Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

“LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT”

Oleh :
1. Adilah Mahmudah / 18030194002 / PKU 2018
2. Rista Ajeng Mitasari / 18030194066 / PKU 2018

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

I. IDENTITAS
Sekolah : SMAN 19 Surabaya
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X/ II
Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Alokasi Waktu : 30 menit

II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KD dari KI 3
3.8 Menganalisis sifat  larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya.
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan hasil
percobaan.
3. Mengelompokkan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya.
4. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


Melalui pengamatan media pembelajaran, siswa diharapkan:
1. Mampu menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Mampu mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan
hasil percobaan.
3. Mampu mengelompokkan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya.
4. Mampu menjelaskan penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.
IV. MATERI
A. LARUTAN
Larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut.
Pelarut yang sering dipakai dalam melarutkan zat terlarut adalah air.

B. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT


Berdasarkan kemampuannya dalm menghantarkan arus listrik larutan dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan elektrolit.
Contoh: larutan asam sulfat, natrium hidroksida, garam dapur, asam cuka dan
amonium hidroksida.
2. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan Nonelektrolit.
Contoh: larutan gula dan larutan urea, dll.

C. TEORI ION SVANTE AUGUST ARRHENIUS


Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikel-
partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion.
Ion yang bermuatan positif disebut kation dan ion yang bermuatan negatif dinamakan
anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi.
Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya
menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika
dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang
tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang menyebabkan larutan nonelektrolit tidak dapat
menghantarkan listrik.

D. DAYA HANTAR LARUTAN


Secara sederhana, kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik dapat
diuji dengan alat uji elektrolit. Alat uji elektrolit tersebut terdiri atas sebuah bejana yang
dihubungkan dengan dua buah elektrode. Elektrode-elektrode tersebut dihubungkan pada
saklar dan lampu. Jika larutan elektrolit dimasukkan ke dalam bejana tersebut, lampu akan
menyala. Sedangkan jika larutan nonelektrolit yang dimasukkan, lampu tidak akan
menyala. Arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh migrasi partikel-partikel
bermuatan. Selain ditandai dengan menyalanya lampu, pada larutan elektrolit juga terdapat
perubahan-perubahan kimia yang dapat diamati. Salah satu perubahan tersebut berupa
timbulnya gelembung-gelembung gas, perubahan warna larutan, atau bahkan terbentuk
endapan.

E. ELEKTROLIT KUAT DAN ELEKTROLIT LEMAH


Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi sempurna.
Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada
elektrode. Contoh: larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl.
2. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami sedikit ionisasi
(terion tidak sempurna). Indikator pengamatan: lampu tidak menyala atau menyala
redup dan timbul gelembung gas pada elektrode. Contoh: larutan CH3COOH dan
larutan NH4OH.

V. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Induktif
2. Metode : Penugasan, diskusi, presentasi

VI. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Sumber Pembelajaran
 Setyawati, Arifatun. 2009. Kimia Mengkaji Fenomena Alam untuk SMA/MA
kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Dapertemen Pendidikan Nasional.
 Utama, Budi. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
 Lembar Kerja Siswa (LKS)
 Internet
2. Media pembelajaran yang digunakan berupa power point dengan materi larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah-Langkah Waktu
(menit)
Pendahulua Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 5
n Guru:
 Presensi kehadiran siswa
 Menyampaikan Kompetensi Dasar dan indikator dari
masing-masing Kompetensi Inti, tujuan pembelajaran dan
jenis-jenis tagihan.
 Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan:
“saat terjadi bencana banjir pada suatu daerah, mengapa pihak
PLN memutuskan aliran listrik pada daerah tersebut?”

Inti Menyajikan Informasi 20


Guru :
 Memberikan informasi terkait dengan materi menggunakan
media power point dan LKS yang akan dikerjakan oleh
siswa.

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok


belajar
Guru:
 Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
masing-masing beranggotakan 4-5 siswa yang heterogen
dan membagikan LKS kepada masing-masing kelompok.
.Siswa :
 Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan.
Membimbing kelompok belajar dan bekerja
Guru:
 Memberikan kesempatan siswa untuk mendiskusikan
gagasannya dalam menjawab LKS.
Siswa :
 Siswa mengajukan hipotesisnya terkait topik bahasan
kemudian membuktikan hipotesisnya menggunakan
multimedia ataupun buku ajar yang telah disediakan dan
menjawab pertanyaan yang ada pada LKS.
Guru:
 Mengamati, memfasilitasi, dan mengarahkan semua
aktivitas siswa.

Evaluasi
Guru :
 Salah satu kelompok siswa diminta untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas.
Siswa :
 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya,
sementara kelompok lainnya menanggapi apa yang
dipresentasikan oleh kelompok tersebut.
Guru :
 Mencermati penampilan dan pemahaman siswa mengenai
konsep yang dijadikan fokus pembelajaran.

Guru & Siswa :


 Mendiskusikan hasil diskusi kelompok siswa, kemudian
guru memperbaiki miskonsepsi yang terjadi pada siswa.
Guru:
 memberikan beberapa pertanyaan terkait hasil diskusi siswa
untuk mengetahui pemahaman siswa.
Siswa :
 Menarik kesimpulan dari hasil diskusi dan presentasi yang
telah ditampilkan oleh kelompok siswa.
Memberikan Penghargaan
Guru :
 Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan
memberi motivasi pada siswa yang kurang aktif.
Akhir Guru: 5
 Mengarahkan dan memfasilitasi siswa dalam merangkum
kembali materi yang telah diajarkan sebagai penguatan
materi.
Siswa :
 Merangkum kembali materi yang telah diajarkan sebagai
penguatan materi sesuai dengan pengarahan guru.
LAMPIRAN 1

RUBRIK AKTIVITAS BELAJAR KELOMPOK

Pertemuan :
Topik :
Hari/tanggal :
Nama Kelompok
No Kemampuan yang teramati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Partisipasi Anggota Kelompok dalam
Mengerjakan LKS
Skor 4
Semua anggota kelompok berpartisipasi
dalam mengerjakan LKS dan
pemanfaatan waktu dengan optimal
Skor 3
Sebagian anggota kelompok
berpartisipasi dalam mengerjakan LKS
dan pemanfaatan waktu dengan optimal
Skor 2
Sebagian anggota kelompok
berpartisipasi dalam mengerjakan LKS
dan pemanfaatan waktu tidak optimal
Skor 1
Semua anggota kelompok tidak
berpartisipasi dalam mengerjakan LKS
dan pemanfaatan waktu tidak optimal
2 Presentasi Hasil/Menyampaikan Hasil
Diskusi Kelompok
Skor 4
Mempresentasikan hasil/menyampaikan
hasil diskusi kelompok secara
terstruktur, jelas dan sesuai dengan
materi diskusi.
Skor 3
Mempresentasikan hasil/menyampaikan
hasil diskusi kelompok secara
terstruktur, sesuai dengan materi diskusi
namun kurang jelas atau
mempresentasikan hasil/menyampaikan
hasil diskusi kelompok secara
terstruktur, sesuai dengan materi diskusi
namun kurang jelas
Skor 2
Mempresentasikan hasil/menyampaikan
hasil diskusi kelompok secara
terstruktur, namun kurang kurang jelas
dan kurang sesuai dengan materi
diskusi.
Skor 1
Mempresentasikan hasil/menyampaiakn
hasil diskusi kelompok secara tidak
terstruktur, namun kurang jelas dan
kurang sesuai dengan materi diskusi
3 Kerjasama dalam Kelompok
Indikator:
1. LKS selesai tepat waktu
2. Adanya diskusi antar anggota
kelompok
3. Adanya pembagian tugas yang merata
dalam setiap anggota kelompok
4. Saling membantu rekan dalam satu
kelompok
Skor 4, jika empat indikator tepenuhi
Skor 3, jika tiga indikator terpenuhi
Skor 2, jika dua indikator terpenuhi
Skor 1, jika satu indikator terpenuhi
4 Antusiasme dalam pembelajaran
Indikator:
1. Mengikuti diskusi dengan serius
2. Mendengarkan penjelasan guru
dengan seksama
3. Mengikuti pembelajaran dengan
semangat
4. Merespon positif tugas yang
diberikan
Skor 4, jika empat indikator tepenuhi
Skor 3, jika tiga indikator terpenuhi
Skor 2, jika dua indikator terpenuhi
Skor 1, jika satu indikator terpenuhi

Nama anggota kelompok:


1. ……………………………………….
2. ……………………………………….
3. ……………………………………….

Tujuan Pembelajaran:
1. Mampu menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Mampu mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan
hasil percobaan.
3. Mampu mengelompokkan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya.
4. Mampu menjelaskan penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.

LEMBAR KERJA SISWA


1. Berdasarkan data berikut tunjukkan manakah larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan
nonelektrolit!

a. ……………………………………….
b. ……………………………………….
c. ……………………………………….
d. ……………………………………….
e. ……………………………………….
f. ……………………………………….
g. ……………………………………….

2. Lengkapilah peta konsep berikut dengan mengisi kolom yang tersedia!


JAWABAN LKS

1. a. Larutan elektrolit kuat

b. Larutan elektrolit kuat

c. Larutan elektrolit lemah


d. Larutan elektrolit lemah

e. Larutan nonelektrolit

f. Larutan nonelektrolit

g. Larutan elektrolit kuat

2. a. Bukan penghantar listrik

b. Larutan elektrolit lemah

c. Contoh: larutan CH3COOH dan larutan NH4OH.


d. Contoh: larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl

Anda mungkin juga menyukai