Anda di halaman 1dari 19

Dampak Kurangnya Peran Orang Tua Terhadap Prestasi

Anak

MAKALAH

Disusun Oleh:

Ulan Sari

XII IPA II

Guru Pembimbing

Drs. Sepasir M.Pd

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SMA NEGERI 3 BANYUASIN III

2019
ABSTRAK

Ulan Sari. 2019. Dampak Peran Orang Tua Terhadap Prestasi Anaknya. Karya Ilmiah,
Program Studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), SMA Negeri 3
Banyuasin III.

Kata Kunci : Pendidikan, Lingkungan, Peran Orang Tua

Peran keluarga terhadap prestasi belajar dan memiliki hubungan yang signifikan yang
saling mempengaruhi satu sama lain antara lingkungan keluarga dan prestasi belajar.
Dengan demikian lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perilaku, karena
keluarga merupakan lingkungan pertama dalam kehidupan seseorang dan memberikan
pengaruh terhadap perkembangan dan kehidupannya. Cara mendidik yang diterapkan
orang tua kepada anak sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Selain itu hal
yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menjalin hubungan baik dengan anak.
Dengan hal tersebut, akan terciptalah suasana yang menyenangkan dalam keluarga dan
pada akhirnya akan mempengaruhi keberhasilan anak. Dapat dikatakan bahwa
berjalannya pendidikan itu tidak terlepas dari yang namanya lingkungan keluarga,
dimana lingkungan keluarga berperan penting pada peningkatan mutu pendidikan dan
lingkungan keluarga juga menjadi motivasi bagi siswa untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga
tugas makalah Karya Ilmiah dengan judul “Dampak Peran Orang Tua Terhadap Prestasi
Anaknya” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Makalah ini berisi tentang dampak yang ditimbulkan dari kurangnya kesadaran
orang tua akan pentingnya peran mereka terhadap pendidikan anaknya. Di dalam makalah
ini membahas tentang mengidentifikasi, menganalisis dan menelaah peran orang tua
sehingga para orang tua dapat mengetahui peran dalam mendidik anaknya.

Akhir dari pengantar ini, semoga dengan adanya makalah ini, semua pihak dapat
memahami orang tua dapan mengetahui pentingnya peran mereka terhadap prestasi
anaknya. Dikarenakan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Palembang , September 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Orang tua merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas seorang anak,
dari sejak lahir hingga anak tumbuh menjadi pribadi yang dewasa. Orang tua
mempunyai kewajiban dalam memelihara dan menjaga keberlangsungan
kehidupan anaknya. Orang tua mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan dasar
anak, menurut Anggono (2011:17-18) kebutuhan dasar anak meliputi kebutuhan
fisik-biomedis (asuh), kebutuhan emosi/kasih sayang (asih), dan kebutuhan akan
stimulasi mental untuk proses belajar pada anak (asah).
Peran orang tua sangatlah penting dalam pendidikan, karena pendidikan yang
pertama dan utama dimulai dari lingkungan keluarga dan orang tua menjadi kunci
utama terjadinya sebuah pendidikan dalam keluarga itu sendiri. Peranan orang tua
bagi pendidikan anak menurut Hasan (2010:19) adalah memberikan dasar
pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar, seperti pendidikan agama, budi pekerti,
sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi
peraturan, dan menanamkan kebiasaan.
Anak diibaratkan sebagai kertas putih yang tidak ada noda sama sekali menurut
teori tabularasa, orang tualah yang akan menjadikan seorang anak itu menjadi
pribadi yang baik atau buruk. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai upaya pembangunan
bangsa dan negara.
Kemajuan suatu negara ditentukan oleh generasi penerus bangsa yang nantinya
akan melanjutkan cita-cita bangsa itu sendiri, sebagai penerus bangsa sudah
seharusnya dibekali dengan berbagai ilmu dan pengalaman serta pengetahuan yang
diperlukan dalam kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaannya pendidikan
membutuhkan guru sebagai motivator baik dalam pembelajaran, sikap maupun
perilaku. Sebagai motivator guru selain mendorong anak untuk membangun
pengetahuannya guru juga perlu memberikan motivasi kepada anak didik agar
dalam pelaksanaan bermain dan belajar mempunyai semangat untuk mengikutinya.
Selain itu guru diharapkan dapat bekerja sama dengan orang tua dalam
penyelarasan kegiatan atau pembelajaran antara di rumah dan di sekolah.
Pendidikan formal di sekolah merupakan pendidikan kedua setelah pendidikan
dari orang tua di lingkungan keluarga, sejalan dengan pendapat Marijan (2012:24),
yang menyatakan keluarga atau rumah tangga merupakan tempat pertama untuk
pembentukan kepribadian dan pendidikan. Dalam pendidikan di sekolah perlu
adanya hubungan yang baik dengan orang tua peserta didik agar terjadi keselarasan
pembelajaran di sekolah dan di rumah. Partisipasi orang tua sangat penting demi
terciptanya kelancaran dalam pembelajaran. Dalam proses pendidikan di rumah,
untuk membantu anak dalam belajar banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang
tua antara lain, orang tua diharapkan dapat mengotrol, memberi petunjuk, memberi
bimbingan, dan memberikan motivasi.
Sebagian besar orang tua di zaman sekarang lebih mempercayakan anak untuk
dididik di sekolah dan menyerahkan semua kebutuhan anak dalam belajar kepada
pihak sekolah, secara tidak sadar orang tua menganggap bahwa ia telah mendidik
anaknya bila memasukkan anaknya ke sekolah, padahal kewajiban orang tua untuk
mendidik itu belum cukup dengan memasukan anaknya ke sekolah saja, karena
orang tua merupakan penanggung jawab utama dalam pendidikan anak. Hal
tersebut terjadi dikarenakan orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Dari
uraian latar belakang peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Dampak Peran Orang
Tua Terhadap Prestasi Anaknya”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan:
1. Apa sajakah peran orang tua dalam mendidik anaknya?
2. Mengapa kurangnya peran orang tua dapat berdampak pada prestasi anaknya?
3. Bagaimana cara orang tua untuk mendidik anaknya?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dirumuskan tujuan penulisan sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui peran orang tua dalam mendidik anaknya.
2. Untuk mengetahui kurangnya peran orang tua dapat berdampak pada prestasi
anaknya.
3. Untuk mengetahui cara orang tua untuk mendidik anaknya.
4. Manfaat Penulisan
a. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya orang tua mengenai lebih
dalam tentang peran orang tua dalam mendidik anaknya. Sehingga anak tersebut
memiliki pendidikan yang sesuai dengan standar pendidikan nasional.
b. Bagi Pembaca
Memberikan informasi kepada pembaca atau peneliti lain dalam menganalisis
dampak peran orang tua akan kesadaran pendidikan anaknya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori-Teori Variabel Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Strauss dan
Corbin dalam Creeswell, J (1998:24), yang dimaksud dengan penelitian kualitatif
adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat
dicapai atau diperoleh dengan mengunakan prosedur-prosedur stastistik atau cara-
cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
2. Kajian Pustaka
1. Pengertian Orang Tua
Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan, namun
umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang yang telah
melahirkan kita yaitu ibu dan bapak, selain yang telah melahirkan kita ke dunia ini
ibu dan bapak juga yang mengasuh dan yang telah membimbing anaknya dengan
cara memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selain
itu orang tua juga memperkenalkan anaknya ke dalam hal-hal yang terdapat di dunia
ini dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak,
maka pengetahuan pertama diterima oleh anak adalah dari orang tuanya karena
orang tua adalah pusat kehidupan rohani sianak dan sebagai penyebab berkenalnya
dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya di kemudian
hari terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tua.
Kata orang tua merupakan kalimat majemuk, yang secara leksikal berarti
“Ayah ibu kandung: orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya),
orangorang yang dihomati (disegani).1 Berdasarkan pengertian etimologi,
pengertian orang tua yang dimaksud pada pembahasan ini ialah seseorang yang
telah melahirkan dan mempunyai tanggung jawab terhadap anak-anak baik anak
sendiri maupun anak yang diperoleh melalui jalan adopsi,2 orang tua akibat adopsi
dimaksudkan yaitu dalam kategori “Orang tua” yang sebenarnya karena dalam
praktek kehidupan sehari-hari, orang tua karena adopsi mempunyai tanggung jawab
yang sama dengan orang tua yang sebenarnya, dalam berbagai hal yang
menyangkut seluruh indikator kehidupan baik lahiriyah maupun batiniyah, orang
tua dalam hal ini yaitu suami istri, adalah figur utama dalam keluarga, tidak ada
orang yang lebih utama bagi anaknya selain dari pada orang
Tuanya sendiri, apalagi bagi adat ketimuran, orang tua merupakan simbul
utama kehormatan, maka orang tua bagi para anak merupakan tumpuan segalanya.
Istilah orang tua atau keluarga dalam sosialisasi menjadi salah satu bagian ikon
yang mendapat perhatian khusus, keluarga dianggap penting sebagai bagian bagi
masyarakat secara umum. Individu terbentuk karena adanya orang tua dan dari
keluarga pada akhirnya akan membentuk masyarakat, sedemikian penting peran
orang tua atau posisi keluarga dalam pembentukan masyarakat.

b. KEWAJIBAN ORANG TUA

Orang tua atau keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anak,4 pendidikan orang tua lebih menekankan pada aspek moral atau pembentukan
kepribadian dari pada pendidikan untuk menguasai ilmu pengetahuan, dasar dan tujuan
penyelenggaraan pendidikan keluarga bersifat individual, sesuai dengan pandangan hidup orang
tua masing-masing, sekalipun ecara nasional bagi keluarga-keluarga Indonesia memiliki dasar
yang sama, yaitu pancasila.

Orang tua merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan
utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, orang tua bertanggung
jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang
dengan baik. Bahwa perkembangan kehidupan seorang anak salah satunya ditentukan oleh
orang tua, maka tanggung jawab orang tua terhadap anak sangatlah penting bagi masa depan
anak, karena seorang anak pertama tumbuh dan berkembang bersama orang tua dan sesuai tugas
orang tua dalam melaksanakan perannya sebagai penyelenggara pendidikan yang bertanggung
jawab mengutamakan pembentukan pribadi anak.

Dengan demikian, faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah


kehidupan keluarga atau orang tua beserta berbagai aspek, perkembangan anak yang
menyangkut perkembangan psikologi dipengaruhi oleh status sosial ekonomi, filsafat hidup
keluarga, pola hidup keluarga seperti kedisiplinan, kepedulian terhadap keselamatan dan
ketertiban menjalankan ajaran agama, bahwa perkembangan kehidupan seorang anak ditentukan
pula oleh faktor keturunan dan lingkungan.

Seorang anak didalam keluarga berkedudukan sebagai anak didik dan orang tua sebagai
pendidiknya, banyak corak dan pola penyelenggaraan pendidikan keluarga yang secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok pola pendidikan yaitu, pendidikan otoriter,
pendidikan demokratis, dan pendidikan liberal. Kewajiban atau tanggung jawab orang tua
terhadap anak-anaknya tidak hanya terbatas pada hal-hal yang sifatnya material saja melainkan
juga hal-hal yang sifatnya spiritual seperti halnya pendidikan dan agama, untuk itu orang tua
harus memberi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Beberapa tanggung jawab orang tua
terhadap anaknya, yaitu:

1) Pengalaman pertama masa kanak-kanak


Di dalam keluargalah anak didik mulai mengenal hidupnya, hal ini harus disadari dan
dimengerti oleh setiap orang tua bahwa anak dilahirkan di dalam lingkungan keluarga
yang berkembang sampai anak melepaskan diri dari ikatan keluarga, lembaga pendidikan
keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktor penting dalam
perkembangan pribadi anak, suasana pendidikan keluarga ini sangat penting diperhatikan
sebab dari sinilah keseimbangan individu selanjutnya ditentukan.
2) Menjamin kehidupan emosial anak
Suasana didalam keluarga harus dipenuhi dengan rasa dan simpati yang sewajarnya,
suasana yang aman dan tentram juga suasana saling percaya, karena melalui keluarga
kehidupan emosional atau kebutuhan kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang
dengan baik, hal ini dikarenakan ada hubungan darah antara orang tua dengan anak dan
hubungan tersebut didasarkan atas rasa cinta kasih sayang yang murni, kehidupan
emosional merupakan salah satu faktor yang terpenting di dalam membentuk pribadi
seseorang.
3) Menanamkan dalam pendidikan moral
Di dalam keluarga juga merupakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak, yang
biasanya tercermin di dalam sikap dan prilaku orng tua sebagai teladan yang dapat
dicontoh anak, memang biasanya tingkah laku cara berbuat dan berbicara akan ditiru oleh
anak, dengan teladan ini melahirkan gejala identifikasi positif yakni penyamaan diri
dengan orang yang ditiru.
4) Memberikan dasar pendidikan sosial
Keluarga merupakan basis yang sangat penting dalam peletakan dasar-dasar pendidikan
sosial anak, sebab pada dasarnya keluarga merupakan lembaga sosial resmi yang minimal
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak, perkembangan banih-benih kesadaran sosial pada
anak-anak dapat dipupuk sedini mungkin terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh
rasa tolong-menolong, gotong-royong secara kekeluargaan, menolong saudara atau
tetangga sakit, bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian
dalam menjaga hal.
5) Peletakan dasar-dasar keagamaan
Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama, disamping sangat menentukan
dalam menanamkan dasar-dasar moral yang tidak kalah pentingnya adalah berperan dasar
dalam proses internalisasi dan transformasi nilai-nilai keagamaan kedalam pribadi anak.

Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup yang
beragama, dalam hal ini tentu saja terjadi dalam keluarga, misalnya dengan mengajak anak ikut
serta kemasjid untuk menjalankan ibadah, mendengarkan khutbah atau ceramah keagamaan,
kegiatan seperti ini besar sekali pengaruhnya terhadap kepribadian anak, jadi kehidupan dalam
keluarga hendaknya memberikan kondisi kepada anak untuk mengalami suasana hidup
keagamaan. Dalam bidang pendidikan utama dan dalam bidang ekonomi orang tua merupakan
produsen dan konsumen sekaligus harus mempersiapkan dan memberikan segala kebutuhan
sehari-hari, seperti sandang dan pangan, dengan fungsinya yang ganda orang tua mempunyai
peranan yang besar dalam mensejahterakan keluarga, oleh karena itu orang tua bertanggung jawab
atas keluarganya baik dalam bidang ekonomi maupun bidang pendidikan.

Keluarga sebagai pusat pendidikan utama dan pertama yaitu Keluarga (orang tua)
merupakan pendidik pertama bagi anak-anak karena dari merekalah anak mula-mula menerima
pendidikan, dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan itu terdapat dalam kehidupan
keluarga. Orang tua yaitu ayah dan ibu yang mempunyai peranan penting dan sangat berpengaruh
atas pendidikan anak-anaknya, sejak seorang anak lahir seorang ibunyalah yang selalu
disampingnya.

Berkaitan dengan masalah pendidikan, maka orang tua atau keluarga merupakan tempat
untuk meletakkan pondasi dasar pendidikan bagi anak-anaknya, maksudnya pendidikan
dilingkungan keluarga merupakan peletakan dasar bagi perkembangan anak untuk selanjutnya,
dengan demikian lingkungan yang diciptakan oleh orang tuanyalah yang menentukan masa
depannya, oleh karena itu orang tua berkewajiban untuk menciptakan lingkungan keluarga yang
harmonis dan berkewajiban memberikan didikan dan bimbingan kepada anak-anak, sebab
merekalah yang mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak. Dasar-dasar
tanggung jawab keluarga atau orang tua dalam mendidik anak, yaitu:

1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan
anak, kasih sayang orang tua yang ikhlas dan murni akan mendorong sikap dan
tindakan rela dan menerima tanggung jawab untuk mengorbankan hidupnya dalam
memberi pertolongan kepada anaknya.
2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekwensi kehidupan orang tua
terhadap keturunannya, adanya tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai
spiritual, menurut para ahli bahwa penanaman sikap beragama sangat baik pada masa
anak-anak. Karena seorang anak memiliki pengalaman agama yang asli dan
mendalam, serta mudah berakar dalam diri dan kepribadiannya, hal tersebut
merupakan faktor yang sangat penting melebihi orang lain, karena pada saat ini anak
mempunyai sifat wondering (heran) sebagai salah satu faktor untuk memperdalam
pemahaman spiritual reality, pada periode ini peranan orang tua sering mengajak
anak-anaknya ketempat-tempat ibadah sebagai penanaman dasar yang akan
mengarahkan anak pada pengabdian yang selanjutnya, dan mampu menghargai
kehadiran agama dalam bentuk pengalaman dengan penuh ketaatan. Dengan
demikian, penanaman agama yang dimiliki anak sejak kecil ini betul-betul tertanam
dan berkesan pada dirinya.
3. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan
menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara. Tanggung jawab sosial itu
merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab kekeluargaan yang dibina oleh
darah, keturunan, dan kesatuan keyakinan.
4. Memelihara dan membesarkan anaknya, tanggung jawab ini merupakan dorongan
alami untuk dilaksanakan karena anak memerlukan makan, minum dan perawatan
agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.
5. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia dewasa akan mampu mandiri.
Dengan demikian, terlihat besar tanggung jawab orang tua terhadap anak. Bagi seorang
anak, keluarga persekutuan hidup pada lingkungan keluarga tempat dimana ia menjadi diri pribadi
atau diri sendiri, keluarga juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya
untuk mengembangkan dan membentuk dari dalam fungsi sosialnya.

2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka di atas maka dirumuskan mengetahui pengertian
pencemaran udara, penyebab pencemaran udara, dan dampak pencemaran udara.
Sebenarnya pemanasan global merupakan dampak dari pencemaran udara.
Sehingga, penulis ingin mengambil topik penulisan tentang pemanasan globa akibat
dari pencemaran udara sehingga pembaca maupun masyarakat dapat mengetahui
cara mengatasi atau pencegahan dini yang dapat dilakukan untuk mengurangi
dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Desain penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif naturalistik alamiah, lebih menekankan pada
kealamiahan sumber data. Sumber data primer dalam penelitian ini antara lain
jurnal tentang kurangnya kesadaran peran orang tua dalam prestasi anaknya.
Sumber data sekunder dalam penelitian ini antara lain buku-buku, internet, dan
sumber-sumber lain yang dapat dijadikan sebagai data tambahan atau pelengkap.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
mengindentifikasi, menganalisis dan meneleaah.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMA N 3 Banyuasin III yang berada di Desa
Pangkalan Panji, Pangkalan Panji, Kecamatan Banyuasin III, kabupaten Banyuasin,
Sumatra Selatan
3. Definisi Operasional Variabel
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif naturalistik alamiah,
lebih menekankan pada kealamiahan sumber data. Dengan kata lain, alasan
menggunakan metode ini disebabkan karena dalam penyajian data dijelaskan secara
alamiah sesuai dengan keadaan penelitian sebenarnya. Pendekatan kualitatif
diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan,
dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari
sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik. Penelitian kualitatif bertujuan
untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan social dan
perpektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi
didapat setelah melakukan analisis terhadap sumber yang menjadi fokus penelitian.

BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
1. Analisis Data
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Desain penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif naturalistik alamiah, lebih menekankan pada
kealamiahan sumber data. Setelah didapat sumber data primer dan sekunder dapat
dilakukan analisis data dilakukan mengidentifikasi ,menganalisis, dan menelaah
untuk mendapatkan hasil pembahasan serta kesimpulan.
2. Pembahasan
Pada pelaksanaannya pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan
melibatkan berbagai pihak atau dikenal dengan tripusat pendidikan yaitu;
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Anak-anak
mengikuti orang tua berbagai kebiasaan dan perilaku dengan demikian keluarga
adalah elemen pendidikan lain yang palingnya, tepat dan amat besar. Partisipasi
orang tua besar pengaruhnya terhadap proses belajar anak dan prestasi belajar yang
akan dicapai. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya
mereka acuh tak acuh terhadap proses belajar anaknya, tidak memperhatikan sama
sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur
waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajar, tidak mau tahu
bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami anaknya
dalam belajar dan lain-lain dapat menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak
berhasil dalam belajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai atau prestasi belajarnya
tidak akan memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Hal ini dapat terjadi
pada anak dari keluarga yang kedua orang tuanya memang tidak mencintai
anaknya.

Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan


anaknya adalah dengan memberikan perhatian, terutama perhatian pada kegiatan
belajar mereka di rumah. Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang
besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya perhatian dari orang tua, anak
akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan
dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun
demikian.
Sikap orang tua dalam memperhatikan segala aktivitas anak selama
menjalani rutinitasnya sebagai pelajar sangat diperlukan agar si anak mudah
mentransfer ilmu selama menjalani proses belajar, di samping itu juga agar ia dapat
mencapai prestasi belajar yang maksimal. Perhatian orang tua dalam bentuk lain
dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar,
pemberian motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belajar.

Pemberian bimbingan dan nasihat menjadikan anak memiliki idealisme,


pemberian pengawasan terhadap belajarnya adalah untuk melatih anak memiliki
kedisiplinan, pemberian motivasi dan penghargaan agar anak terdorong untuk
belajar dan berprestasi, sedangkan pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan dalam
belajar adalah agar anak semakin teguh pendiriannya pada suatu idealisme yang
ingin dicapai dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Bentuk peran serta orang
tua terhadap perkembangan prestasi anak antara lain:

a. Memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya suatu


pendidikan untuk masa depan mereka.
b. Sebagai fasilitator terhadap segala kegiatan mereka.
c. Menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam keluarga.
d. Memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meningkatkan prestasi
belajar mereka.
e. Sebagai tempat bertanya dan mengaduh terhadap hal-hal yang menjadi
permasalahan anak.
f. Memberikan arahan yang jelas untuk masa depan anak-anaknya.

Dengan peran serta orang tua tersebut maka kemajuan dan peningkatan
prestasi belajar anak di sekolah dapat terus meningkat, seiring dengan
bertambahnya usia dan daya nalar anak. Pemberian tugas kepada anak dapat
melatih mereka untuk dapat bertanggung jawab terhadap diri mereka dan kepada
orang lain. Kurangnya peran serta orang tua dapat menjadikan anak sebagai jiwa
atau pribadi yang merasa tidak diabaikan, merasa tidak berguna dan bahkan
cenderung untuk menyalahkan orang lain dalam tindakannya di masyarakat.
Mereka yang kurang mendapat dukungan dari orang tua menganggap bahwa orang
tua mereka tidak peduli terhadap mereka dan cenderungmemberi jarak antara
mereka dengna orang tua mereka.

Permasalahan umum yang dialami oleh setiap orang tua dalam


memberikan dukungan terhadap anak-anaknya banyak dikarenakan kesibukan
mereka mencari nafkah, mereka berdalih bahwa mereka tidak mempunyai waktu
untuk sekedar membantu mengerjakan pekerjaan rumah (PR) bagi anaknya. Orang
tua merasa bahwa waktu yang mereka miliki tidak sampai atau tidak mencukupi
untuk memberikan bimbingan bagi anaknya, waktu semuanya dihabiskan untuk
bekerja dan bekerja. Selain permasalahan di atas, kendala Sumber Daya Manusia
(SDM) orang tua menjadi penyebab kurangnya mereka dalam ikut serta
meningkatkan prestasi anaknya. Banyak orang tua yang tidak mengenyam
pendidikan tinggi, bahkan tidak sedikit mereka yang tidak bersekolah sama sekali.
Peran serta orang tua hendaknya sedini mungkin diterapkan pada anak-anak
mereka, ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi anak-anak agar menjadi pribadi
yang maju dan bertanggung jawab. Seberat apapun permasalahan mereka pasti
dapat dilalui apabila mendapat dukungan dan bantuan dari orang tua. Sebagai orang
tua hendaknya menanamkan semangat dan disiplin kepada anak-anak mereka agar
dapat berprestasi di sekolah dan kedisiplinan menjadi kunci untuk mencapai
keberhasilan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan berbagai penjelasan yang telah dijabarkan di atas, kesimpulan dari
penelitian ini adalah peran orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak di
sekolah sangatlah besar. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya,
misalnya mereka acuh tak acuh terhadap proses belajar anaknya, tidak
memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam
belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat
belajar, tidak mau tahu bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan
yang dialami anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat menyebabkan anak kurang
atau bahkan tidak berhasil dalam belajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai atau
prestasi belajarnya tidak akan memuaskan bahkan mungkin gagal. Orang tua yang
selalu memberikan perhatian pada anaknya, terutama perhatian pada kegiatan
belajar mereka di rumah, membuat anak akan lebih giat dan lebih bersemangat
dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan
untuk maju, akan tetapi orang tuanya juga memiliki keinginan yang sama. Sehingga
hasil belajar atau prestasi belajar yang di raih oleh siswa menjadi lebih baik.

2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk meningkatan prestasi belajar anak
dalam menempuh pendidikan, maka saran yang penulis berikan bagi orang tua
hendaknya lebih memperhatikan pendidikan anaknya dengan cara memberikan
dorongan kepada siswa untuk terus belajar dan melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi serta menjalin hubungan kerja sama yang baik antara orang tua dengan
sekolah dalam mendidik siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga
pendidikan dapat berjalan dengan baik. Selain itu orang tua perlu meningkatkan
ketertarikan, membimbing, dan memberika pengertian serta motivasi kepada
anaknya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Maunah, Binti. 2009. IlmuPendidikan. Yogyakarta : Teras.

Dalyono. 2007. PsikologiPendidikan. Jakarta : PT. RinekaCipta.


Hasbullah. 2001. Dasar-DasarIlmuPendidikan, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Munardji. 2004. IlmuPendidikan Islam. Jakarta : PT Bina Ilmu.

Yusuf, Nursyamsiyah. 2000. IlmuPendidikan, Tulungagung :Pusat Penerbitan dan


Publikasi.

Zakiah. 2008. IlmuPendidikan Islam. Jakarta :BumiAksara.

Zuhairini. 1991. FilsafatPendidikan Islam. Jakarta :BumiAksara.

Anda mungkin juga menyukai