TERMOKIMIA
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Santa Theresia Sitinjak, S.Pd & Esra O.J. Harianja, S.Pd
Jenjang Sekolah : SMA
Satuan Pendidikan : S M A N E G E R I 2 P e r c u t S e i T u a n
Tahun Ajaran : 2022/2023
Fase : F
Kelas : 11
Pokok Bahasan : Kalor dan Perubahan Energi Dalam
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan ke :2
B. KOMPETENSI AWAL
Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok bahasan ini yaitu peserta didik
telah memahami ciri-ciri perubahan fisika dan kimia beserta contohnya dalam kehidupan
sehari-hari serta memahami definisi kalor.
C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu: Kreatif, Bergotong royong
(Kerja sama), Mandiri, dan Bernalar Kritis.
D. SARANA PRASARANA
HP / Komputer / Laptop
Internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Problem Based Learning untuk moda Pembelajaran
Tatap Muka.
1
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menghitung jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh
TP 6.3 suatu zat suatu sistem melalui kegiatan uji kepahaman Anda pada power point
Peserta didik mampu menghitung perubahan energi dalam jika dikaitkan dengan
TP 6.4 kalor dan kerja melalui kegiatan uji kepahaman Anda pada power point
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mampu menghitung jumlah kalor dan
perubahan energy dalam
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernakah kalian berpikir apakah jumlah kalor yang dihasilkan setiap reaksi kimia berbeda
atau sama?
D. KEGIATAN PEMBEJARAN
5 MENIT
Melakukan join contruction yaitu menggabungkan kata kunci tersebut
menjadi satu kalimat atau paragraf yang susunan kalimatnya berbeda
dengan teks yang diberikan.
5 MENIT
Mengorganisasikan Peserta didik memusatkan perhatian pada gambar dan wacana singkat
Kegiatan yang terdapat pada LKPD(Mengamati)
Pembelajaran
2
45 MENIT
Membimbing (Mengumpulkan Informasi) :
penyelidikan Guru memberikan pengantar materi pelajaran yang akan
mandiri dan dipelajari. Guru menerapkan Differensiasi Proses menggunakan
kelompok Media Pembelajaran Berbasis HOTS-Literasi, Power Point, dan
video pembelajaran.
Kemudian meminta peserta didik untuk mengerjakan LKPD
berbasis HOTS-Literasi dalam kelompok. Didalam LKPD siswa
diterapkan Differensiasi Konten melalui pengerjaan permasalahan
yang berbeda.
Setiap siswa mendiskusikan setiap LKPD yang telah diberikan
dan menunjuk 1 siswa sebagai perwakilan setiap kelompoknya.
Setiap perwakilan kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi
yang telah dilakukan.
KEGIATAN PENUTUP (10 Menit)
Peserta didik diminta untuk menuliskan rangkuman secara tertulis
Perwakilan dari peserta didik akan diminta untuk membacakan hasil rangkuman yang
sudah ditulis di depan kelas
Guru akan melakukan refleksi
Melakukan evaluasi
Pemberian tugas
Menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya
Guru akan mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam
E. ASESMEN
Bentuk asesmen :
Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa observasi
Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja
Tertulis (tes objektif : Essay dan Pilihan Ganda)
3
READING TO LEARNING
4
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
KALOR,
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
DAN PERUBAHAN ENERGI DALAM
Anggota: 1. ............................................................
2. ............................................................
3. ............................................................
4. ............................................................
5. ............................................................
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik mampu menghitung jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh suatu zat atau
suatu system melalui soal
2. Peserta didik mampu menghitung perubahan energy dalam jika dikaitkan dengan kalor dan kerja
melalui soal
5
Petunjuk
1. Baca, pelajari dan pahamilah materi pada Lembar Kerja Peserta didik, jika tidak mengerti tanyakan
dalam kelompok masing-masing atau langsung pada guru!
2. Selesaikanlah LKPD dengan berdiskusi kelompok !
3. Berilah penjelasan dari jawaban LKPD pada tiap-tiap anggota kelompok!
Peta konsep
Hukum kekekalan energi sama dengan Asas Black. Asas Black menyebutkan bahwa bila dua zat
bercampur maka kalor yang dilepaskan salah satu zat sama dengan kalor yang diterima zat lainnya. Indikasi
ini di tunjukkan oleh perubahan suhu kedua zat yang sama besarnya.
Selesaikan soal berikut dengan benar dan Isilah pada lembar jawaban yang telah tersedia !
Jawab :
6
2. Uraikan sebuah peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kebenaran hukum kekekalan
energi!
Jawab :
3. Suatu zat bereaksi secara eksotermik dan ternyata 0,5 kg air yang mengelilinginya sebagai pelarut
mengalami kenaikan temperature sebesar 3° Kalor jenis air = 4,2 J/gram K. Hitunglah kalor reaksi zat
yang dilepaskan oleh reaksi tersebut!
Jawab :
4. Sebuah sistem menerima kerja 15 kJ dan menyerap kalor sebanyak 100 kJ. Hitunglah harga
perubahan energi dalamnya!
Jawab :
5. Sebuah reaksi mempunyai ∆U = -200 kJ. Sistem melakukan kerja -20 kJ. Hitunglah jumlah kalor
yang dibebaskan!
Jawab :
7
B). ASESMEN FORMATIF
PENILAIAN RANAH SIKAP
1) LEMBAR OBSERVASI
No. Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian Instrument
1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
3 Mandiri Pengamatan Tugas Lembar observasi
4 Bernalar Kritis Pengamatan Proses Lembar observasi
8
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN
RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA
ASPEK INDIKATOR NILAI
Penggunaan tata bahasa baik dan benar
Kesesuaian respon Jawaban yang relevan dengan pertanyaan
dengan pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi
Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari
Keterlibatan anggota kelompok
Aktif bertanya dan menanggapi
Aktifitas diskusi
Mencatat hasil diskusi dengan sistematis
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi
Dipresentasikan dengan percaya diri
Kemampuan Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik
Presentasi Manajemen waktu presentasi dengan baik
Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
Kerjasama dalam
Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan
kelompok
Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
9
C). ASESMEN SUMATIF
PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN
1) Jelaskan apa itu kalor dan perubahan energi dalam !
2) Sebutkan rumus penentuan jumlah kalor dan energy dalam !
3) Hitunglah jumlah kalor dan perubahan energi dalam pada soal di bawah ini :
a) Kalor yang terjadi pada pelarutan 30 gram urea dengan air dimana suhu awal air adalah 280C
kemudian mengalami penurunan menjadi 210C. Jika kalor jenis larutan = 4,2 J/g0C
b) Perubahan energi dalam yang terjadi pada suatu sistem yang menyerap energi sebesar 20 kJ
dan menerima kerja sebesar 110 kJ
2) Rumus Kalor: 1
Q = m.c.∆T
Rumus Perubahan Energi Dalam: 1
∆U = Q±W
3) 1
a.
b.
B) SOAL PENGAYAAN
Sepotong logam magnesium direaksikan dengan asam klorida encer pada sistem
terbuka dengan reaksi:
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Pada reaksi tersebut sistem melepas kalor sebesar 200 kJ dan menghasilkan gas yang
akan menyebabkan terjadinya perubahan volume. Sistem juga melakukan kerja sebesar
50 kJ. Perubahan energi dalam ( U) dalam proses tersebut adalah:
Jawaban
Dik: q = -200 kJ
w = -50 kJ
U=q+w
= -200 kJ + -50 kJ
= -250 kJ (3)
Skor Total = 3
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Rumus Penilaian :
90 - 100% = Baik Sekali
80 - 89% = Baik
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 70 - 79% = Cukup
Skor total
< 70% = Kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 66% atau lebih, maka dapat diteruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 70%, maka
harus mengulang materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum
dikuasai.
C) SOAL REMEDIAL
Essay
1. Sebutkan pengertian sistem dan lingkungan
2. Gambarkan hubungan kalor dan usaha terhadap sistem dan lingkungan
Jawaban
1. sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Lingkungan adalah
segala sesuatu yang membatasi sistem (diluar sistem). (1)
2. Hubungan antar kalor dan usaha yang mempengaruhi sistem dan lingkungan dapat
ditinjau dari gambar berikut.
w(+)
q(+) q(–)
SISTEM
w = –P. V
U=q+ w
w(–)
q(+) : kalor diserap oleh sistem dari lingkungan
q(–) : kalor dilepaskan dari sistem ke lingkungan
w(+) : lingkungan melakukan usaha terhadap sistem
w(–) : sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (5)
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat diteruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 80%, maka
harus mengulang materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum
dikuasai.
1. TERMOKIMIA
Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang secara khusus mempelajari energi yang
diserap atau dilepaskan dalam suatu reaksi kimia. Termokimia merupakan cabang dari ilmu
termodinamika. Pada ilmu temokimia mengutip ilmu termodinamika mengenai hukum
termodinamika I. Hukum termodinamika I berbunyi “energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan tetapi energi dapat berubah bentuk dari suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya”.
Jumlah energi dari suatu materi (sistem) disebut energi dalam (E). Kerja (w) dan kalor (q)
merupakan bentuk transfer energi. Hubungan antara kerja (W) dan kalor (q) dengan energi dalam
(U) dinyatakan dengan persamaan:
U=q+ w
Keterangan:
E = energi dalam (J)
q = kalor (J)
w = kerja (J)
Sistem terbuka adalah suatu pusat perhatian yang berkemampuan melakukan perpindahan materi
maupun kalor dari sistem menuju lingkungan, begitu juga sebaliknya. Sistem tertutup adalah suatu
pusat perhatian yang berkemampuan melakukan perpindahan kalor dari sistem menuju lingkungan,
begitu juga sebaliknya. Tetapi tidak memiliki kemampuan dalam melakukan perpindahan materi. Sistem
terisolasi adalah suatu pusat perhatian yang tidak memiliki kemampuan melakukan perpindahan materi
maupun kalor dari sistem menuju lingkungan, begitu juga sebaliknya.
Pada sistem terbuka, gelas tanpa tutup diisi oleh air kemudian dimasukkan ammonium nitrat
kedalam gelas yang diisi oleh air tersebut, beberapa saat kemudian dinding gelas akan terasa dingin.
Pada sistem tertutup, botol yang diisi oleh air dimasukkan kedalam lemari pendingin selama
beberapa jam, setelah itu ambil botol tersebut dari dalam lemari pendingin dan beberapa saat botol
tersebut terasa dingin, kemudian taruh di tempat terbuka selama beberapa jam. Botol tersebut terasa
tidak dingin lagi dikarenakan suhu pada botol tercampur dengan suhu di lingkungan sekitar, oleh
karena itu suhu pada botol turun untuk menyeimbangi suhu yang berada di lingkungan. Pada sistem
terisolasi, air hangat dimasukkan kedalam termos kemudia ditutup rapat-rapat, beberapa saat
kemudian air yang berada dalam termos tersebut masih dalam keadaan hangat.
Hubungan antar kalor dan usaha yang mempengaruhi sistem dan lingkungan dapat ditinjau dari
gambar berikut.
w(+)
q(+) q(–)
Lingkungan SISTEM Lingkungan
w = –P. V
U=q+ w
w(–)
Gambar 1 Hubungan antara kalor dan kerja terhadap sistem dan lingkungan
Gambar 3.
Contoh kondisi pelepasan kalor (Eksoterm)
Pada keadaan di mana suhu sistem lebih tinggi maka akan terjadi aliran kalor dari sistem
menuju lingkungan, seperti yang ditunjukan pada tanda panah pada gambar di atas,
dengan kata lain kalor akan keluar menuju lingkungan. Hal ini dikenal dengan proses
eksoterm.
Bagaimana besarnya perubahan entalpi dalam keadaan ini? Pada keaadaan seperti ini
kalor sistem dikeluarkan menuju lingkungan, maka entalpi akhir reaksi akan menjadi
lebih kecil dibanding entalpi awal sebelum reaksi. Dengan demikian besarnya perubahan
entalpi (𝛥H) adalah:
𝛥H = H akhir – H awal
𝛥H = kecil – besar
𝛥H < 0 , atau bertanda negatif ( – )
Dengan demikian pada reaksi eksoterm besarnya nilai perubahan entalpi bertanda negatif.
Ciri reaksi eksoterm ini terjadi pada reaksi yang mengalami kenaikan suhu.
Endoterm
Apa pula yang akan terjadi bila suhu sistem lebih rendah dari suhu lingkungan? Untuk lebih
jelasnya silahkan kalian perhatikan ilustrasi berikut!
Gambar 4.
Pada keadaan di mana suhu sistem lebih rendah dari suhu lingkungnan maka akan terjadi
aliran kalor dari lingkungan menuju sistem, seperti yang ditunjukan pada tanda panah pada
gambar di atas, dengan kata lain kalor akan masuk menuju sistem. Hal ini dikenal dengan
proses endoterm.
Pada keaadaan seperti ini kalor sistem bertambah, maka entalpi akhir reaksi akan menjadi
lebih besar dibanding entalpi awal sebelum reaksi. Dengan demikian besarnya perubahan
entalpi (𝛥H) adalah:
𝛥H = H akhir – H awal
𝛥H = besar – kecil;
𝛥H > 0 , atau bertanda positif ( + )
Dengan demikian pada reaksi endoterm besarnya nilai perubahan entalpi bertanda positif. Ciri
reaksi endoterm ini terjadi pada reaksi yang mengalami penurunan suhu.
EKSPANSI GAS
Sebelumnya kita telah mempelajari suatu materi tentang gas ideal, suatu gas ideal dapat
dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan volume. Nah, pada proses ekspansi gas. gas dapat dipengaruhi
oleh suhu. Bagaimana itu dapat terjadi? Simak penjelasan dibawah ini.
H. DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. (2007). Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga
Johari. Rachmawati, M. (2007). Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta : Esis