Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPERAWATAN INSTALASI GAWAT DARURAT

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat
Dosen Pengampu Indarawati.S.Kep,Ns,M.Kes

Nama : PUTRI AYANDARI


NIM : (B0218304)
Kelas : B Keperawatan (2018)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat
hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas
dari dosen. Makalah ini membahas tentang “ Pelayanan Pasien Gawat Darurat di Rumah Sakit”
semoga dengan makalah yang saya susun ini, kita sebagai mahasiswa dapat menambah dan
memperluas pengetahuan.

Saya mengetahui makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya masih
mengharapkan kritik dan saran dari ibu dosen pembimbing serta teman-teman sekalian, karena
kritik dan saran itu dapat membangun dari yang salah menjadi benar.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir kata
saya mengucapkan terima kasih.

Baras, 25 April 2021

Putri Ayandari
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Pengertian IGD...............................................................................................
B. Fungsi dan Tujuan IGD..................................................................................
C. Kegiatan IGD ................................................................................................
........................................................................................................................
D. Kreteria Pasien yang Ditangani......................................................................
E. Alur Penerimaan Pasien IGD.........................................................................
F. Pengaturan Jaga Rawat IGD..........................................................................
G. Pengaturan Jaga Dokter Jaga IGD.................................................................
H. Pengaturan Jadwal Dokter Konsulena...........................................................
I. Peran Perawat IGD.........................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan
yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka
kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat
darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi
pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana.
Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis
segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Sesuai dengan
pasal 32 Undang-undang Republik Indonesia no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik
pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan
nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu. Dalam pelayanan kesehatan
tersebut juga harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan medis dan non medis yang
memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan dan juga harus memenuhi standar
mutu, keamanan dan keselamatan serta mempunyai izin edar sesuai dengan ketentuan
perundang- undangan.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) memiliki peran sebagai gerbang utama masuknya
rumah sakit secara intensif atau sering disebut juga sebagai penderita gawat darurat.
Jumlah dan kasus pasien yang datang ke unit gawat darurat tidak dapat diprediksi karena
kejadian kegawatan atau bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja, serta menimpa
siapa saja. Karena kondisinya yang tidak terjadwal dan bersifat mendadak serta tuntutan
pelayanan yang cepat dan tepat maka dibutuhkan suatu proses dalam pengelolaan pasien
gawat darurat di suatu unit gawat darurat, mulai dari masuknya pasien di IGD sampai
dengan keluarnya pasien dari IGD baik rawat jalan maupun rawat inap.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari IGD ?
2. Apa Fungsi dan Tujuan IGD ?
3. Apa saja Kegiatan IGD ?
4. Bagaiaman Kreteria Pasien yang Ditangani?
5. Bagaimana Alur Penerimaan Pasien IGD ?
6. Bagaimana Pengaturan Jaga Rawat IGD ?
7. Bagaimana Pengaturan Jaga Dokter Jaga IGD ?
8. Bagaimana Pengaturan Jadwal Dokter Konsulena ?
9. Apa saja Peran Perawat IGD ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari IGD
2. Untuk mengetahui Fungsi dan Tujuan IGD
3. Untuk mengetahui Apa saja Kegiatan IGD
4. Untuk mengetahui Kreteria Pasien yang Ditangani
5. Untuk megetahui alur penerimaan pasien IGD
6. Untuk mengetahui Pengaturan Jaga Rawat IGD
7. Untuk mengetahui Pengaturan Jaga Dokter Jaga IGD
8. Untuk mengetahui Pengaturan Jadwal Dokter Konsulena
9. Untuk mengatahui Peran Perawat IGD
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Instalasi Gawat Darurat (IGD)


Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan salah satu unit pelayanan di rumah
sakit yang memberikan pertolongan pertama dan sebagai jalan pertama
masuknya pasien dengan kondisi gawat darurat. Keadaan gawat darurat
adalah suatu keadaan klinis dimana pasien membutuhkan pertolongan medis
yang cepat untuk menyelamatkan nyawa dan kecacatan lebih lanjut (DepKes
RI, 2009). Sesuai dengan pasal 32 Undang-undang Republik Indonesia no.36 tahun
2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat, fasilitas
pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan
kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih
dahulu. Instalasi Gawat Darurat (IGD) memiliki peran sebagai gerbang utama
masuknya rumah sakit secara intensif atau sering disebut juga sebagai penderita
gawat darurat. Jumlah dan kasus pasien yang datang ke unit gawat darurat tidak dapat
diprediksi karena kejadian kegawatan atau bencana dapat terjadi kapan saja, dimana
saja, serta menimpa siapa saja.

B. Fungsi dan Tujuan IGD


Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat darurat selama 24 jam secara terus-
menerus dan berkesinambungan,meliputi :
a. Mengelola pelayanan gawat darurat
b. Melakukan pelayanan siaga bencana
c. Melakukan pendidikan dan pelatihan gawat darurat
d. Mengelola fasilitas,peralatan,obat-obatan live saving
e. Mengelola tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenga non medis
f. Megelola administrasi dan keuangan Insatalasi Gawat Darurat
g. Melaksanakan pengandalian mutu pelayanan gawat darurat
 Tujuan IGD
1. Memberikan pelayanan komunikatif, cepat dan tepat selama 24 jam terus-menerus
2. Tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal,terarah dan terpadu bagi
setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat
3. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat sehingga dapar hidup
dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya
4. Menerima dan merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk
memperoleh penanganan yang lebih baik
5. Menaggulangi korban bencana
6. Menaggulangi kasus “true emergency maupun false emergency”

C. Kegiatan IGD
Insatalasi Gawat Darurat yang merupakan suatu bentuk penanganan
kegawatdaruratan memiliki berbagai macam kegiatan. Menurut Flynn (1962) dalam
azrul (1997) kegiatan IGD secara umum dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat
Kegiatan utama yang menajdi tanggung jawab IGD adalah menyelenggarakan
pelayanan gawat darurat. Sayangnya jenis pelayanan kedokteran yang bersifat
khas sering disalah gunakan.pelayanan gawat darurat yang sebenarnya
bertujuan untuk menyelamatkan kehidupan penderita (live saving),sering
dimanfaatkan hanya untuk memperoleh pelayanan pertolongan pertama (first
aid) dan bahkan pelayanan rawat jalan (ambulatory care)
2. Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang
membutuhkan pelayanan rawat inap intensif.
Kegiatan kedua yang menajdi tanggung jawab IGD adalah menyelenggarakan
pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan
intensif. Pada dasarnya pelayanan ini merupakan lanjutan dari pelayanan
gawat darurat,yakni dengan merujuk kasus-kasus gawat darurat yang dinilai
berat untuk memperoleh pelayanan rawat inap intensif.
3. Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat
Kegiatan ke tiga yang menjadi tanggung jawab IGD adalah menyelenggarkan
informasi medis darurat dalam menampung serta menjawab semua pertanyaan
anggota masyarakat yang ada hubungannya dengan keadaan medis darurat
(emergency medical questions).

D. Kreteria Pasien yang Ditangani


Dalam pelayanan IGD tidak diperkenankan menolak pasien gawat darurat karena
alasan pembiayaan. IGD wajib menerima pasien gawat darurat dan menagani sesuai
klafikasinya.
1. Pasien gawat darurat
Suatu kondisi dimana dapat mengancam nyawa apabila tidak mendapatkan
pertolongan secepatnya, contoh : gawat nafas, gawat jantung, kejang, koma,
trauma kepala dengan penurunan kesadaran.
2. Pasien gawat tidak darurat
Suatu keadaan dimana pasien berada dalam kondisi gawat tetapi tidak
memerlukan tindakan yang darurat contohnya : kanker stadium lanjut
3. Pasien tidak darurat
Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba tetapi tidak mengancam nyawa
atau anggota badannya, contohnya : fraktur tulang tertutup,otitis media dan
lainnya.
4. Pasien tidak gawat tidak darurat
Keadaan tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan tindakan gawat,
contohnya : penyakit kulit,batuk,flu dan sebagainya
E. Alur Penerimaan Pasien IGD

1. Pasien masuk IGD


2. Perawat melakukan TRIASE
3. Pasien/keluarga pasien menuju pendaftaran untuk mendaftarkan diri ke IGD
4. Jika sudah pemeriksaan penunjang maka pasien diarahkan keruangan
pemeriksaan penunjang
5. Jika sudah selesai pemeriksaan penunjang maka pasien kembali keruang IGD
6. Jika pasien dinyatakan boleh pulang maka pasien langsung menuju
farmasi/kasir, rawat jalan untuk menyelesaikan biaya pemeriksaan rawat jalan
yang timbul.
7. Jika pasien harus dirawat maka pasien/keluarga pasien menuju ke Admisson
untuk menyelesaikan administrasi rawat inap.
F. Pengaturan Jaga Perawat IGD
 Pengaturan jadwal dinas perawat IGD dibuat dan di pertanggung jawabkan oleh
Kepala Ruang (Karu) IGD dan disetujui oleh Asisten Manajer Pelayanan
Keperawatan
 Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke perawat
pelaksana IGD setiap satu bulan.
 Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka
perawat tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada buku permintaan.
Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada (apa bila tenaga
cukup dan berimbang serta tidak mengganggu pelayanan, maka permintaan
disetujui).
 Setiap tugas jaga / shift harus ada perawat penanggung jawab shift ( PJ Shift)
dengan syarat pendidikan minimal D III Keperawatan dan masa kerja minimal 2
tahun, serta memiliki sertifikat tentang kegawat daruratan.
 Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas malam, libur
dan cuti.
 Apabila ada tenaga perawat jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga
sesuai jadwal yang telah ditetapkan ( terencana ), maka perawat yang
bersangkutan harus memberitahu Karu IGD : 2 jam sebelum dinas pagi, 4 jam
sebelum dinas sore atau dinas malam. Sebelum memberitahu Karu IGD,
diharapkan perawat yang bersangkutan sudah mencari perawat pengganti, Apabila
perawat yang bersangkutan tidak mendapatkan perawat pengganti, maka KaRu
IGD akan mencari tenaga perawat pengganti yaitu perawat yang hari itu libur atau
perawat IGD yang tinggal di asrama.
 Apabila ada tenaga perawat tiba – tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah
ditetapkan ( tidak terencana ), maka KaRu IGD akan mencari perawat pengganti
yang hari itu libur atau perawat IGD yang tinggal di asrama. Apabila perawat
pengganti tidak di dapatkan, maka perawat yang dinas pada shift sebelumnya
wajib untuk menggantikan.(Prosedur pengaturan jadwal dinas perawat IGD sesuai
SOP terlampir).
G. Pengaturan Jaga Dokter IGD
 Pengaturan jadwal dokter jaga IGD menjadi tanggung jawab Ka Instalasi Gawat
Darurat dan disetujui oleh Manajer Pelayanan
 Jadwal dokter jaga IGD dibuat untuk jangka waktu 1 bulan serta sudah diedarkan
ke unit terkait dan dokter jaga yang bersangkutan 1 minggu sebelum jaga di mulai
 Apabila dokter jaga IGD karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai
dengan jadwal yang telah di tetapkan maka :
 Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke
Ka Instalasi Gawat Darurat paling lambat 3 hari sebelum tanggal jaga, serta
dokter tersebut wajib menunjuk dokter jaga pengganti.
 Untuk yang tidak terencana, dokter yang bersangkutan harus
menginformasikan ke Ka Instalasi Gawat Darurat dan di harapkan dokter
tersebut sudah menunjuk dokter jaga pengganti, apabila dokter jaga pengganti
tidak didapatkan, maka Ka Instalasi Gawat Darurat wajib untuk mencarikan
dokter jaga pengganti, yaitu digantikan oleh dokter jaga yang pada saat itu
libur atau dirangkap oleh dokter jaga ruangan. Apabila dokter jaga pengganti
tidak di dapatkan maka dokter jaga shift sebelumnya wajib untuk
menggantikan.( Prosedur pengaturan jadwal jaga dokter IGD sesuai SOP
terlampir)

H. Pengaturan Jadwal Dokter Konsulen


 Pengaturan jadwal jaga dokter konsulen menjadi tanggung jawab Manager
Pelayanan.
 Jadwal jaga dokter konsulen dibuat untuk jangka waktu 3 bulan serta sudah
diedarkan ke unit terkait dan dokter konsulen yang bersangkutan 1 minggu
sebelum jaga di mulai.
 Apabila dokter konsulen jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai
dengan jadwal yang telah di tetapkan maka :
 Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke
Manager Pelayanan atau ke petugas sekretariat paling lambat 3 hari sebelum
tanggal jaga, serta dokter tersebut wajib menunjuk dokter jaga konsulen
pengganti.
 Untuk yang tidak terencana, dokter yang bersangkutan harus
menginformasikan ke Manager Pelayanan atau ke petugas sekretariat dan di
harapkan dokter tersebut sudah menunjuk dokter jaga konsulen pengganti,
apabila dokter jaga pengganti tidak didapatkan, maka Manager Pelayanan
wajib untuk mencarikan dokter jaga konsulen pengganti.( Prosedur
pengaturan jadwal jaga dokter konsulen sesuai SOP terlampir

I. Peran Perawat IGD


1. Melakukan tindakan penyelamatan pasien secara profesional khususnya
penanganan pada pasien gawat darurat
2. Sebagai pelaku atau pemberi asuhan keperawatan
3. Perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan secara langsung atau tidak
langsung kepada pasien dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
yang meliputi :
 Pengakajian (mengumpulkan data)
 Menegakkan diagonis keperawatan berdasarkan hasil analisis data
 Merencanakan intervensi keperawatan,sebagai upaya mengatasi masalah yang
muncul
 Membuat langkah atau pemecahan masalah
 Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
 Melakukan evaluasi,berdasarkan respon pasien terhadap tindakan
kepeperawatan yang dilakukannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
IGD adalah salah satu unit di rumah sakit yang harus dapat memberikan
pelayanan darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan
mengalami kecelakaan sesuai Standar Operasional yang berupa pelayanan
triase,ruang resusitasi,ruang observasi,pelayanan rekam medik 24 jam,standar
fasilitas medis dan standar tenaga kerja yang kompoten.
Dalam melakukan penataksanaa penderita gawat darurat,kita
menggunakan prinsip “time saving is saving” yang berarti diperlukan penagnan
secara cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa pasien serta mencegah
kecatatan.
Penderita gawat darurat harus dievaluasi dengan cepat dan tepat agar dapat
dilakukan prioritas terapi. Ketika pasien datang ke IGD,penderita akan memasuki
area triase dimana dokter akan dengan cepat dan tepat menilai kondisi penderita
sehingga dapat menetukan tindakan yang diambil.

B. Saran
Kegawatdarurat harus cepat dan tepat serta harus dilakukan segera oleh setiap
orang yang pertama menemukan/mengetahui (orang awam, perawat, para medis,
dokter) baik didalam maupun diluar rumah sakit karena kejadian ini dapat terjadi
setiap saat dan menimpa kapan saja.Bagi tenaga kesehatan khususnya untuk
perawat igd untuk lebih terus meningkatkan kinerja pelayanan agar terwujud
pelayanan yang cepat, tanggap dan tepat pada setiap pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Instalasi gawat darurat.Available from.


https://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28926/4/Chapter%2011.pdf.Diunduhpada
tanggal : 14 November 2014
Kurnia, Dedy. (2003). Analisis Pengembangan Alur Proses Pelayanan Pasien Umum di
Instalasi Gawat Darurat Badan RSUD “45” Kabupaten Kuningan. Tesis: Universitas Indonesia
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2711/4/4.%20Chapter%202.pdf
Harmono Rudi.2006. MODUL BAHAN AJAR CETAK KEPERAWATANKEGAWAT
DARURATAN & MANAJEMEN BENCANA. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
Oman, K 2008. Panduan Belajar Keperawatan Gawat Darurat : Jakarta : EGC
Fauzanlampoeng.https://www.scrbd.com/doc/50079020/sarana-dan-prasarana-fisik-unh-gawat-
darurat

Anda mungkin juga menyukai