Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Oleh :
LUH ARIDARMASWARI
1113031002
VI/B

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


I. IDENTITAS
Jenjang Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas/ Semester

: X/ II

Materi Pokok

: Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Alokasi Waktu

: 30 menit

II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KD dari KI 3
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya.
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan hasil
percobaan.
3. Mengelompokkan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya.
4. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pengamatan media pembelajaran, siswa diharapkan:
1.

Mampu menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit.

2.

Mampu mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan


hasil percobaan.

3.

Mampu mengelompokkan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat


hantaran listriknya.

4.

Mampu menjelaskan penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.

IV. MATERI
A. LARUTAN
Larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut.
Pelarut yang sering dipakai dalam melarutkan zat terlarut adalah air.
B. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
Berdasarkan kemampuannya dalm menghantarkan arus listrik larutan dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan elektrolit.
Contoh: larutan asam sulfat, natrium hidroksida, garam dapur, asam cuka dan
amonium hidroksida.
2. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan Nonelektrolit.
Contoh: larutan gula dan larutan urea, dll.
C. TEORI ION SVANTE AUGUST ARRHENIUS
Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikelpartikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion.
Ion yang bermuatan positif disebut kation dan ion yang bermuatan negatif dinamakan
anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi. Ionion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya
menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika
dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang
tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang menyebabkan larutan nonelektrolit tidak dapat
menghantarkan listrik.
D. DAYA HANTAR LARUTAN
Secara sederhana, kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik dapat
diuji dengan alat uji elektrolit. Alat uji elektrolit tersebut terdiri atas sebuah bejana yang
dihubungkan dengan dua buah elektrode. Elektrode-elektrode tersebut dihubungkan pada
saklar dan lampu. Jika larutan elektrolit dimasukkan ke dalam bejana tersebut, lampu akan

menyala. Sedangkan jika larutan nonelektrolit yang dimasukkan, lampu tidak akan
menyala. Arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh migrasi partikel-partikel
bermuatan. Selain ditandai dengan menyalanya lampu, pada larutan elektrolit juga terdapat
perubahan-perubahan kimia yang dapat diamati. Salah satu perubahan tersebut berupa
timbulnya gelembung-gelembung gas, perubahan warna larutan, atau bahkan terbentuk
endapan.
E. ELEKTROLIT KUAT DAN ELEKTROLIT LEMAH
Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi sempurna.
Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada
elektrode. Contoh: larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl.
2. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami sedikit ionisasi
(terion tidak sempurna). Indikator pengamatan: lampu tidak menyala atau menyala
redup dan timbul gelembung gas pada elektrode. Contoh: larutan CH3COOH dan
larutan NH4OH.
V. METODE PEMBELAJARAN
1. Model

: Kooperatif STAD

2. Pendekatan

: Induktif

3. Metode

: Penugasan, diskusi, presentasi

VI. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Sumber Pembelajaran

Setyawati, Arifatun. 2009. Kimia Mengkaji Fenomena Alam untuk SMA/MA


kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Dapertemen Pendidikan Nasional.

Utama, Budi. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Internet

2. Media pembelajaran yang digunakan berupa power point dengan materi larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pendahulua
n

Langkah-Langkah

Waktu
(menit)
5

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa


Guru:

Presensi kehadiran siswa


Menyampaikan Kompetensi Dasar dan indikator dari
masing-masing Kompetensi Inti, tujuan pembelajaran dan

jenis-jenis tagihan.
Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan:

saat terjadi bencana banjir pada suatu daerah, mengapa pihak


PLN memutuskan aliran listrik pada daerah tersebut?
Inti

Menyajikan Informasi
Guru :

20

Memberikan informasi terkait dengan materi menggunakan


media power point dan LKS yang akan dikerjakan oleh
siswa.

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok


belajar
Guru:

Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang


masing-masing beranggotakan 4-5 siswa yang heterogen
dan membagikan LKS kepada masing-masing kelompok.

.Siswa :
Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan.
Membimbing kelompok belajar dan bekerja
Guru:
Memberikan

kesempatan

siswa

gagasannya dalam menjawab LKS.

untuk

mendiskusikan

Siswa :
Siswa mengajukan hipotesisnya terkait topik bahasan
kemudian

membuktikan

hipotesisnya

menggunakan

multimedia ataupun buku ajar yang telah disediakan dan


menjawab pertanyaan yang ada pada LKS.
Guru:
Mengamati, memfasilitasi, dan mengarahkan

semua

aktivitas siswa.
Evaluasi
Guru :

Salah satu kelompok siswa diminta untuk mempresentasikan


hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas.

Siswa :

Siswa

mempresentasikan

sementara

kelompok

hasil

lainnya

diskusi

kelompoknya,

menanggapi

apa

yang

dipresentasikan oleh kelompok tersebut.


Guru :

Mencermati penampilan dan pemahaman siswa mengenai


konsep yang dijadikan fokus pembelajaran.

Guru & Siswa :

Mendiskusikan hasil diskusi kelompok siswa, kemudian


guru memperbaiki miskonsepsi yang terjadi pada siswa.

Guru:

memberikan beberapa pertanyaan terkait hasil diskusi siswa


untuk mengetahui pemahaman siswa.

Siswa :

Menarik kesimpulan dari hasil diskusi dan presentasi yang


telah ditampilkan oleh kelompok siswa.

Memberikan Penghargaan

Guru :

Akhir

Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan

memberi motivasi pada siswa yang kurang aktif.


Guru:

Mengarahkan dan memfasilitasi siswa dalam merangkum


kembali materi yang telah diajarkan sebagai penguatan
materi.

Siswa :

Merangkum kembali materi yang telah diajarkan sebagai


penguatan materi sesuai dengan pengarahan guru.

LAMPIRAN 1

RUBRIK AKTIVITAS BELAJAR KELOMPOK


Pertemuan

Topik

Hari/tanggal

No
1

Kemampuan yang teramati

Partisipasi Anggota Kelompok dalam


Mengerjakan LKS
Skor 4
Semua anggota kelompok berpartisipasi
dalam

mengerjakan

LKS

dan

pemanfaatan waktu dengan optimal


Skor 3
Sebagian

anggota

kelompok

berpartisipasi dalam mengerjakan LKS


dan pemanfaatan waktu dengan optimal
Skor 2
Sebagian

anggota

kelompok

berpartisipasi dalam mengerjakan LKS


dan pemanfaatan waktu tidak optimal
Skor 1
Semua

anggota

kelompok

tidak

berpartisipasi dalam mengerjakan LKS


2

dan pemanfaatan waktu tidak optimal


Presentasi Hasil/Menyampaikan Hasil
Diskusi Kelompok
Skor 4
Mempresentasikan hasil/menyampaikan
hasil

diskusi

kelompok

secara

terstruktur, jelas dan sesuai dengan


materi diskusi.
Skor 3

Nama Kelompok
3
4
5
6

Mempresentasikan hasil/menyampaikan
hasil

diskusi

kelompok

secara

terstruktur, sesuai dengan materi diskusi


namun

kurang

jelas

atau

mempresentasikan hasil/menyampaikan
hasil

diskusi

kelompok

secara

terstruktur, sesuai dengan materi diskusi


namun kurang jelas
Skor 2
Mempresentasikan hasil/menyampaikan
hasil

diskusi

kelompok

secara

terstruktur, namun kurang kurang jelas


dan

kurang

sesuai

dengan

materi

diskusi.
Skor 1
Mempresentasikan hasil/menyampaiakn
hasil diskusi kelompok secara tidak
terstruktur, namun kurang jelas dan
3

kurang sesuai dengan materi diskusi


Kerjasama dalam Kelompok
Indikator:
1. LKS selesai tepat waktu
2. Adanya

diskusi

antar

anggota

kelompok
3. Adanya pembagian tugas yang merata
dalam setiap anggota kelompok
4. Saling membantu rekan dalam satu

kelompok
Skor 4, jika empat indikator tepenuhi
Skor 3, jika tiga indikator terpenuhi
Skor 2, jika dua indikator terpenuhi
Skor 1, jika satu indikator terpenuhi
Antusiasme dalam pembelajaran
Indikator:
1. Mengikuti diskusi dengan serius
2. Mendengarkan

penjelasan

guru

dengan seksama
3. Mengikuti

pembelajaran

dengan

semangat
4. Merespon

positif

tugas

yang

diberikan
Skor 4, jika empat indikator tepenuhi
Skor 3, jika tiga indikator terpenuhi
Skor 2, jika dua indikator terpenuhi
Skor 1, jika satu indikator terpenuhi

Nama anggota kelompok:


1. .
2. .
3. .
Tujuan Pembelajaran:
1.

Mampu menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit.

2.

Mampu mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan


hasil percobaan.

3.

Mampu mengelompokkan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat


hantaran listriknya.

4.

Mampu menjelaskan penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.

LEMBAR KERJA SISWA


1.

Berdasarkan data berikut tunjukkan manakah larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan

nonelektrolit!

2.

Lengkapilah peta konsep berikut dengan mengisi kolom yang tersedia!

JAWABAN LKS
1. a. Larutan elektrolit kuat
b. Larutan elektrolit kuat
c. Larutan elektrolit lemah
d. Larutan elektrolit lemah

e. Larutan nonelektrolit
f. Larutan nonelektrolit
g. Larutan elektrolit kuat

2. a. Bukan penghantar listrik


b. Larutan elektrolit lemah
c. Contoh: larutan CH3COOH dan larutan NH4OH.
d. Contoh: larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl

Anda mungkin juga menyukai