Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kromatografi Gas adalah metode kromatografi pertama yang
dikembangkan pada jaman instrument dan elektronika yang telah
merevolusikan keilmuan selamalebih dari 30 tahun. Sekarang GC dipakai
secara rutin di sebagian besar laboratorium industri dan perguruan tinggi.
GC dapat dipakai untuk setiap campuran yang komponennya atau akan
lebih baik lagi jika semua komponennya mempunyai tekanan uap yang
berarti pada suhu yang dipakai untuk pemisahan.

Dalam kromatografi gas, fase bergeraknya adalah gas dan zat


terlarut terpisah sebagaiuap. Pemisahan tercapai dengan partisi sampel
antara fase gas bergerak dan fase diamberupa cairan dengan titik didih
tinggi (tidak mudah menguap) yang terikat pada zat padat penunjangnya.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa pengertian Kromatografi Gas?


2) Apa prinsip Kerja Kromatografi Gas?
3) Bagaimana sistem Peralatan Kromatografi Gas?
4) Bagaimana cara kerja Kromatografi Gas?
5) Apa kelebihan dan kekurangan Kromatografi Gas?

1.3 Tujuan

1) Mengetahui apa pengertian Kromatografi Gas


2) Mengetahui apa prinsip Kerja Kromatografi Gas
3) Mengetahui bagaimana sistem Peralatan Kromatografi Gas
4) Mengetahui bagaimana cara kerja Kromatografi Gas
5) Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan Kromatografi Gas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kromatografi Gas

Kromatografi Gas (GC) merupakan jenis kromatografi yang


digunakan dalam kimia organik untuk pemisahan dan analisis. GC dapat
digunakan untuk menguji kemurnian dari bahan tertentu, atau memisahkan
berbagai komponen dari campuran. Dalam beberapa situasi, GC dapat
membantu dalam mengidentifikasi sebuah kompleks. Dalam kromatografi
gas, fase yang bergerak (mobile phase) adalah sebuah operator gas, yang
biasanya gas murni seperti Helium atau yang tidak reaktif seperti
gas Nitrogen. Stationary atau fasa diam merupakan tahap mikroskopis
lapisan cair atau polimer yang mendukung gas murni, di dalam bagian dari
sistem pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom. Instrumen yang
digunakan untuk melakuk an kromatografi gas disebut gas
chromatograph atau aerograph (gas pemisah).

Kromatografi gas juga mirip dengan penyulingan, karena kedua


proses memisahkan komponen dari campuran terutama berdasarkan titik
didih atau perbedaan tekanan uap. Namun, penyulingan biasanya
digunakan untuk memisahkan komponen campuran pada skala besar,
sedangkan GC dapat digunakan pada skala yang lebih kecil (microscale).

Skema Peralatan Kromatografi Gas


2.2 Prinsip Kerja Kromatografi Gas

Prinsip utama pemisahan dalam kromatografi gas adalah


berdasarkan perbedaan laju migrasi masing-masing komponen dalam
melalui kolom. Komponen-komponen yang terelusi dikenali (analisis
kualitatif) dari nilai waktu retensinya. KG merupakan teknik pemisahan
yang mana solut-solut yang mudah menguap (dan stabil terhadap panas)
bermigrasi melalui kolom yang mengandung fase diam dengan suatu
kecepat an yang tergantung pada rasio distribusinya.

Pemisahan pada KG didasarkan pada titik didih suatu senyawa


dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi
antara solut dengan fasa diam. Selain itu juga penyebaran cuplikan
diantara dua fasa. Salah satu fasa ialah fasa diam yangpermukaannya nisbi
luas dan fasa yang lain yaitu gas yang mengelusi fasa diam. Fasa gerak
yang berupa gas akan mengelusi solut dari ujung kolom lalu
menghantarkannya ke detector.

2.3 Sistem Peralatan Kromatografi Gas

1) Fase Gerak  
Fase gerak pada GC juga disebut dengan gas pembawa karena
tujuan awalnya adalah untuk membawa solut  ke kolom, karenanya gas
pembawa tidak  berpengaruh pada selektifitas. Syarat gas pembawa
adalah: tidak reaktif, murni/kering karena kalau tidak murni akan
berpengaruh pada detecto, dan dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi
(biasanya merah untuk hidrogen dan abu-abu untuk nitrogen).
2) Ruang suntik sampel  
Lubang injeksi didesain untuk memasukkan sampel secara cepat
dan efisien. Desain yang populer terdiri atas saluran gelas yang kecil atau
tabung logam yang dilengkapi dengan septum karet pada satu ujung untuk
mengakomodasi injeksi dengan semprit (syringe). Karena helium (gas
pembawa) mengalir melalui tabung, sejumlah volume cairan yang
diinjeksikan (biasanya antara 0,1- 3,0 μL) akan segera diuapkan untuk
selanjutnya di bawa menuju kolom. Berbagai macam ukuran semprit saat
ini tersedia di pasaran sehingga injeksi dapat berlangsung secara mudah
dan akurat. Septum karet, setelah dilakukan pemasukan sampel secara
berulang, dapat diganti dengan mudah. Sistem pemasukan sampel (katup
untuk mengambil sampel gas) dan untuk sampel padat juga tersedia di
pasaran. 

Pada dasarnya, ada 4 jenis injector pada kromatografi gas, yaitu:

 Injeksi langsung (direct injection), yang mana sampel yang


diinjeksikan akan diuapkan dalam injector yang panas dan 100 %
sampel masuk menuju kolom.  
 Injeksi terpecah (split injection), yang mana sampel yang
diinjeksikan diuapkan dalam injector yang panas dan selanjutnya
dilakukan pemecahan.
 Injeksi tanpa pemecahan (splitness injection), yang mana hampir
semua sampel diuapkan dalam injector yang panas dan dibawa ke
dalam kolom karena katup pemecah ditutup.
 Injeksi langsung ke kolom (on column injection), yang mana ujung
semprit dimasukkan langsung ke dalam kolom. Teknik injeksi
langsung ke dalam kolom digunakan untuk senyawa- senyawa
yang mudah menguap. Karena kalau penyuntikannya melalui
lubang suntik secara langsung dikhawatirkan akan terjadi peruraian
senyawa tersebut karena suhu yang tinggi atau pirolisis. 
3) Kolom Yang Diletakkan Dalam Oven Yang Dikontrol Secara Termostatik 
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di
dalamnya terdapat fase diam. Oleh karena itu, kolom merupakan
komponen sentral pada GC. Ada 3 jeni s kolom pad a GC yaitu kolom
kemas (packing column) dan kolom kapiler (capillary column); dan kolom
preparasi (preparative column).
Kolom kemas terbuat dari gelas atau logam yang tahan karat atau
dari tembaga dan aluminium. Panjang kolom jenis ini adalah 1–5meter
dengan diameter dalam 1-4 mm. Kolom kapiler sangat banyak dipakai
karena kolom kapiler memberikanefisiensi yang tinggi (harga jumlah pelat
teori yang sangat besar > 300.000 pelat). Kolom preparatif digunakan
untuk menyiapk an sampel yang murni dari adanya senyawa tertentu
dalam matriks yang kompleks.
4) Sistem Deteksi Dan Pencatat (Detector Dan Recorder).
Komponen utama selanjutnya dalam kromatografi gas adalah
detector.  Detector merupakan perangkat yang diletakkan pada ujung
kolom tempat keluar fase gerak (gas pembawa) yang membawa komponen
hasil pemisahan.  Detector    pada kromatografi adalah suatu sensor
elektronik yang berfungsi mengubah sinyal gas pembawa dan komponen-
komponen di dalamnya menjadi sinyal elektronik. Sinyal elektronik
detector akan sangat berguna untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif
terhadap komponen-komponen yang terpisah di antara fase diam dan fase
gerak.
5) Komputer Yang Dilengkapi Dengan Perangkat Pengolah Data.
Komponen GC selanjutnya adalah komputer. GC modern
menggunakan komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunaknya
(software) untuk digitalisasi signal detector dan mempunyai beberapa
fungsi antara lain:
 Memfasilitasi setting parameter-parameter instrumen seperti: aliran
fase gas,suhu oven dan pemrograman suhu, serta penyuntikan sampel
secara otomatis.
 Menampilkan kromatogram dan informasi-informasi lain dengan
menggunakan grafik berwarna.
 Merekam data kalibrasi, retensi, serta perhitungan-perhitungan dengan
statistik.
 Menyimpan data parameter analisis untuk analisis senyawa tertentu.
2.4 Cara kerja Kromatografi Gas

Cara kerja dari kromatografi gas adalah gas pembawa lewat


melalui satu sisi detector kemudian memasuki kolom. Di dekat kolom ada
suatu alat di mana sampel- sampel bisa dimasukkan ke dalam gas
pembawa (tempat injeksi). Sampel-sampel tersebut dapat berupa gas atau
cairan yang volatil (mudah menguap). Lubang injeksi dipanaskan agar
sampel teruapkan dengan cepat.

Aliran gas selanjutnya menemui kolom,kolom berisi suatu padatan


halus dengan luas permukaan yang besar dan relatif inert . Sebelum diisi
ke dalam kolom, padatan tersebut diimpregnasi dengan cairan yang
diinginkan yang berperan sebagai fasa diam atau stasioner sesungguhnya,
cairan ini harus stabil dan non volatil pada tempe ratur kolom dan harus
sesuai deng an pemisahan tertentu. Setelah mun cul dari kolom itu, aliran
gas lewat melalui sisi lain detector. Maka elusi zat terlarut dari kolom
mengatur ketidakseimbangan antara dua sisi detector yang direkam secara
elektrik.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Kromatografi Gas

Keunggulan dari metode ini adalah sebagai berikut:

 Efisien, resolusi tinggi sehingga dapat digunakan untuk menganalisis


partikel berukuran sangat kecil seperti polutan dalam udara.
 Aliran fasa bergerak (gas) sangat terkontrol dan kecepatannya tetap.
 Pemisahan fisik terjadi didalam kolom yang jenisnya banyak sekali,
panjang dan tem peraturnya dapat diatur.
 Banyak sekali macam detector yang dapat dipakai pada kromatografi
gas (saat ini dikenal 13 macam detector) dan respondetector  adalah
proporsional dengan jumlah tiap komponen yang keluar dari kolom.
 Sangat mudah terjadi pencampuran uap sampel kedalam fasa bergerak.
 Kromatograf sangat mudah digabung dengan instrumen fisika-kimia
yang lainnya, contohnya GC/FT-IR/MS.
 Analisis cepat, biasanya hanya dalam hitungan menit.
 Tidak merusak sampel.
 Sensitivitas tinggi sehingga dapat memisahkan berbagai senyawa yang
saling bercampur dan mampu menganalisis berbagai senyawa
meskipun dalam kadar/konsentrasi rendah. Seperti dalam udara,
terdapat berbagai macam senyawa yang saling bercampur dan dengan
ukuran partikel/molekul yang sangat kecil.

Kekurangan dari metode ini adalah sebagai berikut:

 Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.


 Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran
dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan,
pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan
dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode
lain.
 Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif
terhadap fase diam dan zat terlarut.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kromatografi gas adalah cara pemisahan kromatografi


menggunakan gas sebagai fasa penggerak. Sistem peralatan kromatografi
gas pada umumnya meliputi: fase gerak, ruang suntik sampel, kolom yang
diletakkan dalam oven yang dikontrol secara termostatik, sistem deteksi
dan pencatat (detector dan recorder) dan komputer yang dilengkapi dengan
perangkat pengolah data.  

Prinsip dari kromatografi gas adalah perbedaan sifat kimia antara


molekul- molekul yang berbeda dalam suatu campuran dipisahkan dari
molekul dengan melewatkan sampel sepanjang kolom. Cara kerja dari
kromatografi gas adalah gas pembawa lewat melalui satu sisi
detector kemudian memasuki kolom dan dibawa oleh fase gerak yang
selanjutnya akan dideteksi oleh detector berdasarkan waktu retensinya dan
akan dibaca oleh recorder.

Keunggulan dari kromatografi gas diantaranya adalah efisien,


mudah, analisisnya cepat, dan tidak merusak sampel. Sedangkan
kelemahannya adalah terbatas untuk zat yang mudah menguap dan tidak
mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan isi


maupun referensi yang digunakan, sehingga disarankan kepada pembaca
makalah ini untuk mencari referensi tambahan yang terkait. Apabila
terdapat kesalahan dalam makalah ini, dimohon pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Akang Kasep. 2019. KROMATOGRAFI GAS.


https://www.academia.edu/4515906/tugas_KROMATOGRAFI_GAS
(diakses 29 April 2023)

GeneCraft Labs. 2021. Apa saja 4 Prinsip Kerja Kromatografi Gas?.


https://genecraftlabs.com/prinsip-kerja-kromatografi-gas/ (diakses 29 April
2023)

Hajar Irmawati. 2013.Analisis Instrumen Kromatografi Gas (Gas


Chromatography). https://www.slideshare.net/HajarIrmawati/makalah-
kromatografi-gas
(diakses 29 April 2023)

Retno Junita Dewi, DKK. 2013. KROMATOGRAFI GAS. Makalah


Dikutib dari https://dokumen.tips/documents/makalah-kromatografi-gas-
5622b2d7c4c74.html?page=1 (diakses 29 April 2023)

Anda mungkin juga menyukai