PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Covid-19 menjadi ancaman serius di Indonesia bahkan di seluruh dunia,
sehingga sudah disebut menjadi pandemi global. Setiap harinya angka korban
memandang jenis kelamin dan usia. Orang yang terkena COVID-19 akan
dominan yaitu demam, batuk kering dan rasa lelah. Selain itu, gejala lainnya
seperti napas pendek, nyeri pada tubuh (nyeri otot, sakit kepala), radang
tenggorokan, dan beberapa pasien dalam jumlah yang sedikit juga mengalami
gejala seperti hidung meler (rhinorrhoea), nyeri dada, diare, mual dan muntah.
penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Midlle East Respiratory
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus ini telah
dapat bergerak cepat dari manusia ke manusia melalaui kontak langsung. Masa
inkubasi Covid-19 rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian (Li et al, 2020; Rhothe et
al, 2020).
1
Dari data WHO mengatakan, sejak pertama kalinya munculnya kasus
COVID-19 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, sampai saat ini terdapat
adalah Provinsi Kepulauan Riau. Data dari gugus tugas COVID-19 KEPRI
melapor 6,238 kasus yang dikonfirmasi termaksud 158 kasus kematian. Daerah
Anambas, Lingga, Natunan dan 2 Kota yaitu Batam dan Tanjung Pinang.
Daerah dengan kasus tertinggi adalah Kota Batam dengan laporkan 4,518
kasus dan 113 kasus kematian. Setiap harinya jumlah kasus COVID-19 terus
memberikan dampak pada kondisi kesehatan jiwa dan psikososial setiap orang.
Masyarakat merasa takut dan cemas terhadap kondisi yang terjadi. Masyarakat
yang berlebihan sehingga mereka seringkali saling mencurigai satu sama lain
serta mencurigai diri sendiri. Hal itu karena kecemasan tersebut disebabkan
2
sebagainya. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap cara penularan,
faktor yaitu usia, sikap, pengetahuan, pengalaman, dan peran keluarga. salah
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setalah orang melakukan
3
mengalami kecemasan ringan. 2 dari 10 masayarakat memiliki pengetahuan
Batam Kota di karenakan Kecamatan Batan Kota banyak terjadi kasus COVID-
ini mengakibatkan masyarakat merasa takut dan cemas akan terpapar COVID-
19.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.
wabah COVID-19.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat.
5
luas bagi yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan
3. Bagi peneliti.
COVID-19.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. COVID-19
a. Definisi COVID-19
besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai
berat.
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
2020).
7
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan
b. Epidemiologi
di Wuhan.
8
membuat WHO menetapkan COVID-19 sebagai KKMMD/PHEIC pada
9
Gambar 1. 1. Peta Sebaran COVID-19
laki. Kasus paling banyak terjadi pada rentang usia 45-54 tahun dan
paling sedikit terjadi pada usia 0-5 tahun. Angka kematian tertinggi
bahwa kasus paling banyak terjadi pada pria (51,4%) dan terjadi pada
usia 30-79 tahun dan paling sedikit terjadi pada usia <10 tahun (1%).
Sebanyak 81% kasus merupakan kasus yang ringan, 14% parah, dan 5%
kritis (Wu Z dan McGoogan JM, 2020). Usia lanjut juga diduga
CFR pada pasien dengan usia ≥ 80 tahun adalah 14,8%, sementara CFR
10
dengan penyakit pernapasan kronis, 6% pada pasien dengan hipertensi,
c. Etiologi
deltacoronavirus.
11
Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 termasuk dalam
menunjukkan bahwa virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan
sebagai SARS-CoV-2.
permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga
12
Seperti virus corona lain, SARS-COV-2 sensitif terhadap sinar
khlorheksidin).
d. Penularan
kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
belum diketahui.
13
(asimptomatik), meskipun risiko penularan sangat rendah akan tetapi
Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam
14
e. Manifestasi klinis
gejala apapun dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang paling
umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien
mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri
(ARDS), sepsis dan syok septik, gagal multi-organ, termasuk gagal ginjal
atau gagal jantung akut hingga berakibat kematian. Orang lanjut usia
(lansia) dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya
seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru, diabetes dan
f. Diagnosis
15
adalah metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid Amplification
g. Tata Laksana
Hingga saat ini, belum ada vaksin dan obat yang spesifik untuk
terapi simptomatis dan suportif. Ada beberapa kandidat vaksin dan obat
2. Kecemasan
a. Definisi Kecemasan
seseorang karena suatu faktor tertentu tidak spesifik (Sari & Batubara,
2017). Ansietas adalah suatu perasaan takut akan terjadinya sesuatu yang
(Sutejo, 2018).
16
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak menyenangkan dan
b. Macam-Macam Kecemasan
diduga dan spontan yang terdiri atas periode takut intens yang hati-
17
gejala yang memalukan serta penghindaran situasi yang didasarkan
Fobia spesifik adalah adanya rasa takut yang kuat dan menetap
akan suatu objek atau situasi. Fobia sosial adalah adanya rasa takut
yang kuat dan menetap akan situasi yang dapat menimbulkan rasa
malu.
berturut-turut.
bulan.
18
6) Gangguan stres akut
onset dari gejala, biasanya setelah beberapa menit atau segera setelah
kecemasan tersebut.
yaitu ketika individu pernah gagal dalam menghadapi suatu tes, maka
19
pada tes berikutnya ia akan merasa tidak nyaman sehingga muncul
2) Faktor Internal
kecemasan.
20
antara tingkat pengetahuan terhadap tingkat kecemasan dengan
1. Sikap Reaktif
2. Sikap Responsif
3) Faktor Exsternal
21
a) Peran Keluarga, Kegiatan keluarga yang konstruktif semakin
d. Gejala Kecemasan
22
6. Telapak tangan yang 4. Terpaku pada sensai
berkeringat. ketubuhan.
7. Pening atau pingsan. 5. Merasa terancam oleh
8. Mulut atau orang atau peristiwa
kerongkongan terasa yang normalnya hanya
kering. sedikit atau tidak
9. Sulit berbicara. mendapat perhatian.
10. Sulit bernafas. 6. Ketakutan akan
11. Bernafas pendek. kehilangan control.
12. Jantung yang 7. Ketakutan akan
berdebar keras atau ketidakmampuan untuk
berdetak kencang. mengatasi masalah.
13. Suara yang bergetar. 8. Berpikir bahwa dunia
14. Jari-jari atau mengalami keruntuhan.
anggota tubuh yang 9. Berpikir bahwa
menjadi dingin. semuanya tidak lagi
15. Pusing. bisa dikendalikan.
16. Merasa lemas atau 10. Berpikir bahwa
mati rasa. semuanya terasa sangat
17. Sulit menelan. membingungkan tanpa
18. Kerongkongan bisa diatasi.
terasa tersekat. atau 11. Khawatir terhadap hal-
punggung terasa hal yang sepele.
kaku. 12. Berpikir tentang hal
19. Sensasi seperti yang mengganggu yang
tercekik atau sama secara berulang-
tertahan. ulang.
20. Tangan yang dngin 13. Berpikir bahwa harus
dan lembab. bisa kabur dari
21. Terdapat gangguan keramaian, kalau tidak
sakit perut atau pasti akan pingsan.
mual. 14. Pikiran terasa
22. Panas dingin. bercampur atau
23. Sering buang air kebingungan.
kecil. 15. Tidak mampu
24. Wajah terasa menghilangkan pikiran-
memerah. pikiran terganggu.
25. Diare. 16. Berpikir akan segera
26. Merasa sensitif atau mati, meskipun dokter
“mudah marah” tidak menemukan
sesuatu yang salah
secara medis.
17. Khawatir akan
ditinggal sendirian.
18. Sulit berkonsentrasi
atau memfokuskan
23
pikiran
e. Tingkat kecemasan
1) Kecemasan Ringan
2) Kecemasan Sedang
3) Kecemasan Berat
detail yang kecil dan spesifik dan tidak dapat berfikir hal-hal lain.
24
Seluruh perilaku dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan
Kuesioner dapat digunakan pada remaja dan orang dewasa, sebab tidak
25
2 = ada separuh gejala.
2) 14-20 = ringan
3) 21-27 = sedang
4) 28-41 = berat
bertemu dengan orang lain dan muncul curiga orang lain dapat
yang terjadi adalah khawatir, gelisah, panik, takut mati, takut kehilangan
kencang, nafas sesak, pendek dan berat, mual, kembung, diare, sakit
kepala, pusing, kulit terasa gatal, kesemutan, otot otot terasa tegang, dan
sulit tidur yang berlangsung selama dua minggu atau lebih. (Kementerian
Kesehatan RI 2020).
26
1) Proses Terjadinya Kecemasan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
kecemasan ini ada yang bersifat sesaat (state anxiety) dan ada yang
27
dalam kecemasan dapat melibatkan reaksi fisiologis sesaat seperti
untuk mengatasi stres, kecemasan, dan panik (Wood & Rünger, 2016).
3. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
28
dengan mempersepsikan, menemukan, atau belajar. Pengetahuan dapat
merujuk pada pemahaman teoritis atau praktis dari suatu subjek. Hal ini
dictionary, 2018).
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (Know)
29
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Appllication)
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya).
4) Analisis (Analysis)
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
5) Sintesis (Syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
30
Pada penelitian ini tingkat pengetahuan masyarakat diharapkan
2) Pendidikan
aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini
31
3) Media massa/ sumber informasi
kepercayaan orang.
5) Lingkungan
32
karena adanya interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai
pengetahuan.
6) Pengalaman
7) Usia
semakin banyak.
d. Kriteria Pengetahuan
2) Pengetahuan Cukup : 56 % - 74 %
33
sejauh ini merupakan praktik terbaik untuk mengurangi dampak pandemi
orang-orang; dan menahan diri dari menyentuh mata, hidung, dan mulut
dengan tangan yang tidak dicuci (Di Gennaro et al., 2020). Pengetahuan
dan tindakan yang nyata dari pemerintah dan masyarakat akan senantiasi
1) Cara Penularan
dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut
pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada
menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu
34
COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita.
2) Gejala
napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala
3) Pencegahan
a) Memakai masker
5) Biar bersih, ganti masker anda secara rutin apabila kotor atau
basah.
35
a) Sosial distancing
dengan "jarak fisik". Ini berarti menjaga jarak antara Anda dan
b) Physical distancing
warganya.
kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang mudah
tangan.
d) Minum multivitamin
36
Meningkatkan dayah tahan tubuh adalah salah satu kunci agar tidak
b) Etika batuk
tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau lengan atas
sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Sekitar 80% kasus dapat pulih
angka kematian penyakit ini masih rendah (sekitar 3%), namun bagi
yang sudah ada sebelumnya (seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan
parah.
d) Obat
37
tidak bisa digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan dan
pengembangan.
Wabah COVID-19
38
memberikan dampak pada kondisi kesehatan jiwa dan psikososial setiap orang.
Masyarakat merasa takut dan cemas terhadap kondisi yang terjadi. Masyarakat
yang berlebihan sehingga mereka seringkali saling mencurigai satu sama lain
serta mencurigai diri sendiri. Hal itu karena kecemasan tersebut disebabkan
ini.
faktor yaitu usia, sikap, pengetahuan, pengalaman, dan peran keluarga. salah
COVID-19 maka tingkat kecemasan pada orang tersebut akan ringan dan jika
39
pengetahuan seseorang kurang tentang COVID-19 akan meningkatkan
40
C. Penelitian Terkait
Tabel 2.2 Penelitian Terkait
41
terhadap kecemasan tenaga kesehatan.
42
D. Kerangka Teori
Bagan 2.1. Kerangka Teori
Tingkat Kecemasan
Tentang Wabah
COVID-19
43
E. Hopotesis Kerja
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat
variabel (Nursalam, 2017). Adapun kerangka konsep dari penelitian ini dapat
B. Hipotesis
berikut:
COVID-19.
45
2) Hipotesis Alternatif (Ha)
Wabah COVID-19.
C. Desain Penelitian
dalam Azahari (2017) analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
1) Populasi
a. Kriteria inklusi :
46
1. Umur >20 tahun
4. Kooperatif.
b. Kriteria ekslusi :
2) Sampel
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam
dan eksklusi.
Menurut Tora Yamane dan Slovin, apa bila jumlah populasi (N)
sebagai berikut;
N
n=
N . d 2 +1
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
47
2
d = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)
N
n= 2
N . d +1
637
n= 2
(637).(0,1) +1
637
n=
7,4
n=86responden
1) Tempat Penelitian
2) Waktu Penelitian
F. Variabel Penelitian
Terdapat dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1) Variabel independent
2) Variabel dependent
48
G. Definisi Operasional
suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
49
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Cara Skala
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur Ukur
Independen Pengtahuan tentang wabah Pertanyaan kuesioner mengenai kuesioner 1.Baik : ≥75% Ordinal
Pengetahuan COVID-19 Guna melawan adanya pengetahuan 12 pertanyaan. Kuesioner 2.Cukup-Kurang :
peningkatan kasus. Pengetahuan ini mengunakan skor dengan rentang ≤55-74%
terhadap cara penularan, gejala, skala likert 1-5 yang nilainya yaitu: tidak
akibat terpapar COVID-19 dan tahu : 1, kuurang tahu : 2, cukup tahu : 3,
pencegahan. tahu : 4, sangat tahu : 5.
Dependen Cemas merupakan reaksi yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner 1.Tidak cemas Ordinal
Tingkat emosional yang timbul oleh adalah terdiri dari 14 butir pertanyaan : <14
Kecemasan penyebab yang tidak spesifik yang Hamilton Rating Scale for Anxiety 2.Kecemasan
Tehadap dapat menimbulkan perasaan tidak (HARS). Kuesioner HARS terdiri dari ringan-
Wabah nyaman dan merasa terancam, yang 14 kelompok gejala kecemasan yang Kecemasan
COVID-19 diukur menggunakan Zung dijabarkan secara lebih spesifik. Sedang : 14-27
Selfrating Anxiety Scale (ZSAS). Kuesioner ini menggunakan skor dengan 3.Kecemasan
Ada lima tingkatan yaitu tidak rentang skala likert 0-4, 0= tidak ada Berat-Kecemasan
cemas, kecemasan ringan, sedang, gejala sama sekali, 1= satu gejala yang Berat Sekali: 28-
berat, berat sekali. ada, 2= sedang/separuh gejala yang ada, 56
3= berat/ lebih dari separuh gejala yang (HARS)
ada, 4= sangat berat semua gejala ada.
50
51
H. Pengumpulan Data
relevan dengan masalah yang penulis teliti, maka penulis menggunakan teknik
I. Pengolahan Data
1) yaitu kegiatan memeriksa dan meneliti kembali data yang diperoleh dari
hasil kuesioner dan wawancara, untuk mengetahui apakah data yang ada
Untuk setiap item pernyataan diberi skor satu sampai dengan lima dari hasil
J. Analisis Data
Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
berhubungan atau berkorelasi. Dalam penelitian ini, maka digunakan Uji Chi
hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah sewaktu. Dengan
demikian jika p value <0,05 maka hasil perhitungan secara statistik bermakna,
bila ≥0,05 tidak bermakna. Analisis data dilakukan dengan bantuan program
K. Jadwal Penelitian
HASIL PENELITIAN
Batam Kota, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Kecamatan Batam Kota
banyak terjadi kasus COVID-19 dan Perumahan Cendana Tahap I Batam Kota
adalah salah satunya. Terdapat 7 kasus warga Cendana yang terifeksi COVID-
01, RT 02, RT 03, dan RT 04. Berbatasan dengan Cendana Tahap 2 dan
B. Hasil Penelitian
53
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden
kelamin perempuan.
54
Berdasarkan hasil penelitian tentang distribusi frekuensi pendidikan
akhir Diploma/Sarjana.
55
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 86 responden, didapatkan
2. Analisis Univarit
dibawah ini:
56
Kurang. Sehingga distribusi frekuensi tingkat pengetahun di paparkan
dibawah ini:
57
Sedang, Cemas Berat, Cemas Berat Sekali. Tetapi karena
sebagai berikut:
(55,8) yang memiliki tingkat kecemasan ringan sampai dengan tingkat kecemasan
sedang, dan 18 responden (18,6%) yang memiliki tingkat kecemasan berat sampai
3. Analisis Bivariat
58
Tabel 4.9 Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat
f % f % f % f % f % f %
Baik 16 39,0 13 31,7 7 17,1 4 9,8 1 2,4 41 100
Cukup 4 13,3 11 36,7 7 23,3 5 16,7 3 10,0 30 100 0,135
Kurang 2 13,3 4 26,7 6 40,0 3 20,0 0 0,0 15 100
Total 22 25,6 28 32,6 20 23,3 12 14,0 4 4,7 86 100
Berdasarkan tabel 4.9 pada awalnya peneliti membagi data dalam
terbagi 3 dan 5 kategori yaitu: Baik, Cukup, Kurang dan Tidak Cemas,
Cemas Ringan, Cemas Sedang Cemas Berat, Cemas Berat Sekali. Tetapi
dalam tabel menjadi 2x3 yaitu: Baik, Cukup-Kurang dan Tidak Cemas,
berikut:
59
Tabel 4.10 Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat
60
Hasil analisis diperoleh angka p-value 0,019, karena nilai p-value
lebih kecil dari 0,05 maka keputusan uji adalah H 0 ditolak dan Ha
61
BAB V
PEMBAHASAN
laki-laki dewasa mempunyai mental yang kuat terhadap sesuatu hal yang
2004).
perkembangan mental pada seseorang akan semakin baik. Tetapi pada umur
62
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.3 terhadap 86 responden,
memiliki respon adaptasi yang lebih baik karena respon yang diberikan
stimulus. (Feist,2009).
63
B. Analisis Univariat
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang
64
dipahami dan diinternalisasi. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi
memiliki respon adaptasi yang lebih baik karena respon yang diberikan
penularan virus tersebut (Law, Leung, & Xu, 2020). Dengan memiliki
65
pencegahan penularan COVID-19 dengan prevalensi mencapai 99%
sekali.
bertemu dengan orang lain dan muncul curiga orang lain dapat
yang terjadi adalah khawatir, gelisah, panik, takut mati, takut kehilangan
kencang, nafas sesak, pendek dan berat, mual, kembung, diare, sakit
kepala, pusing, kulit terasa gatal, kesemutan, otot otot terasa tegang, dan
sulit tidur yang berlangsung selama dua minggu atau lebih. (Kementerian
Kesehatan RI 2020).
66
tingkat kecemasan sedang dengan prosentase 55,8%. masyarakat
(8,3%).
oleh Fitria & Ifdil (2020) yang berjudul Kecemasan remaja pada masa
rendah sebesar 2,1%, kategori sedang 43,9% dan kategori tinggi 54%.
54% berada pada kategori tinggi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan
pandemi covid-19 ini (Purwanto et al., 2020). Yang ada pada pikiran
67
Windarti, 2020), yang apabila seseorang terinfeksi virus ini sulit untuk
C. Analisis Bivariat
68
tingkat pengetahuan cukup sampai dengan tingkat pengetahuan
lebih kecil dari 0,05 maka keputusan uji adalah H0 ditolak dan Ha
ringan.
tergolong lemah.
69
psikofisiologis yang timbul sebagai antisipasi bahaya yang tidak nyata
stresor berat pada kasus ini, dan selama masa krisis, kecemasan
D. Keterbatasan Penelitian
70
2. Keterbatasan kenyamanan komunikasi dan meminta kesediaan
BAB VI
A. Kesimpulan
cemas berat 14.0%, dan dengan tingkat kecemasan cemas berat sekali 4.7%.
71
B. Saran
1. Bagi Responden
2. Bagi Institusi
penelitian selanjutnya.
72
DAFTAR PUSTAKA
Didik Haryadi Santoso; Awan Santosa. 2020. Covid-19 Dalam Ragam Tinjauan
Perspektif.
Diferiansyah, Okta, Tendry Septa, and Rika Lisiswanti. 2016. “Gangguan Cemas
Fadli, Fadli, Safruddin Safruddin, Andi Sastria Ahmad, Sumbara Sumbara, and
Fitria, Linda, and Ifdil Ifdil. 2020. “Kecemasan Remaja Pada Masa Pandemi
Surakarta.”
Pengertian.” 8–29.
73
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020.” Germas 1–64.
2019.
Organization, World Health. 2020. “Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan
Patrick Hutagalung Pegaruh Dan Dampak Dari Virus Corona ( Covid-19 ).”
1–15.
Shadiqi, Muhammad Abdan, Rima Harianti, and Khaerullah Fadhli Arasy Hasan.
Shadiqi, Muhammad Abdan, Rima Hariat, Khaerullah Fadhli Arasy Hasan, Noor
I’anah, and Wita Al Istiqomah. 2020. “Jurnal Psikologi Sosial : Panic Buying
74
Susilo, Adityo, Cleopas Martin Rumende, Ceva Wicaksono Pitoyo, Widayat
Gurmeet Singh, Leonard Nainggolan, Erni Juwita Nelwan, Lie Khie Chen,
Firda Annisa, Cynthia Olivia Maurine Jasirwan, and Evy Yunihastuti. 2020.
https://ddc.moph.go.th/viralpneumonia/eng/index.php.
Paramita, S., Mulawarman, U., Isnuwardana, R., Mulawarman, U., Rahmadi, A.,
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.15745.07520.
Wulandari, A., Rahman, F., Pujianti, N., Sari, A. R., Laily, N., Anggraini, L.,
Muddin, F. I., Ridwan, A. M., Anhar, V. Y., Azmiyannoor, M., & Prasetio,
75
https://doi.org/10.26714/jkmi.15.1.2020.42-46.
Setiawan, H., Suhanda, Sopatilah, E., Rahmat, G., Wijaya, D. D., & Ariyanto, H.
https://www.worldometers.info/coronavirus/
Wu, Y., Chen, C., & Chan, Y. (2020). The outbreak of COVID-19 : An
https://doi.org/10.1097/JCMA. 0000000000000270
Kessler RC, Berglund P, Demler O, Jin R,Merikangas KR, Walters EE. Lifetime
62(6):593-602.
76
Mukaromah, V. F. (2020). WHO gunakan istilah physical distancing, ini bedanya
https://www.kompas.com/tren/read/2020/ 04/01/061500965/who-gunakan-
2020.
Masrul, M., Tasnim, J. S., Daud Oris Krianto Sulaiman, C. P., Purnomo, A.,
Menulis.
77
LAMPIRAN 1
78
LAMPIRAN 2
79
LAMPIRAN 3
80
LAMPIRAN 4
81
LAMPIRAN 5
82
83
LAMPIRAN 6
INFORMED CONCENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Responden :
Umur :
Alamat :
NPM : 61117108
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Batam, 2021
84
Peneliti Responden
LAMPIRAN 7
KUESIONER PENELITIAN
Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin : (1) Laki-laki (2) Perempuan
4. Pendidikan terakhir :
5. Pekerjaan :
TT : Tidak Tahu
KT : Kurang Tahu
CT : Cukup Tahu
T : Tahu
ST : Sangat Tahu
Jawaban
NO Pertanyaan
TT KT CT T ST
85
Apakah anda mengetahui bagaimana cara
2
penularan Covid-19?
Jumlah
86
Kuesioner
Keterangan:
1. Perasaan cemas
1) Cemas
2) firasat buruk
3) takut akan pikiran sendiri
4) mudah tersinggung
2. Ketegangan
87
1) merasa tegang
2) lesu
3) tidak bisa istirahat tenang
4) mudah terkejut
5) mudah menangis
6) gemetar
7) gelisah
3. Ketakutan
1) pada gelap
2) pada orang asing
3) ditinggal sendiri
4) pada binatang besar
5) pada keramaian lalu lintas
6) pada kerumunan orang banyak
4. Gangguan tidur
1) sukar tidur
2) terbangun malam hari
3) tidur tidak nyenyak
4) bangun dengan lesu
5) banyak mimpi-mimpi
6) mimpi buruk
7) mimpi menakutkan
5. Gannguan kecerdasan
1) sukar konsentrasi
2) daya ingat menurun
3) daya ingat buruk
6. Perasaan depresi
(murung)
88
1) hilangnya minat
2) berkurangnya kesenangan pada hobi
3) sedih
4) bangun dini hari
5) perasaan berubah-ubah sepanjang hari
8. Gejala somatik
(sensorik)
9. Gejala kardiovaskuler
89
10. Gejala respiratory
(pernapasan)
1) sulit menelan
2) perut melilit
3) gangguan pencernaan
4) nyeri sebelum dan sesudah makan
5) perasaan terbakar di perut
6) rasa penuh atau kembung
7) mual
8) muntah
9) buang air besar lembek
10) kehilangan berat badan
11) sukar buang air besar (konstipasi)
90
1) sering buang air kecil
2) tidak dapat menahan air seni
3) amenorrhoe (tidak haid)
4) menorrhagia (pendarahan haid berlebihan)
5) menjadi dingin (frigid)
6) ejakulasi praecocks
7) ereksi hilang
8) impotensi
1) mulut kering
2) muka merah
3) mudah berkeringat
4) pusing, sakit kepala
5) rambut-rambut berdiri
1) gelisah
2) tidak tenang
3) jari gemetar
4) kerut kening
5) muka tegang
6) tonus otot meningkat
7) napas pendek dan cepat
8) muka merah
91
Statistics
Pengetahuan Kecemasan
N Valid 86 86
Missing 0 0
LAMPIRAN 9
Frequency Table
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 41 47,7 47,7 47,7
Cukup-Kurang 45 52,3 52,3 100,0
Total 86 100,0 100,0
Kecemasan
92
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Cemas 22 25,6 25,6 25,6
Cemas Ringan-Cemas 48 55,8 55,8 81,4
Sedang
Cemas Berat-Cemas Berat 16 18,6 18,6 100,0
Sekali
Total 86 100,0 100,0
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 7,960a 2 ,019
Likelihood Ratio 8,176 2 ,017
Linear-by-Linear Association 6,985 93 1 ,008
N of Valid Cases 86
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 7,63.
LAMPIRAN 10
94
95