Anda di halaman 1dari 18

1

GAS CHROMATOGRAPHY
(GC)
Nama : Roni Adi Wijaya
NIM : 24030121420008

Instrumentasi Analitik
Pokok
2
Bahasan :

 PENGERTIAN DAN FUNGSI


 PRINSIP KERJA
 JENIS KROMATOGRAFI
 INSTRUMENTASI
 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
 APLIKASI
1. PENGERTIAN DAN FUNGSI
- PENGERTIAN

 adalah suatu teknik chromatography dengan bantuan


media gas.
 jenis kromatografi yang umum digunakan dalam analisis
kimia untuk pemisahan dan analisis senyawa yang dapat
menguap tanpa mengalami dekomposisi.
 Kromatografi gas dapat digunakan pada analit organik
atau anorganik, tetapi sampel harus volatil.

John Porter Martin (1950)


The Father of modern gas chromatography
Nobel Prize Winner
- FUNGSI
 mengidentifikasi komponen campuran cair dan menentukan konsentrasi relatifnya
 memisahkan dan memurnikan komponen campuran.
 untuk menentukan tekanan uap, panas larutan, dan koefisien aktivitas.
2. PRINSIP KERJA
 Secara sederhana prinsip kromatografi gas adalah udara dilewatkan melalui nyala hydrogen (hydrogen flame)
selanjutnya uap organik tersebut akan terionisasi dan menginduksi terjadinya aliran listrik pada detektor,
kuantitas aliran listrik sebanding dengan ion.
 Pemisahan berdasarkan perbedaan laju migrasi masing-masing komponen dalam melalui kolom.
Komponen-komponen yang terelusi dikenali (analisa kualitatif) darinilai waktu retensinya (Tr).

 Fase gerak : gas yang memiliki sifat inert seperti helium dan
nitrogen.
 Fase diam : lapisan cairan mikroskopis atau polimer yang
akan menempati kolom
 Kolom. Merupakan salah satu komponen di gas
chromatography yang akan membatasi laju pergerakan
berdasarkan suhu, waktu dan ukuran senyawa.
 Waktu Retensi. Dikenal juga dengan istilah retension time,
merupakan kisaran waktu analisa ketika proses sample
ditangkap oleh detektor.
1. Gas tersebut merupakan fase gerak. Tabung
gas akan terhubung ke pipa atau selang yang
menghubungkannya ke flow controller.
2. Flow controller merupakan sebuah komponen
yang digunakan untuk mengatur jumlah keluaran
gas carrier.
3. Gas carrier atau fase gerak akan menuju ke
kolom. Sample injector atau sering disebut auto
sampler akan mengeluarkan sample sesuai dengan
algoritma yang telah di program dengan
komputer.

4. Kolom oven merupakan fase diam. Pada bagian ini suhu dapat dikendalikan, maksudnya bisa di naik atau turunkan
sesuai dengan kebutuhan. Nah, proses menaik-turunkan suhu pada kolom oven akan membuat material sample menguap
dan terbawa oleh fase gerak(gas carrier).
5. Ketika proses senyawa volatile pada sample menguap, maka detektor akan menangkapnya sebagai signal-signal data.
6. Chromatograph merupakah hasil akhir yang keluar di layar komputer yang menampilkan data hasil analisa sample.
3. JENIS KROMATOGRAFI
 Adanya dua jenis fasa diam yang dapat digunakan menyebabkan kromatografi gas dapat
dibedakan atas

Kromatografi Gas -Cair (Gas Liquid Kromatografi Gas-Padat (Gas


Chromatography = GLC) SolidChromatography= GSC).

pada kromatografi gas cair (GLC) Pada kromatografi gas padat


terdapat partisi (larutan). (GSC) terdapat adsorbsi
4. INSTRUMENTASI

Sistem peralatan dari kromatografi gas terdiri dari 7 bagian utama diantaranya
1. Tabung gas pembawa
2. Pengontrolan aliran dan regulator tekanan
3. Injection port (tempat injeksi cuplikan)
4. Kolom
5. Detektor
6. Rekorder (pencatat)
7. Sistem termostat
1. Tabung gas pembawa
Aliran gas akan mengelusi komponen-komponen dengan waktu yang karaterisitik terhadap
komponentersebut (waktu retensi). Karena kecepatan gas tetap maka komponen juga mempunyai volume
yang karateristik untuk gas pembawa (volume retensi).
Adapun persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh gas pembawa adalah :
1. Inert, agar tidak terjadi interaksi dengan pelarut.
2. Murni, mudah didapat dan murah harganya.
3. Dapat mengurangi difusi dari gas
4. Cocok untuk detektor yang digunakan.Gas-gas yang sering dipakai adalah : helium, argon, nitrogen,
karbon dioksida danhidrogen.
2. Ruang suntik sampel
ada 4 jenis injektor pada kromatografi gas, yaitu:
1. Injeksi langsung (direct injection), yang mana sampel yang
diinjeksikan akan diuapkan dalam injector yang panas dan 100
% sampel masuk menuju kolom.
2. Injeksi terpecah (split injection), yang mana sampel yang
diinjeksikan diuapkan dalam injector yang panas dan
selanjutnya dilakukan pemecahan.
3. Injeksi tanpa pemecahan (splitness injection), yang mana
hampir semua sampel diuapkan dalam injector yang panas dan
dibawa ke dalam kolom karena katup pemecah ditutup; dan
4. Injeksi langsung ke kolom (on column injection), yang
mana ujung semprit dimasukkan langsung ke dalam kolom.
3. Kolom

Ada 3 jenis kolom pada GC yaitu


1. kolom kemas (packing column)
2. kolom kapiler (capillary column);
3. kolom preparative (preparative column)
4. Detektor

Detektor pada kromatografi adalah


suatu sensor elektronik yang
berfungsi mengubah sinyal gas
pembawa dan komponen-komponen
di dalamnya menjadi sinyal
elektronik
5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan
1. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
2. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahanyang tinggi.
3. Gas mempunyai vikositas yang rendah .
4. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisisrelatif cepat dan
sensitifitasnya tinggi.
5. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam yang
akan memisahkan hampir segala macam campuran.

Kekurangan
6. Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
7. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. Pemisahan
pada tingkat [mg] mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat [gram]mungkin dilakukan, tetapi
pemisahan dalam tingkat [pon] atau [ton] sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain
6. CONTOH APLIKASI

Penentuan total asam askorbat


dalam jus jeruk segar
dengan kromatografi gas
- Bahan

asam L-askorbat (99,5%) , dithiothreitol dan hexamethyldisilazane (HMDS) dibeli dari Sigma
(Bellefont, PA, USA), asetonitril kelas analitis dan asam asetat berasal dari Nuklir (S~ao Paulo, Brazil).

- Prosedur

Kromatografi gas (GC) dengan Deteksi Ionisasi Api dilakukan dalam Varian CP-3880 (Walnut Creek, CA,
USA) dengan detektor dan port injektor pada 300C. Kolom yang digunakan berasal dari Chrompack
(Middelburg, Belanda) (CP-Sil-5, 15 mm · 0,32 mm ID, ketebalan film 0,25 lm) suhu adalah: 150 selama 1
menit dan kemudian 320 C pada laju 20 C/menit, lalu tahan 320C selama 3 menit. Satu mikroliter
disuntikkan dalam mode split (rasio 100:1).
Kromatogram analisis GC AA
ditunjukkan pada Gambar. 2.
Puncak dithiothreitol terelusi sangat
awal dalam analisis GC dengan
pelarut dan puncak artefak. Masalah
puncak ganda monosakarida
(MartinezCastro et al., 1987) tidak
mengganggu analisis (puncak 8-9
menit), jika hanya asam askorbat
adalah senyawa target. Program
suhu dapat digunakan untuk
mengelusi sakarida yang lebih tinggi
(misalnya sukrosa) dalam waktu
kurang dari 12 menit. Penentuan
gula dengan GC tanpa beberapa
puncak dapat dilakukan dengan
reagen komersial khusus seperti
yang digunakan oleh Streeter dan
Strimbu (1998).
18

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai