PENDAHULUAN
1
saat ini. Dalam upaya mengembalikan kondisi dunia sebagaimana sebelum
pandemi, telah diusung program vaksinasi oleh pemerintah di seluruh dunia,
termasuk Indonesia. Vaksinasi COVID-19 telah mengalami perjalanan yang panjang
untuk memastikan keamanan dan keampuhannya melalui berbagai penelitian dan uji
coba. Program vaksinasi dianggap sebagai kunci dalam mengakhiri pandemi karena
dapat digunakan dalam rangka mengurangi angka morbiditas dan mortalitas serta
membentuk kekebalan kelompok terhadap virus COVID-19 (Satgas COVID-19,
2021c). Namun, perjalanan vaksin hingga diterima dengan baik dan didistribusikan
kepada masyarakat luas saat ini membutuhkan proses yang lebih panjang karena
masih terdapat pro dan kontra terhadap vaksinasi (Hakam, 2021).
Banyak dari masyarakat yang tidak mempercayai penggunaan vaksin sebagai
solusi dalam mengakhiri pandemi. Berdasarkan survei mengenai penerimaan vaksin
COVID-19 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik
Indonesia, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), United
Nations Children’s Fund (UNICEF), dan World Health Organization (WHO) yang
dilakukan pada September 2020 dan melibatkan 115.000 responden, mendapatkan
hasil bahwa masih banyak masyarakat yang ragu bahkan menolak vaksinasi
COVID-19, di mana sebanyak 7,6% menolak dan 27% ragu-ragu. Alasan dibalik
penolakan dan keraguan mengenai vaksin tersebut sangatlah beragam, seperti tidak
yakin terhadap keamanan vaksin, ragu terhadap efektivitas vaksin, takut terhadap
efek samping vaksin, tidak mempercayai kegunaan vaksin, dan karena keyakinan
agama.
Ketidakpercayaan dan keraguan banyak masyarakat terhadap vaksin COVID-
19 tak lepas dari banyaknya kesimpangsiuran informasi dan minimnya edukasi yang
memadai. Padahal, akses informasi edukasi mengenai vaksinasi dalam pandemi
dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi, sehingga dapat
membantu proses vaksinasi oleh pemerintah.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
kematiannya 10% (Satgas COVID-19, 2021b). Perkembangan kasus terinfeksi
COVID-19 di Indonesia yang sudah mengalami penurunan dapat dapat dilihat pada
Grafik 2.1.
2.2. Vaksin
2.2.1. Definisi Vaksin
Vaksin merupakan suatu produk biologi yang berisi antigen yang apabila
diberikan pada seseorang maka dapat menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap suatu penyakit tertentu (Kemenkes, 2020). Pemberian vaksin biasanya
dilakukan untuk mencegah maupun mengurangi pengaruh infeksi akibat patogen
tertentu. Patogen atau mikroorganisme parasit merupakan agen biologis yang
menyebabkan penyakit pada inangnya (Levinson, 2008). Vaksin dapat bersifat
profilaksis, yakni mencegah ataupun memperbaiki efek infeksi yang dapat terjadi di
masa depan oleh patogen alami maupun liar serta bersifat terapeutik, yang
digunakan dalam membantu pengobatan seperti vaksin terhadap kanker (Melief,
dkk. 2015).
Terdapat beberapa jenis vaksin, seperti vaksin hidup yang dilemahkan
(mengandung patogen hidup yang dilemahkan yang cukup memicu respon imun,
tetapi tidak mampu menyebabkan penyakit), vaksin inaktif (mengandung patogen
tidak aktif, sehingga tidak dapat mereplikasi diri di dalam tubuh inang), vaksin
toksoid (mengandung toksin yang sudah dinonaktifkan), vaksin subunit
(mengandung antigen murni daripada mengandung seluruh patogen), dan vaksin
konjugat (mengandung protein yang digunakan untuk membawa antigen berbasis
polisakarida) (WHO, 2021c). Singkatnya, vaksin dapat diartikan sebagai suatu
produk kesehatan buatan yang bertujuan untuk menguatkan sel imun tubuh untuk
mengantisipasi apabila terdapat infeksi di masa mendatang.
8
2.2.7. Pro dan Kontra Vaksin COVID-19
1. Pro Penggunaan Vaksin COVID-19
Target dari vaksin adalah membentuk imunitas kelompok (herd immunity), di
mana sebagian besar masyarakat dapat terlindungi dari infeksi virus dan
menghambat transmisi antar individu secara signifikan, sehingga dapat
memusnahkan pandemi secara perlahan. Kekebalan yang muncul secara alami
setelah pasien terinfeksi COVID-19 memang menimbulkan respon imun yang lebih
tahan lama dan lebih baik dibandingkan kekebalan tubuh yang didapat melalui
vaksin. Namun, sangat tidak mungkin untuk menerapkan hal ini sebagai solusi
preventif, di mana masyarakat harus terinfeksi terlebih dahulu untuk mendapatkan
imunitas alami. Menurut Centers for Disease Control and Prevention atau CDC
(2021b), pasien yang mendapatkan vaksin COVID-19 dapat melindungi diri sendiri
dan masyarakat di sekitar dari transmisi COVID-19, terutama orang-orang dengan
penyakit komorbid yang lebih rentan terinfeksi. Selain itu, jika terinfeksi COVID-19,
vaksin dapat mencegah pasien mengalami gejala-gejala yang serius. Kombinasi
antara pelaksanaan protokol kesehatan dan penerimaan vaksin COVID-19 dapat
menjadi solusi untuk membantu menyelesaikan pandemi COVID-19 (Singh, 2021).
2. Kontra Penggunaan Vaksin COVID-19
Seperti obat-obatan pada umumnya, vaksin juga memiliki efek samping
farmakologis. Vaksin COVID-19 dapat menimbulkan beberapa efek ringan, seperti
menginduksi demam ringan, nyeri, atau kemerahan di area injeksi vaksin. Selain itu,
efek yang ditimbulkan juga dapat berupa rasa lelah, mual, muntah, sakit kepala,
serta nyeri otot dan sendi. Efek ringan dapat hilang dengan sendirinya dalam satu
hari sampai satu minggu (Shmerling, 2021; Singh, 2021). Efek samping vaksin
COVID-19 yang berat sangat jarang terjadi, namun tercatat 11 kasus per satu juta
kasus mengalami reaksi anafilaksis setelah menerima vaksin Pfizer/BioNTech
Vaccine Trial/BNT162b2 (CDC, 2021a). Studi kasus lain yang dilakukan di Norwegia
melaporkan terdapat 23 kasus kematian pada warga lanjut usia yang tidak diketahui
penyebabnya setelah menerima vaksin COVID-19 (Torjesen, 2021). Hal inilah yang
menyebabkan beberapa masyarakat menjadi kontra terhadap vaksin karena
ketakutan akan efek samping vaksin yang dipercaya dapat berdampak negatif
terhadap tubuh.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Vaksin merupakan produk biologis yang sangat berguna dalam meminimalisir
kejadian penyakit yang bekerja dengan cara melatih sistem kekebalan tubuh agar
mampu menghadapi infeksi dengan memasukkan antigen yang telah dilemahkan ke
dalam tubuh. Oleh sebab itulah pemberian vaksin dalam pengendalian pandemi
COVID-19 sangat penting, utamanya dalam meminimalisir tingkat kejadian dan
sebagai upaya dalam menuju herd immunity (kekebalan komunitas) untuk memutus
rantai penyebaran COVID-19 sehingga pandemi dapat berakhir. Manfaat vaksin
selama beberapa tahun terakhir telah terbukti meminimalisir angka penyakit bahkan
mengeradikasi penyakit seperti cacar dan polio. Oleh karena itulah, program
vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah harus didukung pelaksanaannya dalam
mengakhiri pandemi COVID-19. Segala bentuk miskonsepsi dan misinterpretasi
mengenai vaksin COVID-19 harus dihindari menggunakan edukasi yang tepat agar
pandemi COVID-19 dapat segera berakhir.
3.2. Saran
Adapun saran yang kami dapat berikan adalah:
1. Bagi pemerintah agar tetap terbuka terhadap akses informasi mengenai
vaksinasi dan mengadakan edukasi yang lebih intens lagi untuk menghindari
miskonsepsi dan misinterpretasi mengenai vaksinasi COVID-19.
2. Bagi masyarakat umum agar lebih berhati-hati lagi dalam memilah informasi.
Carilah informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti pemerintah dan
lembaga penelitian atau kesehatan. Minimalisir pencarian informasi di
blogspot ataupun akun anonim karena berpotensi besar merupakan informasi
yang menyesatkan. Tetap lakukan cross check informasi untuk menjamin
kebenaran informasi yang diterima.
3. Bagi nakes, khususnya nakes di UPTD Puskesmas Sambas, sebagai tenaga
medis di ada baiknya mampu membantu pemerintah dalam memberikan
edukasi ke masyarakat, sehingga masyarakat yang belum memahami
mengenai vaksin dapat memahaminya, sehingga mampu meminimalisir
misinformasi dan misinterpretasi mengenai vaksinasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Melief, C. J. M., van Hall, T., Arens, R., Ossendorp, F., dan van der Burg, S. H.
2015. Therapeutic cancer vaccines. JCI The Journal of Clinical Investigation
Sari, N. N., dkk. (2020). Protokol Kesehatan Covid-19 : Sebagai Upaya Pencegahan
Covid-19 di Area Kerja pada Karyawan Perkantoran di Bandar Lampung.
Jurnal Peduli Masyarakat
Shereen, M. A., Khan, S., Kasmi, A., Bashir, N., & Siddique, R. (2020). COVID-19
Infection: DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v9i2.4002.115-134 133 Origin,
Transmission, and Characteristics of Human Coronaviruses. Journal of
Advanced Research
11