I. LATAR BELAKANG
Coronavirus-19 (COVID) telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO,2020).
Coronavirus adalah zoonosis atau virus yang ditularkan antara hewan dan manusia. Coronavirus
Disease (COVID-19) adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS
dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan namun belum
terbukti menginfeksi manusia.Virus dan penyakit ini diketahui berawal di kota Wuhan, Cina
sejak Desember 2019. Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan
MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona.
Dengan latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia
panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga
mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.Per tanggal 13 Mei 2020, jumlah kasus
penyakit ini secara global mencapai angka 4,412,879 jiwa yang tersebar di 166 negara, termasuk
Indonesia (Worldometers.info). Kasus COVID-19 di Indonesia per tanggal 13 Mei 2020 sudah
mencapai Positif 15.43 Sembuh 3.287 Meninggal 1.028 (who.int).
Diberlakukannya Lockdown diberbagai negara besar seperti Amerika, Spanyol, Inggris,
India dan berbagai negara lain. Indonesia menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar), dimana kegiatan masyarakat dibatasi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Kegiatan yang dibatasi atau dihentikan sementara seperti kegiatan belajar mengajar dan bekerja,
moda transportasi, serta kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan.
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan
gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam,
batuk dan sesak napas. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
IV. METODE
Online Via Whatsapp & diskusi/tanya jawab
V. MEDIA
Flip Chart & Video Edukasi
VII. EVALUASI
a. Struktur :
1) Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
2) Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuat dalam Flipchart dan video edukasi
c. Hasil
1) Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan dapat berdiskusi
dengan baik melalui grup Whatsapp
X. REFERENSI:
https://www.merriam-webster.com/dictionary/COVID-19
MATERI PENYULUHAN
Covid-19 merupakan penyakit pernapasan ringan hingga berat yang disebabkan oleh
coronavirus (Coronavirus syndrome pernapasan akut 2 dari genus Betacoronavirus), ditularkan
terutama melalui kontak dengan bahan infeksius (seperti tetesan pernapasan) atau dengan benda
atau permukaan yang terkontaminasi oleh penyebabnya. virus, dan ditandai terutama oleh
demam, batuk, dan sesak napas dan dapat berkembang menjadi pneumonia dan gagal
pernapasan.
2. Orang tanpa gejala merupakan kontak erat dengan kasus positif COVID-19
1. Orang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam; atau gejala gangguan sistem
pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi
lokal;
1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38oC) atau riwayat
demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit
tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi
lokal;
2. Orang dengan demam (≥38oC) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel
COVID-19; 3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
d. Konfirmasi Pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif melalui
pemeriksaan PCR.
3. Karantina Kesehatan
Sesuai dengan Undang-undang No. 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan,
untuk mengurangi penyebaran suatu wabah perlu dilakukan Karantina Kesehatan,
termasuk Karantina Rumah, Pembatasan Sosial, Karantina Rumah Sakit, dan Karantina
Wilayah.
4. Jaga Jarak Fisik dan Pembatasan Sosial (Physical and Social Distancing)
Pembatasan sosial adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah.
Pembatasan sosial ini dilakukan oleh semua orang di wilayah yang diduga terinfeksi
penyakit. Pembatasan sosial berskala besar bertujuan untuk mencegah meluasnya
penyebaran penyakit di wilayah tertentu. Pembatasan sosial berskala besar paling
sedikit meliputi: meliburkan sekolah dan tempat kerja; pembatasan kegiatan
keagamaan; dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Selain itu,
pembatasan social juga dilakukan dengan meminta masyarakat untuk mengurangi
interaksi sosialnya dengan tetap tinggal di dalam rumah maupun pembatasan
penggunaan transportasi publik. Pembatasan sosial dalam hal ini adalah jaga jarak fisik
(physical distancing), yang dapat dilakukan dengan cara:
1. Dilarang berdekatan atau kontak fisik dengan orang mengatur jarak terdekat sekitar
1-2 meter, tidak bersalaman, tidak berpelukan dan berciuman.
2. Hindari penggunaan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan angkot) yang tidak
perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika berpergian.
3. Bekerja dari rumah, jika memungkinkan dan kantor memberlakukan ini.
4. Dilarang berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum.
5. Hindari berkumpul teman dan keluarga, termasuk berkunjung/bersilaturahmi tatap
muka dan menunda kegiatan bersama. Hubungi mereka dengan telepon, internet, dan
media sosial. 6. Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau
fasilitas lainnya.
7. Jika anda sakit, Dilarang mengunjungi orang tua/lanjut usia. Jika anda tinggal satu
rumah dengan mereka, maka hindari interaksi langsung dengan mereka. Semua orang
harus mengikuti ketentuan ini. Kami menghimbau untuk mengikuti petunjuk ini dengan
ketat dan membatasi tatap muka dengan teman dan keluarga, khususnya jika Anda:
1. Berusia 60 tahun keatas
2. Memilik penyakit komorbid (penyakit penyerta) seperti diabetes melitus,
hipertensi, kanker, asma dan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dll
3. Ibu hamil
Maka dari itu, kami meminta bantuan kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari sebagai responden
untuk memberikan waktu luangnya dalam mengisi kuesioner ini. Saya dapat menjamin bahwa
identitas responden dan data yang diisi akan dirahasiakan dan hanya digunakan sebagai
kepentingan yang sedang saya lakukan dalam Praktik Kesehatan Matra.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
1. Identitas Responden
a. Nama
b. Usia
c. Jenis Kelamin
d. Pendidikan Terakhir
e. Pekerjaan
f. Agama
g. Domisili
h. Nama Kepala Keluarga
i. No. Hp (WhatssApp)
2. Pengkajian klinis
a. Saat ini bapak/ibu/anggota keluarga sedang merasakan demam/pernah demam 1-14 hari
terakhir? (ya/tidak)
g. Apakah bapak/ibu/anggota keluarga memiliki riwayat paparan factor resiko berikut dalam
14 hari terakhir? (boleh pilih lebih dari 1)
-Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien yang
terkonfirmasi atau odp (terduga) terkena covid-19?
1) Saya menganggap orang yang tidak menunjukkan gejala berarti bebas covid-19
2) Saya menganggap orang yang tidak menunjukkan gejala ada kemungkinan positif
terinfeksi covid-19
3) Saya tidak tahu
1) Orang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala
seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk atau dengan Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) yang membutuhkan perawatan rumah sakit dan memliki riwayat
berpergian atau berkontak langsung dengan kasus positif covid-19.
2) Orang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit
tenggorokan/batuk dan memiliki riwayat berpergian atau kontak langsung dengan
kasus positif covid-19.
3) Saya tidak tahu