Anda di halaman 1dari 5

SAHABAT VAKSIN: SARANA INOVATIF BERBASISKAN APLIKASI

GUNA MENCEGAH DAMPAK HOAX TERKAIT VAKSIN DAN


MENINGKATKAN VAKSINASI PADA ERA PANDEMI COVID-19

Oleh: Ni Luh Putu Rita Primayuni

COVID-19 ditemukan pada tahun 2019 di Wuhan, Cina yang mengakibatkan penyakit pada
saluran pernapasan yang menyebar dengan cepat. Organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tanggal
12 Maret 2020 menetapkan bahwa kasus penyebaran COVID-19 ini menjadi pandemi. Dikarenakan
penyebaran virus yang sangat cepat dan banyak orang yang terkena dampaknya maka membutuhkan
penanganan yang cepat juga. Secara global kasus COVID-19 terdiri dari 256.966.237 kasus
terkonfirmasi dan 5.151.643 kasus meninggal dunia. Situasi di Indonesia kasus COVID-19 pada 3
Januari 2020 hingga 22 November 2021 terdiri dari 4.253.598 kasus terkonfirmasi dan 143.744 kasus
meninggal dunia.

Indonesia telah melakukan berbagai upaya dengan maksimal dalam mengatasi berbagai
tantangan yang ada salah satunya vaksinasi. Presiden Republik Indonesia (RI) telah membentuk tim
nasional percepatan pengembangan vaksin COVID-19 di bawah pengawasan Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian. Kementerian Riset dan Teknologi bertanggung jawab untuk melaporkan tugas
harian tim kepada Presiden. Pada tanggal 6 Oktober 2020, presiden mengeluarkan dan menandatangi
Peraturan Presiden tentang pengadaan vaksin dan pelaksanaan program vaksinasi dalam
menanggulangi COVID-19 dengan menetapkan bahwa pemerintah akan mempersiapkan pengadaan
dan distribusi vaksin serta pelaksanaannya.

Peraturan Presiden menetapkan PT. Bio Farma dalam menyediakan vaksin melalu kerja sama
institusi internasional dan Kementerian Kesehatan mengatur jalannya distribusi dan program
vaksinasi nasional. Pemerintah Indonesia memperkirakan akan mendapatkan 30 juta dosis vaksin
pada akhir tahun 2020 melalui perjanjian bilateral dengan berbagai produsen vaksin dan 50 juta dosis
pada awal tahun 2021. Dilakukannya survei daring untuk mengetahui karakteristik repsonden yang
berlangsung dari tanggal 19 – 30 September 2020 dan lebih dari 115.000 responden dari 34 provinsi
mengikuti survei tersebut.

Sekitar 65% responden menyatakan bersedia menerima vaksin COVID-19 jika disediakan
pemerintah, namun 9% diantaranya menolak dan 27% mengatakan ragu dengan rencana pemerintah
untuk mendistribusikan vaksin COVID-19 sedangkan kelompok tersebut penting untuk mendorong
keberhasilan vaksinasi dan menciptakan herd immunity. Situasi ini perlu dipahami dikarenakan
masyarakat mungkin memiliki tingkat kepercayaan yang berbeda terhadap vaksin COVID-19 karena
terbatasnya informasi. Hal tersebut diperburuk dengan beredarnya berita bohong tentang vaksin
COVID-19 yang menjadi bahan penolakan bagi masyarakat. Berdasarkan informasi dari Kementerian
Komunikasi dan Informatika terdapat 2.000 berita bohong terkait vaksin COVID-19 yang banyak
beredar melalui WhatsApp dan Facebook dan masyarakat sering menganggap berita itu benar seperti
contohnya, orang yang setelah divaksin dan mengalami demam maka itu berbahaya bagi dirinya.
Padahal terjadinya demam dan reaksi tubuh lainnya adalah hal yang wajar setelah melakukan vaksin
COVID-19.

Alokasi penolakan vaksin COVID-19 paling umum adalah tentang kemanana vaksin sebesar
3%, 22% responden memiliki keraguan terhadap efektifitas vaksin, 13% respon tidak percaya
terhadap vaksin, 12% responden khawatir adanya efek samping seperti demam dan nyeri, dan 8%
dikarenakan alasan keagamaan. Banyak responden mengungkapkan bahwa pandemi adalah produk
konspirasi, proaganda, hoax, dan atau upaya sengaja untuk menebar ketakutan guna memperoleh
keuntungan. Oleh karena itu, perlunya suatu upaya untuk mencegah dampak buruk yang diakibatkan
oleh berita bohong yang beredar di masyarakat terkait vaksin sehingga bisa meningkatkan kesadaran
dan meningkatkan jumlah masyarakat yang melakukan vaksinasi sehingga terjadinya kekebalan
kelompok pada masyarakat. Upaya yang bisa dilakukan melalui aplikasi Sahabat Vaksin.

Gambar 1. Tampilan Aplikasi Sahabat Vaksin

Sahabat Vaksin adalah sarana inovatif berbasiskan aplikasi guna mencegah berbagai dampak
negatif dikarenakan berita bohong yang beredar terkait vaksin yang mengakibatkan masyarakat
menolak untuk melakukan vaksinasi. Aplikasi ini bisa diakses oleh berbagai pihak. Aplikasi ini
memiliki berbagai menu diantaranya:

1. Klarifikasi

Pada menu ini berisikan informasi terkait klarifikasi atau informasi yang sebenarnya tentang berbagai
pemberitaan bohong yang telah beredar. Contohnya, pemberitaan bohong tentang seseorang setelah
vaksin mengalami demam dan berbahaya bagi dirinya hingga berpotensi terjadinya kematian. Pada
menu klarifikasi ini, akan berisikan informasi bahwa seseorang setelah melakukan vaksin dan
mengalami demam adalah hal yang umum terjadi. Informasi juga dilengkapi tentang berbagai kondisi
lainnya yang bisa saja terjadi setelah vaksin, kenapa hal itu bisa terjadi, dan bagaimana upaya untuk
menghadapi hal tersebut.

2. Kenal Vaksin

Banyak masyarakat yang tidak ingin melakukan vaksinasi karena tidak mengetahui tentang vaksin
itu sendiri, maka dari itu pada menu kenal vaksin berisikan informasi lengkap tentang vaksinasi
diantaranya apa itu vaksin, dampak jika seseorang sudah vaksin dan dampak jika tingginya
masyarakat yang sudah vaksin, apa saja kandungan vaksin, hingga mitos dan fakta tentang vaksin
COVID-19.

3. Konsultasi

Pada menu ini berisikan konsultasi dengan tenaga medis secara online jika terjadi berbagai hal setelah
seseorang melakukan vaksinasi. Pada menu, masyarakat juga bisa membeli obat secara online pada
apotik terdekat dan bisa diantarkan dengan transportasi online.

4. Lokasi Vaksin

Pada menu ini berisikan informasi tentang lokasi vaksin terdekat bagi masyarakat yang mengakses
aplikasi, lokasi vaksin juga dilengkapi dengan alamat lengkap, nomer telephone yang bisa dihubungi,
hingga jam operasional. Pada menu ini juga bisa memesan tiket antrian secara online, pada tiket
antrian berisikan nomer antrian dan rekomendasi jam kedatangan ke fasilitas kesehatan untuk
melakukan vaksinasi guna menghindari kerumunan.

5. Semua Sadar

Pada menu ini, masyarakat bisa memberi berbagai pertanyaan terkait vaksinasi mulai dari
ketidakpahaman tentang alur vaksinasi hingga berbagai berita bohong yang beredar dan memerlukan
klarifikasi serta jawabannya akan dimasukan pada berbagai menu yang tersedia seperti menu
klarifikasi sehingga berbagai isi dari menu akan mengalami pembaharuan sesuai dengan isu yang
beredar. Pada menu ini, masyarakat juga bisa mengirimkan berbagai kritik dan saran terhadap
program vaksinasi.

6. Hubungi Admin

Pada menu ini, masyarakat bisa menghubungi admin jika mengalami kesulitan dalam pemakaian
aplikasi Sahabat Vaksin.
Aplikasi Sahabat Vaksin memiliki berbagai manfaat diantaranya memberikan klarifikasi atau
informasi yang benar tentang berbagai berita bohong terkait vaksin yang beredar, membantu
masyarakat untuk memahami vaksin COVID-19, membantu masyarakat dalam melakukan konsultasi
online dengan tenaga medis setelah melakukan vaksinasi, membantu masyarakat untuk mengakses
fasilitas kesehatan untuk melakukan vaksin, dan membantu masyarakat untuk bertanya terkait hal
yang menjanggal terkait vaksin dan memberikan kritik dan saran pada program vaksin demi
pengembangan program ke arah yang lebih baik. COVID-19 merupakan pandemi yang menjadi
tanggung jawab bersama dan harus segera diselesaikan. Oleh karena itu, program vaksinasi adalah
salah satu upaya penting yang bisa dilakukan untuk menciptakan kekebalan kelompok. Namun
berbagai permasalahan mengakibatkan masyarakat tidak ingin divaksin. Oleh karena itu, aplikasi
Sahabat Vaksin hadir dalam mengatasi masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, N. P., Nugroho, E. G. Z., Lattu, J. C., Potempu, I. R., & Swandana, D. A. (2021). Persepsi
Masyarakat terhadap Penerimaan Vaksinasi Covid-19: Literature Review. Jurnal
Keperawatan, 13(3), 569-580.

Ciotti, M., Ciccozzi, M., Terrinoni, A., Jiang, WC, Wang, CB, & Bernardini, S. (2020). Pandemi
COVID-19. Tinjauan kritis dalam ilmu laboratorium klinis , 57 (6), 365-388.

Chumairoh, H. (2020). Ancaman Berita Bohong di Tengah Pandemi Covid-19. Vox Populi, 3(1), 22-
30.

Della Salute, M. (2020). Covid19. Gazzetta ufficiale il decreto per il potenziamento del Ssn .

Moorthy, V., Restrepo, AMH, Preziosi, MP, & Swaminathan, S. (2020). Berbagi data untuk novel
coronavirus (COVID-19). Buletin Organisasi Kesehatan Dunia , 98 (3), 150.

Makmun, A., & Hazhiyah, S. F. (2020). Tinjauan Terkait Pengembangan Vaksin Covid 19. Molucca
Medica, 52-59.

Puteri, K. E., Wiranti, K., Ziliwu, Y. S., Elvita, M., Frare, D. Y., Purdani, R. S., & Niman, S. (2021).
Kecemasan Masyarakat akan Vaksinasi Covid-19. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ):
Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(3), 539-548.

Putri, N. F., Vionia, E., & Michael, T. (2020). PENTINGNYA KESADARAN HUKUM DAN
PERAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM MENGHADAPI PENYEBARAN
BERITA HOAX COVID-19. Media Keadilan: Jurnal Ilmu Hukum, 11(1), 98-111.

RAHAYU, R. N. (2020). Analisis Berita Hoax Covid-19 di Media Sosial di Indonesia. Jurnal
Ekonomi, Sosial & Humaniora, 1(09), 60-73.

Shuja, J., Alanazi, E., Alasmary, W., & Alashaikh, A. (2021). Kumpulan data open source COVID-
19: survei komprehensif. Kecerdasan Terapan , 51 (3), 1296-1325.

Anda mungkin juga menyukai