Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Fluida Superkritis

Merupakan pengembangan dari teknik kromatografi


kolom, dimana dalam cara kerjanya menggunakan fasa gerak
fluida superkritik. Pada dasarnya merupakan perpaduan teknik
GC dan KCKT dengan mengambil berbagai kelebihan pada
kedua teknik kromatografi tersebut.

Prinsip dasar SFC adalah perbedaan distribusi komponen-


komponen diantara dua fasa dengan menggunakan fluida
superkritis sebagai fasa gerak.
Fase Gerak
Fase yang digunakan pada fluida superkritis contohnya CO2, amonia, nitrogenoksida, etana,
pentana, diklorodifluorometana, dietileter, tetrahidrofuran.

Yang paling banyak digunakan CO2,karena:

a) Pelarut yang sangat baik untuk molekul organik

b) Dapat meneruskan sinar UV

c) Tidak berbau, tidak beracun

d) Mudah diperoleh dan murah

e) Tc rendah (31 oC) P, (73 atm)

f) Tidak Toksik

g) Tidak mudah Terbakar

h) Tersedia dalam kemurnian tinggi

i) Non Polar

j) Menurut Francis (1954) terdapat 261 komponen dapat larut di sekitar kritis CO2
Penambahan Modifier Fluida

Dimaksudkan untuk meningkatkan kelarutan analit dalam fasa gerak


sehingga dengan demikian dapat meningkatkan selektivitas pemisahan.
Bahan organik yang seringkali digunakan sebagai modifier adalah:
a) Alcohol rantai pendek(metanol,etanol, propanol)
b) Glikol, etersiklik
Modifier yang sering dipakai untuk Superkritis CO2 adalah:
1) Oksigen berisi Metanol, etanol, isopropil alkohol, aseton, THF
2) Nitrogen berisi: Acetonitril
3) Sulfur berisi : CS2, SO2, SF6
4) Hidrokarbon dan senyawa organik terhalogenasi: Hexan, Toluena,
Metilen Klorida, Kloroform, Karbon tetraklorida, trikloroflorometan
5) Asam: Asam Format

Anda mungkin juga menyukai