Anda di halaman 1dari 8

G.

    Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis klien dengan mastoiditis antara lain:
1.      Pemberian antibiotik sistemik
Diberikan beberapa minggu sebelum operasi dapat mengurangi atau menghentikan
supurasi aktif dan memperbaiki hasil pembedahan.
2.      Pembedahan
a.    Timponoplasti
Adalah rekonstruksi bedah pada mekanisme pendengaran ditelinga tengah, dengan
memperbaiki membrana tympanica melindungi finestra cochlease dari tekanan suara.
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menyelamatkan dan memulihkan pendengaran,
dengan congkok membran timpani dengan rekonstruksi telinga tengah. Sedangkan tujuan
skundernya adalah untuk mempertahankan atau memperbaiki pendengaran
(timpanoplasti) bilamana mungkin. Terdapat berbagai teknik timpanoplasti yang berbeda
yaitu pencangkokan (kulit, fasia, membran timpani homolog) dan rekonstruksi (osikula
homolog, kartilago dan aloplastik).
b.      Mastoidektomi
Adalah pembedahan pada tulang mastoid. Tujuan dilakukan mastoidektomi adalah untuk
menghilangkan jaringan infeksi, menciptakan telinga yang kering dan aman.

H. Penatalaksanaan keparawatan
Penatalaksanaan keperawatan pada klien dengan mastoiditis antara lain:
1.      Perawatan Pre-operasi
Perawat mengajarkan secara khusus pada klien yang dijatwalkan untuk menjalani
tympanoplasty.
2.      Perawat post operasi
Rendaman antiseptik gauze (an antiseptic-soaked gauze) seperti lodoform gauze (nauga-
uze) dimalut dalam kanal audiotori.
3.      Terapi konservatif
Yaitu menasehati unuk menjaga telinga agar tetap kering serta membersihkan telinga
dengan penghisap secara berhati-hati ditempat praktek.
4.      Pemberian bubuk atau obat tetes yang biasanya mengandung antibiotik dan steroid.
C.     Pemeriksaan Penunjang
1.       Pemeriksaan Darah
2.       Foto Mastoid
3.       Kultur Bakteri Telinga
4.       MRI
5.       CT Scant
6.       Radiologi
7.       Tympanocintesis & myringotomi

D.    Pengkajian keperawatan


pengkajian yang dilakukan antara lain:
1.      Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri pada telinga bagian belakang engan sekala nyeri 6
2.      Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya diawali adanya otitis media akut setelah 2-3 minggu tanpa penanganan yang
baik nanah dan infeksi menyebar ke sel udara mastoid. Dapat muncul atau keluar cairan
yang berbau dari telinga, timbul nyeri di telinga dan demam hilang timbul.
3.      Riwayat kesehatan dahulu
Adanya otitis media kronik karena adanya episode berulang.
4.      Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang didapat:
a.       Suhu tubuh meningkat, denyut nadi meningkat (takikardi)
b.      Kemerahan pada kompleks mastoid
c.       Keluarnya cairan baik bening maupun berupa lendir
d.      Matinya jaringan keras (tulang, tulang rawan)
e.       Adanya abses (kumpulan jaringan mati dan nanah)
f.        Proses peradangan yang tetap melebar ke bagian dan organ lain
Riwayat infeksi pada telinga tengah sebelumnya

E.     Diagnosa keperawatan

1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi.


2. Nyeri berhubungan dengan trauma pembedahan.
Data/Symptom Etiologi Problem/Masalah
DS:  Aktivitas Hipertermia
- berlebihan
DO:  Proses penyakit
1. Suhu tubuh diatas nilai normal  Peningkatan
2. Kulit merah laju
3. Kejang metabolisme
4. Kulit merah
5. Takikardi
6. Takipnea
7. Kulit terasa hangat

DS:  Agen pecendera Nyeri akut


- fisik
DO:  Agen pecendera
1. Tampak meringis fisiologis
2. Gelisah
3. Frekuensi nadi meningkat
4. Sulit tidur
5. Bersikap protektif
6. Tekanan darah meningkat
7. Pola napas berubah
8. Nafsu makan menuru
9. Proses berpikir terganggu
10. Menarik diri
11. Berfokus pada diri sendiri

C.INTERVENSI

Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


keperawatan kriteria hasil
Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen Observasi
intervensi hipertermia a. Untuk Mengetahui
keperawatan Observasi apa penyebab
diharapkan a. Identifikasi hipertermi
termogulasi penyebab b. Mengetahui
membaik dengan hipertermia perkembangan suhu
kriteria hasil: (mis.dehidrasi,ter tubuh
a. Kulit merah papar lingkungan c. Mengetahui jumlah
menurun panas,penggunaan elektrolit
b. Pucat menurun inkubator) Teraupeutik
c. Suhu tubuh b. Monitor suhu a. Agar suhu tubuh
membaik tubuh menurun
d. Suhu kulit c. Monitor kadar b. Agar tubuh
membaik elektrolit mendapatkan suhu
e. Takipnea Terapeutik yang baik
meningkat a. Sediakan c. Sebagai obat untuk
f. Kejang lingkungan yang mengurangi
meningkat dingin hipertermia
g. Tekanan darah b. Longgarkan atau Edukasi
membaik lepaskan pakaian a. Meningkatkan
c. Berikan cairan kenyamanan
oral istirahat serta
Edukasi dukungan
a. Anjurkan tirah Kolaborasi
baring a. Menghindari
Kolaborasi kehilangan air
a. Kolaborasi natrium klorida
pemberian cairan dan kalium yang
dan elektrolit IV berlebihan

Nyeri akut b.d Setelah Manajemen nyeri Observasi


agen pencedera dilakukan observasi 1. Dengan
fisiologis proses tindakan 1. Identifikasi mengidentifikasi dapat
penyakit keperawatan lokasi membantu perawat untuk
selama 2x24 2. Identifikasi berfokus pada penyebab
jam diharapkan skala nyeri nyeri
nyeri berkurang 3. Identifikasi 2. Mengetahui skala
dengan kriteria respon nyeri non nyeri klien dapat
hasil: verbal membantu perawat untuk
1. Keluhan 4. Identifikasi tingkat nyeri klien
nyeri menurun faktor yang keyakinan 3. Mengidentifikasi
2. Mual tentang nyeri respon nyeri non verbal
berkurang 5. Identifikasi klien dapat mengetahui
3. Nafsu mengetahui budaya seberapa kuat nyeri yang
makan terhadap respon nyeri dirasakan oleh klien
membaik 6. Identifikasi 4. Mengetahui faktor
4. Gelisah pengaruh nyeri pada tentang nyeri
menurun kualitas hidup 5. Mengetahui
5. Perasaan 7. Monitor pengetahuan tentang nyeri
mengalami keberhasilan terapi pada klien
cedera berulang komplementer yang 6. Mengetahui
menurun sudah diberikan pengaruh nyeri pada klien
8. Monitor efek 7. Mengetahui
samping penggunaan keberhasilan terapi
analgetik komplementer yang sudah
diberikan pada klien
Terapeutik 8. Mengetahui efek
1. Berikan teknik samping obat
nonfarmokologis
untuk mengurangi rasa Terapeutik
nyeri 1. Memberi klien
2. Kontrol melakukan teknik
lingkungan yang nonfarmakologis
memperberat rasa (kompres air hangat aau
nyeri dingin)
3. Fasilitasi 2. Membantu pasien
istirahat dan tidur istirahat dan tidur
4. Pertimbangan 3. Mengetahui jenis
jenis dan sumber nyeri dan sumber nyeri yang
dalam pemilihan dialami klien
strategi meredakan
nyeri Edukasi
Edukasi: 1. Mengetahui
1. Jelaskan penyebab priode pada
penyebab periode dan klien
pemicu nyeri 2. Mengetahui
2. Jelaskan strategi merdakan nyeri
strategi meredakan pada klien
nyeri 3. Membantu rasa
3. Ajurkan nyeri secara mandiri
memonitor nyeri 4. Membantu klien
secara mandiri melakukan analgetik
4. Ajurkan 5. Membantu klien
menggunakan untukmelakukan teknik
analgetik secara tepat nonmarfakologis
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis Kaloborasi
untuk mengurangi rasa 1. Pemberian
nyeri analgetik dapat membolak
nyeri pada susunan saraf
Kaloborasi: fusat. Dan dapat
1. Kolaborasi mengurangi rasa nyeri
pemberian pada pasien
analgetik,jika perlu.

D. Implementasi
Impelementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi menuju status kesehatan yang
baik/optimal.Implementasi keperawatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yaitu
dukungan ambulasi,manajemen hipertermia

E. Evaluasi
Keberhasilan penatalaksanaan keperawatan tercermin pada pencapaian hasil yang
diharapkan dan tujuan klien. Bandingkan perilaku klien dengan hasil yang diharapkan dan
tujuan klien mengindikasikan diperlukanya modifikasi pendekan yang digunakan dengan
melakukan pengkajian kembali kondisi klien, merevisi diagnosa kepererawatan,dan
menyesuaikan tindakan keperawatan yang dipilih.
DAFTAR PUSTAKA

Adams, G.L, 1997, BOIES Buku Ajar Penyakit THT, Jakarta: EGC

Candra, S. P, 2006, Ringkasan Patologi Anatomi, Jakarta: EGC

Smeltzer, S. C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Jakarta:
EGC

Wilkinson, J. M, 2007, Buku Ajar Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
Hasil NOC, Jakarta: EGC

http://ndrie-askep.blogspot.com/2009/08/askep-mastoiditis.html

Anda mungkin juga menyukai