Anda di halaman 1dari 17

MODUL AJAR

TERMOKIMIA

1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Santa Theresia Sitinjak, S.Pd & Esra O.J. Harianja, S.Pd
Jenjang Sekolah : SMA
Satuan Pendidikan : S M A N E G E R I 2 P e r c u t S e i T u a n
Tahun Ajaran : 2022/2023
Fase : F
Kelas : 11
Pokok Bahasan : Kalor dan Perubahan Energi Dalam
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan ke :2

B. KOMPETENSI AWAL
Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok bahasan ini yaitu peserta didik
telah memahami ciri-ciri perubahan fisika dan kimia beserta contohnya dalam kehidupan
sehari-hari serta memahami definisi kalor.

C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu: Kreatif, Bergotong royong
(Kerja sama), Mandiri, dan Bernalar Kritis.

D. SARANA PRASARANA
 HP / Komputer / Laptop
 Internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik yang menjadi target yaitu :
 Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
 Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar terbatas hanya satu gaya.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memilki kemampuan
memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Problem Based Learning untuk moda Pembelajaran
Tatap Muka.

1
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menghitung jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh
TP 6.3 suatu zat suatu sistem melalui kegiatan uji kepahaman Anda pada power point
Peserta didik mampu menghitung perubahan energi dalam jika dikaitkan dengan
TP 6.4 kalor dan kerja melalui kegiatan uji kepahaman Anda pada power point

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mampu menghitung jumlah kalor dan
perubahan energy dalam

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernakah kalian berpikir apakah jumlah kalor yang dihasilkan setiap reaksi kimia berbeda
atau sama?

D. KEGIATAN PEMBEJARAN

KEGIATAN PENDAHULUAN (5 Menit)


Pembukaan 5 menit
1. Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
2. Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai pelajaran
3. Menyanyikan lagu wajib
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik
KEGIATAN INTI (65 Menit)
Sintak Model
Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran
10 MENIT
Apersepsi : Penerapan Metode R2L
R2L (Reading to learn) kepada peserta didik ditunjukkan teks bacaan
Mengorientasi mengenai materi sebelumnya atau informasi kontekstual terkait materi
Peserta Didik pada yang akan dipelajari, kemudian siswa diminta :
Masalah
1. Membaca teks tersebut sedemikian rupa sehingga berhasil
menemukan kata kunci atau kata-kata penting pada teks tersebut.
2. Menandai kata kunci dengan warna atau lingkaran atau garis
3. Memaknai kata kunci sesuai pengetahuan atau pemahaman yang ada
pada diri siswa.

5 MENIT
Melakukan join contruction yaitu menggabungkan kata kunci tersebut
menjadi satu kalimat atau paragraf yang susunan kalimatnya berbeda
dengan teks yang diberikan.
5 MENIT
Mengorganisasikan Peserta didik memusatkan perhatian pada gambar dan wacana singkat
Kegiatan yang terdapat pada LKPD(Mengamati)
Pembelajaran

2
45 MENIT
Membimbing (Mengumpulkan Informasi) :
penyelidikan  Guru memberikan pengantar materi pelajaran yang akan
mandiri dan dipelajari. Guru menerapkan Differensiasi Proses menggunakan
kelompok Media Pembelajaran Berbasis HOTS-Literasi, Power Point, dan
video pembelajaran.
 Kemudian meminta peserta didik untuk mengerjakan LKPD
berbasis HOTS-Literasi dalam kelompok. Didalam LKPD siswa
diterapkan Differensiasi Konten melalui pengerjaan permasalahan
yang berbeda.
 Setiap siswa mendiskusikan setiap LKPD yang telah diberikan
dan menunjuk 1 siswa sebagai perwakilan setiap kelompoknya.
 Setiap perwakilan kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi
yang telah dilakukan.
KEGIATAN PENUTUP (10 Menit)
 Peserta didik diminta untuk menuliskan rangkuman secara tertulis
 Perwakilan dari peserta didik akan diminta untuk membacakan hasil rangkuman yang
sudah ditulis di depan kelas
 Guru akan melakukan refleksi
 Melakukan evaluasi
 Pemberian tugas
 Menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya
 Guru akan mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam

E. ASESMEN
Bentuk asesmen :
Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa observasi
Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja
Tertulis (tes objektif : Essay dan Pilihan Ganda)

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Soal Pengayaan untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran.
Soal Remedial untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran.

3
READING TO LEARNING

REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM


Pada kehidupan sehari-hari, kita sudah mengenal energi yang dimanfaatkan oleh masyarakat,
misalnya mengeringkan pakaian yang memanfaatkan energi dari sinar matahari, memasak nasi yang
membutuhkan energi panas bahkan pada zaman modern ini energi dalam satu bentuk diubah menjadi
bentuk energi lainnya, misalnya PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTS (Pembangkit Listrik
Tenaga Surya), PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) , dll. Energi di alam semesta ini
dianggap konstan, sehingga energi di alam semesta ini tidak mengalami penambahan maupun tidak
mengalami penurunan. Dalam suatu reaksi kimia, energi dibutuhkan untuk memperoleh suatu zat baru,
misalnya dalam pembakaran kertas dibutuhkan energi untuk membakar kertas menjadi abu.

1. Apakah kedua gambar menunjukkan reaksi kimia? Jelaskan!


2. Apakah yang dimaksud dengan entalpi? Apakah ada keterkaitannya dengan kalor? Jelaskan!

Keyword: Reaksi Eksoterm, Reaksi Endoterm, Lingkungan, Sistem,Entalpi, kalor

4
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

KALOR,
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
DAN PERUBAHAN ENERGI DALAM

Hari / tanggal :……………………………………


Kelompok : ........................................................

Anggota: 1. ............................................................
2. ............................................................
3. ............................................................
4. ............................................................
5. ............................................................

TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Peserta didik mampu menghitung jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh suatu zat atau
suatu system melalui soal
2. Peserta didik mampu menghitung perubahan energy dalam jika dikaitkan dengan kalor dan kerja
melalui soal

5
Petunjuk
1. Baca, pelajari dan pahamilah materi pada Lembar Kerja Peserta didik, jika tidak mengerti tanyakan
dalam kelompok masing-masing atau langsung pada guru!
2. Selesaikanlah LKPD dengan berdiskusi kelompok !
3. Berilah penjelasan dari jawaban LKPD pada tiap-tiap anggota kelompok!

Peta konsep

HUKUM KEKEKALAN ENERGI

Hukum kekekalan energi sama dengan Asas Black. Asas Black menyebutkan bahwa bila dua zat
bercampur maka kalor yang dilepaskan salah satu zat sama dengan kalor yang diterima zat lainnya. Indikasi
ini di tunjukkan oleh perubahan suhu kedua zat yang sama besarnya.

Selesaikan soal berikut dengan benar dan Isilah pada lembar jawaban yang telah tersedia !

1. Jelaskan bahwa energi bersifat kekal !

Jawab :

6
2. Uraikan sebuah peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kebenaran hukum kekekalan
energi!

Jawab :

3. Suatu zat bereaksi secara eksotermik dan ternyata 0,5 kg air yang mengelilinginya sebagai pelarut
mengalami kenaikan temperature sebesar 3° Kalor jenis air = 4,2 J/gram K. Hitunglah kalor reaksi zat
yang dilepaskan oleh reaksi tersebut!

Jawab :

4. Sebuah sistem menerima kerja 15 kJ dan menyerap kalor sebanyak 100 kJ. Hitunglah harga
perubahan energi dalamnya!

Jawab :

5. Sebuah reaksi mempunyai ∆U = -200 kJ. Sistem melakukan kerja -20 kJ. Hitunglah jumlah kalor
yang dibebaskan!

Jawab :

7
B). ASESMEN FORMATIF
 PENILAIAN RANAH SIKAP

1) LEMBAR OBSERVASI
No. Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian Instrument
1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
3 Mandiri Pengamatan Tugas Lembar observasi
4 Bernalar Kritis Pengamatan Proses Lembar observasi

Aspek Sikap yang dinilai


Jumlah Skor Kode
No. Nama Peserta Didik Kerja Bernalar
Kreatif Mandiri Skor Sikap Nilai
sama Kritis
1 Ragna
2
3

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


ASPEK INDIKATOR NILAI
Peserta didik memiliki rasa ingin tahu 25
Peserta didik tertarik dalam mengerjalan tugas 25
Kreatif
Peserta didik berani dalam mengambil resiko 25
Peserta didik tidak mudah putus asa 25
TOTAL 100
Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok 25
Peserta didik bersedia melaksanakan tugas sesuai kesepakatan 25
Kerja sama Peserta didik bersedia membantu temannya dalam satu
25
kelompok yang mengalami kesulitan
Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok 25
TOTAL 100
Peserta didik mampu memecahkan masalah 25
Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah 25
Mandiri
Peserta didik mampu mengambil keputusan 25
Peserta didik bertanggung jawab 25
Peserta didik mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan 25
Peserta didik mampu mengungkap fakta yang dibutuhkan
25
dalam menyelesaikan suatu masalah
BernalarKritis
Peserta didik mampu memilih argumen logis, relevan, dan
25
akurat
Peserta didik dapat mempertimbangkan kredibilitas
25
(kepercayaan) sumber informasi yang diperoleh.
TOTAL 100
SKOR TOTAL 400
CATATAN
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
50,01 – 75,00 = Baik (B) 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥

8
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
 PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN
RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA
ASPEK INDIKATOR NILAI
Penggunaan tata bahasa baik dan benar
Kesesuaian respon Jawaban yang relevan dengan pertanyaan
dengan pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi
Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari
Keterlibatan anggota kelompok
Aktif bertanya dan menanggapi
Aktifitas diskusi
Mencatat hasil diskusi dengan sistematis
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi
Dipresentasikan dengan percaya diri
Kemampuan Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik
Presentasi Manajemen waktu presentasi dengan baik
Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
Kerjasama dalam
Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan
kelompok
Terlibat aktif dalam bekerja kelompok

SKOR TOTAL SEMUA ASPEK = 1500

KRITERIA PENILAIAN (SKOR)


100 = Sangat Baik
75 = Baik 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎
50 = Kurang Baik 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
25 = Tidak Baik

9
C). ASESMEN SUMATIF
 PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN
1) Jelaskan apa itu kalor dan perubahan energi dalam !
2) Sebutkan rumus penentuan jumlah kalor dan energy dalam !
3) Hitunglah jumlah kalor dan perubahan energi dalam pada soal di bawah ini :
a) Kalor yang terjadi pada pelarutan 30 gram urea dengan air dimana suhu awal air adalah 280C
kemudian mengalami penurunan menjadi 210C. Jika kalor jenis larutan = 4,2 J/g0C
b) Perubahan energi dalam yang terjadi pada suatu sistem yang menyerap energi sebesar 20 kJ
dan menerima kerja sebesar 110 kJ

JAWABAN DAN PEMBAHASAN


No. Pembahasan Skor
1) Kalor adalah suatu bentuk energi panas yang berpindah dari suhu tertinggi
menuju suhu terendah. Analoginya seperti air mengalir dari tempat tertinggi 1
menuju tempat terendah.
Perubahan energy dalam adalah total energi yang dikandung dalam sebuah 1
sistem dengan mengecualikan energi kinetik (Ek) pergerakan sistem sebagai
satu kesatuan dan energi potensial (Ep) sistem akibat gaya-gaya dari luar

2) Rumus Kalor: 1
Q = m.c.∆T
Rumus Perubahan Energi Dalam: 1
∆U = Q±W
3) 1

a.

b.

B) SOAL PENGAYAAN
Sepotong logam magnesium direaksikan dengan asam klorida encer pada sistem
terbuka dengan reaksi:
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Pada reaksi tersebut sistem melepas kalor sebesar 200 kJ dan menghasilkan gas yang
akan menyebabkan terjadinya perubahan volume. Sistem juga melakukan kerja sebesar
50 kJ. Perubahan energi dalam ( U) dalam proses tersebut adalah:
Jawaban
Dik: q = -200 kJ
w = -50 kJ
U=q+w
= -200 kJ + -50 kJ
= -250 kJ (3)

Skor Total = 3
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Rumus Penilaian :
90 - 100% = Baik Sekali
80 - 89% = Baik
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 70 - 79% = Cukup
Skor total
< 70% = Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 66% atau lebih, maka dapat diteruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 70%, maka
harus mengulang materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum
dikuasai.

C) SOAL REMEDIAL
Essay
1. Sebutkan pengertian sistem dan lingkungan
2. Gambarkan hubungan kalor dan usaha terhadap sistem dan lingkungan
Jawaban
1. sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Lingkungan adalah
segala sesuatu yang membatasi sistem (diluar sistem). (1)
2. Hubungan antar kalor dan usaha yang mempengaruhi sistem dan lingkungan dapat
ditinjau dari gambar berikut.
w(+)

q(+) q(–)
SISTEM

w = –P. V
U=q+ w

w(–)
q(+) : kalor diserap oleh sistem dari lingkungan
q(–) : kalor dilepaskan dari sistem ke lingkungan
w(+) : lingkungan melakukan usaha terhadap sistem
w(–) : sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (5)

KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :


Rumus Penilaian :
90 - 100% = Baik Sekali
80 - 89% = Baik
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 70 - 79% = Cukup
Skor total
< 70% = Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat diteruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 80%, maka
harus mengulang materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum
dikuasai.

1. TERMOKIMIA
Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang secara khusus mempelajari energi yang
diserap atau dilepaskan dalam suatu reaksi kimia. Termokimia merupakan cabang dari ilmu
termodinamika. Pada ilmu temokimia mengutip ilmu termodinamika mengenai hukum
termodinamika I. Hukum termodinamika I berbunyi “energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan tetapi energi dapat berubah bentuk dari suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya”.
Jumlah energi dari suatu materi (sistem) disebut energi dalam (E). Kerja (w) dan kalor (q)
merupakan bentuk transfer energi. Hubungan antara kerja (W) dan kalor (q) dengan energi dalam
(U) dinyatakan dengan persamaan:

U=q+ w

Keterangan:
E = energi dalam (J)
q = kalor (J)
w = kerja (J)

2. SISTEM DAN LINGKUNGAN


Sistem dan Lingkungan saling mempengaruhi karena antara sistem dan lingkungan terdapat
perpindahan energi. Perpindahan energi tersebut dapat terjadi disebabkan oleh perubahan suhu.

Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian


Lingkungan adalah sesuatu yang membatasi sistem/diluar sistem

Sistem Perpindahan Perpindahan Contoh


materi energy
Sistem √ √ Gelas terbuka yang berisi
terbuka air
Sistem – √ Botol minuman yang
tertutup ditutup
Sistem – – Termos dan kalorimetri
terisolasi bom

Sistem terbuka adalah suatu pusat perhatian yang berkemampuan melakukan perpindahan materi
maupun kalor dari sistem menuju lingkungan, begitu juga sebaliknya. Sistem tertutup adalah suatu
pusat perhatian yang berkemampuan melakukan perpindahan kalor dari sistem menuju lingkungan,
begitu juga sebaliknya. Tetapi tidak memiliki kemampuan dalam melakukan perpindahan materi. Sistem
terisolasi adalah suatu pusat perhatian yang tidak memiliki kemampuan melakukan perpindahan materi
maupun kalor dari sistem menuju lingkungan, begitu juga sebaliknya.
Pada sistem terbuka, gelas tanpa tutup diisi oleh air kemudian dimasukkan ammonium nitrat
kedalam gelas yang diisi oleh air tersebut, beberapa saat kemudian dinding gelas akan terasa dingin.
Pada sistem tertutup, botol yang diisi oleh air dimasukkan kedalam lemari pendingin selama
beberapa jam, setelah itu ambil botol tersebut dari dalam lemari pendingin dan beberapa saat botol
tersebut terasa dingin, kemudian taruh di tempat terbuka selama beberapa jam. Botol tersebut terasa
tidak dingin lagi dikarenakan suhu pada botol tercampur dengan suhu di lingkungan sekitar, oleh
karena itu suhu pada botol turun untuk menyeimbangi suhu yang berada di lingkungan. Pada sistem
terisolasi, air hangat dimasukkan kedalam termos kemudia ditutup rapat-rapat, beberapa saat
kemudian air yang berada dalam termos tersebut masih dalam keadaan hangat.
Hubungan antar kalor dan usaha yang mempengaruhi sistem dan lingkungan dapat ditinjau dari
gambar berikut.
w(+)

q(+) q(–)
Lingkungan SISTEM Lingkungan

w = –P. V
U=q+ w

w(–)

Gambar 1 Hubungan antara kalor dan kerja terhadap sistem dan lingkungan

q(+) : kalor diserap oleh sistem dari lingkungan


q(–) : kalor dilepaskan dari sistem ke lingkungan
w(+) : lingkungan melakukan usaha terhadap sistem
w(–) : sistem melakukan kerja terhadap lingkungan
Jenis-jenis Reaksi Berdasarkan Perubahan Energi
Sesuai hukum Termodinamika, perpindahan kalor secara spontan terjadi pada benda
yang memiliki perbedaan suhu. Dalam termokimia, hanya ada 2 kemungkinan perbedaan suhu,
yaitu suhu sistem lebih tinggi dari suhu lingkungan atau suhu sistem yang lebih rendah dari
suhu lingkungan. Untuk lebih jelasnya kita pelajari satu persatu.
 Eksoterm
Apa yang akan terjadi bila suhu sistem lebih tinggi dari suhu lingkungan? Untuk lebih

Gambar 3.
Contoh kondisi pelepasan kalor (Eksoterm)

Pada keadaan di mana suhu sistem lebih tinggi maka akan terjadi aliran kalor dari sistem
menuju lingkungan, seperti yang ditunjukan pada tanda panah pada gambar di atas,
dengan kata lain kalor akan keluar menuju lingkungan. Hal ini dikenal dengan proses
eksoterm.
Bagaimana besarnya perubahan entalpi dalam keadaan ini? Pada keaadaan seperti ini
kalor sistem dikeluarkan menuju lingkungan, maka entalpi akhir reaksi akan menjadi
lebih kecil dibanding entalpi awal sebelum reaksi. Dengan demikian besarnya perubahan
entalpi (𝛥H) adalah:
𝛥H = H akhir – H awal
𝛥H = kecil – besar
𝛥H < 0 , atau bertanda negatif ( – )
Dengan demikian pada reaksi eksoterm besarnya nilai perubahan entalpi bertanda negatif.
Ciri reaksi eksoterm ini terjadi pada reaksi yang mengalami kenaikan suhu.
 Endoterm
Apa pula yang akan terjadi bila suhu sistem lebih rendah dari suhu lingkungan? Untuk lebih
jelasnya silahkan kalian perhatikan ilustrasi berikut!

Gambar 4.

Contoh kondisi penyerapan kalor (Endoterm)

Pada keadaan di mana suhu sistem lebih rendah dari suhu lingkungnan maka akan terjadi
aliran kalor dari lingkungan menuju sistem, seperti yang ditunjukan pada tanda panah pada
gambar di atas, dengan kata lain kalor akan masuk menuju sistem. Hal ini dikenal dengan
proses endoterm.
Pada keaadaan seperti ini kalor sistem bertambah, maka entalpi akhir reaksi akan menjadi
lebih besar dibanding entalpi awal sebelum reaksi. Dengan demikian besarnya perubahan
entalpi (𝛥H) adalah:
𝛥H = H akhir – H awal
𝛥H = besar – kecil;
𝛥H > 0 , atau bertanda positif ( + )
Dengan demikian pada reaksi endoterm besarnya nilai perubahan entalpi bertanda positif. Ciri
reaksi endoterm ini terjadi pada reaksi yang mengalami penurunan suhu.
EKSPANSI GAS
Sebelumnya kita telah mempelajari suatu materi tentang gas ideal, suatu gas ideal dapat
dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan volume. Nah, pada proses ekspansi gas. gas dapat dipengaruhi
oleh suhu. Bagaimana itu dapat terjadi? Simak penjelasan dibawah ini.

Gambar 1 sebelum ekspansi gas Gambar 2 sesudah ekspansi gas


Pada gambar 1 piston tidak mengalami perubahan volume, pergerakan gas didalam piston
dianggap tidak bergerak (v = 0 m/s), karena tidak terjadinya perubahan volume. Meskipun gas
didalam ruangan selalu bergerak dan mengalami tumbukan di dinding sehingga menyebabkan
tekanan. Pada gambar 2 yaitu ekspansi (pemuaian gas). Gas yang berada didalam piston
dipanaskan, otomatis energi diluar piston akan masuk kedalam piston yang diakibatkan oleh
pemanasan tersebut, sehingga energi didalam piston bertambah seiring pemanasan piston tersebut.
Energi yang masuk kedalam piston diubah menjadi energi kinetik partikel gas yang berada didalam
sistem sehingga terdapat kenaikan energi kinetik seiring pemanasan piston. Energi kinetik gas
tersebut digunakan untuk membenturkan partikel gas terhadap dinding pada piston, khususnya pada
dinding piston yang diatas, sehingga memungkinkan gas mengalami pemuaian (bertambahnya
volume pada gas untuk bergerak). Pada gambar 2 dianggap bahwa seluruh energi didalam piston
diubah menjadi energi kinetik gas. Pada prinsipnya, energi kinetik bertambah seiring penurunan
energi potensial, begitu juga sebaliknya energi kinetik berkurang seiring bertambahnya energi
potensial.
Pada penjelasan diatas, sistem melakukan usaha terhadap lingkungan maupun sebaliknya.
menurut persamaan matematis:
w = –P. V
Penjelasan rumus diatas dapat memilki makna yaitu:
 Tanda (–) pada w (kerja) hanya sebagai simbol yang menandakan bahwa terjadinya ekspansi
(pemuaian gas) yang disertai dengan penambahan volume, . V > 0.
 Tanda (+) pada w (kerja) hanya sebagai simbol yang menandakan bahwa terjadinya kompresi
(pemampatan gas) yang disertai dengan penambahan volume, . V < 0.
G. GLOSARIUM

Energi dalam : Jumlah energi total yang dimilki oleh sistem


Kalor : Suatu bentuk energi panas yang berpindah dari suhu tertinggi menuju
suhu terendah
Kerja : besarnya energi yang digunakan untuk merubah posisi yang diberikan oleh
gaya pada benda ataupun objek.
Lingkungan : Segala sesuatu yang membatasi sistem (di luar sistem)
Sistem : Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian

H. DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael. (2007). Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga
Johari. Rachmawati, M. (2007). Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta : Esis

Anda mungkin juga menyukai