Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH KEBIJAKAN PUBLIK

ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNS ANGAKATAN


2021 // SEMESTER 2 // KELAS A

ARTIKEL ILMIAH

Oleh

ARIEL D’ARMON CHRISTIAN PONTOH (D0121019

MUHAMMAD RESA AJI PAMUNGKAS (D0121073)

1
KEBIJAKAN WAJIB VAKSIN GUNA MEMUTUSKAN
RANTAI PENYEBARAN VIRUS COVID-19

PENDAHULUAN

Wabah Covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 awal telah
menimbulkan kedaruratan di berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) Sebagai Bencana Nasional, menetapkan status kedaruratan
kesehatan, yang juga diikuti terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Covid-19.

Selain itu, upaya lain yang telah dan sedang dilakukan untuk
menanggulangi penyebaran Covid-19 adalah melalui penelitian untuk
menghasilkan vaksin. Seluruh negara sedang bersaing untuk dapat
menghasilkan vaksin, karena selain memang untuk penanggulangan
pandemi, vaksin akan menjadi komoditas penting yang akan banyak dicari
dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu, vaksin Covid-19 tersebut
dapat mempercepat tebentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) yang
nantinya berdampak pada penurunan jumlah kasus yang terinfeksi.
Sehingga, harus segera dilakukannya intervensi yang tidak hanya dari sisi
penerapan protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang
ampuh melalui upaya pemberian vaksinasi.

Setelah dikeluarkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19). Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia dimulai pada tanggal
13 Januari 2021. Program vaksinasi ini diberikan secara gratis kepada
seluruh masyarakat di Indonesia dan pelayanan vaksinasi dilaksanakan

2
melalui fasilitas kesehatan pemerintah ataupun swasta yang telah memenuhi
standar. Untuk gelombang pertama, vaksin tersebut diberikan ke tenaga
kesehatan, petugas publik, dan lansia. Pada gelombang kedua, sasaran
vaksinasi adalah masyarakat umum. Selain itu, jenis vaksin digunakan
adalah AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan Sinovac.

Dalam perkembangannya, data vaksinasi Covid-19 Indonesia per


tanggal 21 Juni 2022 berdasarkan Our World in Data, yaitu dosis telah
diberikan sebanyak 418 juta dengan divaksinasi lengkap sebanyak 168 juta
dan persentasi populasi divaksinasi lengkap sebanyak 61,5%. Dari hasil
tersebut, kebijakan pemerintah mengenai wajib vaksin Covid-19 bagi
seluruh rakyat di Indonesia sudah mencapai 70-80% dari total populasi
Indonesia, ditambah lagi dengan adanya vaksin booster yang saat ini sudah
dibuka untuk umum dan bisa dilakukan setelah 3 bulan sejak vaksinasi
primer dosis 1 dan 2.

ANALISIS

Dalam rentang dua tahun terakhir ini yaitu 2020-2022, Covid-19


telah meregang 160.569 jiwa. Angka tersebut menjadi kedua tertinggi di
Asia setelah India. Hal tersebut tentu menjadi konflik di masyarakat dan
pemerintah dalam menghadapi situasi tersebut. Kondisi tersebut
mengartikan bahwasanya Covid-19 di Indonesia masih sangat serius dan
krusial, sehingga diperlukannya upaya lebih lanjut guna mengatasi bahaya
Covid-19 yang ada di Indonesia. Telah banyak cara yang telah dilakukan
oleh pemerintah sejak awal ditetapkannya Covid-19 sebagai Bencana
Nasional, seperti pembatasan sosial antar wilayah dan dibangunnya rumah
sakit khusus darurat Covid-19. Selain itu, diadakannya kampanye 3M
(Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak) yang dimana upaya
tersebut ditulis dengan jelas di dalam Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun
2019 dan Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2019.

3
Perlindungan tersebut hanya berlaku pada skala eksternal, sehingga
dianggap tidak efektif dalam memberantas rantai penyebaran Covid-19
mengingat tak seluruh masyarakat mampu menaati protokol kesehatan yang
telah ditetapkan. Maka dari itu, pemerintah memerlukan solusi lain guna
mengatasi masalah Covid-19 yang tiada ujungnya. Yang dimana selanjutnya
pemerintah memberlakukan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada
masyarakat yang dimulai pada awal tahun 2021 dengan dosis pertama
diberikan kepada Joko Widodo selaku Presiden Indonesia. Tujuan
pemberian vaksin tersebut diperjelas oleh Kementerian Kesehatan guna
menekan angka kematian, tak hanya itu vaksin juga diharapkan dapat
melindungi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Keberadaan vaksin tersebut tidak serta merta diterima oleh


masyarakat, banyaknya pihak pro dan kontra yang terus bermunculan
menyebabkan pemerintah sulit untuk merealisasikan pemerataan vaksinasi
kepada seluruh masyarakat Indonesia. Bergelimangnya berita hoax yang
disebar di media sosial menjadi doktrin terhadap beberapa kelompok
masyarakat yang sangat disayangkan minim literasi dan mudah terkecoh
akan berita palsu. Selain itu, pertanyaan seputar vaksinasi yang menjadi hak
atau kewajiban masyarakt turut menjadi tanda tanya bagi publik. Memang
pada dasarnya pemerintah memberikan kebebasan masyarakat terhadap
pemilihan pelayanan kesehatan yang di perlukan sesuai keinginan, seperti
yang diatur didalam Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang No. 36 Tahun 2009.
Namun hal tersebut tampaknya tidak dapat di legitimasi mengingat kondisi
Negara saat ini membutuhkan penanganan cepat guna memulihkan
kesehatan publik dan mengurangi angka kematian. Terlebih lagi Indonesia
telah mengumumkan status darurat Covid-19 melaui Keputusan Presiden
No. 11 Tahun 2020. Maka vaksinasi Covid-19 tersebut dianggap wajib
dilakukan oleh masyarakat dan seseorang yang menolak vaksin tersebut
akan dikenakan sanksi apabila menolak.

4
Dalam stategi pemenuhan vaksinasi Covid-19 yang dicanangkan
oleh Negara, pemerintah akan melakukan pembelian vaksin dari luar negeri
yang sebelumnya telah melalui seleksi sesuai kriteria, yaitu aman tanpa efek
samping, efikasi atau tingkat kemanjuran vaksin sekitar 70%. Stabilitas
penyimpanan pada suhu 2-8 derajat celcius, dan mendapat persetujuan dari
BPOM yaitu EUA (Emergency Use Authorization). Selain melakukan
pemenuhan terhadap vaksin tersebut, Negara akan melakukan kerja sama
bilateral terhadap Negara-negara terkait guna transfer teknologi dalam
pemenuhan tujuan Negara masing-masing. Indonesia juga akan
mengembangkan vaksin merah putih sebagai vaksin lokal dan bekerja sama
dengan perusahaan kesehatan luar dan dalam negeri. Pemerintah juga akan
mendapatkan akses vaksin dalam kerangka kerja multilateral melalui
lembaga internasional CEPI dan Gavi. Dimana CEPI sendiri merupakan
koalisi internasional yang dimana bertujuan menciptakan dunia yang bebas
akan ancaman epidemic dan pandemic. Dalam legalitas pemberian vaksin
Covid-19 sendiri telah diatur pada Peraturan Presiden No. 99 Tahun 2020
yaitu tentang pengadaan vaksinasi Covid-19 dalam upaya penanggulangan
pandemi. Selain itu juga terdapat pada Peraturan Kementrian Kesehatan No.
84 Tahun 2020, Keputusan Kementrian Kesehatan No. 12758/2020, dan
Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/12757/2020 yang dimana semua
peraturan tersebut dikeluarga dengan maksud sebagai upaya penanganan
Covid-19, penetapan jenis vaksinasi covid-19 dan sasaran vaksin tersebut.

Untuk jumlah vaksin yang dibutuhkan dalam memenuhi keseluruhan


masyarakat yang ada di Indonesia, pemerintah membutuhkan 181.5 juta
dosis vaksin Covid-19. Yang dimana dalam pemberian vaksin tersebut akan
diprioritaskan kepada tenaga kesehatan dan masyarakat sipil dalam rentang
usia 18-59 tahun. Diantaranya 1,6 juta tenaga kesehatan akan menerima
dosis pertama mereka, kemudian 63,8 juta masyarakat yang dianggap rentan
terhadap Covid-19 dan masyarakat lain sejumlah 77,2 juta. Lansia sebanyak
21,5 juta akan menerima vaksinasi setelah dilakukannya pengecekan lanjut,
hal tersebut dilakukan guna meminimalisir terjadinya efek samping dari

5
vaksin tersebut. selain itu, pemberian vaksin diprioritaskan pada 14 provinsi
yang menjadi lokasi terparah dalam penyebaran Covid-19 yang dimana
daerah tersebut merupakan sentral perekonomian dan pariwisata.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan dan analisis di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa vaksinasi dalam rangka antisipasi Covid-19 adalah suatu hak dan
kewajiban bagi warga negara. Tentu saja terdapat hak seseorang untuk
memilih pelayanan kesehatannya sendiri ingin seperti apa yang menurutnya
terbaik. Akan tetapi, perihal vaksinasi Covid-19 menjadi suatu kewajiban
mengingat negara dalam keadaan genting dan berikutnya adalah berkaitan
dengan kewajiban asasi manusia untuk menghargai hak asasi orang lain,
dalam hal ini adalah hak atas kesehatan orang lain. Selain itu, pemerintah
telah menetapkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sebagai
bencana non-alam, yang pada akhirnya dibentuk Perpres No. 99 Tahun 2020
tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Selain itu, dengan data vaksinasi Covid-19 Indonesia yang telah


menunjukkan bahwasanya dosis telah diberikan sebanyak 418 juta dengan
divaksinasi lengkap sebanyak 168 juta dan persentasi populasi divaksinasi
lengkap sebanyak 61,5%. Maka dari itu, meskipun kondisi Indonesia sendiri
sudah mencapai target menjadi salah satu negara yang berhasil mencapai
herd immunity, tetaplah dibutuhkannya kesadaran menerapkan prokes untuk
mendukung keinginan Indonesia segera keluar dari pandemi Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

Pahlawan, R., Dawson, L., Pratama, M. D., & Resyaly, D. A. P. (n.d.).


Analisis Hak Dan Kewajiban Warga Negara terkait vaksinasi
COVID-19 Dari perspektif Hubungan Warga Negara, Negara, Dan

6
Antarmanusia. Jurnal Kewarganegaraan. Diambil kembali dari
https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/view/2125

Pantau Data Vaksinasi Dan corona Indonesia. Pantau Data Vaksinasi dan
Corona Indonesia - Katadata.co.id. (n.d.). Diambil kembali dari
https://katadata.co.id/data-corona

Pelaksanaan Vaksinasi covid-19 di Indonesia: Hak Atau Kewajiban ... -


BPHN. (n.d.). Diambil kembali dari
https://www.rechtsvinding.bphn.go.id/ejournal/index.php/jrv/article/
viewFile/622/259

Poppy. (2021, September 6). Vaksinasi Covid-19 Hak Atau Kewajiban?


Fakultas Hukum - Universitas Islam Indonesia. Diambil kembali dari
https://law.uii.ac.id/blog/2021/09/06/vaksinasi-covid-19-hak-atau-
kewajiban/

Simanjuntak, R. A. (2021, December 8). Harapan Indonesia jadi negara


pertama Bebas covid-19 Cukup Beralasan. SINDOnews.com.
Diambil kembali dari
https://nasional.sindonews.com/read/622217/15/harapan-indonesia-
jadi-negara-pertama-bebas-covid-19-cukup-beralasan-1638947541

Anda mungkin juga menyukai