PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir tahun 2019 lalu ditemukan adanya kasus pneumonia misterius yang
pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, China. Badan kesehatan dunia atau World
kasus tersebut sebagai Coronavirus Disease 2019 atau yang biasa disebut dengan
Covid-19. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Severe
coronavirus jenis baru dan sebelumnya belum pernah diidentifikasi pada manusia.
Jika virus ini menginfeksi manusia akan menimbulkan beberapa gejala seperti
demam, rasa lelah, batuk kering, dan berkemungkinan untuk mengalami nyeri, diare,
Kesehatan Masyarakat (KKM), yaitu kondisi yang saat ini terjadi dapat
2020 WHO secara resmi menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi.
dimana populasi lanjut usia (lansia) saat ini diproyeksikan sebesar 27,08 juta jiwa
atau 9,99% dari total penduduk Indonesia. Permasalahan kesehatan pada populasi
lansia antara lain sebanyak 63.5% lansia menderita Hipertensi, 5.7% lansia dengan
1
2
Diabetes Mellitus, 4.5% lansia dengan Penyakit Jantung, 4.4% lansia dengan Stroke,
0.8% lansia dengan Gangguan Ginjal dan 0.4% lansia menderita Kanker (Riskesdas
2018). Pada era pandemi saat ini, kelompok lansia merupakan kelompok yang paling
populasi usia 60-69 tahun sebesar 3.6%, pada usia 70-79 tahun sebesar 8% dan pada
usia lebih dari 80 tahun sebanyak 14.8%. Hal ini dikarenakan pasien lansia (geriatric)
kencing manis, penyakit pernapasan kronik, hipertensi dan lain-lain. Hal ini senada
meningkatnya usia yaitu pada populasi usia 45-54 tahun adalah 8%, 55-64 tahun 14%
dan 65 tahun ke atas 22%. Untuk itu pencegahan penularan melalui upaya promotif
dan preventif kepada kelompok lansia sangat penting dilakukan, baik di tingkat
keluarga, masyarakat dan fasilitas Kesehatan. (Buku panduan pelayanan lansia di era
Kasus Covid-19 per 24 November 2021 di dunia sudah mencapai 259 juta
kasus, dengan jumlah kasus di Indonesia sebanyak 4,25 juta kasus dan 144 ribu
orang meninggal (Kemenkes RI, 2021). Di sulawesi selatan sudah mencapai 110 ribu
masyarakat lanjut usia (lansia) berusia 60 tahun ke atas. Kondisi tersebut tecermin
3
penyebaran dapat dihentikan jika proteksi, deteksi dini, isolasi, dan perawatan
yang cepat diterapkan guna menciptakan implementasi sistem yang kuat untuk
menghentikan penyebaran Covid-19. Salah satu cara yang sangat mungkin untuk
mengandung antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau yang telah
dilemahkan, utuh atau sebagian, atau toksin mikroorganisme yang telah diolah
menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan zat lain, dan bila
adalah untuk mengurangi risiko penularan dan memutus mata rantai Covid-19.
4
Berbagai negara dari seluruh dunia telah berkomitmen bersama dengan melibatkan
vaksin Covid-19. Menyikapi hal tersebut, pemerintah Indonesia juga terlibat aktif dalam
perencanaan kegiatan vaksinasi yang akan diberikan kepada masyarakat. Presiden Joko
dan menangani Covid-19 yang ada didunia khususnya Negara Indonesia. Tujuan
begitu, tidak bisa dipungkiri masih banyak kelompok masyarakat yang menolak
vaksinasi. Kelompok yang menolak divaksinasi memiliki banyak alasan, mulai dari
korban akibat vaksin. Hal ini disebabkan karena dikhawatirkan tubuh tidak pandai
menangani vaksin dan justru akan menyerang orang yang telah divaksinasi yang
untuk menetapkan tujuh jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia, yaitu
5
vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National
BioNtech, Sinovac Biotech Ltd, dan Novavax Inc. Penjelasan tersebut tertuang
Menurut data vaksin kementrian kesehatan per 26 November 2021 adalah 137
juta vaksinasi dosis pertama dan sekitar 93 juta dosis kedua. Kelompok usia lansia
sekitar 3 juta ( 14,40%) dosis pertama sedangkan dosis kedua hanya 1,9 Juta (8,91).
Vaksinasi lansia di Sulsel telah mencapai 18,79 % atau 141,687 orang dari total
target sebanyak 753,919 orang, sedangkan pemberian dosis kedua telah di jangkau
(KPCPEN) Makassar).
Berdasarkan data puskesmas Belawae jumlah lansia sebanyak 303 orang akan
tetapi jumlah ini belum real di karenakan ada yang telah berpindah, meninggal dan
lain sebagainya sehingga jumlah yang real ±203, jumlah lansia yang sudah di vaksin
pengembangan vaksin cukup singkat, sekitar satu tahun. Ini berebeda dengan
vaksin lain yang mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun. Hal ini kemudian
terhadap para pemberi vaksin (Pranita, 2020). Sehingga persepsi dan sikap
perilaku masyarakat. Keputusan dan pilihan yang diambil lebih didasarkan pada
informasi dari internet, khususnya media sosial (Moudy and Syakurah, 2020).
ekonomi, dan etnis. Penelitian oleh Liora Shmueli (2021) mengenai niat masyarakat
Faktor yang Berhubungan dengan Penerimaan vaksin covid-19 pada lansia di wilayah
B. Rumusan Masalah
Rappang?
7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Sidenreng Rappang.
2. Tujuan Khusus
Rappang.
Rappang.
Sidenreng Rappang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dan bahan rujukan bagi
peneliti lain terkait faktor yang berhubungan dengan penerimaan vaksin Covid-19
8
pada lansia.
2. Manfaat Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk pihak institusi
3. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
penyakit dengan gejala ringan hingga parah. Setidaknya ada dua virus corona
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Penyakit Coronavirus 2019 (Covid- 19) merupakan jenis penyakit baru
bahwa SARS ditularkan dari musang ke manusia, sedangkan MERS ditularkan dari
unta ke manusia. Sementara itu, hewan yang menjadi sumber penularan Covid-19
(P2P)., 2020).
meliputi:
1. Gejala gangguan pernapasan akut, seperti demam, suhu puncak > 38° C, batuk
2. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari, dan masa inkubasi terlama adalah 14 hari.
4. Tingkat keparahan dipengaruhi oleh daya tahan, usia dan penyakit yang sudah
5. Pada kebanyakan kasus, tanda dan gejala klinis yang dilaporkan adalah demam,
pada beberapa kasus dapat terjadi kesulitan bernafas, pada pemeriksaan X-ray
C. Epidemiologi Covid-19
Sejak kasus pertama terjadi di Wuhan, jumlah kasus Covid-19 di China terus
meningkat setiap hari, dan mencapai puncaknya antara akhir Januari 2020 hingga
awal Februari 2020. Awalnya, sebagian besar laporan datang dari Hubei dan provinsi
Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Kamboja, Jepang, Arab Saudi,
499.913 kematian. Eropa dan Amerika Utara telah menjadi pusat pandemi Covid-19,
dengan lebih banyak kasus dan kematian daripada China. Amerika Serikat
pada 29 Juni 2020, disusul Brasil dengan peningkatan 1.311.667 kasus. Negara yang
11
melaporkan kasus paling terkonfirmasi adalah Amerika Serikat, Brasil, Rusia, India,
dan Inggris Raya. Sedangkan negara dengan angka kematian tertinggi adalah
Amerika Serikat, Inggris, Italia, Prancis, dan Spanyol (WHO, 2020a) (Kemenkes,
2020b).
34.000 provinsi (CFR 5,1%). Sebanyak 51,5% kasus adalah laki-laki. Kasus
terbanyak terjadi antara usia 45-54 tahun, dan paling sedikit terjadi antara usia 0-5
tahun. Angka kematian tertinggi ditemukan pada pasien usia 55-64 tahun
D. Virulogi Covid-19
nm. Virus ini terutama menginfeksi hewan, termasuk kelelawar dan unta.
Sebelum wabah Covid-19, ada 6 jenis virus corona yang bisa Menulari manusia
bahwa virus tersebut tergolong subtipe yang sama, yaitu Sarbecovirus, dengan
virus corona penyebab wabah penyakit saluran pernapasan akut (SARS) yang
parah pada tahun 2002- 2004. Atas dasar itulah, International Commission on
et al., 2020).
Urutan SARSCoV-2 mirip dengan virus corona yang diisolasi dari kelelawar,
kelelawar bermutasi dan menginfeksi manusia. (Zhou et al., 2020) Mamalia dan
burung dianggap Ini adalah host perantara. (Rothan and Byrareddy, 2020) Pada
menggunakan reseptor ACE2 untuk memasuki sel. Studi tersebut juga menemukan
E. Phatogenesis Covid-19
tidak berbeda dengan SARSCoV yang lebih dikenal luas. (Susilo et al., 2020)
jumlah sel darah putih yang lebih tinggi, pernapasan abnormal, dan peningkatan
bahwa pasien yang demam selama 5 hari mengalami batuk, memiliki suara napas
yang keras di kedua paru- parunya, dan memiliki suhu tubuh 39°C. Dahak pasien
Covid-19 adalah pneumonia berat, RNAaemia, kekeruhan kaca tanah, dan cedera
jantung akut. Kadar sitokin dan kemokin dalam darah pasien yang terinfeksi Covid-
F. Transmisi Covid-19
pasar hewan basah di Wuhan yang biasanya menjual hewan hidup, diduga itu
mungkin asal zoonosis Covid-19. Namun, hingga saat ini, dengan pengecualian
mamalia dan burung, tidak ada bukti yang konsisten tentang kumpulan virus
dua sindrom pernafasan akut parah yang diturunkan dari kelelawar, mereka 88%
identik dengan dua virus corona. Ini menunjukkan bahwa mamalia paling
Byrareddy, 2020).
pada pasien bergejala terjadi melalui tetesan yang dikeluarkan saat batuk atau bersin
(Han and Hailan Yang, 2020). Penularan dari manusia ke manusia terutama terjadi
melalui kontak langsung atau melalui tetesan yang ditularkan melalui batuk atau
pertama dari infeksi virus dan kemudian fusi dengan membran sel. Ini karena sel
epitel paru merupakan target utama virus. Oleh karena itu, menurut laporan,
penyebaran SARS-CoV dari orang ke orang terjadi melalui pengikatan antara domain
pengikat reseptor dari lonjakan virus dan reseptor sel yang telah diidentifikasi
Covid-19 bisa terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi Dan
secara tidak langsung menyentuh permukaan atau benda yang digunakan oleh
(2020), Klasifikasi Pasien Covid-19 dibagi menjadi 8 bagian yaitu sebagai berikut.
1. Kasus Suspek
Kasus suspek adalah orang yang memiliki salah satu kondisi berikut:
a. Orang yang mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pernah
b. Seseorang yang menderita gejala atau tanda ISPA dan memiliki riwayat kontak
timbulnya gejala.
c. Pasien ISPA berat atau pneumonia berat memerlukan rawat inap dan didasarkan
2. Kasus Probable
Kasus yang mungkin terjadi adalah mereka yang diduga menderita ARDS parah
15
atau kematian karena gambaran klinis Covid-19 yang meyakinkan dan tidak ada
3. Kasus Konfirmasi
Kasus yang dikonfirmasi adalah orang yang hasil uji laboratorium RT- PCR
nya terbukti positif virus covid-19. Kasus konfirmasi dibagi menjadi dua :
4. Kontak erat
Orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan kasus Covid-19 atau
a. Kontak tatap muka dengan kasus yang mungkin atau dikonfirmasi dalam
tangan, dll.).
5. Pelaku Perjalanan
melakukan perjalanan dari luar negeri maupun dalam negeri selama 14 hari terakhir.
6. Discarded
a. Pasien dengan status kasus mencurigakan dan hasil tes RT-PCR negatif
selama 14 hari.
7. Selesai Isolasi
Isolasi akan selesai jika salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:
yang dikonfirmasi adalah 10 hari dari tanggal onset, ditambah paling sedikit 3
c. Kasus / gejala dengan tes RT-PCR negatif dua kali lebih mungkin
8. Kematian
1. Defenisi lansia
telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada
manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok
yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process
Seseorang dikatakan lansia ialah apabila berusia 60 tahun atau lebih, karena
faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani
tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin
meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel,
jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada
kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh
pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada
2. Proses Menua
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies –
spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang
diprogram oleh molekul – molekul/DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel – sel tubuh lelah (rusak).
18
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus.
Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan
Sistem immune menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus
5) Teori stres
Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal bebas
karbohidrat dan protein. Radikal bebas ini dapat menyebabkan sel-sel tidak dapat
regenerasi.
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat,
8) Teori program
ini menyatakan bahwa lansia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak
dalam kegiatan sosial. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari
lansia berupa mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap
stabil.
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lansia. Pada teori ini
menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lansia sangat
mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun
kuantitas sehingga sering terjaadi kehilangan ganda (triple loss), yakni: (1)
komitmen.
Menurut Nugroho (2008) ada beberapa pendapat para ahli mengenai batasan
a. Menurut World Health Organization (WHO), ada empat tahapan lanjut usia
yaitu:
20
2) Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas (usia 25-60/65 tahun)
3) Lanjut usia (geriatric age) yaitu usia lebih dari 65/70 tahun, terbagi:
c. Menurut Hurlock, perbedaan lanjut usia terbagi dalm dua tahap yaitu:
4. Karakteristik Lansia
Lansia memiliki karakteristik yang berusia lebih dari 60 tahun, kebutuhan dan
masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, kebutuhan biopsikososial
5. Klasifikasi Lansia
c. Lansia resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 60 tahun lebih dengan maslah
kesehatan.
d. Lansia potensial ialah lansia yang masih mampu melakuakan pekerjaan dan
e. Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga
6. Ciri-Ciri Lansia
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis
sehingga motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia.
maka akanmempercepat proses kemunduran fisik, akan tetapi ada juga lansia yang
memilikimotivasi yang tinggi, maka kemunduran fisik pada lansia akan lebih lama
terjadi.
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap
lansiadan diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang lebih
negatif, tetapiada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada orang lain
bukan atas dasar tekanan dari lingkungan. Misalnya lansia menduduki jabatan sosial
perilaku yang buruk.Akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri
lansia menjadi buruk pula. Contoh: lansia yang tinggal bersama keluarga sering tidak
inilah yangmenyebabkan lansia menarik diri dari lingkungan, cepat tersinggung dan
tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial dan seksual (Azizah
a. Perubahan Fisik
1) Sistem Indra
terutamaterhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak
2) Sistem Integumen
23
Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastiskering dan berkerut.
kulit disebabkan atropi glandula sebasea dan glandula sudoritera, timbul pigmen
3) Sistem Muskuloskeletal
d) Sendi: pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligamen dan
4) Sistem kardiovaskuler
24
berkurang, kondisi ini terjadi karena perubahan jaringan ikat. Perubahan ini
5) Sistem Respirasi
berkurang.
pengecap menurun, rasa lapar menurun (kepekaan rasa lapar menurun), liver
7) Sistem perkemihan
reabsorpsi olehginjal.
8) Sistem saraf
25
9) Sistem reproduksi
danuterus. Terjadi atropi payudara. Pada laki- laki testis masih dapat
angsur.
b. Perubahan Kognitif:
(7)Kebijaksanaan (Wisdom);
(8)Kinerja (Performance);
(9)Motivasi (Motivation)
c. Perubahan mental
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
26
4) Keturunan (hereditas)
5) Lingkungan
keluarga.
sehari-hari.
d. Perubahan Psikososial
1) Kesepian
Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal terutama
3) Depresi
diikuti dengan keinginan untuk menangis yang berlanjut menjadi suatu episode
27
4) Gangguan cemas
5) Parafrenia
6) Sindroma Diogenes
sangatmengganggu. Rumah atau kamar kotor dan bau karena lansia bermain-
main dengan feses dan urinnya, sering menumpuk barang dengan tidak
Tujuan pelayanan kesehatan pada lansia menurut Depkes RI (2016) terdiri dari:
yang optimal.
I. Vaksin Covid-19
virus yang dilemahkan, vaksin hidup dilemahkan, vaksin vektor virus, vaksin
asam nukleat, seperti virus. Vaksin (vaksin mirip virus) dan vaksin subunit
P2P, 2020).
29
secara langsung, jika jumlah penduduk yang divaksinasi banyak, maka sistem
divaksinasi atau belum menjadi populasi sasaran vaksin (yudho winanto, 2020).
sudah menetapkan ada 6 jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia
putih selesai pada akhir 2021. Bio Farma juga bekerja sama dengan perusahaan
b. AstraZeneca
adalah 70%. Saat ini, uji coba masih berlanjut pada 20.000 relawan. Vaksin
terakhir belum selesai, di Cina, sekitar 1 juta orang telah divaksinasi berdasarkan
30
hanya digunakan untuk pejabat China, pekerja keliling dan pelajar. Pada
September 2020, Uni Emirat Arab adalah negara pertama di luar China yang
d. Moderna
Serikat dan Eropa untuk segera menggunakan vaksin virus korona mereka.
Dalam uji coba terakhir pada 18 November 2020, mereka mengklaim bahwa 95%
vaksin tersebut efektif melawan virus corona dan tidak ada bahaya keamanan.
strain Sars-coV-2.
31
1. Pengetahuan
informasi dan memahami hal-hal yang diketahui yang dapat diingat dalam pikiran agar
bisa diambil gagasan atau informasi yang baru. Menurut Notoatmodjo (2010) dalam
sumber informasi yang didapatkan melalui penginderaan manusia pada objek tertentu.
dimaknai sebagai informasi dari satu orang ke orang lain, tetapi sudah menjadi
kebutuhan untuk mencari penyelesaian masalah yang ada setiap saat. Namun pada
Beritanya tidak valid dan sumbernya tidak jelas. Hoaks tentang vaksin Covid-19
19. Apalagi menurut beberapa pemberitaan, vaksin covid-19 dianggap tidak halal
dan lain sebagainya. Proses produksi dan penyebaran informasi yang mudah di
masyarakat mengaburkan informasi yang efektif dan dikaburkan oleh berita yang
diedit oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu,
pada saat keluar rumah bagi tenaga kesehatan maupun non- kesehatan
2. Persepsi
alat indra atau biasa juga disebut proses sensoris. Stimulus tersebut akan
2010).
Menurut Sobur (2003) dalam (Wanto and Asha, 2020) menyebutkan bahwa
1. Harapan
harapan positif untuk mencapai tujuan. Jika harapan disertai dengan tujuan
berharga yang dapat dicapai daripada tujuan yang mustahil, maka harapan akan
2. Pengalaman
3. Masa Lalu
Masa lalu adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan jumlah total
peristiwa yang terjadi sebelum titik waktu tertentu. Masa lalu sangat kontras
4. Keadaan Psikologis
emosi, cara berpikir tentang pengelolaan informasi dan perilaku sosial manusia.
Psikologi harus dianggap sebagai bagian penting dari kesehatan manusia secara
keseluruhan.
Selain 4 faktor tersebut masih ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi
persepsi, yaitu :
2) Merangsang benda atau peristiwa tertentu baik berupa orang, benda atau
peristiwa.
4) Gerakan lebih mudah untuk dilihat daripada objek tetap, statis dan pasif.
5) Sesuatu hal yang baru, karena hal baru akan menarik lebih banyak perhatian.
terdapat teori mengenai persepsi. Teori yang berkaitan dengan persepsi yaitu salah
Model ini dikembangkan oleh Russell dan Mehrabian pada tahun 1974. Model ini
penelitian ini, yang mencakup stimulus yaitu pendidikan, umur, jenis kelamin,
agama, pengetahuan, penyakit tidak menular. Organisme ialah suatu proses yang
terjadi dalam diri seseorang yang terdiri dari pembelajaran, ingatan, sosial dan
perhatian, penerimaan dan pengertian dimana response dalam penelitian ini yaitu
masyarakat menangkap dan menyeleksi suatu objek yang ada di sekitarnya, lalu
menunjukkan respons baik dalam perubahan sikap maupun tindakan yang terus
menerus (Inda Premordia, Agus Maulana, 2008). persepsi masyarakat terhadap vaksin
3. Faktor Pendidikan
atau informasi agar menjadi lebih baik. Semakin tinggi latar belakang pendidikan
seseorang, semakin banyak pula ilmu yang diperolehnya. Namun hal ini tidak
4. Faktor Pekerjaan
Penyakit tidak menular merupakan salah satu jenis penyakit yang tidak
bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui segala bentuk kontak apa
pun. Menurut Najmah, dkk (2015) mengatakan bahwa seseorang yang mempunyai
Kencing Manis, Rematik, Kanker atau Tumor, Stroke, Kecelakaan Lalu Lintas
KERANGKA KONSEP
a. Pengetahuan
melalui media informasi yang digunakan untuk mencari tahu suatu permasalahan
yang terjadi ditengah masyarakat sekarang. Informasi tidak lagi dimaknai sebagai
informasi dari satu orang ke orang lain, tetapi sudah menjadi kebutuhan untuk
mencari penyelesaian masalah yang ada setiap saat. Namun pada kenyataannya,
muncul masalah tersendiri dalam peredaran informasi yang cepat. Beritanya tidak
valid dan sumbernya tidak jelas. Hoaks tentang vaksin Covid-19 menimbulkan
b. Persepsi
alat indra atau biasa juga disebut proses sensoris. Stimulus tersebut akan
c. Pendidikan
informasi agar menjadi lebih baik. Semakin tinggi latar belakang pendidikan
seseorang, semakin banyak pula ilmu yang diperolehnya. Namun hal ini tidak
d. Pekerjaan
Penyakit tidak menular merupakan salah satu jenis penyakit yang tidak bias
ditularkan dari salah satu orang ke orang lain melalui segala bentuk kontak
apapun, namun hal ini sangat berpengaruh pada pemberian vaksin covid-19.
Kesedian lansia untuk melakukan vaksin covid-19 dalam hal ini dengan
adanya dorongan oleh orang tua, toko masyarakat, perilaku teman sebaya yang
Pengetahuan
Pendidikan
Penerimaan Vaksin
Pekerjaan Covid-19
Riwayat Penyakit
Tidak menular
Keterangan
: Variabel Independent
: Variabel Dependent
Cara
Alat Ukur
untuk menambah
dalam melawan
virus corona.
mengenai responden ≥ 5
Alat Ukur
kandungan
tempat pemberian
yang sudah di
suntikkan di
masyarakat.
3. Persepsi Kuesioner 1=Positif : jika Ordinal
Merupakan proses
skor jawaban
yang menyangkut
responden ≥ 5
masuknya pesan
dari total skor
atau informasi
2=Negatif : jika
kedalam otak
skor jawaban
manusia.
responden < 5
Alat Ukur
aktivitas yang
dilakukan oleh
manusia untuk
mempertahankan
hidupnya.
6 Riwayat Kuesioner Nominal
1=Tidak
Penyakit Tidak
2= Ya
Riwayat penyakit
Menular
tidak menular ialah
jika seseorang
menderita dari
penyakit seperti :
Jantung,
Cara
Alat Ukur
Hipertensi,
Kencing Manis,
Rematik,
Kankeratau tumor,
stroke, Hemofilia,
kecelakaan lalu
lintas dan
osteoporosis
D. Hipotesis penelitian
Sidenreng Rappang.
Rappang.
Rappang.
d. Ada hubungan antara faktor riwayat penyakit covid-19 dengan penerimaan
Sidenreng Rappang.
Sidenreng Rappang.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
menjelaskan hubungan antara dua variabel bebas dengan variabel terikat dengan
desain penelitian cross sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas
1. Lokasi penelitian
Sidenreng Rappang.
2. Waktu penelitian
2022.
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang belum vaksin dan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki jumlah dan
(Najmah, 2015), sampel adalah sebagian kecil dari populasi atau objek
dengan karakteristik yang sama. Sampel penelitian ini adalah seluruh lansia
dengan usia 60 Tahun keatas dan belum di vaksin covid-19 yang bersedia di
vaksin covid-19.
responden.
Kabupaten Sidenreng Rappang yakni sebanyak 303 orang dan jumlah yang
N= N
1+N (d)2
Keterangan :
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
60
n =
1+ 60(0,0,05)2
60
n =
1+ 60(0,0025)
60
n =
1+ 0,15
60
n =
1,15
n = 52,1
sampel yang akan diteliti (Priyono, 2008). Teknik ini dilakukan dengan
menetukan kriteria pada sampel penelitian yaitu lansia yang berusia 60 tahun
keatas dan belum di vaksin covid-19 yang ada di wilayah kerja Puskesmas
sampel dalam penelitian ini hanya kepada lansia yang bersedia untuk mengisi
1. Pengumpulan data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer. Menurut
Sekaran (2011) menyebutkan bahwa data primer adalah suatu data yang
diperoleh dari peneliti yang berkaitan dengan variabel dan tujuan penelitian yang
ingin diteliti. Data primer dalam penelitian ini bersumber dari kuisioner yang
2. Penyajian Data
Dalam penelitian ini penyajian data disajikan dalam bentuk tabel, grafik,
juga mempermudah pada saat data yang dihasilkan telah didapatkan untuk
A. Etika Penelitian
yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat
E. Analisis data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Pada penelitan ini untuk mengetahui hubungan antara dua varibel. Uji
statistik dalam analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi-squere.
BAB V
pengelolaan data di Aplikasi SPSS dan skoring. Analisa data yang digunakan
Tabel 5.1
Tabel 5.2
2. Analisis Univariat
1 Ya 32 61,5
2 Tidak 20 38,5
Total 52 100
NO Pengetahuan n %
1 Baik 42 80,8
2 Kurang 10 19,2
Total 52 100
1 Tinggi 4 7,7
2 Rendah 48 92.3
Total 52 100
NO Pekerjaan n %
1 Bekerja 11 21.2
Total 52 100
1 Positif 45 86,5
2 Negatif 7 13,5
Total 51 100
19.
NO Riwayat Penyakit n %
2 Ada 26 50.0
Total 52 100
3. Analisis Bivariat
Penerimaan Vaksin
Penerimaan Vaksin P-
N Total
Pengetahuan Ya Tidak Value
O
n % n % n %
Belawae”
Penerimaan Vaksin
Penerimaan Vaksin P-
Total
NO Pendidikan Ya Tidak Value
n % n % n %
Penerimaan Vaksin
Penerimaan Vaksin P-
Total Valu
NO Pekerjaan Ya Tidak
e
n % n % n %
Tidak 0,851
2 26 63,4 15 36,6 41 78.8
Bekerja
Penerimaan Vaksin P-
Total Valu
NO Persepsi Ya Tidak
e
n % n % n %
Penerimaan Vaksin P-
n % n % n %
Belawae”
dari media online seperti android secara mandiri, berita di televisi dan
(K. Wang et al., 2021). Hasil ini sesuai dengan penelitian Malik et al.,
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tasnim, 2021)
yang dihasilkan yaitu 0,302. Kemudian hal ini juga berbeda dengan
0,804.
lansia yang menolak di vaksin, sementara itu dari 41 lansia tidak bekerja,
karena orang yang sudah bekerja lebih banyak bertemu dengan orang
secara sosial, lingkungan tempat kerja dan banyak terpapar informasi. (J.
Wang et al., 2021) kemudian orang yang belum bekerja juga cenderung
orang yang memiliki persepsi yang baik terhadap vaksin belum tentu bisa
et al., 2021).
covid-19
Berdasarkan hasil uji statistic chi square diperoleh nilai ρ – 0,01
penerimaan vaksin , hal ini karena ada pengaruh pengetahuan dan self
Pada hasil penelitian terdapat 7,3% dengan persepsi negatif. Hal ini
pandangan orang lain atau pandangan orang lain yang mengarah pada
covid-19
usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan,
vaksin covid-19,
d. Keterbatasan Penelitian
ini adalah :
jawaban yang sebenarnya sehingga dapat terjadi bias pada jawaban yang
diberikan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
lansia.
lansia .
lansia.
19 pada lansia.
B. Saran
3. Bagi masyarakat untuk dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
metode yang lain dan memiliki sampel yang lebih banyak sehingga validitas
dapat dijamin.