Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK PROFESI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.

A
DENGAN HIPERTENSI & DIABETES MELLITUS TANGGAL 26-30 OKTOBER 2020 DI RT 03
RW 03 KELURAHAN TAMANSARI KECAMATAN SETU KABUPATEN BEKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Keperawatan Keluarga


Disusun Oleh :

Siti Hidayatun Nazza D.


2010721037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN TAHAP 1
I. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn.A
Tanggal Lahir/ Usia : 11 Agustus 1983/ 37 tahun
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : Kampung Awirarangan RT.003/rw 003 Kelurahan
Tamansari Kecamatan Setu Bekasi
b. Komposisi Keluarga:

Usia Status Imunisasi


Hub
Nama JK Pekerjaa Pendidika
dg BC Poli DP Hepatiti Campa
n n
G o T s k
KK
Abidin A L KK 52t PNS S2 √ √ √ √ √
h
Siti M. P Istri 38t Guru S1 √ √ √ √ √
h
M. L Ana 18t Pelaja SMA √ √ √ √ √
Rahmatan k h r

Genogram Keluarga:

Keterangan Genogram:
c. Tipe keluarga : Keluarga inti, terdiri dari suami, istri dan 1 orang anak.
d. Suku bangsa : Sunda
e. Agama : Islam
f. Status sosial ekonomi keluarga : penghasilan keluarga Tn. D lebih dari UMR.
g. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. D biasanya menghabiskan waktu senggang bersama keluarga dengan menonton
televisi. Biasanya pada masa normal (tidak saat pandemi), keluarga Tn. D rutin
makan diluar ataupun mengunjungi tempat wisata satu bulan sekali dan berkunjung
kerumah saudara sebulan sekali.

II. Riwayat dan Tugas Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat ini yaitu keluarga dengan anak usia remaja,
karena anak pertama Tn. A berusia 18 tahun. Dengan tugas perkembangan:

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan terhadap remaja,
memelihara komunikasi terbuka, mempersiapkan perubahan sistem peran dan
peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap dan tugas perkembangan keluarga sampai saat ini adalah
memelihara komunikasi terbuka karena An.M tiggal di pesantren sehingga
komunikasi hanya dilakukan ketika pulang kerumah.
3. Riwayat keluarga inti
a. Tn. A saat ini menderita hipertensi dan DM sudah 5 tahun, tekanan darah
terakhir 160/100 mmHg, saat ini Tn. A mengeluh tengkuk berat dan sakit kepala.
Tn. D juga mempunyai masalah sering pipis pada malam hari & terus merasa
lapar ketika siang hari. Tetapi Tn.A tetap menyukai makan manis & minum obat
DM hanya ketika merasa tidak enak badan saja.
b. Ny. Y saat ini tidak mempunyai keluhan. Namun, Ny. Y memiliki riwayat
penyakit asam urat. Ny. Y terkadang merasa pegal – pegal badannya saat terlalu
banyak aktivitas maupun ketika terlalu banyak mengonsumsi jengkol &
melinjo.
c. Anak pertama Tn. A yaitu An. M tidak mempunyai keluhan . Namun, pernah
memiliki riwayat merokok ketika pulamg kerumah.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu dari Tn.D memiliki penyakit hipertensi, sedangkan ayah dari Ny.Y memiliki
penyakit Diabetes Mellitus.

III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah (sertakan denah rumah)
a. Status rumah yang ditempati adalah milik sendiri..
b. Kondisi rumah
1) Kondisi bangunan yang ditempati baik
2) Penerangannya baik
3) Kebersihannya rumah baik, tetapi sedikit berantakan karena adanya anak-
anak di dalam rumah
4) Ventilasinya terbuka
5) Lantai rumah terbuat dari semen dan keramik
6) Sumber air bersih dari PDAM
7) Sumber air minum dari air minum isi ulang
8) Terdapat pembuangan air limbah
9) Ruang gerak >5m2
c. Denah rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Antara rumah yang satu dengan rumah yang lain, jaraknya jarang – jarang. Kurang
lebih jaraknya sekitar 3 meter setiap rumah. Sekitar rumah dikelilingi kebun yang
ditanami berbagai jenis buah – buahan seperti mangga, jambu & rambutan.
Hubungan keluarga Tn.A dengan tetangga berjalan dengan baik. Ny.S sering
mengikuti pengajian tiap seminggu sekali. Tipe komunitas yang berada di sekitar
tempat tinggal sifatnya heterogen yaitu berasal dari suku yang beraneka ragam
dan kelas sosialnya rata-rata menengah. Fasilitas ekonomi yang berada di sekitar
rumah Tn.A, terdapat warung, toko/ruko & beberapa pabrik. Lembaga kesehatan
yang tersedia di dekat rumah terdapat klinik & puskesmas. Lembaga pelayanan
sosial yang tersedia ada posyandu dan kantor RW. Akses terhadap sekolah cukup
dekat dan bisa ditempuh dengan jalan kaki. Biasanya warga berpergian
menggunakan kendaraan pribadinya seperti motor atau mobil. Insiden kriminal di
lingkungan rumah Tn.A jarang terjadi karena setiap harinya dijalankan ronda di
lingkungan perumahan Tn.A. Namun, pernah terjadi 3 bulan lalu dikarenakan
petugas ronda sedang berhalangan hadir & tidak digantikan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A merupakan pendatang baru yang baru pindah 2 tahun yang lalu.
Keluarga Tn.A tinggal di Kampung Awirarangan RT 03 RW 03 dari tahun 2018
sampai sekarang. Sebelumnya keluarga tinggal di Komp.Depkes II Jatibening
Bekasi pada tahun 1992 - 2018.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. A sering mengikuti kegiatan sosialdi lingkungan sekitar rumahnya.
Ny.S sering mengikuti pengajian yang diadakan oleh ibu ketua RT. Ny.Y juga
mengikuti arisan dan perkumpulan ibu PKK. Selain itu, Ny.S merupakan guru
mengaji yang diadakan dirumahnya setiap sore. Anak-anak Tn.A rutin mengikuti
pengajian di lingkungan rumahnya bersama dengan anak-anak lainnya.
Sedangkan Tn.A jarang mengikuti kegiatan dikarenakan sibuk bekerja, sehingga
jarang bisa mengikuti kegiatan sosial di lingkungan rumahnya. Namun terkadang
Tn.A membantu kegiatan kerja bakti di lingkungannya..
5. Jaringan/ social support keluarga

Biasanya saat keluarga Tn.D dalam masalah atau membutuhkan bantuan, pihak
yang menolong adalah tetangga yang ada di sekitar rumah, selain itu teman
dekatnya juga suka membantu. Bantuan yang didapatkan berupa material maupun
moril.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga Tn. A dilakukan secara terbuka. Bahasa yang
digunakan sehari-hari Bahasa Indonesia. Frekuensi komunikasi antar anggota
keluarga cukup baik. Tetapi antara anak-anak dan Tn.A jarang terjadi komunikasi
karena Tn.A sangat sibuk dengan pekerjaannya, saat pulang ke rumah Tn.A hanya
beristirahat & menjadi imat sholat magrib & isya. Namun Tn.A selalu meluangkan
waktu untuk keluarganya pada hari libur.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengendali keluarga adalah Tn. A sebagai kepala keluarga, pengambil keputusan
adalah Tn. A dengan persetujuan Ny.S sebagai istri.
3. Struktur peran
a. Tn.A : berperan sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab
pada keluarganya, mencari nafkah untuk pemenuhan kebutuhan keluarga.
Selain itu Tn.A juga berperan sebagai pendidik anak, pembimbing &
penasihat bila An.M melakukan kesalahan. Tn.A juga berperan sebagai
koordinator keluarga, dan dominator dalam keluarganya.
b. Ny.S : berperan sebagai pengurus rumah tangga dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mencuci, dan merawat anak. Selain
itu Ny.Y juga berperan sebagai pengharmonis, pendamai dan penghubung
dalam keluarga. Sebagai istri, Ny.Y menghormati dan berbakti kepada suami
dalam memenuhi kebutuhan seksual suami.
c. An.M : berperan sebagai pelajar yang tekun terhadap pelajarannya. Di
pesantren An.M menjalankan tugas perannya dengan baik & mendapat
peringkat 10 besar dalam kelasnya.
4. Nilai dan norma
Nilai dan norma keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan
norma di lingkungannya. Keluarga berinteraksi baik dengan masyarakat dan
menerapkan norma-norma keluarga, tata krama dalam berinteraksi dan saling
menghargai pendapat, masukan serta saran antar sesama. Dalam norma
kesehatan, Tn.A dan Ny.S menyakini tentang nilai-nilai yang berhubungan
dengan kesehatan yang ada di masyarakat. Tn.A mengatakan jika anggota
keluarganya sakit, keluarga biasanya menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada seperti klinik yang dekat dengan rumah. Dan jika sakitnya masih ringan,
Tn.A biasanya memberikan obat dari apotik.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif keluarga (kedekatan, penghargaan, ikatan dan pengenalan) Keluarga
saling memberikan kasih sayang dan perhatian. Tn. A selalu mendukung apa yang
dilakukan anggota keluarga yang lain selama dalam batas kewajaran dan tidak
melanggar etika dan sopan santun, diterapkan demokratis dalam mengatasi
permasalahan keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Tn. A mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada
keluarganya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan bersikap ramah, sopan
dan santun terhadap sekitar dan juga jika ada kewajiban dalam bermasyarakat harus
ikut serta, misalnya jika ada pengajian dan kerja bakti.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Pola makan
Keluarga Tn.A biasanya makan 3x sehari, saat pagi hari saat Ny.S tidak sempat
masak, mereka terbiasa membeli sarapan di luar, seperti bubur ayam, ketoprak,
lontong, nasi uduk, dll. Saat siang dan malam hari makan nasi, sayur, lauk
seperti ayam/ikan/tempe/tahu. Keluarga Tn.A juga rutin mengkonsumsi buah-
buahan setiap harinya, seperti mangga & jambu .
b. Pola istirahat/ tidur
Tn. A dan Ny.S mempunyai masalah pada pola tidur, Tn. A sering terbangun
di mlam hari untuk BAK & merasa lapar. Ny.S sering terbangun juga untuk
menyiapkan makanannya.

c. Pola aktivitas

Tn.A berangkat kerja pada pukul 06.00-17.00 , sedangkan Ny.S melakukan


aktivitas dirumah seperti memasak & mencuci. Pada sore hari pkl 16.00 Ny.S
mengajar mengaji anak - anak di sekitar rumah hingga pkl 18.00
c. Pola eliminasi
Keluhan yang dirasakan pada Tn.A. BAK 6-10x/hari, BAB 1x/hari biasanya
saat pagi hari. Pola BAK Ny.S normal sekitar 4-5x/hari dan BAB 1x/hari.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi karena Ny.S sudah
memasuki usia menopause sejak 1 tahun lalu. Tn.A juga sudah merasa cukup
dengan memiliki 1 anak.
5. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga Tn.A lebih dari UMR. Keluarga mengatakan kebutuhan
primer, seperti sangan, papan dan pandang sudah terpenuhi dengan bai. Begitu juga
kebutuhan sekunder juga sudah cukup terpenuhi. Hal ini terlihat dari fasilitas rumah
yang dimiliki seperti adanya kipas angin, AC, TV, kulkas, dan rice cooker.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek
Tn. A mengatakan bahwa masalah keluarganya untuk jangka pendek ini adalah
masalah kesehatan dirinya & komunikasi dengan An.M dikarenakan sejak covid
19 pihak pesantren tidak memperbolehkan keluarga menjenguk ke pesantren
Ny.S juga merasa belum cukup puas berinteraksi dengan anaknya dan merasa
rindu sekali.
2. Stressor jangka Panjang
Untuk jangka Panjang, keluarga Tn.A lebih mementingkan masa depan anak
mereka.
3. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Jika ada masalah, keluarga lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan
memperbanyak ibadah. Tn.A mengatakan biasanya bercerita kepada Ibu Tn. A
namun setelah beliau meninggal 5 tahun lalu Tn.A sering bercerita kepada Ny.S
sebagai istrinya

4. Strategi koping fungsional

Menurut Tn. A, anggota keluarganya mengatasi masalah yang dihadapi dengan


musyawarah antar anggota keluarga.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam beradaptasi dengan masalah yang ada keluarga menggunakan adaptasi
yang positif. Karena keluarga menyadari jika menggunakan kekerasan dalam
menyelesaikan masalah tidak akan dapat menyelesaikan masalah justru akan
semakain berlarut-larut dan semakin rumit

VII. Harapan Keluarga


Tn.A dan keluarga berharap setelah mendapatkan asuhan keperawatan keluarga, Tn.A
dan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarganya, mampu merawat
anggota keluarganya saat ada yang sakit, dan status kesehatan keluarganya dapat
membaik.
VIII. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Tn.D Ny.Y An.Fa An.Fz


Tingkat kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis
BB, TB BB=70 kg, TB=170 cm BB=55 kg, TB=155 cm BB=25 kg, TB=120 cm BB=15 kg, TB=105 cm
Tanda – Tanda Vital TD : 160/100 mmHg TD : 100/80 mmHg Suhu : 36,30 C Suhu : 36,50 C
Suhu : 36,50 C Suhu : 36,60 C RR : 20 kali/menit RR : 18 kali/menit
RR : 23 kali/menit RR : 23 kali/menit N : 78 kali/menit N : 72 kali/menit
N : 84 kali/menit N : 80 kali/menit
Kepala Rambut hitam, kulit kepala Rambut hitam, kulit kepala Rambut hitam, kulit kepala Rambut hitam, kulit kepala
bersih, tidak ada benjolan bersih, tidak ada benjolan bersih, tidak ada benjolan bersih, tidak ada benjolan
Mata Tidak anemis, simetris, Tidak anemis, simetris, Tidak anemis, simetris, Tidak anemis, simetris,
penglihatan rabun jauh penglihatan normal penglihatan normal penglihatan normal
Hidung Simetris, tidak ada sekret, Simetris, tidak ada sekret, Simetris, terdapat sekret, Simetris, tidak ada sekret,
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
Telinga Simetris, bersih, tidak ada Simetris, bersih, tidak ada Simetris, bersih, tidak ada Simetris, bersih, tidak ada
cairan dari telinga cairan dari telinga cairan dari telinga cairan dari telinga
Mulut dan gigi Mukosa lembab, tidak ada Mukosa lembab, tidak ada Mukosa lembab, tidak ada Mukosa lembab, tidak ada
stomatitis stomatitis stomatitis stomatitis
Gigi bersih, tidak ada Gigi bersih, tidak ada Gigi bersih, tidak ada Gigi bersih, tidak ada
lubang lubang lubang lubang
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, Tidak ada kelenjar limfe, Tidak ada kelenjar limfe, Tidak ada kelenjar limfe, Tidak ada
benjolan benjolan benjolan benjolan
Dada/thorak Bunyi jantung dan paru Bunyi jantung dan paru Bunyi jantung dan paru Bunyi jantung dan paru
normal (vesikuler), tidak normal (vesikuler), tidak normal (vesikuler), tidak normal (vesikuler), tidak
ada penggunaan otot bantu ada penggunaan otot bantu ada penggunaan otot bantu ada penggunaan otot bantu
napas, tidak ada nyeri, napas, tidak ada nyeri, napas, tidak ada nyeri, napas, tidak ada nyeri,
tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan,
Abdomen Datar, tidak ada nyeri Datar, tidak ada nyeri Datar, tidak ada nyeri Datar, tidak ada nyeri
Punggung Tidak ada nyeri, tidak ada Tidak ada nyeri, tidak ada Tidak ada nyeri, tidak ada Tidak ada nyeri, tidak ada
benjolan benjolan benjolan benjolan
Kulit Warna kemerahan, turgor Warna kemerahan, turgor Warna kemerahan, turgor Warna kemerahan, turgor
kulit baik, mukosa lembab kulit baik, mukosa lembab kulit baik, mukosa lembab kulit baik, mukosa lembab
Ekstremitas atas Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan,
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
Ekstremitas bawah Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan,
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
Pemeriksaan - - - -
penunjang
PENGKAJIAN TAHAP 2
I. Mengenal Masalah
1. Pengertian
Keluarga Tn.A mengatakan tidak terlalu memahami penyakit Hipertensi & DM.
Tn.A mengatakan ketika berobat ke dokter hanya diberikan obat saja. Namun Tn.A hanya
meminum obatnya ketika merasa sakit saja. Tn.A juga menyukai makanan olahan daging
merah seperti sate kambing & sop kambing. Ny.S sering memberitahu Tn.A mengenai
makanan tersebut namun tetap tidak dihiraukan.
2. Penyebab
Keluarga Tn.A mengatakan kurang mengetahui tentang penyebab dan faktor risiko
dari hipertensi yang diderita oleh Tn.A.
3. Tanda dan gejala
Keluarga Tn.A mengatakan belum mengetahui tanda gejala dari hipertensi dan
DM.

4. Identifikasi tingkat keseriusan masalah pada keluarga

Keluarga Tn.A menganggap bahwa hipertensi & DM merupakan penyakit yang


serius dan harus ditangani, namun keluarga Tn.A kurang memahami cara
penanganan yang tepat. Tn. A juga sering merasa tidak mampu menghindari
makanan yang dapat memicu penyakit tersebut

II. Mengambil Keputusan


1. Akibat
Saat ini Tn.A mengeluh tengkuk berat dan sakit kepala, tekanan darah terakhir
Tn.A adalah 160/100 mmHg. GDS terakhir Tn.A adalah 346 g/dl

2. Keputusan keluarga
Jika sedang merasakan sakit kepala, keluarga Tn.A memberikan Tn.A obat herbal
habbatussauda untuk mengurangi sakit kepala. Jika sakit berlanjut, keluarga Tn.A
segera membawa Tn.A ke klinik terdekat.
III. Melakukan Perawatan Sederhana
1. Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan keluarga
Untuk mengatasi sakit kepala yang dirasakan Tn.A, biasanya keluarga Tn.A hanya
memberikan obat herbal habbatussauda
2. Cara-cara pencegahan
Untuk mencegah penyakit-penyakit, biasanya keluarga Tn.A rutin mengkonsumsi
madu & propolis untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

IV. Modifikasi Lingkungan


1. Lingkungan Fisik
Keluarga Tn.A mengatakan masih memasak dengan menggunakan bahan
penyedap rasa dan tinggi garam. Keluarga Tn.A juga masih sering mengonsumsi
kopi dengan gula yang banyak. Tn.A juga masih suka makan olahan daging merah
seperti sate & sop kambing.

Keluarga Tn.A mengatakan masih sulit mengontrol makanan atau minuman yang
dikonsumsi Tn.A, karena Tn.A suka minum kopi dan makan makan olahan daging
merah seperti sate & sop kambing.

2. Lingkungan Psikologis

Tn.A mengatakan sulit untuk mengontrol stress yang dirasakan, sehingga sering
kali berdampak pada sakit kepala dan tekanan darah tinggi disertai keluhan sering
BAK di malam hari.

V. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan


1. Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi keluarga
Keluarga Tn.A biasanya membawa keluarganya yang sakit untuk berobat ke klinik
terdekat, atau ke RS Kartika yang terdapat di dekat rumah.
2. Frekuensi kunjungan
Keluarga Tn.A biasanya mengunjungi fasilitas kesehatan hanya jika ada anggota
keluarganya yang sakit, namun hal ini sangat jarang. Jika gejala yang dirasakan
ringan biasanya keluarga Tn.A hanya memberikan obat yang dibeli dari apotek.
DATA FOKUS

Data Subjektif Data Objektif


1. Tn.A mengatakan tidak terlalu memahami 1. TTV Tn.A
hipertensi. a. TD : 160/100 mmHg
2. Tn.A mengatakan ketika berobat ke dokter b. Suhu : 36,90 C
hanya diberikan obat saja. Namun Tn.A c. RR : 23 kali/menit
hanya meminum obatnya ketika merasa d. N : 85 kali/menit
sakit saja. e. GDS : 365g/dl
3. Jika sedang merasakan sakit kepala, Tn.A 2. Tn.A terlihat memegangi
mengatakan ia hanya meminum obat herbal tengkuknya dan meringis
habbatussauda 3. Pengkajian PQRST
4. Tn.A mengatakan memiliki riwayat P: hipertensi
penyakit hipertensi dari Ibunya & Q: seperti tertindih beban berat
penyakit DM dari ayahnya R: kepala dan tengkuk
5. Tn.A mengeluh tengkuk berat dan sakit S: skala 5
kepala T: nyeri hilang timbul, nyeri timbul
6. Tn.A mengatakan sering terbangun malam ketika kelelahan dan banyak pikiran
hari untuk BAK & makan 4.
7. Tn.A mengatakan belakangan ini sering
stress dengan pekerjaannya.
8. Keluarga Tn.A mengatakan masih memasak
dengan menggunakan bahan penyedap rasa
dan tinggi garam.
9. Tn.A mengatakan sering masih sulit
mengontrol makanan olahan daging merah
seperti sate & sop kambing.
10. Tn.A mengatakan sering masih sulit
mengontrol minuman yang dikonsumsi
karena Tn.A suka minum kopi 2x/hari saat
pagi & sore hari

Anda mungkin juga menyukai