DENGAN TENSION PNEUMOTHORAX Siti Hidayatun Nazza D. 1610711037 TENSION PNEUMOTORAKS
Seorang laki-laki berusia 57 tahun dibawa ke IGD
dengan keluhan sesak napas dan nyeri dada. Hasil pemeriksaan diperoleh tampak memar di dada sebelah kanan, riwayat kecelakaan lalu lintas, jugularis vena distention meningkat, perkusi thoraks sebelah kanan hipersonor, pengembangan dinding dada tidak simetris, tampak sesak napas bertambah, dan defiasi trakea ke sebelah kiri. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 125 x/menit, pernapasan 32 x/menit, dan CRT 4 detik. Pasien tampak nyaman dengan posisi orthopneu. DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Pasien mengeluh sesak napas 1. Tekanan darah 110/70 mmHg 2. Pasien mengatakan nyeri pada 2. Nadi 125 x/menit bagian dada 3. Pernapasan 32 x/menit 3. Riwayat kecelakaan lalu lintas 4. CRT 4 detik 5. Pasien tampak nyaman dengan posisi orthopneu 6. Tampak memar di dada sebelah kanan 7. Jugularis vena distention meningkat 8. Perkusi thoraks sebelah kanan hipersonor 9. Pengembangan dinding dada tidak simetris 10. Tampak sesak napas bertambah, dan 11. Defiasi trakea ke sebelah kiri ANALISA DATA NO. DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI 1. Airway Setelah dilakukan pemeriksaan, jalan nafas pasien bebas tanpa sumbatan ataupun gangguan. 2. Breathing Ketidakefektif Deformitas DS: an Pola dinding 1. Pasien mengeluh sesak napas Napas dada, Data Tambahan : (00032) Hiperventila (Hal. 243) si dengan DO: batasan 1. Pernapasan 32 x/menit karakteristi 2. Perkusi thoraks sebelah kanan hipersonor k : dipsneu, 3. Pengembangan dinding dada tidak simetris takipneu 4. Tampak sesak napas bertambah (RR 32 5. Defiasi trakea ke sebelah kiri x/menit) dan 6. Auskultasi: tidak ada suara napas pada penggunaan paru sebelah kanan otot bantu 7. Data Tambahan : pernapasan 8. Penggunaan otot bantu pernapasan ANALISA DATA NO. DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
3. Circulation Penurunan Perubahan
DS : Curah Jantung preload, 1. Pasien mengatakan (00029) perubahan nyeri pada bagian dada (Hal. 244) frekuensi atau DO : irama jantung 1. Tekanan darah 110/70 dengan batasan mmHg karakteristik : 2. Nadi 125 x/menit Jugularis vena 3. CRT 4 detik distention 4. Tampak memar di dada meningkat, sebelah kanan takikardi 5. Jugularis vena distention meningkat DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan Pola Napas b.d
deformitas dinding dada, Hiperventilasi d.d dipsneu, takipneu, dan penggunaan otot bantu pernapasan
2. Penurunan Curah Jantung b.d Perubahan
preload, perubahan frekuensi atau irama jantung d.d Jugularis vena distention meningkat, takikardi INTERVENSI KEPERAWATAN NO DIAGNOSA KRITERIA & KH INTERVENSI . 1. Ketidakefektifan Pola Setelah dilakukan Perawatan Napas b.d Deformitas tindakan keperawatan Gawat Darurat Dinding Dada selama 1x24 jam, (Hal. 357, 6200) diharapkan 1. Periksa ketidakefektifan pola tanda-tanda napas dapat teratasi dan gejala dengan KH : pernapasan Status Pernapasan terancam (Ex: (Hal. 556, 0415) Pneumothora 1. Frekuensi x atau dada pernapasan yang tertutup dipertahankan pada deviasi yang berat di tingkatkan ke deviasi cukup berat (1-2) NO DIAGNOSA KRITERIA & INTERVENSI KH 1. Ketidakefektifan Pola 2. Irama Manajemen Napas b.d Deformitas pernapasan Jalan Napas Dinding Dada dipertahanka (Hal.186, 3140) n pada deviasi 1. Auskultasi yang berat di suara napas, tingkatkan ke catat area deviasi cukup yang berat (1-2) ventilasinya 3. Suara menurun/tida auskultasi k ada dan napas adanya suara dipertahanka tambahan n pada deviasi 2. Monitor yang berat di status tingkatkan ke pernapasan deviasi cukup dan berat (1-2) oksigenasi klien N DIAGNOSA KRITERIA & KH INTERVENSI O Status Pernapasan : Ventilasi Monitor (Hal. 560, 0403) Pernapasan (Hal. 1. Penggunaan otot bantu napas 236, 3350) dipertahankan pada berat dari 1. Monitor keluhan kisaran normal di tingkatkan ke sesak napas cukup berat dari kisaran normal pasien, termasuk (2-3) kegiatan yang 2. Suara perkusi napas meningkatkan dipertahankan pada deviasi yang atau berat dari kisaran normal di memperburuk tingkatkan ke deviasi sedang suara napas dari kisaran normal (1-3) tersebut 3. Orthopnea dipertahankan pada 2. Catat lokasi berat dari kisaran normal di trakea tingkatkan ke cukup berat dari Terapi Oksigen kisaran normal (2-3) (Hal. 444, 3320) 4. Gangguan suara saat auskultasi 1. Berikan oksigen dipertahankan pada berat dari tambahan sesuai kisaran normal di tingkatkan ke yang cukup berat dari kisaran normal diperintahkan (2-3) NO. DIAGNOSA KRITERIA & KH INTERVENSI
Penurunan Curah Setelah dilakukan Perawatan Jantung
Jantung b.d tindakan : Akut (Hal. 365, Perubahan preload, keperawatan selama 4044) perubahan frekuensi 1x24 jam, 1. Evaluasi nyeri atau irama jantung diharapkan dada (intensitas, dengan batasan penurunan curah lokasi, radiasi, karakteristik : jantung dapat durasi, faktor Jugularis vena teratasi dengan KH : pemicu, dan yang distention Status Sirkulasi mengurangi) meningkat (Hal. 561, 0401) 2. Monitor penentu 1. Tekanan darah pengantaran sistoldipertahank oksigen (PaO2, an pada deviasi kadar Hb dan beratdari kisaran curah jantung), normal di sebagaimana tingkatkan ke mestinya deviasi cukup berat dari kisaran normal (1-2) NO DIAGNOSA KRITERIA & KH INTERVENSI
2. Tekanan darah diastol Pemasangan
dipertahankan pada Infus (Hal. 243, deviasi berat dari kisaran 4190) normal di tingkatkan ke 1. Verifikasi deviasi cukup berat dari instruksi kisaran normal (1-2) untuk terapi 3. Tekanan IV nadidipertahankan pada 2. Beritahukan deviasi berat dari kisaran pasien normal di tingkatkan ke mengenai deviasi cukup berat dari prosedur kisaran normal (1-2) 3. Identifikasi, 4. Capillary refil time apakah dipertahankan pada pasien alergi deviasi berat dari kisaran terhadap normal di tingkatkan ke obat, yodium, deviasi cukup berat dari atau plester kisaran normal (1-2) NO DIAGNOSA KRITERIA & KH INTERVENSI
5. Distensi vena jugularis
(leher) dipertahankan pada deviasi berat dari kisaran normal di tingkatkan ke deviasi cukup berat dari kisaran normal (1-2)