Anda di halaman 1dari 8

KROMATOGRAFI GAS

1 Tujuan Percobaan

Setelah mengikuti percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:


a. Memahami prinsip-prinsip dasar analisa sampel dengan kromatografi gas
b. Menentukan komposisi asam lemak dalam minyak curah dengan
kromatografi gas
c. Mengoperasikan peralatan kromatografi gas

2. Dasar Teori

2. 1 Minyak

Minyak atau lemak pangan memegang peranan penting untuk menjaga


kesehatan tubuh manusia. Lemak atau minyak merupakan sumber energi
yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Dimana satu
gram minyak atau lemak dapat memberikan 9 kkal ini berarti dua kali lebih besar
dari karbohidrat dan protein yang hanya menghasilkan 4 kkal pergram. Dalam
pengolahan pangan, minyak atau lemak berfungsi sebagai media penghantar
panas dan memberikan citarasa kelezatan yang lebih menarik.

2.2 Kromatografi Gas


Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas
perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantarany dua fase, yaitu
fase diam (stationary) dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat
padat atau zat cair, sedangkan fase bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalam
kromatografi fase bergerak dapat berupa gas atau zat cair dan fase diam dapat
berupa zat padat atau zat cair. Banyaknya macam-macam kromatografi yang salah
satunya adalah kromatografi gas, yang merupaka metode kromatografi pertama
yang dikembangkan pada zaman instrumen dan elektronika
Pada kromatografi gas (gas liquid chromatography,GLC) komponen-
komponen suatu cuplikan yang berupa uap difraksionasi sebagai hasil distribusi
atau partisi komponen-komponen tersebut antara fasa gerak yang berupa gas dan
fasa diam yang berada dalam kolom. Berdasarkan atas wujud fasa diam yang
terdapat dalam kolom, kromatografi gas dapat dibagi menjadi dua jenis.
Kromatografi gas dengan fasa diam suatu padatan disebut sebagai kromatografi
gas-padat (gas-solid chromatography) sedangkan jika berupa cairan disebut
sebagai kromatografi gas-cair (gas-liquid chromatography).
Ada beberapa kelebihan kromatografi gas, diantaranya kita dapat
menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang
tinggi. Gas dan uap mempunyai viskositas yang rendah, demikian juga
kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat, sehingga analisis
relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase
cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat-zat terlarut. Kelemahannya
adalah teknik ini terbatas untuk zat yang mudah menguap.
Kromatografi gas merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan
campuran yang sangat rumit. Waktu yang dibutuhkan beragam, mulai dari
beberapa detik untuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk campuran
yang mengandung 500-1000 komponen. Komponen campuran dapat
diidentifikasikan dengan menggunakan waktu tambat (waktu retensi) yang khas
pada kondisi yang tepat. Waktu tambat ialah waktu yang menunjukkan berapa
lama suatu senyawa tertahan dalam kolom.
Proses kromatografi dalam alat GC dimulai dengan menyuntikkan sample ke
dalam kolom. Mula-mula komponen-komponen di dalam kolom diuapkan,
kemudian dielusi oleh gas pembawa untuk melalui kolom. Perbedaan laju migrasi
masing-masing komponen dalam kolom disebabkan oleh perbedaan titik didih dan
interaksi masing-masing komponen dengan fasa stasioner. Pendeteksian saat
keluar dari kolom dilakukan berdasarkan perubahan sifat fisika aliran gas yang
disebabkan adanya komponen yang dikandungnya. Sifat fisika tersebut, misalnya
daya hantar panas, absorpsi radiasi elektromagnetik, indeks refraksi, derajat
terinduksi ion, dsb.

Komponen Utama Peralatan Kromatografi Gas

Suatu kromatograf umumnya terdiri dari komponen-konponen berikut :


1) Reservoir gas pembawa
2) Sistem penyuntikan cuplikan
3) Kolom pemisah
4) Sistem pemanasan (oven)
5) Detektor
6) Sistem pengolah data
Komponen utama tersebut di atas dirangkai hingga menjadi suatu peralatan
kromatografi gas yang utuh seperti ditunjukkan pada gambar berikut (Gambar 1)

Injektor Detektor
Detektor
amplifier
Gas inlet

Pengatur Kolom
laju dan
tekanan
Oven

Terminal pengolah data

Gambar 1 Diagram suatu peralatan kromatografi gas

1) Gas Pembawa
Peralatan kromatografi gas memerlukan gas pembawa dengan kualitas dan
tekanan yang memadai agar dapat digunakan untuk memisahkan komponen
cuplikan. Gas pembawa (fasa gerak) yang digunakan harus bersifat inert, kering
dan bebas dari oksigen. Nitrogen, hidrogen dan helium merupakan gas pembawa
yang umum digunakan untuk keperluan kromatografi gas. Pemilihan gas
pembawa bergantung pada jenis fasa diam serta jenis detektor yang digunakan.
Helium misalnya, sangat baik untuk pemisahan yang menggunakan detektor daya
hantar panas
2) Oven

Temperatur kolom merupakan parameter penting yang harus dikontrol


hingga sepersepuluh derajat untuk memperoleh hasil yang akurat. Karenanya
kolom ditempatkan dalam suatu pemanas/oven yang temperaturnya dapat
dikontrol dengan mudah dan tepat. Ruang oven yang cukup luas memudahkan
untuk pemasangan kolom beserta perangkat ikutannya. Karakteristik lain yang
harus dipunyai oleh suatu oven kromatograf adalah responsnya yang cepat dan
akurat sesuai dengan profil program temperatur yang diinginkan. Selain itu, oven
hendaknya mempunyai sifat termal yang baik agar dapat terjadi pendinginan yang
cepat pada akhir analisis.

3) Sistem penyuntikan (gerbang injeksi)


Gerbang injeksi pada kromatografi gas harus mampu memasukkan
cuplikan ke dalam kolom dengan volume tertentu yang akurat dengan tetap
mempertahankan laju dan tekanan dari sistim kromatograf secara keseluruhan.
Sistem penyuntikan umumnya berupa suatu gerbang yang berhubungan dengan
kolom melalui suatu sekat yang disebut septum. Gerbang injeksi ini dilengkapi
dengan suatu sistem pemanas yang dimaksudkan agar cuplikan cairan yang
disuntikan dapat segera menjadi uap yang selanjutnya akan dibawa ke dalam
kolom oleh gas pembawa.
4) Kolom
Terdapat dua macam kolom kromatografi gas yang lazim digunakan yakni
kolom terbuka dan kolom yang di”pack”. Kolom terbuka merupakan tabung
terbuka yang permukaan dalamnya dilapisi dengan cairan fasa diam. Jenis kolom
seperti ini mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya adalah karena tekanan
yang dibutuhkan rendah jadi kolom dapat dibuat panjang, namun jumlah cuplikan
harus sedikit karena kapasitas kolom seperti ini kecil. Kolom pack, fasa diam di-
packing di dalam suatu tabung kaca atau logam.
5) Detektor
Perangkat ini berfungsi untuk mendeteksi komponen-komponen yang
keluar dari kolom setelah terjadi proses pemisahan. Respon dari perangkat inilah
yang dirubah menjadi isyarat yang dapat terkuantisasi hingga diperoleh suatu
kromatogram.
3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam preparasi sampel adalah baskom, tabung reaksi, kertas
saring ukuran 30 mesh, gelas piala 250 ml dan 1000 ml, 2000 ml, sentrifuge, alat
pengukur waktu serta alat tulis menulis, tabung reaksi bertutup teflon, pipet mohr 2
ml, (2 buah), pipet mohr 5 ml (3 buah), spipet tetes, waterbath, vorteks,
Kromatografi Gas Hitachi-263.50

Bahan yang digunakan adalah 90 buah kelapa segar yang sudah tua,
aquadest, bakteri Sacharomycetes cerevisiae, Heksan (CH3(CH2)4CH3), Larutan Standar
asam lemak laurat, miristat, palmitat, stearat, kaproat, kaprilat, kaprat, oleat, dan
linoleat, NaOH/metanol 0,5 N: (Timbang NaOH 0,5 gr larutkan dalam 25 ml metanol),
14 % BF3-metanol, NaCl jenuh, Gas N2 dan gas H2, Na2SO4 anhidrous.

1. Persiapan Metilasi Asam Lemak (IUPAC,1987) dan AOCS Offical Method Ce 1b-89,
1992
2. Sebanyak 2 mL sampel ( minyak curah ) masukan ke dalam tabung
direaksikan ( tambahkan ) 4,5 mL NaOH 0,5 N ( dalammethanol ) 
Vorteks ( mixer ) dan dipanaskan selama 5 menit pada suhu 70 C sampai
terbentuk 2 lapisan.  Kemudian didinginkan, setelah dingin tambahkan (
reaksikan ) 3 mL BF 3 dalam methanol kiemudian di vorteks kembali. 
Kemudian dipnaskan kembali selama 5 menit  Kemudian didinginkan,
selanjutnya tambahkan ( reaksikan ) dengan 3 mLHeksan  Vorteks, lalu
panaskan kembali selama 5 menit.  Kemudaian disentrifuge ( 7000 rpm
) selama 5 mneit  Kemudian ambil sampel yang berada pada lapisan atas
untuk diuji..

Ditimbang 0,2 gr lipid, tambahkan 2 ml larutan NaOH/metanol 0,5 N


kemudian di vorteks. Panaskan penangas air pada suhu 1000 C selama 20 menit lalu
dinginkan. Setelah itu ditambahkan 2 ml BF3- metanol kemudian di vorteks. Panaskan
dalam penangas air pada suhu 80 0 C, selama 20 menit, lalu di dinginkan.
Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan heksan, kemudian di vorteks. Didiamkan
sampai terbentuk 2 lapisan. Lapisan di atas diambil dengan menggunakan
pipet tetes, kemudian dimasukkan ke dalam vial yang sudah diisi Na2 SO4 anhidrous.
Selanjutnya di hembus dengan N2 untuk mengusir oksigen. Sampel kemudian
disuntikkan pada kromatografi gas.

3. Pembuatan Standar

Ditimbang masing-masing 0,2 gr serbuk standar (asam lemak laurat,


miristat, palmitat, kaprilat, kaproat, kaprat, oleat dan linoleat) kemudian
ditambahkan NaOH /metanol 0,5 N 2 ml dan dipanaskan pada suhu 800 C selama 20
menit lalu didinginkan. Sebanyak 2 ml larutan BF3 ditambahkan kemudian panaskan
kembli pada suhu 800 C selama 20 menit, setelah itu sampel dibiarkan pada temperatur
ruang selanjutnya ditambahkan larutan NaCl jenuh 2 ml dan 2 ml heksan kemudian
divorteks agar merata sesudah itu diambil lapisan heksan. Standar siap untuk
diinjeksi ke dalam kolom kromatografi gas yang telah dikondisikan.

4. Analisis Kromatografi Gas

Kondisi alat Kromatografi Gas yang digunakan untuk asam lemak:

Jenis Alat : Hitachi-263.50

Detektor : Detektor Ionisasi Nyala

Jenis Kolom : Peking

Isi Kolom : DEGS (Dietilen Glikol Suksinat)

Suhu Awal : 1500 C

Suhu Akhir : 1800C

Kenaikan : 50C/menit

Suhu Injektor : 2000 C

Suhu Detektor : 2500 C

Volume Injek : 2 µl.

Laju Alir Nitrogen : 1 kg f/cm 2 Laju


Alir Hidrogen : 0,5 kg f/cm2
Hasil dari preparasi metilasi asam lemak kemudian diinjeksikan ke alat
kromatografi gas yang telah di kondisikan. Kromatogram sampel kemudian di
bandingkan dengan kromatogram standar.
PROSEDUR KERJA

A.Petunjuk Pemakaian GCMS

 Buka karan gas He  Tekan tombol power GCMS  Nyalakan computer
dan proses pemvakuman, perhatikan hinga autovakum selesai  Pada munu Real
Time Analisis kik Metode file. Bila ingin memanggilmetode lama klik open lalu
pilih metode yang diinginkan. Bila inginmembuat metode baru klik new lalu isi
sampel login dan tentukantemperature program, kolom oven, suhu injeksi, split
rasio, lalu OK dantunggu hingga kondisi temperature tercapai dan siap analisis (
redy, berwarna hijau )

B.Preparasi Sampel ( Proses Esterifikasi ) î€

€ Sebanyak 2 mL sampel ( minyak curah ) masukan ke dalam tabung


reaksikemudian direaksikan ( tambahkan ) 4,5 mL NaOH 0,5 N ( dalammethanol )
 Vorteks ( mixer ) dan dipanaskan selama 5 menit pada suhu 70 C sampai
terbentuk 2 lapisan.  Kemudian didinginkan, setelah dingin tambahkan (
reaksikan ) 3 mL BF 3 dalam methanol kiemudian di vorteks kembali. 
Kemudian dipnaskan kembali selama 5 menit  Kemudian didinginkan,
selanjutnya tambahkan ( reaksikan ) dengan 3 mLHeksan  Vorteks, lalu
panaskan kembali selama 5 menit.  Kemudaian disentrifuge ( 7000 rpm )
selama 5 mneit  Kemudian ambil sampel yang berada pada lapisan atas untuk
diuji..

Anda mungkin juga menyukai