Anda di halaman 1dari 3

VAKSIN CORONA GRATIS

UUNTUK SELURUH MASYARAKAT INDONESIA

Sudah satu tahun dunia dilanda virus Corona. Berawal pada 31 Desember 2019 di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei – China, kantor WHO di China yang melaporkan terjadinya kasus
pneumonia virus dengan 27 kasus dipastikan positif. Selanjutnya virus ini telah diidentifikasi
sebagai virus Corona jenis baru. Kasus ini menjalar dengan sangat cepat ke beberapa negara
(Thailand, Jepang, Malaysia, Amerika dan sebagainya) dan korban meninggal dunia akibat virus
Corona menjadi 80 orang pada tanggal 27 Januari 2020. Semenjak itu, kasus virus Corona atau
juga disebut Covid-19 terus merebak dan kurang dari tiga bulan, Covid-19 telah menginfeksi
lebih dari 126.000 orang di 123 negara, dari Asia termasuk Indonesia, Eropa, AS, hingga Afrika
Selatan dan jumlah kasus kematian berubah setiap jam, dengan 4.627 kematian di seluruh dunia.
Untuk itu, pada tanggal 11 Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi
mengumumkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global.

Seluruh dunia berupaya melakukan pencegahan serta mencari berbagai alternatif untuk
mampu menghentikan penyebaran Covid-19. Dalam hubungan ini, masing-masing negara
menerapkan berbagai cara agar masyarakatnya tidak terinfeksi virus ini. Mulai dari faktor
kesehatan yang harus diperhatikan, juga gaya hidup berubah. Sosial distancing diberlakukan,
bahkan pembatasan pergerakan orang, karantina wilayah sampai lockdown diterapkan, sambil
mencari dan meneliti anti virus yang efektif untuk mampu mengehentikan Covid-19. Namun
hingga saat ini upaya tersebut belum menunjukan hasil yang signifikan, bahkan kasus virus
corona di dunia masih menunjukkan peningkatan. Hingga 15 Januari 2021, data Worldometers,
menunjukkan, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia mencapai 93.458.721. Dari angka itu,
korban meninggal dunia tercatat 2.000.453 orang dan 66.754.559 orang sembuh.

Selain cara pengobatan yang baik, vaksin dinilai sebagai cara terbaik untuk menangkal
suatu penyakit. Vaksin bekerja dengan mempersiapkan tubuh untuk melawan suatu penyakit.
Sejarah membuktikan cara pemberian vaksin dinilai efektif untuk menghentikan penyakit.
Menurut WHO, hingga kini sudah tersedia vaksin untuk lebih dari 25 jenis penyakit. Namun
untuk jenis virus baru seperti Corona belum tersedia vaksinnya. Untuk itu, beberapa negara saat
ini sedang mengembangkan berbagai jenis vaksin untuk dapat menghentikan wabah Covid-19.
Berdasarkan catatan the Washington Post, setidaknya ada 10 jenis vaksin yang saat ini tengah
dikembangkan, yakni Moderna, Pfizer, AstraZeneca, CanSino, Sputnik, Johnson & Johnson,
Novavax, Covaxin, Sinovac. Melalui vaksinasi yang dapat diterapkan dan dilakukan di seluruh
dunia, diharapkan wabah Covid-19 ini dapat berakhir, sehingga kehidupan menjadi normal
kembali. Begitu pula dengan kasus pandemi Covid-19 di Indonesia, diharapkan akan dapat
dihentikan melalui kegiatan vaksinasi yang dilakukan secara merata kepada seluruh rakyat
Indonesia. Namun demikian, kendala besar masih harus dihadapi, karena tidak semua
masyarakat mampu memperoleh akses untuk dapat divaksinasi. Hal ini dikarenakan harga vaksin
yang mahal, sehingga rakyat tidak dapat menjangkaunya, karena daya beli mayarakat yang
sebagian besar rendah, apalagi setelah terdampak akibat Covid-19. Disisi lain, perlu sosialisasi
yang lebih masif hingga ke pelosok daerah, untuk memberi pemahaman bahwa vaksinasi Covid-
19 penting dilakukan dan aman serta nyaman.

Berdasarkan fenomena tersebut, terdapat permasalahan jika ingin melakukan vaksinasi


kepada seluruh rakyat Indonesia, yakni faktor biaya. Untuk ini pemerintah harus turun tangan
menangani kendala tersebut yaitu dengan mengratiskan biaya vaksinasi untuk rakyat, disisi lain
juga harus dilakukan sosialisasi secara baik agar masyarakat merasa penting, karena aman untuk
ikut serta dalam program vaksinasi.

Dalam rangka upaya menghentikan wabah Covid-19 di Indonesia, pemerintah telah


melakukan berbagai penerapan kebijakan dan aturan. Namun, upaya tersebut belum mampu
secara efektif menurunkan kasus apalagi menghentikan, bahkan kasus harian kian meningkat.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tanggal 16 Januari 2020, tercatat ada
14.224 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Secara akumulatif ada 896.642 kasus
positif Covid-19 di Indonesia, dengan total pasien sembuh sebanyak 727.358 orang dan yang
meninggal sebanyak 25.767 orang. Untuk itu, sebagai langkah solusi, pemerintah tengah
melakukan pembelian beberapa jenis vaksin yang akan diberikan kepada seluruh masyakat
Indonesia. Sebagaimana pernyataan presiden bahwa program vaksinasi kepada seluruh
masyarakat akan di gratiskan alias masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
memperoleh vaksinasi. Adapun target orang yang akan divaksinasi sebanyak 181,5 juta orang
atau sekitar 70 persen dari total penduduk Indonesia. Tujuannya, membentuk kekebalan komunal
atau herd immunity.

Beberapa jenis vaksin Corona yang dibeli Indonesia, yakni Sinovac sebanyak 3 juta
dosisi dalam bentuk jadi, 122 juta dosis dalam bentuk bulk dan 100 juta dosis vaksin masih
opsional. Selain itu, vaksin Novavax sebanyak 50 juta dosis dan 80 juta dosis lainnya masih
opsional. Berikutnya, vaksin Covavax/Gavi sebanyak 54 juta dosis dan 54 juta dosis lainnya
masih opsional. Juga akan dibeli vaksin AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis yang saat ini sedang
dalam finalisasi dan 50 juta dosis lainnya masih opsional. Terakhir, vaksin Pfizer/BioNTech
sebanyak 50 juta dosis yang masih tahap finalisasi dan 50 juta dosis lainnya masih opsional.
Direncanakan program vaksinasi akan berlangsung selama 15 bulan, dari Januari 2021 hingga
Maret 2022, yang terbagi dalam dua tahap, yakni tahap pertama pada Januari - April 2021
dengan prioritas 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta publik. Tahap kedua, April 2021 hingga
2022, akan menjangkau sisanya.

Dalam rangka mendukung program vaksinasi gratis, setidaknya pemerintah harus


menyiapkan anggaran sekitar Rp 60,5 triliun untuk pengadaan dan stribusi vaksin corona di
Indonesia. Ini baru proses sekali vaksin, padahal untuk menciptakan target herd immunity
dibutuhkan minimal dua kali vaksin. Berarti anggaran yang dibutuhkan dua kali lipatnya. Dalam
situasi ekonomi yang sedang mengalami resesi seperti sekarang, pertanyaannya apakah
pemerintah dapat menyediakan pendanaan tersebut dengan lancar dan tanpa menggantu proses
pembangunan di sektor lainnya yang juga sangat dibutuhkan. Jika pendanaan untuk kebutuhan
vaksinasi ini tersendat dikhawatirkan program penghentian wabah Covid-19 akan lebih lama lagi
mampu diwujudkan. Untuk ini pemerintah perlu melibatkan seluruh para pemangku kepentingan,
agar seluruh elemen dapat saling mendukung agar program vaksinasi ini berjalan lancar dan
berhasil. Pelibatan seluruh elemen bangsa ini juga ddapat dimanfaatkan sebagai wahana
sosialisasi terkait efektifitas, kemanan dan kenyamanan vaksinasi. Beberapa pernyataan yang
dilakukan pemerintah, seperti orang yang mengalami efek samping akibat vaksinasi akan
ditanggung pemerintah, merupakan kebijakan yang baik dan dapat memberi rasa aman dan
nyaman bagi calon peserta program vaksinasi.

Upaya untuk melibatkan seluruh kalangan masyarakat sangat penting, agar pemerintah
juga dapat melihat kenyataan bahwa tidak semua kalangan masyarakat digratiskan untuk
mengikuti program vaksinasi Covid-19. Artinya bagi kalangan masyarkat yang mampu,
diharapkan dapat membantu pemerintah dengan tidak mengikuti program vaksinasi gratis tetapi
mereka dapat melakukan program vaksinasi mandiri atau berbayar. Program berbayar ini pun
dapat dipilah lagi, yakni berbayar penuh dan subsidi. Dengan begitu beban pembiayaan yang
harus ditanggung pemerintah tidak lagi menjadi berat, sehingga tidak menggangu program
pembangunan nasional di sektor lainnya. Dalam hal ini, pemerintah perlu berterus terang
menyampaikan kepada masyarakat bahwa negara masih membutuhkan peran dan partisipasi
rakyat untuk mensukseskan program vaksinasi Covid-19.

Pandemi wabah Covid-19 yang sudah mencapai satu tahun ini harus segera dapat
dihentikan penyebarannya, mengingat telah banyak korban nyawa berjatuhan. Cara efektif yang
dapat dilakukan adalah melalui program vaksinasi. Program ini akan berjalan secara baik, jika
dapat dilakukan secara serentak dan dalam tempo yang tidak terlalu lama di seluruh wilayah
Indonesia.

Untuk itu, agar program vaksinasi dapat berjalan lancar, perlu upaya untuk
menggratiskan biaya vaksinasi kepada masyarakat. Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi terkait
efektifitas, keamanan dan kenyamanan vaksinasi. Masyarakat perlu dihimbau untuk dapat
mendukung keberhasilan dan terwujudnya program vaksinasi, melalui keterlibatan dalam
program vaksinasi mandiri, baik berbayar penuh maupun yang bersubsidi.

Anda mungkin juga menyukai