Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT

TERHADAP PENGUNAAN MASKER DALAM PENERAPAN

PROTOKOL KESEHATAN COVID 19

OLEH :
NEVI INDRIYANI

NIM.119831707

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)

FAMIKA MAKASSAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Dunia saat ini Covid-19 adalah kasus pandemic sejak tanggal 11


Maret 2020. Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh corona virus.
Coronaviruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus yang
menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Penyakit yang disebabkan
virus corona, atau dikenal dengan COVID-19, adalah jenis baru yang
ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang
manusia sebelumnya (Widiyani, 2020)

Kasus virus corona muncul dan menyerang manusia pertama kali


di provinsi Wuhan, China. Awal kemunculannya diduga merupakan
penyakit pneumonia, dengan gejala serupa sakit flu pada umumnya. Gejala
tersebut di antaranya batuk, demam, letih, sesak napas, dan tidak nafsu
makan. Namun berbeda dengan influenza, virus corona dapat berkembang
dengan cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ
serta kematian. Kondisi darurat ini terutama terjadi pada pasien dengan
masalah kesehatan sebelumnya (Mona, 2020).

WHO telah menetapkan virus corona sebagai penyakit pandemic


pada hari Kamis tanggal 12 Maret 2020. Pandemi sendiri merupakan
istilah kesehatan dalam penyebaran penyakit. Pandemi adalah penyakit
yang menyerang orang dalam jumlah banyak dan terjadi di berbagai 52
elevi. Suatu penyakit atau kondisi bukanlah pandemic hanya karena
tersebar luas atau mem-bunuh banyak orang; penyakit atau kondisi
tersebut juga harus menular. Misalnya, kanker bertanggung jawab atas
banyak kematian tetapi tidak dianggap sebagai pandemic karena penyakit
ini tidak menular (Saragih & Saragih, 2020).

Istilah Covid-19 (Coronavirus deseases 2019 adalah nama yang


diberikan WHO terhadap penyakit ini. Infeksi pertama terjadi di Cina dan
menyebar sangat cepat dan luas hingga mengakibatkan pandemi global
yang berlangsung sampai saat ini. Diketahui bahwa virus ini awalnya
berasal dari kelelawar yang akhirnya tertular ke manusia dan antar
manusia (Burhan et al., 2020; WHO, 2020)

Virus corona (coronavirus) merupakan sebuah virus yang


menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas seperti flu. Beberapa jenis
virus corona dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti
pneumonia, Middle East Respiratory Syndrome (MERSCoV), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Jenis virus corona yang baru
ditemukan pada akhir tahun 2019. Virus ini pertama kali ditemukan di
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Awalnya virus ini diberi nama 2019
novel Coronavirus (2019- nCoV) ). Tanggal 11 Februari 2020, World
Health Organization (WHO) memberi nama virus corona yang baru
tersebut Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-
2) dan nama penyakitnya adalah Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
(Yuliana, 2020)

Gejala dari Infeksi COVID-19 dapat merupakan gangguan ringan,


sedang, atau berat. Gejala klinis utama dari COVID-19 adalah demam
(suhu > 38oC), batuk, dan kesulitan bernapas. Bagi lansia dan orang
dengan penyakit penyerta (memiliki riwayat sakit diabetes, jantung, dan
hipertensi), penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Bagi kelompok
yang berusia muda dan memiliki daya tahan tubuh yang baik, penyakit ini
dapat sembuh dengan isolasi mandiri. COVID-19 menyebar dengan cepat
hampir ke seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Keadaan yang
disebabkan oleh penyakit ini sudah dideklarasikan sebagai Darurat
Kesehatan Masyarakat secara Global (Global Public Health Emergency)
oleh WHO. Penyakit ini masih baru dan penelitian mengenai penyakit ini
masih sangat sedikit (Yuliana, 2020)

Kasus Covid-19 sampai saat ini masih terus bertambah. Data


global berdasarkan catatan WHO pertanggal 16 Mei 2020 kasus covid
dunia mencapai angka empat jutaan. Angka covid-19 tertingggi terdapat di
Amerika diikuti oleh Eropa. Angka kematian yang diakibatkan oleh kasus
ini diseluruh dunia mencapai lebih dari 300 ribu (WHO, n.d.)

Kasus pertama COVID-19 di Indonesia terjadi pada 1 Maret 2020


dengan 2 pasien dari Depok yang terjangkit virus tersebut karena
berinteraksi dengan warga Jepang (Zulva, t.t.). Virus tersebut juga dengan
cepat menyebar di seluruh wilayah di Indonesia, hingga diketahui saat ini
17 Mei 2020 warga Indonesia yang positif COVID-19 berjumlah 17.520
orang dengan 1148 meninggal, dan 4129 sembuh (DAF, 2020)

Penularan virus penyebab COVID-19 masih belum diketahui


secara pasti. Hingga 26 April 2020, kasusnya terus bertambah menjadi
8.882 kasus diseluruh Indonesia dan menyebar di 34 provinsi dengan 282
kabupaten/kota yang terdampak dan angka kematian mencapai 8,365%.
Penularan dari manusia ke manusia terbatas (pada kontak erat dan petugas
kesehatan) ditemukan di China maupun negara lain. Penularan COVID-19
diperkirakan sama dengan kejadian MERS dan SARS sebelumnya yaitu
penularan manusia ke manusia terjadi melalui droplet dan kontak dengan
benda yang terkontaminasi. Usaha yang direkomendasikan dalam
mencegah penyebaran infeksi ini ialah dengan menerapkan etika batuk dan
bersin, cuci tangan menggunakan sabun secara teratur, memasak daging
dan telur hingga matang, serta menghindari kontak dekat dengan orang
yang memiliki gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin
(Kemenkes RI, 2020).

Sedangkan update Covid-19 Sulawesi Selatan pada tanggal yang


sama yakni total 1064 orang, bertambah 47 kasus dari hari sebelumnya.
Adapun pasien yang meninggal sebanyak 132 orang sedangkan pasien
yang sembuh berjumlah 358 pasien. (Gugus Tugas Percepatan Penangan
Covid-19,2020)

Berdasarkan urain di atas peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat
Terhadap Pengunaan Masker dalam Penerapan Protokol Kesehatan Covid
19”
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan urain dalam latar belakang di atas, maka dirumuskan


pertanyaan peneliti “Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap pengunaan masker dalam penerapan protokol
kesehatan covid 19.?

C. Tujuan Penlitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahuai apakah ada Hubungan tingkat


pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pengunaan masker
dalam penerapan protokol kesehatan covid 19.

2. Tujuan Khusus

a. Menilai pengetahuan masyarakat terhadap pengunaan


masker dalam penerapan protokol kesehatan covid 19
b. Menilai sikap masyarakat terhadap pengunaan masker
dalam penerapan protokol kesehatan covid 19
c. Mengedentifikasi pengunaan masker dalam penerapan
protokol kesehatan covid 19
d. Menganalisis pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
pengunaan masker dalam penerapan protokol kesehatan
covid 19

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
masyarakat guna dalam pencegahan suatu penyakit.

2. Manfaat Prkatis

a. Manfaat Bagi Peneliti


Hasil penelitian ini dapat menjadi pengalaman bagi
peneliti khususnya dalam peningkatan wawasan dalam
bidang penelitian serta menambah pengetahuan tentang hal-
hal yang menyangkut prilaku dan pengetahuan masyarakat
dalam menangani suatu penyakit

b. Manfaat Bagi Responden

Diharapkan responden dapat mengetahui manfaat


pengunaan masker dalam pencegahan covid 19

c. Manfaat Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui pentingnya pengunaan


masker dalam pencegahan penyakit covid 19

d. Manfaat Bagi Institusi

Penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan bacaan


untuk menambah pengetahuan mahasiswa (i)

Anda mungkin juga menyukai