Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SINERGITAS KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN SERTA

MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI WABAH VIRUS COVID-19


DI INDONESIA
(Disusun oleh : Roni Adi Wijaya)

Sekilas Mengenai Wabah Virus Corona (Covid-19)


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19,
menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Virus ini
bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu
menyusui (Pane, Merry Dame. 2020). Infeksi virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini sudah menjadi pandemic global, menular dengan
cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke 209 negara, termasuk Indonesia. Data
terbaru pada tanggal 8 April 2020 terdapat 1,478,288 kasus positif dengan 316,795 sembuh dan
86,744 orang meninggal di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri terdapat 2,956 kasus positif
dengan 222 sembuh dan 240 orang meninggal (World Health Organization, 2020).

Sumber : (Max Roser, Hannah Ritchie and Esteban Ortiz-Ospina (2020).


Jumlah tersebut semakin hari semakin meningkat dan menimbulkan berbagai masalah dalam
kehidupan. Hal ini membuat beberapa negara menerapkan berbagai kebijakan darurat seperti
memberlakukan lockdown, karantina ataupun kebijakan ekonomi dalam rangka mengatasi
dampak penyebaran virus corona (Covid-19).

Dampak Wabah Virus Corona (Covid-19)


Permasalahan dari adanya dampak tersebut erat kaitannya dengan Hak Asasi Manusia
(HAM) daripada masyarakat. Meliputi adanya hak untuk hidup, hak atas pelayanan kesehatan,
hak memenuhi kebutuhan. Wabah virus covid telah menimbulkan dampak besar terhadap
berbagai bidang kehidupan bernegara diantaranya :
- Kesehatan
Banyaknya tenaga medis yang berguguran, dan kelangkaan akan APD baik berupa masker,
handsanitizer, alcohol, rumah sakit yang overload dan tidak siap. Budi Waryanto, ahli
epidemiologi dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa "rumah sakit tidak siap untuk
menangani kasus-kasus yang mungkin terjadi. Perawatan akan terbatas." Banyak staf kesehatan
tidak memiliki peralatan pelindung. Seorang dokter bahkan terpaksa mengenakan jas hujan
karena tidak tersedia baju pelindung. Sebagai sinyal atas buruknya kontrol terhadap infeksi di
rumah sakit dan klinik di Indonesia, dengan 686 kasus corona yang terkonfirmasi, telah ada
sepuluh dokter dan satu perawat yang meninggal, menurut data Asosiasi Dokter Indonesia (IDI).
(Tempo, 2020).
- Ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan dampak penyebaran virus corona terhadap
ekonomi akan lebih kompleks dibandingkan dengan krisis yang terjadi pada 1997-1998 dan
2008-2009. Pasalnya, wabah tersebut tak hanya berdampak pada nyawa manusia tapi juga
hampir seluruh sektor ekonomi. Virus ini mengancam manusia, mematahkan seluruh fondasi
ekonomi di seluruh negara dan gejolak di pasar modal yang tidak ada jangkar. Aktivitas ekonomi
terganggu karena mayoritas masyarakat kini berada di rumah. Berbagai pusat perbelanjaan pun
memutuskan untuk menutup sementara operasionalnya, sehingga pendapatan manajemen dan
berbagai tenant pun otomatis menurun (CNN Indonesia, 2020).
- Pendidikan
Dalam situs UNESCO dikemukakan bahwa pandemi corona ini mengancam 577 juta pelajar
di dunia.Total ada 39 negara yang menerapkan penutupan sekolah dengan total jumlah pelajar
yang terpengaruh mencapai 421.388.462 anak. Total jumlah pelajar yang berpotensi berisiko dari
pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas adalah 577.305.660. Sedangkan Jumlah
pelajar yang berpotensi berisiko dari pendidikan tinggi sebanyak 86.034.287 orang (Arifudin,
Opan. 2020).

Tanggung jawab pemerintah


Menyikapi wabah virus corona, pemenuhan hak warga negara akan dampak menjadi
tanggung jawab pemerintah. Hal ini sesuai amanah perundang-undangan yang ada di Indonesia
sebagai Negara hukum. Salah satu ciri dari negara hukum menurut Notonegoro, (1995) adalah
kewajiban pemerintah menjamin Hak Warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai
dengan pasal 34 UUD 1945, diantaranya:
- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak: “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
- Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
- Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun (pasal 28I ayat 1).
- Pasal 71 Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
menegaskan, Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi,
menegakkan, dan memajukan Hak Asasi Manusia yang diatur dalam undang-undang ini,
peraturan perundang-undangan lain, dan Hukum Internasional (Rio, Ariyanto, 2014).
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyoroti penyebaran virus Corona
yang semakin luas. Dalam situasi ini, kesehatan masyarakat adalah salah satu hak yang dijamin
secara konstitusional. Secara normatif, Indonesia telah meratifikasi Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia (Duham), Konvenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, dan Konvenan
Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Ekosob), menjadi UU Nomor 11 Tahun
2005 serta UU Nomor 12 Tahun 2005.
Pasal 23 ayat (1) Duham menyebutkan:
“Setiap orang berhak atas tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan
kesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk hak atas pangan, pakaian, perumahan, dan
perawatan kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan, dan berhak atas jaminan pada
saat menganggur, menderita sakit, cacat, menjadi janda/duda, mencapai usia lanjut atau
keadaan lainnya yang mengakibatkan kekurangan nafkah, yang berada di luar
kekuasaannya”.
Oleh karena itu, dalam konteks pandemik virus corona sebagaimana yang dikeluarkan oleh
WHO, maka pemerintah (terutama pemerintah pusat), memiliki kewajiban penuh. Tidak saja
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang terdampak corona, melainkan juga
mendukung semua faktor yang menentukan virus itu dapat dihentikan persebarannya, baik
jaminan mengambil kebijakan lockdown.

Kebijakan Pemerintah
A. Presiden Joko Widodo mengeluarkan sejumlah kebijkan untuk menangani wabah Covid-
19 yang saat ini sedang melanda Indonesia. Penyakit yang diakibatkan oleh virus ini tidak hanya
mendatangkan masalah di aspek kesehatan masyarakat, namun juga geliat perekonomian mulai
dari ranah mikro hingga makro. Untuk itu, sejumlah kebijakan termasuk stimulus ekonomi
dicetuskan oleh Pemerintah :
1. Keringanan biaya listrik
Sebagai wujud bantuan kepada masyarakat, Pemerintah menggratiskan beban listrik bagi
konsumen PLN dengan daya 450 VA selama 3 bulan ke depan, yakni untuk biaya April,
Mei, dan Juni. Sementara pengguna yang berlangganan daya sebesar 900 kwh subsidi
akan menerima diskon atau potongan harga sebesar 50 persen untuk jangka waktu yang
sama.
2. Pembatasan Sosial Berskala Besar
Meski sebelumnya masyarakat sudah diimbau untuk melakukan penjarakan sosial dan
fisik, namun Presiden Jokowi merasa pemberlakuan imbauan tersebut harus diperluas dan
dipertegas. Presiden meminta untuk dilakukan pembatasan sosial skala besar yang
didampingi dengan kebijakan darurat sipil. Akan disiapkan payung hukum untuk aturan
ini sehingga pemerintah daerah dapat mengimplementasikan kebijakan yang sama di
wilayahnya masing-masing.
3. Larangan mudik
Meski belum resmi dikeluarkan, saat ini Pemerintah tengah menggodok peraturan
menyoal kegiatan mudik lebaran 2020. Kegiatan mudik memang dikhawatirkan dapat
memperluas sebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19, ke daerah-daerah,
sehingga wabah ini semakin meluas dan sulit ditangani.
4. Keringanan kredit
Sejumlah kalangan seperti pengemudi ojek online, nelayan, dan sopir taksi, dipastikan
akan mendapat kelonggaran kredit kendaraan bermotor selama 1 tahun, terhitung mulai 1
April 2020 ini. Tak hanya itu, Pemerintah juga akan memberikan keringanan bagi
pengusaha sektor kecil dan menengah yang melakukan kredit di bawah Rp 10 miliar.
Mereka akan diberi penundaan cicilan selama 1 tahun dan penurunan bunga.
5. Gelontorkan anggaran Rp 405,1 T
Untuk memenuhi sejumlah kebutuhan di tengah wabah Covid-19, Pemerintah Pusat
gelontorkan anggaran sebanyak Rp 405,1 triliun melalui Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) 2020. Kebijakan ini sudah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang (Perpu) tentang Stabilitas Perekonomian di masa Pandemi
Covid-19. Anggaran bidang kesehatan akan diprioritaskan untuk perlindungan tenaga
kesehatan terutama pembelian APD, pembelian alat-alat kesehatan seperti test kit, reagen,
ventilator dan lain-lain. Setidaknya, Rp 75 triliun akan diarahkan untuk belanja di sektor
kesehatan, Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat, dan
Rp 110 trilliun akan dialokasikan untuk perlindungan sosial. Lainnya untuk pembiayaan
program pemulihan ekonomi nasional dan cadangan (Azanella, Luthfia. 2020).
B. Presiden Joko Widodo menetapkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2020
dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 untuk mempercepat penanganan
coronavirus disease atau Covid-19 dalam bidang Kesehatan :
- Salah satunya adalah realokasi anggaran kementerian dan lembaga hingga Rp 62,3
triliun. Sedangkan, pemerintah daerah bisa melakukannya dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dan dana kas daerah.
- Impor alat kesehatan akan dipermudah. Caranya dengan mengalihkan perizinan impor ke
Gugus Tugas Covid-19.
- Jokowi juga menginstruksikan pemberian insentif sebesar Rp 5-15 juta dan santunan
kematian sebesar Rp 300 juta bagi para tenaga kesehatan di wilayah berstatus darurat
virus corona.
- Mengubah Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta menjadi RS Darurat Corona berkapasitas
3 ribu pasien. Kedua, mengimpor alat kesehatan dari Tiongkok, seperti alat rapid test.
- Menyiapkan fasilitas isolasi pasien di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu dan Pulau Galang,
Batam. (Lidwina, Andrea. 2020).

C. Sementara itu, beberapa kebijakan di bidang pendidikan diambil oleh pemerintah


merujuk pada Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19
pada Satuan Pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 :
1. Pembelajaran Daring Untuk Anak Sekolah
Penyebaran virus Corona yang meningkat, membuat pemerintah provinsi (pemprov)
cepat ambil tindakan, salah satunya menutup sekolah selama dua pekan. Langkah ini diambil
pemerintah provinsi demi mencegah penyebaran virus Corona pada anak. Sebagian solusinya,
pembelajaran di sekolah diganti dengan pembelajaran dalam jaringan (daring), atau akrab
disebut online. Kebijakan ini diambil untuk menekan angka penularan wabah Corona
COVID-19. Kebijakan itu berlaku untuk seluruh siswa tingkat TK, SD, SMP dan sederajat di
wilayah tersebut. Sebelumnya, aktivitas kegiatan belajar di sekolah diliburkan hanya dua
pecan.
2. Kuliah Daring
Sebagian besar universitas di Indonesia telah menerapkan kelas jarak jauh atau kelas
online, sebagai tindakan atas penyebaran virus Corona COVID-19. Selain belajar dan
mengajar, sejumlah kampus di tanah air sudah mengambil kebijakan hingga akhir semester
genap ini agar semua kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring, termasuk ujian tengah
semester, ujian akhir semester, praktikum, dan bimbingan tugas akhir, tesis, serta disertasi.
3. Ujian Nasional 2020 Ditiadakan
Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari sistem respons pandemi COVID-19, yakni
dalam rangka memprioritaskan keselamatan dan kesehatan rakyat. Kebijakan pemerintah
meniadakan UN, menurut Fadjroel, harus disambut dengan partisipasi aktif warga dalam
penerapan perilaku physical distancing. Sesuai jargonnya, bekerja dari rumah, belajar dari
rumah dan ibadah di rumah.
4. UTBK SBMPTN 2020 Diundur
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengeluarkan kebijakan menunda
pendaftaran dan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020. Hal ini dilalukan
akibat pandemi global COVID-19 yang sudah masuk Indonesia.
5. Pelaksanaan SNMPTN Masih Dalam Pengkajian
Tak hanya pendaftaran UTBK SBMPTN 2020 saja yang dinyatakan mundur jadwalnya,
pengumuman kelulusan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020
juga demikian. Peserta SNMPTN 2020 pun harus kembali bersabar karena pengumuman
kelulusan SNMPTN diundur dari semula 4 April menjadi 8 April 2020 (Arifudin, Opan.
2020).

Peran masyarakat yang bisa dilakukan


Dalam menghadapi wabah pandemic virus corona pemerintah tidak dapat menyelesaikan
sendiri. Akan tetapi perlu peran aktif dari seluruh masyarakat agar menjalankan kewajibannya
sebagai warga Negara. Kewajiban Warga Negara Indonesia, menurut Notonegoro, (1995)
diantaranya :
- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap
orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945 menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara. (Notonegoro, 1995).
Wujud dari pada menjalankan kewajiban adalah dengan mematuhi segala himbauan dan
instruksi dari pemerintah seperti :
- Memiliki rasa ingin menyelamatkan diri dan orang-orang di sekitarnya. Apabila merasa
tidak sehat, ada baiknya mengisolasi diri sendiri di rumah. Kemudian, mengikuti semua
arahan pemerintah dalam program pencegahan penyebaran COVID-19.
- Menerapkan social distancing atau menghindari kerumunan
- Menerapkan rajin mencuci tangan
- Mengisolasi diri di rumah saat wabah 'mengamuk' di luar,
- Menjaga imunitas tubuh demi mencegah masuknya virus dengan asupan vitamin C
berikut ramuan tradisional seperti jahe, temulawak dan kunyit.
- Menghindari kerumunan lantas tidak bepergian lintas daerah di dalam negeri hingga ke
luar negeri menjadi hal paling utama yang harus diikuti masyarakat agar tidak terinfeksi
Corona. (Koagouw, Octovy Miechell. 2020).
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dimulai dari diri sendiri dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi virus ini, yaitu:
 Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social distancing).
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan,
cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
(Pane, Merry Dame. 2020)

Dalam menghadapi wabah pandemic covid-19 diperlukan kerjasama yang sinergis antara
pemerintah melaksanakan tanggungjawabnya dalam kebijakan dan masyarakat yang mematuhi
segala himbauan untuk menghentikan mata rantai wabah agar tidak semakin meluas
penyebarannya.

Referensi :
Arifudin, Opan. 2020. Pandemi Corona dan Dampak Terhadap Dunia Pendidikan. Jakarta. Dari
https://www.pasundanekspres.co/opini/pandemi-corona-dan-dampak-terhadap-dunia-
pendidikan/. Diakses 09 April 2020.ays6hd7z
Azanella, Luthfia. 2020. 5 Kebijakan Jokowi Tangani Covid-19, Gratiskan Tarif Listrik hingga
Keringanan Kredit. Jakarta. Dari
https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/01/160000765/5-kebijakan-jokowi-
tangani-covid-19-gratiskan-tarif-listrik-hingga. Diakses 09 April 2020.
CNN Indonesia. 2020. Sri Mulyani Sebut Dampak Virus Corona Melebihi Krisis 1998. Jakarta.
Dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200406193647-532-490944/sri-
mulyani-sebut-dampak-virus-corona-melebihi-krisis-1998. Diakses 09 April 2020.
Koagouw, Octovy Miechell. 2020. Masyarakat punya peran paling besar mengatasi wabah
corona. Jakarta. Dari
http://rri.co.id/post/berita/804824/nasional/masyarakat_punya_peran_paling_besar_me
ngatasi_wabah_corona.html. Diakses 09 April 2020.
Lidwina, Andrea. 2020. Ragam Langkah Jokowi Meredam Covid-19.
https://katadata.co.id/infografik/2020/03/25/ragam-langkah-jokowi-meredam-covid-
19. Diakses 09 April 2020.
Max Roser, Hannah Ritchie and Esteban Ortiz-Ospina (2020) - Coronavirus Disease (COVID-
19) – Statistics and Research. Published online at OurWorldInData.org. Retrieved
from: 'https://ourworldindata.org/coronavirus' [Online Resource]. Diakses 09 April
2020.
Notonegoro. 1995. Pancasila Secara Ilmiah Populer. Bumi Aksara. Jakarta,
Pane, Merry Dame. 2020. Virus Corona (COVID-19). Jakarta. https://www.alodokter.com/virus-
corona. Diakses 09 April 2020.

Rio, Ariyanto. 2014. Kewajiban Dan Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Penegakan Hak
Asasi Manusia Di Indonesia. Other thesis, Universitas Andalas.
Tempo. 2020. Hadapi Wabah Corona, Sistem Kesehatan Indonesia di Ujung Tanduk. 25 Maret
2020. Jakarta. https://www.tempo.co/dw/2208/hadapi-wabah-corona-sistem-kesehatan-
indonesia-di-ujung-tanduk Diakses 09 April 2020.
World Health Organization (2020). Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19). China. Available online at:
https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/who-china-joint-mission-on-
covid-19-final-report.pdf. Diakses 09 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai