(RPP)
Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama (SMA)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/I
Materi : Sifat Koligatif Larutan ( Penurunan
Ttik Beku Larutan )
Waktu : 1 X 30 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada
penurunan titik beku larutan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Siswa dapat menyimpulkan perbedaan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non
elektrolit
3. Siswa dapat mengemukkan percobaan fenomena penurunan titik beku larutan
4. Siswa dapat menentukan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
5. Siswa dapat menganalisis penurunan titik beku larutan
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
a. Konsentrasi Larutan
b. Sifat-sifat Koligatif larutan
2. Materi Inti
Penurunan Titik Beku Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut
tetapi bergantung pada banyaknya jumlah oartikel zat terlarut dalam larutan (syukri, 1999).
Terdapat empat sifat yang berhubungan dengan larutan encer, atau kira-kira pada larutan
yang ada. Keempat sifat tersebut ialah penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmotik yang semuanya dinamakan dengan sifat-sifat
koligatif (petrucci, 1987 )
Titik beku suatu zat cair adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sama dengan
tekanan uap pelarut murninya. Titikbeku normal air adalah 0ᵒC yang diukur pada tekanan 1
atm. Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut semakin sulit membeku, akibatnya titik
beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya. Selisih
antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murninya disebut penurunan titik beku
larutan. ( ΔTf = freezing point depression )
∆𝑇𝑓 = 𝑇𝑓° − 𝑇𝑓
Tf = titik beku larutan
Tfᵒ = titk beku pelarut murni
Titik bekuu tidak tergantung pada jenis zat terlarut, tetapi tergantung pada konsentrasi
atau jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Semakin besar konsentrasi larutan, maka
semakin besar penurunan titik bekunya. ∆𝑇𝑓 ~ 𝑚 untuk larutan non elektrolit berlaku
persamaan : ∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 x m
ΔTf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku zat pelarut
m = molal larutan untuk larutan elektrolit berlaku persamaan :
∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 . m . i
= Kf . m . [ 1 + (n-1) 𝛼 ]
i = faktor van’t Hoff
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok dan Praktikum
Model : Inquiry
Media : Power Poin dan papan tulis
Sumber : Buku kimia kelas XII
Sunarya,yayan. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3. Jakarta :
Setia Purna Inves.
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
I. Tujuan:
1. Menentukan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
2. Menyimpulkan perbedaan penurunan titik beku larutan elektrolit dan
non elektrolit
II. Petunjuk:
Adonan es krim ditempatkan dalam bejana yang terendam es batu dan air yang telah
diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 00C.
Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa
derajat di bawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari
adonan es krim ke dalam campuran es batu, air, dan garam dapur. Temperatur normal
campuran es dan air adalah 00C. Akan tetapi itu tidak cukup dingin untuk membekukan es
krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah -3 oC atau lebih
rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan
es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan tetapi garam relatif
murah. Ketika es dicampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta
menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti
yang diinginkan
Berdasarkan wacana diatas :
1. Masukkan butiran-butiran es batu secukupnya dalam gelas kimia sampai kira-kira 3⁄4
nya. Tambahkan 3 sendok makan garam dapur. Aduk Campuran ini dengan
pengaduk. Campuran ini disebut pendidingin.
2. Isi tabung reaksi dengan aquades sebanyak 5 ml. Masukkan tabung kedalam gelas
kimia berisi campuran pendingin sambil mengaduk campuran pendingin ukur
suhunya menggunakan termometer sampai air membeku seluruhnya.
3. Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin. Bacalah termometer dan catat
suhu campuran air dan es.
4. ulangi cara kerja 2 dan 3 dengan menggunakan larutan Gula dan NaCl sebagai
pengganti air suling.
(Bila es dalam gelas kimia sudah banyak yang mencair, buat campuran pendingin
lagi)
V. Hasil Pengamatan
∆𝑻𝒇
Hasil Pengamatan 𝑻𝒇
Nama (Penurunan Kemolalan
No. (Titik
Larutan Titik Beku (m)
Sebelum Sesudah Beku)
Laruta
VI. Pertanyaan
1. Bagaimana titik beku air (pelarut) dibandingkan dengan titik beku larutan?
2. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi molal urea terhadap titik beku larutan dan
penurunan titik beku larutan? (buktikan dengan perhitungan)
3. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi molal NaCl terhadap titik beku larutan
dengan penurunan titik beku larutan ? (buktikan dengan perhitungan)
4. Pada molalitas yang sama bagaimanakah pengaruh larutan glukosa (non
elektrolit)dibanding dengan pengaruh NaCl (elektrolit) terhadap titik beku larutan dan
penurunan titik beku larutan! Mengapa demikian? Jelaskan!
5. Apa yang dapat simpulkan dari percobaan diatas ?
(Kf air = 1,86 ᵒC/m )
Contoh Pengisian LKS
Dalam prakteknya, penurunan titik beku larutan yang diuji tidak sesuai dengan teorinya.
Seharusnya penurunan beberapa larutan yang diuji adalah sebagai berikut :
Kesimpulan
1. Titik beku larutan (yang dalam hal ini digunakan larutan Glukosa dan NaCl) memiliki
titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan titik beku air (pelarut murni)
karena di dalam larutan glukosa dan NaCl terkandung zat terlarut berupa molekul-
molekul urea dan molekul-molekul NaCl yang menyebabkan terhalangnya molekul-
molekul air untuk membeku sehingga dibutuhkan suhu yang lebih rendah untuk
membekukan larutan urea dan NaCl tersebut.
2. Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan
3. Penurunan titik beku larutan (ΔTf) berbanding lurus dengan molalitas larutan
4. Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan nonelektrolit pada
kemolalan yang sama, dikarenakan larutan elektrolit terurai sehingga jumlah
partikelnya lebih banyak dibandingkan larutan nonelektrolit
5. Pada konsentrasi yang sama penurunan titik beku (ΔTf) larutan elektrolit akan lebih
besar dibandingkan larutan nonelektrolit, karena penurunan titik beku (ΔTf) larutan
elektrolit dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoff
SOAL EVALUASI
1. Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 gram urea CO(NH2)2 dalam 100 gram
air. (Kb air= 0,52 °C/m, Kf air = 1,86 °C/m Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1).
Tentukan titik beku larutannya !
2. Sebanayak 34,2 gram sukrosa (Mr = 342 ) dilarutkan dalam 500gram air. Jika Kf air =
1,86 ᵒC/m. Tentukan :
a. Penurunan titik beku larutan sukrosa
b. Titik beku larutan sukrosa jika titik beku air adalag 0ᵒC
3. Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 g zat X ke dalam 100 mL air. Jika titik
Beku larutan 0,45°C, berapakah massa molekul relatif zat X?
4. Diketahui titik didih larutan urea = 100,513 ᵒC, Kb air = 0,513 ᵒC/m, Kf air = 1,86
ᵒC/m, titik didih air = 100 ᵒC. Tentukan titik beku larutan !
5. Sebutkan dan jelaskan contoh lain penerapan titk beku larutan dalam kehidupan
sehari-hari !
_Selamat Mengerjakan_
Rubrik Penilaian Afektif
Kriteria Penilaian
Aspek yang Dinilai
Cukup Baik Sangat Baik
(1) (2) (3)
Tidak Memperhatikan
memperhatikan penjelasan guru,
Memperhatikan
penjelasan guru, mengumpulkan
penjelasan guru,
tidak sumber informasi
mengumpulkan
mengumpulkan lain dari buku ajar
Rasa Ingin Tahu sumber informasi
informasi dari buku lain dan penjelasan
hanya dari buku,
atau dari media lain guru, dan
dan mengajukan
dan tidak mengajukan
pertanyaan
mengajukan pertanyaan kepada
pertanyaan teman atau guru
Mengerjakan tugas Mengerjakan tugas
Tidak mengerjakan individu dengan individu dengan
tugas individudan baik, dan sangat baik, dan
Tanggung Jawab
tidak mengerjakan mengerjakan tugas mengerjakan tugas
tugas kelompok kelompok dengan kelompok dengan
baik sungguh-sungguh
Tidak berinteraksi
Berinteraksi dengan Berinteraksi dengan
dengan teman
Kerja Sama beberpa teman baik dengan semua
kelompok
kelompok teman kelompok
(individual)
Mempresentasikan
Mempresentasikan
hasil diskusi,
Mempresentasikan hasil diskusi,
Menerima kritik
hasil diskusi, tidak kurang menerima
dan saran dari
menerima kritik dari kritik dari teman
Komunikatif teman maupun
teman maupun guru, maupun guru, dan
guru, dan
dan menyampaikan menyampaikan
Menyampaikan
pendapat tidak jelas pendapat kurang
pendapat dengan
jelas
jelas
Mengemukakan
Mengemukakan Mengemukakan
pendapat
pendapat tidak pendapat
Kritis berdasarkan
sesuai dengan pokok berdasarkan ide
literatur yang di
pembahasan pemikiran sendiri
baca
Instrument Penilaian Afektif
No NamaSiswa Sikap Individu Jumlah Skor Nilai
1 2 3
Keterangan : 1. Cukup
2. Baik
3. Sangat Baik
Jumlah skor
Nilai = x 100
skor maksimum
Skor
Butir soal Kunci / Kriteria jawaban
Kunci jawaban
Kognitif
Jenjang
Indikator Butir soal