(RPP)
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Discovery Learning
dan metode Group Work (Kerja Kelompok) serta pendekatan saintifik, peserta
didik dapat dapat menjelaskan keterkaitan teori tumbukan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi, dapat menjelaskan hubungan teori tumbukan
dengan energi aktivasi berdasarkan grafik energi aktivasi dan pembentukan
kompleks teraktivasi pada reaksi eksoterm dan endoterm, dapat menjelaskan
pengaruh konsentrasi, suhu, luas permukaan bidang sentuh dan katalis terhadap
laju reaksi melalui percobaan serta dapat menentukan orde reaksi berdasarkan
analisis data yang diperoleh melalui percobaan dan dapat menganalisis hubungan
teori tumbukan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, secara
mandiri dan kelompok dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama
proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran:
1. Faktor-faktor yang menentukan laju reaksi.
2. Teori tumbukan.
3. Energi aktivasi.
4. Orde reaksi dan persamaan laju reaksi.
E. Metode/Model Pembelajaran:
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Eksperimen, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media pembelajaran:
1. Media/alat : LCD, komputer
2. Bahan : bahan tayang
G. Sumber belajar:
a. Buku Kimia Kelas XI, EDISI REVISI 2016
b. Internet
c. Buku / sumber lain yang relevan
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Memberi salam, dan berdoa. (pengembangan karakter 10 menit
Pendahuluan relegiositas)
2. Mengkondisikan ruang belajar bersih dan suasana
yang menyenangkan; (pengembangan karakter peduli
lingkungan)
3. Menyanyikan lagu Indonesia Raya (jika Kegiatan
Belajar Mengajar pada jam pertama) (pengembangan
karakter nasionalis)
4. Membaca buku selain buku pelajaran (Literasi)
5. Tanya jawab kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
Apersepsi : pernahkah kamu melihat balap motor?
Motivasi : Pembalap harus memacu laju motornya
dengan kecepatan tertentu agar dapat mendahului para
pesaingnya bukan?
6. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Mengolah Informasi
10. Siswa menganalisis materi diskusinya menggunakan
buku sumber dan lembar kerja.
11. Siswa menyimpulkan hubungan teori tumbukan
dengan konsentrasi, suhu, luas permukaan bidang
sentuh, dan katalis dalam suatu reaksi kimia.
Verifikasi Hasil
12. Perwakilan kelompok siswa menyampaikan hasil
diskusi kelompoknya secara lisan dan (apabila
memungkinkan) secara tertulis di depan kelas.
13. Siswa yang belum memperoleh giliran presentasi,
secara individu menuliskan resume atau ringkasan
dari hasil diskusi kelompok yang melakukan
presentasi.
Generalisasi
14. Mengambil kesimpulan hasil diskusi kelas (Berfikir
kritis, kreatif)
Kegiatan Penutup 15. Peserta didik melakukan refleksi dengan dipandu 10 menit
oleh pendidik.
16. Peserta didik bersama pendidik membuat rangkuman
materi pelajaran.
17. Untuk memberi penguatan, peserta didik diminta
untuk mengerjakan uji kompetensi
18. Pendidik menginformasikan garis besar isi kegiatan
pada pertemuan berikutnya.
19. Guru memberikan pemantapan
20. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan 2
Indikator :
3.7.7 Merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi
3.7.8 Menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan
3.7.9 Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Memberi salam, dan berdoa. (pengembangan karakter 10 menit
Pendahuluan relegiusitas)
2. Mengkondisikan ruang belajar bersih dan suasana
yang menyenangkan; (pengembangan karakter peduli
lingkungan)
3. Menyanyikan lagu Indonesia Raya (jika Kegiatan
Belajar Mengajar pada jam pertama) (pengembangan
karakter nasionalis)
4. Membaca buku selain buku pelajaran (Literasi)
5. Tanya jawab kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
Apersepsi : Meninjau kembali materi pada pertemuan
sebelumnya mengenai teori tumbukan
dan energi aktivasi.
Motivasi : Langkah pertama dalam penentuan laju
reaksi adalah menentukan terlebih dahulu
orde reaksi.
6. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan
penentuan orde reaksi, grafik orde reaksi, dan
penulisan persamaan laju reaksi.
7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas materi
penentuan orde reaksi, grafik orde reaksi, dan
penulisan persamaan laju reaksi.
Mengumpulkan Informasi
10 Siswa dikondisikan untuk berkelompok sesuai dengan
pembagian kelompok yang telah diatur guru.
11 Setiap kelompok siswa menerima LKS non
eksperimen yang dibagikan oleh guru.
Mengolah Informasi
12. Siswa menganalisis dan mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru secara berkelompok.
13. Siswa menyimpulkan hubungan orde reaksi dengan
persamaan laju reaksi.
Verifikasi Hasil
14. Perwakilan kelompok siswa menyampaikan hasil
diskusi kelompoknya secara lisan dan tertulis di depan
kelas.
15. Siswa yang belum memperoleh giliran presentasi,
secara individu menuliskan kelemahan/kesalahan dan
sanggahan yang logis dari hasil diskusi kelompok yang
melakukan presentasi
Generalisasi
16. Mengambil kesimpulan hasil diskusi kelas (Berfikir
kritis, kreatif)
Kegiatan Penutup 17. Peserta didik melakukan refleksi dengan dipandu oleh 10 menit
pendidik.
18. Peserta didik bersama pendidik membuat rangkuman
materi pelajaran.
19. Untuk memberi penguatan, peserta didik diminta
untuk mengerjakan uji kompetensi
20. Pendidik menginformasikan garis besar isi kegiatan
pada pertemuan berikutnya.
21. Guru memberikan pemantapan
22. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan 3
Indikator :
3.7.10 Menentukan laju reaksi dan waktu berdasarkan pengaruh suhu
3.7.11 Menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Memberi salam, dan berdoa. (pengembangan karakter 10 menit
Pendahuluan relegiusitas)
2. Mengkondisikan ruang belajar bersih dan suasana
yang menyenangkan; (pengembangan karakter peduli
lingkungan)
3. Menyanyikan lagu Indonesia Raya (jika Kegiatan
Belajar Mengajar pada jam pertama) (pengembangan
karakter nasionalis)
4. Membaca buku selain buku pelajaran (Literasi)
5. Tanya jawab kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
Apersepsi : Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju
reaksi?
Motivasi : Bagaimana menentukan laju jika suhunya
dinaikkan?
6. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan
penentuan laju reaski dan waktu terhadap suhu.
7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas materi
penentuan penentuan laju reaski dan waktu terhadap
suhu.
Mengumpulkan Informasi
10. Siswa dikondisikan untuk berkelompok sesuai dengan
pembagian kelompok yang telah diatur guru.
11. Setiap kelompok siswa menerima LKS yang dibagikan
oleh guru.
Mengolah Informasi
12. Siswa menganalisis dan mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru secara berkelompok.
13. Siswa menyimpulkan penentuan laju reaksi dan waktu
berdasarkan pengaruh suhu.
Verifikasi Hasil
14. Perwakilan kelompok siswa menyampaikan hasil
diskusi kelompoknya secara lisan dan tertulis di depan
kelas.
15. Siswa yang belum memperoleh giliran presentasi,
secara individu menuliskan kelemahan/kesalahan dan
sanggahan yang logis dari hasil diskusi kelompok yang
melakukan presentasi
Generalisasi
16. Mengambil kesimpulan hasil diskusi kelas (Berfikir
kritis, kreatif)
Kegiatan Penutup 17. Peserta didik melakukan refleksi dengan dipandu oleh m
pendidik. e
18. Peserta didik bersama pendidik membuat rangkuman
n
materi pelajaran.
19. Untuk memberi penguatan, peserta didik diminta i
untuk mengerjakan uji kompetensi t
20. Pendidik menginformasikan garis besar isi kegiatan
pada pertemuan berikutnya.
21. Guru memberikan pemantapan
22. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Proyek, Portofolio
b. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
4. Portofolio : pedoman penilaian portofolio
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
d. Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya
belum tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
- Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
e. Pengayaan
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
Siswa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
Lampiran Pendukung RPP
LAJU REAKSI
A. Teori Tumbukan
Reaksi terjadi karena adanya tumbukan antara partikel-partikel zat yang
bereaksi. Oleh karena itu, sebelum dua atau lebih partikel saling bertumbukan maka
reaksi tidak akan terjadi. Berdasarkan teori tumbukan, suatu tumbukan akan
menghasilkan suatu reaksi jika ada energi yang cukup. Selain energi, jumlah
tumbukan juga berpengaruh. Laju reaksi akan lebih cepat, jika tumbukan antara
partikel yang berhasil lebih banyak terjadi.
Jumlah tumbukan antara molekul-molekul per satuan waktu disebut frekuensi
tumbukan. Besar frekuensi tumbukan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor antara
lain:
1. Konsentrasi
Bila pereaksi bertambah, maka jumlah partikel-partikel yang bertumbukan akan
semakin banyak/meningkat. Dengan demikian jarak antara partikel.zat tersebut
menjadi lebih dekat dan jumlah tumbukkan efektif juga akan meningkat. Hal ini
berarti terjadi peningkatan laju suatu reaksi. Dan sebaliknya, jika konsentrasi
berkurang, maka tumbukan akan sedikit dan laju reaksi juga akan berkurang.
2. Suhu
Pengaruh temperatur terhadap laju reaksi terkait dengan energi kinetik partikel.
Pada suhu tinggi, jumlah partikel yang bertumbukan lebih banyak dibandingkan pada
suhu rendah. Hal ini disebabkan karena pada suhu tinggi energi kinetik partikel akan
lebih besar. Hal ini menyebabkan jumlah tumbukan semakin banyak sehingga laju
reaksi akan meningkat.
3. Luas permukaan bidang sentuh
Untuk massa yang sama, semakin halus bentuk suatu zat maka semakin luas
permukaan zat. Berdasarkan teori tumbukan: “semakin luas permukaan partikel,
semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel. Laju reaksi zat
berbentuk serbuk lebih cepat daripada zat yang berbentuk kepingan.
Semakin besar konsentrasi suatu larutan, semakin banyak molekul yang
terkandung di dalamnya. Dengan demikian, semakin sering terjadi tumbukan di
antara molekul-molekul tersebut. Hal itu berarti hanya sebagian dari tumbukan
molekul yang menghasilkan reaksi. Keadaan itu didasarkan pada 2 faktor, yaitu:
1. Hanya molekul-molekul yang lebih energik yang akan menghasilkan reaksi
sebagai hasil tumbukan;
2. Kemungkinan suatu tumbukan tertentu untuk menghasilkan reaksi kimia
tergantung dari orientasi molekul yang bertumbukan.
Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Tumbukan
akan terjadi karna pertikel-partikel memerlukan suatu energi minimal yang disebut
sebagai energi pengaktifan atau energi aktifasi (Ea). Energi aktifasi merupakan
energi minimal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Ketika reaksi
sedang terjadi akan membentuk zat kompleks teraktivasi. Zat kompleks teraktivasi
berada pada puncak energi. Jika reaksi berhasil maka zat kompleks teraktivasi akan
terurai menjadi zat hasil reaksi.
Energi minimum yang harus dimiliki molekul untuk dapat bereaksi disebut
energi pengaktifan (Ea). Berdasarkan teori kinetik gas, molekul-molekul gas dalam
satu wadah tidak mempunyai energi kinetik yang sama, tetapi bervariasi seperti
ditampilkan pada di samping.
Pada suhu yang lebih tinggi (T2), fraksi
molekul yang mencapai energi
pengaktifan sebesar x2, distribusi energi
melebar. Energi kinetik molekul rata-rata
meningkat dengan kenaikkan suhu
sehingga lebih banyak molekul yang
memiliki energi lebih besar dari energi
pengaktifan. Akibatnya, reaksi makin
sering terjadi dan laju reaksi juga
semakin meningkat.
Gambar 1. Distribusi energi molekul-
molekul gas
Contoh tumbukan yang meghasilkan reaksi dan tumbukan yang tidak
menghasilkan reaksi antara molekul hidrogen (H2) dan iodine (I2) menjadi hidrogen
iodine (HI):
Gambar 4. Air yang dipanaskan massanya berkurang setelah terbentuk gas oksigen
Dalam perhitungan kimia banyak digunakan zat kimia berupa larutan atau
berupa gas dalam ruang tertutup. Oleh karena itu, digunakan satuan khusus, yaitu
konsentrasi.
Perhatikan reaksi di bawah ini!
R P
Pada awal reaksi yang ada hanya reaktan (R) karena zat produk (P) belum
terbentuk. Setelah reaksi berjalan, zat P mulai terbentuk. Semakin lama konsentrasi
zat P semakin bertambah, sedangkan konsentrasi zat R semakin berkurang. Laju
reaksi tersebut dapat digambarkan dengan grafik Gambar 5.
Semakin besar konsentrasi maka semakin besar laju reaksi dan semakin cepat
reaksinya.
Maka semakin luas permukaan bidang sentuh maka semakin besar laju reaksi
dan semakin cepat reaksinya.
c. Pengaruh Temperatur
Setiap kenaikan temperatur energi gerak atau energi kinetik molekul akan
bertambah, sehingga tumbukan akan lebih sering terjadi. Oleh sebab itu, reaksi kimia
berlangsung lebih cepat pada temperatur yang tinggi.
Temperatur juga dapat memperbesar energi potensial dari suatu zat. Zat-zat
yang energi potensialnya kecil jika bertumbukan sukar menghasilkan reaksi karena
sukar melampui energi pengaktifan. Dengan naiknya temperatur, energi potensial zat
akan menjadi lebih besar sehingga jika bertumbukan akan menghasilkan reaksi.
d. Pengaruh katalis
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perubahan kimia secara permanen (kekal), sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat
diperoleh kembali. Laju reaksi akan semakin cepat jika pada reaktan ditambahkan
katalis. Katalis akan menurunkan energi pengaktifan. Jika energi pengaktifan kecil
maka akan banyak tumbukan yang akan berhasil, dan juga sebaliknya jika tumbukan
tidak berhasil maka energi pengaktifannya besar atau tinggi. Hal ini disebabkan karena
tidak mempunyai energi yang cukup untuk terjadinya reaksi, sehingga reaksi
berlangsung lambat.
1) Hubungan antara Katalis dan Energi Pengaktifan
Pada suatu reaksi, katalis berfungsi menurunkan energi pengaktifan (energi
aktivasi) dengan cara mengubah mekanisme reaksi, yaitu menambahkan tahap-tahap
reaksi. Katalis ikut serta dalam suatu tahap reaksi dan terbentuk kembali dalam salah
satu tahap reaksi berikutnya. Misalnya tanpa katalis reaksi akan terjadi dalam satu
tahap.
P + QR → PQ + R (energi pengaktifan tinggi)
Dengan katalis, tahap-tahap reaksi tersebut akan menjadi bertambah,misalkan:
Katalis + QR → Qkatalis + R (energi pengaktifan rendah)
Qkatalis + P → PQ + katalis (energi pengaktifan rendah)
+
P + QR PQ + R
katalis
Energi pengaktifan suatu reaksi menjadi lebih rendah jika menggunakan katalis,
sehingga persentase partikel yang mempunyai energi lebih besar daripada energi
pengaktifan lebih banyak.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Rubrik Penilaian
Nama siswa/kelompok :
Kelas :
Tanggal Pengumpulan :
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
INSTRUMEN TES TERTULIS
Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal
2. Jawablah pada lembar yang telah disediakan
3. Selesaikan soal berikut dengan teliti dan jelas.
Soal:
Kunci
Tujuan Pembelajaran Soal Skor
Jawaban
a. Menjelaskan terjadinya 1. Dari suatu reaksi diketemukan D 10
reaksi kimia berdasarkan bahwa kenaikan suhu sebesar 10°C
teori tumbukan. dapat memperbesar kecepatan reaksi
sebesar 2×. Keterangan yang tepat
untuk peristiwa ini adalah …
a. energi rata-rata partikel yang
beraksi naik menjadi 2 kali
Perolehan Skor
Nilai Akhir = 100 = ...
Total Skor max
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
2. Buat rangkuman dari setiap tugas yang telah diberikan dan rangkuman dibuat
pada kertas folio bergaris.
3. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
KRITERIA YANG DINILAI
MAKSIMAL
Jenis Tugas :
Kelas : XI
Semester/ Tahun Pelajaran : 1/ 2018 - 2019