Anda di halaman 1dari 9

MINI PROPOSAL

Pengetahuan Pendidikan Kesehatan


Tentang Cuci Tangan Terhadap
Praktek Dan Perilaku Cuci Tangan
Pada Anak Usia Pra Sekolah
Berhubungan Dengan Diare
SLIDESMANIA.CO
Kelompok 4
Vanisya Dewi Tshaquella ( F0H020014)

Depi Yupita ( F0H020016)

Puja Lestari ( F0H020021)

Aprila Pratiwi ( F0H020023)

Sintya Rilda Sari ( F0H020025)


SLIDESMANIA.CO
Latar Belakang
● Cuci tangan mengunakan sabun telah menjadi salah satu gerakan yang dirancangkan oleh
pemerintah. Cuci tangan pakai sabun mampu untuk mengurangi angka diare sebanyak 45%, tetapi
pemakaian sabun untuk cuci tangan hanya mencapai sekitar 3% dari seluruh masyarakat yang
menggunakan sabun untuk cuci tangan. Masih rendahnya perilaku cuci tangan pakai sabun pada
masyarakat dapat menimbulkan resiko penyebaran penyakit infeksi. Kelompok masyarakat yang
paling mudah untuk terserang peyakit infeksi adalah anak prasekolah. Hal tersebut disebabkan
karena kurangnya pengetahuan pada anak prasekolah sehingga mereka belum memahami pentingnya
cuci tangan pakai sabun untuk menjaga kesehatan (Pangesti, 2014).
● Menurut Samsuridjal (2009) bahwa cuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghindari
penyakit yang ditularkan melalui makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu dilatih
pada anak. Jika sudah terbiasa mencuci tangan sehabis bermain atau ketika akan makan maka
diharapkan kebiasaan tersebut akan terbawa sampai tua.
SLIDESMANIA.CO
● Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak, maka sekolah dapat difungsikan
secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat membantu dan berperan dalam upaya
optimalisasi tumbuh kembang anak usia sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Sitorus dan
Fransisca, 2012). Sebelum anak memasuki usia sekolah sebelumnya mereka diharapkan dapat
mengikuti pendidikan usia pra sekolah, dengan harapan ketika anak sudah memasuki usia sekolah
mereka sudah siap dalam hal proses belajar maupun menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
● Pendidikan kesehatan kesehatan merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan untuk mengubah
perilaku seseorang. Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa salah satu strategi untuk perubahan
perilaku adalah pemberian informasi guna meningkatkan pengetahuan sehingga timbul kesadaran
yang pada akhirnya orang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuaannya tersebut. Salah satu
upaya pemberian informasi yang dapat dilakukan adalah penyuluhan. Pendidikan kesehatan tentang
cuci tangan pada anak usia prasekolah dapat diberikan dengan menggunakan metode yang
menyenangkan dan mudah dipahami dengan menggunakan media yang disukai anak-anak seperti
film berisi tentang cuci tangan.
SLIDESMANIA.CO
Tinjauan Pustaka
DIARE Pendidikan Kesehatan
Salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan 1.Pengertian
● Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan di
cuci tangan adalah diare. Penyakit ini umumnya dalam bidang kesehatan. Secara operasional pendidikan kesehatan
adalah semua kegiatan untuk memberikan dan atau meningkatkan
terjadi akibat infeksi kuman seperti Salmonella, pengetahuan, sikap, dan praktek baik individu, kelompok atau
E. coli, dan norovirus. Mereka bisa menempel di masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri (Notoatmodjo, 2010).
tangan kamu dan masuk ke dalam mulut sehingga ● Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
menyebabkan gejala diare. dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi atau
teori dari seseorang ke orang lain, akan tetapi perubahan tersebut
terjadi karena adanya kesadaran dari dalam diri individu, atau
kelompok masyarakat sendiri (Mubarak dan Chayatin, 2009). 
2.Tujuan pendidikan kesehatan
● Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu:
● Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri.
● Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalah, dengan
sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari
luar.
● Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna untuk meningkatkan taraf
hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat (Mubarak dan Chayatin,
SLIDESMANIA.CO

2009).
Hubungan Pendidikan Kesehatan Dengan
Praktek dan Perilaku Cuci Tangan yang Baik
Dan Benar
● Hasil penelitian Hadiatama dan Arifah (2012)
menunjukan bahwa perilaku mencuci tangan responden ● Rindafit (2015) hasil penelitiannya
sebelum pendidikan kesehatan sebagian besar adalah menunjukkan bahwa hampir seluruh responden
kurang. Perilaku mencuci tangan yang kurang pada tidak melakukan cuci tangan dengan baik
kelompok ekperimen sebanyak 69% dan pada sebelum diberikan pendidikan kesehatan
kelompok kontrol sebanyak 56%. Perilaku mencuci tentang cuci tangan yaitu sebanyak 26
tangan yang kurang tersebut terlihat ketika peneliti responden (83,9%) dan hampir seluruh
mengobservasi perilaku mencuci tangan siswa sebelum responden melakukan praktik cuci tangan
diberikan pendidikan kesehatan. Pada kelompok dengan baik sesudah diberikan pendidikan
eksperimen perilaku ketika post test sebagian besar kesehatan tentang cuci tangan yaitu sebanyak 25
cukup (68%). Keadaan tersebut dipengaruhi karena responden (80,6%).
dengan memberikan pendidikan kesehatan akan
menambah pengetahuan yang diperoleh siswa
khususnya tentang mencuci tangan. Pengetahuan sangat
erat kaitannya dengan perilaku, sehingga dengan
bertambahnya pengetahuan yang diperoleh akan
SLIDESMANIA.CO

membantu merubah perilaku.


Metode Penelitian
Metode Penelitian Populasi dan Sampel
● Penelian ini menggunakan desain 1.Populasi
penelitian survei analitik dengan ● Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak
yang ada dijalan melinjo kelurahan kandang
pendekatan cross sectional (potong
kota bengkulu.Peneliti melakukan observasi
lintang), dimana semua variabel baik untuk melakukan cuci tangan terhadap 10 anak.
variabel independen maupun dependen 2.Sampel
diteliti dalam satu waktu, Tujuan dari ● Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
penelitian ini adalah untuk mengetahui adalah non probability sampling dengan teknik
hubungan antara variable bebas purposive sampling, karena penetapan
responden berdasarkan pada kriteria-kriteria
(perilaku cuci tangan pakai sabun)
inklusi tertentu yang telah diteteapkan oleh
dengan variable terikat (kejadian diare). peneliti antara lain :
● a. Kriteria inklusi anak-anak yang bersedia
menjadi responden
● b. Kriteria eksklusi Tidak bisa diwawancara.
SLIDESMANIA.CO
Teknik Pengumpulan Data Variabel Penelitian

1.Instrumen Penelitian 1.Variabel Bebas


● Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Variabel bebas pada penelitian ini adalah
kuesioner pengetahuan dan praktek dan pengetahuan dan praktek cuci tangan
kejadian diare. Kuesioner ini digunakan
pakai sabun.
untuk mengukur pengetahuan, sikap dan
praktek anak-anak dalam mencuci tangan
pakai sabun.
2.Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini
2.Cara Pengumpulan Data adalah kejadian diare
● Cara pengempulan data dilakukan dengan
wawancara berdasarkan kuesioner yang
telah diuji validas dan reliabilitasnya.
SLIDESMANIA.CO
THANK YOU!
SLIDESMANIA.CO

Anda mungkin juga menyukai