A. Kompetensi Inti
KI.3 : Memahami, menerapkan, menganalisidanmengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
Tujuan pembelajaran
Melalui model Problem Based Learning diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses pembelajaran, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran
dan kritik, serta dapat menjelaskan pengertian, prinsip kerja, pembuatan dan peranan
larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup, menentukan larutan penyangga dan bukan
larutan penyangga, komponen, dan pH larutan penyangga, serta dapat menganalisis
mekanisme larutan penyangga dalam mempertahankan pH-nya terhadap penambahan
sedikit asam dan basa. Siswa mampu melakukan percobaan larutan penyangga dengan pH
tertentu.
C. Materi pembelajaran
1. Titrasi asam-basa
2. Kurva titrasi
D. Analisis materi
1. Contoh fakta
Larutan penyangga berperan penting dalam kehidupan sehari – hari, bahkan juga
pada proses di dalam tubuh makhluk hidup. Larutan penyangga ini dapat dilihat dalam
kehidupan sehari – hari seperti pada obat – obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna.
Selain aplikasi tersebut, terdapat penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh
manusia, contohnya seperti pada cairan tubuh. Cairan tubuh (baik cairan intrasel maupun
cairan ekstrasel) merupakan larutan penyangga. Sistem penyangga yang utama dalam
cairan intrasel adalah pasangan dihidrogen fosfat-monohidrogen fosfat (H2PO4- - HPO42- ).
Sedangkan sistem penyangga yang utama dalam cairan ekstrasel adalah pasangan asam
karbonat-bikarbonat (H2CO3 – HCO3- ). Sistem penyangga ini dapat menjaga pH darah
hampir konstan, yaitu sekitar 7,4.
2. Contoh konsep
a) Larutan penyangga adalah larutan yang memiliki kemampuan untuk
mempertahankan perubahan pH ketika sejumlah asam/basa ditambahkan ke dalam
larutan penyangga tersebut (Brady,2012 : 798)
b) Larutan penyangga asam adalah larutan yang mengandung suatu basa lemah dan
asam konjugasi (Sudarmo,2013 : 261)
c) Larutan penyangga basa adalah larutan yang mengandung suatu basa lemah dan
asam konjugasi (Sudarmo, 2013 : 262)
d) pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
larutan (Purba,2007)
e) Asam lemah adalah asam yang terionisasi lebih kecil dari 100% di dalam air
(Syukri, 1999)
f) Basa konjugasi adalah spesi yang tinggal ketika satu proton dilepaskan dari suatu
asam (Chang, 2011 : 545)
g) Basa lemah adalah basa yang terionisasi lebih kecil dari 100% di dalam air
(Syukri,1999)
h) Asam konjugasi adalah spesi yang terbentuk ketika suatu basa menerima proton
(Chang,2011 : 545)
3. Contoh prinsip
a) Larutan penyangga asam tersusun atas asam lemah (CH3COOH) dan basa konjugasi
(CH3COO -) yang berasal dari garamnya (CH3COONa).
1) Jika ditambahkan sedikit asam kuat kedalam larutan penyangga asam, maka basa
konjugasi akan bereaksi dengan ino H+ yang menghasilkan reaksi :
CH3COO- (aq) + H+(aq) →CH3COOH(aq)
2) Jika ditambahkan sedikit basa kuat ke dalam larutan penyangga, maka asam
lemah akan bereaksi dengan ion OH- yang menghasilkan reaksi :
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l) (Brady, 2012 : 798)
b) Larutan penyangga basa tersusun atas basa lemah (NH 3) dan asam konjugasi (NH+)
yang berasal dari garamnya (NH4Cl).
1) Jika ditambahkan sedikit asam kuat ke dalam larutan penyangga basa, maka basa
lemah akan bereaksi dengan ion H+ yang menghasilkan reaksi
NH3+(aq) + H+(aq) →NH4+(aq)
2) Jika ditambahkan sedikit basa kuat ke dalam larutan penyangga basa, maka asam
konjugasi akan bereaksi dengan ion OH- yang menghasilkan reaksi
NH4+(aq) + OH-(aq) → NH3(aq) + H2O(l) (Purba, 2017)
4. Contoh prosedur
a) Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan cara melarutkan ke dalam air :
1) Asam lemah dan garamnya
2) Asam lemah berlebih dan suatu basa kuat
3) Garam asam lemah berlebih dan suatu asam atau basa kuat
b) Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan cara melarutkan ke dalam air :
1) Basa lemah dan garamnya
2) Basa lemah berlebih dan suatu Asam kuat
3) Garam Basa lemah berlebih dan suatu asam atau basa kuat
F. Media Pembelajaran
Media : Video, PPT, LKPD
Alat : Papan tulis, spidol, alat tulis, alat dan bahan kimia
G. Sumber belajar
1. Modul
2. Buku/sumber lain yang relevan
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama (2 x 45 menit)