Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul
“Analisa dan Penanganan Dampak Covid-19 di Masyarakat”.
Penulis dalam penyusunan tugas ini, mendapatkan banyak pengarahan
dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak
lupa mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Ns. Mochamad Ari Fardiansyah, MAN Selaku Koordinator dan Dosen Stase
Keperawatan Komunitas dan Keluarga
2. Ns. Afrieani Deasy, MAN Selaku Dosen Stase Keperawatan Komunitas dan
Keluarga
3. Reini A, S.Kp., M.Kep Selaku Dosen Stase Keperawatan Komunitas dan
Keluarga
4. Ns. Tri Wahyuningsih, M.Kep Selaku Dosen Stase Keperawatan Komunitas
dan Keluarga
5. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Pendidikan Ners Tahap Profesi
angkatan 10 STIKes Budi Luhur cimahi tahun 2019 dan seluruh pihak yang
tidak dapat sebutkan satu persatu.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan
sebaik-baiknya. Namun demikian penulis menyadari bahwa masih ada
kekurangan. Oleh karena itu demi kesempurnaan, penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakannya.

Bandung, Mei 2020

Penulis

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pandemi yang saat ini terjadi yaitu peristiwa
menyebarnya penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19) di seluruh dunia.
Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi
nama SARS-CoV-2.Wabah ini pertama kali dideteksi di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan
sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11
bulan Maret 2020.
Berdasarkan data hingga Jumat (15/05/2020) malam, jumlah
kasus Covid-19 di dunia adalah sebanyak 4.543.044 orang terinfeksi (4,5
juta). Dari jumlah tersebut, 19.303.707 orang dilaporkan meninggal
dunia, dan1.712.883 pasien telah dinyatakan sembuh. Adapun kasus
terbanyak masih dicatatkan oleh Amerika Serikat dengan jumlah kasus
1.455.597, disusul Spanyol, Rusia, dan Inggris yang mengalami
penurunan jumlah kasus baru dalam beberapa hari terakhir. Sementara
untuk di Indonesia sendiri, pemerintah Indonesia mengumumkan
tambahan 490 kasus baru dan 33 kasus kematian di Indonesia. Jadi,
total kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi di Indonesia menjadi
sebanyak 16.496 kasus. Sementara, angka kematian yang terjadi adalah
sebanyak 1076 kasus. Jumlah pasien sembuh di Indonesia sebanyak
3.803 (Kompas.com 2020)

Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak


kejadian luar biasa mun- cul di Wuhan China, pada Desember 2019,
kemudian diberi nama Severe Acute Respi- ratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS- COV2), dan menyebabkan penyakit Corona-
virus Disease-2019 (COVID-19). COVID-19 termasuk dalam genus
dengan flor elliptic dan sering berbentuk pleomorfik, dan berdiameter 60-
140 nm. Virus ini secara genetik sangat berbeda dari virus SARS-CoV
dan MERS-CoV. Penelitian saat ini menunjuk- kan bahwa homologi
antara COVID-19 dan memiliki karakteristik DNA coronavirus pada
kelelawar-SARS yaitu dengan kemiripan lebih dari 85%. Ketika dikultur

2
pada vitro, COVID-19 dapat ditemukan dalam sel epitel pernapasan
manusia setelah 96 jam. Sementara itu untuk mengisolasi dan
mengkultur vero E6 dan Huh-7 garis sel dibutuh- kan waktu sekitar 6
hari.(Kemenkes,2020)

COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol


penderita dan melalui kontak langsung. Aerosol kemungkinan
ditransmisikan ketika orang memiliki kontak langsung dengan penderita
dalam jangka waktu yang terlalu lama. Konsentrasi aerosol di ruang
yang relatif tertutup akan semakin tinggi sehingga penularan akan
semakin mudah.
Menurut Bruce Beutler dan Jules Hoffmann, tubuh manusia dan
hewan memiliki mekanisme unik untuk menangkal berbagai patogen
berbahaya seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Mekanisme “penjaga
gerbang” dari sistem kekebalan tubuh. Respons imun punya fase
bawaan dan adaptif untuk menangkal patogen. Seperti dilansir dari
laman nature, patogen menginvasi tubuh lewat luka terbuka atau
mukosa. Karenanya untuk mencegah penularan COVID-19, kita diminta
rajin mencuci tangan dan menghindari memegang wajah.
Wabah COVID-19 saat ini telah menimbulkan begitu banyak
masalah, masalah utamanya adalah jumlah penderita yang trus
meningkat, permasalahan juga berkembang tidak hanya pada lingkup
kesehatan, namun juga masalah pendidikan, politik, ekonomi, social,
budaya, dan pertahanan-keamanan. Permasalahan menjadi kompleks
karena berbagai aspek ikut terdampak sehingga memerlukan berbagai
upaya penataan, penyesuaian, dan perubahan yang cukup bermakna.
Sejalan dengan prinsip kerja “pencegahan pada tingkat
pertama”, integrasi pencegahan dan pengendalian, pedoman ilmiah,
pegobatan tepat waktu, prinsip kerja, institusi-institusi terkait harus
diorganisasikan untuk merumuskan dan meningkatkan kerja dan solusi
teknologi dan menstandarisasi pencegahan dan pengendalian COVID-
19. Penguatan tindakan pencegahan dan pengendalian bersama,
meningkatkan komu- nikasi dan kerjasama inter dan antar departemen,
melakukan konsultasi rutin untuk menganalisis perkembangan epidemi
dan mendiskusikan kebijakan pencegahan dan pengendalian.

3
(Kemenkes,2020)
Beberapa simpulan diatas menggiring penulis untuk melakukan
analisis dampak covid-19 dan memberikan solusi untuk penanganan
dampak covid-19 pada masyarakat.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Menganalisis dan mencari solusi dampak covid-19 pada
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan pembuatan makalah literatur jurnal di
harapkan mahasiswa mampu :
a. Mendeskripsikan dampak Covid-19 pada masyarakat
b. Mencari solusi penanganan dampak Covid-19

C. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Sebagai masukan untuk pengembangan teori keperawatan
terutama teori mengenai konsep dampak dan penanganan Covid-19
terhadap masyarakat

2. Manfaat Praktisi
a. Masyarakat
Memberikan informasi agar mengetahui dampak serta
penanganan covid-19 sehingga akan mengurangi dampak negatif
dari covid -19.
b. Mahasiswa
Menambah wawasan mengenai dampak dan penanganan
covid 19
c. Rumah Sakit
Memaksimalkan upaya kuratif dalam mencegah penyebaran
dan mengurangi dampak yang timbul akibat covid-19 sehingga
mempercepat proses penyembuhan (Self-Healing)

4
d. Puskesmas
Mengembangkan upaya preventif yang akan diberikan
kepada masyarakat terkait dampak yang ditimbulkan dari covid-
19
e. Stikes Budi Luhur
Mengembangkan ilmu pengetahuan terkait dampak dan
penanganan penyakit menular akibat virus Covid-19

BAB 2
TINJAUAN TEORITIS

1. DEFINISI
Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah coronavirus jenis baru yang
dapat menyebabkan penyakit pernapasan mulai dari flu biasa hingga

5
penyakit yang lebih parah seperti pneumonia dan pada akhirnya dapat
menyebabkan kematian terutama pada kelompok yang rentan seperti
orang tua, ana-anak, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang
kurang adekuat.

2. ETIOLOGI
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri.
Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya,
seperti:
a. Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
b. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
c. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang
terkena percikan air liur pengidap virus corona.
d. Tinja atau feses (jarang terjadi)
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara
pasti. Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus
pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi
COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis
COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19
merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta,
kucing, dan kelelawar.
Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi
manusia dan menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok
kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke
manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia.

3. PATHOFISIOLOGI
Virus corona biasa ditemukan pada banyak spesies hewan, termasuk
kelelawar, unta, kucing, dan sapi.
1. COVID-19 adalah betacoronavirus, seperti MERS dan SARS,
yang semuanya berasal dari kelelawar.
2. Urutan dari pasien AS mirip dengan urutan yang awalnya
diposting Cina, menunjukkan kemungkinan munculnya tunggal
baru-baru ini dari reservoir hewan.

6
3. Ketika penyebaran dari orang-ke-orang telah terjadi seperti halnya
dengan MERS dan SARS, diperkirakan hal tersebut terjadi
terutama melalui droplet pernapasan yang dihasilkan ketika orang
yang terinfeksi bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan
patogen pernapasan lainnya menyebar.

4. Sebagian besar virus corona menginfeksi hewan, tetapi tidak pada


manusia; di masa depan, satu atau lebih dari virus corona ini
berpotensi berevolusi dan menyebar ke manusia, seperti yang
terjadi di masa lalu.

5. Banyak pasien memiliki kontak langsung atau tidak langsung


dengan Pasar Grosir Makanan Laut Wuhan Huanan yang diyakini
sebagai tempat asli pecahnya COVID-19.

6. Namun, transmisi COVID-19 dari ikan ke manusia tidak mungkin


terjadi.
COVID-19 dan coronavirus ikan seperti Beluga Whale CoV / SW1
termasuk dalam genera yang berbeda dan tampaknya memiliki
kisaran inang yang berbeda.

7. Karena pasar makanan laut pasar Wuhan juga menjual hewan


lain, inang alami COVID-19 menunggu untuk diidentifikasi.

8. Karena kemungkinan penularan dari hewan ke manusia, CoV


pada ternak dan hewan lain termasuk kelelawar dan hewan liar
yang dijual di pasar harus terus dipantau.

9. Selain itu, semakin banyak bukti menunjukkan virus COVID-19


yang baru menyebar melalui rute penularan dari manusia ke
manusia karena ada infeksi pada orang yang tidak mengunjungi
Wuhan tetapi memiliki kontak dekat dengan anggota keluarga
yang telah mengunjungi Wuhan dan terinfeksi.

4. MANIFESTASI KLINIS
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada
pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus

7
corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi.
Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
a. Hidung beringus.
b. Sakit kepala.
c. Batuk.
d. Sakit tenggorokan.
e. Demam.
f. Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat
menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi
bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang
mengakibatkan gejala seperti:
a. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap
pneumonia.
b. Batuk dengan lendir.
c. Sesak napas.
d. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu
tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru,
orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.

5. PENATALAKSANAAN PENUNJANG

Pada saat ini, pengujian diagnostik untuk COVID-19 hanya dapat


dilakukan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah, jika di
Amerika, ada yang namanya CDC (Center for Disease Control and
Prevention)

1. Untuk meningkatkan kemungkinan mendeteksi infeksi, CDC


merekomendasikan pengumpulan tiga jenis spesimen:
pernapasan bawah, pernapasan atas, dan spesimen serum untuk
pengujian.

8
2. CDC telah mengirimkan tim multidisiplin ke Washington, Illinois,
California, dan Arizona untuk membantu departemen kesehatan
dengan manajemen klinis, pelacakan kontak, dan komunikasi.

3. CDC telah mengembangkan tes Reaksi-Polymerase Chain


Reaction (rRT-PCR) real-time yang dapat mendiagnosis COVID-
19 dalam sampel serum pernapasan dari spesimen klinis.

4. Saat ini, pengujian untuk virus ini harus dilakukan di CDC, tetapi
dalam beberapa hari dan minggu mendatang, CDC akan berbagi
tes ini dengan mitra domestik dan internasional.

5. CDC mengunggah seluruh genom virus dari kelima kasus yang


dilaporkan di Amerika Serikat ke GenBank.

6. CDC juga menumbuhkan virus dalam kultur sel, yang diperlukan


untuk penelitian lebih lanjut, termasuk untuk karakterisasi genetik
tambahan.

6. PENATALAKSANAAN KLINIS
Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona.
Umumnya pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada
beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi
virus corona. Contohnya:
a. Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit,
demam, dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-
anak. Selain itu, jangan berikan obat batuk pada anak di bawah
empat tahun.
b. Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk
membantu meredakan sakit tenggorokan dan batuk.

c. Perbanyak istirahat.

d. Perbanyak asupan cairan tubuh.

e. Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah


hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat.

9
Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius,
seperti SARS, MERS, atau infeksi COVID-19, penanganannya akan
disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan kondisi pasien.
Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan
merujuk ke RS Rujukan yang telah ditunjuk oleh Dinkes (Dinas
Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan,
dokter akan melakukan:
a. Isolasi
b. Serial foto toraks sesuai indikasi.

c. Terapi simptomatik.

d. Terapi cairan.

e. Ventilator mekanik (bila gagal napas)

f. Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.

7. PENCEGAHAN INFEKSI CORONAVIRUS


Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus
corona. Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan
untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa
dilakukan:
a. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20
detik hingga bersih.
b. Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam
keadaan kotor atau belum dicuci.

c. Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang


sakit.

d. Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.

e. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering


digunakan.

10
f. Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu.
Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih.

g. Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.

h. Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika


mengalami gejala penyakit saluran napas.

8. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


a. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian pasien yang diduga COVID-19 harus mencakup:

1. Sejarah perjalanan. Penyedia layanan kesehatan harus


mendapatkan riwayat perjalanan yang terperinci untuk pasien
yang dievaluasi dengan demam dan penyakit pernapasan akut.
2. Pemeriksaan fisik. Pasien yang mengalami demam, batuk, dan
sesak napas dan yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan,
Cina baru-baru ini harus ditempatkan di bawah isolasi segera.

b. Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan data penilaian, diagnosis keperawatan utama untuk


pasien dengan COVID-19 adalah:

1. Infeksi yang berhubungan dengan kegagalan untuk


menghindari patogen akibat paparan COVID-19.
2. Pengetahuan yang kurang terkait dengan ketidaktahuan
dengan informasi penularan penyakit.

3. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju


metabolisme.

4. Gangguan pola pernapasan terkait dengan sesak napas.

5. Kecemasan terkait dengan etiologi penyakit yang tidak


diketahui.

11
c. Perencanaan dan Tujuan Perawatan

Berikut ini adalah tujuan perencanaan perawatan utama untuk


COVID-19:

1. Cegah penyebaran infeksi.


2. Pelajari lebih lanjut tentang penyakit dan penatalaksanaannya.

3. Tingkatkan suhu tubuh adekuat

4. Kembalikan pola pernapasannya kembali normal.

5. Kurangi kecemasan.

d. Intervensi Keperawatan

Di bawah ini adalah intervensi keperawatan untuk pasien yang


didiagnosis dengan COVID-19:

1. Pantau tanda-tanda vital. Pantau suhu pasien; infeksi


biasanya dimulai dengan suhu tinggi; pantau juga laju
pernapasan pasien karena sesak napas adalah gejala umum
lainnya.
2. Pantau saturasi O2. Pantau saturasi O2 pasien karena
gangguan pernapasan dapat menyebabkan hipoksia.

3. Pertahankan isolasi pernafasan. Simpan tisu di samping


tempat tidur pasien; buang sekresi dengan benar;
mengintruksikan pasien untuk menutup mulut saat batuk atau
bersin; menggunakan masker, dan menyarankan mereka
yang memasuki ruangan untuk memakai masker juga;
letakkan stiker pernapasan pada bagan, linen, dan
sebagainya.

4. Terapkan kebersihan tangan yang ketat. Ajari pasien dan


orang-orang untuk mencuci tangan setelah batuk untuk
mengurangi atau mencegah penularan virus.

12
5. Kelola hipertermia. Gunakan terapi yang tepat untuk suhu
tinggi untuk mempertahankan normotermia dan mengurangi
kebutuhan metabolisme.

6. Berikan penkes pada pasien dan keluarga. Berikan informasi


tentang penularan penyakit, pengujian diagnostik, proses
penyakit, komplikasi, dan perlindungan dari virus.

e. Evaluasi

Tujuan keperawatan terpenuhi sebagaimana dibuktikan oleh:

1. Pasien dapat mencegah penyebaran infeksi yang dibuktikan


dengan PHBS dan isolasi pernafasan adekuat.
2. Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan
penatalaksanaannya.

3. Pasien mampu meningkatkan level suhu tubuh yang adekuat.

4. Pasien mampu mengembalikan pola pernapasannya kembali


normal.

5. Pasien tidak terlihat cemas.

f. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi untuk pasien dengan COVID-19 meliputi:

1. Temuan individu, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi,


interaksi, sifat pertukaran sosial, spesifik perilaku individu.
2. Keyakinan budaya dan agama, dan harapan.

3. Paket perawatan.

4. Rencana pengajaran.

5. Tanggapan terhadap intervensi, pengajaran, dan tindakan yang


dilakukan.

13
6. Pencapaian atau kemajuan menuju hasil yang diinginkan.

14

Anda mungkin juga menyukai