7. Pemeriksaan Abdomen
Untuk memudahkan pemeriksaan abdomen di bagi 4 kuadran
a. Inspeksi
Atur posisi yang tepat
Lakukan Pengamatan mengenai bentuk perut secra umum,
konturbpermukaan perut, adanya penonjolan dan adanya
ketidak semetrisan atau adanya pulsasi .
b. Auskultasi
Siapkan stestoskop bagian diafragma utk mendengarkan suara
pembuluh darah , tanyakan waktu makan terakhir, suara usus
meningkat pada orang setelah makan
Bising Usus : Hangatkan tangan dan stateskop, letakan dengan
tekanan ringan pada setiap are empat kuadran perut dengarkan
suara pristaltik aktif dan suara mendeguk (gurgling) bunyi klik
atau gemuruh yg secara normal terdengar setiap 20 detik dengan
durasi ±0,5 -1 detik normal 5-25 x/menit
Bising usus boleh dikatakan negatif apabila sudah didengarkan
selama 5 menit dan tidak ditemukan bising usus
Suara Bruit (Desiran) : Letakan bellstetoskop pada aorta
abdominal (area efigastrik), arteri renal kanan & kiri (area
lumbal), arteri iliaka (area inguinals) normalnya tidak terdengar.
Succutio sflash : mengetahui residu cairan dalam lambung ;
caranya klien terlentang, kedua lutut difleksi stetoskop diafragma
di letakan di atas lambung dg mengocok lambung sambil
mendengarkan fluktuasi cairan secaran positif bila terdengar bunyi
fluktuasi cairan seperti bunyi mengocok air dalam botol.
Untuk mengkaji suara gesekan pada area lien, area hepar ;
letakan stetoskop pada area batas tulang rusuk di garis anterior dan
suruh klien menarik nafas dalam
c. Perkusi
Perkusi di mulai dari arah kuadran kanan atas kemudian bergerak
searah jarum jam
Perhatikan dan catat bila pasien merasa nyeri/nyeri tekan
Lakukan perkusi pada area timpani dan redup, suara timpani lebih
tinggi daripada suara resonan, dapat didengar pada rongga atau
organ yang berisi udara. Suara redup (Dullnes) nada lebih rendah
dan datar dapat didengar pada massa yang padat, asites, keadaan
distensi kandung kemih, pembesaran/ tumor hepar dan limpe
d. Palpasi
Sebelum melakukan palpasi, perawat dapat menghangatkan
tangan.
Lakukan palpasi ringan, perawat meletakan telapak tangan pada
perut klien dg jari paralel terhadap perut, jari-jari tangan menekan
ke bawah ± 1 – 2 cm atau sedalam jaringan subcutan, selama
melakukan palpasi ringan perhatikan ekspresi wajah pasien dan
menganjurkan klien untuk memberitahu nyeri tekan, nyeri
superfisial dan adanya massa
Lakukan palpasi dalam pada semua area 4 kuadran, area yg
sensitif di kerjakan paling akhir. Palpasi di kerjakan dg cara
menekan seperempat distal permukaan tangan pada tangan yg lain
yang di letakan pada dinding perut. Penekanan si lakukan sedalam
4 – 5 cm atau mendekati jaringan adiposa
Palpasi Hepar
Berdirilah di samping kanan klien
Klien tidur terlentang, kedua lutut di fleksi ke dua ekstremitas atas
di angkat ke atas untuk memudahkan pemeriksaan
Letaknan tangan kiri pada dinding torak posterior kira-kira pada
tulang rusuk ke 11 – 12 tekankan tangan kiri ke atas sehingga
sedikit mengangkat dinding dada.
Letakan tangan kanan pada batas bawah tulang rusuk sisi kanan dg
membentuk sudut 45 dengan jari-jari ke arah tulang rusuk.
Untuk mempermudah perabaan, anjurkan klien menarik nafas
dalam, pada saat ekspirasi, coba untuk merasakan tepi hepar
(normal tidak bisa diraba, bilateraba harus padat, halus, tidak nyeri
tekan)
Tanda Murphy
Bertujuan mengidentifikasi kemungkinan ada peradangan pada
kandung empedu
Klien posisi telentang dg kedua lutut di fleksi dan kedua
ekstremitas atas terangkat ke atas
Dengan menggunakan ibu jari tangan kiri menekan daerah empedu
bergradasi dan secara perlahan-lahan (2 jari di bawah costa
midclavikula kanan) dg tetap menekan, klien menarik nafas dalam.
Bila klien menghentikan nafasnya karena sakit di katakan tanda
Murphy positif
Sumber rujukan Brunner dan suddarth. 2002. Keperawatan medikal bedah III, jilid III.
Jakarta:EGC.
http://4mhie.wordpress.com/2007/11/13/ perawatan –pasien-dengan –
colostomi-pada-penderita-cancer-colorectal
loeb, stanley. (1991). Illustrated Manual Of Nursing Practice, Spring House
Corporation > pennysylvania.
Blackley, patricia( 2004). Practical stoma wound and continence Management
2nd Ed. National Publication of Australia. Australia
Paulsen F, Waschke J (2013) Sobotta Atlas of Human Anatomy 15th. ed. London :
Urban & Fischer
Letak titik Mc.Burney adalah 1/3 lateral garis imajiner yang menghubungkan Spina Iliaka
Anterior Superior (SIAS) dan umbilikus.
Tanda Rovsing.
Tanda obturator