝑓 = 1,86 𝑥 2 𝑥 2
∆𝑇𝑓 = 7,44°𝐶
∆𝑇𝑓 = 𝑇𝑓 ° − 𝑇𝑓
𝑇𝑓 = 0 − 7,44
𝑻𝒇 = −𝟕, 𝟒𝟒°𝑪
Seharusnya titik beku larutan NaCl 2 M adalah -7,44°C, namun pada prakteknya titik
beku larutan NaCl 2 M adalah -12°C
Kesalahan- kesalahan tersebut bisa saja terjadi karena beberapa faktor :
1. Rusaknya/kurang maksimalnya fungsi alat alat yang dipakai
2. perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh es batu yang ada pada gelas kimia yang
digunakan untuk membekukan larutan ini sedikit demi sedikit mulai mencair. Oleh
karena itu agar larutan ini tetap membeku, es batu yang ada di dalam tabung perlu
diberi garam dapur kasar lebih banyak lagi sehingga es batu yang ada tetap membeku
atau dengan kata lain tidak cepat mencair, sebab garam dapur ini dapat mengikat
oksigen yang ada pada air dalam bentuk es batu.
3. Kurang telitinya pengamat dalam menentukan titik beku.

Kesimpulan

1. Titik beku larutan (yang dalam hal ini digunakan larutan Glukosa dan NaCl) memiliki
titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan titik beku air (pelarut murni)
karena di dalam larutan glukosa dan NaCl terkandung zat terlarut berupa molekul-
molekul urea dan molekul-molekul NaCl yang menyebabkan terhalangnya molekul-
molekul air untuk membeku sehingga dibutuhkan suhu yang lebih rendah untuk
membekukan larutan urea dan NaCl tersebut.
2. Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan
3. Penurunan titik beku larutan (ΔTf) berbanding lurus dengan molalitas larutan
4. Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan nonelektrolit pada
kemolalan yang sama, dikarenakan larutan elektrolit terurai sehingga jumlah
partikelnya lebih banyak dibandingkan larutan nonelektrolit
5. Pada konsentrasi yang sama penurunan titik beku (ΔTf) larutan elektrolit akan lebih
besar dibandingkan larutan nonelektrolit, karena penurunan titik beku (ΔTf) larutan
elektrolit dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoff
SOAL EVALUASI
1. Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 gram urea CO(NH2)2 dalam 100 gram
air. (Kb air= 0,52 °C/m, Kf air = 1,86 °C/m Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1).
Tentukan titik beku larutannya !
2. Sebanayak 34,2 gram sukrosa (Mr = 342 ) dilarutkan dalam 500gram air. Jika Kf air =
1,86 ᵒC/m. Tentukan :
a. Penurunan titik beku larutan sukrosa
b. Titik beku larutan sukrosa jika titik beku air adalag 0ᵒC
3. Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 g zat X ke dalam 100 mL air. Jika titik
Beku larutan 0,45°C, berapakah massa molekul relatif zat X?
4. Diketahui titik didih larutan urea = 100,513 ᵒC, Kb air = 0,513 ᵒC/m, Kf air = 1,86
ᵒC/m, titik didih air = 100 ᵒC. Tentukan titik beku larutan !
5. Sebutkan dan jelaskan contoh lain penerapan titk beku larutan dalam kehidupan
sehari-hari !

_Selamat Mengerjakan_
Rubrik Penilaian Afektif

Kriteria Penilaian
Aspek yang Dinilai
Cukup Baik Sangat Baik
(1) (2) (3)
Tidak Memperhatikan
memperhatikan penjelasan guru,
Memperhatikan
penjelasan guru, mengumpulkan
penjelasan guru,
tidak sumber informasi
mengumpulkan
mengumpulkan lain dari buku ajar
Rasa Ingin Tahu sumber informasi
informasi dari buku lain dan penjelasan
hanya dari buku,
atau dari media lain guru, dan
dan mengajukan
dan tidak mengajukan
pertanyaan
mengajukan pertanyaan kepada
pertanyaan teman atau guru
Mengerjakan tugas Mengerjakan tugas
Tidak mengerjakan individu dengan individu dengan
tugas individudan baik, dan sangat baik, dan
Tanggung Jawab
tidak mengerjakan mengerjakan tugas mengerjakan tugas
tugas kelompok kelompok dengan kelompok dengan
baik sungguh-sungguh
Tidak berinteraksi
Berinteraksi dengan Berinteraksi dengan
dengan teman
Kerja Sama beberpa teman baik dengan semua
kelompok
kelompok teman kelompok
(individual)
Mempresentasikan
Mempresentasikan
hasil diskusi,
Mempresentasikan hasil diskusi,
Menerima kritik
hasil diskusi, tidak kurang menerima
dan saran dari
menerima kritik dari kritik dari teman
Komunikatif teman maupun
teman maupun guru, maupun guru, dan
guru, dan
dan menyampaikan menyampaikan
Menyampaikan
pendapat tidak jelas pendapat kurang
pendapat dengan
jelas
jelas
Mengemukakan
Mengemukakan Mengemukakan
pendapat
pendapat tidak pendapat
Kritis berdasarkan
sesuai dengan pokok berdasarkan ide
literatur yang di
pembahasan pemikiran sendiri
baca
Instrument Penilaian Afektif
No NamaSiswa Sikap Individu Jumlah Skor Nilai
1 2 3

Keterangan : 1. Cukup
2. Baik
3. Sangat Baik
Jumlah skor
Nilai = x 100
skor maksimum

Instrument Penilaian Psikomotor

Jumlah Skor Nilai


No Aspek yang dinilai Skor
1 2 3
Menyiapkan alat dan
1..
bahan
2. Deskripsi pengamatan
Menafsirkan peristiwa
3.
yang akan terjadi
4. Melakukan Praktikum
Menyimpulkan hasil
5.
pengamatan

Rubrik Penilaian Psikomotor


N KriteriaPenilaian (skor)
Aspek yang dinilai
o 3 2 1
1 Menyiapkan alat dan Menyiapkan Menyiapkan Menyiapkan
bahan seluruh alat dan sebagian alat seluruh alat dan
bahan yang danbahan yang bahan yang
diperlukan diperlukan diperlukan
dengan
bimbingan
orang lain
2 Deskripsi pengamatan Memperoleh Memperoleh Memperoleh
deskripsi hasil deskripsi hasil deskripsi hasil
pengamatan secara pengamatan pengamatan
lengkap sesuai secara kurang secara tidak
dengan prosedur lengkap sesuai lengkap sesuai
yang ditetapkan dengan prosedur dengan prosedur
yang ditetapkan yang ditetapkan
3 Menafsirkan peristiwa Mampu Mampu Tida kmampu
yang akan terjadi memberikan memberikan memberikan
penafsiran benar penafsiran penafsiran benar
secara substantif kurang benar secara substantif
secara substantif
4 Melakukan Praktikum Mampu melakukan Kurang mampu Mampu
praktikum dengan melakukan melakukan
menggunakan praktikum praktikum
seluruh prosedur dengan dengan
yang telah menggunakan menggunakan
dirancang seluruh sebagian
prosedur yang prosedur yang
telah dirancang telah dirancang
5 Menyimpulkan hasil Mampu membuat Mampu Mampu
pengamatan kesimpulan sesuai membuat membuat
dengan hasil kesimpulan kesimpulan
pengamatan dengan hanya dengan
mengambil menggunakan
sebagian referensi dari
referensi dari buku
buku

Instrument Penilaian Diskusi Kelompok dan Presentasi


Jumlah Skor Nilai
No Aspek yang dinilai Skor
1 2 3
Kerja sama sesama
1..
anggota kelompok
Kemampuan
2. mengemukakan
pendapat
Kemampuan
3. mengkomunikasikan
bahan pelajaran
4. Presentasi kelompok
Kemampuan menarik
5.
kesimpulan
Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok dan Presentasi
Skala
Aspek
3 (baik) 2 (cukup) 1 (kurang)
Kerja sama sesama Menjadi fasilitator mau berbagi Sangat
anggota kelompok bagi kelompoknya pengetahuan individual
dengan teman
kelompoknya
Kemampuan Dapat Dapat Dapat
mengemukakan mengemukakan mengemukakan mengemukakan
pendapat pendapat dengan pendapat dengan pendapat
baik dan mudah cukup baik dengan kurang
dimengerti baik
Kemampuan Isi presentasi dapat Isi presentasi dapat Isi presentasi
mengkomunikasikan dijelaskan kembali dijelaskan kembali tidak mampu
bahan pelajaran oleh kelompok lain oleh kelompok lain untuk dijelaskan
dan mampu untuk kembali
diuraikan kembali
Presentasi kelompok Menerangkan Menerangkan Menerangkan
dengan suara yang dengan suara cukup dengan suara
jelas dengantepat jelas tetapitidak kurang jelas dan
dan mampu mampu juga tidak
menghidupkan menghidupkan mampu
suasana suasana menghidupkan
suasana
Kemampuan menarik Kesimpulan berisi Kesimpulan berisi Menarik
kesimpulan point-point penting point-point penting kesimpulan
dalam kata-kata tetapi masih dalam tidak sesuai
singkat bentuk kalimat dengan tujuan
panjang
Saling menghargai Menerima pendapat Menerima Pendapat orang
pendapat orang lain dan pendapat orang lain lain selalu di
mampu salahkan
mengkomunikasikan
dengan baik

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


Nilai = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Instrumen Penilaian Kognitif (Soal Evaluasi )
No Indikator Skor
1 Siswa dapat menentukan titik beku suatu larutan
2 Siswa dapat menentukan penurunan titik beku suatu
larutan
3 Siswa dapat menentukan massa relatif suatu zat

4 Siswa dapat menentukan titikbeku larutan berdasarkan


titik didih suatu zat

5 Siswa dapat mengemukakan contoh penurunan titik


beku larutan dalam kehidupan sehari-hari

Rubrik Penilaian Kognitif (soal evaluasi )

Skor
Butir soal Kunci / Kriteria jawaban

1. Suatu larutan dibuat 0-10


dengan cara
melarutkan 3 gram
urea CO(NH2)2
dalam 100 gram air.
(Kb air= 0,52 °C/m,
Kf air = 1,86 °C/m Ar
C = 12, O = 16, N =
14, H = 1). Tentukan
titik beku larutannya !
2. Sebanayak 34,2 gram 0-10
sukrosa (Mr = 342 )
dilarutkan dalam
500gram air. Jika Kf
air = 1,86 ᵒC/m.
Tentukan :
a. Penurunan titik
beku larutan sukrosa
b. Titik beku larutan
sukrosa jika titik beku
air adalag 0ᵒC

3. Suatu larutan dibuat 0-5


dengan cara
melarutkan 3 g zat X
ke dalam 100 mL air.
Jika titik Beku
larutan 0,45°C,
berapakah massa
molekul relatif zat X?
4. Diketahui titik didih 0-10
larutan urea =
100,513 ᵒC, Kb air =
0,513 ᵒC/m, Kf air =
1,86 ᵒC/m, titik didih
air = 100 ᵒC.
Tentukan titik beku
larutan !

5. Diketahui contoh 1. Antibeku pada Radiator Mobil 0-5


penerapan titik beku Di daerah beriklim dingin, ke dalam air
larutan dalam radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di
kehidupan sehari-hari daerah beriklim dingin, air radiator mudah
1. Antibeku pada membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka
radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan
Radiator Mobil
penambahan etilen glikol ke dalam air radiator
2. Antibeku untuk diharapkan titik beku air dalam radiator
menurun, dengan kata lain air tidak mudah
mencairkan salju
membeku.
3. Antibeku dalam tubuh 2. Antibeku untuk Mencairkan Salju
Di daerah yang mempunyai musim
hewan
salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan
Berdasarkan contoh dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat
kendaraan sulit untuk melaju. Untuk
tersebut bisakan kalian
mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi
jelaskan salah satu campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan
garam tersebut dapat mencairkan salju.
contoh tersebut.
Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan
semakin banyak pula salju yang mencair.
3. Antibeku dalam Tubuh Hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah
beriklim dingin, seperti beruang kutub,
memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan
penurunan titik beku untuk bertahan hidup.
Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat
antibeku yang mempu menurunkan titik beku
air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut
dapat bertahan di musim dingin yang suhunya
mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang
dikandungnya dapat mencegah pembentukan
kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-
hewan lain yang tubuhnya mengandung zat
antibeku antara lain serangga , ampibi, dan
nematoda. Tubuh serangga mengandung
gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi
mengandung glukosa dan gliserol darah
sedangkan nematoda mengandung gliserol dan
trihalose.
Kisi- kisi Soal Evaluasi

Kunci jawaban

Kognitif
Jenjang
Indikator Butir soal

Siswa dapat C3 1. Suatu larutan dibuat


menentukan dengan cara melarutkan 3
titik beku gram urea CO(NH2)2
suatu dalam 100 gram air. (Kb
larutan air= 0,52 °C/m, Kf air =
1,86 °C/m Ar C = 12, O =
16, N = 14, H = 1).
Tentukan titik beku
larutannya !
Siswa dapat C3 2. Sebanayak 34,2 gram
menentukan sukrosa (Mr = 342 )
penurunan dilarutkan dalam 500gram
titik beku air. Jika Kf air = 1,86
larutan ᵒC/m. Tentukan :
sukrosa a. Penurunan titik beku
larutan sukrosa
b.Titik beku larutan
sukrosa jika titik beku air
adalag 0ᵒC
Siswa dapat C3 3.Suatu larutan dibuat
menentukan dengan cara melarutkan 3
massa g zat X ke dalam 100 mL
relatif suatu air. Jika titik Beku larutan
zat 0,45°C, berapakah massa
molekul relatif zat X?
Siswa dapat C3 4.Diketahui titik didih
menentukan larutan urea = 100,513 ᵒC,
titikbeku Kb air = 0,513 ᵒC/m, Kf
larutan air = 1,86 ᵒC/m, titik didih
berdasarkan air = 100 ᵒC. Tentukan
titik didih titik beku larutan !
suatu zat

Siswa dapat C3 5.Diketahui contoh 1. Antibeku pada Radiator Mobil


mengemuka penerapan titik beku Di daerah beriklim dingin, ke dalam air
kan contoh larutan dalam kehidupan radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di
penurunan sehari-hari daerah beriklim dingin, air radiator mudah
titik beku 4. Antibeku pada membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka
larutan Radiator Mobil radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan
dalam 5. Antibeku untuk penambahan etilen glikol ke dalam air radiator
kehidupan mencairkan salju diharapkan titik beku air dalam radiator
sehari-hari 6. Antibeku dalam menurun, dengan kata lain air tidak mudah
tubuh hewan membeku.
Berdasarkan contoh 2. Antibeku untuk Mencairkan Salju
tersebut bisakan kalian Di daerah yang mempunyai musim
jelaskan salah satu contoh salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan
tersebut. dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat
kendaraan sulit untuk melaju. Untuk
mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi
campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan
garam tersebut dapat mencairkan salju.
Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan
semakin banyak pula salju yang mencair.
3. Antibeku dalam Tubuh Hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim
dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan
prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik
beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan
laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu
menurunkan titik beku air hingga 0,8oC.
Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di
musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC
karena zat antibeku yang dikandungnya dapat
mencegah pembentukan kristal es dalam
jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang
tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain
serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh
serangga mengandung gliserol dan dimetil
sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan
gliserol darah sedangkan nematoda
mengandung gliserol dan trihalose.

Anda mungkin juga menyukai